CPU
( CENTRAL PROCESSING UNIT )
DASAR TEKNOLOGI INFORMASI
OLEH :
PUTU RUSDI ARIAWAN (0804405050)
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN – BALI
2010
PUTU RUSDI ARIAWAN
1.1 Skema Dasar Sistem Komputer
Pada abstraksi tingkat atas, sistem komputer terdiri dari empat komponen.
Keempat komponen bekerja sama dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
komputer yaitu komputasi. Keempat komponen tersebut yaitu :
a. Pemroses/ processor (CPU)
b. Memori utama (Main Memory)
c. Perangkat masukan dan keluaran (I/O)
d. Interkoneksi antar komponen (System Interconnection)
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 1.1 Skema dasar sistem komputer
1.1.1 CPU (Central Processing Unit)
CPU atau Pemroses berfungsi mengendalikan operasi komputer dan
melakukan fungsi pemrosesan data. Pemroses terdiri dari :
1. Bagian ALU (Aritmatic Logic Unit) untuk komputasi
2. Bagian CU (Control Unit) untuk pengendalian
3. Register-register
1.1.2 Memori Utama
Memori berfungsi menyimpan data dan program. Memori utama biasanya
volatile, tidak dapat mempertahankan data dan program yang disimpan bila
sumber daya energi (listrik) dihentikan.
PUTU RUSDI ARIAWAN
Saat ini komputer mengikuit konsep program tesimpan (stored program
concept) Von Neuman, yaitu program (kumpulan instruksi) disimpan di suatu
tempat (memory) kemudian instruksi-instruksi tersebut dieksekusi. Sasaran yang
akan dicapai komputer sesuai atau bergantung program yang disimpan untuk
dieksekusi. Penggunaan komputer dapat disesuaikan hanya dengan mengganti
program yang disimpan di memori untuk dieksekusi. Konsep ini menghasilkan
keluesan (fleksibilitas) yang luar biasa.
1.1.3 Perangkat Masukan dan Keluaran
Perangkat masukan dan keluaran berfungsi untuk memindahkan data
antara komputer dan lingkunagan eksternal.
Lingkungan eksternal dapat diantarmuka (interface) beragam perangkat
diantaranya :
a. Perangkat penyimpan sekunder
b. Perangkat komunikasi terminal, dan sebagainya.
Perangkat-perangkat ini berfungsi menghubungkan komputer dengan
dunia luar sehingga komputer bermanfaat bagi lingkungannya.
1.1.4 Interkoneksi Antar Komponen
Interkoneksi antar komponen adalah struktur dan mekanisme untuk
menghubungakan ketiga komponen (pemroses, memori utama, perangkat input
dan output).
Secara fisik interkoneksi antar komponen berupa perkawatan, interkoneksi
tidak hanya perkawatan tetapi juga memerlukan tata cara atau aturan kumunikasi
agar tidak kacau (chaos) sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.
Terdapat banyak sistem interkoneksi, ISA,VESA dan PCI adalah yang
paling popular. Skema dasar sistem interkoneksi komputer dapat dilihat seperti
gambar berikut.
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 1.2 Skema dasar interkoneksi antar komponen sistem komputer
1.2 Pemroses
Pemroses merupakan jantung komputer, berfungsi mengendalikan operasi
komputer dan melakukan pemrosesan data. Pemroses menghitung, melakukan
operasi logika, dengan membaca instruksi dari memori dan mengeksekusinya.
Pemroses berfungsi mengendalikan operasi komputer dan melakukan pemrosesan
data. Pemroses biasa disebut CPU ( Central Processing Unit).
Pemroses melakukan kerja dengan langkah-langkah berikut :
1. Mengambil instruksi yang dikodekan secara biner dari memori utama
2. Men-dekode instruksi menjadi aksi-aksi sederhana.
3. Melaksanakan aksi-aksi.
Operasi-operasi di komputer dapat dikategorikan menjadi tiga tipe yaitu :
1. Operasi Aritmatika
Contoh : penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan sebagainya
2. Operasi Logika
Contoh : operasi OR, AND, XOR, dan sebagainya
3. Operasi pengendalian
Contoh : Operasi percabangan, lompat dan sebagainya.
