ANALISIS WACANA PERSUASIF PADA AKUN INSTAGRAM...
Transcript of ANALISIS WACANA PERSUASIF PADA AKUN INSTAGRAM...
ANALISIS WACANA PERSUASIF PADA AKUN
INSTAGRAM @GERANAKANNIKAHMUDA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)
Oleh:
Muhammad Naufal Mauludy
NIM. 11140510000021
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
ABSTRAK
Nama: Muhammad Naufal Mauludy
Judul skripsi: Analisis Wacana Persuasif Pada akun Instagram
@Gerakannikahmuda
Pernikahan menjadi sesuatu yang fitrah bagi kehidupan manusia.
Tujuannya untuk mendapatkan sakinah, mawaddah, warahmah. Menikah bisa
dilakukan kapan saja asal sudah baligh dan akal yang matang. Memang,
pernikahan dini di Indonesia terbilang cukup tinggi dengan jumlah lebih dari
20.000 kasus. Hal ini ditambah dengan munculnya akun di media sosial yang
menggerakkan untuk menikah melalui kontennya. Pada satu sisi, gerakan ini
didukung untuk mengurangi jumlah kemaksiatan. Namun, di sisi lain gerakan
ini mendapat kontra karena terlalu dipersuasif sehingga dianggap berlebihan.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui
bagaimana wacana persuasif pada akun instagram @Gerakanmikahmuda?
Seperti apa deskripsi teks yang dibangun akun instagram
@Gerakannikahmuda? Seperti apa kognisi sosial pada akun nstagram
@Gerakannikahmuda? Seperti apa konteks sosial pada akun instagram
@Gerakannikahmuda?
Pendekatan yang diterapkan pada penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan paradigma konstruktif. Jenis penelitian yang diterapkan
adalah verifikatif kualitatif dimana peneliti berusaha mengungkapkan makna
yang ada di balik data yang sudah dapatkan. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam kepada pemilik akun instagram
@gerakannikahmuda dan kunci ahli mengenai masalah pernikahan. Peneliti
juga melakukan studi dokumentasi pada konten-konten akun tersebut untuk
menemukan data secara teks.
Teori yang digunakan adalah Wacana Teun A. Van Dijk. Tujuannya
adalah untuk mengungkap suatu makna dibalik teks yang disajikan.
Menurutnya, untuk mengetahui makna teks tersebut maka perlu
diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah teks yang terdiri
dari struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Bagian selanjutnya
adalah kognisi sosial yang terkait dengan kesadaran mental pembuat teks.
Bagian terakhir adalah konteks sosial di mana suatu wacana dikonstruksi oleh
masyarakat.
Wacana persuasif yang dilakukan akun instagram @gerakannikahmuda
berkaitan dengan gerakan untuk menyegerakan menikah disertai dengan
persiapan-persiapannya. Pada level teks, peneliti menemukan adanya ajakan
untuk menyegerakan menikah muda. Lalu, pada level kognisi sosial
menemukan wacana gerakan yang dilakukan terkait pemberian pemahaman
dalam menikah. Kemudian, secara konteks sosial peneliti menemukan isu
pernikahan muda yang berkembang di Indonesia beserta pro dan kontra di
dalam gerakan tersebut. Akun Instagram @gerakannikahmuda berusaha
memberikan pemahaman kepada khalayak terkait masalah pernikahan.
Pemahaman menjadi hal yang utama dibandingkan perasaan. Harapannya akun
ini tetap menekankan komitmen untuk memfokuskan pada pemahaman dan
mengurangi masalah perasaan.
Kata kunci: wacana, persuasif, menikah, muda, instagram.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, Puji Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah
Swt yang tanpa henti memberikan kenikmatan, keberkahan,
kekuatan, kesabaran dan ilmu pengetahuan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan tugas penelitian skripsi ini. Sholawat teriring salam
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw yang telah
membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang
tercerahkan dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini. Beliau
adalah referensi utama dalam bertindak dan menjalani hidup ini.
Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini banyak
mengalami hambatan. Namun berkat doa dan dukungan serta
bimbingan dari berbagai pihak membuat penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, sebagai Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Arief Subhan, M.A, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, Dra. Hj. Roudhonah, M.Ag, sebagai Wakil
Dekan I, Suparto, M.Ed, P.hD, sebagai Wakil Dekan II, Dr.
Suhaimi, M.Si, sebagai Wakil Dekan III
3. Drs. Masran, M.A, sebagai ketua Program Studi Komunikasi
dan Penyiaran Islam dan Ibu Fita Faturrokhmah, M. Si, sebagai
sekretaris Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Zakaria, M.A, sebagai dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya dan senantiasa membimbing saya untuk
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Dr. A. Ilyas Ismail, M.A, sebagai penasihat akademik yang
selalu memberikan pemikiran serta saran terbaik untuk
perkuliahan dan skripsi ini.
6. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta pengalamnya
kepada peneliti. Peneliti berharap semoga ilmu yang diberikan
dapat bermanfaat bagi peneliti dan masyarakat luas.
7. Segenap staff perpustakaan dan staff akademik yang telah
memberikan pelayanan kepada peneliti sehingga dapat
menyelesaikan perkuliahan.
8. Keluarga peneliti. Orang tua saya yang tercinta, ayahanda H.
Iskandarsyah, S.E, MM. dan ibunda Hj. Titi Kadariah, serta adikku
Fakhira Salsabilla yang selalu memberikan segala yang terbaik
berupa dukungan dan motivasi. Semoga peneliti dapat menjadi
investasi yang berharga bagi keluarga seperti yang diharapkan oleh
beliau. Untuk nenek, om, dan tante beserta sepupu-sepuku yang
lainnya terima kasih atas doa dan dukungannya.
9. Kak La Ode Munafar beserta kawan dan tim gaul fresh
seperjuangannya, yang memberikan kesempatan saya untuk hadir
di kantor kakak yang berlokasi di Bantul, Yogyakarta. Serta Mbak
Ula yang memfasilitasi saya sehingga bisa berkesempatan untuk
bersilaturahmi ke kantor kakak secara langsung.
10. Ustad Masturi, narasumber ahli yang telah berbagi dan
memberikan khazanah keilmuan serta nasehat mengenai masalah
pernikahan.
11. Saudara Bayutama, yang telah membantu berbagi
pengalamannya sehingga melengkapi data penelitian yang
dibutuhkan.
12. Keluarga Besar KPI 2014 beserta teman-teman KPI A 2014,
terimakasih telah memberikan warna baru dalam hidup ini.
12. Lembaga Dakwah Kampus Syahid, yakni rekan-rekan dari
Forum Angkatan An-naml 2014, Keluarga besar pengurus LDK
Syahid 21, Keluarga Pengurus Komisariat Dakwah (KOMDA)
FDIK 2016, rekan-rekan dan kakak-kakak serta adik-adik LDK
Syahid lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima
kasih telah memberikan saya arti perjuangan yang sesungguhnya
dan saling mengingatkan dalam kebenaran serta memberikan
semangat setiap saat.
13. Rekan-rekan komunitas Jurnalis Televisi (JTV) yang saling
berbagi khazanah keilmuan mengenai jurnalistik.
14. KKN Mata Air: Kahfi, Adnan, Rahman, Pepi, Zaki, Oki,
Diya, Novi, Varrah, Atika, Ani, Kiya, Agesti, Dewi, dan Iffa,
terima kasih telah memberikan kesempatan untuk belajar bersama
mendalami arti kehidupan.
15. Kuat Iman Project: Zehan, Jordi, Riza, Rais, Reza, Fiqri,
Caesar, Eko, Rialdi, Hanif, Rofi, dan Ucon. Terima kasih telah
menemani saya dalam canda dan tawa sehingga saya bisa
menyelesaikan skripsi ini.
16. Pembaca skripsi ini, semoga banyak manfaat dan keberkahan
yang dapat diambil dari penelitian ini.
Semoga Allah.SWT membalas kebaikan semua pihak yang
telah membantu dan memberikan dukungan serta memberikan doa
sehingga penyelesaian skripsi ini dapat tercapai sesuai yang
diharapkan.
Akhirnya, penulis menyadari masih ada kekurangan pada
skripsi ini. Maka, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga dapat membantu menyempurnakan skripsi
ini. Oleh karena itu, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat
baik bagi penulis maupun pembaca pada umumnya.
Jakarta, 20 Agustus 2018
Muhammad Naufal Mauludy
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………..........
KATA PENGANTAR……………………………………...……
DAFTAR ISI………………………………………………….....i
DAFTAR GAMBAR………………………….……...………..iii
DAFTAR TABEL……………………………………………...iv
BAB I PENDAHULAN ………………………..…….…………1
A. Latar Belakang…………………………..………....…1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah…………………..5
C. Tujuan Penelitian……………………………..…..…...6
D. Manfaat Penelitian……………………….………..….6
E. Metodologi Penelitian…………………...……............6
F. Penelitian Terdahulu………………………...…….…10
G. Sistematika Penulisan…………………….………....13
BAB II KERANGKA TEORI ………………………………..15
A. Pengertian Wacana Pada Media Baru…………….…15
1. Pengertian Wacana………………..……………....15
2. Pengertian Wacana Teun A. Van Dijk……………17
3. Pengertian Media Baru………………………...….27
4. Pengertian Instagram Sebagai Media Dakwah.…..29
ii
B. Pengertian Nikah .Muda……………………………..33
1. Pengertian Nikah…………………………..…..….33
2. Pengertian Muda……………………..……...……36
3. Pengertian Nikah Muda……………..………….....37
BAB III GAMBARAN UMUM @GERAKANNIKAHMUDA
………........…….........................................................................41
A. Akun Instagram @gerakannikahmuda………………41
B. Aktivitas Akun Instagram @gerakannikahmuda...….43
C. Profil La Ode Munafar, Penggagas
@gerakannikahmuda…………………………………...48
BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN……………................50
A. Temuan Penelitian……………………………..….…50
B. Analisis Data………………………………………...51
1. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi teks pada judul “Cinta
Sejati Hanya dalam Pernikahan”…………………….51
2. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi teks pada judul
“Pernikahan Ajang Mencari Pahala”………………...61
3. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi teks pada judul
“Menikahlah Agar Bahagia”………………………....70
iii
4. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi teks pada judul “yang
membuat nikah susah adalah gengsinya”…………….78
5. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi teks pada judul
“Pernikahan adalah Ibadah Seumur Hidup”………....86
6. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi Kognisi Sosial……….93
7. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi Konteks Sosial…......104
BAB V PENUTUP……………..…………………….…....…108
A. Kesimpulan………………………….……………..108
B. Saran………………………………………………109
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tampilan umum akun @gerakannikahmuda di
instagram……...………………………………………………...43
Gambar 3.2 Tampillan salah satu postingan asli dari akun
@gerakannikahmuda………………………………………..….44
Gambar 3.3 Contoh konten orang lain yang diposting kembali....45
Gambar 3.4 Salah satu postingan yang mengajak khalayak
melakukan percakapan………………………………………….47
Gambar 3.5 Respon Khalayak pada salah satu postingan akun
tersebut………………………………………………………….47
Gambar 4.1 Tampilan postingan berjudul “Cinta Sejati Hanya
Dalam Pernikahan"……………………………………………..51
Gambar 4.2 Tampilan Postingan Berjudul “Pernikahan Ajang
Mencari Pahala”………………………………………………...61
Gambar 4.3 Tampilan postingan berjudul “Menikahlah Agar
Bahagia”………………………………………………………..70
Gambar 4.4 Tampilan Postingan berjudul “yang membuat nikah
susah adalah gengsinya”………………………………………...78
Gambar 4.5 Tampilan Postingan berjudul “Pernikahan Adalah
Ibadah Seumur Hidup”………………………………….............86
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Wacana Teun A. Van Dijk…………………..18
Tabel 4.1 Elemen Temantik…………………………………….52
Tabel 4.2 Elemen Skematik…………………………………….54
Tabel 4.3 Elemen Semantik…………………………………….56
Tabel 4.4 Elemen Tematik……………………………………...62
Tabel 4.5 Elemen Skematik…………………………………….63
Tabel 4.6 Elemen Semantik………………………………….…65
Tabel 4.7 Elemen Tematik……………………………………...71
Tabel 4.8 Elemen Skematik…………………………………….72
Tabel 4.9 Elemen Semantik…………………………………….74
Tabel 4.10 Elemen Tematik……………………..……………...79
Tabel 4.11 Elemen Skematik………………………….………..80
Tabel 4.12 Elemen Semantik…………………………………...82
Tabel 4.13 Elemen Tematik…………………………………….86
Tabel 4.14 Elemen Skematik…………………………….……..87
Tabel 4.15 Elemen Semantik…………………………………...87
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Pernikahan merupakan sesuatu yang dilakukan oleh semua
orang atau sudah menjadi fitrah. Menikah menjadi suatu hal yang
bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Allah.SWT berfirman:
من و ته اي ه ۦ ء اإل ي كنو ل ت س جا و أ ز أ نفسكم ن ل كمم ل ق خ ن كماأ ن ب ي ع ل ج و
ت ل ي لك فيذ إنة م ح ر دةو و م مي ت ف كرون ق و ٢١ل
“…Dan di antara tanda-tanda Kekuasaan-Nya ialah dia
menciptakan isteri-isteri dari jenismu sendiri , supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir”. (Qs. Ar-Rum 30:21)
Demikian ayat di atas menjelaskan tentang manfaat yang akan
didapatkan ketika menikah. Rasa tentram, kasih, dan sayang akan
tertancap pada diri seseorang dengan pasangannya kita. Sebuah
perasaan yang bersifat spesial dan mungkin tidak dirasakan orang
awam pada umumnya.
Menikah bisa dilakukan pada umur kapan saja asalkan
dirinya sudah siap dari berbagai aspek Hal ini berdasarkan ayat
berikut:
3
ت لوا" ٱب ىو م ي ت إذ اب ل غواٱل تى ..."ٱلن ك اح ح
“Ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk
kawin…”(Q.S. An-nisa 4:6).
Berdasarkan ayat di atas, berbagai persiapan perlu dilakukan.
Kata ت لوا ٱب Bermakna ujilah. Menurut Abu Jafar, makna kata tersebutو
adalah menguji pemahaman logika, kebaikan dalam beragama, dan
kecakapan dalam mengurus harta mereka. Hal ini berdasar kepada
Al Hasan, Muhammad bin Amr, dan selainya yang berkata
“Maknanya adalah akal mereka”. Kemudian, kata mereka ٱلن ك اح ب ل غوا
cukup umur untuk kawin. Menurut Abu Jafar, maknanya adalah
sampai mereka bermimpi (baligh).1
Sementara itu, Rasulullah.Saw bersabda:
“Abdullah Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu berkata : Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda pada kami: Wahai para
pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk memikul
beban pernikahan, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan
menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga
kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah
1 Abu Jafar Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, Pustaka
Azzam, Jakarta, 2008, Hlm.448-451.
4
dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai
baginya” (HR. Bukhori-Muslim).2
Hadis di atas menjelaskan bahwa kapan pun seseorang bisa
melakukan pernikahan jika ia sudah yakin dengan kemampuan kita
baik secara finansial maupun mental. Jika kita belum siap sedangkan
perasaan tersebut mulai ada, maka dianjurkan untuk berpuasa agar
terhindar dari nafsu syahwat.
Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN), usia yang ideal untuk menikah pada perempuan adalah
usia 20-35 tahun, sementara untuk laki-laki adalah 25-40. Faktor
kesehatan reproduksi menjadi pendukung hal tersebut.3 Sementara
itu, berdasarkan pandangan Islam sendiri tidak mempermasalahkan
terkait masalah usia, asalkan ia sudah baligh dan dirinya siap dengan
menjalankan rukun-rukun nikah.
Angka pernikahan dini khususnya di Indonesia terbilang tinggi.
Bahkan, dilansir dari netralnews.com, Indonesia menduduki jumlah
terbanyak kedua di ASEAN dengan jumlah perempuan remaja yang
menikah sebanyak 22.000 orang dan 1,97 persen remaja mengalami
kehamilan.4 Hal ini di Indonesia terkadang menjadi budaya bagi
remaja yang ada di Indonesia dengan tradisi yang ada.
2 Maktabah Syamila, Shohih Bukhori Juz. 7, no. 2486, hal.174 3 https://news.detik.com/berita/d-1641322/menikah-ideal-usia-20-35-untuk-
wanita--25-40-untuk-pria diakses pada 13 April 2018
4http://www.netralnews.com/news/kesra/read/27165/angka.pernikahan.dini.di.i
ndonesia.tertinggi.kedua.di.asean diakses pada 13 April 2018.
5
Hal ini ditambah lagi dengan munculnya berbagai akun bersifat
islami yang menyebarkan pesan dakwah di mana menyebarkan
pesan tentang pernikahan. Salah satu akun yang cukup popular saat
ini adalah akun Gerakan Nikah Muda yang ada di media sosial
instagram. Akun tersebut didominasi pesan-pesan yang intinya
berisi gerakan mengajak dalam pernikahan dan terkadang seakan
khalayak dipersuasif untuk melakukan pernikahan.
Gerakan ini dibuat pada dasarnya sebagai perlawanan terhadap
maraknya kemaksiatan yang ada di Indonesia dengan jumlah yang
bisa dibilang cukup banyak. Berawal dari gerakan Indonesia Tanpa
Pacaran, maka terbentuklah Gerakan Nikah Muda ini sebagai solusi
bagi mereka yang ingin terhindar dari zina dan ingin melanjutkan ke
hubungan yang lebih serius. Gerakan ini melalui akun instagramnya
mengajak agar lebih baik untuk segera melakukan pernikahan
daripada tetap bertahan atau berlarut dalam perzinaan atau
kemaksiatan.
Gerakan Nikah Muda dapat dibilang sebagai salah satu gerakan
sosial untuk merubah nilai dalam suatu masyarakat. Menurut
Michael Eseem, gerakan sosial merupakan tindakan kolektif
terorganisasi yang bertujuan untuk merubah keadaan sosial.
Kemudian pula, John Mccarthy dan Mayer Zald mendefinisikan
gerakan sosial sebagai gerakan terstruktur untuk mengadakan
perubahan di dalam distribusi hal-hal apapun yang bernilai secara
sosial.5 Maka, Gerakan Nikah Muda merupakan gerakan yang ingin
5 Darmawan Tribowo, Gerakan Sosial: Wahana Civil Society bagi
Demokratisasi, LP3ES, Jakarta, 2006, Hlm. Xvi.
6
mengubah keadaan sosial masyarakat yang tentunya mengarah
kepada yang lebih baik.
Penggunaan instagram sebagai media baru sangat efektif dalam
mewacanakan gerakan ini. Hal ini mengingat proses penyampaian
pesan pada media baru bisa jauh lebih cepat dan bisa menjangkau
lebih luas. Hal ini senada dengan pernyataan Holmes bahwa media
baru memiliki karakteristik yang berbeda dengan media lama seperti
komunikasi yang tersebar, berjalan dua arah, bersifat demokratis,
dan mempengaruhi individu dalam keadaan ruang dan waktu.6
Hal di atas menjadi latar belakang peneliti untuk menganalisis
wacana persuasif yang dilakukan melalui akun Instagram Gerakan
Nikah Muda yang mengarah kepada pernikahan dan ajakan untuk
melakukan pernikahan. Kemudian, dianalisis pula terkait produksi
pesan tersebut untuk menggali makna yang lebih dalam sehingga
akan terlihat bagaimana gerakan tersebut dilakukan. Untuk itu,
dilakukan penelitian mendalam dengan mewancarai penggagas
Gerakan Nikah Muda tersebut dan admin akun tersebut.
Penelitian ini menjadi penting karena adanya pro dan kontra
antara Islam dengan aturan Negara dikaitkan dengan kasus
pernikahan dini yang ada. Pada satu sisi, aturan Islam menyatakan
bahwa menikah bisa dilakukan setelah mengalami kedewasaan
secara biologis dan pemahaman dengan menyegerakannya itu lebih
baik, sedangkan negara Indonesia memiliki aturan menentukan
6 David Holmes, Teori Komunikasi:Media, Teknologi, dan Masyarakat,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2012, Hlm.20.
7
aturan umur seseorang bisa menikah. Pada sisi lain, jumlah angka
pernikahan dini di Indonesia terbilang tinggi berdasarkan data di
atas. Kehadiran akun @gerakannikahmuda menjadi penengah
dalam literasi kepada masyarakat bagaimana aturan pernikahan baik
dari agama maupun negara bisa diterapkan
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah.
1. Pembatasan Masalah.
Penelitian ini akan dibatasi terkait bagaimana wacana
persuasif yang dilakukan melalui akun instagram
@gerakannikahmuda. Kemudian, penulis akan membatasi lima
postingan pesan pada akun Gerakan Nikah Muda diantaranya
adalah “Cinta sejati dalam pernikahan”, “Pernikahan ajang
mencari pahala”, “Yang membuat nikah susah adalah
gengsinya”, “menikahlah agar bahagia”, dan “pernikahan adalah
ibadah seumur hidup”.
2. Rumusan Masalah.
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana wacana persuasif nikah muda pada akun
Instagram @gerakannikahmuda?
b. Seperti apa deskripsi teks yang dibangun akun instagram
@Gerakannikahmuda ?
c. Seperti apa kognisi sosial pada akun instagram
@Gerakannikahmuda ?
d. Seperti apa konteks sosial pada akun instagram
@Gerakannikahmuda ?
8
C. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai
wacana persuasif yang dilakukan melalui akun instagram tersebut
dilihat berdasarkan dimensi deskripsi teks, kognisi sosial, dan
konteks sosial.
D. Manfaat Penelitian.
1. Manfaat Teoretis.
Kegunaan teoritisnya yakni memperluas khazanah keilmuan
tentang media baru dalam bidang komunikasi, khususnya
berkenaan dengan komunikasi dan penyiaran Islam.
2. Manfaat Praktis.
Manfaat praktisnya adalah untuk mengetahui strategi
pengembangan media sebagai penyebaran ide-ide, terutama
pada media baru.
E. Metode Penelitian.
1. Subjek dan Objek Penelitian.
Subjek penelitian ini adalah akun Gerakan Nikah Muda pada
Instagram, sedangkan objek penelitian ini adalah wacana
persuasif yang terdapat pada pesan yang ada di akun instagram
Gerakan Nikah Muda.
2. Pendekatan dan jenis Penelitian.
Pendekatan yang diterapkan pada penelitian ini adalah
pendekatan metode kualitatif. Dalam hal ini peneliti diarahkan
untuk berfikir induktif, artinya menangkap berbagai fenomena
sosial atau fakta yang diamati, kemudian melakukan analisis
9
untuk dilakukan teorisasi sesuai yang didapat.7 Penelitian
Kualitatif. Kemudian, penelitian ini mengarah kepada jenis
verifikatif kualitatif dimana peneliti berusaha mengungkapkan
makna yang ada di balik data yang sudah ia dapatkan.8
3. Paradigma Penelitian.
Paradigma menurut Thomas Kuhn ialah cara memandang
suatu realitas sosial berdasarkan cara seseorang berpikir dan
menyelidiki sehingga timbul rasa ingin mencari tahu yang
bersifat efektif. Kemudian, menurut Friedrich paradigma
merupakan suatu pandangan yang mendasar dari suatu ilmu
tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang harusnya
dipelajari.9 Paradigma yang digunakan pada penelitian ini
adalah paradigma konstruktivis dimana pada paradigma ini
melihat bagaimana pemaknaan suatu peristiwa yang terjadi dan
dibuat sehingga akan terlihat nilai-nilai yang ada dalam sebuah
realitas sosial.
4. Waktu dan Lokasi Penelitian.
Penelitian dilaksanakan selama empat bulan, yakni dari
bulan April hingga Juli 2018. Peneliti melakukan pengamatan
pada akun Instagram @gerakannikahmuda. Lokasi penelitian di
sekretariat Gerakan Nikah Muda beralamat di Ngentak,
Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
7 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya, Kencana, Jakarta, 2011, Hlm. 6. 8Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Kencana, Jakarta, 2011 ,Hlm.71. 9 Goerge Ritzer & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, Kencana,
Jakarta, 2007, Hlm.13.
10
5. Teknik Pengumpulan Data.
Pada penelitian ini, peneliti menggunkana tehnik-tehnik
pengumpulan data diantaranya:
a. Wawancara.
Wawancara merupakan komunikasi berupa dialog
dimana melibatkan seseorang yang ingin memperoleh
informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dengan maksud tertentu.10 Dalam
penelitian ini, peneliti mewancarai di antaranya para
informan kunci yang terlibat dalam pembuatan pesan akun
Gerakan Nikah Muda ini yakni Mba Ula admin akun tersebut
dan tim kreatif yang membuat pesan. Kemudian,
diwawancarai pula penggagas Gerakan Nikah Muda ini
sebagai informan utama, yakni Kak La Ode Munafar. Lalu,
para followers akun tersebut terutama yang telah menikah
diwawancarai pula sebagai informan tambahan yakni
saudara Bayutama. Selanjutnya, diwawancarai pula pakar
yang mengetahui masalah pernikahan untuk menambah
khazanah keilmuan, yakni Ustad Masturi. Wawancara ini
bersifat mendalam dan melalui tanya jawab dengan atau
tanpa pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan
yang hendak diajukan.
b. Dokumentasi.
10 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya, Remaja Rosdakarya, Jakarta, 2010,
Hlm. 180.
11
Peneliti melihat postingan yang sudah dipublikasikan
pada akun Gerakan Nikah Muda tersebut dan dibatasi
menjadi lima postingan yakni “Cinta sejati dalam
pernikahan”, “Pernikahan ajang mencari pahala”, “Yang
membuat nikah susah adalah gengsinya”, “menikahlah agar
bahagia”, dan “pernikahan adalah ibadah seumur hidup”.
6. Teknik Analisis Data.
Setelah peneliti mendapatkan dan menyusun data yang sudah
ditemukan, selanjutnya peneliti akan menganalisis data-data
tersbut. Semua data yang sudah didapatkan dari wawancara,
observasi, dan dokumentasi dikumpulkan untuk diolah dan
dianalisis sehingga bisa didapatkan kesimpulan. Karena
menggunakan kualitatif verifikatif, maka semua dimulai dengan
data yang sudah didapatkan, kemudian dilakukan klasifikasi
terhadap data-data tersebut sehingga bisa terlihat makna yang
ada, lalu bisa diambil sebuah kesimpulan dari wacana Gerakan
Nikah Muda di akun instagram tersebut. Tehnik analisis wacana
yang digunakan adalah analisis wacana Teun A. Van Dijk
dimana suatu wacana dianalisis berdasarkan tingkatan sebagai
berikut:
a. Konstruksi wacana yang bisa dilihat berdasarkan struktur
makro, superstruktur, dan struktur mikro. Hal ini bertujuan
untuk melihat bagaimana sustu teks disusun mulai dari tema
teks tersebut (tematik), penyusunan atau perangkaianya
(skematis), maksud teks tersebut (semantik), cara
penyampaiannya (sintaksis), dan pilihan penggunaan kata-
kata pada teks tersebut (leksikon).
12
b. Kognisi sosial, yakni untuk melihat anggapan dari
penggagas tersebut terhadap suatu teks yang sudah
diproduksi. Hal ini terkait memverifikasi kembali makna
teks tersebut sekaligus bisa dilihat pengaruh-pengaruh
pembuatan teks tersebut. Sebagai tambahan juga akan
didapatkan informasi bagaimana dampak teks tersebut.
Kesemua itu didapatkan melalui wawancara yang mendalam
kepada informan kunci yakni admin dari akun tersebut dan
informan utama yakni penggagas Gerakan Nikah Muda
tersebut.
c. Konteks sosial, yakni untuk melihat bagaimana isu yang
terjadi di masyarakat sehingga teks tersebut dibuat. Isu yang
berkembang saat ini diantaranya banyaknya kasus hubungan
terlarang yang terjadi yang membawa kepada perzinaan dan
banyaknya yang melakukan pernikahan pada usia dini
sebagai dasar timbulnya gerakan tersebut
Maka, setelah dianalisis akan terlihat bagaimana teks
tersebut diproduksi sehingga memiliki makna yang akan
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang disebutkan di
atas.
F. Penelitian Terdahulu.
Dalam mengajukan penelitian ini, peneliti tidak menemukan
judul yang sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Hanya
ada perbedaan judul dengan penelitian-penelitian sebelumnya,
yakni:
13
a. Skripsi tahun 2013 yang membahas tentang Analisis Wacana
Plus Minus Nikah Muda dalam Tabloid Ibadah Fakultas
Ilmu Dakwah Dengan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam tahun 2013, Universitas Islam Negeri
Jakarta, skripsi tersebut untuk mengajukan gelar S1. Persamaan
penelitian terdapat pada objek penelitian, yakni analisis wacana,
sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitian, yakni
Gerakan Nikah Muda di Instagram. Pada skripsi ini, peneliti
melakukan penelitian wacana rubrik islamika pada tabloid
ibadah berjudul plus minus nikah muda menggunakan metode
Teun A. Van Dijk. Berdasarkan hasil penelitian, teks wacana
tersebut menampilkan bagaimana kita bisa menentukan pilihan
dan mengambil keputusan untuk menikah muda
b. Skripsi tahun 2016 yang membahas tentang Analisis Wacana
Nikah Muda Pada Akun Twitter @NIKAHASIK Fakultas
Ilmu Dakwah Dengan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam tahun 2016, Universitas Islam Negeri
Jakarta, skripsi tersebut untuk mengajukan gelar S1. Persamaan
penelitian terdapat pada objek penelitian, analisis wacana,
sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitian, yakni
Gerakan Nikah Muda di Instagram. Pada skripsi ini, peneliti
melakukan penelitian bagaimana struktur wacana nikah muda
pada akun @nikahasik baik dilihat secara teks (makro,
superstruktur, dan mikro), kognisi sosial dan konteks sosial.
