Urutan Pengujian Cement Treated Base
-
Upload
monehoi-zechaly -
Category
Documents
-
view
130 -
download
0
Transcript of Urutan Pengujian Cement Treated Base
URUTAN PENGUJIAN CEMENT TREATED BASE (CTB)
Kombinasi gradasi :
1. Plot gradasi pada spec CTB (usahakan gradasi ideal spec)
2. Dari grafik gradasi berapa persen yang lolos saringan no. 4
(lolos no.4 sebagai pedoman untuk pengujian pemadatan, CBR, dan
UCS)
Percobaan Pemadatan Modefied (proctor) :
Contoh ;
Dari analisa saringan misalnya lolos No.4 = 35%
berat bahan proctor 5500g berarti terdiri dari;
35/100 x 5500 = 1925 gram
> no.4 – 3/4" 65/100 x 5500 = 3575 gram
semen 4.5 % 4.5/100 x 5500 = 247.5 gram
a. gunakan mold dengan ukuran 6”
b. gunakan alat penumbuk berat dengan tumbukan 56 x 5 lapis
c. buat proctor + semen dengan variasi persen berat 4%, 4,5%, 5%,
5,5% dan 6%
Pemeriksaan CBR
buat CBR dengan campuran semen pada persen yang sama seperti
diatas
5 lapis x 65 tumbukan
5 lapis x 35 tumbukan
5 lapis x 10 tumbukan
ketiga pengujian tersebut dibuat dan di bungkus lap basah
(pemeraman) selama 3, 7, 14 dan 28 hari baru direndam 4 hari)
Pengujian kuat tekan (UCS)
buat benda uji kuat tekan (UCS) dengan menggunakan silinder beton
dengan variasi semen sama seperti diatas
berat bahan untuk UCS = density x volume mold, masing2 duplo
padatkan dengan pemadat penggetar sebanyak 3 lapis, semua bahan
hasil timbangan masuk ke mold, bungkus dengan kantong plastic
setelah 24 jam baru dibuka untuk menjaga penguapan kadar air
(curing), tes dengan pres beton pada umur 3, 7 14 dan 28 hari ), nilai
besaran kuat tekan adalah hasil pres kali kalibrasi dibagi luas mold.
Dari hasil UCS berapa persen diantara penambahan semen yang memenuhi
persyaratan spesifikasi (untuk jalan raya) umur 7 hari >78 kg/cm2 atau pada
umur 28 hari kuat tekan mencapai 120 kg/cm2.
Catatan :
Dalam percobaan pemadatan dan UCS, buatlah contoh selain dari hasil
gradasi yang ada, coba buat dari spesifikasi grading CTB dengan gradasi
batas atas dan gradasi batas bawah untuk mencari pembanding mana yang
paling baik, pengujian yang lain tetap dilakukan seperti yang disyaratkan
dalam spec.
Pelaksanaan dilapangan dalam membuat campuran (mixing) agregat dengan
semen dapat menggunakan pembanding bucket louder misalnya; satu
bucket sama dengan 1m3 dikali berat isi lepas ketemu berat agregat,
kemudian untuk menghitung semen dari berat agregat tadi kalikan persen
semen yang diperlukan. Selanjutnya untuk keperluan air dalam campuran
pelaksanaan dilapangan misalnya; berat agregat yang dihitung tadi ketemu
1800 kg kali kadar air optimum (8%) ditambah 2% (karena tempatnya
terbuka untuk memperhitungkan penguapan) jadi keperluan air campuran =
1800 x 0.10 = 180 kg atau 180 ltr (apabila agregatnya basah perlu
diperhitungkan/diketahui kadar airnya) sebagai catatan setelah campuran
semen dan agregat homogin baru ditambah air sebesar optimum + 2 %, dari
pencampuran hingga penghamparan dilapangan jangan sampai lebih dari 2
jam, lakukan sand cone setelah pemadatan selesai kalau belum >95 %
secepatnya dipadatkan lagi, ambil contoh campuran dari truck buat benda
uji dilapangan dengan silinder beton, periksa kadar air, lalu berapa berat
yang diperlukan untuk volume silinder tersebut, kemudian tumbuk dengan
penumbuk bergetar.
Contoh pelaksanaan lapangan.
Misalkan panjang jalan 200 meter, dan lebar jalan 7 meter
Tebal CTB = 20 cm atau 0.2 meter
Density laboratorium = 2.16 t/m3 atau 216 kg/m3
Kadar air opt = 6%
Bj bulk kasar = 2.58
Bj bulk halus = 2.55
Semen yang diperlukan = 4,5 persen
Hitung kebutuhan bahan CTB
200 x 7 x 0.2 x 2.16 = 604,80 ton
Dari hasil perhitungan diatas cari kebutuhan semen
604.8 x 4.5% = 27,216 ton atau 27216 kg
Hitung berapa sak semen ?
27216 : 50 = 544 sak
Pengujian mutu
Bahan CTB yang sudah diaduk (mix) dengan penambahan kadar air optimum + 1 %
apabila kondisi bahan mengandung kadar air kurang lebih 1 %, tapi kalau kadar air
yang dikandung lebih dari satu persen, penambahan kadar air dilapangan cukup
dengan kadar air optimum.
Hitung perkiraan air yang diperlukan 60480 kg (kering)
Misalkan bahan dilapangan kandungan kadar air 2 % harus diperhitungkan dulu
Berat bahan menjadi 60480/102 = 59294,12 kg
Penambahan air optimum 59294,12 x (6%-2%) = 217176,47 cc atau 217,17liter
Pengujian mutu dilapangan
Pada saat selesai pengadukan di AMP ambil contoh bahan untuk pengujian UCS
sebanyak 6 silinder (ukuran 6”), tes pada hari ke 3, hari ke 7 dan hari ke 28
masing2 dua contoh.
Berat bahan untuk pengujian UCS dilapangan (AMP)
Tinggi silinder = 30 cm
Diameter = 15.2 cm
volume ( π r2* tinggi) 13.4 x 7.6 x 7.6 x 30 = 5441
berat bahan (density x volume) 2.16 x 5441 = 11753 gr (bahan kering/kadar air
0%)
kalau basah misalkan kandungan kadar air 7%
berat bahan 11753 * 1.07 = 12576 gr
Setelah bahan CTB dipadatkan dilapangan cukup di uji dengan sand cone dan tutup
kembali dengan bahan yang telah disiapkan dengan mutu yang sama.
Dari hasil sand cone bahan disaring dengan saringan nomor 4, kemudian gunakan
koreksi (berat jenis campuran bulk kasar + halus dan density lab)
Misalkan untuk garis koreksi(density setelah dikoreksi);
Pasing no. 4 = 35% (hasil saringan lab)
Bj bulk campuran 35% x 2.55 + 65% x 2.58 = 2.57 kemudian hubungkan dengan
density lab sehingga didapat density pembagi (density koreksi)