54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus
Berdasarkan hasil penelitian siswa di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas
Semarang pada semester II tahun 2013/2014. Nampaknya belum dilakasanakan
pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang
mengintegrasi beberapa mata pelajaran dan dikemas dalam satu tema tertentu dan
holistik. Pembelajaran tematik meliputi mata pelajaran IPS, IPA, Bahasa
Indonesia, SBK, PPKn, dan Muatan Lokal.
Hasil belajarnya diperoleh dari hasil tes saja, baik itu tes ulangan harian, tes
tengah semester, dan tes akhir semester. Sementara unjuk kerja siswa tidak dinilai.
Unjuk kerja diperoleh dari aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan, guru tidak
pernah mendesain pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI.
Model pembelajaran GI adalah suatu bentuk pembelajaran yang menekankan
partisipasi dan aktivitas siswa menemukan materi atau informasi, melalui kegiatan
membentuk kelompok, merencanakan investigasi, melakukan investigasi,
mempresentasikan hasil investigasi, menanggapi hasil presentasi, menyimpulkan
dan evaluasi. Dengan tidak ada desain pembelajaran maka tingkat partisipasi
siswa dalam pembelajaran pun masih sangat rendah. Rendahnya partisipasi siswa
dikarenakan model yang digunakan guru saat mengajar masih menggunakan
model pembelajaran konvensional, yaitu pembelajaran dengan metode ceramah
sehingga pembelajarannya masih berpusat pada guru (teacher center). Guru tidak
Membuat RPP hal ini diperkuat dengan RPP yang berasal dri dinas pendiikan.
Maka guru tidak melakukan pembelajaran yang sesuai dengan RPP.
Dalam pembelajaran perlu diadakan pengukuran untuk melihat apakah
pembelajaran sudah dikuasai siswa atau belum. Pengukuran tersebut masih
berbentuk angka, untuk itu diperlukan asesmen untuk mengolah angka tersebut
menjadi penilaian. Hasil penilaian tersebut merupakan hasil belajar. Hasil belajar
55
adalah besarnya skor besarnya skor yang diperoleh baik pengukuran tes tau non
tes yang dijadikan acuan untuk mengetahui apakah siswa sudah mencapai
ketuntasan yang ditetapkan.
Berdasarkan data hasil penelitian pada pra siklus dengan KKM yang
digunakan adalah ≥90 diperoleh data dari 30 siswa kelas IV menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa kelas IV SDN Jatijajar 02 pada semester I tahun ajaran 2013-
2014, tidak seorangpun yang tuntas dengan skor maksimal 40,9 dan skor minimal
23,3 dan skor rata-ratanta 34,17. Jadi dengan skor yang ditentukan nampak skor
yang diperoleh jauh dari KKM yang ditetapkan.
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I
Perencanaan tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 di kelas IV SDN Jatijajar 02
Bergas Semarang disusun perangkat pembelajaran. RPP dirancang untuk 2 kali
pertemuan, dengan tema tempat tinggalku, sub tema lingkungan tempat tinggalku.
Dan alokasi waktu 4 x 35 menit dengan rincian sebagai berikut:
Pada tahap perencanaan ini menyusunan RPP dengan tema tempat
tinggalku. Dengan kompetensi dasar (KD) IPS 3.3 Memahami manusia dalam
hubunganya dengan kondisi geografis di sekitarnya. 4.2 Menceritakan manusia
dalam hubunganya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya. Bahasa
Indonesia 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang
gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata
baku. 4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh
masyarakat. 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil
pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. IPA 3.5
Mendiskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat. 4.5 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan
pemanfaatannya oleh masyarakat.
56
Secara rinci integrasi antar KD dengan tema tempat tinggalku dapat disajikan
melalui gambar 4.2 di bawah ini.
Gambar 4.1
Jaring-jaring Tema Tempat Tinggalku Siklus 1
Perangkat pembelajaran yang disusun dalam RPP ini meliputi lembar
observasi untuk mengamati pelaksanaan aktivitas-aktivitas selama proses
pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran GI. Materi
pembelajaran dengan judul kenampakan alam disajikan melalui (lampiran 1 dan
2), kisi-kisi penilaian, butir soal evaluasi (lampiran 4), dan rubrik penilaian kinerja
(lampiran 3). Media gambar peta, dataran rendah, dataran tinggi, dan pantai.
IPS
Kompetensi Dasar:
3.7 Menentukan hasil
operasi penjumlahan
dan pengurangan
bilangan desimal
4.2 Menyatakan pecahan ke
bentuk desimal dan
persen
Lingkungan Tempat
Tinggalku
IPA
Kompetensi Dasar:
3.5 Mendiskripsikan
hubungan antara
sumber daya alam
dengan lingkungan,
teknologi, dan
masyarakat.
4.5 Menyajikan laporan
tentang sumberdaya
alam dan
pemanfaatannya oleh
masyarakat. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
3.1 Menggali informasi dari teks
laporan hasil pengamatan tentang
gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan
cahaya dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
4.6 Menyajikan laporan tentang
sumberdaya alam dan pemanfaatannya
oleh masyarakat.
4.1 Mengamati, mengolah, dan
menyajikan teks laporan hasil
pengamatan tentang gaya, gerak,
energi panas, bunyi, dan cahaya dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata
baku.
57
Implementasi Tindakan dan Observasi
Implementasi tindakan siklus 1 dilaksanakan 2 pertemuan, pertemuan
pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014 dan pertemun kedua
dilaksanakan pada 26 Maret 2014.
Pertemuan Pertama
Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada
guru, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masing-
masing, siswa bernyanyi “naik-naik ke puncak gunung” bersama guru, siswa
menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa mendengarkan
penjelasan guru tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran GI.
Dalam kegiatan inti siswa membentuk 5 kelompok dengan masing-masing
kelompok beranggotakan 6 orang. Kemudian siswa merencanakan investigasi
melalui menyimak gambar dan teks tentang kenampakan alam daratan dan
kegiatan manusia. Kemudian siswa melakukan investigasi tentang apa nama
daerah dataran tinggi, dataran rendah dan pantai serta kegiatan yang berdampak
pada manusia pada saat itu pula guru melakukan penilaian proses dengan
menggunakan rubrik penilaian kinerja siswa.
