DEPARTEMEN MATA KULIAH UMUM UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH
I. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Etika ProfesiJumlah SKS : 2 ( dua ) SKSDosen Pengampu : Ev. Elani, S.Th, M.A, M.Pd.K
II. Deskripsi Mata KuliahMata Kuliah eEtika Profesi adalah mata kuliah yang didesain dengan untuk memperkenalkan mahasiswai konsep sekularitas dan dunia kerja. Di dalam pembelajaran ini juga akan dijabarkan pemahaman kerja dalam persepsi iman Kristen. Dengan pemahaman yang dimiliki mahasiswa akan mampu menyadari panggilannya dalam pekerjaan dan mampu menjadikan dirinya sebagai cendekiawan yang melayani sesamanya di dalam landasan iman yang benar kepada Kristus.
III. Standar Kompetensi
Mahasiswa memiliki pengertian yang benar tentang pemahaman
iman Kristen dalam dunia kerja sehingga mampu mengintegrasi
iman dan ilmu di dalam dunia kerja yang ditekuninya.
IV. Kompetensi Dasar
- Mahasiswa mampu mengenali pemahaman sekularitas dan
kekristenan
- Mahasiswa meyakini pandangan hidup Kristen sebagai
pembaharuan
- Mahasiswa meyakini panggilan hidupnya sebagai anugerah
Tuhan
- Mahasiswa mampu mengaplikasi imannya dalam profesi yang
ditekuninya.
- Mahasiswa memahami integrasi iman-ilmu dan mampu
menjadikannya landasan profesi yang direncanakan dan
dilakukan.
- Mahasiswa menyadari panggilan hidupnya sebagai seorang
yang beriman dan mampu melayani melalui bidang kerja /
profesinya.
1
- Mahasiswa mampu menjadi terang dan garam di tengah
lingkungan kerjanya.
V. Peraturan Perkuliahan- Waktu pertemuan Tatap Muka , Mahasiswa tidak diperkenan
datang terlambat lebih dari 15 menit. Keterlambatan yang sifatnya
terpaksa karena halangan dan alasan yang sah, dapat dijinkan
sesuai kebijaksanaan dosen. Karena alasan tertentu, mahasiswa
yang tidak bisa hadir dalam kuliah tatap muka, mahasiswa
memberitahu dosen, sebelum atau sesudahnya.
- Tidak diperkenan memakai fasilitas handphone dan sejenisnya
saat kuliah berlangsung.
- Tidak mengenakan sandal di dalam perkuliahan
- Mengenakan busana yang sopan
- Berdandan sepantasnya , penampilan yang wajar sebagai
mahasiswa
- Tidak melakukan aktifitas yang mengganggu proses pembelajaran.
VI. Kerangka Materi Pembelajaran
PERTEMUAN POKOK & SUB POKOK METODE
1. 17-2-2015 Pengantar Perkuliahan :Perkenalan, penjelasan silabus
Ceramah, diskusi
2. 24-2-2015 Konsep Sekularitas di dunia Kerja Ceramah, diskusi, tanya jawab
3. 3-3-2015 Konsep Kristen di dunia Kerja Ceramah, diskusi, tanya jawab
4. 10-3-2015 Panggilan Kristen dalam dunia kerja :Belajar dari tokoh Alkitab
Ceramah, tanya jawab
5. 17-3-2015 Menonton Film 1Memiliki definisi pandangan hidup dan bagaimana dasar pandangan hidup kristiani tentang kerja
Tugas dan refleksi
6. 24-3-2015 Dilema-dilema Etis di dunia Kerja ( 1 )1. Dilema Seksual di tempat kerja2. Dilema Etis seorang Atasan
Ceramah, Diskusi dan presentasi
7. 31-3-2015 Dilema-dilema Etis di dunia Kerja ( 2 )3. Dilema yang dihadapi Karyawan4. Dilema etis dengan pelanggan
Ceramah, diskusi dan presentasi
2
5. Dilema seputar keseimbangan antara Pekerjaan dan keluarga
8. 7-4-2015 Mid – semester9. 14-4-2015 Mid – semester10 .21-4-2015 Dosen / Pembicara tamu :
