Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

download Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

of 34

Transcript of Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    1/34

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Teori-teori yang telah didapatkan di perkuliahan membutuhkan penerapan

    langsung di lapangan. Hal ini diperlukan karena sebagai suatu perkenalan

    lapangan yang baik dimana aspek yang terkandung didalamnya dapat terlaksana

    dengan baik dan penerapan dapat mencapai sasaran. Tidak hanya mengenal teori

    diperkuliahan, tetapi diperlukan adanya aplikasi dari kondisi yang sebenarnya di

    lapangan.

    Fieldtrip Prinsip Stratigrafi merupakan kegiatan praktek lapangan yang

    dilaksanakan dalam rangka peninjauan atau penelitian aspek Stratigrafi daerah

    tersebut. Dalam kegiatan ini mahasisa dapat melihat langsung kenampakan

    lapisan-lapisan batuan, serta aspek ! aspek yang mendukungnya yang dapat

     berupa struktur sedimen, fosil, mineralisasi ataupun aspek ! aspek lainnya yang

    ada pada daerah tersebut. Dalam hal ini dimaksudkan agar mahasisa dapat

    meningkatkan kemampuan serta pemahaman terhadap aspek-aspek stratigrafi

    suatu daerah.

    1.2 Maksud dan Tujuan

    "aksud dari kegiatan praktek lapangan yang dilaksanakan ini adalah

    untuk mengetahui segala aspek ! aspek yang termasuk dalam stratigrafi daerah

    #

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    2/34

     penelitian sebagai aspek stratigrafi yang dapat meakili dari seluruh aspek 

    stratigrafi yang ada.

    Sedangkan tujuan dari Praktek $apangan Prinsip Stratigrafi ini, yaitu %

    #. &ntuk mengetahui litologi penyusun daerah penelitian

    '. &ntuk mengadakan pengukuran stratigrafi langsung di lapangan.

    (. &ntuk menentukan lingkungan pengendapan lapisan batuan yang

    ada pada daerah penelitian.

    ). Dapat menentukan urut-urutan lapisan batuan secara *ertikal

     pada daerah penelitian serta menentukan proses-proses yang terjadi di

    dalamnya.

    +. &ntuk membuat suatu rekonstruksi sejarah geologi daerah Tagari

     berdasarkan urutan pembentukan litologi.

    1.3 Batasan Masalah

    Pembahasan laporan ini dibatasi oleh stratigrafi daerah penelitian

     berdasarkan satuan batuan tidak resmi yang di tentukan oleh dasar penamaan, ciri

    litologi, umur, lingkungan pengandapan dam hubungan dengan satuan lainnya.

    1.4 aktu! L"kas#! dan $esa%&a#an Daerah

    $okasi penelitian secara administratif, daerah Tagari yang merupakan

    daerah penelitian, terletak di sebelah &tara dan termasuk dalam ecamatan

    Tallunglipu abupaten Toraja &tara Propinsi Sulaesi Selatan.

    Field trip ini dilaksanakan pada hari umat ! "inggu, tanggal #+ ! #

     /o*ember '0#) yang bertempat di daerah Tagari. Secara administratif daerah

    '

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    3/34

     penelitian ini termasuk dalam ilayah Tagari abupaten Toraja &tara Pro*insi

    Sulaesi Selatan sekitar ('+ km sebelah utara ota "akassar dan (+ km sebelah

    utara "akale 1ibukota abupaten Tana Toraja2. Dan secara geografis daerah

     penelitian ini terletak pada koordinat ##3o+45006 - ##3o+35006 7T dan 'o+#5006 -

    'o+(5006 $S.

    $okasi Penelitian

    8ambar #.# Peta Tunjuk $okasi Penelitian

    (

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    4/34

    1.' Man(aat Penel#t#an

    Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk menentukan umur,

    lingkungan pengendapan batuan dalam mengkorelasikan satuan batuan yang

    terdapat di daerah penelitian.

    1.) Alat dan Bahan

    9lat dan bahan yang digunakan selama penelitian berlangsung adalah %

    #. Peta Topografi bersekala # % '+.000

    '. Palu 8eologi

    (. ompas 8eologi Tipe 7runton

    ). $up dengan pembesaran '0 :

    +. omparator klasifikasi batuan sediment, beku.

    4. Pita meter  

    . 7uku catatan lapangan

    ;. antong sampel

    3. $arutan H

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    5/34

    2.  Brower 1#3''2, menyelidiki hubungan antara Formasi serpih

    Tembaga dengan 7atugamping >osen pada kaki gunung $atimojong

     bagian 7arat.

    3.  Djuri & Sudjatmiko 1#3)2, membuat Peta 8eologi $embar "ajene

    dan bagian 7arat Palopo dengan skala # % '+.000.

    4.  Jumhani & Hilman 1#332, meneliti tentang urutan stratigrafi daerah

    Tana Toraja dan Sekitarnya.

    5. Sakae Ichihana, Ir. Yahya Sunarya & Ir. Kowara Yudawinata

    1#332, meneliti tentang endapan bijih didaerah Sangkaropi dan

    =umanga.

    6. Sartono & !tadiredja  1#3;#2, meneliti tentang geologi uarter 

    Sulaesi Selatan dan Tenggara.