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa membuat penegasan tentang
pembelajaran tema tempat tinggalku yang telah dilakukan. Untuk menutup proses
pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa menurut kepercayaan masing-
masing.
Pertemuan Kedua
Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada
guru, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masing-
masing, siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran GI.
Dalam kegiatan inti siswa membentuk 6 kelompok dengan masing-masing
kelompok beranggotakan 6 orang. Kelompok 1 presentasi pertama, kelompok 2
presentasi ketiga, kelompok 3 keempat, kelompok 4 kelima, kelompok 5 keenam
58
dan kelompok 6 kedua mempresentasikan hasil investigasi pada pertemuan
pertama tentang kenampakan alam dataran tinggi, dataran rendah dan pantai serta
kegiatan manusia berdasarkan media gambar yang diberikan pada tiap kelompok.
Dari hasil presentasi, kelompok lain berupaya untuk menanggapi presentasi
kelompok 1 sampai 6. Bersama guru siswa membuat kesimpulan tentang
penelitian kenampakan alam dan dampak bagi kegiatan masyarakat.
Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif tema tempat
tinggalku sub tema lingkungan tempat tinggalku. Kemudian guru bersama siswa
melakukan refleksi tentang proses pembelajaran tematik tema tempat tinggalku
yang telah dilakukan. Untuk menutup proses pembelajaran guru mengajak siswa
untuk berdoa menurut kepercayaan masing-masing.
Dalam implementasi tindakan secara bersamaan dilakukan observasi
terhadap langkah-langkah model pembelajaran GI. Obeserver yang menjadi
pengamat jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir adalah teman sejawat.
Lembar observasi implementasi tindakan model pembelajaran GI sub tema
lingkungan tempat tinggalku terdri dari 32 butir. Setelah pelaksanaan tindakan
maka dilakukan observasi pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan
model pembelajaran GI. Pada saat siklus 1 berlangsung obeserver yang menjadi
pengamat jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir. Observer mengisi
lembar pengamatan guru yang telah disediakan. Lembar pengamatan tersebut
berisi implementasi pelaksanaan pembelajaran pada subtema lingkungan tempat
tinggalku dengan menggunakan model pembelajaran GI. Aktivitas yang dilakukan
terdiri dari 28 item untuk mengamati aktivitas pembelajaran yang sedang
berlangsung dengan rincian kegiatan sebagai berikut.
Refleksi
Setelah melakukan kegiatan pada siklus 1 maka selanjutnya dilakukan
refleksi. Refleksi dilakukan antara observer, guru kelas dan peneliti tentang
implementasi tindakan. Sedangka refleksi hasil belajar dilakukan berdasarkan
hasil analisis sederhanan. Hasil pengamatan pembelajaran sub tema lingkungan
tempat tinggalku maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada
proses pembelajaran siklus 1 memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
59
penggunaan pendekatan model pembelajaran GI. Kelebihan dari penggunaan
model pembelajaran GI adalah sebagai berikut:
1. Rancangan pembelajaran sudah di desain sesuai dengan langkah-langkah
model pembelajaran GI.
2. Ada peningkatan ketrampilan guru dalam menerapkan pembelajaran
dengan model pembelajaran GI.
3. Siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran tematik yang
menggunakan model pembelajaran GI.
4. Siswa melakukan aktifitas dalam pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran GI.
Di sisi lain pembelajaran pada siklus 1 menunjukkan bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran GI memiliki kekurangann seperti:
1. Dalam pembentukan kelompok memerlukan waktu yang agak lama.
Solusinya guru membimbing siswa dalam proses pembentukan kelompok.
2. Belum setiap siswa dapat melakukan pembelajaran tematik melalui model
pembelajaran GI, solusinya guru memberikan pancingan atau rangsangan
kepada siswa.
3. Pelaksanaan penilaian proses belum optimal, karena guru juga sibuk
mendampingi pelaksanaan diskusi kelompok.
4. Belum semua siswa dapat menanggapi setiap hasil presentasi kelompok
lain. Solusinya dengan memberikan reward kepada siswa.
Hasil belajar tema tempat tinggalku siklus 1 disajikan melalui tabel 4.1 di
bawah ini.
Tabel 4.1
Distribusi Hasil Belajar Tema Lingkungn Tempat Tinggalku Siklus 1
Interval skor hasil
belajar
Frekuensi Presentase(%)
60-69 2 6,67
70-79 12 40,00
80-89 6 20,00
≥90 10 33,33
Jumlah 30 100 Sumber data primer
60
Tabel 4.1 hasil belajar siswa kelas IV pada siklus 1 menunjukkan bahwa
besarnya skor maksimal adalah 95 dan skor minimal sebesar 65. Adapun skor
rata-rata Siswa yang memperoleh skor 60 sampai 69 dicapai 2 siswa atau
presentase 6,67%, skor 70 sampai 79 dicapai 12 siswa atau presentase 40,00% 80
smpai 89 dicapai 6 siswa atau presentase 20,00%. Siswa yang memperoleh skor
≥90 ada 10 siswa atau presentase 33,33%. Persebaran distribuisi skor lebih jelas
dapat disajikan dengan grafik batang 4.2 di bawah ini.
Sumber data primer
Gambar 4.2
Grafik Batang Distribusi Hasil Belajar Siklus 1
Berdasarkan gambar 4.2 tentang grafik batang distribusi hasil belajar pada
siklus 1 nampak bahwa grafik batang dengan skor tertinggi diperoleh skor
sebanyak 10 dari 30 siswa (33,33%) pada skor≥90. Sedangkan skor terendah
jumlahnya diperoleh sebanyak 2 dari 30 siswa (6,67%) pada interval skor 60-69.
Hasil belajar juga dapat diketahui melalui besarnya ketuntasan belajar.
