UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

102
PERANCANGAN JIG DAN FIXTURE PADA PROSES FABRIKASI HINGE BRACKET UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE DMAIC DI PT. XY Disusun Oleh: Ridho Wahyu Saputra NIM: 004201505059 Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri 2019

Transcript of UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

Page 1: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

PERANCANGAN JIG DAN FIXTURE

PADA PROSES FABRIKASI HINGE BRACKET

UNTUK MENGHILANGKAN WASTE

MENGGUNAKAN METODE DMAIC DI PT. XY

Disusun Oleh:

Ridho Wahyu Saputra

NIM: 004201505059

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai

Gelar Sarjana Strata Satu pada Fakultas Teknik

Program Studi Teknik Industri

2019

Page 2: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

i

REKOMENDASI PEMBIMBING AKADEMIK

Page 3: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Page 4: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Page 5: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

iv

ABSTRAK

PT. XY merupakan perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang

manufacturing & engineering alat berat. Big Vessel adalah salah satu produk yang

dihasilkan PT.XY. Pada proses produksinya terdapat 4 (empat) sub komponen

penting yang terbagi dalam line fabrikasi yang berbeda, pada penelitian ini

dipusatkan pada line fabrikasi hinge bracket meliputi proses setting dan welding.

Pada kedua proses tersebut ditemukan beberapa aktifitas pekerjaan yang tidak

memiliki nilai tambah (non value added activity) yang berdampak pada

meningkatnya cycle time pada proses fabrikasi. Untuk mengatasinya maka

dilakukan perbaikan menggunakan pendekatan DMAIC dengan harapan dapat

mengetahui factor penyebab terjadinya peningkatan cycle time. Pada tahap define

diketahui terdapat deviasi waktu standar dan waktu aktual pada proses setting dan

welding yaitu sebesar 35.5% untuk proses setting dan 52% untuk proses welding.

Kemudian pada tahap measure memperlihatkan aktivitas necassary but not value

added (NNVA) dengan jumlah untuk masing – maising aktivitas yaitu 15 untuk

aktivitas setting dari total 31 aktivitas dan 13 untuk aktifitas welding dari total 24

aktivitas. Pada tahap analyse menunjukan terdapat 3(tiga) penyebab yang memiliki

impact yang tinggi dan harus menjadi priority utama untuk dilakukannya

improvement. Kemudian pada tahap improve digunakan pendekatan QFD (quality

function deployment) sebagai acuan perancangan jig dan fixture, beradasarkan voice

of customer dan rangkaian perhitungan yang berdasarakan HOQ (house of quality).

Kemudian pada tahap control dilakukan komparasi aktifitas dan waktu setelah

dilakukan improvement terdapat menurunan nilai NNVA disetiap masing masing

proses pada proses setting menjadi 7 dari total 26 aktifitas dan pada proses welding

menjadi 3 dari total 17 aktifitas, maka didapat perbandingan total waktu sebelum

dan sesudah perbaikan terlihat terjadi penurunan dari 1140 menit (19jam) menjadi

774.60 menit (12.91jam). Penurunan waktu fabrikasi hinge bracket bila

dipresentasikan terjadi sebanyak 47.2%.

Kata kunci : Manufacturing, Big Vessel, DMAIC, improvement, cycle time, QFD.

Page 6: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Azza wa Jalla atas segala rahmat, karunia dan hidayah-

NYA, Sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Laporan

skripsi ini tidak akan terwujud tanpa dukungan Dalam penulisan laporan inidari

berbagai pihak melalui bantan, dorongan serta do’a. Semoga kebaikan-kebaikan

yang diberikan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan yang berlipat gandan

dari Allah SWT. Oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terima kasih

kepada :

1. Bapak Ir. Adi Saptari, M.Sc., PhD., selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam menyelesaikan

laporan ini. Terimakasih banyak atas bimbingan yang diberikan.

2. Ibu Ir. Andira Taslim, MT., Selaku Kepala Program Studi Teknik

Industri, Fakultas Teknik, President University.

3. Orang tua saya Ibu Sismiati, S.pd., M.pd., yang selalu memberikan doa,

dukungan, dan kasih sayang setiap waktu.

4. Kakak saya Ika Puspita Sari, S.S., yang selalu memberi motivasi, doa,

serta kasih saying yang tiada henti.

5. Rekan-rekan kerja di PT. XY yang telah memberikan saran, kritikan &

lain sebagainya yang bersifat membangun.

6. Rekan-rekan seperjuangan selama kuliah angkatan 2015 Teknik

Industri, bekerja sambil kuliah itu tidak mudah ,namun semangat kalian

luar biasa dan dapat menjadi motivasi saya.

7. Sahabat saya sepanjang masa Muhamad Aldo Panca Laksana, Jenita

Mutiara Putri Ruslan, dan Destila Permata Fury, yang selalu

memeberikan dorongan semangat dan selalu menemani dalam suka

maupun duka.

Semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya, Aamiin.

Page 7: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

vi

DAFTAR ISI

REKOMENDASI PEMBIMBING AKADEMIK ................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

DAFTAR ISTILAH ............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 15

1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 15

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 17

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................... 17

1.4. Batasan Masalah ..................................................................................... 18

1.5. Asumsi .................................................................................................... 18

1.6. Sistematika Penulisan ............................................................................. 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 20

2.1 Pendahuluan ........................................................................................... 20

2.1.1 Metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control)

21

2.1.2 Alat Pemencahan Masalah .............................................................. 22

Page 8: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

vii

2.1.2.1 Diagram SIPOC ............................................................................ 22

2.1.2.2 Process Activity Mapping Table .................................................. 24

2.1.2.3 Cause And Effect Diagram ........................................................... 26

2.2. Jig And Fixture ....................................................................................... 28

2.3. Pendekatan QFD (Quality Function Deployment) ................................. 29

2.4. House of Quality (HOQ) ........................................................................ 30

2.4.1. Tahap pengumpulan Voice of Customer ......................................... 30

2.4.2. Planning Matrix .............................................................................. 33

2.4.3. Technical Responses ....................................................................... 34

2.4.4. Matrix Relationship ........................................................................ 35

2.4.5. Technical Correlation ..................................................................... 35

2.4.6. Technical Target ............................................................................. 36

2.4.7. AI (Absolute Importance) ................................................................ 36

2.4.8. Relative Importance ........................................................................ 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 37

3.1. Kerangka Penelitian ............................................................................... 37

3.2. Observasi Awal ...................................................................................... 38

3.3. Identifikasi & Perumusan Masalah ........................................................ 38

3.4. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 38

3.5. Data Analisis .......................................................................................... 39

3.6. Kesimpulan dan Saran ............................................................................ 42

BAB IV PENGUMPULAN & ANALISIS DATA................................................ 43

4.1. Pengumpulan Data Awal ........................................................................ 43

4.1.1. Profil Singkat Perusahaan ............................................................... 43

4.1.2. Penjelasan Produk Big Vessel ......................................................... 44

4.1.3. Demand Produksi Unit Produk Big Vessel ..................................... 45

Page 9: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

viii

4.1.4. Penjelasan Produk LV 785#2 .......................................................... 46

4.1.5. Penjelasan Fabrikasi Hinge Bracket ............................................... 47

4.2. Analisis Dan Perbaikan .......................................................................... 48

4.2.1. Tahap Define ................................................................................... 48

4.2.1.1 Diagram SIPOC ............................................................................ 48

4.2.1.2 Diagram Flow Process Fabrikasi .................................................. 50

4.2.1.3 Data Produksi ............................................................................... 51

4.2.2. Tahap Measure ................................................................................ 52

4.2.2.1 Pembuatan Table PAM (Process Activity Mapping) dan Data Cycle

Time. 52

4.2.2.2 Penentuan CTQ dari Voice Of Customer ..................................... 58

4.2.3. Tahap Analyze ................................................................................. 60

4.2.3.1 Analisa penyebab masalah dengan diagram sebab akibat (cause

effect diagram). ........................................................................................... 61

4.2.3.2 Grafik Skala Prioritas Dan Cost Benefit Table ............................. 63

4.2.4. Tahap Improve ................................................................................ 65

4.2.4.1 Perancangan Alat Bantu dengan QFD (Quality Function

Deployment) ................................................................................................ 65

4.2.4.2 House Of Quality (HOQ) Untuk Product Planning Matrix ......... 65

4.2.4.3 Customer Requirement ................................................................. 65

4.2.4.4 Penyebaran Kuesioner Untuk Identifikasi Customer Need .......... 65

4.2.4.5 Identifikasi Customer Need .......................................................... 67

4.2.4.6 Technical / Design Requirement .................................................. 68

4.2.4.7 Technical Correlation Matrix ...................................................... 70

4.2.4.8 Inter Relationship Matrix ............................................................. 71

4.2.4.9 Technical / Target Matrix ............................................................ 72

4.2.4.9.1 Competitive Benchmarking ................................................... 72

Page 10: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

ix

4.2.4.9.2 Prioritized Requirement........................................................ 72

4.2.4.9.3 Menentukan Technical Target .............................................. 73

4.2.4.10 Diagram House of Quality (HOQ) Tahap 1 ................................. 75

4.2.4.11 Design Alat Bantu dengan Software ZwCad ................................ 75

4.2.4.11.1 Design Jig Setting Hinge Bracket ....................................... 75

4.2.4.11.2 Design Jig Proses Welding Hinge Bracket ......................... 76

4.2.4.11.3 Pembuatan Alat Bantu ........................................................ 78

4.2.4.11.4 Trial Alat Bantu .................................................................. 79

4.2.5. Tahap Control ................................................................................. 80

4.2.5.1 Process Activity Mapping Untuk Fabrikasi Hinge Bracket Setelah

Perbaikan ..................................................................................................... 80

4.2.5.2 Summary Hasil Process Activity Mapping Setelah Improvement 83

4.2.5.3 Perbandingan Waktu Proses Fabrikasi Hinge Bracket Sebelum dan

Sesudah Improvemet ................................................................................... 84

BAB V KESIMPULAN & SARAN ...................................................................... 85

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 85

5.2. Saran ....................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 87

LAMPIRAN ........................................................................................................... 89

Page 11: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Siklus DMAIC .................................................................................. 21

Gambar 2. 2 Diagram SIPOC ............................................................................... 24

Gambar 2. 3 Contoh Cause And Effect Diagram .................................................. 27

Gambar 2. 4 House Of Quality ............................................................................. 30

Gambar 2. 5 Correlation Matric and Tradeoff between Technical Requirment ... 35

Gambar 3. 1 Diagram Alir Kerangka Penelitian ................................................... 37

Gambar 3. 2 Diagram Alir Metode DMAIC ......................................................... 39

Gambar 4. 1 Bisnis Sektor di PT. XY .................................................................. 44

Gambar 4. 2 Product Big Vessel ........................................................................... 45

Gambar 4. 3 Subkomponen LV 785#2 .................................................................. 46

Gambar 4. 4 Flow Process Produksi LV785#2 ..................................................... 47

Gambar 4. 5 Subkomponen Hinge Bracket .......................................................... 48

Gambar 4. 6 Diagram SIPOC ............................................................................... 49

Gambar 4. 7 Diagram Flow Process Fabrikasi ..................................................... 50

Gambar 4. 8 Rangkaian Aktifitas Setting Hinge Bracket ..................................... 57

Gambar 4. 9 Rangkaian Aktifitas Welding Hinge Bracket ................................... 58

Gambar 4. 10 Cause Effect Diagram .................................................................... 61

Gambar 4. 11 Grafik Skala Prioritas ..................................................................... 63

Gambar 4. 12 Drawing Jig Setting Hinge Bracket ............................................... 76

Gambar 4. 13 Hydraulic Jack ............................................................................... 76

Gambar 4. 14 Drawing Jig Positioner Welding Hinge Bracket ........................... 77

Gambar 4. 15 Simiulasi pengelasan menggunakan mannequin ............................ 77

Gambar 4. 16 Penggunaan Jig Baru untuk Proses Setting Hinge Bracket ............ 79

Gambar 4. 17 Penggunan Jig Positioner Untuk Proses Welding Hinge Bracket . 79

Gambar 4. 18 Diagram Perbandingan Waktu Sebelum dan Sesudah Perbaikan .. 84

Page 12: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Demand Produksi Unit Big Vessel Tahun 2018 ................................. 46

Tabel 4. 2 Manhour Line Fabrikasi Subkomponen per Produk ............................ 51

Tabel 4. 3 Perbandingan Waktu Aktual dan Standar ............................................ 51

Tabel 4. 4 Processe Activity Mapping Setting Hinge Bracket .............................. 54

Tabel 4. 5 Processe Activity Mapping Welding Hinge Bracket ............................ 55

Tabel 4. 6 Summary Aktifitas Setting ................................................................... 56

Tabel 4. 7 Summary Aktifitas Welding ................................................................. 56

Tabel 4. 8 NNVA, NVA, dan VA Kerja Untuk Aktifitas Setting ......................... 56

Tabel 4. 9 NNVA, NVA, dan VA Kerja Untuk Aktifitas Welding....................... 57

Tabel 4. 10 Voice Of Customer ............................................................................. 58

Tabel 4. 11 CTQ Proses Setting ............................................................................ 59

Tabel 4. 12 CTQ Proses Welding .......................................................................... 60

Tabel 4. 13 Cost And Benefit Table ...................................................................... 64

Tabel 4. 14 Jumlah Operator Produk Big Vessel .................................................. 66

Tabel 4. 15 Customer Need Proses Setting Hinge Bracket. .................................. 67

Tabel 4. 16 Customer Need Proses Welding Hinge Bracket ................................. 68

Tabel 4. 17 Respon Teknis untuk Proses Setting .................................................. 68

Tabel 4. 18 Respon Teknis untuk ProsesWelding Hinge Bracket......................... 69

Tabel 4. 19 Simbol Metrik Korelasi ..................................................................... 70

Tabel 4. 20 Metrik Korelasi Proses Setting Hinge Bracket. ................................. 70

Tabel 4. 21 Metrik Korelasi Proses Welding Hinge Bracket ................................ 71

Tabel 4. 22 Simbol Metrik Relasi ......................................................................... 72

Tabel 4. 23 Technical Target Score untuk Alat Bantu Setting Hinge Bracket ..... 74

Tabel 4. 24 Technical Target Score untuk Alat Bantu Welding Hinge Bracket ... 74

Tabel 4. 25 Detail Material Untuk Pembuatan Jig Setting Hinge Bracket ........... 78

Tabel 4. 26 Detail Material Untuk Pembuatan Jig Welding Hinge Bracket ......... 78

Tabel 4. 27 Hasil Pengambilan Waktu Aktual Setelah Penggunaan Jig Baru ...... 80

Tabel 4. 28 Process Activity Mapping Setting Hinge Bracket Setelah Perbaikan 81

Tabel 4. 29 Process Activity Mapping Welding Hinge Bracket Setelah Perbaikan

............................................................................................................................... 82

Tabel 4. 30 Summary Aktifitas Setting Setelah Improvement .............................. 83

Page 13: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

xii

Tabel 4. 31 Summary Aktifitas WeldingSetelah Improvement ............................. 83

Tabel 4. 32 NNVA, NVA, dan VA Kerja Untuk Aktifitas SettingSetelah

Improvement .............................................................................................. 83

Tabel 4. 33 NNVA, NVA, dan VA Kerja Untuk Aktifitas Welding Setelah

Improvemnet .............................................................................................. 83

Tabel 4. 34 Perbandingan Waktu Proses Fabrikasi Hinge Bracket ...................... 84

Page 14: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

L- 1 Kuesioner Untuk Mendapatkan Data VoC.................................................... 89

L- 2 Kuesioner Customer Satisfaction Performance ........................................... 93

L- 3 Metrik Relasi Proses Settong hinge Bracket ................................................. 97

L- 4 Metrik Relasi Proses Welding hinge Bracket ................................................ 97

L- 5 Tabel Absolute Weight Proses Setting Hinge Bracket ................................... 98

L- 6 Tabel Absolute Weight Proses Welding Hinge Bracket ................................ 99

L- 7 House of Quality (HOQ) Tahap 1 Proses Seting Hinge Bracket ................ 100

L- 8 House of Quality (HOQ) Tahap 1 Proses Welding Hinge Bracket ............. 101

Page 15: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

xiv

DAFTAR ISTILAH

PAM (Process Activity Mapping) : Tools yang terdapat dalam value analysis tools

(valsat) yang berfungsi untuk mengurai secara aktivitas NNVA, NVA, VA.

Waste : Pemborosan yang terjadi pada proses produksi, sehingga mengakibatkan

ketidakefektifan line produksi dan sangat merugikan perusahaan.

NNVA (Necessary but non value adding ) : Aktivitas penting tidak bernilai tambah.

Aktivitas ini sulit dihindari untuk tidak dikerjakan. Sebagai contoh aktivitas NNVA

adalah storage, aktivitas / gerakan berlebih, inspeksi. Aktivitas NNVA

direkomendasikan untuk di minimalisir atau dihilangkan.

NVA (Non value adding) : Merupakan aktivitas yang menimbulkan waste/

pemborosan. Aktivitas ini harus dirugikan karena tidak menambah value / nilai

kepada perusahaan atau pelanggan.

VA (Value adding) : Merupakan aktivitas yang menambah nilai kepada perusahaan

dan pelanggan. Aktivitas ini merupakan aktivitas yang benar-benar efektif untuk

dikerjakan.

Waktu Baku / Waktu Standard : merupakan waktu yang dibutuhkan secara wajar

oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan

dalam keadaan kerja baik.

Waktu Aktual : Waktu rill / waktu sebenarnya yang diperlukan oleh seorang

operator dalam menyelesaiakan pekerjaannya. Waktu aktual bisa saja kurang atau

melebihi waktu standard yang telah ditetapkan. Di dalam pekerjaan, jika waktu

aktual dibawah waktu standard maka itu sangat baik. Batas kondisi ideal jika selisih

antara waktu aktual dengan waktu standard adalah impas atau sama. Namun jika

kondisi waktu aktual diatas waktu standard maka perlu dilakukan improvement

guna meminimalisir bahkan menghilangkan waste yang ada.

