Wikileaks

11

Click here to load reader

Transcript of Wikileaks

Page 1: Wikileaks

TUGAS AKHIR

TEORI DAN METODOLOGI HUBUNGAN INTERNASIONAL

Proposal Skripsi

“Tindakan Amerika Terhadap Keberanian Wikileaks”

Oleh:

Dane Charissa

0801508067

Teori Metodologi HI

Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Page 2: Wikileaks

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Situs Wikileaks merupakan situs yang mulai heboh dikalangan dunia politik ketika tahun 2010,

dimana websitie ini membongkar rahasia negara, terutama Amerika. Wikileaks sebenarnya sebuah

organisasi internasional yang bermarkas di Swedia. Wikileaks bekerja dalam bidang media dan

memiliki tujuan untuk menyampaikan berita-berita penting kepada masyrakat luas dan membocorkan

dokumen-dokumen rahasia untuk memerangi korupsi pemerintah dan korporasi. Para pendiri Wikileaks

sendiri terdiri dari, berbagai jurnalis,teknolog,aktivis internet dari Amerika Serikat,Taiwan, Eropa,

Australia dan Afrika Selatan. Direktur utama yang menjalankan organisasi ini dan pemilik dari

Wikileaks adalah Julian Assange,seorang jurnalis dan sangat ahli dalam bidang internet di dunia maya

dan berwarga negara Australia.1

Julian Paul Assange lahir di Townsville, Queensland, Australia, tahun 1971, dari orangtua yang

menjalankan sebuah kelompok teater keliling sehingga sering berpindah-pindah. Dia meninggalkan

rumah kala berusia 16 tahun dan pada usia 18 tahun mempunyai seorang putra. Dia dan pacarnya

kemudian berebut hak pengasuhan anak. Tahun 1992, Assange ditangkap polisi federal Australia dan

mengaku bersalah atas 24 tuduhan kegiatan hacking dan dibebaskan dengan denda 2.100 dollar

Australia. Dia sempat belajar fisika dan matematika di Universitas Melbourne walau tidak sampai

mendapat gelar. Dia duduk dalam badan penasihat dengan sembilan anggota dan, walau tak mau

disebut sebagai ”pendiri”, keputusan menerbitkan dokumen ke situs itu ada di tangannya.

Tahun 2006, Assange mengeluarkan website yang bernama Wikileaks. Wikileaks adalah sebuah

media tentang berita-berita dari politik,bisnis,ekonomi dan lain-lain. Assange selaku direktur utama

Wikileaks banyak mengeluarkan berita-berita dengan dokumen-dokumen yang akurat dan asli.

Wikileaks selalu menyebarkan berita tanpa nama siapa yang memposting berita itu,sistem kerja

Wikileaks selalu bersifat anonim. Wikileaks yang menjelaskan dari mana mendapatkan dokumen

tersebut, menyatakan bahwa semua dokumen dinyatakan rahasia dan tidak akan diberitahu kan

mendapatkan nya dari mana,hal tersebut lah yang di tulis di situ resmi Wikileaks, yaitu Wikileaks.ch.2

Tepatnya padan bulan November tahun 2010, Wikileaks membuat kejutan kepada berbagai

negara di dunia termasuk Amerika Serikat yang sangat emosi atas apa yang dilakukan oleh Julian

1 Kompasiana.com, “Julian ‘Wikileaks’ Assange dan Kejahatan tanpa Batas”, http://media.kompasiana.com/new-media/2010/12/04/julian-wikileaks-assange-dan-kejahatan-tanpa-batas/ , diposting pada 04 December 2010 | 14:16.

2 Wikileaks.ch, “ What is Wikileaks ?” http://wikileaks.ch/About.html.

Page 3: Wikileaks

Assenge atau Wikileaks. Wikileaks secara resmi mengeluarkan di dalam website resmi nya yaitu

dokumen-dokumen tentang kebiadaban tentara Amerika terhadap sipil di Iran yang tidak pernah

dikteahui oleh masyarakat luas.3 Selain mengenai perang tersebut,Wikileaks juga mengeluarkan mulai

dari yang sekadar gosip antar diplomat hingga hal-hal yang sangat rahasia. Bocoran itu adalah

informasi yang keluar masuk dari dan ke Washington DC, kedutaan dan konsulat jenderal Amerika di

berbagai belahan dunia dan pernyataan yang menyatakan bahwa Amerika memiliki nuklir yang

disimpan nya di Belanda. Hal ini membuat Amerika emosi dan sangat panik,dikarenakan segala rahasia

negaranya terbongkar dan dilihat oleh masyarakat dunia.