Sharing wawasan dalam dunia kerjaCeramah, diskusi, tanya jawab
11. 28 -4-2015 Lima ( 5 ) Bahasa Apresiasi di dunia Kerja1. Kata-kata Cinta2. Waktu Berkualitas3. Sentuhan4. Hadiah5. Melayani
Ceramah, tanya jawab, refleksi
12. 5-5-2015 Unsur-unsur dunia Kerja1. Calling @ work2. Serving @ work3. Skill @ work4. Character @ work
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
13. 12-5-2015 Integritas seorang Kristen di dunia Kerja
14.19-5-2015 Menonton Film 2Hukum tentang kebahagiaan, kekudusan, ketaatan, iman, dll ) yang diwujudkan dalam diri seseorang yang memiliki integritas
Tugas dan Refleksi
15. 26-5-2015 - Pergumulan Fresh graduate dalam mencari pekerjaan
Diskusi, ceramah, tanya jawab
16. 2-6-2015 - Evaluasi- Perjamuan Kasih
Sharing dan Reflesi
17. 9-6-2015 Minggu UAS
VII. Metodologi Pembelajaran a. Pendekatan : mendekatkan mahasiswa sebagai subyek dan mitra dalam
pembelajaran.b. Proses Pembelajaran : Pembahasan secara kritis analitis, induktif, deduktif dan
reflektif melalui dialog kreatif antara dosen dan mahasiswac. Bentuk aktivitas proses pembelajaran : Kuliah tatap muka, ceramah, diskusi, tugas
mandiri, presentasi, evaluasi.d. Motivasi : Menumbuhkan kesadaran bahwa proses belajar mengembangkan
kepribadian merupakan kebutuhan hidup.
3
VIII. Kepustakaan- Geisler, Norman L. Etika Kristen. Malang: SAAT, 2000.
- Geisler, Norman L. & Douglass, Randy. Integrity @ Work.
Yogyakarta: Andi, 2008.
- Brotosudarmono, R.M. Drie S. Etika Kristen untuk Perguruan
Tinggi. Yokyakarta : Andi, 2007.
- Darmaputera, Phil. Eka. Etika Sederhana untuk Semua.
Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2009.
- Brownnlee, Malcolm, Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-
faktor di dalamnya. Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1991.
- Littaeur, Florence & Rose Sweet. Personality Plus @ Work.
Yokyakarta : Andi, 2011.
IX. Tugas dan Penilaian
1. Partisipasi aktif peserta dalam perkuliahan dengan kehadiran minimal 75 %, jika kurang dari itu mahasiswa tidak diperkenan mengikuti ujian akhir.
2. Mengerjakan beberapa tugas mandiri, kuis, UTS serta UAS dengan penilaian sbb :- Tugas mandiri 1 ( 30 % )
Tugas studi kasus tentang loyalitas karyawan Kristen ( Usahakan alumni Petra ) VS profesionalisme kerja ditinjau dari perspektif Alkitab. ( minimal 4 halaman )Diketik di kertas A-4 font Times New Roman, 12 pt, 1,5 spasiCover (halaman 1 ) : Foto anda beserta orang yang anda wawancarai sebagai narasumber ; nama mahasiswa dan NRP.Halaman 2 : Penjelasan tentang sumber yang diwawancara, meliputi nama, umur, alamat, riwayat kehidupan dan pekerjaanHalaman 3 : Pergumulan yang dialami di dalam pekerjaan, tantangan-tantangan yang ada, kesempatan-kesempatan untuk maju, kesukaan dan kesedihan yang dialami ( boleh lebih dari 1 halaman)Halaman 4 : Refleksi pribadi, hal-hal apa yang anda pelajari dari tugas ini.
- UTS – 20 %
- Diskusi dan Presentasi ( 2 X ) - 20 % Mahasiswa akan mendiskusikan suatu tugas secara berkelompok dan mempresentasikannya di dalam kelas.
- Menonton 2 film / video – 10 %Tugas dikumpulkan 1 minggu setelah pemutaran film / video. Diketik 2 halaman dikertas A-4, times new romans, 12 pt, 1,5 spasi.