Page 16: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri manufaktur di Indonesia yang tumbuh dan berkembang

dengan pesatnya. Hal tersebut ditunjang oleh inovasi dari setiap perusahan –

perusahaan. Oleh karena itu, efesiensi menjadi salah satu faktor penunjang dalam

meningkatkan produktifitas. Salah satu manfaat apabila efesiensi diterapkan pada

lingkup perusahaan akan berdampak pada internal perusahaan itu sendiri. Ketika

efesiensi tinggi itu berarti sumberdaya yang dimiliki seperti manusia, mesin,

lingkungan, dan material yang digunakan dimanfaatkan dengan sangat baik dan

dapat mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri. Setiap mesin dan peralatan

produksi harus dapat bekerja dengan baik dan mencapai standart yang diinginkan.

Pada 2018 produksi batu bara di dalam negeri di proyeksikan masih tetap di atas

target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Berdasarkan RPJMN tersebut, target produksi batu bara pada tahun depan sebanyak

406 juta ton. Dengan perkiraan lebih tinggi 10% dari target tersebut, produksi batu

bara pada 2018 bisa mencapai 446,6 juta ton. Jumlah tersebut tidak jauh berbeda

dengan proyeksi produksi batu bara pada 2017, yakni sekitar 450 juta ton, atau

dengan realisasi produksi sepanjang tahun lalu sebanyak 456 juta ton.

Sekitar 80-95% kegiatan eksplorasi tambang dilakukan oleh perusahaan kontraktor

tambang dan alat berat yang digunakan untuk kegiatan pertambangan tersebut

dimiliki oleh perusahaan kontraktor tambang. Oleh karena itu,perusahaan

kontraktor tambang perlu meningkatkan kualitas produksi dari produk produk yang

di hasilkan agar aktifitas pertambangan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai

target yang di tetapkan. Keberhasilan industri manufaktur dalam menghadapi

persaingan nasional atau global sangat berkaitan langsung terhadap pencapaian –

pencapaian pada internal perusahaan tersebut. Faktor yang berperan dalam

mempertahankan kompetisi pasar antara lain kapasitas produksi sebuah perusahan

Page 17: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

16

harus mampu memenuhi semua permintaan stakeholder. Metode DMAIC dan

quality function deployment (QFD) merupakan salah satu metode yang digunakan

untuk untuk mengembangkan support equipment penunjang berjalannya proses

poduksi. Metode ini mampu menerjemahkan kebutuhan prodiksi agar target dapat

tercapai.

PT. XY yang merupakan perusahaan manufacturing dan engineering alat berat di

Indonesia menyediakan berbagai jenis transportasi di berbagai sektor bisnis. Antara

lain : sektor mining / pertambangan, sektor minyak dan gas, sektor kehutanan dan

perkebunan, sektor konstruksi dan industrial, peralatan supporting hingga spare

parts. Namun 60 % sektor bisnis PT. XY memfokuskan pada sektor mining /

pertambangan baik unit yang terlibat langsung proses pertambangan maupun unit

supporting. Produk-produk yang diproduksi PT. XY adalah Big Vessel, Trailer,

Fuel Tank, Tower lamp, dan lain-lain. Berbagai tantangan terhadap tuntutan

konsumen yang harus segera direalisasikan demi menjawab ekpektasi customer.

Dengan inovasi maupun improvement secara berkelanjutan diharapakan bisa

menjadi solusi untuk meningkatan demand dari customer di era yang serba

kompetitif ini.

PT. XY memproduksi beberapa alat berat untuk pertambangan batu bara, salah satu

produk andalannya yaitu unit Big Vessel. Produk tersebut dapat mengangkut batu

bara yang diproduksi kontraktor mining. Karena kapasitas muatannya yang dapat

mencapai 90 CuM produk ini selalu menjadi andalan dalam berjalannya proses

pertambangan batubara. Pada awal tahun 2018 PT. XY mendapat peningkatan

pesanan produk Big Vessel dari 30 unit per bulan menjadi 45 unit per bulan. Proses

produksi Big Vessel terdiri beberapa subkomponen penting yang harus dirakit

antara lain; (1) Front Longitudinal Bracket, (2) Hinge bracket, (3)Rear

Longitudinal bracket, dan (4) Hydraulic bracket. Berdasarkan komparasi data

manhours standard dan aktual. Dari 8 sub compo yang ada, proses fabrikasi hinge

bracket memiliki penyimpangan waktu yaitu 1140 menit jika melihat manhours

standard maka seharusnya 700 menit adalah waktu pengerjaan proses fabrikasi

hinge bracket. Manhours standard merupakan data yang didapatkan dari

Production Engineering Section.

Page 18: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

17

Tingginya penyimpangan waktu aktual disebabkan masih banyak waste atau

pemborosan diantaranya aktivitas-aktivitas pekerjaan menggunakan peralatan

manual yang kurang efektif & banyaknya aktivitas necessary but non value added

(NNVA) maupun non value added (NVA) dalam pengerjaan produk Big Vessel .

Penyimpangan yang berkelanjutan akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan

dalam mengejar revenue yang telah ditargetkan. Bedasarkan uraian diatas peneliti

perlu melakukan sebuah penelitian untuk merancang alat bantu yang mampu

meminimalisir aktivitas non value added. Metode yang peneliti akan menggunakan

metode DMAIC dan Quality Function Deployment (QFD).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka permasalahan yang dihadapi dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana mengidentifikasi root cause / akar permasalahan akibat

tingginya cycle time aktual dalam proses fabrikasi hinge bracket.

Bagaimana mengidentifikasi dan meminimalisasi atau menghilangkan

aktivitas non value added (NVA) maupun necessary but non value added

(NNVA) pada proses setting dan welding hinge bracket pada produk Big

Vessel.

Bagaimana merancang alat bantu yang dapat menurunkan waktu fabrikasi

pada proses setting dan welding hinge bracket sehingga mampu menurunkan

cycle time.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan terhadap penelitian ini adalah :

Menentukan root cause / akar permasalahan akibat tingginya cycle time

aktual dalam proses fabrikasi hinge bracket.

Mengidentifikasi aktivitas non value added (NVA) maupun necessary but

non value added (NNVA) di dalam proses fabrikasi hinge bracket.

Merancangan alat bantu serta membuat alat tersebut berdasarkan tahapan

Metode Quality Function Deployment (QFD) yang dapat menurunkan cycle

time..

Page 19: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

18

1.4. Batasan Masalah

Penelitian dilakukan di PT. XY di line produksi untuk fabrikasi hinge

bracket pada unit Big Vessel.

Pembahasan penelitian hanya memfokuskan pada penyimpangan proses

setting dan welding hinge bracket.

1.5. Asumsi

Untuk mendukung kelancaran penelitian ini, maka menggunakan

beberapa asumsi, yaitu :

Menganggap aktivitas produksi di line lain dalam kondisi normal.

Perancangan alat bantu dikerjakan di dalam internal perusahaan.

Page 20: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

19

1.6. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan latar belakang penelitian, identifikasi

permasalahan, tujuan, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi tentang teori-teori dan kepustakaan yang

menjadi landasan dalam pengamatan terhadap masalah yang

dihadapi. Landasan teori yang dijelaskan meliputi perancangan dan

pengembangan produk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi kerangka pemikiran penelitian dalam

menganalisis masalah yang dihadapi.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Dalam bab ini berisi data-data yang didapat selama penelitian yang

digunakan sebagai bahan analisis masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini dapat bertujuan memberikan kesimpulan dari

keseluruhan pembahasan serta saran-saran yang perlu digunakan

sebagai acuan penelitian selanjutnya.

Page 21: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendahuluan

Model bisnis yang mengembangkan strategi lean dengan memfokuskan pencarian

atau penentuan akar masalah secara terstruktuk dan sistematis sebagai cara

menghilangkan waste dari suatu proses unutk mencapai perubahan serta

meningakatkan produktifitas (Motwani, 2003), dengan harapan menciptakan

produk yang berkualitas tinggi kepada produsen dan konsumen dengan penggunaan

biaya seminimum mungkin. Lean manufactuirng telah meciptakan perubahan

dalam persaingan perasaingan manufaktur dan telah menyebabkan penigkatan yang

sangat signifikan pada fase pertumbuhan dalam organisasi yang telah

mengimplementasikannya (Semds, 1994).

Beberapa peneliti telah menunjukan bahwa strategi lean dapat menghasilkan

kualitas tingkat yang lebih tinggi dan produktivitas dan daya tanggap pelanggan

lebih baik (Krafeik, 1998). Dampak pada strategi ini sebagian besar didasarkan

pada bukti empiris bahwa intuk meningkatkan daya saing perusahaan tersebut

(Doolen dan Hacker, 2005).

Lean manufaktur seperti suatu proses inovasi yang radikal yang tidak terbatas

kepada asal muasal, tetapi mempuyai aplikabilitas luas didalam beraneka negara –

negara dan industri. Lean dibutuhkan dengan mengurangi lead-time (Marticbenko,

2005) yang menunjukan bahwa struktur kegiatan/proses dalam dan antara

perusahaan adalah penting untuk mencapai daya saing unggul dan profitabilitas,

menerima supplier, tepat waktu dan jadwal yang stabil sehingga bahan – bahan dan

komponen dapat diamankan dan dikirim (Keller et al., 1991). Dalam pencapaian

untuk pengurangan waste , koordinasi kegiatan sangat dibutuhkan agar dapat

membangun hubungan koordinasi antara melibatkan mitra lrantai dan berbagi

informasi komunikasi dengan tujuan mempengaruhi mitra bisnis unutk menjalin

integritas yang kuat (Holden dan O’Toole, 2004). Untuk mencapai ubungan yang

Page 22: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

21

serta memenuhi permintaan maka harus saing mengerti harapan dari mantra usaha

(Hausman, 2001).

2.1.1 Metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan

Control)

Pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, dan Control) merupakan salah satu

penerapan lean six sigma analysis, dalam proses improvement pendekatan DMAIC

merupakan sebuah metode untuk melakukan peningkatan yang bersifat terus

menerus, dilakukan secara systematic, scientific, dan beradasarkan dengan data –

data actual yang terjadi dilapangan atau data yang bersifat matematis (fact based).

DMAIC adalah sebuah proses yang memiliki karasteristik berulang (closed-loop

process) yang memiiki tujuan untuk memangkas atau menghilangakan proses

produksi yang dianggap tidak memiliki nilai tambah dan tidak produktif. Kemudian

difokuskan pada pengukuran baru sebagai acuan perbaikan agar dapat

meningkatkan kualitas dan produktifitas.

Tahapan DMAIC dilakukan secara berulang dan membentuk siklus peningkatan

kualitas six sigma seperti pada gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Siklus DMAIC

( Sumber : Pande, 2000 )

Page 23: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

22

Berikut pemaparan penjelasan dari tahapan metode DMAIC :

1. Define, pada tahap ini memiliki tujuan-tujuan yang bersifat identifikasi

kebutuhan dalam proses peningkatan yang sesuai dengan harapan internal

perusahan dan memberikan hasil terbaik pada output produksi.

2. Measure, merupakan langkah operasional dalam program perbaikan tahap ini

berfokus pada pengukuran data-data produksi sebelum proses perbaikan dan

mengumpulkan data yang lainya agar kedepannya dapat dilakukan

perbandingan hasil before dan after.

3. Analyze, adalah proses dimana penelitian harus mengukur tingkat kapabilitas

proses produk, jasa atau proses yang akan dilakukan perbaikan dan kemudian

mencari sebab dan akibat dari factor-faktor permasalahan yang muncul.

4. Improve, tahap dimana proses analisa yang telah dilakukan dapat

diimplementasikan secara baik menggunakan tool yang ada.

5. Control, menjalankan usulan-usulan yang telah diberikan dan kemudian

mencipatakn standar proses yang baru agar pengendalian terhadap kualitas

dapat terjaga dengan baik.

2.1.2 Alat Pemencahan Masalah

2.1.2.1 Diagram SIPOC

Dalam ruang lingkup lean six sigma proses perbaikan dapat dilakukan dengna

menidentifikasi suatu proses secara berurutan dengan merangkum input dan output

dari satu proses atau lebih, yang kemuduian diterjemahkan dan dijabarkan dalam

bentuk tabel yaitu SIPOC diagram. Tabel tersebut digunakan sejak metode TQM

(Total Quality Management) masih banyak dipakai, dan masih dipakai hingga kini.

SIPOC diagram adalah alat yang dapat memudahkan tim untuk menganalisa atau

mengidentifikasi semua unsur yang tedapat dalam proses perbaikan agar tidak

terjadi kekeliriuan dalam identifikasi yang mencakup urutan penelitian. Diagram

ini menyerupai dan berhubungan dengan table process mapping, tapi dapat

memberikan penjelasan yang lebih detail dan lengkap.

Akronim dari SIPOC diagram meliputi ;

Supplier – keseluruhan elemen yang menjadi supply dan telibat dalam proses.

Page 24: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

23

Input – semua input yang masuk kedalam proses.

Process – adalah proses yang akan diimprove oleh Anda dan tim.

Output – semua output yang berasal dari proses.

Customer – mereka yang menerima output dari proses.

Pada penyebab terjadi masalah lainnya atau kasus tertentu, terdapat variable

tambahan yang dapat memberikan detail atau data yang lebih lengkap dan akurat.

Variable tersebut adalah Requirement of The Customer.

SIPOC diagram biasanya digunakan untuk mengartikan hal-hal yang berkaitan

dengan lima penjelasan variable tersebut diatas, sebagaimana contohnya sebagai

berikut :

Siapa yang menyuplai input kedalam proses?

Spesifikasi seperti apa yang berkaitan dengan input?

Siapa sesungguhnya customer yang akan menerima hasil dari proses?

Apa ekspektasi dan kebutuhan pelanggan?

SIPOC diagram lebih tepat bila dimunculkan dalam awal proses improvement

seperti pada pendekatan Kaizen Event atau yang tertera pada tahap awal pendekatan

DMAIC yaitu Define. Ada tiga kegunaan SIPOC antara lain :

Sebagai informasi secara menyeluruh kepada anggota tim yang termasuk

dalam proses improvement bila tidak familiar terkait dengan proses yang

akan dijalankan.

Sebagai perantara yang dapat menghubungkan kembali data – data proses

terdahulu atau tim terdahulu dengan proses improvement yang akan

dihadirkan pada masa sekarang.

Untuk membantu tim mendefinisikan proses yang baru.

Page 25: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

24

Gambar 2. 2 Diagram SIPOC

( Sumber : Wikipedia.com )

2.1.2.2 Process Activity Mapping Table

Process Activity Mapping adalah sebuah tools yang dikembangkan berdasarkan

analisis aliran nilai (value steam) dari sebuah proses produksi. Tools ini berfungsi

untuk memetakan keseluruhan aktivitas kerja secara detail. Terdapat 5 aktivitas

aliran produksi yang bisa ditampilkan yaitu operasi, transportasi, inspeksi,

penyimpanan dan delay.

Menurut Monden (1993) dalam aktivitas operasi terdapat 3 kategori untuk

mengelompokkan aktivas berdasarkan value / nilai.

1) Non value added (NVA) atau aktivitas tidak bernilai tambah . NVA adalah

segala sesutu yang tergolong waste / pemborosan yang harus diminimalkan

bahkan harus dihilangkan dalam aktivitas produksi. Sebagai contoh motion

waste seperti aktivitas yang berupa gerakan yang tidak efektif, dan lain-lain.

NVA adalah aktivitas yang tidak bisa menambah nilai / value kepada

pelanggan akhir maupun perusahaan.

2) Necessary but non value added (NNVA) atau aktivitas penting tidak bernilai

tambah. NNVA adalah aktivitas yang sulit dihindari untuk tidak dikerjakan

atau aktivitas yang berlebihan (tidak sesuai standard), berjalan &

Page 26: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

25

mengambil parts atau tools yang gerakannya dinilai kurang efektif &

banyak pengulangan. Aktivitas yang tergolong NNVA jika aktivitas

tersebut tidak memberikan nilai / value kepada pelanggaan akhir maupun

perusahaan. Terdapat aktivitas yang menurut para ahli industri

mengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam NNVA tetapi diperlukan yaitu

material handling (transportasi) & inspeksi.

3) Value added (VA) atau aktivitas bernilai tambah. VA adalah aktivitas yang

benar-benar efektif untuk dikerjakan, namun perlu diperbaiki aktivitasnya

secara kontinue / berkelanjutan. Aktivitas Value adding (VA) mampu

memberikan nilai tambah kepada perusahaan & pelanggan.

Menurut Gaspersz (2011) kelompok aktivitas Necessary but non value added

(NNVA) tidak harus segera dihilangkan namun sebisa mungkin dihilangkan atau

dikurangi sedangkan kelompok aktivitas Non value added (NVA) harus

diutamakan untuk dihilangkan.

Dalam Process Activity Mapping bisa menggambarkan aliran kondisi informasi

yang sebenarnya, waktu yang Process Activity Mapping dibutuhkan untuk setiap

proses, jarak yang ditempuh hingga pada fase kesediaan material untuk tiap tahap

produksi. Sehingga terlihat mana saja aktivitas yang masuk kategori NVA, NNVA,

dan VA

Langkah-langkah penyelesaian menggunakan tools Process Activity Mapping,

antara lain :

1) Melakukan studi untuk mengetahui flow prosess;

2) Mengidentifikasi waste atau pemborosan;

3) Mempertimbangkan proses yang bisa dirubah agar lebih efisien;

4) Mempertimbangkan pola aliran yang baik;

5) Mempertimbangkan semua proses, agar hanya aktivitas bernilai tambah lebih

dominan.