Hasil penelitian ini memaparkan bagian dari nikah muda bahwa
twitter @nikahasik memaparkan secara jelas dalam
14
mengkampanyekan menikah di usia muda agar terhidar dari
maksiat.
c. Skripsi tahun 2017 tentang Analisis Wacana Tentang Akhlak
Dalam Novel Bulan Karya Tere Liye. Fakultas Ilmu Dakwah
Dengan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam tahun 2017, Universitas Islam Negeri Jakarta, skripsi
tersebut untuk mengajukan gelar S1. Persamaan penelitian
terdapat pada objek penelitian, analisis wacana, sedangkan
perbedaannya terletak pada subjek penelitian, yakni Gerakan
Nikah Muda di Instagram. Pada skripsi ini, peneliti melakukan
penelitian bagaimana struktur wacana akhlak pada buku Bulan
dilihat secara teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Hasil
penelitian ini memaparkan berbagai macam mengenai akhlak
dalam berbuat baik sesama makhluk hidup.
d. Skripsi tahun 2017 tentang Gerakan Perlawanan Perempuan
Dalam Novel (Analisis Wacana Kritis Sara Mills dalam
Novel Maryam Karya Okky Madasari). Fakultas Ilmu
Dakwah Dengan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam tahun 2017, Universitas Islam Negeri Jakarta,
skripsi tersebut untuk mengajukan gelar S1. Persamaan
penelitian terdapat pada objek penelitian, analisis wacana,
sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitian, yakni
Gerakan Nikah Muda di Instagram. Pada skripsi ini, peneliti
melakukan penelitian bagaimana wacana gerakan perlawanan
yang dilakukan ditampilkan dalam teks. Hasil Penelitian ini
15
menunjukkan gerakan perlawanan perempuan bisa dilakukan
melalui sastra.
e. Skripsi tahun 2017 tentang Analisis Wacana Pesan Moral
Dalam Novel Faith And The City Karya Hanum Salsabiela
dan Rangga Almahendra. Fakultas Ilmu Dakwah Dengan
Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
tahun 2017, Universitas Islam Negeri Jakarta, skripsi tersebut
untuk mengajukan gelar S1. Persamaan penelitian terdapat pada
objek penelitian, analisis wacana, sedangkan perbedaannya
terletak pada subjek penelitian, yakni Gerakan Nikah Muda di
Instagram. Pada skripsi ini, peneliti melakukan penelitian
bagaimana wacana pesan moral pada novel Faith And The City
dilihat secara teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Hasilya
adalah adanya pesan moral bahwa Islam bukanlah agama yang
seharusnya ditakutkan. Buku dibuat dibalik adanya isu
islamophobia dengan mengangkat sisi gelap media massa.
G. Sistematika Penulisan.
Dalam membahas skripsi ini secara keseluruhan, penulis akan
menyusun laporan ini secara sistematis. Maka, terdapat sistematika
yang penulis terapkan yakni sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, pembatasan masalah dan rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan
pustaka dan sistemtika penulisan.
BAB II: KAJIAN TEORETIS
16
Bab ini akan menguraikan terkait teori-teori atau konsep-konsep
yang digunakan pada penelitian ini seperti konsep wacana, analisis,
teori analisis wacana, konsep nikah, dan konsep muda.
BAB III: GAMBARAN UMUM
Bab ini akan membahas terkait gambaran umum Gerakan Nikah
Muda yang terdiri dari profil beserta visi dan misinya.
BAB IV: ANALISIS HASIL TEMUAN
Bab ini akan membahas terkait hasil temuan yang terkumpul
berdasarkan dari pengolahan data yang dibuat terkait wacana
Gerakan Nikah Muda di instagram.
BAB V: PENUTUP
Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran berdasarkan hasil temuan
penelitian.
17
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Pengertian Wacana pada Media Baru.
1. Pengertian Wacana.
Banyak sekali pengertian tentang wacana dikutip dari
berbagai sumber. Pengertiannya cukup luas berdasarkan
pemakaian dan penggunaan tertentu. Wacana dalam bahasa
Inggris disebut sebagai discourse. Kata tersebut juga berasal
bahasa Latin discursus yang berarti “lari kian-kemari”(turunan
dari kata dis- yakni dalam arah yang berbeda, dan currere yakni
lari).11Kemudian, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), wacana terdiri dari berbagai macam definisi, seperti
satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk
karangan atau laporan utuh, kemampuan atau prosedur berpikir
secara sistematis, kemampuan atau proses memberikan
pertimbangan berdasarkan akal sehat, dan pertukaran ide secara
verbal.1
Selanjutnya, menurut J.S. Badudu wacana merupakan
rentetan kalimat yang berkaitan, yang menghubungkan antar
proposisi di dekatnya, sehingga membentuk makna-makna
serasi di kalimat tersebut. Lalu, menurut Hawthorn wacana
merupakan komunikasi kebahasaan yang terlihat sebagai sebuah
pertukaran di antara pembicara dan pendengar, sebagai sebuah
1Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004,
Hlm.9.
18
aktivitas personal di mana bentuknya bergantung pada tujuan
sosialnya.12
Suatu wacana bisa dilihat dari berbagai bentuk. Menurut
Mills misalnya, membedakan suatu wacana menjadi tiga macam,
yakni sebagai berukut:
a. Level konseptual teoritis, artinya wacana sebagai domain
umum dari semua pernyataan, yaitu semua ujaran atau teks
yang mempunyai makna dan efek dalam dunia nyata.
b. Konsep penggunaannya, artinya wacana sebagai kumpulan
pernyataan yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori
konseptual tertentu dimana hal ini menekankan pada upaya
mengidentifikasi struktur tertentu dalam suatu wacana
mengarah kepada kelompok tertentu.
c. Metode penjelasannya, artinya wacana merupakan suatu
praktik yang diatur untuk menjelaskan suatu pernyataan.13
Sementara itu, wacana menurut Keraf bisa dilihat dari dua
sisi, yakni bentuk bahasa dan tujuan umum. Dari sisi bahasa,
wacana dilihat sebagai bentuk bahasa pada susunan kata dimana
ada tema di dalamnya. Kemudian dari sisi tujuan umum, wacana
sebagai karangan yang utuh yang merupakan landasan utama
untuk membedakan corak khas karangan yang satu dengan
2 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis,
Yogyakarta, 2011, Hlm. 2. 3 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004,
Hlm.11.
19
karangan lainnya dimana tujuan umum tersebut bergantung pada
kebutuhan dasar manusia itu sendiri.14
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa suatu wacana dapat terwujud jika ia
merupakan lontaran kalimat baik lisan maupun tulisan yang
dikeluarkan dari aktivitas berpikir, dimana lontaran tersebut
tersusun secara terstruktur dan sistematis sehingga memiliki
suatu makna yang berupa maksud dan tujuan tertentu yang ingin
dicapai.
2. Pengertian Wacana Teun A. Van dijk.
Analisis wacana berarti berusaha mengkaji lebih dalam
terkait struktur kalimat yang dilontarkan. Terdapat tiga
pandangan terkait analisis wacana ini, yakni sebagai berikut:
a. Postivisme-empiris, melihat bahwa menganalisis suatu
wacana cukup dilihat dari kebenaran penggunaan tata
kalimat dan bahasa yang seharusnya, tanpa perlu melihat
makna dibalik wacana tersebut.
b. Konstruktivisme, melihat bahwa menganalisis suatu wacana
berarti membongkar suatu makna yang ada dalam wacana
tersebut dimana ada sesuatu yang tersurat dari lontaran yang
dikeluarkan seseorang.
c. Pandangan kritis, melihat bahwa menganalisis suatu wacana
bisa dilihat dari adanya konstelasi kekuasaan atau pengaruh
4 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004,
Hlm.12.
20
eksternal dalam melontarkan suatu wacana yang memiliki
makna tertentu.15
Salah satu metode analisis wacana yang bisa digunakan
adalah metode Teun A. Van Dijk. Metode ini bertujuan untuk
mengungkap suatu makna dibalik teks yang disajikan dengan
memberikan gambaran berupa klasifikasi dari teks tersebut.
Menurutnya, suatu wacana atau teks harus dilihat terkait
produksi teks tersebut sehingga kita bisa mengetahui mengapa
bunyi teks atau wacana tersebut bisa seperti itu.16 Dengan
demikian, kita dapat mengetahui makna tersirat teks atau wacana
tersebut.
Menurut Teun A. Van Dijk, suatu wacana dapat
diklasifikasikan untuk melihat makna wacana tersebut sebagai
berikut:
a. Teks.
Van Dijk melihat bahwa suatu teks bisa dilihat dari
tingkatan-tingkatan atau struktur –struktur yang masing-masing
terdiri dari struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro.
Ketiga struktur ini saling berkaitan dan mendukung satu sama
lain.
1) Struktur Makro, artinya makna global dari suatu teks yang
dapat diamati dari tema/topik yang diangkat oleh suatu teks.
2) Superstruktur, artinya kerangka suatu teks yang terdiri atas
bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan.
5 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis, Yogyakarta, 2011, Hlm.4-7. 6 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis,
Yogyakarta, 2011 , Hlm.221.
21
Jika dijabarkan, maka bisa dilihat elemen-elemen wacana Van
Dijk berikut:
Tabel 2.1 Struktur Wacana Teun A. Van Dijk
Struktur
wacana
Hal yang diamati Elemen
Struktur Makro Tematik
Tema/topik yang dikekedepankan
dalam suatu berita.
Topik
Superstruktur Skematik
Bagian dan urutan teks yang
diskemakan dalam teks berita
utuh.
Skema
Struktur Mikro Semantik
Makna yang ingin ditekankan
dalam teks. Caranya memberi
penekanan pada satu sisi atau
mengurangi sisi yang lain
Latar, Detil,
ilustrasi, Maksud,
pra-anggapan,
nominalisasi.
Sintaksis
Susunan kalimat yang dipilih.
Bentuk kalimat,
koherensi, kata
ganti
Stilistik
Style atau Pilihan kata yang
dipakai dalam teks.
Leksikon
Retoris
22
Cara penekanan pada satu sisi
dilakukan
Grafis, metafora,
ekspresi
Penjelasan lebih runtut terkait wacana Teun A. Van Dijk
sebagai berikut:
1) Tematik.
Kata tema berasal dari bahasa Yunani yakni tithenai yang
artinya ‘menempatkan atau ‘ditempatkan’. Maka jika diartikan
secara harfiah, tema berarti sesuatu yang telah diuraikan atau
sesuatu yang telah ditetapkan. Kemudian, kata tema sering
disamakan juga dengan kata topik yang berasal dari bahasa
Yunani yakni topoi yang artinya tempat. Topik atau tema
merupakan wujud kesatuan dalam suatu teks dan merupukan
pesan atau inti utama yang hendak disampaikan dari teks
tersebut17
Struktur ini mengarah kepada gambaran umum dari sebuah
teks, terkadang suka disebut sebagai inti, gagasan utama, dan
ringkasan. Tematik berarti topik yang dibahas pada suatu teks.
Contohnya seperti tema lingkungan, kesehatan, dan sebagainya.
Pada metode Van dijk, suatu topik akan dilengkapi dengan
beberapa subtopik yang bertujuan mendukung, memperkuat,
bahkan membentuk topik utama. Oleh karena itu, semua elemen
7 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004,
Hlm.75.
23
atau struktur yang ada nantinya akan mendukung atau mengacu
topik atau tema dalam teks tersebut.
2) Skematik.
Skematik menggambarkan bentuk umum dari suatu teks
yang hendak disampaikan. Bentuk tersebut berupa pembagian
struktur teks diantaranya pendahuluan, isi, dan penutup. Elemen
ini merupakan bagian dimana seorang penulis teks bisa
mengatur strateginya untuk menonjolkan atau
menyembunyikan suatu informasi tertentu yang dianggap
penting. Artinya, ada bagian yang didahulukan untuk
menyembunyikan suatu informasi pada bagian yang lain. Hal
ini menurut Van dijk merupakan cara untuk mendukung suatu
topik tertentu dengan menyusun bagian-bagian sesuai urutan-
urutan yang dipertimbangkan.18
3) Semantik.
Semantik dalam pengertian umum merupakan disiplin ilmu
bahasa yang menelaah makna satuan lingual, baik makna
leksikal (makna unit yang terkecil yang disebut leksem)
maupun makna gramatikal (makna yang terbentuk dari
penggabungan satuan-satuan kebahasaan). Semantik
berdasarkan skema Van Dijk dikategorikan sebagai makna
lokal, yakni makna yang muncul dari hubungan antarkalimat,
8 Aris badara, Analisis Wacana : Teori, Metode, dan Penerapannya pada
Wacana Media, Penerbit Kencana, Jakarta, 2015, Hlm.115.
24
hubungan antarproposisi, yang membangun makna tertentu
dalam suatu bangunan teks.19
Semantik berusaha mencari makna yang dianggap penting
pada suatu teks baik bersifat eksplisit (tersurat atau jelas)
maupun implisit (tersirat atau samar). Terkadang, strategi
sematik berusaha mengungkapkan makna yang baik untuk diri
sendiri atau kelompok sendiri secara positif dan makna yan
buruk untuk orang lain atau kelompok lain.
Beberapa elemen yang ada pada semantik diantaranya
sebagai berikut:
1. Latar, yakni elemen yang dapat menjadi alasan pembenar
gagasan yang diajukan suatu teks. Contohnya ketika salah
satu kelompok ingin menyerang argumen kelompok lain
dan mempertahankan argumennya, maka latar digunakan
untuk menyediakan latar belakang kemana makna suatu
teks tersebut hendak dibawa.
2. Detil, yakni elemen sebagai kontrol informasi yang
ditampilkan seseorang dimana terkadang informasi yang
menguntungkan akan ditampilkan sepenuh-penuhnya,
sedangkan informasi yang merugikan dirinya akan
dikurangi atau bahkan ditiadakan. Akan terlihat seberapa
panjang uraian informasi yang menguntungkan dan
seberapa pendek uraian informasi yang merugikannya.
9 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 ,
Hlm.78.
25
3. Ilustrasi, yakni elemen sebagai pelengkap elemen detil yang
disertai contoh sebagai penguat makna teks tersebut.
4. Maksud, yakni elemen untuk melihat jika teks itu
disampaikan secara eksplisit atau implisit. Hal ini bisa
terlihat apakah fakta tersebut disampaikan dengan jelas atau
tidak.
5. Pengandaian atau pra-anggapan, yakni elemen untuk
menguatkan suatu makna dengan menambahkan pernyataan
yang dianggap terpercaya sehingga tidak perlu
dipertanyakan.
6. Penalaran atau nominalisasi, yakni elemen yang digunakan
untuk memberi basis rasional, sehingga suatu teks tampak
meyakinkan.20
4) Sintaksis.
Kata Sintaksis secara etimologis berasal dari bahasa
Yunani, yakni sun yang artinya dengan dan tattein yang artinya
menempatkan. Maka, sintaksis berarti menempatkan bersama
kata-kata menjadi suatu kalimat. Sintaksis juga merupakan
bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk
beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.21
Sintaksis bisa dibilang juga sebagai cara startegis yang juga
bertujuan memperbagus diri sendiri dan menyerang kelompok
lain dengan mengatur suatu struktur kalimat seperti pemakaian
10 Aris badara, Analisis Wacana : Teori, Metode, dan Penerapannya pada
Wacana Media, Penerbit Kencana, Jakarta, 2015, Hlm.115. 11 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 ,
Hlm.85.
26
kata ganti, atutan tata kata, pemakaian kalimat aktif atau pasif,
peletakkan anak kalimat, pemakaina kategori sintaksis yang
spesifik, pemakaian kalimat yang kompleks dan sebagainya.
Beberapa elemen pada sintkasis ini ialah sebagai berikut:
1. Koherensi, yakni pertalian atau jalinan antarkata, proposisi,
dan kalimat. Elemen ini bisa menggabungkan dua kalimat
yang menggambarkan fakta yang berbeda sehingga bisa
terlihat berhubungan. Ia dapat ditampilkan melalui
hubungan sebab akibat dan sebagai penjelas. Koherensi
biasanya dapat diamati ketika ada kata hubung yang dipakai
untuk menyatukan kedua kalimat yang berlainan.
2. Bentuk kalimat, yakni segi sintaksis yang berhubungan
dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas dimana
apakah A yang menjelaskan B atau B yang menjelaskan A.
Elemen ini berfungsi menentukan makna yang dibentuk
oleh struktur kalimat. Kalimat yang berstruktur aktif
misalnya, seseorang menjadi subjek dari pernyataan.
Namun, dalam kalimat pasif, seseorang menjadi objek dari
pernyataan.
3. Kata ganti, yakni elemen yang berfungsi menggantikan
suatu kata agar kata tersebut tidak digunakan secara
berulang-ulang sehingga teks tersebut akan terasa nyaman
untuk dibaca. Pada analisis wacana, ia berfungsi sebagai
alat posisi seorang komunikator berada. Ketika
menggunakan kata ‘saya’ atau ‘kami’, maka hal itu
merupakan sikap dari komunikator semata. Namun, ketika
menggunakan kata ‘kita’, maka tidak ada batas antara
27
komunikator dan khalayak sebagai representasi sikap
bersama.22
5) Stilistik.
Stilistik mengamati style atau cara seorang komunikator
menyampaikan makna atau inti dari suatu pesan tertentu. Hal
ini sering disebut juga sebagai gaya bahasa. Hal ini mencakup
diksi atau pilihan leksikal, struktur kalimat, majas dan citraan,
pola rima, dan matra. Diksi atau pilihan leksikal menandakan
bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atau frase atas
kemungkinan kata atau frase yang tersedia. Misalnya kata
“meninggal” dapat diganti dengan yang mirip seperti mati,
tewas, wafat, menghembuskan nafas terakhir, dan sebagainya.
Pilihan diksi tersebut dapat menunjukkan sikap atau suatu
ideologi tertentu.23
6) Retoris
Retoris mengarah kepada gaya atau bagaimana pesan pada
suatu teks hendak disampaikan. Misalnya menggunakan kata-
kata yang berlebihan (hiperbolik), kata-kata puitis, untuk
menarik perhatian khalayak dengan terkadang menekankan sisi
tertentu. Ia juga bisa berupa ejekan (ironi) yang bertujuan untuk
menjatuhkan pihak lawan dan memperbagus diri sendiri.
Dalam suatu wacana, seorang komunikator terkadang
menyampaikan inti pesan disampaikan dengan selipan kiasan,
ungkapan, dan metafora. Terkadang, metafora digunakan
12 Aris badara, Analisis Wacana : Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana Media, Penerbit Kencana, Jakarta, 2015, Hlm.126. 13 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis,
Yogyakarta, 2011, Hlm.235.
28
sebagai kerangka berpikir, yakni alasan pembenar atas pendapat
atau gagasan tertentu. Terkadang, retoris ini bisa disampaikan
menggunakan visual image, artinya menampilkan gambaran
detil berbagai hal yang ingin ditonjolkan. Contohnya mengenai
pentingnya peran kelompok-kelompok tertentu dalam
masyarakat sehingga memarginalkan kelompok lain yang
menjadi lawannya sebagai konsekuensi agar kelompok tersebut
tidak terancam eksistensinya misalnya.
b. Kognisi Sosial.
Kognisi sosial berkaitan dengan proses berproduksinya suatu
teks dengan berbagai pengaruh yang ada. Dalam pandangan Van
Dijk, hal ini berkaitan dengan kesadaran mental wartawan atau
pembuat teks sehingga teks tersebut dibuat. Hal ini bertujuan
untuk membongkar makna tersirat yang ada dalam teks sehingga
akan kelihatan lebih jelas. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
menganalisis tidak hanya berdasarkan teks saja karena setiap
struktur teks pun pasti ada sejumlah makna, pendapat, dan
ideologi dari penulis itu sendiri sehingga dibutuhkan pendekatan
kognisi sosial. Kemudian, hal ini menunjukkan pula bahwa
seorang penulis teks bisa jadi bukan orang yang netral, ia juga
dipengaruhi oleh bermacam nilai, pengalaman, dan ideologi
yang didapatkan dari kehidupannya.24
c. Konteks Sosial.
Pada dimensi ini, kita hendak melihat bagaimana wacana
suatu hal diproduksi dan dikonstruksi oleh masyarakat. Hal
14 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis,
Yogyakarta, 2011, Hlm.259.
29
penting yang ingin dianalisis pada tahap ini adalah melihat
bagaimana makna yang dihayati bersama, kekuasaan sosial
diproduksi lewat praktik diskursus dan legitimasi. Ada dua poin
penting menurut Van Dijk dalam konteks sosial ini yaitu:
1) Praktik kekuasaan, yakni kepemilikan yang dipegang suatu
kelompok, satu kelompok untuk mengontrol kelompok
lainnya. Kekuasaan ini didasarkan pada kepemilikian atas
sumber-sumber yang bernilai seperti uang, status, dan
pengetahuan. Ia terkadang juga dapat berbentuk persuausif
dimana secara tidak langsung mengontrol dengan
mempengaruhi kondisi mental seperti kepercayaan, sikap,
dan pengetahun.
2) Akses, dimana hal ini melihat seberapa besar kelompok-
kelompok tertentu memiliki akses pada media itu sehingga
dapat mempengaruhinya. Hal ini membuat suatu kelompok
memiliki akses besar terhadap media sehingga kesempatan
untuk mengontrol kesadaran khalayak lebih besar. Ia dapat
menentukan topik dan isi wacana yang hendak disampaikan
melalui perantara media.25
4. Pengertian Media Baru.
Media baru merupakan istilah dimana media saat ini sangat
membantu dalam memperlancar proses komunikasi. Hal ini
ditandai dengan kemunculan digital, jaringan internet, komputer,
dan media lainnya. Berdasarkan buku Handbook of New Media
(Lievrouw dan Livingstone, 2006), media baru dapat
15 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis,
Yogyakarta, 2011, Hlm.270.
30
didefinisikan sebagai hubungan antara teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) dengan konteks sosial yang berhubungan
dengan tiga elemen: alat dan artefak teknologi; aktivitas, praktik,
dan penggunaan; dan tatanan serta organisasi sosial
disekitarnya.26
Menurut Lister, media baru merupakan sebuah terminologi
yang digunakan untuk menjelaskan suatu hal tentang perubahan
skala besar pada produksi media, distribusi media, dan
pengunaan media yang bersifat teknologis, harfiah,
konvensional, budaya. Kemudian, Mcquail mengemukakan
bahwa media baru sebagai telematik yang merupakan perangkat
teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang
berbeda pula.27
Banyak keunggulan yang bisa didapat pengguna media baru
karena fasilitas yang ditawarkan. Mcquail meringkas
karakteristik kunci pada media baru berdasarkan perspektif
pengguna, yakni sebagai berikut:
a. Interaktivitas (interactivity), hal ini ditunjukkan oleh rasio
respons atau inisiatif dari sudut pandang pengguna terhadap
‘penawaran’ pengirim.
b. Kehadiran sosial/sosiabilitas, hal ini dialami oleh pengguna
dimana kontak personal dengan orang lain dapat
dimunculkan oleh pengguna media tersebut.
16 Dennis Mcquail, Teori Komunikasi Massa, Salemba Humanika, Jakarta, 2012, Hlm.30. 17 Dennis Mcquail, Teori Komunikasi Massa, Salemba Humanika, Jakarta,
2012, Hlm.120.
31
c. Kekayaan media (media richness), artinya jangkauan media
dimana dapat menjembatani kerangka referensi yang
berbeda, mengurangi ambiguitas, memberikan lebih banyak
petunjuk, melibatkan lebih banyak indera, dan banyak
personal.
d. Otonomi (autonomy), artinya seorang pengguna merasakan
kendali atas konten dan penggunaan.
e. Unsur bermain (playfulness), artinya kegunaan untuk
hiburan.
f. Privasi (privacy), berhubungan dengan kegunaan media dan
konten tertentu.
g. Personalisasi (personalization), artinya derajat di mana
konten dan penggunaan menjadi personal dan unik.28
Sementara itu, Holmes menganggap saat ini dimana
kemunculan media baru sebagai second media age setelah first
media age dimana ada perubahan karakteristik yang signifikan
pada media, diantaranya:
a. Proses Komunikasi kini bersifat tersebar (many to many),
bukan hanya terpusat (one to many).
b. Komunikasi berjalan dua arah, bukan searah.
c. Terhindar dari kontrol Negara atau pemerintah pusat,
berbeda dengan media lama yang terpusat pada Negara.
d. Bersifat demokratis, semua warga secara universal bisa
bebas menikmatinya.
18 Dennis Mcquail, Teori Komunikasi Massa, Salemba Humanika, Jakarta,
2012, Hlm.125.
32
e. Mempengaruhi individu terkait pengalaman ruang dan
waktu, tidak hanya mempengaruhi kesadaran mereka saja.29
5. Instagram Sebagai Media Dakwah.
Instagram berasal dari kata “insta” dan “gram. Kata “insta”
disini merujuk pada kata instan, seperti kamera polaroid yang
menampilkan foto-foto secara instan. Sedangkan kata “gram”
berasal dari kata telegram yang berguna untuk mengirim
informasi secara cepat. Maka, instagram berfungsi untuk
menampilakn foto-foto dimana seseorang bisa mengunduh
fotonya dengan cepat menggunakan jaringan internet sehingga
orang lain bisa menerima dan melihat foto tersebut dalam waktu
yang cepat atau instan.
Instagram merupakan salah satu media yang bisa digunakan
untuk berdakwah. Artinya, ia bisa digunakan untuk menyerukan
kepada kebaikan dalam rangka terciptanya manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Allah.SWT. Dalam berdakwah,
ada metode tertentu yang bisa diterapkan. Hal ini difirmankan
oleh Allah.SWT dalam surat An-nahl ayat 125 berikut:
ع بٱد ب ك س بيلر ةإل ى م حك عو ٱل و م
ن ة ٱظ ةٱل س ح همبل دل ج تيٱلو
ل نض بم ل م أ ع هو بك ر إنس ن أ ح ل مۦع نس بيلههي أ ع هو و
ت دين ب مه ١٢٥ٱل
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah/debatlah mereka dengan
19 David Holmes, Teori Komunikasi:Media, Teknologi, dan Masyarakat,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2012, Hlm.21.
33
cara yang baik. Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebiih mengetahui orang-orang yang mendapatkan
petunjuk”. (Qs. An-Nahl 16:125)
Berdasarkan ayat di atas, maka ada tiga metode dakwah yang
bisa diterapkan yakni sebagai berikut:
a. Metode Hikmah, yakni dimana seorang dai menyampaikan
dakwah dengan perkataan yang jelas disertai dengan dalil
yang jelas untuk memperkuat kebenaran sehingga tidak
timbul keraguan. Hal ini biasanya diperuntukkan untuk
target dakwah seperti para cendekiawan.
b. Metode Mau’izatil Hasanah, yakni dimana seorang dai
memberikan perbuatan yang baik seperti mencontohkan
perilaku yang baik, memberikan motivasi dan sebagainya.
Hal ini biasanya diperuntukkan untuk target dakwah orang
biasa atau awam.
c. Metode Mujadalah, yakni dimana seorang dai bisa
melakukan diskusi dengan seorang mad’u tentang kebenaran
yang diturunkan oleh Allah.SWT yang tentunya diskusi
tersebut dilakukan dengan baik. Hal ini biasanya
diperuntukkan untuk target dakwah orang pembangkang
atau yang hendak menolak ajakan dai tersebut.30
Ketiga metode tersebut di atas dapat diaplikasikan melalui
ucapan (lisan), tulisan (qolam), dan perbuatan (hal). Instagram
merupakan salah satu media dakwah yang diaplikasikan melalui
20 Najamuddin, Metode Dakwah Menurut Al-Qur’an, Pustaka Insan Madani,
Yogyakarta, 2008, Hlm.11.
34
tulisan (qolam) dan setiap orang saat ini memiliki kesempatan
menyeru kepada kebaikan melalui media tersebut.
B. Pengertian Nikah Muda.
1. Pengertian Nikah.
Nikah adalah akad yang menghalalkan pasangan suami dan
istri untuk saling menikmati satu sama lainnya.31 Secara
terminologi, nikah adalah ikatan lahir batin antara seorang pria
dengan wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk
membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Definisi lain juga
menyebutkan bahwa nikah artinya ikatan lahir batin antara
seorang pria dengan wanita dalam suatu rumah tangga
berdasarkan kepada tuntunan agama. Lalu ada juga definisi yang
berisi bahwa nikah adalah “Suatu perjanjian atau aqad (ijab dan
qabul) antara seorang laki-laki dan perempuan untuk
menghalalkan hubungan badaniah sebagaimana suami istri yang
sah yang mengandung syarat-syarat dan rukun-rukun yang sudah
ditentukan oleh syariat Islam. Allah.SWT berfirman:
من تهو اي أ نفۦ ء ن ل كمم ل ق خ اأ ن كنو جال ت س و أ ز اإسكم ه ل ي
ف إنة م ح ر و دة و م ن كم ب ي ع ل ج مو ق و ل ت ل ي لك ذ ي
٢١ي ت ف كرون
“…Dan diantara tanda-tanda Kekuasaan-Nya ialah dia
menciptakan isteri-isteri dari jenismu sendiri , supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
21 Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri, Minhajul Muslim: Konsep Hidup Ideal
Dalam Islam, Darul Haq, Jakarta, 2008, Hlm.527
35
diantaramu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir”. (Qs. Ar-Rum 30:21)
Maka, ada beberapa hikmah yang bisa didapatkan dalam
nikah, di antaranya:
a. Melestarikan manusia dengan perkembangan biak yang
dihasilkan melalui nikah.
b. Kebutuhan pasangan suami istri terhadap pasangannya untuk
memelihara kemaluannya dengan berhubungan yang fitriyah,
c. Kerja sama pasangan suami istri dalam mendidik anak dan
menjaga kehidupannya.
d. Mengatur hubungan seorang laki-laki dengan wanita
berdasarkan prinsip pertukaran hak dan bekerja sama yang
produktif dalam suasana yang penuh cinta kasih serta
perasaan saling menghirmati satu sama lainnya.32
Hukum pernikahan dalam Islam ada lima, yakni dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Wajib, artinya bertujuan agar terhindar dari perbuatan zina.
b. Sunnah, artinya apabila seorang laki-laki sudah mapan dan
siap secara mental
c. Mubah, artinya pernikahan merupakan sesuatu yang
diperbolehkan.
d. Makruh, artinya apabila seorang laki-laki belum dikatakan
mapan dan siap secara mental.
22 Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri, Minhajul Muslim: Konsep Hidup Ideal
Dalam Islam, Darul Haq, Jakarta, 2008, Hlm.528.
36
e. Haram, artinya apabila pernikahan hanya bertujuan untuk
menyakiti.33
Jika sudah ada rasa kesanggupan baik secara finansial
maupun mental, maka menikah silahkan saja dilakukan. Namun,
jika merasa belum sanggup dan sudah ada rasa syahwat yang
muncul, maka dianjurkan untuk berpuasa. Hal ini sesuai sabda
Rasulullah.Saw berikut:
“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah
mampu untuk memikul beban pernikahan, maka hendaklah dia
menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan
pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa
yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena
sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya” (HR.
Bukhori-Muslim).
2. Pengertian Muda.
Masa muda menurut Hurlock adalah usia 17 hingga 25
Tahun. Menurut Hurlock, masa muda bisa terbagi menjadi dua,
yakni masa remaja akhir pada usia dan masa dewasa awal. Masa
remaja akhir terletak pada umur 17-21 tahun, sedangkan masa
dewasa awal berada umur 22-30 tahun.34
a. Masa Remaja Akhir.
