8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
1/34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori-teori yang telah didapatkan di perkuliahan membutuhkan penerapan
langsung di lapangan. Hal ini diperlukan karena sebagai suatu perkenalan
lapangan yang baik dimana aspek yang terkandung didalamnya dapat terlaksana
dengan baik dan penerapan dapat mencapai sasaran. Tidak hanya mengenal teori
diperkuliahan, tetapi diperlukan adanya aplikasi dari kondisi yang sebenarnya di
lapangan.
Fieldtrip Prinsip Stratigrafi merupakan kegiatan praktek lapangan yang
dilaksanakan dalam rangka peninjauan atau penelitian aspek Stratigrafi daerah
tersebut. Dalam kegiatan ini mahasisa dapat melihat langsung kenampakan
lapisan-lapisan batuan, serta aspek ! aspek yang mendukungnya yang dapat
berupa struktur sedimen, fosil, mineralisasi ataupun aspek ! aspek lainnya yang
ada pada daerah tersebut. Dalam hal ini dimaksudkan agar mahasisa dapat
meningkatkan kemampuan serta pemahaman terhadap aspek-aspek stratigrafi
suatu daerah.
1.2 Maksud dan Tujuan
"aksud dari kegiatan praktek lapangan yang dilaksanakan ini adalah
untuk mengetahui segala aspek ! aspek yang termasuk dalam stratigrafi daerah
#
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
2/34
penelitian sebagai aspek stratigrafi yang dapat meakili dari seluruh aspek
stratigrafi yang ada.
Sedangkan tujuan dari Praktek $apangan Prinsip Stratigrafi ini, yaitu %
#. &ntuk mengetahui litologi penyusun daerah penelitian
'. &ntuk mengadakan pengukuran stratigrafi langsung di lapangan.
(. &ntuk menentukan lingkungan pengendapan lapisan batuan yang
ada pada daerah penelitian.
). Dapat menentukan urut-urutan lapisan batuan secara *ertikal
pada daerah penelitian serta menentukan proses-proses yang terjadi di
dalamnya.
+. &ntuk membuat suatu rekonstruksi sejarah geologi daerah Tagari
berdasarkan urutan pembentukan litologi.
1.3 Batasan Masalah
Pembahasan laporan ini dibatasi oleh stratigrafi daerah penelitian
berdasarkan satuan batuan tidak resmi yang di tentukan oleh dasar penamaan, ciri
litologi, umur, lingkungan pengandapan dam hubungan dengan satuan lainnya.
1.4 aktu! L"kas#! dan $esa%&a#an Daerah
$okasi penelitian secara administratif, daerah Tagari yang merupakan
daerah penelitian, terletak di sebelah &tara dan termasuk dalam ecamatan
Tallunglipu abupaten Toraja &tara Propinsi Sulaesi Selatan.
Field trip ini dilaksanakan pada hari umat ! "inggu, tanggal #+ ! #
/o*ember '0#) yang bertempat di daerah Tagari. Secara administratif daerah
'
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
3/34
penelitian ini termasuk dalam ilayah Tagari abupaten Toraja &tara Pro*insi
Sulaesi Selatan sekitar ('+ km sebelah utara ota "akassar dan (+ km sebelah
utara "akale 1ibukota abupaten Tana Toraja2. Dan secara geografis daerah
penelitian ini terletak pada koordinat ##3o+45006 - ##3o+35006 7T dan 'o+#5006 -
'o+(5006 $S.
$okasi Penelitian
8ambar #.# Peta Tunjuk $okasi Penelitian
(
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
4/34
1.' Man(aat Penel#t#an
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk menentukan umur,
lingkungan pengendapan batuan dalam mengkorelasikan satuan batuan yang
terdapat di daerah penelitian.
1.) Alat dan Bahan
9lat dan bahan yang digunakan selama penelitian berlangsung adalah %
#. Peta Topografi bersekala # % '+.000
'. Palu 8eologi
(. ompas 8eologi Tipe 7runton
). $up dengan pembesaran '0 :
+. omparator klasifikasi batuan sediment, beku.
4. Pita meter
. 7uku catatan lapangan
;. antong sampel
3. $arutan H
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
5/34
2. Brower 1#3''2, menyelidiki hubungan antara Formasi serpih
Tembaga dengan 7atugamping >osen pada kaki gunung $atimojong
bagian 7arat.
3. Djuri & Sudjatmiko 1#3)2, membuat Peta 8eologi $embar "ajene
dan bagian 7arat Palopo dengan skala # % '+.000.
4. Jumhani & Hilman 1#332, meneliti tentang urutan stratigrafi daerah
Tana Toraja dan Sekitarnya.
5. Sakae Ichihana, Ir. Yahya Sunarya & Ir. Kowara Yudawinata
1#332, meneliti tentang endapan bijih didaerah Sangkaropi dan
=umanga.
6. Sartono & !tadiredja 1#3;#2, meneliti tentang geologi uarter
Sulaesi Selatan dan Tenggara.