Pemroses terdiri dari tiga komponen, yaitu:
1. Bagian ALU (Aritmatic Logic Unit)
ALU berfungsi melakukan operasi aritmatika dan logika.
2. Bagian CU (Control Unit)
CU berfungsi mengendalikan operasi yang dilaksanakan sistem komputer.
PUTU RUSDI ARIAWAN
3. Register-register
Register-register membantu pelaksanaan operasi yang dilakukan oleh
pemroses. Register-register berfungsi sebagai memori sangat cepat yang
biasanya sebagai tempat operand-operand dari operasi yang akan
dilakukan.
Skema dasar dari CPU dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.3 Skema dasar CPU (central processing unit)
Sedangkan skema kerja dari komponen-komponen CPU yang saling
terkoneksi, dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1.4 Skema kerja komponen-komponen CPU
PUTU RUSDI ARIAWAN
Lintasan perpindahan data dan kontrol logika digambarkan termasuk
elemen yang diberi label bus CPU internal. Elemen ini dibutuhkan untuk
memindahkan data antara bermacam-macam register dengan ALU, karena pada
kenyataannya ALU hanya beroperasi pada data yang berada di dalam memory
CPU internal.
CPU merupakan tempat pemroses instruksi-instruksi program, yang pada
komputer mikro disebut dengan micro-processor (pemroses mikro). Pemroses ini
berupa chip yang terdiri dari ribuan hingga jutaan IC. Dalam dunia dagang,
pemroses ini diberi nama sesuai dengan keinginan pembuatnya dan umumnya
ditambah dengan nomor seri, misalnya dikenal pemroses Intel 80486 DX2-400
(buatan Intel dengan seri 80486 DX2-400 yang dikenal dengan komputer 486
DX2), Intel Pentium 100 (dikenal dengan komputer Pentium I), Intel Pentium II-
350, Intel Pentium III-450, Intel Celeron 333, AMD K-II, dan sebagainya.
Masing-masing produk ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
1.2.1 Control Unit
Control unit mengartikan instruksi-instruksi dari program komputer,
membawa data dari alat input ke memori utama, mengambil data dari memori
utama untuk diolah. Bila ada instruksi untuk perhitungan aritmatika atau
perbandingan logika, control unit mengirim instruksi tersebut ke Aritmetic and
Logic Unit (ALU). Hasil dari pengolahan data ini dibawa oleh control unit ke
memori utama untuk disimpan. Dengan demikian fungsi dari Control Unit adalah:
1. Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output
2. Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama
3. Mengambil data dari memori utama kalau diperlukan oleh proses.
4. Mengirim instruksi ke Aritmatic and Logic Unit (ALU) bila ada
perhitungan aritmatika atau perbandingan logika
5. Mengawasi kerja dari ALU
6. Menyimpan hasil proses ke memori utama
Adapun siklus instruksi pada CPU yang dikendalikan oleh CU (Control
Unit) dapat digambarkan sebagai berikut:
PUTU RUSDI ARIAWAN
Gambar 1.5 Siklus instruksi pada CPU
Control Unit bertugas mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang
ada pada sistem komputer. Unit kendali akan mengatur kapan alat input menerima
data dan kapan data diolah serta kapan ditampilkan pada alat output. Unit ini juga
mengartikan instruksi-instruksi dari program komputer, membawa data dari alat
input ke memori utama, dan mengambil data dari memori utama untuk diolah.
Bila ada instruksi untuk perhitungan aritmatika atau perbandingan logika, maka
unit kendali akan mengirim instruksi tersebut ke ALU. Hasil dari pengolahan data
dibawa oleh unit kendali ke memori utama lagi untuk disimpan, dan pada saatnya
akan disajikan ke alat output.
