EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB PADA PTBANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. KANTOR
CABANG PEMBANTU SYARIAH CIPUTAT
SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:Inne Anggraeni
NIM: 1113053000083
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAHFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA1438 H/2017 M
v
ABSTRAK
Inne Anggraeni, NIM: 1113053000083, “Efektivitas Pembiayaan MultijasaBTN iB Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor CabangPembantu Syariah Ciputat”. Dibimbing oleh Muhamad Zen, MA. 2017.
Pembiayaan Multijasa (pendidikan, kesehatan, wisata, pernikahan danlain-lain) BTN iB adalah salah satu produk unggulan yang ada di Bank BTNKCPS Ciputat. Produk ini menawarkan pembiayaan dalam bentuk jasa sepertipendidikan, kesehatan, wisata, pernikahan dan lain-lain yang tidak melanggarprinsip-prinsip Islam. Sebagai produk unggulan kedua setelah KPR, PembiayaanMultijasa BTN iB sudah melihat adanya peluang besar di tengah masyarakatmodern dimana kebutuhan akan jasa terus meningkat. Pembiayaan Multijasa BTNiB hadir untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dibidang jasa, karena tidak semua masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya secaralangsung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitasPembiayaan Multijasa BTN iB yang ada di Bank BTN KCPS Ciputat, dan apasaja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat bagi pelaksanaannya.Melalui data dan wawancara yang diperoleh maka diketahui bahwa produkpembiayaan ini memiliki nilai efektivitas yang sangat tinggi. Sehingga bagimasyarakat yang akan menggunakan produk pembiayaan ini tidak perlu ragudengan pelayanan yang diberikan.
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersifatdeskriptif dengan menggambarkan permasalahan yang didasari dengan data yangdidapat dari hasil survey, wawancara, dan studi pustaka. Penelitian ini dilakukanselama kurang lebih 4 bulan untuk memperoleh data yang tepat dan akurat daripihak bank.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Pembiayaan Multijasa BTN iBdapat dikatakan memiliki nilai efektivitas yang tinggi. Hal ini bisa dilihat melaluipelaksanaan yang dilakukan bank dalam mencapai tujuan dapat terealisasi denganbaik bahkan melebihi apa yang menjadi target. Pada tahun 2015 Multijasa BTNiB mencapai keuntungan dengan nilai efektivitas 104 % dan tahun 2016 MultijasaBTN iB memiliki nilai efektivitas sebesar 123%. Semua prosedur yang dilakukanbank mulai dari penilaian terhadap calon nasabah, pemberkasan dokumen,wawancara dan analisis data, sampai kepada tahap akad dan pelaksanaannyadilakukan dengan baik, cepat dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Adapun faktor pendukung dalam pembiayaan ini yaitu seluruh pihak yang terlibatdalam pelaksanaan pembiayaan mulai dari pegawai bank, nasabah, sampai kepadapihak yang menjalin kerjasama dengan bank. Namun ada pula yang menjadifaktor penghambat dalam pelaksanaannya yaitu seluruh sistem yang dijalankanPembiayaan Multijasa BTN iB ini masih manual, berbeda dengan produk-produkpembiayaan lainnya yang semua sudah dijalankan dengan sistem komputerisasi.
Kata Kunci : Efektivitas, Pembiayaan Multijasa, BTN Syariah.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan
yang Maha Agung yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta nikmat yang
tiada terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Efektivitas Pembiayaan Multijasa BTN iB Pada PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Syariah Ciputat”. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada suri tauladan, pembawa cinta, pembimbing
ummat menuju Surga baginda besar Nabi Muhammad SAW, serta iringan do’a
untuk keluarga, para sahabatnya dan kepada seluruh ummatnya semoga senantiasa
selalu dalam kebaikan dan ridhoNya.
Dalam penyelesaian skripsi ini tak lepas dari adanya dukungan yang
penulis dapatkan baik dalam bentuk materi maupun immateri dari berbagai pihak.
Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Suparto M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr.
Raudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum dan
Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan
vii
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan saran kepada penulis untuk penulisan
skripsi ini.
6. Muhamad Zen, MA selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis. Semoga ilmu yang
bermanfaat ini selalu menjadi ladang pahala bagi bapak dan mendapatkan
balasan dari Allah SWT.
7. Drs. Muhammad Sungaidi, MA dan Lili Bariadi, M.Si selaku tim penguji
yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan penulisan
skripsi ini.
8. Seluruh Dosen dan Civitas Akademika Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang telah berjasa membagi ilmu bermanfaat kepada penulis.
9. Pimpinan dan staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
viii
Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu menyelesaikan skripsi
dengan berbagai referensi.
10. Erwin Padeka dan Indah Rahmawati, selaku Staff Bank Tabungan Negara
Kantor Cabang Pembantu Syariah Ciputat.
11. Ibunda Imas M. Masriah dan Ayahanda Charsu tercinta yang senantiasa
tiada henti memberikan dukungan sepenuhnya kepada penulis, mendorong
dan memotivasi serta selalu mendo’akan penulis agar dapat segera
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Perhatianmu, cinta dan kasih
sayangmu begitu besar kepada penulis sehingga tidak ada sesuatu yang
nilainya mampu menggantikan semua yang telah diberikan kepada penulis
selain do’a yang Insyaa Allah akan selalu penulis panjatkan.
12. Suhendry Adytio, Reski Kurnia, Egar Ridwan Septiandi dan keluarga
besar penulis yang selalu mendoakan, memberi semangat, dan selalu
menjadi inspirasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
13. Annisa Meiliana, Ayang L. Azizi, Clara A. Putri, Deba Hibatullah S.,
Dewi Kuraesin, Intan Zuleira, Nurhamni Mawaddah, Putri S. Huzaimah,
dan Yulisa Ilhami. Terima kasih kalian yang menghadirkan warna pada
kampusku, canda tawa dan air mata yang pernah kita lalui akan menjadi
cerita yang tak terlupakan di masa depanku kelak.
14. Teman-teman KKN Bring Changes (BC) 2016, dan seluruh teman-teman
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah berbagi ilmu, pengalaman, cerita dan kasih sayang
kepada penulis.
ix
15. Dede Fadilah, yang lembut hatinya senantiasa menjadi tempat untuk
penulis mencurahkan segala penat dan lelah, menghidupkan kembali
senyum dan semangat penulis dengan cerita dan canda tawa yang selalu
kau berikan sehingga memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikanmu dan kau pun diberikan
kemudahan dalam penyelesaian skripsi.
16. Tanpa mengurangi rasa hormat, kepada seluruh pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu, atas semua bantuan dan dukungannya,
penulis ucapkan terima kasih.
Kemudian hanya kepada Allah penulis berdo’a semoga kebaikan dan
keikhlasan mereka mendapatkan balasan yang jauh lebih baik dari Allah SWT.
Akhirnya karya ini penulis persembahkan kepada segenap pembaca, dengan
harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga
karya ini bermanfaat dan mendapat ridho Allah SWT.
Tangerang Selatan, 9 Juni 2017
Inne Anggraeni
x
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................................iiLEMBAR PERNYATAAN .....................................................................................iiiPENGESAHAN PANITIA UJIAN .........................................................................ivABSTRAK ................................................................................................................vKATA PENGANTAR .............................................................................................viDAFTAR ISI.............................................................................................................xDAFTAR GAMBAR ................................................................................................xiiDAFTAR TABEL ...................................................................................................xiiiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .....................................................................1B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................5C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................................6D. Metodologi Penelitian ........................................................................7E. Tinjauan Pustaka ................................................................................10F. Sistematika Penulisan.........................................................................13
BAB II EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iBA. Teori Efektivitas .................................................................................16B. Teori Pembiayaan...............................................................................21C. Pembiayaan Multijasa BTN iB...........................................................32
BAB III GAMBARAN UMUM BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAHA. Sejarah Berdirinya ..............................................................................47B. Visi dan Misi ......................................................................................50C. Produk dan Layanan ...........................................................................52D. Struktur dan Uraian Tugas Jabatan.....................................................71
BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iBA. Efektivitas Pembiayaan Multijasa BTN iB pada Bank Tabungan
Negara KCPS Ciputat.........................................................................791. Aplikasi dan Prosedur Pembiayaan Multijasa BTN iB .................792. Analisa Penulis Terhadap Efektivitas Pembiayaan Multijasa
BTN iB...........................................................................................88
xi
B. Faktor Pendukung dan Penghambat....................................................92
BAB V PENUTUPA. Kesimpulan.........................................................................................95B. Saran ...................................................................................................96
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................98
LAMPIRAN..............................................................................................................103
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perkembangan Bank Syariah Indonesia.................................................3
Gambar 2.1 Transaksi Ijarah .....................................................................................42
Gambar 3.1 Struktur Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat ....................................71
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB 2015 ..........................................85
Tabel 4.2 Nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB 2016 ..........................................86
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Biodata Penulis
Lampiran 2 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian Skripsi
Lampiran 4 : Surat Keterangan Wawancara
Lampiran 5 : Hasil Wawancara
Lampiran 6 : Realisasi dan Target Multijasa BTN iB 2015-2016
Lampiran 7 : Dokumentasi Wawancara
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya kebutuhan transaksi dan perubahan
gaya hidup di masyarakat, maka kini berkembang pula berbagai jenis
pelayanan yang diberikan bank syariah yaitu dikenal sebagai pembiayaan
multijasa (fee based service).1 Secara historis, produk pembiayaan multijasa
muncul karena adanya permintaan dari bank untuk mengembangkan produk
pembiayaan pada tiga macam keperluan: pembiayaan untuk upacara
perkawinan, pembiayaan untuk wisata ibadah (umrah) dan pembiayaan untuk
studi tingkat lanjut. Dalam perkembangannya, ia bermutasi menjadi produk
yang meliputi berbagai produk pembiayaan yang melayani semua jasa.2
Pembiayaan multijasa adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berupa transaksi multijasa dengan menggunakan
akad ijarah berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan
nasabah pembiayaan yang mewajibkan nasabah pembiayaan untuk melunasi
hutang/kewajibannya sesuai dengan akad.3
1Taufik Rachman, “Apa Saja Pembiayaan Multijasa”,diakses pada 13 April 2017darihttp://m.republika.co.id/ekonomi/berita/apa-saja-pembiayaan-multijasa-perbankan-syariah/
2Cecep Maskanul Hakim (Direktorat Perbankan Syariah BI dan Anggota DSN MUI),“Pembiayaan Multijasa, Bagaimana Seharusnya?”, diakses pada 5 April 2017 dari https://id-id.facebook.com/notes/pt-bank-bni-syariah/pembiayaan-multijasa-bagaimana-seharusnya/
3Erwandi Tarmizi, “Pembiayaan Multi Jasa”, diakses pada 11 April 2017 dariwww.erwanditarmizi.wordpress.com
2
Pembiayaan multijasa di bank syariah mempunyai beragam layanan
meliputi transaksi pengiriman uang, Sharf (Jual Beli Valuta Asing),
penerbitan Letter of Credit (L/C), gadai (rahn), take over pembiayaan
(factoring), garansi bank, termasuk layanan transaksi kartu kredit syariah
untuk dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup modern yang serba cepat dan
efisien.4
Pada prinsipnya layanan multijasa perbankan syariah akan mengacu
pada konsep ijarah (ujrah), yaitu pembayaran atas suatu jasa. Berbeda dengan
musyarakah dan mudharabah yang menggunakan pembagian nisbah dalam
bentuk persentase, dalam pembiayaan multijasa ini bank syariah akan
menetapkan ujrah langsung dalam bentuk rupiah.5
Seperti contoh kasus berikut ini, seorang ibu membawa anaknya ke
rumah sakit untuk berobat. Setelah diberi resep, ia mengambil obat kemudian
membayarnya, beserta semua biaya jasa lain dari rumah sakit itu. Karena
biayanya besar, ia membayarnya dengan pinjaman dari tetangga. Lalu
kwitansi pembayaran itu ia simpan. Esoknya ia datang ke bank syariah dan
meminta pembiayaan untuk mengganti pinjaman tetangganya, sedangkan ia
sendiri akan membayar kepada bank secara cicilan sampai lunas. Karena
pembiayaan itu dari bank, tentu saja bank tidak bisa memberikannya secara
4Taufik Rachman, “Apa Saja Pembiayaan Mltijasa”.5Taufik Rachman, “Apa Saja Pembiayaan Mltijasa”.
3
gratis. Maka fee pun dihitung dan ditambahkan kepada nilai nominal
pembayaran jasa itu.6
Bank memasukkan jasa pengambilalihan hutang ini ke dalam produk
Ijarah Multijasa. Artinya ijarah (akad sewa/jasa) yang diterapkan untuk
keperluan apa saja, sepanjang termasuk kategori jasa. Dalam kasus di atas,
jasa yang dibeli adalah pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Melalui data Statistik Perbankan Syariah pada tahun 2005 hingga
2016, dapat dilihat perkembangan Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha
Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) seperti pada
gambar berikut:
Gambar 1.1: Perkembangan Bank Syariah Indonesia Tahun 2005-2016(Sumber: Statistik Perbankan Syariah)
6Erwandi Tarmizi, “Pembiayaan Multi Jasa”.
