Wacana Status Akun Twitter Liputan9: Telaah Konteks ...
Transcript of Wacana Status Akun Twitter Liputan9: Telaah Konteks ...
Wacana Status Akun Twitter Liputan9: Telaah Konteks, Kolokasi, Dan
Makna Satire
Ditulis oleh: Lucky Christianto
Pembimbing: Niken Pramanik, M.Hum
Abstrak
Artikel ini meneliti bagaimana penggunaan konteks, kolokasi, serta makna satire
yang ditimbulkan pada status akun Twitter Liputan9. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menjelaskan dan mendeskripsikan penggunaan konteks dan kolokasi pada tiap unggahan
status akun Twitter Liputan9. Kemudian melihat makna satire yang ditimbulkan dari
gabungan kedua faktor tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konteks dari Joan Cutting, teori
kolokasi dari Halliday dan Hasan, serta pengertian satire dari Gorys Keraf. Hasil penelitian
ini adalah aspek kelucuan menjadi formula yang harus ada pada tiap pengunggahan status
Twitter Liputan9 mengingat akun tersebut adalah akun berisi parodi atas kejadian-kejadian
yang sudah maupun sedang terjadi, baik di dalam maupun luar negeri. Kesimpulannya, dari
temuan konteks, kolokasi, satire, serta pola pembentuk kelucuan, empat temuan tersebut
saling mendukung dan berkaitan dalam penginterpretasian makna di balik status Twitter
Liputan9.
Pendahuluan
Bahasa sebagai sebuah media penyampai informasi telah berkembang pesat, tidak
hanya dalam bentuk lisan, tetapi juga dalam bentuk tulis. Tentu saja perkembangan tersebut
berjalan lurus dengan kemajuan di bidang lain, bidang teknologi informasi misalnya. Pada
bidang teknologi informasi, khususnya internet, kita pasti paham bagaimana perkembangan
tersebut terjadi. Dulu mungkin kita menggunakan fasilitas internet hanya untuk sekadar
merambah situs-situs pencarian atau hanya untuk mengecek surat elektronik. Akan tetapi,
seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi tidak hanya berkutat pada kegiatan
merambah situs-situs internet ataupun surat elektronik saja, melainkan juga jejaring sosial.
Kegiatan jejaring sosial ini sebenarnya sudah ada semenjak pertengahan tahun 1990-
an ketika era chatting dimulai menggunakan media mIRC. Media mIRC merupakan
perangkat lunak untuk Internet Relay Chat atau chatting secara daring yang berjalan di atas
sistem operasi Windows. Media mIRC diciptakan pada tahun 1995 dan dibuat oleh Khaled
Mardam-Bey1.
1 http://www.mirc.com/ircintro.html. Minggu, 10 Juni 2012 pukul, 15:34
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013
Bermula dari sekadar ruang berbincang dunia maya, kini kegiatan jejaring sosial
semakin memiliki fitur yang beragam. Seiring dengan keragaman fitur tersebut, teknologi
informasi juga menyediakan tempat bagi orang-orang untuk mengungkapkan pikiran mereka,
misalnya, berupa tulisan-tulisan, berupa foto, video, dan musik. Semua ungkapan pikiran
tersebut diunggah melalui media blog, social media seperti Friendster, Facebook, MySpace,
hingga yang terbaru, yaitu Twitter.
Kelima media yang penulis sebutkan tersebut, blog, MySpace, Facebook, Friendster,
dan Twitter merupakan media berjejaring sosial yang membasiskan penggunaan fungsi pada
bahasa karena kelima media tersebut mempunyai fungsi dasar yang sama selayaknya sebuah
buku diary. Bedanya, buku diary berbentuk fisik dan sifatnya personal, sementara keempat
media tersebut berbentuk maya karena berada dalam media internet. Selain itu, keempat
media tersebut juga dapat diakses dan dikomentari oleh orang-orang dari berbagai penjuru
dunia. Blog merupakan sebuah catatan daring yang dapat dilihat, dibaca, dan dikomentari
oleh pemilik akun blog lainnya. Seperti halnya diary, blog berfungsi sebagai tempat untuk
melepaskan ide, keluhan, informasi yang bermanfaat, catatan pribadi, cerpen dan banyak
lainnya.