Untuk menentukan ketuntasan belajar ditentukan KKM sebesar ≥ 90. Secara rinci
ketuntasan belajar tematik tema tempat tinggalku siswa kelas IV SDN Jatijajar 02
disajikan pada table 4.2 di halaman selanjutnya.
61
Tabel 4.2
Distribusi Ketuntasan Belajar Tema Lingkungan Tempat Tinggalku Siklus 1
Skor Kriteria Frekuensi Persen (%)
≥90 Tuntas 10 33,33%
<90 Tidak tuntas 20 66,67%
Jumlah 30 100% Sumber data premier
Berdasarkan tabel 4.2 nampak bahwa pada siklus 1 terdapat 20 siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥90 atau 66,67% dan yang
sudah tuntas dengan KKM ≥90 ada 10 siswa atu 33,33%.
Ketuntasan belajar siswa juga dapat digambarkan dengan diagram lingkaran
seperti disajikan melalui gambar 4.3 di bawah ini.
Sumber data primer
Gambar 4.3
Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar siklus 1
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar Siklus 1
nampak bahwa ketidaktuntasan 66,67% ditunjukkan oleh warna merah dan
ketuntasan 33,33% ditunjukan oleh warna biru pada gambar diagram lingkaran.
Hasil belajar siswa pada siklus 1 diperoleh dari total 50% skor tes dan 50% skor
non tes.
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus 2
Perencanaan tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 2 di kelas IV SDN Jatijajar 02
Bergas Semarang disusun perangkat pembelajaran. RPP dirancang untuk 2 kali
62
pertemuan, dengan tema tempat tinggalku, sub tema lingkungan tempat tinggalku.
Dan alokasi waktu 4 x 35 menit dengan rincian sebagai berikut:
Pada tahap perencanaan ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
telah dirancang dengan tema Tempat Tinggalku subtema Lingkungan Tempat
Tinggalku. Dengan Kompetensi Dasar (KD) IPS 3.3 Memahami manusia dalam
hubunganya dengan kondisi geografis di sekitarnya. 4.3 Menceritakan manusia
dalam hubunganya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya. Bahasa
Indonesia 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang
gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata
baku. 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan
tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. KD IPA 3.7
Mendiskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat. 4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan
pemanfaatannya oleh masyarakat.
63
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jaring-jaring tema pada gambar 4.4
di bawh ini.
Gambar 4.4
Jaring-jaring Tema Tempat Tinggalku Siklus 2
Perangkat pembelajaran yang disusun dalam RPP ini meliputi lembar
observasi untuk mengamati pelaksanaan aktivitas-aktivitas selama proses
pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran GI. Materi
pembelajaran dengan judul kenampakan alam perairan disajikan melalui
(lampiran 2), kisi-kisi penilaian, butir soal evaluasi (lampiran 4), dan rubrik
IPA
Kompetensi Dasar:
3.7Mendeskrisikan
hubungan antara
sumber daya alam
dengan lingkungan,
teknologi, dan
masyarakat
4.6Menyajikan
laporan tentang
sumberdaya alam dan
pemanfaatannya oleh
masyarakat
IPS
Kopetensi Dasar:
Kompetensi Dasar: 3.3 Memahami
manusia dalam
hubungannya
dengan kondisi
geografis di
sekitarnya
4.3 Menceritakan
manusia dalam
hubungannya
dengan lingkungan
geografis tempat
tinggalnya
Lingkungan
Tempat
Tinggalku
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
3.2 Menguraikan teks instruksi
tentang pemeliharaan pancaindera
serta penggunaan alat teknologi
modern dan tradisional dengan
bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
4.2Menerangkan dan
mempraktikkan teks
arahan/petunjuk tentang
pemeliharaan pancaindera serta
penggunaan alat teknologi modern
dan tradisional secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
64
penilaian kinerja (lampiran 3). Media gambar peta, laut, danau, Laut, Samudra
dan sungai.
Implementasi Tindakan dan Observasi
Implementasi tindakan siklus 2 dilaksanakan 2 pertemuan, pertemuan
pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2014 dan pertemun kedua
dilaksanakan pada 28 Maret 2014, dengan kegiatan-kegiatan seperti berikut ini:
Pertemuan Pertama
Implementasi pembelajaran siklus 2 pada kegiatan awal siswa. Kegiatan
awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada, kemudian guru
mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masing-masing, siswa bernyanyi
“kolam susu” bersama guru, siswa menyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI.
Dalam kegiatan inti siswa membentuk kelompok 5 dengan masing-masing
kelompok beranggotakan 6 orang. Kemudian siswa merencanakan investigasi
melalui menyimak gambar dan teks tentang kenampakan alam perairan dan
kegiatan manusia. Kemudian siswa melakukan investigasi tentang apa nama
daerah, yang terdapat dalam gambar, pada saat itu pula guru melakukan penilaian
proses dengan menggunakan rubrik penilaian kinerja siswa.
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa melakukan penegasan tentang
pembelajaran tematik tema tempat tinggalku yang telah dilakukan. Untuk
menutup proses pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa menurut
kepercayaan masing-masing.
Pertemuan Kedua
Implementasi pembelajaran siklus 2 pada kegiatan awal siswa Kegiatan
awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada, kemudian guru
mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masing-masin. Siswa menyimak
tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa mendengarkan penjelasan
guru tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran GI.
65
Dalam kegiatan inti siswa 5 membentuk kelompok dengan masing-masing
kelompok beranggotakan 6 orang. Setelah itu kelompok 1 sampai kelompok 5
secara bergantian mempresentasikan hasil investigasi tentang kenampakan alam
perairan dan kegiatan manusia berdasarkan media gambar yang diberikan pada
setiap kelompok. Kelompok lain berupaya untuk menanggapi hasil presentasi.
Bersama guru siswa membuat kesimpulan tentang penelitian kenampakan alam
dan dampak bagi kegiatan masyarakat. pada saat presentasi dan tanya jawab guru
melakukan penilaian proses dengan menggunakan rubrik penilaian kinerja siswa.
Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif, guru bersama siswa
melakukan refleksi tentang proses pembelajaran tematik tema tempat tinggalku
yang telah dilakukan. Untuk menutup proses pembelajaran guru mengajak siswa
untuk mengucapkan salam. Setelah pelaksanaan tindakan maka dilakukan
observasi pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran GI. Pada saat siklus 2 berlangsung obeserver yang menjadi
pengamat jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir. Observer mengisi
lembar pengamatan guru yang telah disediakan. Lembar pengamatan tersebut
berisi implementasi pelaksanaan pembelajaran pada subtema lingkungan tempat
tinggalku dengan menggunakan model pembelajaran GI. Aktivitas yang dilakukan
terdri dari 25 item untuk mengamati aktivitas pembelajaran yang sedang
berlangsung dengan rincian kegiatan sebagai berikut.
Refleksi
Setelah melakukan pengamatan pada siklus 2 maka selanjutnya dilakukan
refleksi. Refleksi dilakukan antara observer, guru kelas dan peneliti tentang
implementasi tindakan. Sedangka refleksi hasil belajar dilakukan berdasarkan
hasil analisis sederhanan. Dari hasil pengamatan pembelajaran sub tema
lingkungan tempat tinggalku maka secara keseluruhan hasil refleksi yang
diperoleh pada proses pembelajaran siklus 2 memiliki kelebihan dan kekurangan
dalam penggunaan pendekatan model pembelajaran GI. Kelebihan dari
penggunaan model pembelajaran GI adalah sebagai berikut:
Hasil menunjukan bahwa kelebihan penggunaan model pemnelajaran GI
adalah sebagai berikut:
66
1. Rancangan pembelajaran sudah di desain sesuai dengan langkah-langkah
model pembelajaran GI.
2. Ada peningkatan ketrampilan guru dalam menerapkan pembelajaran
dengan model pembelajaran GI.
3. Siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran tematik yang
menggunakan model pembelajaran GI.
4. Siswa melakukan aktifitas dalam pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran GI
Di sisi lain pembelajaran pada siklus 2 menunjukkan bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran GI memiliki kekurangann seperti:
1. Dalam pembentukan kelompok masih memerlukan waktu yang lama.
Solusinya guru membimbing siswa dalam proses pembentukan kelompok.
2. Belum setiap siswa dapat melakukan pembelajaran tematik melalui model
pembelajaran GI, solusinya guru memberikan pancingan atau rangsangan
kepada siswa.
3. Pelaksanaan penilaian proses belum optimal, karena guru juga sibuk
mendampingi pelaksanaan diskusi kelompok.
4. Belum semua siswa dapat menanggapi setiap hasil presentasi kelompok
lain. Solusinya dengan memberikan reward kepada siswa.
Hasil belajar tema tempat tinggalku siklus 2 secara rinci disajikan melalui
tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3
Distribusi Hasil Belajar Tema Lingkungan Tempat Tinggalku Siklus 2
Interval skor hasil
belajar
Frekuensi Presentase(%)
70-79 1 3,33
80-89 11 36,67
≥90 18 60,00
Jumlah 30 100 Sumber data primer
Berdasarkan tabel 4.3 hasil belajar siswa kelas IV pada siklus 1
menunjukkan bahwa besarnya skor tertinggi adalah 100 dan skor terendah sebesar
67
75. Adapun skor rata-rata mencapai 85,17. Siswa yang memperoleh skor pada 70
-79 ada 1 siswa atau presentase 3,33%, pada skor 80-89 ada 11 siswa atau
presentase 36,67% dan pada skor ≥90 ada 18 siswa atau presentase 60,00%.
distribuisi skor lebih jelas dapat disajikan dengan grafik batang 4.4 di bawah ini.
Sumber data primer
Gambar 4.5
Grafik Batang Distribusi Hasil Belajar Siklus 2
Berdasarkan gambar 4.5 tentang grafik batang distribusi hasil belajar pada
siklus 2 nampak bahwa batang tertinggi diperoleh sebanyak 17 dari 30 siswa
(56,67%) pada skor 81-90. Sedangkan batang yang terendah jumlahnya diperoleh
sebanyak 4 dari 30 siswa (13,33%) pada interval skor 71-80.
Hasil belajar juga dapat diketahui melalui besarnya ketuntasan belajar.
Untuk menentukan ketuntasan belajar ditentukan KKM sebesar ≥ 90. Secara rinci
ketuntasan belajar tematik tema tempat tinggalku siswa kelas IV SDN Jatijajar 02
disajaikan di tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4
Distribusi Ketuntasan Belajar Tema Lingkungan Tempat Tinggalku Siklus 2
Skor Kriteria Frekuensi Persen(%)
≥90 Tuntas 18 66,67
<90 Tidak tuntas 12 33,33
Jumlah 30 100 Sumber data premier
68
Tabel 4.4 nampak bahwa pada siklus 2 terdapat 12 siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥90 atau 33,33% dan yang sudah
tuntas dengan KKM ≥90 ada 18 siswa atu 66,67%.
Ketuntasan belajar siswa juga dapat digambarkan dengan diagram lingkaran
seperti disajikan melalui gambar 4.4 di bawah ini.
Sumber data primer
Gambar 4.6
Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar siklus 2
Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar siklus 2 nampak
bahwa ketuntasan mencapai 60% ditunjukan oleh warna biru dan ketidaktuntasan
40% ditunjukan oleh warna merah pada gambar diagram lingkaran. Hasil belajar
siswa pada siklus 2 diperoleh dari total 50% skor tes dan 50% skor non tes.
