1
Daftar Isi
ikhtisar data keuangan penting 2
laporan dewan komisaris 4
laporan dewan direksi 6
profil perusahaan 8
analisa dan pembahasan manajemen 16
tata kelola perusahaan 19
pernyataan manajemen atas laporan tahunan 2013 23
laporan keuangan konsolidasi 24
2
Dalam Jutaan Rupiah 2011 2012 2013
Hasil-Hasil Operasi
Penjualan Bersih 4,266 4,374 11,129
Laba (Rugi) Kotor (3,369) (232) 1,675
Laba (Rugi) Sebelum Pajak (6,353) (179) (914)
Beban (Penghasilan) Pajak
Pajak Kini - Final - (22) (119)
Pajak Tangguhan (675) 64 (1,354)
Laba (Rugi) Bersih (7,028) (138) (2,388)
Laba (Rugi) Komprehensif (7,028) (138) (2,388)
Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan :
Pemilik Entitas Induk (6,888) (127) (2,044)
Kepentingan Non Pengendali (140) (11) (344)
EBITDA (4,189) 846 (643)
Laba (rugi) per Saham
Jumlah Saham yang Beredar 1,000 1,743 1,743
(jutaan lembar)
Laba (Rugi) Bersih per Saham (6.89) (0.07) (1.17)
(dalam satuan)
Posisi Keuangan
Modal Kerja Bersih (92,901) 3,755 (13,371)
Jumlah Aset 42,729 63,960 80,986
Jumlah Investasi - - -
Jumlah Liabilitas 95,661 447 19,862
Kepentingan Non Pengendali 80 6,806 6,461
Jumlah Ekuitas (52,932) 63,513 61,124
Rasio Keuangan
Tingkat Pengembalian Aset -16.45% -0.22% -2.95%
Tingkat Pengembalian Ekuitas 13.28% -0.22% -3.91%
Rasio Lancar 2.89% 940.96% 9.61%
Tingkat Liabilitas terhadap Ekuitas -180.72% 0.70% 32.49%
Tingkat Liabilitas terhadap Aset 223.88% 0.70% 24.53%
EBITDA terhadap Pendapatan -98.20% 19.34% -5.78%
IKTISAR DATA KEUANGAN PENTING
3
DATA PERDAGANGAN SAHAM Jumlah saham Perseroan yang diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 300.000.000 saham atau sebesar 30% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal saham Rp. 100 per lembar saham. Perlu dijelaskan bahwa jumlah saham yang telah dikeluarkan Perseroan hingga saat ini berdasarkan anggaran dasar Perseroan yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Ham adalah sebanyak 1.743.240.000 saham, sedangkan yang sudah dilaporkan dan tercatat pada KSEI / BEI adalah sebanyak 1.000.000.000 saham Perdagangan Efek Perseroan telah dihentikan diseluruh Pasar sejak tanggal 23 Nov 2009 oleh Bursa Efek Indonesia. Dan Perseroan berstatus delisting sejak tanggal 3 Desember 2012
4
Pemegang Saham yang terhormat, Syukur dan terima kasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, hanya dengan perkenanNya, PT. Surya Intrindo Makmur Tbk berhasil melewati tahun 2013. Di tahun 2013 yang bisa dibilang tidak mudah, ekonomi Indonesia diperkirakan mampu tumbuh sebesar 5,7% yoy. Meskipun lebih rendah dari tahun sebelumnya, namun angka tersebut merupakan sebuah prestasi. Karena tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia meningkat, dibarengi dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini tidak terlepas dari berbagai
tekanan yang dihadapi. Terutama guncangan ekonomi di pasar keuangan global. Ketidakpastian meningkat sejalan dengan rencana pengurangan stimulus moneter alias tapering off di AS. Efek pelemahan nilai tukar berimbas ke seluruh sektor industri, yang memicu pelaku usaha lebih ketat dalam memasang target pertumbuhan. Sektor konstruksi terkena imbas tidak ringan. Ditambah permasalahan pembebasan lahan, kenaikan suku bunga, kenaikan upah pekerja dan bahan bakar minyak. Sejumlah variabel itu kemudian memaksa emiten konstruksi memangkas target pertumbuhan. Namun pasar properti dan konstruksi di Indonesia dapat dibilang tidak ada matinya. Disaat pasar properti dunia jatuh akibat krisis global beberapa tahun lalu, pasar properti Indonesia justru mampu bertumbuh dengan baik. Prospek industri konstruksi dan properti lahan industri juga cukup cerah. Hal ini ditopang oleh kelanjutan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dalam jangka panjang serta aliran dana investasi langsung (direct investment), baik dari lokal maupun asing yang cenderung meningkat. Diantara berbagai kondisi tersebut, Perseroan pada tahun 2013 mulai mencatatkan penjualan sebesar Rp. 11,129 miliar. Terdiri dari jasa konstruksi dan lainnya sebesar Rp. 11,112 miliar, sedangkan sisanya merupakan penjualan sepatu. Karena adanya peningkatan volume penjualan, Perseroan di tahun 2013 mencatat laba kotor sebesar Rp. 1,674 miliar, naik 821% dari posisi rugi tahun 2012. Rugi bersih tercatat sebesar Rp. 2,389 miliar di tahun 2013, naik sebesar 1.636% dibandingkan dengan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp. 138 juta. Peningkatan tersebut karena pembebanan pajak tangguhan dan beban umum & administrasi. Aset perseroan sebesar Rp. 80,986 miliar, meningkat 26,62% dibandingkan 2012 berhubung adanya kegiatan peluasan usaha di bidang industri pengolahan dan permurnian hasil tambang. Setelah mempelajari dan mengevaluasi laporan keuangan Perseroan, maka Dewan Komisaris menyatakan menerima dan menyetujui Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013, yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Supoyo, Sutjahjo, Subyantara & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Memperhatikan kendala eksternal yang ada dan prestasi kinerja yang kami sampaikan diatas, Dewan Komisaris memandang direksi telah banyak upaya yang dilakukan menghadapi berbagai permasalahan operasional dan telah dengan sungguh2 melakukan pengelolaan perusahaan. Dewan komisaris juga memandang prospek usaha yang disusun Direksi cukup rasional untuk diupayakan.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
5
Sesuai dengan hasil RUPST tanggal 10 Mei 2013, terdapat perubahan komposisi Komisaris, yaitu Ibu Kwong Heranita Cintya yang semula sebagai Direktur ditetapkan sebagai Komisaris. Penetapan ini dilakukan untuk mengimbangi hasil kerja tim Direktur karena adanya penambahan Bapak Ir.R.Hary Sunaryo sebagai DIrektur. Selanjutnya, sesuai hasil RUPSLB tanggal 18 Juni 2013 ditetapkan reposisi Ibu Kwong Heranita Cintya kembali sebagai Direktur karena adanya pengunduran diri Bapak Roy Gunawan sebagai Wakil Presiden Direktur. Akhir kata, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Para Pemegang Saham, juga segenap mitra usaha atas semua dukungan dan kepercayaannya kepada Perseroan. Serta terima kasih kepada Dewan Direksi, Jajaran Pengurus, seluruh staff dan Karyawan PT. Surya Intrindo Makmur Tbk, atas semua sumbangsihnya terhadap Perseroan. Surabaya, 12 April 2014 Atas Nama Dewan Komisaris dr. Harijanto Presiden Komisaris
6
Pemegang saham yang terhormat, Kinerja perekonomian Indonesia serpanjang tahun 2013, terkoreksi akibat tiga isu global yang meliputi ketidakpastian pemulihan ekonomi, ketidakpastian yang meluas seiring ketidak tegasan kebijakan di Amerika Serikat (AS), serta ketidakpastian perkembangan harga komoditas. Selain itu nilai tukar rupiah di tahun 2013 juga terus terdepresiasi disertai volatilitas yang meningkat. Pelemahan rupiah ini searah dengan pelemahan mata uang di negara kawasan. Tahun 2013 sepertinya belum memberikan imbal hasil positif seperti yang di
harapkan bagi Perseroan. Akumulasi kerugian pada tahun-tahun sebelumnya yang dialami dari usaha alas kaki mendorong perseroan untuk meningkatkan nilai perusahaannya melalui kegiatan strategis dan aksi korporasi. Sektor konstruksi menjadi pilihan Perseroan karena merupakan salah satu industri yang terus berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini. Walaupun melambat, namun tahun depan diperkirakan sektor ini akan terus mencatat pertumbuhan, disisi lain perseroan juga melakukan expansi usaha di bidang industri pengolahan dan permurnian hasil tambang. Hingga akhir tahun 2013, Perseroan mencatat kenaikan penjualan sebesar 154,44% dibanding tahun sebelumnya. Terdiri dari penjualan sub bidang jasa pengurukan sebesar 66,61%, penjualan sub bidang jasa kontruksi sebesar 33,24%, dan selebihnya 0,15% adalah penjualan sepatu. Berkat upaya efisiensi dan optimalisasi biaya, perseroan mengalami kenaikan laba kotor sebesar 821,82%, dari Rp. 1,674 miliar di tahun 2013 dibandingkan dengan rugi kotor Rp.232 jutaan ditahun sebelumnya Beban usaha perseroan di tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 2,539 miliar naik sebesar 4,75% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp. 2,426 miliar, disebabkan oleh peningkatan biaya gaji sebesar 81,15%. Sehubungan dengan kegiatan peluasan usaha di bidang industri pengolahan dan permurnian hasil tambang, jumlah aset perseroan tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 80,986 miliar, meningkat 26,62% dibandingkan dengan jumlah aset di tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp. 63,960 miliar. Hasil yang dicapai yang kami sampaikan diatas masih terbatas kepada bidang usaha pembangunan, khususnya sub bidang jasa konstruksi dan bidang usaha industri alas kaki. Realisasi hasil dari pengembangan usaha kebidang industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan, industri manufakturing dan fabrikasi lainnya dan perdagangan hasil-hasil pertambangan, yang telah mendapat persetujuan dari Para Pemegang Saham pada RUPSLB Perseroan tanggal 10 April 2013 dapat kami laporkan bahwa sampai dengan akhir tahun 2013 seluruh pengadaan sarana produksi termasuk mesin dan peralatan dan perijinan dari smelter yang dibangun Perseroan sudah siap operasi. Kendala muncul pada proses perijinan dari penambang lokal yang diharapkan sebagai suppier bahan baku. Regulasi mensyaratkan adanya studi AMDAL sebagai bagian dari berkas perijinannya. Studi AMDAL saat ini sedang proses, yang nantinya diperlukan untuk melengkapi berkas perijinan operasi yang sudah diajukan sebelumnya. Dibidang tata kelola, Perseroan telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan pelaksanaan fungsi setiap organ-organ perusahaan berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya. Pembagian kerja juga dengan memperhatikan lingkup kinerja yang ada. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dan banyak memberikan saran terhadap pelaksanaan kebijakan Perseroan.
LAPORAN DEWAN DIREKSI
7
Sesuai dengan hasil RUPST tanggal 10 Mei 2013, terdapat perubahan komposisi Direktur, yaitu adanya penambahan Bapak Ir.R.Hary Sunaryo sebagai DIrektur. Direktur baru ini dikhususkan untuk pengelolaan pengembangan bidang usaha baru yaitu bidang industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan, industri manufakturing dan fabrikasi lainnya dan perdagangan hasil-hasil pertambangan. Selanjutnya, sesuai hasil RUPSLB tanggal 18 Juni 2013 ditetapkan reposisi Ibu Kwong Heranita Cintya kembali sebagai Direktur karena adanya pengunduran diri Bapak Roy Gunawan sebagai Wakil Presiden Direktur. Sebagai penutup, perkenankan kami menyampaikan penghargaan atas semua bimbingan dan petunjuk Dewan Komisaris. Untuk semua jajaran pimpinan, staf serta segenap karyawan, kami sampaikan terima kasih atas kontribusinya. Semoga hubungan kerjasama yang terjalin ini dapat terjaga di waktu-waktu mendatang. Sidoarjo, 12 April 2014 Atas Nama Dewan Direksi Sasra Adhiwana Presiden Direktur.
8
Nama Perusahaan : PT SURYA INTRINDO MAKMUR Tbk Alamat : Gedung Gozco, Lantai 6
Jalan Raya Darmo no. 54-56, Surabaya Phone : (62-31) 5612818 Fax : (62-31) 5620968 Website : www.simtbk.co.id E-mail : [email protected] Riwayat Singkat Perusahaan Perseroan didirikan dengan nama PT Surya Intrindo Makmur (selanjutnya disebut Perseroan ) berdasarkan Akta Pendirian No: 48 tanggal 29 Juli 1996, oleh Notaris Ny. Nursetiani Budi, yang telah memperoleh pengesahan Mentri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-10432.HT.01.01.TH 96 tanggal 19 November 1996. Perubahan terakhir dengan Akta No. 9 tanggal 28 Juni 2001 dari Zainal Arifin SE. SH., notaris pengganti dari Johan Sidharta, SH., MS, notaris di Surabaya, mengenai pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp. 500 menjadi Rp. 100 per lembar saham dan telah dan telah mendapatkan pengesahan dari menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-04052.HT.01.04.th.2001 tanggal 30 Juli 2001. Kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perseroan adalah bergerak dibidang Industri alas kaki. Penjualan sepenuhnya ditujukan ke pasar ekspor terutama ke Negara Amerika, Eropa dan Kanada. Kegiatan usaha Perseroan berdasar Anggaran Dasar terakhir, yaitu sesuai Pernyataan Keputusan RUPSLB, akta nomor 19. Notaris Wachid Hasyim, SH di Surabaya, tanggal 10 April 2013 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI nomor AHU-20779.AH.01.02.Tahun 2013 tertanggal 19 April 2013 yaitu sebagai berikut:
a. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perindustiran, antara lain industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan, industri manufacturing dan fabrikasi, serta industri pembuatan alas kaki dan komponen-komponennya;
b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perdagangan umum, termasuk import dan eksport, interinsulair dan lokal, dari semua barang yang dapat diperdagangkan yang berhubungan dengan usaha Real Estate dan Property, serta perdagangan alas kaki dan komponen-komponennya; termasuk pula bertindak sebagai grosir, leveransir, supplier, distributor, agen dan pedagang perantara;
c. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pembangunan, antara lain perencanaan dan pembangunan perumahan, perkantoran, ruko, rukan, jalan jembatan, bandara, dermaga, pembangunan lapangan golf dan sarana prasarananya beserta pemasangan instalasi-instalasi terkait, antara lain listrik, air bersih dan telekomunikasi, juga bertindak sebagai pengembangan (developer) dan pemborong pada umumnya (General Contractor);
d. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pertanian, antara lain perkebunan kelapa sawit, perkebunan tanaman pangan dan tanaman industri serta agrobisnis dan agri industri;
e. Bergerak dibidang jasa pada umumnya, kecuali jasa dalam bidang hukum dan perpajakan; Dari kegiatan usaha tersebut diatas, kegiatan usaha yang sudah dijalankan serta produk dan/atau jasa yang dihasilkan adalah:
PROFIL PERUSAHAAN
9
a. Bidang usaha pembangunan, sebagai pemborong pada umumnya (General Contractor), dengan produk berupa jasa konstruksi;
b. Bidang usaha industri alas kaki dengan produk alas kaki. Saat ini, kegiatan yang dilakukan hanya menjual sisa persediaan.
Kegiatan usaha yang sudah dijalankan tetapi belum menghasilkan adalah:
a. Bidang usaha pembangunan, sebagai pengembangan (developer), dengan produk berupa Ruko dan atau Rumah Tinggal. Selain di individu Perseroan, Kegiatan usaha ini juga diupayakan melalui entitas anak PT.Bangun Sarana Jaya;
b. Bidang usaha industri pengolahan dan pemurnian serta perdagangan hasil-hasil pertambangan, dengan produk pasir zircon;
Kegiatan usaha lain seperti tercantum dalam Anggaran Dasar belum dijalankan.
STRUKTUR ORGANISASI
PT. SURYA INTRINDO MAKMUR Tbk
Visi Berprestasi untuk membangun masa depan yang lebih baik Misi Menghasilkan nilai yang pantas untuk mendukung pengembangan perusahaan serta memberikan benfit yang memuaskan bagi semua pihak
Pemegang Saham
Dewan Komisarisdr. Harijanto, MM
Tjokro Setiono
Sekretaris PerusahaanDra. Meikewati Tandali, Ak.
DireksiSasra Adhiwana
Ir. R. Hary SunaryoHeranita Cintya, SE
Dra. Meikewati Tandali, Ak.
KeuanganBramando M.B.S
PemasaranTutik S.
ProyekMade Poliani
PabrikSubanu
P. LingkunganDalam S.
SDMKapeno
LegalDeddy Agus H.
Boy Halim
Audit InternalDrs. Jazid, Ak
10
dr. Harijanto, MM Lulusan Kedokteran Umum, Universitas Airlangga tahun 1987 dan Sekolah Tinggi Managemen Prasetiya Mulya, Jakarta Program Magister Managemen tahun 1995. Komisaris PT. Bank Yudha Bhakti 1996-1998. Komisaris Perseroan sejak 1996. Presiden Komisaris PT. Tong Chuang Indonesia sejak 1998. Komisaris PT Fortune Mate Indonesia Tbk sejak 2004. Saat ini tercatat juga sebagai Komisaris PT Suryabumi Agro Langgeng. Berdasar keputusan RUPS tanggal 25 Juni 2010 ditetapkan sebagai Presiden Komisaris Perseroan, dan ditetapkan kembali melalui keputusan RUPS tanggal 10 April 2013 untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan.
Tjokro Setiono
Lulusan Sekolah Lanjutan Atas, Jember tahun 1972. PT. Jatim Utama Steel, Wakil Manajer Produksi, 1973-1983
PT. Kertarajasa Raya, Manajer Produksi, 1983-1987 PT. Wiharta Karya Agung, Wakil Manager Pabrik, 1987-1991
PT. Lezen Indonesia, Sidoarjo, Direktur, 1991-2005 PT. Mega Inti Gemilang, Surabaya, Direktur, 2006-sekarang
PT. Surya Intrindo Makmur Tbk, Komisaris, 2010-sekarang
Berdasar keputusan RUPS tanggal 25 Juni 2010 ditetapkan sebagai Komisaris Perseroan, sekaligus sebagai Komisaris Independen, dan
ditetapkan kembali melalui keputusan RUPS tanggal 10 April 2013 untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan.
Pak Tjokro Setiono tidak punya hubungan afiliasi dengan anggota Direksi
dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta dengan pemegang saham Perseroan.
DEWAN KOMISARIS
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
11
Sasra Adhiwana
Lulusan Sekolah Lanjutan Atas, Jakarta, tahun 1965. Tahun 1967-1984 Direktur PT Kali Intan.
Tahun 1984-1988 Direktur PT Soekun Niaga Dwitama. Tahun 1986 Direktur Grandwood Trading Singapore.
Tahun 1989-2001 Direktur PT Golden Adishoes. Tahun 1995-2001 Direktur PT Tunas Adi Dinamika.
Tahun 1994-2000 Ketua APRISINDO (Asosiasi Persepatuan Indonesia). Sebagai Komisaris Utama Independen Perseroan sejak tahun 2001.
Berdasar keputusan RUPS tanggal 25 Juni 2010 2010 ditetapkan sebagai
Presiden Direktur Perseroan, dan ditetapkan kembali melalui keputusan RUPS tanggal 10 April 2013 untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan.
Bapak Sasra Adhiwana memimpin pelaksanaan fungsi dan tugas Tim
Direksi
Ir. R. Hary Sunaryo
Lulusan Universitas Gajah Mada, Fakultas Tehnik Geologi tahun 1982. Tahun 1980 -1981 Geologist, Huffco, Balikpapan Tahun 1982 -1998 Staff Ahli, Penambangan emas alluvial Kalimantan Barat, Tahun 1999 - 2013 Direktur PT.Berlian Mahkota Coal, Tahun 1999 - 2013 Direktur PT.Niaga Inti Mineral Tahun 2009 - 2011 Direktur PT.Geoga Bumi Mandiri, konsultan geologi Tahun 2012 - skrg Direktur Utama PT.Geoga Bumi Mandiri Tahun 2013 - sekarang Direktur Perseroan
Berdasar keputusan RUPLB tanggal 10 Mei 2013 ditetapkan sebagai Direktur, dan ditetapkan kembali berdasar RUPS tanggal 10 April 2013 untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan.
Bapak Ir.Hari Sunaryo bertugas merencanakan dan memimpin operasional (dan pemasaran) kegiatan usaha Perseroan di bidang usaha industri pengolahan dan pemurnian serta perdagangan hasil-hasil pertambangan.