Input unit kontrol adalah :
- Pewaktu (CLOCK): berfungsi untuk sinkronisasi operasi antar komponen-
komponen komputer termasuk juga unit kontrol
- Register Instruksi (instruction register): opcode instruksi saat itu
digunakan untuk menentukan operasi mikro yang akan dilakukan selama
siklus eksekusi.
- Flag: flag-flag ini diperlukan unit kontrol untuk mengetahui status CPU
- Control Signal to Control Bus: memberi jalur ke unit kontrol untuk sinyal-
sinyal seperti sinyal interrupt dan acknowledgment
Output unit kontrol adalah :
a. Sinyal control di dalam CPU. Output ini terdiri atas 2 macam sinyal:
- sinyal-sinyal yang menyebabkan perpindahan data antar register
CPU Control
Unit
Decode
Fetch Store
Main memory
ALU Execute
PUTU RUSDI ARIAWAN
- sinyal-sinyal yang dapat mengaktifkan fungsi ALU yang spesifik
b. Sinyal kontrol bagi bus kontrol.Terdiri atas 2 sinyal:
- sinyal kontrol bagi memori
- sinyal kontrol bagi modul-modul I/O
Strukur kerja dari control unit pada CPU dapat digambarkan seperti
dibawah ini.
Gambar 1.6 Struktur kerja dari Control Unit
Implementasi unit kontrol ada dua jenis yaitu:
1. Implementasi Hardwired
2. Implementasi microprogrammed
1.2.1.1 Imlpementasi Hardwired
- Intinya unit kontrol merupakan rangkaian kombinatorial
- Sinyal-sinyal logika input-nya akan didekodekan menjadi sekumpulan
sinyal-sinyal logika output, yang merupakan sinyal-sinyal kontrol ke
sistem komputer
- Input unit kontrol meliputi sinyal-sinyal register instruksi, pewaktu, flag,
dan sinyal bus kontrol.
PUTU RUSDI ARIAWAN
- Sinyal-sinyal tersebut sebagai masukan bagi unit kontrol dalam
mengetahui status komputer
- Selanjutnya didekodekan menghasilkan sinyal keluaran untuk
mengendalikan sistem kerja komputer.
- N buah input biner akan menghasilkan 2n output biner.
- Setiap instruksi memiliki opcode yang berbeda-beda.
- Opcode yang berbeda dalam instruksi akan menghasilkan sinyal kontrol
yang berbeda pula.
- Pewaktu unit kontrol mengeluarkan rangkaian pulsa yang periodik
- Pulsa waktu ini digunakan untuk mengukur durasi setiap operasi mikro
yang dijalankan CPU, intinya digunakan untuk sinkronisasi kerja masing-
masing bagian.
Masalah dalam merancang implementasi hardwired
- Memiliki kompleksitas dalam pengurutan dan operasi mikronya
- Sulit didesain dan melakukan pengetesan
- Tidak fleksibel
- Sulit untuk menambah instruksi baru
1.2.1.2 Implementasi Microprogrammed
- Unit kontrol memerlukan sebuah memori untuk menyimpan program
kontrolnya
- Implementasi yang paling reliabel saat ini
- Fungsi-fungsi pengontrolan dilakukan berdasarkan program kontrol yang
tersimpan pada unit kontrol
- Fungsi-fungsi pengontrolan tidak berdasarkan decode dari input unit
kontrol lagi.
- Teknik ini dapat menjawab kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam
implementasi hardwired.
