8/18/2019 Hap Revisi
1/29
BAB I
PENDAHULUAN
Sampai saat ini perdarahan dalam obstetrik masih memegang peran penting sebagai
penyebab utama kematian maternal, sekalipun dinegara maju, terutama pada kelompok
sosial-ekonomi rendah. Baik laporan penelitian dari Inggris (1985-199! maupun laporan
penelitian dari "merika (19#9-199$! keduanya menyatakan bah%a perdarahan obstetrik
merupakan penyebab utama kematian maternal. &aporan dari "merika menyebutkan ')
kematian maternal disebabkan oleh perdarahan di luar keguguran.1
*erdarahan obstetrik yang tidak dengan +epat diatasi dengan transusi darah atau
+airan inus dan asilitas penanggulangan lainnya (misal upaya pen+egahan dan atau
mengatasi syok, seksio sesarea atau histerektomi dan terapi antibiotika yang sesuai!,
prognosisnya akan atal bagi penderitanya.
Setiap tahun didunia terdapat kematian perinatal yang tinggi yaitu ' juta kematian
janin sebelum lahir (still-birth! dan ' juta kematian neonatus dini (dalam usia # hari!.
*eristi%a tragis ini 99) terjadi di negara berkembang dan hanya 1) di negara maju. ariaspek prenatal +are lebih '5) dari perempuan hamil tersebut tidak memperoleh asuhan
kehamilan, dan dari aspek intranatal +are 5) persalinan ditangani oleh petugas yang tidak
terampil. /ika melihat latar belakang yang menyebabkan kematian maternal dan perinatal
diatas, sesungguhnya se+ara teknis medis kematian tersebut tidak harus terjadi. 0amun,
kematian meternal dan perinatal terjadi juga. Salah satu aktor yang mempengaruhi mortalitas
dan morbiditas maternal dan perinatal adalah aktor keterlambatan pasien menerima bantuan
medis saat pertama pasien mulai sakit di rumah (delay in de+ision to seek +are!, kemudian
keterlambatan dalam pengangkutan dan perjalanan (delay in rea+hing +are!, bahkan setelah
tiba di rumah sakit pun masih terjadi keterlambatan (delay in re+eiing +are!. '
*erdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang
berbahaya.*erdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada
kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dan
kehamilan tua ialah kehamilan $$ minggu, mengingat kemungkinan hidup janin diluar uterus
234
1
8/18/2019 Hap Revisi
2/29
*erdarahan dalam bidang obstetri adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan
mortalitas ibu di seluruh dunia. Bukan hanya karena perdarahan obstetrik merupakan alasan
utama dira%atnya seseorang di I6 namun ini juga bertanggung ja%ab pada terjadinya 1#-
$5) kematian ibu hamil. ikarenakan kontribusinya yang sangat signiikan terhadap
kematian ibu, maka sangat penting untuk para ahli obstetri+ untuk memahami perubahan
hemodinamik yang terjadi selama kehamilan yang disertai kehilangan darah yang banyak.
*enyebab utama perdarahan anterpartum yaitu plasenta preia dan solutio
plasaenta.*lasenta merupakan penyulit kehamilan hampir 1 dari $ persalinan atau 1,#)
sedangkan untuk solusio plasenta 1 dalam 155 dari $$5 persalinan atau ,5). '
2
8/18/2019 Hap Revisi
3/29
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
$.1 7I0ISI
*erdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan $8 minggu.
Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum $8
minggu.1
$.$ &"SII"SI
*erdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan plasenta
(#)!,:ak tentu (:idak termasuk sedangkan perdarahan plasenta dan lesi lo+al!($5)! dan
yang tidak bersumber pada kelainan plasenta (5)!. *ada kasus perdarahan antepartum,
pikirkan kemungkinan yang lebih berbahaya lebih dahulu, yaitu perdarahan dari plasenta,
karena merupakan kemungkinan dengan prognosis terburuk atau terberat, dan memerlukan
penatalaksanaan ga%at darurat segera.;
*erdarahan antepartum dapat berasal dari <
•
Kelainan plasenta, yaitu plasenta preia, solutio plasenta (abruption plasenta!, atau perdarahan antepartum yang belum jelas sumbernya.
• Bukan dari kelainan plasenta, misalnya kelainan seriks dan agina
serta trauma.
$.' 7*I7=I>&>?I
Beberapa kejadian dilaporkan pendarahan pada pertengahan sampai a%al trismester
ketiga.&ipit@ dan ka%an ka%an (1991! melaporkan bah%a ; dari 5 %anita dengan
pendarahan diantara 1; minggu sampai $ minggu disebabkan oleh plasenta preia atau
solusio plasenta dan ' dari 5 janin meninggal.:e anadian *erinatal 0et%ork mengatakan
8 %anita dengan pendarahan diantara kehamilan $$ minggu dan $8 minggu
(Sabourin,$1$!. Solutio plasenta '$), *lasenta preia $1) dan pendarahan perserikal
,).inyatakan se+ara jelas bah%a pendarahan pada trisemester ke dua dan ketiga
disebabkan oleh kurangnya diagnosis saat kehamilan.$
3
8/18/2019 Hap Revisi
4/29
?ambar 1. 7pidemologi Statistik perdarahan
$.; "0":>=I *&"S70:"
*lasenta berbentuk bundar dengan diameter 15 A $ +m dan tebalnya $.5 +m, berat
plasenta berariasi sesuai dengan berat bayi lahir yaitu 1 dari berat bayi lahir. :ali pusat
berhubungan dengan plasenta dan insersinya di tengah atau insersio sentral. Bila agak ke
pinggir disebut insersi lateralis dan kalau di pinggir disebut insersi marginalis.. *lasenta
umumnya terbentuk lengkap pada umur kehamilan 1 minggu . &etak plasenta umumnya di
depan atau di belakng dinding uterus agak ke atas keatas rahim undus uteri. Cal ini
isiologi karena permukaan korpus utei lebih luas sehingga lebih banyak tempat untuk
berimplantasi.5
4
8/18/2019 Hap Revisi
5/29
?ambar $. "natomi *lasenta
*lasenta terdiri dari tiga bagian menurut Diknjosastro ( $9! E =o+htar ($; !yaitu < Bagian janin ( oetalportion! teridiri dari korion rotundum dan illi. Filli yang matang
teridri dari illi korialis, ruang A ruang interillier E darah ibu yang berada di ruang interilier
berasal dari arteri spiralis yang berada di desidua basalia. *ada systole darah disemprotkan
dengan tekanan # A 8 mm Cg ke dalam ruang inteillier sampai men+apai lempeng
korionik ( +horioni+ plate! pangkal dari kotiledon . arah tersebut membanjiri semua illi
korialis dan kembali perlahan-lahan ke pembuluh balik ( ena! di desidua dengan tekanan 8
mm Cg.
*ada permukaan janin diliputi oleh amnion, di ba%ah lapisan amnion berjalan +abang
pembuluh darah tali pusat.Bagian maternal, terdiri dari desidua kompakta yang terbentuk dari
beberapa lobus dan kotiledon yang terdiri dari 15-$ kotiledon. esidua basalis pada pasenta
matang disebut lempeng korionik, dimana sirkulasi uteoplasental berjalan ke ruang interilli
melalui tali pusat. *ertukaran terjadi melalui sinsitial membran. arah ibu mengalir di
seluruh plasenta diperkirakan meningkat dari ' ml tiap menit pada kehamilan $ minggu
sampai ml tiap menit pada kehamilan ; minggu. Seluruh ruang interilier mempunnyaiolume lebih kurang 15 -$ ml. *ermukaan semua illiaris diperkirakan seluas 11 meter
pesegi, dengan demikian pertukaran @at terjamin. :ali *usat merentang dari pusat janin ke
plasenta bagian permukaan janin. *ajangnya rata-rata 5-55 +m dengan diameter 1 A $.5 +m ,
dan terdiri dari $ arteri umbilikalis dan 1 ena umbilikalis dan satu jelly %arton.