23 Asrorun Ni’am Sholeh, Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, Graha Paramuda, Jakarta, 2008, Hlm. 5. 24 Elizabeth Bergner Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1980, Hlm.100
37
Pada fase remaja akhir, dilihat dari segi psikologis,
kemampuan berpikirnya sudah matang dalam merencanakan
kehidupannya, lebih idealis dalam menjalankan kehidupannya,
dan emosi yang mulai stabil. Lalu, secara biologis pada fase ini
mereka mulai ada rasa ketertarikan terhadap lawan jenis yang
lebih mendalam sehingga muncul hasrat seksualnya yang bisa
dikeluarkan melalui tindakan seksual tertentu.
Salah satu kecendrungan yang ada pada masa ini yakni
kecendrungan untuk hidup mandiri dan terbebas dari orang tua.
Artinya, ia akan berusaha membebaskan dirinya dari pengaruh
kekuasaan orang tua dan berusaha untuk diri sendiri. Hal ini bisa
dilihat baik dari segi afektif maupun ekonominya. Ia
menunjukkan secara mental bahwa tidak akan mengikuti orang
tuanya meskipun mereka masih tetap menghormatinya.35
b. Masa Dewasa Awal.
Selanjutnya, pada masa dewasa awal jika dilihat dari segi
psikologis, ia bisa mengatur hidupnya dengan baik, mampu
memecahkan berbagai permasalahan, selalu berusaha menjadi
lebih baik, dan lebih kreatif. Kemudian secara biologis, sistem
reproduksinya juga pula sudah mulai matang sehingga bisa
melakukan pernikahan.
Pada penelitian ini, muda yang dimaksud mengarah kepada
fase remaja akhir karena pada fase ini banyak orang yang
memiliki hasrat seksual yang tinggi sehingga rentan terhadap
25 Knoers dkk, Psikologi Perkembangan:Pengantar dalam berbagai
bagaiannya, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2002, Hlm.292.
38
perzinaan sehingga dianjurkan untuk segera melakukan
pernikahan.
3. Pengertian Nikah Muda.
Nikah muda adalah ikatan lahir batin berupa perjanjian/akad
antara laki-laki dan perempuan yang berusia muda baik itu
terjadi apada masa remaja akhir maupun pada masa remaja awal.
Permasalahan mengenai batas usia yang layak untuk
menjalankan pernikahan bergantung pada sumber Islam dan
undang-undang perkawinan di Indonesia berdasarkan faktor
tertentu. Islam sendiri menetapkan batas usia layak menikah
ialah ketika sudah baligh. Hal ini senada dengan firman
Allah.SWT berikut:
ت لوا" ٱب ىو م ي ت إذ اب ل غواٱل تى ٦ ..."ٱلن ك احح
“Ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk
kawin…”(Q.S. An-nisa 4:6).
Kemudian, Rasulullah.Saw juga menganjurkan untuk
melakukan pernikahan jika sudah memiliki kesiapan untuk
memikul beban pernikahan. Jika belum, maka puasa adalah jalan
yang terbaik sebagai penutup dari kegiatan maksiat. Maka, batas
layaknya seseorang bisa melakukan pernikahan adalah yang
sudah baligh dan memiliki kesiapan dalam memikul beban
pernikahan.
Sementara itu, dalam UU perkawinan batas usia yang layak
untuk melakukan perkawinan adalah 16 tahun untuk perempuan
dan 19 tahun untuk laki-laki. Perumusan ini terdapat pada pasal
39
7 UU No. 1/1974 tentang perkawinan yang berbunyi sebagai
berikut:
(1) Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai
umur 19 (Sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah
mencapai umur 16 (enam belas) tahun.
(2) Dalam hal penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat
meminta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat yang
ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria maupun wanita.36
Selanjutnya, dalam kompilasi Hukum Indonesia (KHI) yang
disebarkan berdasarkan instruksi Presiden RI No.1 Tahun 1991
juga mempertegas UU di atas dengan perumusan sebagai
berikut:
(1) Untuk kemashalatan keluarga dan rumah tangga,
perkawinan hanya boleh dilakukan calon mempelai yang
telah mencapai umur yang ditetapkan dalam Pasal 7
undang-undang No.1 Tahun 1974, yakni calon suami
sekurang-kurangnya berumur 19 tahun dan calon istri
sekurang-kurangnya berumur 16 tahun.
Berdasarkan pandangan di atas, maka di Indonesia sendiri
batas usia yang layak untuk melakukan perkawinan sesuai
hukum yang berlaku adalah 16 tahun untuk perempuan dan 19
tahun untuk laki-laki.
Sementara itu, menurut Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), usia yang ideal untuk menikah
26 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia: Antara Fiqh
Munakahat dan Undang-undang Perkawinan, Penerbit Kencana, 2007,
Jakarta, Hlm.60.
40
pada perempuan adalah usia 20-35 tahun, sementara untuk laki-
laki adalah 25-40. Faktor kesehatan reproduksi menjadi
pendukung hal tersebut.37
Menikah pada usia muda memiliki keuntungan dan kerugian
tersendiri. Menurut M. Ferry Wong dan Turmudi Hudri,
keuntungan dari menikah muda ialah sebagai berikut:
a. Usia produktif, dimana pada usian ini kondisi reproduksi
terutama perempuan dalam kondisi baik.
b. Saling mendukung, artinya akan ada teman berbagi dalam
suka dan duka dan saling berbagi yang mereka punya.
c. Hati tenteram, ini karena akan ada istri dan anak sebagai
tempat curahan kasih dan saying.
d. Lebih dewasa, karena perilakunya akan berubah karena
adanya tanggung jawab yang besar dalam memikul beban
pernikahan.
e. Lebih menghemat, karena kedua pasangan akan
menghabiskan waktu di rumah dibandingkan dengan teman-
temannya yang ada di luar sehingga akan hemat pengeluaran.
Sementara itu, ada pula kerugian dalam menikah muda,
yakni sebagai berikut:
a. Ego yang tinggi, ini karena pada usia muda emosi mereka
belum stabil sepenuhnya.
27 https://news.detik.com/berita/d-1641322/menikah-ideal-usia-20-35-untuk-
wanita--25-40-untuk-pria diakses pada 20 April 2018
41
b. Berkurangnya waktu sendiri, hal ini berkaitan dengan
hidupnya menghabiskan waktu bersama teman-teman atau
berkelana.
c. Cita-cita menjadi korban, seperti kuliah di luar negeri,
bekerja di tempat tertentu dan sebagainya berdasarkan
pertimbangan untuk mengurus rumah tangga.38
28 https://cantik.tempo.co/read/849882/untung-rugi-menikah-muda diakses
Pada 20 April 2018.
42
BAB III
GAMBARAN UMUM @GERAKANNIKAHMUDA
A. Akun Instagram @Gerakannikahmuda.
Akun @Gerakannikahmuda yang salah satunya ada pada
instagram dimiliki oleh La Ode Munafar. Beliau bisa dibilang
merupakan inspirator muda yang dalam usia mudanya sudah
menulis puluhan buku dan menjadi trainer nasional. Semua ini ia
fokuskan kepada anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa.
Saat ini ia pula memiliki perusahaan percetakan buku sendiri
bernama gaul fresh untuk mencetak buku-buku tulisannya. Ia saat
ini bertempat tinggal di daerah Bantul, Yogyakarta. Beliau saat ini
juga punya kantor berupa rumah di daerah Bantul dan sudah
memiliki beberapa karyawan disana. Sebagai seorang trainer, ia
sering diundang ke berbagai pelatihan di wilayah Indonesia dengan
target utama kepada muda mudi.
@Gerakannikahmuda sebenarnya merupakan perpanjangan
tangan dari Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran yang berdiri pada
tanggal 7 September 2015 dengan memiliki salah satu akun di
Instagram. Beliau mendirikan gerakan tersebut bersama istrinya dan
salah satu karyawannya. Hal ini sebagai keresahan La Ode Munafar
terkait banyaknya muda-mudi yang berpacaran dengan banyak efek
buruk yang akan dihasilkan. Ia ingin membuat opini publik
mengenai bahayanya pacaran dan berharap pacaran bisa dihapuskan
khususnya di Indonesia.39 Meskipun dengan berbagai tantangan
1 La Ode Munafar, Indonesia Tanpa Pacaran, Gaul Fresh, Yogyakarta, 2018,
Hlm.85.
43
dengan berbagai cacian, celaan, dan sebagainya tetap beliau tidak
menyerah untuk mendakwahkan terutama para muda-mudi untuk
tidak berpacaran. Bahkan, beliau punya ambisi pada tahun 2024
Indonesia akan bebas dari segala aktivitas pacaran.
Dari Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran tersebut, maka beliau
menerangkan mengenai pentingnya mengenal cinta dalam islam.
Ketika kita mengenal hingga memahami kata cinta, maka dalam
mengaturnya menurut Islam hanya ada pada dua pilihan, yakni
menikah atau berpuasa (jomblo). Maka, dalam konten-konten yang
berada pada akun Indonesia Tanpa Pacaran terdiri dari dua pilihan
tersebut sehingga perlunya akun yang lebih spesifik lagi mengenai
pilihan menikah. Hal ini menurut beliau sebagai counter yang jauh
lebih spesifik lagi terkait menikah karena perlunya diberikan
pemahaman bagi generasi muda-mudi terkait pernikahan. Maka,
dibentuklah Gerakan Nikah Muda yang salah satunya ada pada akun
instagram sekitar seminggu setelah pernikahan Alvin dan Larissa
Chou pada Sabtu, 6 Agustus 2016. Fokusnya adalah memberikan
pemahaman kepada para pemuda.40
Menurut La Ode munafar, Gerakan Nikah Muda ini bersifat
edukatif yakni berusaha memberikan pemahaman kepada para
muda-mudi terutama yang sudah baligh atau dinyatakan siap untuk
menikah. Pemahaman tersebut yakni terkait segala hal yang
berkaitan dengan persiapan-persiapan yang harus dipenuhi. Menurut
beliau, seorang manusia itu bergerak dengan dipengaruhi oleh
pemahamannya. Ketika pemahamannya mengenai pernikahannya
2 Hasil wawancara dengan pemilik akun Instagram @Gerakannikahmuda, La
ode munafar, 9 Mei 2018
44
sudah mapan misalnya, maka ia secara otomatis akan siap untuk
melakukan pernikahan.
Dalam akun tersebut menurut beliau bukan berarti mengajak
muda-mudi untuk segera cepat untuk melakukan pernikahan, akan
tetapi menyegerakannya dengan menyiapkan dengan berbagai
persiapan seperti mental, fisik, material, dan pemahaman mengenai
Islam yang itu lebih baik daripada melakukannya tergesa-gesa.
Maka, yang terpenting menurut beliau ketika seseorang sudah
mencapai umur dewasa, maka diharapkan ia tidak hanya sekedar
dewasa dari segi biologisnya, tetapi dewasa pula dari segi pikiran
atau pemahamanya. Maka Gerakan Nikah Muda hadir berusaha
menyeimbangkan kedua unsur tersebut.
B. Aktivitas akun instagram @Gerakannikahmuda.
Gambar 3.1
Tampilan umum akun @gerakannikahmuda di instagram
Akun @Gerakannikahmuda yang sudah berdiri sejak tahun 2016
saat ini sudah mengunggah lebih dari 10.000 postingan dengan
memiliki hampir mendekati 350.000 followers. Dengan tagline ayo
rame-rame ke KUA, Akun ini selalu rutin mengunggah
postingannya setiap harinya, baik itu berupa karya dari admin-admin
akun itu sendiri maupun hasil karya orang lain pula. Ini karena akun
45
tersebut memberikan kesempatan kepada para followers-nya untuk
membuat karya-karnyanya sehingga bisa di-repost oleh akun
tersebut. Beberapa postingan berisi pesan-pesan diantaranya
berkaitan dengan menyegerakan menikah, berbagai hal yang harus
disiapkan, dan sebagainya. Intinya menyangkut kepada pemahaman
pernikahan sendiri. Semua itu dikemas dengan semenarik mungkin
dengan gambar yang menarik diselingi dengan tulisan atau quotes
yang sesuai yang tentunya mengarah kepada pemahaman.
Gambar 3.2
Tampillan salah satu postingan asli dari akun @gerakannikahmuda
Gambar di atas merupakan salah satu contoh postingan dari
admin akun @gerakannikahmuda itu sendiri yang diposting sekali
atau dua kali dalam sehari. Postingan tersebut terdiri antara gambar
dan quotes yang saling berkaitan atau setara satu sama lain.
Postingan di atas tersebut misalnya, menerangkan bahwa pada
intinya cinta yang sejati atau betul-betul cinta yang sesungguhnya
itu hanya ada dalam sebuah tali pernikahan. Untuk membuat karya
tersebut menjadi lebih menarik, maka diselipkan sebuah foto dua
46
pasangan yang baru melakukan pernikahan dan memegang kedua
buku bukti suci tali perjanjian di antara mereka kemudian diselipkan
kalimat-kalimat yang mendukung foto tersebut. Intinya, pesan
utamanya adalah bagi yang ingin mendapatkan cinta sejati, maka
pernikahan adalah caranya.
“Cinta Sejati Hanya dalam Pernikahan (6 April 2018)
.
Jika kalian yang masih pacaran terus merasa bahwa masa-masa
pacaran kalian menakjubkan, ada suka-duka, senang-sedih, tertawa-
menangis dan sebagainya, maka kalian telah absolutely wrong, jelas
sekali salah. Sebab, tidak akan kalian dapati kesejatian semuanya itu
dalam pacaran.
.
Selain tidak mendapatkan pahala, pacaran hanyalah berisi jebakan
dosa setiap saatnya. Menjadi jalan juga dalam rangka menuju
perbuatan dosa besar, yaitu zina. Berapa banyak mereka yang berzina
karena pacaran pada awalnya? Sangat banyak.
.
Jika kalian ingin mendapatkan kesejatian cinta dan bahagia, maka
kalian akan mendpatkannya di dalam mahligai pernikahan. Selain itu
ada pahala yang tak dapat diperoleh oleh mereka yang masih single.
Buktikan sendiri!
.
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
.
47
#IndonesiaTanpaPacaran#GerakanNikahMuda #CalonUmiShalehah#N
ikahAsik #DakwahKampus#IslamicWedding #Wedding #DakwahAsik#
YukNgaji #IndonesiaBertauhid#GerakanRemajaBerhijrah”
Gambar 3.3
Contoh konten orang lain yang diposting kembali
Sementara itu, gambar di atas merupakan contoh karya orang
lain yang diposting kembali oleh akun @Gerakannikahmuda.
Artinya, semua orang bisa membuat karya-karyanya seperti gambar
di atas dan diposting kembali oleh akun @gerakannikahmuda
dengan mengontak adminnya melalui link pada bio akun tersebut
atau mengunggah postingannya di akunnya sendiri kemudian
memberi tag akun @gerakannikahmuda tersebut.
“gerakannikahmuda“Jika kamu melihat hatiku, dan merasakan betapa
sungguhnya hati ini bekerja untukmu. Dan jika kamu sekali lagi melihat
hatiku, kamu akan menemukan jalan menujuku. Tinggallah di sisiku
selamanya, aku percaya jika kamu percaya dengan jalan yang telah kita
bangun bersama. Ombak yang menyatu dengan angin, laksana aku dan
48
kamu yang bekerja dalam satu hati yang sama. Penuh dengan kekuatan
dan asa yang terbingkai begitu nyata. Tali itu terulur, kita sama-sama
menariknya. Tidak perlu membuang waktu lama, yang sulit akan
menjadi mudah jika bersama.”
••••
(Dalam Buku "Ketetapan Terindah.")
.
Panji Ramdana 2018
So, Serahkan lah semua nya pada Allah...
Kita Hanya Perlu Muhasabah Diri Menjadi Lebih Baik Lagi...
Agar Apa Yang Kita Harap kan Tercapai ...
Dan Yang Kita Minta Allah Kabul kan... Ingat Yang Kita Anggap Baik
Belum Tentu Baik Di Hadapan Allah...
Begitu pula sebaliknya nya apa yg kita anggap gak baik Mungkin itu lah
yg Terbaik Di Hadapan Allah ...
.
.
. Tag Teman Tersayang Mu ^_^ .
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
. .
.
#IslamSelamatkanNegeri
#GerakanRemajaBerhijrah
#IndonesiaTanpaPacaran#CalonUmiShalehah #CalonAbiSholeh#Gerakan
NikahMuda #DakwahAsik#DakwahIndonesia #DakwahItuCinta#Muslima
49
hMudaMendunia #sahabatfillah#uulituula #sahabattaat #syurga #lillah#
yukhijrah #HijrahJogya #Hijrahlillahitaala
.
Regrann from @inddahh.why –“
Gambar 3.4
Salah satu psotingan yang mengajak khalayak melakukan percakapan
Salah satu percakapan antara akun @gerakannikahmuda dan
followersnya mengenai pertanyaan pada gambar di atas, yakni jika
para followersnya termasuk golongan yang mampu menikah atau
belum mampu lalu berpuasa. Postingan tersebut diselingi dengan
berbagai jawaban dan komentar yang beragam banyaknya.
50
Gambar 3.5
Respon Khalayak pada salah satu postingan akun tersebut
Banyak para followersnya yang menanggapi seperti “puasa”,
“nikah”, “berpuasa tiap hari”, “udaah nikah aja hahaa”, dan
sebagainya.
C. Profil La Ode Munafar, penggagas @gerakannikahmuda.
La Ode Munafar merupakan pendakwah yang menggagas akun
@gerakannikahmuda ini. Beliau lahir di pedalaman Kabupaten
Muna, Sulawesi Tenggara tanggal 5 Juni 1991. Beliau kuliah di
Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah (STEI) di Yogyakarta yang
menjadi tempat tinggal beliau saat ini. Hidup beliau bisa dibilang
tidaklah mudah karena niat beliau yang merantau sendiri ke Pulau
Jawa untuk kuliah. Selama kuliah, ia berjuang mati-matian untuk
51
bisa membiayai kuliahnya. Namun, perjuangan beliau bisa dibilang
kandas di masa perkuliahan karena tidak sanggup bayar kuliah.41
Meskipun demikian, beliau tidak menyerah. Kemudian, beliau
mencoba menulis buku untuk diterbitkan pada salah satu penerbit.
Akhirnya, buku beliau mendapat respon positif dari penerbit untuk
dijual. Sejak itu, beliau menjadi semakin rajin menulis hingga
puluhan buku yang banyak dijual tersebar secara nasional hingga
mancanegara.
Pada tahun 2012, beliau di kala muda saat itu sudah mulai
membuat penerbit buku sendiri bernama Gaul Fresh. Maka, mulailah
beliau menulis puluhan karyanya yang terkenal dan best seller serta
diakui di masyarakat. Buku-buku yang beliau tulis seperti “Born To
Be Leader”, “Apa Salahku Sayang?”, “Servis Jomblo”, “Politik
Cinta Lelaki”, “Materi Dasar Islam Untuk Pemuda”, “Indonesia
Tanpa Pacaran”, “Hati-hati Muslihat Lelaki”, dan sebagainya.
Bahkan, Beliau memiliki cita-cita menargetkan untuk menulis
seribu buku dalam lima belas tahun mendatang.42
Kemudian, beliau mendirikan Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran
pada tanggal 7 September 2015 bersama istri dan salah satu
karyawannya sebagai keprihatinan beliau melihat keadaan anak
muda saat ini yang banyaknya berpacaran hingga pada level tinggi
yakni berbuat zina. Gerakan ini mendapat dukungan yang besar dari
berbagai pihak sehingga saat ini gerakan tersebut juga memiliki
cabang atau komisariat di beberapa wilayah Indonesia. Pada akun di
3 https://www.dream.co.id/your-story/lewat-menulis-aku-menggapai-dunia
diakses pada 24 Juli 2018 4 http://www.laodemunafar.com/profil-kontak diakses pada 24 Juli 2018
52
media sosial beliau membuat akun @gerakannikahmuda,
@calonumishalehah, dan @beraninikahtakutpacaran.
Beliau saat ini bertempat tinggal Di Yogyakarta bersama istrinya,
Dwi suci Apriani yang dinikahinya pada tahun 2014 silam. Beliau
saat ini dikaruniai seorang anak perempuan.
“Gerakan Nikah Muda menginginkan bahwa ketika mereka
terutama para muda-mudi sudah mulai dewasa secara biologis,
maka harus diimbangi dengan kedewasaan pemikiran yang
matang.”
53
BAB IV
ANALISIS HASIL TEMUAN
A. Temuan Penelitian.
Dalam menganalisis wacana gerakan yang dilakukan akun
@gerakannikahmuda di akun instagramnya, peneliti menggunakan
model wacana Teun. A Van Dijk. Tujuannya untuk memperoleh
data mengenai wacana yang dilakukan dilihat dari tiga aspek, yakni
teks (struktur makro, super struktur, struktur mikro), kognisi sosial,
dan konteks sosial. Peneliti memfokuskan pada lima postingan
untuk diteliti, yaitu posting pesan pada akun Gerakan Nikah Muda
diantaranya adalah “Cinta sejati dalam pernikahan”, “Pernikahan
ajang mencari pahala”, “Yang membuat nikah susah adalah
gengsinya”, “menikahlah agar bahagia”, dan “pernikahan adalah
ibadah seumur hidup”.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa postingan-
postingan yang dipublikasikan masih sesuai dengan ajaran dan
hukum Islam. Peneliti menemukan hal yang mendasar jalannya
gerakan ini, diantaranya adalah gerakan tersebut yang bersifat
edukatif dalam memberikan pemahaman tentang pernikahan itu
sendiri bagi para muda-mudi. Hal ini disertai dengan pendapat ahli
mengenai masalah wacana gerakan ini. Tujuannya untuk
menemukan apakah gerakan ini merupakan gerakan yang sah atau
justru menambah polemik dalam konteks sosial masyarakat. Peneliti
menemukan respon dari para pengikutnya yang berbagai macam,
baik yang menanggapi secara positif maupun negatif.
54
Dari lima postingan yang diteliti, peneliti menemukan bahwa
makna yang terkandung salah satunya yakni mengajak para
khalayak untuk menyegerakan menikah. Hal ini senada dengan
pernyataan Kak La Ode Munafar bahwa adanya akun ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman kepada muda-mudi mengenai
pentingnya seseorang memiliki kedewasaan pemikiran sehingga ia
tidak hanya dewasa secara biologis, tetapi juga dewasa secara akal.
Menyegerakan menikah menurutnya berarti tidak hanya dengan
cepat langsung menikah, tetapi juga mempersiapkan diri menjadi
lebih baik sebelum pernikahan berlangsung. Hal ini sesuai dengan
apa yang diajarkan Islam yakni mempersiapkan dengan baik dan
menikah merupakan sunnah sehingga akan termasuk golongan Nabi
Muhammad.Saw.43
Wacana gerakan yang dilakukan menjadi motivasi agar para
khalayak menjalankan apa yang disunnahkan Nabi
Muhammad.Saw. Tentu semua itu dilakukan dengan persiapan–
persiapan yang dibutuhkan sehingga kedua pasangan dinyatakan
layak untuk menikah.
B. Analisis Data.
1. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi teks pada judul “Cinta
Sejati Hanya dalam Pernikahan”.
1 Agustina Nurhayati, Pernikahan dalam Perspektif Al-Quran, ASAS, Vol. 3
No.1, 2011, Hal.99
55
Gambar 4.1
Tampilan postingan berjudul “Cinta Sejati Hanya Dalam Pernikahan"
Dalam analisis teks ini, penulis memfokuskan strategi wacana
yang dilakukan serta teknik penulisan yang dipakai dilihat
berdasarkan struktur makro, superstruktur, struktur mikro, dan
struktur mikro yang terdiri dari elemen tematik, skematik, semantik,
sintaksis, dan stilistik. Pada teks ini, peneliti menemukan adanya
pesan implisit gerakan atau ajakan untuk menikah muda yakni pada
elemen semantik setelah dianalisis.
a. Struktur Makro (Tematik).
Elemen ini mengarahkan kepada gambaran umum suatu teks.
Elemen ini juga disebut sebagai inti, gagasan utama, atau ringkasan
pada suatu teks. Elemen inilah yang menerangkan topik teks
tersebut. Menurut Van Dijk, suatu topik atau tema dapat didukung
oleh subtopik-subtopik lainnya. Tujuannya adalah sebagai penguat
dan dari gagasan inti atau tema suatu teks.44
2 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004,
Hlm.75.
56
Tema secara umum yang ditemukan pada postingan “Cinta
Sejati Hanya dalam Pernikahan” adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Elemen Temantik
Hal yang diamati Temuan Data
Tema/topik yang diutamkan
dalam suatu teks pada postingan
“Cinta Sejati Hanya dalam
pernikahan” pada akun instagram
@gerakannikahmuda.
Jika kalian ingin mendapatkan
kesejatian cinta dan bahagia,
maka kalian akan
mendpatkannya di dalam
mahligai pernikahan. Selain itu
ada pahala yang tak dapat
diperoleh oleh mereka yang
masih single. Buktikan sendiri!
Pada tematik teks ini penulis ingin menjelaskan terutama
kepada para muda-mudi bahwa jika mereka ingin mendapatkan cinta
yang sejati, maka pernikahan adalah jalannya karena tidak ada jalan
atau cara lain selain melalui bingkai ini. Allah.SWT tentu akan
memberikan ridho kepada siapa saja yang menempuh jalan ini.
Sementara cinta sejati yang disalurkan melalui selain bingkai
pernikahan tidak akan mendapar ridha-Nya.
Kemudian, menyalurkan cinta sejati yang ingin kita dapatkan
melalui pernikahan akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar
daripada ditempuh dengan jalan lainnya. Selain itu, bagi mereka
yang ingin menempuh jalan pernikahan ini, tentu akan mendapatkan
pahala yang tentunya tidak akan diraih bagi yang masih lajang.
Maka pernikahan ialah jalan yang tepat.
57
b. Superstruktur (skematik).
Skematik merupakan bentuk umum yang terstruktur pada
sebuah teks dengan memiliki alur yang biasanya terdiri dari
pendahuluan, isi, dan penutup. Dalam menyampaikan suatu pesan
tertentu, penulis mengatur strategi terkait pesan inti dengan
menonjolkan pada bagian tertentu hal yang ingin disampaikan lebih
menonjol, baik itu pada bagian awal, pertengahan, maupun akhir
dari suatu teks. Hal inilah yang menurut Van Dijk dilakukan agar
suatu teks secara kesatuan memiliki makna inti tertentu yang hendak
disampaikan dengan mempertimbangkan urutan subtopik-subtopik
untuk mendukung gagasan inti pada teks tersebut.45
Pada elemen ini peneliti menemukan hal berikut:
Tabel 4.2 Elemen Skematik
Judul Cinta Sejati Hanya Dalam Pernikahan
Lead Jika kalian yang masih pacaran terus merasa
bahwa masa-masa pacaran kalian menakjubkan,
ada suka-duka, senang-sedih, tertawa-menangis
dan sebagainya, maka kalian telah absolutely
wrong, jelas sekali salah. Sebab, tidak akan kalian
dapati kesejatian semuanya itu dalam pacaran.
Selain tidak mendapatkan pahala, pacaran
hanyalah berisi jebakan dosa setiap saatnya.
Menjadi jalan juga dalam rangka menuju
perbuatan dosa besar, yaitu zina. Berapa banyak
3 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis,
Yogyakarta, 2011, Hlm.200.
58
mereka yang berzina karena pacaran pada
awalnya? Sangat banyak.
Story Pada elemen ini, data yang didapatkan adalah isi
dari teks tersebut dimulai dari pengantar (lead),
setelah itu terdapat uraian sebab akibat pada
permasalahan itu.
Komentar Jika kalian ingin mendapatkan kesejatian cinta dan
bahagia, maka kalian akan mendapatkannya di
dalam mahligai pernikahan. Selain itu ada pahala
yang tak dapat diperoleh oleh mereka yang masih
single. Buktikan sendiri!
1. Judul dan Lead.
Judul berfungsi untuk mengamati tema atau gagasan inti dari
sebuah teks, sedangkan lead berfungsi sebagai pengantar suatu teks
sebelum membahas topik utama lebih dalam. Judul “Cinta Sejati
Hanya dalam Pernikahan” dapat menggambarkan tema cinta sejati
yang dicantumkan pada elemn tematik di atas. Kemudian, lead di
atas sebagai pengantar hendak menunjukkan bahwa mendapatkan
cinta sejati tidak bisa didapatkan menggunakan cara selain menikah
yakni berpacaran walaupun banyak drama-drama canda, tawa, duka,
nangis dan sebagainya yang menggambarkan seakan-akan itu cinta
sejati. Justru dengan pacaran itu banyak dosa yang justru akan
menjebak mereka pada perbuatan zina.
59
2. Story (situasi).
Elemen story merupakan bagian dari super struktur yang
menggambarkan isi keseluruhan dari sebuah teks. Salah satu
subkategori elemen ini adalah situasi yang menggambarkan proses
jalannya suatu peristiwa dalam teks. Dalam kesatuan rangkaian teks
ini, diawali dengan banyaknya muda-mudi yang tersesat dalam
menggapai cinta sejatinya dengan cara berpacaran. Mereka mengira
berbagai canda tawa dan tangis seakan drama bahwa mereka
mendapatkan cinta sejati mereka. Kemudian dilanjutkan akibat
perbuatan yang mereka lakukan yakni mendapat dosa dan banyak
yang terjerumus kepada perbuatan zina. Maka, bagian akhir dari teks
ini menjelaskan bahwa jika ingin mendapat cinta sejati maka
pernikahanlah satu-satunya solusi yang tepat.
3. Komentar.
Pada bagian akhir peneliti menemukan saran yang juga sebagai
solusi yang diberikan penulis terutama bagi yang ingin menemukan
cinta sejatinya disertai kebahagiaan, yakni melalui bingkai
pernikahan. Lebih mulianya lagi yang diungkapkan penulis, ada
pahala bonus yang didapatkan bagi yang menempuh jalan
pernikahan ini yang mungkin tidak diterima oleh orang yang masih
lajang.
c. Struktur Mikro.
1. Semantik.
Semantik merupakan elemen yang hendak berusaha mencari
atau menekankan makna tertentu pada suatu teks baik yang berifat
60
tersurat (eksplisit) maupun tersirat (implisit). Elemen ini terdiri atas
tiga subkategori, yakni latar, detil, dan maksud. Latar merupakan
elemen yang dapat mempengaruhi gagasan dari suatu teks. Detil
berfungsi sebagai kontrol informasi dengan menampilkan informasi
yang menguntungkan penulis teks sebagai penyampaian citra
kepada khalayak. Maksud berusaha mengungkap makna-makna
tertentu yang ingin disampaikan baik eksplisit maupun implisit
dengan melihat penggunaan bahasa yang digunakan.46
Pada elemen ini peneliti menemukan data sebagai berikut:
Tabel 4.3 Elemen Semantik
Hal yang diamati Temuan Data
Latar Jika kalian yang masih pacaran terus merasa
bahwa masa-masa pacaran kalian
menakjubkan, ada suka-duka, senang-sedih,
tertawa-menangis dan sebagainya, maka
kalian telah absolutely wrong, jelas sekali
salah
Sebab, tidak akan kalian dapati kesejatian
semuanya itu dalam pacaran.