7. "etuo Yohida, #hairullah Ha$ullah, & "ohru %htagaki 1#3;'2,
meneliti tentang endapan tipe uroko di daerah Sangkaropi
8. m$ang 'o(ang Samuel 1#3342, 8eologi dan ?onasi 7iostratigrafi
satuan Tufa daerah 7atu Tumonga kecamatan Sesean abupaten
Tana Toraja.
9.Sa(ta Ika Yunita 1#3342, 8eologi dan ?onasi 7iostratigrafi
7atugamping Suaya daerah Suaya ecamatan Sesean abupaten
Tana Toraja.
+
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
6/34
BAB II
TIN*AUAN PU+TA$A
2.1 Peta ,e"l"g#! Pena%&ang ,e"l"g# dan $"l"% +trat#gra(#
Peta 8eologi adalah peta yang memberikan gambaran mengenai seluruh
penyebaran dan susunan dari lapisan-lapisan batuan dengan memakai arna atau
simbol, sedangkan tanda-tanda yang terlihat di dalamnya dapat memberikan
pencerminan dalam tiga dimensi mengenai susunan batuan di baah permukaan.
&nsur-unsur yang umum dijumpai pada peta geologi adalah % Penyebaran lateral
satuan batuan, penampang geologi, sayatan geologi, simbol atau arna batuan,
struktur geologi, nama daerah geografi suatu daerah, kedudukan batuan, umur
setiap satuan batuan, dll.
Penampang 8eologi adalah penampang yang memberikan gambaran
mengenai bentuk relief dari suatu peta geologi termasuk didalamnya mengenai
penyebaran satuan batuan dan struktur geologi yang berkembang dalam bentuk
tiga dimensi.
olom Stratigrafi adalah suatu gambaran urutan-urutan susunan batuan
secara *ertikal lapisan-lapisan batuan yang memuat data-data litologi terperinci
dari urutan-urutan perlapisan suatu satuan stratigrafi 1Formasi, elompok,
9nggota dan sebagainya2, ketebalan yang teliti dari tiap-tiap satuan stratigrafi
yang dapat digunakan untuk mendapatkan atau mempelajari hubungan stratigrafi
antar satuan batuan dan urut-urutan sedimentasi dalam arah *ertikal secara detail,
untuk menafsirkan lingkungan pengendapan.
4
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
7/34
9dapun unsur-unsur yang terdapat dalam suatu kolom stratigrafi secara berurutan
yaitu %
#. olom &mur, kolom ini dimaksudkan untuk memberikan keterangan umur
batuan.
'. olom Formasi, kolom ini diisi berdasarkan penamaan resmi dari suatu satuan
batuan yang telah diakui oleh komisi Sandi Stratigrafi @ndonesia.
(. olom Satuan 7atuan, kolom ini diisi dengan penamaan resmi 1elompok,
Formasi, 9nggota, dlll2 ataupun tak resmi 1berdasarkan ciri umumnya2 dari
satuan yang ada.
). olom etebalan, diisi berdasarkan data hasil perhitungan ketebalan baik
hasil pengukuran langsung di lapangan maupun hasil pengukuran pada
penampang geologi.
+. olom 7esar 7utir dan struktur sedimen, diisi berdasarkan hasil deskripsi
lapangan mengenai besar butir dan struktur sedimen. 8unakan simbol struktur
sedimen yang sudah baku atau laAim digunakan.
4. Simbol litologi, simbol litologi digambarkan berdasarkan data litologi yang
diamati di lapangan. 8unakan simbol-simbol yang sudah baku kalau ada
simbol-simbol yang perlu ditambahkan, misalnya adanya fosil foram, sisa
tumbuhan sebaiknya diletakkan pada bagian ini.
. >kpresi topografi, ekspresi topografi ini bertujuan untuk memberikan
gambaran yang identik antara besar butir yang simetris terhadap ekspresi
topografi mirip dengan bentuk log SP yang biasanya simetris terhadap log
=esisti*ity.
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
8/34
;. olom Pemerian, kolom ini diisi menurut aturan yang telah umum atau yang
meakili ciri satuan batuan digunakan dan sesuai dengan kebutuhan. 9dapun
urutan susunan pemerian yang dianjurkan, yaitu %
#. /ama satuan batuan, nama untuk satuan sebaiknya memakai ciri umum dari
satuan batuan.
'. 7atuan utama dan sisipan atau perselingannya serta organisasi antar lapisan.
(. Pemerian litologi setiap lapisan 1/ama batuan, arna, tekstur, komposisi,
struktur sedimen, dll2.
). Hubungan dengan satuan di atas atau di baahnya, misalnya hubungan yang
tegas atau tajam, berangsur, batas erosi, atau ketidakselarasan, kontak patahan,
kontak intrusi, dll.
+. andungan Fosil, kandungan fosil yang dicantumkan padsa kolom ini
sebaiknya hanya fosil-fosil yang diagnostik 1untuk umur dan lingkungan
pengendapan2, hal tersebut untuk memperkuat penafsiran umur dan
lingkungan pengendapan.
