Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

download Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

of 53

Transcript of Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    1/53

    UJIAN KEPANITERAAN SUB-BAGIAN EPIDEMIOLOGI & BIOSTATISTIK 

    SENIN 23 MEI 2016

    KEPANITERAAN KLINIK PERIODE 21 MARET - 30 MEI 2016

    Nama : Feb! "!#a$a

    NIM : 0%0%'211(003

    1) S*a+ ,.,/ ae *.*+

    1)1 T,+!/a +a/a ae *.*+ .,4$

    1. Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai.

    Dari pertanyaan penelitian dapat disusun hipotesis penelitian yang akan

    diuji validitasnya secara empiris.

    Pertanyaan penelitian sebagai berikut:

    • Apakah ada hubungannya antara hipertensi dengan usia?

    • Apakah ada hubungannya antara hipertensi dengan tingkat pendidikan?

    • Apakah ada hubungannya antara hipertensi dengan pekerjaan?

    • Apakah ada hubungannya antara hipertensi dengan IM?

    • Apakah ada hubungannya antara hipertensi dengan genetik hipertensi?

    • Apakah ada hubungannya antara hipertensi dengan penggunaan !" suntik?

    • Apakah ada hubungannya antara hipertensi dengan jumlah paritas ibu ?

    #aktor apa yang paling berpengaruh terhadap hipertensi pada ibu?

    $. Mendeskripsikan variabel penelitian% &aktor resiko dan e&ek.

    ' #aktor risiko

    Instensitas pajanan &aktor risiko dapat dinilai dengan cara mengukur dosis(

    &rekuensi atau lamanya pajanan. )kuran pajanan terhadap &aktor risiko yang

     berhubungan dapat bersi&at:

    • Dikotom( yaitu bila hanya terdapat dua kategori

    • Polikotom( yaitu pajanan yang diukur pada lebih dari dua tingkat( mislanya

    tidak pernah( kadang'kadang( atau sering terpajan• !ontinu( yaitu pajanan diukur dalam skala kontinu atau numerik( misalnya

    umur dalam tahun( paritas( berat lahir 

    )kuran pajanan yang berhubungan dengan *aktu dapat berupa:

    • +amanya pajanan dan apakah pajanan itu berlangsung terus'menerus

    • ,aat mendapat pajanan pertama

    • "ilakah terjadi pajanan terakhir 

    ' -&ek

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    2/53

    )ntuk penyakit atau e&ek yang diagnosisnya mudah( maka penentuan

    subyek yang mengalami atau tidak mengalami e&ek tidak sukar ditentukan.

    "eberapa penyakit tertentu telah tersedia kriteria baku untuk diagnosis( akan

    tetapi tidak jarang kriteria diagnosis yang telah baku perlu dilakukan

    modi&ikasi agar sesuai dengan pertanyaan penelitian.

    . Menentukan populasi terjangkau dan sampel /kasus( kontrol0 dan cara untuk 

     pemilihan subyek penelitian.

    1. Populasi penelitian

    Dari populasi studi( dapat diambil sampel. ,ampel yang dihasilkan

    merupakan subjek yang diteliti( kemudian hasil penelitian dieksplorasi ke

     populasi studi.

    $. ,ampel penelitiana. !asus

    !elompok kasus adalah kelompok individu yang menderita penyakit

    yang akan diteliti dan ikut dalam proses penelitian sebagai subyek studi.

    ara terbaik untuk memilih kasus adalah dengan mengambil secara acak 

    subyek dari populasi yang menderita e&ek.

    !elompok kasus di dalam penelitian biasanya dipilih antara populasi

    yang meminta pera*atan medis terhadap penyakitnya. !asus yang baru(

    lebih baik karena penelitian terhadap subjek yang telah menderita suatu

     penyakit dalam *aktu yang lama akan sulit untuk membedakan paparan

    tersebut ada sebelum atau sesudah timbulnya penyakit( jadi sulit untuk 

    membedakan antara penyebab dan akibat.

    "eberapa hal berikut ini perlu dipertimbangkan dengan cermat dalam

     pemilihan kasus untuk studi kasus'kontrol

    • !asus insidens /baru0 atau kasus prevalens /baru 2 lama0

    • empat pengumpulan kasus

    • ,aat diagnosis

     b. !ontrol

    !elompok kontrol adalah kelompok individu yang sehat atau tidak 

    menderita penyakit( tetapi mempunyai peluang yang sama dengan

    kelompok kasus karena terpajan oleh &aktor risiko yang diduga sebagai

     penyebab timbulnya penyakit. Pemilihan kontrol semata'mata ditentukan

    oleh peneliti sehingga sangat terancam bias. !elompok kontrol harus

     berasal dari populasi yang sama dengan kasus dan didasarkan pada

    kesamaan dengan karakteristik subyek pada kasus( sehingga mempunyai

    kesempatan yang sama untuk terpajan oleh &aktor resiko yang diteliti.

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    3/53

    Ada beberapa cara untuk memilih kontrol yang baik:

    • Memilih kasus dan kontrol dari populasi yang sama

    • Memilih kontrol dengan karakteristik yang sama dengan kasus dalam

    semua variabel yang mungkin berperan sebagai &aktor risiko kecuali

    variabel yang diteliti /matching0.

    • Memilih lebih dari satu kelompok kontrol

    • Melakukan pengukuran variabel e&ek dan &aktor risiko

    • Menganalisis hasil studi case control.