Wikileaks tidak hanya menyebarkan rahasia milik Amerika saja, ada juga dokumen-dokumen

dari Swiss tentang korupsi dan ada juga dokumen tentang korpusi besar-besaran di negara terkorup di

dunia yaitu Rusia. Selain itu, ada juga dokumen yang menjelaskan bahwa diplomat Amerika di Libya

menjelekan presiden Libya. Dan masih banyak lagi dokumen yang dikeluarkan oleh Wikileaks untuk

mempermalukan Amerika di mata dunia. Wikileaks menyatakan, bahwa memiliki dokumen mengenai

rahasia militer AS sebanyak 391.832 yang merupakan laporan sejak 1 Januari 2004 dan 31 Desember

2009.4 Rahasia lain yang dibocorkan adalah soal jumlah korban jiwa perang, yang lebih tinggi daripada

diumumkan Washington. Dilaporkan jumlah korban jiwa tercatat 109.032 orang, termasuk 66.081

penduduk sipil, 23.894 pemberontak, 15.196 militer dan polisi Irak, serta 3771 pasukan koalisi. Musim

panas lalu, tentara Amerika menyebut 77 ribu korban Irak.5

Setelah rahasia-rahasia Amerika terbongkar di dalam Wikileaks ini, website tersebut banyak

yang melihat dan banyak gangguan lainnya, entah dari hacker,ataupun virus yang bisa merusak

jaringan yang di Wikileaks tersebut. Sempat Wikileaks di dalam aku twitter nya secara resmi

menyatakan, adanya gangguan dari EveryDNS.net. Pihak Wikileaks sendiri kurang tahu datang dari

mana gangguan tersebut yang mengakibat alamat Wikileaks harus diubah dari Wikileaks.org, menjadi

Wikileaks.ch.6

Selain mengalami perubahan link,akibat serangan dunia maya yang tidak diketahui dari mana

nya. Pemilik Wikileaks pun menjadi buronan negara Amerika serikat karena telah melanggar State

Secrets Protection Act (SSPA) atau UU Kerahasiaan negara terhap Amerika.

3 Wikileas.ch, “War Diary: Iraq War Logs”, http://213.251.145.96/iraq/diarydig/ 4 Replubika.com,”Situs Web Wikileaks Bocorkan 391.832 Rahasia Militer AS”,

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/10/10/24/142115-situs-web-wikileaks-bocorkan-391832-rahasia-militer-as, Diposting Minggu, 24 Oktober 2010, 07:40 WIB.

5 Ibid.6 BBC news, “Cyber attack forces Wikileaks to change web address”, http://www.bbc.co.uk/news/world-us-canada-

11907641, 3 December 2010 Last updated at 18:11 GMT .

Page 4: Wikileaks

1.2 Rumusan Masalah

Apa tindakan yang dilakukan oleh Amerika untuk memperbaiki nama baik nya dikancah politik

internasional pasca penyebaran dokumen-dokumen rahasia negara oleh Wikileaks?

1.3 Pembatasan Masalah

Penulis membatasi masalah pada penyebaran dokumen negara Amerika serikat oleh Wikileaks.

Dimana dokumen-dokumen rahasia Amerika di sebar luaskan dalam militer,politik dan lain-lain. Dalam

hal ini penulis hanya menjelaskan dampak penyebaran dan apa yang dilakukan Amerika dalam kasus

ini.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui lebih dalam,bagaimana sebuah negara menyikapi

gangguan dari luar untuk melindungi nama baik dan kepentingan nasional nya. Dan untuk mengetahui

dampak melalui penyerangan dari kebebasan pendapat yang terlalu luas yang di lakukan oleh Assenge.