Detil Selain tidak mendapatkan pahala, pacaran
hanyalah berisi jebakan dosa setiap saatnya.
Menjadi jalan juga dalam rangka menuju
perbuatan dosa besar, yaitu zina. Berapa
4 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 ,
Hlm.78.
61
banyak mereka yang berzina karena pacaran
pada awalnya? Sangat banyak.
Maksud .Jika kalian ingin mendapatkan kesejatian
cinta dan bahagia, maka kalian akan
mendpatkannya di dalam mahligai
pernikahan. Selain itu ada pahala yang tak
dapat diperoleh oleh mereka yang masih
single. Buktikan sendiri!
a. Latar.
Latar pada teks ini dimulai permasalahan cinta sejati dimana
banyak yang salah arah dengan mencari cinta sejati melalui
berpacacaran. Banyak yang melalui berbagai kisah pacaran dari suka
dan duka, sedih dan tawa, tangisan dan duka, dimana itu merupakan
cara yang salah dalam mencari kesejatian cinta tersebut. Ini karena
cara tersebut merupakan suatu yang tidak diridhai oleh Allah.SWT
dan akan mendapat dosa.
b. Detil.
Detil yang disampaikan penulis pada teks ini adalah efek buruk
dari berpacaran tersebut, yakni dosa dan terjerumus ke zina. Pada
teks ini penulis ingin menunjukkan bahwa salah satu terbukanya
perbuatan zina berawal dari berpacaran dan sangat banyak orang
yang terjerumus.
c. Maksud.
Secara eksplisit, maksud yang hendak ditunjukkan penulis
adalah mahligai pernikahan merupakan satu-satunya cara yang ingin
62
mendapatkan kesejatian cinta dan kebahagiaan hidup daripada
berpacaran. Kemudian, terdapat makna implisit yang hendak
ditunjukkan yang terdapat pada kalimat berikut ini:
“Selain itu ada pahala yang tak dapat diperoleh oleh mereka
yang masih single. Buktikan sendiri!”
Pada kalimat ini, penulis seakan mengajak kepada khalayak
untuk segera mungkin melepas status lajang dan melakukan
pernikahan karena adanya pahala tersebut.
2. Sintaksis.
Sintaksis merupakan elemen yang melihat penempatan kata-
kata sehingga menjadi kalimat yang utuh. Sintaksis Sintaksis juga
merupakan bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan
seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Elemen ini terbagi
menjadi tiga subkategori, yakni koherensi (kata penghubung),
bentuk kalimat, dan kata ganti.47 Pada elemen ini peneliti
menemukan data berikut:
a. Koherensi.
Koherensi merupakan pertalian atau penghubung antarkata,
antarproposisi, dan antarkalimat. Koherensi digunakan ketika ada
kata hubung sebagai penghubung antar kalimat yang mungkin
berlainan. Koherensi pada teks yang berjudul “Cinta Sejati Hanya
Dalam Pernikahan” terdapat pada kalimat berikut:
Jika kalian ingin mendapatkan kesejatian cinta dan bahagia,
maka kalian akan mendapatkannya di dalam mahligai
pernikahan.
5 Aris badara, Analisis Wacana : Teori, Metode, dan Penerapannya pada
Wacana Media, Penerbit Kencana, Jakarta, 2015, Hlm.126.
63
Pada kalimat di atas, terdapat kata penghubung “jika…,
maka…” yang menyatakan syarat dan termasuk klausa yang
kedudukannya bertingkat. Penulis ingin menjelaskan bahwa syarat
untuk mendapatkan kesejatian cinta dan kebahagiaan adalah melalui
mahligai pernikahan.
b. Bentuk Kalimat.
Segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis,
yaitu prinsip kausalitas dimana apakah A yang menjelaskan B atau
B yang menjelaskan A. hal ini dapat menentukan makna yang
dibentuk oleh struktur kalimat. Bentuk kalimat yang terdapat pada
teks ini juga terdapat pada kalimat di atas yang bisa disederhanakan
menjadi kalimat berkut:
Kalian akan mendapatkan kesejatian cinta dan bahagia di
S P O
dalam mahligai pernikahan
K
Pada kalimat di atas bisa terlihat bahwa kalimat tersebut
merupakan kalimat aktif dimana seseorang menjadi subjek dari
pernyataan. Penggunaan Kata “kalian” pada bagian pertama kalimat
sekaligus sebagai subjek bermakna bahwa penulis ingin
memberikan pesan tertentu kepada khalayak yakni berupa syarat
mendapat kesejatian cinta dan bahagia.
c. Kata Ganti..
Kata ganti merupakan elemen yang berfungsi menggantikan
suatu kata agar kata tersebut tidak digunakan secara berulang-ulang
sehingga teks tersebut akan terasa nyaman untuk dibaca. Ia juga
berfungsi sebagai alat posisi seorang komunikator berada. Ketika
64
menggunakan kata ‘saya’ atau ‘kami’, maka hal itu merupakan sikap
dari komunikator semata. Namun, ketika menggunakan kata ‘kita’,
maka tidak ada batas antara komunikator dan khalayak sebagai
representasi sikap bersama.
Kata ganti yang sering digunakan pada teks di atas adalah kata
ganti “kalian” dimana kata ganti ini merujuk pada orang kedua.
Memang, tidak ada kata ganti orang pertama pada teks ini sebagai
representasi komunikator dalam menyampaikan pesan. Namun,
adanya kata ganti pada orang kedua tersebut bisa menunjukkan
adanya batas antara komunikator dan komunikan.
Kemudian, bisa juga ditemukan kata ganti “mereka” pada salah
satu kalimat dimana menunjukkan tampaknya tidak ada hubungan
antara komunikator dengan komunikan tersebut dalam penyaluran
pesan.
3. Stilistik.
Stilistik mengamati style atau cara seorang komunikator
menyampaikan makna atau inti dari suatu pesan tertentu. Hal ini
sering disebut juga sebagai gaya bahasa. Pada teks ini, bisa dilihat
bahasa yang digunakan cukup gaul sehingga tidak sepenuhnya
memerhatikan penggunaan sintaksis yang tepat.48 Hal ini terdapat
pada kalimat berikut:
“Jika kalian yang masih pacaran terus merasa bahwa masa-
masa pacaran kalian menakjubkan, ada suka-duka, senang-
sedih, tertawa-menangis dan sebagainya, maka kalian telah
absolutely wrong, jelas sekali salah.”
6 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis,
Yogyakarta, 2011, Hlm.235.
65
Penggunaan kalimat asing absolutely wrong pada kalimat di
atas menunjukkan penggunaan bahasa asing sebagai bagian dari
bahasa gaul yang digunakan agar menarik perhatian para khalayak.
Sebab, kebanyakan khalayak yang melihat konten tersebut berusia
remaja hingga dewasa awal sehingga dapat memberikan kenyamana
khalayak yang melihatnya.
2. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi teks pada judul
“Pernikahan Ajang Mencari Pahala”
Gambar 4.2
Tampilan Postingan Berjudul “Pernikahan Ajang Mencari Pahala”
Dalam analisis teks ini, penulis memfokuskan strategi wacana
yang dilakukan serta teknik penulisan yang dipakai dilihat
berdasarkan struktur makro, superstruktur, struktur mikro, dan
struktur mikro yang terdiri dari elemen tematik, skematik, semantik,
sintaksis, stilistik, retoris. Pada teks ini, peneliti menemukan adanya
66
pesan implisit gerakan atau ajakan untuk menikah muda yakni pada
elemen semantik setelah dianalisis
a. Struktur Makro (Tematik)
Elemen ini mengarahkan kepada gambaran umum suatu teks.
Elemen ini juga disebut sebagai inti, gagasan utama, atau ringkasan
pada suatu teks. Elemen inilah yang menerangkan topik teks
tersebut. Menurut Van Dijk, suatu topik atau tema dapat didukung
oleh subtopik-subtopik lainnya. Tujuannya adalah sebagai penguat
dan dari gagasan inti atau tema suatu teks.49
Tema secara umum yang ditemukan pada postingan
“Pernikahan Ajang Mencari Pahala” adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Elemen Tematik
Hal yang diamati Temuan Data
Tema/topik yang diutamkan
dalam suatu teks pada postingan
“Pernikahan Ajang Mencari
Pahala” pada akun instagram
@gerakannikahmuda.
Jika ada yang saat ini sudah
berkepala 3 tapi belum
menikah, maka sungguh dia
telah menyia-nyiakan waktu
yang dia miliki. Sebab,
menikah adalah tentang ibadah
dalam mendapatkan pahala
yang tidak dapat didapatkan
oleh mereka yang bujangan.
Sebab, menikah adalah tentang
ibadah dalam mendapatkan
7 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004,
Hlm.75.
67
pahala yang tidak dapat
didapatkan oleh mereka yang
bujangan.
Pada elemen tematik ini, penulis ingin menjelaskan bahwa
menikah merupakan ibadah sehingga akan mendapatkan pahala
terutama pahala tertentu yang tidak akan didapatkan oleh yang
ajang. Teks ini juga sekaligus sebagai nasihat bagi yang sudah
berusia 30-an yang belum menikah dan mereka akan merasa rugi.
b. Superstruktur (skematik).
Skematik merupakan bentuk umum yang terstruktur pada
sebuah teks dengan memiliki alur yang biasanya terdiri dari
pendahuluan, isi, dan penutup. Dalam menyampaikan suatu pesan
tertentu, penulis mengatur strategi terkait pesan inti dengan
menonjolkan pada bagian tertentu hal yang ingin disampaikan lebih
menonjol, baik itu pada bagian awal, pertengahan, maupun akhir
dari suatu teks. Hal inilah yang menurut Van Dijk dilakukan agar
suatu teks secara kesatuan memiliki makna inti tertentu yang hendak
disampaikan dengan mempertimbangkan urutan subtopik-subtopik
untuk mendukung gagasan inti pada teks tersebut.50
Pada elemen ini peneliti menemukan data sebagai berikut:
8 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis,
Yogyakarta, 2011, Hlm.200.
68
Tabel 4.5 Elemen Tematik
Judul Pernikahan Ajang Mencari Pahala.
Lead Jika ada yang saat ini sudah berkepala 3 tapi
belum menikah, maka sungguh dia telah menyia-
nyiakan waktu yang dia miliki. Sebab, menikah
adalah tentang ibadah dalam mendapatkan pahala
yang tidak dapat didapatkan oleh mereka yang
bujangan.
.
Story Pada elemen ini, data yang didapatkan adalah isi
dari teks tersebut dimulai dari pengantar (lead)
yang berupa anjuran, kemudian diterangkan hal-
hal yang akan didapatkan dari anjuran tersebut.
Lalu, diakhiri dengan penegasan anjuran yang
disampaikan sebelumnya di bagian pengantar
(lead)
Komentar Mencari nafkah untuk istri dan anak salah
satunya, ini adalah amal sholeh yang
keutamaannya bahkan tidak dimiliki oleh sholat,
puasa dan ibadah lainnya. Amal sholeh ini dapat
menghapus dosa yang tidak dapat dihapuskan
oleh ibadah lainnya, serta nafkah setiap
rupiahnya adalah merupakan sedekah kita bagi
istri dan anak.
Memiliki anak yang sholeh termasuk di dalam
keutamaan ibadah ini, sebab normalnya tidak
69
mungkin seseorang memiliki anak jika belum
menikah. Memiliki anak yang sholeh akan
membuat seseorang memiliki kesempatan
mendapatkan pahala jariyyah, yaitu pahala yang
tidak akan terputus pahalanya meskipun kita
sudah meninggal.
1. Judul dan Lead.
Judul sebuah teks berperan besar dalam melihat tema yang
digunakan dalam sebuah teks, sedangkan lead merupakan pengantar
suatu teks sebelum membahas subtopik-subtopik yang berhubungan
dengan tema tersebut. Judul “Pernikahan Ajang Mencari Pahala”
dapat mempertegas elemen temantik yang dibahas di atas, yakni
bahwa pernikahan adalah ibadah dengan pahala sebagai imbalan
yang akan didapatkan.
2. Story (situasi).
Elemen story merupakan bagian dari super struktur yang
menggambarkan isi keseluruhan dari sebuah teks. Salah satu
subkategori elemen ini adalah situasi yang menggambarkan proses
jalannya suatu peristiwa dalam teks.
Rangkaian kesatuan teks ini diawali dengan anjuran terutama
kepada usia 30-an yang belum menikah untuk segera menikah
karena jika tidak mereka telah membuang waktu mereka. Hal ini
dipertegas dengan adanya pahala tersendiri bagi mereka yang
menikah dan tidak akan didapatkan oleh yang bujangan. Maka, hal
itu dipertegas pada paragraf selanjutnya dengan contoh-contoh
perbuatan yang akan mendapat pahala seperti memberi nafkah
70
kepada anak dan istri dimana akan menghapus dosa-dosa yang tidak
bisa dilakukan dengan ibadah harian lainnya. Kemudian, dilanjutkan
dengan memiliki anak yang sholeh dimana akan mendapatkan
pahala amal jariyyah atau pahala yang tidak akan terputus dari anak
walaupun sudah meninggal. Lalu, teks ini diakhiri dengan anjuran
kembali berupa Pertanyaan terutama kepada yang usianya kepala
tiga untuk menikah sesegera mungkin.
3. Komentar.
Pada bagian ini peneliti menemukan contoh yang mendukung
lead yang disebutkan seperti memberi nafkah pada istri dan anak
dimana akan mendapatkan pahala tersendiri dan memiliki anak yang
sholeh dimana amalannya tidak akan terputus sampai akhir hayat.
c. Struktur Mikro
1. Semantik.
Elemen ini berusaha mencari makna tertentu yang ingin
ditekankan baik bersifa eksplisit (tersurat) maupun implisit
(tersirat). Elemen ini terdiri atas tiga subkategori, yakni latar, detil,
dan maksud. Latar merupakan elemen yang dapat mempengaruhi
gagasan dari suatu teks. Detil berfungsi sebagai kontrol informasi
dengan menampilkan informasi yang menguntungkan penulis teks
sebagai penyampaian citra kepada khalayak. Maksud berusaha
mengungkap makna-makna tertentu yang ingin disampaikan baik
eksplisit maupun implisit dengan meliha penggunaan bahasa yang
digunakan.51
9 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 ,
Hlm.78.
71
Pada elemen ini, peneliti menemukan data sebagai berikut:
Tabel 4.6 Elemen Semantik
Hal yang diamati Temuan Data
Latar Jika ada yang saat ini sudah berkepala 3 tapi
belum menikah, maka sungguh dia telah
menyia-nyiakan waktu yang dia miliki. Sebab,
menikah adalah tentang ibadah dalam
mendapatkan pahala yang tidak dapat
didapatkan oleh mereka yang bujangan.
Detil Mencari nafkah untuk istri dan anak salah
satunya, ini adalah amal sholeh yang
keutamaannya bahkan tidak dimiliki oleh
sholat, puasa dan ibadah lainnya. Amal sholeh
ini dapat menghapus dosa yang tidak dapat
dihapuskan oleh ibadah lainnya, serta nafkah
setiap rupiahnya adalah merupakan sedekah
kita bagi istri dan anak.
Memiliki anak yang sholeh termasuk di dalam
keutamaan ibadah ini, sebab normalnya tidak
mungkin seseorang memiliki anak jika belum
menikah. Memiliki anak yang sholeh akan
membuat seseorang memiliki kesempatan
mendapatkan pahala jariyyah, yaitu pahala
yang tidak akan terputus pahalanya meskipun
kita sudah meninggal.
72
Maksud Serta keutamaan lainnya. Lantas, apa yang
membuatmu berat menikah wahai jomblo
kepala tiga?
a. Latar.
Latar teks ini dimulai dengan anjuran kepada muda-mudi
terutama yang berusia 30-an untuk menyegerakan pernikahan
karena sebagai ibadah dengan mendapat pahala yang tidak akan
didapatkan oleh para bujangan. Mereka sungguh membuang waktu
sia-sia bagi yang tidak menyegerakannya. Kemudian, dari lead yang
disajikan penulis ingin memberikan anjuran terutama kepada
mereka yang usianya menginjak tiga puluh tahun ke atas untuk
menyegerakan menikah agar tidak membuang-buang waktu mereka
secara sia-sia.
b. Detil.
Detil yang hendak disampaikan adalah berupa contoh atau
keutamaan dalam pernikahan yakni menafkahi keluarga dan
memiliki anak yang sholeh. Keutamaan tersebut hanya akan
didapatkan jika melalui pernikahan. Selain itu, bagi yang memiliki
anak yang sholeh maka akan ada amalan atau pahala yang tidak akan
terputus walaupun sudah meninggal dunia.
c. Maksud.
Makna eksplisit yang bisa ditemukan pada teks ini adalah masih
banyak keutamaan lain yang bisa didapatkan yang tidak bisa
disebutkan satu per satu pada teks tersebut jika melakukan
pernikahan. Kemudian, makna implisit yang bisa ditarik adalah
menikah bukanlah sesuatu yang berat karena banyak keutamaan
73
yang didapatkan seperti yang disebutkan di atas. Maka, menikah
adalah solusi terbaik dalam mendapatkan pahala Allah.SWT
2. Sintaksis.
Sintaksis merupakan elemen yang melihat penempatan kata-
kata sehingga menjadi kalimat yang utuh. Sintaksis Sintaksis juga
merupakan bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan
seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.52 Elemen ini terbagi
menjadi tiga subkategori, yakni koherensi (kata penghubung),
bentuk kalimat, dan kata ganti. Pada elemen ini peneliti menemukan
data berikut:
a. Koherensi.
Koherensi merupakan pertalian atau penghubung antarkata,
antarproposisi, dan antarkalimat. Koherensi digunakan ketika ada
kata hubung sebagai penghubung antar kalimat yang mungkin
berlainan. Koherensi pada teks yang berjudul “Pernikahan Ajang
Mencari Pahala” terdapat pada kalimat berikut:
Jika ada yang saat ini sudah berkepala 3 tapi belum menikah,
maka sungguh dia telah menyia-nyiakan waktu yang dia miliki.
Pada kalimat di atas terdapat kata penghubung “jika…,
maka…” yang menyatakan syarat. Penulis ingin menunjukkan
bahwa orang yang belum menikah terutama yang sudah berkepala
tiga akan membuang-buang waktu.
10 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 ,
Hlm.85.
74
b. Bentuk Kalimat.
Elemen sintaksis ini berhubungan dengan cara berpikir logis,
yaitu prinsip kausalitas dimana apakah A yang menjelaskan B atau
B yang menjelaskan A. hal ini dapat menentukan makna yang
dibentuk oleh struktur kalimat. Bentuk kalimat yang terdapat pada
teks ini juga terdapat pada kalimat berikut ini:
Sebab, menikah adalah tentang ibadah dalam mendapatkan
S P
pahala yang tidak dapat didapatkan oleh mereka yang bujangan.
O K
Pada kalimat di atas bisa terlihat bahwa kalimat tersebut
merupakan kalimat aktif dimana seseorang menjadi subjek dari
pernyataan. Penempatan kata menikah pada subjek atau pada awal
kalimat menjadi dasar penulis untuk menerangkan bahwa menikah
adalah ibadah tentu akan mendapat pahala da nada pahala yang tidak
didapatkan bujangan.
c. Kata Ganti.
Kata ganti merupakan elemen yang berfungsi menggantikan
suatu kata agar kata tersebut tidak digunakan secara berulang-ulang
sehingga teks tersebut akan terasa nyaman untuk dibaca. Ia juga
berfungsi sebagai alat posisi seorang komunikator berada. Ketika
menggunakan kata ‘saya’ atau ‘kami’, maka hal itu merupakan sikap
dari komunikator semata. Namun, ketika menggunakan kata ‘kita’,
maka tidak ada batas antara komunikator dan khalayak sebagai
representasi sikap bersama.
Pada teks ini, kata ganti yang peneliti temukan adalah dia dan –
mu dimana kata dia merujuk pada orang ketiga dan kemungkinan
75
tidak ada interaksi dengan komunikator. Sementara itu, kata –mu
merujuk pada orang kedua yang berupa seruan. Tidak ada kata ganti
orang pertama atau dari komunikator sendiri yang digunakan.
3. Stilistik.
Stilistik mengamati style atau cara seorang komunikator
menyampaikan makna atau inti dari suatu pesan tertentu. Hal ini
sering disebut juga sebagai gaya bahasa. Pada bagian ini, peneliti
menemukan kalimat berikut:
“Serta keutamaan lainnya. Lantas, apa yang membuatmu
berat menikah wahai jomblo kepala tiga?”
Pada kalimat di atas, terdapat kata yang menggunakan
ungkapan atau idiom yang digarisbawahi di atas dimana ini
ditujukan kepada muda-mudi yang terutama sudah menginjak usia
tiga puluh tahun ke atas. Penggunaan kata jomblo menerangkan
orang yang masih bujangan sehingga akan terasa enak bagi khalayak
untuk membacanya.
3. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi teks pada judul “Menikahlah
Agar Bahagia”.
Gambar 4.3
Tampilan postingan berjudul “Menikahlah Agar Bahagia”
76
Dalam analisis teks ini, penulis memfokuskan strategi wacana
yang dilakukan serta teknik penulisan yang dipakai dilihat
berdasarkan struktur makro, superstruktur, struktur mikro, dan
struktur mikro yang terdiri dari elemen tematik, skematik, semantik,
sintaksis, stilistik, retoris. Pada teks ini, peneliti menemukan adanya
pesan implisit gerakan atau ajakan untuk menikah muda yakni pada
elemen semantik setelah dianalisis
a. Struktur Makro (tematik).
Elemen ini mengarahkan kepada gambaran umum suatu teks.
Elemen ini juga disebut sebagai inti, gagasan utama, atau ringkasan
pada suatu teks. Elemen inilah yang menerangkan topik teks
tersebut. Menurut Van Dijk, suatu topik atau tema dapat didukung
oleh subtopik-subtopik lainnya. Tujuannya adalah sebagai penguat
dan dari gagasan inti atau tema suatu teks.
Tema secara umum yang ditemukan pada postingan “Menikahlah
Agar Bahagia” adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Elemen Tematik
Hal yang diamati Temuan Data
Tema/topik yang diutamkan
dalam suatu teks pada postingan
“Menikahlah Agar Bahagia” pada
akun instagram
@gerakannikahmuda.
Tidak selamanya pernikahan berakhir
bahagia,
Tetapi jelas, kebahagiaan dapat
dirasakan
salah satunya dengan jalan menikah
Pada elemen ini penulis ingin menekankan bahwa menikah
merupakan salah satu jalan menuju kebahagiaan walaupun tidak
selamanya berakhir bahagia karena mungkin berbagai faktor, ujian,
77
atau cobaan yang akan dialami ke depannya. Maka, bagi yang ingin
merasakan bahagia bisa menempuh jalan ini.
b. Superstruktur (Skematik).
Skematik merupakan bentuk umum yang terstruktur pada
sebuah teks dengan memiliki alur yang biasanya terdiri dari
pendahuluan, isi, dan penutup. Dalam menyampaikan suatu pesan
tertentu, penulis mengatur strategi terkait pesan inti dengan
menonjolkan pada bagian tertentu hal yang ingin disampaikan lebih
menonjol, baik itu pada bagian awal, pertengahan, maupun akhir
dari suatu teks. Hal inilah yang menurut Van Dijk dilakukan agar
suatu teks secara kesatuan memiliki makna inti tertentu yang hendak
disampaikan dengan mempertimbangkan urutan subtopik-subtopik
untuk mendukung gagasan inti pada teks tersebut.53
Pada elemen ini peneliti menemukan data sebagai berikut:
Tabel 4.8 Elemen Skematik
Judul Menikahlah Agar Bahagia
Lead Tidak selamanya pernikahan berakhir bahagia,
Tetapi jelas, kebahagiaan dapat dirasakan
salah satunya dengan jalan menikah
Story Pada elemen ini, data yang didapatkan adalah isi
teks dimulai dari pengantar (lead), kemudian
dilanjutkan dengan uraian-uraian yang mendukung
pernyataan lead di atas. Lalu, di akhiri dengan
kalimat yang mempertegas lead di atas tersebut.
11 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis,
Yogyakarta, 2011, Hlm.200.
78
Komentar Kebahagiaan yang jelas setelah menikah adalah
bahwa kita telah melaksanakan ibadah yang
sebagian orang belum pernah melakukannya
Kebahagiaan yang lainnya adalah bahwa
kita termasuk umat yang diakui oleh Rasulullah
1. Judul dan Lead.
Judul sebuah teks berperan besar dalam melihat tema yang
digunakan dalam sebuah teks, sedangkan lead merupakan pengantar
suatu teks sebelum membahas subtopik-subtopik yang berhubungan
dengan tema tersebut. Judul “Menikahlah Agar Bahagia” dapat
mempertegas elemen temantik yang dibahas di atas, yakni bahwa
menikah ialah salah satu jalan mencapai kebahagiaan. Kemudian,
hal ini disusul dengan lead yang menerangkan bahwa meskipun
pernikahan tidak selamanya berakhir bahagia, setidaknya kita sudah
berusaha menempuh kebahagiaan melalui jalan menikah.
2. Story (situasi).
Elemen story merupakan bagian dari super struktur yang
menggambarkan isi keseluruhan dari sebuah teks. Salah satu
subkategori elemen ini adalah situasi yang menggambarkan proses
jalannya suatu peristiwa dalam teks.
Rangkaian kesatuan teks ini diawali dengan pernyataan bahwa
menikah merupakan jalan menempuh kebahagiaan meskipun akhir
dari pernikahan tidak selalu bahagia. Paragraf selanjutnya
menjelaskan sebab telah diraihnya kebahagiaan tersebut sebagai
pelengkap lead teks tersebut. Sebab kebahagiaan yang disebutkan di
antaranya adalah telah melaksanakan ibadah yang mungkin belum
79
pernah dilakukan orang lain sebelumnya (bujangan) dan bahagia
karena melaksanakan sunnah Rasulullah.Saw. Bahkan, hal ini
dipertegas pada bagian akhir paragraf dengan hadis Rasulullah.Saw
yang menerangkan bahwa menikah merupakan sunnah nabi dan
yang tidak mengikuti Sunnah-Nya bukan termasuk golongan-Nya.
3. Komentar.
Pada bagian ini peneliti menemukan komentar penulis yakni
berupa sebab menikah akan mendapatkan kebahagiaan yakni karena
menjalankan ibadah dan juga mengikuti Sunnah Rasulullah.Saw.
c. Struktur Mikro.
1. Semantik.
Semantik merupakan elemen yang hendak berusaha mencari
atau menekankan makna tertentu pada suatu teks baik yang berifat
tersurat (eksplisit) maupun tersirat (implisit). Elemen ini terdiri atas
tiga subkategori, yakni latar, detil, dan maksud. Latar merupakan
elemen yang dapat mempengaruhi gagasan dari suatu teks. Detil
berfungsi sebagai kontrol informasi dengan menampilkan informasi
yang menguntungkan penulis teks sebagai penyampaian citra
kepada khalayak. Maksud berusaha mengungkap makna-makna
tertentu yang ingin disampaikan baik eksplisit maupun implisit
dengan melihat penggunaan bahasa yang digunakan.54
Pada elemen ini peneliti menemukan data sebagai berikut:
12 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 ,
Hlm.78.
80
Tabel 4.9 Elemen Semantik
Hal yang diamati Temuan Data
Latar tidak selamanya pernikahan berakhir bahagia,
tetapi jelas, kebahagiaan dapat dirasakan
salah satunya dengan jalan menikah
Detil kebahagiaan yang jelas setelah menikah adalah
bahwa kita telah melaksanakan ibadah yang
sebagian orang belum pernah melakukannya
kebahagiaan yang lainnya adalah bahwa
kita termasuk umat yang diakui oleh
Rasulullah
Maksud "menikah adalah Sunnahku, barang siapa yang
tidak menyukai
Sunnahku, maka bukan golonganku" (Al
Hadits)
a. Latar.
Latar pada teks ini dimulai dengan menegaskan bahwa menikah
adalah jalan menuju bahagia yang bisa ditempuh. Walaupun tidak
berakhir bahagia, setidaknya menikah merupakan usaha untuk
menempuh jalan bahagia itu.
b. Detil.
Detil yang disampaikan berupa sebab seseorang bakal bahagia
jika menempuhnya melalui pernikahan. Sebab-sebab tersebut
diantaranya yakni menikah merupakan ibadah dan beribadah tentu
akan mendapat pahala dari Allah.SWT. Kemudian, menikah
81
merupakan suatu yang disunnahkan oleh Rasulullah.Saw dan yang
melakukannya maka akan termasuk umatnya.
c. Maksud.
Pada elemen ini penulis menyisipkan hadis Rasulullah.Saw
berikut:
“Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan
golonganku !” . (HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)
Dari hadis di atas, secara ekplisit penulis menggunakan hadis
tersebut untuk memberitahukan kepada khalayak sebagai penjelas
bahwa menikah adalah sunnah nabi dan jika menjalankannya akan
mendapat kebahagiaan. Sementara itu, secara implisit penulis
menggunakan hadis itu untuk mengajak muda-mudi untuk
menyegerakan pernikahan.
2. Sintaksis.
Sintaksis merupakan elemen yang melihat penempatan kata-
kata sehingga menjadi kalimat yang utuh. Sintaksis Sintaksis juga
merupakan bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan
seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Elemen ini terbagi
menjadi tiga subkategori, yakni koherensi (kata penghubung),
bentuk kalimat, dan kata ganti.55 Pada elemen ini peneliti
menemukan data berikut:
a. Koherensi.
Koherensi merupakan pertalian atau penghubung antarkata,
antarproposisi, dan antarkalimat. Koherensi digunakan ketika ada
13 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 ,
Hlm.85.
82
kata hubung sebagai penghubung antar kalimat yang mungkin
berlainan. Koherensi pada teks yang berjudul “Menikahlah Agar
Bahagia” ditemukan pada kalimat berikut:
“tidak selamanya pernikahan berakhir bahagia, tetapi jelas,
kebahagiaan dapat dirasakan salah satunya dengan jalan
menikah”
Pada kalimat di atas, kata hubung yang digunakan adalah tetapi
yang menunjukkan “menggabungkan pertentangan”. Penulis ingin
menunjukkan bahwa memang menikah tidak selalu berakhir dengan
kebahagiaan, namun memang menikah merupakan jalan menuju
kebahagiaan.
b. Bentuk Kalimat.
Elemen sintaksis ini berhubungan dengan cara berpikir logis,
yaitu prinsip kausalitas dimana apakah A yang menjelaskan B atau
B yang menjelaskan A. hal ini dapat menentukan makna yang
dibentuk oleh struktur kalimat. Bentuk kalimat yang terdapat pada
teks ini juga terdapat pada kalimat berikut ini:
kebahagiaan yang lainnya adalah bahwa kita termasuk umat
S
yang diakui oleh Rasulullah.