    Pada dasarnya untuk penelitian kasus'kontrol jumlah subyek yang akan

    diteliti bergantung kepada :

    a. "erapa besar densitas pajanan &aktor risiko pada populasi. "ila densitas

     pajanan &aktor risiko terlalu kecil atau terlalu besar( maka kemungkinan

     pajanan risiko pada kasus dan control hampir sama dan diperlukan sampel

    yang cukup besar untuk mengetahui perbedaannya.

     b. 3asio odds terkecil yang dianggap bermakna /30.

    c. Derajat kemaknaan /kesalahan tipe I(a0 dan kekuatan /po*er41'b0 yang

    dipilih. "iasanya dipilih a456( b4176 atau $76 /po*er4876 atau 9760.

    d. 3asio /perbandingan0 antara jumlah kasus dan kontrol. Dengan memilih

    kontrol lebih banyak( maka jumlah kasus dapat dikurangi. "ila jumlah

    kontrol diambil c kali( maka jumlah kasus dapat dikurangi dari n menjadi

    /c210n$c.e. Apakah pemilihan kontrol dilakukan dengan matching atau tidak. Dengan

    melakukan matching( jumlah subyek yang diperlukan menjadi lebih sedikit.

    ;. Melakukan pengukuran variabel e&ek dan &aktor resiko.

    Pengukuran terhadap variabel yang dipelajari /e&ek dan &aktor risiko0

    merupakan hal yang sentral pada studi kasus kontrol. Penentuan e&ek harus sudah

    dide&inisikan dalam usulan penelitian. Pengukuran &aktor risiko atau pajanan yang

    terjadi di *aktu lampau melalui anamnesis /recall0 semata'mata mengandalkan

    daya ingat responden. "ias yang dapat mengancam dalam konteks ini adalah

    recall bias.

    5. Menganalisis data.

    Analisis hasil studi kasus'kontrol dapat bersi&at sederhana yaitu penentuan

    rasio odds( sampai yang bersi&at kompleks yaitu menggunakan analisis

    multivariat. Ini ditentukan oleh apa yang ingin diteliti( bagaimana cara memilih

    kontrol /matched atau tidak0( dan terdapatnya variabel yang mengganggu atau

    tidak.

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    4/53

    Faktor Resiko (+) (+)(+)

    Faktor Resiko (-)

    Faktor Resiko (+) (+)(+)

    Faktor Resiko (-)

    Faktor resiko (+/-)

    - Usia ibu

    - Tingkat pendidikan ibu

    - Pekerjaan ibu

    - IMT ibu- Genetik hipertensi

    - Penggunaan K suntik

    - !u"#ah paritas

    Ibu dengan hipertensi (kasus)

    Ibu tanpa hipertensi (kontro#)

    Popu#asi

    on =ipertensi0

     

    race back 

    Pengukuran Pengukuran apakah paparan akurat?

    Paparan !" suntik Paparan !" suntik  

     

    "ias in&ormasi

    !asus /203etrospekti& 

    Populasi

    3etrospekti& !ontrol /'0

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    5/53

    1)3 B,a.+a /ea/a /*e5 4a! 4a.a ae *.*+ .eeb,.

    1)% B,a.+a !5*.e! 5ee+!.!a !!

    !5*.e! 0  : Ada hubungan antara penggunaan !" suntik terhadap hipertensi

    !5*.e! 1  : idak ada hubungan antara penggunaan !" suntik terhadap

    hipertensi

    1) La/,/a aa+!! 4e/!5.!7e e5!4em!*+*! eaa /*m5ee!8 be,5a

    aa+!! ,!7a!a.e e!a mea5a! /e!m5,+a 4e!5.!7e e5!4em!*+*!be,5a !.e5e.a! 4a /,m5,+a !5*.ea

    a. Distribusi &rekuensi umur 

    )mur n 6

    $7 tahun 1 7.

    $7'5 tahun $7 55.$

    @5 tahun 1

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    6/53

    ,1 1.8

      otal

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    7/53

    Pada penelitian ini didapatkan data bah*a dari

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    8/53

    otal

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    9/53

    responden hipertensi yang menggunakan !" suntik sebanyak 1($6 lebih banyak 

    daripada responden yang tidak menggunakan !" sebanyak $9(96. =asil uji

    statistik dengan chi sGuare diperoleh hasil bah*a ada hubungan yang bermakna

    antara penggunaan !" suntik dengan kejadian hipertensi /p value 4 7(70.

    O44 Ra.!*

    dds 3atio 4Oddsdari paparan kasus

    oddsdari paparankontrol  4ad

    bc  49563

    5883  4 1(

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    10/53

    !esimpulan: karena I 856 @1( maka !" suntik bermakna sebagai &aktor resiko

    kejadian hipertensi.

    ,b,a /a.e*! ,!a 4ea !5e.e!

    ensi P Falue

    =ipertensi 6 >ormal 6 otal 6

    !ategor 

    i )sia

    $7 tahun 1 7( 7 7 1 7(

    7(5;$7 J 5 tahun 88 5(9 17; 5

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    11/53

    diperoleh hasil bah*a tidak ada hubungan yang bermakna antara kategori IM

    dengan kejadian hipertensi /p value 4 7(5;0.

    ,b,a 5e4!4!/a 4ea /e#a4!a !5e.e!

    ;a!abe+ !5e.e! 5 7a+,e

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    12/53

    yang bermakna antara pendidikan dan kejadian =ipertensi /p value 4 7(;980.

    =asil analisis dapat dilihat pada tabel yang telah disajikan di atas.

    ,b,a 5e/e#aa 4ea !5e.e!

    ;a!abe+ !5e.e! 5

    7a+,e

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    13/53

    ,b,a ee.!/ !5e.e! 4ea /e#a4!a !5e.e!