200520062007200820092010201120122013201420152016
BUS 3 3 3 5 6 11 11 11 11 12 12 13UUS 19 20 26 27 25 23 24 24 23 22 22 21BPRS 92 105 114 131 138 150 155 158 163 163 163 166
020406080100120140160180
BUS
UUS
BPRS
4
BTN Syariah merupakan Strategic Bussiness Unit (SBU) dari Bank
BTN yang menjalankan bisnis dengan prinsip syariah, yang mulai beroperasi
pada tanggal 14 Februari 2005 melalui pembukaan Kantor Cabang Syariah
pertama di Jakarta. Pembukaan SBU ini guna melayani tingginya minat
masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan syariah dan memperhatikan
keunggulan prinsip perbankan syariah, serta adanya Fatwa MUI tentang
bunga bank dan melaksanakan hasil RUPS tahun 2004. Adapun tujuan
pendirian BTN Syariah diantaranya; untuk memenuhi kebutuhan bank dalam
memberikan pelayanan jasa keuangan syariah, mendukung pencapaian
sasaran laba usaha bank, meningkatkan ketahanan bank dalam menghadapi
perubahan lingkungan usaha dan memberi keseimbangan dalam pemenuhan
kepentingan segenap nasabah dan pegawai.7
BTN Syariah menawarkan produk Pembiayaan Multijasa BTN iB
dengan akad kafalah yang bergerak dalam pelayanan jasa untuk memenuhi
kebutuhan di bidang pendidikan, kesehatan, wisata, pernikahan dan lain-lain
yang sesuai dengan prinsip Islam. Pembiayaan Multijasa BTN iB dengan akad
kafalah ini merupakan produk unggulan kedua setelah produk pembiayaan
KPR yang berperan besar bagi keuntungan bank.8 Bentuk Pembiayaan
Multijasa BTN iB dengan akad kafalah ini memiliki prospek yang sangat baik
7“Sejarah berdirinya BTN Syariah”, diakses pada 3 Januari 2017darihttp://www.btn.co.id/id/Syariah/Tentang-Kami/Profil-BTN-Syariah
8Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati (Funding Officer BTN KCPSCiputat), Tangerang Selatan, 5 April 2017, pukul 15:00 WIB.
5
dilihat dari banyaknya kebutuhan manusia akan barang dan jasa. Jika dapat
dikembangkan lagi dan berjalan dengan efektif, produk ini tentu akan
mempengaruhi minat nasabah untuk menggunakannya. Terkadang seseorang
dapat memenuhi segala kebutuhannya dengan proses pembelian, namun jika
jumlah uang yang ada terbatas maka Bank BTN Syariah menawarkan
solusinya dengan produk Pembiayaan Multijasa BTN iB.
Peluang Pembiayaan Multijasa BTN iB sangat besar mengingat bahwa
produk ini telah menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan yaitu
Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Universitas Indraprasta PGRI
(UNINDRA).9 Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan produk Pembiayaan
Multijasa BTN iB dapat berjalan efektif, tetap eksis dalam pelayanan jasa
lainnya dan memberikan keuntungan bagi bank, nasabah maupun lembaga
lainnya yang menjalin kerjasama dengan bank. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul:
“Efektivitas Pembiayaan Multijasa BTN iB Pada PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Syariah Ciputat”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Penulis dalam penelitian ini membatasi masalah pada beberapa hal,
yaitu:
9Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati (Funding Officer BTN KCPSCiputat), Tangerang Selatan, 5 April 2017, pukul 15:00 WIB.
6
a. Pembiayaan yang dibahas adalah Pembiayaan Multijasa BTN iB, yaitu
pembiayaan atas dasar prinsip jasa, disalurkan untuk berbagai jenis
kebutuhan halal, seperti pembayaran biaya pendidikan, kesehatan,
wisata, pernikahan dan lain-lain.
b. Penelitian dilakukan di Bank BTN KCPS Ciputat yang beralamat di
Ruko Bank BTN Syariah Ciputat, Jalan Ir. Juanda No. 15, Cempaka
Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan 15412. Telp. (021)
74713577, 74713586, 74713597 dengan kurun waktu 4 bulan.
c. Penelitian memfokuskan pada efektivitas dari produk Pembiayaan
Multijasa BTN iB.
2. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Apakah produk Pembiayaan Multijasa BTN iB pada PT Bank
Tabungan Negara KCPS Ciputat sudah efektif?
b. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dari produk Pembiayaan
Multijasa BTN iB?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui bagaimana efektivitas produk Pembiayaan Multijasa
BTN iB pada PT Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat.
7
b. Mengetahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat
dari pelaksanaan produk Pembiayaan Multijasa BTN iB.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
produk pembiayaan khususnya pembiayaan Multijasa yang ada pada
permasalahan di atas.
b. Bagi institusi sebagai pertimbangan dalam rangka perbaikan dan
penyempurnaan sistem yang telah dilakukan.
c. Bagi perpustakaan diharapkan dapat dipergunakan untuk memperkaya
koleksi dalam ruang lingkup karya-karya penelitian lapangan.
d. Bagi masyarakat memberikan informasi tentang sistem dan bagaimana
efektivitas penerapan pembiayaan Multijasa.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan
kualitatif. Kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau
pelaku yang diamati.10 Menurut Moleong (1998), sumber data penelitian
kualitatif adalah tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang
dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detailnya
10Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2002), h.3.
8
agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau
bendanya.11
2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah produk Pembiayaan Multijasa BTN iB
pada PT Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian di Ruko Bank BTN Syariah Ciputat,
Jalan Ir. Juanda No. 15, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang
Selatan 15412. Telp. (021) 74713577, 74713586, 74713597. Waktu
penelitian yaitu pada bulan Desember hingga April 2017.
4. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis sumber data:
a. Data Primer
Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang
diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh
subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian
(informan) yang berkenaan dengan variable yang diteliti.12 Maka
dalam penelitian ini penulis memperoleh data primer melalui pegawai
PT Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat.
11Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PTRineka Cipta, 2010) ed. rev., cet. 14, h. 22.
12Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 22.
9
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
grafis (tabel, catatan, notulen, rapat, SMS dan lain-lain), foto-foto,
film, rekaman video, benda-benda dan lain-lain yang dapat
memperkaya data primer.13
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini penulis lakukan dengan
metode sebagai berikut:
a. Observasi
Metode ini penulis lakukan dengan cara melakukan pengamatan
langsung terhadap objek yang diteliti untuk mengumpulkan data yang
diperlukan. Observasi penulis lakukan dengan datang langsung ke PT
Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat.
b. Wawancara
Metode ini yaitu tanya jawab yang dilakukan penulis dengan ahli yang
berkompeten di PT Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat. Penulis
menanyakan sejumlah pertanyaan terstruktur dan disusun secara
terperinci kepada pegawai Bank BTN KCPS Ciputat yang mengelola
produk Pembiayaan Multijasa BTN iB.
13Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 22.
10
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu sebuah metode yang dilakukan dengan cara
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda dan sebagainya.14 Maka dengan metode ini penulis melihat
dokumentasi serta arsip yang bersumber dari PT Bank Tabungan
Negara KCPS Ciputat mengenai produk Pembiayaan Multijasa BTN
iB.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian lebih
lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah
awal yang penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu terhadap skripsi-
skripsi yang mempunyai judul hampir sama dengan yang penulis teliti.
Maksud pengkajian ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis
teliti sekarang tidak sama dengan penelitian dari skripsi-skripsi terdahulu.
Pada akhirnya, penulis menemukan beberapa skripsi yang memiliki
judul hampir sama dengan apa yang penulis teliti. Judul tersebut antara lain
adalah:
1. Skripsi milik Nelisa Agustina, Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam)
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011 yang berjudul: Kerjasama Pembiayaan Multijasa Dana
14Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 274.
11
Pendidikan antara BSM dengan Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan meneliti
bahan pustaka atau data sekunder belaka. Hasil analisis
menyatakan bahwa akad yang digunakan oleh BSM dalam
pembiayaan Multijasa dana pendidikan ini sudah sesuai dengan
prinsip akad ijarah dan kerjasama yang terjalin antara BSM
dengan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta juga sudah sesuai
dengan perjanjian menurut hukum Islam.15
2. Skripsi milik Indah Deliyani, Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam)
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2008 yang berjudul: Analisa Terhadap Aplikasi Pembiayaan
Ijārah Multijasa pada BMT Al-Munawwarah. Jenis penelitian
yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif. Teknik
pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan teknik
wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil analisis menyatakan
bahwa akad yang digunakan oleh BMT Al-Munawwarah dalam
pembiayaan Multijasa ada dua yaitu wakalah dan ijarah. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan Multijasa belum
menjadi solusi yang ideal dan seharusnya pembiayaan ini
15Nelisa Agustina, “Kerjasama Pembiayaan Multijasa Dana Pendidikan Antara BSMDengan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,UINSyarif Hidayatullah Jakarta, 2011), diakses pada 4 Januari 2017 darihttp://repository.uinjkt.ac.id/
12
menggunakan akad qardh dengan sumber dana dari ZISWAF
karena lebih sesuai daripada wakalah dan ijarah.16
3. Skripsi milik Misbah Abidin, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah
IAIN Walisongo, 2011 yang berjudul: Analisis Hukum Islam
Terhadap Pembiayaan Multijasa dengan Akad Ijarah di Bank
Pembiayaan Rakyat Syari'ah (BPRS) Mitra Harmoni Semarang.
Penulis melakukan penelitian lapangan dengan pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Kemudian penulis menganalisis data yang terkumpul dengan
menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil analisis
pembiayaan Multijasa dengan akad ijarah yang diterapkan di
BPRS Mitra Harmoni Semarang dari konsep fikih sudah sah dan
sesuai, karena pada akad pembiayaan yang diterapkan sudah sesuai
dengan ketentuan-ketentuan syara’, dan dengan adanya
kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu antara bank dengan
nasabah.17
4. Skripsi milik Teza Ryandi, Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam)
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
16Indah Deliyani, “Analisa Terhadap Aplikasi Pembiayaan Ijarah Multijasa PadaBMT Al-Munawwarah”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,UIN SyarifHidayatullahJakarta, 2008), diakses pada 4 Januari 2017 dari http://repository.uinjkt.ac.id/
17Misbah Abidin, “Analisis Hukum Islam Terhadap Pembiayaan Multijasa DenganAkad Ijarah Di Bank Pembiyaan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Semarang”, (SkripsiS1 Fakultas Syariah,IAIN Walisongo, 2011), diakses pada 4 Januari 2017 darihttp//library.walisongo.ac.id/
13
2011 yang berjudul: Efektivitas Pembiayaan Mikro pada Nasabah
PT Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Cililitan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyaluran pembiayaan
mikro yang terdapat di Bank Syariah Mandiri (Program KUR dan
Warung Mikro) berdasarkan persepsi nasabah. Efektivitas yang
dimaksud adalah dengan melihat perkembangan usaha nasabah dan
tingkat pengembalian setelah mendapatkan pembiayaan.18
Dari beberapa judul skripsi di atas, sudah jelas berbeda
pembahasannya dengan skripsi yang dibahas oleh penulis. Penulis membahas
tentang pembiayaan Multijasa BTN iB yang ada di Bank BTN KCPS Ciputat
dan mencari tahu apakah produk Pembiayaan Multijasa tersebut sudah efektif
sehingga dapat memberikan keuntungan baik terhadap bank maupun nasabah
yang menggunakan produk tersebut, dan apa saja faktor pendukung serta
faktor penghambatnya.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang baru
diuraikan dalam penelitian ini, maka penulis membagi sistematika penulisan
ke dalam lima bab, masing-masing bab dibagi ke dalam sub-sub bab dengan
rincian sebagai berikut:
18Teza Ryandi, “Efektivitas Pembiayaan Mikro Pada Nasabah PT Bank SyariahMandiri Cabang Pembantu Cililitan”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,UIN SyarifHidayatullahJakarta, 2011), diakses pada 4 Januari 2017 dari http://repository.uinjkt.ac.id/
14
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menyampaikan Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan
Sistematika Penulisan.
BAB II: EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB
Bab ini mencakup Teori Efektivitas yang meliputi Pengertian
dan Pengukuran Efektivitas, Teori Pembiayaan yang terdiri
dari Pengertian, Tujuan dan Fungsi, serta Jenis-Jenis
Pembiayaan dan Pembiayaan Multijasa BTN iB.
BAB III: GAMBARAN UMUM PT BANK TABUNGAN NEGARA
SYARIAH
Bab ini menjelaskan tentang Sejarah Berdirinya Bank BTN
Syariah, Visi dan Misi, Produk dan Layanan, Struktur dan
Uraian Tugas Jabatan (Sistem Manajemen) di perusahaan.
BAB IV: ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA
BTN iB
Bab ini menjelaskan tentang bagaimana efektivitas produk
Pembiayaan Multijasa BTN iB sehingga dapat memberikan
keuntungan baik terhadap Bank BTN KCPS Ciputat maupun
terhadap nasabah serta apa saja yang menjadi faktor
15
penghambat dan pendukung dari produk Pembiayaan Multijasa
BTN iB.
BAB V: PENUTUP
Pada bab ini penulis menyimpulkan seluruh data yang
diperoleh dari penelitian dan menyampaikan saran berdasarkan
proses dan hasil penelitian.
16
BAB II
EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB
A. Teori Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas
Istilah efektivitas selalu dikaitkan dengan efisiensi, karena keduanya
dipergunakan dalam menilai kinerja suatu pusat pertanggungjawaban.
Efisiensi sering dikaitkan dengan mengerjakan sesuatu dengan benar
(doing the things right) sedangkan efektif adalah melakukan hal yang
benar (doing the right things).1 Melakukan hal yang benar yaitu
menjalankan aktivitas-aktivitas yang secara langsung membantu
organisasi mencapai berbagai sasarannya.2 Maksud dari efisiensi yaitu
bagaimana baiknya suatu organisasi bekerja dengan teknologi tertentu.
Sedangkan maksud dari efektivitas yaitu bagaimana hubungan suatu
organisasi dengan lingkungannya.3
Kata efektivitas berasal dari kata efektif, termasuk adjektiva, yaitu
kelas kata yang menjelaskan nomina atau pronominal, yang bermakna: 1)
ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), 2) manjur atau mujarab
1Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi danPengukuran Kinerja, Ed. 2 (Jakarta: PT Indeks, 2013), h. 83.
2Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Manajemen, Alih Bahasa Bob Sabran danDevri Barnadi Putera, Ed. 10, Jilid 1 (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2010), h. 8.
3J. Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi, Ed. Rev, Cet. 2 (Jakarta: Kencana,2007), h. 81.