4
( Refleksi berupa nilai-nilai yang dipelajari dari film, yang memberikan pembelajaran bagi hidup anda, bukan ringkasan cerita ). Hal ini meliputi : Mengenal perbedaan pandangan sekularitas dan kekristenan Dasar integrasi Bisnis dalam perspektif Kristen Profesionalitas antara komitmen dan integritas Bekerja sebagai natur Allah dan panggilan manusia
- UAS – 20 persen
SESI 1
PENDAHULUAN
Di dalam pertemuan pertama, kelas dimulai dengan penjelasan kontrak
perkuliahan, perkenalan dan pembicaraan pembuka untuk mengetahui
pemahaman mahasiswa tentang dunia kerja.
SESI 2
SEKULARISME VS KEKRISTENAN
A. Konsep Sekuler dan Sekularisme
Kata Sekuler berasal dari bahasa Inggris yang berarti; yang bersifat
duniawi, fana, temporal, yang tidak bersifat spiritual, abadi dan sacral,
kehidupan diluar biara . Sedangkan istilah sekuler yang berasal dari kata
latin saeculum mempunyai arti ganda, ruang dan waktu. Ruang menunjuk
pada pengertian duniawi, sedangkan waktu menunjuk pada pengertian
sekarang atau zaman kini. Jadi kata saeculum berarti masa kini atau
zaman kini. Dan masa kini menunjuk peristiwa masa kini.
Sementara, kata sekulerisme pertama kali diperkenalkan oleh George
Jacub Holyoake
5
( 1846 ) yang menyatakan bahwa sekulerisme adalah suatu sistem etik
yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama
atau pun wahyu. Sekulerisme pertama kali muncul di Eropa dan kemudian
berkembang ke seluruh Eropa dan menyebar keluar. Sekulerisme adalah
pergerakan menuju pemisahan antara agama dan pemerintahan. Hal ini
dapat berupa hal seperti mengurangi keterikatan antara pemerintahan
dan agama negara, menggantikan hukum keagamaan dengan hukum
sipil, dan menghilangkan pembedaan yang tidak adil dengan dasar
agama. Jadi sekulerisme adalah upaya menghilangkan keterkaitan agama
dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang etika kerja / profesi.
Kaitan Sekulerisme dan Dunia Kerja / Profesi
1. Agama dan Pekerjaan tidak mencampur
"Tidak ada orang yang dikecualikan dari prosedur perekrutan [...]
karena keyakinan agamanya”. Selama wawancara, majikan tidak
berhak mempertanyakan kandidat mengenai agamanya.
2. Dalam hal agama, pelanggan bukanlah raja
Perusahaan harus bersifat netral dalam menilai atau
memperkerjakan seorang karyawan, kemampuanlah yang menjadi
utama dan bukan masalah agama yang dipeluknya
3. Ketika agama mencegah berfungsinya perusahaan.
Dalam keputusan tahun 1981, Mahkamah Agung menyatakan
bahwa majikan dapat menolak permintaan untuk absen terkait
dengan hari besar keagamaan jika kehadiran karyawan sangat
penting untuk kelancaran perusahaan.
4. Lebih baik tidak berbicara terlalu banyak agama di tempat kerja.
Berbicaralah hal yang umum, jangan berkaitan dengan agama,
apalagi menekan seseorang untuk mengikuti suatu keyakinan /
agama tertentu. Biarlah orang melakukan tindakan sesuai dengan
pendiriannya, termasuk bagaimana dia berpegang pada prinsip
agamanya.
SESI 3
PEMAHAMAN ALKITAB TENTANG KERJA
6
Menurut beberapa orang, pekerjaan adalah suatu kutuk, seperti
dinyatakan, “…. Terkutuklah tanah karena engkau, dengan bersusah
payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidup mu” (Kej
3:17). Hal ini terjadi karena Allah memberikan hukuman atas dosa Adam
dan Hawa.