5
8/18/2019 Hap Revisi
6/29
$.5 ISI>&>?I
Selama aposisi dan inasi epitel endometrium, sel trophoblas berprolierasi
menghasilkan $ lapis trophoblas. &apisan dalam disebut sititrophoblas, merupakan sel
mononuklear dengan batas sel yang tegas, disebut juga dengan sel &anghan.
&apisan luar disebut sinsitiotrophoblas, berupa sel multinuklear dengan batas sel yang
tidak tegas, berasal dari lapisan sitotrophoblas. &apisan sinsititophoblas berprolierasi dengan
+epat, membentuk massa yang solid dana menebal. *eriode perkembangan ini disebut
prela+unar stage Disko+ki dan Streeter.
*ada hari ke 1-1' pas+a oulasi akuola ke+ul mun+ul dalam lapisan
sinsitiotrophoblas, dan merupakan a%alla+unar stage. Fakuola tumbuh dengan +epat dan
bergabung membentuk satu lakuna, yang merupakan prekursor pembentukan ruang
interillosa. &akuna dipisahkan oleh pita trabekula, dimana dari trabekula inilah nantinya illi
berkembang. *embentukan lakuna membagi triphoblas kedalam ' lapisan yaitu primary
+horioni+ plate (sebelah dalam!, sistim lakuna bersama trabekula dan trophoblasti+ shell
(sebelah luar!. "ktiitas inasi lapisan sinsitiotrophoblas menyebabkan disintegrasi
pembuluh darah endometrium (kapiler, arteriole dan arteria spiralis!. alau inasi terus
berlanjut maka pembuluh darah A pembuluh darah ini dilubangi, sehingga lakuna segera
dipenuhi oleh darah ibu. *ada perkembangan selanjutnya lakuna yang baru terbentuk
bergabung dengan lakuna yang telah ada dan dengan demikian terjadi sirkulasi interillosa
primiti. *eristi%a ini menandai terbentuknya Ghemo+horialH pla+enta, dimana darah ibu
se+ara langsung meliputi trophoblas.;
?ambar ' . isiologi *lasenta
6
8/18/2019 Hap Revisi
7/29
*eningkatan prolierasi sinsitiotrophoblas diikuti dengan usi sinsitium, akibatnya
trabekula yang tumbuh dan +abang-+abang sinsitium menonjol ke dalam lakuna
membentukilli primer. Selain terjadi peningkatan dalam hal panjang dan diameter, primary
illi juga diinasi oleh sitotrophoblas. edua proses ini menandai mulainya illous stage dari
perkembangan plasenta. engan prolierasi lebih lanjut terbentuk per+abangan primary illi,
yang merupakan a%al pembentukan illous tree primitiE dan pada saat yang bersamaan
sistim lakuna berubah menjadi ruang interillus.
Sementara itu perkembangan jaringan mesenkim ektraembrional meluas sampai
kedalam illi sehingga terbentuk illi sekunder. Setelah angiogenesis terjadi dari inti
mesenkim in situ, illi yang terjadi dinamakan illi tertier. Bila pembuluh darah pada illi ini
telah berhubungan dengan pembuluh darah embrio, maka akan ter+iptalah sirkulasi
etoplasenta yang komplit. *ada minggu-minggu selanjutnya terjadi maturasi dan
pertumbuhan lebih lanjut +abang-+abang illi dengan penanaman mesenkim pada +abang-
+abang baru yang diikuti oleh angiogenesis.
*ada perkembangan plasenta yang telah sempurna terdapat $ sistim sirkulasi darah
yaitu sirkulasi uteroplasental (sirkulasi maternal! dan sirkulasi etoplasental. edua sirkulasi
ini dipisahkan oleh membrana plasenta (pla+ental berrier! yang terdiri dari lapisan
sinsitiotrophoblas, sitotrophoblas, membrana basalis, stroma illi dan endotel kapiler.
Sirkulasi utero plasental yaitu sirkulasi darah ibu di ruang interilus.iperkirakan aliran
darah ini sebesar 5- ml permenit pada plasenta yang matur. Sirkulasi etoplasental
adalah sirkulasi darah janin dalam illi-illi.
iperkirakan aliran darah ini sekitar ; ml per menit. "liran darah ibu dan janin ini
bersisian, tapi dalam arab yang berla%anan. "liran darah yang berla%anan ini ( +ounter
+urrent lo%! ini memudahkan pertukaran material antara ibu dan janin.
Setelah men+apai batas usia tertentu, plasenta mengalami penuaan, ditandai dengan
terjadinya proses degenerati pada plasenta. *roses ini meliputi komponen ibu maupun janin.
*erubahan pada illi meliputi < 1!,. *engurangan ketebalan sinsitium dan mun+ulnya simpul
sinsitium (agregasi sinsitium pada daerah ke+il pada sisi illi, $!. Cilangnya sebagian sel-sel
&anghans, '!. Berkurangnya jaringan stroma termasuk sel Cobauer, ;! obliterasi beberapa
pembuluh darah dan dilatasi kapiler, 5!. *enebalan membrana basalis endotel janin dan
sitotrophoblas, dan ! deposit ibrin pada permukaan illi. *erubahan pada desidua berupa
deposit ibrinoid yang disebut lapisan 0itabu+h pada bagian luar sinsitiotrophoblas, sehingga
menghalangi inasi desidua selanjutnya oleh trophoblas. *ada ruang interillus juga terjadi
7
8/18/2019 Hap Revisi
8/29
degenerasi ibrinoid dan membentuk suatu massa yang melibatkan sejumlah illi disebut
dengan %hite inar+t, berukuran dari beberapa milimeter sampai satu sentimeter atau lebih.
lasiikasi atau bahkan pembentukan kista dapat terjadi daerah ini. apat juga terjadi deposit
ibrin yang tidak menetap yang disebut Johrs stria pada dasar ruang interillus dan disekitar
illi.
$. ?"=B"J"0 &I0I
*ada umumnya penderita mengalami perdarahan pada tri%ulan ketiga, atau setelah
kehamilan $8 minggu. *erdarahan antepartum tanpa rasa nyeri merupakan tanda khas
plasenta preia, apalagi kalau disertai tanda-tanda lainnya, seperti bagian terba%ah janin
belum masuk ke dalam pintu atas panggul, atau kelainan letak janin. arena :anda pertama
adalah perdarahan sehingga pada umumnya penderita segera datang untuk meminta
pertolongan. &ain halnya dengan solutio plasenta. ejadiannya tidak segera ditandai oleh
perdarahan peraginam, sehingga mereka tidak segera datang untuk mendapatkan
pertolongan. ?ejala pertamanya ialah rasa nyeri pada kandungan yang makin lama makin
hebat, dan berlangsung terus menerus. 0yeri ini sering diabaikan, disangka sebagai tanda
permulaan persalinan biasa. Baru setelah penderita pingsan karena perdarahan retroplasenta
yang banyak, atau setelah tampak ada perdarahan peraginam, mereka datang untuk
mendapatkan pertolongan. *ada keadaan demikian biasanya janin telah meninggal dalamkandungan.