DEWAN DIREKSI
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
12
Heranita Cintya, SE
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya tahun 1994, Tahun 1991-1993 Administrasi Sky Horse Indonesia (Trading Company),
Tahun 1994-1997 Staff General Affair PT Tong Chung Indonesia, Tahun 1997-2000 Sekretaris PT Tong Chuang Indonesia,
Tahun 2000-2013 Corporate Secretary PT Surya Intrindo Makmur Tbk, Tahun 2004-Sekarang Direktur PT Surya Intrindo Makmur Tbk
Berdasar keputusan RUPS tanggal 29 Juni 2004 ditetapkan sebagai Direktur Perseroan, dan diperpanjang masanya beberapa kali, sampai
kemudian berdasar RUPS tanggal 10 April 2013 ditetapkan sebagai Komisaris, dan berdasar RUPS tanggal 28 Juni 2013 ditetapkan kembali
sebagai Direktur untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan
Ibu Heranita Cintya, SE bertugas merencanakan dan memimpin pelaksanaan operasional (dan pemasaran) kegiatan usaha Perseroan di
bidang usaha pembangunan.
Dra. Meikewati Tandali, Ak. Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Airlangga tahun 1985. Pernah bekerja sebagai Manager Audit di kantor Akuntan Publik Drs. Tanzil & Co. dan Controller PT Fortune Mate Indonesia tahun 1992-1999 dan Direktur Perseroan sejak tahun 1999 dan merangkap sebagai Corporate Secretary Perseroan sejak 2013.
Berdasar keputusan RUPSLB tanggal 27 Oktober 1999 ditetapkan sebagai Direktur Perseroan, dan diperpanjang masanya beberapa kali, terakhir keputusan RUPS tanggal 10 April 2013 untuk masa jabatan 5 (lima) tahun kedepan. Ibu Dra.Meikewati Tandali, Ak bertugas merencanakan dan memimpin pelaksanaan supporting function kegiatan usaha meliputi bagian Keuangan (dan Akuntansi/Pajak), SDM dan Legal.
Direktur
Direktur
13
SUMBER DAYA MANUSIA Hingga akhir tahun 2013 jumlah tenaga kerja Perseroan adalah 48 karyawan, sedang jumlah yang tercatat pada tahun 2012 adalah 19 orang. Perusahaan fokus kepada persiapan pengembangan kegiatan usaha dan peningkatan skala usaha. Kebutuhan kompetensi karyawan diupayakan melalui seleksi pada proses rekruitment karyawan baru. Selama tahun 2013, kegiatan pengembangan kompetensi karyawan selanjutnya tidak (belum) dilakukan. RINCIAN PEMEGANG SAHAM DI ATAS 5%
PemegangSaham JumlahLembarSaham Prosentase
1. PT Inovasi Abadi Investindo 1.429.240.00 81,9876 %
2. Tjandra Mindharta Gozali 14.000.00 0,8031 %
3. Masyarakat 300.000.00 17,2093 %
PemegangSaham 1.743.240.000 100,00 %
Bagan struktur Perusahaan per 3 Desember 2013 sebagai berikut :
Tjandra Mindharta Gozali & Keluarga
PT. Inovasi Abadi Investindo Tjandra Mindharta Gozali Masyarakat
PT. Tong Chuang Indonesia PT. BangunSarana Jaya
SIMM
81.99% 17.21%
80.00% 60.00%
0.80%
14
Informasi entitas anak sebagai berikut :
No Entitas Anak Kegiatan usaha Alamat
PT.Tong Chuang Indonesia Alas kaki Jl. Raya Tambak Sawah No.8, Waru-Sidoarjo. 1
PT.Bangun Sarana Jaya Pembangunan Jl. Raya Darmo 54-56, Blok B 16, Surabaya. 2
15
PENCATATAN SAHAM Pada tanggal 8 Maret 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-439/PM/2000 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 500 per saham atau sejumlah Rp. 30.000.000.000 kepada masyarakat. Pada tanggal 28 maret 2000, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Juni 2001 telah disetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan perbandingan 1:5, sehingga saham yang beredar menjadi 1.000.000.000 lembar saham, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C-04052 HT.01.04. TH.2001 tanggal 30 Juli 2001. Lembaga/Profesi Penunjang Pasar Modal Perseroan:
Profesi penunjang Nama Jasa diberikan
Kantor Akuntan Publik (KAP) Supoyo, Sutjahyo, Subyantara & Rekan
Pemeriksaan umum laporan keuangan
Plaza Andhika Blok C 3-4,
Jl Simpang Dukuh 38-40 Surabaya 60275
Notaris Wachid Hasyim, SH
Dokumentasi RUPST dan RUPSLB
Plaza Andhika Blok B-4, Jl Simpang Dukuh 38-40 Surabaya 60275 Biro administrasi efek PT.Sinartama Gunita Pencatatan saham Jl.Lombok no 71, Jakarta 10350
Honorarium yang diberikan kepada profesi penunjang selama tahun 2013 sebesar Rp. 60.000.000 ( Enam puluh juta ) terinci untuk KAP sebesar Rp.40.000.000 ( Empat puluh juta ) untuk Notaris sebesar Rp.8.000.000 ( Delapan juta ) dan sisanya sebesar Rp.12.000.000 ( Dua belas juta ) untuk BAE dan KSEI.
16
KINERJA PERSEROAN Penjualan Bersih Perseroan pada tahun 2013 mulai mencatatkan penjualan sebesar Rp. 11,129 miliar.Terdiri dari jasa konstruksi dan lainnya sebesar Rp. 11,112 miliar, sedangkan sisanya merupakan penjualan sepatu. Rugi Usaha dan Rugi Bersih Padatahun 2013, perseroan mencatat laba kotor sebesar Rp. 1,674 miliar, naik sebesar 821,82% dibandingkan dengan tahun 2012 yang masih rugi sebesar Rp.232 juta. Peningkatan tersebut karena meningkatnya volume penjualan di usaha jasa kostruksi dan lainnya. Rugi bersih perseroan tercatat sebesar Rp. 2,389 miliar di tahun 2013, naik sebesar 1.636,47% dibandingkan dengan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp. 138 juta. Peningkatan tersebut karena pembebanan pajak tangguhan dan beban umum & administrasi. Aset dan Ekuitas Aset perseroan tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 80,986 miliar, meningkat 26,62% dibandingkan jumlahaset di tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp. 63,960 miliar. Peningkatan asset ini sebagian disebabkan oleh kegiatan peluasan usaha di bidang industry pengolahan dan permurnian hasil tambang. Ekuitas perseroan tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 61,124 miliar, menurun (3,76%) dibandingkan jumlah ekuitas di tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp. 63,513 miliar. Penurunan ekuitas tersebut disebabkan oleh kenaikan rugi bersih karena pembebanan pajak tangguhan. Aset lancar per akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 1,42 MIlyar, turun sebesar Rp. 2,78 Milyar atau sebesar 66% dibanding per akhir tahun sebelumnya, terutama karena adanya reklassifikasi uang muka pembelian ke aset tetap sebesar Rp. 2,98 Milyar dan penurunan piutang pihak ketiga sebesar Rp. 0,55 Milyar. Aset tidak lancar per akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 79,56 Milyar, meningkat sebesar Rp. 19,81 Milyar atau sebesar 33% dibanding per akhir tahun sebelumnya, terutama karena adanya tambahan aset tetap net sebesar Rp. 10,87 Milyar, tambahan aset Tanah dalam pengembangan sebesar Rp. 6,71 Milyar dan tambahan aset lain-lain sebesar Rp. 3,57 Milyar. Tambahan aset tetap diupayakan terkait kegiatan usaha Perseroan dibidang usaha industri pengolahan hasil-hasil pertambahan dan bidang usaha pembangunan. Tambahan aset tetap terutama diperoleh dengan tambahan Liabilitas jangka pendek yang meningkat sebesar Rp. 14,35 Milyar atau sebesar 32x dibanding per akhir tahun sebelumnya, dan dari liabilitas jangka panjang sebesar Rp. 4,86 Milyar. Hasil Usaha Penjualan yang diperoleh Perseroan hampir keseluruhnya berasal dari aktivitas pengembangan bisnis pembangunan, seiring dengan kebutuhan permintaan konsumen properti maka menunjukkan meningkatnya permintaan akan proyek-proyek di bidang jasa kontruksi. Adanya pengawasan ketat selama proses pekerjaan kontruksi dan pengurukan memungkinkan upaya-upaya efisiensi dan optimalisasi biaya sesuai dengan spesifikasi pekerjaannya.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
17
Pendapatan tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 11,13 MIlyar, naik sebesar Rp. 6,76 Milyar atau sebesar 154% dibanding tahun sebelumnya, sementara Beban pokok penjualan tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 9,45 MIlyar, naik lebih rendah yaitu sebesar Rp. 4,85 Milyar atau hanya sebesar 105% dibanding tahun sebelumnya, sehingga diperoleh laba kotor sebesar Rp. 1,67 Milyar, naik sebesar Rp. 1,91 Milyar dibanding tahun sebelumnya yang tercatat rugi kotor sebesar Rp. 0,23 Milyar. Jumlah beban penjualan ditambah beban umum dan administrasi tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 2,54 Milyar, naik sebesar Rp. 0,11 Milyar atau sebesar 4% dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp. 2,43 Milyar. Sementara, beban (pendapatan) lainnya tahun 2013 tercatat beban sebesar Rp. 0,31 Milyar, dibanding tahun sebelumnya yang tercatat pendapatan sebesar Rp. 2,50 Milyar. Dengan posisi demikian, untuk tahun 2013 Perseroan mencatat rugi usaha sebesar Rp. 0,90 Milyar, naik sebesar Rp. 0,72 Milyar dibanding tahun sebelumnya yang tercatat rugi usaha sebesar Rp. 0,18 Milyar. Dengan memperhitungkan beban pajak, maka Perseroan mencatat rugi bersih sebesar Rp. 2,39 Milyar, naik sebesar Rp. 2,25 Milyar dibanding tahun sebelumnya yang tercatat rugi bersih sebesar Rp. 0,14 Milyar. Arus Kas Arus operasi tahun 2013 mencatat surplus sebesar Rp. 2,87 Milyar, naik sebesar Rp. 4,08 Milyar dibanding tahun sebelumnya yang tercatat defisit sebesar Rp. 1,21 Milyar. Ditambah penerimaan dari aktivitas pendanaan, yaitu pinjaman dari Pemegang saham dan sumber lainnya, total sebesar Rp. 4,77 Milyar, surplus dari aktivitas operasi digunakan untuk membayar bagian dari nilai perolehan aset tetap yang diupayakan dalam rangka pengembangan usaha ke bidang usaha industri pengolahan hasil-hasil pertambahan dan bidang usaha pembangunan, total sebesar Rp. 7,65 Milyar. Sisanya immaterial sebesar Rp. 0,01 Milyar dibayar dari saldo kas setara kas. Kemampuan Membayar Utang Ratio aset lancar dibanding liabilitas lancar per akhir tahun 2013 sebesar 9%, yang berarti untuk pelunasan liabilitas lancar tidak cukup tersedia aset lancar dan hanya tersedia 9% nya. Selama pengembangan usaha belum menghasilkan maksimal, maka Pendanaan Perseroan sangat tergantung kepada aktivitas keuangan, dalam hal ini pinjaman pemegang saham. Sejauh ini, dalam rapat dengan pemegang saham utama, Perseroan mendapat support untuk mengupayakan kelangsungan usaha Perseroan. Kolektibilitas Piutang Perputaran piutang usaha selama tahun 2013 sebesar 29x, yang berarti periode piutang adalah rata-rata sebesar 12 hari. Lancarnya kolektibilitas piutang ini membantu kelancaran pengelolaan arus kas Perseroan. Struktur dan Kebijakan Permodalan Perseroan menetapkan struktur dan kebijakan permodalan yang sehat, yaitu dengan mengupayakan pendanaan dengan tingkat biaya modal yang sehat, yaitu dengan prioritas pendanaan dari hasil usaha, dan bilamana diperlukan menggali pendanaan dari pinjaman, maka akan dilakukan dengan memperhatikan tingkat leverage yang sehat. Permasalahan yang dihadapi perseroan saat ini untuk mengaplikasikannya yaitu belum optimalnya hasil pengembangan usaha yang diupayakan.
18
PROSPEK USAHA Sejauh ini belum ada usaha yang sepenuhnya menjanjikan, namun Perseroan selalu berada dalam kondisi siap siaga, kapanpun ada kesempatan dan peluang emas, untuk meneruskan perputaran roda usahanya baik di bidang semula yakni industri alas kaki ataupun bidang lain yang memang dapat memberikan hasil yang lebih baik. Juga dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya, Perseroan melalui upaya strategis dan aksi korporasi dalam tahun 2013 telah merealisasikan proyek pembangunan kawasan pemukiman dan perluasan ke bidang industri pengolahan dan pemurnian hasi tambang yang dapat di fungsikan sebagai bahan baku keramik. Diharapkan kedua usaha baru ini akan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi Perseroan di masa mendatang. Seperti diketahui, pada 12 Januari 2014, UU Nomor 4 tahun 2009, tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (minerba), resmi diberlakukan. Dengan adanya ketentuan ini, perusahaan tambang tidak diperbolehkan mengekspor mineral mentah. Ketentuan ini membuka peluang usaha industri pemurnian hasil-hasil pertambangan (smelting). Berangkat dari keyakinan yang ada, Perseroan berupaya mengembangan usaha ke bidang pemurnian hasil tambang dengan produk akhir pasir zircon kadar minimal 65%. Kapasitas produksi dirancang sebesar 2 Ton per jam. Kapasitas ini jauh dibawah kebutuhan yang ada. PEMBAGIAN DIVIDEN Pembagian laba bersih Perseroan akan diatur sedemikian rupa sehingga tercapai keseimbangan yang baik antara kepentingan pemegang saham dan kesehatan keuangan perseroan. Sampaisaatini Perseroan belummengadakanpembagiandeviden. TARGET DAN REALISASI TAHUN 2013 Dibidang usaha industri pemurnian hasil-hasil penambangan, kami laporkan bahwa sampai dengan akhir tahun 2013 seluruh pengadaan sarana produksi termasuk mesin dan peralatan dan perijinan dari smelter yang dibangun Perseroan sudah siap operasi. Perseroan selalu berupaya menerapkan tata kelola yang baik, termasuk dengan para pihak yang diajak kerjasama. Perijinan operasi oleh Penambang lokal yang diharapkan sebagai suppier bahan baku, sedang dalam proses pengurusan AMDAL sebagai bagian dari berkas perijinannya. Hasil kinerja yang diharapkan dari bidang ini belum terealisasi. Dibidang usaha pembangunan, Perseroan baru merealisasi pendapatan dari jasa konstruksi, yaitu tercatat sebesar Rp.11,13 Milyar. Hasil kinerja dari bidang usaha sebagai Developer belum bisa direalisasi karena atas lahan property yang telah diakuisisi masih dalam proses perijinan. TARGET TAHUN 2014 Dibidang usaha industri pemurnian hasil-hasil penambangan, Perseroan mentargetkan seluruh perijinan operasi dari pemasok bahan sudah selesai, sehingga pada tahun berikutnya, pengadaan bahan dapat direalisai dan hasil kinerja akan diperoleh. Dibidang usaha pembangunan, Perseroan mentargetkan peningkatan pendapatan dari jasa konstruksi minimal sebesar 40% dibanding realisasi sebelumnya, atau target pendapatan jasa konstruksi sebesar Rp.15 Milyar. Di bidang usaha sebagai Developer, Perseroan mentargetkan pada tahun 2014 perijinan atas lahan yang sudah diakuisi dapat diselesaikan, dan aktivitas pemetangan lahan sudah dimulai, sehingga pada tahun berikutnya, pembangunan konstruksi dan pemasarannya dapat dimulai dan hasil kinerja pun akan diperoleh.
19
Manajemenmenya dari perlunya pelaksanaan praktek tata kelola perusahaan yang baik (GCG), guna memelihara kepercayaan dari para pemegang saham dan stakeholder. Seiring dengan situasi persaingan industri yang makin ketat, Perseroan terus berupaya mewujudkan tata kelola perusahaan sebagai suatu sistem yang melekat dengan dinamika perusahaan. Penerapan GCG terus digiatkan, berawal dari paradigm sebagai kepatuhan, proses internalisasi menjadi budaya perusahaan, hingga menjadi sebuah sistem yang memperkuat competitive advantage perusahaan. DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan strategi bisnis Perseroan oleh Direksi dan memberikan arahan strategis serta saran. Anggota BOC diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris Perseroan terdiriatas 2 orang, satu diantaranya adalah Komisaris Indepen, yang melaksanakan rapat secara berkala untuk membahas laporan manajemen tentang program bisnis dan ekspansi, strategi pemasaran dan isu penting lainnya juga memastikan Perseroan berada di jalur yang sesuai dengan Anggaran Dasar serta Undang-Undang yang berlaku. Tugas pokok Dewan Komisaris sebagai berikut :
a. Memberi masukan ke Direksi dalam menetapkan dan mengevaluasi strategi, kebijakan dan rencana serta pelaksanaan kinerja perusahaan.
b. Menetapkan remunerisasi Direksi dan menilai sistim penggajian lainnya. c. Bersama komite audit perusahaan menelaah dan megevaluasi pelaksanaan tata kelola
perusahaan dan mengadakan perbaikan jika dipandang perlu. d. Memantau proses keterbukaan informasi dan efektifitas komunikasi dalam perusahaan
Komisaris independen bertanggung jawab mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik di perusahaan. Selama tahun 2013, telah diselenggarakan rutin rapat bulanan ( 12 kali ) baik untuk koordinasi internal Komisaris maupun dengan Direksi, terutama dalam hal Penetapan strategi dan rencana Perseroan, Pengawasan pelaksanaan kinerja Perseroan, Pelaksanaan tata kelola Perseroan dan Pemenuhan kewajiban Perseroan terhadap ketentuan yang berlaku. DEWAN DIREKSI Direksi pada dasarnya bertugas mengelola kegiatan perseroan. Direksi wajib mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Pembagian tugas diantara Direksi seperti kami jelaskan dibawah. Presiden Direktur , yaitu Bapak Sasra Adhiwana memimpin pelaksanaan fungsi dan tugas Tim Direksi. Bapak Ir.Hari Sunaryo bertugas merencanakan dan memimpin operasional (dan pemasaran) kegiatan usaha Perseroan di bidang usaha industri pengolahan dan pemurnian serta perdagangan hasil-hasil pertambangan. Ibu Heranita Cintya, SE bertugas merencanakan dan memimpin pelaksanaan operasional (dan pemasaran) kegiatan usaha Perseroan di bidang usaha pembangunan. Ibu Dra.Meikewati Tandali, Ak bertugas merencanakan dan memimpin pelaksanaan supporting function kegiatan usaha meliputi bagian Keuangan (dan Akuntansi/Pajak), SDM dan Legal.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
20
Selama tahun 2013, rapat-rapat yang diselenggarakan membahas:
a. Penetapan dan pelaksanaan strategi, kebijakan dan rencana Perseroan; b. Pelaksanaan, pengawasan/evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan kinerja; c. Pelaksanaan tata kelola, termasuk pembenahan sistem prosedur operasi; d. Pemenuhan kewajiban Perseroan atas ketentuan yang berlaku.