Namun sebenarnya pekerjaan bukanlah suatu kutuk, namun
merupakan suatu perintah Tuhan kepada manusia. Sebelum dosa hadir,
manusia sudah harus bekerja. Bedanya ialah, setelah dosa datang,
bekerja dipandang sebagai beban, sebagai penderitaan ( Band. Kejadian
3 : 17 – 19 ). Oleh karena itu manusia yang tidak bekerja adalah manusia
yang mengingkari hakikatnya sendiri sebagai manusia.
Lebih jauh, dapat dilihat dari pernyataan-pernyataan Alkitab
tentang kerja baik perjanjian Lama atau pun perjanjian Baru.
A. Pernyataan Perjanjian Lama
- Kerja adalah bagian yang utuh dari kehidupan yang sudah
direncanakan Allah bagi manusia ( Kejadian 2: 15 bdk. Kejadian 3:13,
16-19)
- Dalam 10 hukum, khususnya hukum ke-4 ( Ulangan 5 : 13 ), sesungguhnya
bukan hanya perintah agar manusia beristirahat pada hari ketujuh ( Sabat ),
namun perintah agar manusia bekerja – sungguh-sungguh bekerja selama
enam hari.
- Setiap orang harus bekerja ( Keluaran 34: 21 : Kerja: perintah, bukan
pilihan )
- Setiap orang diajar untuk bekerja keras karena hal ini akan membawa
kesukaan (Amsal 14: 23 ; Pengkhotbah 3: 22 )
B. Pernyataan Perjanjian Baru
- Tidak bekerja, tidak makan (2 Tesalonika 3: 10)
- Bekerja bertujuan mencukupi kebutuhan keluarga (1 Timotius 5: 8) 3.
- Jika Tuhan mengijinkan menjadi karyawan / pegawai, jadilah pegawai
yang taat dan penurut ( Kolose 3: 22)
- Jika anda seorang majikan, jadilah majikan yang adil (Kolose 4: 1 )
- Paulus sendiri memberikan contoh bahwa sebenarnya dia tidak perlu
bekerja, namun dia tetap bekerja sebagai pembuat tenda. Bahkan
7
dikatakan Paulus di dalam Efesus 4 : 28 “Orang yang mencuri,
janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan
melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia
membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.” Orang yang
malas adalah orang yang belum bertobat. Sementara orang yang
bertobat tidak boleh malas, namun harus bekerja keras dan menjadi
berkat.
Berdasarkan pernyataan Alkitab, dapatlah dimengerti bahwa orang
percaya harus menghargai panggilan Tuhan bagi orang percaya untuk
bekerja dengan cara menyadari :
1. Bekerja adalah perintah Tuhan kepada setiap orang, termasuk kepada
orang percaya
2. Setiap orang percaya tidak boleh memiliki mental pengemis, namun
dia harus bekerja dengan giat dan sungguh-sungguh.
3. Tujuan kerja bagi orang percaya bukan sekedar untuk mencari /
menumpuk harta, namun didasari kesadaran untuk melayani dan
memuliakan Tuhan.
4. Orang yang rajin bekerja dan melakukannya dengan hati yang tulus
pasti akan diberkati oleh Tuhan.
SESI 4
Panggilan Kristen dalam dunia kerja : Belajar dari tokoh Alkitab
Konsep Alkitab tentang kerja sudah sangat jelas, bahwa kerja
adalah keharusan namun juga merupakan panggilan Allah kepada umat-
Nya. Ada beberapa tokoh Alkitab yang dapat menginspirasi tentang
konsep kerja, antara lain :
1. Musa
2. Daniel
3. Yunus
4. Yudas Iskariot
5. Paulus
8
Mahasiswa secara berkelompok mendiskusikan salah satu tokoh Alkitab,
diskusi berkaitan dengan :
- Latar belakang dan sejarah kehidupan tokoh tersebut
- Watak / karakter yang dimiliki sang tokoh
- Bagaimana kinerja yang dimiliki sang tokoh
- Jelaskan kelebihan dan kelemahan yang dimiliki
- Pembelajaran yang anda dapatkan dari tokoh tersebut.