4.1.4 Hasil Penelitian Siklus 3
Perencanaan tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 3 di kelas IV SDN Jatijajar 02
Bergas Semarang disusun RPP dan perangkat pembelajaran. RPP dirancang untuk
2 kali pertemuan, dengan tema tempat tinggalku, sub tema lingkungan tempat
tinggalku. Dan alokasi waktu 4 x 35 menit dengan rincian sebagai berikut
Pada tahap perencanaan ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
telah dirancang dengan tema Tempat Tinggalku subtema Lingkungan tempat
Tinggalku (Persebaran Sumber Daya Alam Si Indonesia). Dengan Kompetensi
Dasar (KD) IPS 3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi
geografis di sekitarnya. 4.3 Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan
69
lingkungan geografis tempat tinggalnya. KD IPA 3.7 Mendeskrisikan hubungan
antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4.6
Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh
masyarakat. KD Bahasa Indonesia 3.2 Menguraikan teks instruksi tentang
pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional
dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku. 4.2 Menerangkan dan mempraktikkan teks
arahan/petunjuk tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat
teknologi modern dan tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada jaring-jaring tema di bawah ini.
Gambar 4.7
Jaring-jaring Tema Tempat Tinggalku Siklus 3
IPA
3.7Mendeskrisikan
hubungan antara sumber
daya alam dengan
lingkungan, teknologi, dan
masyarakat.
4.6Menyajikan laporan
tentang sumberdaya alam
dan pemanfaatannya oleh
masyarakat.
IPS
3.3Memahami
manusia dalam
hubungannya
dengan kondisi
geografis di
sekitarnya.
4.3Menceritakan
manusia dalam
hubungannya
dengan lingkungan
geografis tempat
tinggalnya
Lingkungan
Tempat
Tinggalku
Bahasa Indonesia
3.2Menguraikan teks instruksi tentang
pemeliharaan pancaindera serta
penggunaan alat teknologi modern dan
tradisional dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
4.2Menerangkan dan mempraktikkan
teks arahan/petunjuk tentang
pemeliharaan pancaindera serta
penggunaan alat teknologi modern dan
tradisional secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata
baku.Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada jaring-jaring tema pada
halaman selanjutnya.
70
Perangkat pembelajaran yang disusun dalam RPP ini meliputi lembar
observasi untuk mengamati pelaksanaan aktivitas-aktivitas selama proses
pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran GI. Materi
pembelajaran dengan judul persebaran sumber daya alam disajikan melalui
(lampiran 1 dan 2), kisi-kisi penilaian, butir soal evaluasi (lampiran 4), dan rubrik
penilaian kinerja (lampiran 3). Media gambar peta, sumber daya alam.
Implementasi Tindakan dan Observasi
Implementasi tindakan siklus 1 dilaksanakan 2 pertemuan, pertemuan
pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2014 dan pertemun kedua
dilaksanakan pada 31 Maret 2014, dengan kegiatan-kegiatan seperti berikut ini:
Pertemuan Pertama
Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada
guru kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masing-
masing, siswa bernyanyi “lihat kebunku” bersama guru, siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
GI.
Dalam kegiatan inti siswa membentuk kelompok dengan masing-masing
kelompok beranggotakan 5 orang. Kemudian siswa merencanakan investigasi
melalui menyimak gambar dan teks tentang kenampakan alam daratan dan
kegiatan manusia. Kemudian siswa melakukan investigasi tentang apa nama
daerah yang terdapat dalam gambar dan sumber daya apa saja yang ada di daerah
tersebut, pada saat itu pula guru melakukan penilaian proses dengan
menggunakan rubrik penilaian kinerja siswa.
Pada kegiatan penutup guru bersama siswa melakukan refleksi tentang
proses pembelajaran tematik tema tempat tinggalku yang telah dilakukan. Untuk
menutup proses pembelajaran guru mengajak siswa mengucap salam.
Pertemuan Kedua
Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada
guru kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masing-
masing. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa
71
mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran GI.
Dalam kegiatan inti siswa membentuk 6 kelompok dengan masing-masing
kelompok beranggotakan 5 orang. Setiap mempresentasikan hasil diskusi
kelompok. Kelompok 1 mempresentasikan pemanfaatan sumber daya alam
tentang pertanian, kelompok 2 mempresentasikan tentang pertambangan,
kelompok 3 tentang perindustrian, kelompok 4 tentang perkebunan, kelompok 5
tentang peternakan dan kelompok 6 tentang perikanan . Guru membimbing siswa
apabila mengalami kesulitan. Selain itu guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam kegiatan pembelajaran, mengajak siswa untuk aktif dan merespon posistif
partisispasi siswa dalam pembelajaran.
Pada kegiatan akhir guru sudah cukup baik dalam memberikan tindak lanjut,
namun dalam melakukan refleksi perlu ditingkatkan lagi. Penggunaan bahasa
lisan dan bahasa tulis dengan lancar dilaksanakan dengan baik, guru juga telah
memanfatkan media yang berupa gambar dengan sangat baik untuk merangsang
siswa dalam merumuskan masalah, selain itu guru telah melakukan penilaian
akhir sesuai dengan kompetensi dengan baik. Namun, ada beberapa aktivitas yang
belum optimal dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran seperti pada
kegiatan awal guru belum menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran GI secara rinci, pengelolaan waktu masih
perlu ditingkatkan lagi dan pada kegiatan penutup guru belum melakukan refleksi
dan tindak lanjut pada proses pembelajaran yang telah dilakukan. Selebihnya guru
telah melakukan semua item aktivitas implementasi RPP siklus 2 dengan baik dan
perlu ditingkatkan lagi pada siklus selanjutnya.
Refleksi
Setelah kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 3 kemudian dilakukan
refleksi dari semua kegiata pembelajaran. Dari hasil refleksi pada siklus 3 maka
secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus
3 memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan pendekatan model
pembelajaran GI. Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran GI adalah
sebagai berikut:
72
1. Rancangan pembelajaran sudah terprogram
2. Siswa sudah terbiasa belajar dengan meggunakan model pembelajaran GI
3. Kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup, perhatian, antusias siswa lebih
meningkat
4. Antara rencana pembelajaran dan proses pembelajaran sudah sangat sesuai
5. Siswa sudah terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
6. Siswa sudah berani dalam menjawab pertanyaan, berani dalam
mengeluarkan pendapat dan dalam melakukan presentasi hasil diskusinya.
7. Pengelolaan waktu sudah dilakukan dengan baik sehingga semua kegiatan
pembelajaran yang terdapat pada RPP dapat terlaksana semuanya.