17
(tentang obat), 3) dapat membawa hasil, berhasil guna (tentang usaha,
tindakan), 4) mulai berlaku (tentang undang-undang, peraturan).4
Efektivitas adalah sebuah hubungan antara keluaran (output) suatu
pusat pertanggungjawaban dengan sasaran atau target yang harus
dicapainya. Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap
nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat pula dikatakan semakin
efektifnya unit tersebut.5
Sedangkan menurut Badudu, efektif berarti:6 1) mempunyai efek,
pengaruh atau akibat, 2) memberikan hasil yang memuaskan, 3)
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, bekerja dengan sebaik-baiknya, 4)
mulai berlaku tentang undang-undang, 5) berhasil guna atau mangkus.
Hasan Sadili menjelaskan bahwa efektivitas bermakna menunjukkan
taraf tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dikatakan efektif jika usaha
itu mencapai tujuannya. Secara ideal, efektivitas dapat dinyatakan
dengan ukuran-ukuran yang agak pasti. Misalnya usaha X 60% efektif
dalam pencapaian tujuan Y.7
4Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia, Ed. 2, Cet. 9 (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h. 250.
5Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi danPengukuran Kinerja, h. 83.
6Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001),h. 371.
7Alfiah, “Efektivitas Pendampingan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta InsanKarimah dalam Menunjang Keberhasilan Usaha Debitur”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah danHukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010), h. 18-19.
18
Efektivitas merupakan pencarian tujuan secara tepat atau memilih
tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan
menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektivitas juga dapat
diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-
tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh, jika suatu pekerjaan dapat
diselesaikan dengan cara-cara yang telah ditentukan sebelumnya, maka
cara tersebut adalah benar atau efektif. Dalam teori efektivitas organisasi
disebutkan rumus E = R/T. E: Efektivitas, R: Realisasi, T: Target. R
adalah proses dalam hal ini proses produksi, dan setiap proses terdiri dari
input, throughput dan output.8
Berdasarkan teori tersebut, efektivitas merupakan penilaian terhadap
hubungan target yang direncanakan dengan realisasi yang dicapai. Maka
dapat penulis simpulkan bahwa efektivitas berarti keberhasilan atas suatu
hal yang dilakukan dengan tepat, mencapai tujuan dan memberikan hasil
yang bermanfaat, melalui pemanfaatan atas sumber daya yang dimiliki
secara efisien.
2. Pengukuran Efektivitas
Dalam mengukur tingkat efektivitas suatu organisasi atau sebuah
kegiatan/program/produk sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan
karena untuk mengetahui keberhasilan atas tujuan yang ingin dicapai
8Syarif Makmur, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektivitas Organisasi,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 124.
19
membutuhkan jangka waktu yang tidak singkat. Maka untuk mengukur
efektivitas biasanya dinyatakan secara kualitatif atau berdasarkan pada
mutu dalam bentuk pernyataan saja, artinya apabila mutunya baik, maka
efektivitasnya juga akan baik.
Menurut T. Hani Handoko, ada beberapa syarat atau ukuran yang
harus dipenuhi untuk mencapai efektivitas kerja atau efisiensi,
diantaranya:9
a. Kegunaan, yaitu agar dapat berguna bagi manajemen dalam
pelaksanaan fungsi-fungsinya yang lain, maka sebuah rencana harus
bisa fleksibel, stabil, berkesinambungan dan sederhana.
b. Ketetapan dan objektivitas, maksudnya adalah diadakannya sebuah
evaluasi atas semua rencana agar dapat mengetahui apakah rencana
itu sudah ringkas, jelas, nyata dan akurat.
c. Ruang lingkup, yaitu memperhatikan prinsip-prinsip, kelengkapan,
kepanduan dan konsistensi.
d. Efektivitas biaya, yang dimaksud efektivitas disini adalah
menyangkut waktu, usaha dan aliran emosional.
e. Akuntabilitas, terdapat dua aspek akuntabilitas; pertama yaitu
tanggungjawab atas pelaksanaan, yang kedua adalah tanggungjawab
atas implementasi.
9T. Hani Handoko, Manajemen (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2014), Cet ke-26,h. 103-105.
20
f. Ketepatan waktu, yakni suatu perencanaan, perubahan-perubahan
yang terjadi sangat cepat akan menyebabkan sebuah rencana tidak
tepat atau tidak akan sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.
Menurut Sujadi, tolak ukur efektivitas kerja atau efisiensi diantaranya
sebagai berikut:10
a. Berhasilguna, yaitu suatu kegiatan berhasil dilaksanakan dengan
benar dan dalam waktu yang telah ditetapkan.
b. Ekonomis, yaitu bahwa dalam pencapaian suatu tujuan yang telah
dilaksanakan tidak adanya pemborosan atau bahkan penyelewengan
atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki.
c. Pelaksanaan kerja yang bertanggungjawab, yaitu memanfaatkan
sumber-sumber dengan setepat-tepatnya untuk melaksanakan apa
yang telah direncanakan sebelumnya dengan penuh tanggungjawab.
d. Pembagian kerja yang nyata, yaitu membagi tugas kerja sesuai dengan
ukuran kemampuan kerja, beban kerja serta waktu yang tersedia.
e. Rasionalitas wewenang dan tanggungjawab, yakni wewenang harus
seimbang dengan tanggungjawab.
f. Prosedur kerja yang praktis, bahwa suatu kegiatan kerja adalah
kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan
kerja yang dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang
10Sujadi, Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen (Jakarta: CV Masagung, 1990),h. 36-39.
21
memuaskan adalah sebuah kegiatan operasional yang dapat berjalan
lancar.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa tolak
ukur efektivitas dapat dilihat dari berhasil guna atau tidaknya sebuah
kegiatan atau adanya suatu kegiatan yang menghasilkan manfaat, adanya
tanggungjawab dalam sebuah pelaksanaan, ketepatan dalam waktu
pelaksanaan serta pemanfaatan sumber daya yang dimiliki sesuai dan
tidak ada kesia-siaan.
B. Teori Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary
institution) selain melakukan kegiatan penghimpunan dana dari
masyarakat, ia juga akan menyalurkan dana tersebut ke masyarakat
dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Istilah kredit banyak dipakai
dalam sistem perbankan konvensional yang berbasis pada bunga (interest
based). Sedangkan dalam perbankan syariah dikenal dengan istilah
pembiayaan (financing) yang berbasis pada keuntungan riil yang
dikehendaki (margin) ataupun bagi hasil (profit sharing).11
Istilah pembiayaan sebenarnya berawal dari pengertian I believe, I
trust, yang berarti ‘saya percaya’ atau ‘saya menaruh kepercayaan’.
11Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: GadjahMada University Press, Mei 2007), Cet. I. h. 98.
22
Pembiayaan yang mengandung arti kepercayaan (trust) maksudnya
adalah bank menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk menjalankan
amanah yang diberikan oleh bank selaku pemilik dana (shahibul maal).
Dana yang diberikan harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya disertai
dengan ikatan dan syarat-syarat yang jelas serta memberikan keuntungan
bagi kedua belah pihak.12 Sebagaimana firman Allah swt dalam Surat
Annisa (4) ayat 29:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakanharta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalanperniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.danjanganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah MahaPenyayang kepadamu.”
Allah swt melarang mengambil harta orang lain dengan jalan yang
bathil (tidak benar), kecuali dengan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama suka. Menurut ulama tafsir, larangan memakan harta orang lain
dalam ayat ini mengandung pengertian yang luas dan dalam antara lain:
a. Agama Islam mengakui adanya hak milik perseorangan yang berhak
mendapat perlindungan dan tidak boleh diganggu gugat.
12Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam... (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2010), Ed. 1, Cet. 1, h. 698.
23
b. Hak milik perseorangan itu apabila banyak, wajib dikeluarkan
zakatnya dan kewajiban lainnya untuk kepentingan agama, Negara
dan sebagainya.
c. Sekalipun seseorang mempunyai harta yang banyak dan banyak pula
orang yang memerlukannya dari golongan-golongan yang berhak
menerima zakatnya, tetapi harta orang itu tidak boleh diambil begitu
saja tanpa seizin pemiliknya atau tanpa menurut prosedur yang sah.
Kemudian, Allah swt menerangkan bahwa mencari harta dibolehkan
dengan cara berniaga atau berjual beli dengan dasar suka sama suka
tanpa suatu paksaan. Karena jual beli yang dilakukan secara paksa tidak
sah walaupun ada bayaran atau penggantinya.Selanjutnya, Allah swt
melarang membunuh diri. Menurut bunyi ayat tersebut yang dilarang
dalam ayat ini ialah membunuh diri sendiri, tetapi yang dimaksud ialah
membunuh diri sendiri dan membunuh orang lain. Membunuh orang lain
berarti membunuh diri sendiri sebab setiap orang yang membunuh akan
dibunuh, sesuai dengan hukum qisas. Dilarang membunuh diri sendiri
karena perbuatan itu termasuk perbuatan putus asa, dan orang yang
melakukannya adalah orang yang tidak percaya kepada rahmat Allah
swt.13
Kemudian ayat 29 tersebut diakhiri dengan penjelasan bahwa Allah
swt melarang orang-orang yang beriman memakan harta yang bathil dan
13Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam..., h. 698.
24
membunuh orang lain atau membunuh diri sendiri itu adalah karena kasih
sayang Allah swt kepada hamba-Nya demi kebahagiaan hidup mereka di
dunia dan di akhirat.14
Firman Allah swt dalam Surat Al-Maidah (5) ayat 1:
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkanbagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu(yang demikian itu). Dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamusedang mengerjakan haji.Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.”
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada setiap orang yang beriman
untuk memenuhi janji-janji yang telah diikrarkan, baik janji prasetia
hamba kepada Allah swt, maupun janji yang dibuat di antara sesama
manusia, seperti yang berkaitan dengan perkawinan, perdagangan dan
sebagainya, selama janji itu tidak melanggar syariat Allah swt.
Dalam mencari keuntungan, maka pembiayaan selalu berkaitan
dengan aktivitas bisnis. Bisnis adalah suatu kegiatan yang mengarah pada
peningkatan jumlah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau
pengolahan barang (produksi). Dalam menjalankan bisnisnya seseorang
14Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam..., h. 699.
25
harus memiliki sumber modal. Jika pelaku bisnis tidak memiliki modal
yang cukup, maka ia akan berhubungan dengan pihak lain yang dapat
memberikan suntikan dana seperti bank, ataupun seseorang yang
memiliki dana berlebih, dengan melakukan pembiayaan. Pembiayaan
atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan kepada pihak lain dengan
tujuan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik
dilakukan oleh individu ataupun lembaga.15
Portofolio pembiayaan (financing) merupakan bagian terbesar dari
aktiva bank, karena pembiayaan merupakan aktivitas utama dari usaha
perbankan. Dengan demikian maka pendapatan bagi hasil atau
keuntungan jual-beli yang merupakan instrumen pembiayaan perbankan
syariah merupakan sumber pendapatan yang dominan.16
Menurut Muhammad, pembiayaan secara luas berarti pendanaan yang
dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik
dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain. Dalam arti sempit,
pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan
oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah.17
15Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam..., h. 681.16Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet,
Mei 2006), Cet. 4. h. 208.17Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: Unit Percetakan Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN, 2005), h. 304.
26
Menurut Rifaat Ahmad Abdul Karim dalam M. Syafi’i Antonio,
pengertian pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.18
Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, pengertian pembiayaan adalah
penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:
a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;
b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiya bittamlik;
c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan
istishna;
d. Transaksi pinjam-meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan
e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa pembiayaan adalah sebuah transaksi penyediaan dana
yang dilakukan oleh pemilik dana kepada seseorang atau kelompok yang
membutuhkan dana untuk dipergunakan dalam mencapai tujuan dan
manfaat bagi kedua belah pihak.
2. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan
18Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking: Bank Syariah dari Teori ke Praktik,(Jakarta: Gema Insani, 2001), Cet. 1, h. 160.
27
Pembiayaan tidak hanya tercipta semata-mata untuk kepentingan
individu, namun pembiayaan memiliki tujuan dan fungsi yang sangat
luas. Tujuan pembiayaan dibagi ke dalam dua tingkat yaitu, tingkat
makro dan tingkat mikro. Secara makro, tujuan pembiayaan adalah
untuk:19
a. Meningkatkan ekonomi umat, artinya dengan adanya pembiayaan
maka masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi menjadi
dapat melakukan akses ekonomi. Sehingga dapat meningkatkan taraf
ekonominya.
b. Menyediakan dana bagi peningkatan usaha, artinya dalam
mengembangkan usaha diperlukan dana tambahan yang dapat
diperoleh dengan melakukan pembiayaan. Maka pihak yang kelebihan
dana dapat menyalurkannya kepada pihak minus dana, sehingga dana
tersebut dapat berputar.
c. Meningkatkan produktivitas, artinya pembiayaan memiliki tujuan
untuk dapat meningkatkan daya produksi dari usaha masyarakat.
Karena untuk meningkatkan produksi dari usaha tersebut diperlukan
dana agar dapat terus berjalan.
d. Membuka lapangan pekerjaan yang baru, artinya semakin mudahnya
memperoleh pembiayaan, maka sektor-sektor usaha semakin
melebarkan sayapnya dimana-mana sehingga akan membutuhkan
19Muhammad, Manajemen Bank Syariah, h. 16.
28
banyak pegawai atau tenaga kerja. Dengan demikian, menambah atau
membuka lapangan kerja baru.
e. Menciptakan distribusi pendapatan, artinya masyarakat dapat
memperoleh pendapatan melalui aktivitas usaha produktifnya.
Sehingga mereka memperoleh pendapatan dari hasil usahanya.
Penghasilan merupakan bagian dari pendapatan masyarakat. Jika ini
terjadi maka akan terdistribusi pendapatan.
