Wcdma basic introduction

26

Transcript of Wcdma basic introduction

Contents

1. Evolusi Teknologi Wireless Broadband2. WCDMA Introduction3. Network Planning GSM vs WCDMA4. WCDMA Network Architecture5. WCDMA Code6. Power Control7. Channel Element (CE)8. Real Time Service (CS Service)9. Non Real Time Service (PS Service)10. High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)11. High Speed Uplink Packet Access (HSUPA)12. WCDMA Handovers

• WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) merupakan teknologi generasi ketiga (3G) yang biasa juga disebutUMTS (Universinal Mobile Telecommunication System). WCDMA adalah salah satu teknologi yang dapat memberikanlayanan bit rate yang tinggi sehingga tidak hanya dapat mengirimkan paket suara dan data, tetapi juga memungkinkanmemberikan layanan gambar sudah video.

• Resource pada WCDMA meliputi Code, Power, CE (Channel Element) dan Iub (Interface antara NodeB dan RNC)

• Code pada WCDMA menggunakan jenis Orthogonal Variable Spreading Factor (OVSF). OVSF Code yang digunakan disebutdengan code tree. Penambahan Code dalam 1 carrier/frekuensi hanya bisa dilakukan dengan cara penambahancarrier/frekuensi itu sendiri

• Power pada WCDMA merupakan resource dua arah (downlink dan uplink) yang keduanya perlu ada pembatasandikarenakan WCDMA adalah teknologi yang sangat rentan dengan interference. Dengan pembatasan power, UE danNodeB akan diatur oleh RNC agar tidak saling mengganggu dengan user lain ataupun dengan NodeB lain. Power secaradownlink dapat ditambahkan dengan menggunakan license dan RF module yang lebih update, sedangkan power secarauplink hanya bisa ditingkatkan batas toleransinya saja tetapi tidak bisa ditambah dengan license apapun.

• CE (Channel Element) pada dasarnya adalah resource yang dibutuhkan NodeB untuk menyediakan capacity untuk serviceCS dan PS (pada NSN equipment, HSDPA & HSUPA tidak menggunakan CE. Sedangkan pada Huawei equipment, hanyaHSDPA service yang tidak menggunakan CE). CE dapat digunakan secara dua arah (downlink dan uplink). Setiap CS dan PSService menggunakan jumlah CE yang berbeda sesuai dengan bit rate yang digunakan. Semakin besar bit ratenya,kebutuhan CE akan semakin besar.

• IuB (Interface antara NodeB dengan RNC) adalah transport capacity yang digunakan oleh seluruh service sebagaipenyambung informasi dan control kepada RNC. Dengan IuB, RNC dapat mengontrol NodeB seperti mengontrol load dancongestion control, proses RRM, handover dan outer loop power control.

GSM Freq Planning sangat penting untuk

meminimalisir co-frequency dan adjacent freqinterference

Kapasitas tetap yang dibatasi oleh carrier dantimeslot

Coverage berdasarkan transmit power dandemodulasi receiver

3G / WCDMA Freq reuse factor = 1, dimana tiap cell

menggunakan freq yang sama Soft Capacity, dimana kapasitas per WCDMA

Carrier bergantung pada environment danneighbor cell interference

Coverage bergantung terhadap load system cell tersebut, dimana kenaikan load akanmenyebabkan berkurangnya coverage (cell breathing)

F1F1

F1F1

F1F1

F1F1

F1

F1

F1

F1

F1

F1

Overlapping cell akan menyebabkan bad Quality danHandover yang tidak tepat

Overlapping cell akan menyebabkan bad EcNo

Legend UE : User Equipment UTRAN: UMTS Terrestrial Radio

Access Network RNC: Radio Network Controller Uu: Interface antara UE dengan

NodeB IuB: Interface antara NodeB

dengan RNC IuR: Interface antar RNC Iu-CS: Interface antara RNC

dengan MSC Iu-PS: Interface antara RNC

dengan SGSN

Kode Walsh Hadamard digunakan pada system 3G untuk spreading bit-bit informasi Kode Walsh Hadamard menggunakan jenis kode orthogonal variable spreading factor (OVSF) Spreading Factor adalah rasio antara chip rate (W) dengan symbol (R) Semakin kecil bit informasi yang dikirimkan, maka spreading factor yang digunakan dapat semakin besar,

sebaliknya jika bit informasi yang dikirimkan cukup besar, maka spreading factor yang digunakan semakinkecil.

Semakin besar Spreading Factor yang digunakan, maka jumlah user yang dapat mengakses semakin banyak. Sebaliknya apabila Spreading Factor yang digunakan semakin kecil, maka jumlah user yang dapat mengaksessemakin kecil.

Apabila salah satu kode spreading dalam satu branch sedang digunakan, kode yang terletak dibawahnya tidakdapat digunakan

Sebagai contoh pada gambar diatas, jika SF 4 (C4,1) terpakai, maka branch dibawahnya tidak dapat digunakan. (SF 8 => C8,1 ; C8,2; C16,1; C16,2; C16,3; C16,4; etc..