Page 27: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

26

Tabel 2. 1 Contoh Process Activity Mapping

(sumber : jurnalindustri.ac.id)

2.1.2.3 Cause And Effect Diagram

Cause and effect diagram atau sering disebut sebagai Fishbone diagram (diagram

tulang ikan) karena bentuknya menyerupai kerangka tulang ikan. Cause and effect

diagram pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Kaoru Ishikawa dari Universitas

Tokyo ditahun 1953, Cause and effect diagram juga dikenal dengan sebutan

Ishikawa chart yang merupakan sebutan dari nama penemu diagram ini. Diagram

tulang ikan merupakan pilihan dari salah satu alat yang ada pada quality control

seven tools yang memiliki fungsi sebagai mempermudah dalam mengidentifikasi

dan menunjukkan kolerasi diantara sebab dan akibat dari permasalahan yang

muncul agar dapat menemukan solusi pemecahan masalah tersebut. Adapun

kegunaan dari Cause and effect diagram biasanya dipergunakan untuk:

1. Mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan.

2. Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk pemecahan masalah.

3. Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut.

Diagram ini menunjukan 5 faktor yang disebut sebagai sebab dari suatu akibat.

Kelima factor ini adalah man ( tenaga kerja ), method, material, (bahan baku),

Page 28: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

27

machine, dan environment (lingkungan). Diagram ini biasa disusun berdasarkan

informasi yang didapat berdasarkan sumbang saran atau brainstorming.

Gambar 2. 3 Contoh Cause And Effect Diagram

Page 29: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

28

2.2. Jig And Fixture

Semakin kompleks pembuatan suatu benda kerja, semakin rumit perkakas yang

digunakan. Untuk mempermudah perencanaan maka diadakan pengelompokkan

alat. Diantaranya yaitu alat utama dan alat bantu.

Alat utama ialah alat yang berfungsi merubah sifat-sifat geometris dari benda kerja.

Sedangkan alat bantu berfungsi untuk menolong atau membantu alat utama tanpa

merubah geometris benda kerja secara langsung. Alat bantu ini disebut Jig atau

Fixture. Jig dan fixture merupakan alat penahan dalam pembuatan part yang presisi

secara berulang. Dibawah ini merupakan definisi dari Jig dan Fixture menurut 2

orang ahli :

1. Menurut Suwarso Kaderi Wiryono

Jig ialah "alat pemegang benda kerja yang tidak terikat secara tetap pada mesin

tempat alat tersebut dipakai". (Wiryono, 2012) Sedangkan fixture "adalah alat

pemegang benda kerja yang secara tetap terikat pada mesin dimana alat itu berada".

2. Menurut Edward G. Hoffman

"Jig is a special device that holds, supports, or is placed on part to be machined”.

(Hoffman, 2004) Atau bisa diartikan bahwa Jig adalah sebuah alat khusus yang

digunakan untuk menahan, mendukung, atau ditempatkan pada part yang akan

dilakukan proses permesinan. sedangkan arti fixture ialah "fixture is a production

tool that locates, holds, and support the work securely so the required machining

operation can be performed". (Hoffman, 2004) Artinya bahwa Fixture merupakan

alat produksi yang bekerja untuk menempatkan, menahan, dan mendukung

pekerjaan dengan aman sehingga operasi permesinan yang diinginkan bisa

diproses.

Dari uraian diatas, bisa disimpulkan bahwa Jig merupakan alat bantu permesinan

yang berfungsi menempatkan, menahan, dan mendukung benda kerja dan tidak

terikat pada mesin. Sedangkan fixture merupakan alat bantu permesinan yang

Page 30: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

29

berfungsi menempatkan, menahan, dan mendukung benda kerja dan terikat

secara tetap pada mesin.

2.3. Pendekatan QFD (Quality Function Deployment)

Metode QFD merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan secara sistematik

namun berdasarkan identifikasi voice of customer yang kemudian digunakan

sebagai penentuan target secara akurat yang diterjemahkan kedalam konsep desain

teknis, manudaktur maupun konsep perencanaan proses produksi yang tepat dan

akurat untuk menciptakan suatu organisasi yang menghasilkan produk – produk

unggulan bahkan dapat melampaui harapan pelanggan (Wijaya, 2011). QFD

pertama kali ditemukan oleh Prof.Yoji Akao pada tahun 1960, dan digunakan untuk

mensupport serta mengimplementasikan filosofi TQM. Dalam QFD seluruh operasi

perusahaan didorong oleh suara pelanggan tidak diinterpretasikan secara tidak

benar.

Aktivitas pada pendekatan QFD adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan terhadap atribut produk atau jasa

melalui penelitian terhadap pelanggan.

2. Membuat matriks perencanaan (Planning Matrix)

a. Tingkat kepentingan pelanggan (Importance to Customer), penentuan tingkat

kepentingan pelanggan digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsumen

memberan penilaian atau harapan dari kebutuhan konsumen yang ada.

b. Pengukuran tingkat kepuasan terhadapan produk (Current Statisfaction

Performance), pengukuran tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk

dimaksudkan untuk mengukur bagaimana tingkat kepuasan pelanggan

setelah memakai produk yang akan dianalisa. Dihitung dengan rumus segagai

berikut :

𝜮[ (𝑵𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝒐𝒇 𝑹𝒆𝒔𝒑𝒐𝒏𝒅𝒆𝒏𝒄𝒆 𝒂𝒕 𝑷𝒆𝒓𝒇𝒐𝒓𝒎𝒂𝒏𝒄𝒆 𝑽𝒂𝒍𝒖𝒆)𝒊]

( 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑵𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝒐𝒇 𝑹𝒆𝒔𝒑𝒐𝒏𝒅𝒆𝒏𝒄𝒆 )

c. Nilai Pencapaian (Goal), nalai ini ditentukan oleh pihak perusahaan untuk

mewujudkan tingkat kepuasan yang diinginkan oleh pelanggan.

Page 31: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

30

2.4. House of Quality (HOQ)

Dalam pendekatan QFD melibatkan pembuatan satu atau lebih matriks yang disebut

dengan table kualitas. Matriks pertama yang dibuat ialah HOQ (House Of Quality).

Matriks ini memperlihatkan kebutuhan pelanggan dan karakteristik teknis dari tim

pengembangan yang digunakan unutk memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut

(Cohen, 1995).

HOQ adalah sebuah struktur, ekspresi sistematis dari produk atau proses yang

dilakukan oleh tim pengembang untuk memahami aspek – aspek pada keseluruhan

proses perncanan pruduk baru, pelayanan baru atau proses baru (Cohen, 1995).

Contoh tabel HOQ dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2. 4 House Of Quality

( Sumber : Kai Yang & Basem S, El Haik, 2003)

2.4.1. Tahap pengumpulan Voice of Customer

Pada tahap ini akan dilakukan pengambilan data terkait survey kebutuhan

pelanggan. Proses QFD sangat memerlukan data konsumen yang ditulis sebagai

kriteria dari suatu produk atau jasa. Tiap kriteria mempunyai data sistematik yang

berkesinambungan dengan kepentingan relatif kriteria bagi pelanggan dan

Page 32: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

31

tingginya nilai dari kepuasan pelanggan terhadap produk yang dibuat berdasarkan

kriteria tersebut (Nasution, 2003).

Dari semua data yang telah didapat menunjukan keragaman pola hubungan yang

dapat tergantung dari tingginya nilai sebuah kepuasan pelanggan yang terkumpul.

Kekakuratan data ini harus mengkalkulasi apakah pelanggan yang diwawancara

menggunakan beberapa produk dan adapun sampel pelanggan dapat mewakili dari

berbagai tipe atau segmen. Tahapan-tahapan pada fase ini dapat secara ringkas

dijelaskan pada penjabaran berikut (Nasution, 2003) :

1) Mengidentifikasi voice of customer

Permodelan wawancara dan pengumpulan informasi menggunakan revealed

importance dan stated importance pada disetiap kriterianya dapat menjelaskan

kebutuhan pelanggan menjadi 4 kategori, yaitu :

a. Kebutuhan yang diharapkan (expected needs): High stated importance dan

Low revealed importance.

b. Kebutuhan impact rendah (low-impact needs): Low stated importance dan

Low revealed importance

c. Kebutuhan impact tinggi (high-impact needs): High stated importance dan

High revealed importance

d. Kebutuhan yang tersembunyi (hidden needs): Low stated importance dan

High revealed importance.

2) Mengumpulkan data-data kualitatif

Untuk membuat keputusan perancangan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen

maka produsen harus mengerti kebutuhan sesungguhnya dari konsumen. Produsen

harus bisa membedakan kebutuhan konsumen sesungguhnya dengan solusi

teknisnya. Untuk megumpulkan data kualitatif bisa dilakukan dengan:

Mewancarai satu persatu,

Contexual Inquiry, dan

Data voice of customer focus pada grup.

Page 33: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

32

3) Analisa identitas pelanggan

Proses identifikasi identitas atau data pelanggan ini memunculkan diagram afinitas,

dimana tahapan – tahapannya adalah sebagai berikut:

a) Identifikasi frase yang mewakili kebutuhan konsumen dengan menggunakan

pernyataan dari pengalaman konkrit.

b) Pilih tingkatan untuk mewakili keinginan atau kebutuhan konsumen dalam

rumah kualitas (house of quality).

c) Buat diagram Afinitas. Diagram afinitas merupakan alat yang digunakan untuk

mengidentifikasi informasi yang bersifat kualitatif dan terstruktur secara hierarki

(bottom up).

d) Mengurutkan frase-frase menjadi kebutuhan konsumen sesungguhnya (true

customer need) menggunakan voice of customer table. Selama proses ini

dikembangkan pertanyaan-pertanyaan, hal-hal yang harus dipecahkan dan ide-ide

konsep produk.

4) Banyaknya jumlah data yang terkumpul

Setelah diagram afinitas terbentuk maka langkah selanjutnya adalah

mengkuantifikasi data. Data yang dibutuhkan untuk proses QFD adalah:

Kepentingan relatif dari kebutuhan-kebutuhan tersebut

Tingkat performansi kepuasan konsumen untuk masing-masing

kebutuhan/keinginan

Pada dasarnya hasil dapat dikategorikan dengan penggunaan angka – angka seperti;

lima untuk tingkat kepentingan tinggi, tiga untuk tingkat kepentingan normal, dan

satu dengan tingkat kepentingan rendah. Proses klasifikasi biasanya dapat

dilakukan dengan menggunakan metode rata – rata, mudge diagram, standar

deviasi, AHP, dan lain – lain.

Page 34: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

33

2.4.2. Planning Matrix

Planning Matrix merupakan bagian yang berisikan informasi penting tentang

penilaian sebuah kriteria desain yang pada dasarnya baru akan dikembangkan dan

desain yang telah melalui proses pengembangan berdasarkan keinginan dan

kebutuhan konsumen saat ini. Bagian yang penting pada Planning Matrix ini

menurut Besterfield dkk, 2003 :

a) Row Weight

Pada kolom ini terdapat hasil dari kalkulasi perhitungan data dan keputusan –

keputusan yang dirancang kedalam Planning Matrix. Menghitung row weight dapat

mengetahui tingkat kepentingan masing-masing kriteria konsumen dan benefits

dengan mempertimbangkan hal-hal yang penting seperti importance ratio. Semakin

besar nilai raw weight maka semakin penting customer needs tersebut bagi

organisasi / perusahaan dalam memenuhi tingkat kepuasan pelanggan.

𝑅𝑊𝑖 = 𝐼𝑊𝑖 𝑋 𝑆𝑃𝑖 𝑋 𝐼𝑅𝑖 ……………………………………………………..(2.1)

Keterangan :

RWi = Row Weight atribut I ;

Iwi = Bobot tingkat kepentingan untuk atribut konsumen I ;

SPi = Sales Point untuk atribut I ;

IRi = Importance Ratio atribut I ;

b) Sales Point

Sales point ialah nilai yang dihasilkan oleh perusahaan berdasarkan kemampuan

daya jual maupun fungsi proses tersebut, sales point terbagi menjadi 3 yaitu :

1 = fungsi memiliki daya jual kecil ;

1,2 = fungsi memiliki daya jual sedang ;

1,3 = fungsi memiliki daya jual tinggi.

Page 35: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

34

c) Normalize Row Weight

Adalah bobot nilai yang berbentuk presentase. Nilai normalized raw weight

memperlihatkan susunan dari pembobotan suatu contoh unsur customer needs and

benefit secara menyeluruh. NRW adalah nilai yang digunakan sebagai data dalam

pengambilan keputusan untuk mempertimbangkan priorotas Technical Responses

sebagai rencana peningkatan mutu kualitas produk, jasa, dan proses. NRW dihitung

sebagai:

𝑁𝑅𝑊 =RWi

Σⁿᵢ=1(𝑅𝑊𝑖)…………………………………………...........……........... (2.2)

Keterangan :

NRW = Normalized Row Weight

RWi = Row Weight atribut i

2.4.3. Technical Responses

Teknik ini dapat disebut dengan matriks How’s yang berisikan pengetahuan proses

internal perusahaan secara teknis yang menggambarkan informasi sebuah

perusahaan untuk mendeskripsikan kinerja dari sebuah produk, jasa atau proses

yang secara jelas sudah disediakan oleh perusahaan tersebut. Matriks ini merupakan

translansi dari kriteria kebutuhan pelanggan (voice of customer) kedalam

penjelasan yang dapat digambarkan sebagaimana produk, jasa, atau proses tersebut

seharusnya dikembangkan. Cara yang dapat digunakan untuk menetukan isi dari

matrik ini adalah dengan menetukan dimensi dan cara mengukurnya, dengn melihat

fungsi produk atau jasa tersebut dan subsistemnya. Sementara itu untuk ukuran

kinerja dibidang jas dapat menggunakan pendekatan proses arau jalannya proses

dari pelayanan jasa tersebut dari awal hingga akhirnya dapat diterima sampai ke

pelanggan.

Page 36: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

35

2.4.4. Matrix Relationship

Matriks ini mengartikan hubungan antara kebutuhan pelanggan dan technical

responses. Pada setiap hubungan memperlihatkan kekuatan antara satu technical

responses dengan satu kebutuhan pelanggan. Keterkaitan hubungan ini disebut

dengan impact of technical responses terhadap kebutuhan pelanggan. Keselarasan

dalam matrix relationship akan digambarkan oleh simbol-simbol sebgai cara untuk

mempermudah dalam identifikasi secara visual pada bagian atribut teknis tersebut.

Kekuatan hubungan tersebut dilambangkan dengan angka +9, +3, +1, -1, -9 dapat

dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2. 5 Correlation Matric and Tradeoff between Technical Requirment

2.4.5. Technical Correlation

Korelasi teknis memperhitungkan hubungan yang terjadi pada tiap proses dari

rekayasa teknis (design requirement) dan dinyatakan dengan matrik korelasi,

pejabaran terkait tingkat kepentingan serta kesinambungan antaran rekayasa

teknism dijelaskan dengan symbol tertentu yang mendefiniskan apakah terjadi

Page 37: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

36

hubungan yang sangat positif, positifm negative, sangat negative, atau tidak ada

korelasi sama sekali.

2.4.6. Technical Target

Pada tahap ini berisi beberapa data terkait tingkat kepentingan dari setiap technical

response yang didasari penilaian perusahaan kemudian nilai tersebut dapat diukur

dan di tentukan dengan sistematik. Pada umumnya diperhitungkan dengan suatu

nilai tertentu dan dilengkapi variable-variable pengukuran yang jelas.

2.4.7. AI (Absolute Importance)

Adalah sebuah teknik perhitungan yang dapat menunjukkan tingkat kepentingan

technical responses yang disasrkan pada variabel dengan melihat hubungan antara

technical Responses, customer requirement, dan customer importance. absolute

importance dapat dihitung sebagai berikut :

𝐴𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 𝐼𝑚𝑝𝑜𝑟𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒 (𝐴𝐿) = Σⁿᵢ‗₁(M(i, j)𝑥𝐼𝑅𝑖) …………… (2.3)

Keterangan :

M = Relationship Matrik

IR = Relative Importance of Customer Requirment

2.4.8. Relative Importance

Nilai ini adalah hasil kalkulasi dari absolute importance yang dapat mengasilkan

data dan kemudian dijadikan nilai persen kumulatif.

𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 𝐼𝑚𝑝𝑜𝑟𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒 (𝑅𝐼) =𝐴𝐼

𝛴𝐴𝐼𝑥100% ……………………….………… (2.4)

Keterangan : AI = Absolute Importance

Page 38: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Penelitian

Berikut adalah fase – fase metodologi / kerangka berfikir yang akan dipakai oleh

peneliti untuk menyelesaikan permasalahan

Gambar 3. 1 Diagram Alir Kerangka Penelitian

Adapun pembahasan terkait detail per tahapan, antara lain :

Page 39: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

38

3.2. Observasi Awal

Pada tahap observasi awal, pengamatan dilakukan di perusahan terkait yaitu PT.

XY selama periode penelitian bulan Januari hingga April 2018. Pengamatan

memfokuskan pada line produksi Big Vessel. untuk mengetahui permasalahan di

lapangan peneliti melakukan wawancara baik kepada Atasan, Leader, Foreman dan

operator yang terlibat. Setelah terlibat diskusi yang cukup panjang, permasalahan

utama yang dihadapi adalah lamanya proses setting dan welding hinge bracket.

Kemudian peneliti melakukan pencatatan current conditon di lapangan serta mulai

memikirkan topik serta metode yang sesuai berdasarkan case di line produksi.

3.3. Identifikasi & Perumusan Masalah

Di dalam tahapan Identifikasi Masalah. Peneliti mulai melakukan pendalaman

masalah yang terjadi di lapangan. Berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang

ada, peneliti mulai menentukan topik serta metode apa yang sesuai agar bisa di-

implementasikan di dalam penelitian ini. Untuk menunjang penentuan judul &

metode yang relevan. Peneliti melakukan pembelajaran terkait studi literatur baik

melalui journal, buku hingga pergi ke perpustakaaan. Konsultasi dengan dosen

pembimbing hingga berdiskusi kepada orang yang expert di bidang ini. Setelah

penentuan topik dan metode penyelesaian matang. Peneliti merancang tujuan,

batasan hingga benefit yang bisa diterima dengan adanya penelitian ini.