PUTU RUSDI ARIAWAN
1.2.2 Arithmetic and Logic Unit (ALU)
1.2.2.1 Definisi ALU
Tugas utama dari Arithmetik and Logic Unit (ALU) adalah melakukan
semua perhitungan aritmatika atau matematika yang terjadi sesuai dengan
instruksi program. ALU melakukan proses aritmatika dengan dasar penjumlahan,
sedangkan operasi aritmatika yang lainnya seperti pengurangan, perkalian dan
pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan. Karena dasar operasi aritmatika
di ALU adalah penjumlahan, maka sirkuit elektronik di ALU yang digunakan
untuk melaksanakan proses aritmatika ini disebut adder. Tugas lain dari ALU
adalah melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program.
ALU merupakan bagian CPU yang berfungsi membentuk operasi-operasi
aritmatika dan logika terhadap data. Data yang dapat dioperasikan adalah data
yang berupa angka.
Data angka digolongkan menjadi dua yaitu :
- Data bilangan bulat /integer
- Data bilangan pecahan/float
Contoh perhitungan bilangan integer adalah konversi bilangan biner
menjadi desimal. Misalkan bilangan 10101010 adalah
128 64 32 16 8 4 2 1
1 0 1 0 1 0 1 0
= 128*1+64*0+32*1+16*0+8*1+4*0+2*1+1*0
= 128+32+8+2 = 170
menjadi = 111010112 = 17010
Aritmetika Integer membahas operasi aritmetika (Sistem Komplemen
Dua) penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berikut merupakan
tabel operasi aritmatika yang didasari atas penjumlahan bilangan biner.
PUTU RUSDI ARIAWAN
Tabel operasi aritmatika bilangan biner
Pada sembarang keadaan, hasil operasi dapat lebih besar dari yang dapat di
tampung ukuran word yang digunakan. Bila terjadi overflow, ALU harus
membersihkan sinyal tentang keadaan ini sehingga tidak terdapat usaha untuk
menggunakan hasil operasi tersebut.
Untuk mendeteksi overflow digunakan aturan, bila dua buah bilangan
ditambahkan dan keduanya positif atau keduanya negatif, maka overflow akan
terjadi bila dan hanya bila memiliki tanda yang berlawanan sehingga tidak
terdapat usaha untuk menggunakan hasil operasi tersebut
1.2.2.2 ADDER
Pada proses penambahan yang ada di ALU diselesaikan dengan switch
elektronik. Pertambahan dari dua buah digit binari (binary digit atau bit)
dilakukan oleh elemen ALU yang disebut dengan adder
a. Half Adder
- Fungsi dari half adder adalah menambahkan dua buah binary digit dengan
hasil berupa pertambahan dan sebuah carry of
- Input ada 2 macam yaitu X dan Y sedangkan output-nya berupa Sum dan
Carry of.
PUTU RUSDI ARIAWAN
- Pada half adder hasil carry of tidak ikut ditambahkan pada perhitungan
selanjutnya
b. Full Adder
- Fungsi dari full adder adalah menambahkan dua buah binary digit serta
carry of dari perhitungan sebelumnya dengan hasil berupa pertambahan dan
sebuah carry of.
- Input ada 3 macam yaitu X, Y, dan Ci (carry of input yang dihasilkan oleh
pertambahan sebelumnya) sedangkan output-nya berupa Sum dan Carry of
output.
- Pada full adder hasil carry of ikut ditambahkan pada hasil perhitungan
selanjutnya.