Sementara untuk tingkat mikro, tujuan dari pembiayaan yaitu
sebagai:20
a. Upaya mengoptimalkan laba, artinya usaha yang dijalankan memiliki
tujuan yaitu untuk menghasilkan laba sebesar-besarnya. Maka untuk
mencapai tujuan tersebut para pengusaha memerlukan dana yang
cukup untuk usaha mereka.
b. Upaya meminimalkan risiko, artinya usaha yang dilakukan
diharapkan mampu menghasilkan laba yang optimal, sehingga
pengusaha harus mampu meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.
Risiko kekurangan modal dapat diminimalisir melalui pembiayaan.
c. Meningkatkan daya guna sumber ekonomi, artinya sumber daya
ekonomi dapat dikembangkan dengan melakukan mixing antara
sumber daya alam dengan sumber daya manusia serta sumber daya
modal. Jika hanya ada sumber daya alam dan sumber daya manusia,
20Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam..., h. 683.
29
sementara sumber daya modalnya tidak ada, maka dapat dipastikan
bahwa itu memerlukan pembiayaan. Dengan demikian, pembiayaan
pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna sumber-sumber daya
ekonomi.
d. Penyeimbang serta penyalur atas kelebihan dana agar dapat
dimaksimalkan untuk menghasilkan nilai tambah bagi kedua belah
pihak. Dalam kaitannya dengan masalah dana, maka mekanisme
pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam penyeimbangan dan
penyaluran atas kelebihan dana dari pihak yang kelebihan (surplus)
kepada pihak yang kekurangan dana (minus).
Untuk fungsi pembiayaan pada bank syariah tidak hanya untuk
mencari keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan di Indonesia,
tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang aman,
diantaranya:21
a. Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan
sistem bagi hasil yang tidak memberatkan nasabah.
b. Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional
karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank
konvensional.
21Yusuf, Ayus Ahmad dan Abdul Aziz, Manajemen Operasional Bank Syariah,(Cirebon: STAIN Press, 2009), h. 68.
30
c. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan
rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang
dilakukan.
Cara pengawasan pembiayaan yang dilakukan:
a. Kunjungan ke lokasi usaha nasabah (on the spot)
b. Laporan berkala yang disampaikan nasabah
c. Review atas fasilitas pembiayaan nasabah
3. Jenis-Jenis Pembiayaan
Jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dapat dikelompokkan menurut
beberapa aspek di antaranya:
a. Pembiayaan Menurut Keperluan
Pembiayaan jenis ini dapat dibedakan menjadi:22
1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang
dimaksudkan untuk meningkatkan produksi baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif, dan untuk keperluan
perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu
barang.
2) Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang diberikan
kepada para nasabah untuk keperluan investasi, yaitu
22Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking: Bank Syariah dari Teori ke Praktik,h. 161.
31
keperluan penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi,
perluasan usaha ataupun pendirian proyek baru.
b. Pembiayaan Menurut Sifat Penggunaannya23
1) Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu
untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan
maupun investasi.
2) Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis
digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
c. Pembiayaan Berdasarkan Sektor Jasa-Jasa Sosial/Masyarakat
Pembiayaan dalam sektor ini diperinci sebagai berikut:24
1) Hiburan dan kebudayaan seperti jasa-jasa dari perusahaan
film, gedung-gedung pertemuan/pertunjukan untuk konser,
pernikahan, tempat-tempat hiburan lainnya seperti taman
hiburan, tempat untuk menari, olahraga, serta jasa-jasa dari
pengarang, pelukis, musikus, museum dan lain-lain.
23Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking: Bank Syariah dari Teori ke Praktik,h. 160.
24Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam..., h. 689.
32
2) Kesehatan, yaitu jasa-jasa para dokter, dan orang yang dapat
mengobati orang sakit atau memeriksa kesehatan orang, jasa-
jasa dari rumah sakit, tempat perawatan/pengobatan,
poliklinik dan lain-lain.
C. Pembiayaan Multijasa BTN iB
1. Pengertian Pembiayaan Multijasa
Multijasa berasal dari dua kata yaitu, multi yang artinya banyak,
beberapa, bermacam-macam dan jasa memiliki arti sebagai usaha atau
tindakan yang bersifat baik dan bermanfaat bagi orang lain (bangsa dan
negara).25 Jadi, multijasa dapat diartikan sebagai suatu tindakan baik
ucapan maupun perbuatan yang bermanfaat bahkan sangat berharga bagi
orang lain.
Pembiayaan Multijasa adalah penyediaan dana atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu berupa transaksi multijasa dengan
menggunakan akad ijarah berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
antara bank dengan nasabah pembiayaan yang mewajibkan nasabah
pembiayaan untuk melunasi hutang/kewajibannya sesuai dengan akad.26
25Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: AMANAH, 1997),h. 235.
26Fimadani, “Hukum Pembiayaan Multi Jasa”, diakses pada 27 Maret 2017 dariwww.fimadani.com
33
Adapun menurut Suhirman, Pembiayaan Multijasa adalah suatu
produk pembiayaan yang disediakan perbankan syariah kepada para
nasabah untuk memberikan pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan
terhadap suatu barang atau jasa. Pembiayaan Multijasa dalam perbankan
syariah lebih kepada bentuk diversifikasi produk untuk memberi
kemudahan bagi para nasabah. Model akad yang digunakan dalam
pembiayaan multijasa ini ada tiga bentuk, yaitu wakalah, kafalah dan
hawalah.27
Jadi, penulis menyimpulkan bahwa Pembiayaan Multijasa merupakan
salah satu produk yang dimiliki Lembaga Keuangan Syariah dalam
penerapan bentuk pembiayaan ijarah (sewa-menyewa). Pembiayaan
Multijasa ini menyediakan pendanaan untuk layanan atas manfaat dari
suatu barang atau jasa.
Akad Wakalah
Perwakilan adalah al-wakalah atau al-wikalah. Menurut bahasa
artinya al-hifdz, al-kifayah, al-dhaman dan at-tawfidh atau penyerahan,
pendelegasian atau pemberian mandat. Yaitu pelimpahan kekuasaan oleh
seseorang kepada yang lain dalam hal-hal yang diwakilkan. Islam
mensyariatkan wakalah karena manusia membutuhkannya.28 Pengertian
27Suhirman, Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi, Cet. I, (Jakarta:IMPRESSA Publishing, 2015), h. 59.
28Affgani, “Wakalah: Bersama Menuju Kebaikan”, diakses pada 24 Mei 2017 darihttps://affgani.wordpress.com.
34
secara teknis, wakalah diartikan sebagai transaksi yang dilakukan oleh
seorang penerima kuasa dalam hal hibah, pinjaman, gadai, titipan,
peminjaman dan kerja sama dalam modal/usaha yang disandarkan
kepada kehendak pemberi kuasa.29 Dengan demikian wakalah adalah
suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atas nama orang lain
yang memberikan mandat kepadanya.
Landasan hukum terhadap keabsahan wakalah sebagai salah satu
transaksi dalam kegiatan ekonomi terdapat dalam Qur’an Surat Al-Kahfi
ayat 19:
“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka salingbertanya di antara mereka sendiri.berkatalah salah seorang di antaramereka: sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". mereka
29Pusat Pengkajian Hukum Islam dan Masyarakat Madani (PPHIMM), KompilasiHukum Ekonomi Syariah (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), h. 125.
35
menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". Berkata(yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanyakamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamuuntuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, danhendaklah Dia Lihat manakah makanan yang lebih baik, makahendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah iaberlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmukepada seorangpun.”
Para ulama sepakat (ijma’) bahwa diperbolehkannya wakalah sebagai
instrumen dalam melakukan transaksi pada dunia bisnis, bahkan
menganjurkannya. Mereka memandang bahwa wakalah ini merupakan
salah satu bentuk manifestasi dari ta’awun (tolong-menolong) yang
berlandaskan pada nilai-nilai kebaikan (al-birr) dan takwa yang sangat
dianjurkan dalam Islam, baik melalui al-Qur’an maupun seruan dari
Rasulullah saw.30 Adanya ijma’ para ulama mengenai hal ini maka tidak
disangsikan lagi penerapan wakalah sebagai salah satu model transaksi
dalam bermuamalat.
Implementasi wakalah dalam perbankan syariah adalah bahwa semua
yang dilakukan bank harus mengatasnamakan nasabah yang mewakilkan
urusannya kepada bank. Tugas dan wewenang bank harus sesuai yang
dikehendaki nasabah. Atas pelaksanaan tugasnya tersebut, bank berhak
memperoleh bayaran sebagai pengganti atas biaya yang jumlahnya sesuai
dengan kesepakatan.31 Dalam sektor perdagangan, wakalah dapat
30Affgani, “Wakalah: Bersama Menuju Kebaikan”.31Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, ed. Iv, cet. Viii
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. 107.
36
diaplikasikan dengan mekanisme pelaku usaha (nasabah) mewakilkan
urusannya dalam pengadaan suatu barang/komoditas kepada bank.
Apabila dana nasabah tidak cukup, maka keseluruhan harga dan biaya
yang timbul dari pengadaan barang/komoditas tersebut dapat diselesaikan
melalui pembiayaan. Artinya bank akan memberikan pembiayaan kepada
nasabah dengan skema murabahah, salam, mudharabah atau
musyarakah.
Dalam hadits tentang wakalah ini Nabi Muhammad saw bersabda:
قال النبي(صلي الله علیھ وسلم): (( إن خیاركم أحسنكم قضاء))
“Orang terbaik di antara kalian adalah orang yang melunasiutangnya dengan cara yang lebih baik.” (HR. Bukhari)32
Akad Kafalah
Kafalah secara bahasa berarti menggabungkan (adh-dhamanu) atau
jaminan (a-dhaman), beban (hamalah) dan tanggungan (za’amah).
Secara istilah, kafalah diartikan sebagai jaminan yang diberikan oleh
penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban
pihak kedua atau yang ditanggung. Kafalah juga berarti mengalihkan
tanggungjawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada
tanggungjawab orang lain sebagai penjamin.33 Pengertian lain diberikan
Dewan Syariah Nasional bahwa kafalah adalah jaminan yang diberikan
32Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Ensiklopedia Hadits 1: Shahih alBukhari, Masyhar, Muhammad Suhadi, Cet. 1, (Jakarta: Al Mahira, 2011), No. 2305, h. 514.
33Syafaat Muhari, “Kafalah”, diakses pada 25 Mei 2017 darihttps://syafaatmuhari.wordpress.com.
37
oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban
pihak kedua atau yang ditanggung (makful ‘anhu, asil).34
Dasar hukum yang dapat dijadikan sandaran atas bolehnya kafalah
sebagai salah satu model akad dalam melakukan transaksi adalah ayat al-
Qur’an berikut:
“Penyeru-penyeru itu berkata: Kami kehilangan piala Raja, dan siapayang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan(seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya.” (QS. Yusuf:72)
Sedangkan hadits Nabi saw yang dapat dijadikan argumentasi adalah
dari Muharib bin Ditsar yang mengatakan:
لي ار قال : سمعت جابر بن عبدالله قال: كان لي على النبي صثعن محارب بن د
علیھ وسلم دین فقضاني وزادني“Aku mendengar Jabir bin Abdullah berkata, Nabi saw pernah
memiliki utang kepadaku. Beliau lalu melunasinya, bahkanmelebihkannya dari utang yang mesti dibayar.” (HR. Abu Dawud)35
Selain ayat al-Qur’an dan hadits di atas, di kalangan ulama madhhab
juga sepakat (ijma’) atas kebolehan kafalah dalam bermuamalat. Ijma’
34Suwidi, Kumpulan Fatwa DSN-MUI (Gabungan): Buku I & II (Tahun 2000-2015/Fatwa No 01-96), (T.tp.: Erwandi Tarmizi Associates: 2000), Fatwa Dewan SyariahNasional Nomor 34/DSN-MUI/IX/2002 tentang Kafalah, h. 28.
35Abu Dawud Sulaiman, Muhammad Ghazali dkk, Ensiklopedia Hadits 5: SunanAbu Dawud, (Jakarta: Al Mahira, 2013), No. 3347, h. 712.
38
ulama ini dilandasi atas kenyataan bahwa kaum muslimin dari generasi
awal hingga generasi saat ini masih mempraktekkannya tanpa ada
bantahan dari seorang pun dari kalangan ulama. Selain itu, adanya unsur
kemaslahatan dari kafalah bagi orang-orang yang memiliki utang
sehingga dengan adanya bantuan dari orang lain, kemudaratan atas orang
yang berutang dapat dihindari.36 Berdasarkan atas dalil-dalil tersebut
maka kafalah merupakan model transaksi yang sejalan dengan syariat
Islam.
Kafalah dalam perbankan syariah diimplementasikan dengan bank
garansi. Bank garansi diberikan dalam jangka waktu tertentu terhadap
objek penjamin yang jelas spesifikasi, jumlah dan nilainya. Kontrak
(akad) jaminan memuat kesepakatan antara pihak bank dengan pihak
kedua yang dijamin dan dilengkapi dengan persaksian pihak penerima
jaminan. Dalam hal pihak kedua (nasabah) tidak dapat memenuhi
kewajibannya, bank syariah mengeksekusi garansi dengan melakukan
pembayaran dalam skema akad lain (misalnya qardh) yang menyertai
kafalah.37 Bank dapat meminta kepada nasabah sejumlah dana yang
dapat dijadikan sebagai rahn, atau bisa juga dana tersebut diterima oleh
36Fathurrahman Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di LembagaKeuangan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), h.223.
37Bank Indonesia, Kodifikasi Produk Perbankan Syariah (Jakarta: DirektoratPerbankan Syariah Bank Indonesia, 2007), h. 78.