4. $ingkungan pengendapan, lingkungan pengendapan dapat ditentukan setelah
melalui analisis baik yang berdasarkan urutan *ertikal 1analisis stratigrafi2 atau
analisis fosil bentos.
2.2 $et#dakselarasan
;
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
9/34
etidakselarasan atau B&nconformity6 adalah kontak suatu batuan yang
menunjukkan adanya suatu selang pengendapan yang hilang dalam urutan dan
sisitem sedimentasi. Pengendapan yang hilang tidak terekam oleh stratigrafi
batuan disebut Bhiatus6.
Suatu batuan yang kontak tidak selaras dapat menunjukkan perbedaan
umur, kedudukan perlapisan, fasies dan dapat pula sangat sulit dibedakan
diantaranya. etidakselarasan regional dapat dilihat langsung di lapangan dengan
gejala-gejalanya dan dapat pula tampak dalam peta geologi. etidakselarasan
dapat terbentuk sebagai akibat akti*itas tektonik yang berulang-ulang atau terus
menerus sehingga menyebabkan dasar cekungan naik-turun, namun dalam skala
lambat dan lama, selain akti*itas tektonik dapat pula terjadi oleh pengaruh
transgresi dan regresi.
a. 8ejala-gejala ketidakselarasan adalah %
#. 8ap Paleontologi, yaitu hilangnya suatu umur fosil dan ditemukannya fosil
yang berbeda umur relatif jauh pada kontak di antara dua batuan, misalnya
batuan berumur apur kontak dengan batuan "iosen.
'. 8ap Stratigrafi, yaitu hilang atau berubahnya sutau lapisan batuan secara
menyolok akibat terhentinya proses pengendapan, sehingga menunjukkan
urutan lapisan batuan dengan sifat yang sangat berbeda atau kontak di antara
dua batuan yang berbeda jenis dan genesanya.
b. lasifikasi etidakselarasan
3
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
10/34
7erdasarkan atas kedudukan lapisan dan jenis batuan yang kontak
tidak selaras, maka dapat digolongkan atas %
#. 9ngular &nconformity
"erupakan kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan saling
menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh
pengendapan batuan sedimen yang baru 1muda2.
'. Disconformity atau Paralel &nconformity
"erupakan jenis ketidakselarasan yang paralel antara dua batuan, tidak
memperlihatkan hubungan yang menyudut, terbentuk tanpa gangguan struktur,
akan tetapi memperlihatkan adanya kesan erosi dengan permukaan tidak rata,
kemungkinan hal ini terbentuk oleh akibat regresi dan transgresi.
(. /onconformity
"erupakan ketidakselarasan yang terjadi di antara batuan sedimen dengan
batuan beku. 7atuan beku yang lebih tua telah tererosi, kemudian terjadi genang
laut 1transgresi2 yang disusul dengan pengendapan di atasnya.
2.3 $las#(#kas# ket#dakselarasan
7erdasarkan atas kedudukan lapisan dan jenis batuan yang kontak tidak
selaras, maka dapat digolongkan atas %
#. 9ngular &nconformityC kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan
hubungan saling menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan
kemudian disusul oleh pengendapan batuan sediemn yang baru 1"uda2.
'. Disconformity atau parallel
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
11/34
tidak terlalu nampak yang kemungkinan terbentuk oleh akibat regresi atau
transgresi.(. /onconformityC etidakselarasan ang terjadi di antara batuan sedimen
dengan batuan beku, batuan beku yang lebih tua telah tererosi, kemudian
terjadi genang laut 1Transgresi2 yang disusul dengan proses pengendapan
diatasnya.
). Paraconformity
Paraconformity terjadi ketika sedimentasi tidak terjadi untuk aktu
yang lama namun lapisan batuan yang terakhir tidak mengalami erosi.
Secara kasat mata perlapisan batuan hasil paraconformity terlihat normal
seperti lapisan batuan yang terbentuk secara selaras.
##
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
12/34
BAB III
MET-D-L-,I PENELITIAN
3.1 Met"de Penel#t#an
"etode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
pemetaan geologi permukaan yang menggunakan peta dasar berskala # % #0.000
dengan pengamatan langsung pengambilan data di lapangan yang meliputi data
geologi baik berupa data geomorfologi, stratigrafi 1litologi2, dan data struktur
geologi.
3.2 Taha&an Penel#t#an
Penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan meliputiC tahap persiapan,
tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, tahap analisis data, dan tahap
penyusunan laporan dengan hasil dalam bentuk $aporan $apangan. Tiap-tiap
tahapan akan diuraikan sebagai berikut %
3.2.1Taha& Pers#a&an
Tahap persiapan ini merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan
sebelum melaksanakan pengambilan data lapangan atau penelitian diantaranya
meliputi %
• Penyelesaian administrasi dalam bentuk pengurusan iAin penelitian dan
kelengkapan administrasi lain.
• Studi pendahuluan, yang meliputiC studi literatur tentang geologi regional
daerah penelitian dan beberapa laporan peneliti terdahulu serta literatur
yang membahas tentang teori yang berhubungan dengan kondisi daerah
penelitian.