Berikut merupakan cuntoh gambar 4-bit paralel binary adder menggunakan Full
Adder
Gambar 1.7 4-bit paralel binary adder menggunakan Full Adder
Penjelasan gambar:
- Input terdiri dari bilangan binary 4 bit, yaitu yang pertama X3, X2, X1 dan
X0 dan yang kedua adalah Y3, Y2, Y1 dan Y0
- Contoh, dua buah bilangan binary 4 bit, yang pertama adalah 1001 dan yang
kedua adalah 0101
X3=1; X2=0; X1=0; X0=1
PUTU RUSDI ARIAWAN
Y3=0; Y2=1; Y1=0; Y0=1
a. Proses Penambahan
Proses perhitungan dimulai dari digit yang paling kanan. Urutan Proses:
1. X0 dan Y0, yang masing-masing bernilai 1, maka hasil pertambahan kedua
bit tersebut adalah 0 dengan carry of output 1 dan carry of tersebut akan
ditambahkan sebagai input (carry of input) untuk full adder berikutnya
2. X1 bernilai 0 dan Y1 bernilai 0 dan carry of input bernilai 1 maka hasil
pertambahan adalah 1 dengan carry of output bernilai 0 untuk full adder
berikutnya, yaitu bit X2 dan Y2
3. X2 bernilai 0 dan Y2 bernilai 1 dan carry of input bernilai 0 maka hasil
pertambahan adalah 1 dengan carry of output bernilai 0 untuk full adder
berikutnya, yaitu bit X3 dan Y3
4. X3 bernilai 1 dan Y3 bernilai 0 dan carry of input bernilai 0 maka hasil
pertambahan adalah 1 dengan carry of output bernilai 0
5. Hasil akhir dari pertambahan adalah S3=1; S2=1; S1=1; dan S0=0 yaitu
bilangan binary 1110
b. Proses Pengurangan
Proses Pengurangan dapat digunakan mesin penambahan,yaitu dengan
mengasumsikan bahwa:
A-B = A+(-B)
Cara mendapatkan bilangan negatif adalah :
1. Ubahlah bit-bit menjadi komplemen satu, termasuk bit tandanya
2. Perlakukan hasil pengubahan komplemen satu sebagai unsign binary integer
kemudian tambahkan 1 pada LSB-nya
Misalkan:
0101 = 5
Dibalik menjadi 1010
Jika ditambah +1
1011
PUTU RUSDI ARIAWAN
Demikian juga sebaliknya (negatif ke positif) dapat dilakukan dengan
algoritma yang sama
Tetapi cara ini terdapat dua anomali dalam sistem Komplemen Dua, yaitu
pengubahan integer 0 dan -128 seperti dijelaskan dibawah ini dengan contoh
word 8 bit
0000 0000 = 0
dibalik menjadi 1111 1111
jika ditambah +1
sama dengan 10000 0000 overflow dapat diabaikan
1000 0000 = -128
dibalik menjadi 0111 1111
jika ditambah 0000 0001+
sama dengan 1000 0000 sama dengan -128
Proses pengurangan diatas dapat digambarkan seperti berikut:
Gambar 1.8 Diagram Proses Pengurangan
c. Perkalian dan Pembagian
Pada proses perkalian dapat dilakukan dengan melakukan penambahan
berulang kali, misal: 2*4 = 2+2+2+2 = 8
Metode Heuristik
Menggunakan pendekatan perkalian yang dilakukan dengan pensil
PUTU RUSDI ARIAWAN
1011 multiplicant (11)
1100 x multiplier (12)
0000
0000
1011
1011 +
10000100 product (132)
Contoh Pembagian:
Desimal:
13
11 / 147
143
4
Biner:
1101
1011 / 10010011
1011
01110
1011
001111
1011
100
Skema kerja dari aritmetic logic unit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1.9 Skema kerja ALU
PUTU RUSDI ARIAWAN
1.2.3 Register
Register merupakan simpanan kecil yang mempunyai kecepatan tinggi,
lebih cepat 5-10 kali dibandingkan dengan kecepatan perekaman atau
pengambilan data di memori utama. Register digunakan untuk menyimpan
instruksi dan data yang sedang diproses oleh CPU, sedang instruksi-instruksi dan
data yang lainnya yang menunggu giliran untuk diproses masih disimpan
dimemori utama. Secara analogi register ini dapat diibaratkan dengan ingatan
diotak bila kita melakukan pengolahan data secara manual. Konsep penting yang
mempengaruhi kecepatan dari prosesor adalah ukuran dari register. Istilah word
size menggambarkan ukuran dari operand register yang berkisar dari 8-64 bit,
misalnya operand register mempunyai word size 32 bit, maka prosesor tersebut
disebut dengan 32-bit processor.