    7. "etuo Yohida, #hairullah Ha$ullah, & "ohru %htagaki 1#3;'2,

    meneliti tentang endapan tipe uroko di daerah Sangkaropi

    8.  m$ang 'o(ang Samuel 1#3342, 8eologi dan ?onasi 7iostratigrafi

    satuan Tufa daerah 7atu Tumonga kecamatan Sesean abupaten

    Tana Toraja.

    9.Sa(ta Ika Yunita  1#3342, 8eologi dan ?onasi 7iostratigrafi

    7atugamping Suaya daerah Suaya ecamatan Sesean abupaten

    Tana Toraja.

    +

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    6/34

    BAB II

    TIN*AUAN PU+TA$A

    2.1 Peta ,e"l"g#! Pena%&ang ,e"l"g# dan $"l"% +trat#gra(#

    Peta 8eologi adalah peta yang memberikan gambaran mengenai seluruh

     penyebaran dan susunan dari lapisan-lapisan batuan dengan memakai arna atau

    simbol, sedangkan tanda-tanda yang terlihat di dalamnya dapat memberikan

     pencerminan dalam tiga dimensi mengenai susunan batuan di baah permukaan.

    &nsur-unsur yang umum dijumpai pada peta geologi adalah % Penyebaran lateral

    satuan batuan, penampang geologi, sayatan geologi, simbol atau arna batuan,

    struktur geologi, nama daerah geografi suatu daerah, kedudukan batuan, umur 

    setiap satuan batuan, dll.

    Penampang 8eologi adalah penampang yang memberikan gambaran

    mengenai bentuk relief dari suatu peta geologi termasuk didalamnya mengenai

     penyebaran satuan batuan dan struktur geologi yang berkembang dalam bentuk 

    tiga dimensi.

    olom Stratigrafi adalah suatu gambaran urutan-urutan susunan batuan

    secara *ertikal lapisan-lapisan batuan yang memuat data-data litologi terperinci

    dari urutan-urutan perlapisan suatu satuan stratigrafi 1Formasi, elompok,

    9nggota dan sebagainya2, ketebalan yang teliti dari tiap-tiap satuan stratigrafi

    yang dapat digunakan untuk mendapatkan atau mempelajari hubungan stratigrafi

    antar satuan batuan dan urut-urutan sedimentasi dalam arah *ertikal secara detail,

    untuk menafsirkan lingkungan pengendapan.

    4

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    7/34

    9dapun unsur-unsur yang terdapat dalam suatu kolom stratigrafi secara berurutan

    yaitu %

    #. olom &mur, kolom ini dimaksudkan untuk memberikan keterangan umur 

     batuan.

    '. olom Formasi, kolom ini diisi berdasarkan penamaan resmi dari suatu satuan

     batuan yang telah diakui oleh komisi Sandi Stratigrafi @ndonesia.

    (. olom Satuan 7atuan, kolom ini diisi dengan penamaan resmi 1elompok,

    Formasi, 9nggota, dlll2 ataupun tak resmi 1berdasarkan ciri umumnya2 dari

    satuan yang ada.

    ). olom etebalan, diisi berdasarkan data hasil perhitungan ketebalan baik 

    hasil pengukuran langsung di lapangan maupun hasil pengukuran pada

     penampang geologi.

    +. olom 7esar 7utir dan struktur sedimen, diisi berdasarkan hasil deskripsi

    lapangan mengenai besar butir dan struktur sedimen. 8unakan simbol struktur 

    sedimen yang sudah baku atau laAim digunakan.

    4. Simbol litologi, simbol litologi digambarkan berdasarkan data litologi yang

    diamati di lapangan. 8unakan simbol-simbol yang sudah baku kalau ada

    simbol-simbol yang perlu ditambahkan, misalnya adanya fosil foram, sisa

    tumbuhan sebaiknya diletakkan pada bagian ini.

    . >kpresi topografi, ekspresi topografi ini bertujuan untuk memberikan

    gambaran yang identik antara besar butir yang simetris terhadap ekspresi

    topografi mirip dengan bentuk log SP yang biasanya simetris terhadap log

    =esisti*ity.

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    8/34

    ;. olom Pemerian, kolom ini diisi menurut aturan yang telah umum atau yang

    meakili ciri satuan batuan digunakan dan sesuai dengan kebutuhan. 9dapun

    urutan susunan pemerian yang dianjurkan, yaitu %

    #. /ama satuan batuan, nama untuk satuan sebaiknya memakai ciri umum dari

    satuan batuan.

    '. 7atuan utama dan sisipan atau perselingannya serta organisasi antar lapisan.

    (. Pemerian litologi setiap lapisan 1/ama batuan, arna, tekstur, komposisi,

    struktur sedimen, dll2.

    ). Hubungan dengan satuan di atas atau di baahnya, misalnya hubungan yang

    tegas atau tajam, berangsur, batas erosi, atau ketidakselarasan, kontak patahan,

    kontak intrusi, dll.

    +. andungan Fosil, kandungan fosil yang dicantumkan padsa kolom ini

    sebaiknya hanya fosil-fosil yang diagnostik 1untuk umur dan lingkungan

     pengendapan2, hal tersebut untuk memperkuat penafsiran umur dan

    lingkungan pengendapan.