P
Pada kalimat ini ditemukan bahwa kalimat tersebut bersifat
pasif yang artinya seseorang menjadi objek dari pernyataan. Penulis
ingin menegaskan kepada khalayak bahwa siapa yang mengikuti
sunnah Rasulullah.Saw yang dalam hal ini menikah, maka akan
termasuk golongan umatnya.
c. Kata Ganti.
83
Kata ganti merupakan elemen yang berfungsi menggantikan
suatu kata agar kata tersebut tidak digunakan secara berulang-ulang
sehingga teks tersebut akan terasa nyaman untuk dibaca. Ia juga
berfungsi sebagai alat posisi seorang komunikator berada. Ketika
menggunakan kata ‘saya’ atau ‘kami’, maka hal itu merupakan sikap
dari komunikator semata. Namun, ketika menggunakan kata ‘kita’,
maka tidak ada batas antara komunikator dan khalayak sebagai
representasi sikap bersama.
Pada teks di atas, kata ganti yang sering muncul adalah kita.
Artinya, tidak ada sekat antara komunikator dan komunikan
sehingga khalayak sebagai representasi sikap bersama. Komunikator
memposisikan keadaan dirinya sama dengan komunikan dimana ia
seseorang yang juga perlu diberi nasihat-nasihat tertentu.
3. Stilistik.
Stilistik mengamati style atau cara seorang komunikator
menyampaikan makna atau inti dari suatu pesan tertentu. Hal ini
sering disebut juga sebagai gaya bahasa. Pada bagian ini, peneliti
tidak menemukan gaya bahasa tertentu yang digunakan penulis
konten tersebut.
84
4. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi teks pada judul “yang
membuat nikah susah adalah gengsinya”
Gambar 4.4
Tampilan Postingan berjudul “yang membuat nikah susah adalah gengsinya”
Dalam analisis teks ini, penulis memfokuskan strategi wacana
yang dilakukan serta teknik penulisan yang dipakai dilihat
berdasarkan struktur makro, superstruktur, struktur mikro, dan
struktur mikro yang terdiri dari elemen tematik, skematik, semantik,
sintaksis, stilistik, retoris. Pada teks ini, peneliti menemukan adanya
pesan implisit gerakan atau ajakan untuk menikah muda yakni pada
elemen semantik setelah dianalisis
a. Struktur Makro (Tematik).
Elemen ini mengarahkan kepada gambaran umum suatu teks.
Elemen ini juga disebut sebagai inti, gagasan utama, atau ringkasan
pada suatu teks. Elemen inilah yang menerangkan topik teks
tersebut. Menurut Van Dijk, suatu topik atau tema dapat didukung
oleh subtopik-subtopik lainnya. Tujuannya adalah sebagai penguat
dan dari gagasan inti atau tema suatu teks.
85
Tema secara umum yang ditemukan pada postingan “yang
membuat nikah susah adalah gengsinya” adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Elemen Tematik
Hal yang diamati Temuan Data
Tema/topik yang diutamkan
dalam suatu teks pada postingan
“yang membuat nikah susah
adalah gengsinya” pada akun
instagram @gerakannikahmuda.
yang membuat nikah susah
adalah gengsinya,
padahal gengsi itu bukan rukun
nikah guys
.
Pada elemen tematik ini, penulis ingin menjelaskan bahwa
kebanyakan nikah menjadi hambatan karena gengsi itu sendiri, takut
sesuatu hal akan mengganggu dirinya ketika menikah. Kemudian,
diperjelas dengan pernyataan bahwa gengsi bukan termasuk rukun
nikah sehingga sebaiknya ditinggalkan.
b. Superstruktur (Skematik).
Skematik merupakan bentuk umum yang terstruktur pada
sebuah teks dengan memiliki alur yang biasanya terdiri dari
pendahuluan, isi, dan penutup. Dalam menyampaikan suatu pesan
tertentu, penulis mengatur strategi terkait pesan inti dengan
menonjolkan pada bagian tertentu hal yang ingin disampaikan lebih
menonjol, baik itu pada bagian awal, pertengahan, maupun akhir
dari suatu teks. Hal inilah yang menurut Van Dijk dilakukan agar
suatu teks secara kesatuan memiliki makna inti tertentu yang hendak
86
disampaikan dengan mempertimbangkan urutan subtopik-subtopik
untuk mendukung gagasan inti pada teks tersebut.56
Pada elemen ini peneliti menemukan hal berikut:
4.11 Elemen Skematik
Judul yang membuat nikah susah adalah gengsinya
Lead yang membuat nikah susah adalah gengsinya
padahal gengsi itu bukan rukun nikah guys
Story Pada elemen ini, terlihat bahwa teks ini dimulai
dengan adanya pengantar (lead) dalam memulai
uraian masalah, kemudian dilanjutkan dengan
paragraf sebagai pelengkap dan pendukung lead di
atas. Lalu, di akhiri dengan solusi yang ditawarkan
dari masalah tersebut.
Komentar menikahlah karena engkau niatkan untuk ibadah
menikahlah tanpa melihat pernikahan adalah ajang
pamer
1. Judul dan Lead.
Judul berfungsi untuk mengamati tema atau gagasan inti dari
sebuah teks, sedangkan lead berfungsi sebagai pengantar suatu teks
sebelum membahas topik utama lebih dalam. Judul “yang membuat
nikah susah adalah gengsinya” sudah cukup menjelaskan elemen
tematik di atas yakni gengsi sebagai hambatan pernikahan.
Kemudian, pengantar (lead) pada teks ini hendak menjelaskan
14 Aris badara, Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya pada
Wacana Media, Penerbit Kencana, Jakarta, 2015, Hlm.115.
87
gengsi merupakan hambatan seseorang untuk menikah dan
dipertegas dengan menyatakan gengsi bukan rukun nikah.
2. Story (Situasi).
Elemen story merupakan bagian dari super struktur yang
menggambarkan isi keseluruhan dari sebuah teks. Salah satu
subkategori elemen ini adalah situasi yang menggambarkan proses
jalannya suatu peristiwa dalam teks. Dalam kesatuan rangkaian teks
ini, diawali dengan pengantar bahwa menuruti gengsi hanya akan
menghambat pernikahan dan gengsi bukan rukun nikah. Kemudian,
pada paragraf selanjutnya ditambahkan pelengkap permasalahan
bahwa gengsi selain menghambat pernikahan juga akan menambah
beban pernikahan nantinya. Maka, pada akhir teks penulis
memberikan solusi agar menikah diniatkan untuk ibadah kepada
Allah.SWT dan bukan sebagai ajang pamer.
3. Komentar.
Pada elemen ini penulis menemuka solusi dari penulis bagi
muda-mudi agar jalannya pernikahan diniatkan sebagai ibadah
kepada Allah.SWT dan bukan dijadikan ajang pamer pasangannya.
c. Struktur Mikro.
1. Semantik.
Semantik merupakan elemen yang hendak berusaha mencari
atau menekankan makna tertentu pada suatu teks baik yang berifat
tersurat (eksplisit) maupun tersirat (implisit). Elemen ini terdiri atas
tiga subkategori, yakni latar, detil, dan maksud. Latar merupakan
elemen yang dapat mempengaruhi gagasan dari suatu teks. Detil
berfungsi sebagai kontrol informasi dengan menampilkan informasi
yang menguntungkan penulis teks sebagai penyampaian citra
88
kepada khalayak. Maksud berusaha mengungkap makna-makna
tertentu yang ingin disampaikan baik eksplisit maupun implisit
dengan melihat penggunaan bahasa yang digunakan.57
Pada elemen ini peneliti menemukan data berikut:
Tabel 4.12 Elemen Semantik
Hal yang diamati Temuan Data
Latar yang membuat nikah susah adalah gengsinya
padahal gengsi itu bukan rukun nikah guys
Detil buat apa nurutin gengsi kalo kamu gak nikah-
nikah guys
buat apa gengsi diturutin kalo cuma bikin
beban nikah?
Maksud menikahlah karena engkau niatkan untuk
ibadah
menikahlah tanpa melihat pernikahan adalah
ajang pamer
.
a. Latar.
Latar pada teks ini dimulai dengan hambatan pernikahan yang
disebabkan karena gengsi. Sikap gengsi merupakan suatu yang harus
dihindari.
15 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 , Hlm.78.
89
b. Detil.
Detil yang hendak disampaikan adalah akibat jika menuruti
gengsi tersebut yakni terhambat dalam melakukan pernikahan dan
menambah beban pikul pernikahan itu sendiri.
c. Maksud.
Makna yang hendak disampaikan pada teks ini secara eksplisit
adalah agar menikah itu diniatka karena Allah.SWT sebagai ibadah,
bukan niat lain seperti ajang dalam memamerkan pasangan.
Sementara itu, makna implisit yang hendak disampaikan yakni agar
menyegerakan pernikahan dengan menghilangkan segala sesuatu
yang menghambatnya seperti gengsi tersebut.
2. Sintaksis.
Sintaksis merupakan elemen yang melihat penempatan kata-
kata sehingga menjadi kalimat yang utuh. Sintaksis Sintaksis juga
merupakan bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan
seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.58 Elemen ini terbagi
menjadi tiga subkategori, yakni koherensi (kata penghubung),
bentuk kalimat, dan kata ganti. Pada elemen ini peneliti menemukan
data berikut:
a. Koherensi.
Koherensi merupakan pertalian atau penghubung antarkata,
antarproposisi, dan antarkalimat. Koherensi digunakan ketika ada
kata hubung sebagai penghubung antar kalimat yang mungkin
16 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 ,
Hlm.85.
90
berlainan. Koherensi pada teks di atas ditemukan pada kalimat
berikut:
yang membuat nikah susah adalah gengsinya, padahal
gengsi itu bukan rukun nikah guys.
Pada kalimat di atas, kata hubung yang digunakan adalah
padahal yang menunjukkan “menggabungkan mempertentangkan
atau mengkontraskan”. Penulis ingin menyampaikan bahwa gengsi
bukan suatu hal yang baik yang hanya menghambat pernikahan.
b. Bentuk Kalimat.
Elemen sintaksis ini berhubungan dengan cara berpikir logis,
yaitu prinsip kausalitas dimana apakah A yang menjelaskan B atau
B yang menjelaskan A. hal ini dapat menentukan makna yang
dibentuk oleh struktur kalimat. Bentuk kalimat yang terdapat pada
teks ini juga terdapat pada kalimat berikut ini:
buat apa nurutin gengsi kalo kamu gak nikah-nikah guys?
P O
buat apa gengsi diturutin kalo cuma bikin beban nikah?
S P
Pada kalimat-kalimat di atas, kalimat pertama bersifat kalimat
aktif dimana seseorang menjadi subjek dari pernyataan, sedangkan
kalimat kedua bersifat pasif dimana seseorang menjadi objek dari
pernyataan. Penulis ingin menerangkan pada kedua kalimat ini
bahwa sifat gengsi hanya akan menghambat segala aktifitas
termasuk menikah dan hanya akan menambah beban pernikahan itu
sendiri.
91
c. Kata Ganti.
Kata ganti merupakan elemen yang berfungsi menggantikan
suatu kata agar kata tersebut tidak digunakan secara berulang-ulang
sehingga teks tersebut akan terasa nyaman untuk dibaca. Ia juga
berfungsi sebagai alat posisi seorang komunikator berada. Ketika
menggunakan kata ‘saya’ atau ‘kami’, maka hal itu merupakan sikap
dari komunikator semata. Namun, ketika menggunakan kata ‘kita’,
maka tidak ada batas antara komunikator dan khalayak sebagai
representasi sikap bersama.59
Pada teks ini, kata ganti yang sering muncul adalah kata kamu
dimana merujuk pada orang kedua, yakni komunikan. Kata ganti
tersebut bertujuan sebagai seruan kepada komunikan untuk
melakukan suatu hal yang diharapkan komunikator.
3. Stilistik.
Stilistik mengamati style atau cara seorang komunikator
menyampaikan makna atau inti dari suatu pesan tertentu. Hal ini
sering disebut juga sebagai gaya bahasa.60 Pada teks ini, bisa dilihat
bahasa yang digunakan cukup gaul sehingga tidak sepenuhnya
memerhatikan penggunaan sintaksis yang tepat. Hal ini terdapat
pada kalimat berikut:
yang membuat nikah susah adalah gengsinya, padahal
gengsi itu bukan rukun nikah guys.
17 Aris badara, Analisis Wacana : Teori, Metode, dan Penerapannya pada
Wacana Media, Penerbit Kencana, Jakarta, 2015, Hlm.126.
18 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis,
Yogyakarta, 2011, Hlm.235.
92
Pada kalimat di atas terdapat kata guys yang merupakaan kata
dari bahasa Asing. Kata tersebut digunakan sebagai bahasa gaul
sehingga dapat diserap dengan nyaman oleh khalayak terutama para
muda-mudi yang melihat konten yang disertai dengan teks tersebut.
5. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi teks pada judul “Pernikahan
adalah Ibadah Seumur Hidup”.
Gambar 4.5
Tampilan Postingan berjudul “Pernikahan Adalah Ibadah Seumur Hidup”
Dalam analisis teks ini, penulis memfokuskan strategi wacana
yang dilakukan serta teknik penulisan yang dipakai dilihat
berdasarkan struktur makro, superstruktur, struktur mikro, dan
struktur mikro yang terdiri dari elemen tematik, skematik, semantik,
sintaksis, stilistik, retoris. Pada teks ini, peneliti menemukan adanya
pesan implisit gerakan atau ajakan untuk menikah muda yakni pada
elemen semantik setelah dianalisis
a. Struktur Makro (Tematik).
Struktur ini mengarah kepada gambaran umum dari sebuah teks
yang suka disebut sebagai inti, gagasan utama, dan ringkasan.
Tematik berarti topik yang dibahas pada suatu teks. Elemen ini
93
biasanya dilengkapi dengan subtopik-subtopik yang berkaitan untuk
medukung tema atau topik tersebut. Tema secara umum yang
ditemukan pada postingan “Pernikahan adalah Ibadah Seumur
Hidup” adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Elemen Tematik
Hal yang diamati Temuan Data
Tema/topik yang diutamkan
dalam suatu teks pada postingan
“Pernikahan adalah Ibadah
Seumur Hidup” pada akun
instagram @gerakannikahmuda.
Pernikahan adalah ibadah
seumur hidup
sungguh sayang bagi mereka
yang belum
bersegera menunaikan ibadah
ini
Pada elemen tematik ini, penulis hendak menjelaskan bahwa
pernikahan merupakan ibadah dengan jaminan kebaikan dan pahala
seumur hidup, maka akan disayangkan bagi yang belum
menyegerakannya.
b. Superstruktur (Skematik).
Skematik merupakan bentuk umum yang terstruktur pada
sebuah teks dengan memiliki alur yang biasanya terdiri dari
pendahuluan, isi, dan penutup. Dalam menyampaikan suatu pesan
tertentu, penulis mengatur strategi terkait pesan inti dengan
menonjolkan pada bagian tertentu hal yang ingin disampaikan lebih
menonjol, baik itu pada bagian awal, pertengahan, maupun akhir
dari suatu teks. Hal inilah yang menurut Van Dijk dilakukan agar
suatu teks secara kesatuan memiliki makna inti tertentu yang hendak
94
disampaikan dengan mempertimbangkan urutan subtopik-subtopik
untuk mendukung gagasan inti pada teks tersebut.61
Pada elemen ini peneliti menemukan hal berikut:
Tabel 4.14 Elemen Skematik
Judul Pernikahan adalah Ibadah Seumur Hidup
Lead sungguh sayang bagi mereka yang belum
bersegera menunaikan ibadah ini
Story Pada elemen ini, terlihat bahwa teks dimulai dari
pengantar (lead), kemudian disusul dengan
kalimat yang mendukung lead di atas. Lalu pada
bagian akhir paragraph merupakan solusi untuk
mendukung lead atau pengantar tersebut
Komentar menikahlah karena engkau niatkan untuk ibadah
menikahlah karena dengannya engkau akan
semakin dekat dengan Taqwa
1. Judul dan Lead.
Judul berfungsi untuk mengamati tema atau gagasan inti dari
sebuah teks, sedangkan lead berfungsi sebagai pengantar suatu teks
sebelum membahas topik utama lebih dalam. Judul “Pernikahan
adalah Ibadah Seumur Hidup” dapat menggambarkan elemen
tematik yang sebelumnya disebutkan di atas. Kemudian, lead di atas
sebagai pengantar hendak menunjukkan bahwa akan merasa rugi
orang-orang yang belum menikah karena menikah adalah ibadah
19 Aris badara, Analisis Wacana : Teori, Metode, dan Penerapannya pada
Wacana Media, Penerbit Kencana, Jakarta, 2015, Hlm.115.
95
yang dijamin seumur hidup. Maka menunda-nunda pernikahan
sangat tidak dianjurkan.
2. Story (situasi).
Elemen story merupakan bagian dari super struktur yang
menggambarkan isi keseluruhan dari sebuah teks. Salah satu
subkategori elemen ini adalah situasi yang menggambarkan proses
jalannya suatu peristiwa dalam teks. Dalam kesatuan rangkaian teks
ini, diawali dengan pernyataan bahwa menikah adalah ibadah
seumur hidup dan akan merugi orang yang menunda ibadah ini.
Kemudian dipertegas pada kalimat selanjutnya berupa pertanyaan
untuk mempertegas lead di atas. Lalu, di akhiri dengan saran agar
menikah diniatkan untuk ibadah untuk lebih dekat kepada takwa dan
ridha Allah.SWT.
3. Komentar.
Komentar yang peneliti temukan pada teks ini berupa saran
kepada khalayak agar menyegerakan pernikahan dengan niat ibadah
karena Allah.SWT sehingga lebih mendekatkan kepada takwa.
c. Struktur Mikro.
1. Semantik.
Semantik merupakan elemen yang hendak berusaha mencari
atau menekankan makna tertentu pada suatu teks baik yang berifat
tersurat (eksplisit) maupun tersirat (implisit). Elemen ini terdiri atas
tiga subkategori, yakni latar, detil, dan maksud. Latar merupakan
elemen yang dapat mempengaruhi gagasan dari suatu teks. Detil
berfungsi sebagai kontrol informasi dengan menampilkan informasi
yang menguntungkan penulis teks sebagai penyampaian citra
kepada khalayak. Maksud berusaha mengungkap makna-makna
96
tertentu yang ingin disampaikan baik eksplisit maupun implisit
dengan melihat penggunaan bahasa yang digunakan.62
Pada elemen ini peneliti menemukan data sebagai berikut:
Tabel 4.15 Elemen Semantik
Hal yang diamati Temuan Data
Latar Pernikahan adalah ibadah seumur hidup
Detil sungguh sayang bagi mereka yang belum
bersegera menunaikan ibadah ini
apa alasan kamu menundanya guys?
Maksud menikahlah karena engkau niatkan untuk
ibadah
menikahlah karena dengannya engkau akan
semakin dekat dengan Taqwa
.
a. Latar.
Latar yang hendak disampaikan pada teks ini adalah pernikahan
merupakan ibadah yang dijamin seumur hidup pahala dan
kebaikannya oleh Allah.SWT.
b. Detil.
Detil yang hendak disampaikan adalah akan merugi orang yang
belum menyegerakan atau menunda pernikahan walaupun ada
alasan tersendiri untuk hal tersebut.
20 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 ,
Hlm.78.
97
c. Maksud.
Makna ekplisit yang hendak disampaikan pada teks ini adalah
agar menikah diniatkan hanya untuk beribadah kepada Allah.SWT
untuk lebih dekat kepada takwa, sedangkan makna implisit teks
tersebut adalah penulis mengajak untuk menyegerakan menikah
dengan niat yang baik.
2. Sintaksis.
Sintaksis merupakan elemen yang melihat penempatan kata-
kata sehingga menjadi kalimat yang utuh. Sintaksis Sintaksis juga
merupakan bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan
seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.63 Elemen ini terbagi
menjadi tiga subkategori, yakni koherensi (kata penghubung),
bentuk kalimat, dan kata ganti. Pada elemen ini peneliti menemukan
data berikut:
a. Koherensi.
Koherensi merupakan pertalian atau penghubung antarkata,
antarproposisi, dan antarkalimat. Koherensi digunakan ketika ada
kata hubung sebagai penghubung antar kalimat yang mungkin
berlainan. Koherensi pada teks di atas ditemukan pada halaman
berikut:
“Menikahlah karena engkau niatkan untuk ibadah”
Pada kalimat di atas, terdapat kata hubung karena yang
menyatakan sebab. Dalam hal ini, penulis menegaskan bahwa niat
untuk ibadah merupakan sebab melakukan pernikahan.
21 Alex Sobur, Analisis Teks Media:Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis semiotik, dan Analisis Framing, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 ,
Hlm.85.
98
b. Bentuk Kalimat.
Elemen sintaksis ini berhubungan dengan cara berpikir logis,
yaitu prinsip kausalitas dimana apakah A yang menjelaskan B atau
B yang menjelaskan A. hal ini dapat menentukan makna yang
dibentuk oleh struktur kalimat. Bentuk kalimat yang terdapat pada
teks ini juga terdapat pada kalimat berikut ini:
sungguh sayang bagi mereka yang belum bersegera
S
menunaikan ibadah ini
P O
Kalimat yang disajikan di atas merupakan kalimat yang bersifat
aktif sehingga seseorang menjadi subjek dari pernyataan. Penulis
ingin menerangkan bahwa akan merugi bagi mereka yang belum
menempuh atau menunda pernikahan.
c. Kata Ganti.
Kata ganti merupakan elemen yang berfungsi menggantikan
suatu kata agar kata tersebut tidak digunakan secara berulang-ulang
sehingga teks tersebut akan terasa nyaman untuk dibaca. Ia juga
berfungsi sebagai alat posisi seorang komunikator berada. Ketika
menggunakan kata ‘saya’ atau ‘kami’, maka hal itu merupakan sikap
dari komunikator semata. Namun, ketika menggunakan kata ‘kita’,
maka tidak ada batas antara komunikator dan khalayak sebagai
representasi sikap bersama.
Kata ganti yang digunakan pada kalimat di atas adalah mereka,
kamu, dan engkau. Kata mereka merujuk pada orang ketiga yang
tidak terlibat proses komunikasi dengan komunikator. Kata kamu
dan engkau merujuk pada orang kedua dimana komunikator
99
menggunakannya sebagai seruan untuk menyampaikan pesan
tertentu.
3. Stilistik.
Stilistik mengamati style atau cara seorang komunikator
menyampaikan makna atau inti dari suatu pesan tertentu. Hal ini
sering disebut juga sebagai gaya bahasa. Pada bagian ini, peneliti
menemukan kalimat berikut:
“apa alasan kamu menundanya guys?”
Pada kalimat di atas terdapat kata guys yang merupakaan kata
dari bahasa Asing. Kata tersebut digunakan sebagai bahasa gaul
sehingga dapat diserap dengan nyaman oleh khalayak terutama para
muda-mudi yang melihat konten yang disertai dengan teks tersebut.
6. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi Kognisi Sosial.
Kognisi sosial berkaitan dengan proses berproduksinya suatu
teks dengan berbagai pengaruh yang ada. Dalam pandangan Van
Dijk, hal ini berkaitan dengan kesadaran mental wartawan atau
pembuat teks sehingga teks tersebut dibuat. Penelitian pada elemen
ini bertujuan untuk membongkar makna tersirat yang ada dalam teks
sehingga akan kelihatan lebih jelas. Maka, akan terlihat
penggunaan, makna, dan ideologi yang digunakan penulis. Hal ini
menunjukkan pula bahwa seorang penulis teks bisa jadi bukan orang
yang netral, melainkan dipengaruhi oleh bermacam nilai,
pengalaman, dan ideologi yang didapatkan dari kehidupannya.64
22 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis,
Yogyakarta, 2011, Hlm.259.
100
Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian
melalui kognisi sosial ini.
Untuk melakukan penelitian pada tahap elemen ini, peneliti
mewancarai langsung pemilik akun instagram @gerakannikahmuda,
saudara La Ode Munafar, di kantornya yang berlokasi di Bantul,
Yogyakarta. Kemudian, untuk menambah khazanah keilmuan
mengenai pernikahan muda atau dini menurut hukum Islam serta
meminta pendapat mengenai fenomena pernikahan muda disertai
dengan munculnya berbagai akun berisi pesan-pesan ajakan untuk
melakukan pernikahan,peneliti juga mewancarai pakar mengenai
pernikahan muda tersebut, yakni Ustad Masyturi.
Awal terbentuknya @gerakannikahmuda dimulai dari gerakan
Indonesia Tanpa Pacaran dimana dalam wawancara dengan beliau
serta ditulis dalam bukunya berjudul Indonesia Tanpa Pacaran
dibentuk karena dua fungsi, yakni jomblo karena Allah.SWT dan
menikah. Maka, menurut Kak Ode diperlukan akun yang lebih
spesifik lagi mengenai fungsi menikah tersebut. Maka terbentuklah
akun @gerakannikahmuda yang ada sampai saat ini.
Menurut Kak Ode, postingan-postingan yang ada pada akun
@gerakannikahmuda sebenarnya mengarah kepada pemahaman,
yakni mengenai pernikahan itu sendiri. Maka, akun tersebut bersifat
edukatif. Pemahaman tersebut diberikan terutama kepada khalayak
muda-mudi yang sudah baligh. Dalam hal ini Kak Ode menegaskan
bahwa masalah tentang pernikahan sendiri dibutuhkan pemahaman
yang mendalam dari berbagai segi dan sudut pandang yang ada.
“Jika mereka sudah siap, maka mereka secara sendiri
otomatis akan melakukan pernikahan. Karena yang saya
101
pahami manusia bergerak dipengaruhi oleh pemahamannya.
Ketika pemahaman mereka sudah matang maka otomatis
mereka sendiri akan melakukan pernikahan.”65
Mengenai masalah pernikahan di atas, hal ini setara dengan
pendapat Ustad Masturi bahwa dalam melakukan pernikahan
dibutuhkan pemahaman. Bahkan, dalam Islam tegasnya sebenarnya
tidak melihat usia berapa seseorang dikatakan layak untuk menikah,
melainkan seberapa besar ukuran seseorang memiliki pemahaman
mengenai pernikahan. Pemahaman tersebut yang paling pertama
adalah tujuan dari pernikahan itu sendiri atau yang disebut sebagai
maqasyid as syariah. Salah satu tujuan Islam dalam maqasyid as
syariah tersebut adalah memelihara keturunan. Maka menurut
beliau, pernikahan merupakan kegiatan atau ibadah dalam rangka
memelihara keturunan dan itu merupakan pemahaman dasar yang
harus dimiliki.
“Nikah adalah dalam rangka menjaga keturunan, itu yang
utama. Sehingga dalam hal ini islam mengatur. Salah satu
untuk menjaga keturunan adalah kejelasan nasab. Jadi,
seorang anak itu harus jelas bapaknya siapa atau ibunya
siapa atau garis keturunannya. Sehingga dari situlah
diharamkannya zina. Kenapa zina itu diharamkan, karena ini
nasabnya gak jelas, ibunya jelas tapi bapaknya nggak jelas
gitu. Maka dalam agama itu hal inilah yang salah satunya
diatur. Nah, sehingga dalam pernikahan itu tadi atau dalam
menjaga keturunan tadi, itu banyak rangkaiannya. Karena
keturunan itu harus kondisinya baik, harus aman, nyaman,
dan sebagainya. Maka dibingkai dalam sebuah lembaga
namanya lembaga pernikahan. Jadi, seorang keturunan ketika
itu hidup di tengah rumah tangga yang baik, yang
diidentifikasi dalam Al-Quran itu yakni sakinah, mawaddah,
warahmah, maka keturunannya itu akan menjadi keturunan
23 Hasil wawancara dengan pemilik akun Instagram @Gerakannikahmuda, La
ode munafar, 9 Mei 2018.
102
yang baik nantinya. Jadi itulah sebenarnya tujuan daripada
pernikahan. Sehingga umur atau batasan berapakah umur
pernikahan dalam Islam itu diatur, ya itu tidak dibatasi
dengan umur berapa, tapi tujuannya tadi yaa menunjukkan
hal itu.”66
Kemudian, penggunaan media sosial Instagram menurut Kak
Ode bisa dibilang efektif karena sesuai dengan tren saat ini dimana
sangat banyak yang menggunakan media sosial instagram terutama
anak muda. Memang, beliau menyatakan pula bahwa
@gerakannikahmuda juga memiliki media sosial lain seperti
facebook dan Line. Namun, saat ini khalayak yang lebih dominan
berada di Instagram karena disertai gambar dengan quotes yang
menarik sehingga lebih efektif dalam mewacanakan
@gerakannikahmuda tersebut.
“Untuk fokus kami yakni di Instagram karena pada tahun
2015 hingga 2016 saat itu Instagram lagi masa hits-nya dan
sering dipakai anak muda dimana mereka lebih tertarik
kepada dunia visual sehingga kami membuat akun tersebut
dengan dibentuk pula tim-tim khusus yang membuat desain,
menulis, dan tim-tim yang fokus dalam memberikan
pemahaman kepada muda-mudi khususnya yang berusia 15-
25 tahun.”67
Maka, dalam menyusun konten-konten tersebut Kak Ode tidak
sendirian, melainkan dibantu oleh tim-tim khusus diantaranya yang
bertugas membuat desain dan memberikan teks atau kata-kata yang
sesuai sehingga gerakan tersebut menjadi lebih efektif.
24 Hasil Wawancara dengan Ustad Masturi, 5 Juli 2018. 25 Hasil wawancara dengan pemilik akun Instagram @Gerakannikahmuda, La
ode munafar, 9 Mei 2018.
103
Lalu, mengenai kriteria target khalayak yang difokuskan
menurut Kak Ode adalah muda-mudi terutama antara usia 15-25
tahun. Umur 15 tahun sudah bisa difokuskan karena menurut beliau
usia tersebut seseorang sudah dianggap baligh meskipun belum
datang tanda-tandanya secara biologis.