$.# *70?"D"S"0 "0:70":"&
*enga%asan antenatal dapat dipakai sebagai +ara untuk mengetahui atau
menanggulangi perdarahan antepartum, yaitu <
1. *enentuan golongan darah ibu dan golongan darah +alon donornya
$. *engobatan anemia dalam kehamilan
'. Seleksi ibu untuk bersalin dirumah sakit
;. =emperhatikan kemungkinan adanya plasenta preia
5. =en+egah serta mengobati penyakit hipertensi menahun dan pre-eklampsia.
*ara ibu hamil yang patut di+urigai akan mengalami perdarahan antepartum ialah <
1. *ara ibu yang umurnya telah lebih dari '5 tahun$. *aritasnya 5 atau lebih
8
8/18/2019 Hap Revisi
9/29
'. Bagian terba%ah janin selalu terapung di atas pintu atas panggul, atau
=enderita pre-eklampsia
$.8 *70"0?"0"01
*enderita harus segera diba%a ke rumah sakit yang memiliki asilitas untuk transusi
darah dan operasi. *emasangan tampon dalam agina tidak berguna sama sekali untuk
menghentikan perdarahan, malahan menambah perdarahan karena sentuhan seriks se%aktu
pemasangan. Selagi penderita belum jatuh ke dalam keadaan syok, inus +airan intraena
harus segera dipasang, dan dipertahankan terus sampai tiba di rumah sakit. =emasang jarum
inus ke dalam pembuluh darah, sehingga akan jauh lebih memudahkan transusi darah
apabila se%aktu-%aktu diperlukan. segera setelah tiba di rumah sakit pengadaan darah harus
segera dilakukan.
2.9 PLASENTA PE!IA
$.9.1 7I0ISI1-$
*lasenta preia ialah suatu keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang
abnormal, yaitu pada segmen ba%ah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir (ostium uteri internal!. *ada keadaan normal plasenta terletak diatas
uterus. *lasenta preia digunakan untuk menggambarkan plasenta yang berimplantasi di atas
atau sangat berdekatan dengan ostium uteri internum.
$.9.$ &"SII"SI 1-$,;-5
Cubungan dan deinisi yang digunakan untuk klasiikasi pada beberapa kasus plasenta
preia bergantung pada pembukaan seriks saat dilakukan penilaian. "dapun klasiikasi
plasenta preia ialah <
9
8/18/2019 Hap Revisi
10/29
1. *lasenta preia totalis bila seluruh ostium internum tertutup oleh jaringan plasenta.
$. *lasenta preia parsialis bila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta.
'.*lasenta preia marginalis bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir ostium internum.
10
8/18/2019 Hap Revisi
11/29
;. *lasenta letak rendah bila plasenta berimplantasi pada segmen ba%ah uterus sedemikian
rupa sehingga tepi plasenta tidak men+apai ostium internum, tetapi terletak berdekatan
dengan ostium tersebut. *inggir plasenta kira-kira ' atau ; +m diatas pinggir pembukaan,
sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.
?ambar 5. lasiikasi *lasenta *reia
$.9.' 7*I7=I>&>?I 1-$
i *arkland Cospital, insiden plasena preia ditemukan sebesar 1 di antara '9 pada
lebih dari $8. pelahiran yang terjadi antara tahun 1998 dan $. Sedangkan di
Indonesia *lasenta preia terjadi pada kira-kira 1 diantara $ persalinan. i Jumah Sakit
r.ipto =angunkusumo, antara tahun 19#1-19#5, terjadi '# kasus plasenta preia di antara
;#81 persalinan yang terdatar, atau kira-kira 1 diantara 1$5 persalinan terdatar.
$.9.; 7:I>&>?I
11
8/18/2019 Hap Revisi
12/29
Belum diketahui dengan pasti, mungkin se+ara kebetulan blastokista menimpa
desidua didaerah segmen ba%ah Jahim.
7tiologi pasti dari implantasi plasenta pada segmen ba%ah rahim tidak diketahui
dengan pasti. "da beberapa teori yang menjelaskan terjadinya plasenta preia.
:eori yang pertama, dropping down theory di mana oum yang terertilisasi jatuh dan
berimplantasi pada segmen ba%ah. Jeaksi desidua yang kurang baik pada segmen atas
mungkin menjadi penyebabnya. egagalan @ona pelusida untuk menghilang tepat pada
%aktunya menjadi kemungkinan penyebab terjadinya plasenta preia sentralis.
:eori yang kedua, persistence of chrionic activity pada desidua kapsularis. :eori lainnya
adalah defective desidua¸di mana penyebaran ili korion yang luas pada dinding rahim untuk
mendapatkan nutrisi. Selama proses ini tidak hanya plasenta yang menjadi bermembras tapi
juga mele%ati segmen ba%ah. Beberapap jenis plasenta preia mungkin menginasidasar
desidua atau miometrium sehingga menyebabkan plasenta akreta, inkreta ata perkreta.
:eori lain adalah askularisasi desidua yang tidak memadai, mungkin sebagai akibat
dari proses radang atau atropi. aktor resiko terjadinya *lasenta preia yang dapat dipandang
berperan dalam proses peradangan dan kejadian atropi di endometrium seperti paritas tinggi,
usia lanjut, +a+at rahim, misalnya bekas bedah sesar, kerokan, dan miomektomi. *ada
perempuan perokok insidensi plasenta preia lebih tinggi $ kali lipat. Belum diketahui
dengan pasti, mungkin se+ara kebetulan blastokista menimpa desidua didaerah segmen
ba%ah Jahim. :eori lain adalah askularisasi desidua yang tidak memadai, mungkin sebagai
akibat dari proses radang atau atropi.
1. 6sia ibu < semakin lanjut usia ibu meningkatkan risiko plasenta preia.
=ereka yang berusia lebih dari '5 tahun memiliki risikko 1,1 persen untuk
mengalami plasenta preia, dibandingkan dengan risiko ,5 persen pada perempuan yang berusia kurang dari '5 tahun.
$. =ultiparitas < ananth dkk melaporkan angka kejadian plasenta preia ;)
lebih tinggi pada kehamilan dengan janin multiple dibandingkan dengan
kehamilan dengan janin tunggal. emungkinan terjadinya plasenta preia
meningkat lebih dari delapan kali lipat pada perempuan dengan paritas
lebih dari empat.*lasenta yang terlalu besar seperti pada kehamilan ganda
dan eritroblastosis etalis bias menyebabkan pertumbuhan plasenta
12
8/18/2019 Hap Revisi
13/29
melebar ke segmen ba%ah Jahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruh >stium 6teri Internum.
'. Ji%ayat pelahiran aesar < untuk alasan yang tidak diketahui, ri%ayat
pelahiran sesar meningkatkan risiko plasenta preia dibanding yang
melahirkan peraginam. *ada penelitian di tahun $ terhadap '.1'$
perempuan dalam pelahiran yang menjalani pelahiran aesar dilaporkan
peningkatan risiko plasenta preia. Insiden ini sebesar 1,' persen pada
mereka yang memiliki ri%ayatsatu kali pelahiran aesar. an ',; kali pada
mereka yang pernah menjalani enamkali atau lebih pelahiran aesar.#
;.