REMUNERASI KOMISARIS DAN DIREKSI Honorarium bulanan dan tunjangan lain bila ada, untuk setiap Komisaris di tentukan oleh pemengang saham dalam RUPS. Setiap Direktur mendapat gaji bulanan dan tunjangan tertentu bila ada. Karena merupakan bagian dari tanggung jawab jabatan, Komisaris dan Direksi tidak mendapatkan tunjangan kehadiran untuk semua rapat Perseroan yang di hadirinya. SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas kesiapan penyajian informasi pada proses inter relasi antara Perusahaan dengan shareholder sesuai dengan aturan tata hubungan yang ditentukan, serta terpeliharanya mekanisme umpan balik yang sistematis kepada manajemen agar mampu merespon dinamika shareholder dan pasar modal secara tepat dan efektif. Berdasarkan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal & Laporan Keuangan (Bapepam& LK) No.IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, terhitung sejak April 2013 Perseroan menunjuk Ibu Meikewati Tandali, Direktur Perseroan menjabat juga sebagai Sekretaris Perusahaan. Selama tahun 2013, kegiatan yang dilakukan yaitu mengikuti rapat-rapat Dewan Direksi Perseroan, Penyampaian laporan keuangan dan kinerja berkala dan tahunan, mengelola penyampaian informasi tentang Perseroan secara proporsional dan bertanggung jawab, mengelola web Perseroan, dan menyelenggarakan kegiatan administrasi terkait dengan hubungan Perseroan dan pasar modal. KOMITE AUDIT Komite Audit merupakan organ pendukung Dewan Komisaris yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. Pembentukan Komite Audit harus dibawah tanggung jawab Komisaris Utama dan Direktur Utama Perseroan. Ketua maupun anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Dewan Komisaris. Komite Audit bertindak mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris, memiliki keahlian, pengalaman dibidang audit dan kualitas lain yang diperlukan. Anggota Komite Audit yang berasal dari Dewan Komisaris Perseroan bertindak sebagai Ketua Komite Audit. Pembentukan Komite Audit sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 15 tentang Tugas Dan Wewenang Dewan Komisaris Independen serta peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), peraturan Nomor IX.I.5 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Komite Auidt Perseroan dibentuk berdasarkan SK Dewan Komisaris No: 0018/SIM/SK-KOM/2001 dengan masa bakti 5 tahun.
21
Tim komite audit tidak punya hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta dengan pemegang saham Perseroan. Selama tahun 2013, Komite Audit telah melakukan kegiatan rapat 4 kali dengan Audit Internal, rapat 4 kali dengan Direktur dan rapat pleno pada tiap awal triwulan. Anggota komite audit Perseroan terdiri dari 3 orang yang diketuai oleh Tjokro Setiono dengan anggota Nanik Koeshariani dan Fonny Tungadi, SE. Tjokro Setiono KetuaKomite Audit Perseroan sejak tahun 2010. ANGGOTA KOMITE AUDIT NANIK KOESHARIANI, lulusan Universitas Merdeka Malang tahun 1989. Menjabat sebagai Kepala Bagian Kredit Bank Lippo Tidar Surabaya tahun 1996-1998, sebagai Kepala Kantor Kas Bank Lippo Sidoarjo tahun 1998-2001. Tahun 2001-2005 sebagai direktur di PT Niaga Indovest Finance dan saat ini berkarier sebagai Operation Manager di PT HD Finance. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2006. FONNY TUNGADI, SE. Lulus STIE-YPUP tahun 1994. Bergabung dengan perseroan sejak akhir 2006. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Pembukuan di Wesi SelatanUtama, sebagai Kepala Accounting danKeuangan di PT Alinia Setra tahun 1997-2000, juga 2001-2006 menjabat sebagai Kepala Accounting danKeuangan di PT Hasil Alam Utama Lestari. AUDIT INTERNAL Berdasar pada Peraturan Bapepam & LK No IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Perseroan membentuk Unit Audit Internal, yang dipimpin oleh Jazid, Akuntan sebagai Ketua Unit Audit Internal. Selama tahun 2013, pengendalian internal dilakukan dengan melakukan telaah periodik untuk mengukur efektifitas perangkat pengendalian yang ditetapkan manajemen seperti tata organisasi, kebijakan transaksi, sistim dan prosedur penyelenggaran transaksi. Melalui program pengendalian internal, diharapkan diperoleh kondisi :
a. Pengamanan harta Perseroan; b. Keyakinan persesuaian penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku; c. Keyakinan pemenuhan peraturan yang berlaku kepada Perseroan baik sebagai Perseroan
Terbatas maupun Perusahaan Publik; Perusahaan berupaya terus mengembangkan sistem pengendalian internal seiring dengan perkembangan operasi Perseroan.
22
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Bagi Perseroan, berinvestasi pada kesejahteraan masyarakat tak kalah pentingnya dengan investasi pada masa depan bisnis. Perseroan mendukung berbagai program tanggung jawab social untuk meningkatkan kondisi hidup di lingkungan tinggal dan kerja para karyawan, serta pada masyarakat sekitar lingkungan Perseroan. Perseroan senantiasa berkomitmen menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis dengan lingkungan di sekitar daerah operasionalnya dengan melaksanakan tanggung jawab Perusahaan di bidang social serta lingkunan sesuai dengan prinsip pengembangan lingkungan yang berkelanjutan, seperti misalnya dalam perbaikan jalan di sekitar lokasi perusahaan. Sebagai bagian dari masyarakat, Perseroan tetap pada komitmennya untuk merealisasi tanggung jawab sosial. Saat ini, Perseroan focus pada upaya kelangsungan usahanya. Belum ada aktivitas CSR yang dilakukan.
23
Para pemegang saham yang terhormat,
Sambil mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Direksi dan Dewan Komisaris PT Surya Intrindo Makmur Tbk menyampaikan Laporan Tahunan tahun buku 2013 kepada para pemegang saham.
Direksi dan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan.
Pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan pemegang saham dan atas kerjasama yang baik selama ini kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
Akhir kata, terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemegang saham kepada kami.
Dewan Komisaris
dr. Harijanto, MM Tjokro Setiono
Presiden Komisaris Komisaris Independen
Dewan Direksi
Sasra Adhiwana Ir. R. Hary Sunaryo Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur
Heranita Cintya, SE Dra. Meikewati Tandali. Ak
Direktur Direktur
PERNYATAAN MANAGEMENT ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013
PTPTPTPT SURYASURYASURYASURYA INTRINDOINTRINDOINTRINDOINTRINDO MAKMURMAKMURMAKMURMAKMUR TbkTbkTbkTbkDANDANDANDAN ENTITASENTITASENTITASENTITAS ANAKANAKANAKANAK //// ANDANDANDAND SUBSIDIARIESSUBSIDIARIESSUBSIDIARIESSUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORANAUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
SERTAUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIRPADATANGGAL TERSEBUT/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENTAUDITOR'S REPORT DECEMBER 31, 2013 AND 2012
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
r
i
PT SURYA NTililDO MNfrURTbK DAt{ EilTTTAS AI{AK' ATUD ST'BS,IXAR'ESDAFIAR ISI' IABTE OF C0,TIETTr
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPOMN AUD]TOR INDEPENDEN
IIPORAN KEUA}IGA}IPada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan serta untuk
lahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Laporan Posisi Kamngan Konsolillasian
Laporan Laba Rugi Komprehe$Sf Konsolidaian
Laporan Perubahan Ekuihs lGnsdidmian
Laporm Arus lGs Konsolidasian
Catahn Ahs L4oran Kanngnn Konsolidmian
D'RECIORS' SIAIEMENT TETTER
INDEPENDE,ff AUDITCP{S' RErcRT
F I N N,I CI AL STA IEMEAJISAs of Derplmfpur 31, 201 3 aN 2412
aNforfieyeanthen endd
Canffiaipd&Mof Finarcidfrpflim
Conmlidated Slafemenfs of funpetensfre lna ne
Conmldated Sfalemenfs of $anges in Equity
Oonsoldafed Sfafements of Oash Fbws
Cnnsliid# tffieta Fkarcid $ratwatft
Halaman /Pme
2-3
4
5
6
7
\
L
il
:-*s*a@q"=<gr<-::==-
PT SURYA INTRINDO MAKMUR
PI SURYA INTRITTIDO TUAKMUR TBKDAN EIIITITAS AIIIAK
PERIIIYATAATTI DI RE KSITEITITAIIIG TANGGUIIIG JAWAB
IERHADAP LAPORAIII KEUAIIIGA]II KONSOLIDASIAIIIPT SURYA INTRINDO MAKMURTBK DAIII EI{NTAS A]iIAKTAITIGGAL 31 DESEMBER 2013 DAITI 2012 SERTA TAHUT{
YA]IIG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
NamaAlamat Kantor
Alamat Domisili
No. Telepon
Jabatan
2. Nama
Alamat Kantor
Alamat Domisili
No. Telepon
Jabatan
Menyatakan bahwa :
1. Kami bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian PT Surya lntrindo Makmur Tbk dan entitas anak;
2, Laporan keuangan konsolidasian PT Surya lntrindo Makmur Tbk dan entitasanak telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di lndonesia;
3. a, Semua informasl dalam laporan keuangan konsolidasian PT Surya
lntrindo Makmur Tbk dan entitas anak telah dimuat secara lengkap dan
benar;
b, Laporan keuangan konsolidasian PT Surya Intrindo Makmur Tbk dan
entitas anak tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidakbenar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
4. Kami bertanggungjawab atas sistem pengendalian internal dalam PT Suryalntrindo Makmur Tbk.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarmya.
PT SURYA fiITNNDO MAKMURTBKANDSUBSIUARY
D'RECTORS'SIATEMENTREGARD'IUG RESP O NSIBIUT Y F O R
PT SURYAIITINNDO ilA'$URfBK AND SUBSIDIARYCONSOLIDAT ED FINANCIAL ST AT EMENr S
AS AI I,E:CEMBERSI,MB AND 2012AND FOR THE YEARS THEN ENDED
We, the undersigned:'1. Name
Office Address
Residential Address
Telephone NoTiile
2. Name
Office Address
Residenfial Address
Telephone NoTiile
State that :
1. We are responsible for the preparation and presentation of theconsolidated financial statements of PT Surya lntrindo Makmur Tbk andsubsidiary;
2. The consolidated financial statements d PT Surya lntrindo Makmur Tbkand subsidiary have been prepared and presented in accordance withthe lndonesian Financial Accounting Standards;
3. a. All information in the consolidated finarxial statements of PT Suryalntrindo Makmur Tbk and subsidiary has been disclosed in a
complete and truttlful manner;
b. The consolidated financial statements of PT Surya lntrindoMakmur Tbk and subsidiary do not contain false materialinformation or fact, nor do not they omit material information or f act;
4. We are responsible for the internal control systems ofPT Surya lntrindo Makmur Tbk.
Thus this statemetts is made truthfully.
Dra. Meikewati Tandali,AkDirektur /Director
Sasra Adhiwana
Gedung GozcoJl Raya Darmo N0,54-56
Surabaya 60265Jl. Jatinegara Barat lll/ 1
Jakarta031-56',1 28'l 8
Direktur [Jtama
Dra. Meikewati Tandali, Ak.
Gedung GozcoJl. Raya Darmo No,54-56
Surabaya 60265Rungkut Mapan Timur X/El-2
Surabaya
031 -561 281 B
Direktur
Sasra Adhiwana
Gedung Gozco
Jl Raya Darmo No.54-56Surabaya 60265
l. Jatinegara Barat lll/ 1
Jakarta
031-5612818President Director
Dra. Meikewati Tandali, Ak.
Gedung Gozco
Jl. Raya Darmo No.54-56
Surabaya 60265Rungkut Mapan Timur X/El-2Surabaya
031-5612818Director
Atas nama dan mewakili Direksi / For and on behalf of the Board of Directors
Direktur Utama /President Diector
GEDUNG GOZCOJL. RAYA DARMO NO: 54-56
Telp.031-5612818. Fax.O31-5620968, Surabaya 60265, Jawa Timur
Surabaya, 7 Maret / March 201 4
KANTORAKUNTAN PUBLIK
SUP@YO, SUT'AFIre, SUEYANTARA & RC}<oNKeputusan Menteri Keuangan Rl No, KEP-14/KM.1/2011 Tanggal 10 Januari 2011
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan Nomor. 01 1/GA-A
Pemegang saham, komisaris dan direksiPT Surya lntrindo Makmur, Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian
PT Surya lntrindo Makmur, Tbk dan entitas anak, yang terdiri dari laporan
posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember2013, serta laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan perubahan ekuitas
konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Tanggung,jawab manajemen atas laporan keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang
bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan
keuangan ini berdasarkan audit kami, Kami melaksanakan audit kami
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh lnstitut Akuntan Publik
lndonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan
etika merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan
memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan
penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit
tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan,
Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk
penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan,
baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan, Dalam
melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan
pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian
wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat
sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opinin
atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga
mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang
digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen,
serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa buktl audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan
tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami,
INDEPENDENT AU DIT OR'S REP O RT
Repol Number.011/GA-A
The stockholders, Board of Commlssioners and Directors
PT Surya lntrindo Makmur, Tbk
We have audited the accompanying consolidated financial statements ofPT Surya lntrindo Makmu1 Tbk and its subsidiarles, which comprise the
consolidated slafements of financial position as of December 31, 2013,
and the consolidafed slatemenfs of comprehensive income, consolidated
statements of changes in equity , and consolidated statements of cash flows
for the yearthen ended, and summary of significant accounting policies and
oth e r expl an atory inf ormatio n.
Management's responsibility for the financial statements
Management ls responsrb/e for the preparation and fair presentation ofthese financial slalements in accordance with lndonesian Financial
Accounting Standards, and for such internal control as management
determines is necessary to enable the preparation of financial statements
that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
Au d itor s' res p o n si b i I ity
Our responsibility is to express an opinion on these financial statements
based on our audit, We conducted our audit in accordance with Standards
on Auditing estab/rshed by the lndonesian lnstitute of Ceftified Public
Accountants. Ihose sfandards require that we comply with ethical
requirements and plan and peform the audit to obtain reasonable
assurance about whether the financial statenents are free fron material
misstatement.
An audit involves peforming proceduresto obtain audit evidence aboutthe
amounts and disclosures in the financial sfafemenfs. The procedures
selected depend on the auditors' judgment, including fhe assessment ofthe risks of material misstatement ofthe iinancial statements, whetherdue
to fraud or error. ln making those isk assessmenls, the auditors consider
internal control relevant to the entity's preparation and fair presentation ofthe financial sfatemenls in order to design audit procedures that are
appropriate in the circumstances, but not for the purpose ofexpresslng an
opinion on the effectiveness of the entity's internal control. An audit also
includes evaluating the appropriateness ol accounting policies used and
the reasonableness of accounting estrma/es made by management, as
well as evaluating the overall presentation of the financial statements.
We believe that the audit evidence we have obtaineci is sufficient and
appropiate to provide a basis for our audit opinion.
-PlasaAndhikaBlokC.34Jl.SimpangDukuh3340Surabaya602T5, Telp,031-5341286,5473585, Fax.031.53'14560, Email:[email protected]
.Jl.PenjaringanAsrilX.PS,l/J.12Surabaya60297. Telp.031'8709808,Fax.031-8706675, Email:kaps3r@gmail,com
0pini
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampirmenyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan konsolidasian PT Surya lntrindo Makmur, Tbk dan entitasanak tanggal 3'l Desember 201 3, serta kinerja keuangan dan arus kas
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013, sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di lndonesia.
Hal lain
Laporan keuangan konsolidasian terlampir disusun dengan anggapan
bahwa Perusahaan dan entitas anak akan melanjutkan operasinya
sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya. Laporan keuangan konsolidasian tidak
mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari
kelangsungan usaha Perusahaan.
Opinion
ln our opinion, the arcompanying consolidated ftnancial statemenls presenf
fairly, in all material respecfs, the consolidated financial position ofPT Surya lntrindo Makmur, Tbk and its subsidrarles as of December 31,2013, and their consolidated financial peformance and cash flows lor theyear ended December 31, 2013 in accordance with lndonesian FinancialAccounting Slandards.
Others
The accompanying consolidated financial statements have been prepared
assuming that the Company and its subsidiary will continued as a going
concem. The consolidated financial sfafemenls do not include any
adjustments that might result from the impact of the uncelainty of going
c0ncern.
SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTAM & REKAN
Registrasi Akuntan Publik / Public Accountant Registration No. AP. 0290
7 Marel2014 I MarchT,2014
MNTORAKUNTAN PUBLIK
.Ag-u s S u bya ntara,Ak, MM, C PA
suP@vo, swJAffiJO/ SUts\ffiNTARA & &kom
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas Cash and cash equivalents
Piutang usaha - bersih Account receivables - net
- Pihak berelasi Related parties -
- Pihak ketiga Third parties -
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak Ketiga Third parties
Persediaan- bersih Inventories-net
Uang muka pembelian Purchase Advances
Biaya dibayar dimuka Prepaid expenses
Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes
Jumlah Aset Lancar Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS
Aset pajak tangguhan Deffered tax assets
Aset tetap (setelah dikurangi Fixed assets (net of accumulated
akumulasi penyusutan sebesar depreciation of Rp 77.900.191.188 and
Rp 77.900.191.188 tahun 2013 dan in 2013, Rp 77.649.212.401
Rp 77.649.212.401 tahun 2012 in 2012, and Rp 79.352.348.599
Tanah dalam pengembangan Land under development
Aset lain-lain Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET TOTAL ASSETS
31 Desember /
-
59.758.359.395
63.959.804.346
31 Desember /
December 31December 31
2013
Rp
137.311.867
3.574.068.804
559.349.340
27.422.038.555
2012
Rp
177.531.985
390.669.596
555.206.836
379.866.303
13.874.577
-
14.985.000
-
4.201.444.951
11.816.946.887
75.863.000
2.985.410.903
2.888.054
27.228.983.253 38.106.478.621
20.712.429.255
106.780.297
222.980.574
1.421.273.381
10.462.794.174
The accompanying notes to Consolidated Financial Statement are
integral part of these Consolidated Financial Statements
Catatan /
2j;2l;11
2r;10d
2i;9
2d;2f;6
13
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian
secara keseluruhan
2h;12
79.565.380.154
80.986.653.535
7
Notes
2d;2e;4
2d;2f;2g;5
8
10a
2
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha-Pihak ketiga Account Payable-third parties
Utang pajak Taxes payable
Akrual Accruals
Bagian utang jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun Current portion of long term loan
- Sewa pembiayaan Finance lease -
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES
Utang pemegang saham Shareholder liabilites
Utang jangka panjang setelah dikurangi
bagian yang akan jatuh tempo Long term loan net of
dalam waktu satu tahun current portion
- Sewa pembiayaan Finance Lease -
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Total Long Term Liabilities
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to equity
kepada pemilik entitas induk holders of the company
Modal saham - Nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - par value Rp 100 per share
Modal dasar - 6.000.000.000 saham Authorized - 6.000.000.000 shares
tahun 2013 dan 2012 in 2013 and 2012
Modal ditempatkan dan disetor - Subscribed and paid up -
1.743.240.000 saham 1.743.240.000 shares
tahun 2013 dan 2012 in 2013 and 2012
Difference in value due to
Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transaction
entitas sepengendali between under entities
Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference due to change of
entitas anak equity in subsidiary
Agio saham Agio
Biaya emisi saham Share issuance costs
Saldo defisit Deficit
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable
kepada pemilik entitas induk to parent entity
Kepentingan nonpengendali Noncontrolling interests
Jumlah Ekuitas Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY63.959.804.346
446.507.624
Rp
184.387.174
63.513.296.722
-
-
-
174.324.000.000
(15.349.375.047)
174.324.000.000
(15.349.375.047)
(2.285.462.000)
384.270.543
8.061.524
54.175.557
-
31 Desember /
December 31
2012
31 Desember /
4.859.369.898
210.505.322
5.069.875.220
14.395.696.419
22.309.575
December 31
2013
189.947.951
Rp
17
Notes
18.539.660.214
56.707.366.942
35.676.000.000
19
2l;16
Catatan /
10c
15
2m;14
54.662.609.547
(156.242.213.620)
2o
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian
secara keseluruhan
18
(154.197.456.225)
2p;20
21
(2.285.462.000)
18.539.660.214
35.676.000.000
14.792.341.119
2l;16
The accompanying notes to Consolidated Financial Statement are
integral part of these Consolidated Financial Statements
6.805.929.780
80.986.653.535
6.461.827.648
61.124.437.196
3
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012
PENJUALAN SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD
LABA (RUGI) KOTOR GROSS PROFT (LOSS)
- Beban penjualan Sellings -
- Beban umum dan administrasi General and administrative -
- Kerugian selisih kurs- bersih Foreign exchange losses - net -
- Laba penjualan aset Gain from asset disposal -
- Lain-lain bersih Others - net -
RUGI USAHA LOSS FROM OPERATIONS
- Penghasilan bunga keuangan Finance and interests Income -
- Beban bunga dan keuangan Finance and interests expense -
RUGI SEBELUM PAJAK LOSS BEFORE TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSES
- Pajak kini - Final Current tax - Final -
- Pajak tangguhan Deferred Tax -
RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN NET LOSS FOR THE YEAR
Pendapatan komprehensif lain Other comprehensive income
- Surplus revaluasi aset tetap Revaluation surplus of fixed assets -
- Pajak penghasilan terkait Related income tax -
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE LOSS
RUGI BERSIH DAN JUMLAH RUGI NET LOSS FOR THE YEAR AND
KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE LOSS
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : ATTRIBUTABLE TO:
- Pemilik Entitas Induk Owners of the Company -
- Kepentingan nonpengendali Noncontrolling interest -
JUMLAH TOTAL
RUGI PER SAHAM YANG DAPAT NET LOSS PER SHARE
DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO
PEMILIK ENTITAS INDUK OWNERS OF THE COMPANY
(137.569.816)
2s;27 (1,17)
The accompanying notes to Consolidated Financial Statement are
integral part of these Consolidated Financial Statements
(344.102.132) (11.067.061)
(2.388.859.526)
(2.044.757.395) (126.502.755)
(2.388.859.526) (137.569.816)
- -
- -
1.630.776
64.057.736
(119.967.570)
(179.459.219)
(2.388.859.526) (137.569.816)
2q;25 (20.077.965) (2.356.840)
(914.739.242)
(22.168.332)
1.674.750.400
2r;10b
2q;26 1.144.021
2q;26
2q;25
- (2.071.250)
2q;24
(1.354.152.713)
(896.292.053) (179.117.494)
584.301.900
2.015.115
2q;22 11.129.253.606 4.374.199.873
(32.333.202) (5.601.772)
2q;26
2q;24
- 1.901.000.000
(2.424.729.860)
(232.016.513)
2012
(0,07)
(4.606.216.386)
2013
Catatan /
Notes
Desember 31
31 Desember /
RpRp
Desember 31
31 Desember /
(9.454.503.206)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian
secara keseluruhan
(2.539.853.272)
2q;23
4
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012
Saldo per 1 Januari 2012 Balance as of January 1, 2012
Konversi utang menjadi saham Swap debt to share
Entitas anak baru Disposal the subsidiary
Total rugi komprehensif Total comprehensive loss
Saldo per 31 Desember 2012 Balance as of December 31, 2012
Total rugi komprehensif Total comprehensive loss
Saldo per 31 Desember 2013 Balance as of December 31, 2013
19
6.737.269.116 6.583.172.789
110.000.000.000 - 110.000.000.000
- - - (154.096.328)
74.324.000.000 - - - 35.676.000.000 -
Selisih Nilai
perubahan ekuitas Sepengendali /
selisih transaksi
Anak perusahaan / Differences Due Saldo laba
Transaksi Entitas
Ekuitas Bersih /
Equity Net
Rp
Jumlah Non Controlling
(Defisit) /
retained earnings
to Transaction
Between Entities
Kepentingan
Rp
Non Pengendali /
Total InterestUnder Control Agio
Rp
(deficit)
(52.932.306.251)
Rp Rp
- 79.727.725
- - (154.096.328)
- - - (126.502.755) (126.502.755)
6.805.929.780 63.513.296.722 174.324.000.000 (154.197.456.225) 56.707.366.942
(11.067.061) (137.569.816)
(2.044.757.395) (2.044.757.395) - (344.102.132) (2.388.859.526) -
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
Modal Disetor
Capital Stock
6.461.827.648 61.124.437.196 174.324.000.000 18.539.660.214 (15.349.375.047)
Biaya
Emisi saham /
Share issuance
Costs
Rp
in subsidiary
Rp
Difference due to
change of equity
(2.285.462.000)
(2.285.462.000)
18.539.660.214 (15.349.375.047)
- -
Note
(154.070.953.470) (53.012.033.975)
RpRp
Catatan/
Dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk / Attributable to equity holders of the company
100.000.000.000 (2.285.462.000) 18.539.660.214 (15.195.278.719)
19 35.676.000.000
35.676.000.000
(156.242.213.620) 54.662.609.547
5
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan Cash receipt from customer
Pembayaran kepada pemasok Cash paid to supplies
Pembayaran kepada karyawan Cash paid to employee
Pembayaran pajak penghasilan income tax payments
Penerimaan penghasilan bunga Interest income
Pembayaran bunga Interest expense payment
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi Net cash flows used in operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES
Penambahan aset tetap addiction of fixed assets
Penjualan aset tetap Fixed assets disposal
Pembayaran Investasi saham Payment Investment in shares
Penambahan aset dalam pengembangan Addiction assets under development
Penambahan tanah dalam pengembangan Addiction land under development
Penambahan uang muka Addiction advances
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Net cash flows used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran utang ke lembaga keuangan Payment loans from financial institutions
Penerimaan utang dari pemegang saham Receipt of loans from shareholder
Penerimaan utang dari pihak berelasi Receipt of loans from related parties
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan Net cash flows provided by financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NET INCREASE (DECREASE) IN
BERSIH KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENT
SALDO KAS DAN BEGINNING BALANCE OF
SETARA KAS AWAL TAHUN CASH AND CASH EQUIVALENT
Saldo kas saat entitas anak baru Cash and cas equivalent new subsidiary
Perubahan kurs mata uang asing Foreign exchange rate changes
SALDO KAS DAN ENDING BALANCE OF
SETARA KAS AKHIR TAHUN CASH AND CASH EQUIVALENT
31
2.059.708 2.015.115
The accompanying notes to Consolidated Financial Statement are
integral part of these Consolidated Financial Statements
177.531.985
137.311.867
-
(32.216.025)
(1.280.730.793)
4.769.595.099
-
-
December 31 December 31
31 Desember /
(2.415.994.765) -
31 Desember /
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian
secara keseluruhan
12.206.461
(8.004.093)
1.451.481.279
12.057.230.376
Rp
177.531.985
(15.013.519.662)
Rp
-
(1.210.211.131)
(27.533.114)
(10.260.000.000)
(4.213.512.374)
(5.424.962)
2012
(33.528.896)
4.459.711.950
(25.000.000) (38.876.000)
1.901.000.000
14.943.000.000
(2.851.419.162)
(89.774.799)
(3.764.224.500)
-
-
-
Catatan /
Notes
(1.430.892.708)
14.943.000.000
(5.209.609.300)
(7.627.819.145)
31
(111.801.849)
2.873.004.873
(7.650.604.065)
(1.413.135.321)
2013
31
4.859.369.898
-
6
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
b. Karyawan, dewan direksi dan komisaris b. Employees, boards of commissioners and directors
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 , susunan anggota
dewan komisarisdan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the members of the
Company's boards of commissioners and directors are:
Berdasarkan akta No. 40 tanggal 28 Juni 2013 tentang Berita
Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, menyetujui
adanya perubahan susunan pengurus perusahaan.
Surya Intrindo Makmur Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan
akta No. 48 tanggal 29 Juli 1996 oleh Ny. Nursetiani Budi, SH,
Notaris di Sidoarjo. Akta pendirian ini telah disahkan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.
C2-10432.HT.01.01.TH.96 tanggal 19 Nopember 1996 serta
diumumkan dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia
No.69 tanggal 29 Agustus 1997 tambahan No. 3665. Anggaran
dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan,
terakhir dengan akta No.49 tanggal 30 juni 2009 dari Wachid
Hasyim, SH, Notaris di Surabaya, mengenai perubahan
anggaran dasar Perusahaan untuk dapat diselaraskan
sehubungan dengan peraturan Bapepam Bo.IX.J.1, Tanggal 14
Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan
yang melakukan Penawaran Umum Efek yang bersifat ekuitas
dan Perusahaan Publik. Akta perubahan ini telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.AHU-
0057623.AH.01.09 tahun 2009 tanggal 2 September 2009.
PT Surya Intrindo Makmur Tbk (the ”Company”) was established
based on notarial deed No.48 , dated July 29, 1996 of Ny.
Nursetiani Budi, SH, notary in Sidoarjo. The deed of
establishment was approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-
10432.HT.01.01TH.96, dated November 19, 1996 and was
published in State Gazette No. 69, dated June 29, 1997
supplement No.3665. The Company’s articles of association
have been amended several times, most recently by notarial
deed No.49, dated June 30, 2009 of Wachid Hasyim, SH, notary
in Surabaya, corcerning the adjust Company’s article of
association based on Law No. IX.J.1, dated May 14, year 2008
about offering of shares. The amended deed was approved by
the Minister of Justice and Human Rights of the Republic
Indonesia in his Decision Letter No.AHU-00576623.AH.01.09
year 2009 dated September 2, 2009.
Based on deed No. 40 on June 28, 2013 about News Event
Anual Sharehoder’s Extra Ordinary General Meeting, agree to the
change of composition management of the company.
Based on the deed No. 19 dated April 10, 2013 from Wachid
Hasyim, SH, Notary in Surabaya was approved by the Minister of
Justice and Huan Rights of The Republic Indonesia in his
Decision Letter No. AHU-20779.AH.01.02 2013 dated April 18.
2013, the Company’s articles of association among others: 1)
article 3 about Purpose, objectives and business activities that
Company do expansion of its business activities into the field of
manufacturing and refining the results of mining, industrial
manufacturing, fabrication and trading other mining results, 2)
article 1 about name and site of the Company that the site move
from Sidoarjo to Surabaya. The company started commercial
operations in 1997.
Berdasarkan akta no 19 tanggal 10 April 2013 dari Wachid
Hasyim, SH, Notaris di Surabaya yang telah mendapat
pengesahan sesuai Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-20779.AH.01.02
tahun 2013 tanggal 18 April 2013, anggaran dasar Perusahaan
mengalami perubahan antara lain 1) pasal 3 tentang Maksud
dan Tujuan serta kegiatan usaha Perseroan dimana Perusahaan
melakukan perluasan kegiatan usaha perseroan ke bidang
industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan,
industri manufakturing, fabrikasi lainnya dan perdagangan hasil-
hasil pertambangan dan 2) pasal 1 tentang nama dan tempat
kedudukan Perseroan dimana tempat kedudukan perseroan
semula di Kabupaten Sidoarjo berpindah ke Kota Surabaya.
Perusahaan memulai usaha komersialnya sejak tahun 1997.
7
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
1. UMUM 1. GENERAL
b. Karyawan, dewan direksi dan komisaris b. Employees, boards of commissioners and directors
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Independen Indepence Commissioners
Komisaris Commissioners
Direktur Utama President Director
Wakil Direktur Vice Director
Direktur Director
Komite Audit Audit Committee
Ketua Komite Audit Chairman of Audit Committe
Anggota Members
c. Entitas Anak c. Subsidiaries Company
Persentase
Kepemilikan/ Tahun Operasi
Jenis Usaha/ Percentage of Komersial /
Entitas Anak / Domisili / Nature of Start of Commercial
Operations
PT Tong Chuang Indonesia Sidoarjo Industri sepatu atau alas kaki lainnya 1996
(manufacturing of shoes and other footwear)
PT Bangun Sarana Jaya Surabaya Pembangunan / contruction -
Kwong Heranita Cintya
31 Desember 2013/
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa sesuai akta no.47 dari Wachid Hasyim, SH notaris di
Surabaya tanggal 29 Februari 2012, Perusahaan melakukan
penyertaan saham ke PT. Bangun Sarana Jaya sebesar
Rp.10.260.000.000 dengan mengeluarkan dana sebesar
Rp 10.414.096.328
60% 21.397.163.069 60%
Based on the General Meeting of Shareholders in accordance
Extraordinary Deed No. 47 of Wachid Hasyim, SH notary in
Surabaya on February 29, 2012, the Company made investments
in shares to the PT. Bangun Sarana Jaya for Rp.10.260.000.000
by expend fund for Rp 10.414.096.328.
-
Ir. R. Hary Sunaryo
31 Desember 2012 /
dr. Harijanto, MMdr. Harijanto, MM
Sasra Adhiwana
Dra. Meikewati Tandali, Ak
-
Roy Gunawan
Dra. Meikewati Tandali, Ak
Tjokro Setiono
Tjokro Setiono
December 31,
Sasra Adhiwana
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada dewan
Komisaris dan Direksi untuk tahun 31 Desember 2013 dan 2012
sebesar Rp 518.000.000 dan Rp 396.941.000 dan disajikan
sebagai beban usaha pada laporan keuangan konsolidasian.
Salaries and alloawances to the company’s management in
December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 518.000.000 and
Rp 396.941.000 and respectively and were presented as part of
operating expenses in the consolidated statements of income.
Business
As of December 31, 2013 and 2012 the Company employed 48
and 19 permanent employees, respectively.
Perusahaan memiliki saham pada Entitas Anak sebagai berikut :
Ownership
The Company has ownership interests in the following
Domicile 2012Subsidiary Companies
December 31, 2013 December 31, 2012
-
Kwong Heranita Cintya
Pada tanggal 31 desember 2013 dan 2012, Perusahaan
memperkerjakan masing-masing sebanyak 48 orang dan
19 orang karyawan tetap (tidak diaudit).
Aset /
80%
31 Desember/
Asset
2013
Tjokro Setiono
6.727.926.482 80%
2013
Tjokro Setiono
Nanik Koeshariani Nanik Koeshariani
Fonny Tungadi Fonny Tungadi
8
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
1. UMUM 1. GENERAL
d. Penawaran Umum Efek Perusahaan d. Public Offering of Shares of the Company
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of compliance
b. Dasar penyusunan laporan keuangan b. Basis for preparation of the financial statements
Kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk
tahun berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai
berikut:
On March 8, 2000, the Company obtained the noticeof effectivity
from Chairman of the Capital Market Supervisory Agency
(Bapepam) in his letter No. S-439/PM/2000 for its offering of
60,000,000 shares with nominal value of Rp500 per share of
amounting to Rp30.000.000.000 to the public. On March 28,
2000, all of the shares of the company were listed in the
Indonesia Stock Exchange.
Tanggal 8 maret 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan
efektif dari Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam)
dengan suratnya No. S-439/PM/2000 untuk melakukan
penawaran umum atas 60.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 500 per saham atau sejumlah Rp 30.000.000.000 kepada
masyarakat. tanggal 28 maret 2000, saham tersebut telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Laporan keuangan disusun atas dasar akrual dan berdasarkan
konsep nilai historis, kecuali untuk instrumen keuangan derivatif
yang diukur pada nilai wajar dan utang atas kewajiban imbalan
pasti yang diakui sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti
dikurangi dengan kerugian aktuaria yang belum diakui ditambah
beban jasa lalu yang belum diakui.
The financial statements were prepared on the accrual basis and
under the historical cost concept, except for derivative financial
instruments which are measured at fair value and the liability for
defined benefit obligations which is recognized as the present
value of the defined benefit obligations less the unrecognized
actuarial losses, plus unrecognized past service cost.
The significant accounting policies, applied in the preparation of the
Company's financial statements as of and for years ended
31 December 2013 and 2012 were as follows:
The financial statements as of and for years ended December
31, 2013 and 2012 are prepared and presented in accordance
with Indonesian Financial Accounting Standards as issued by
the Indonesian Institute of Accountants and the Capital Market
and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK)
Regulation No. VIII.G.7 regarding “Emiten or Public Company's
Financial Statements Presentation and Disclosure Guidelines" as
included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman
of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode
langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared based on the direct
method by classifying cash flows on the basis of operating,
investing and financing activities.
As of December 31, 2013 and 2012 all of the Company’s shares
totaling 1.000.000.000 shares were listed in the Jindonesia Stock
Exchange.
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun berakhir 31
Desember 2013 disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7
tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP 347/BL/2012 tanggal
25 Juni 2012.
Tanggal 31 desember 2013 dan 2012, seluruh saham
Perusahaan atau sejumlah 1.000.000.000 saham telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
9
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
b. Dasar penyusunan laporan keuangan b. Basis for preparation of the financial statements
- -
- -
- -
Standar yang berlaku efektif pada 2013 Standards effective in 2013
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan
dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
Berikut ini adalah standar akuntansi baru atau revisi dan
pencabutan standar akuntansi yang relevan dengan operasi
Perusahaan dan entitas anak yang telah diumumkan dan
berlaku efektif pada tahun 2013:
The following new/revised and withdrawal of accounting
standards which are relevant to the Company and subsidiary’s
operations, were published and to be effective in 2013, as
follows:
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan,
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
Figures in the financial statements are rounded to and expressed
in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
The preparation of financial statements in conformity with
Indonesian Financial Accounting Standards requires the use
of judgments, estimates and assumptions that affect:
the application of accounting policies;
Changes to the statements of financial accounting
standards and interpretation of financial accounting
standards
Although these estimates are based on management's best
knowledge of current events and activities, actual results may
differ from those estimates.
jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama
periode pelaporan.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an
ongoing basis. Revisions to accounting estimates are
recognized in the period in which the estimate is revised and in
any future periods affected.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara
berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada
periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode
yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi
tersebut.
The presentation currency used in the financial statements is
Rupiah, which is the functional currency.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait
dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting
dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak
yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan dijelaskan dalam Catatan 3.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang
merupakan mata uang fungsional.
In particular, information about significant areas of estimation
uncertainty and critical judgments in applying accounting policies
that have significant effect on the amount recognized in the
financial statements are described in Note 3.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan menjadi
dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali
dinyatakan lain.
jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan
atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan;
penerapan kebijakan akuntansi;
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik
manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual
mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
the reported amounts of income and expenses during the
reporting period.
the reported amounts of assets and liabilities and disclosure
of contingent assets and liabilities at the date of the financial
statements;
10
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
b. Dasar penyusunan laporan keuangan b. Basis for preparation of the financial statements
Standar yang berlaku efektif pada 2013 Standards effective in 2013
- -
- -
- -
c. Prinsip-Prinsip Konsolidasian c. Principles of consolidation
Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian antara
Perusahaan dan entitas anak yang belum direalisasi dan yang
material telah dieliminasi.
Subsidiary is entity (including special purpose entity) over which
the Company has the power to govern the financial and operating
policies, generally accompanying a shareholding of more than
one half of the voting rights that are currently exercisable or
convertible are considered when assessing whether the
Company controls another entity.
Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil
usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan
pada Perusahaan.
PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations on
Entities under Common Control”
PPSAK No. 10 (Pencabutan atas PSAK No. 51), “Akuntansi
Kuasi-Reorganisasi”
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan
dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
Penyesuaian PSAK No. 60 (Revisi 2010): Instrumen
Keuangan dan Pengungkapan (Oktober 2012)
The Improvement on SFAS No.60 (Revised 2010): Financial
Instrument Disclosures (October 2012)
Changes to the statements of financial accounting
standards and interpretation of financial accounting
standards
PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis pada Entitas
Sepengendali”
All material intercompany transactions, balances, unrealised
surpluses and deficits on transactions between the Company and
its subsidiary have been eliminated.
Perusahaan juga menilai keberadaan pengendalian ketika
Perusahan tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat
mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto.
Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara
yang dimiliki Perusahaan, secara relatif terhadap jumlah dan
penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain
memberikan Perusahaan kemampuan untuk mengendalikan
kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal
dimana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan. Entitas
anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan
kehilangan pengendalian.
The Company and its subsidiary are still evaluating the possible
impact on the issuance of these financial accounting standards.
The Company also assesses existence of control where it does
not have more than 50% of the voting power but is able to govern
the financial and operating policies by virtue of de-facto control.
Defacto control may arise in circumstances where the size of the
Company’s voting rights relative to the size and dispersion of
holdings of other shareholders give the Company the power to
govern the financial and other operating policies.
Subsidiary are fully consolidated from the date on which control is
transferred to the Company. They are de-consolidated from the
date which that control ceases.
Non-controlling interests represent the proportion of the result
and net assets of subsidiary not attributable to the Company.
PPSAK No. 10 (withdrawal of PSAK No. 51), “Quasi
Reorganisation”
Perusahaan dan entitas anak sedang mengevaluasi dampak
yang mungkin ditimbulkan dari penerbitan standar akuntasi
keuangan tersebut.
Entitas anak adalah suatu entitas (termasuk entitas bertujuan
khusus) dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk
mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya,
biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini
dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika
menilai apakah Perusahaan mengendalikan entitas lain.
11
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
d. Instrumen keuangan d. Financial instrument
(a) Aset keuangan (a) Financial assets
Pengakuan awal dan pengukuran Initial recognition and measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan
non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset
keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi pada saat
pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta
melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets
with fixed or determinable payments that are not quoted in
an active market. Such financial assets are subsequently
measured at amortized cost using the effective interest
method, less impairment. Gains and losses are
recognized in the profit or loss when the loans and
receivables are derecognized or impaired, as well as
through the amortization process.
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan
aset keuangan dari suatu entitas dan kewajiban keuangan atau
instrumen ekuitas entitas lain.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset
keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada
tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat
Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian
atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan
penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan
dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
A financial instrument is any contract that gives rise to a financial
asset of one entity and a financial liability or equity instruments of
another entity.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada
saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai,
akan dievaluasi kembali setiap akhir periode keuangan.