Dilihat dari sejarah awal mulanya, Blog dipopulerkan oleh www.blogger.com yang
sebelumnya merupakan situs milik PyraLab yang kemudian diakuisisi oleh Google pada
tahun 2002. Semenjak itu, para blogger, sebutan untuk pemilik akun blog, dimanjakan
dengan banyak aplikasi yang sifatnya terbuka sehingga dapat memenuhi kebutuhan para
blogger untuk menulis dan memperbarui blog mereka (http://www.blogger.com. Minggu,10
Juni 2012. 15:38). Fungsi dari blogging ini adalah sebagai media publikasi, misalnya, untuk
berkampanye, sebagai catatan pribadi, sampai dengan menginformasikan program
perusahaan.
Dapat dikatakan bahwa kemunculan blog merupakan awal dari pemicu perkembangan
jejaring sosial lainnya. Seperti yang sudah dituliskan di atas, jejaring sosial lain sebenarnya
memiliki fungsi dasar yang sama, yang berbeda hanya dari segi fitur yang ditawarkan hingga
kemudahan penggunaan. Kini penggunaan jejaring sosial semakin marak dan mudah
semenjak telepon genggam juga mengintegrasikan fitur jejaring sosial di perangkat lunaknya.
Sebagai sebuah alat untuk mengungkapkan pikiran secara daring, tentu saja bahasa
menjadi sangat penting penggunaannya. Bahasa ibarat sebuah jembatan yang membangun
pikiran dengan jejaring sosial. Di beberapa jejaring sosial tentu kita sering melihat tulisan-
tulisan, baik buah pikiran sendiri maupun hasil salin-tempel dari tulisan orang lain, mulai dari
informasi, resensi, keluhan, hingga cerpen dan puisi. Inovasi yang ditawarkan oleh sebuah
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013
jejaring sosial menjadi suatu patokan bagi orang-orang untuk membuat akun di sebuah
jejaring sosial.
Salah satu jejaring sosial yang beberapa tahun terakhir memiliki pertambahan pemilik
akun yang mencengangkan adalah Twitter. Inovasi dalam bentuk fungsi, kemudahan
penggunaan, serta tampilan yang sederhana menjadi penyebab naiknya jumlah pemilik akun
di Twitter.
Kemunculan Twitter digagas pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey. Namun, nama
pertama yang diberikan pada layanan ini ternyata tidak langsung Twitter, tetapi Twttr.
Beberapa bulan setelah layanan tersebut diluncurkan, barulah Dorsey menggantinya dengan
sebutan Twitter. Sosok lain yang berjasa dalam pendirian Twitter selain Jack adalah Noah
Glass, Evan Williams, dan Biz Stone. Pada mulanya, tidak ada pembatasan jumlah karakter
yang dapat ditulis di Twitter. Barulah pada tahun 2007, karena berbagai alasan, diberlakukan
pembatasan tweet (kicauan/ unggahan status Twitter) menjadi hanya 140 karakter saja.
Twitter makin digemari dan mulai melesat popularitasnya pada tahun 2009 sampai
dengan tahun 2010. Sebanyak 100 juta pemilik akun baru di Twitter bergabung di tahun
2010. Salah satu perubahan dramatis yang terjadi adalah banyak pemilik akun mulai menulis
informasi profil pribadi mereka dengan detail, yaitu hingga 69%. Padahal, sebelumnya tidak
terlalu banyak yang menuliskannya2. Pesan yang dituliskan dalam Twitter disebut tweets
(kicauan). Istilah tweets atau kicauan muncul dari logo Twitter, yaitu seekor burung. Burung
identik sebagai hewan yang suka berkicau. Dari sanalah istilah tweets atau kicauan muncul.