    ;a!abe+ !5e.e!

    P ;a+,e

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    14/53

    856 I o& 3 4 /30 eHp /0 1(8<ln∨¿

    √ VAR¿

    Dimana FA3/ln30 4 1a 2 1b 2 1c 2 1d

    +nr 4 trans&ormasi natural log dari rasio odds

    -Hp/ln30 4 3 

    856 I untuk uberkulosis dalam hubungannya dengan !ontak ,erumah:

    FA3/ln30 4 1a 2 1b 2 1c 2 1d

    4 117; 2 1177 2197 2 19; 4 7(7;;7

    856 I o& 3 4 /1(78$0 eHp / 1(8< √0,0440 0

    "atas "a*ah 4 /1(78$0 eHp /' 1(8< √0,0440 04 7($9

    "atas Atas 4 /1(78$0 eHp /2 1(8< √0,0440 04 1(

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    15/53

    subjek kasus adalah multipara sebanyak 11$ orang /

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    16/53

    Pasien er"atitis .eboroik

    Me"enuhi 'riteria ink#usi eks#usi  Tidak "e"enuhi kriteria ink#usi eks#usi

    Penata#aksanaanMenandatangani Inor"ed 0onsent

    s pene#itian1 pe"eriksaan sik1 peni#aian skor .2.I-F1 Peni#aian kadar ungsi hati (.G*T1 .GPT)

    Rando" 2#okasi

    *bat Terbunan *bat Kenoko3o#

    njut: ea#uasi pengobatan1 dengan skor .2.I-F dan Peni#aian kadar ungsi hati (.G*T1 .GPT)

    2na#isis .tatistik

    4asi# Pene#itian

    2) S*a+ ,.,/ E/5e!me.a+

    2)1 B,a.+a /ea/a 4ea! 5ee+!.!a 4a! 4a.a e/5e!me.a+ .eeb,.

    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain

    eksperimental pre dan post-test. Penelitian ini membagi subjek menjadi $ kelompok 

    untuk menerima obat terbina&in atau obat ketokonaKol untuk pengobatan D,.

    Pengobatan dipakai selama *aktu tertentu kemudian dievaluasi menggunakan skor 

    ,A,I'# dan perubhan nilai &ungsi hati yaitu ,B dan ,BP. ,ubjek yang memenuhi

    kriteria dan menandatangani persetujuan /in&ormedconsent0 setelah penjelasan

    diikutsertakan dalam penelitian ini. !riteria inklusi dan eksklusi ditentukan sesuai

     penelitian. !riteria e&ektivitas jika skor ,A,I'# menurun secara signi&ikan antara pre

    dan post eksperimental. -&ektivitas juga dinilai dengan adanya perubahan &ungsi hati

    yang signi&ikan( dimana obat yang memiliki e&ek samping terendah pada pada

     perubahan kadar &ungsi hati yang memiliki e&ektivitas lebih baik.

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    17/53

    2)2 B,a.+a /ea/a /*e5 4a! .,4! e/5e!me.a+ .eeb,.

    bat !etokonaKol bat erbina&in

    )siaCenis !elamin

    ,osial -konomi

    Pekerjaan

    ipe !ulit3i*ayat

    idak ada

     perubahan &ungsi

    hati yang signi&ikan

    Penurunan

    skor ,A,I'#

    idak ada

     perubahan &ungsi

    hati yang signi&ikan

    Penurunan

    skor ,A,I'#

    !urang"aik ,angat

     baik 

    -&ektivitas

    !urang"aik ,angat

     baik 

    !urang"aik ,angat

     baik 

    -&ektivitas

    "aik ,angat

     baik 

    -&ektivitas

    !urang

    -&ektivitas

    Perbandingan

    -&ektivitas

    Perbandingan -&ektivitas

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    18/53

    2)3 B,a.+a !5*.e! 5ee+!.!a$a

    =o: idak ada perbedaan e&ekti&itas antara obat terbina&in dan ketokonaKol pada

     pengobatan Dermatitis ,eboroik 

    =1: Ada perbedaan e&ekti&itas antara obat terbina&in dan ketokonaKol pada

     pengobatan Dermatitis ,eboroik 

    2)% La/,/a aa+!! /*m5ee!8 e!a mea5a! /e!m5,+a 4ea

    5e4e/a.a e5!4em!*+*! 4e/!5.!8 4a aa+!.!/ 

    1) Aa+!a De/!5.!8 

    a) D!.!b,! Fe/,e!

    "anyak kelas interval 4 1 2 ( log n

    4 1 2 ( log 87

    4 1 2

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    19/53

     berjumlah ; orang /;(;60. ,edangkan kelompok usia terendah adalah

    kelompok usia

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    20/53

    "uruh $< $9.86

    Liras*asta $ $5., $$ $;.;6

    otal 87 177.76

    Pada kelompok pekerjaan dari jumlah 87 orang terdapat kelompok 

     pekerjaan terbanyak adalah $< orang /$9(860 yang bekerja sebagai buruh( $

    orang /$5(,( dan 18 orang /$1(160 yang tidak bekerja.

    e) D!.!b,! Fe/,e! T!5e K,+!.

    T!5e K,+!. J,m+a ?@ Pee.a!

    !ering 1 1.16

     >ormal 8 17.76

    "erminyak 97 99.86

    otal 87 177.76

    Pada kelompok tipe kulit dari jumlah 87 orang terdapat kelompok tipe

    kulit terbanyak adalah 97 orang /99(860 yang memiliki kulit berminyak( 8

    orang /1760 yang memiliki kulit normal( dan 1 orang /1(160 yang memiliki

    kulit kering.