Manfaat dari penelitian ini adalah , mengetahui lebih dalam tentang apa yang harus dilakukan negara

sebagai sebuah aktor dan sebuah negara yang bersifat negara adi daya di dunia.

1.5 Kerangka Dasar Pemikiran

Dalam kasus Wikileaks ini paradigma yang bisa digunakan penulis dalam hal ini adalah

paradigma Liberalis. Pengertian Liberalisme sendiri menurut Walt dalam jurnal nya yang berjudul

”International Relations: One World, Many Theories”, Foreign Policy. Membahas tentang demokrasi

yang damai. Teori ini berpendapat, meskipun demokrasi tampak “mensponsori” perang namun ia

jarang melakukan peperangan di antara mereka. Karena norma-norma demokrasi menentang

penggunaan kekerasan sesama mereka. 7

Seiring berjalan nya waktu banyak perubahan-perubahan dan kritik terhadap pernyataan walt

tersebut. Kritik utama dari Snyder dan Edward Mansfield menekankan bahwa negara-negara akan lebih

mudah berperang jika mereka berada di tengah-tengah transisi demokrasi. Sehingga upaya mengekspor

demokrasi akan semakin memperburuk keadaan.8

Namun bagi Walt walaupun terjadi perubahan-perubahan di dalam pemikiran ini namun logika

dasarnya tetap sama yaitu, masyarakat global terjebak ke dalam jaring-jaring ekonomi dan sosial yang

saling berkait dan resiko merusak jejalinan tersebut secara efektif menghalangi tindakan-tindakan

unilateralis negara-negara, terutama dalam hal penggunaan kekerasan. Perspektif ini secara implisit

menyatakan bahwa perang akan tetap merupakan pilihan yang jauh di dalam negara-negara demokrasi

7 Stephen M. Walt, “International Relations: One World, Many Theories”, Foreign Policy, No. 110, Spring 1998.8 Snyder, Jack L, Journal of Democracy, Volume 18, Number 3, July 2007, Published by The Johns Hopkins University Press.

Page 5: Wikileaks

industrial tingkat lanjut (the advanced industrial democracies).9 Jadi,bagi kaum liberalis untuk

menyelesaikan sesuatu tidak harus menggunakan perang atau hard power. Menurut kaum liberalis

perang merupakan hal yang sia-sia untuk digunakan dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Sedangkan teori yang bisa dihubungkan dalam kasus ini adalah diplomasi,national interest.

Menurut Paul sharp dalam bukun nya yang berjudul, ”Diplomatic Theory of International Relations”

menyatakan bahwa diplomasi merupakan jembatan informasi dan penghubung antara dua pihak yang

berjarak, yaitu masyarakat dan pihak otoritas.10 Jika bisa dilihat dalam kasus ini, Wikileaks adalah

sebuah diplomasi yang dimaksud menurut Paul Sharp. Dimana Wikileaks jembatan informasi yang

memberikan jarak yang jauh lebih dekat dengan negara dan rakyat.

Sedangkan secara umum diplomasi merupakan teori yang sejalan dengan paradigma

liberlisme,hal ini bisa dibuktikan dari tindakan Amerika yang mencegah terjadi nya konflik dengan

mengubah sistem diplomasi melalui perubahan diplomat yang tersangkut dalam pembocoran Wikileaks

ini. Secara tidak langsung, kasus ini menggunakan soft power,untuk menjaga kepentingan nasional dari

Amerika itu sendiri, Amerika menggunakan sistem diplomasi yang sesuai dengan kasus tersebut.

1.6 Metode Penelitian

Tesis ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Jenis penelitian ini bertujuan untuk

menggambarkan suatu fakta atau kondisi yang terjadi dan bagaimana untuk melakukan telaah terhadap

fenomena social tertentu. Sedangkan gaya penelitian yang digunakan adalah kualitatif lebih mengarah

kepada pembentukan teori yang spesifik dan kontekstual terhadap fenomena sosial yang dibahas.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan teknik telaah sekunder

(dokumen) melalui studi kepustakaan dimana sumber – sumber datanya adalah : buku – buku referensi,

hasil – hasil penelitian, jurnal, surat kabar, homepage institusi terkait dan sumber – sumber informasi

tertulis lain yang relevan.