Ji%ayat insisi uterus dengan plasenta preia meningkatkan kemungkinandiperlukannya histerektomi aesar untuk mengendalikan perdarahan dari
plasenta akreta , inkreta, atau perkreta.
5. =erokok < perempuan perokok merupakan risiko relatie plasenta preia.
Jisikonya meningkat $K lipat pada perempuan yang merokok. *ada
perempuan perokok insidensi plasenta preia lebih tinggi $ kali lipat.
Cipoksemia akibat karbon monoksida hasil pembakaran rokok
menyebabkan plasenta menjadi hipertropi sebagai upaya kompensasi.
Lang mungkin terkait, terganggunya askularisasi desidua, mungkin akibat
perubahan atroik atau peradangan, terlibat dalam terjadinya plasenta
preia.
. *erempuan dengan peningkatan kadar maternal serum alpha etoprotein <
perempuan dengan plasenta preia yang juga memiliki kadar =S"* MN
$, =o= pada penapisan 1 minggu mengalami peningkatan risiko untuk perdarahan pada kehamilan lanjut dan pelahiran kurang bulan
$.9.5 I"?0>SIS O ?"=B"J"0 &I0I $,;
*eristi%a yang paling khas pada plasenta preia adalah perdarahan tanpa nyeri, yang
biasanya tidak terjadi hingga mendekati akhir semester kedua atau setelahnya. 0amun,
perdarahan dapat terjadi sebelumnya, dan terkadang aborsi dapat terjadi akibat lokasi
abnormal plasenta yang sedang berkembang. ?ejala klasik pada perdarahan plasenta preia
13
8/18/2019 Hap Revisi
14/29
adalah tiba-tiba terjadi, tidak nyeri, biasanya tidak ada penyebabnya, dan terjadi berulang.
*erdarahan tidak berkaitan dengan aktiitas dan sering mun+ul saat tidur sehingga saat
bangun tidur pasien kaget melihat diitemukannya perdarahan yang banyak. ;
6ntuk plasenta preia marginal atau letak rendah, menjelang persalinan atau di akhir
trisemester ke tiga, bagian ba%ah dari uterus akan dilatasi dan bagian terba%ah dari plasenta
preia akan terlepas dan akan menyebabkan pendarahan. Selain itu, pendarahan juga bisa
disebabkan dari pemeriksaan dalam dan juga koitus. ;
*enyebab perdarahan ditekankan kembali< jika plasenta terletak menutupi ostium uteri
internum, pembentukan segmen ba%ah uterus dan pembukaan ostium uteri internum akan
menyebabkan perobekan perlekatan plasenta. *erdarahan ini diperhebat olehketidakmampuan ba%aan serat miometrium di segmen ba%ah uterus untuk berkontraksi
untuk menutup pembuluh yang terobek. *erdarahan dari tempat implantasi di segmen ba%ah
uterus dapat berlanjut setelah dilahirkannya plasenta karena segmen ba%ah uterus
berkontraksi dengan buruk. *erdarahan dapat pula terjadi dari robekan seriks dan segmen
ba%ah uterus yang rapuh, khususnya setelah pengeluaran manual plasenta yang agak
melekat.5
iagnosis plasenta preia harus dipikirkan ketika menghadapi perempuan dengan
perdarahan pada paruh kedua kehamilan. emungkinan plasenta preia tidak boleh
disingkirkan hingga pemeriksaan sonograi telah jelas menunjukkan ketiadaan plasenta
preia. iagnosis plasenta preia jarang dapat ditegakan melalui pemeriksaan klinis, ke+uali
dilakukan pemeriksaan seriK dengan menggunakan jari dan plasenta dipalpasi. *emeriksaan
ini tidak boleh dilakukan ke+uali pasien sedang berada di kamar operasi dengan perlengkapan
operasi aesar segera. sentuhan jari yang paling lembut sekalipun dapat menyebabkan
perdarahan hebat. *emeriksaan ini disebut juga double set up examination atau pemeriksaan
dengan persiapan ganda. *emeriksaan dengan sonograi dapat dilakukan dengan beberapa
metode. Laitu dengan sonograi transabdominal, sonografi transvaginal, sonografi
transperineal. ;
*ada pemeriksaan klinis tanda-tanda yang dapat ditemukan pada pasien plasenta
preia antara lain E ukuran uterus seusai dengan usia kehamilan, uterus teraba lembut dan
elastis, adanya malpresentasi, kepala bayi mengapung dan tidak bisa turun ke rongga pelis,
denyut jantung janin biasaya dapat ditemukan ke+uali telah ada pelepasan plasenta. enyut
14
8/18/2019 Hap Revisi
15/29
jantung janin dapat melambat ketika kepaladidorong ke rongga pelis, di mana akan kembali
normal ketika penekanan kepala dihentikan. Ini merupakan salahsatu tanda yang dilakukan
pada plasenta preia letak rendah terutama untuk tipe posterior (Stalworthy’s Sign). 0amun
tanda ini tidak selalu signiikan karena bisa saja terjadi pada penekanan kepala bayi di pasien
yang normal. *ada pemeriksaan inspeksi ula, dilakukan untuk mengetahui apakah
perdarahan masih berlangsung atau sudah berkurang, dan bentuk serta jumlah
perdarahannya seperti apa. *ada plasenta preia %arna darah yang timbul ber%arna merah
terang dikarenakan perdarahan mun+ul dari terpisahnya uteroplasental sinus ke ostium
seriks.
$.9. iagnosis Banding
*lasenta preia seringkali dibandingkan dengan penyebab perdarahan lain yang juga
mun+ul pada kehamilan lanjut. Lang paling sering menjadi diagnosis dierensial adalah
abruptio plasenta atau solusio plasenta, di mana perdarahan berasal dari pelepasan
premature dari plasenta pada plasenta yang letak nya normal.
?ambar iagnosis banding plasenta preia. ;
15
8/18/2019 Hap Revisi
16/29
$.9.#. :":"&"S"0"1-$,;-5
*erempuan dengan plasenta preia dapat digolongkan kesalah satu kategori berikut <
1. /anin kurang bulan dan tidak terdapat indikasi lain untuk pelahiran
$. /anin +ukup matur
'. *ersalinan telah dimulai
;. *erdarahan sedemikian hebat sehingga harus dilakukan pelahiran tanpa
mempedulikan usia gestasional.
:atalaksana pada kasus dengan janin kurang bulan, tetapi tanpa perdarahan akti
uterus yang menetap, terdiri atas pemantauan ketat. 6ntuk sebagian perempuan, mungkin
sebaiknya dilakukan pemanjangan ra%at inap. 0amun seorang perempuan biasanya dii@inkan
pulang setelah perdarahan berhenti dan janinnya telah dinilai sehat.=enurut hasil penelitian
yang didapatkan tidak ada perbedaan pada mobriditas ibu dan janin bila pada masing-masing
kelompok diberlakukan ra%at inap atau ra%at jalan. *ada kehamilan $;-'; minggu diberikan
steroid dalam pera%atan antenatal untuk pematangan paru janin.