    8) D!.!b,! Fe/,e! R!a$a.

    R!a$a. J,m+a Pee.a!

    idak ada 19 $7.76

    Ada $ 97.76

    otal 87 177.76

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    21/53

    Pada kelompok ri*ayat dari jumlah 87 orang terdapat kelompok 

    ri*ayat terbanyak adalah $ orang /9760 dengan ri*ayat dan sisanya 19

    orang /$760 tanpa ri*ayat.

    ) S/* SASI Pe E/5e!me.a+

    Dari skor ,A,I'# dikategorikan derajat berat ringan dermatitis

    seboroik menjadi yaitu D, ringan apabila skor 1;( D, sedang apabila skor 

    1;'$( D, berat apabila skor @ $.

    Dari =asil analisa ,A,I'# Pre'eksperimental didapatkan D, ringan

    sebanyak ;5 orang /5760( D, sedang sebanyak 1 orang /19(860 dan D,

     berat sebanyak $9 orang /1(160.

    ) S/* SASI P*. E/5e!me.a+

    Perlakuan

    otal!etokonaKol erbina&in

    ,A,I P3- D, 3ingan Cumlah $$ $ ;5

    6 $;.;6 $5.

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    22/53

    ,kor ,A,I'# post'eksperimental yaitu ,angat "aik jika skor ,A,I'# 7%

    "aik jika skor 7'1(5 dan !urang jika skor @1(5. Angka kesembuhan adalah

     jumlah pasien dengan skor ,A,I'# post'eksperimental 7'1(5.

    Dari hasil analisa

    ,A,I'# Post'eksperimental didapatkan hasil sangat baik sebanyak 1< orang

    /1(960( baik sebanyak ;7 orang /;;(;60 dan kurang sebanyak ; orang

    /(960.

    !) S/* SGOT Pe E/5ee!me.a+

    Perlakuan

    otal!etokonaKol erbina&in

    ,BPre >ormal Cumlah /n0 ;5 ;5 87

    6 57.76 57.76 177.76

    otal Cumlah /n0 ;5 ;5 87

    6 57.76 57.76 177.76

    ,ebelum diberikan perlakuan berupa pengobatan /ketokonaKol dan

    terbina&in0( masing'masing kelompok sampel dilakukan pemeriksaan kadar 

    &ungsi hati berupa ,B. Pada kelompok pengobatan ketokonaKol( semua

    sampel berjumlah ;5 orang /5760 memiliki nilai ,B yang normal

    /@5)+0. Demikian pula pada kelompok pengobatan terbina&in( semua

    sampel yang berjumlah ;5 orang /5760 memiliki nilai ,B yang normal

    /@5)+0.

     #) SGOT P*. E/5e!me.a+

    S/* SASI 5*. 9

    ,angat baik 1< 1.9

    "aik ;7 ;;.;

    !urang ; .9

    otal 87 177.7

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    23/53

    Perlakuan

    otal!etokonaKol erbina&in

    ;5 ;5 87

    57.76 57.76 177.76

    otal ;5 ;5 87

    57.76 57.76 177.76

    ,etelah diberikan perlakuan berupa pengobatan /ketokonaKol dan

    terbina&in0( masing'masing kelompok sampel dilakukan pemeriksaan kadar 

    &ungsi hati berupa ,B. Pada kelompok yang telah diberikan pengobatanketokonaKol( semua sampel berjumlah ;5 orang /5760 memiliki nilai ,B

    yang normal /@5)+0. Demikian pula pada kelompok yang telah diberikan

     pengobatan terbina&in( semua sampel yang berjumlah ;5 orang /5760

    memiliki nilai ,B yang normal /@5)+0.

    /) SGPT Pe E/5e!me.a+

    Perlakuan

    otal!etokonaKol erbina&in

    ,BP Pre >ormal ount ;5 ;5 87

    6 o& otal 57.76 57.76 177.76

    otal ount ;5 ;5 87

    6 o& otal 57.76 57.76 177.76

    ,ebelum diberikan perlakuan berupa pengobatan /ketokonaKol dan

    terbina&in0( masing'masing kelompok sampel dilakukan pemeriksaan kadar 

    &ungsi hati berupa ,BP. Pada kelompok pengobatan ketokonaKol( semua

    sampel berjumlah ;5 orang /5760 memiliki nilai ,BP yang normal

    /@

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    24/53

    +) SGPT P*. E/5e!me.a+

    Perlakuan

    otal!etokonaKol erbina&in

    ,BPpost >ormal ount ;5 ;5 87

    6 o& otal 57.76 57.76 177.76

    otal ount ;5 ;5 87

    6 o& otal 57.76 57.76 177.76

    ,etelah diberikan perlakuan berupa pengobatan /ketokonaKol dan

    terbina&in0( masing'masing kelompok sampel dilakukan pemeriksaan kadar 

    &ungsi hati berupa ,BP. Pada kelompok yang telah diberikan pengobatan

    ketokonaKol( semua sampel berjumlah ;5 orang /5760 memiliki nilai ,B

    yang normal /@

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    25/53

    TERBINAFIN

     > Mean ,td. Deviation P

    3endah $ 1$.;5

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    26/53

    55'

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    27/53

    Perem$%an 8 15.!571 8.15&8& 1.5'15"

    Independent Samples Test

    Levene(s )est

    *or E+%alit, o* 

    arianes t-test *or E+%alit, o* Means

    / Si0. t d*  

    Si0. -

    tailed2

    Mean

    Di**erene

    Std. Error 

    Di**erene

    #53 4on*idene

    Interval o* te

    Di**erene

    Lo6er $$er  

    Skor SASI Pre E+%al

    varianes

    ass%med

    ."1 .#1' ."#1 '! .#8 .!1"# .57'5 -'.8&5## 5.!818

    E+%al

    varianes not

    ass%med

    ."#1 !!.!&7 .#8 .!1"# .5'"'5 -'.#!5!! 5.!#751

    TERBINAFIN

    Group Statistics

    Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

    Skor SASI Pre Laki-laki 1."7 7.85&57 1.&75"!