The Company's determine the classification of its financial
assets after initial recognition and, where allowed and
appropriate, re-evaluate this designation at each financial
period.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas,
piutang usaha - pihak ketiga dan piutang lain-lain jangka
panjang yang termasuk dalam kategori pinjaman yang
diberikan dan piutang.
The Company's financial assets include cash and cash
equivalents, trade receivables - third parties and long term
others trade receivables which fall under the loans and
receivables category.
When financial assets are recognized initially, they are
measured at fair value, plus, in the case of financial assets
not at fair value through profit or loss, directly attributable
transaction costs.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi,
pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual,
atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif , jika sesuai.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada
saat pengakuan awal.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada
nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak
diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
All regular way purchases and sales of financial assets are
recognized or derecognized on the trade date, i.e., the
date that the Company's commit to purchase or sell the
asset. Regular way purchases or sales are purchases or
sales of financial assets that require delivery of assets
within the period generally established by regulation or
convention in the market place concerned.
Financial assets are classified as financial assets at fair
value through profit or loss, loans and receivables, held-to-
maturity investments, available-for-sale financial assets, or
as derivatives designated as hedging instruments in an
effective hedge, as appropriate. The Company's
determine the classification of its financial assets at initial
recognition.
12
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
d. Instrumen keuangan d. Financial instrument
(a) Aset keuangan (a) Financial assets
Penghentian pengakuan Derecognition
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets
The Company's assess at each reporting date whether
there is any objective evidence that a financial asset or a
group of financial assets is impaired.
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau,
apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan
atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi
bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan
memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas
untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a)
Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau
(b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan
tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan
aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan
pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial
asset or part of a group of similar financial assets) is
derecognized when: (1) the rights to receive cash flows
from the asset have expired; or (2) the Company's have
transferred its rights to receive cash flows from the asset
or have assumed an obligation to pay the received cash
flows in full without material delay to a third party under a
“pass-through” arrangement; and either (a) the Company's
have transferred substantially all the risks and rewards of
the asset, or (b) the Company's have neither transferred
nor retained substantially all the risks and rewards of the
asset, but has transferred control of the asset.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai.
For loans and receivables carried at amortized cost, the
Company's first assess whether objective evidence of
impairment exists individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for financial assets
that are not individually significant. If the Company's
determine that no objective evidence of impairment exists
for an individually assessed financial asset, whether
significant or not, the asset is included in a group of
financial assets with similar credit risk characteristics and
collectively assessed for impairment. Assets that are
individually assessed for impairment and for which an
impairment loss is, or continues to be, recognized are not
included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai
telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa
mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas
masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman
yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat
diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian
penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has
occurred, the amount of the loss is measured as the
difference between the asset’s carrying amount and the
present value of estimated future cash flows (excluding
future expected credit losses that have not yet been
incurred). The present value of the estimated future cash
flows is discounted at the financial asset’s original effective
interest rate. If a loan has a variable interest rate, the
discount rate for measuring impairment loss is the
current effective interest rate.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat
pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih
dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual, atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara
individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut
dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset
yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk
itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak
termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
13
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
d. Instrumen keuangan d. Financial instrument
(a) Aset keuangan (a) Financial assets
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets
(b) Liabilitas keuangan (b) Financial liabilities
Pengakuan awal dan pengukuran Initial recognition and measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui
penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah
kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan
bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang
diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif
awal dari aset keuangan.
The carrying amount of the financial asset is reduced
through the use of an allowance for impairment account
and the amount of the loss is recognized in profit or loss.
Interest income continues to be accrued on the reduced
carrying amount based on the original effective interest
rate of the financial asset.
Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan
cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat
kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa
mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau
dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode
berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau
berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan
penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan
tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut
diakui pada laba atau rugi.
Subsequent to initial recognition, all financial liabilities are
measured at amortized cost using the effective interest
method. Gains and losses are recognized in profit or loss
when liabilities are derecognized as well as through the
effective interest method amortization process.
Financial liabilities are recognized initially at fair value
and, in the case financial liabilities measured at
amortized cost, inclusive of directly attributable
transaction costs.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga
efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi
pada saat liabilitas dihentikan pengakuannya atau
diturunkan nilainya melalui proses amortisasi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
atau rugi, liabilitas keuangan pada biaya perolehan
diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk
tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan
menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat
pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at
fair value through profit or loss, financial liabilities
measured at amortized cost, or as derivatives designated
as hedging instruments in an effective hedge, as
appropriate. The Company's determine the classification of
their financial liabilities at initial recognition.
Loans and receivables, together with the associated
allowance, are written off when there is no realistic
prospect of future recovery and all collateral has been
realized or has been transferred to the Company. If, in a
subsequent period, the amount of the estimated
impairment loss increases or decreases because of an
event occurring after the impairment was recognized, the
previously recognized impairment loss is increased or
reduced by adjusting the allowance for impairment
account. If a future write-off is later recovered, the recovery
is recognized in profit or loss.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai
wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.
The Company's financial liabilities include bank loans,
trade payables - third parties, accrued expenses and long-
term loans which falls under financial liabilities measured
at amortized cost category.
Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang bank,
utang usaha - pihak ketiga, beban akrual dan utang jangka
panjang yang termasuk dalam kategori liabilitas
keuangan pada biaya perolehan diamortisasi.
14
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
d. Instrumen keuangan d. Financial instrument
(b) Liabilitas keuangan (b) Financial liabilities
Penghentian pengakuan Derecognition
(c) Saling hapus instrumen keuangan (c) Offsetting of financial instruments
(d) Nilai wajar instrumen keuangan (d) Fair value of financial instruments
e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan
sebagai kas yang dibatasi penggunaannya.
Time deposits which are restricted in use, are classified as
restricted cash.
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-
waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya
dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held
at call with banks and other short-term highly liquid investments
with original maturities of three months or less.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika
liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation
under the liability is discharged or cancelled or has
expired.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan
nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika,
dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan
terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan
menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the
net amount reported in the statements of financial position
if, and only if, there is a currently enforceable legal right to
offset the recognized amounts and there is an intention to
settle on a net basis, or to realize the assets and settle the
liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif
diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan
mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada
penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk
instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar
aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan
transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-
lengt market transactions), referensi atas nilai wajar terkini
dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis
arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively
traded in organized financial markets is determined by
reference to quoted market bid prices at the close of
business at the end of the reporting period. For financial
instruments where there is no active market, fair value is
determined using valuation techniques. Such techniques
may include using a recent arm’s-length market
transaction, reference to the current fair value of another
instrument that is substantially the same, discounted cash
flow analysis, or other valuation models.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas
keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan
ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi
secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini
ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat
sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan
pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai
tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba
atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another
from the same lender on substantially different terms, or
the terms of an existing liability are substantially modified,
such an exchange or modification is treated as a
derecognition of the original liability and the recognition of
a new liability, and the difference in the respective carrying
amounts is recognized in profit or loss.
15
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
f. Piutang usaha dan piutang lain-lain f. Trade receivables and other receivables
g. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi g. Transactions with related parties
h. Tanah dalam pengembangan h. Land under development
i. Biaya Dibayar Dimuka i. Prepaid Expenses
j. Aset tetap dan penyusutan j. Fixed assets and depreciation
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak
berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian.
The cost of land under development consists of the acquisition
cost of the land, borrowing costs and other costs related to the
acquisition of the land, and is transferred to buildings under
construction when the development of the land has started.
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
Prepaid expenses are amortized using the straight line method
over their beneficial periods.
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan
akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak
disusutkan.
Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation,
except for land which is not depreciated.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset
tetap sebagai berikut:
Depreciation of the fixed assets are computed on the straight-line
method, based on the estimated useful lives of the assets as
follows:
Biaya perolehan tanah dalam pengembangan meliputi biaya
perolehan tanah ditambah biaya pinjaman dan dipindah ke
tanah yang sedang dikembangkan, pada saat pematangan
tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang
dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.
All significant transactions and balances with related parties are
disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui
sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif,
kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi
penyisihan atas penurunan nilai piutang.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value
and subsequently measured at amortised cost using the effective
interest method, except where the effect of discounting would be
immaterial, less provision for impairment of receivables.
Penyisihan atas penurunan nilai piutang dibentuk pada saat
terdapat bukti objektif bahwa saldo piutang Perusahaan dan
entitas anak tidak dapat ditagih.
Provision for impairment of receivables is established when there
is objective evidence that the outstanding amounts of the
Company and its subsidiary’s receivables will not be collected.
Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan
pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK
No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company and its subsidiary enter into transactions with
related parties as defined in PSAK No. 7 “Related Party
Disclosures”.
16
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
j. Aset tetap dan penyusutan j. Fixed assets and depreciation
Per tahun/
Bangunan buildings
Mesin dan peralatan pabrik Machinery and plant equipment
Alat pengangkutan Transportation equipment
Perabot dan peralatan kantor Furniture and office equipment
k. Penurunan nilai aset non keuangan k. Impairment of non-financial assets
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam nilai historis dan
direklasifikasi ke dalam aset tetap setelah aset siap digunakan.
5%
10%
20%
20%
Asset under construction is stated at cost. The accumulated
costs will be reclassified to the appropriate fixed asset when the
asset is ready for its intended use.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai
tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan
keuangan konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang
dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying
values and the related accumulated depreciation are eliminated
from the consolidated financial statements. The resulting gains
and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the
consolidated statement of comprehensive income.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak
berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi
penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan
keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset
tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat
penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset
dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi
antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai
aset.
Fixed assets and other non-current assets including intangible
assets are reviewed for impairment whenever events or changes
in circumstances indicate that the carrying amount may not be
recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by
which the carrying amount of the assets exceeds its recoverable
amount, which is the higher of its fair value less cost to sell and
its value in use of the assets.
Rate Per Year
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari
nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila
kemungkinan besar Perusahaan dan entitas anak akan
mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan
dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur
dengan andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti tidak lagi
diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam
laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut
terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or
recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is
probable that future economic benefits associated with the item
will flow to the Company and subsidiary and the cost of the item
can be measured reliably. The carrying amount of the replaced
part is derecognised. All other repair and maintenance costs are
charged to the profit or loss during the period in which they are
incurred.
Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah, dan disesuaikan
bila perlu, pada setiap tanggal pelaporan.
The assets’ residual value and useful lives are reviewed, and
adjusted if appropriate, at each reporting date.
17
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
l. Sewa l. Leases
i. i.
ii. ii.
i. i.
Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan
liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa
sewa, sebesar nilai wajar aset pembiayaan atau sebesar nilai
kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih
rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara
bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan liabilitas sewa. Biaya keuangan
dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa,
sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang
konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada
periode terjadinya. Biaya keuangan dicatat dalam laporan laba
rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian
aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih
pendek antara umur manfaat aset pembiayaan dan periode
masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa
Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada
akhir masa sewa.
Perusahaan sebagai lessee
The Company's required to recognize assets held under a
finance lease in its statements of financial position and present
them as a receivable at an amount equal to the net investment
in the lease. Lease payments received are treated as
repayments of principal and finance lease income. The
recognition of finance lease income is based on a pattern
reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s
net investments in the finance lease.
The determination of whether an arrangement is, or contains, a
lease is based on the substance of the arrangement at the
inception date and whether the fulfillment of the arrangement is
dependent on the use of a specific asset and the arrangement
conveys a right to use the asset. Leases that transfer to the
lessee substantially all of the risks and rewards incidental to
ownership of the leased item are classified as finance leases.
Leases which do not transfer substantially all of the risks and
rewards incidental to ownership of the leased item are classified
as operating leases.
Under an operating lease, the Company's recognizes lease
payments as an expense on a straight-line basis over the lease
term.
Perusahaan sebagai lessor
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa
atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas
substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah
pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset
dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk
menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi,
jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran
sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line
basis) selama masa sewa.
The Company as lessee
Under a finance lease, the Company's required to recognize
assets and liabilities in its statements of financial position at
amounts equal to the fair value of the leased property or, if
lower, the present value of the minimum lease payments, each
determined at the inception of the lease. Minimum lease
payments are required to be apportioned between finance
charges and the reduction of the outstanding liability. The
finance charges are required to be allocated to each period
during the lease term so as to produce a constant periodic rate
of interest on the remaining balance of the liability.
Contingent rents are required to be charged as expenses in
the periods in which they are incurred. Finance charges are
reflected in the statements of comprehensive income.
Capitalized leased assets (presented as part of fixed assets)
are depreciated over the shorter of the estimated useful life of
the asset and the lease term, if there is no reasonable
certainty that the Company's will obtain ownership of the
asset by the end of the lease term.
The Company as lessors
Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan
di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama
dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa
diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan
sewa pembiayaan. Pengakuan sewa pembiayaan didasarkan
pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat
pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih
Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
18
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
l. Sewa l. Leases
ii. ii.
m. Utang usaha m.Trade payables
n. Provisi n. Provisions
o. Biaya Emisi Saham o. Share Issuance Cost
p. Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali p.
Pengalihan Aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan
yang lain antar Perusahaan sepengendali disajikan dengan
menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali.”
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku Aset
dibukukan dalam akun “Selisih nilai transaksi entitas
sepengendali“ dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
The difference between an asset’s transfer price with its carrying
value is recorded as “Difference due to transaction between
entities under common control” and presented as part of equity.
Trade payables are initially measured at fair value and
subsequently measured at amortised cost using the effective
interest method, unless the effect discounting is immaterial.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya
tidak material.
Provisi diakui apabila Perusahaan dan entitas anak mempunyai
kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai
akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan
kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal. Provisi tidak
diakui untuk kerugian operasi masa depan.
Berdasarkan peraturan Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal
13 Maret 2000, Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari
ekuitas dan tidak diamortisasi.
Based on the Bapepam regulation No. Kep-06/PM/2000 dated
March 13, 2000, share issuance costs are presented as part of
equity and are not amortized.
Provisions are recognised when the Company and its subsidiary
has a present obligation (legal as well as constructive) as a result
of past events and it is more likely than not that an outflow of
resources embodying economic benefits will be required to settle
the obligation and a reliable estimate of the amount of the
obligation can be made. Provision is not recognised for future
operating losses.
The Company's required to present assets subject to
operating leases in its statements of financial position
according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred
in negotiating an operating lease are added to the carrying
amount of the leased asset and recognized as an expense
over the lease term on the same basis as operating rental
income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in
the periods in which they are earned. Lease income from
operating leases is recognized as income on a straight line
basis over the lease term.
The Company as lessors
Difference Due to Transaction between Entities Under
Common Control
Transfer of assets, liabilities, shares or other ownership
instruments among entities under common control is accounted
for using Statement of Financial Accounting Standards (SFAS)
No. 38, “Restructuring Accounting of Companies Under Common
Control.”
Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di laporan
posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung
awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi
ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui
sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama
dengan pendapatan sewa operasi. Sewa kontinjen, apabila
ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya.
Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas
dasar garis lurus selama masa sewa.
Perusahaan sebagai lessor
19
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
q. Pengakuan pendapatan dan beban q. Revenue and Expense Recognition
r. Pajak penghasilan r. Income tax
Pajak penghasilan final Final income tax
Pajak penghasilan tidak final Unfinal income tax
Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final,
beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan
menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
For income that had been charged a final income tax, the tax
expense is recognized proportionately with the commercial
income recognized in the current period.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak
diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait
dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan
komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas.
The income tax expense comprises current and deferred income
tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent
that it relates to items recognised in other comprehensive income
or directly in equity.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan
yang berlaku atau secara substansi telah diberlakukan pada
tanggal pelaporan. Manajemen secara periodik mengevaluasi
posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT)
sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku
membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan
penyisihan berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar
kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the
tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date.
Management periodically evaluates positions taken in tax returns
with respect to situations in which applicable tax regulation is
subject to interpretation. It establishes provision where
appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the
tax authorities.
Construction service revenue is recognized using the percentage
completion method. Local sales are recognized when the goods
are delivered to the customers, while exports sales are
recognized when the goods are shipped (FOB Shipping Point).
Expenses are recognized when incurred (acrual basis)
Pajak Penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas
tanah dan/atau bangunan sebagaimana yang telah diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 71 pasal 4 ayat 1 tanggal
4 Nopember 2008 dikenakan pajak sebesar 5% dari jumlah
bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan,
kecuali atas pengalihan hak atas rumah sederhana dan rumah
susun sederhana dikenakan pajak sebesar 1% dari jumlah bruto
nilai pengalihan.
Income tax from revenue arise from the transfer of land and/or
building title as stipulated on government law No. 71 article (4)
paragraph (1) dated November 4, 2008 imposed on tax at 5%
from gross amount value of land and/or building title transferred,
except from the transfer of title of middle low class public housing
and apartment imposed on tax at 1% from gross amount valued
of title transferred.
Apabila nilai tercatat aktiva atau liabilitas yang berhubungan
dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan
pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aktiva
atau liabilitas pajak tangguhan.
Pengakuan pendapatan jasa pembangunan dan beban
berdasarkan progress penyelesaian. Penjualan ekspor diakui
pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point). Beban
diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang
bersangkutan (acrual basis)
If the carrying amount of assets and liabilities that relate to final
income tax are different from their tax base, no deferred tax
assets or liabilities are recognized for such differences.
20
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
r. Pajak penghasilan r. Income tax
Pajak penghasilan tidak final Unfinal income tax
s. Laba per saham s. Earnings per Share
t. Penjabaran mata uang asing t. Foreign currency translation
(a) Mata uang fungsional dan penyajian (a) Functional and presentation currency
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun
berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar dalam tahun yang bersangkutan.
Earnings per share are calculated by dividing profit for the year
by the weighted average number of ordinary shares outstanding
during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba dengan
rata-rata tertimbang saham yang beredar ditambah dengan rata-
rata tertimbang saham yang akan diterbitkan atas konversi efek
berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing profit by the
weighted average number of ordinary shares added to the
weighted average number of shares calculated assuming
conversion of all dilutive potential ordinary shares.
The financial statements are presented in “Rupiah” (Rp),
which is the functional currency of the Company.
Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan
Perusahaan dan entitas anak diukur menggunakan mata
uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di
mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of the Company
and its subsidiary are measured using the currency of the
primary economic environment in which the entity operates
(the” functional currency”).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam “Rupiah”
(Rp) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is
probable that future taxable profit will be available against which
the deductible temporary differences and tax losses carried
forward can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat
ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan/banding, dicatat pada saat hasil atas
keberatan/banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an
assessment is received or if objected to/appealed against, are
recorded when the result of the objection/appeal is determined.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah
penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk
dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dimanfaatkan.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan
metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer
antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai
tercatatnya. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan
menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara
substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan
diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan
direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan
diselesaikan.
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability
method, for all temporary differences arising between the tax
bases of assets and liabilities and their carrying values. Deferred
income tax is determined using tax rates that have been enacted
or substantially enacted as at the reporting date and is expected
to apply when the related deferred tax asset is realised or the
deferred tax liability is settled.
21
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
t. Penjabaran mata uang asing t. Foreign currency translation
(b) Transaksi dan saldo (b) Transactions and balances
Dollar AS (USD) US Dollar (USD)
u. Pelaporan segmen u. Segment reporting
31 Desember 2012 /31 Desember 2013/
The main exchange rates used, based on the middle rates of the
sell and buy rates published by Bank Indonesia, are as follows
(full Rupiah):
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari
penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada akhir periode diakui
sebagai penghasilan atau biaya keuangan dalam laporan laba
rugi, kecuali jika diakui pada ekuitas sebagai lindung nilai arus
kas dan termasuk dalam biaya pinjaman yang langsung
berkaitan dengan aset kualifikasian.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah dari kurs
jual dan beli yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai
berikut (Rupiah penuh):
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan
pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan
operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang
bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai
kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai komite
pengarah yang mengambil keputusan strategis
Operating segments are reported in a manner consistent with the
internal reporting provided to the chief operating decision-maker.
The chief operating decision-maker, who is responsible for
allocating resources and assessing performance of the operating
segments, has been identified as the steering committee that
makes strategic decisions.
Transactions denominated in foreign currencies are
translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at
the dates of the transactions. At the reporting date,
monetary assets and liabilities in foreign currencies are
translated at the exchange rates prevailing at that date.