SESI 5MENONTON VIDEO : LAPORAN DAN REFLEKSI
SESI 6 – 7DILEMA-DILEMA ETIS DI TEMPAT KERJA
1. Dilema Seksual di Tempat Kerja
Pelecehan seksual sebenarnya merupakan bentuk diskriminasi jender, dan dikenal sebagai
pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Korbannya bisa siapa saja, dan di jenis tempat
kerja apa saja, entah itu di perkantoran, pabrik, perkebunan, perusahaan besar maupun
kecil. Sebagian besar kasus cenderung tidak dilaporkan karena korban merasa malu, tidak
berdaya, takut kehilangan pekerjaan, atau perusahaan yang bersangkutan menutupinya
demi citra lembaga. Bahkan, kasus yang sudah dilaporkan pun bisa saja ditarik kembali
oleh si korban, karena adanya ancaman-ancaman pelaku.
Berikut adalah lima tanda-tanda pelecehan seksual di tempat kerja :
a. Mengelus punggung
a. Mendatangi meja kerja Anda
b. Menggelitik kaki Anda
c. Mengintip kemeja Anda
d. Memberi kenikmatan di awal
Selain itu, perlu diketahui bahwa kasus pelecehan seksual di kantor biasanya dilakukan
oleh bos ataupun rekan kerja senior. Karena itu perlu dicari antisipasi sehingga pelecehan
seksua tidak terjadi pada kita.
2. Dilema Etis Seorang Atasan
9
Dilema yang sering terjadi pada diri seorang atasan biasanya dimulai
dari kesalahan merekrut tenaga kerja / karyawan. Guna mengatasi hal
ini, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan :
- Mulailah dengan kebutuhan.
- Teliti dan evaluasilah orang yang ingin bekerja di perusahaan anda.
- Berdoa, hal ini sangat membantu anda sebagai seorang pemimpin
untuk memperoleh hikmat dalam memilih karyawan.
- Membuat deskripsi kerja.
- Membina hubungan dengan orang yang direkrut agar terjalin
hubungan kerja yang baik.
Sementara, dilema yang terjadi pada atasan juga terlihat saat harus
memberhentikan karyawan dari pekerjaannya. Ada beberapa kriteria yang
menjadi alasan, yaitu :
- Tidak memiliki kinerja yang memuaskan
- Tidak ada kecocokan dengan pekerja
- Tidak menunjukkan etika kerja yang baik
- Menunjukkan kemalasan di luar kewajaran.
Pemecatan harus disertai dengan peringatan terlebih dahulu, dan
didasari oleh alasan dan bukti yang kuat, maka hal itu dapat
dilakukan.
3. Dilema Etis yang dihadapi Karyawan
Dalam pemahaman umum, dilema yang sering dihadapi karyawan
adalah cara yang benar dalam menanggapi atasan. Workplace Bully
Institute menyatakan bahwa para penindas di tempat kerja mayoritas (
71 % ) adalah para atasan. Mengapa ? Karena atasan memiliki
kekuasaan, cenderung egosentris, dan kemungkinan tidak
bertanggung jawab kepada orang lain atau sesama.
Berdasar catatan Perjanjian Baru, khususnya dalam Efesus 6 : 5 –
9 , ada beberapa hal penting berkaitan dengan hubungan majikan –
karyawan, yaitu :
a. Posisi : Hal ini berkaitan dengan siapa tuan dan siapa hamba
10
b. Sikap : Seorang bawahan harus taat / hormat terhadap atasan
c. Cakupan : Bertalian dengan ketaatan yang harus terjadi setiap
waktu.
d. Hubungan : Karyawan harus memiliki sikap hormat dan takut
terhadap atasan ( band. Roma 13 : 5 bahwa kepada pemerintah kita
harus “menaklukkan diri” , hal ini bukan terjadi karena kemurkaan
Allah, namun karena suara hati kita ). Takut artinya menunjukkan rasa
segan.
e. Perspektif : Berkaitan dengan kebutuhan akan suatu perspektif baru.
f. Pelayanan : dilakukan dengan ketulusan hati
g. Alasan kerja karena Allah mempunyai tujuan bagi kehidupan mereka
di tempat kerja
h. Upah, selain salary yang diterima, upah juga akan diberikanAllah
kepada para
pekerja-Nya.