Hasil belajar juga dapat diketahui melalui besarnya ketuntasan belajar.
untuk menentukan ketuntasan belajar ditentukan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) sebesar ≥ 90. Secara rinci ketuntasan belajar tematik tema Tempat
Tinggalku kelas IV SD Negeri Jatijajar 02 disajikan melalui tabel 4.5 yang
terdapat pada halaman selanjutnya.
Tabel 4.5
Distribusi Ketuntasan Belajar Tema Lingkungan Tempat Tinggalku Siklus 3
Skor Kriteria Frekuensi Persen(%)
≥90 Tuntas 27 90
<90 Tidak tuntas 3 10
Jumlah 30 100 Sumber data premier
Tabel 4.5 nampak bahwa pada siklus 3 terdapat 20 siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥90 3 atau 10% dan yang sudah tuntas
dengan KKM ≥90 ada 10 siswa atau 90%. Ketuntasan belajar siswa juga dapat
digambarkan dengan diagram lingkaran seperti disajikan melalui gambar 4.8 pada
halaman selanjutnya.
73
Sumber data primer
Gambar 4.8
Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar siklus 3
Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar Siklus 3
nampak bahwa ketidaktuntasan 10% ditunjukkan oleh warna merah dan
ketuntasan 90% ditunjukan oleh warna biru pada gambar diagram lingkaran. Dan
diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar yaitu
skor tertinggi yang dicapai sebesar 100 sedangkan skor terendah yaitu 85 dengan
rata-rata 93. Hasil belajar siswa pada siklus 3 diperoleh dari total 50% skor tes
dan 50% skor non tes.
Pada siklus 3 ini semua kegiatan telah dilakukan dengan baik, proses
pembelajaran sudah sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang
telah dibuat. Walaupun ada beberapa hal yang masih kurang optimal seperti masih
ada beberapa siswa yang kurang mendengarkan instruksi dari guru dan kurang
dalam kerja kelompok namun secara keseluruhan pembelajaran pada siklus 3 ini
sudah sangat baik.
Berdasarkan efektivitas tindakan yang diberikan pada siklus 3 dan
berdasarkan observasi pada implementasi RPP siklus 3 menunjukan hasil seperti
pada seluruh kegiatan pra siklus semua telah dilaksanakan oleh guru. Pada
kegiatan inti yang meliputi 32 kegiatan telah dilakukan seluruhnya oleh guru .
Jadi seluruh kegiatan pada siklus 3 telah dilaksanakan oleh guru sehingga
tindakan yang diberikan telah seluruhnya dilaksanakan secara efektif.
74
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Kondisi prasiklus hasil belajar siswa kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas
Semarang menunjukkan ketidaktuntasan mencapai 100% atau tidak ada
seorangpun yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥90 dalam
pembelajaran tematik dengan perolehan skor minimal 23,9 dan skor maksimal
40,9. Hal ini disebabkan karena guru melakukan penskoran dari hasil tes saja
yakni tes formatif, sedangkan untuk penskoran belajar yang berupa unjuk kerja
yang tidak pernah dilakukan guru sehingga dalam pembelajaran siswa tidak
pernah melakukan model pembelajaran GI
Penskoran hasil belajar menggunakan hasil belajar yang berupa proses
belajar yang berupa unjuk kerja dan tes formatif seperti menurut Menurut Susanto
(2013:5) hasil belajar diartikan sebagai keberhasilan siswa dalam memahami
pembelajaran sekolah yang ditunjukkan dengan skor sesuai dengan hasil tes pada
mata pelajaran tertentu. Hal ini dikuatkan oleh Taksonomi Bloom yang membagi
tujuan pembelajaran menjadi 3 domain yaitu kognitif (intelektual), afektif (sikap)
dan psikomotor (ketrampilan). Penskoran kognitif dapat dilakukan dengan tes
yang dapat berupa tes tertulis sedangkan penilaian afektif dan psikomotor tidak
dapat dilakukan dengan penilaian tes tertulis. Namun kenyataan yang terjadi pada
pra siklus guru belum menggunakan penilaian aktivitas sebagai hasil belajar siswa
sehingga penilaian yang dilakukan oleh guru baru dalam segi kognitifnya saja
sedangkan penilaian dari segi afektif dan psikomotornya belum dilakukan oleh
guru. Oleh sebab itu pembelajaran didesain menggunakan model pembelajaran GI
dengn langkah-langkah sebagai berikut ; membentuk kelompok, merencanakan
investigasi, melakukan investigasi, mempresentasikan hasil investigasi,
menanggapi hasil investigasi, menyimpulkan dan evaluasi.
Hasil belajar yang berupa skor tersebut dapat diperoleh melalui
pengukuran. Menurut Wardani Naniek Sulistya (Asesmen Pembelajaran, 2012:
47) pengukuran merupakan kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk
memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa atau benda. Untuk
menetapkan angka dalam pengukuran tersebut diperlukan alat ukur yang disebut
dengan instrumen seperti tes, panduan wawancara, skala sikap dan angket. Dalam
75
kegiatan memeberikan angka tersebut dapat bermakna apabila dilakukan sebuah
asesmen. Asesmen menurut Wardani Naniek Sulistya (Asesmen Pembelajaran ,
2012: 50) adalah proses pengambilan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Pengolahan tersebut dapat berupa evaluasi
hasil belajar yang berupa tes dan nontes.
Pada siklus 1 ketuntasan belajar 33,33% dari 30 siswa, dan pada awal
siklus 1 ini hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan walaupun masih ada
beberapa siswa yang belum tuntas sebanyak 20 siswa atau 66,67% dari 30 siswa.