#'
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
13/34
• Pengadaan peta dasar dan interpretasi peta topografi daerah penelitian
untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi topografi daerah penelitian
untuk memudahkan dalam perencanaan jalur sebelum ke lapangan
mengambil data.
• Persiapan sarana transportasi untuk dipakai ke daerah penelitian
• Pengadaan perlengkapan, perincian biaya dan jadal rencana kegiatan
agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan lancar dan sistematis.
3.2.2 Taha& Pengu%&ulan Data
Pada tahapan ini merupakan tahapan dimana dilaksanakan kegiatan
penelitian lapangan, yakni melakukan pengambilan data-data yang
diperlukan dalam bentuk data $itologi, geomorfologi, struktur geologi,
foto singkapan dan "easuring Section.
3.2.3 Taha& Peng"lahan Data
Tahap ini merupakan tahap dimana data-data hasil analisa
laboratorium dan data-data lainnya dari hasil pengukuran dilapangan seperti
data stratigrafi diolah untuk mempermudah dalam penarikan kesimpulan
sebagai hasil akhir dari pembuatan laporan ini.
Pengolahan data Stratigrafi antara lain %
• Pengolahan data geologi untuk mengetahui kondisi fisik batuan
secara megaskopis.
• "engamati kandungan fosil bentonik dan planktonik untuk
mengetahui lingkungan pengendapan dan umur dari litologi yang
dijumpai.
• Pembuatan penampang stratigrafi terukur.
• Perhitungan ketebalan satuan batuan.
#(
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
14/34
3.2.4 Taha& Anal#s#s Data
Tahap analisis laboratorium merupakan kegiatan yang dilakukan
setelah kembali dari lokasi penelitian yang meliputi beberapa analisa, yaitu %
• 9nalisa "ikropaleontologi dan stratigrafi dimaksud untuk mengetahui
kandungan fosil dari batuan yang dijumpai pada daerah penelitian yang
digunakan untuk penentuan umur relatif dan lingkungan pengendapan.
• 9nalisis Struktur 8eologi, dilakukan untuk mengetahui jenis struktur yang
bekerja pada daerah penelitian sehingga dapat diketahui mekanisme
struktur pada daerah penelitian.
• 9nalisis 8eomorfologi, dilakukan untuk mengelompokkan satuan-satuan
bentangalam berdasarkan data-data geomorfologi, penentuan jenis dan
pola pengaliran sungai serta stadia daerah penelitian.
3.3 Penusunan La&"ran Penel#t#an
Tahap ini merupakan akhir dari seluruh rangkaian penelitian
berupa kompilasi data yang dituangkan dalam bentuk tulisan yaitu
$aporan $apangan.
#)
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
15/34
8ambar (.#. Skema Tahapan Penelitian
#+
Persiapan Studi Pustaka % 8eologi regional,
9dministrasi, Perlengkapan
Penelitian $apangan
9nalisa $aboratorium
9nalisa 8eomorfologi
9nalisa Struktur 8eologi
Pengolahan DataPembuatan Peta
La&"ran
9nalisa "ikropaleontologi
Penyusunan $aporan
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
16/34
BAB I/
,E-L-,I DAE0AH PENELITIAN
4.1 ,e"l"g# 0eg#"nal
Stratigrafi regional daerah penelitian didasarkan pada pembahasan
stratigrafi pada B8eologi $embar "ajene dan 7agian 7arat $embar Palopo,
Sulaesi SelatanB , oleh +udjat%#k"! +. Bahr# dan +uk#d", #33;.
Pengelompokan dan penamaan satuan batuan pada daerah penelitian
didasarkan pada litostratigrafi tidak resmi, yang bersendikan pada ciri litologi,
dominasi batuan, keseragaman gejala litologi, hubungan stratigrafi antara batuan
yang satu dengan batuan yang lain, serta hubungan tektonik batuan, sehingga
dapat disebandingkan baik secara *ertikal maupun lateral dan dapat dipetakan
dalam sekala #%'+.000 1Sandi Stratigrafi @ndonesia, #3342.
4.1.1 ,e"%"r("l"g# 0eg#"nal
Ditinjau dari geomorfologi regional daerah penelitian terletak pada 7usur
Sulaesi 7arat bagian utara yang dicirikan oleh akti*itas *olkanik dan intrusi
magma bersifat kalk-alkalin berkomposisikan asam hingga intermedit yang terdiri
dari pegunungan, perbukitan dan dataran rendah. Daerah pegunungan menempati
bagian &tara, 7arat dan Selatan sedangkan bagian tengah merupakan perbukitan
bergelombang dan bagian timur merupakan dataran rendah.