*ada keadaan yang kelihatan stabil dalam pera%atan di luar rumah sakit hubungan
suami isteri dan kerja rumah tangga dihindari ke+iali jika setelah pemeriksaan 6S? ulangan,
dianjurkan minimal setelah ; minggu, memeperlihatkan ada migrasi plasenta menjauhi
ostium uteri internum.
alam keadaan janin masih prematur dipertimbangkan memberikan sulas
magnesikus untuk menekan his buat sementara %atu sambil memberi steroid untuk
memper+epat pematangan paru janin.*erdarahan dalam trimester ketiga perlu penga%asan
lebih ketat dengan istirahat baring yang lebih lama dalam rumah sakit dan dalam keadaan
yang serius +ukup alas am untuk mera%atnya sampai melahirkan. Serangan perdarahan ulang
yang banyak bisa saja terjadi sekalipun pasien diistirahatbaringkan. /ika pada %aktu masuk
terjadi perdarahan yang banyak perlu segera dilakukan terminasi bila keadaan janin sudah
iable. 0bila perdarahannya tidak sampai sedemikian banyak pasien diistirahatkan sampai
kehamilan ' minggu dan bila pada amniosentesis menunjukkan paru janin telah matang,
terminasi dapat dilakukan dan jika perlu melalui seksio +aesarea.
16
8/18/2019 Hap Revisi
17/29
*elahiran se+ara peraginam mungkin dapat dipertimbangkan biila tepi plasenta $-'
+m dari ostium interna ( bedasarkan hasil sonograi!. *elahiran aesar dilakukan jika pada
gambaran sonongrai menunjukkan tepi plasenta preia terletak kurang dari $+m dari ostium
interna. "khir- akhir ini penggunaan pelahiran aesar lebih luas digunakan karena tidak
hanya untuk mengurangi risiko ibu tapi juga keselamatan bayinya.pemeriksaan klinis sangat
penting untuk menentukan pelahiran yang sesuai.
*elahiran aesar diperlukan pada semua perempuan yang mengalami plasenta preia,
pada sebagian besar kasus, insisi melintang ada uterus dapat dilakukan. 0amun , karena
perdarahan janin dapat terjadi akibat insisi melintang yang menembus plasenta anterior,
insisi ertikal terkadang dilakukan. "kan tetapi, bahkan jika insisi mengiris plasenta,
kesejahteraan ibu atau janin terganggu. arena siat segmen ba%ah uterus yang kurang dapat
berkontraksi, dapat terjadi perdarahan tidak terkontroil setelah pengangkatan plasenta.
"pabila perdarahan dari alas plasenta tidak dapat dikendalikan dengan +ara konserati,
metode lain dapat di+oba. *enjahitan tepi-tepi robekan (oversewing ! di lokasi implantasi
dengan benang kromik- dapat membantu hemostasis. *ada beberapa perempuan lihasi
arteria iliaka interna atau arteria uterine bilateraldapat membantu hemostasis.
/ika metode konserati tersebut gagal dan perdarahan massi, histerektomi harus
dilakukan. *ada perempuan dengan plasenta preia yang berimplantasi di anterior bekas
insisi histerektomi, terjadi peningkatan risiko plasenta akreta dan diperlukannya histerektomi.
$.9.# >=*&I"SI;,
1. omplikasi pada ibu
omplikasi splasenta preia pada ibu dapat terjadi selama jalannya kehamilan, saat
kelahiran dan setelah kelahiran.
- Selama kehamilan < dapat terjadi komplikasi syok, malpresentasi, dan kelahiran
prematur. ematian yang disebabkan oleh perdaraan massi, ineksi atau emboli.
>leh karena pembentukan segmen rahim terjadi se+ara ritmik, maka pelepasan
plasenta dari tempat melekatnya diuterus dapat berulang dan semakin banyak, dan
perdarahan yang terjadi itu tidak dapat di+egah sehingga penderita menjadi anemia
bahkan syok.
17
8/18/2019 Hap Revisi
18/29
- Selama kelahiran < ketuban pe+ah dini, dilatasi yang lambat yang disebabkan letak
plasenta pada segmen ba%ah seriK, perdarahan selama pelahiran dikarenakan
pelepasan plasenta saat seriks berdilatasi
- Setelah kelahiran< retraksi yang tidak sempurna pada segmen ba%ah rahim di tempa
plasenta berimplantasi, atonia uterus yang luas pada area plasenta, plasenta preia
akreta, trauma pada seriks dan segmen ba%ah, retensi plasenta, sepsis. >leh karena
plasenta yang berimplantasi pada segmen ba%ah rahim dan siat segmen ini yang tipis
mudahlah jaringan trooblas dengan kemampuan inasinya menerobos ke dalam
miometrium bahkan sampai ke perimetrium dan menjadi sebab dari kejadian plasenta
inkreta dan bahkan plasenta perkreta. *aling ringan adalah plasenta akreta yang
perlekatannya lebih kuat tetapi ilinya masih belum masuk ke dalam miometrium.
Dalaupun biasanya tidak seluruh permukaan maternal plasenta mengalami akreta atau
inkreta akan tetapi dengan demikian terjadi retensio plasenta dan pada bagian plasenta
yang sudah terlepas timbullah perdarahan dalam kala tiga. omplikasi ini lebih sering
terjadi pada uterus yang pernah seksio sesarea. ilaporkan plasenta akreta terjadi 1)
sampai '5) pada pasien yang pernah seksio sesarea satu kali.0aik menjadi )
sampai 5) bila telah seksio sesarea ' kali.Seriks dan segmen ba%ah rahim yang rapuh dan kaya pembuluh darah sangat
potensial untuk robek disertai oleh perdarahan yang banyak. >leh karena itu, harus
sangat berhati-hati pada semua tindakan manual di tempat ini misalnya pada %aktu
mengeluarkan anak melalui insisi pada segmen ba%ah rahim ataupun %aktu
mengeluarkan plasenta dengan tangan pada retensio plasenta. "pabila oleh salah satu
sebab terjadi perdarahan banyak yang tidak terkendali dengan +ara-+ara yang lebih
sederhana seperti penjahitan segmen ba%ah rahim, ligasi arteria uterina, ligasi arteria
oarika, pemasangan tampon, atau ligasi arteria hipogastrika, maka pada keadaan
yang sangat ga%at seperti ini jalan keluarnya adalah melakukan histerektomi total.
=orbiditas dari semua tindakan tentu merupakan komplikasi tidak langsung dari
plasenta preia.
$. omplikasi pada janin.
a. elainan letak
18
8/18/2019 Hap Revisi
19/29
*ada plasenta preia lebih sering terjadi kelainan letak janin.Cal ini memaksa lebih sering
diambil tindakan operasi dengan segala konsekuensinya.
b. elahiran prematur dan ga%at janin
elahiran prematur dan ga%at janin sering tidak terhindarkan sebagian oleh karena
tindakan terminasi kehamilan yang terpaksa dilakukan dalam kehamilan belum aterm.*ada
kehamilan P'# minggu dapat dilakukan amniosentesis untuk mengetahui kematangan paru
janin dan pemberian kortikosteroid untuk meper+epat pematangan paru janin sebagai upaya
antisipasi."siksia yang bida disebabkan oleh plasenta yang terlepas terlalu a%al dan adanya
kompresi dari tali pusat.ematian janin didalam rahim disebabkan oleh hipoolemia maternal
dan syok.