39
bank dengan menggunakan skema wadi’ah.38 Atas jasa yang
dilakukannya ini, bank dapat menerima imbalan (fee) selama tidak
memberatkan. Bank juga bisa mengenakan sejumlah biaya administrasi
yang timbul dalam pelaksanaan jasa yang dilakukan.39
Dalam aktivitas perdagangan, bank syariah (kafil) dapat memberi
garansi kepada nasabah (makful ’anhu) untuk memperoleh suatu
barang/komoditas (makful bihi) dari produsen (makful lahu). Melalui
kafalah, nasabah mendapat kemudahan untuk memperoleh
barang/komoditas meskipun nasabah mengalami kekurangan dana
(modal). Apabila nasabah kekurangan dana untuk memenuhi
kewajibannya kepada bank, maka nasabah dapat memenuhi
kewajibannya melalui pembiayaan. Pembiayaan ini dapat menggunakan
murabahah, mudharabah, musyarakah ataupun model akad lainnya.
Pelunasan terhadap pembiayaan yang diberikan, dilakukan melalui
mekanisme yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Akad Hawalah
Hawalah adalah akad pemindahan atau pengalihan utang/piutang dari
orang yang berhutang kepada orang yang wajib menanggungnya.
Sedangkan pengertian hawalah menurut DSN No. 31/DSN-MUI/VI/2002
38Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 107.39Suwidi, Kumpulan Fatwa DSN-MUI (Gabungan): Buku I & II (Tahun 2000-
2015/Fatwa No 01-96), Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 11/DSN-MUI/IV/2000tentang Kafalah, h. 31.
40
adalah, pemindahan utang nasabah dari bank/lembaga keuangan
konvensional ke bank/lembaga keuangan syariah. Salah satu bentuk jasa
pelayanan keuangan yang menjadikan kebutuhan masyarakat dalam
membantu masyarakat untuk mengalihkan transaksi non-syariah yang
telah berjalan menjadi transaksi yang sesuai dengan syariah. Seseorang
yang tidak dapat membayar utang-utangnya secara langsung, boleh
memindahkan penagihannya kepada pihak lain, yang dalam hukum Islam
disebut dengan hawalah, yaitu akad pengalihan utang dari satu pihak
yang berutang kepada pihak lain yang wajib menanggung
(membayarnya).40 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pengertian hawalah adalah pengalihan tanggungan berupa utang (muhal
bih) dari pihak pertama (muhil) kepada pihak kedua (muhal ‘alaih),
dimana pihak kedua akan membayarkan utang tersebut kepada pihak
ketiga (muhal).
Sebagaimana dalam hadits diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah saw berkata:
لم، وإذا اتبعظعن أبي ھریرة أن رسول الله صلي علیھ وسلم قال :( مطل الغني
أحدكم على مليء فلیتبع)“Penundaan pembayaran utang yang dilakukan orang kaya tanpa
udzur merupakan sebuah kezaliman. Jika seseorang dari kalianmemiliki piutang, kemudian pihak yang berkewajiban membayarutang tersebut memindahkan utangnya kepada orang kaya,
40Ikit, Akuntansi Penghimpunan Dana Bank Syariah, (T.tp.: Deepublish, 2015), h.110.
41
hendaklah pemilik piutang tersebut menerima pemindahan utangitu.” (HR. Abu Dawud)41
Dasar hukum yang menjadi argumen atas bolehnya hawalah menjadi
salah satu model akad dalam transaksi bermuamalat diantaranya adalah
hadits Rasulullah saw yang menyatakan Al-Hasan dan Qatadah berkata:
وقال الحسن وقتادة: إذا كان یوم أحال علیھ ملیا جاز
“Jika ketika terjadi akad hawalah, pihak penerima pemindahan utang(muhal ‘alaih) dalam keadaan kaya, maka (hawalah)diperbolehkan.” (HR. Bukhari)42
Berdasarkan hadits tersebut maka dapat dinyatakan bahwa dalam
melunasi hutang yang menjadi tanggungan seseorang dapat ditanggung
(dialihkan) kepada orang lain yang mampu untuk melunasi utang tersebut
adalah hukumnya boleh (mubah). Demikian pula ulama sepakat atas
kebolehan hawalah selama utang tersebut berbentuk uang bukan
berbentuk barang/benda. Karena hawalah pada dasarnya adalah
pemindahan hutang sehingga harus berbentuk tanggungan atau kewajiban
yang berkenaan dengan uang.
Hawalah dalam perbankan syariah diimplementasikan dengan
mekanisme bank bertindak selaku pihak yang menerima pengalihan
utang dari nasabah kepada pihak ketiga. Dalam hal ini, bank
menyediakan dana talangan, bisa dalam bentuk qard sebesar nominal
41Abu Dawud Sulaiman, Muhammad Ghazali dkk, Ensiklopedia Hadits 5:… No.3345, h. 712.
42Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Ensiklopedia Hadits 1: Shahih alBukhari… h. 507.
42
utang yang menjadi tanggungan nasabah kepada pihak ketiga. Melalui
peran bank ini, bank boleh meminta ujrah atau fee dalam batas
kewajaran. Bank juga boleh membebankan biaya administrasi yang
timbul dari terlaksananya hawalah tersebut kepada nasabah.43
Tujuan adanya fasilitias hawalah dalam perbankan syariah adalah
untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai sehingga aktivitas
produksi tetap berjalan. Bank, dalam memberikan fasilitas hawalah harus
melakukan analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah (muhil) dan
kebenaran transaksi yang dilakukan nasabah dengan pihak yang memberi
piutang (muhal ‘alaih).44 Apabila nasabah kekurangan dana untuk
melunasi kewajiban kepada bank maka nasabah bisa mengajukan
pembiayaan sebagai mekanisme dalam melunasi tanggungannya tersebut.
Model pembiayaan bisa dilakukan dengan skema murabahah,
musyarakah atau skema lain yang disepakati. Melalui pembiayaan,
nasabah dapat melunasi kewajiban kepada bank dengan mekanisme
angsuran atau secara tunai pada akhir periode perjanjian kontrak yang
disepakati.
Ijarah adalah akad untuk memanfaatkan jasa, baik jasa atas barang
atau jasa atas tenaga kerja. Bila digunakan untuk mendapatkan manfaat
43Fathurrahman Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di LembagaKeuangan Syariah, h.211.
44Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105.
43
barang, maka disebut sewa-menyewa. Sedangkan jika digunakan untuk
mendapatkan manfaat tenaga kerja, disebut upah-mengupah.45
Hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw bersabda:
ل الله: علیھ وسلم) قال: ((قاعن أبي ھریرة رضي الله عنھ عن النبي(صلي الله
ثلاثة أنا خصمھم یوم القیا مة: رجل أعطي بي ثم غدر، و رجل باع حرا فأكل
ثمنھ، ورجل استأ جر أجیرا فا ستوفى منھ ولم یعطھ أجره))
“Allah swt berfirman, tiga golongan yang akan menjadi musuh-Kupada Hari Kiamat: orang yang berjanji atas nama-Ku, tetapi diamengingkarinya; orang yang menjual orang merdeka (sebagai budak)dan memakan uang hasil penjualan tersebut; dan orang yangmempekerjakan buruh, lalu buruh itu menyelesaikan tugasnya, tetapiorang itu tidak membayar upahnya.” (HR. Bukhari)46
Menyewakan Jasa
Bayar Cicilan
Transaksi Ijarah
Gambar 2.1 Islamic BankingVeithzal Rivai, Arviyan Arifin (766, 2010)
2. Pembiayaan Multijasa BTN iB
Pembiayaan Multijasa BTN iB adalah sebuah produk pembiayaan
yang disediakan oleh Bank Tabungan Negara Syariah untuk membiayai
berbagai kebutuhan nasabah dalam bentuk layanan jasa seperti; biaya
kesehatan, pendidikan, wisata, pernikahan dan biaya jasa lainnya yang
sesuai dengan prinsip syariah. Adapun manfaat dari produk ini yaitu
nasabah menjadi lebih mudah dalam memenuhi segala kebutuhan jasa
45Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sistem Bank Islam..., h. 765.46Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Ensiklopedia Hadits 1: Shahih al
Bukhari… No. 2227, h. 493.
BANK CUSTOMER
44
yang sesuai dengan syariat Islam. Selain itu, produk Pembiayaan
Multijasa BTN iB juga memiliki keunggulan diantaranya sebagai berikut;
angsuran ringan dan tetap, prosesnya mudah dan cepat, biaya ujroh
(upah) ringan dan bebas agunan untuk nasabah payroll BTN.47
Pembiayaan Multijasa BTN iB kini telah bekerjasama dengan
lembaga pendidikan yaitu UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta)
dan UNINDRA (Universitas Indraprasta PGRI). Produk Pembiayaan
Multijasa BTN iB merupakan produk unggulan kedua setelah produk
pembiayaan KPR yang memiliki pengaruh besar terhadap keuntungan
bank.48
Aturan mengenai produk Pembiayaan Multijasa terdapat pada Fatwa
Dewan Syariah Nasional No.44/DSN-MUI/VII/2004 yang dikeluarkan
atas permohonan dari Bank Rakyat Indonesia pada tanggal 28 April 2004
dan hasil rapat pleno DSN-MUI pada tanggal 11 Agustus 2004
berdasarkan pertimbangan bahwa LKS perlu respon kebutuhan
masyarakat yang berkaitan dengan jasa.49
3. Dasar Hukum Pembiayaan Multijasa
a. Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 233:
47Bank Tabungan Negara, Prosedur Bank Tabungan Negara Syariah, (Jakarta: BTNSyariah, 2005), h. 82.
48Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati (Funding Officer BTN KCPSCiputat), Tangerang, 5 April 2017, pukul 15:00 WIB.
49Serambi Indonesia, “Hukum Transaksi Pembiayaan Multijasa”, diakses pada 26Maret 2017 dari www.serambinews.com
45
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan dankewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengancara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadarkesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraankarena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan waris punberkewajiban demikian, apabila keduanya ingin menyapih (sebelumdua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan. Makatidak ada dosa atas keduanya, dan jika kamu ingin anakmu disusukanoleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamumemberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu
46
kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakan.”
b. Hadits Riwayat Abdul Ar-Razzaq dan Abu Hurairah dan Abu Said
Al-Khudry. Nabi saw bersabda: “Barang siapa yang mempekerjakan
pekerja, beritahulah upahnya.”
Menurut Ibnu Katsir sebagaimana dikutip dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Perbankan dan Ekonomi Syariah, dikatakan bahwa
jika kedua orang tua sepakat untuk menyusukan anaknya kepada
orang lain, maka diperbolehkan sepanjang mereka mau untuk
menunaikan upah atau pembayaran yang baik atau patut kepada orang
tersebut. Hal ini menunjukkan adanya jasa yang diberikan dan adanya
kewajiban melakukan pembayaran yang patut atas jasa yang
diterima.50
c. Dasar Operasional Pembiayaan Multijasa berdasarkan Fatwa DSN-
MUI No. 44/DSN-MUI/VII/2004, yaitu:51
1) Fatwa DSN No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah
2) Fatwa DSN No. 11/DSN-MUI/IV/2000 tentang Kafalah
3) Hasil Rapat Pleno DSN-MUI, hari Rabu, 24 Jumadil Akhir 1325
H/11 Agustus 2004
50Ahmad Kamil dan M. Fauzan, Kitab Undang-Undang Hukum Perbankan danEkonomi Syariah (Jakarta: Kencana, 2007), Cet. 1, Edisi Pertama, h. 843
51Serambi Indonesia, “Hukum Transaksi Pembiayaan Multijasa”.
47
4) Surat dari BRI Syariah No. B. 02-DPS/UUS/04/2004 perihal
Permohonan Fatwa DSN tentang Pembiayaan Multijasa
4. Ketentuan Umum
Aturan main terkait dengan pembiayaan multijasa terkandung dalam
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 44/DSN-MUI/VIII/2004 tentang
Pembiayaan Multijasa yang berbunyi:
a. Pembiayaan Multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan menggunakan
akad Ijarah atau Kafalah.
b. Dalam hal lembaga keuangan syariah menggunakan akad ijarah,
maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam Fatwa Ijarah.
c. Dalam hal lembaga keuangan syariah menggunakan akad kafalah,
maka harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam Fatwa
Kafalah.
d. Dalam kedua pembiayaan multijasa tersebut, lembaga keuangan
syariah dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) atau fee.
e. Besar ujrah/fee harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk
nominal bukan dalam bentuk prosentase.52
52Suwidi, Kumpulan Fatwa DSN-MUI (Gabungan): Buku I & II (Tahun 2000-2015/Fatwa No 01-96), Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 44/DSN-MUI/VII/2004 tentangPembiayaan Multijasa, h. 15-16.
79
BAB IV
ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB
A. Efektivitas Pembiayaan Multijasa BTN iB pada Bank Tabungan Negara
KCPS Ciputat
1. Aplikasi dan Prosedur Pembiayaan Multijasa BTN iB
Pembiayaan Multijasa BTN iB adalah salah satu produk pembiayaan
yang ada di Bank BTN KCP Syariah Ciputat. Produk ini menawarkan
pembiayaan dalam bentuk manfaat atas suatu jasa seperti biaya pendidikan,
kesehatan, wisata, pernikahan dan lain-lain yang sesuai dengan syariat Islam.
“Pembiayaan Multijasa hadir memang diperuntukkan bagi pegawaidan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dalam bidang jasa.Sebagai produk unggulan kedua setelah produk KPR, produkPembiayaan Multijasa BTN iB sangat berperan besar dalampeningkatan laba bagi bank. Saat ini Pembiayaan Multijasa BTN iBjuga sudah bekerjasama dengan lembaga pendidikan yaitu UMJ danUNINDRA.”1
Dalam pelaksanaannya, Pembiayaan Multijasa sama seperti pada
pengajuan pembiayaan produk lainnya. Pembiayaan Multijasa ini bertujuan
untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin memenuhi
kebutuhan hidupnya dalam bidang jasa.
Sebagai bahan pertimbangan dan untuk keberhasilan akan suatu
produk, maka Bank Tabungan Negara Syariah menetapkan beberapa syarat
1Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati (Funding Officer BTN KCPSCiputat), Tangerang Selatan, 13 April 2017, pukul 13:00 WIB.