    Perem$%an ! 1&."87" 7.'!"#7 1.5'#'7

    Independent Samples Test

    Levene(s )est *or 

    E+%alit, o* arianes t-test *or E+%alit, o* Means

    / Si0. t d*  

    Si0. -

    tailed2

    Mean

    Di**eren

    e

    Std.

    Error 

    Di**eren

    e

    #53 4on*idene

    Interval o* te

    Di**erene

    Lo6er $$er  

    Skor SASI Pre E+%al

    varianes

    ass%med

    .'" .5" -

    1.78!

    '! ."8 -

    '."&'!

    .78#" -8.&&""7 .5!1&

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    28/53

    E+%al

    varianes

    not

    ass%med

    -

    1.781'.5&5 ."8

    -

    '."&'!.817# -8.&&75 .5!87#

    Analisis bivariate antara jenis kelamin dengan skor ,A,I'# Pre'eksperimental

    dilakukan menggunakan  student t test . Pada penelitian ini( jenis kelamin tidak 

    mempengaruhi ,kor ,A,I'# post eksperimental baik pada kelompok !etokonaKol

    maupun pada kelompok erbina&in( dengan nilai p tiap kelompok secara berturut'turut

    adalah 7.8$9 Dan 7.79$ /tidak bermakna jika p@ 7.750. Perbandingan nilai rerata skor 

    ,A,I'# Pre'eksperimental pada tiap kolompok jenis kelamin dapat dilihat pada tabel.

    %) ,b,a a.aa Pe/e#aa 4ea S/* SASI-F Pe-e/5e!me.a+ 5a4a

    /e+*m5*/ Ke.*/*a*+ 4a Ke+*m5*/ Teb!a8!

    KETOKONAOLE

    Descriptives

    Skor SASI Pre

    N Mean Std. Deviation Std. Error  

    #53 4on*idene Interval *or Mean

    Minim%m Maim%mLo6er 9o%nd $$er 9o%nd

    )idak :eker;a 1" 17.!5"" 8.8&"18 .8"18! 11."118 !.&88 !."" 7.""

    9%r% 15 15.#""" 7.'7185 1.## 11.7& "."!78 7."" 5.5"

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    29/53

    Descriptives

    Skor SASI Pre

    N Mean Std. Deviation Std. Error  

    #53 4on*idene Interval *or Mean

    Minim%mLo6er 9o%nd $$er 9o%nd

    )idak :eker;a # 1.555& '.#777! 1.&5#' 8.7#! 1&.!818 5.5"

    9%r% 11 11.7! &.#!&7! ."#15" &.5&71 15.887' .5"

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    30/53

    N Mean Std. Deviation Std. Error  

    #53 4on*idene Interval *or Mean

    Minim%m Maim%mLo6er 9o%nd $$er 9o%nd

    Normal 5 1&.1""" 8.171 !.&!'5& &.""8# &.1#11 7."" 5.""

    9ermin,ak '" 15.!&5 8.&7' 1.!""7& 1.7!15 17.##!5 !."" 7.""

    )otal '5 15.'''' 8.1# 1.115" 1!.""8 17.88&1 !."" 7.""

    ANOVA

    Skor SASI Pre

    S%m o* S+%ares d* Mean S+%are / Si0.

    9et6een =ro%$s .'17 1 .'17 ."!& .851

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    31/53

    Analisis bivariate antara tipe kulit dengan skor ,A,I'# Pre'eksperimental dilakukan

    menggunakan one-way anova. Pada penelitian ini( tipe kulit tidak mempengaruhi ,kor ,A,I'

    # pre eksperimental baik pada kelompok !etokonaKol maupun pada kelompok erbina&in(

    dengan nilai p tiap kelompok secara berturut'turut adalah 7.951 Dan 7.;$ /tidak bermakna

     jika p@ 7.750. Perbandingan nilai rerata skor ,A,I'# Pre'eksperimental pada tiap kolompok 

    tipe kulit dapat dilihat pada tabel.

    6) ,b,a a.aa R!a$a. 4ea S/* SASI-F Pe-e/5e!me.a+ 5a4a

    /e+*m5*/ Ke.*/*a*+ 4a Ke+*m5*/ Teb!a8!

    KETOKONAOLE

    Group Statistics

    >i6a,at N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

    Skor SASI Pre )idak ada & 1'.&&&7 7.!&&5# !.""7'"

     Ada !# 15.5&'1 8.!" 1.!!!"