+. Berat bayi lahir rendah
Jendahnya berat lahir bayi dikaitkan dengan kelahiran preterm baik se+ara spontan
maupun akibat induksi.
d. "siksia
emungkinan dikarenakan terpisahnya plasenta yang dini dan kompreso dari plasenta
atau kompresi dari tali pusat.
e. ematian intrauterine
ikaitkan dengan terlepasnya plasenta tingkat berat dengan hipoolemia maternal dan
syok. ematian juga dapat dikarenakan kerusakan tali pusat
. =alormasi kongenital
=alormasi kongenital 'K lebih sering terjadi pada plasenta preia.
2."# S$LUTI$ PLASENTA
$.1.1 7I0ISI
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya yang normal
pada uterus sebelum janin dilahirkan. Istilah lain dari solusio plasenta adalah ablatio
plasentae, abruptio plasentae, accidental haemorrhage dan prematur separation of the
normally implanted placenta.
$.1.$ &"SII"SI
%enurut dera&at lepasn'a plasenta (
19
8/18/2019 Hap Revisi
20/29
Q Solusio plasenta totalis, bila plasenta terlepas seluruhnya
Q Solusio plasenta parsialis, bila plasenta sebagian terlepas
Q Juptura sinus marginalis, bila hanya sebagian ke+il pinggir plasenta yang terlepas.
Q Solusio plasenta dengan perdarahan yang keluar, perdarahan dapat menyelundup keluar
diba%ah selaput ketuban.
Q Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi, perdarahan tersembunyi dibelakang
plasenta.
?ambar . lasiikasi Solusio *lasenta
Solusio plasenta di bagi menurut tingkat gejala klinik yaitu
8/18/2019 Hap Revisi
21/29
?ejala < perdarahan peraginam yang ber%arna kehitam-hitaman dan sedikit sekali bahkan
tidak ada, perut terasa agak sakit terus-menerus agak tegang,tekanan darah dan denyut
jantung maternal normal, tidak ada koagulopati, dan tidak ditemukan tanda-tanda etal
distress.
+!elas II < gejala klinik sedang dan terdapat hampir $#) kasus.
Solusio plasenta sedang dalam hal ini plasenta telah lebih dari seperempatnya tetapi
belum sampai dua pertiga luas permukaannya.
?ejala < perdarahan peraginan yang ber%arna kehitam-hitaman,perut mendadak sakit terus-
menerus dan tidak lama kemudian disusul dengan perdarahan peraginam %alaupun tampak
sedikit tapi kemungkinan lebih banyak perdarahan di dalam,didinding uterus teraba terus-
menerus dan nyeri tekan sehingga bagian bagian janin sulit diraba, apabila janin masih hidup
bunyi jantung sukar di dengar dengan stetoskop biasa harus dengan stetoskop ultrasoni+,
terdapat etal distress, dan hipoibrinogenemi (15 A $5 ) mgdl!.
d! elas III < gejala berat dan terdapat hampir $;) kasus.
Solusio plasenta berat,plasenta lebih dari dua pertiga permukaannya,terjadinya sangat
tiba-tiba biasanya ibu masuk syok dan janinnya telah meninggal.
?ejala < ibu telah masuk dalam keadaan syok, dan kemungkinan janin telah meninggal,uterus
sangat tegang seperti papan dan sangat nyeri, perdarahan peraginam tampaknya tidak sesuai
dengan keadaan syok ibu, perdarahan peraginam mungkin belum sempat terjadi besar
kemungkinan telah terjadi kelainan pembekuan darah dan kelainan ginjal,hipoibrinogenemi
(P 15 mgdl!
Berdasarkan ada atau tidaknya perdarahan peraginam
a! Solusio plasenta ringan < *erdarahan peraginam P1-$ ++.
b! Solusio plasenta sedang < *erdarahan peraginam M $ ++, hipersensitiitas uterus atau
peningkatan tonus, syok ringan, dapat terjadi etal distress.
+! Solusio plasenta berat < *erdarahan peraginam luas M 5 ml,uterus tetanik, syok
maternal sampai kematian janin dan koagulopati.
21
8/18/2019 Hap Revisi
22/29
$.1.' 7*I7=I>&>?I
rekuensi diagnosis solusio plasenta berariasi karena perbedaan kriteria tetapi
rekuensi rata rata yang dilaporkan adalah 1 dalam $ kelahiran.alam basis data mengenai
15 juta kelahiran milik 0ational entre or Cealth Statisti+, Sallehu dkk. =elaporkan insiden
solusio plasenta dalam kelahiran bayi tunggal sebanyak 1 diantara 1 kelahiran.Seiring
dengan berkurangnya jumla perempuan dengan paritas tinggi yang melahirkan dan semakin
baiknya transportasi darurat serta tersedianya asuhan pranatal, rekuensi solutio plasenta yang
menyebabkan kematian janin menurun drastis hingga men+apai sekitar1 diantara 8'
kelahiran dari 19#; hingga 1989.=eskipun angka kematian janin akibat solutio plasenta telah
menurun, peran solutio sebagai penyebab kematian janin masih tetap menonjol,karena telah
berkurangnya angka lahir mati karena sebab sebab lain.:ingginya angka kematian perinatal
akibat solutio plasenta telah ter+atat dalam sejumlah laporan.ilaporkan bah%a angka
kematian perinatal yang disebabkan oleh solutio plasenta adalah 119 dalam 1 kelahiran,
dibandingkan dengan 8 per 1 kelahiran pada mereka yang tidak mengalami komplikasi
ini.$
$.1.; 7:I>&>?I
$
*enyebab utama dari solusio plasenta, masih belum diketahui dengan jelas. =eskipun
demikian , beberapa hal tersebut diba%ah ini diduga merupakan aktor A aktor yang
berpengaruh pada kejadiannya, antara lain <
1. Cipertensi atau preeklamsi
Suatu bentuk hipertensi, baik itu hipertensi gestasional, preeklampsia, hipertensi
kronis, atau kombinasi keduanya. Insiden solusio plasenta meningkat $,; kali lipat
pada hipertensi kronis dan peningkatan ini bahkan lebih tinggi lagi jika disertai
preeklamsia atau restriksi pertumbuhan janin.
$. 6sia, *aritas, Jas, dan aktor amilial. 11-1$
Insiden solusio meningkat sesuai dengan bertambahnya usia ibu. *erempuan yang
berusia lebih dari ; taun ditemukan $,' kali lipat lebih mungkin mengalami solusio
dibandingkan perempuan berusia '5 tahun. Bedasarkan penelitian, solusio lebih
la@im terjadi pada perempuan "rika- "merika dan aukasia dibandingkan
perempuan "sia atau "merika &atin. Baru-baru ini ditemukan juga hubungan amilian
22
8/18/2019 Hap Revisi
23/29
mempengaruhi kemungkinan terjadinya solusi plasenta di mana jika seorang
perempuan pernah mengalami solusi berat, resiko untuk saudara perempuannya akan
menigkat $ kali lipat dan risiko yang dapat di%ariskan diperkirakan sebesar 1 ).
'. :romboilia
Sejumlah tromboilia yang di%ariskan atau didapat telah dikaitkan dengan penyakit
tromboembolik selama kehamilan. Beberapa di antara kelainan ini berkaitan dengan
solusio dan inark plasenta serta preeklamsia.
;. Solusio :rauma
*ada beberapa kasus trauma eksternal, biasanya berkaitan dengan ke+elakaan
bermotor atau keekrasan isik, dapat terjadi pemisahan plasenta.
5. :ekanan oleh rahim yang membesar pada ena +aa inerior
. &eiomyoma
:umor ini khususnya jika terletak di belakang tempat implantasi plasenta, merupakan
predisposisi terjadinya solusio.