3.4. Tinjauan Pustaka

Di dalam tahapan Landasan Teori, peneliti sudah menentukan secara fix landasan

teori / tinjauan pustaka apa yang bisa menjadi literatur di dalam penyelesaian

penelitian ini. Tinjauan Pustaka di dapatkan dari journal, buku maupun internet

yang berasal dari sumber terpercaya. Berikut landasan teori yang peneliti

cantumkan untuk membantu dalam penyelesaian masalah :

1) Landasan teori terkait metode pengambilan waktu standard, waktu aktual,

metode penentuan kecukupan data, dan lain-lain

2) Landasan teori terkait DMAIC yang membantu peneliti menganalisa akar

permasalahan yang terjadi di line produksi. Kemudian peneliti menggunakan

tools yaitu Prosess Activity Mapping dan diagram sebab akibat.

3) Landasan teori terkait Jig & Fixture, dan lain-lain

Page 40: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

39

4) Landasan teori terkait software design yaitu ZWCAD

5) Landasan teori terkait metode di dalam perancangan alat bantu yaitu metode

Quality Function Deployment (QFD).

3.5. Data Analisis

Penelitian ini menggunakan metode DMAIC sebagai “improvement models”

terhadap permasalahan yang dihadapi. Tahapan metode DMAIC yang dilakukan

pada penelitian adalah:

Improve

Finish

Yes

A

Memenuhi

Target

No

Yes

Control

Gambar 3. 2 Diagram Alir Metode DMAIC

a. Fase Define

Start

Kelengkapan

data

Measure

No

Yes

A

Define

Terpenuhi

No

Yes

Analyze

Cari faktor yang

paling kritikal

No

Yes

Page 41: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

40

Define yaitu melakukan pendefinisian secara formal untuk mengetahui proses

produksi dan pendefinisian penyebab masalah dalam proses produksi yang telah di

perusahaan. Pada tahap ini alat yang digunakan yaitu digram alir. Tahap ini

merupakan awal dari proses identifikasi masalah-masalah apa saja yang perlu

diperbaiki, diantaranya tools yang digunakan pada fase define dua, yaitu:

1. Membuat diagram SIPOC

SIPOC adalah suatu tool dalam nelitian yang digunakan sebagai cara untuk

mendokumentasikan proses – proses bisnis dari awal proses hingga akhir

proses dan digunakan sebagai alat yang dapat mengidentifikasi elemen –

elemen aktifitas perbaikan yang akan dilakukan. identifikasi SIPOC dapat

dilakukan sbelum pekerjaan perbaikan dilakukan. dalam metodologi six

sigma, SIPOC digunakan dalam tahap Define yaitu tahap pertama dalam Six

Sigma untuk menganalisa permasalahan yang akan diselesaikan.

2. Diagram flow process fabrikasi

Diagram flow process fabrikasi merupakan gambaran skematik/diagram

yang menunjukkan seluruh langkah dalam suatu proses dan menunjukkan

bagaimana langkah itu saling mengadakan interaksi satu sama lain.

b. Fase Measure

Measure adalah mengukur kinerja proses pada saat sebelum improvement untuk

kemudian dibandingkan dengan target yang telah diterapkan. Pada tahap ini

terdapat 2 (dua) alat yang digunakan, yaitu :

1. Membuat tabel Process Activity Mapping.

Process activity mapping akan menunjukan gambaran alur – alur proses

produksi secara detail seperti aktivitas operator, waktu yang diperlukan

untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, jarak yang ditempuh dalam satu

siklus aktivitas, dan tingkat kesedian produk dalam setiap tahap produksi.

Table ini memberikan kemudahaan dalam proses identifikasi aktivitas

dikarenakan adanya pengelompokan aktivitas menjadi lima jenis aktivitas

pokok yaitu operasi, transportasi, inspeksi, delay, dan penyimpanan.

Operasi dan inspeksi ialah aktivitas yang dikategorikan sebagai aktivitas

yang memiliki nilai tambah. Sedangkan trasnportasi dan penyimpanan ialah

aktivitas yang sama pentingnya namun tidak memiliki nilai tambah. Dan

Page 42: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

41

pada aktivitas delay adalah aktivitas yang tegolong untuk dihindari sehingga

kativitas ini merupakan yang tidak bernilai tambah.

2. Penentuan CTQ dari Voice Of Customer.

Penetuan CTQ adalah kunci dari sebuah karakteristik produk, jasa atau

proses apakah sudah mencapai tingakatan sesuai standar yang ada atau batas

dari spesifkasi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan dari

pelanggan. Dengan dibutakannya CTQ maka proses perbaikan atau upaya

pengembangan desain yang dilakukan akan selaras dan sesuai dengan

requirement dari customer.

c. Fase Analyze

Analyze yaitu menganalisa hubungan sebab akibat berbagai factor yang

berpengaruh terhadap produk dan kenyamanan operator produksi dalam melakukan

proses fabrikasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Membuat diagram sebab akibat

Cause and Effect Diagram merupakan salah satu alat (tools) dari QC 7

tools yang dipergunakan untuk meng-identifikasikan dan menunjukkan

hubungan antara sebab dan akibat agar dapat menemukan akar penyebab

dari suatu permasalahan.

2. Menentukan tabel skala prioritas

Tabel skala prioritas adalah ukuran kebutuhan yang tersusun dalam daftar

berdasarkan tingkat kebutuhan (priority) dan pengaruh (impact) , dimulai

dari kebutuhan yang paling tinggi sampai kebutuhan yang bersifat bisa

ditunda pemenuhannya. Dengan adanya tabel skala prioritas, diharapkan

dapat mengetahui mana kebutuhan yang harus segera dilakukan perbaikan

dan mana kebutuhan yang bisa ditunda terlebih dahulu. Sehingga, kita dapat

memenuhi kebutuhan dengan tepat dan sesuai dengan kemampuan

perusahaan.

Page 43: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

42

d. Fase Improve

Dalam fase ini usulan perbaikan dalam permasalahan yang dihadapi line fabrikasi

hinge bracket berdasarkan analisa pada tahap sebelumnya. Menggunakan metode

sebagai berikut:

1. Perancangan jig dan fixture

Dalam perancangan alat bantu ini peneliti memakai metode QFD (Quality

Function Deployment). Metode QFD (Quality Function Deployment)

adalah metode di dalam pengembangan produk atau alat bantu untuk

merealisasikannya sesuai dengan kebutuhan internal maupun external

perusahaan.

2. Membuat HOQ

Dalam penelitian ini House of Quality (HOQ) sebagai tool yang digunakan

untuk perencangan alat bantu yang termasuk kedalam proses penyelesaian

metode QFD. Dan pada akirnya didapatkan hasil yang sesuai.

e. Fase Control

Merupakan tahap peningkatan kualitas dengan memastikan level bar kinerja dalam

kondisi yang standart dan terjaga. Nilai-nilainya kemudian didokumentasi dan

disebarluaskan yang berguna bagi langkah perbaikan untuk kinerja proses

berikutnya menjaga keseimbangan pencapaian yang telah dilakukan pada fase

improvement.

3.6. Kesimpulan dan Saran

Merupakan tahapan terakhir dari keseluruhan penelitian yang mengacu pada tujuan

awal penelitian. Serta diberikan saran yang merupakan suatu usulan kedepan bagi

perusahaan dan bagi penelitian selanjutnya.

Page 44: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

43

BAB IV

PENGUMPULAN & ANALISIS DATA

Pada bab ini menjelaskan terkait pengumpulan & analisis data masalah secara detail

dengan pendekatan DMAIC dan QFD untuk menyelesaikan masalah yang terjadi

pada proses farbrikasi Hinge Bracket unit LV 785#2. Sehingga solusi perbaikan

bisa diperoleh secara objektif berdasarkan data dilapangan.

4.1. Pengumpulan Data Awal

Pengumpulan data awal dilakukan dengan melakukan pembahasan singkat terkait

perusahaan, sektor produk yang diproduksi, penjelasan singkat produk Big Vessel

hingga mengkerucut pada pembahasan produk LV 785 #2.

4.1.1. Profil Singkat Perusahaan

PT. XY merupakan perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang

manufacturing & engineering alat berat. PT. XY berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

Perusahan ini tergolong perusahaan dengan tipe “mass customization company”.

Mass customization company adalah perusahaan yang memproduksi unit dengan

jumlah yang banyak namun fleksibilitas terkait spesifikasi permintaan dari

customer.

Ada 6 sektor bisnis PT. XY ,antara lain : sektor mining / pertambangan, sektor

minyak dan gas, sektor kehutanan dan perkebunan, sektor konstruksi dan industrial,

peralatan supporting hingga spare parts. Namun 60 % sektor bisnis PT. XY

memfokuskan pada sektor mining / pertambangan baik unit yang terlibat langsung

proses pertambangan maupun unit supporting. Produk-produk yang diproduksi PT.

XY adalah Big Vessel, Trailer, Fuel Truck, Tower lamp, dan lain-lain.

Gambar 4.1 Merupakan product sector bisnis yang dijalankan oleh PT. XY.

Berdasarkan gambar tersebut terdapat 6 product group menjadi fokus bisnis, antara

lain : (1) Mining Sector, (2) Oil & Gas Transportation Sector, (3) Forestry & Agro

Sector, (4) Industrial & Construction Sector, (5) Original Equipment

Manufacturing Sector dan (6) Spareparts & Component Sector.

Page 45: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

44

Gambar 4. 1 Bisnis Sektor di PT. XY

(Sumber : Data Perusahaan 2018)

4.1.2. Penjelasan Produk Big Vessel

Produk Big Vessel merupakan unit yang masuk dalam sektor produk mining /

pertambangan. Produk Big Vessel merupakan sekumpulan produk-produk yang di-

design dengan kapasitas angkut yang besar. Sebagai contoh untuk jenis produk LV

785 #2 dengan kapasitas 80 CuM .Produk Big Vessel merupakan unit yang

kesemuanya beroperasi secara off road di dalam area pertambangan. Terdapat 5

jenis produk Big Vessel yang dibuat di PT. XY produk tersebut antara lain (1) LV

785#2, (2) HD 465, (3) HD Cat 777,(4) Mud Body, dan (5) HD X-Pro. Berikut

gambar produk LV 785#2 :

Page 46: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

45

Gambar 4. 2 Product Big Vessel

Unit Big Vessel terlibat secara langsung untuk proses mining / pertambangan batu

bara. Sebagai contoh unit produk HD X-Pro produk sebagai pengankut material –

material pertambangan, seperti tanah dan bebatuan. Keunggulan produk ini terletak

pada kemampuan untuk membawa muatan sampai 120 CuM dengan berat Vessel

yang lebih ringan. Hal ini sangat membantu untuk meningkatkan efisiensi

transportasi di area pertambangan.

4.1.3. Demand Produksi Unit Produk Big Vessel

Big Vessel merupakan salah satu produk unggulan yang dihasilkan PT. XY. Seiring

dengan membaiknya market batu bara, permintaan Big Vessel tahun 2018 ini

peningkatannya sangat tinggi sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Meninjau data produksi dari perusahaan, unit Big Vessel adalah unit produk yang

paling banyak diproduksi. Berikut data demand produksi produk Big Vessel di

tahun 2018.

Berdasarkan tabel 4.1 di bawah terdapat total 587 unit Produk Big Vessel yang akan

diproduksi hingga akhir bulan Desember 2018. Namun yang menjadi perhatian

adalah unit produk LV 785#2 menjadi paling tinggi dengan total produksi dalam

setahun 554 unit mengalami peningkatan dari tahun 2017 yang hanya 315 unit

secara presentasi meningkat sebesar 43%.

Page 47: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

46

Tabel 4. 1 Demand Produksi Unit Big Vessel Tahun 2018

4.1.4. Penjelasan Produk LV 785#2

Proses produksi Big Vessel terdiri beberapa subkomponen penting yang harus

dirakit antara lain;

(1) Front Longitudinal bracket,

(2) Hinge bracket,

(3) Rear Longitudinal bracket, dan

(4) Hydraulic bracket

Gambar 4. 3 Subkomponen LV 785#2

Page 48: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

47

Dan dalam proses perakitannya melalui rangkaian seperti yang tertera pada gambar

4.4.

Gambar 4. 4 Flow Process Produksi LV785#2

(Sumber : Data Perusahaan, 2018)

4.1.5. Penjelasan Fabrikasi Hinge Bracket

Dari keempat subkomponen LV 785#2 fabrikasi hinge bracket akan dipilih unutk

dilakukan perbaikan dikarenakan pada proses fabrikasi hinge bracket selama ini

masih di lakukan secara manual dan alat seadanya, proses fabrikasi tersebut

meliputi:

1. Proses setting part, pengertian proses ini adalah menyusun part atau komponen -

komponen menjadi satu kesatuan yang sesuain dengan gambar desain.

2. Proses welding, secara umum proses ini adalah proses pengelasan material steel

yang dimana selirih sambungan pada komponen harus di las.

Dikarenakan belum tersedianya alat bantu yang memadai sehingga proses fabrikasi

hinge bracket menjadi tidak efisien karena pengukuran pada saat setting masih

manual dan handling pada saat proses full weld juga masih manual. Hal tersebut

dapat menghambat jalanya proses fabrikasi dan juga lebih banyak menguras tenaga

operator.

Page 49: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

48

Dengan proses kerja secara manual tersebut seringkali operator mengalami

kelelahan dan nyeri pada bagian tangan, pinggang dan kaki karena harus menahan

posisi kerja yang sama selama beberapa jam ketika melakukan proses setting dan

pengelasan hinge bracket untuk produk LV 785#2. Dan terkadang terdapat

komponen yang berdimensi tidak sesuai dengan standard yang sudah di tentukan,

yaitu karena hasil potongan tidak presisi mengakibatkan operator memerlukan

tenaga ekstra saat melakukan proses setting. Pada produk LV 785#2 Hinge Bracket

berfungsi sebagai penopang vessel terhadap truknya terutama pada proses dumping,

bentuk dari hinge bracket seperti yang terlihat pada gambar 4.5.

Gambar 4. 5 Subkomponen Hinge Bracket

4.2. Analisis Dan Perbaikan

4.2.1. Tahap Define

Pada tahap define yang dilakukan adalah melihat proses produksi secara

keseluruhan pada proses fabrikasi hinge bracket. Identifikasi dilakukan dengan

menggunakan diagram SIPOC (supply-input-process-output-customer) dan

diagram flow process fabrikasi. Hal ini dilakukan supaya teridentifikasi dengan

jelas urutan proses dari awal sampai akhir pada subkomponen hinge bracket.

4.2.1.1 Diagram SIPOC

Diagram SIPOC adalah diagram yang digunakan untuk melihat objek dari masing-

masing komponen supplier-input-processs-output-customer. Untuk kemudian

Page 50: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

49

diliahat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses pembuatan subkomponen

Hinge Bracket. Berikut diagaram SIPOC yang dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4. 6 Diagram SIPOC

(Sumber : Data Perusahaan, 2018)

Pada gambar 4.6 dapat dilihat pada proses manufacturing ini dilakukan dengan

mengumpulkan semua data dari pihak yang berkaitan dengan berjalannya proses

produksi yaitu bermula dari Production engineering (PE) menyediakan gambar

produk dan waktu standar pengerjaan, kemudian Warehouse Deparment

menyiapkan kebutuhan material atau komponen hinge bracket setelah itu

manufacturing deparment menyiapkan kebutuhan fabrikasi seperti man power dan

welding machine. Kemudian rangkaian proses manufaktur dilakukan denga

serangkaian tahapan yang sudah ditentukan dimulai dari data collection, design,

fabrication, inspection, evaluate dan standarization. Hingga tebentuk satu

komponen yang diinginkan yaitu hinge bracket yang kemudian komponen tersebut

dapat dilanjutkan ke proses fabrikasi berikutnya yaitu assy total unit.

Page 51: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

50

4.2.1.2 Diagram Flow Process Fabrikasi

Digunakan sebagai referensi operator produksi dalam melakukan proses fabrikasi hinge bracket diuraikan secara menyeluruh dan mendetail. Lembar proses fabrikasi tersebut dirancang oleh tim PE (production

engingeering) urutannya dimulai dari persiapan kelengkapan material hinge bracket dan tertera jenis material maupun dimensi material tersebut dapat diidentifikasi dengan jelas pada lembar proses

produksi.Kemudian bermula dari part no.1 disetting dengan part no.2 kemudian part no.3 disetting terhadap part no.4 dari keempat part tadi telah menjadi 2 (dua) subassy yang kemudian dilanjutkan pemasangan

part no.5, no.6, no.7, no.8, no.9, no.10, dan yang terakhir no.11. Maka detai lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7.

Gambar 4. 7 Diagram Flow Process Fabrikasi

Page 52: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

51

4.2.1.3 Data Produksi

Berikut adalah data produksi di PT. XY pada line fabrikasi subkomponen hinge

bracket yang menjadi latar belakang permasalahan dalam penelitian. Untuk

kelengkapan data dapat dilihat pada table 4.2.

Tabel 4. 2 Manhour Line Fabrikasi Subkomponen per Produk

Produk

Proses

LV COAL 785 LV 785#2 MUD BODY 785 LV CAT 777

SETTING (Jam) 15,46 20,12 14,56 12,44

WELDING (Jam) 33,56 48,02 38,20 33,34

TOTAL (Jam) 49,02 66,84 52,76 45,78

Tabel 4. 3 Perbandingan Waktu Aktual dan Standar

Pada tabel 4.3 terdapat deviasi yang significant terhadap proses fabrikasi hinge

bracket dari proses setting hingga proses welding. Pada proses setting hinge bracket

total waktu aktual 5.50 jam sedangkan waktu standar yang diberikan oleh tim

production engineering ialah sebesar 4.06 jam terjadi deviasi sebesar 35.5%.

Kemudian pada proses welding hinge bracket total waktu aktual 13.14 jam

Page 53: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

52

sedangkan waktu standar yang diberikan oleh tim production engineering ialah

sebesar 8.88 jam terjadi deviasi sebesar 52%. Jika kondisi tersebut dipetahankan

akan terjadi ketidak tercapainya target produksi ditahun 2018. Jadi pada tahap

define ini didapati masalah utama yang perlu dilakukan perbaikan. Taget yang

ingin dicapai adalah pengurangan waktu fabrikasi hinge bracket yaitu waktu setting

sebesar 35.5% dan waktu welding sebesar 52%.