Bagaimana pun, seorang karyawan harus membina hubungan yang
baik dengan sesama, khususnya dengan atasan. Hal terpenting untuk
dilakukan adalah memiliki RESPECT sehingga dilema yang akan
terjadi diharapkan dapat diminimalisasi bahkan diharapkan tidak
terjadi.
4. Dilema etis dengan pelanggan
Dilema etis muncul saat berhubungan dengan para pelanggan secara
jujur, tepat dan adil.Kita mungkin pernah dimanfaatkan penjual yang
jahat. Terkadang kita juga tergesa-gesa melakukan pembelian secara
tidak bijaksana. Para penjual tidak seharusnya membuat pembeli
menyesal. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan penjual Kristen
kepada pembelinya :
- Melayani, layanilah pelanggan dengan baik sehingga merasa puas
dengan apa yang anda lakukan
- Berikan penjualan dengan harga yang wajar
- Melakukan pelayanan yang lebih baik daripada yang dituntut.
11
- Membalas telepon dengan segera
- Melindungi kerahasiaan pribadi pelanggan
- Harus tepat janji dan tepat waktu
- Memberikan produk dan pelayanan yang bermutu.
Dengan memenuhi kebutuhan pelanggan, maka dilema etik yang
terjadi dapat diselesaikan dengan baik.
5. Dilema etis seputar keseimbangan antara pekerjaan dan
keluarga
Keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga, ini adalah dilema yang
sering muncul di dunia kerja. Pihak yang sering mengalami dilema
seperti ini terjadi pada para wanita karir. Jika seseorang tidak bisa
memenuhi kebutuhan hidup keluarga, terkadang dia harus
mempertahankan karirnya. Namun ketika pilihan yang kita ambil tersebut
dilakukan, secara tidak sadar muncul banyak masalah dalam keluarga karena kurangnya
waktu yang kita luangkan untuk bersama keluarga.
Paul Lewis melakukan survey kepada para pria tentang apa yang paling membuat mereka
merasa frustasi sebagai ayah. Jawaban yang diterima berkisar kurangnya waktu bersama
anak-anak, mencari cara untuk mengatur kerja dan memanfaatkan waktu bersama anak-
anak.
Ada pedoman ETHICS dapat menolong kita menyeimbangkan tanggung jawab antara
pekerjaan dan rumah tangga.
- Pelajari fakta-faktanya dan mempelajari fakta-fakta itu dengan cermat. Temukan fakta,
mengapa ada orang gila kerja ( = kecanduan kerja ).
- Mind-set ( pola pikir ) – beberapa orang kecanduan kerja karena membutuhkan harga diri.
Dibutuhkan pemikiran mendalam atau pertanyaan-pertanyaan bijaksana untuk
membongkar motivasi di dalam diri orang itu.
- Obligations ( Kewajiban ). Banyak orang merasa bekerja dengan tekanan dan merasa
wajib melakukan sehingga seolah kehilangan sukacita dalam bekerja.
- Need (kebutuhan ), kebutuhan finansial memaksa banyak orang untuk menghabiskan
waktu jauh dari keluarga.
12
- Escape ( Melarikan diri ), orang banyak menghabiskan waktu di kantor
daripada di rumah. Bagi mereka kantor dibutuhkan sebagai tempat
melarikan diri dari berbagai tuntutan pasangan atau atau dari stress
ketika menghadapi anak-anak.
SESI 8 – 9
MINGGU UJIAN TENGAH SEMESTER
Materi ujian tengah semester adalah bahan yang sudah diujikan, didiskusikan dan dipresentasikan .
SESI 10
PEMBICARA TAMU
Pembicara tamu yang datang akan berbicara / sharing seputar dunia kerja dan akan diadakan diskusi dan tanya jawab.