7erdasarkan tektonik lempeng 1Sukamto, #3+2 Sulaesi dapat dibagi
menjadi tiga mandala geologi yaitu "andala Sulaesi 7arat, "andala Sulaesi
Timur dan 7anggai-Sula. "asing-masing mandala geologi ini dicirikan oleh
*ariasi batuan, struktur dan sejarah geologi yang berbeda satu sama lain. Daerah
penelitian merupakan bagian dari "andala Sulaesi 7arat yang berbatasan
#4
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
17/34
dengan "andala Sulaesi Timur, dimana keduanya dipisahkan oleh sesar Palu-
oro.
4.1.2 +trat#gra(# 0eg#"nal
7erdasarkan peta geologi $embar "ajene dan Palopo 7agian 7arat 1Djuri
dan Sudjatmiko, #3)2 batuan tertua adalah Formasi $atimojong 1Tkl2 yang
berumur apur dengan ketebalan kurang lebih #000 meter. Formasi ini telah
termetamorfisme terdiri dari filit, serpih, rijang, marmer, karsit dan beberapa
intrusi bersifat menengah hingga basa, baik berupa stock maupun berupa retas-
retas. Diatasnya diendapkan secara tidak selaras Formasi Toraja yang terdiri dari
Tersier >osen Toraja 1Tet2 dan Tersier >osen Toraja $imestone 1Tetl2 yang
berumur >osen terdiri dari serpih, batugamping dan batupasir serta setempat
batubara, batuan ini telah mengalami perlipatan kuat. Diatasnya dijumpai batuan
*olklanik $amasi yang berumur Eligosen, terdiri dari aliran la*a bersusunan
basaltik hingga andesitik, breksi *ulkanik, batupasir dan batulempung, setempat-
setempat mengandung feldspatoid. ebanyakan batuan terkersikkan dan
terkloritisasi serta tidak dijumpai adanya fosil 1Djuri dan Sudjatmiko, #3)2.
Satuan batuan Tmb dan Tmpss yang beranggotakan napal dengan sisipan
batugamping yang setempat-setempat mengandung batupasir gampingan,
konglomerat dan breksi yang berumur "iosen 9al hingga "iosen Tengah.
Satuan batuan Tmc yang terdiri dari konglomerat, meliputi sedikit batupasir
glaukonit, serpih, mengandung fosil mollusca. etebalan batuan ini mencapai
1#00-)002 meter, berumur "iosen Tengah hingga Pliosen.
#
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
18/34
7aik satuan Tmb, Tmpss dan Tmc ini mempunyai hubungan menjemari
dengan satuan batuan Tmp* yang terdiri dari la*a yang bersusunan andesitik,
piroksenit dan andesitik trakit, kelompok satuan batuan ini berumur "iosen 9al
hingga Pliosen dan mempunyai ketebalan 1+00-#0002 meter.
Di atas satuan batuan Tmp* terendapkan secara tidak selaras satuan batuan
Tmpl yang beranggotakan batugamping koral "iosen 9khir hingga Pliosen.
Dibeberapa tempat juga dijumpai satuan Tmpa yang merupakan molasa Sulaesi
dari Sarasin, dimana Sarasin 1#3;#2 terdiri dari konglomerat, batupasir,
batulempung dan napal dengan selingan batugamping dan lignit.
Terdapat beberapa intrusi yang umumnya bersusunan asam sampai
intermedit seperti granit, granodiorit, diorit, sienit, monAonit kuarsa dan riolit.
Setempat dijumpai gabro di 8. Pangi, singkapan terbesar di 8. Paroreang yang
menerus sampai daerah 8. 8andadeata di lembar "amuju 1Djuri dan
Sudjatmiko, #3)2. &murnya diduga Pliosen karena menerobos batuan gunungapi
alimbong yang berumur "io-Pliosen, serta berdasarkan kesebandingan dengan
granit di $embar Pasangkayu yang berumur (,(+ juta tahun G Pliosen 9khir
1Sukamto, #3+2.
Satuan 7atuan termuda berupa endapan alu*ial dan pantai yang terdiri dari
lempung, lanau, pasir kerikil dan setempat-setempat terdapat terdapat terumbu
koral 1al2 menempati daerah pesisir timur dan barat, daerah ini berbatasan
langsung dengan laut serta daerah disekitar Danau Tempe berumur Holosen dan
proses pengendapannya berlangsung sampai sekarang.
#;
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
19/34
1.1.3 +truktur ,e"l"g# 0eg#"nal
Strukutr geologi daerah Sulaesi memperlihatkan keadaan yang sangat
komplek, ditinjau dari tektonik regional mengalami beberapa fase tektonik akibat
dari pengaruh pergerakan 1(2 tiga lempeng antara lain lempeng Pasifik, 9ustralia
dan >urasia. Pergerakan tersebut mengakibatkan terbentuknya struktur perlipatan
dan pensesaran antara lain sesar mendatar mengiri Palu-oro yang memisahkan
$aut Sulaesi dan Selat "akassar dan diperkirakan masih aktif sampai sekarang
dan telah bergeser sejauh +0 kilometer 1Tjia dan ?akaria,#3( dalam
Sukamto,#3+2.