Perolehan hasil belajar pada siklus 1 ini belum tercapai secara optimal, beberapa
kekurangan dalam penelitian tindakan siklus 1 ini antara lain belum
menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakanan langkah-langkah
model pembelajaran GI, sehingga siswa kurang paham kegiatan-kegiatan apa saja
yang akan dilakukan dalam pembelajaran yang menyebabkan siswa merasa
bingung dan cenderung ramai sendiri, selain itu alokasi waktu melebihi rancangan
pelaksanaan pembelajaran. Pada penyampaian refleksi pembelajaran belum
dilakukan secara maksimal dan belum ada tindak lanjut pembelajaran. Untuk itu
perlu adanya solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut agar siswa dapat secara
optimal melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran GI sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN
Jatijajar 02 Bergas Semarang terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa
setelah diadakan perbaikan terhadap kekurangan yang ada di siklus 1. Terjadi
Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 menunjukan adanya peningkatan
yang cukup baik jika dibandingkan dengan kondisi pra siklus dimana pada pra
siklus hasil belajarnya 0%. Namun demikian ketuntasan hasil belajar siswa masih
belum mencapai keberhasilan yang diharapkan yaitu sebesar 90% karena itu pada
siklus 2 penelitian ini di fokuskan pada kekurangan-kekurangan di siklus 1.
Selama proses pembelajaran pada siklus 2 siswa nampak lebih aktif dalam
melakukan aktivitas pembelajaran hal ini disebabkan penyampaian tujuan
pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah pendekatan discovery sudah
dilakukan dengan jelas sehingga siswa mengetahui kegiatan apa saja yang akan
76
dilakukan dalam pembelajara selain itu penyampaian refleksi pembelajaran dan
tindak lanjut sudah dilakukan dengan sangat baik namun pengelolaan waktu
masih perlu ditingkatkan lagi. Pada siklus 2 ketuntasan belajar meningkat
menjadi 60% dan skor rata-rata 85,67 dengan perolehan skor tertinggi 100 dan
skor terendah 75. Walaupun presentase ketuntasan belajar sudah cukup besar pada
siklus 2 tetapi belum memenuhi ketuntasan yang ingin di capai yaitu sebesar 90%
dari seluruh siswa sehingga perlu diadakan tindakan siklus 3.
Hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN Jatijajar 02
Bergas Semarang terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah
diadakan perbaikan terhadap kekurangan yang ada Pada siklus 2. peningkatan
hasil belajar siswa di siklus 3 sudah sangat bagus dibandingkan dengan hasil
belajar yang ada di pra siklus. Namun, ketuntasan belajar siswa belum tercapai
secara maksimal. Dari kegiatan refleksi yang dilakukan pada siklus 2
teridentifikasi bahwa pengelolaan waktu masih belum dilakukan secara maksimal
sehingga masih ada beberapa kegiatan yang dilakukan secara terburu-buru.
Selebihnya semua kegiatan telah dilakukan dengan baik guru.
Ketuntasan belajar siswa pada siklus 3 meningkat menjadi 90% dengan
skor tertinggi 100, skor terendah 85 dan rata-rata 88,33. Presentase ketuntasan
belajar pada siklus 3 belum mencapai 100% namun dapat dikatakan bahwa siswa
telah mencapai ketuntasan belajar karena telah memenuhi standar ketuntasan
belajar 90% dengan demikian penggunaan model pembelajaran GI dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus ini tingkat ketuntasan belum
mencapai 100%. Masih ada 3 siswa yang belum mencapai ketuntasan. Hal ini
disebabkan karena 3 siswa tersebut berkebutuhan khusus, didalam pembelajaran
suka tersenyum sendiri, ribut sendiri, mengganggu temanya dan suka duduk
membalikkan badan. Dalam penelitian telah diupayakn untuk setara atau
mencapai ketuntasan tetapi hasilnya belum maksimal karena diperlukan
pendekatan-pendekatan agar siswa tersebut dapat memenuhi kriteria ketuntasan.
Hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi keberhasilan dalam
menggunakan model pembelajaran GI pada pembelajaran tematik lingkungan
tempat tinggalku.
77
Asesmen pada siklus1, siklus 2 dan siklus 3 dilakukan dengan tes dan
unjuk kerja yang dianalisis dengan statistik sederhana melalui penjumlahan dan
presentase. Siswa dianggap tuntas apabila siswa dapat mencapai KKM ≥ 90 dan
sebaliknya siswa dianggap tidak tuntas apabila hasil belajar < 90. Pada siklus 1
terdapat 10 dari 30 siswa yang tuntas ( 33,33%) sedangkan siswa yang tidak
tuntas ada 20 dari 30 siswa (66,67%) dengan skor tertinggi 95 dan skor terendah
55 dengan rata-rata 78,16. Sedangkan pada siklus 2 siswa yang tuntas terdapat 18
dari 30 siswa (60%) sedangkan yang tidak tuntas ada 12 dari 30 siswa (40%)
dengan perolehan skor tertinggi100 dan skor terendah 75 dengan rata-rata 85,67.
Kemudian pada siklus 3 siswa yang tuntas ada 27 dari 30 siswa (90%) sedangkan
yang tidak tuntas ada 3 dari 30 siswa (10%) dengan perolehan skor tertinggi 100
dan skor terendah 85 dengan rata-rata 88,33. Peningkatan hasil belajar yang
signifikan setelah penilaian hasil belajar dilakukan dengan penilaian tes dan unjuk
kerja.
Hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas IV Sekolah DN Jatijajar
02 Bergas Semarang terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah
diadakan pembelajaran dengan menggunakana model pembelajaran GI, yakni dari
0%e dengan skor rata-rata 34,17 kemudian pada siklus 1 skor rata-rata menjadi
78,16 dengan skor tertinggi 95 dan skor terendah 65. Berarti pembelajaran telah
berhasil baik dengan indikator keberhasilannya ≥ 90 dengan tingkat ketuntasan 10
siswa atu 33,33% dari 30 siswa dan pada awal siklus I ini hasil belajar siswa
sudah mengalami peningkatan walaupun masih ada beberapa siswa yang belum
tuntas sebanyak 20 siswa atau 66,67% dari 30 siswa. Karena ketuntasan yang
diharapakan belun mencapai target keberhasilan yang diharapkan yaitu sebesar
90% dari seluruh siswa sehingga perlu diadakan tindakan pada siklus 2. Setelah
dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran GI pada
pembelajaran tematik Tempat Tinggalku kelas IV SD Negeri Jatijajar 02 Bergas
Semarang Semester Tahun 2013/ 2014 nampak bahwa ada peningkatan hasil
belajar yang signifikan setelah penilaian hasil belajar dilakukan dengan penilaian
tes dan unjuk kerja pada psiklus 1, siklus 2 dan 3. Peningkatan ketuntasan belajar
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini.