SESI 11
LIMA ( 5 ) BAHASA APRESIASI DI DUNIA KERJA
Faktor utama kepuasan kerja bukanlah sekedar besarnya gaji yang
diterima seorang pekerja, namun bagaimana dia dihargai sebagai seorang
karyawan dan dihargai pula hasil kerjanya. Stephen Covey
menyatakan : “setelah keberlangsungan fisik, kebutuhan
terbesar seorang manusia adalah keberlangsungan psikologis,
untuk dipahami, untuk diakui, untuk disahkan, untuk dihargai
atau diapresiasi.”
Ada lima ( 5 ) bahasa apresiasi yang diperlukan dalam dunia kerja di
mana melalui apresiasi ini dapat meningkatkan kinerja seseorang :
1. Kata-kata penghargaan
Kata-kata yang dipakai untuk berbicara kepada seseorang haruslah
dengan bahasa yang positif dan bersifat menghargai
13
Contoh: pujian terhadap prestasi, perhargaan pada karakter ;
penghargaan tertulis;
penghargaan publik
2. Waktu yang berkualitas
Berikan perhatian sepenuhnya kepada para karyawan / pengerja yang
ada
a. Percakapan berkualitas dimana ada dialog empatik antara dua
individu yang sedang membagikan pikiran, perasaan, dan keinginan
mereka dalam konteks yang bersahabat dan tanpa gangguan.
Tips: pertahankan kontak mata, dengarkan perasaan (= pemikiran),
akui perasaan,
amati bahasa tubuh, jangan mudah menginterupsi percakapan lawan
bicara anda.
b. Pengalaman bersama dimana karyawan diajak untuk
berpartisipasi dalam sebuah aktivitas dengan tujuan untuk
membangun suatu ikatan
c. Dialog dengan kelompok kecil untuk lebih mendekatkan suatu
hubungan.
d. Bekerja dengan seorang kolega di dalam menyelesaikan suatu
proyek. Pengalaman bekerja dengan orang lain, membuat
mereka merasa lebih berharga.
3. Pelayanan yang baik
Jangan hanya berkata “Saya peduli dengan anda, namun tunjukkan
kepedulian itu lewat tindakan nyata, itu adalah hal yang jauh lebih
penting.” Sebelum memberikan pelayanan kepada orang lain,
bertanyalah apakah orang itu memang membutuhkan pertolongan
anda. Tunjukkan sikap positif dan rasa sukacita saat menolong
seseorang dan selesaikan apa yang sudah dimulai.
4. Berikan hadiah sebagai penghargaan
Hadiah yang dimaksud memiliki bentuk yang bermacam-macam,
tidak harus berupa benda / materi. Terkadang ucapan terima kasih,
14
pujian yang tulus bisa menjadi hadiah yang luar biasa bagi
seseorang. Sementara, bentuk hadiah perlu juga diberikan pada
saat tertentu, dengan tujuan yang jelas sehingga hadiah itu
memberi nilai tersendiri bagi penerimanya.
5. Sentuhan fisik
Sentuhan fisik merupakan bagian yang wajar dalam kehidupan,
bahkan merupakan aspek fundamental dlm perilaku manusia,
walaupun kadang bahasa apresiasi ini adalah bahasa yang dianggap
paling tidak penting.
Ada peran penting bagi sentuhan yang tepat dalam hubungan
berorientasi kerja, yaitu sentuhan yang menguatkan bisa menjadi
ekspresi apresiasi yang bermakna bagi rekan kerja.
Ada hal penting yang perlu diingat dalam sentuhan fisik yaitu
“ditujukan kepada siapa? ( sebaiknya sejenis ) ; untuk tujuan apa
dan waktu yang tepat.
SESI 12
UNSUR-UNSUR DI DUNIA KERJA
Di dalam pemahaman unsur-unsur di dunia kerja, ada 4 unsur penting
yang perlu dipelajari. Unsur-unsur itu adalah :
a. Panggilan ( calling @ work )
Ini merupakan undangan Pribadi Allah bagi kita agar kita bekerja
sesuai dengan rencanaNya, menggunakan bakat yang telah Ia
berikan kepada kita. Saat Tuhan memanggil, Dia tahu orang yang
dipanggil dan secara spesifik dipakai untuk melakukan tugas sesuai
dengan panggilanNya. Tuhan tidak akan meminta umat-Nya untuk
melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan perlengkapan yang
Tuhan berikan.