Menurut Bailey, studi dokumen atau mengumpulkan data melalui buku-buku yang direferensi

merupakan suatu cara untuk memperoleh data yang sesuai dengan buku dan bersifat teoristis berkaitan

dengan masalah yang diteliti penulis itu sendiri, yang dapat diperoleh dengan cara membaca dan

mempelajari dokumen – dokumen dan literatur – literatur yang berhubungan dengan masalah yang

akan diteliti.11

9 Stephen M. Walt, “International Relations: One World, Many Theories”, Foreign Policy, No. 110, Spring 1998.10 Paul Sharp, Diplomatic Theory of International Relation, Cambridge Studies in International Relations, University of

Minnesota, Duluth, Published September 2009.11 Kenneth D.Bailey, Methods of Social Research, Second Edition, The Free Press, A Division of MacMillan Publishing

Co. Inc., New York, 1982, hal. 38.

Page 6: Wikileaks

1.7 Sistematik Penulisan

Penelitian ini dibagi menjadi lima bagian setiap bab ditata sesuai dengan kebutuhan untuk

mendukung keutuhan pembahasan. , sistematika sebagai berikut :

Bab I sebagai Pendahuluan, yang berisikan rangkaian – rangkaian langkah kerja dalam

melakukan penelitian. Di dalamnya termuat latar belakang penelitian, perumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka dasar pemikiran, metode penelitian,dan sistematika

penulisan. Keseluruhannya merupakan gais besar yang menjelaskan secara singkat isi tesis.

Bab II dengan sub judul “Wikileaks Menggoyahkan Sistem Hubungan Diplomasi Amerika

dengan Negara-Negara lain” yang berisikan Dokumen apa saja yang dikeluarkan oleh Wikileaks untuk

mengganggu nama baik Amerika dan mengganggu hubungan diplomatik Amerika dengan negara-

negara tetangga lainnya.

Bab III dengan judul “ Tindakan Amerika Terhadap Wikileaks” menjelaskan mengenai tindakan

apa saja yang dilakukan Amerika untuk melindungi kepentingan nasional nya dan untuk menjaga

keamanan negara nya tersebut.

Bab IV berupa Penutup. Pada bab terakhir tesis ini, penulis memberikan kesimpulan yang dapat

ditarik berdasarkan uraian penjelasan dan hasil – hasil penelitian yang dilakukan pada bab – bab

sebelumnya dan yang merupakan inti dari keseluruhan pembahasan dan analisa masalah.

Page 7: Wikileaks

DAFTAR PUSTAKA

Kompasiana.com, “Julian ‘Wikileaks’ Assange dan Kejahatan tanpa Batas”,

http://media.kompasiana.com/new-media/2010/12/04/julian-wikileaks-assange-dan-kejahatan-

tanpa-batas/ , diposting pada 04 December 2010 | 14:16.

Wikileaks.ch, “ What is Wikileaks ?” http://wikileaks.ch/About.html.

Wikileas.ch, “War Diary: Iraq War Logs”, http://213.251.145.96/iraq/diarydig/

BBC news, “Cyber attack forces Wikileaks to change web address”,

http://www.bbc.co.uk/news/world-us-canada-11907641, 3 December 2010 Last updated at

18:11 GMT .

Replubika.com,”Situs Web Wikileaks Bocorkan 391.832 Rahasia Militer AS”,

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/10/10/24/142115-situs-web-

wikileaks-bocorkan-391832-rahasia-militer-as, Diposting Minggu, 24 Oktober 2010, 07:40

WIB.

Stephen M. Walt, “International Relations: One World, Many Theories”, Foreign Policy, No.

110, Spring 1998.

Snyder, Jack L, Journal of Democracy, Volume 18, Number 3, July 2007, Published by The

Johns Hopkins University Press.

Paul Sharp, Diplomatic Theory of International Relation, Cambridge Studies in International

Relations, University of Minnesota, Duluth, Published September 2009.

Kenneth D.Bailey, Methods of Social Research, Second Edition, The Free Press, A Division of

MacMillan Publishing Co. Inc., New York, 1982, hal. 38.