    4. $ingkungan pengendapan, lingkungan pengendapan dapat ditentukan setelah

    melalui analisis baik yang berdasarkan urutan *ertikal 1analisis stratigrafi2 atau

    analisis fosil bentos.

    2.2 $et#dakselarasan

    ;

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    9/34

    etidakselarasan atau B&nconformity6 adalah kontak suatu batuan yang

    menunjukkan adanya suatu selang pengendapan yang hilang dalam urutan dan

    sisitem sedimentasi. Pengendapan yang hilang tidak terekam oleh stratigrafi

     batuan disebut Bhiatus6.

    Suatu batuan yang kontak tidak selaras dapat menunjukkan perbedaan

    umur, kedudukan perlapisan, fasies dan dapat pula sangat sulit dibedakan

    diantaranya. etidakselarasan regional dapat dilihat langsung di lapangan dengan

    gejala-gejalanya dan dapat pula tampak dalam peta geologi. etidakselarasan

    dapat terbentuk sebagai akibat akti*itas tektonik yang berulang-ulang atau terus

    menerus sehingga menyebabkan dasar cekungan naik-turun, namun dalam skala

    lambat dan lama, selain akti*itas tektonik dapat pula terjadi oleh pengaruh

    transgresi dan regresi.

    a. 8ejala-gejala ketidakselarasan adalah %

    #. 8ap Paleontologi, yaitu hilangnya suatu umur fosil dan ditemukannya fosil

    yang berbeda umur relatif jauh pada kontak di antara dua batuan, misalnya

     batuan berumur apur kontak dengan batuan "iosen.

    '. 8ap Stratigrafi, yaitu hilang atau berubahnya sutau lapisan batuan secara

    menyolok akibat terhentinya proses pengendapan, sehingga menunjukkan

    urutan lapisan batuan dengan sifat yang sangat berbeda atau kontak di antara

    dua batuan yang berbeda jenis dan genesanya.

     b. lasifikasi etidakselarasan

    3

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    10/34

    7erdasarkan atas kedudukan lapisan dan jenis batuan yang kontak 

    tidak selaras, maka dapat digolongkan atas %

    #. 9ngular &nconformity

    "erupakan kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan hubungan saling

    menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan kemudian disusul oleh

     pengendapan batuan sedimen yang baru 1muda2.

    '. Disconformity atau Paralel &nconformity

    "erupakan jenis ketidakselarasan yang paralel antara dua batuan, tidak 

    memperlihatkan hubungan yang menyudut, terbentuk tanpa gangguan struktur,

    akan tetapi memperlihatkan adanya kesan erosi dengan permukaan tidak rata,

    kemungkinan hal ini terbentuk oleh akibat regresi dan transgresi.

    (. /onconformity

    "erupakan ketidakselarasan yang terjadi di antara batuan sedimen dengan

     batuan beku. 7atuan beku yang lebih tua telah tererosi, kemudian terjadi genang

    laut 1transgresi2 yang disusul dengan pengendapan di atasnya.

    2.3 $las#(#kas# ket#dakselarasan

    7erdasarkan atas kedudukan lapisan dan jenis batuan yang kontak tidak 

    selaras, maka dapat digolongkan atas %

    #. 9ngular &nconformityC kontak ketidakselarasan yang memperlihatkan

    hubungan saling menyudut, batuan yang lebih tua mengalami perlipatan

    kemudian disusul oleh pengendapan batuan sediemn yang baru 1"uda2.

    '. Disconformity atau parallel

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    11/34

    tidak terlalu nampak yang kemungkinan terbentuk oleh akibat regresi atau

    transgresi.(. /onconformityC etidakselarasan ang terjadi di antara batuan sedimen

    dengan batuan beku, batuan beku yang lebih tua telah tererosi, kemudian

    terjadi genang laut 1Transgresi2 yang disusul dengan proses pengendapan

    diatasnya.

    ). Paraconformity

    Paraconformity terjadi ketika sedimentasi tidak terjadi untuk aktu

    yang lama namun lapisan batuan yang terakhir tidak mengalami erosi.

    Secara kasat mata perlapisan batuan hasil paraconformity terlihat normal

    seperti lapisan batuan yang terbentuk secara selaras.

    ##

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    12/34

    BAB III

    MET-D-L-,I PENELITIAN

    3.1 Met"de Penel#t#an

    "etode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

     pemetaan geologi permukaan yang menggunakan peta dasar berskala # % #0.000

    dengan pengamatan langsung pengambilan data di lapangan yang meliputi data

    geologi baik berupa data geomorfologi, stratigrafi 1litologi2, dan data struktur 

    geologi.

    3.2 Taha&an Penel#t#an

    Penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan meliputiC tahap persiapan,

    tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, tahap analisis data, dan tahap

     penyusunan laporan dengan hasil dalam bentuk $aporan $apangan. Tiap-tiap

    tahapan akan diuraikan sebagai berikut %

    3.2.1Taha& Pers#a&an

    Tahap persiapan ini merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan

    sebelum melaksanakan pengambilan data lapangan atau penelitian diantaranya

    meliputi %

    • Penyelesaian administrasi dalam bentuk pengurusan iAin penelitian dan

    kelengkapan administrasi lain.