Melihat popularitas Twitter yang semakin menanjak, situs-situs jejaring sosial lain
“terpaksa” harus “berdamai” dengan Twitter. Banyak aplikasi tambahan yang membuat
antarsitus jejaring sosial agar dapat saling terkoneksi. Seperti contohnya integrasi Twitter
dengan Facebook. Dengan mengaktifkan aplikasi bernama “twitter” di Facebook, maka
pengguna Twitter dapat secara otomatis mengunggah status dari akun Twitter-nya dan status
tersebut muncul di halaman muka Facebook. Dengan kata lain, hanya melalui unggah status
di Twitter, beberapa situs jejaring sosial ikut terunggah.
Pemilik akun Twitter terus bertambah di seluruh dunia sejak peluncuran situs tersebut
pada tahun 2007, termasuk di Indonesia. Laporan terbaru dari situs www.semiocast.com, per
1 Januari 2012, total pemilik akun Twitter di seluruh dunia telah mencapai 383 juta. Sama
seperti pemilik akun Facebook dan Linkedin, negara asal Twitter, Amerika Serikat, masih
menduduki peringkat pertama dengan total sekitar 107 juta pemilik akun, diikuti oleh Brasil
2 http://inet.detik.com/read/2012/06/08/160501/1936455/398/6/5-fakta-menarik-dalam-sejarah-
Twitter. Minggu, 10 Juni 2012, 15:40
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013
(sekitar 33 juta pemilik akun), Jepang pada urutan ketiga (29 juta pemilik akun), dan Inggris
pada tempat keempat (24 juta pemilik akun).
Adapun Indonesia menduduki peringkat kelima dengan pemilik akun sekitar 19.5 juta.
Ini berarti jumlah pemilik akun Twitter Indonesia lebih sedikit dari Facebook yang telah
mencapai 43 juta pemilik akun. Namun, ada yang menarik, ternyata jika dilihat dari jumlah
tweets di Twitter, Indonesia menempati peringkat ketiga di bawah Amerika Serikat dan
Brasil. Jumlah unggahan tweets dari Indonesia mencapai 54,3% dari total tweets dunia. Ini
berarti pemilik akun Twitter dari Indonesia sangat aktif dalam pengunggahan status3.
Pemilik akun Twitter di Indonesia juga sangat beragam, tidak mengenal usia, serta
tidak mengenal status maupun strata sosial. Pemilik akun jejaring sosial ini tersebar mulai
dari kalangan pelajar, selebritis, budayawan, sastrawan, hingga pejabat pemerintahan. Dari
sekian banyak akun Twitter di Indonesia, salah satu yang unik dan memiliki tweets yang
menarik untuk disimak adalah akun Liputan9.
Akun Liputan9 merupakan sebuah akun parodi dari berita-berita yang sudah maupun
sedang terjadi di Indonesia maupun di luar negeri. Akun Liputan9 tidak memiliki afiliasi
dengan akun berita liputan6. Hal tersebut terlihat dari perbedaan konten yang disajikan.
Meskipun kedua akun tersebut sama-sama menampilkan tweet berisi berita, akun Liputan9
menambahkan sisi humor berupa pelesetan dan satire. Berbeda dengan akun berisi hal yang
berbau humor lainnya di Twitter, akun Liputan9 memiliki ciri khas berupa adanya permainan
kata serta makna tersirat pada tiap unggahan statusnya sehingga menarik untuk diteliti.
Dengan tagline “Kedaluarsa, Tumpul, dan Tidak Dapat Dipercaya”, akun tersebut
mengunggah tweet pertama pada 15 Februari 2012. Hingga saat penelitian ini dikerjakan,
jumlah tweets Liputan9 sudah mencapai 2.135 dengan jumlah pengikut mencapai 142.904
ribu orang. Akun Liputan9 terdiri atas tweets berisi parodi berupa pelesetan dan satire, dan
gambar-gambar yang mengundang tawa. Pengundang tawa pada tweets akun tersebut bersifat
nonverbal dan tidak mudah diterka. Hal ini terjadi karena beberapa tweets yang diunggah
oleh akun tersebut menggunakan permainan kata yang akan sulit dipahami jika pengikut yang
membaca status tersebut tidak memiliki pengetahuan konteks bersama. Selain adanya
konteks, permainan kata, terdapat juga makna satire yang secara implisit muncul pada tiap
unggahan status akun Liputan9. Ketiga hal tersebut menjadi pemicu penelitian ini.