12.189 9.670
Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement
of such transactions and from the translation at period-end
exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies are recognised as part of finance income or
finance costs in the profit or loss, except when recognised in
equity as qualifying cash flow hedges and those included in
borrowing costs that directly relate to qualifying assets.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam
mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku
pada tanggal tersebut.
December 31, 2013 December 31, 2012
22
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY AND JUDGMENT
Pertimbangan Judgments
Penentuan Mata Uang Fungsional
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities
Cadangan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka
penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak
yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Determination of Functional Currency
The preparation of the company and subsidary’s consolidated
financial statements requires management to make judgments,
estimates and assumptions that affect the reported amounts of
revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of
contingent liabilities, at the end of the reporting period.
Uncertainty about these assumptions and estimates could result
in outcomes that require a material adjustment to the carrying
amount of the asset and liability affected in future periods/years.
Thefollowing judgments are made by management in the process
of applying the company and subsidary’s accounting policies that
have the most significant effects on the amounts recognized in
the consolidated financial statements:
The functional currency is the currency of the primary economic
environment in which the company and subsidary operates. The
management considered the currency that mainly influences the
revenue and cost of rendering services and other indicators in
determining the currency that most faithfully represents the
economic effects of the underlying transactions, events, and
conditions.
The company and subsidary determines the classifications of
certain assets and liabilities as financial assets and financial
liabilities by judging if they meet the definition set forth in
PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets
and financial liabilities are accounted for in accordance with the
company and subsidary’s accounting policies disclosed inNote 2.d.
3.
The company and subsidary evaluates specific accounts where
it has information that certain customers are unable to meet their
financial obligations. In these cases, the company and subsidary
uses judgment, based on the best available facts and
circumstances, including but not limited to, the length of its
relationship with the customer and the customer’s current credit
status, to record specific provisions for customers against
amounts due to reduce its receivable amountsthat the company
and subsidary expects to collect.
Mata uang fungsional adalah mata uang dari lingkungan
ekonomi primer dimana perusahaan dan entitas anak beroperasi.
Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling
mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan
serta mempertimbangkan indikator lainnya dalam menentukan
mata uang yang paling tepat menggambarkan pengaruh
ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasari.
Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset
dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang
ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan
demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai
dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti
diungkapkan pada Catatan 2.d.
Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika
terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak
dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut,
perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas
pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status
kredit dari pelanggan, untuk mencatat provisi yang spesifik
atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah
piutang yang diharapkan dapat diterima oleh perusahaan dan
entitas anak.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan
Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah
yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas,
dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode
pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi
tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap
nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode/tahun
pelaporan berikutnya.
23
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY AND JUDGMENT
Pertimbangan Judgments
Cadangan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Estimating Useful Lives of Fixed Assets
The key assumptions concerning the future and other key
sources of estimation uncertainty at the reporting date that
have a significant risk of causing a material adjustment to the
carrying amounts of assets and liabilities within the next
financial year are disclosed below. The company and subsidary
based its assumptions and estimates on parameters available
when the consolidated financial statements were prepared.
Existing circumstances and assumptions about future
developments may change due to market changes or
circumstances arising beyond the controls of the company and
subsidary. Such changes are reflected in the assumptions when
they occur.
Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai
tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak
sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31
Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 426.512.442 dan Rp
992.522.571. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan
5.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain pada tanggalpelaporan yang memiliki risiko
signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan
di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi
dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan
keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan
pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak.
Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.
These specific provisions are re-evaluated and adjusted as
additional information received affects the amounts of allowance
for impairment losses on trade receivables. The carrying
amount of the company and subsidary’s trade receivables before
allowance for impairment losses as of December 31, 2013 and
2012 was Rp 426.512.44 and Rp 992.522.571 respectively. Further
details are disclosed in Note 5.
The company and subsidary estimates the useful lives of its
fixed assets based on expected asset utilization as anchored on
business plans and strategies that also consider expected
market behavior. The estimation of the useful lives of fixed
assets is based on the company and subsidary’s assessment of
industry practice, internal technical evaluation and experience
with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at
least each financial period-end and are updated if expectations
differ from previous estimates due to physical wear and tear,
technical or commercial obsolescence and legal or other
limitations on the use of the assets. It is possible, however,
that future results of operations could be materially affected by
changes in the estimates brought about by changes inthefactors
mentioned above.
Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi masa manfaat
ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang
diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha
dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap
adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan dan Entitas Anak
terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan
pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat
ditelaah minimal setiap akhir periode pelaporan dan diperbarui jika
ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan
pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau
komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan
dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari
operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-
perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan
faktor-faktor yang disebutkan diatas.
3.
24
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY AND JUDGMENT
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Estimating Useful Lives of Fixed Assets
Instrumen Keuangan Financial Instruments
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan
dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak
dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya
ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk
option pricing model. Masukan untuk model tersebut dapat
diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal
ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan
dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut
mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko
kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-
faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen
keuangan yang dilaporkan.
When the fair value of financial assets and financial liabilities
recorded in the consolidated statements of financial position
cannot be derived from active markets, their fair value is
determined using valuation techniques including the option
pricing model. The inputs to these models are taken from
observable markets where possible, but where this is not
feasible, a degree of judgment is required in establishing fair
values. The judgments include considerations of inputs such as
liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions
about these factors could affect the reported fair value of
financial instruments.
Nilai tercatat dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember
2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 532.163.170 dan Rp
1.199.271.417, sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
sebesar Rp 14.585.644.369 dan Rp 438.446.100 (lihat catatan
33c).
The company and subsidary estimates the useful lives of these
fixed assetsto bewithin 4 to 40 years. These are common life
expectancies applied in the industries where the company and
subsidary conducts its businesses. Changes in the expected
level of usage and technological development could impact the
economic useful lives and the residual values of these assets,
and therefore future depreciation charges could be revised. The
net carrying amount of the company and subsidary’s fixed
assets as of December 31, 2013 and 2012 was
Rp 38.106.478.621 and Rp 27.228.983.253. Further details are
disclosed in Note 11.
Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi masa manfaat
ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini
adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri
dimana perusahaan dan entitas anak menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai
tercatat neto atas aset tetap perusahaan dan entitas anak pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar
Rp 38.106.478.621 dan Rp 27.228.983.253. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 11.
The carrying amount of financial asset carried at fair value in
the consolidated statements of financial position as of
December 31, 2013 and 2012 was Rp 532.163.170 and Rp
1.199.271.417, while the carrying amount of financial liability carried
at fair value in the consolidated statements of financial position as
of December 31, 2013 and 2012 was Rp 14.585.644.369 and Rp
438.446.100 (see notes 33c).
3.
25
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY AND JUDGMENT
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan Uncertain Tax Exposure
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Realizability of Deferred Income Tax Assets
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak
penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat
tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat neto utang pajak
penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
adalah sebesar Rp 0. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
Catatan 10.
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi
atas pajak penghasilan badan maupun pajak lainnya atas
transaksi tertentu. Ketidakpastian timbul terkait dengan
interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan
jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.
Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan
liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan dan Entitas Anak
menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka
gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus
diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas
Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan dan Entitas Anak
membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan
pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk
manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
3.
Significant judgment is involved in determining the provision for
corporate income tax and other taxes on certain transactions.
Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex
tax regulations and the amount and timing of future taxable
income. In determining the amount to be recognized in respect
of an uncertain tax liability, the company and subsidary applies
similar considerations as it would use in determining the
amount of a provision to be recognized in accordance with
PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
Asset”. The company and subsidary makes an analysis of all
tax positions related to income taxes to determine if a tax
liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Deferred tax assets arerecognizedfor all unused tax losses to the
extent that it is probable that taxable profit will be available
against which the losses can be utilized. Significant
management estimates are required to determine the amount of
deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely
timing and the level of future taxable profits together withfuture
tax planning strategies.
The company and subsidary recognizes liabilities for expected
corporate income tax issues based on estimates of whether
additional corporate income tax will be due. The net carrying
amount of corporate income tax payable as of December 31,
2013 and 2012 was Rp 0. Further details are disclosed in Note 10.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang
belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa
penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal
tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen
disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan
yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat
penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa
depan.
26
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENT
Kas Rupiah Cash - Rupiah
Bank Bank
Rekening Rupiah Rupiah Accounts
- PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk -
- PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Mandiri Tbk -
- PT Bank Yudha Bhakti PT Bank Yudha Bhakti -
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk -
- PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk -
- PT Bank Danamon Tbk PT Bank Danamon Tbk -
Rekening Dollar Amerika Serikat US Dollar Accounts
- PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk -
Jumlah Total
PIUTANG USAHA 5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
Pihak berelasi Related parties
Dalam Rupiah In Rupiah
- Multi Bangun Sarana Multi Bangun Sarana -
Sub jumlah Sub total
Pihak ketiga Third Party
Dalam Rupiah In Rupiah
- Suyanto Suyanto -
- Tommy Tommy -
- Hariyanto Hariyanto -
- Trias Abadi Cemerlang Trias Abadi Cemerlang -
Jumlah Total
Penyisihan piutang ragu-ragu Provision for doubtful account
Sub jumlah bersih Sub total net
Piutang usaha – bersih Net - account receivable
-
770.000
26.002.850
3.000.000
Rp
2.843.192
133.320.000
- 164.780.000
5.
Rp Rp
137.311.867 177.531.985
379.866.303 945.876.432
379.866.303
- 257.106.836
13.213.120 9.989.013
46.646.139 601.852.975
December 31, 2012
21.677.595 94.786.530
1.977.888
2.094.924 1.549.954
4.
December 31, 2013 December 31, 2012
31 Desember 2013 /
28.000.000
Rp
16.433.638
31 Desember 2012 /
46.646.139 46.646.139
390.669.596
22.497.802
December 31, 2013
31 Desember 2013 / 31 Desember 2012 /
(46.646.139) (46.646.139)
379.866.303 390.669.596
-
70.007.345
555.206.836
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tingkat bunga bank
masing-masing sebesar 1,5%-3% per tahun
On December 31, 2013 and 2012, the bank interest rate are 1,5% -
3% per annum.
27
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PIUTANG USAHA 5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
1-360 hari 1-360 days
lebih dari 360 hari over 360 days
Jumlah Total
Penyisihan piutang ragu-ragu Allowance for doubtful Accounts
Jumlah Total
PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES
Piutang Karyawan Employee's
Jumlah Total
Penyisihan piutang ragu-ragu Allowance for doubtful Accounts
Piutang lain-lain bersih Other receivables- net
The Company and its subsidiaries don't reverse the allowance for
doubt account of other receivavle beacause management believes
that able to collect other receivable.
6.
Rp Rp
31 Desember 2013 / 31 Desember 2012 /
75.863.000
Perusahaan dan entitas anak tidak mencadangkan penyisihan
piutang tak tertagih atas piutang lain-lain karena perusahaan
berkeyakinan dapat menangih semua piutang lain-lain.
- -
14.985.000
December 31, 2013 December 31, 2012
75.863.000
14.985.000 75.863.000
14.985.000
Management believes that the allowance for doubtful accounts is
adequate to cover the possible loss arising from uncollectable
receivables.
426.512.442 992.522.571
Pada 31 Desember 2013 dan 2012 penyisihan piutang ragu-ragu
masing-masing sebesar Rp 46.646.139 merupakan penyisihan
piutang yang dilakukan oleh PT Tong Chuang Indonesia, entitas
anak.
As of December 31, 2013 and 2012, allowance for doubtful
accounts respectively amounting to Rp 46.646.139 was provided by
PT Tong Chuang Indonesia, its subsidiary
379.866.303 945.876.432
5.
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai
berikut:
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu
adalah memadai untuk menutup kemungkinan rugi yang timbul atas
tidak tertagihnya piutang usaha.
Rp
379.866.303 945.876.432
(46.646.139) (46.646.139)
31 Desember 2012 /
December 31, 2013 December 31, 2012
46.646.139
The detail of aging receivables, started from the invoice date are as
follows:
Rp
46.646.139
31 Desember 2013 /
28
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
Bahan baku dan bahan pembantu Raw and indirect materials
Bahan dalam proses Work in process
Sub jumlah Sub total
Penyisihan persediaan rusak dan usang Allowance for inventory obsolescence
Jumlah Total
UANG MUKA PEMBELIAN PURCHASE ADVANCES
Uang muka pembelian tanah Land purchase advances
Uang muka perijinan permits advances
Uang muka pembangunan contruction advances
Uang muka pembelian lokal Local purchase advances
Jumlah Total
BIAYA DIBAYAR DIMUKA PREPAID EXPENSES
Biaya Asuransi Insurance cost
Biaya lain-lain Other cost
Jumlah Total
-
31 Desember 2012 /
The numbers presented in the notes of inventory mentioned above are
the numbers which have been restated based on Independent Auditors'
Report and Consolidated Financial Statement For The Year Ended
December 31, 2010 and 2009 PT Surya Intrindo Makmur and Its
Subsidiary No: LAI-196/BHS.VIII/P/2013, dated on August 14, 2013.
Angka-angka yang disajikan pada catatan atas persediaan tersebut
diatas merupakan angka-angka yang telah disajikan kembali
bedasarkan Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan
Konsolidasian PT Surya Intrindo Makmur Tbk dan Entitas Anak untuk
Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009, No: LAI-
196/BHS.VIII/P/2013 tanggal 14 Agustus 2013.
7.
Rp
Uang muka sebesar Rp 545.641.500 merupakan uang muka
perijinan atas entitas anak PT Bangun Sarana Jaya.
12.578.773.878
106.780.297 2.888.054
Rp Rp
13.707.840
35.972.258.854
102.541.962 -
8. 8.
31 Desember 2013 /
418.191.563
559.349.340 2.985.410.903
4.238.334 2.888.054
December 31, 2012
31 Desember 2012 /
December 31, 2013
Purchased advances amount to Rp 545.641.500 is a permits
advance of Subsidiary PT Bangun Sarana Jaya.
-
35.972.258.854
9.
December 31, 2013 December 31, 2012
Rp
(48.551.032.732) (48.551.032.732)
12.578.773.878
31 Desember 2012 /
48.551.032.732
31 Desember 2013 /
-
Rp Rp
1.500.000.000
48.551.032.732
-
545.641.500
9.
December 31, 2013 December 31, 2012
545.641.500
31 Desember 2013 /
521.577.840
29
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PERPAJAKAN TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid tax
b. Beban pajak penghasilan b. Income Tax
Perusahaan The company
- Pajak kini - final Current tax - Final -
- Pajak tangguhan perusahaan Deferred tax the company -
Entitas Anak Subsidiary
Jumlah Total
Pajak kini Current Tax
Rugi sebelum pajak Loss before tax
Dikurangi: less
Rugi sebelum Pajak entitas anak Loss before tax of the subsidiary
Rugi sebelum pajak perusahaan Loss before tax of of the company
Perbedaan temporer : Temporary differnces :
- Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed asset -
Perbedaan tetap : Nondeductible expense:
- PPh 21 Income tax article 21 -
- Sumbangan Donation -
- Penghasilan bunga Interest income -
Rugi fiskal tahun berjalan Fiscal loss for the year
Akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan: Accumulated of fiscal loss carryforward:
- 2012 2012 -
- 2011 2011 -
- 2010 2010 -
- 2009 2009 -
- 2008 2008 -
Jumlah Total
31 Desember 2013 /
(150.000) 8.605.300
(1.504.837)
(3.346.908.566) (3.346.908.566)
(897.438.938)
(5.156.604.453)
93.698.702
1.376.379.364
(1.567.489)
(155.934.675)
31 Desember 2012 /
(374.794.810)
1.474.120.283 41.889.404
Penghasilan pajak perusahaan dan entitas anak terdiri dari: Tax benefit of the company and the subsidiary consist of the
(29.640.966)
(22.168.332) 119.967.570
(22.226.651)
31 Desember 2013 /
10.
31 Desember 2012 /
Akun ini merupakan pajak dibayar dimuka atas pajak
pertambahan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar Rp 222.980.574 dan Rp 13.874.577
This account is prepaid tax of value added tax as December 31,
2013 and 2012 amount to Rp 222.980.574 dan Rp 13.874.577,
respectively.
(179.459.219)
(1.028.552.630)
Reconciliation between loss before tax per consolidated
statement of income and fiscal loss are as follows :
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan
laba rugi dengan rugi fiskal adalah sebagai berikut
(914.739.242)
(387.825.285)
Rp Rp
(275.791.734) 46.438.727
-
10.
(34.908.674.614)
(9.400.951.957) (44.309.626.571)
-
December 31, 2013 December 31, 2012
(638.947.508) (225.897.946)
Rp Rp
December 31, 2013 December 31, 2012
(125.000)
-
(897.438.938)
-
(5.156.604.453)
30
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PERPAJAKAN TAXATION
c. Utang pajak c. Tax liabilities
Perusahaan: The company:
- PPh 21 Income tax article 21 -
- PPh 23 Income tax article 23 -
- PPh final Final -
Entitas Anak: The subsidiary:
- PPN Value Added Tax -
- PPh 21 Income tax article 21 -
Jumlah Total
d. Pajak tangguhan d. Deferred tax
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Assets (liability) Deffered tax
Perusahaan The company
- Rugi Fiskal Fiscal loss -
- Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets -
Sub jumlah Sub total
Entitas Anak The subsidiary
- Rugi Fiskal Fiscal loss -
- Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets -
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total
31 Desember /31 Desember /
706.689.661 (546.637.395) 160.052.266
160.052.266
7.001.500 7.791.524
10.462.794.174
829.741.969 (829.741.969) -
December 31, 2012December 31, 2013
31 Desember 2013 / 31 Desember 2012 /
8.061.524
income statements)
dibebankan ke
-
(credited /
-
10. 10.
- 270.000
9.749.646.827
-
22.309.575
December 31, 2012
Rp RpRp
10.006.784.985
530.868.430
10.302.741.908
1.536.431.630 (1.376.379.364)
(234.911.507)
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan perusahaan dan
entitas anak adalah sebagai berikut:
The details of the company and its subsidiary deffered tax assets
and liabilities are as follows:
10.280.515.257 22.226.651
(1.354.152.713)
Laporan laba rugi
295.956.923
Dikreditkan
15.308.075
Rp Rp
December 31, 2013
-
257.138.158
11.816.946.887
-
expensed to
31
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
PERPAJAKAN TAXATION
d. Pajak tangguhan d. Deferred tax
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Assets (liability) Deffered tax
Perusahaan The company
- Rugi Fiskal Fiscal loss -
- Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets -
Sub jumlah Sub total
Entitas Anak The subsidiary
- Rugi Fiskal Fiscal loss -
- Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets -
Sub jumlah Sub total
Jumlah Total
Rugi sebelum pajak Profit (loss) before tax
dikurangi rugi sebelum pajak entitas anak Less loss before tax of the subsidiary
Rugi sebelum pajak perusahaan Loss before tax of the company
Pajak sesuai tarif pajak yang berlaku Effective tax rate
Beda temporer
- Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed asset -
Beda tetap Nondeductible expenses
- PPh 21 Income tax article 21 -
- Sumbangan Donation -
- Penghasilan bunga Interest income -
Rugi fiskal yang tidak diperhitungkan Uncompensated of fiscal loss -
Jumlah penghasilan (beban) pajak perusahaan Tax benefit (cost) of the company
Jumlah beban pajak entitas anak Tax benefit (cost) of the subsidiary
Jumlah beban pajak final
Jumlah penghasilan (beban) pajak Total tax benefit
(638.947.508)
31 Desember / 31 Desember /
(155.934.675)
-
(391.872)
9.749.646.827
Rp
(56.474.487)
706.689.661
10. 10.