80
dan peraturan sehingga menjadi prosedur tetap dalam pengajuan Pembiayaan
Multijasa BTN iB.
a. Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian terhadap calon nasabah Pembiayaan Multijasa
BTN iB menggunakan 5C, yaitu:
1) Karakter (Character)
Penilaian karakter calon nasabah ini dilakukan oleh bank
melalui wawancara untuk melihat bagaimana kebiasaan dan
kepribadiannya sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bank
untuk memberikan pembiayaan. Semakin baik karakternya, maka
akan semakin cepat dan mudah bank memberikan pembiayaan.
Sebaliknya, apabila calon nasabah dinilai kurang baik karakternya
maka bank tidak akan menyetujui pembiayaan yang diajukannya.
2) Kemampuan (Capacity)
Calon nasabah yang mengajukan pembiayaan juga harus
dinilai kemampuannya terhadap kewajiban untuk melunasi
pinjaman yang diajukan. Dalam hal ini bank sangat berhati-hati
dan lebih selektif untuk menyetujui pembiayaan. Karena hanya
kepada calon nasabah yang dianggap layaklah pembiayaan akan
disetujui.
81
3) Jaminan (Collateral)
Apabila calon nasabah memberikan jaminan yang tinggi
nilainya, maka besar peluangnya untuk memperoleh pembiayaan.
Karena jika di kemudian hari nasabah tersebut tidak dapat
melunasinya, maka apa yang menjadi jaminan akan dijual oleh
bank sebagai ganti terhadap pelunasan pembiayaan.
4) Modal (Capital)
Semakin banyak calon nasabah itu memiliki saldo tabungan,
deposito dan asset investasi lainnya, maka akan semakin mudah
pula bank dalam mencairkan dana pembiayaan yang diajukan.
5) Kondisi Ekonomi (Condition of Economy)
Dalam memberikan pembiayaan bank tidak terlepas dari
perkiraan kondisi perekonomian pada masa yang akan datang.
Pembiayaan akan diberikan apabila perekonomian tetap baik di
masa mendatang. Sebaliknya, jika perekonomian diperkirakan
akan memburuk, tentu bank tidak akan memberikan pembiayaan.
Ada beberapa kondisi standar yang wajib dipenuhi seperti batas
waktu pinjaman, batas usia dan jumlah pembiayaan minimal.2
2Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 13:00 WIB.
82
b. Prosedur Pelaksanaan
Untuk mengajukan Pembiayaan Multijasa BTN iB ada beberapa syarat
yang perlu diketahui oleh calon nasabah. Syarat-syaratnya yaitu sebagai
berikut:3
1) WNI (Warga Negara Indonesia)
2) Berusia 21 tahun atau telah berwenang melakukan tindakan hukum
(telah dewasa menurut hukum)
3) Photocopy kartu identitas calon nasabah, photocopy KK, photocopy
surat nikah/cerai, pasfoto terbaru dari pasangan (suami/istri), surat
keterangan penghasilan, Surat Order Penjualan dari penyelenggara
layanan jasa.
4) Menyerahkan NPWP/SPT
5) Mempunyai rekening tabungan BTN Syariah
6) Melengkapi aplikasi permohonan
Apabila calon nasabah sudah memenuhi penilaian dan persyaratan
yang ditetapkan oleh bank, dan bank menyetujui untuk memberikan
pembiayaan, maka tahap selanjutnya yaitu akad antara kedua belah pihak.
Nasabah menandatangani sejumlah dokumen Pembiayaan Multijasa dengan
beberapa syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:
3Bank Tabungan Negara, Prosedur Bank Tabungan Negara Syariah, (Jakarta: BTNSyariah, 2005), h. 85.
83
1) Nasabah telah mengembalikan asli surat penegasan persetujuan
pembiayaan yang telah ditandatangani oleh nasabah (suami/istri).
2) Telah menyetorkan dana untuk membayar biaya fee/ujrah/upah, biaya
administrasi, biaya asuransi jiwa dan biaya lainnya sehubungan dengan
fasilitas pembiayaan yang diberikan.
3) Telah menyerahkan surat pernyataan dan kuasa yang telah
ditandatangani di atas materai secukupnya bahwa nasabah bersedia
membayar biaya fee, biaya administrasi, biaya asuransi jiwa dan biaya
lainnya sehubungan dengan penandatanganan akad dan menyetor dana
cadangan untuk pembiayaan biaya-biaya yang tidak terduga.
4) Memberikan surat pernyataan bahwa suami/istri dan ahli waris
mengetahui, menyetujui dan turut bertanggungjawab atas kelancaran
pembayaran angsuran pembiayaan sesuai dengan yang telah ditetapkan
Bank Tabungan Negara Syariah.4
Setelah berkas surat-menyurat selesai, bank akan mencairkan sejumlah
dana yang dibutuhkan nasabah dengan menyetorkannya langsung ke rekening
perusahaan yang dipilih oleh nasabah. Namun sebelum pencairan dana
tersebut masih ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah yaitu:
4Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 13:20 WIB.
84
1) Nasabah telah menandatangani akad al-kafalah serta menandatangani
dokumen lainnya yang terkait dengan fasilitas yang diterima oleh
nasabah.
2) Nasabah telah membayar biaya fee/ujrah, biaya administrasi, biaya
asuransi jiwa dan biaya lainnya sehubungan dengan fasilitias yang
diberikan.
3) Nasabah telah menandatangani tanda terima uang dan surat aksep.
4) Nasabah telah menutup asuransi jiwa jika atas nama nasabah sampai
dengan jatuh tempo.
5) Syarat penarikan dana pelunasan fasilitas pembiayaan digunakan
dengan tujuan pembiayaan tersebut di atas.
6) Mengetahui dan bersedia bilamana terjadi gagal bayar/wanprestasi
terhadap kewajiban nasabah di BTN Syariah.5
Berdasarkan prosedur penilaian dan pelaksanaan di atas, Pembiayaan
Multijasa BTN iB sangat mudah dan prosesnya cepat dalam pencairan dana.
Seperti yang dikatakan salah satu nasabah Pembiayaan Multijasa yaitu ibu
Riyanti “Saya mengajukan Pembiayaan Multijasa BTN iB untuk biaya
pendidikan saya dalam melanjutkan studi. Dengan melengkapi beberapa
5Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 13:45 WIB.
85
persyaratan, wawancara dan akad kemudian pihak bank melakukan survey.
Seminggu setelah itu dana tersebut langsung cair.”6
Begitu pula yang dikatakan ibu Indah (Funding Officer BTN KCPS
Ciputat) “Jika sudah melalui semua tahapan prosedur dan setelah dianalisa
ternyata nasabah layak, maka selambat-lambatnya pencairan dana pembiayaan
yaitu seminggu. Namun tidak dapat 100% dana yang diajukan cair, karena
pihak bank hanya menggunakan kisaran 80% untuk pencairan dana tersebut.”7
Daftar Nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB pada Bank TabunganNegara KCP Syariah Ciputat Tahun 2015
Tabel 4.18
No. Tgl.Akad
Nama Nasabah Harga Jual Bank Cair
1 20/02/15 M. Shidiq Rp22,301,051 Rp20,000,000
2 20/02/15 Sri Rahayu Rp22,301,051 Rp20,000,000
3 09/04/15 Yulinar Rp93,927,216 Rp75,000,000
4 09/04/15 Nasrullah Rp32,160,996 Rp30,000,000
5 09/04/15 Mad Naeni Rp50,094,508 Rp40,000,000
6 09/04/15 Fadhilah Rp93,927,216 Rp75,000,000
7 09/04/15 Seruni Rp73,353,260 Rp50,000,000
8 09/04/15 Thomas Rp44,011,980 Rp30,000,000
9 27/04/15 Abdul Rojih Rp62,618,144 Rp50,000,000
10 27/04/15 Agus Hidayat Rp44,094,508 Rp34,000,000
6Wawancara Pribadi dengan Riyanti (Nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB),Tangerang, 22 April 2017, pukul 10:00 WIB.
7Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 14:00 WIB.
8Bank Tabungan Negara, Laporan Tahunan Annual Report, (Jakarta: BTN Syariah,2015), h. 127.
86
11 08/06/15 Supramono Rp18,785,436 Rp15,000,000
12 19/08/15 Ahmad M Rp37,570,908 Rp30,000,000
13 19/08/15 Nalih Rp37,570,908 Rp30,000,000
14 19/08/15 Siti Hafnidar Rp68,353,260 Rp45,000,000
15 19/08/15 Abdurochman Rp31,309,072 Rp25,000,000
16 23/09/15 Suspani K Rp22,989,512 Rp20,000,000
17 25/11/15 Imam M Rp75,141,780 Rp60,000,000
Daftar Nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB pada Bank TabunganNegara KCP Syariah Ciputat Tahun 2016
Tabel 4.29
No.Tgl.
AkadNama Nasabah Harga Jual Bank Cair
1 08/01/16 Gun Gun Rusdian Rp72,569,213 Rp64,000,000
2 08/03/16 Denny Indra Sukry Rp98,564,688 Rp72,000,000
3 17/03/16 Taufik Anwar Rp28,736,876 Rp25,000,000
4 30/03/16 Aji Junaedi Rp40,171,596 Rp33,000,000
5 13/04/16 Hilda Hilaliyah Rp30,309,072 Rp24,000,000
6 13/04/16 Siti Nurani Rp30,309,072 Rp24,000,000
7 13/04/16 Andya Nur C Rp45,094,508 Rp35,000,000
8 13/04/16 Wahyu Puji L Rp50,094,508 Rp40,000,000
9 26/04/16 Azmi Yahya Rp62,618,144 Rp50,000,000
10 26/04/16 Nasrullah Rp62,160,996 Rp50,000,000
11 28/04/16 Hasanah Rp101,564,688 Rp75,000,000
12 28/04/16 Riyanti Rp62,618,144 Rp50,000,000
13 04/05/16 Sabaruddin Rp31,309,072 Rp25,000,000
9Bank Tabungan Negara, Laporan Tahunan Annual Report, (Jakarta: BTN Syariah,2016), h. 132.
87
14 18/05/16 Dicky Nofryadi Rp50,094,508 Rp40,000,000
15 10/06/16 Firdaus Budhy Saputro Rp62,618,144 Rp50,000,000
16 17/06/16 Enqie Rafsandanu Rp53,267,452 Rp45,000,000
17 21/06/16 Muhamad Syahiddin Rp45,309,489 Rp35,000,000
18 21/06/16 Rina Wahyu Winarni Rp53,267,452 Rp45,000,000
19 19/07/16 Nur Amega Setiawati Rp62,618,144 Rp50,000,000
20 28/07/16 Raswitha Murbinami Rp62,618,144 Rp50,000,000
21 28/07/16 Arga Mahendra Rp62,618,144 Rp50,000,000
22 02/09/16 Alpian Asorbasri Rp22,301,051 Rp20,000,000
23 02/09/16 Akhmad Saefudin Rp62,618,144 Rp50,000,000
24 08/09/16 Adi Mansah Rp62,618,144 Rp50,000,000
25 16/09/16 Abdul Kohar Rp18,785,436 Rp15,000,000
26 11/10/16 Irwan Siagian Rp62,618,144 Rp50,000,000
27 19/12/16 Haryanto Rp62,618,144 Rp50,000,000
28 22/12/16 Elmi Sukrisno Rp44,011,937 Rp30,000,000
Berdasarkan data pada tabel di atas, jumlah nasabah pengguna produk
Pembiayaan Multijasa BTN iB pada tahun 2015 hingga tahun 2016
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dengan peningkatan jumlah
nasabah yang menggunakan produk tersebut maka semakin tinggi pula
keuntungan yang diperoleh Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat.
“Alhamdulillah, selama ini produk Pembiayaan Multijasa di BTNKCPS Ciputat selalu mencapai target pada setiap tahunnya dan tidakpernah mengalami kredit macet, selalu lancar karena sistempembayarannya yang langsung potong gaji. Hampir semua nasabahpengguna produk Multijasa memberikan respon yang positif terhadap
88
kami. Hanya saja dalam pemasukan data yang dilakukan oleh kamimasih manual, belum seperti produk-produk lainnya yang sudah bysystem. ”10
2. Analisa Penulis Terhadap Efektivitas Pembiayaan Multijasa BTN iB
Berbagai latar belakang, sejarah dan penelusuran yang dilakukan
penulis tentang Pembiayaan Multijasa BTN iB, bahwa pada zaman yang
semakin modern ini kebutuhan masyarakat dalam bidang jasa pun semakin
meningkat. Masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan tersebut seperti
biaya pernikahan, wisata/travelling, pendidikan, kesehatan dan lain-lain dalam
bidang jasa apapun selama tidak melanggar syariat Islam, namun tidak
memiliki dana yang cukup, sekarang semua itu dapat terpenuhi dan menjadi
mudah dengan adanya pembiayaan dalam bidang jasa.
Bank Tabungan Negara Syariah adalah salah satu bank yang
menawarkan produk Pembiayaan Multijasa. Produk tersebut menjadi produk
kedua setelah produk KPR yang banyak diminati oleh masyarakat.
Keuntungan yang diperoleh bank melalui produk Pembiayaan Multijasa pun
sangat besar dan selalu meningkat pada setiap tahunnya dengan pencapaian
melebihi target (lihat tabel 4.1 dan 4.2).
Tidak hanya pihak bank yang diuntungkan, melalui produk
Pembiayaan Multijasa BTN iB ada pihak lain yang menjalin kerjasama
dengan Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat sehingga dapat
10Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 14:30 WIB.
89
meningkatkan eksistensi produk tersebut, yaitu lembaga pendidikan
Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Universitas Indraprasta PGRI
(UNINDRA). Lembaga pendidikan tersebut dapat meningkatkan pendapatan
dengan bertambahnya jumlah mahasiswa yang melanjutkan pendidikan karena
semakin mudahnya memperoleh suntikan dana untuk biaya pendidikan.