3 http:// aworldoftweets.com. Minggu, 10 Juni 2012, 16:51.
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013
Konteks bersama merupakan bagian dari pemicu kohesi dan koherensi. Konteks
bersama (shared context) adalah segala situasi yang dipahami secara bersama, baik oleh
penutur/penulis maupun petutur/ pembaca, karena telah dialami atau diketahui oleh kedua
pihak (epistemis). Dalam sebuah konstruksi kebahasaan, kata-kata dijalinsatukan dalam suatu
konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis yang ada dalam suatu
bahasa. Yang paling penting dari rangkaian kata-kata adalah pengertian yang tersirat di balik
kata yang digunakan itu. Pengertian yang tersirat dalam sebuah kata itu mengandung makna
bahwa setiap kata mengungkapkan sebuah gagasan atau sebuah ide. Dalam penyusunan
kaidah-kaidah sintagmatis tersebut, terkadang ditemukan permainan kata yang membuat
suatu satuan kalimat ataupun wacana memiliki makna kontekstual tersendiri.
Permainan kata tersebut diukur berdasarkan makna kontekstual yang terlihat secara
langsung atau tidak, melalui pemilik akun sebuah acuan yang dipakai untuk mempertahankan
makna denotatifnya atau sudah ada penyimpangan. Bila acuan yang digunakan itu masih
mempertahankan makna dasar, maka bahasa itu masih bersifat polos. Akan tetapi, bila sudah
ada perubahan makna, baik konotatif maupun sudah berbeda jauh dari makna denotatifnya,
maka acuan tersebut dianggap sudah memiliki makna kontekstual di luar dari bahasa tersebut.
Dua hal di atas, konteks bersama dan permainan kata menjadi fondasi utama dalam tweets
akun Liputan9.
Penulis tertarik untuk meneliti status Twitter akun Liputan9 karena penulis
menemukan banyak sekali konteks, permainan kata, serta makna satire yang terdapat pada
unggahan status-status akun tersebut. Oleh karena itu, masalah di penelitian ini dapat
dirumuskan dalam tiga bentuk pertanyaan sebagai berikut: Konteks apa saja yang terdapat
pada status-status akun Twitter Liputan9?; Apakah penggunaan tiap diksi pada unggahan
status Twitter Liputan9 saling berkolokasi?; Makna satire apakah yang terdapat pada status-
status akun Twitter Liputan9.
Tinjauan Teoretis
Wacana dalam Liputan9 ini adalah hal yang dibahas oleh penulis dalam jurnal ini.
B.H Hoed (1993:129) mengatakan: “wacana adalah bangun teoretis yang memperlihatkan
hubungan antara satu proposisi atau sejumlah proposisi dan kerangka acuannya”. Oleh karena
itu, penulis menganalisis kesatuan makna yang ada dalam hubungan antarproposisi dalam
akun Twitter Liputan9. Lebih spesifik lagi, penulis akan menganalisis konteks, kolokasi, dan
makna satire dari status akun Twitter Liputan9.
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013
Pertama adalah konteks. Untuk bahasan ini, teori yang dipakai adalah teori konteks
Joan Cutting (2002) dalam bukunya yang berjudul Pragmatics and Discourse: A Resource
Book for Students. Penulis ingin mengetahui konteks situasional, konteks pengetahuan latar
belakang, dan konteks ko-tekstual dalam status Twitter Liputan9.
Kedua adalah kolokasi. Untuk bahasan ini, teori yang dipakai adalah teori kolokasi
M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan menurut buku Cohesion In English (1976). Penulis ingin
mengetahui bagaimana penggunaan diksi yang digunakan pada status akun Twitter Liputan9
saling berkolokasi atau tidak.