#. 6terus yang sangat menge+il ( Cidramnion pada %aktu ketuban pe+ah, kehamilan
ganda pada %aktu anak pertama lahir !.
8. etuban pe+ah sebelum %aktunya.
Jisiko solusi plasenta meningkat 'K lipat pada kasus ketuban pe+ah dini. Jisiko ini
meningkat dengan ineksi.
9. eisiensi asam olat
1. =erokok, alkohol, kokain.
=erokok dapat meningkatkan risiko solusio plasenta dua kali lipat. Sedangkan
perempuan pengguna kokain memiliki rekuensi solusio plasenta yang sangat tinggi.
:erlepasnya plasenta di a%ali dengan pendarahan ke dalam desidua
basalis.emudian desidua terpisah dan meninggalkan lapisan tipis yang melekat ke
miometrium,karena itu proses terbentuknya hematom dimulai yang menyebabkan pemisahan,
kompresi dan akhirnya oenghan+uran plasenta yang terletak di dekatnya.enomena gangguan
inasi trooblas dengan atherosis berikutnya berhubungan dengan beberapa kasus
preeklamsia dan solusio (Brosens, $11!. Inamasi dan ineksi juga menjadi salah satu aktor
yang mendukung . 0ath dan rekan ($#! menemukan bukti histologis bah%a peradangan
biasanya juga menjadi penyebab terlepasnya plasenta sebelum %aktunya.
Solusio dimulai dengan pe+ahnya arteri spiral desidua menyebabkan hematoma
retroplasenta. Ini dapat meluas dan mengganggu lebih pembuluh dan memperluas pemisahan
23
8/18/2019 Hap Revisi
24/29
plasenta *ada tahap a%al dari solusio plasenta, mungkin tidak mun+ul gejala klinis. /ika
tidak ada pemisahan lebih lanjut, solusio plasenta baru diketahui saat pemeriksaan %aktu
plasenta baru dilahirkan,terliham ada bagian depresi pada permukaan maternal yang tertutup
gmpalan darah yang ber%arna gelap.aerah terpisahnya plasenta dengan +epat meluas dan
men+apai tepi plasenta, arena uterus masih membesar akhibat produk konsepsi, uterus tidak
mampu berkontraksi se+ara adekuat untuk menekan pembulu darah yang robek yang
mendarahai lokasi plasenta.arah yang keluar dapat menyebabkan diseksi membran dinding
uterus, dan akhirnya tampak dari luar atau dapat tertahan sepenuhnya dalam uterus.$
$.1.5 I"?0>SIS O ?"=B"J"0 &I0I $,'-1-11
a! Solusio plasenta ringan
Solusio plasenta ringan ini disebut juga ruptura sinus marginalis, dimana terdapat
pelepasan sebagian ke+il plasenta yang tidak berdarah banyak. "pabila terjadi perdarahan
peraginam, %arnanya akan kehitam-hitaman dan sedikit sakit. *erut terasa agak sakit, atau
terasa agak tegang yang siatnya terus menerus. Dalaupun demikian, bagian-bagian janin
masih mudah diraba. 6terus yang agak tegang ini harus selalu dia%asi, karena dapat saja
menjadi semakin tegang karena perdarahan yang berlangsung.
b! Solusio plasenta sedang
alam hal ini plasenta terlepas lebih dari 1; bagian, tetapi belum $' luas
permukaan :anda dan gejala dapat timbul perlahan-lahan seperti solusio plasenta ringan,
tetapi dapat juga se+ara mendadak dengan gejala sakit perut terus menerus, yang tidak lama
kemudian disusul dengan perdarahan peraginam. Dalaupun perdarahan peraginam dapat
sedikit, tetapi perdarahan sebenarnya mungkin telah men+apai 1 ml. Ibu mungkin telah
jatuh ke dalam syok, demikian pula janinnya yang jika masih hidup mungkin telah berada
dalam keadaan ga%at. inding uterus teraba tegang terus-menerus dan nyeri tekan sehingga
bagian-bagian janin sukar untuk diraba. /ika janin masih hidup, bunyi jantung sukar didengar.
elainan pembekuan darah dan kelainan ginjal mungkin telah terjadi,%alaupun hal tersebut
lebih sering terjadi pada solusio plasenta berat
+! Solusio plasenta berat
24
8/18/2019 Hap Revisi
25/29
*lasenta telah terlepas lebih dari $' permukaannnya. :erjadi sangat tiba-tiba.
Biasanya ibu telah jatuh dalam keadaan syok dan janinnya telah meninggal. 6terus sangat
tegang seperti papan dan sangat nyeri. *erdarahan peraginam tampak tidak sesuai dengan
keadaan syok ibu, terkadang perdarahan peraginam mungkin saja belum sempat terjadi.
*ada keadaan-keadaan di atas besar kemungkinan telah terjadi kelainan pada pembekuan
darah dan kelainangangguan ungsi ginjal
$.1.. :":"&"S"0"1-5,9-1
:erapi solutio plasenta berarisasi bergantung pada usia gestasi dan kondisi ibu serta
janin.Bila janin telah men+apai usia iable, dan jika persalinan peragina belum dapat
dilaksanakan, kelahiran +aesar darurat dipilih oleh sebagian besar klinisi. *ada perdarahan
eKternal masi , resusitasi intensi dengan darah dan kristaloid dan pelahiran segera untuk
mengendalikan pendarahan merupakan tindakan penyelamatan nya%a ibu dan diharapkan
janin./ika diagnosis belum dapat dipastikan dan janin hidup, tetapi tanpa adanya tandaterganggunya kesejahteraan janin, obserasi ketat dapat dilakukan di asilitas yang mampu
melakukan interensi segera.$
:atalaksana konserati pada kehamilan kurang bulan, menunda pelahiran dapat
terbukti bermanaat jika janin imatur. Bon dkk,1989 menangani ;' perempuan dengan solutio
plasenta sebelum kehamilan '5 minggu se+ara konserati dan '1 diantaranya diberikan
terapi tokolitik. *eriode rata rata hingga pelahiran pada semua perempuan ini adalah sekitar
1$ hari, dan tidak terdapat bayi yang lahir mati. *elahiran +aesar dilakukan pada #5) kasus.
*erempuan dengan tanda solutio yang sangat dini la@im mengalami
oligohidroamniom, baik dengan ataupun tanpa ketuban pe+ah dini.:idak adanya deselerasi
yang mengha%atirkan tidak menjamin keamanan lingkungan intrauteri. *lasenta dapat
semakin memisah kapan saja serta dapat sangat menurunkan kesejahteraan atau membunuh
janin, ke+uali segera dilakukan pelahiran.emi kesejahteraan janin yang mengalami distres,
harus segera dilakukan langkah langkah untuk mengoreksi hipoolemia, anemia dan hipoksia
25
8/18/2019 Hap Revisi
26/29
pada ibu dengan tujuan memulihkan dan mempertahankan ungsi plasenta yang masih
terimplantasi.$
*ada kasus dimana telah terjadi kematian janin dipilih persalinan peraginam ke+uali
ada perdarahan berat yang tidak teratasi dengan transusi darah yang banyak atau ada indikasi
obstetrik lain yang menghendaki persalinan dilakukan perabdominam. Cemostasis pada
tempat implantasi plasenta bergantung sekali pada kekuatan konraksi miometrium.