Di dalam CPU terdapat sekumpulan register yang tingkatan memorynya
berada di atas hirarki memori utama dan cache.
Menurut fungsinya, register CPU dapat dibagi menjadi:
1. User Visible Register (Register yang terlihat pemakai)
Register ini memungkinkan program bahasa mesin dan bahasa assembler
serta meminimalkan refrensi main memory dengan cara mengoptimasi
penggunaan register. Pemrogram dapat memeriksa isi dari register-register tipe
ini. Register tipe ini terdiri dari 2 jenis yaitu:
Register Data
Register data dapat menyimpan suatu nilai untuk beragam keperluan :
a. General purpose register
Register ini dapat difungsikan untuk beraneka ragam keperluan pada suatu
instruksi mesin yang melakukan suatu operasi terhadap data
b. Special purpose register
Register ini dibatasi untuk keperluan tertentu seperti menampung operasi
floating point, menampung limpahan operasi penjumlahan atau perkalian
dan sebagainya.
PUTU RUSDI ARIAWAN
Register Alamat
Register ini dapat berisi alamat data di memori utama, alamat instruksi di memori
utama, dan bagian alamat yang digunakan dalam perhitungan alamat lengkap.
Contohnya:
a. Register indeks (index register)
Pengalamatan berindex merupakan salah satu mode pengalamatan popular.
Pengalamatan melibatkan penambahan index ke nilai dasar untuk
memperoleh alamt efektif.
b. Register penunjuk segmen (segment pointer register)
Pada pengalamatan bersegmen, memori dibagi menjadi segmen-segmen.
Segmen berisi satu blok memori yang panjangnya dapat bervariasi. Untuk
mengacu memori bersegmen digunakan pengacuan terhadap segmen dan
offset di segmen itu. Register penunjuk segmen mencatat alamat dasar
(lokasi awal) dari segmen. Mode pengalamatan bersegmen sangat penting
untuk menejemen memori.
c. Register penunjuk stack (stack pointer register)
Stack merupakan mekanisme penting pada sistem komputer, biasanya
diimplementasikan dengan memori utama bukan memori tersendiri. Untuk
itu diperlukan register khusus untuk menunjuk puncak stack. Dengan
register ini dimungkinkan instruksi yang tak memerlukan alamat karena
alamat operand yang ditunjuk register penunjuk stack. Operasi-operasi
terhadap stack adalah:
- Instruksi push
Instruksi menyimpan data pada stack, dengan meletakkan data di
puncak stack.
- Instruksi pop
Instruksi mengambil data dari stack dengan mengambil data pada
puncak stack.
d. Register penanda (flag register)
Isi register ini merupakan hasil operasi dari pemroses. Register berisi
kondisi-kondisi yang dihasilkan pemroses berkaitan dengan operasi
yang baru saja dilaksanakan. Register ini terlihat oleh pemakai tetapi
PUTU RUSDI ARIAWAN
hanya dapat diperbaharui oleh pemroses sebagai dampak operasi yang
dijalankan.
2. Control and Status Register (Register untuk kendali status)
Register ini digunakan oleh unit kontrol untuk mengontrol operasi CPU
dan oleh program sistem operasi untuk mengontrol eksekusi program.
Sebagiannya dapat diakses dengan instruksi mesin yang dieksekusi dalam mode
kotrol atau kernel sistem operasi. Register untuk kendali status, antara lain:
Register untuk alamat dan buffer
Register untuk alamat dan buffer, terdiri dari:
a. Memory Address Register (MAR) : terisi alamat lokasi dalam memori.