Tujuan dari panggilan Allah kepada seseorang supaya orang
tersebut bekerja sesuai dengan jalan Allah dan untuk kemuliaan
Allah.
b. Pelayanan ( serving @ work )
15
Kerja adalah suatu anugerah, perintah dan keharusan yang
diberikan kepada Allah kepada semua umat manusia. Kerja
bukan terjadi karena kutukan akibat dosa Adam. Bagi orang
yang memandang kerja sebagai kutukan dan orang yang
memandang kerja sebagai anugerah, akan memiliki sikap yang
berbeda dalam melakukan pekerjaannya.
Secara umum ada 5 tujuan bekerja yaitu mememuhi kebutuhan
hidup, mengembangkan karakter, ibadah, keteladanan dan
sarana untuk melayani sesama.
c . Ketrampilan ( Skill @ work )
Ketrampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Keterampilan akan menjadi lebih baik bila terus diasah dan
dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli
dalam salah satu bidang keterampilan yang ada.
Contoh tokoh Alkitab yang memiliki ketrampilan :
- Yusuf – mengartikan mimpi.
- Simson – kekuatan fisik
- Salomo – hikmat
d. Karakter ( Character @ work )
Setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Karakter diartikan
keseluruhan dari perilaku seseorang di depan umum ataupun
pribadi yang secara konsisten disusun di atas segenap spektrum
kehidupan saya
Karakter seseorang ditempa seperti sekumpulan tanda yang
berbeda-beda, yang bersama-sama menggambarkan potret
tentang siapa diri saya.
SESI 13
INTEGRITAS SEORANG KRISTEN DI DUNIA KERJA
16
Integritas secara umum memiliki arti Utuh, sempurna, tidak
bercacat, lurus, perkataan = perbuatan ( luar = dalam ). Dalam kamus
Besar Bahasa Indonesia, integritas berarti mutu, sifat, atau keadaan yg
menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan
kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran.
Jadi integritas adalah kemampuan mengaplikasi apa yang dikatakan
seseorang melalui perbuatannya. Apa yang dikatakan seseorang sama
dengan apa dilakukannya.
Ada 2 hal penting yang dibutuhkan orang percaya yang ingin hidup
berintegritas :
- Hidup yang berkomitmen , artinya h idup kudus dan benar
- Hidup yang bervisi , artinya hidup sesuai dengan rencana Tuhan
(panggilan Tuhan ).
Orang percaya yang harus bekerja, sebuah integritas merupakan hal
yang sangat penting. Bagi orang Kristen, lakukan tugas dengan kejujuran
yang mutlak dan menjadi orang yang dapat dipercaya, bekerja dengan
tepat waktu, bekerja sehari penuh, "Janganlah mencuri”, khususnya
waktu dan kesempatan. Lebih banyak orang yang merampok bos mereka
dengan bermalas-malasan di tempat kerja ketimbang mencuri uang kas.
Jadilah berkat di dalam tutur kata dan perilaku saat bekerja. Jangan suka
mencari muka, sepertinya manis, namun di belakang justru malah
menjadi seorang penikam. Ini bukanlah karakter orang Kristen. Integritas
adalah hal ini sangat penting karena keteladanan ini akan membawa
kemuliaan bagi Allah melalui diri kita.
SESI 14
MENONTON FILM : LAPORAN DAN REFLEKSI
SESI 15
PERGUMULAN FRESH GRADUATE DALAM MENCARI PEKERJAAN
EVALUASI
17
Di dalam pertemuan terakhir, para mahasiswa dan dosen akan mensharingkan pergumulan yang akan dihadapi lulusan perguruan tinggi di dalam mencari pekerjaan. Hal ini akan berkaitan dengan kesulitan-kesulitan dan tantangan yang dihadapi.
Selain itu akan diadakan evaluasi selama proses pembelajaran dalam satu semester yang sudah dilalui.
18
Top Related