arenanya pada persalinan peraginam perlu diupayakan stimulasi miometrium se+ara
armakologik atau masase agar kontraksi miometrium diperkuat dan men+egah pendarahan
yang hebat pas+a persalinan. *erlu diingat bah%a koagulopati berat merupakan aktor resiko
tinggi bagi bedah sesar berhubung ke+enderungan pendarahan yang berlangsung terus pada
tempat insisi baik abdmen ataupun uterus.1
$.1.# >=*&I"SI O *J>?0>SIS1$-1'
omplikasi pada ibu dan janin tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dan lamanya
solusio plasenta berlangsung. omplikasi yang dapat terjadi adalah <
a. Perdarahan. *erdarahan antepartum dan intrapartum pada solusio plasenta hampir
tidak dapat di+egah, ke+uali dengan menyelesaikan persalinan segera. Bila persalinan
telah selesai, penderita belum bebas dari bahaya perdarahan postpartum karena
kontraksi uterus yang tidak kuat untuk menghentikan perdarahan pada kala III, dan
kelainan pembekuan darah.ontraksi uterus yang tidak kuat itu disebabkan oleh
ekstraasasi darah di anatara otot-otot miometrium, seperti yang terjadi pada uterus
ouelaire. "pabila perdarahan post-partum itu tidak dapat diatasi dengan kompresi
bimanual uterus, pemberian uterotonika, maupun pengobatan kelainan pembekuan
darah, maka tindakan terakhir untuk mengatasi perdarahan postpartum itu ialah
histerektomia atau pengikatan arteria hipogastrika.
b. elainan pembe!uan darah. elainan pembekuan darah pada solusio plasenta yang
biasanya disebabkan oleh hipoibrinogenemi terjadi kira-kira 1)E sedangkan di
Jumah Sakit r. ipto =angunkusumo menurut Dirjohadi%ardojo (19#'! terjadi
pada ;) dari 1'; kasus yang diselidikinya. :erjadinya hipoibrinogenemi
diterangkan oleh *age (1951! dan S+hneider (1955! dengan masuknya tromboplastin
ke dalam peredaran darah ibu akibat terjadinya pembekuan darah retroplasenter,
sehingga terjadi pembekuan darah intraaskular di mana-mana, yang akan
menghabiskan a+tor-aktor pembekuan darah lainnya, terutama ibrinogen. Selain
26
8/18/2019 Hap Revisi
27/29
keterangan yang sederhana ini, masih terdapat banyak keterangan lain yang lebih
rumit.
adar ibrinogen plasma normal pada %anita hamil +ukup-bulan ialah ;5 mg),
berkisar antara '-# mg). "pabila kadar ibrinogen lebih rendah dari 1 mg),
akan terjadi gangguan pembekuan darah.Solusio plaseneta adalah salah satu penyebab
tersering kaogulopati komsumti yang bermaksan se+ara klinis dalam bidang obsetri.
Se+ara spesiik, hipoibrinogenemia yang bermakna se+ara klinis-kadar plasma
kurang dari 15mgd&-ditemukan
+. "ligouria dan gagal gin#al . Canya dapat diketahui dengan pengukuran teliti
pengeluaran air ken+ing yang harus se+ara rutin dilakukan pada solution plasenta
sedang, dan berat, apalagi yang disertai perdarahan tersembunyi, pre-eklamsia, atau
hipertensi menahun. :erjadinya oligouria belum dapat diterangkan dengan jelas.
Sangat mungkin berhubungan dengan hipoolemia, dan penyempitan pembuluh darah
ginjal akibat perdarahan yang banyak. "da pula yang menerangkan bah%a tekanan
intrauterine yang meninggi karena solution plasenta menimbulkan releks
penyempitan pembuluh darah ginjal. elainan pembekuan darah berperanan pula
dalam terjadinya kelainan ungsi ginjal ini. Cal ini biasa terjadi pada solusio plasenta
berat dimana penanganan untuk hipoolemi yang terjadi sudah terlambat.Sebagian
besar kasus "I (acute !idney in#ury) adalah reersible sehingga tidak memerlukan
Cemodiaalisis.
d. $awat #anin. /arang kasus solusio plasenta yang dating ke rumah sakit dengan janin
yang masih hidup. alau pun didapatkan janin masih hidup, biasanya keadaannya
sudah demikian ga%at, ke+uali pada kasus solution plasenta ringan.
e. Sindrome Sheehan.:erkadang pendarahan intrapartum atau postpartum disertai dengan
kegagalan pituitari untuk berungsi.*enyebabnya tidak diketahui se+ara jelas,?ejala
yang mun+ul adalah kegagalan untuk berlaktasi, amenorea, atroi dari kelenjar
payudara dan rontoknya rambut kemaluan dan bulu ketiak, Cipotiroidisme.
27
8/18/2019 Hap Revisi
28/29
Da)tar Pustaka
1.Diknjosastro Cania , Saiuddin Bari "bdul , Ja+himhadhi :rijatmo . Ilmu ebidanan ,
edisi ketiga , +etakan keempat E Layasan Bina *ustaka Sar%ono *ra%irohardjo , 199#
$.unningham ?ary , &eeno / enneth , Bloom & Steen , Cauth /ohn , III ?ilstrap
&arry , Denstrom atharine . Dilliams >bstetri+s $$0 7I:I>0 $5
'.7dmods, . e%hurstRs :eKtbook o >bstetri+s and ?ynae+ology, seenth edition.
Bla+k%ell *ublishing $1#
;.*ernoll , =artin &, Benson O *ernollRs >bstetri+s O ?yne+ology 1th 7dition $1
5.utta , >0"J CIJ"&"&, 6::"RS :7:B>> > >BS:7:JIS # th
7I:I>0 $1'
.?abbe Steen ?, 0iebyl /ennier J, Simpson /oe &eigh, &andong =ark B, ?alan
Cenry & , ris+oll eborah ", >BS:7:JIS 0>J="& "0 *J>B&7=
*J7?0"0I7S ,:C 7dition $1$
#.=anuaba , I.B.?., I.". handranita =anuaba , dan I.B.?. ajar =anuaba. *engantar
uliah >bstetri. /akarta< Buku edokteran 7?, $#
8./urkoi+, ., et al. Tirst‐trimester diagnosis and management o pregnan+ies implanted
into the lo%er uterine segment esarean se+tion s+ar.T %ltrasound in obstetrics &
gynecology $1.' ($'!< $$-$$#.
9.=ouer, /ames J. T*la+enta preia< antepartum +onseratie management, inpatient ersus
outpatient.T 'merican #ournal of obstetrics and gynecology1#. (199;!< 18'-18.
1.>bstetri, *engurus *erkumpulan, and ?inekologi Indonesia. T*erdarahan "ntepartum.T
Standar Pelayanan edi! "bstetri dan $ine!ologi ag. *. +a!arta (1991!< 9-1'.
11.&ondok, :. C. =., Judy ". &engkong, and 7ddy Suparman. Tarakteristik *erdarahan
"ntepartum dan *erdarahan *ostpartum.T +urnal eiomedi! 1.1 ($1'!.
1$."nanth, ande F., et al. T*la+ental abruption and aderse perinatal out+omes.T +ama
$8$.1# (1999!< 1;-151
28
8/18/2019 Hap Revisi
29/29
1'.Jee+e 7 "lbert, Cobbins /ohn , ?ant 0orman , lini+al >bstetri+s :he etus O
=other :hird 7dition $#
Top Related