78
Tabel 4.6
Distribusi Perbandingan Ketuntasan Belajar
Tema lingkungan Tempat Tingggalku Pra Siklus,
Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3
Sumber data premier
Tabel 4.6 nampak bahwa pada pada pra siklus tidak ada seorangpun dari
30 siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥ 90. Pada siklus 1
siswa yang tuntas ( 33,33%) sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 20 dari 30
siswa (66,67%). Sedangkan pada siklus 2 berdasarkan tabel 4.4 yang ditunjukan
pada tabel 4.5 siswa yang tuntas terdapat (56,67%) sedangkan yang tidak tuntas
ada (43,33%). Kemudian pada siklus 3 siswa yang tuntas terdapat (90%)
sedangkan yang tidak tuntas (10%).
Peningkatan ketuntasan belajar siswa, skor maksimal dari pra siklus, siklus
1, siklus 2 dan siklus 3 juga mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk lebih
jelasnya perbandingan peningkatan ketuntasan belajar tersebut disajikan
histogram gambar 4.9 pada halaman selanjutnya.
Ketuntasan
Belajar
Pra siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
Tuntas 0 0 10 33,33 18 60 27 90
Tidak tuntas 30 100 20 66,67 13 40 3 10
Jumlah 30 100 30 100 30 100 30 100
79
Sumber data premier
Gambar 4.9
Histogram Distribusi Perbandingan skor ketuntasan Hasil Belajar
Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3
Perbandingan ketuntasan belajar terlihat peningkatn ketuntasan siswa.
Pada pra siklus tidak ada yang tuntas. Berdasarkan gambar 4.9 diketahui terjadi
peningkatan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus bahwa tidak ada seorangpun
dari 30 siswa yang mencapai ketuntasan atau memenuhi KKM ≥ 90 meningkat
menjadi 33,33% pada siklus 1, kemudian meningkat menjadi 56,67% pada siklus
2 dan siklus 3 ketuntasan belajar meningkat menjadi 90%. Dengan demikian
peningkatan ketuntasan hasil belajar dari pra siklus hingga siklus 3 telah mencapai
standar ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 90%.
Peningkatan ketuntasan belajar jga dapat dilihat pada meningkatknya skor
maksimal, skor minimal dan skor rata-rata seperti tabel berikut
Tabel 4.7
Perbandingan Skor Maksimal, Skor Minimal dan Skor Rata-Rata Hasil
Belajar Tema Lingkungan Tempat Tinggalku
Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3
Siklus Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Skor Maksimal 40,9 95 100 100
Skor Minimal 23,3 65 75 85
Rata-Rata 34,17 78,17 85,67 88,33
Sumber data premier
80
Tabel 4.7 nampak bahwa kenaikan skor maksimal pada pra siklus sebesar
40,9 mengalami peningkatan di siklus 1 menjadi 95 kemudian pada siklus 2 dan 3
skor maksimal meningkat mencapai 100. Setiap kenaikan skor maksimal juga
diikuti oleh kenaikan skor minimal pada pra siklus skor minmalnya 23,3, siklus1
skornya 65, siklus 2 skornya 75 dan siklus 3 skornya 80. Kenaikan skor minimal
pada pra siklus sebesar 23,3 menjadi 65 pada siklus 1 dan meningkat menjadi 75
pada siklus 2 kemudian menjadi 80 pada siklus 3. Kenaikan skor maksimal
minimal pada pra siklus, siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 juga ikut meningkatkan
perolehan skor rata-rata. Perbandingan skor rata-rata dari pra siklus sebesar 34,17
meningkat menjadi 78,17 pada siklus 1. Kemudian pada siklus 2 rata-rata skor
85,67 dan meningkat menjadi 88,33 pada siklus 3.
40,9
95 100 100
23,3
65
75
85
34,17
78,17 85,67 88,33
0
20
40
60
80
100
120
pa siklus siklus 1 siklus 2 siklus 3
Skor Maksimal
Skor Minimal
Rata-rata
Sumber data premier
Gambar 4.10
Grafik Perbandingan Skor Maksimal, Skor Minimal, dan Rata-Rata Pada
Pra siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3
Gambar 4.7 nampak bahwa kenaikan skor maksimal yang ditunjukkan
dengan grafik warna biru pada pra siklus sebesar 40,9 mengalami peningkatan di
siklus 1 menjadi 95 kemudian pada siklus 2 dan 3 skor maksimal meningkat
mencapai 100. Setiap kenaikan skor maksimal juga diikuti oleh kenaikan skor
minimal yang ditunjukkan dengan grafik warna merah pada pra siklus skor
81
minimalnya 23,3, siklus1 skornya 65, siklus 2 skornya 75 dan siklus 3 skornya 80.
Kenaikan skor minimal pada pra siklus sebesar 23,3 menjadi 65 pada siklus 1 dan
meningkat menjadi 75 pada siklus 2 kemudian menjadi 80 pada siklus 3.
Kenaikan skor maksimal minimal pada pra siklus, siklus 1, siklus 2 dan siklus 3
juga ikut meningkatkan perolehan skor rata-rata yang ditunjukkan dengan grafik
warna coklat. Perbandingan skor rata-rata dari pra siklus sebesar 34,17 meningkat
menjadi 78,17 pada siklus 1. Kemudian pada siklus 2 rata-rata skor 85,67 dan
meningkat menjadi 88,33 pada siklus 3.
Dalam penelitian ini hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa hasil
belajar tema tempat tinggalku sub tema lingkungan tempat tinggalku melalui
model pembelajaran GI siswa kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang
semester II tahun 2013/2014 terbukti mengalami peningkatan.
Top Related