Ketiga adalah satire. Uraian yang harus ditafsirkan lain dari makna permukaannya
disebut satire. Satire adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu (Keraf,
1981). Berdasarkan definisi satire tersebut, penulis ingin melihat makna satire dari unggahan
status akun Twitter Liputan9.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah metode
kualitatif. Menurut Sulistiyo (2006:78), metode kualitatif adalah metode penelitian yang
berhubungan dengan ide, persepsi, opini, atau kepercayaan orang yang diteliti; kesemuanya
tidak dapat diukur dengan angka. Karena penelitian ini berawal dari sebuah asumsi dan tidak
diperlukan perhitungan matematis, metode yang digunakan adalah kualitatif.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil telaah konteks, kolokasi, dan makna satire pada wacana status
akun Twitter Liputan9, dapat ditarik beberapa pokok simpulan. Pertama, berdasarkan
hasil analisis konteks, ketiga puluh lima status akun Twitter Liputan9 memiliki semua
jenis konteks. Jenis-jenis konteks yang dimaksud adalah konteks pengetahuan latar
belakang, konteks situasional, dan konteks ko-tekstual. Dari tiga puluh lima status
tersebut yang terdapat konteks pengetahuan latar belakang sebanyak 33 status.
Kemudian, yang terdapat konteks situasional sebanyak 29 status. Terakhir, yang
terdapat konteks ko-tekstual sebanyak 9 status. Secara lebih rinci, dari tiga puluh lima
status tersebut, sebanyak 8 status terdiri atas tiga jenis konteks yang ada; sebanyak 20
status terdiri atas konteks pengetahuan latar belakang dan konteks situasional saja;
sebanyak 1 status terdiri atas konteks pengetahuan latar belakang dan konteks ko-
tekstual saja; sebanyak 2 status terdiri atas konteks situasional saja; sebanyak 4 status
terdiri atas konteks pengetahuan latar belakang saja.
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013
Penggunaan konteks pengetahuan latar belakang menjadi dominan pada status
akun Twitter Liputan9 mengingat akun tersebut membuat parodi berdasarkan kejadian
maupun peristiwa yang sudah maupun sedang hangat terjadi, baik di dalam maupun
luar negeri. Jadi, pengetahuan atas hal-hal yang tersebut harus dimiliki seorang follower
akun tersebut agar memahami kelucuan tiap status dari Liputan9. Penggunaan konteks
pengetahuan latar belakang menjadi penting agar pesan ataupun humor yang ingin
disampaikan kepada follower dapat tersampaikan. Kemudian, melihat kemunculan
konteks pengetahuan latar belakang yang begitu dominan dapat disimpulkan bahwa
untuk memahami konteks, kelucuan, serta pesan yang terdapat pada status akun Twitter
Liputan9 diperlukan pengetahuan yang lebih luas dari seorang follower akun tersebut.
Kemuculan konteks situasional juga berperan penting dalam menginterpretasikan
makna dibalik status Twitter Liputan9. Konteks situasional berperan dalam
penginterpretasian konteks dalam status itu sendiri. Dari penginterpretasian tersebut
kemudian dapat dikaitkan dengan konteks yang melatarbelakangi pengunggahan status
tersebut untuk mencari makna satire dari status Twitter Liputan9. Artinya, konteks
situasional berperan sebagai perekat antarkonteks pada tiap-tiap status untuk melihat
keutuhan wacananya. Konteks ko-tekstual juga berperan penting. Pada tiga puluh lima
status yang dianalisis, terdapat empat pola konteks ko-tekstual yang muncul, yaitu pola
pengacuan, repetisi, penggantian, dan pelesapan. Pola pengacuan berfungsi sebagai
penunjuk acuan dari subjek ataupun objek status. Hal yang menarik lainnya dari
analisis konteks pada wacana status akun Twitter Liputan9 adalah bahwa konteks
pengetahuan latar belakang dan konteks situasional saling mendukung satu sama lain
sehingga dapat mewujudkan suatu pemahaman baru atas makna dibalik pengunggahan
tiap status.