Dalam system WCDMA digunakan dua macamoperasi pada Physical Channel yaitu; Channelization & Scrambling dimanaChannelization adalah proses untukmentranformasikan setiap bit ke dalam jumlahchip SF (Spreading Factor), sedangkanScrambling adalah proses untuk menyebarkansinyal informasi.

Pada arah downlink, Channelization Codes memisahkan koneksi yang berbeda sedangkanScrambling Codes digunakan untukmemisahkan cells/sector

Pada arah uplink, Channelization Codes memisahkan data/control channel sedangkanScrambling Codes digunakan untukmemisahkan user/UE

Dikarenakan 3G interference limited dikarenakan setiap cell menggunakan freq yang sama, maka power control pada 3G sangatlah penting.

Power Control berguna untuk mengatur transmit power pada UE dan NodeB, yang berguna untukmemaksimalkan kapasitas dan meminimumkan power dan juga level interference.

Sistem 3G menggunakan tiga mekanisme power control- Open Loop : digunakan untuk call setup, preamble burst, RACH- Inner Loop : digunakan pada saat ongoing calls pada uplink dan downlink – update 1500 kali/detik- Outer Loop : digunakan untuk mengatur target BLER dan SIR – update per TTI

Semakin banyak user akan mengakibatkan naiknyaNoise dan load sehingga dapat mengakibatkandegradasi pada EcNo

Tujuan DL power control:- saving power resource NodeB- reduce interference ke NodeB yang lain

Tujuan UL power control:- reduce interference dari UE lainnya- save UE power/battery

Channel Element (CE) adalah data untuk mengukur resource logical yang dipakai untuk service baseband processing

Besarnya kapasitas dari CE di NodeB tersebut tergantung darikapasitas hardware system module yang terpasang (UL dan DL)

Tiap service yang digunakan akan dihitung resource yang dipakai baikpada sisi UL maupun DL

Resource yang dipakai masing-masing service processing tergantungdari besarnya Spreading Factor dari service tersebut

Semakin kecil SF atau semakin besar bitrate dari tiap service itu, maka akan semakin besar juga konsumsi CE nya

CS Service adalah service pada WCDMA untuk melakukan panggilan ke user yang lain. CS Service adalah service uncontrollable load dimana RNC tidak bisa mengurangi atau

menambahkan power agar menyeimbangkan load dalam 1 cell. CS Service menggunakan AMR Codec (Adaptive Multi Rate) dalam memberikan service pada UE

dimana RNC mengatur bit rate yang diberikan pada UE bergantung pada level sinyal yang diterima UE.

Tiap Service memiliki kebutuhan CE dan SF sesuai dengan bit rate yang diberikan

PS Service adalah service pada WCDMA untuk melakukan service data pada UE, yang jugadisebut dengan R99 PS Service dengan peak rate mencapai 384Kbps.

PS Service adalah service controllable load dimana RNC bisa mengurangi atau menambahkanpower agar menyeimbangkan load dalam 1 cell.

Tiap Service memiliki kebutuhan CE dan SF sesuai dengan bit rate yang diberikan. Power control pada PS Traffic sedikit berbeda dengan CS Traffic dimana RNC akan memberikan

power lebih besar ketika UE memilliki level sinyal yang semakin baik, tentunya jika Admission Control belum sampai pada level overload

HSDPA merupakan evolusi WCDMA Rel.5 yang juga disebut dengan teknologi 3.5G.

HSDPA memberikan peak rate yang lebih tinggi daripada R99 Service (PS Service) dimana peak rate HSDPA bisa mencapai21Mbps (jika ditambahkan feature yang menunjang hal ini).

HSDPA menggunakan fixed SF16 yang digunakan bersama beberapa user.

Beberapa kelebihan dari HSDPA adalah:

- Higher data rate, dimana HSDPA mampu mencapai peak rate 14.4Mbps

- Higher capacity, dimana HSDPA mampu menghandle subscriber dan throughput

- Richer application, dimana HSDPA memprovide feature-feature yang dapat meningkatkan service streaming, interactive dan background

Komparasi antara R99 (DCH) dengan HSDPA seperti pada table dibawah

HSDPA Key Technique

Terdapat beberapa teknik kunci sehingga HSDPA dapat memberikan peak rate yang sangat besar :

AMC : Adaptive Modulation Coding, dimana data rate menyesuaikan dengan kondisi radio padaTTI 2ms

HARQ : Hybrid Automatic Repeat Request, dimana roundtrip ACK/NACK dicombine untuk

mengurangi transmit data error

Fast Schedulling : penjadwalan yang berdasar pada CQI (Channel Quality Indicator), dimana UE mengukurquality dan melaporkannya pada NodeB setiap 2ms atau lebih

SF16 : SF16 digunakan fixed untuk HSDPA yang dibatasi max 15 SF16

16QAM : 16 Quadrature Amplitude Modulation, adalah teknik modulasi yang memungkinkan

membawa 4bit informasi per schedulling

3 New Layer : terdapat 1 kanal transport dan 2 kanal fisik baru yang menunjang HSDPA service yaitu

- HS-PDSCH (High Speed Physical Downlink Shared Channel)

- HS-SCCH (High Speed Shared Control Channel)

- HS-DPCCH (High Speed Dedicated Physical Control Channel)

Salah satu Key Technique pada HSDPA adalah Hybrid Automatic Repeat Request (HARQ) dimana kegunaannya adalahuntuk meningkatkan efektifitas Eb/Io untuk setiap retransmission sehingga meningkatkan kemungkinan decoding yang tepat saat retransmission.