“Menurut kami, 15 tahun seyoganya sudah termasuk dewasa
walaupun faktanya usia tersebut mereka lebih dewasa secara
biologis daripada pemikiran. Namun tetap jika meraka sudah
mulai usia 15 tahun walaupun belum ada tanda-tanda baligh
baik laki-laki maupun perempuan itu sudah bisa dianggap
dewasa. Hal ini setara dengan dalil atau hadis
Rasulullah.Saw yakni ketika para sahabat hendak berperang
namun Rasulullah.Saw melarang salah satu anak dibawah
umur yang belum baligh dan menegaskan kepadanya untuk
menunggu dua hingga tiga tahun sampai berumur lima belas
tahun sehingga boleh berperang. Maka, para ulama
berpendapat bahwa seorang anak yang berusia 15 tahun
walaupun belum ada tanda-tanda baligh sudah dianggap
dewasa dimana ia sudah mulai dibebani hukum Islam dan
begitu pula hukum yang ada di negaranya.”68
Kemudian, berdasarkan teori psikologi perkembangan
Hurlock, usia muda 15-25 tahun tersebut dibagi menjadi dua fase,
yakni fase remaja akhir dan fase dewasa awal. Namun, menurut Kak
Ode, kedua fase tersebut bukan menjadi pertimbangan karena pada
usia-usia tersebut memang terjadi pendewasaan secara biologis,
bukan pemahaman. Tidak ada jaminan bahwa orang pada fase
dewasa awal akan tinggi pemahamannya dan fase remaja akhir
pemahamannya tidak setinggi dewasa awal. Hal ini menurut beliau
berdasarkan pengamatanya ketika mengisi pelatihan-pelatihan
26 Hasil wawancara dengan pemilik akun Instagram @Gerakannikahmuda, La
ode munafar, 9 Mei 2018.
104
bahwa orang yang berusia dua puluh ke atas pun sifatnya belum bisa
dikatakan dewasa meskipun sedikit. Maka @gerakannikahmuda
berusaha hadir dalam memberikan pemahaman kepada mereka.
“Gerakan Nikah Muda menginginkan bahwa ketika mereka
sudah mulai dewasa secara biologis, maka harus diimbangi
dengan pemikiran yang matang. Pun ini terbukti ketika saya
mengisi acara anak SMA masih ada diantara mereka yang
pemikiranya masih kekanak-anakan begitu pula yang kuliah.
Maka pemberian pemahaman ini sangat penting bagi mereka
melihat pada kedua fase tersebut memang pemikiran mereka
masih lemah dan baru dikatakan dewasa secara biologis.
Maka kami berusaha mendidik kedewasaannya secara
matang. Pun ada pula yang berusia 24 hingga 25 tahun namun
pemikiran belum matang sehigga perlu juga diberikan
pemahaman.”69
Terkait pernikahan muda menurut Islam, sebenarnya tidak ada
batas usia yang dikatakan layak seperti yang disebutkan
sebelumnya. Hal yang paling utama adalah kedewasaan pemikiran
atau pemahaman seseorang. Hal ini dipertegas oleh Ustad Masturi
dimana bahkan pada zaman Rasululullah.SAW ada yang sudah
menikah walaupun belum mencapai usia remaja. Dia adalah Aisyah
R.A, istri Rasulullah.Saw.
“Makanya seperti pernikahan para sahabat dulu. Rasulullah
sendiri dikisahkan dalam sirah nabawiyah itu bahwa sayyidah
Aisyah itu umurnya 7 tahun dan usia ketika digauli itu adalah
9 tahun gitu. Tapi, dalam sejarahnya dan ketika nabi
meninggal sayyidah Aisyah usianya 16 atau 17 tahun gitu, tapi
dalam sirah tersebut sayyidah Aisyah ini tidak pernah merasa
diekploitasi, dipaksa, tapi justru beliau merasakan
kebahagiaan bersama dengan suaminya yakni
Rasulullah.Saw. artinya kalau kita melihat usia ini ya ini usia
27 Hasil wawancara dengan pemilik akun Instagram @Gerakannikahmuda, La
ode munafar, 9 Mei 2018.
105
muda dan kalau orang sekarang menyebutnya perkawinan
dini gitu. Dan zaman-zaman itu, pernikahan dalam bingkai
Islam itu ya seperti itu jadi ukurannya atau targetnya bukan
usia, tapi adalah bagaimana kesiapan seorang individu untuk
membangun rumah tangga atau bertanggung jawab terhadap
rumah tangga itu. Itu hal yang utama.”70
Kesiapan membangun dan bertanggung jawab terhadap rumah
tangganya menjadi indikator utama. Beliau menambahkaankan
kisah lain dimana ada pula sahabat Rasulullah.Saw yakni Usamah
bin Zaid yang pada usia 17 tahun sudah memimpin pasukan muslim
yang banyak. Lalu, pada zaman kekhalifahan pun banyak pemimpin
muslim yang masih usia remaja sudah bisa menaklukkan sebagian
wilayah tertentu, seperti Muhammad Al-Fatih menaklukkan
konstantinonpel dan Muhammad Qasim yang memimpin pasukan
Bani Umayyah menaklukkan India.
“Artinya ketika pada usia itu kemungkinan besar sudah
menikah gitu. Jadi, kalau memimpin perang saja sudah bisa
pada usia itu, apalagi memimpin rumah tangga lebih
sederhana sekali kan gitu. Jadi kalau dalam agama itu tidak
diukur pada usia berapa, tapi maqasid atau tujuan syariat tadi
sudah bisa difungsikan dan dijalankan atau tidak.”71
Menurut beliau, pernikahan yang baik adalah pernikahan yang
bisa menciptakan suasana yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Hal ini menurut beliau tentu memerlukan persiapan baik dari calon
istri maupun suami. Ketika mereka sudah ada persiapan, maka hal
itu tidak menjadi masalah bagi mereka. Sementara itu, pernikahan
muda atau dini menurut beliau adalah ketika dua pasangan yang
28 Hasil Wawancara dengan Ustad Masturi, 5 Juli 2018. 29 Hasil Wawancara dengan Ustad Masturi, 5 Juli 2018.
106
hendak menikah namun tidak memiliki persiapan apa-apa sehingga
dikhawatirkan tujuan pernikahan tidak akan tercapai.
“Seorang pemuda yang usianya tua 40 tahun sekali pun
misalnya, tapi kalau dia tidak siap untuk menikah, ilmu
tentang pernikahan, persiapannya tidak ada, belum bisa
bertanggung jawab, belum bisa bekerja, maka itu tidak
mungkin untuk menjadi seorang suami yang baik begitu. Jadi
yang lebih penting dalam agama itu adalah persiapan itu
tadi.”72
Persiapan-persiapan pernikahan tersebut sejatinya sudah bisa
dilaksanakan sejak dini dan orang tua memiliki peran tersebut.
Seorang bapak menyiapkan anak laki-lakinya menjadi seorang
suami dan seorang ibu menyiapkan anak perempuannya menjadi
seorang istri. Persiapan yang bisa dilakukan menurut beliau terbagi
ke dalam kategori-kategori berikut:
1. Persiapan rohani, diantaranya siap berkorban, menerima takdir,
siap menerima ketetapan hukum Allah.SWT, dan siap
menjemput janji Allah.SWT yaitu sakinah, mawaddah,
warahmah.
2. Persiapan intelektual, yaitu pengetahuan tentang seluk beluk
pernikahan seperti motivasi nikah, tujuan menikah, kriteria
milih jodoh, mengenal pasangan, mendidik anak, problematika
rumah tangga, komunikasi rumah tangga, dan sebagainya.
3. Persiapan emosional, yaitu mengontrol emosi baik suami
maupun istri karena ada kesadaran bahwa mereka akan hidup
dengan orang lain.
30 Hasil Wawancara dengan Ustad Masturi, 5 Juli 2018.
107
4. Persiapan sosial, yaitu hidup mandiri tanpa bergantung kepada
orang tua.
“Inikan persiapan-persiapan semua jadi ketika ia sudah
bersiap, maka seorang pasangan laki-laki dan perempuan
atau suami dan istri itu maka ia siap menikah, sementara
kalau ia belum siap, maka usia berapa pun, ia akan rusak
rumah tangganya. Berapa banyak orang yang menikah,
usianya sudah tua, tapi karena ia tidak tahu tentang lembaga
pernikahan, maka bubar aja rumah tangganya dan hancur.”73
Gerakan Nikah Muda yang dirintis Kak Ode berlaku untuk
seluruh Indonesia terutama pada muda-mudi sebagai target gerakan
tersebut untuk memberikan nilai-nilai pemahaman tentang
pernikahan. Maka, tipologi gerakan yang tepat berdasarkan tipe
perubahan yang diinginkan besar perubahannya adalah gerakan
redemptif (redemptive movement), yaitu merupakan gerakan yang
bertujuan mengubah perilaku perseorangan secara menyeluruh.
Kemudian, tipologi gerakan yang tepat berdasarkan tujuan adalah
gerakan reformis, yaitu gerakan yang ingin mengubah sebagian
institusi dan nilai.
Respon yang diterima akun tersebut berbagai macam.
Tantangan yang diterima pada akun @gerakannikahmuda
kebanyakan berasal dari orang-orang kelas atas seperti psikolog,
wartawan, dan sebagainya. Pada masyarakat awam pun sebenarnya
tidak ada yang mempermasalahkan.
“Makanya Gerakan Nikah Muda sendiri menurut kami ada
masalah misalnya ketika dihubungi wartawan, dibenturkan
dengan psikolog atau orang berpendidikan tinggi sejenis
31 Hasil Wawancara dengan Ustad Masturi, 5 Juli 2018
108
kemudian dihubungkan dengan survey permasalahan nikah
muda, jadi masalahnya ya disitu-situ saja. ”74
Adanya postingan-postingan yang seakan menggerakkan para
khalayak untuk menikah dikonfirmasi dan diverifikasi oleh Kak
Ode. Bagi Kak Ode sendiri, sebenarnya diarahkan kepada
pemahaman. Namun, terkadang beliau melihat para khalayak yang
mengambil makna terlalu dalam. Beliau berusaha mengutamakan
pemberian pemahaman.
“Cuma kadangkan orang misalnya ada yang melihat foto atau
tulisan kode-kodean untuk menikah dan terlalu fokus
mendalam kesana, padahal postingan-postingan tersebut
lebih mengutamakan ke arah pemahaman pernikahan itu
sendiri. Jika ada postingan yang mungkin terkesan mengajak
kepada pernikahan atau seruan yang romantis itu sebenarnya
hanya pada tataran bagaimana anak muda hari ini tuh
menyegerakan menikah.”75
Bagi beliau, menyegerakan dengan tergesa-gesa merupakan
hal yang berbeda. Menyegerakan berarti membuat sedikit lebih
cepat namun diiringi dengan persiapan menambah pemahaman
menikah, sedangkan tergesa-gesa berarti buru-buru tanpa persiapan.
Maka memberikan pemahaman merupakan suatu hal yang krusial
bagi akun @gerakannikahmuda.
Memang, postingan-postingan yang ada di Instagram
terkadang menyentuh pada perasaan. Memang seperti itu rata-rata
postingan pada instagram mengarah ke perasaan. Maka, perlu
32 Hasil wawancara dengan pemilik akun Instagram @Gerakannikahmuda, La ode munafar, 9 Mei 2018 33 Hasil wawancara dengan pemilik akun Instagram @Gerakannikahmuda, La
ode munafar, 9 Mei 2018
109
strategi dalam mengatur konten dakwah kepada anak muda agar
dipahami khalayak lebih nyaman.
Mengenai masalah konten, menurut Kak Ode hal yang ingin
diberikan sesungguhnya adalah berupa pemahaman dan berusaha
menghindari masalah rasa atau perasaan. Hal itu yang membedakan
akun @gerakannikahmuda dengan akun-akun sejenis lainnya yang
terlalu fokus di perasaan.
“Saya menulis buku-buku itu ya walaupun saya menulis cinta
dan cinta itu kan soal rasa, tapi saya tidak pernah mendorong
generasi muda itu untuk fokud di rasa, justru saya
menitikberatkan pada pemahaman, karena menurut saya itu
kalau rasa ya soal like and dislike, tapi pemahaman itulah
yang menurut saya justru yang mendarah daging, dan itu yang
menurut saya yang membedakan dengan akun-akun lain
karena kami sesama tim sama-sama kooperatif berusaha
bagaimana caranya menghindari soal rasa. Ya karena soal
rasa itu kadang membuat orang semangat tetapi tidak bisa
bertahan lama, dan yang bisa bertahan lama itu soal
pemahaman keimanannya. Nah itu yang dimiliki di akun
Gerakan Nikah Muda pun di Indonesia Tanpa Pacaran
makanya konten-konten selalu fokus pada pemikiran.”76
Memang, menurut beliau jika bicara mengenai konten, konten
masalah percintaan yang memang saat ini disenangi oleh muda-
mudi. Setiap konten mengenai masalah percintaan bahkan pada
buku sekali pun menurut beliau selalu menjadi best seller. Oleh
karena itu, Kak Ode selalu berusaha menekankan timnya untuk
mengurangi fokus di perasaan karena mengingat keadaan anak muda
saat ini dengan berbagai problematika yang ada.
34 Hasil wawancara dengan pemilik akun Instagram @Gerakannikahmuda, La
ode munafar, 9 Mei 2018.
110
“Justru saya selalu tekankan kurangi perasaam karena rasa
anak muda saat ini bisa dibilang sangat besar sekali. Kalau
rasa yang besar ini dipancingkan dengan rasa saja tanpa ada
pemahaman, nah itu bahaya. Semua tim menulis dan desain
itu diarahkan untuk lebih fokus kepada pemahaman karena
menurut ulama generasi muda saat ini itu lagi mundur-
mundurnya terutama dalam berpikir atau pemikiran.”
Sementara itu, menurut Ustad Masturi ketika melihat
fenomena di media sosial mengenai adanya akun-akun yang
menggerakkan untuk menyegerakan pernikahan secara dini, hal ini
berkaitan dengan masalah tanggung jawab dan sebagai pemberi
masukan kepada masyarakat. Beliau memulai dengan menyatakan
bahwa seorang anak menjadi tanggung jawab orang tua berkaitan
dengan mau seperti apa anak tersebut.
“Jadi, anak itu seperti apa ya itu tanggung jawab keluarga
seperti hadis yang disebutkan bahwa Rasulullah.SAW
bersabda:”Sesungguhnya setiap anak atau bayi kondisinya
dalam keadaan fitrah”. Fitrah itu suci. Suci itu apa? Bisa
diwarnai baik bisa diwarnai jelek gitu. Itu namanya fitrah.
Tinggal siapa yang mewarnainya maka pada hadis berikutnya
adalah “maka kedua orang tuanya yang menjadikannya
yahudi, yang menjadikannya majusi, yang menjadikan
nasrani.”
“Setiap pertanggung jawaban yang diterima di akhirat kelak
sebelum yang lain-lainnya, yang pertama diminta
pertanggung jawaban adalah bapak dan ibunya. Kemudian
yang bertanggung jawab terhadap kondisi masyarakat disini
adalah negara. Jadi, negaralah yang akan bertanggung jawab
dalam menjamin ketentraman anggota masyarakatnya. Jadi,
kita tidak bisa menuntut siapa-siapa, tetapi yang paling
pertama yang kita tuntut sebelum yang lain-lain adalah
keluarga kemudian Negara, begitu.”77
35 Hasil Wawancara dengan Ustad Masturi, 5 Juli 2018.
111
Maka, menurut beliau jika ada akun-akun yang telah
disebutkan sebelumnya, maka akun tersebut ingin mengambil peran
dalam suatu masyarakat. Konsekuensi logisnya adalah berarti akun
tersebut hendak mengambil peran tanggung jawab juga. Maka
tanggung jawab tersebut harus diberikan pula.
“Maka ketika ada akun-akun seperti itu, maka akun tiu harus
menyiapkan dirinya untuk bertanggung jawab juga. Nah apa
kira2 pertanggung jawaban yang kira-kira mesti
dilaksanakan? Yakni itu tadi, bukan hanya sekedar
memberikan dorongan, tetapi dia juga harus memberikan
persiapan. Ya itu yang harus dilakukan, ya baik itu persiapan
rohani, intelektual, emosional, sosial, dan persiapan
materi.”78
Tanggung jawab yang bisa diberikan menurut beliau adalah
memberikan pemahaman mengenai ilmu pernikahan sendiri lebih
mendalam dengan memberikan pelatihan misalnya bagi yang
hendak menjadi calon suami dan istri terutama mengenai persiapan-
persiapan yang telah disebutkan di atas. Maka menurut beliau hal itu
tidak akan menjadi masalah selama akun tersebut bertanggung
jawab dalam memberikan postingannya.
Kemudian, jika dilihat dari sudut pandang user, maka menurut
beliau seseorang yang melihat suatu akun harus melihat background
yang dimiliki dengan mencari tahu lebih dalam dan jangan mudah
terlalu percaya.
“Jelas orangnya siapa, agendanya apa, programnya apa, itu
harus dijelaskan gitu. Karena kalau enggak yaa namanya di
internet kan apa saja bisa dilaksanakan disana. Jadi, menurut
36 Hasil Wawancara dengan Ustad Masturi, 5 Juli 2018.
112
saya tidak ada masalah sih ada akun-akun itu apalagi di
jaman sekarang ini. Tetapi, ketika kita mengambil peran
disitu, akun yang bertanggung jawab maka ia akan pula
mempersiapkan dari semuanya, mulai dari persiapan
pelatihannya, sampai kepada melatih untuk bertanggung
jawab.”79
Selanjutnya, dari sudut pandang user pula menurut beliau hal
yang penting adalah bijak dan cerdas dalam mengambil suatu
informasi, jangan mudah terbawa begitu saja terutama oleh
perasaan. Informasi tersebut harus dikonfirmasi kembali sehingga
tidak menyesal dengan apa yang sudah diperbuat. Semua ada
prosesnya terutama dalam menyerap informasi.
“Kita harus menjadi pengguna atau user yang cerdas dalam
menyerap suatu informasi. Intinya yang membuat konten akun
bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan,
penggunanya atau user juga bertanggung jawab pada dirinya
sendiri. Jangan sampai dia ketika terbawa terus
melaksanakan terus menghadapi masalah susahnya kemudian
langsung saja menyalahkan akun tersebut.”80
7. Analisis Wacana Persuasif pada akun instagram
@gerakannikahmuda dari segi Konteks Sosial.
Konteks sosial merupakan elemen wacana Van Dijk untuk
melihat bagaimana wacana suatu hal diproduksi dan dikonstruksi
oleh masyarakat. Hal penting yang ingin dianalisis pada tahap ini
adalah melihat bagaimana makna yang dihayati bersama, kekuasaan
sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan legitimasi.81 Untuk
37 Hasil Wawancara dengan Ustad Masturi, 5 Juli 2018. 38 Hasil Wawancara dengan Ustad Masturi, 5 Juli 2018. 39 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Lkis,
Yogyakarta, 2011, Hlm.268.
113
menganalisis pada tahap ini, peneliti mengamati bagaimana wacana
yang berkembang di masyarakat mengenai ajakan atau gerakan
nikah muda tersebut.
Berbicara mengenai pernikahan muda, memang bukan hal yang
asing khususnya di Indonesia jika banyak yang menikah di usia
muda yakni antara 15-25 tahun. Kebanyakan di antara mereka
melakukan pernikahan terutama saat duduk di bangku kuliah.
Sementara itu, di daerah daerah tertentu banyak yang melakukan
pernikahan muda yang bahkan usia sekitar 15 tahun. Berbagai faktor
yang melatar belakangi pernikahan muda seperti ekonomi, derajat
keluarga, dan ikatan keluarga.
Kemudian, di era new media saat ini juga mulai bermunculan
akun-akun mengenai percintaan dan pernikahan yang salah satunya
adalah akun @gerakannikahmuda yang ada di instagram. Menurut
Kak Ode, seperti yang disebutkan sebelumnya di atas bahwa akun
tersebut menurut beliau bersifat edukatif dan jika ada postingan yang
seakan-akan mengajak untuk menikah muda, maka hal itu bertujuan
untuk mengajak agar disegerakan dengan diselingi persiapan-
persiapan yang berkaitan dengan pemahaman tersebut. Beliau selalu
berusaha untuk tidak memfokuskan konten baik visual maupun teks
pada perasaaan, karena menurutnya perasaan merupakan hal yang
sensitif. Maka, pemahaman yang menjadi fokus utama sehingga para
khalayak akan bergerak pemikirannya.
Tanggapan dari berbagai followers berbagai macam. Ada yang
menananggapi dengan positif dimana mereka menyadari bahaya
114
aktivitas pacaran yang beresiko mengantar kepada zina sehingga
konsekuensi logis dari perbuatannya ialah dosa dan pada tataran
tertentu menikah. Ada pula yang terbawa perasaannya sehingga
lebih banyak berdoa kepada Allah.SWT. Namun di sisi lain ada pula
yang menanggapi bahwa adanya gerakan tersebut terlalu berlebihan
apalagi jika menikah hanya bertujuan untuk memuaskan nafsu
syahwat semata. Ini karena menurut mereka tidak semua kaum muda
memiliki kapabilitas yang sama dalam menjalankan pernikahan,
seperti mental, materi, dan sebagainya. Menurut mereka, memasang
konten-konten ajakan menikah muda sehingga tertanam pada anak
muda merupakan hal yang tidak sewajarnya bahkan pada taraf
tertentu bisa membahayakan mereka. Generasi muda seharusnya
bisa diberikan pemahaman pemahaman terkait hidupnya
dibandingkan memberikan pesan nikah muda sehingga dia bisa
menjadi generasi yang bermanfaat bagi orang lain nantinya, bukan
hanya memikirkan kapan ia akan menikah saja. Dengan demikian,
anak-anak muda bisa menjadi diri yang aktif dan produktif dalam
hidupnya yang akan bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun
orang lain.
Kemudian, peneliti mewancarai salah satu orang yang sudah
menikah pada usia dua puluh tahun dan juga mengikuti akun
@gerakannikahmuda tersebut. Memang, ia mengakui bahwa beliau
melakukan pernikahan karena ingin merasakan keindahan cinta
dengan cara yang halal. Beliau ingin merasakan keindahan masa
muda mengikuti aturan yang diajarkan agama. Beliau juga
mengatakan bahwa hal itu merupakan keinginannya dan ia merasa
ketika punya keinginan, maka harus dilaksanakan. Jika selama itu
115
baik, tentu menurutnya tidak akan menjadi masalah. Niat beliau
menurutnya adalah untuk dirinya sendiri tanpa ada dorongan atau
pengaruh eksternal.82
Banyak keberkahan dan tantangan yang beliau rasakan. Pada
keberkahan, contohnya beliau mulai merapihkan alat-alat yang ada
di rumah dan saling mendukung memabntu segala urusan yang ada.
Mereka saling belajar memahami satu sama lain. Selain itu, menikah
juga sebagai syiar bahwa dalam menyalurkan keindahan cinta bisa
disalurkan dengan cara yang baik dan benar. Lalu, beliau merasakan
bahwa rezekinya dipermudah oleh Allah.SWT. Beliau merasa
dituntun oleh Allah dalam melapangkan rezeki untuk menafkahi
istrinya. Banyak kemudahan yang beliau rasakan ketika menikah
daripada hanya sekedar berpacaran dan bujangan.
Tantangan yang beliau rasakan yakni belajar menyikapi
perbedaan yang ada. Hal ini bisa berupa wujud fisik, sikap, sifat, dan
sebagainya. Sebagai contoh, beliau merasa bahwa ia merasa kurang
sabar dalam menyikapi suatu hal. Memang ia merasa kesabaran
merupakan sesuatu yang benar-benar diuji sebagai seorang suami.
Ketika ada permasalahan, maka tantangannya adalah bagaimana
menyikapi permasalahan tersebut dengan baik dan sabar. Menyikapi
perbedaan merupakan suatu tantangan menurut beliau ketika
perbedaan-perbedaan kedua pasangan tersebut hendak disatukan
untuk saling melengkapi satu sama lain.
Meskipun beliau sudah merasakan pernikahan, namun beliau
kurang menyetujui adanya akun-akun yang mengajak untuk
40 Hasil Wawancara dengan Bayutama, 24 Juli 2018
116
menikah namun dengan cara yang tidak tepat. Pada satu sisi, beliau
tidak mempermasalahkan selama akun itu bersifat dakwah. Namun,
pada sisi lain beliau menyayangkan terkait pengemasan konten yang
dipublikasikan berupa campuran kalimat atau kata-kata ajakan
menikah disertai dengan foto pasangan ikhwan dan akhwat yang
berduaan apalagi bermesraan. Bahkan, beliau lebih menyayangkan
jika adanya foto bermesraan disandingkan dengan ayat dakwah. Hal
ini menurut beliau justru bisa memancing perasaan seseorang
apalagi perasaan seseorang yang mengebu-gebu. Bahkan,
memasang foto seperti itu menurut beliau bisa memancing pacaran
hingga zina terjadi. Hal ini menurut beliau diibaratkan seperti
“mencuci baju dengan air yang kotor.”
Oleh sebab itu, menurut beliau hal yang harus diperbaiki adalah
mulai memperhatikan kontennya dengan tidak memakai gambar-
gambar yang menunjukkan keromantisan atau kemesraan apalagi
diselingi dengan kalimat-kalimat dan dalil-dalil dakwah. Tidak
menjadi masalah selama konten tersebut berisi pemahaman seperti
manfaat menikah namun tidak digabungkan dengan gambar
kemesraan ikhwan dan akhwat. Hal yang harus dihindari adalah
segala hal yang memancing perasaan seseorang. Maka, hal yang
harus dilakukan ketika membuat konten tersebut adalah melihat
manfaat dan mudharat yang akan dihasilkan, yakni melihat seperti
apa mad’u yang akan didakwahkan. Dengan demikian, seseorang
dapat menjaga perasaan orang lain pula dengan aman dan nyaman.83
41 Hasil wawancara dengan Bayutama, 24 Juli 2018
117
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Berdasarkan penelitian dan analisis data yang dilakukan peneliti
dan dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan dari wacana gerakan yang dilakukan yakni sebagai
berikut:
1. Wacana persuasif yang dilakukan yakni memberikan
pemahaman agar pemikiran muda-mudi menjadi dewasa
untuk menyeimbangkan kedewasaan biologis mereka
sehingga bersifat edukatif.
2. Secara teks, peneliti menemukan adanya gerakan atau ajakan
untuk menyegarakan menikah yang terlihat terutama pada
level teks mikro, yakni semantik. Hal ini dilengkapi dengan
manfaat-manfaat yang akan diraih dalam pernikahan yang
tidak didapatkan orang yang masih bujangan. Menikah adalah
ibadah yang disunnahkan Nabi Muhammad.Saw. Terlihat
penulis ingin menunjukkan bahwa menikah bukanlah suatu
hal yang perlu ditakuti karena merupakan ibadah dan
seseorang dapat menyiapkan dirinya untuk menikah sejak dini.
3. Secara kognisi sosial, Hal yang ingin ditekankan pada wacana
gerakan yang dilakukan ialah tidak hanya memberikan ajakan
untuk menyegerakan menikah, tetapi juga mengajak dan
memotivasi dalam mempersiapkan diri sebelum dirinya
hendak menikah. Hal ini tidak menjadi masalah selama akun
tersebut bertanggung jawab terhadap postingan yang
118
dipublikasikan dengan memberikan apa saja yang harus
dipersiapkan. Persiapan yang dimaksud adalah rohani,
intelektual, emosional, dan sosial. Gerakan Nikah Muda
menginginkan anak muda mudi bisa menjadi dewasa secara
akal setelah dewasa secara biologis.
4. Secara konteks sosial, para followers ada yang menanggapi
gerakan ini secara positif dan mendukungnya karena menurut
mereka merasa perlu membenahi lebih dalam terkait
pemikirannya. Namun, di sisi lain ada juga yang menanggapi
bahwa gerakan seperti ini tidak pantas karena para muda-mudi
masih bisa melakukan hal lain yang lebih produktif dan
bermanfaat bagi orang lain. Adanya Konten berupa tulisan
gerakan atau ajakan untuk menikah disertai dengan gambar
atau foto kemesraan ikhwan dan akhwat merupakan hal yang
kurang tepat karena dapat memancing perasaan seseorang
sampai tahap berbuat zina.
B. Saran.
Pada satu sisi, akun @gerakannikahmuda ini mendapat
dukungan dari berbagai pihak terutama dalam mendukung aksi
pacaran untuk menghindari zina. Namun, pada sisi lain ada juga
yang mempertentangkannya. Maka, tanggung jawab menjadi hal
utama dalam gerakan tersebut. Sebaiknya akun
@gerakannikahmuda ini memperbanyak konten tentang persiapan
yang diperlukan dalam pernikahan lebih spesifik dan terstruktur
sehingga akan menambah pengetahuan atau khazanah keilmuan
kepada muda-mudi sebagai khalayak. Pemahaman persiapan yang
diperlukan dapat berupa persiapan yang disebutkan pada bab
119
sebelumnya yakni persiapan rohani, persiapan intelektual,
persiapan emosional, dan persiapan sosial. Berbagai tips bisa
diberikan lebih spesifik terkait persiapan-persiapan tersebut.
Motivasi-motivasi bisa diberikan sehingga para muda-mudi akan
terus berusaha untuk belajar dan menguatkan akalnya sehingga diri
mereka siap untuk berada di dalam bingkai pernikahan. Akun
@gerakannikahmuda sebaiknya tetap komitmen menekankan
kontennya pada pemahaman seperti yang diutarakan dan terus
melakukan evaluasi lebih mendalam terkait konten tersebut
sehingga tidak menekankan sepenuhnya pada perasaan.
Kemudian, bagi para pengikut akun tersebut agar lebih cerdas
dalam menerima dan menyikapi informasi. Perlu kedewasaan
pemikiran sehingga dapat menerima suatu informasi dengan baik.
Pengguna perlu mewaspadai terhadap gejala perasaan mereka
sehingga tidak terbawa kepada suasana yang akan menghanyutkan
perasaan mereka. Hal positif tentu bisa diambil para pengguna
seperti asupan-asupan pemahaman yang mereka butuhkan
sehingga akal dan pemikiran para pengguna menjadi kuat dan
stabil terutama ketika terjadi pendewasaan secara biologis. Belajar
mempersiapkan dengan mendalami pemahaman diperlukan
sebelum pernikahan datang menjemput mereka.
Lalu, bagi yang sudah menikah terutama pada usia muda agar
saling belajar memahami, ikhlas, dan sabar ketikan tantangan
datang. Mereka bisa berbagi tentang hal-hal yang mereka rasakan
baik manfaat maupun tantangan yang mereka hadapi ketika
menikah. Namun, sebaiknya agar tidak menunjukkan kepada orang
lain bahwa ia merasa paling benar setelah menikah atau memicu
120
perasaan orang lain. Contohnya mempublikasikan kemesraan
mereka di media sosial diselingi dengan dalil dakwah. Mereka
sebisa mungkin untuk menjaga perasaan orang lain sehingga akan
timbul rasa saling menghargai antar sesama.
121
DAFTAR PUSTAKA
Badara, Aris. Analisi Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya
pada Wacana Media. Jakarta: Penerbit Kencana, 2015.
Bungin, Burhan . Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana
PrenadaMedia Group, 2011.
Eriyanto. Analisis Wacana (Pengantar Analisis Teks Media).
Yogyakarta: LKis Yogyakarta, 2012.
