Wawancara Dengan Dr Daisy

3
INFOKUS Wawancara dengan dokter praktek (dr. DAISY , SpM) Assalamualaikum Wr Wb, Bagaimana Kesan awal dokter terhadap program JKN sebelum dijalankan? Awalnya saya beranggapan program JKN ini akan sangat sulit dijalankan dengan konsep biaya rendah namun dengan standar pelayanan yang baik. Namun setelah saya berinisaitif mengikuti pelatihan coding INA CBG didapatkan perubahan mind set atau cara berfikir, sedikit lebih optimis dengan terlihat adanya kemungkinan JKN dapat berjalan namun tentu saja dengan berbagai catatan dan berbagai hal yang perlu diperhatikan. Pada awalnya saya agak khawatir mengenai kesiapan perangkat manajemen serta SDM RS AN-NISA serta dokter-dokter praktek lainnya yang harus terinformasi mengenai program JKN. Bagaimana kesan dokter setelah menjalankan program JKN ini kurang lebih 10 bulan sejak bulan Januari 2014 sampai dengan oktober 2014 Awal tahun saat baru dijalankan program JKN di RS AN-NISA tampak pasien masih bingung dengan sistem yang baru, terutama pengurusan adminitrasi rujukan dan perangkat RS yang menggunakan sarana IT secara online belum terbiasa dengan sistem baru ini serta kurangnya support oleh petugas BPJS. Namun hari demi hari dalam proses menjalani program JKN ini saya kira tidak ada masalah dalam prosedur pelayanan karena ternyata manajemen dan karyawan RS.AN-NISA sudah siap dan terlatih. Hanya saja dengan adanya program JKN ini tentunya terjadi peningkatan jumlah pasien yang signifikan sehingga antrian pendaftaran dan farmasi cukup panjang pada awalnya, sehingga akhirnya diputuskan perlunya penambahan jadwal praktek serta fasilitas pendukung lainnya agar tidak lagi terjadi antrian yang panjang. Tetapi ada beberapa hal yang menjadi perhatian mengenai jenis pelayanan tindakan yang tidak dapat dilakukan karena plafon yang tidak mencukupi. Menurut saya perlu juga adanya keterbukaan dari pihak

description

wawancara

Transcript of Wawancara Dengan Dr Daisy

INFOKUSWawancara dengan dokter praktek (dr. DAISY , SpM)

Assalamualaikum Wr Wb, Bagaimana Kesan awal dokter terhadap program JKN sebelum dijalankan?Awalnya saya beranggapan program JKN ini akan sangat sulit dijalankan dengan konsep biaya rendah namun dengan standar pelayanan yang baik. Namun setelah saya berinisaitif mengikuti pelatihan coding INA CBG didapatkan perubahan mind set atau cara berfikir, sedikit lebih optimis dengan terlihat adanya kemungkinan JKN dapat berjalan namun tentu saja dengan berbagai catatan dan berbagai hal yang perlu diperhatikan. Pada awalnya saya agak khawatir mengenai kesiapan perangkat manajemen serta SDM RS AN-NISA serta dokter-dokter praktek lainnya yang harus terinformasi mengenai program JKN.Bagaimana kesan dokter setelah menjalankan program JKN ini kurang lebih 10 bulan sejak bulan Januari 2014 sampai dengan oktober 2014Awal tahun saat baru dijalankan program JKN di RS AN-NISA tampak pasien masih bingung dengan sistem yang baru, terutama pengurusan adminitrasi rujukan dan perangkat RS yang menggunakan sarana IT secara online belum terbiasa dengan sistem baru ini serta kurangnya support oleh petugas BPJS.Namun hari demi hari dalam proses menjalani program JKN ini saya kira tidak ada masalah dalam prosedur pelayanan karena ternyata manajemen dan karyawan RS.AN-NISA sudah siap dan terlatih. Hanya saja dengan adanya program JKN ini tentunya terjadi peningkatan jumlah pasien yang signifikan sehingga antrian pendaftaran dan farmasi cukup panjang pada awalnya, sehingga akhirnya diputuskan perlunya penambahan jadwal praktek serta fasilitas pendukung lainnya agar tidak lagi terjadi antrian yang panjang. Tetapi ada beberapa hal yang menjadi perhatian mengenai jenis pelayanan tindakan yang tidak dapat dilakukan karena plafon yang tidak mencukupi. Menurut saya perlu juga adanya keterbukaan dari pihak BPJS selaku pengelola JKN mengenai plafon yang diberikan kepada masyarakat luas. Jangan hanya memberi informasi bahwa semua pelayanan ditanggung dalam BPJS saja. BPJS juga harus terbuka serta menyadari bahwa masih terdapat beberapa pelayanan yang plafonnya rendah sehingga pihak pemberi layanan kesehatan juga kesulitan dan menanggung kerugian untuk dapat merealisasikan pelayanan.Untunglah pihak top managemen RS AN-NISA membuat kebijakan tidak harus semua pelayanan itu untung, bila pasien memang mebutuhkan suatu tindakan ataupun obat-obatan tertentu tidak apa diberikan demi kebaikan pasien, sehingga pasien bisa tetap mendapatkan pelayanan optimal.Saran dan masukan dokter terhadap program JKNPerlu evaluasi berkala terhadap prosedur, tarif dan kepuasan pasien JKN

CURRICULUM VITAENama: dr. Daisy S Thamrin,SpMTempat/ tgl lahir: Bukit tinggi, 27 Desember 1966Nama Suami: dr. Agus Rianil,SpTHTAnak: 1. M. Andika Ekaputra2. M. Irfan Dwiputra3. S. Annisa Triandani RRIWAYAT PENDIDIKAN TK , HONOLULU (HAWAI) SD FRANSSISKUS BUKIT TINGGI ( 1974-1979) SMP MARIA PADANG (1979 1982) SMA NEGERI 3 PADANG (1982 -1985) DOKTER UMUM , FAKULTAS KEDOKTERAN UNAN PADANG (1985-1992) DOKTER SPESIALIS MATA , FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 1996- 2001Riwayat pelatihan Small Incision Cataract Surgery (SICS) FakoemulsifikasiRiwayat organisasi Pengurus Perhimpunan Dokter Ahli Mata Banten (2008- Sekarang) Sekertaris DKEK PERDAMI Banten (2008 Sekarang) Anggota Alumni FKUA JABODETABEKRiwayat Pekerjaan: Dokter puskesmas sungai jambat, Prop Jambi Dokter klinik PT. Pearland Balaraja RS AN-NISA Tangerang