    Independent Samples Test

    Levene(s )est

    *or E+%alit, o* 

    arianes t-test *or E+%alit, o* Means

    / Si0. t d*  

    Si0. -

    tailed2

    Mean

    Di**erene

    Std. Error 

    Di**erene

    #53 4on*idene Interval o* te

    Di**erene

    Lo6er $$er  

    Skor SASI Pre E+%al

    varianes

    ass%me

    d

    1."!" .!1& -.'# '! .8"' -.8#7'' !.&"5! -8.1&& &.!&775

    E+%al

    varian

    es not

    ass%me

    d

    -.7! 7.11# .7#! -.8#7'' !.8#!" -8.&'#"# &.85'

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    32/53

    TERBINAFIN

     

    Group Statistics

    >i6a,at N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

    Skor SASI Pre )idak ada 1 #.#1&7 7.7&'7 .1""5'

     Ada !! 15.&1 7.5581' 1.!157"

    Independent Samples Test

    Levene(s )est *or 

    E+%alit, o* 

    arianes t-test *or E+%alit, o* Means

    / Si0. t d*  

    Si0. -

    tailed2

    Mean

    Di**eren

    e

    Std. Error 

    Di**erene

    #53 4on*idene Interval

    o* te Di**erene

    Lo6er $$er  

    Skor SASI Pre E+%al varianes

    ass%med.'7 .'#& -.&" '! ."# -5.7"'55 .5!#" -1".7#''7 -.&1'&

    E+%al varianes

    not ass%med-.!" ".5! ."! -5.7"'55 .'7857 -1".87"& -.5!8'7

    Analisis bivariate antara ri*ayat dengan skor ,A,I'# Pre'eksperimental dilakukan

    menggunakan one-way anova. Pada penelitian ini( ri*ayat tidak mempengaruhi ,kor ,A,I'#

     pre eksperimental pada kelompok !etokonaKol tetapi mempengaruhi ,kor ,A,I'# pre

    eksperimental pada kelompok erbina&in dengan nilai p  tiap kelompok secara berturut'turut

    adalah 7.97; Dan 7.7$8 /tidak bermakna jika p@ 7.750. Perbandingan nilai rerata skor ,A,I'#

    Pre'eksperimental pada tiap kolompok ri*ayat dapat dilihat pada tabel.

    () Peba4!a Rea.a S/* SASI-F P*.-e/5e!me.a+ 4a Pe-e/5e!me.a+

    Ke+*m5*/ Ke.*/*a*+

    Paired Samples Statistics

    Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    33/53

    Pair 1 Skor SASI Pre 15.'''' '5 8.1# 1.115"

    Skor SASI Post ."111 '5 1.581" .78"

    Paired Samples Correlations

    N 4orrelation Si0.

    Pair 1 Skor SASI Pre ? Skor SASI

    Post'5 .7"" ."""

    Paired Samples Test

    Paired Di**erenes

    t d* Si0. -tailed2Mean

    Std.

    Deviation

    Std. Error 

    Mean

    #53 4on*idene

    Interval o* te

    Di**erene

    Lo6er $$er  

    Pair 1 Skor

    SASI

    Pre -

    Skor

    SASI

    Post

    1!.'!!!

    !7.1'111 1."&'5! 11.87#1 15.5787& 1.&1# '' ."""

    Penilaian skor total ,A,I'# Post'eksperimental pada kelompok ketokonaKol mendapatkan

     penurunan Eaitu $.7111 1.5$9 Dari 15.;;; 9.1$ skor total ,A,I'# pre'eksperimental.

    Analisis menggunakan uji t( perbedaan tersebut didapatkan bermakna /p4 7.7770. =asil

    ,tatistik perbedaan skor ,A,I'# post'eksperimental dibandingkan dengan skor ,A,I'# Pre'

    eksperimental pada kelompok !etokonaKol( disajikan dalam tabel.

    ') Peba4!a Rea.a S/* SASI-F P*.-e/5e!me.a+ 4a Pe-e/5e!me.a+

    Ke+*m5*/ Teb!a8!

    Paired Samples Statistics

    Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    34/53

    Pair 1 Skor SASI Pre 1'.1""" '5 7.8885 1.1&7"&

    Skor SASI Post 1.5!!! '5 1.1!"1& .1&8'8

    Paired Samples Correlations

    N 4orrelation Si0.

    Pair 1 Skor SASI Pre ? Skor SASI

    Post'5 .58" ."""

    Paired Samples Test

    Paired Di**erenes

    t d* 

    Si0. -

    tailed2Mean

    Std.

    Deviation

    Std. Error 

    Mean

    #53 4on*idene

    Interval o* te

    Di**erene

    Lo6er $$er  

    Pair 1 Skor SASI Pre -

    Skor SASI Post1.5&&&7 7.!"! 1."78"# 1".!#!# 1'.7!#'1 11.&5& '' ."""

    Penilaian skor total ,A,I'# Post'eksperimental pada kelompok terbina&in

    mendapatkan penurunan Eaitu 1.5 1.1 Dari 1;.1 .9 skor total ,A,I'# pre'

    eksperimental. Analisis menggunakan uji t( perbedaan tersebut didapatkan bermakna /p4

    7.7770. =asil ,tatistik perbedaan skor ,A,I'# post'eksperimental dibandingkan dengan skor 

    ,A,I'# Pre'eksperimental pada kelompok terbina&in( disajikan dalam tabel.

    Pe4e/a.a Aa+!.!/

    )ntuk melakukan pendekatan analitik( digunakan uji  paired t-test untuk 

    mengetahui apakah ada perbedaan antara pre'eksperimental dan post'eksperimental(

     baik pada kelompok erbina&in dan kelompok !etokonaKol. =asil uji  paired t-test 

     pada kelompok erbina&in disajikan pada tabel $$ berikut.

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    35/53

    Tabe+ 22) U#! Paired t-test 5a4a Ke+*m5*/ Teb!a8!

    Mean >,td.