Kedua, dari segi kolokasi, status akun Twitter Liputan9 banyak terdapat
masalah kolokasi yang ternyata berfungsi sebagai aspek pemicu kelucuan. Masalah
kolokasi tersebut dapat terlihat sesuai dengan interpretasi serta pengetahuan latar
belakang yang dimiliki oleh follower akun tersebut. Masalah kolokasi pada status akun
Twitter Liputan9 memiliki pola, yaitu pengubahan informasi yang berasal dari fakta
atau kejadian yang nyata pada status yang diunggah oleh Liputan9 ataupun pengubahan
yang dilakukan dengan mengubah kelanjutan kata atau kalimat yang seharusnya
menjadi kelanjutan yang logis. Jadi, masalah kolokasi menjadi faktor utama dalam
memicu kelucuan pada status akun Twitter Liputan9.
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013
Ketiga, berdasarkan analisis makna satire, dari tiga puluh lima status akun
Twitter Liputan9, terdapat 15 (lima belas) status yang bermakna satire. Dalam
menentukan satire pada sebuah status, penulis menganalisisnya menggunakan beberapa
tahapan. Pertama, penulis selalu melihat konteks yang melatarbelakangi
penggunggahan status tersebut. Kemudian, penulis melihat konteks pengetahuan latar
belakang dan konteks situasional pada status tersebut. Terakhir, penulis melihat pola
pembentuk kelucuan pada tiap status. Tahap terakhir tersebut harus dilakukan karena
makna satire pada tiap status terkadang muncul karena permainan kata dari status yang
ada. Dari penjabaran tahapan melihat satire pada status Twitter Liputan9 tersebut dapat
disimpulkan bahwa memang agak sulit dalam menerka makna satire yang ada. Tidak
ada formula khusus untuk menentukan satire dari tiap status yang diunggah. Hal
tersebut disebabkan oleh ironi dalam satire sering kali tidak harus ditafsirkan dari
sebuah kalimat atau acuan, tetapi harus diturunkan dari suatu uraian yang panjang.
Untuk memahami apakah sebuah status pada Liputan9 bersifat ironis atau tidak,
follower harus berhati-hati menelusuri batas antara perasaan dan kegamblangan arti
harfiahnya. Dapat disimpulkan bahwa status akun Twitter Liputan9 tidak hanya sekadar
menyuguhkan parodi, tetapi juga suguhan kritis dan ironis dari humor yang bersifat
implisit mengenai kondisi kehidupan sosial, politik, maupun budaya. Jadi, satire yang
muncul pada status akun Twitter Liputan9 dapat terlihat berdasarkan dua hal. Pertama,
melalui kombinasi antara konteks yang melatarbelakangi diunggahnya status tersebut
dengan diksi ataupun kalimat status yang diunggah. Kedua, terlihat melalui diksi
ataupun kalimat status yang diunggah saja.
Terdapat temuan lain pada telaah wacana pada status akun Twitter Liputan9,
yaitu aspek lain dalam pembentuk kelucuan. Terdapat dua pola pembentuk kelucuan,
yaitu pemelesetan kata dan pemelesetan makna kata. Kedua pola tersebut terdiri atas
bentuk pemelesetan homofon, homograf, homonim, penambahan satu huruf, dan
penghilangan satu huruf.
Kesimpulan
Aspek kelucuan menjadi formula yang harus ada pada tiap pengunggahan
status Twitter Liputan9 mengingat akun tersebut adalah akun berisi parodi atas
kejadian-kejadian yang sudah maupun sedang terjadi, baik di dalam maupun luar
negeri. Kesimpulannya, dari temuan konteks, kolokasi, satire, serta pola pembentuk
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013
kelucuan, empat temuan tersebut saling mendukung dan berkaitan dalam
penginterpretasian makna di balik status Twitter Liputan9.
Saran
Perkembangan jejaring sosial menarik sekali untuk diikuti. Terlepas dari fungsi
serta manfaatnya, kita tidak dapat menutup mata atas perkembangan tersebut. Seiring
perkembangan jejaring sosial tersebut, bahasa pun juga demikian ikut mengiringi
perkembangannya. Untuk itu, sudah saatnya pembelajaran mengenai jejaring sosial dari
sudut kebahasaan mulai ditekuni.
