Usap Rectal

21
USAP RECTAL ANGGOTA KELOMPOK : Anggi Kartika P. Dwi Ayu Fitria Fitnur Niatul Aini Very Arindra K.

description

mikrobiologi

Transcript of Usap Rectal

USAP RECTAL

USAP RECTALANGGOTA KELOMPOK :Anggi Kartika P.Dwi Ayu FitriaFitnur Niatul AiniVery Arindra K.

BAB IPendahuluanLatar BelakangInfeksi saluran pencernaan sering ditemukan pada praktik dokter sehari-hari. Infeksi saluran pencernaan biasa ditandai dengan diare disertai nyeri perut ataupun muntah. Untuk mendukung pemeriksaan yang spesifik, dapat dilakukan pemeriksaan penunjang bakteriologi atau mikrobiologi.Prinsip pengambilan spesimen pada pemeriksaan mikrobiologi harus mengutamakan keselamatan dan keamanan petugas medis rumah sakit atau laboratorium, selain itu harus memperhatikan kenyamanan dan keamanan pasien, jumlah mikrorganisme hidup pada saat kultur, hindari kontaminasi dari flora normal dan lingkungan, komunikasi yang baik antara dokter dan petugas laboratorium.Pengambilan spesimen mikrobiologi terdapat beberapa cara menurut diagnosis awal penyakitnya salah satunya adalah usap rectal. Usap rectal merupakan pengambilan spesimen yang dilakukan dengan mengusap bagian dalam rectal atau rectum.Rumusan MasalahBagaimana cara yang baik untuk mengambil spesimen yang baik untuk spesimen rectal swab?Apa saja kuman mikroorganisme yang dapat ditemukan di spesimen usap rectal?

TujuanTujuan Umum :Untuk mengetahui cara yang baik untuk mengambil spesimen yang baik untuk spesimen rectal swab2Tujuan Khusus :Untuk mengetahui kuman mikroorganisme yang hidup di spesimen usap rectal

ManfaatMengetahui cara pengambilan spesimen usap rectal yang baik dan benarMengetahui kuman mikroorganisme yang dapat ditemukan pada spesimen usap rectalBAB IITinjauan PustakaPengertian Infeksi PencernaanInfeksi pencernaan adalah infeksi yang lebih umum yang terjadi di seluruh dunia yang menyebabkan morbiditas dan mortilitas. Sebagian besar disebabkan oleh virus dan sebagian lagi disebabkan oleh bakteri atau organisme lain. Pada negara berkembang dan maju, gastroenteritis akut meliputi diare adalah penyebab utama mortilitas pada bayi dan anak kecil umur >5 tahun.Pengertian Rectal SwabRectal swab adalah salah satu dari cara pengambilan spesimen untuk saluran cerna. Rektal swab merupakan apusan yang dilakukan pada daerah rectum + 2-3 cm diatas lubang anus.Kuman-kuman pathogen penyebab gastroenteritis dapat diisolasi dari swab rectum. Kuman-kuman yang ditemukan dari swab rectum juga terdapat pada saluran pencernaan.Pengambilan usap rectal adalah dengan cara memasukkan lidi kapas steril sepanjang 1 inchi/ 2,5 cm ke dalam sfingter anus. Secara hati-hati, putar lidi kapas pada kripte anus searah jarum jam dan putar balik lidi kapas, pada bayi dengan cara konstipasi. Bila tidak langsung ditanam, masukkan ke dalam media transport Carey-Blair.BAB IIIPEMBAHASANCara PengambilanAlat dan Bahan :PinsetIncubatorlampu busenjarum osekertas labellidi kapasobjek glas