9rah gerak sesar Palu-koro memperlihatkan kesamaan gerak dengan jalur
sesar "atano dan jalur sesar Sorong dan pola sesar sungkupnya memperlihatkan
arah sesar yang konseken terhadap "andala 7anggai-Sula. Hal ini
memperlihatkan baha terdapat pemampatan mendatar yang disebabkan oleh
"andala 7anggai-Sula yang bergerak ke arah barat, kemudian akibat lempeng
9sia yang bergerak dari arah 7aratlaut menyebabkan terbentuknya jalur
penunjaman Sulaesi &tara sehingga pergerakan dari sesar Palu-oro makin aktif
1Simandjuntak, #3;42.
Daerah penelitian terpetakan dalam $embar "ajene dan bagian barat
palopo yang termasuk dalam "andala 8eologi Sulaesi 7arat 1Sukamto, #3+2.
"andala ini dicirikan oleh batuan sedimen laut dalam berumur apur ! Paleogen
yang kemudian berkembang menjadi batuan gunungapi baah laut dan akhirnya
gunungapi darat di akhir Tersier. 7atuan terobosan granitan berumur "iosen !
Pliosen juga mencirikan mandala ini. Sejarah tektoniknya dapat diuraikan mulai
#3
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
20/34
dari jaman kapur , yaitu saat "andala 8eologi Sulaesi Timur bergerak ke 7arat
mengikuti gerakan tunjaman landai ke barat di bagian timur "andala Sulaesi
7arat. Penunjaman ini berlangsung hingga hingga "iosen Tengah , saat kedua
mandala tersebut bersatu pada akhir "iosen Tengah sampai Pliosen terjadi
pengendapan sedimen molase secara tak selaras di atas seluruh mandala geologi
di Sulaesi, serta terjadi terobosan batuan granitan di "andala 8eologi Sulaesi
7arat. Pada Plio-Pliosen seluruh daerah Sulaesi tercenanga. Di daerah pemetaan
pencenangaan ini diduga telah mengakibatkan terbentuknya lipatan dengan sumbu
berarah baratlaut ! tenggara, serta sesar naik dengan bidang sesar miring ke timur.
Setelah itu seluruh daerah Sulaesi terangkat dan membentuk bentang alam
seperti sekarang ini.
4.2 ,e"l"g# Daerah Penel#t#an
4.2.1 ,e"%"r("l"g# Daerah Penel#t#an
Pembahasan geomorfologi daerah penelitian ini meliputi pembagian
satuan geomorfologi, uraian tentang sungai, jenis pola aliran sungai, klasifikasi
sungai, tipe genetik dan stadia sungai pada daerah penelitian yang akhirnya dapat
mengetahui stadia daerah penelitian. Pembahasan terhadap unsur-unsur
geomorfologi tersebut berdasarkan pada kondisi geologi yang dijumpai di
lapangan sehingga dapat dibuat kesimpulan tentang stadia daerah penelitian.
8eomorfologi daerah penelitian dijumpai berelief datar dengan morfologi
pegunungan dan tingkat pelapukan tinggi. Dijumpai pula jenis pelapukan
spheroidal eathering yaitu jenis pelapukan akibat melimpahnya oksida besi pada
'0
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
21/34
soil dengan *egetasi lebat dan arna soil coklat kemerahan. enis soil pada daerah
penelitian adalah soil residual dengan tata guna lahan sebagai pemukiman.
4.2.2 +trat#gra(# Daerah Penel#t#an
Pengelompokan dan penamaan satuan batuan pada daerah penelitian
didasarkan pada litostratigrafi tidak resmi, yang bersendikan pada ciri litologi,
dominasi batuan, keseragaman gejala litologi, hubungan stratigrafi antara batuan
yang satu dengan batuan yang lain, serta hubungan tektonik batuan, sehingga
dapat disebandingkan baik secara *ertikal maupun lateral dan dapat dipetakan
dalam sekala #%'+.000 1Sandi Stratigrafi @ndonesia, #3342.
Secara umum litologi penyusun daerah penelitian merupakan batuan
sedimen. 7erdasarkan litostratografi tidak resmi, maka pada daerah penelitian
dijumpai dua satuan batuan tidak resmi yang diurutkan dari muda ke tua, yaitu %
#. Satuan batupasir
'. Satuan batulempung
Pembahasan satuan batuan pada daerah penelitian dimulai dari satuan
tertua ke satuan termuda. "eliputi uraian mengenai dasar penamaan, ciri litologi
berupa karakteristik megaskopis dan petrografis, penyebaran, dan ketebalan,
lingkungan pengendapan dan pembentukan, umur, serta hubungan stratigrafi.
4.2.2.1 +atuan Batule%&ung
• Dasar penamaan
Dasar penamaan satuan 7atulempung ini yaitu berdasarkan atas ciri litologi
dan penyebaran yang mendominasi pada satuan batuan ini secara lateral serta
dapat terpetakan dalam skala peta #%'+.000. $itologi yang menyusun satuan ini
'#
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
22/34
yaitu 7atulempung, berdasarkan hal tersebut maka penamaan satuan ini yaitu
satuan 7atulempung.