Holmes, David. Teori Komunikasi: Media, Teknologi, dan
Masyarakat. 2012: Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Hurlock, Elizabeth Bergner. Psikologi Perkembangan: Suatu
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1980.
Jabir Al-jaza"iri, Syaikh Abu bakar . Minhajul Muslim: Konsep
Hidup Ideal dalam Islam. Jakarta: Darul Haq, 2008.
Kamus, Tim Penyusun Pusat. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Knoers, dkk. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam
Berbagai Bagaiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2002.
Mcquil, Dennis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba
Humanika, 2012.
Muhammad, Abu Jafar. Tafsir Ath-Thabari. Jakarta: Pustaka
Azzam, 2008.
Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma
Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 2010.
Munafar, La Ode. Indonesia Tanpa Pacaran. Yogyakarta: Gaul
Fresh, 2018.
Najamuddin. Metode Dakwah Menurut Al-Qur'an. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani, 2008.
122
Sholeh, Asrorun Ni'am. Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan
keluarga. Jakarta: Graha Paramuda, 2008.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis
Wacana, Analisi Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004.
Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara
Fiqh Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan. Jakarta:
Penerbit Kencana, 2007.
Tribowo, Darmawan. Gerakan Sosial: Wahana Civil Society bagi
Demokratisasi. Jakarta: LP3ES, 2006.
https://news.detik.com/berita/d-1641322/menikah-ideal-usia-20-
35-untuk-wanita--25-40-untuk-pria diakses pada 13 April 2018
http://www.netralnews.com/news/kesra/read/27165/angka.pernik
ahan.dini.di.indonesia.tertinggi.kedua.di.asean diakses pada 13
April 2018.
https://cantik.tempo.co/read/849882/untung-rugi-menikah-muda
diakses Pada 20 April 2018.
https://www.dream.co.id/your-story/lewat-menulis-aku-
menggapai-dunia diakses pada 24 Juli 2018
http://www.laodemunafar.com/profil-kontak diakses pada 24 Juli
2018
LAMPIRAN
Cinta Sejati Hanya dalam Pernikahan (6 April 2018)
.
Jika kalian yang masih pacaran terus merasa bahwa masa-masa
pacaran kalian menakjubkan, ada suka-duka, senang-sedih, tertawa-
menangis dan sebagainya, maka kalian telah absolutely wrong, jelas
sekali salah. Sebab, tidak akan kalian dapati kesejatian semuanya itu
dalam pacaran.
.
Selain tidak mendapatkan pahala, pacaran hanyalah berisi jebakan
dosa setiap saatnya. Menjadi jalan juga dalam rangka menuju
perbuatan dosa besar, yaitu zina. Berapa banyak mereka yang
berzina karena pacaran pada awalnya? Sangat banyak.
.
Jika kalian ingin mendapatkan kesejatian cinta dan bahagia, maka
kalian akan mendpatkannya di dalam mahligai pernikahan. Selain itu
ada pahala yang tak dapat diperoleh oleh mereka yang masih
single. Buktikan sendiri!
.
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
.
#IndonesiaTanpaPacaran#GerakanNikahMuda #CalonUmiShalehah#
NikahAsik #DakwahKampus#IslamicWedding #Wedding #DakwahA
sik#YukNgaji #IndonesiaBertauhid#GerakanRemajaBerhijrah
Pernikahan Ajang Mencari Pahala (4 April 2018)
.
Jika ada yang saat ini sudah berkepala 3 tapi belum menikah, maka
sungguh dia telah menyia-nyiakan waktu yang dia miliki. Sebab, menikah
adalah tentang ibadah dalam mendapatkan pahala yang tidak dapat
didapatkan oleh mereka yang bujangan.
.
Mencari nafkah untuk istri dan anak salah satunya, ini adalah amal sholeh
yang keutamaannya bahkan tidak dimiliki oleh sholat, puasa dan ibadah
lainnya. Amal sholeh ini dapat menghapus dosa yang tidak dapat
dihapuskan oleh ibadah lainnya, serta nafkah setiap rupiahnya adalah
merupakan sedekah kita bagi istri dan anak.
.
Memiliki anak yang sholeh termasuk di dalam keutamaan ibadah ini, sebab
normalnya tidak mungkin seseorang memiliki anak jika belum menikah.
Memiliki anak yang sholeh akan membuat seseorang memiliki kesempatan
mendapatkan pahala jariyyah, yaitu pahala yang tidak akan terputus
pahalanya meskipun kita sudah meninggal.
.
Serta keutamaan lainnya. Lantas, apa yang membuatmu berat menikah
wahai jomblo kepala tiga?
.
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
.
#IndonesiaTanpaPacaran #GerakanNikahMuda #CalonUmiShalehah
#NikahAsik #DakwahKampus #IslamicWedding #Wedding #DakwahAsik
#YukNgaji #IndonesiaBertauhid #GerakanRemajaBerhijrah
(23 Februari 2018)
yang membuat nikah susah adalah gengsinya
padahal gengsi itu bukan rukun nikah guys
.
buat apa nurutin gengsi kalo kamu gak nikah-nikah guys
buat apa gengsi diturutin kalo cuma bikin beban nikah?
.
menikahlah karena engkau niatkan untuk ibadah
menikahlah tanpa melihat pernikahan adalah ajang pamer
.
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
.
#IndonesiaTanpaPacaran#GerakanNikahMuda #CalonUmiShalehah#
NikahAsik #DakwahKampus#IslamicWedding #Wedding #DakwahA
sik#YukNgaji #IndonesiaBertauhid#GerakanRemajaBerhijrah
Menikahlah Agar Bahagia (27 Maret 2018)
.
tidak selamanya pernikahan berakhir bahagia,
tetapi jelas, kebahagiaan dapat dirasakan
salah satunya dengan jalan menikah
.
kebahagiaan yang jelas setelah menikah adalah
bahwa kita telah melaksanakan ibadah yang
sebagian orang belum pernah melakukannya
.
kebahagiaan yang lainnya adalah bahwa
kita termasuk umat yang diakui oleh Rasulullah
.
"menikah adalah Sunnahku, barang siapa yang tidak menyukai
Sunnahku, maka bukan golonganku" (Al Hadits)
.
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
.
#IndonesiaTanpaPacaran#GerakanNikahMuda #CalonUmiShalehah#
NikahAsik #DakwahKampus#IslamicWedding #Wedding #DakwahA
sik#YukNgaji #IndonesiaBertauhid#GerakanRemajaBerhijrah
(26 Februari 2018)
Pernikahan adalah ibadah seumur hidup
sungguh sayang bagi mereka yang belum
bersegera menunaikan ibadah ini
apa alasan kamu menundanya guys?
.
menikahlah karena engkau niatkan untuk ibadah
menikahlah karena dengannya engkau akan semakin dekat dengan
Taqwa
.
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
Follow @GerakanNikahMuda
.
#IndonesiaTanpaPacaran#GerakanNikahMuda #CalonUmiShalehah#
NikahAsik #DakwahKampus#IslamicWedding #Wedding #DakwahA
sik#YukNgaji #IndonesiaBertauhid#GerakanRemajaBerhijrah
Foto bersama Ka La Ode Munafar, Penggagas akun
@Gerakannikahmuda
Hasil Wawancara Dengan Penggagas Akun instagram
@gerakannikahmuda, La Ode Munafar
Nama: La Ode Munafar
Profesi: Penulis buku, Penggagas @gerakannikahmuda dan
@indonesiatanpapacaran
Hari dan Tanggal: Rabu, 9 Mei 2018
1. Bagaimana Gerakan Latar belakang terbentuk?
Berawal dari terbentuknya Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran pada tanggal
7 Novemver 2015, dilihat dari fungsinya yang terdiri dari dua, yang pertama
adalah jomblo karena Allah.SWT, yang kedua adalah menikah. Maka dari
konten-konten gerakan Indonesia Tanpa Pacaran terdiri dari dua fungsi
tersebut sehingga perlunya dibuat akun khusus sehingga bisa menjelaskan
pentingnya mengenai nikah. Maka, dibuatlah Gerakan Nikah Muda tersebut
sebagai counter yang lebih spesifik untuk memberikan edukasi terkait
nikah. Gerakan Nikah Muda ini dibentuk sekitar seminggu setelah
pernikahan Alvin Faiz dan Larissa Chau pada Sabtu, 6 Agustus 2016.
Fokusnya adalah memberikan edukasi atau mengenai pernikahan dan
berbagai persiapannya.
2. Banyak yang mengatakan bahwa gerakan ini sebagai bentuk agar
yang muda-mudi segera cepat menikah, apa benar seperti itu?
Jadi gerakan inikan sebenarnya bersifat edukasi yaa, artinya memberikan
pemahaman kepada generasi muda terutama yang sudah baligh,
maksundnya bagi mereka para muda-mudi yang ingin melakukan
pernikahan namun terkendala dari segi pemahaman pernikahan itu sendiri.
Ini karena pernikahan sendiri butuh pemahaman mengenai berbagai macam
seperti dari segi persiapan dan sebagainya. Jika mereka sudah siap, maka
mereka secara sendiri otomatis akan melakukan pernikahan. Karena yang
saya pahami manusia bergerak dipengaruhi oleh pemahamannya. Ketika
pemahaman mereka sudah matang maka otomtis mereka sendiri akan
melakukan pernikahan.
3. Mengapa memilih instagram sebagai salah satu media dalam
mengkampanyekan gerakan ini dan seberapa besar efektif?
Kalau akun media sosial sendiri selain instagram kami juga punya facebook
dan Line tapi twitter kami tidak punya begitupun Whatsapp. Untuk fokus
kami yakni di Instagram karena pada tahun 2015 hingga 2016 saat itu
Instagram lagi masa hits-nya dan sering dipakai anak muda dimana mereka
lebih tertarik kepada dunia visual sehingga kami membuat akun tersebut
dengan dibentuk pula tim-tim khusus yang membuat desain, menulis, dan
tim-tim yang fokus dalam memberikan pemahaman kepada muda-mudi
khususnya yang berusia 15-25 tahun. Menurut kami, 15 tahun seyoganya
sudah termasuk dewasa walaupun faktanya usia tersebut mereka lebih
dewasa secara biologis daripada pemikiran. Namun tetap jika meraka sudah
mulai usia 15 tahun walaupun belum ada tanda-tanda baligh baik laki-laki
maupun perempuan itu sudah bisa dianggap dewasa. Hal ini setara dengan
dalil atau hadis Rasulullah.Saw yakni ketika para sahabat hendak berperang
namun Rasulullah.Saw melarang salah satu anak dibawah umur yang belum
baligh dan menegaskan kepadanya untuk menunggu dua hingga tiga tahun
sampai berumur lima belas tahun sehingga boleh berperang. Maka, para
ulama berpendapat bahwa seorang anak yang berusia 15 tahun walaupun
belum ada tanda-tanda baligh sudah dianggap dewasa dimana ia sudah
mulai dibebani hukum Islam dan begitu pula hukum yang ada di negaranya.
4. Untuk gerakan ini sendiri mengincar anak muda yang seperti
apa?apakah pada usia remaja akhir atau dewasa awal?
Untuk fokus sendiri dari kedua fase itu dimana untuk remaja akhir sendiri
secepat mungkin diberikan pemahaman tentang pernikahan itu sendiri
dimana pada usia tersebut mereka hanya mulai dewasa secara biologis,
belum pemahaman. Maka, Gerakan Nikah Muda menginginkan bahwa
ketika mereka sudah mulai dewasa secara biologis, maka harus diimbangi
dengan pemikiran yang matang. Pun ini terbukti ketika saya ngisi acara anak
SMA masih ada diantara mereka yang pemikiranya masih kekanak-anakan
begitu pula yang kuliah. Maka pemberian pemahaman ini sangat penting
bagi mereka melihat pada kedua fase tersebut memang pemikiran mereka
masih lemah dan baru dikatakan dewasa secara biologis. Maka kami
berusaha mendidik kedewasaannya secara matang. Pun ada pula yang
berusia 24 hingga 25 tahun namun pemikiran belum matang sehigga perlu
juga diberikan pemahaman.
5. Seperti apa tantangan selama mengkampanyekan gerakan ini?
Seberapa besar tantangan dan pertentangannya?
Jika mengenai tantangan sendiri itu selalu ada, tapi tidak sebesar Indonesia
Tanpa Pacaran. Hal ini karena pernikahan muda menurut kami tidak
dijadikan permasalahan bagi sebagian orang, beda dengan Indonesia Tanpa
Pacaran dimana banyak orang terutama orang awam
mempermasalahkannya dimana yakni jika mereka tidak pacaran maka harus
bagaimana. Makanya mengenai masalah nikah muda, sebenarnya kan
banyak fakta orang yang nikah muda kan. Hanya saja nikah benar-benar
dimana diniatkan dengan baik hanya dilakukan sebagian orang saja hanya
satu atau dua orang saja atau masih jarang. Sebenarnya kan banyak yang
menikah di usia 17 tahun dan di bawahnya juga ada cuman yang betul-betul
diniatkan masih jarang. Makanya target untuk gerakan nikah muda sendiri
untuk dipahamkan tidak sekuat Indonesia Tanpa Pacaran. Paling seringnya
kami diadu berbagai pendapat dari berbagai kalangan terutama seringnya
pada orang-orang level atas seperti psikolog, orang pemerintah, wartawan
yang dibenturkan dengan berbagai survey dan semacamnya. Jadi
pertentangannya kebanyakan pada orang-orang level atas tersebut atau
berpendidikan. Tapi masyarakat awam sendiri tidak mempermasalahkan
nikah muda itu sendiri, beda dengan Indonesia Tanpa Pacaran dimana rata-
rata semua golongan menentang habis-habisan baik orang level atas maupun
masyarakat awam sekali pun dengan berbagai kritikan dan perdebatan.
Makanya Gerakan Nikah Muda sendiri menurut kami ada masalah misalnya
ketika dihubungi wartawan, dibenturkan dengan psikolog atau orang
berpendidikan tinggi sejenis kemudian dihubungkan dengan survey
permasalahan nikah muda, jadi masalahnya ya disitu-situ saja. Orang awam
pun tidak mempermasalahkan mengenai pernikahan muda ini karena
banyak pula yang nikah pada usia 17 tahun sekitarnya, yang
dipermasalahkan itu menurut kami adalah pemerintah menetapkan batas sah
pernikahan yakni 16 tahun gitu sehingga ada yang menikah di usia 17, 16,
atau di bawah dan semacamnya sehingga ini terkesan ada kontra disitu,
sementara ketika menyuarakan Gerakan Nikah Muda bagi kami tidak terlalu
dipermasalahkan bagi masyarakat. Jadi ya yang mempermasalahkan
biasanya orang-orang ke atas atau sudah memiliki kemampuan berpikir
yang tinggi.
6. Apakah gerakan ini bersifat meluas untuk seluruh Indonesia atau
sebagian orang Indonesia saja dengan melihat berbagai
keanekaragaman yang ada?
Untuk gerakan ini sendiri sifatnya memang meluas untuk seluruh Indonesia
karena salah satunya ada akun Isntagram dimana itu menjadi tersebar
kepada publik. Hanya ini beda dengan Indonesia Tanpa Pacaran yang sudah
ada cabang-cabangnya di sebagian kota di Indonesia. Gerakan Nikah Muda
sendiri masih di pusat. Jadi saya fokuskan terutama di Indonesia Tanpa
Pacaran.
7. Ada beberapa postingan yang seakan mengajak untuk segera
melakukan pernikahan sehingga terkadang muncul kontra tersendiri,
bagaimana tanggapannya?
Jadi begini, postingan-postingan yang ada di akun tersebut sebenarnya
mengarah kepada pemahaman, Cuma terkadang anak muda terkadang suka
menangkap terlalu dalam mungkin karena mereka bergerak secara
emosional gitu. Nah, jadi seruan-seruan nikah muda yang ada itu sebenarnya
lebih diarahkan kepada pemahaman. Cuma kadangkan orang misalnya ada
yang melihat foto atau tulisan kode-kodean untuk menikah dan terlalu fokus
mendalam kesana, padahal postingan-postingan tersebut lebih
mengutamakan ke arah pemahaman pernikahan itu sendiri. Jika ada
postingan yang mungkin terkesan mengajak kepada pernikahan atau seruan
yang romantis itu sebenarnya hanya pada tataran bagaimana anak muda hari
ini tuh menyegerakan menikah karena menurut kami disegerakan dengan
tergesa-gesa tuh beda ya karena kalo tergesa-gesa yaa gerasak gerusuk
belum ada persiapan. Kalo di Indoensia Tanpa Pacaran itu yaa disegerakan
itu artinya jangan lama-lama dalam pernikahan tapi perlu juga dipersiapkan.
Inikan sesuai hadis Rasulullah.Saw untuk disegerakan bukan untuk tergesa-
gesa. Yang penting gimana juga sambil menyiapkan pula. Yaa terkait
postingan-postingan di Instagram yaa begitu, terkadang ada sesuatu yang
menyentuh suatu perasaan. Rata-rata kalo akun instagram mengarah kesana
sekarang. Makanya Indonesia Tanpa Pacaran salah satu segmentasi
dakwahnya untuk anak muda begitu yaa perlu strategi-strategi untuk bisa
mendekatkan kepada mereka dengan mengatur kontennya.
8. Apa harapan dari adanya gerakan nikah muda ini atau output apa
yang ingin dihasilkan?
Target atau harapan besar saya yaa tadi itu yaa dimana anak-anak muda hari
ini kedewasaannya secara biologis dan kedewasaannya secara pemikiran
harus seimbang. Jangan sampai anak-anak muda hari ini, ya karena di masa
mudanya kan hawa nafsu lagi menggebu-gebunya, nah semua orang itu kan
punya hawa nafsu ya, tapi kan kadang besar kecilnya setiap orang beda,
kadang dipengaruhi oleh informasi yang masuk dalam otaknya, kadang
dipengaruhi oleh usia, kadang dipengaruhi oleh situasi dan kondisi. Tapi
yang jelas ya dari usia menginjak dewasa sampai tua dan masa kanak-kanak
dia sudah punya hawa nafsu. Ketika ia sudah ABG maka hawa nafsunya lagi
menggebu-gebunya. Nah, menurut saya ketika dalam keadaan seperti itu
maka tidak ada cara lain selain memberikan pemahaman-pemahaman terkait
keimanannya kepada Allah.SWT. Karena ketika hawa nafsunya bergerak
liar, maka hawa nafsu tersebut akan mengarah kepada keburukan terus dan
dia berputar-putar. Kalau dia tidak punya pemahaman yang kuat soal
keimanannya maka ini akan dikhawatirkan. Makanya Indonesia Tanpa
Pacaran dan Gerakan Nikah Muda fokus utamanya adalah memberikan
pemahaman terkait keimanan mereka agar besarnya hawa nafsu pada usia
muda tersebut bisa dikontrol dengan keimanannya karena hawa nafsu itu
sebenarnya tidak ada yang bisa mengontrol selain pemahamannya dia terkait
keimanan. Ketika tidak ada pemahaman keimanan udah hancurlah generasi
muda ini seperti yang kita liat. Jadi generasi muda hari ini perlu sibuk
dengan meningkatkan kadar pemahamannya seperti membaca buku yang
bermanfaat, mengikuti pengajian, ibadah-ibadah wajib dimaksimalkan lagi
seperti salat, puasa, dan sebagainya. Ya Cuma itu menurut kami caranya
karena kalau kita lihat atau berangkat dari lingkungan, ya lingkungan hari
ini lebih kejam kalau kita bandingkan dengan orang yang ikut pengajian dan
yang nonton konser, yaa jauh banget perbedaannya yang nonton konser. Jadi
ya itu bagaimana caranya agar anak-anak muda bisa ditingkatkan
keimanannya hari ini. Memang berat cobaannya sekarang, di dunia kampus,
masyarakat, sosial media.
9. Banyak juga akun-akun istagram yang berisi tentang pernikahan. Apa
yang membedakan dan apa yang hendak ditawarkan pada Gerakan
Nikah Muda?
Kalau akun-akun lain saya melihat lebih fokus kepada perasaan. Sama
halnya dengan Indonesia Tanpa Pacaran, sama juga dengan buku-buku yang
saya tulis. Saya menulis buku-buku itu ya walaupun saya menulis cinta dan
cinta itu kan soal rasa, tapi saya tidak pernah mendorong generasi muda itu
untuk fokud di rasa, justru saya menitikberatkan pada pemahaman, karena
menurut saya itu kalau rasa ya soal like and dislike, tapi pemahaman itulah
yang menurut saya justru yang mendarah daging, dan itu yang menurut saya
yang membedakan dengan akun-akun lain karena kami sesama tim sama-
sama kooperatif berusaha bagaimana caranya menghindari soal rasa. Ya
karena soal rasa itu kadang membuat orang semangat tetapi tidak bisa
bertahan lama, dan yang bisa bertahan lama itu soal pemahaman
keimanannya. Nah itu yang dimiliki di akun Gerakan Nikah Muda pun di
Indonesia Tanpa Pacaran makanya konten-konten selalu fokus pada
pemikiran. Makanya saya selalu berusaha memasukkan unsur-unsur
pemikiran dalam setiap tulisan. Ketika saya menulis Indonesia Tanpa
Pacaran misalnya, saya selalu memasukkan unsur-unsur pemikiran
bagaimana caranya misal ide pacaran ini menjadikan pertarungan yang hak
dan yang bathil dan bagaimana orang-orang barat menghancurkan generasi
muslim dengan cara mengutip pendapat-pendapat orang-orang oreintalis,
seperti yang dikatakan Samuel bahwa menghancurkan generasi muda tidak
hanya bisa dengan memenggal kepala mereka tetapi dengan memutar otak
mereka agar berpikir tidak baik. Jadi saya fokusnya kesana, justru saya
selalu tekankan kurangi perasaam karena rasa anak muda saat ini bisa
dibilang sangat besar sekali. Kalau rasa yang besar ini dipancingkan dengan
rasa saja tanpa ada pemahaman, nah itu bahaya. Semua tim menulis dan
desain itu diarahkan untuk lebih fokus kepada pemahaman karena menurut
ulama generasi muda saat ini itu lagi mundur-mundurnya terutama dalam
berpikir atau pemikiran. Kalau saya sendiri itu bukunya banyak yang selalu
saya arahkan kepada pemikiran gitu kan, nah Cuma memang kalau masalah
best seller memang banyak mengarah kepada cinta-cinta. Dulu saya menulis
tentang sejarah islam, born to be a leader, bagaimana kekuasaan islam dulu,
seperti itu buku tulisan saya dulu. Tapi emang namanya dunia tulis-menulis
ya begitu, anak muda suka di masalah cinta. Sama seperti Ust. Felix Siauw
dulu menulis tentang al-fatih dan sebagainya, itu agak kurang laku, pas
menulis buku udah putusin aja!, ya terkenalnya disitu. Ya emang begitu
resiko anak muda, yaa karena anak muda hari ini ya gitu, seperti yang saya
katakana tadi lagi masa kemujudan dalam berpikirnya. Kalau soal perasaan
emang itu fitrah yaa, jadi Allah.SWT itu memberikan dua kekuatan kepada
manusia, yakni soal perasaan dan aqliahnya, Nah perasaan itu yang bersifat
naluriah atau fitrah manusia. Nah itu yang sebenarnya tanpa dipancing pun
sudah ada pada diri manusia. Nah, kalau dipancing-pancing itu yang
menjadi-jadi. Nah itu saya kira bedanya dengan akun-akun lain dimana kami
selalu berusaha fokus di pemikiran.
Hasil Wawancara Dengan Pakar Bidang Pernikahan
Ustad Masturi
Nama: Ustad Masturi
Profesi: Direktur Komite Kemanusiaan Indonesia, Trainer bidang
pernikahan
Hari dan tanggal: Kamis, 5 Juli 2018
1. Bagaimana Islam menganjurkan terkait usia dapat mulainya
pernikahan?
Islam itu sebenarnya lebih kepada syariat dimana dalam syariat tersebut
sebenarnya memiliki maqasid dimana maqasid itu artinya tujuan. Jadi
adanya tujuan yang ingin dicapai oleh islam dengan segala aturan-
aturannya, disamping ada perintah, larangan, ada yang diperbolehkan, ada
yang dilarang tapi tidak terlalu keras atau kita sebut makruh misalnya ya, itu
ada tujuan, ada hukuman dan lainnya yang hal tersebut merupakan maqasid
atau tujuan.Tujuan agama islam itu biasa disebut oleh para ulama dalam
ushul fiqh itu ada al maqasid al syariah itu ada lima. Yang pertama adalah
hifdzu ad-din atau menjaga agama, yang kedua adalah hifdzu nafs atau
menjaga nyawa, yang ketiga adalah hifdzu al aql atau menjaga akal. Yang
keempat adalah hifdzu an-nasa atau menjaga keturunan, lalu yang kelima
adalah hifdzu al mal atau menjaga harta. Jadi tujuan agama itu menjaga lima
hal tersebut. Salah satunya untuk menjaga harta adalah disyariatkannya
nikah. Nikah adalah dalam rangka menjaga keturunan, itu yang pertamanya.
Sehingga dalam hal ini islam mengatur. Salah satu untuk menjaga keturunan
adalah kejelasan nasab. Jadi, seorang anak itu harus jelas bapaknya siapa
atau ibunya siapa atau garis keturunannya. Sehingga dari situlah
diharamkannya zina. Kenapa zina itu diharamkan, karena ini nasabnya gak
jelas, ibunya jelas tapi bapaknya nggak jelas gitu. Maka dalam agama itu
hal inilah yang salah satunya diatur. Nah, sehingga dalam pernikahan itu
tadi atau dalam menjaga keturunan tadi, itu banyak rangkaiannya. Karena
keturunan itu harus kondisinya baik, harus aman, nyaman, dan sebagainya.
Maka dibingkai dalam sebuah lembaga namanya lembaga pernikahan. Jadi,
seorang keturunan ketika itu hidup di tengah rumah tangga yang baik, yang
diidentifikasi dalam Al-Quran itu yakni sakinah, mawaddah, warahmah,
maka keturunannya itu akan menjadi keturunan yang baik nantinya. Jadi
itulah sebenarnya tujuan daripada pernikahan. Sehingga umur atau batasan
berapakah umur pernikahan dalam Islam itu diatur, ya itu tidak dibatasi
dengan umur berapa, tapi tujuannya tadi yaa menunjukkan hal itu, makanya
seperti pernikahan para sahabat dulu. Rasulullah sendiri dikisahkan dalam
sirah nabawiyah itu bahwa sayyidah Aisyah itu umurnya 7 tahun dan usia
ketika digauli ituadalah 9 tahun gitu. Tapi, dalam sejarahnya dan ketika nabi
meninggal sayyidah Aisyah usianya 16 atau 17 tahun gitu, tapi dalam sirah
tersebut sayyidah Aisyah ini tidak pernah merasa diekploitasi, dipaksa, tapi
justru beliau merasakan kebahagiaan bersama dengan suaminya yakni
Rasulullah.Saw. artinya kalau kita melihat usia ini ya ini usia muda ini dan
kalau orang sekarang menyebutnya perkawinan dini gitu. Dan zaman-
zaman itu, pernikahan dalam bingkai Islam itu ya seperti itu jadi ukurannya
atau targetnya bukan usia, tapi adalah bagaimana kesiapan seorang individu
untuk membangun rumah tangga atau bertanggung jawab terhadap rumah
tangga itu. Nah itu lebih diutamakan. Nah itu bukan hanya pada perempuan
saja, laki-laki pun bahkan para sahabat seperti sayyida Usamah bin Zaid,
salah satu sahabat Rasulullah, diangkat menjadi panglima pada usia 17
tahun dalam memimpin pasukan muslim dengan jumlah yang luar biasa.
Kenapa?ya karena tanggung jawabnya sudah tumbuh disitu menjadi seorang
panglima. Dan itu tidak hanya beliau saja, banyak sekali contoh lainnya
seperti Muhammad Al-Fatih misalnya ketika diangkat menjadi raja, usianya
masih muda yakni 17 atau 18 tahun dan umur 21 tahun sudah bisa berhasil
menaklukkan eropa gitu. Jadi bukan pernikahan yang ada batasan umur.
Muhammad Al-Qosim ketika menaklukkan India menjadi panglima muslim
pemimpin pasukan Bani Umayyah ke India itu usianya 17 tahun coba.
Artinya ketika pada usia itu kemungkinan besar sudah menikah gitu. Jadi,
kalau memimpin perang saja sudah bisa pada usia itu, apalagi memimpin
rumah tangga lebih sederhana sekali kan gitu. Jadi kalau dalam agama itu
tidak diukur pada usia berapa, tapi maqasid atau tujuan syariat tadi sudah
bisa difungsikan dan dijalankan atau tidak. Tujuan untuk memperoleh
keturunan, kemudian menjamin rumah tangga tadi, dengan keturunan itu
sakinah, mawaddah, warahmahnya dijamin, maka gak ada kaitannya apa-
apa dengan usia begitu. Jadi, kalau bahasa lainnya Pernikahan yang benar
dan baik adalah pernikahan yang bisa menciptakan suasana yang sakinah,
mawaddah, dan warahmah. Rumah tangga yang seperti ini harus
dipersiapkan gitu, sehingga pasangan baik suami atau istri itu sudah ada
persiapan sebelumnya, tentang apa itu pernikahan, tentang hak dan
kewajiban rumah tangga, motivasi rumah tangga, kemudian tipologi rumah
tangga, komunikasi dalam rumah tangga, bagaimana mendidik anak, itu
sudah dipersiapkan dulu. Nah, ketika ini sudah dipersiapkan maka seorang
pemuda muslim dan muslimah itu sudah layak jadi ketika mereka mulai
melangsungkan pernikahan maka mereka tidak dianggap sebagai
pernikahan dini karena mereka sudah siap gitu dan siap bertanggung jawab.
Dan sedangkan pernikahan yang dini itu aslinya adalah ketika seseorang
menikah tanpa persiapan dan siapa yang menikah tanpa persiapan ya bisa
siapa saja. Kan yang ditakutkan dalam pernikahan dini itukan tujuannya
tidak tercapai ya kan. Nah, tujuan tidak tercapai itu yak arena mereka tak
siap, jadi terlalu cepat dari yang seharusnya. Seorang pemuda yang usianya
tua 40 tahun sekali pun misalnya, tapi kalau dia tidak siap untuk menikah,
ilmu tentang pernikahan, persiapannya tidak ada, belum bisa bertanggung
jawab, belumbisa bekerja, maka itu tidak mungkin untuk menjadi seorang
suami yang baik begitu. Jadi yang lebih penting dalam agama itu adalah
persiapan itu tadi. Orang tua yang memiliki anak, seorang ibu misalnya
kepada anak perempuannya berperan mempersiapknnya untuk menjadi
seorang istri, seorang bapak itu anaknya yang laki-laki untuk menjadi
seorang suami atau ayah, jadi gak ada batasan begitu. Jadi lebih ke arah
realisasinya, tujuan syariat atau maqasid syariat tadi, dan tujuan rumah
tangga sakinah mawaddah warahmah tadi. Saya kira itu yang menjadi
utamanya, atau substansinya. Misal saya nikah usia sekian, kalau ia tidak
siap ya percuma sama saja. Tapi ketika seseorang seperti para sahabat
sendiri ya, dan ulama-ulama jaman dulu sudah banyak sekali ketika
berbicara pernikahan dan banyak mereka yang menikah di usia muda dan
mereka bisa melaksanakan tujuan rumah tangga. Persiapan-persiapan itu ya
bisa dimulai dari persiapan rohani, kemudian persiapan intelektual,
kemudian persiapan sosial, persiapan emosional, persiapan materi. Itulah
yang perlu dipersiapkan. Misalnya rohani seperti persiapan seseorang yang
siap melaksanakan janji-janji Allah dalam pernikahan. Dalam rohani
misalnya kesiapan merubah tuntutan menjadi pengorbanan. Tuntutannya
misal seseorang ingin menikahi seorang gadis, kenapa ia milih gadis itu.