    • Studi pendahuluan, yang meliputiC studi literatur tentang geologi regional

    daerah penelitian dan beberapa laporan peneliti terdahulu serta literatur 

    yang membahas tentang teori yang berhubungan dengan kondisi daerah

     penelitian.

    #'

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    13/34

    • Pengadaan peta dasar dan interpretasi peta topografi daerah penelitian

    untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi topografi daerah penelitian

    untuk memudahkan dalam perencanaan jalur sebelum ke lapangan

    mengambil data.

    • Persiapan sarana transportasi untuk dipakai ke daerah penelitian

    • Pengadaan perlengkapan, perincian biaya dan jadal rencana kegiatan

    agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan lancar dan sistematis.

    3.2.2 Taha& Pengu%&ulan Data

    Pada tahapan ini merupakan tahapan dimana dilaksanakan kegiatan

     penelitian lapangan, yakni melakukan pengambilan data-data yang

    diperlukan dalam bentuk data $itologi, geomorfologi, struktur geologi,

    foto singkapan dan "easuring Section.

    3.2.3 Taha& Peng"lahan Data

    Tahap ini merupakan tahap dimana data-data hasil analisa

    laboratorium dan data-data lainnya dari hasil pengukuran dilapangan seperti

    data stratigrafi diolah untuk mempermudah dalam penarikan kesimpulan

    sebagai hasil akhir dari pembuatan laporan ini.

    Pengolahan data Stratigrafi antara lain %

    • Pengolahan data geologi untuk mengetahui kondisi fisik batuan

    secara megaskopis.

    • "engamati kandungan fosil bentonik dan planktonik untuk 

    mengetahui lingkungan pengendapan dan umur dari litologi yang

    dijumpai.

    • Pembuatan penampang stratigrafi terukur.

    • Perhitungan ketebalan satuan batuan.

    #(

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    14/34

    3.2.4 Taha& Anal#s#s Data

    Tahap analisis laboratorium merupakan kegiatan yang dilakukan

    setelah kembali dari lokasi penelitian yang meliputi beberapa analisa, yaitu %

    • 9nalisa "ikropaleontologi dan stratigrafi dimaksud untuk mengetahui

    kandungan fosil dari batuan yang dijumpai pada daerah penelitian yang

    digunakan untuk penentuan umur relatif dan lingkungan pengendapan.

    • 9nalisis Struktur 8eologi, dilakukan untuk mengetahui jenis struktur yang

     bekerja pada daerah penelitian sehingga dapat diketahui mekanisme

    struktur pada daerah penelitian.

    • 9nalisis 8eomorfologi, dilakukan untuk mengelompokkan satuan-satuan

     bentangalam berdasarkan data-data geomorfologi, penentuan jenis dan

     pola pengaliran sungai serta stadia daerah penelitian.

    3.3 Penusunan La&"ran Penel#t#an

    Tahap ini merupakan akhir dari seluruh rangkaian penelitian

     berupa kompilasi data yang dituangkan dalam bentuk tulisan yaitu

    $aporan $apangan.

    #)

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    15/34

      8ambar (.#. Skema Tahapan Penelitian

    #+

    Persiapan Studi Pustaka % 8eologi regional,

    9dministrasi, Perlengkapan

    Penelitian $apangan

    9nalisa $aboratorium

    9nalisa 8eomorfologi

    9nalisa Struktur 8eologi

    Pengolahan DataPembuatan Peta

    La&"ran

    9nalisa "ikropaleontologi

    Penyusunan $aporan

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    16/34

    BAB I/

    ,E-L-,I DAE0AH PENELITIAN

    4.1 ,e"l"g# 0eg#"nal

    Stratigrafi regional daerah penelitian didasarkan pada pembahasan

    stratigrafi pada B8eologi $embar "ajene dan 7agian 7arat $embar Palopo,

    Sulaesi SelatanB , oleh +udjat%#k"! +. Bahr# dan +uk#d", #33;.

    Pengelompokan dan penamaan satuan batuan pada daerah penelitian

    didasarkan pada litostratigrafi tidak resmi, yang bersendikan pada ciri litologi,

    dominasi batuan, keseragaman gejala litologi, hubungan stratigrafi antara batuan

    yang satu dengan batuan yang lain, serta hubungan tektonik batuan, sehingga

    dapat disebandingkan baik secara *ertikal maupun lateral dan dapat dipetakan

    dalam sekala #%'+.000 1Sandi Stratigrafi @ndonesia, #3342.

    4.1.1 ,e"%"r("l"g# 0eg#"nal

    Ditinjau dari geomorfologi regional daerah penelitian terletak pada 7usur 

    Sulaesi 7arat bagian utara yang dicirikan oleh akti*itas *olkanik dan intrusi

    magma bersifat kalk-alkalin berkomposisikan asam hingga intermedit yang terdiri

    dari pegunungan, perbukitan dan dataran rendah. Daerah pegunungan menempati

     bagian &tara, 7arat dan Selatan sedangkan bagian tengah merupakan perbukitan

     bergelombang dan bagian timur merupakan dataran rendah.