Kemudian, pembelajaran mengenai pemahaman tentang konteks dan satire perlu
dikembangkan. Pada tingkat universitas, pembelajaran tersebut harus dilakukan dengan
seserius mungkin khususnya pada mahasiswa yang meminati bidang linguistik.
Pemahaman antara konteks dan satire terkadang sulit untuk dikolaborasikan. Satire
kurang begitu diminati oleh orang-orang yang berminat pada linguistik karena
sedikitnya jumlah literatur linguistik yang berbau satire. Kajian satire selama ini lebih
berfokus pada sastra. Padahal, satire berlandaskan pada pengetahuan kita sebagai
seorang manusia yang memiliki akal dan pikiran. Lebih khusus lagi, bagi orang-orang
di bidang lingustik, yang berkutat pada pemahaman akan penggunaan fungsi sebuah
kata pada tataran tertentu. Pada tingkat analisis wacana, adalah hal yang menarik jika
linguis dapat mengembangkan kajian konteks dengan satire karena terbukti hal tersebut
tidak mustahil dilakukan. Selain itu juga, analisis wacana dan satire memiliki
kemiripan, yaitu dapat diinterpretasi berdasarkan basic dan common knowledge yang
dimiliki oleh tiap individu.
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013
Daftar Pustaka
Baryadi Praptomo. 2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta:
Pustaka Gondhosuli.
Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra bekerja sama
dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Bride, Mac. 1997. Internet. Jakarta: PT. Kesaint Blanc Indah Corp.
Brown, Gillian dan George Yule.1996. Analisis Wacana. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Cutting, Joan. 2002. Pragmatics and Discourse: A Resource Book of Students. London:
Routledge.
Dijk, Teun A. van, 1997. Text and Context Explorations in the Semantics and Pragmatics of
Discourse. London: Longman Group. Ltd.
Halliday, M.A.K & Ruqaiya Hassan. 1976. Cohesion in English. London: Longman Group. Ltd.
Hasan Alwi. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka.
Jorgensen, Marianne W. dan Louise J. Philips. 2007. Analisis Wacana Teori dan Metode.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Keraf, Gorys. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Nusa Indah.
Kridalaksana, Harimurti. 1978. “Keutuhan Wacana” dalam Beberapa Masalah Linguistik
Indonesia. Jakarta: FSUI.
Kushartanti; Untung Yuwono; dan Multamia RMT Lauder. 2005. Pesona Bahasa. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Umum.
Lukmana dan E. Aminuddin Aziz dan Dede Kosasih. 2006. Linguistik Indonesia. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Mulyana. 2005. Kajian Wacana : Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana.
Yogyakarta: Tiara Wacana.
Parera, J.D. 1990. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga
Paina. 2010. “Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa: Kajian Sosiopragmatik”. Disertasi.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Poerwadarminta, W. J. S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Renkema, Jan. 1993. Discourse Studies: an Introduction Book Textbook. Amsterdam/
Philadelphia: John Benjamins Publishing Company
Samsuri. 1987. Analisis Wacana. Malang: IKIP Malang
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013
Silvana Sinar, Tengku. 2008. Teori dan Analisis Wacana : Pendekatan Sistematik Fungsional.
Medan: Pustaka Bangsa Press.
Yoce Aliah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama
Zaimar, Okke. 1991. Analisis Wacana. Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia
http://www.mirc.com/ircintro.html. Minggu, 10 Juni 2012 pukul, 15:34.
http://www.blogger.com. Minggu, 10 Juni 2012, 10:58.
http://inet.detik.com/read/2012/06/08/160501/1936455/398/6/5-fakta-menarik-dalam-sejarah-
Twitter. Minggu, 10 Juni 2012, 15:40.
http://semiocast.com. Minggu, 10 Juni 2012. 16:44.
http://aworldoftweets.com. Minggu, 10 Juni 2012, 16:51.
http://www.satumedia.info/2012/02/pesawat-tempur-israel-gempur-kamp.html#.UKXVAe-2vIU.
Jumat, 16 November 2012. 13:00.