spesimen usap rectalTCBS agarSS agarMac Coli agarselenite brothalkali pepton 1%

Cara KerjaPengambilan spesimen :Orang yang hendak diambil swabnya diminta bersimpuh dan menungging di atas tempat tidur. Tangan kiri petugas pengambil swab membuka lubang anus dan tangan kanan memasukan lidi kapas seteril ke dalam lubang anus dengan cara memutar memasukkan lidi kapas steril sepanjang 1 inchi/ 2,5 cm ke dalam sfingter anus atau sampai kurang lebih 2-3 cm ke dalam lubang anus. Secara hati-hati, putar lidi kapas pada kripte anus searah jarum jam dan putar balik lidi kapas. Setelah itu lidi kapas ditarik ke luar dengan sambil tetap diputar. Selanjutnya lidi kapas tadi dimasukkan dalam media carry and blir sampai terbenam ke dalam media. Apabila lidi/ tangkainya terlalu panjang, kita potong sehingga botol bisa ditutup dengan rapat. Setelah diberi label, specimen kita bawa ke laboratorium untuk diperiksa.Cara PemeriksaanSiapkan media-media TCBS agar, SS agar, Mac Coli agar, selenite broth dan alkali pepton 1% dengan diberi label sesuai dengan label pada sampel yang akan diperiksa.Sampel (lidi kapas) pada media carry dan blair diambil dengan pinset secara asepptik dan dioleskan pada TCBS agar, SS agar, Mac coli agar, dan lidi kapas juga dikocok-kocok pada selenite broth dan alkali pepton 1% broth.Ambil ose, panaskan sampai membara kemudian dinginkan dengan cara menempelkan pada media, setelah itu buat goresan pada masing-masing media tadiSemua media yang telah digores tadi bersma-sama dengan alkali pepton broth 1% dan selenite broth, diinkubasi pada suhu 35-37 C selma 18-24 jam.Pembacaan HasilVibrio cholera a. Koloni yang berwarna kuning pada media TCBS agar, yang dicurigai sebagai kuman vibrio colera diuji dengan antesera polyvalen vibrio, apabila hasilnya positif yang ditandai dengan terjadinya aglutinasi, test diulanjutkan dengan biokimii dan selnjutnya dikomfirmasi dengan uji antiera ogawa dan bila perlu dengan uji gula-gula.b. Apabila koloni pada media TCBS menunjang untuk Vibrio colera namun tidak terjadi aglutinasi pada test biokimia, konfirmasikan dengan uji antisera polivalent . Kalau uji biokimia positif untuk Vibrio colera, uji lgi dengan Nacl 3%, kalau tidak terjadi aglutinasi, diharapkan Vibrio colera non aglutinasi (NAG, Vibrio corela)Salmonella spa. Koloni tersangka pada media SS agar yaitu koloni putih trnasparan, diuji biokimia (TSI, SIM, Simon sitrat) apabila terjdi aglutinasi pada salah satu tersebut. Pengujian dkonfirmasikan dengan antesera Salmonella typhi A,B,dan C dan bila perlu diuji dengan gula-gula. Sehinga diperoleh hasil yang betul-betul akurat.b. Apabila koloni pada media SS agar tersebut diuji dengan semua antisera tidak menghasilkan hasil positif, kalu laporkan hasil negatif.Shigella spa. Koloni yang berwarna putih kemerahan dengan titik merah tua pada media SS agar, dicurigai sebagai koloni Shigella sp. Selanjutnya diuji dengan biokimia. Apabila salah satu dari tersebut menunjukkan aglutinasi positif, untuk konformasi lakukan pengujian dengan antisera Shigella dysentriae, Shigella flexneri, Shigella boydii, dan Shigella sonni dan gula-gulab. Apabila koloni yang dicurigai pada media SS agar setelah dilakukan pengujian dengan antisera hasilnya negatif, hasil bisa langsung dikeluarkan.Escherchia spa. Koloni berwarna merah bata pada media Mc C agar. Bentuk koloni datatb. Lakukan pengujian biokimia dan uji aglutinasi antisera E coli pathogen 1-5 & 6- 11

Staphylococcus sp

Campylobacter sp

BAB IVPENUTUPKesimpulanInfeksi yang menyerang saluran pencernaan hampir selalui dijumpai dalam praktik dokter sehari-hari. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya diare yang kadang disertai nyeri perut atau muntah.Pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat dilakukan untuk pemeriksaan infeksi pencernaan dapat dilakukan dengan pengambilan spesimen cara rectal swab (usap rektum).Kuman atau bakteri mikroorganisme yang dapat ditemukan dalam spesimen rectal swab antara lain adalah Shigella sp, Salmonella sp, Campylobacter sp, Escherchia sp, Clostridium sp, Yersinia sp, dan Staphylococcus sp.Sekian Dan Terima Kasih ^^