    7erdasarkan tektonik lempeng 1Sukamto, #3+2 Sulaesi dapat dibagi

    menjadi tiga mandala geologi yaitu "andala Sulaesi 7arat, "andala Sulaesi

    Timur dan 7anggai-Sula. "asing-masing mandala geologi ini dicirikan oleh

    *ariasi batuan, struktur dan sejarah geologi yang berbeda satu sama lain. Daerah

     penelitian merupakan bagian dari "andala Sulaesi 7arat yang berbatasan

    #4

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    17/34

    dengan "andala Sulaesi Timur, dimana keduanya dipisahkan oleh sesar Palu-

    oro.

    4.1.2 +trat#gra(# 0eg#"nal

    7erdasarkan peta geologi $embar "ajene dan Palopo 7agian 7arat 1Djuri

    dan Sudjatmiko, #3)2 batuan tertua adalah Formasi $atimojong 1Tkl2 yang

     berumur apur dengan ketebalan kurang lebih #000 meter. Formasi ini telah

    termetamorfisme terdiri dari filit, serpih, rijang, marmer, karsit dan beberapa

    intrusi bersifat menengah hingga basa, baik berupa stock maupun berupa retas-

    retas. Diatasnya diendapkan secara tidak selaras Formasi Toraja yang terdiri dari

    Tersier >osen Toraja 1Tet2 dan Tersier >osen Toraja $imestone 1Tetl2 yang

     berumur >osen terdiri dari serpih, batugamping dan batupasir serta setempat

     batubara, batuan ini telah mengalami perlipatan kuat. Diatasnya dijumpai batuan

    *olklanik $amasi yang berumur Eligosen, terdiri dari aliran la*a bersusunan

     basaltik hingga andesitik, breksi *ulkanik, batupasir dan batulempung, setempat-

    setempat mengandung feldspatoid. ebanyakan batuan terkersikkan dan

    terkloritisasi serta tidak dijumpai adanya fosil 1Djuri dan Sudjatmiko, #3)2.

    Satuan batuan Tmb dan Tmpss yang beranggotakan napal dengan sisipan

     batugamping yang setempat-setempat mengandung batupasir gampingan,

    konglomerat dan breksi yang berumur "iosen 9al hingga "iosen Tengah.

    Satuan batuan Tmc yang terdiri dari konglomerat, meliputi sedikit batupasir 

    glaukonit, serpih, mengandung fosil mollusca. etebalan batuan ini mencapai

    1#00-)002 meter, berumur "iosen Tengah hingga Pliosen.

    #

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    18/34

    7aik satuan Tmb, Tmpss dan Tmc ini mempunyai hubungan menjemari

    dengan satuan batuan Tmp* yang terdiri dari la*a yang bersusunan andesitik,

     piroksenit dan andesitik trakit, kelompok satuan batuan ini berumur "iosen 9al

    hingga Pliosen dan mempunyai ketebalan 1+00-#0002 meter.

    Di atas satuan batuan Tmp* terendapkan secara tidak selaras satuan batuan

    Tmpl yang beranggotakan batugamping koral "iosen 9khir hingga Pliosen.

    Dibeberapa tempat juga dijumpai satuan Tmpa yang merupakan molasa Sulaesi

    dari Sarasin, dimana Sarasin 1#3;#2 terdiri dari konglomerat, batupasir,

     batulempung dan napal dengan selingan batugamping dan lignit.

    Terdapat beberapa intrusi yang umumnya bersusunan asam sampai

    intermedit seperti granit, granodiorit, diorit, sienit, monAonit kuarsa dan riolit.

    Setempat dijumpai gabro di 8. Pangi, singkapan terbesar di 8. Paroreang yang

    menerus sampai daerah 8. 8andadeata di lembar "amuju 1Djuri dan

    Sudjatmiko, #3)2. &murnya diduga Pliosen karena menerobos batuan gunungapi

    alimbong yang berumur "io-Pliosen, serta berdasarkan kesebandingan dengan

    granit di $embar Pasangkayu yang berumur (,(+ juta tahun G Pliosen 9khir 

    1Sukamto, #3+2.

    Satuan 7atuan termuda berupa endapan alu*ial dan pantai yang terdiri dari

    lempung, lanau, pasir kerikil dan setempat-setempat terdapat terdapat terumbu

    koral 1al2 menempati daerah pesisir timur dan barat, daerah ini berbatasan

    langsung dengan laut serta daerah disekitar Danau Tempe berumur Holosen dan

     proses pengendapannya berlangsung sampai sekarang.

    #;

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    19/34

    1.1.3 +truktur ,e"l"g# 0eg#"nal

    Strukutr geologi daerah Sulaesi memperlihatkan keadaan yang sangat

    komplek, ditinjau dari tektonik regional mengalami beberapa fase tektonik akibat

    dari pengaruh pergerakan 1(2 tiga lempeng antara lain lempeng Pasifik, 9ustralia

    dan >urasia. Pergerakan tersebut mengakibatkan terbentuknya struktur perlipatan

    dan pensesaran antara lain sesar mendatar mengiri Palu-oro yang memisahkan

    $aut Sulaesi dan Selat "akassar dan diperkirakan masih aktif sampai sekarang

    dan telah bergeser sejauh +0 kilometer 1Tjia dan ?akaria,#3( dalam

    Sukamto,#3+2.