Dalam hal ini, ia punya tuntutan. Misal karena ia cantik, itukan tuntutan. Oh
dia orangnya peduli dia orangnya pintar memasak, katanya, ia orangnya
lembut. Eh pas kita menikah, tuntutan kita ternyata tidak sesuai. Kalau orang
yang tidak siap, mungkin ia akan bilang nuntut mau cerai aja. Tapi kalau
seseorang yang siap menikah, maka ia akan berkata seperti ini”ternyata itu
takdir yang Allah berikan ke saya”. Maka, saya harus merubah dari yang
tadinya menuntut menjadi berkorban. Nah berkorbannya gimana, ya
membimbingnya dan itu berarti dia siap secara rohani. Persiapan rohani juga
adalah misalnya kesiapan kita seorang suami dan seorang istri menerima
takdir. Kita punya keinginan banyak, kita mau dengan si fulan dulan dan
siapa saja, tapi yang Allah kasihkan ya itu suami atau istri kita. Maka ketika
kita siap rohani, maka siapa pun yang Allah berikan kepada kita ya itulah
yang Allah berikan yang terbaik kepada saya artinya kita ridha dan ikhlas
menjalaninya. Kemudian kesiapan rohani juga terjelma dalam menjemput
atau menyambut janji Allah, yakni sakinah mawaddah warahmah. Allah itu
menjanjikan orang yang berumah tangga itu sakinah mawaddah wa rahmah,
kemudian ketika kita menjalani, kalau kita belum mendapatkan berarti yang
salah bukan Allah, yang salah bukan Al-Quran, yang salah adalah berarti
syarat saya untuk memenuhi itu belum sampai. Maka, kita harus mengejar
itu. Syarat-syaratnya yang harus kita penuhi itu persiapan kita. Kemudian
persiapan rohani yakni juga terjelma dalam kesiapan untuk menerima untuk
Allah. Ketika dalam berumah tangga pasti ada permasalahan dan
perselisihan. Perselisihan itu dalam pembagian masalah hak dan kewajiban.
Kewajiban yang mengatur itu siapa?ya hukum Allah kan begitu. Al-Quran
misal menyebutkan suami wajib mencari nafkah, istri mendidik anak,
kemudian melayani suami. Jangan dibalik-balik. Jadi ketika ada masalah,
misal si suami karena ia tidak mencari nafkah ia berantem dengan istrinya.
Si suami justru tidak mau ngalah, dan ketika ia tidak mau ngalah maka
ketika dihukum Allah dalam Islam itu dalam Al-Quran dan hadits yang
berkewajiban memberi nafkah adalah suami, kalau kamu tidak memberi
nafkah kamu salah. Oh ia saya salah, nah itu ada kesiapan disitu. Jangan
dibalik-balik disitu. Ini adalah contoh kesiapan rohani. Kesiapan intelektual
juga begitu, pengetahuan tentang seluk beluk pernikahan seperti tadi
misalnya motivasi nikah, tujuan menikah, kriteria milih jodoh, mengenal
pasangan, mendidik anak, problematika rumah tangga, komunikasi rumah
tangga, dan seterusnya. Ini adalah yang harus dipersiapkan dan dipahami
secara intelektual. Kemudian kesiapan emosional, seorang suami dan istri
harus paham bahwa kita akan hidup dengan orang lain. Maka emosinya
harus dikontrol. Persiapan sosial sama, kita harus mandiri ketika kita sudah
menikah maka kita harus mandiri jangan mengandalkan orang tua. Inikan
persiapan-persiapan semua jadi ketika ia sudah bersiap, maka seorang
pasangan laki-laki dan perempuan atau suami dan istri itu maka ia siap
menikah, sementara kalau ia belum siap, maka usia berapa pun, ia akan
rusak rumah tangganya. Berapa banyak orang yang menikah, usianya sudah
tua, tapi karena ia tidak tahu tentang lembaga pernikahan, maka bubar aja
rumah tangganya dan hancur. Jadi saya kira itu yang terkait dengan
pernikahan dini atau usia muda. Jadi bukan kepada ke arah usia, tetapi ke
arah persiapan.
2. Berbicara mengenai persiapan sebenarnya persiapan itu lebih baiknya
dimulai dari mana dan siapa yang berperan?
Jadi, salah satu tanggung jawab orang tua terhadap anaknya ialah
menyiapkannya untuk bertanggung jawab. Misalnya anak laki-laki, ia
memiliki tanggung jawab sebagai seorang suami dan seorang bapak. Itu
tanggung jawab keluarga. Seorang ibu menyiapkan anaknya untuk menjadi
seorang istri atau ibu. Seharusnya ini adalah tugas keluarga. Jadi, jangan
sampai tugas keluarga adalah cuma mencari nafkah, berikan anak susu,
mencarikan sekolah, bukan hanya itu. Itu harus dilanjutkan sampai ke
tingkat bagaimana ia nanti menjadi individu yang baik, menjadi anggota
keluarga yang baik, dan menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Ada UU No 1 Tahun 1974 Pasal 7 tentang perkawinan disebutkan usia
perkawinan yang diperbolehkan di Indonesia?
Jadi, sebuah undang-undang diadakan itukan dalam rangka melindungi
masyarakat. Undang-undang Indonesia dalam rangka melindungi
masyarakat Indonesia. Sehingga ketika ada masalah, maka ada sandaran
hukum yang menjadi tujuan. Tujuan undang-undang adalah agar
masyarakat itu berjalan baik. Mungkin salah satu tujuan daripada undang-
undang pernikahan dibuat adalah untuk melindungi laki-laki dan perempuan
ini menjaga dalam rumah tangganya. Pasti ada sebab yang melahirkan itu.
Saya kira itu tidak apa-apa. Nah bisa jadi karena memang banyak
masyarakat yang belum paham tentang tugas rumah tangga sendiri artinya
seorang bapak tidak menyiapkan seorang anak laki-lakinya untuk menjadi
seorang suami atau bapak misalnya. Seorang ibu pun demikian. Makanya
UU itu dibuat dan saya kira tidak ada masalah ya, yang penting tujuannya
itu. Yang menjamin sebuah rumah tangga yang sakinah mawaddah dan
warahmah. Tapi, sekali pun undang-undang dibuat dan persiapan gak
diadakan juga, maka ya sama saja. Misal kasus-kasus yang terjadi adalah
seorang anak perempuan misalnya dipaksa nikah oleh bapaknya karena
bapaknya punya utang kepada suaminya yang mungkin usianya jauh dari
perempuan tersebut. Nah ini kan masalahnya bukan karena masalah
utamanya. Ini karena gak paham. Sehingga adanya UU tersebut harus
diiringi dengan persiapan tadi. Walaupun usia perempan 24 tahun misalnya
sudah bisa menikah ada UUnya tetapi kalau belum siap ya tentu akan
menjadi masalah, perempuan itu akan tetap didzalimi. Seorang laki-laki juga
misalnya ia bisa saja tidak bertanggung jawab karena ia belum siap. Jadi,
UU itu sebenarnya untuk melindungi masyarakat. Tapi bukan berarti ketika
UU diadakan semua masalah selesai ya tidak begitu saja. Masalah utamanya
adalah karena ketidakpahaman. Maka pemahaman ini yang harus
diselesaikan. Ya kesiapan intelektual itu yang harus dipersiapkan. Saya kira
itu yang lebih diutamakan daripada undang-undang. Yang kedua terkait UU,
jadi kalau kita bicara mengenai itu, ada aturan yang bisa kita laksanakan
atau harus dilaksanakan. Ada juga kondisi-kondisi yang terkadang tidak bisa
melaksanakan UU. Itu yang disebut dengan kebijakan atau pengecualian.
Jadi setiap undang-undang pasti ada pengecualiannya gitu. Setiap aturan
umum pasti ada pengecualiannya, ada ini kecuali ini, harus begini kecuali
ini dan sebagainya. Seharusnya yang bisa kita pahami adalah ketika kita
sudah menyiapkan persiapan seorang pemuda dan pemudi untuk mnjadi
seorang suami dan istri serta bapak dan ibu maka sebenarnya itu gak ada
masalah dan itu tidak bertentangan dengan undang-undang sama sekali.
Karena tujuannya sama untuk melindungi masyarakat. Nah tapi kalau
seandainya walaupun UU dibuat tapi masyarakat gak menjalankan tugasnya
menyiapkan anak-anaknya tadi itu, maka gak akan tercapai juga kan gitu.
Intinya adalah oreintasinya juga bukan sekedar masalah aturan, tapi tujuan.
4. Dalam era media sosial ini, beberapa akun yang mengajak atau
mengkampanyekan (menggerakkan) untuk segera menikah atau
menikah muda karena lebih baik. Ini kan media sosial dan tanggapan
orang berbagai macam. Ada yang menanggapi positif karena
mengajarkan untuk terhindar dari zina, namun pada sisi lain ada yang
menanggapi bahwa hal ini bukan suatu yang baik karena terkadang
orang memandang bahwa menikah telalu cepat hanya karena ingin
punya anak tanpa dicukupi dengan persiapan yang ada. Bagaimana
tanggapannya mengenai fenomena dan harusnya seperti apa?
Jadi, tanggung jawab terhadap anak dan keluarga utu sebenarnya yang
utama adalah tanggung jawab rumah tangga atau tanggung jawab orang tua.
Jadi, anak itu seperti apa ya itu tanggung jawab keluarga seperti hadis yang
disebutkan bahwa Rasulullah.SAW bersabda:”Sesungguhnya setiap anak
atau bayi kondisinya dalam keadaan fitrah”. Fitrah itu suci. Suci itu apa?
Bisa diwarnai baik bisa diwarnai jelek gitu. Itu namanya fitrah. Tinggal
siapa yang mewarnainya maka pada hadis berikutnya adalah “maka kedua
orang tuanya yang menjadikannya yahudi, yang menjadikannya majusi,
yang menjadikan nasrani.” Artinya disitu orangtuanya itulah yang mewarnai
anak tersebut kan gitu. Ada hadis lain “kamu adalah pemimpin, dan setiap
kamu bertanggung jawab terhadap apa-apa yang kamu pimpin.” Dalam
hadis lain pula “Seorang laki-laki itu dia bertanggung jawab terhadap
anggota rumah tangganya.” Artinya, Setiap pertanggung jawaban yang
diterima di akhirat kelak sebelum yang lain-lainnya, yang pertama diminta
pertanggung jawaban adalah bapak dan ibunya. Kemudian yang
bertanggung jawab terhadap kondisi masyarakat disini adalah negara. Jadi,
negaralah yang akan bertanggung jawab dalam menjamin ketentraman
anggota masyarakatnya. Jadi, kita tidak bisa menuntut siapa-siapa, tetapi
yang paling pertama yang kita tuntut sebelum yang lain-lain adalah keluarga
kemudian Negara, begitu. Nah, sekarang hagaimana jika ada akun di medsos
ada yang seperti itu. Maka, ketika kita paham tentang hal ini, maka artinya
dia ingin memberikan sebuah masukan kepada anggota masyarakat.
Artinya, ketika ia memberi masukan berarti dia ingin mengambil peran
tanggung jawab itu juga. Namanya tanggung jawab itu harus dilaksanakan
dan jika tidak dilaksanakan maka ada resikonya baik di dunia maupun di
akhirat. Maka ketika ada akun-akun seperti itu, maka akun tiu harus
menyiapkan dirinya untuk bertanggung jawab juga. Nah apa kira2
pertanggung jawaban yang kira-kira mesti dilaksanakan? Yakni itu tadi,
bukan hanya sekedar memberikan dorongan, tetapi dia juga harus
memberikan persiapan. Ya itu yang harus dilakukan, ya baik itu persiapan
rohani, intelektual, emosional, sosial, dan persiapan materi. Misalnya pada
persiapan materi bisa memberikan pelatihan kepada para calom suami
terkait cara mencari kerja dan sebagainya. Tapi tidak ada masalah, jadi
memberi pemahaman itu. Yang kedua, kalau kita itu menjadikan akun-akun
atau memanfaatkan akun-akun yang ada, berarti jangan sekedar melihat
saja, tetapi melihat juga akun yang bertanggung jawab, harus yang bisa
bertanggung jawab, jadi bukan asal akun, tetapi akun yang bertanggung
jawab gitu. Jelas orangnya siapa, agendanya apa, programnya apa, itu harus
dijelaskan gitu. Karena kalau enggak yaa namanya di internet kan apa saja
bisa dilaksanakan disana. Jadi, menurut saya tidak ada masalah sih ada
akun-akun itu apalagi di jaman sekarang ini. Tetapi, ketika kita mengambil
peran disitu, akun yang bertanggung jawab maka ia akan pula
mempersiapkan dari semuanya, mulai dari persiapan pelatihannya, sampai
kepada melatih untuk bertanggung jawab. Yakni mempersiapkan
bagaimana cara bekerja, misalnya mengatur keuangan seperti apa, dan
seterusnya. Termasuk kalau ada tanggapan negatif ya sebaiknya konfirmasi
kembali. Seseorang yang memberi pernyataan harus bertanggung jawab
yang dia sampaikan.
5. Banyak diantara orang yang membaca terkait pesan ajakan untuk
menikah muda, kemudian terbawa terutama perasaannya, bagaimana
tanggapannya jika melihat fenomena seperti itu?
Jadi, yang perlu juga diperhatikan sebenarnya, kita gak boleh juga ketika
kita melihat di internet terus kebawa aja pada informasi itu, dia juga harus
mengkonfirmasi. Kita sebagai user dunia maya apalagi mengambil sebuah
sikap dan tindakan dari suatu ajakan, maka kita juga harus cerdas. Tidak
semua informasi menjadi ilmu. Jadi sebuah proses menjadi ilmu apalagi
sebuah amal, itu kan proses. Jadi kita tidak boleh begitu saja. Kita bukan
pengguna yang cerdas kalau ambil informasi begitu saja. Kita harus menjadi
pengguna atau user yang cerdas dalam menyerap suatu informasi. Intinya
yang membuat konten akun bertanggung jawab terhadap apa yang ia
lakukan, penggunanya atau user juga bertanggung jawab pada dirinya
sendiri. Jangan sampai dia ketika terbawa terus melaksanakan terus
menghadapi masalah susahny kemudian langsung saja menyalahkan akun
tersebut. Jadi begitu. Seperti tujuan menikah, itu bukan hanya satu tujuan.
Misal ada seseorang yang ingin menikah. Saya ingin menjaga diri saya dari
zina. Saya sudah tidak tahan lagi menahan diri dari zina. Kalau ada orang
yang seperti itu datang kepada saya, saya akan usir dari rumah. Kenapa?
Memang kan terjaga dari zina adalah salah satu tujuan dari nikah, tapi itu
bukan segala-galanya, dan ketika kita ungkapkan hal ini kepada seorang
yang kita lamar itu sangat menyakitkan. Misal anda punya adik perempuan.
Ada seseorang yang datang kepada anda, kemudian berkata kepada anda
bahwa dia ingin menikahi adik anda, karena saya tidak bisa menahan
berbuat dari zina. Kalau anda cerdas, pasti anda akan marah tentunya, jadi
anak kita istri kita saudara perempuan kita dan sebagainya hanya akan
menjadi pelampiasan seksual. Tentunya tidak mau kan. Maka melihat tujuan
itu harus utuh. Pertama misalnya untuk tujuan ibadah, yang kedua untuk
memenuhi rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah, ketiga
memperoleh keturunan, yang keempat misalnya tadi memenuhi kebutuhan
hajat biologis secara baik, aman, bertanggung jawab, ini kan salah satu.
Maka jangan ambil salah satu saja, ketika mengambil satu saja tentunya
akan menjadi masalah. Saya kira itu. Bukan hanya sekedar mau, tapi harus
ada prosesnya sehingga menjadi sukses.
6. Dengan fenomena nikah muda ini dengan berbagai variabel yang
dipersiapkan serta kasus-kasus dan juga akun-akun di media sosial
terutama di Indonesia ini, seharusnya seperti apa dan apa harapannya?
Jadi, dalam perjalanan rumah tangga. Setiap pelatihan terkait pernikahan
ada materi yang namanya problematika rumah tangga. Salah satu bekal
untuk pemahaman intelektual, persiapan intelektual, yang harus diketahui
oleh calon pasangan suami istri itu adalah tentang problematika rumah
tangga. Artinya problematika rumah tangga itu pasti ada. Semua orang pasti
punya problem. Ada yang kecil, ada yang sedang, ada yang besar. Apabila
ada seseorang mengatakan saya itu tidak punya problem berarti orang itu
bermasalah. Apasih problem atau masalah itu, yakni keadaan yang tidak
seimbang antara keinginan yang kita hendak capai dengan realita yang
berbeda dari yang diharapkan. Itulah problem atau masalah. Jadi kadang-
kadang kita misalnya nada ingin menikahi seorang gadis. Pas sudah
menikah dan dijalani ternyata tidak sesuai yang diinginkan anda. Hal seperti
itu kemungkinan semua orang merasakan pasti ada kekurangan namanya
juga manusia manusia. Itulah problem. Sehingga, pembekalan pemahaman
tentang problematika rumah tangga ini ya perlu. Masalah itu bukan untuk
dihindari, tetapi harus dihadapi dan diselesaikan. Seperti anda membuat
tesis, skripsi, dan lainnya tentu karena ada masalah. Karena ada masalah
itulah anda menghadapinya dan menjadi sebuah karya. Begitu juga dalam
rumah tangga, masalah itu pun pasti selalu ada. Itu tidak hanya dialami oleh
keluarga muda saja, keluarga tua pun pasti banyak punya masalah rumah
tangga ini ketika mereka tidak mengerti mengenai masalah rumah tangga
ini. Banyak orang yang sudah menikah usia 20 tahun, 25 tahum, 30 tahun,
kemudian cerai. Pasti ada gitu. Artinya masalah dalam rumah tangga itu
pasti ada. Maka, ketika kita seorang orang tua tadi ketika menyiapkan
anaknya bertanggung jawab untuk menjadi seorang suami, istri, ibu, dan
bapak maka dia juga perlu membimbing anaknya agar menjadi rumah
tangga yang baik. Sehingga ketika ada problem dia termasuk bisa
menyelesaikan. Peran itu juga diakukan oleh kantor urusan agama. Ketika
mereka menikahkan pasangan seorang suami istri ketika mereka punya
masalah, kantor itu juga menerima konsultasi masalah ini gitu. Maka,
konsultan-konsultan yang menjaga yang membantu menyelesaikan masalah
inilah yang seharusnya diperbanyak. Maka ketika ada akun-akun yang
seperti itu tadi, dia jangan hanya sekedar mengajak ayo segera menikah dan
lainnya, tetapi juga harus memberikan konseling atau arahan bagaimana
ketika dalam perjalanan rumah tangga nanti ada masalah. Karena masalah
itu tidak ada hubungannya dengan usia, baik muda ataupun tua mereka bisa
saja cerai. Tapi masalah rumah tangga akan bisa diselesaikan ketika ada
arahan dalam perjalanan rumah tangganya. Saya kira itu yang harus
diperhatikan.
Hasil Wawancara dengan Pelaku Nikah Muda
Bayutama
Nama: Bayutama
Profesi: Mahasiswa
Hari dan Tanggal: Selasa, 24 Juli 2018
1. Apa Latar belakang anda menikah?
Latar belakang saya menikah itu memang karena ingin merasakan yang
namanya pacaran tapi dengan tidak terbentur nilai-nilai agama. Jadi biar gak
ada larangan atau terbentur larangan-larangan tertentu. Jadi saya ingin
merasakan indahnya masa muda gitu, dan indahnya masa muda itu adalah
saat dimana kita merasakan yang namanya pacaran tapi tanpa harus dilarang
oleh yang namanya agama yaitu dengan cara menikah begitu. Adapun latar
belakang lainnya, ya karena memang yang namanya usia dua puluh tahunan
merupakan masa dimana mereka menggebu-gebu. Hal itu dalam urusan
hubungan, perasaan, memang menggebu-gebu sekali gitu dan memang pada
saat itulah titik tertinggi puncak seseorang keinginan untuk menikah. Jadi
begitu. Saya sendiri memang tipenya kalo pengen sesuatu ya harus
dilaksanakan gitu, dan sekiranya itu baik ya kenapa tidak. Kalau kisahnya ya
pertama kenal, memang sebagian yang lain juga kenal, nah sekiranya menarik
yaa segera diusahakan untuk melamarnya, tidak terbentur dengan syariat.
2. Apakah anda menikah karena memang niat sendiri? Apakah ada
dorongan dari eksternal sehingga anda melakukannya?
Kalau eksternal sih Alhamdulillah tidak ada. Jadi ini memang dorongan dari
diri pribadi. Pasti yang namanya perasaan ingin menikah bukan dari orang
tua. Karena terlebih lagi kalau belum lulus kuliah ya tidak mungkin orang tua
mendorong untuk menikah muda, ya seperti itu sih jadi memang murni
dorongan pribadi.
3. Apakah sebelemnya ada pertentangan seperti dari orang tua, teman, dan
sebagainya?
Ya memang salah satu hal yang menjadi jalannya kalau kita ingin menikah
gitu. Sebenarnya tidak hanya pada saat muda gitu. Walaupun kita sudah lulus
kuliah, mungkin orang tua masih punya harapan lain ya nanti aja nikahnya,
bisa kemungkinan seperti itu. Memang ini ya, sudah biasa yaa begitu pasti
selalu ada.
4. Apa keberkahan yang anda rasakan setelah menikah?
Kalau keberkahan atau manfaat sendiri yaa banyak sih. Jadi memang kalau
misalkan tadi awalnya bisanya malas untuk rapi-rapi ya sekarang ada yang
bantu merapihkan gitu. Walaupun ini juga sebenarnya merupakan kewajiban
masing-masing gitu. Tapi ya begitu, ibaratnya ada partner yang menyupport
gitu, membantu dalam berurusan. Kalau lainnya satu lagi, hmm
tersalurkannya keinginan secara biologis. Itulah salah satu manfaatnya. Selain
itu, ia juga sebagai syiar bagaimana menikah itu solusi bagi orang-orang yang
ingin buru-buru bisa pacaran, buru-buru bisa punya anak gitu. Kalau secara
agama salah satunya memperlancar rezeki. Mungkin anda pernah mendengar
bahwa kalau kita takut miskin pada saat menikah, ya memang itu benar. Tapi
yang namanya pintu rezeki itu pasti dibukakan oleh Allah.SWT. Adapun jika
kita bingung, pasti akan dituntun. Ibarat bayi yang belum bisa berjalan pasti
dituntun. Maka itulah manfaatnya, jadi memang ada jalan-jalannya gitu yang
ditunjukkan. Memang banyak kemudahan-kemudahan yang kita peroleh pada
saat menikah dibandingkan saat kita pacaran, dan pada saat kita belum
menikah gitu.
5. Apa tantangan yang anda rasakan setelah menikah?
Pada saat ini pun ada beberapa hal yang mungkin bisa dibilang bukan hal
yang positif yakni bagaimana cara menyikapi pasangan kita yang banyak
memiliki perbedaan. Sebenarnya, menikah itu bukan berarti bahwa jodoh
adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang sama, wajah yang mirip,
dan kita salahkan gitu. Justru jodoh itu sebenarnya adalah seseorang yang
memiliki karakter yang berbeda, fisik yang berbeda, tapi hidup bersatu
menyatu sebagai pelengkap gitu, ibarat kanan dan kiri. Itu untuk saling
melengkapi. Nah itu, tantangan terbesarnya adalah bagaimana menyelaraskan
perbedaan-perbedaan tersebut gitu, bagaimana yang tadinya, apalagi misal
kalau saya gitu, cenderung lebih kurang sabar. Kesabaran memang benar-
benar diuji pada saat kita menemukan beberapa hal-hal perbedaan yang ada
pada psangan kita gitu.
6. Apakah anda pernah melihat media sosial dari akun tertentu yang berisi
gerakan atau ajakan untuk menikah muda? Apa yang anda rasakan dan
bagaimana tanggapan anda?
Kalau hal seperti itu pernah ya ditemukan beberapa kali di media sosial.
Sebetulnya, mungkin ada beberapa akun yang kurang tepat, ada pula yang
sampai kepada nilai apa yang ingin disampaikan, tapi yaa ada juga akun-akun
yang kurang tepat yakni bagaimana dia posting kemesraan mereka dan ini hal
yang salah gitu, itu tanggapan saya ya. Nah itu hal yang salah memposting
yang namanya kemesraan kepada khalayak umum dengan dalil dakwah, itu
hal yang sangat salah. Itu hal-hal yang bisa memancing hasrat seseorang
untuk berpacaran misalnya bahkan bisa berhubungan di luar nikah. Justru hal
yang seperti itu sangat besar dorongannya disbanding dengan ajakan ayo kita
menikah dengan quotes-quotes aja tanpa ada foto yang membawa kepada
perasaaan mungkin bisa membawa seseorang menggebu-gebu pengen banget
begitu. Remaja sudah menggebu-gebu begitu rasanya disuguhkan dnegan
gambar-gambar kemesraan tadi dengan iming-iming dakwah, pasangan yang
baru hijrah. Mereka akhirnya menikah muda terus bikin nyanyian lalu
romantisan-romantisan diposting itu salah, bukan hal yang tepat gitu
maksudnya. Mungkin memang niatnya dakwah hanya kurang tepat
metodenya gitu.
7. Menurut anda bagaimana harusya mendakwahkan orang-orang agar
tidak pacaran dan memberitahu bahwa menikah lebih baik dengan cara
yang tepat?
Ya itu tadi, tidak perlu menampilkan atau memposting gambar ikhwan
akhwat menampilkan kemesraan. Mungkin ikhwannya saja, boleh lah pasang
foto dengan pasanganya, tapi tidak dalam hal pada saat keromantisan mereka.
Hal itulah yang menurut saya kurang tepat. Jadi, hindari konten-konten yang
ada manusianya mungkin ada kita sebagai pelaksanannya disitu. Boleh
misalkan kita, si fulan sudah menikah muda dia menshare manfaat-
manfaatnya misalkan, oh rezekinya dijamin sama Allah, nah itu hal yang
sangat boleh gitu dishare. Tapi kalau dia posting foto kedua pasangan
berpacaran kemudian diselingi dengan quotes-quotes atau kata-kata yang
islami, itu sama saja dengan mencuci baju pakai air kotor…, memang segala
sesuatu berawal dari niat, tapi kan diliat juga karena kan orang takwa kan
bukan Cuma buat orang yang udah paham, tapi kan bisa saja orang-orang
yang, kan targetnya kan orang-orang yang baru hijrah dan orang seperti itu
biasanya cenderung lebih labil dibandingkan dengan orang-orang yang
istiqamah. Orang yang istiqamah aja kan bisa saja ada kemungkinan untuk
berzina kembali. Bisa saja ia melakukan hal-hal yang bermaksiat lagi.
Apalagi kepada orang yang baru hijrah. Itu salah banget.
8. Sebagai seorang yang sudah menikah?apa pesan anda kepada orang
yang masih pacaran, orang yang bujangan tapi galau, dan orang yang
sudah menikah usia muda, serta kepada akun-akun seperti itu baik
penggagagsnya maupun khalayaknya?
Pertama kepada orang yang masih pacaran sampai saat ini, kalau untuk
perempuannya jangan ,mau dijadikan seperti buah manga yang dicicipin tapi
nggak jadi dibeli, terus laki-lakinya buktikan kalau anda itu gentle, kalau anda
itu betul-betul lakil-laki. Buktikan dengan cara menikahinya, bukan dengan
cara memacarinya gitu. Karena kalau pacaran itu nggak keren. Kalau nikah
itu keren. Kemudian, yang masih jomblo tapi galau, ya mendekatkan diri
kepada Allah, tapi bukan tujuannya untuk menikah muda, jadi banyak orang
yang dekat dengan Allah itu ya ikut pengajian rajin, tapi ternyata supaya
menarik perhatian akhwat yang disukai gitu. Itu yang kurang tepat tapi kalau
lagi galau, ya silahkan ikut pengajian. Tapi niatnya ebenar-benar pengajian.
Kalau masih galau juga isi dengan hal-hal yang positif.Hal-hal yang
bermanfaat lainnya gitu, misalkan seperti berdakwah, oh ternyata
kesibukannya banyak jadi gak bisa berdakwah, maka bisa diisi dengan
mengikuti kajian-kajian atau majelis ilmu atau kegiatan-kegiatan yang
sifatnya baik gitu, ya membangun untuk Negara juga seperti itu, banyak kok
hal-hal yang bisa dilakukan untuk oara pemuda.terus sama orang yang
menikah muda juga. Kalau kita ingin berdakwah tapi dengan cara yang lebi h
baik jangan dengan cara yang tidak memikirkan kemudharatannya gitu.
Soalnya khawatir mudharatnya lebih besar daripada manfaatnya giru. Terus
kalau kita melihat adanya akun-akun media sosial seperti itu yang
memposting ajakan-ajakan menikah muda tapi dengan konten yang
berlebihan, sebagai pengguna mungkin kita bisa menyikapinya yaa dengan
hal yang biasa aja gitu. Bisa aja kalian anggap itu hal yang biasa gitu. Bukan
hal yang baik. Justru kalian yang masih jomblo tapi kalian masih bisa menjaga
yang namanya perasaan orang lain itu jauh lebih baik daripada kalian tidak
bisa menghargai perasaan orang lain. Terus untuk akunnya coba dari sekarang
diubah lagi lebih baik gitu. Janganlah kita, ya bolehlah kita dakwah, tapi
pikirkan juga sudut pandangnya gitu, sudut pandang kita sebagai dainya dan
orang lain sebagai yang kita dakwahkan. Cobalah lihat posisi mereka dan kita
coba posisikan diri kita sebagai mereka, bagaimana mereka melihat posisi
kita sedang bermesraan. Mungkin bisa diubah atau diperbaiki lagi
kontennyalah seperti itu.