4.2.2. Tahap Measure

Setelah melakukan tahap define. Langkah berikutnya adalah melakukan tahap

measurement terhadap proses yang berhubungan dengan ketidak sesuaian waktu

standard waktu aktual. Pada tahap ini dilakukan serangkaian pengumpulan data

produksi untuk mengetahui tingkat kapabilitas proses fabrikasi yang dicapai oleh

PT. XY bagian produks khususnya proses fabrikasi hinge bracket.

4.2.2.1 Pembuatan Table PAM (Process Activity Mapping) dan Data Cycle

Time.

Dimulai dari pembuatan Process Activity Mapping dan mengambil data cycle time

proses fabrikasi hinge bracket digunakan untuk mengetahui alur pengerjaan untuk

setiap sub process setting. Dari hasil Process Activity Mapping akan nampak

aktivitas mana saja yang bernilai (value added), aktivitas penting tetapi tak bernilai

(necassary but non value added) & aktivitas tidak bernilai (non value added).

Berikut akan dijabarkan Process Activity Mapping untuk sub assembly yang ada di

proses fabrikasi hinge bracket.

Tabel 4.4 dan 4.5 merupakan process activity mapping setting welding extention

chassis yang dilakukan sebelum perbaikan. Tabel tersebut berisikan detail aktivitas

dalam menggunakan mesin, aktivitas operasi, manpower dan klasifikasi aktivitas

berdasarkan VA (value added) , NVA (non value added) dan NNVA (Non

Necessary Value Added). Adapun ringkasan penentuan kategori tersebuat antara

lain :

Page 54: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

53

VA (value added) : Pekerjaan bernilai dengan pekerjaan yang menambah

value bagi perusahaan dan pelanggan.

NVA (non value added) : Pekerjaan yang mengandung waste dan harus

di-design ulang.

NNVA (Non Necessary Value Added) : Aktivitas Inspeksi, storage,

transportasi dan semua aktivitas yang menggunakan alat bantu manual.

Untuk melihat gambaran secara detail, maka bisa dilihat peta Process Activity

Mapping yang tertera pada tabel 4.4 dan 4.5.

Page 55: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

54

Tabel 4. 4 Processe Activity Mapping Setting Hinge Bracket

O T I S D Manpower Proses kerja (NNVA, NVA)

1 Forklift 15 1 X Operator A transportasi NNVA

2 Troli 10 1 X Operator A transportasi NNVA

3 - 5 1 X Operator A transportasi NNVA

4 Mesin las GMAW 30 1 X Operator A - VA

5 Mesin las GMAW 13 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket VA

6 Mesin las GMAW 13 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket VA

7 Lifting magnet 1,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

8 - 5 1 X Operator A - VA

9 Overhead crane (OHC) 1,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

10 Overhead crane (OHC) 5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

11 Palu 15 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

12 - 1 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

13 Palu 8,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket VA

14 - 5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

15 Palu 15,6 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

16 - 1 1 X Operator A - VA

17 Overhead crane (OHC) 5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

18 Palu 16,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

19 - 1 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

20 - 1 1 X Operator A - NNVA

21 - 1 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

22 - 1 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

23 - 1 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

24 Palu 38,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

25 Palu 38,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

26 Palu 38,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

27 Mesin las GMAW 10 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket VA

28 Palu 1,9 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

29 - 5 1 X Operator A - NVA

30 Overhead crane (OHC) 24 1 X Operator A transportasi VA

31 - 2 1 X Operator A - VA

VA : 9 106,5

NVA : 7 39,5

NNVA : 15 184

- 330

Memukul baji pada plate 3 sampai rapat di stopper 1

1

Memukul baji pada plate 3 sampai rapat di stopper 2

Memukul baji pada plate 3 sampai rapat di stopper 3

Melakukan proses tag weld hinge bracket

Melepas baji pada jig

Memasang lifting magnet ke hinge bracket

Menurunkan hinge bracket dan dipindahkan ke line welding

Melepas lifting magnet

Memasang baji pada jig distopper 1

Memasang baji pada jig distopper 2

Memasang plate 6 dan 7 tehadap jig

Memasang lifting magnet ke plate 5

Memegang & mengarahkan manual agar posisi plate 5 rapat terhadap jig

Melepas lifting magnet

Memasang lifting magnet ke plate 3

Jumlah

No Aktivitas Mesin / AlatWaktu

(menit)

Jumlah

Operator

Aktivitas Catatan VA/

NVA/

NNVA

Memasang baji pada jig distopper 3

Melepas lifting magnet

Mengambil komponen hinge bracket kemudian meletakkan pada area kerja

Mengambil tools di toolbox

Meletakkan tools pada pallet tools

Prepare & setting mesin las

Setting bushing terhadap plate 1

Setting bushing terhadap plate 3

Memasang lifting magnet ke plate 1

Mengoperasikan OHC

Memasang hook OHC ke lifting magnet

Memposisikan plate 1 ke jig setting

Memegang & mengarahkan manual agar posisi plate 1 rapat terhadap jig

Memegang & mengarahkan manual plate 3

Melepas lifting magnet

Mengambil alat setting (palu dan baji)

Process Activity Mapping Setting Hinge Bracket

26 5 0 0 0

Menit

Menit

Menit

Page 56: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

55

Tabel 4. 5 Processe Activity Mapping Welding Hinge Bracket

O T I S D Manpower Proses kerja (NNVA, NVA)

1 Overhead crane (OHC) 65 1 X Operator A transportasi NNVA

2 Troli 15 1 X Operator A transportasi NNVA

3 Mesin las GMAW 35 1 X Operator A - VA

4 - 3 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket VA

5 Mesin las GMAW 120 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket VA

6 - 2 1 X Operator A - NNVA

7 - 35 1 X Operator A - NNVA

8 Overhead crane (OHC) 40 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket NVA

9 - 3 1 X Operator A - NNVA

10 Mesin las GMAW 75 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket VA

11 - 2 1 X Operator A - NNVA

12 - 35 1 X Operator A - NNVA

13 Overhead crane (OHC) 40 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket NVA

14 - 3 1 X Operator A - NNVA

15 Mesin las GMAW 105 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket VA

16 - 2 1 X Operator A - NNVA

17 - 35 1 X Operator A - NNVA

18 Overhead crane (OHC) 40 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket NVA

19 - 3 1 X Operator A - NNVA

20 Mesin las GMAW 75 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket VA

21 - 2 1 X Operator A - NNVA

22 Overhead crane (OHC) 15 1 X Operator A - NNVA

23 Overhead crane (OHC) 15 1 X Operator A transportasi NVA

24 Palu & Punch 45 1 X Operator A - VA

VA : 7 458

NVA : 4 135

NNVA : 13 217

Jumlah -

Mengoperasikan OHC

Memindahkan Hinge Bracket ke pallet

Finishing welding

0810 1 21 3 0 0

Mengambil tools di toolbox

Prepare & setting parameter mesin las

Memakai perlengkapan las

Full weld posisi 1

Melepas perlengkapan las

Mengoperasikan OHC

Membalik hinge bracket ke posisi 2

Aktivitas

Melepas perlengkapan las

Full weld posisi 2

Melepas perlengkapan las

Mengoperasikan OHC

Membalik hinge bracket ke posisi 3

Memakai perlengkapan las

Full weld posisi 3

Melepas perlengkapan las

Mengoperasikan OHC

Membalik hinge bracket ke posisi 4

Memakai perlengkapan las

Full weld posisi 4

Process Activity Mapping Welding Hinge Bracket

No Aktivitas Mesin / AlatWaktu

(menit)

Jumlah

Operator

Memakai perlengkapan las

Catatan VA/

NVA/

Meletakan hinge bracket pada pos kerja

Menit

Menit

Menit

Page 57: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

56

Pembuatan tabel Process Activity Mapping dan mengambil data cycle time proses

fabrikasi hinge bracket dapat dilihat masih banyak aktifitas Necessary Non Value

Added yang perlu dihilangkan, karena akan menghambat jalannya proses produksi

yang berimbas tidak tercapainya target. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah

membuat summary / ringkasan hasil peta PAM yang dapat dilihat pada table 4.6 dan

4.7.

Tabel 4. 6 Summary Aktifitas Setting

Tabel 4. 7 Summary Aktifitas Welding

Tabel 4.6 dan 4.7 menunjukkan bahwasanya untuk kedua aktivitas memiliki total

waktu 330 menit (5.5 jam) untuk setting dan 810 menit (13.5 jam) untuk welding.

Kemudian dibuatkan Tabel 4.8 dan 4.9 untuk memperlihatkan aktivitas necassary

but not value added (NNVA) dengan jumlah untuk masing – masing aktivitas yaitu

15 untuk aktivitas setting dari total 31 aktivitas dan 13 untuk aktifitas welding dari

total 24 aktivitas.

Tabel 4. 8 NNVA, NVA, dan VA Kerja Untuk Aktifitas Setting

Operasi Transportasi Inspeksi Storage Delay Total

Jumlah aktivitas 26 5 0 0 0 31

Total Waktu (mnt) 275 54 0 0 0 330

Prosentase (%) 83% 16% 0% 0% 0% 100%

Operasi Transportasi Inspeksi Storage Delay Total

Jumlah aktivitas 21 3 0 0 0 24

Total Waktu (mnt) 715 95 0 0 0 810

Prosentase (%) 88% 12% 0% 0% 0% 100%

Operasi Transportasi Inspeksi Storage Delay Total

NNVA 12 3 0 0 0 15

NVA 7 0 0 0 0 7

VA 8 1 0 0 0 9

Total 27 4 0 0 0 31

Page 58: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

57

Tabel 4. 9 NNVA, NVA, dan VA Kerja Untuk Aktifitas Welding

Dari total keseluruhan aktivitas sangat terlihat bahwah improvement terhadap

proses fabrikasi hinge bracket harus segera di lakukan karena terkait target – target

perusahan yang dikhawatirkan tidak dapat terpenuhi dan produktivitas operator

menjadi menurun dikarenakan masih banyak jenis pekerjaan atau aktivitas

pekerjaan yang tidak ada nilai tambah bagi operator dan perusahaan.

Gambar 4. 8 Rangkaian Aktifitas Setting Hinge Bracket

Operasi Transportasi Inspeksi Storage Delay Total

NNVA 11 2 0 0 0 13

NVA 3 1 0 0 0 4

VA 7 0 0 0 0 7

Total 21 3 0 0 0 24

Page 59: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

58

Gambar 4. 9 Rangkaian Aktifitas Welding Hinge Bracket

4.2.2.2 Penentuan CTQ dari Voice Of Customer

Tabel 4. 10 Voice Of Customer

(sumber: data perusahaan)

Page 60: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

59

Tabel 4.10 ialah tabel CTQ yang dianalisa oleh tim Production Engineering yang

dapat menunjukan urutan atau karakteristik aktivitas pekerjaan yang perlu

dilakukan perbaikan dan opsi perbaikan yang diharapkan oleh operator produksi

(Voice Of Customer). Kemudian data tersebut dikelola dan menghasilkan rangking

sebagai acuan dilaksanakannya proses perbaikan maupun design alat bantu yang

diharapkan oleh operator. Ranking 9 (Sembilan), 3 (tiga), dan 1 (satu) yang

diatrikan dalam kategori “sangat mungkin dilakukan improvement, mungkin

dilakukan improvement, dan tidak mungkin dilakukan improvement”.

Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat menjadi acuan pembuatan tabel CTQ

(Critical To Quality) agar dapat teridentifikasi latar belakang terjadinya masalah

meningkatnya cycle time pada proses fabrikasi hinge bracket . Kemudian kondisi

aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah akan diklasifikasikan dan digunakan

untuk menentukan karakteristik pebaikan.

Tabel 4. 11 CTQ Proses Setting

1 - 1NNVA

2 - 1 NNVA

3 - 1 NNVA

4 - 1 NNVA

5 Palu 38.5 NNVA

6 Palu 38.5 NNVA

7 Palu 38.5 NNVA

8 Palu 1.9 NNVA

9 - 5 NVA

- 126.4

Memasang lifting magnet ke hinge bracket

Jumlah

Memukul baji pada plate 3 sampai rapat di stopper 1

Memukul baji pada plate 3 sampai rapat di stopper 2

Memukul baji pada plate 3 sampai rapat di stopper 3

Melepas baji pada jig

Mengambil alat setting (palu dan baji)

Memasang baji pada jig distopper 1

Memasang baji pada jig distopper 2

Memasang baji pada jig distopper 3

No Aktivitas Mesin / AlatWaktu

(menit)Kategori

Page 61: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

60

Tabel 4. 12 CTQ Proses Welding

Tabel 4.11 dan 4.12 diketahui bahwa masih banyak ditemukan aktivitas yang

merupakan kategori Non Value Added (NVA). Dikarenakan aktivitas ini dapat

dikategorikan sebagai over processing / inappropriate process. Kemudian disusul

dengan aktivitas – aktivitas Necessary but Not Value Added (NNVA) lainnya. Jika

dicermati dari hasil diatas maka akar permasalahan yang menyebabkan

penyimpangan waktu standard adalah aktivitas pekerjaan yang dikerjakan secara

manual tanpa ditunjang dengan dengan alat bantu kerja yang ergonomis & nyaman.

Karena banyaknya aktivitas yang bernilai waste yaitu 9 aktivitas dengan total waktu

pemborosan 126.4 menit (2.11 jam) untuk proses setting dan 14 aktivitas dengan

total waktu pemborosan 287 menit (4.78 jam) untuk proses welding. Brainstorming

kembali dilakukan dengan operator untuk menetukan karaktersitik alat bantu apa

yang dapat meningkatkan kinerja operator agar cycle time proses fabrikasi hinge

bracket dapat menurun.

4.2.3. Tahap Analyze

Pada tahap analyze akan dilakukan pengolahan data dari proses fabrikasi hinge

bracket dengan menggunakan cause and effect diagram yang kemudian dari

1 Overhead crane (OHC) 65 NNVA

2 - 2 NNVA

3 - 35 NNVA

4 Overhead crane (OHC) 40 NVA

5 - 3 NNVA

6 - 2 NNVA

7 - 35 NNVA

8 Overhead crane (OHC) 40 NVA

9 - 3 NNVA

10 - 2 NNVA

11 Overhead crane (OHC) 40 NVA

12 - 3 NNVA

13 - 2 NNVA

14 Overhead crane (OHC) 15 NNVA

Kategori

- 287

Melepas perlengkapan las

Mengoperasikan OHC

Jumlah

Melepas perlengkapan las

Membalik hinge bracket ke posisi 4

Memakai perlengkapan las

Melepas perlengkapan las

Mengoperasikan OHC

Membalik hinge bracket ke posisi 3

Memakai perlengkapan las

Melepas perlengkapan las

Mengoperasikan OHC

Membalik hinge bracket ke posisi 2

Memakai perlengkapan las

Meletakan hinge bracket pada pos kerja

No Aktivitas Mesin / AlatWaktu

(menit)

Page 62: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

61

hasilnya dapat dilakukan perhitungan skala prioritas menggunakan table cost and

benefit dan pada akhirnya dapat dipilih perbaikan yang paling efektif dan efesien.

4.2.3.1 Analisa penyebab masalah dengan diagram sebab akibat (cause effect

diagram).

Langkah berikutnya adalah menganalisa penyebab – penyebab dari masalah utama

untuk kemudian menemukan akar dari masalah tingginya cycle time pada proses

fabrikasi hinge bracket menggunakan diagram sebab akibat. Penelitian dilakukan

dengan cara melihat faktor – faktor umum yang terjadi seperti man, machine,

method,dan material. Tabel cause and effect dapat dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4. 10 Cause Effect Diagram

Page 63: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

62

Diagram sebab akibat pada gambar 4.6 dibuat berdasarkan pengamatan di area

fabrikasi hinge bracket dan hasil brainstorming dengan para operator produksi serta

pihak terkait lainnya. Berikut penjelasan secara detail diagram sebab akibat

mengenai faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan terjadinya peningkatan pada

cycle time unutk proses fabrikasi hinge bracket.

A. Faktor Man

1. Meningkatnya cycle time pada proses fabrikasi hinge bracket disebabkan

adanya aktifitas memnekan secara manual yang mengakibatkan operator

mudah lelah karena aktifitas tersebut.

2. Kemudian pada saat handling menggunakan OHC sebagian man power

belum memiliki izin pengoperasian OHC, sehingga terkadang harus

meminta bantuan leader produksi atau operator lain yang memiliki izi

pengoperasian OHC.

B. Faktor Machine

1. Alat bantu yang tersedia saat ini masih menggunakan alat seadanya belum

ada standarisasi untuk penggunaan alat.

2. Masih banyaknya aktifitas yang menggunakan OHC (Over Head Crane)

mengakibatkan beberapa pekerjaan tertunda dikarenakan jumla OHC yang

terbatas dalam line produksi tersebut, sehingga terjadi aktifitas meunggu

OHC tersedia.

C. Faktor Method

1. Metode yang dilakukan untuk memutar dan membalikan material saat ini

masih menggunakan bantuan OHC dan operator dirasa membutuhkan efort

lebih untuk melakukan pekerjaan tersebut.

2. Aktifitas seperti melepas dan memakai perlengkapan welding seharusnya

terjadi hanya dalam satu waktu saja. Namun, kondisi saat ini masih terjadi

mengakibatkan produktifitas operator tehambat.

Page 64: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

63

4.2.3.2 Grafik Skala Prioritas Dan Cost Benefit Table

Setelah diagram sebab akibat didapat hasilnya dapat digunakan sebagai acuan

pembuatan tabel sekala prioritas seperti pada tabel 4.11.

Gambar 4. 11 Grafik Skala Prioritas

Gambar 4.11 menunjukan terdapat 3(tiga) penyebab yang memiliki impact yang

tinggi dan harus menjadi priority utama untuk dilakukannya improvement.

Penyebab A1, B1, dan C1 menjadi fokus atau prioritas utama dalam menentukan

langkah berikutnya dan dari ketiga penyebab tersebut mewakili dari masing-masing

faktor yaitu man, machine, dan method. Dengan demikian langkah berikutnya kita

dapat menentukan penilaian atau cost and benefit table yang dapa dilihat pada tabel

4.14 berikut.