    Deviation

    ,td. -rror 

    Mean,ig /$'tailed0

    Pair

    1

    ,kor ,A,I Pre 1;.1777 ;5 .9$995 1.1

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    36/53

    2) B,a.+a aa+!a E7!4ee Bae4 Me4!!e ?EBM@ 4ea mea!/a

    ,/,a ebaa! be!/,.:

     >ama bat Ea idak Cumlah

    erbina&in ;5 7 ;5!etokonaKol ;5 7 ;5

    a. Eksperimental Event Rate (EER)

    EC5e!me.a+ e7e. a.e /--30 4 ;5 ;527 4 1

    Menunjukkan penurunan kejadian penyakit pada kelompok obat erbina&in

    b. Control Event Rate (CER)

    >*.*+ e7e. a.e /-30 4 ;5 ;527 4 1

    Menunjukkan penurunan kejadian penyakit pada kelompok obat !etokonaKole

    c. Absolure Risk Reduction (ARR)

    Ab*+,.e R!/ Re4,.!* ?ARR@ 4 -3'--3 4 1 J 1 4 7

    d. Relative Risk Reduction (RRR)

    Re+a.!7e R!/ Re4,.!* ?RRR@ 4 -3'--3-3 4 1'1 1 4 7

    333 menunjukkan berapa persen obat -Hperimental dapat menurunkan

    kegagalan terapi(artinya obat erbina&in dapat menurunkan kegagalan

    sebanyak 76

    e. Number Neede to Treat (NNT)

    N,mbe Nee4e4 .* Tea. ?NNT@ 4 1A33 4 1 7 4

    Artinya diperlukan sebanyak orang yang diberi erbina&in untuk dapat

    menghindarkan 1 orang dari kejadian Dermatitis ,eboroik 

     f. RR

    Re+a.!7e R!/ ?RR@ 4 --3-3 4 1 1 4 1

    Menunjukkan berapa persen obat erbina&in meningkatkan risiko memperolehe&ek samping( yaitu sebesar 16.

    3) S*a+ ,.,/ * e.!*a+,7e$

    3)1 B,a.+a /ea/a 4ea! 5ee+!.!a 4a! 4a.a * e.!*a+ .eeb,.

     

    Memenuhi kriteria inklusi idak memenuhi kriteria inklusi

    Populasi

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    37/53

    Menandatangani in&ormed consent

    Pengambilan data:

    1. !arakteristik sosiodemogra&i

    $. !ebiasaan merokok 

    . !ebiasaan olahraga

    ;. ekanan darah

     Pencatatan dan pengelompokkan

    data

      Pengolahan Data

      Penyajian data hasil penelitian

    3)2 B,a.+a /ea/a /*e5 4a! 4a.a * e.!*a+ .eeb,.

    3)3 B,a.+a !5*.e! Pee+!.!a !!)

    #aktor #isik:

    • IM

    • Benetik =ipertensi

    • !eluarga dengan

    =ipertensi

    • !ebiasaan lahraga

    • Laktu lahraga

    Penyakit Penyerta• Cumlah 3okok yang

    dihisap per hari

    • +ama Merokok dalam

    ahun

    • Cenis 3okok 

    • Merek 3okok 

    ,osiodemogra&i:

    • Cenis !elamin

    • )mur 

    •Daerah Asal

    • Cumlah Anggota

    !eluarga ,erumah

    • Pekerjaan

    • Pendapatan per bulan!ejadian =ipertensi

    • =ipertensi /20

    • =ipertensi /'0

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    38/53

    - 0: !arakteristik sosiodemogra&i /usia( jenis kelamin( adala daerah( ri*ayat

     pendidikan( pekerjaan dan jumlah keluarga0 tidak berpengaruh terhadap kejadian

    hipertensi di Palembang

    - 1: !arakteristik sosiodemogra&i /usia( jenis kelamin( adala daerah( ri*ayat

     pendidikan( pekerjaan dan jumlah keluarga0 berpengaruh terhadap kejadian

    hipertensi di Palembang

    - 0: ,tatus giKi /IM0 tidak berpengaruh terhadap kejadian hipertensi di Palembang- 1: ,tatus giKi /IM0 berpengaruh terhadap kejadian hipertensi di Palembang- 0: Benetik hipertensi dan keluarga yang hipertensi tidak berpengaruh terhadap

    kejadian hipertensi di Palembang

    - 1: Benetik hipertensi dan keluarga yang hipertensi berpengaruh terhadap kejadian

    hipertensi di Palembang

    - 0: !ebiasaan merokok( jumlah rokok( lama merokok( jenis rokok( dan merek 

    rokok tidak berpengaruh terhadap kejadian hipertensi di Palembang

    - 1: !ebiasaan merokok( jumlah rokok( lama merokok( jenis rokok( dan merek 

    rokok berpengaruh terhadap kejadian hipertensi di Palembang

    - 0: Aktivitas &isik /kebiasaan olahraga dan *aktu olahraga0 tidak berpengaruh

    terhadap kejadian hipertensi di Palembang.

    - 1: Aktivitas &isik /kebiasaan olahraga dan *aktu olahraga0 berpengaruh terhadap

    kejadian hipertensi di Palembang.

    3)% La/,/a aa+!! /*m5ee!8 4ea 5e4e/a.a e5!4em!*+*! 4e/!5.!8 4a

    aa+!.!/ e!a mea5a! /e!m5,+a

    1@ Aa+!! De/!5.!8 

    a@ D!.!b,! Fe/,e! Be4aa/a A+ama.

    A+ama. J,m+a Pee.ae ?9@

    Palembang

     >on Palembang

    119

    ;

    8

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    39/53

    +aki'laki

    Perempuan

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    40/53

    idak"ekerja 559 ;7.

    P>, $7 1;.8

    ,*asta 11 $$.9

    Dagang 11 9.