    9rah gerak sesar Palu-koro memperlihatkan kesamaan gerak dengan jalur 

    sesar "atano dan jalur sesar Sorong dan pola sesar sungkupnya memperlihatkan

    arah sesar yang konseken terhadap "andala 7anggai-Sula. Hal ini

    memperlihatkan baha terdapat pemampatan mendatar yang disebabkan oleh

    "andala 7anggai-Sula yang bergerak ke arah barat, kemudian akibat lempeng

    9sia yang bergerak dari arah 7aratlaut menyebabkan terbentuknya jalur 

     penunjaman Sulaesi &tara sehingga pergerakan dari sesar Palu-oro makin aktif 

    1Simandjuntak, #3;42.

    Daerah penelitian terpetakan dalam $embar "ajene dan bagian barat

     palopo yang termasuk dalam "andala 8eologi Sulaesi 7arat 1Sukamto, #3+2.

    "andala ini dicirikan oleh batuan sedimen laut dalam berumur apur ! Paleogen

    yang kemudian berkembang menjadi batuan gunungapi baah laut dan akhirnya

    gunungapi darat di akhir Tersier. 7atuan terobosan granitan berumur "iosen ! 

    Pliosen juga mencirikan mandala ini. Sejarah tektoniknya dapat diuraikan mulai

    #3

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    20/34

    dari jaman kapur , yaitu saat "andala 8eologi Sulaesi Timur bergerak ke 7arat

    mengikuti gerakan tunjaman landai ke barat di bagian timur "andala Sulaesi

    7arat. Penunjaman ini berlangsung hingga hingga "iosen Tengah , saat kedua

    mandala tersebut bersatu pada akhir "iosen Tengah sampai Pliosen terjadi

     pengendapan sedimen molase secara tak selaras di atas seluruh mandala geologi

    di Sulaesi, serta terjadi terobosan batuan granitan di "andala 8eologi Sulaesi

    7arat. Pada Plio-Pliosen seluruh daerah Sulaesi tercenanga. Di daerah pemetaan

     pencenangaan ini diduga telah mengakibatkan terbentuknya lipatan dengan sumbu

     berarah baratlaut ! tenggara, serta sesar naik dengan bidang sesar miring ke timur.

    Setelah itu seluruh daerah Sulaesi terangkat dan membentuk bentang alam

    seperti sekarang ini.

    4.2 ,e"l"g# Daerah Penel#t#an

    4.2.1 ,e"%"r("l"g# Daerah Penel#t#an

    Pembahasan geomorfologi daerah penelitian ini meliputi pembagian

    satuan geomorfologi, uraian tentang sungai, jenis pola aliran sungai, klasifikasi

    sungai, tipe genetik dan stadia sungai pada daerah penelitian yang akhirnya dapat

    mengetahui stadia daerah penelitian. Pembahasan terhadap unsur-unsur 

    geomorfologi tersebut berdasarkan pada kondisi geologi yang dijumpai di

    lapangan sehingga dapat dibuat kesimpulan tentang stadia daerah penelitian.

    8eomorfologi daerah penelitian dijumpai berelief datar dengan morfologi

     pegunungan dan tingkat pelapukan tinggi. Dijumpai pula jenis pelapukan

    spheroidal eathering yaitu jenis pelapukan akibat melimpahnya oksida besi pada

    '0

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    21/34

    soil dengan *egetasi lebat dan arna soil coklat kemerahan. enis soil pada daerah

     penelitian adalah soil residual dengan tata guna lahan sebagai pemukiman.

    4.2.2 +trat#gra(# Daerah Penel#t#an

    Pengelompokan dan penamaan satuan batuan pada daerah penelitian

    didasarkan pada litostratigrafi tidak resmi, yang bersendikan pada ciri litologi,

    dominasi batuan, keseragaman gejala litologi, hubungan stratigrafi antara batuan

    yang satu dengan batuan yang lain, serta hubungan tektonik batuan, sehingga

    dapat disebandingkan baik secara *ertikal maupun lateral dan dapat dipetakan

    dalam sekala #%'+.000 1Sandi Stratigrafi @ndonesia, #3342.

    Secara umum litologi penyusun daerah penelitian merupakan batuan

    sedimen. 7erdasarkan litostratografi tidak resmi, maka pada daerah penelitian

    dijumpai dua satuan batuan tidak resmi yang diurutkan dari muda ke tua, yaitu %

    #. Satuan batupasir 

    '. Satuan batulempung

    Pembahasan satuan batuan pada daerah penelitian dimulai dari satuan

    tertua ke satuan termuda. "eliputi uraian mengenai dasar penamaan, ciri litologi

     berupa karakteristik megaskopis dan petrografis, penyebaran, dan ketebalan,

    lingkungan pengendapan dan pembentukan, umur, serta hubungan stratigrafi.

    4.2.2.1 +atuan Batule%&ung

    • Dasar penamaan

    Dasar penamaan satuan 7atulempung ini yaitu berdasarkan atas ciri litologi

    dan penyebaran yang mendominasi pada satuan batuan ini secara lateral serta

    dapat terpetakan dalam skala peta #%'+.000. $itologi yang menyusun satuan ini

    '#

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    22/34

    yaitu 7atulempung, berdasarkan hal tersebut maka penamaan satuan ini yaitu

    satuan 7atulempung.

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    23/34

    Hubungan stratigrafi antara satuan 7atulempung dengan satuan 7atupasir 

    yang berada di atasnya adalah selaras. Hal ini didasarkan pada umur satuan

    7atulempung dan Satuan 7atupasir yang berumur "iosen Tengah bagian 7aah.