Setelah melakukan penelitian, baik melalui wawancara ataupun data-
data yang diberikan oleh pihak Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat,
penulis memasukkan beberapa tolak ukur dalam mencapai efektivitas
Pembiayaan Multijasa BTN iB sebagai berikut:11
a. Berhasilguna, yaitu suatu kegiatan berhasil dilaksanakan dengan
benar dan dalam waktu yang telah ditetapkan. Pembiayaan Multijasa
BTN iB dapat dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah
ditetapkan dengan berhasil memberikan keuntungan serta manfaat
bagi bank, nasabah dan pihak lain yang bekerjasama dalam
penggunaan produk tersebut.12
b. Ekonomis, yaitu bahwa dalam pencapaian suatu tujuan yang telah
dilaksanakan tidak adanya pemborosan atau bahkan penyelewengan
atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki. Dalam pelaksanaannya,
produk Pembiayaan Multijasa BTN iB memanfaatkan segala sumber
11Sujadi, Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen (Jakarta: CV Masagung, 1990),h. 36-39.
12Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 14:40 WIB.
90
daya yang dimiliki sesuai dan tepat tanpa adanya penyelewengan yang
dilakukan oleh pihak manapun.13
c. Pelaksanaan kerja yang bertanggungjawab, yaitu memanfaatkan
sumber-sumber dengan setepat-tepatnya untuk melaksanakan apa
yang telah direncanakan sebelumnya dengan penuh tanggungjawab.
Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan produk Pembiayaan
Multijasa BTN iB menjalankan tugas masing-masing dengan penuh
tanggungjawab, termasuk nasabah yang menggunakan produk
Multijasa ini juga membantu dalam pelunasan pembiayaan dengan
lancar.14
d. Pembagian kerja yang nyata, yaitu membagi tugas kerja sesuai dengan
ukuran kemampuan kerja, beban kerja serta waktu yang tersedia.
Manajemen pada Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat membagi
tugas kerja kepada para pegawainya sesuai dengan kemampuan dan
kapasitas masing-masing.15
e. Rasionalitas wewenang dan tanggungjawab, yakni wewenang harus
seimbang dengan tanggungjawab. Para pegawai dan seluruh pihak
yang membantu demi terlaksananya produk Pembiayaan Multijasa
BTN iB sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,
13Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 14:45 WIB.
14Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 14:50 WIB.
15Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 15:00 WIB.
91
menjalankan wewenang dan tanggungjawab dengan baik dan
seimbang.16
f. Prosedur kerja yang praktis, bahwa suatu kegiatan kerja adalah
kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan
kerja yang dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang
memuaskan adalah sebuah kegiatan operasional yang dapat berjalan
lancar. Pembiayaan Multijasa BTN iB dapat berjalan dengan lancar
dan selalu mendapatkan respon positif dari nasabah yang telah
menggunakan produk tersebut. Ini membuktikan bahwa dalam
pelaksanaannya, Pembiayaan Multijasa BTN iB memberikan
pelayanan kerja yang memuaskan dan dapat
dipertanggungjawabkan.17
Dalam rumus efektivitas dapat dinyatakan sebagai berikut:
E = R x 100% Efektivitas = Realisasi x 100%T Target
Efektivitas Multijasa BTN iB (2015) = Rp181.510.806 x 100%Rp175.000.000
Efektivitas Multijasa BTN iB (2015) = 104%
Efektivitas Multijasa BTN iB (2016) = Rp307.103.054 x 100%Rp250.000.000
Efektivitas Multijasa BTN iB (2016) = 123%
16Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 15:00 WIB.
17Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 15:00 WIB.
92
Jadi, penulis menyimpulkan bahwa Pembiayaan Multijasa BTN iB
pada Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat sudah efektif, dengan
pencapaian tujuan yang melebihi target pada tahun 2015 dan 2016.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembiayaan Multijasa BTN iB
Dalam pelaksanaannya, Pembiayaan Multijasa BTN iB tidak lepas
dari adanya faktor pendukung dan penghambat. Beberapa faktor
pendukungnya adalah sebagai berikut:18
1. Pegawai Bank BTN KCPS Ciputat
Pegawai bank yang taat pada perintahNya, jujur, bertanggungjawab
dan dapat menjalankan tugas dengan baik sesuai prosedur dan ketentuan
bank syariah merupakan faktor pendukung dalam pelaksanaan produk
pembiayaan hingga dapat berjalan efektif dan efisien mencapai tujuan
yang telah ditentukan bersama.
2. Nasabah
Nasabah pengguna produk Pembiayaan Multijasa BTN iB merupakan
faktor pendukung yang sangat berperan juga dalam kesuksesan produk.
Dengan nasabah yang memiliki kepercayaan terhadap bank untuk
melakukan pembiayaan, dan dapat memenuhi tanggungjawabnya sesuai
perjanjian bersama adalah salah satu faktor yang mendukung keefektifan
produk.
18Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 15:10 WIB.
93
3. Kerjasama Lembaga
Untuk mempermudah dalam pemasaran produk, adanya kerjasama
yang dijalin bank dengan lembaga pendidikan yaitu UMJ dan UNINDRA,
menjadi faktor pendukung juga dalam pelaksanaan Pembiayaan Multijasa
BTN iB. Bank tidak perlu repot untuk memasarkan produk, karena
dengan adanya kerjasama dengan lembaga pendidikan tersebut, maka
dalam penjualan produknya menjadi lebih mudah.
4. Pangsa Pasar
Pangsa pasar yang mudah didapat untuk penjualan produk jasa menjadi
faktor pendukung dalam keberlangsungan Pembiayaan Multijasa BTN iB.
5. Sistem Potong Gaji/Payroll
Sistem pembayaran yang dilakukan dalam Pembiayaan Multijasa BTN iB
ini menggunakan sistem potong gaji. Sistem ini merupakan salah satu
faktor pendukung juga dalam keefektifan produk, karena dengan sistem
potong gaji ini kemungkinan nasabah untuk menunggak pembiayaan
tidak ada. Dan bank dalam penjualannya juga menjadi lebih aman.
Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan
produk Pembiayaan Multijasa BTN iB yaitu hanya satu. Produk pembiayaan
ini dalam sistem syariahnya masih menggunakan cara manual. Jadi,
pembayaran ujrah atau bagi hasil dilakukan oleh pegawai bank dengan
94
perhitungan secara manual. Berbeda dengan produk pembiayaan lainnya yang
sudah dijalankan dengan perhitungan otomatis by system.19
19Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Tangerang Selatan, 13 April 2017,pukul 15:15 WIB.
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang Pembiayaan Multijasa BTN iB pada PT
Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat, serta analisa efektivitas pada
bab sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan:
1. Pembiayaan Multijasa BTN iB sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari
tercapainya anggaran Pembiayaan Multijasa BTN iB yang telah ditetapkan
dengan pencapaian margin keuntungan yang melebihi target. Prosedur
penilaian calon nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB dilakukan dengan
cermat dan mempertimbangkan berbagai aspek. Demikian juga dengan
sistem administrasinya yang tetap mengacu pada administrasi pembiayaan
secara umum namun tetap disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.
Prosedur aplikasi dan komunikasi yang dilakukan semua pihak terkait
sistem Pembiayaan Multijasa BTN iB telah berjalan dengan baik sehingga
sistem pembiayaan ini menjadi efektif. Semua itu dapat terlaksana karena
adanya berbagai faktor yang mendukung dalam pelaksanaan pembiayaan.
2. Faktor pendukung dalam pelaksanaan Pembiayaan Multijasa BTN iB
adalah; para pegawai Bank BTN KCPS Ciputat, nasabah yang senantiasa
setia dan memenuhi tanggungjawab dengan baik terhadap Bank, semua
pihak yang terlibat dan telah bekerjasama dengan Bank, pangsa pasar yang
mudah didapat dan lebih aman dengan pembayaran sistem potong gaji.
96
Faktor penghambat dalam pelaksanaan Pembiayaan Multijasa BTN iB
yaitu semua data, dokumen, pembayaran ujrah atau bagi hasil masih
dilakukan secara manual oleh pegawai Bank BTN KCPS Ciputat, berbeda
dengan produk pembiayaan lainnya yang semuanya sudah dijalankan by
system.
B. Saran
Agar dapat meningkatkan eksistensi produk Pembiayaan Multijasa
BTN iB, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam mencapai tujuan bank untuk hasil yang maksimal, diharapkan
promosi dan pengenalan produk Multijasa bisa diperluas lagi. Karena
walaupun tingginya kebutuhan masyarakat dalam bentuk jasa dan tidak
memiliki dana yang cukup, banyak masyarakat yang belum mengetahui
tentang produk Pembiayaan Multijasa yang memberikan kemudahan bagi
masyarakat dalam memperoleh dana guna memenuhi kebutuhan hidunya
di bidang jasa seperti pendidikan, kesehatan, wisata, pernikahan dan lain-
lain dalam bentuk jasa yang tidak melanggar syariat Islam.
2. Pada setiap tahunnya produk Pembiayaan Multijasa selalu melebihi target.
PT Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat, sebagai salah satu lembaga
keuangan syariah harus terus meningkatkan pelayanan yang baik dan
sesuai dengan prinsip-prinsip Islam agar nasabah senantiasa setia dan
merasa puas dengan pelayanan yang didapatkannya.
97
3. Untuk memudahkan setiap proses dalam pelaksanaannya, diharapkan PT
Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat bisa menjalankan Pembiayaan
Multijasa dengan sistem komputerisasi yang sampai saat ini masih
dijalankan secara manual.
4. PT Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat telah menjalin kerjasama
dengan lembaga pendidikan yaitu UMJ dan UNINDRA. Maka, harus
menjalin kerjasama lagi dengan berbagai pihak yang dapat mendukung
kebutuhan masyarakat di bidang jasa lainnya seperti untuk biaya
kesehatan, wisata, pernikahan dan lain-lain.
98
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU
Alam dan Henry. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta:Erlangga, 2008.
Al-Qur’anul Karim
Anshori, Abdul Ghofur. Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press, Mei 2007.
Antonio, Muhammad Syafi’i. Islamic Banking: Bank Syariah dari Teori ke Praktik,Jakarta: Gema Insani, 2001.
Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet,Mei 2006.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PTRineka Cipta, 2010.
Badudu. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001.
Bank Indonesia. Kodifikasi Produk Perbankan Syariah. Jakarta: DirektoratPerbankan Syariah Bank Indonesia, 2007.
Bank Tabungan Negara. Laporan Tahunan Annual Report. Jakarta: BTN Syariah,2006.
Laporan Tahunan Annual Report. Jakarta: BTN Syariah, 2015.
Laporan Tahunan Annual Report. Jakarta: BTN Syariah, 2016.
Prosedur Bank Tabungan Negara Syariah. Jakarta: BTN Syariah,2005.
Djamil, Fathurrahman. Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di LembagaKeuangan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika, 2012.
Gantamitreka dan Shokha. Kesalahan Berbahasa Penggunaan EYD PanduanLengkap Berbahasa yang Baik dan Benar. Solo: Genta Smart Publisher, 2016.
Griffin, Ricky W. dan Ebert, Ronald J. Business. New Jersey: Pearson Education,Inc., Upper Saddle River, 2006.
Handoko, T. Hani. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2014.
99
Ikit. Akuntansi Penghimpunan Dana Bank Syariah. T.tp.: Deepublish, 2015.
Kamil, Ahmad dan Fauzan, M. Kitab Undang-Undang Hukum Perbankan danEkonomi Syariah. Jakarta: Kencana, 2007.
Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011.
Makmur, Syarif. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektivitas Organisasi.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2002.
Muhammad, Abu Abdullah bin Ismail al-Bukhari. Ensiklopedia Hadits 1. Jakarta: AlMahira, 2011.
Muhammad. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Unit Percetakan AkademiManajemen Perusahaan YKPN, 2005.
Pusat Pengkajian Hukum Islam dan Masyarakat Madani (PPHIMM). KompilasiHukum Ekonomi Syariah. Jakarta: Prenada Media Group, 2009.
Rivai, Veithzal dan Arifin, Arviyan. Islamic Banking: Sistem Bank Islam... Jakarta:PT Bumi Aksara, 2010.
Robbins, Stephen P. dan Coulter, Mary. Manajemen. Alih Bahasa Bob Sabran danDevri Barnadi Putera. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2010.
Suhirman. Perbankan Syariah dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi: PeranPembiayaan Syariah dalam Usaha Mikro. Jakarta: IMPRESSA Publishing,2015.
Sujadi. Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen. Jakarta: CV Masagung, 1990.
Sulaiman, Abu Dawud, Ghazali, Muhammad dkk. Ensiklopedia Hadits 5. Jakarta: AlMahira, 2013.
Sumarsan, Thomas. Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi danPengukuran Kinerja. Jakarta: PT Indeks, 2013.
Suwidi. Kumpulan Fatwa DSN-MUI (Gabungan): Buku I & II (Tahun 2000-2015/Fatwa No 01-96). Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 34/DSN-MUI/IX/2002. T.tp.: Erwandi Tarmizi Associates: 2000.
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar BahasaIndonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1997.
100
Tim Penyusun. Pedoman Akademik Program Strata 1 UIN Syarif HidayatullahJakarta 2013-2014. Jakarta: Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan danKerjasama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Winardi, J. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana, 2007.
Yasyin, Sulchan. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: AMANAH, 1997.
Yusuf, Ahmad, Ayus dan Aziz, Abdul. Manajemen Operasional Bank Syariah.Cirebon: STAIN Press, 2009.
SKRIPSI
Abidin, Misbah. “Analisis Hukum Islam Terhadap Pembiayaan Multijasa DenganAkad Ijarah Di Bank Pembiyaan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra HarmoniSemarang”. Skripsi S1 Fakultas Syariah, IAIN Walisongo, 2011.