MAR menetapkan alamat di dalam memori untuk operasi membaca
dan menulis
b. Memory Buffer Register (MBR) : terisi word data yang perlu ditulis ke
memori atau word yang paling akhir dibaca
c. I/O AR (I/O Address Register) : Register ini untuk mencatat alamat
port I/O yang akan diakses (baik yang ditulisi maupun di baca)
d. I/O BR (I/O Buffer Register)
Register ini untuk menampung data yang akan dituliskan ke port yang
alamatnya di tunjuk I/O AR atau menampung data dari port (yang
alamatnya ditunjuk oleh I/O AR) yang akan di baca.
Register untuk eksekusi instruksi
a. Program Counter (PC) : Terisi alamat instruksi yang diambil
b. Instruction Register (IR) : Terisi instruksi yang paling akhir diambil
Register untuk informasi status
Register ini berisi informasi status. Dapat berupa satu register atau kumpulan
register. Register atau kumpulan register ini disebut PSW (Program Status Word).
PSW biasanya berisi kode-kode kondisi pemroses ditambah informasi-informasi
status yang lainnya. PSW biasanya berisi informasi atau penanda berikut ini:
a. Sign : Flag ini mencatat tanda yang dihasilkan operasi yang
sebelumnya dijalankan
PUTU RUSDI ARIAWAN
b. Zero : Flag ini mencatat apakah operasi sebelumnya menghasilkan
nilai nol.
c. Carry : Flag ini mencatat apakah dihasilkan carry (kondisi) dimana
operasi penjumlahan atau perkalian menghasilkan hitungan yang tidak
dapat ditampung register akumulator.
d. Equal : Flag ini mencatat apakah operasi menghasilkan kondisi sama
dengan.
e. Overflow : Flag ini mencatat apakah kondisi menghasilkan overflow.
f. Interupt enable/disable : Flag ini mencatat apakah interupt sedang
dapat diaktifkan atau tidak.
g. Supervisor : Flag ini mencatat mode eksekusi yang dilaksanakan yaitu
mode supervisor atau bukan. Pada mode supervisor maka seluruh
interupt dapat dilaksanakan sedangkan untuk mode bukan supervisor
(mode user) maka beberapa instruksi kritis tidak dapat dilaksanakan.
h. Mungkin berisi petunjuk ke memori yang berisi informasi-informasi
status lain yang tak cukup di muat di register-register PSW.
Register-register diatas adalah jenis-jenis yang biasa di pemroses.
Jumlah dan ragam register tiap pemroses berbeda sesuai dengan
organisasi dan arsitektur pemroses itu.
Secara umum, CPU meng-update PC setelah instruksi diambil sedemikian
hingga PC selalu menunjuk kepada instruksi berikutnya untuk dieksekusi. Sebuah
instruksi cabang atau skip juga akan memodifikasi isi dari PC. Instruksi yang
diambil terisi ke dalam IR, di mana spesifier opcode dan operand dianalisis. Data
ditukar dengan memori dengan menggunakan MAR dan MBR. Pada sistem bus
terorganisasi, MAR menghubungkan bus alamat secara langsung, dan MBR
menghubungkan bus data secara langsung. Register terlihat oleh pengguna, pada
gilirannya, menukar data dengan MBR.
Micro-operation (operasi mikro) adalah suatu operasi prosesor yang
fungsional atau atomik, yang dilakukan selama satu pulsa waktu. Tugas operasi
mikro adalah :
1. Memindahkan data dari satu register ke register lainnya
PUTU RUSDI ARIAWAN
2. Memindahkan data dari satu register ke antarmuka eksternal (misalnya: bus
sistem)
3. Memindahkan data dari antarmuka eksternal ke register
4. Melaksanakan suatu operasi perhitungan atau logika, dengan menggunakan
register untuk masukan atau keluaran
PUTU RUSDI ARIAWAN
BIODATA PENULIS
Nama : Putu Rusdi Ariawan
TTL : Denpasar. 19 April 1990
Agama : Hindu
Mahasiswa Teknik Elektro Unv. Udayana
Email : [email protected]
www.facebook.com/turusdi
Top Related