Page 65: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

64

Tabel 4. 13 Cost And Benefit Table

Dari table 4.13 memperlihatkan keseluruhan penyebab terjadinya masalah

diklasifikasikan dan diberikan pilihan solusi yang nantinya dapat ditentukan sesuai

index kemampuan biaya dan benefitnya agar dicapai solusi yang paling efektif dan

efesien. Berikut detail penjabaran perhitungan index :

Untuk estimasi biaya diklasifikasikan point 1 (satu) kriteria high cost, point

3 (tiga) kriteria medium cost, point 5 (lima) kriteria (low cost.)

Untuk estimasi benefit diklasifikasikan point 1 (satu) kriteria low benefit,

point 3 (tiga) kriteria medium benefit, point 5 (lima) kriteria high benefit.

Dengan penentuan indexnya adalah “index = (0.4xCost)+(0.6xBenefit)”.

Didapat 3 (tiga) point utama yang akan dijalankan proses perbaikannya, hasilnya

sebagai berikut :

Root cause A1 point 1(satu) dengan index “4.2”.

Root cause B1 point 1(satu) dengan index “4.2”.

Root cause C1 point 1(satu) dengan index “4.2”.

Dari ketiga akar masalah tersebut diatas akan dilakukan proses perbaikan yang

berkaitan dengan menyiapkan alat bantu tekan seperti hydraulic jack, merancang

alat bantu yang dapat memudahkan proses setting dan welding kemudian membuat

jig positioner welding dengan target pencapaian dapat menurunkan cycle time yang

Page 66: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

65

memiliki deviasi dari waktu standar sebesar 35.5 % untuk proses setting dan 52%

untuk proses welding.

4.2.4. Tahap Improve

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dalam problem tingginya cycle time

proses fabrikasi hinge bracket dapat dilakukan improvement menggunakan alat

berupa tabel HOQ (house of quality) yang terdapat dalam metode penelitian QFD

untuk mencapai kebutuhan dan design alat bantu yang standar dan memberikan efek

nyaman pada operator produksi. Dan dalam desain jig menggunakan software

zwcad bersamaan dengan simulasi menggunakan mannequin.

4.2.4.1 Perancangan Alat Bantu dengan QFD (Quality Function Deployment)

Dalam perancangan alat bantu ini peneliti memakai metode QFD (Quality Function

Deployment). Metode QFD (Quality Function Deployment) adalah metode di dalam

pengembangan produk, jasa atau yang lainnya dimana menjadikan respons &

kepuasan pelanggan untuk merealisasikannya.

4.2.4.2 House Of Quality (HOQ) Untuk Product Planning Matrix

House of Quality (HOQ) untuk perencanaan produk merupakan tahap pertama

dalam proses penyelesaian metode QFD.

4.2.4.3 Customer Requirement

Customer Requirement berisikan aktivitas untuk mengidentifikasi kebutuhan

pelanggan berdasarkan voice of customer terhadap alat bantu yang akan

dikembangkan melalui resaerch atau penelitian. tahap awal yang dilakuakan

adalah dengan membuat kuesioner.

4.2.4.4 Penyebaran Kuesioner Untuk Identifikasi Customer Need

Pada tahap identifikasi kebutuhan pelanggan maka perlu dilakukan penyebaran

kuesioner untuk mengetahui kebutuhan pelanggan. Yang dimaksud pelanggan di

Page 67: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

66

sini adalah operator yang bekerja dalam area kerja produksi Big Vessel. Penyebaran

kuesioner dibatasi hanya kepada semua karyawan yang terlibat dalam proses

produksi LV 785#2. Terdapat 17 operator yang mengerjakan produk LV 785#2 dari

total 31 operator di line produksi Big Vessel. Dari 17 karyawan tersebut akan

melakukan proses fabrikasi hinge bracket berdasarkan pos kerja masing-masing.

Tabel 4. 14 Jumlah Operator Produk Big Vessel

No Product Jumlah

Manpower Keterangan

1 HD X-pro - sudah selesai,pengerjaan 6 bulan

pertama tahun 2018

1 LV785#2 17 Pengerjaan 6 bulan terakhir tahun

2018

2 Mud Body 14 Pengerjaan 6 bulan terakhir tahun

2018

4 HD Cat - sudah selesai,pengerjaan 6

pertama tahun 2018

Berdasarkan tabel 4.14 yang berasal dari data perusahaan. Hanya terdapat 2 produk

Big Vessel yang sedang dalam produksi hingga akhir tahun 2018. Untuk tahun yang

akan datang maka perusahaan biasanya melakukan set up ulang jumlah operator

berdasarkan produksi yang berjalan.

Untuk pembuatan kuesioner customer need berikut adalah detail pertanyaan yang

diajukan.

a) Pertanyaan tentang proses setting hinge bracket.

1. Kesulitan apa yang anda hadapi ketika melakukan proses setting hinge

bracket khususnya dalam proses menggabungkan material ?

2. Jika alat bantu proses setting hinge bracket direalisasikan, alat seperti apa

yang anda inginkan ?

3. Apa harapan anda di jika alat bantu terealisasikan ?

Page 68: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

67

4. Spesifikasi alat bantu seperti apa yang hendak diinginkan ?

b) Pertanyaan tentang proses welding hinge bracket.

1. Kesulitan apa yang anda hadapi ketika melakukan proses welding hinge

bracket khususnya dalam proses menyambung ext chassis ke end chassis ?

2. Jika alat bantu proses welding hinge bracket direalisasikan, alat seperti apa

yang anda inginkan ?

3. Apa harapan anda jika alat bantu terrealisasikan ?

4. Spesifikasi alat bantu seperti apa yang hendak diinginkan ?

4.2.4.5 Identifikasi Customer Need

Setelah dilakukan penyebaran kuesioner maka langkah selanjutnya adalah mencatat

jawaban dari Responden. Untuk model kuesionernya terdapat di lampiran (L-1).

Kemudian jawaban dari Responden dirangkum ke dalam daftar customer need

berdasarkan masing-masing proses. Detail dari rangkuman customer need bisa

dilihat pada tabel 4.15 dan tabel 4.16. Pada tabel 4.15 menunjukan hasil rangkupan

dari data customer need untuk proses setting hinge bracket.

Tabel 4. 15 Customer Need Proses Setting Hinge Bracket.

Proses Setting Hinge Bracket

No. Customer Need

1 Alat bantu yang terdapat stopper sebagai referensi dimensi hinge

bracket.

2 Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas merapatkan

secara manual untuk menggabungkan komponen hinge bracket.

3 Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana namun kokoh.

Tabel 4.16 menunjukan hasil rangkuman dari data customer need untuk proses

welding hinge bracket

Page 69: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

68

Tabel 4. 16 Customer Need Proses Welding Hinge Bracket

Proses Welding Hinge Bracket

No. Customer Need

1 Alat bantu yang kuat menahan beban hinge bracket.

2 Alat bantu yang bisa digunakan untuk memutar hinge bracket.

3 Alat bantu yang bisa menyesuaikan postur tubuh man power

4 Alat bantu yang ringan dan mudah dioperasikan.

4.2.4.6 Technical / Design Requirement

Technical / design requirement sering disebut respon teknis. Respon teknis

ditentukan berdasarkan kebutuhan pelanggan (customer need) kemudian

diterjemahkan berdasarkan spesifikasi secara teknis. Tabel 4.17 merupakan respon

teknis untuk proses setting hinge bracket. Tabel ini merupakan hasil customer need

yang diterjemahkan ke dalam bahasa teknis.

Tabel 4. 17 Respon Teknis untuk Proses Setting

Customer Need Category Spesification

Alat bantu yang terdapat

stopper sebagai referensi

dimensi hinge bracket. Design

Jig dibuat dengan menggunakan

plate Grade 250, Tebal 12 yang

diletakan pada sisi material hinge

bracket yang berfungsi sebagai

referensi dimensi atau stopper

saat setting

Alat bantu yang mampu

menghilangkan aktivitas

merapatkan secara manual

untuk menggabungkan

komponen hinge bracket.

Fungsi

Disiapkan hydraulic jack seperti

ENERPAC berkapasitas tekan 5

ton sebagai alat bantu tekan.

Alat bantu mempunyai bentuk

yang sederhana namun kokoh. Material

Stand jig menggunakan UNP

150x75 grade 250 dan kaki-kaki

Page 70: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

69

juga menggunakan UNP 150x75

grade 250.

Tabel 4.22 menunjukan respon teknis untuk proses menyambung extention chassis

ke end chasis. Tabel ini merupakan hasil customer need yang diterjemahkan ke

dalam bahasa teknis.

Tabel 4. 18 Respon Teknis untuk ProsesWelding Hinge Bracket

Customer Need Category Spesification

Alat bantu yang kuat menahan

beban hinge bracket.

Design

Jig dibuat dengan menggunakan

plate grade 250 tebal 12, dengan

T-bolt M24 sebagai penahan

hinge bracket saat diputar agar

tidak jatuh.

Alat bantu yang bisa digunakan

untuk memutar hinge bracket.

Fungsi

Jig dibuat berupa bracket stopper

sebagai penahan beban hinge

bracket, dan terdapat roundbar

berdiameter 3 inch berbahan S5C

dan tuas pemutar dari pipa SCH40

berdiameter 1 inch.

Alat bantu yang bisa

menyesuaikan postur tubuh

man power

Jig dibuat dengan ukuran yang

sesederhana mungkin dan

diberikan guidance hole sebagai

acuan dalam mengatur posis

pengelasan.

Alat bantu yang ringan dan

mudah dioperasikan. Material

Stand jig menggunakan UNP

150x75 grade 250 dan kaki-kaki

juga menggunakan UNP 150x75

grade 250.

Page 71: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

70

4.2.4.7 Technical Correlation Matrix

Technical Correlation Matrix atau biasa disebut matrik korelasi. Dibuatkan untuk

menggambarkan hubungan antar important to customer (kepentingan pelanggan)

terhadap kategori respon teknis yang diinterpretasikan melalui 3 simbol yaitu : (1)

tidak ada hubungan, (2) hubungan kuat dan (3) hubungan sangat kuat. Tabel 4.19

merupakan simbol korelasi yang digunakan untuk membuat metrik korelasi.

Tabel 4. 19 Simbol Metrik Korelasi

Tabel 4.20 dibawah adalah matrik korelasi proses setting hinge bracket. Matrik ini

menginterpretasikan hubungan antar customer need sehingga apa yang diinginkan

pelanggan bisa terwujud.

Tabel 4. 20 Metrik Korelasi Proses Setting Hinge Bracket.

No. Simbol Arti

1 Tidak ada hubungan

2 Hubungan kuat

3 Hubungan sangat kuat

Impo

rtan

ce to

Cus

tom

er

Jig

dibu

at d

enga

n m

engg

unak

an p

late

Gra

de 2

50, T

ebal

12

yang

dile

taka

n pa

da si

si m

ater

ial h

inge

bra

cket

yan

g

berfu

ngsi

seba

gai r

efer

ensi

dim

ensi

ata

u st

oppe

r saa

t set

ting

Dis

iapa

kan

hydr

aulic

jack

sepe

rti E

NER

PAC

ber

kapa

sita

s

teka

n 5

ton

seba

gai a

lat b

antu

teka

n.

Stan

d jig

men

ggun

akan

UN

P 15

0x75

gra

de 2

50 d

an k

aki-k

aki

juga

men

ggun

akan

UN

P 15

0x75

gra

de 2

50.

Impo

rtan

ce to

Cus

tom

er

Design Fungsi Material

Page 72: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

71

Tabel 4.21 dibawah adalah metrik korelasi proses welding hinge bracket. Seperti

halnya tabel 4.20 metrik ini menginterpretasikan hubungan antar customer need

sehingga apa yang diinginkan pelanggan bisa terwujud.

Tabel 4. 21 Metrik Korelasi Proses Welding Hinge Bracket

4.2.4.8 Inter Relationship Matrix

Matrik relasi dibuat dengan 4 simbol hubungan antara lain : (1) tidak ada hubungan,

(2) hubungan lemah, (3) hubungan sedang, dan hubungan kuat. Tabel 4.22

merupakan penjelasan penggunaan simbol untuk membuat metrik relasi.

Import

an

ce to C

ust

om

er

Jig

dib

uat

den

gan

men

gg

un

ak

an

pla

te g

rad

e 2

50

teb

al

12

,

den

gan

T-b

olt

M2

4 s

eb

ag

ai

pen

ah

an

hin

ge b

rack

et

saat

dip

uta

r ag

ar

tid

ak

jatu

h.

Jig

dib

uat

beru

pa b

rack

et

sto

pp

er

seb

ag

ai

pen

ah

an

beb

an

hin

ge b

rack

et,

dan

terd

ap

at

rou

nd

bar

berd

iam

ete

r 3

in

ch

berb

ah

an

S5

C d

an

tu

as

pem

uta

r d

ari

pip

a S

CH

40

berd

iam

ete

r

1 i

nch

.

Jig

dib

ua

t d

en

ga

n u

ku

ran

ya

ng

sese

derh

an

a m

un

gkin

da

n

dib

eri

ka

n g

uid

an

ce h

ole

seb

ag

ai

acu

an

da

lam

men

ga

tur

po

sis

pen

gela

san

.

Sta

nd

jig

men

gg

un

ak

an

UN

P 1

50

x7

5 g

rad

e 2

50

dan

kak

i-k

ak

i

jug

a m

en

gg

un

ak

an

UN

P 1

50

x7

5 g

rad

e 2

50

.

Import

an

ce to C

ust

om

er

Design MaterialFungsi

Page 73: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

72

Tabel 4. 22 Simbol Metrik Relasi

Metrik relasi terdapat di dalam lampiran, sebagai berikut : (1) Metrik relasi proses

setting hinge bracket pada lampiran (L-3) sedangkan (2) metrik relasi proses

welding hinge bracket pada lampiran (L-4).

4.2.4.9 Technical / Target Matrix

4.2.4.9.1 Competitive Benchmarking

Competitive benchmarking dihitung melalui analisis tingkat kepentingan yang

membandingkan alat bantu manual dengan alat bantu yang akan dirancang. Atau

perbandingan terhadap produk kompetitor. absolute weight. Seperti yang sudah

dijelaskan dalam bab 2 (Tinjuan Pustaka). Penghitungan Absolute Weight

digunakan untuk mendapatkan pembobotan dalam menentukan prioritas kebutuhan

pelanggan yang kemudian menjadi acuan dalam implementasi alat bantu. Adapun

penghitungannya seperti yang dijelaskan dibawah.

1. Penghitungan absolute weight proses setting hinge bracket terdapat pada

lampiran (L-5).

2. Penghitungan absolute weight proses welding hinge bracket terdapat pada

lampiran (L-6).

4.2.4.9.2 Prioritized Requirement

Prioritized requirement merupakan hasil dari hasil hitungan absolute weight yang

telah di ranking dari nilai terbesar ke nilai terkecil.

Berdasarkan lampiran (L-5) dalam penghitungan absolute weight maka

diperolehlah peringkat prioritas proses setting hinge bracket, antar lain :

1) Stand jig menggunakan UNP 150x75 grade 250 dan kaki-kaki juga

menggunakan UNP 150x75 grade 250.

2) Disiapakan hydraulic jack seperti ENERPAC berkapasitas tekan 5 ton sebagai

alat bantu tekan.

No. Simbol Arti Nilai

1 Tidak ada hubungan 0

2 Hubungan lemah 1

3 Hubungan sedang 3

4 Hubungan kuat 9

Page 74: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

73

3) Jig dibuat dengan menggunakan plate Grade 250, Tebal 12 yang diletakan pada

sisi material hinge bracket yang berfungsi sebagai referensi dimensi atau

stopper saat setting.

Seperti halnya diatas, maka hasil lampiran (L-6) diperolehlah peringkat prioritas

proses welding hinge bracket, antar lain :

1) Stand jig menggunakan UNP 150x75 grade 250 dan kaki-kaki juga

menggunakan UNP 150x75 grade 250.

2) JiJig dibuat berupa bracket stopper sebagai penahan beban hinge bracket, dan

terdapat roundbar berdiameter 3 inch berbahan S5C dan tuas pemutar dari pipa

SCH40 berdiameter 1 inch.

3) Jig dibuat dengan ukuran yang sesederhana mungkin dan diberikan guidance

hole sebagai acuan dalam mengatur posis pengelasan.

4) Jig dibuat dengan menggunakan plate grade 250 tebal 12, dengan T-bolt M24

sebagai penahan hinge bracket saat diputar agar tidak jatuh.

4.2.4.9.3 Menentukan Technical Target

Setelah kebutuhan pelanggan berdasarkan tingkat kepentingan teridentifikasi dan

juga peringkat kepentingannya. Maka didapat nilai target. Nilai target ini berguna

untuk menjadi komitmen peneliti agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

Tentunya kebutuhan-kebutuhan yang mampu diberikan perusahaan. Parameter

pengisian nilai target adalah sesuai dengan skala linkert yaitu 1 sa,mpai dengan 5.

Tabel 4.23 adalah hasil technical target untuk alat bantu setting hinge bracket.

Tabel ini memuat beberapa spesifikasi alat bantu yang merupakan hasil dari

penafsiran respon teknis yang kemudian berisikan score technical target.

Penentuan score merupakan target yang dibuat sendiri oleh peneliti namun juga

mempertimbangkan aspek kemampuan perusahaan untuk merealisasikannya.

Page 75: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

74

Tabel 4. 23 Technical Target Score untuk Alat Bantu Setting Hinge Bracket

Spesification

Technical

Target

Score

Jig dibuat dengan menggunakan plate Grade 250, Tebal

12 yang diletakan pada sisi material hinge bracket yang

berfungsi sebagai referensi dimensi atau stopper saat

setting.

5

Disiapakan hydraulic jack seperti ENERPAC

berkapasitas tekan 5 ton sebagai alat bantu tekan. 5

Stand jig menggunakan UNP 150x75 grade 250 dan kaki-

kaki juga menggunakan UNP 150x75 grade 250. 5

Tabel 4.24 adalah hasil technical target untuk alat bantu setting hinge bracket ke

end chassis.