Agustina, Nelisa. “Kerjasama Pembiayaan Multijasa Dana Pendidikan Antara BSMDengan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta”. Skripsi S1 Fakultas Syariah danHukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Alfiah. “Efektivitas Pendampingan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta InsanKarimah dalam Menunjang Keberhasilan Usaha Debitur”. Skripsi S1 FakultasSyariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
Deliyani, Indah. “Analisa Terhadap Aplikasi Pembiayaan Ijarah Multijasa Pada BMTAl-Munawwarah”. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 2008.
INTERNET
http://m.republika.co.id/ekonomi/berita/apa-saja-pembiayaan-multijasa-perbankan-syariah/
http://repository.uinjkt.ac.id/.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Layanan.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/Deposito-BTN -iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/Giro-BTN-iB.
101
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/Giro-BTN-Prima-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/Tabungan-BTN-Batara-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/Tabungan-BTN-Haji-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/Tabungan-BTN-Prima-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Dana/TabunganKu-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Multijasa-BTN-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Multimanfaat-BTN-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Pembiayaan-Kendaraan-Bermotor-BTN-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Pembiayaan-Konstruksi-BTN-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Pembiayaan-KPR-BTN-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Pembiayaan-KPR-Indensya-BTN-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Pembiayaan-KPR-Sejahtera-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Produk/Produk-Pembiayaan/Talangan-Haji-BTN-iB.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Tentang-Kami/Profil-BTN-Syariah.
http://www.btn.co.id/id/Syariah/Tentang-Kami/Visi-Misi.
http://www.pengertianku.net/2015/11/sekilas-pengertian-stakeholder-dan-contohnya-secara-umum.html.
https://id-id.facebook.com/notes/pt-bank-bni-syariah/pembiayaan-multijasa-bagaimana-seharusnya/.
www.erwanditarmizi.wordpress.com
www.fimadani.com.
www.serambinews.com.
102
WAWANCARA
Abdurochman (Nasabah BTN pengguna produk Pembiayaan Multijasa BTN iB)
Indah Rahmawati (Funding Officer Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat)
Riyanti (Nasabah BTN pengguna produk Pembiayaan Multijasa BTN iB)
Sri Rahayu (Nasabah BTN pengguna produk Pembiayaan Multijasa BTN iB)
BIODATA PENULIS
Nama : Inne Anggraeni
NIM : 1113053000083
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Prodi/Jurusan : Manajemen Dakwah
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 30 Agustus 1993
No. Handphone : 083811915617
Alamat : Perumahan Legok Indah Blok A2 No. 1, Tangerang
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Angkatan : 2013
Email : [email protected]
Surat Keterangan Wawancara
Yang bertanda tangan di bawah ini;
Nama : Indah Rahmawati
Jabatan : Funding Officer
Institusi : PT Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa;
Nama : Inne Anggraeni
NIM : 1113053000083
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Perumahan Legok Indah Blok A2 No. 1, Tangerang, 15820
Telah mewawancarai saya untuk mendapatkan data-data dalam penulisan skripsinyayang berjudul “EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB PADA PTBANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG PEMBANTU SYARIAHCIPUTAT”. Demikian surat ini dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimanamestinya.
Tangerang, 23 Mei 2017
Yang Mewawancarai Yang Diwawancarai
(Inne Anggraeni) (Indah Rahmawati)
WAWANCARA PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR
CABANG PEMBANTU SYARIAH CIPUTAT
Nama : Indah Rahmawati
Jabatan : Funding Officer
Tanggal : 13 April 2017
1. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan Pembiayaan Multijasa BTN iB?
Jawaban : Pembiayaan Multijasa BTN iB adalah salah satu produk
pembiayaan yang kami miliki, yang melayani masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya di bidang jasa seperti; biaya pendidikan, kesehatan, wisata,
pernikahan dan lain-lain dalam bentuk jasa yang berdasarkan pada prinsip-
prinsip Islam. Selain itu, produk pembiayaan ini juga menjadi produk
unggulan kedua kami yang paling diminati setelah produk KPR.
2. Pertanyaan : Bagaimana prosedur pelaksanaan yang digunakan oleh PT
Bank Tabungan Negara KCPS Ciputat dalam pembiayaan ini?
Jawaban : Pelaksanaannya sama seperti pengajuan pada produk-produk
pembiayaan BTN Syariah yang lain, yaitu pemberkasan, wawancara dan
analisis, kemudian setelah itu akad. Jadi, sebelum dilaksanakannya
pembiayaan, ada prosedur penilaian terhadap calon nasabah.
3. Pertanyaan : Akad apa yang digunakan dalam Pembiayaan Multijasa ini?
Jawaban : Pembiayaan Multijasa ini menggunakan akad kafalah
4. Pertanyaan : Apa saja syarat-syarat untuk mengajukan Pembiayaan Multijasa
BTN iB?
Jawaban : Persyaratannya ada di file nanti saya print.
5. Pertanyaan : Dari sekian banyaknya jenis jasa dalam Pembiayaa Multijasa
ini, manakah yang paling diminati?
Jawaban : Multijasa yang paling diminati yaitu pendidikan.
6. Pertanyaan : Bagaimana respon nasabah yang menggunakan produk
pembiayaan ini?
Jawaban : Responnya semua positif, Alhamdulillah nasabah merasa puas
karena proses pelayanan yang kami berikan mudah dan cepat.
7. Pertanyaan : Apa saja kelebihan dan kekurangan dari produk pembiayaan
ini?
Jawaban : Kelebihannya yaitu Multijasa jualannya enak, seperti ke lembaga
pendidikan yaitu Universitas, karena kegunaannya untuk jasa dan salah satu
kriterianya bisa untuk pendidikan, jadi kalau kita jualan ke Universitas itu kita
sudah bisa dapat nasabah banyak yang akan melanjutkan pendidikannya.
Kalau kekurangannya, Multijasa itu dalam pelaksanaan di sistem syariahnya
masih manual, jadi pembayaran ujrah atau bagi hasil itu masih dijalankan
secara manual oleh staf. Beda dengan KPR dan Multimanfaat yang semuanya
sudah dijalankan by system.
8. Pertanyaan : Apa yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat
dalam pelaksanaan Pembiayaan Multijasa?
Jawaban : Faktor pendukungnya yaitu pangsa pasar mudah didapat, kita
lebih aman ke Bank untuk jualan Multijasa terutama yang potong gaji, karena
secara resiko nasabah menunggak itu tidak ada. Para pegawai, nasabah dan
lembaga yang menjalin kerjasama juga menjadi faktor pendukung dalam
pembiayaan ini, karena dengan mereka dapat menjalankan tugas dan
tanggungjawab masing-masing yang sesuai ketentuan dan prosedur bank,
maka pembiayaan ini dapat berjalan efektif. Untuk faktor penghambatnya ya
itu tadi sistem yang dijalankan dalam pelaksanaannya semua masih manual
oleh staf.
9. Pertanyaan : Dengan lembaga apa saja Pembiayaan Multijasa BTN iB
menjalin kerjasama?
Jawaban : Pembiayaan Multijasa BTN iB sudah menjalin kerjasama dengan
lembaga pendidikan yaitu Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan
Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA).
10. Pertanyaan : Apakah bank setiap tahunnya dapat menarik nasabah untuk
menggunakan produk ini?
Jawaban : Ya, karena setiap tahunnya ada target yang harus kita capai, dan
Multijasa di Ciputat pada setiap tahunnya selalu melebihi target.
11. Pertanyaan : Bagaimana efektivitas Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank
BTN KCPS Ciputat ini?
Jawaban : Tentu sudah dapat dikatakan efektif. Bisa dilihat melalui data yang
saya berikan kalau Multijasa ini setiap tahunnya selalu melebihi target dan
telah menjadi produk unggulan kedua setelah KPR yang paling diminati dan
berpengaruh besar terhadap margin keuntungan bank.
WAWANCARA DENGAN NASABAH PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB
Nama : Abdurochman
Hari/Tanggal : 17 Maret 2017
Tempat : Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat
1. Berapa lama bapak menjadi nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank
BTN KCPS Ciputat?
Sudah 1 tahun dan masih berjalan.
2. Jenis produk Pembiayaan Multijasa dalam bidang apakah yang bapak pilih?
Saya memilih untuk biaya pendidikan dalam pembiayaan ini.
3. Mengapa bapak tertarik untuk melakukan Pembiayaan Multijasa di Bank
BTN KCPS Ciputat?
Karena saya memang nasabah Bank BTN KCPS Ciputat, dan saya tahu kalau
ada produk Pembiayaan Multijasa BTN iB ini. Saya tertarik karena saya
membutuhkan biaya untuk melanjutkan studi saya, sehingga dapat
meringankan saya.
4. Bagaimana proses dalam pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh Bank
BTN KCPS Ciputat apakah mudah dan cepat?
Ya, prosesnya sangat mudah dan saya rasa cepat ya karena penyelesaian saya
waktu itu kurang lebih 5 hari saja sudah cair.
5. Adakah kekurangan yang bapak rasakan selama melakukan pembiayaan?
Alhamdulillah tidak ada, saya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
6. Manfaat apa yang dapat bapak peroleh melalui pembiayaan ini?
Manfaatnya saya menjadi bisa untuk membiayai pendidikan S2 saya saat ini.
7. Menurut bapak apakah Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank BTN KCPS
Ciputat sudah berjalan efektif?
Saya rasa sudah, karena produk ini sangat bermanfaat, prosesnya juga mudah
dan cepat tidak memberatkan nasabah.
8. Apakah harapan bapak terhadap produk Pembiayaan Multijasa BTN iB yang
ada di Bank BTN KCPS Ciputat ini?
Harapan saya semoga produk Pembiayaan Multijasa BTN iB ini dapat terus
maju dan eksis serta makin bermanfaat bagi masyarakat.
WAWANCARA DENGAN NASABAH PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB
Nama : Riyanti
Hari/Tanggal : 21 Maret 2017
Tempat : Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat
1. Berapa lama ibu menjadi nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank
BTN KCPS Ciputat?
Saya menjadi nasabah Multijasa kurang lebih 2 tahun dan sampai saat ini pun
masih berjalan.
2. Jenis produk Pembiayaan Multijasa dalam bidang apakah yang ibu pilih?
Pendidikan.
3. Mengapa ibu tertarik untuk melakukan Pembiayaan Multijasa di Bank BTN
KCPS Ciputat?
Saya tertarik karena produknya bekerjasama dengan lembaga pendidikan yang
ingin saya tuju, UMJ.
4. Bagaimana proses dalam pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh Bank
BTN KCPS Ciputat apakah mudah dan cepat?
Iya sangat mudah dan cepat. Saya mengajukan Pembiayaan Multijasa BTN iB
untuk biaya pendidikan saya dalam melanjutkan studi. Dengan melengkapi
beberapa persyaratan, wawancara dan akad kemudian pihak bank melakukan
survey. Seminggu setelah itu dana tersebut langsung cair.
5. Adakah kekurangan yang ibu rasakan selama melakukan pembiayaan?
Oh, tidak ada. Saya merasa nyaman dan senang dengan melakukan
pembiayaan ini.
6. Manfaat apa yang dapat ibu peroleh melalui pembiayaan ini?
Saya menjadi lebih mudah untuk melanjutkan studi saya berkat adanya
Pembiayaan Multijasa BTN iB.
7. Menurut ibu apakah Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank BTN KCPS
Ciputat sudah berjalan efektif?
Sepertinya sudah ya, kalau tidak efektif ya mungkin produknya tidak akan
terus berjalan sampai saat ini.
8. Apakah harapan ibu terhadap produk Pembiayaan Multijasa BTN iB yang ada
di Bank BTN KCPS Ciputat ini?
Harapannya semoga BTN KCPS Ciputat dapat mengembangkan lagi
kerjasama dengan lembaga lain selain pendidikan untuk produk Pembiayaan
Multijasa ini.
WAWANCARA DENGAN NASABAH PEMBIAYAAN MULTIJASA BTN iB
Nama : Sri Rahayu
Hari/Tanggal : 18 April 2017
Tempat : Bank Tabungan Negara KCP Syariah Ciputat
1. Berapa lama ibu menjadi nasabah Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank
BTN KCPS Ciputat?
Saya menjadi nasabah pembiayaan ini sudah berjalan 2 tahun, dan sebentar
lagi akan diperpanjang.
2. Jenis produk Pembiayaan Multijasa dalam bidang apakah yang ibu pilih?
Saya pilih untuk biaya pendidikan.
3. Mengapa ibu tertarik untuk melakukan Pembiayaan Multijasa di Bank BTN
KCPS Ciputat?
Tertariknya karena saya butuh untuk biaya pendidikan dan saya tahu di BTN
Syariah Ciputat ini ada produk Multijasa untuk pendidikan, lalu saya datang
langsung dan bertanya kepada CS di sana. Setelah itu saya menjadi yakin
untuk melanjutkan mengajukan pembiayaan tersebut.
4. Bagaimana proses dalam pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh Bank
BTN KCPS Ciputat apakah mudah dan cepat?
Ya cepat sekali kalau seingat saya waktu itu seminggu sudah cair. Mudah juga
persyaratannya tidak ribet.
5. Adakah kekurangan yang ibu rasakan selama melakukan pembiayaan?
Tidak ada, semua baik-baik saja lancar.
6. Manfaat apa yang dapat ibu peroleh melalui pembiayaan ini?
Manfaatnya saya dapat pinjaman dana untuk biaya pendidikan anak saya.
7. Menurut ibu apakah Pembiayaan Multijasa BTN iB di Bank BTN KCPS
Ciputat sudah berjalan efektif?
Sudah bisa dibilang efektif yak arena memang bermanfaat sekali dan mudah
juga.
8. Apakah harapan ibu terhadap produk Pembiayaan Multijasa BTN iB yang ada
di Bank BTN KCPS Ciputat ini?
Mudah-mudahan produk ini semakin bermanfaat dan memberikan keberkahan
bagi semua pihak yang terlibat. Semakin kreatif dan terus berinovasi dalam
memajukan produk ini.