    4.2.2.2 +atuan Batu&as#r

    • Dasar penamaan

    Dasar penamaan satuan 7atupasir ini yaitu berdasarkan atas ciri litologi dan

     penyebaran yang mendominasi pada satuan batuan ini secara lateral serta dapat

    terpetakan dalam skala peta #%'+.000. $itologi yang menyusun satuan ini yaitu

    7atulempung, berdasarkan hal tersebut maka penamaan satuan ini yaitu satuan

    7atupasir.

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    24/34

    7erdasarkan penarikan umur relatif dari kandungan fosil planktonik yang

    dijumpai, maka umur satuan ini adalah "iosen 9tas bagian Tengah sampai

    Pliosen 9tas.

    7erdasarkan penentuan lingkungan pengendapan dari satuan ini

     berdasarkan kandungan fosil bentonik yang dijumpai, maka satuan ini

    terendapkan pada lingkungan laut dangkal.

    • Hubungan Stratigrafi

    Hubungan stratigrafi antara satuan 7atupasir dengan satuan 7atulempung

    yang berada di baahnya adalah selaras. Hal ini didasarkan pada umur satuan

    7atulempung dan Satuan 7atupasir yang berumur "iosen 7aah bagian 7aah.

    4.2.3 +truktur ,e"l"g# Daerah Penel#t#an

    Pembahasan mengenai struktur geologi daerah penelitian meliputi

     pembahasan mengenai indikasi pola struktur geologi yang dijumpai di lokasi

     penelitian, jenis struktur yang dijumpai, umur dari struktur tersebut yang

     berhubungan dengan kronologi urutan pembentukan struktur juga hubungannya

    dengan stratigrafi daerah penelitian, serta pada kondisi fisik bagaimana struktur 

    tersebut terbentuk 1mekanisme struktur geologi2. /amun, pada daerah penelitian

    tidak dijumpai adanya gejala struktur.

    ')

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    25/34

    BAB /

    HA+IL DAN PEMBAHA+AN

    '.1 Has#l Penel#t#an

    Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil-hasil berupa data-data

    geologi seperti jenis litologi yang menyusun daerah penelitian, umur dari daerah

     penelitian, lingkungan pengendapan dimana terendapkannya satuan-satuan pada

    daerah penelitian, sehingga kita dapat mengetahui sejarah geologi dari daerah

     penelitian.

    • enis-enis $itologi

    enis-jenis litologi yang menyusun daerah penelitian terdiri dari dua jenis

    litologi yaitu batulempung dan batupasir. 7atupasir memiliki ciri fisik arna segar 

    merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi baik,

    kemas tertutup, dan struktur berlapis. 7atulempung memiliki ciri fisik arna

    segar kuning kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi

     baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.

    • &mur dari Daerah Penelitian

    &mur dari daerah penelitian berdasarkan kandungan fosil pklanktonik 

    yang dijumpai berumur "iosen Tengah 7agian 7aah sampai "iosen 9tas

     bagian 7aah. Selama masa ini terjadi pengendapan berulang dimana

    mnghasilkan lapisan selang-seling antara batupasir dan batulempung.

    • $ingkungan Pengendapan

    '+

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    26/34

    $ingkungan pengendapan dari daerah penelitian berdasarkan kandungan

    fosil bentonik yang dijumpai berada pada lingkungan laut dalam hingga laut

    dangkal.

    '.2 Pe%ahasan

    • $apisan #

    Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batulempung dengan ciri fisik arna

    segar kuning kecoklatan, arna lapuk coklat hitam, tekstur klastik, sortasi baik,

    kemas tertutup, dan struktur berlapis. "emiliki kandungan fosil planktonik berupa

    )lo$orotalia (eudomiocenica 7E$$@ and 7>="&D>? , )lo$orotalia citula

    17=9D2, )lo$orotalia mayeri ="&D>? , )lo$orotalia

     citula 17=9D2, )lo$orotalia mayeri

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    27/34

     (eri(heroronda 7E$$@, )lo$orotalia (eudomenardii ="&D>? , )lo$orotalia

     citula 17=9D2, )lo$orotalia lo$ata 7>="&D>?, )lo$orotalia

    truncataloide 1D5E=7@8/2, )lo$orotalia (eudomenardii

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    28/34

    Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna

    segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi

     baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.

    •$apisan

    Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna

    segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi

     baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.

    •$apisan ;

    Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna

    segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi

     baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.

    • $apisan 3

    Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batulempung dengan ciri fisik 

    arna segar kuning kecoklatan, arna lapuk coklat hitam, tekstur klastik, sortasi

     baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis. "emiliki kandungan fosil planktonik 

     berupa )lo$orotalia menardii 1D,E=7@8/2 , )lo$orotalia mayeri $$@SE= and 79//>=, dan  )lo$orotalia

     (eudomiocenica 7E$$@ and 7>="&D>?. Dan kandungan fosil bentonik 

     berupa "e-tularia flintii ?,  'eudocrhryalida dominicana, dan )audryna guanajayeni

    7ermudeA.

    •$apisan #0

    ';

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    29/34

    Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna

    segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi

     baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.

    •$apisan ##

    Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna

    segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi

     baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.