Tabel 4. 24 Technical Target Score untuk Alat Bantu Welding Hinge Bracket

Spesification

Technical

Target

Score

Jig dibuat dengan menggunakan plate grade 250 tebal 12,

dengan T-bolt M24 sebagai penahan hinge bracket saat

diputar agar tidak jatuh.

4

Jig dibuat berupa bracket stopper sebagai penahan beban

hinge bracket, dan terdapat roundbar berdiameter 3 inch

berbahan S5C dan tuas pemutar dari pipa SCH40

berdiameter 1 inch.

5

Jig dibuat dengan ukuran yang sesederhana mungkin dan

diberikan guidance hole sebagai acuan dalam mengatur

posis pengelasan.

5

Stand jig menggunakan UNP 150x75 grade 250 dan kaki-

kaki juga menggunakan UNP 150x75 grade 250. 5

Page 76: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

75

4.2.4.10 Diagram House of Quality (HOQ) Tahap 1

Setelah semua tahapan dalam perancangan alat bantu menggunakan metode Quality

Function Deployment (QFD) maka langkah terakhir adalah membuat diagram

House of Quaility (HOQ) . Pembuatan diagram ini dimaksudkan untuk

menampilkan secara utuh customer need, respon teknis , pembuatan matrik

korelasi, relasi hingga pada tahap menentukan prioritas kebutuhan pelanggan yang

paling utama namun tidak meninggalkan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Diagram dari House of Quality (HOQ) proses setting hinge bracket dijelaskan di

lampiran (L-7). Sedangkan diagram dari House of Quality (HOQ) proses welding

hinge bracket juga dijelaskan di lampiran (L-8). Berdasarkan literatur yang ada

proses perancangan produk / alat bantu dengan metode Quality Function

Deployment (QFD) terdapat empat fase. Dimulai dari fase HOQ tahap 1 sampai

dengan fase HOQ tahap 4. Pembuatan HOQ hanya sampai HOQ perencanaan

produk (Tahap 1). Untuk selanjutnya akan dilanjut untuk perancangan alat bantu

dengan software Zwcad berdasarkan data dalam HOQ perencanaan produk.

4.2.4.11 Design Alat Bantu dengan Software ZwCad

Pada tahap ini peneliti akan melakukan perancangan alat bantu berdasarkan kriteria

yang sudah di dapatkan dalam perancangan alat bantu berdasarkan metode Quality

Function Deployment (QFD).

4.2.4.11.1 Design Jig Setting Hinge Bracket

Gambar 4.12 adalah drawing untuk alat bantu baru yaitu Jig setting hinge bracket.

Alat bantu ini merupakan jig yang digunakan untuk proses setting hinge bracket.

Page 77: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

76

Gambar 4. 12 Drawing Jig Setting Hinge Bracket

Gambar 4.13 Disiapkan alat tekan yaitu hydraulic jack untuk memudahkan operator

dalam merapatkan komponen agar hasil setting lebih presisi.

Gambar 4. 13 Hydraulic Jack

4.2.4.11.2 Design Jig Proses Welding Hinge Bracket

Gambar 4.14 adalah drawing dari alat bantu yang dibuat yaitu jig positioner

welding hinge bracket. Alat bantu ini merupakan jig yang digunakan untuk proses

welding hinge bracket.

Page 78: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

77

Gambar 4. 14 Drawing Jig Positioner Welding Hinge Bracket

Gambar 4.15 Adalah simulasi posisi pengelasan ysng menyesuaikan kenyamanan

operator saat melakukan proses welding hinge bracket.

Gambar 4. 15 Simiulasi pengelasan menggunakan mannequin

Page 79: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

78

4.2.4.11.3 Pembuatan Alat Bantu

Di dalam tahap ini, maka untuk merealisasikan alat bantu dilakukanlah order

pengerjaan jig yang dilakukan di dalam internal perusahaan. Pengerjaan alat bantu

atau jig dikerjakan oleh Jig & Fixture Section. Table 4.25 dan 4.26 merupakan

detail spesifikasi material yang disiapkan untuk pembuatan alat bantu.

Tabel 4. 25 Detail Material Untuk Pembuatan Jig Setting Hinge Bracket

Material Detail

Plate Grade

250, Tebal 12 Structure jig ;Raw material Berat 45.7 kg

UNP Grade

250 Stand jig ; UNP 150x75, total panjang 1250

Hydraulic Jack ENERPAC Capacity 5 ton

Tabel 4. 26 Detail Material Untuk Pembuatan Jig Welding Hinge Bracket

Material

Plate Grade 250,

Tebal 12

UNP Grade 250

Pipe SCH40

T-Bolt

Rounbar ST41 Lock pin a ø 3", total panjang 1065mm

Stand jig ; UNP 150x75, total panjang 1550

Pipa ø 1", total panjang 2696 mm

Clamping T-bolt M24, 2pcs

Detail

Structure jig ;Raw material 937x1524, Berat 104.1 kg

Page 80: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

79

4.2.4.11.4 Trial Alat Bantu

Setelah alat bantu dibuat maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba / trial

untuk membuktikan apakah alat bantu yang dibuat secara real mampu menurunkan

waktu pengerjaan fabrikasi hinge bracket.

Gambar 4.16 merupakan penggunaan jig & fixture untuk proses setting hinge

bracket dan pada gambar 4.17 merupakan penggunaan jig & fixture untuk proses

swelding hinge bracket.

Gambar 4. 16 Penggunaan Jig Baru untuk Proses Setting Hinge Bracket

Gambar 4. 17 Penggunan Jig Positioner Untuk Proses Welding Hinge Bracket

Page 81: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

80

Kemudian dilanjut pengambilan waktu aktual sebanyak 3x. Kemudian dari

pengambilan waktu tersebut akan dicari rata-ratanya. Di dalam tabel 4.27

pengambilan waktu aktual dilakukan sebanyak 3x kemudian diambilah waktu rata-

ratanya.

Tabel 4. 27 Hasil Pengambilan Waktu Aktual Setelah Penggunaan Jig Baru

No Proses

M/h (menit) aktual

Waktu

Aktual ke-1

Waktu

Aktual

ke-2

Waktu

Aktual

ke-3

rata-rata

1 Setting 241,7 239.5 242.6 240.6

2 Welding 531 536 535 534

4.2.5. Tahap Control

Pada tahap control dibuatkan process activity mapping yang sesuai dengan kondisi

setelah dilakukakan improvement agar dapat diketahui dapmpaknya dan kemudian

dapat diketahui data cycle time dan dilakukan komparasi terhadap waktu sembelum

dilakukan improvement.

4.2.5.1 Process Activity Mapping Untuk Fabrikasi Hinge Bracket Setelah

Perbaikan

Setelah pengambilan waktu aktual di dalam penggunaan alat bantu baru. Maka

langkah selanjutnya adalah pembuatan peta Process Activity Mapping proses

fabrikasi hinge bracket setelah perbaikan pada aktifitas setting maupun welding

yang ditunjukkan di dalam tabel 4.28 dan tabel 4.29. Tabel tersebut berisikan detail

aktivitas dalam menggunakan mesin, aktivitas operasi, manpower dan klasifikasi

aktivitas berdasarkan VA (value added) , NVA (non value added) dan NNVA (Non

Necessary Value Added).

Adapun ringkasan penentuan kategori tersebuat antara lain :

Page 82: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

81

Tabel 4. 28 Process Activity Mapping Setting Hinge Bracket Setelah Perbaikan

O T I S D Manpower Proses kerja (NNVA, NVA)

1 Forklift 15 1 X Operator A transportasi NNVA

2 Troli 10 1 X Operator A transportasi NNVA

3 - 5 1 X Operator A transportasi NNVA

4 Mesin las GMAW 30 1 X Operator A - VA

5 Mesin las GMAW 13 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket VA

6 Mesin las GMAW 13 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket VA

7 Lifting magnet 1,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

8 - 5 1 X Operator A - VA

9 Overhead crane (OHC) 1,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

10 Overhead crane (OHC) 5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

11 Palu 15 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

12 - 1 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

13 Palu 8,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket VA

14 - 5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

15 Palu 15,6 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

16 - 1 1 X Operator A - VA

17 Overhead crane (OHC) 5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

18 Palu 16,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

19 - 1 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NNVA

20 - 3 1 X Operator A - NVA

21 Hydraulic jack 23,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

22 Mesin las GMAW 10 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket VA

23 - 5,5 1 X Operator A rangkaian proses setting hinge bracket NVA

24 - 5 1 X Operator A - NVA

25 Overhead crane (OHC) 24 1 X Operator A transportasi VA

26 - 2 1 X Operator A - VA

VA : 9 106,5

NVA : 10 71,5

NNVA : 7 62,6

Process Activity Mapping Setting Hinge Bracket

No Aktivitas Mesin / AlatWaktu

(menit)

Jumlah

Operator

Aktivitas Catatan VA/

NVA/

NNVA

Melepas lifting magnet

Mengambil komponen hinge bracket kemudian meletakkan pada area kerja

Mengambil tools di toolbox

Meletakkan tools pada pallet tools

Prepare & setting mesin las

Setting bushing terhadap plate 1

Setting bushing terhadap plate 3

Memasang lifting magnet ke plate 1

Mengoperasikan OHC

Memasang hook OHC ke lifting magnet

Memposisikan plate 1 ke jig setting

Memegang & mengarahkan manual agar posisi plate 1 rapat terhadap jig

Menurunkan hinge bracket dan dipindahkan ke line welding

Mengambil Jack Hydraulic

Melepas lifting magnet

Memasang plate 6 dan 7 tehadap jig

Memasang lifting magnet ke plate 5

Memegang & mengarahkan manual agar posisi plate 5 rapat terhadap jig

Melepas lifting magnet

Memasang lifting magnet ke plate 3

Memegang & mengarahkan manual plate 3

0 0

Melepas lifting magnet

Jumlah - 240,6 1

Melakukan proses tekan menggunakan Jack Hydraulic

21 5 0

Melakukan proses tag weld hinge bracket

Melepas Jack Hydraulic

Memasang lifting magnet ke hinge bracket

Menit

Menit

Menit

Page 83: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

82

Tabel 4. 29 Process Activity Mapping Welding Hinge Bracket Setelah Perbaikan

O T I S D Manpower Proses kerja (NNVA, NVA)

1 Troli 15 1 X Operator A transportasi NNVA

2 Mesin las GMAW 35 1 X Operator A - VA

3 Overhead crane (OHC) 10 1 X Operator A - NVA

4 Overhead crane (OHC) 10 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket NNVA

5 Jig positioner 3 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket NVA

6 - 3 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket VA

7 Mesin las GMAW 120 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket VA

8 Jig positioner 2 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket NVA

9 Mesin las GMAW 75 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket VA

10 Jig positioner 2 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket NVA

11 Mesin las GMAW 105 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket VA

12 Jig positioner 2 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket NVA

13 Mesin las GMAW 75 1 X Operator A rangkaian proses welding hinge bracket VA

14 Jig positioner 2 1 X Operator A - VA

15 Overhead crane (OHC) 15 1 X Operator A - NNVA

16 Overhead crane (OHC) 15 1 X Operator A transportasi NVA

17 Palu & Punch 45 1 X Operator A - VA

VA : 8 460

NVA : 6 34

NNVA : 3 40

Process Activity Mapping Welding Hinge Bracket

No Aktivitas Mesin / AlatWaktu

(menit)

Jumlah

Operator

Catatan VA/

NVA/

Mengambil tools di toolbox

Prepare & setting parameter mesin las

Memakai perlengkapan las

Mengoperasikan OHC

Mengangkat dan meletakan hinge bracket ke jig positioner

Melakukan locking jig terhadap hinge bracket

Aktivitas

0 0

Memindahkan Hinge Bracket ke pallet

Finishing welding

Full weld posisi 4

Melepas perlengkapan las

Mengoperasikan OHC

15 2 0

Memutar jig ke posisi 3

Memutar jig ke posisi 4

Full weld posisi 3

Full weld posisi 1

Memutar jig ke posisi 2

Full weld posisi 2

Jumlah - 534 1

Menit

Menit

Menit

Page 84: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

83

4.2.5.2 Summary Hasil Process Activity Mapping Setelah Improvement

Pembuatan tabel Process Activity Mapping dan mengambil data cycle time proses

fabrikasi hinge bracket yang didapat setelah proses perbaikan dilakukan. Dan

kemudian langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat summary /

ringkasan hasil peta PAM yang dapat dilihat pada table 4.30 dan 4.31.

Tabel 4. 30 Summary Aktifitas Setting Setelah Improvement

Tabel 4. 31 Summary Aktifitas WeldingSetelah Improvement

Tabel 4.30 dan 4.31 menunjukkan bahwasanya untuk kedua aktivitas memiliki total

waktu 240.6 menit (4.01 jam) untuk setting dan 534 menit (8.9 jam) untuk welding.

Kemudian dibuatkan Tabel 4.32 dan 4.33 untuk memperlihatkan aktivitas

necassary but not value added (NNVA) setelah proses perbaikan dilakukan dengan

jumlah untuk masing – masing aktivitas yaitu 7 aktivitas setting dari total 26

aktivitas dan 3 untuk aktifitas welding dari total 17 aktivitas.

Tabel 4. 32 NNVA, NVA, dan VA Kerja Untuk Aktifitas SettingSetelah Improvement

Tabel 4. 33 NNVA, NVA, dan VA Kerja Untuk Aktifitas Welding Setelah Improvemnet

Operasi Transportasi Inspeksi Storage Delay Total

Jumlah aktivitas 21 5 0 0 0 26

Total Waktu (mnt) 183.6 57 0 0 0 240.6

Prosentase (%) 76% 24% 0% 0% 0% 100%

Operasi Transportasi Inspeksi Storage Delay Total

Jumlah aktivitas 15 2 0 0 0 17

Total Waktu (mnt) 504 30 0 0 0 534

Prosentase (%) 94% 6% 0% 0% 0% 100%

Operasi Transportasi Inspeksi Storage Delay Total

NNVA 4 3 0 0 0 7

NVA 9 1 0 0 0 10

VA 8 1 0 0 0 9

Total 21 5 0 0 0 26

Operasi Transportasi Inspeksi Storage Delay Total

NNVA 2 1 0 0 0 3

NVA 5 1 0 0 0 6

VA 8 0 0 0 0 8

Total 15 2 0 0 0 17

Page 85: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

84

4.2.5.3 Perbandingan Waktu Proses Fabrikasi Hinge Bracket Sebelum dan

Sesudah Improvemet

Setelah pengambilan dan analisis data terkait proses sebelum dan sesudah

perbaikan sub assy welding extention chassis. Pada sub bab ini maka perlu

dilakukan komparasi data sebelum dan sesudah perbaikan. Sehingga terukur berapa

persentase penurunan waktunya.

Tabel 4. 34 Perbandingan Waktu Proses Fabrikasi Hinge Bracket

Proses Sebelum

(menit)

Sesudah

(menit)

Setting Hinge Bracket 330 240.6

Welding Hinge Bracket 810 534 Penurunan

Total 1140 774.6 47.2%

Gambar 4. 18 Diagram Perbandingan Waktu Sebelum dan Sesudah Perbaikan

Berdasarkan informasi tabel 4.34 dan gambar 4.18 maka perbandingan total waktu

sebelum dan sesudah perbaikan terlihat terjadi penurunan dari 1140 menit (19jam)

menjadi 774.60 menit (12.91jam). Penurunan waktu fabrikasi hinge bracke t bila

dipresentasikan terjadi sebanyak 47.2%.

Page 86: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

85

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari menganalisa akar permasalahan

sampai dengan perancangan alat bantu & implementasinya di line produksi big

vessel dengan menggunakan metode DMAIC dapat disimpulkan :

1) Akar permasalahan akibat tingginya cycle time aktual dalam proses fabrikasi

hinge bracket ialah masih terdapatnya waste (pemborosan) yang berupa

aktivitas NVA (Non Added Value) dan NNVA (Necessay Non Value Added)

sebagai tahapan analinsanya antara lain:

Pembuatan Process Activity Mapping untuk mengetahui aliran proses

kerja secara detail terhadap aktivitas NNVA, NVA, VA

Evaluasi waste terhadap pemborosan waktu yang terjadi.

2) Terdapat total 7 aktifitas NVA (Non Added Value) dan 15 aktifitas NNVA

(Necessay Non Value Added) untuk proses setting hinge bracket dan 4 aktifitas

NVA (Non Added Value) dan 13 aktifitas NNVA (Necessay Non Value Added)

untuk proses welding hinge yang harus segera dilakukan perbaikan agar target

produksi dapat tercapai tahap perbaikannya sebagai berikut :

3) Dirancangakan jig dan fixture sebagai alat bantu proses fabrikasi hinge

bracket menggunakan metode Quality Function Ideployment (QFD), setelah

jig dan fixture diimplementasikan kemudian dilakukan evaluasi terhadap

hasil perbaikan yang berdampak turunnya manhours atau waktu kerja dari

1140 menit (19 jam) menjadi 774,6 menit (12,91 jam).

Page 87: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

86

5.2. Saran

Berdasarkan hasil perbaikan terhadap aktivitas produksi hinge bracket. Peneliti

menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terjadi. Oleh karena itu saran

akan perbaikan yang diperlukan. Berikut saran peneliti terhadap perusahaan dan

peneliti selanjutnya, antara lain :

1) Perusahaan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap aktivitas – aktivitas

produksi lainnya yang menimbulkan waste secara komprehensif dan

konsisten terhadap perbaikan.

2) Metode lean manufacturing dapat diterapkan untuk identifikasi waste

dibagian produksi pada umumnya namun juga dapat diterapkan pada

perusahaan secara menyeluruh.

Page 88: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

87

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Respati Prabowo, A. A. (2012). Identifikasi Waste di PT. Bridgetone Tire

Indonesia Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing. Simposium

Nasional RAPI FT UMS.