    "uruh 59 ;.$

    Petani < .;

    +ain'lain 118 9.

    otal 1ormal Leight

    ver*eight

    bse

    1;

    9$9

    1;

    97

    17.5

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    41/53

    !ategori IM yang jumlahnya paling sedikit adalah obese yaitu sejumlah 97 orang

    /5.8 60 dari total subjek penelitian.

    @ D!.!b,! Fe/,e! Be4aa/a Gee.!/ !5e.e!

    Gee.!/ !5e.e! J,m+a Pee.ae ?9@

     >egati& 

    Positi& 

    $

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    42/53

    Pada penelitian ini didapatkan sampel yang merokok dengan jenis rokok 

    tembakau lebih banyak diabndingkan dengan rokok keretek yaitu sebesar 1;< orang

    /17.60.

    /@ D!.!b,! Fe/,e! Be4aa/a me/ */*/ 

    Mee/ */*/ J,m+a Pee.ae ?9@

    idak merokok 

    ,urya 1<

    Djarum ,uper 

    Marlboro

    lass Mild

    ,ampoerna

    Dji ,am ,oe

    +ain'lain

    17$9

    $

    ;<

    $<

    57

    9$

    $8

    $

    5.

    5.

    .;

    1.8

    .

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    43/53

    idak 

    Ea

    17

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    44/53

    +ama Merokok Cumlah Persentase /60

    "ukanPerokok 17$1 ;.9

    17 ahun 159 11.<

    @ 17 ahun 19< 1.<

    otal 1

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    45/53

    N(5 jamminggu

    @(5 jamminggu

    117

    $5

    9$.9

    1.$

    T*.a+ 136 100

    Pada penelitian ini didapatkan bah*a sampel yang berolahraga N(5

     jamminggu sebanyak 117 orang /9$.960 dan yang @(5 jamminggu sebanyak $5

    orang /1.$60.

    2@ Aa+!! Aa+!.!/ 

    Kaa/.e!.!/ S*!*4em*a8!

    a@ U!a

    U!a

    !5e.e!

    P R !5e.e! ?@ !5e.e! ?-@ J,m+a

    N 9 9 N 9

    )sia N ;7 tahun 197 $$.

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    46/53

    @ Pe/e#aa

    Pekerjaan

    =ipertensiP 3 

    =ipertensi /20 =ipertensi /'0 Cumlahn 6 n 6 n 6

    idak "ekerja 15< $9.$6 8 1.96 55 1776 .777

    "ekerja ;;1.1

    6;9 59.86 91$ 1776

    Cumlah ;87 5.86 95

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    47/53

    A*.a

    Ke+,aa

    N 9 N 9 9

    7'5 anggota

    keluarga  59 (

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    48/53

    =asil uji statistic menunjukkan antara keluarga yang hipertensi dengan

    tekanan darah yaitu p 4 7.777 /p 7.750 maka dapat diambil kesimpulan bah*a ada

    hubungan keluarga yang hipertensi dengan kejadian hipertensi.

    Me*/*/ 4a !5e.e!

    @ ,b,a me/ */*/ 4ea !5e.e!

    Me*/*/ 

    !5e.e!T*.a+

     P R!5e.e! ?@ !5e.e! ?-@

     > 9  > 9  > 6

    idak Merokok 7 $86 7 16 17$9 1776

    7(777

    ,urya 1< 1 5

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    49/53

    6 6

     >ilai p pada tabel diatas adalah 7(777. ,ecara statistik terdapat hubungan

    antara jenis rokok dan hipertensi /p7.750

     #@ ,b,a #,m+a */*/ 4ea !5e.e!

    J,m+a

    */*/ 

    !5e.e!T*.a+  P R

    !5e.e! ?@ !5e.e! ?-@

    n 9 n 9  > 6

    "ukan

     perokok $8$ $9(

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    50/53

    +@ ,b,a Keb!aaaa Me*/*/ 4a !5e.e!

    !ategori ensi

    otal p-

    value >orma

    l

    =iperten

    si

    Meroko

    "ukan

     perokok 

    #rekuensi 1 71 17$

    .777

    Persentase 7.96 $8.$6177.7

    6

    Perokok 

    #rekuensi 1;; 199 $

    Persentase ;.;6 5

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    51/53

    /;5(60. ,ementara responden tidak obesitas yang mengalami hipertensi adalah $5

    orang /$9(60( sementara yang tidak mengalami hipertensi adalah ormal =ipertensi

    !ebiasaan

    lahraga

    idak #rekuensi ;15 75 $7

    .777

    Persentase 5.

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    52/53

    5@ Pe$a/!. Pe$e.a

    Ka.e*!

    Pe$a/!.

    Pe$e.a

    !5e.e! T*.a+ p

    !5e.e! ?-@ !5e.e! ?@

    N 9 9 9

    idak ada $9

  • 8/16/2019 Ujian Epidemiologi, Febri Wijaya, Mei, 2016

    53/53

    anggota keluarga serumah @5 orang yaitu sebanyak ;$6(  pada kelompok 

    yang bekerja yaitu sebanyak ;1(16(

    o "erdasarkan data keadaan &isik 

    - Angka kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada kelompok dengan

    IM yang obesitas yaitu sebanyak 5;.66( pada kelompok dengan genetik 

    hipertensi positi& yaitu sebanyak ;96 ( pada kelompok dengan keluarga

    yang berpenyakit hipertensi yaitu sebanyak ;(;6( pada kelompok yang

    tidak biasa melakukan olahraga yaitu sebanyak ;$.;66( pada kelompok 

    yang berolahraga (5 jam sebanyak