•
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
23/34
Hubungan stratigrafi antara satuan 7atulempung dengan satuan 7atupasir
yang berada di atasnya adalah selaras. Hal ini didasarkan pada umur satuan
7atulempung dan Satuan 7atupasir yang berumur "iosen Tengah bagian 7aah.
4.2.2.2 +atuan Batu&as#r
• Dasar penamaan
Dasar penamaan satuan 7atupasir ini yaitu berdasarkan atas ciri litologi dan
penyebaran yang mendominasi pada satuan batuan ini secara lateral serta dapat
terpetakan dalam skala peta #%'+.000. $itologi yang menyusun satuan ini yaitu
7atulempung, berdasarkan hal tersebut maka penamaan satuan ini yaitu satuan
7atupasir.
•
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
24/34
7erdasarkan penarikan umur relatif dari kandungan fosil planktonik yang
dijumpai, maka umur satuan ini adalah "iosen 9tas bagian Tengah sampai
Pliosen 9tas.
7erdasarkan penentuan lingkungan pengendapan dari satuan ini
berdasarkan kandungan fosil bentonik yang dijumpai, maka satuan ini
terendapkan pada lingkungan laut dangkal.
• Hubungan Stratigrafi
Hubungan stratigrafi antara satuan 7atupasir dengan satuan 7atulempung
yang berada di baahnya adalah selaras. Hal ini didasarkan pada umur satuan
7atulempung dan Satuan 7atupasir yang berumur "iosen 7aah bagian 7aah.
4.2.3 +truktur ,e"l"g# Daerah Penel#t#an
Pembahasan mengenai struktur geologi daerah penelitian meliputi
pembahasan mengenai indikasi pola struktur geologi yang dijumpai di lokasi
penelitian, jenis struktur yang dijumpai, umur dari struktur tersebut yang
berhubungan dengan kronologi urutan pembentukan struktur juga hubungannya
dengan stratigrafi daerah penelitian, serta pada kondisi fisik bagaimana struktur
tersebut terbentuk 1mekanisme struktur geologi2. /amun, pada daerah penelitian
tidak dijumpai adanya gejala struktur.
')
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
25/34
BAB /
HA+IL DAN PEMBAHA+AN
'.1 Has#l Penel#t#an
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil-hasil berupa data-data
geologi seperti jenis litologi yang menyusun daerah penelitian, umur dari daerah
penelitian, lingkungan pengendapan dimana terendapkannya satuan-satuan pada
daerah penelitian, sehingga kita dapat mengetahui sejarah geologi dari daerah
penelitian.
• enis-enis $itologi
enis-jenis litologi yang menyusun daerah penelitian terdiri dari dua jenis
litologi yaitu batulempung dan batupasir. 7atupasir memiliki ciri fisik arna segar
merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi baik,
kemas tertutup, dan struktur berlapis. 7atulempung memiliki ciri fisik arna
segar kuning kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi
baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.
• &mur dari Daerah Penelitian
&mur dari daerah penelitian berdasarkan kandungan fosil pklanktonik
yang dijumpai berumur "iosen Tengah 7agian 7aah sampai "iosen 9tas
bagian 7aah. Selama masa ini terjadi pengendapan berulang dimana
mnghasilkan lapisan selang-seling antara batupasir dan batulempung.
• $ingkungan Pengendapan
'+
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
26/34
$ingkungan pengendapan dari daerah penelitian berdasarkan kandungan
fosil bentonik yang dijumpai berada pada lingkungan laut dalam hingga laut
dangkal.
'.2 Pe%ahasan
• $apisan #
Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batulempung dengan ciri fisik arna
segar kuning kecoklatan, arna lapuk coklat hitam, tekstur klastik, sortasi baik,
kemas tertutup, dan struktur berlapis. "emiliki kandungan fosil planktonik berupa
)lo$orotalia (eudomiocenica 7E$$@ and 7>="&D>? , )lo$orotalia citula
17=9D2, )lo$orotalia mayeri ="&D>? , )lo$orotalia
citula 17=9D2, )lo$orotalia mayeri
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
27/34
(eri(heroronda 7E$$@, )lo$orotalia (eudomenardii ="&D>? , )lo$orotalia
citula 17=9D2, )lo$orotalia lo$ata 7>="&D>?, )lo$orotalia
truncataloide 1D5E=7@8/2, )lo$orotalia (eudomenardii
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
28/34
Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna
segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi
baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.
•$apisan
Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna
segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi
baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.
•$apisan ;
Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna
segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi
baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.
• $apisan 3
Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batulempung dengan ciri fisik
arna segar kuning kecoklatan, arna lapuk coklat hitam, tekstur klastik, sortasi
baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis. "emiliki kandungan fosil planktonik
berupa )lo$orotalia menardii 1D,E=7@8/2 , )lo$orotalia mayeri $$@SE= and 79//>=, dan )lo$orotalia
(eudomiocenica 7E$$@ and 7>="&D>?. Dan kandungan fosil bentonik
berupa "e-tularia flintii ?, 'eudocrhryalida dominicana, dan )audryna guanajayeni
7ermudeA.