Adityo, S. (2013, Oktober 5). Quality Function Deployment (QFD). Dipetik

November 1, 2018, dari https://sutrisnoadityo.wordpress.com/quality-

function-deployment-qfd: https://sutrisnoadityo.wordpress.com

Arifin, F. (2018, September). Jig and Fixture. Dipetik November 6, 2018, dari

https://www.researchgate.net/publication/327418119_Jig_and_Fixture.

Author. (2018). Pro Engineer. Dipetik Oktober 28, 2018, dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Pro/ENGINEER: https://id.wikipedia.org

Dewi, P. P. (2015). Rancang Bangun Modifikasi Tempat Sampah Kertas

Menggunakan Pendekatan Kano Model dan Metode Quality Function

Deployment (QFD).

Dyah Ika Rinawati, D. P. (2012, September 3). Penentuan Waktu Standar dan

Jumlah Tenaga Kerja Optimal pada Produksi Batik Cap (Studi Kasus : IKM

Batik Saud Effendy, Laweyan). J@TI Undip, Vol.7(No.3 ), Hal. 146.

Girish C Pude, G. R. (2013, Pebruari). Application of Value Stream Mapping Tools

For Process Improvement a Case Study in Foundry. IOSR Journal of

Mechanical and Civil Engineering (IOSR-JMCE), hal. 07-12.

Jennifer Tapke, A. M. (2012, Desember 10). Steps in understanding the House of

Quality. Dipetik November 24, 2018, dari

http://www.public.iastate.edu/~vardeman/IE361/f01mini/johnson.pdf.

Lia Permata Sari, D. A. (2017, Oktober 1). Apa yang di maksud dengan lean

enterprise atau lean manufacturing ? Dipetik November 2, 2018, dari

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-lean-enterprise-atau-

lean-manufacturing/4076.

Page 89: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

88

Nadiye Ozlem Erdil, O. M. (2018). Quality function deployment: more than a

design tool. International Journal of Quality and Service Sciences.

Niebel, B. W. (1999). Methods Standards and Work Design (10th ed.). New York:

McGraw Hill.

Peter Hines, N. R. (1997). The seven value stream mapping tools. International

Journal of Operations & Production Management, Vol. 17(No.1), pp.46-

64.

Rudi Wawolumaja, R. M. (2012). Diktat Kuliah Rekayasa Kualitas Universitas

Kristen Maranatha, Topik 4 QFD (Quality Function Deployment).

Bandung.

Santosa, A. (2017, Januari 21). Jig & Fixture Petemuan 2(2-6). Perancangan Jig

dan Fixture Sistem Pnuematik Untuk Proses Pemasangan Bearing dan

Absorber pada Velg Rear Wheel, Vol. 2(No. 1). Diambil kembali dari

http://www.academia.edu/33835184/JIG_and_FIXTURE_PERTEMUAN_

2_2-6_.

Vanany, I. (2005, Desember). Aplikasi Pemetaan Aliran Nilai di Industri Kemasan

Semen. Jurnal Teknik Industri, 7(2), 127-137.

Vinayak, K. (2013). Benchmarking the quality function deployment models. An

International Journal, Vol. 20(No. 6), hal. 825-854.

Page 90: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

89

LAMPIRAN

Model Pembutan Kuesioner

L- 1 Kuesioner Untuk Mendapatkan Data VoC

FAKULTAS TEKNIK- JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

PRESIDENT UNIVERSITY

Jababeka Education Park, Jl Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka,

Bekasi 17550, Indonesia

Kepada Yth.

Karyawan Manufacturing I line produksi Big Vessel PT. XY

Di tempa

Berkaitan dengan adanya penelitian tugas akhir saya dalam perancangan alat bantu

di line produksi Big Vessel di PT. XY. Maka saya mahasiswa President University

a/n Ridho Wahyu Saputra bermaksud ingin menyebarkan kuesioner untuk

mendapatkan data kebutuhan pelanggan dalam rancangan alat bantu. Adapun hasil

kuesioner ini murni hanya untuk kepentingan penelitian. Atas bantuan dan

perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Identitas Responden

Nama :

Divisi / Department :

Bagian :

Page 91: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

90

Isilah pertanyaan dibawah ini berdasarkan pengetahuan serta pengalaman anda

ketika proses setting hinge bracket yang dalam pengerjaannya masih menggunakan

peralatan manual.

1. Kesulitan apa yang anda hadapi ketika melakukan proses setting hinge bracket

khususnya dalam proses menggabungkan komponen per komponen ?

2. Jika alat bantu proses setting hinge bracket direalisasikan, alat seperti apa yang

anda inginkan ?

3. Apa harapan anda di jika alat bantu terrealisasikan ?

4. Spesifikasi alat bantu seperti apa yang hendak diinginkan ?

Page 92: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

91

FAKULTAS TEKNIK- JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

PRESIDENT UNIVERSITY

Jababeka Education Park, Jl Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka,

Bekasi 17550, Indonesia

Kepada Yth.

Karyawan Manufacturing I line produksi Big Vessel PT. XY

Di tempat

Berkaitan dengan adanya penelitian tugas akhir saya dalam perancangan alat bantu

di line produksi Big Vessel di PT. XY. Maka saya mahasiswa President University

a/n Ridho Wahyu Saputra bermaksud ingin menyebarkan kuesioner untuk

mendapatkan data kebutuhan pelanggan dalam rancangan alat bantu. Adapun hasil

kuesioner ini murni hanya untuk kepentingan penelitian. Atas bantuan dan

perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Identitas Responden

Nama :

Divisi / Department :

Bagian :

Isilah pertanyaan dibawah ini berdasarkan pengetahuan serta pengalaman anda

ketika proses welding hinge bracket yang dalam pengerjaannya masih

menggunakan peralatan manual.

Page 93: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

92

5. Kesulitan apa yang anda hadapi ketika melakukan proses fabrikasi hinge bracket

khususnya dalam proses welding ?

6. Jika alat bantu proses welding hinge bracket direalisasikan, alat seperti apa yang

anda inginkan ?

7. Apa harapan anda di jika alat bantu terrealisasikan ?

8. Spesifikasi alat bantu seperti apa yang hendak diinginkan ?

Page 94: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

93

L- 2 Kuesioner Customer Satisfaction Performance

FAKULTAS TEKNIK- JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

PRESIDENT UNIVERSITY

Jababeka Education Park, Jl Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka,

Bekasi 17550, Indonesia

Kepada Yth.

Karyawan Manufacturing I line produksi Big Veseel Di PT.XY

Di tempat

Berkaitan dengan adanya penelitian tugas akhir saya dalam perancangan alat bantu

di line produksi Big Veseel di PT.XY. Maka saya mahasiswa President University

a/n Ridho Wahyu Saputra bermaksud ingin menyebarkan kuesioner untuk

mendapatkan data kebutuhan pelanggan dalam rancangan alat bantu berdasarkan

tingkat kepentingan. Adapun hasil kuesioner ini murni hanya untuk kepentingan

penelitian. Atas bantuan dan perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Identitas Responden

Nama :

Divisi / Department :

Bagian :

Page 95: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

94

Isilah pertanyaan dibawah terkait penilaian kepuasan pelanggan (Customer

Satisfaction Performance) penggunaan alat bantu manual dan jig baru dalam

aktivitas “Seting Hinge Bracket” dengan tanda checklist ( ) sesuai tingkat jawaban

di bawah.

1. Sangat penting;

2. Tidak penting;

3. Kurang penting;

4. Penting;

5. Sangat penting.

No. Customer Need

Alat bantu

manual Jig Baru

Score Score

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Alat bantu yang terdapat stopper sebagai

referensi dimensi hinge bracket.

2

Alat bantu yang mampu menghilangkan

aktivitas merapatkan secara manual untuk

menggabungkan komponen hinge bracket.

3 Alat bantu mempunyai bentuk yang

sederhana namun kokoh.

FAKULTAS TEKNIK- JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Page 96: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

95

PRESIDENT UNIVERSITY

Jababeka Education Park, Jl Ki Hajar Dewantara, Kota Jababeka,

Bekasi 17550, Indonesia

Kepada Yth.

Karyawan Manufacturing I line produksi Big Veseel Di PT.XY

Di tempat

Berkaitan dengan adanya penelitian tugas akhir saya dalam perancangan alat bantu

di line produksi Big Veseel di PT.XY. Maka saya mahasiswa President University

a/n Ridho Wahyu Saputra bermaksud ingin menyebarkan kuesioner untuk

mendapatkan data kebutuhan pelanggan dalam rancangan alat bantu berdasarkan

tingkat kepentingan. Adapun hasil kuesioner ini murni hanya untuk kepentingan

penelitian. Atas bantuan dan perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Identitas Responden

Nama :

Divisi / Department :

Bagian :

Isilah pertanyaan dibawah terkait penilaian kepuasan pelanggan (Customer

Satisfaction Performance) penggunaan alat bantu manual dan jig baru dalam

aktivitas “Welding Hinge Bracket” dengan tanda checklist ( ) sesuai tingkat

jawaban di bawah.

1. Sangat penting;

Page 97: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

96

2. Tidak penting;

3. Kurang penting;

4. Penting;

Sangat

penting.No

.

Customer Need

Alat bantu

manual Jig Baru

Score Score

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Alat bantu yang kuat menahan

beban hinge bracket.

2 Alat bantu yang bisa digunakan

untuk memutar hinge bracket.

3

Alat bantu yang bisa

menyesuaikan postur tubuh

man power.

4 Alat bantu yang ringan dan

mudah dioperasikan.

Page 98: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

97

L- 3 Metrik Relasi Proses Settong hinge Bracket

L- 4 Metrik Relasi Proses Welding hinge Bracket

Page 99: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

98

L- 5 Tabel Absolute Weight Proses Setting Hinge Bracket

NoSpesifikasi

Alat Bantu

Customer Need

(Kebutuhan Pelanggan)Korelasi Nilai (r)

Tingkat

Kepentingan (i)i x r

Absolute

WeightRanking

Alat bantu yang terdapat stopper sebagai referensi dimensi hinge bracket. Kuat 9 4.882 43.941

Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas merapatkan secara manual untuk

menggabungkan komponen hinge bracket.Lemah 1 4.824 4.8235

Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana namun kokoh. lemah 1 4.529 4.5294

Alat bantu yang terdapat stopper sebagai referensi dimensi hinge bracket. lemah 1 4.882 4.8824

Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas merapatkan secara manual untuk

menggabungkan komponen hinge bracket.kuat 9 4.824 43.412

Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana namun kokoh. Sedang 3 4.529 13.588

Alat bantu yang terdapat stopper sebagai referensi dimensi hinge bracket. Sedang 3 4.882 14.647

Alat bantu yang mampu menghilangkan aktivitas merapatkan secara manual untuk

menggabungkan komponen hinge bracket.sedang 3 4.824 14.471

Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana namun kokoh. kuat 9 4.529 40.765

3Stand jig menggunakan UNP 150x75 grade

250 dan kaki-kaki juga menggunakan UNP

150x75 grade 250.

69.882 1

1

Jig dibuat dengan menggunakan plate Grade

250, Tebal 12 yang diletakan pada sisi

material hinge bracket yang berfungsi sebagai

referensi dimensi atau stopper saat setting

53.294 3

Disiapakan hydraulic jack seperti ENERPAC

berkapasitas tekan 5 ton sebagai alat bantu

tekan.

2 61.882 2

Page 100: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

99

L- 6 Tabel Absolute Weight Proses Welding Hinge Bracket

No.Spesifikasi

Alat Bantu

Customer Need

(Kebutuhan Pelanggan)Korelasi Nilai (r)

Tingkat

Kepentingan (i)i x r

Absolute

WeightRanking

Alat bantu yang kuat menahan beban hinge bracket. Kuat 9 4.765 42.882

Alat bantu yang bisa digunakan untuk memutar hinge bracket. Lemah 1 4.647 4.647

Alat bantu yang bisa menyesuaikan postur tubuh man power. Lemah 1 4.588 4.588

Alat bantu yang ringan dan mudah dioperasikan. Lemah 1 4.941 4.941

Alat bantu yang kuat menahan beban hinge bracket. sedang 3 4.765 14.294

Alat bantu yang bisa digunakan untuk memutar hinge bracket. kuat 9 4.647 41.824

Alat bantu yang bisa menyesuaikan postur tubuh man power. Sedang 3 4.588 13.765

Alat bantu yang ringan dan mudah dioperasikan. Lemah 1 4.941 4.941

Alat bantu yang kuat menahan beban hinge bracket. Sedang 3 4.765 14.294

Alat bantu yang bisa digunakan untuk memutar hinge bracket. sedang 3 4.647 13.941

Alat bantu yang bisa menyesuaikan postur tubuh man power. kuat 9 4.588 41.294

Alat bantu yang ringan dan mudah dioperasikan. Lemah 1 4.941 4.941

Alat bantu yang kuat menahan beban hinge bracket. Lemah 1 4.765 4.765

Alat bantu yang bisa digunakan untuk memutar hinge bracket. Sedang 3 4.647 13.941

Alat bantu yang bisa menyesuaikan postur tubuh man power. Sedang 3 4.588 13.765

Alat bantu yang ringan dan mudah dioperasikan. Kuat 9 4.941 44.471

1Jig dibuat dengan menggunakan plate grade 250 tebal 12, dengan T-bolt M24

sebagai penahan hinge bracket saat diputar agar tidak jatuh.57.059 4

2

Jig dibuat berupa bracket stopper sebagai penahan beban hinge bracket, dan

terdapat roundbar berdiameter 3 inch berbahan S5C dan tuas pemutar dari

pipa SCH40 berdiameter 1 inch.

74.824 2

3Jig dibuat dengan ukuran yang sesederhana mungkin dan diberikan guidance

hole sebagai acuan dalam mengatur posis pengelasan.74.471 3

4Stand jig menggunakan UNP 150x75 grade 250 dan kaki-kaki juga menggunakan

UNP 150x75 grade 250.76.941 1

Page 101: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

100

L- 7 House of Quality (HOQ) Tahap 1 Proses Seting Hinge Bracket

Design Fungsi Material

sco

re

Ra

nk

4,882 1 1,824 4,882

4,882 2 1,118 4,824

4,588 3 1,176 4,529

5 5 4

53,294 61,882 69,882

3 2 1

Jig

dib

ua

t d

en

ga

n m

en

gg

un

aka

n p

late

Gra

de

25

0,

Te

ba

l 1

2 y

an

g

dil

eta

kan

pa

da

sis

i m

ate

ria

l h

ing

e b

rack

et

yan

g b

erf

un

gsi

se

ba

ga

i

refe

ren

si d

ime

nsi

ata

u s

top

pe

r sa

at

sett

ing

Alat bantu yang terdapat stopper sebagai

referensi dimensi hinge bracket.

Nilai Target

Absolute Weight

Ranking

Alat bantu mempunyai bentuk yang sederhana

namun kokoh.

Alat bantu yang mampu menghilangkan

aktivitas merapatkan secara manual untuk

menggabungkan komponen hinge bracket.

Jig proses

setting

Proses

Setting

secara

manual

Cu

sto

me

r Sa

tisf

act

ion

Pe

rfo

rma

nce

Imp

ort

an

ce t

o C

ust

om

er

Pro

du

ct C

ara

cte

rist

ic

Product Requirement

Dis

iap

aka

n h

ydra

uli

c ja

ck s

ep

ert

i E

NE

RP

AC

be

rka

pa

sita

s te

kan

5

ton

se

ba

ga

i a

lat

ba

ntu

te

kan

.

Sta

nd

jig

me

ng

gu

na

kan

UN

P 1

50

x75

gra

de

25

0 d

an

ka

ki-k

aki

ju

ga

me

ng

gu

na

kan

UN

P 1

50

x75

gra

de

25

0.

Simbol Matrik Relasi

= Tidak ada hubungan (0)

= Hubungan lemah (1)

= Hubungan sedang (3)

= Hubungan kuat (9)

Page 102: UNTUK MENGHILANGKAN WASTE MENGGUNAKAN METODE …

101

L- 8 House of Quality (HOQ) Tahap 1 Proses Welding Hinge Bracket

Product Requirement Design Material Score Rank

4,824 4,8235 2 2,235 4,765

4,765 4,7647 3 2,176 4,647

4,588 4,5882 4 1,059 4,588

4,882 4,8824 1 1,000 4,941

4 5 5 4

57,941 74,824 74,471 76,941

4 2 3 1

Alat bantu yang kuat menahan beban hinge

bracket.

JiJi

g di

buat

ber

upa

brac

ket

stop

per

seba

gai p

enah

an b

eban

hin

ge

brac

ket,

dan

ter

dapa

t ro

undb

ar b

erdi

amet

er 3

inch

ber

baha

n S5

C

dan

tuas

pem

utar

dar

i pip

a SC

H40

ber

diam

eter

1 in

ch.

Pro

du

ct C

ara

cter

isti

c

Imp

ort

an

ce t

o C

ust

om

er

JJig

dib

uat

deng

an m

engg

unak

an p

late

gra

de 2

50 t

ebal

12,

den

gan

T-bo

lt M

24 s

ebag

ai p

enah

an h

inge

bra

cket

saa

t di

puta

r ag

ar t

idak

jatu

h.

Cust

om

er S

ati

sfa

ctio

n P

erfo

rma

nce

Proses

welding

secara

manuall

Jig proses

welding

Fungsi

JJig

dib

uat

deng

an u

kura

n ya

ng s

esed

erha

na m

ungk

in d

an d

iber

ikan

guid

ance

hol

e se

baga

i acu

an d

alam

men

gatu

r po

sis

peng

elas

an.

Stan

d jig

men

ggun

akan

UN

P 15

0x75

gra

de 2

50 d

an k

aki-

kaki

juga

men

ggun

akan

UN

P 15

0x75

gra

de 2

50.

Imp

ort

an

ce t

o C

ust

om

er

Ranking

Alat bantu yang bisa digunakan untuk memutar

hinge bracket.

Alat bantu yang bisa menyesuaikan postur tubuh

man power.

Alat bantu yang ringan dan mudah dioperasikan.

Nilai Target

Absolute Weight

Simbol Matrik Relasi

= Tidak ada hubungan (0)

= Hubungan lemah (1)

= Hubungan sedang (3)

= Hubungan kuat (9)