31 Desember / 31 Desember /
Dikreditkan
Laporan laba rugi
(914.739.242)
119.967.570
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba
akuntansi sebelum pajak denga tarif pajak yang berlaku adalah
sebagai berikut:
The reconciliation between tax expense and the result of
accounting earning tax multiplied with general accepted tax rate,
which are follows:
530.868.430
(179.459.219)
46.438.727 (275.791.734)
234.911.507
1.376.379.364 (29.640.966)
304.348.410
Rp
dibebankan ke
(22.226.651)
(37.500) 2.151.325
(159.736.877)
(96.956.321)
December 31, 2013 December 31, 2012
756.378.420 829.741.969
93.698.702
11.816.946.887
-
1.536.431.630
(103.004.515)
(credited /
530.868.430
9.655.948.125 93.698.702
income statements)December 31, 2011
Rp
December 31, 2012
(225.897.946)
expensed to
11.752.889.151
(29.640.966) 1.566.072.596
64.057.736
10.186.816.555
73.363.549
10.280.515.257
Rp
809.694.176
(31.250)
(376.209)
93.698.702
41.889.404 1.474.120.283
(22.168.332)
Rp
32
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
ASET TETAP FIXED ASSETS
Biaya perolehan: Acquisition cost:
Pemilikan langsung Direct ownership
- Tanah Land -
- Bangunan dan prasana Building and infrastructure -
- Mesin dan peralatan Machine and equipment -
- Inventaris Office equipment -
- Kendaraan Vehicles -
Aset sewa pembiayaan Lease assets
- Kendaraan Vehicles -
Aset dalam penyelesaian Contruction in progress -
- Mesin
Jumlah Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Pemilikan langsung Direct ownership
- Bangunan dan prasana Building and infrastructure -
- Mesin dan peralatan Machine and equipment -
- Inventaris Office equipment -
- Kendaraan Vehicles -
Aset sewa pembiayaan Lease assets
- Kendaraan Vehicles -
Sub Jumlah Total
Nilai Buku Book Value
Biaya perolehan: Acquisition cost:
- Tanah Land -
- Bangunan dan prasana Building and infrastructure -
- Mesin dan peralatan Machine and equipment -
- Inventaris Office equipment -
- Kendaraan Vehicles -
Jumlah Total
77.900.191.188
14.900.000 -
(1.007.922.519)
466.417.945
19.066.667
-
-
(466.417.945)
-
250.978.786
-
3.244.674.660
150.730.000
99.941.000
107.568.618.199
77.649.212.401
- -
31 Desember 2012 /
Rp
4.259.352.820
38.106.478.621
116.006.669.809
-
54.374.249.335
20.111.470.525
54.374.249.335
December 31, 2013
753.650.000
14.900.000 25.000.000 39.900.000
-
10.699.350.000
4.259.352.820
-
Rp
-
Reklasifikasi /
3.351.371.301
1.007.922.519
10.699.350.000
56.059.070.834
34.878.832.748
11.
ReclassficationJanuary 1, 2013 Addition
- -
19.556.271.899
15.572.000 2.705.994.545
753.650.000
4.166.667
7.301.438
56.043.498.834
1 Januari 2012 /
Rp
3.703.791.167
10.374.824.155
2.606.925.545
15.572.000 -
-
Penambahan /
Rp
-
-
753.650.000
14.900.000
10.699.350.000 -
4.373.321.820
33.845.522.000
-
33.845.522.000
Rp
Addition
104.878.195.654
113.969.000
10.699.350.000
31 December 2012
88.780.681
Rp
56.059.070.834
-
11.
1 January 2012
Penambahan /
Rp
150.730.000
1 Januari 2013 /
10.224.494.926
Pengurangan /
-
-
27.228.983.253
-
-
-
Tahun 2012
25.388.229 33.845.522.000
Rp
Tahun 2013
31 Desember/
56.059.070.834
Reduction
2.592.025.545
10.224.494.926
104.878.195.654
33
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
ASET TETAP FIXED ASSETS
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
- Bangunan dan prasana Building and infrastructure -
- Mesin dan peralatan Machine and equipment -
- Inventaris Office equipment -
- Kendaraan Vehicles -
Sub Jumlah Total
Nilai Buku Book Value
Biaya pabrikasi Manufacturing expense
Beban usaha operating expense
Jumlah Total
Biaya perolehan: Acquisition cost:
- Inventaris Office equipment -
- Kendaraan Vehicles -
Jumlah Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
- Inventaris Office equipment -
- Kendaraan Vehicles -
Jumlah Total
Nilai buku Book value
Nilai penjualan Disposal value
Keuntungan (Kerugian) atas penjualan
aset tetap Gain (loss) from disposal of fixed assets
-
-
2.592.025.545
There is no disposal of fixed asset by the Company and its
subsidiaries as December 31, 2013
- 2.705.994.545
31 Desember 2013 /
January 1, 2012
Rp
113.969.000
Rp
1.901.000.000
11.
Penjualan aset tetap pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
sebagai berikut:
31 Desember 2012 /
1.026.145.347
Tidak ada penjualan aset tetap oleh Perusahaan dan Entitas Anak
pada 31 Desember 2013.
Disposal of fixed asset as December 2013 and 2012 as follows:
11.
Tahun 2012
-
December 31, 2013
Addition
-
Rp
-
31 Desember 2013 /
-
-
250.978.787
2.592.025.545
Rp
783.156.618 -
3.703.791.167
Reduction
Rp
2.729.281.545
54.162.318.157
453.216.099
572.929.249
2.606.925.545
79.352.348.599
Depreciation expense was allocated to the following:
31 Desember 2012 /
Rp
1 Januari 2012 /
14.900.000
Pengurangan /
December 31, 2012
Penambahan /
3.809.989.616
2.592.025.545
137.256.000 31.057.551
December 31, 2013 December 31, 2012
18.773.115.281
28.216.269.600
Rp Rp
December 31, 2012
-
1.026.145.347
54.374.249.335
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
-
77.649.212.401
19.556.271.899
1.901.000.000
-
-
2.705.994.545
27.228.983.253
211.931.178 -
31 Desember 2012 /
113.969.000
250.978.787
34
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
ASET TETAP FIXED ASSETS
Perusahaan Company
Jenis aset tetap Type of fixed assets
Bangunan dan prasarana Building and facility
Mesin dan peralatan machine and equipment
Kendaraan Vehicles
Entitas Anak Subsidiary
PT Tong Chuang Indonesia PT Tong Chuang Indonesia
Jenis aset tetap Type of fixed assets
Bangunan dan prasarana Building and facility
TANAH DALAM PENGEMBANGAN LAND UNDER DEVELOPMENT
Perusahaan Company
Entitas Anak Subsidiary
USD 1,800,000PT China Taiping Insurance Indonesia -
PT Karunia Insurance
Tanah dalam pengembangan berlokasi di kelurahan Betro
Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo yang akan menjadi lokasi
pembangunan sebesar Rp.1.813.382.500 pada tanggal
31 Desember 2013.
Land under development is located in the village Betro Sedati
Sidoarjo district that will be the construction site for
Rp.1.813.382.500 on December 31, 2013..
11.11.
USD 300,000
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungjawaban tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.
USD 300,000
Nilai Pertanggungan
Insurance company
12.
Tanah dalam pengembangan berlokasi di kelurahan Kandangan
kecamatan Benowo kota Surabaya yang akan menjadi lokasi
pembangunan oleh entitas anak PT Bangun Sarana Jaya sebesar
Rp 20.842.614.505 pada tanggal 31 Desember 2013 dan sebesar
Rp. 20.712.429.255 pada tanggal 31 Desember 2012.
Land under development are located in Kandangan, Benowo,
Surabaya city that will be the location of the development by a
subsidiary of PT Bangun Sarana Jaya amount to Rp 20.842.614.505
at December 31, 2013 and Rp. 20.712.429.255 at December 31,
2012.
Tanah dalam pengembangan berada di kabupaten Melawi,
Kalimantan Barat, sehubungan dengan adanya perluasan kegiatan
usaha perusahaan ke bidang industri pengolahan dan pemurnian
hasil-hasil pertambangan, industri manufakturing, fabrikasi lainnya
dan perdagangan hasil-hasil pertambangan dengan total biaya
perolehan sebesar Rp 4.766.041.550 pada tanggal 31 Desember
2013.
Perusahaan asuransi/
Rp12.000.000.000
2013
PT Karunia Insurance
2012Insurance company
-
USD 800,000
Rp753.650.000
Perusahaan asuransi/
-
Nilai Pertanggungan
Land under development is Melawi district, West Kalimantan, in
connection with the expansion of its business activities into the field
of manufacturing and refining the results of mining, industrial
manufacturing, fabrication and trading other mining results with the
total cost amounting to Rp 4.766.041.550 in dated December 31,
2013.
12.
2012
Management believes that the insurance coverage is adequate to
cover possible losses on the assets insured
PT Central Sejahtera Insurance
2013
-PT China Taiping Insurance Indonesia
35
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
ASET LAIN-LAIN 13. OTHERS ASSETS
UTANG USAHA ACCOUNTS PAYABLE
Pihak ketiga : Third parties
- Eastern Sunya Industri Ltd Eastern Sunya Industri Ltd -
- Jamaludin Jamaludin -
- East West Mineral East West Mineral -
- Hj Fatimah Hj Fatimah -
- Geoga Bumi Mandiri Geoga Bumi Mandiri -
- Imas Supra Transport Imas Supra Transport -
- Ramlan Dkk Ramlan Dkk -
- Karya Indah Internusa ,Cv. Karya Indah Internusa ,Cv. -
- Indo Bangun Makmur ,Cv. Indo Bangun Makmur ,Cv. -
- Cv. Sinar Permata Hijau Cv. Sinar Permata Hijau -
- Mekah Mekah -
- Perkasa Sinar Bintang ,Cv. Perkasa Sinar Bintang ,Cv. -
- Jojo Jaya Bangunan Jojo Jaya Bangunan -
- Tekmira Tekmira -
- Ramdani Ramdani -
- Galang Group Galang Group -
- Lain-lain dibawah 100 juta others under 100 bilion -
Jumlah Total
Umur utang usaha adalah sebagai berikut:
1-360 hari 121-360 days
lebih dari 360 hari over 360 days
Jumlah Total
1.741.970.000
December 31, 2013
-
207.293.040
-
-
1.500.000.000 -
14.
14.395.696.419
14.395.696.419
1.096.718.543
14.395.696.419
-
31 Desember 2013 /
46.849.923
384.270.543
13.
31 Desember 2013 /
14.
Rp Rp
338.515.000
-
251.075.000
215.325.000
335.171.115
December 31, 2012December 31, 2013
Rp
Akun ini merupakan biaya pra operasional pada tanggal 31
Desember 2013 sebesar Rp 3.574.068.804. Biaya pra operasional
merupakan biaya yang terjadi sehubungan dengan upaya
perusahaan melakukan perluasan kegiatan usaha perseroan ke
bidang industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil
pertambangan, industri manufakturing, fabrikasi lainnya dan
perdagangan hasil-hasil pertambangan.
-
384.270.543
31 Desember 2012 /
384.270.543
Rp
-
-
198.657.000
This account is pre-operational expense as December 31, 2013
amount to Rp 3.574.068.804. Pre-operational expenses is expenses
incurred in connection with the company's efforts to expand its
business activities into the field of manufacturing and refining the
results of mining, industrial manufacturing, fabrication and trading
other mining results.
-
December 31, 2012
251.790.000
31 Desember 2012 /
-
130.127.580 299.130.300
352.351.000
6.529.463.211
112.288.000
-
474.400.000
140.000.000
121.866.250
-
-
-
436.976.000
-
36
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
AKRUAL ACCRUALS
Air, Listrik, Telepon Water, electricity, and telephone
Asuransi Insurance
BBM, Sparepart, dan perbaikan lainnya Fuel, spareparts, and maintenance
Jumlah Total
16. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 16. FINANCE LEASE LIABILITIES
- Berdasarkan jatuh tempo By due to -
Pembayaran minimum yang jatuh tempo tahun Minimum finance lease payments
- 2014 2014 -
- 2015 2015 -
- 2016 2016 -
Jumlah Total
Dikurangi : bagian jatuh tempo satu tahun Less : current portion
Bagian jangka panjang non current portion
17. UTANG PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER LIABILITIES
KEPENTINGAN NON PENGENDALI NON CONTROLLING INTEREST
Kepentingan non pengendali aset bersih Non controlling interest - net asset
- PT Tong Chuang Indonesia PT Tong Chuang Indonesia -
- PT Bangun Sarana Jaya PT Bangun Sarana Jaya -
Jumlah Total
Akun ini merupakan utang kepada pemegang saham PT Inovasi
Abadi Investindo pada tanggal 31 Desember 2013 sehubungan
dengan pinjaman perusahaan untuk perluasan kegiatan usaha ke
bidang industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil
pertambangan sebesar Rp 4.859.369.898
Rp
12.591.544
Rp
Rp
31 Desember 2013 /
This account is liabilites to shareholder PT Inovasi Abadi Investindo
as December 31, 2013 related to loan for the expansion of business
activities into the field of manufacturing and purification mining
results amount to Rp 4.859.369.898
17.
75.037.907
204.436.723
6.068.599
December 31, 2013
The future minimum finance lease agreements as of December 31,
2013 and 2012 are as follows:
Rp
81.329.858 13.913.293
189.947.951
27.670.720
6.681.080.065
6.805.929.780
18.
31 Desember 2012 /
Rp
-
15.
33.580.186
15.
-
-
394.892.496
6.708.415.889
(219.252.416)
6.461.827.648
31 Desember 2013 / 31 Desember 2012 /
December 31, 2013
Rp
(184.387.174)
210.505.322 -
31 Desember 2013 /
184.387.174
Pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan perjanjian
sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
adalah sebagai berikut :
December 31, 2013 December 31, 2012
97.513.891
18.
-
31 Desember 2012 /
-
December 31, 2012
December 31, 2012
54.175.557
37
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
KEPENTINGAN NON PENGENDALI NON CONTROLLING INTEREST
Kepentingan non pengendali laba bersih Non controlling interest - net income
- PT Tong Chuang Indonesia PT Tong Chuang Indonesia -
- PT Bangun Sarana Jaya PT Bangun Sarana Jaya -
Jumlah Total
MODAL SAHAM CAPITAL STOCK
Nama Pemegang Saham /
Share holders name
PT Inovasi Abadi Investindo
Tjandra Mindharta Gozali
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) / Public (below 5% each)
Jumlah / Total
1. 1.
2. 2.
20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS
PENGENDALI
DIFFERENCE IN VALUE DUE TO RESTRUCTURING
TRANSACTION BETWEEN ENTITIES UNDER COMMON
CONTROL
30.000.000.000 17,21%
1.400.000.000
(Rp)
316.766.307
Modal saham /
20.
31 Desember / December 31 , 2012
344.102.132
1.743.240.000
1.429.240.000
Merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku
atas transaksi akuisisi TCI (entitas anak) pada tahun 1998, yang
dilakukan antara entitas sepengendali. Selisih nilai transaksi
tersebut merupakan saldo rugi TCI pada tanggal 31 Desember
1997 yang menjadi bagian perusahaan pada saat mengakuisisi
TCI sebagai entitas anak.
14.000.000
18. 18.
11.067.061
(17.786.165)
Jumlah Saham /
19.
0,80%
19.
Number of shares
Kepemilikan/
81,99%
31 Desember / December 31, 2013
28.853.226
Capital stock
174.324.000.000
142.924.000.000
Ownership
Represents the difference between the acquisition cost and book
value of net asset PT. Bangun Sarana Jaya (subsidiary) in 2012,
which was carried out between entities under common control.
The Difference in the value of the transaction was accumulated
losses PT. Bangun Sarana Jaya on December 31, 2011 which
became part of the Company at the time of acquisition of
PT. Bangun Sarana Jaya as subsidiaries.
This account represents the differences between the fair value of
asset and liabilities of TCI (the subsidiary) in 1998 and
acquisition cost paid by the company,which entities are under
common control. This difference represents the Company's share
in the deficit of TCI as of December 31, 1997 and was presented
as part of equity when the company acquired TCI as a subsidiary.
31 Desember 2013 /
300.000.000
100,00%
27.335.824
(Lembar) (%)
Sesuai akta no.11 dari Wachid Hasyim, SH notaris di Surabaya
tanggal 13 Maret 2012 dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-15883.AH.01.02
tahun 2012 tanggal 27 Maret 2012 Perusahaan melakukan
pelunasan utang kepada pemegang saham PT Inovasi Abadi
Investindo sebesar Rp 110.000.000.000 dengan cara mengkonversi
menjadi saham biasa sebanyak 743.240.000 saham atau setara
dengan Rp.74.320.000.000. Perusahaan telah meningkatkan modal
dasar yang semula Rp 280.000.000.000 berubah menjadi
Rp.600.000.000.000. serta melakukan peningkatan modal disetor
dari semula Rp 100.000.000.000 berubah menjadi
Rp 174.324.000.000.
According the deed no.11 of Wachid Hashim, SH notary in
Surabaya on March 13, 2012 and Decision letter of the Minister of
Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-
15883.AH.01.02 year 2012 dated March 27, 2012 the Company
made debt settlement to shareholders of PT Inovasi Abadi
Investindo as of Rp 110.000.000.000 by converting into common
stock as 743.240.000 shares, equivalent to Rp 74.320.000.000. The
company has increased equity capital from Rp 280.000.000.000
turned into Rp 600.000.000.000 and increased paid in capital from
Rp 100.000.000.000 to Rp 174.324.000.000.000.
Rp
Merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku
aset bersih atas transaksi akuisisi PT. Bangun Sarana Jaya
(entitas anak) pada tahun 2012, yang dilakukan antara entitas
sepengendali. Selisih nilai transaksi tersebut merupakan saldo
rugi PT. Bangun Sarana Jaya pada tanggal 31 Desember 2011
yang menjadi bagian Perusahaan pada saat mengakuisisi
PT. Bangun Sarana jaya sebagai entitas anak.
Rp
31 Desember 2012 /
December 31, 2013 December 31, 2012
38
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
21. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK 21. DIFFERENCE DUE TO CHANGE OF EQUITY IN SUBSIDIARY
Selisih hasil penilaian kembali aset tetap Revaluation increment in fixed
entitas anak assets of subsidiary
Pajak penghasilan 10 % income tax at 10 %
Selisih penilaian kembali aset tetap bersih Revaluation increment in fixed assets- net
Kepemilikan modal pada entitas anak Multiply by the subsidiary equity interest
Bagian Perusahaan atas perbuahan ekuitas Diffrences due to change of the
entitas anak subsidiary equity
PENJUALAN SALES
Sepatu ekspor Export
Sepatu lokal Local shoes
Jasa konstruksi dan lainnya Contruction and others
Jumlah Total
PT Multi Bangun Sarana PT Multi Bangun Sarana
PT Fortune Mate Indonesia PT Fortune Mate Indonesia
Jumlah Total
31 Desember 2012/
(2.574.952.807)
Rp
The above sales in December 31, 2013 and 2012 include sales to
the following customer which represent more than 10% of the net
sales of the respective years:
11.112.703.606
31 Desember 2013/
Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-
masing untuk 31 Desember 2013 dan 2012 dilakukan kepada:
16.550.000
December 31,2012
4.374.199.873
2.366.243.870
1.828.989.140
-
11.129.253.606
25.749.528.074
80%
178.966.863
December 31, 2013
22.
Rp
Jumlah/Total
Merupakan perubahan ekuitas entitas anak yang timbul dari selisih
penilaian kembali aset tetap yang dibukukan entitas anak pada
tahun 1999, dengan perincian sebagai berikut:
This account represents the change in the company's equity in its
subsidiary due to revaluation increment in property plant and
equipment recorded by subsidiary (TCI) in 1999 with details as
follows:
23.174.575.267
6.675.114.273 -
18.539.660.214
22.
Rp
33,24% 54,10%
59,98% -
2013 2012 2013 2012
3.699.589.333 2.366.243.870
93,22% 54,10%
Rp Rp
10.374.703.606 4.201.956.064
Penjualan/ Persentase dari jumlah penjualan/
Sales Percentage of total sales
39
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOOD SALES
Pemakaian Bahan baku dan bahan pembantu Raw and indirect materials used
Tenaga kerja langsung Direct labor
Biaya pabrikasi Factory Overhead
Jumlah beban produksi total manufacturing cost
Persediaan barang dalam proses: Work in process:
- Persediaan awal Beginning Inventory -
- Penyesuaian persediaan Inventory adjustment -
- Persediaan akhir Endiing Inventory -
Beban pokok produksi Cost of good manufactured
Persediaan barang jadi: Finished Goods
- Persediaan awal Beginning Inventory -
- Persediaan akhir Endiing Inventory -
Jumlah beban pokok sepatu Total cost of sales - shoe
Beban pokok kontruksi dan lainnya Cost of sales - construction and others
Jumlah Total
CV Indo Bangun Makmur CV Indo Bangun Makmur
CV Karya Indah Internusa CV Karya Indah Internusa
Temy Gunawan Temy Gunawan
Jumlah Total
Angka-angka yang disajikan pada catatan atas beban pokok
penjualan tersebut diatas pada persediaan barang dalam proses
merupakan angka-angka yang telah disajikan kembali berdasarkan
Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Surya Intrindo Makmur Tbk dan Entitas Anak untuk Tahun yang
Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009, No: LAI-196/BHS.VIII/P/2013
tanggal 14 Agustus 2013.