    •$apisan #'

      Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batulempung dengan ciri fisik 

    arna segar kuning kecoklatan, arna lapuk coklat hitam, tekstur klastik, sortasi

     baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.

    •$apisan #(

    Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna

    segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi

     baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.

    •$apisan #)

    Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batulempung dengan ciri fisik arna

    segar kuning kecoklatan, arna lapuk hitam, tekstur klastik, sortasi baik, kemas

    tertutup, dan struktur berlapis. andungan fosil planktonik berupa )lo$orotalia

    menardii 1D,E=7@8/2 , )lo$orotalia dehicen 1

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    30/34

    "e-tularia conica, irgulina donime-icana, *igerina me-icana, dan )audryna

     guanajayeni.

    •$apisan #+

    Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batupasir dengan ciri fisik arna

    segar merah kecoklatan, arna lapuk coklat kehitaman, tekstur klastik, sortasi

     baik, kemas tertutup, dan struktur berlapis.

    $apisan #4

    Pada lapisan ini dijumpai jenis litologi batulempung dengan ciri fisik 

    arna segar kuning kecoklatan, arna lapuk hitam, tekstur klastik, sortasi baik,

    kemas tertutup, dan struktur berlapis. andungan fosil planktonik berupa

    )lo$orotalia menardii 1D,E=7@8/2 , )lo$orotalia dehicen 1

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    31/34

    Sejarah geologi daerah Tagari kecamatan Tallunglipu abupaten Toraja

    &tara pro*insi Sulaesi Selatan dimulai pada kala "iosen 9tas 7agian 7aah,

    dimana terjadi pengendapan material sedimen berukuran lempung pada

    lingkungan laut dalam. Selanjutnya terjadi proses pengendapan material sedimen

     berukuran pasir halus pada lingkungan laut dangkal dengan arus yang lebih

    tenang, setelah terendapkan batupasir halus kemudian terendapkan material yang

     berukuran lebih kasar sehingga menghasilkan batupasir sedang. Proses ini terjadi

    terus menerus sehingga menimbulkan perlapisan berseling.

    9ktifitas tektonik dan erosi masih terus berlanjut hingga saat ini sehingga

    dapat dijumpai bentuk geomorfologi seperti saat ini.

    .

     

    (#

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    32/34

    BAB /I

    PENUTUP

    ).1 $es#%&ulan

    9dapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pengolahan data yang

    telah dilakukan di daerah penelitian adalah sebagai berikut%

    #. Satuan batuan yang terdapat pada daerah penelitian berupa Satuan lempung

    dan Satuan batupasir.

    '. &mur dari daerah penelitian adalah "iosen 9tas bagian Tengah sampai

    Pliosen 9tas

    (. $ingkungan pengendapan dari daerah penelitian adalah laut dalam dan laut

    dalam.

    ). enis $itologi yang menyusun daerah penelitian adalah 7atulempung

    7atupasir halus dan 7atupasir sedang

    ).2 +aran

    $aporan ini dapat dijadikan acuan untuk mengkorelasikan satuan batuan

    yang terdapat di daerah lain serta pembuatan paleografi dan sejarah geologi suatu

    daerah dalam disiplin ilmu geologi.

    DATA0 PU+TA$A

    ('

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    33/34

    9nonim.http%GGtheotherofmyself.ordpress.comG'0##G0G')Ggeologisejarah-teoriG.

    Diakses pada tanggal 4 /o*ember '0#) pada pukul '0.)3 @T9.9nonim.http%GGmedlinkup.ordpress.comG'0##G03G'+Gketidakselarasan-

    unconformityG. Diakses pada tanggal 4 /o*ember '0#) pada pukul 0;.'+

    @T9.

    7adgley. #3+3.  Structural Methods for The Exploration Geologist page. 106,

    Figure 122, Prole! 1"nt.

    8abro. '0#). L#t"strat#gra(#.&ni*ersitas HasanuddinC"akassar.

    html

    @katan 9hli 8eologi.#334. +and# +trat#gra(# Ind"nes#a. akarta

    aharuddin ".S.#3;;. Penuntun Prakt#ku% Petr"l"g#.&jung Pandang.

    &ni*ersitas Hasanuddin.

    9bendanon, >.?7.

     (l.31

    ((

  • 8/17/2019 Bab i Laporan Lapangan (Diperbaiki)

    34/34

    Simandjuntak, TE, >. =usmana, Surono dan Supandjono, >2?.???. Penelitian dan

    Pengembangan, 8eologi.

    Sukamto, =., #3#+ a. )eologic 4a( of Sulawei Sheet III jung 'andang Scale

    3@3???.??? 8eological Sur*ey of @ndonesia.

    ------#3+ b. The Structure of Sulaesi in the light of plate tectonics,  'roc. Aeg,

    on the )eol, and 4in Aeource of Southeat !ia. Jakarta@ Indoneian

     !ociation of )eologit.

      666666=., #3;'. )eologi 0em$ar 'angkajene dan 9atam(one Bagian Barat,

    Sulawei. Pusat Penelitian dan Pengembangan 8eologi.

    Sukido, D. Satria dan S oesoemadinata, 377, 'eta geologi  0em$ar nrekang 

    Sulawei, skala # % #00.000, Puslitbang 8eologi.