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php. Jumat 20 Juli 2012, 12:55.
http://www.kamus.comuf.com/. Jumat 20 Juli 2012, 13:55.
http://id.blackberry.com/ataglance/. Minggu, 22 Juli 2012, 12:50
http://www.infoseluler.com/blackberry/mengatasi-bb-lambat-jam-pasir/, Minggu 22 Juli 2012,
13:02
http://www.berryindo.com/forum/topic/8320-lemot#ixzz21KRx6Pn8. Minggu, 22 Juli 2012,
13:07.
http://www.berryindo.com/forum/topic/jam-pasir#ixzz21KSx36Xj. Minggu, 22 Juli 2012, 13:11.
http://www.tempo.co/read/news/2012/01/22/064378929/Ini-Kronologi-Kecelakaan-Maut-Xenia.
Minggu, 22 Juli 2012, 13:53.
http://www.facebook.com/permalink.php/story_fbid+327456503127&id=3244678217125. Sabtu,
1 Desember 2012, 10:10.
http://narkobasi.blogspot.com/2011/05/apa-itu-ekstasi.html. Minggu, 22 Juli 2012, 14:07.
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013
http://oto.detik.com/read/2012/01/03/111628/1805351/1207/sby-harusnya-yang-pertama-pakai-
esemka. Minggu, 22 Juli 2012, 14:33.
http://www.patasgsm.com/showthread.php?4948-Ternyata-Mobil-Esemka-Terlalu-Canggih-untuk-
Ukuran-Buatan-Lokal. Minggu, 22 juli 2012, 14:23.
http://metrotvnews.com/read/news/2012/03/07/84157/BJ-Habibie-Mobil-Esemka-Cuma-Dolanan-
/11. Minggu, 22 Juli 2012, 14:53.
http://forum.detik.com/benda-mencurigakan-disangka-bom-eh-ternyata-berisi-kue-bika-ambon-
t336407.html. Minggu, 22 Juli 2012, 15:20.
http://regional.kompas.com/read/2012/02/20/17044880/Gunung.Merapi.Diusulkan.Naik.Status.Jad
i.Waspada. Minggu, 22 Juli 2012, 19:06.
http://news.detik.com/tokoh/357/1/dr-ing-h-fauzi-bowo. Senin, 23 Juli 2012, 22:21.
http://news.okezone.com/read/2012/01/09/339/553899/renovasi-toilet-dpr-rp2-m-wajar-asal-
transparan. Senin, 23 Juli 2012, 23:42.
http://batikpekalongan.wordpress.com/2007/11/23/batik-pekalongan/. Minggu, 4 November 2012,
13:38.
http://fotokita.net/cerita/129896249100_0017129/pesona-batik-banyumas. Minggu, 4 November
2012, 13:52.
http://www.tempo.co/read/news/2012/02/23/078386054/Anas-Diperingatkan-Terbitkan-Surat-
Pecat-Angie. Senin, 30 Juli 2012, 10:09.
Hakim, Abdul. 2003. “Satire dalam cerita-cerita pendek A.A. Navis dengan Politik warung kopi
sebagai landasan sebuah pendekatan intrinsik, ekstrisik, dan pluralisme”. Skripsi, Fakultas
Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok.
Karsana, Deni. 1994. “Analisis wacana komik kartun Panji Koming tinjauan aspek penanda
keutuhan wacana dan konteks situasinya”. Skripsi, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia,
Depok.
Putra, Arbitya Pradiza Putra. 2012. “Ekspresi afeksi dalam twitter (Studi pada remaja followers di
akun @soalcinta”. Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Depok.
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013
Putri, Dibyareswari Utami. 2012. “Peran media baru dalam membentuk gerakan sosial (studi
kasus terhadap individu yang terlibat dalam IndonesiaUnite di twitter)”. Skripsi, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Depok.
Safrina, Zuraida. 1987. “Kolokasi leksikon pendukung alur sebuah telaah stilistika”. Skripsi,
Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, Rawamangun.
Sumber Data: http://twitter.com/liputan9. 5 Februari 2012, 12:11
Wacana Status...,Lucky Christianto, FIB UI, 2013