•$apisan #0
';
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
29/34
Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna
segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi
baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.
•$apisan ##
Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna
segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi
baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.
•$apisan #'
Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batulempung dengan ciri fisik
arna segar kuning kecoklatan, arna lapuk coklat hitam, tekstur klastik, sortasi
baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.
•$apisan #(
Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna
segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi
baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.
•$apisan #)
Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batulempung dengan ciri fisik arna
segar kuning kecoklatan, arna lapuk hitam, tekstur klastik, sortasi baik, kemas
tertutup, dan struktur berlapis. andungan fosil planktonik berupa )lo$orotalia
menardii 1D,E=7@8/2 , )lo$orotalia dehicen 1
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
30/34
"e-tularia conica, irgulina donime-icana, *igerina me-icana, dan )audryna
guanajayeni.
•$apisan #+
Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna
segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi
baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.
•
$apisan #4
Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batulempung dengan ciri fisik
arna segar kuning kecoklatan, arna lapuk hitam, tekstur klastik, sortasi baik,
kemas tertutup, dan struktur berlapis. andungan fosil planktonik berupa
)lo$orotalia menardii 1D,E=7@8/2 , )lo$orotalia dehicen 1
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
31/34
Sejarah geologi daerah Tagari kecamatan Tallunglipu abupaten Toraja
&tara pro*insi Sulaesi Selatan dimulai pada kala "iosen 9tas 7agian 7aah,
dimana terjadi pengendapan material sedimen berukuran lempung pada
lingkungan laut dalam. Selanjutnya terjadi proses pengendapan material sedimen
berukuran pasir halus pada lingkungan laut dangkal dengan arus yang lebih
tenang, setelah terendapkan batupasir halus kemudian terendapkan material yang
berukuran lebih kasar sehingga menghasilkan batupasir sedang. Proses ini terjadi
terus menerus sehingga menimbulkan perlapisan berseling.
9ktifitas tektonik dan erosi masih terus berlanjut hingga saat ini sehingga
dapat dijumpai bentuk geomorfologi seperti saat ini.
.
(#
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
32/34
BAB /I
PENUTUP
).1 $es#%&ulan
9dapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pengolahan data yang
telah dilakukan di daerah penelitian adalah sebagai berikut%
#. Satuan batuan yang terdapat pada daerah penelitian berupa Satuan lempung
dan Satuan batupasir.
'. &mur dari daerah penelitian adalah "iosen 9tas bagian Tengah sampai
Pliosen 9tas
(. $ingkungan pengendapan dari daerah penelitian adalah laut dalam dan laut
dalam.
). enis $itologi yang menyusun daerah penelitian adalah 7atulempung
7atupasir halus dan 7atupasir sedang
).2 +aran
$aporan ini dapat dijadikan acuan untuk mengkorelasikan satuan batuan
yang terdapat di daerah lain serta pembuatan paleografi dan sejarah geologi suatu
daerah dalam disiplin ilmu geologi.
DATA0 PU+TA$A
('
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
33/34
9nonim.http%GGtheotherofmyself.ordpress.comG'0##G0G')Ggeologisejarah-teoriG.
Diakses pada tanggal 4 /o*ember '0#) pada pukul '0.)3 @T9.9nonim.http%GGmedlinkup.ordpress.comG'0##G03G'+Gketidakselarasan-
unconformityG. Diakses pada tanggal 4 /o*ember '0#) pada pukul 0;.'+
@T9.
7adgley. #3+3. Structural Methods for The Exploration Geologist page. 106,
Figure 122, Prole! 1"nt.
8abro. '0#). L#t"strat#gra(#.&ni*ersitas HasanuddinC"akassar.
html
@katan 9hli 8eologi.#334. +and# +trat#gra(# Ind"nes#a. akarta
aharuddin ".S.#3;;. Penuntun Prakt#ku% Petr"l"g#.&jung Pandang.
&ni*ersitas Hasanuddin.
9bendanon, >.?7.
(l.31
((
8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)
34/34
Simandjuntak, TE, >. =usmana, Surono dan Supandjono, >2?.???. Penelitian dan
Pengembangan, 8eologi.
Sukamto, =., #3#+ a. )eologic 4a( of Sulawei Sheet III jung 'andang Scale
3@3???.??? 8eological Sur*ey of @ndonesia.
------#3+ b. The Structure of Sulaesi in the light of plate tectonics, 'roc. Aeg,
on the )eol, and 4in Aeource of Southeat !ia. Jakarta@ Indoneian
!ociation of )eologit.
666666=., #3;'. )eologi 0em$ar 'angkajene dan 9atam(one Bagian Barat,
Sulawei. Pusat Penelitian dan Pengembangan 8eologi.
Sukido, D. Satria dan S oesoemadinata, 377, 'eta geologi 0em$ar nrekang
Sulawei, skala # % #00.000, Puslitbang 8eologi.
Top Related