(1.907.191.618)
Rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih
pada tahun 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The details of purchase which are exceeding 10% of net purchasing
in the December 31, 2013 and 2012 are as follows:
9.414.747.485 2.140.465.164
23.
-
39.755.721
697.928.075
608.815.126
11.926.716
31 Desember 2013/
1.907.191.618 35.972.258.854
-
-
2.465.751.222
-
2.465.751.222 39.755.721
1.159.008.021
31 Desember 2012/
39.755.721
The numbers presented in the notes of cost of good sale mentioned
above at work in process are the numbers which have been restated
based on Independent Auditors' Report and Consolidated Financial
Statement For The Year Ended December 31, 2010 and 2009 PT Surya
Intrindo Makmur and Its Subsidiary No: LAI-196/BHS.VIII/P/2013, dated
on August 14, 2013.
2.465.751.222
Rp Rp
4.606.216.386
(35.972.258.854)
27.829.005
-
9.454.503.206
-
December 31, 2013 December 31,2012
Persentase dari jumlah pembelian/Pembelian/
Percantage of total puchasePurchase
-
23.
2013 2012
Rp Rp
1.761.643.000 - 18,71% -
2013 2012
1.159.921.500 - 12,32% -
5.500.000.000 - 58,42% -
- 8.421.564.500 - 89,45%
40
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES
Beban penjualan: Selling expenses:
- Pengangkutan Forwading -
- Kurir Courier -
- Transportasi Transport -
- Admnistrasi Administration -
- Lain-lain Others -
Sub jumlah Sub total
Beban umum dan administrasi: General and administratives
- Gaji dan Tunjangan Wages and Salaries -
- Listrik dan Air Electricity and Water -
- Penyusutan Aset Tetap Depreciation Expense -
- Perjalanan Dinas Business trip-transportation -
- Asuransi Assurance -
- Iklan Advertising -
- Pemeliharaan Repair and maintenance -
- Pajak Taxes -
- Alat tulis dan Perlengkapan Kantor Stationary and Office Supplies -
- Komunikasi Communication -
- Bank Bank Service Charges -
- Manajemen Management expense -
- Lain-lain Others -
Sub jumlah Sub total
Jumlah beban usaha Total operating expenses
PENDAPATAN / BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN FINANCIAL REVENUE / EXPENSES
Jasa giro Interest revenue
Beban bunga leasing Interest lease expense
Administrasi Administratiton
Jumlah Total
LAIN-LAIN BERSIH OTHERS - NET
Laba penjualan aset Gain from asset disposal
Selisih kurs Foreign exchange
Lain-lain Others
Jumlah Total
(16.625.494)
31 Desember 2013/
99.984.999
50.000
Rp
14.630.180
272.205.000
2.071.250
115.200
1.483.000
147.500
Rp
(32.333.202)
1.901.000.000
Rp
(18.447.189)
10.109.930
210.257.840
18.245.455
65.189.558
(341.725)
69.444.236
2.426.801.110
58.952.200
-
31 Desember 2012/
Rp
-
-
31 Desember 2012/
December 31, 2013 December 31,2012
23.675.325
320.005.161
(2.356.840)
(31.189.181) 2.479.700.128
-
26.
December 31,2012
31 Desember 2012/
(5.601.772)
December 31, 2013
31 Desember 2013/
Rp
44.094.335
25.
(3.452.471)
71.425.190
3.457.955
2.539.853.272
1.144.021 584.301.900
2.424.729.860
30.745.876
-
250.978.787
1.385.506.316 756.475.405
151.971.670
425.050.432
58.861.967
23.846.955
8.445.200
24.
275.550
1.630.776 2.015.115
572.929.249
25.
2.539.853.272
13.312.034
24.
-
-
31 Desember 2013/
Rp
December 31,2012
-
26.
4.781.877
December 31, 2013
41
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
RUGI PER SAHAM BASIC LOSS PER SHARE
(a) rugi bersih untuk perhitungan (a) net loss for computation
rugi per saham dasar of basic loss per share
(b) jumlah rata-rata tertimbang saham (b) weighted average number of shares
biasa per saham dasar for computation of basic loss per share
Rugi per saham dasar Basic loss per share
PIHAK BERELASI RELATED PARTIES
Sifat hubungan Nature relationship
- -
- PT Tong Chuang Indonesia adalah entitas anak perusahaan - PT Tong Chuang Indonesia is company's subsidiary
- PT Bangun Sarana Jaya adalah entitas anak perusahaan - PT Bangun Sarana Jaya is company's subsidiary
Transaksi Transaction
KELANGSUNGAN USAHA GOING CONCERN
1. Merealisasikan kegiatan usaha properti. 1. Realize property business activity.
PT Inovasi Abadi Investindo adalah pemegang saham mayoritas
perusahaan
(1,17)
The Company realize the development project in settlements
over an area of 7,175 m2 at Juanda district, Sidoarjo.
The Company are perform financial transactions with PT Multi
Bangun Sarana form contract contruction services. Balance arising
from the transaction on December 31, 2013 and 2012 is presented
as "Accounts Receivable related parties" in the statement of
consolidated financial position (balance sheet).
Perseroaan melakukan transaksi keuangan dengan PT Multi
Bangun Sarana berupa kontrak jasa pembangunan. Saldo yang
timbul dari transaksi tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 disajikan sebagai "Piutang Usaha Pihak Berelasi" dalam
laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasi.
Perusahaan berupaya mempertahankan kelangsungan usahanya
melalui upaya stategis dan aksi korporasi pada tahun 2013, antara
lain:
Perusahaan dan entitas anak mengalami rugi bersih dari usahanya
sebesar Rp 2.044.757.395 pada 31 Desember 2013 dan sebesar
Rp 126.502.754 pada 31 Desember 2012 sehingga saldo defisit
pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 156.242.213.620 dan
pada 31 Desember 2012 sebesar Rp 154.197.456.225
Perusahaan merealisasikan proyek pembangunan kawasan
permukiman di atas lahan seluas 7.175 m2 di kecamatan
Juanda, kabupaten Sidoarjo.
(0,07)
31 Desember 2013/
27.27.
Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi per
saham dasar:
The computation of basic loss per share is based on the following
data :
Pada tanggal neraca, perusahaan tidak memiliki efek yang
berpotensi saham biasa yang dilutif
at balance sheet date, the company does not have any transaction
of potential dilutive effect to ordinary shares
(2.044.757.395) (126.502.755)
Rp
31 Desember 2012/
Rp
December 31, 2013 December 31,2012
28.28.
1.743.240.000
29.
1.743.240.000
PT Inovasi Abadi Investindo is the majority stock-holder of the
company
The Company try to maintain their going cocern through strategic
efforts and corporate actions in 2013, among others:
29.
The company and its subsidiary's net loss amounted to
Rp 2.044.757.395 on December 31, 2013 and Rp 126.502.754 on
December 31, 2012 and deficit balance are Rp 156.242.213.620
on December 31, 2013 and Rp 154.197.456.225, on December 31,
2012, respectively.
42
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
KELANGSUNGAN USAHA GOING CONCERN
2. 2. Diversification into the field of manufacturing and refining minerals.
3. Penggantian logo Perusahaan. 3. Replacement company's logo.
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Aset moneter Monetary assets
- Kas dan setara kas Cash and cash Equivalents -
Liabilitas moneter Monetary liabilities
Jumlah liabilitas moneter - bersih Net monetary liabilities
31. TRANSAKSI NON KAS NON-CASH TRANSACTIONS
Transaksi non kas perusahaan adalah sebagai berikut: Non cash transactions of the Company as follow :
Reklasifikasi uang muka pembelian Reclassification purchase advance
menjadi aset tetap to fixed asset
Reklasifikasi uang muka pembelian Reclassification purchase advance
menjadi tanah yang sedang dikembangkan to land under development
Penambahan aset tetap yang dibiayai Acquitision fixed assets
dari utang usaha financed by trade payables
Penambahan aset dalam pengembangan Acquitision assets under development
yang dibiayai dari utang usaha financed by trade payables
Jumlah Total
753.650.000
10.187.479.390
Rp
Perusahaan mengganti logo untuk menyesuaikan dengan
pengembangan kegiatan usaha dan memotivasi corporate
culture building.
Industri pengolahan dan pemurnian hasil-hasil pertambangan
yang akan direalisiasi yaitu industri pemurnian pasir zirkon
hingga kadar 65% a.l untuk bahan baku keramik, di Nangah
Pino, kabupaten Melawi, Sintang Kalimantan.
Mata uang Ekuivalen
31 Desember 2013 /
Tthe company replace the logo to suit the development of
business activities and motivating corporate culture building.
Appropriate General Meeting Extraordinary Shareholders dated
April 10, 2013, the Company obtained the approval from the
shareholders for the business expansion into the field of
manufacturing and refining minerals.
31.
Rp
Perluasan usaha ke bidang industri pengolahan dan pemurnian
hasil tambang.
Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 10 April 2013, Perusahaan memperoleh persetujuan dari
para pemegang saham untuk perluasan usaha ke bidang
industri pengolahan dan pemurnian hasil tambang.
31 Desember 2013 /
-
Rupiah /
Ekuivalen
Equivalent in
13.213.120
-
31 Desember 2012 /
13.213.120
-
1.500.000.000 -
Currencies Rupiah
13.213.120
Currencies
1.033 9.989.013
Rupiah
-
December 31, 2013 December 31, 2012
Foreign
9.989.013
Foreign
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN
FOREIGN CURRENCIES
30.
31 Desember 2012 /
Asing /
December 31, 2012
30.
December 31, 2013
Asing /
1.084
Industrial processing and refining the mining results will
direalisiasi the zircon sand refining industry to the extent of 65%
al for ceramic raw materials, in Nangah Pino, Melawi district,
Sintang Kalimantan.
29.
Mata uang
Equivalent in
Rupiah /
9.989.013
125.329.229 -
7.808.500.161
29.
The Company try to maintain their going cocern through strategic
efforts and corporate actions in 2013, among others:
Perusahaan berupaya mempertahankan kelangsungan usahanya
melalui upaya stategis dan aksi korporasi pada tahun 2013, antara
lain:
-
43
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
LAPORAN SEGMEN SEGMEN REPORTING
a. Segmen usaha a. Business segment
Pendapatan dan Beban Per Segmen Usaha Segments income and expenses
Sepatu dan Alas kaki lainnya shoes and other footwear industry
- Pendapatan usaha Sales -
- Beban pokok penjualan Cost of good sold -
- Rugi bruto Gross loss -
Bidang pembangunan
- Pendapatan usaha Sales-
- Sub bidang jasa konstruksi Construction -
- Sub bidang developer Developer -
- Beban pokok penjualan Cost of good sold -
- Sub bidang jasa konstruksi Construction -
- Sub bidang developer Developer -
- Laba (rugi) bruto Gross (loss) profit -
Jumlah Laba (rugi) Bruto Total gross (loss) profit
b. Segmen geografis b. Geographical segment
c. Penjualan berdasarkan pasar c. Sales by Geographical market
Sepatu dan alas kakinya Shoes
- Ekspor Export -
- Lokal Local -
Jumlah penjualan sepatu dan alas kakinya Total shoes sales
Bidang pembangunan Construction
- Indonesia Indonesia -
Jumlah penjualan Total sales
31 Desember 2013 / 31 Desember 2012 /
7.413.114.273 1.505.686.842
1.697.956.121
16.550.000
December 31, 2013
The company and its subsidiary's operations are located only on
Indonesia
178.966.863
Rp
December 31, 2012
perusahaan dan entitas anak beroperasi di satu wilayah yaitu di
Indonesia
1.674.750.400
Berikut ini adalah jumlah penjualan perusahaan dan entitas
anak berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan lahan
pembeli / pelanggan:
the following table shoes the distribution on the company and its
subsidiary's consolidated sales by geographical market:
(232.016.513)
-
11.112.703.606
4.374.199.873 11.129.253.606
16.550.000
2.366.243.870
16.550.000
(39.755.721) (2.465.751.222)
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini perusahaan dan
entitas anak hanya mempunyai segmen usaha sepatu dan alas
kaki lainnya dan segmen pembangunan
for management reporting purpose, the company and its
subsidiary are currently operating in the shoes and other footwear
industry and construction segments.
32.
December 31, 2012
31 Desember 2012 /
32.
RpRp
31 Desember 2013 /
December 31, 2013
(3.239.747.485) (751.765.970)
(23.205.721)
(1.388.699.194)
(457.795.219)
2.007.956.003
2.007.956.003
Rp
225.778.706
(6.175.000.000)
1.828.989.140
3.699.589.333 860.557.028
44
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
LAPORAN SEGMEN SEGMEN REPORTING
d. Segment aset dan liabilitas d. Assets and liabilities segments
ASET ASSETS
Sepatu dan Alas kaki lainnya Shoes
- Aset lancar Current assets -
- Aset tidak lancar Noncurrent assets -
Jumlah aset sepatu dan alas kaki lainnya Total shoes assets
Bidang pembangunan Construction
- Aset lancar Current assets -
- Aset tidak lancar Noncurrent assets -
Jumlah aset bidang pembangunan Total construction assets
Industri pengolahan dan pemurnian Industrial processing and
hasil-hasil pertambangan refining mining results
- Aset lancar Current assets -
- Aset tidak lancar Noncurrent assets -
Jumlah aset industri pengolahan dan Total assets of Industrial processing
pemurnian hasil-hasil pertambangan and refining mining results
Jumlah Aset Total Assets
LIABILITAS LIABILITIES
Sepatu dan Alas kaki lainnya Shoes
- Liabilitas jangka pendek Short term liabilities -
Bidang pembangunan Construction
- Liabilitas jangka pendek Short term liabilities -
Industri pengolahan dan pemurnian Industrial processing and
hasil-hasil pertambangan refining mining results
- Liabilitas jangka pendek Short term liabilities -
- Liabilitas jangka panjang Long term liabilities -
Jumlah liabilitas Total Liabilities
a. Manajemen Risiko Modal a. Capital Risk Management
1.125.089.109 384.270.543
446.507.624
23.834.855.431
19.782.923.480
The Company manage risk on capital to ensure the Company
ability to continue as a going concern in order to maximize
returns for shareholders, and stakeholders to maintain an optimal
loan balance and equity.
Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk memastikan
Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehingga
memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan
pemangku kepentingan serta memelihara optimalisasi saldo
hutang dan ekuitas.
Rp
39.581.360.159
76.627.136 543.588.756
1.120.665.429
25.156.971.491 20.712.429.255
December 31, 2013
31 Desember 2012 /
December 31, 2012
36.233.618.650
80.986.653.535
26.277.636.920
33.
36.310.245.786
5.254.262.394
INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
DAN RISIKO MODAL
223.980.816
-
33. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL
RISK MANAGEMENT
Rp
31 Desember 2013 /
63.959.804.346
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari
ekuitas dan pinjaman pemasok. Tidak terdapat pinjaman lain
yang dilakukan oleh Perusahaan untuk memperkuat struktur
permodalannya.
-
13.398.937.570
62.237.081
The Company's capital structure entirely from equity and trade
payables from suppliers. There were no loans made by the
Company to strengthen its capital structure.
40.124.948.915
-
18.174.790.013
4.634.407
18.398.770.829 -
-
3.122.426.176
32. 32.
45
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
a. Manajemen Risiko Modal a. Capital Risk Management
b. Manajemen risiko keuangan b. Financial risk management
i. Risiko Nilai Tukar Mata Uang i. Foreign Exchange Rate Risk
ii. Risiko Suku Bunga ii. Interest Rate Risk
iii.Risiko Likuiditas iii. Liquidity Risk
iii.Risiko Likuiditas iii. Liquidity Risk
Perusahaan mengelola risiko suku bunga melalui kombinasi
pinjaman dengan suku bunga berfluktuasi dan pengawasan
terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk
meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
Interest rate risk is the risk that fair value of future cash flow
of a financial instrument will fluctuate because of changes in
market interest rate. The Company have interest rate risk
since they have loans.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur
permodalan Perusahaan. Sebagai bagian review, Direksi
mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait.
Directors regularly review the Company's capital structure. As
part of the review, Directors consider cost of capital and its
related risk.
33. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
DAN RISIKO MODAL
33. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL
RISK MANAGEMENT
The Company manage this liquidity risk by maintain an
adequate level of cash and cash equivalent to cover
Company’s commitment in normal operation and also
regularly evaluate the projected and actual cash flow, as well
as maturity date schedule of their financial assets and
liabilities.
Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada rekening
bank, deposito berjangka, piutang usaha dan lain-lain. Risiko
kredit pada saldo bank tidak besar karena Perusahaan
menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak
serta terpercaya.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of
future cash flow of a financial instrument will fluctuate
because of changes in foreign exchange rates. The
Company financial instrument that potentially containing
foreign exchange rate risk are account receivable.
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus
kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Perusahaan
memiliki risiko suku bunga karena Perusahaan memiliki
pinjaman.
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas
Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak
cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar
atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata
uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang
mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama
terdiri dari piutang usaha.
The Company interest rate risk through a combination of
loans with interest rates fluctuate and monitoring of the
impact of interest rate movements to minimize the negative
impact on the Company.
Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the
Company indicated that the short-tem revenue is not enough
to cover the short-term expenditure.
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko
kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga,
risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan
risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan
mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di
Indonesia dan internasional.
The main financial risks faced by the Company are credit risk,
foreign exchange rate risk, interest rate risk, liquidity risk and
price risk. Attention of managing these risks has significantly
increased in light of the considerable change and volatility in
Indonesian and international markets.
46
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
b. Manajemen risiko keuangan b. Financial risk management
iv.Risiko Harga iv. Price Risk
c. Nilai wajar instrumen keuangan c. Fair value of financial instruments
Aset keuangan Financial Assets
- Kas dan setara kas (i) Cash and cash equivalent -
- Piutang usaha - bersih (i) Account receivables - net
- Piutang lain-lain (i) Other receivables -
Liabilitas keuangan Financial Liabilities
- Utang usaha-Pihak ketiga (i) Account Payable-third parties -
- Akrual (i) Accruals -
Aset keuangan Financial Assets
- Kas dan setara kas (i) Cash and cash equivalent -
- Piutang usaha - bersih (i) Acoount receivables - net
- Piutang lain-lain (i) Other receivables -
Liabilitas keuangan Financial Liabilities
- Utang usaha-Pihak ketiga (i) Account Payable-third parties -
- Akrual (i) Accruals -
(i). (i).
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan
sebagai akibat perubahan harga pasar. Perusahaan memiliki
risiko harga terutama karena investasi yang diklasifikasikan
dalam kelompok tersedia untuk dijual.
137.311.867 137.311.867
14.985.000
Rp
Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen keuangan pada
tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The fair value of financial assets and liabilities, together with the
carrying amounts as of December 31, 2013 are as follows:
Fair value approximates the carrying value because of
short term maturity.
Nilai wajar mendekati nilai tercatatnya, karena akan jatuh
tempo dalam jangka pendek.
The fair value of financial assets and liabilities, together with the
carrying amounts as of December 31, 2012 are as follows:
Nilai tercatat / Nilai wajar /
14.395.696.419
Fair value
189.947.951
Carrying amount
54.175.557 54.175.557
945.876.432 945.876.432
75.863.000 75.863.000
384.270.543 384.270.543
177.531.985 177.531.985
Nilai tercatat / Nilai wajar /
Carrying amount
14.395.696.419
189.947.951
Rp
The Company manage this price risk by regularly evaluate
financial performance and market price of their investment
and continuously monitor global market developments.
Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen keuangan pada
tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Rp
379.866.303 379.866.303
Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara rutin
melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga
pasar atas investasinya, serta selalu memantau
perkembangan pasar global.
FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL
RISK MANAGEMENT
Rp
33. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
DAN RISIKO MODAL
33.
14.985.000
Price risk is a risk that fluctuate value of financial instrument
as a result of changes in market price. The Company
possess to price risk because primarily they own an
investment classified in to available-for-sale financial assets.
Fair value
47
PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK DAN ENTITAS ANAK PT SURYA INTRINDO MAKMUR TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 AS OF DECEMBER 31, 2013 AND 2012
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT AND FOR THE YEARS THEN ENDED
34. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS34.
Laporan keuangan dari halaman 2 sampai dengan 48 telah
disetujui oleh Dewan Direksi untuk diterbitkan pada tanggal
7 Maret 2014.
The financial statements on pages 2 to 48 were approved and
authorized for issue by the Board of Directors on March 7, 2014.
48
Top Related