Modulation TypeQPSK : using 2bit/symbols16QAM : using 4bit/symbols64QAM : using 6bit/symbols

3G Chip Rate : 3.84 Mcps

Formula throughput per cell =

Example :If 1 cell has HSDPA service activated with HSPDSCh Code value = 8, that cell has 64QAM Modulation activatedThen cell throughput

If this cell has 20 user HSDPA Active with same priority and radio condition, then every Ue got throughput

Throughput diatas dapat dicapai dengan CQI>25 dan RF Radio Condition is Good

Berikut adalah table Max Throughput berdasarkan jumlah code SF16

HSUPA merupakan evolusi WCDMA Rel.6 yang juga disebut dengan teknologi 3.75G dimana user juga dapatmenggunakan HSUPA sebagai service pada sisi uplink.

HSUPA memberikan peak rate yang lebih tinggi daripada R99 Service (PS Service) dimana peak rate HSUPA bisa mencapai 5.76Mbps (jika ditambahkan feature yang menunjang hal ini).

HSUPA menggunakan max 2 SF2+2 SF4 yang digunakan dedicated untuk 1 user.

Beberapa kelebihan dari HSUPA adalah:

- Higher data rate, dimana HSUPA mampu mencapai peak rate 5.7Mbps

- Higher capacity, dimana HSUPA dapat memberikan throughput yang cukup besar pada sisi uplink

- QoS, dimana HSUPA memberikan latency yang cukup rendah

HSUPA Key Technique

Terdapat beberapa teknik kunci sehingga HSUPA dapat memberikan peak rate yang sangat besar :

2MS TTI : TTI (Time Transmition Interval) hingga 2ms yang bisa mengurangi latency

secara signifikan

Fast L1 HARQ : Hybrid Automatic Repeat Request, dimana roundtrip ACK/NACK

dicombine untuk mengurangi transmit data error

Fast Schedulling : penjadwalan yang berdasar pada CQI (Channel Quality Indicator),

dimana UE mengukur quality dan melaporkannya pada NodeB setiap 2ms

atau lebih

Lower SF : UE Category dapat mempengaruhi max SF yang digunakan untuk HSUPA,

dengan max SF adalah SF2

6 New Layer : terdapat 1 kanal transport dan 5 kanal fisik baru pada HSUPA service yaitu;

- E-DCH (Enhance Dedicated Channel)

- E-DPDCH (E-DCH Dedicated Physical Data Channel)

- E-DPCCH (E-DCH Dedicated Physical Control Channel)

- E-HICH (E-DCH Hybrid ARQ Indicator Channel)

- E-AGCH (E-DCH Access Granted Channel)

- E-RGCH (E-DCH Request Granted Channel).

E-DCH (UL) : kanal transport yang digunakan untuk membawa blok informasi tiap TTI (Time Transmission Interfal)

E-DPDCH (UL) : kanal fisik yang digunakan untuk membawa E-DCH

E-DPCCH (UL) : kanal fisik yang digunakan untuk membawa infomasi control sinyal pada E-DPDCH

E-HICH (DL) : kanal fisik yang digunakan untuk membawa HARQ ACK/NACK indicator untuk E-DCH

E-RGCH (DL) : kanal fisik yang digunakan untuk menentukan relative grant oleh scheduler

E-AGCH (DL) : kanal fisik yang digunakan untuk menentukan absolute grant oleh scheduler

Handover pada WCDMA dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu:- Intra Frequency Handover => WCDMA handover antar frequency dan system yang sama- Inter Frequency Handover => WCDMA handover antar system yang sama tetapi beda frequency- Inter System Handover => WCDMA handover antar frequency dan system yang berbeda

Soft, Softer dan Hard Handover dapat dilakukan pada Intra Freq HO. Sedangkan Inter Freq HO dan Inter System HO hanya dapat melakukan Hard Handover saja.

Soft dan Softer Handover adalah tipe handover dimana ketika perpindahan UE dari Cell A ke Cell B tanpaharus memutuskan koneksi terlebih dahulu. Sedangkan pada Hard Handover, perpindahan UE dari Cell A keCell B dilakukan dengan memutuskan koneksi terlebih dahulu sehingga lebih rentan untuk drop call.

Hard Handover pada Inter Freq dan Inter System membutuhkan Compressed Mode

Compressed Mode dibutuhkan ketika membuat measurement pada inter frequency dan inter system HO. Pada Compressed Mode, transmit dan receive dihentikan pada suatu periode waktu dan measurement akandilakukan pada Inter Freq atau Inter System pada periode waktu tersebut. Trigger compressed mode terjadijika seluruh Active Set berada pada threshold yang ditentukan