Tugas WK.docx

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan nsuatu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) seorang guru harus mampu mengembangkan potensi dan profesionalismenya dalam pembelajaran. Karena diharapkan siswanya dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotornya. Untuk menunjang pembelajaran tersebut, seorang guru memerlukan suatu sarana dan prasarana penunjang mutu pembelajaran di kelas. Slah satu daari unsur penunjang pembelajaran dikelas tersebut seorang guru memerlukan alat peraga yang dapat memahamkan siswanya mengenai suatu materi pembelajaran yang diajarkan. Prinsip – prinsip pengajaran yang dilakukan seorang guru seperti inilah yang merupakan pengembangan dari teori konstruktivisme Jean Piaget. Dalam hal ini penekanan dan pemberian pengalaman secara langsung untuk dapat mengembangkan kompetensi siswa dengan cara penjelajahan dan pemahaman secara ilmiah dan logis dapat berlangsung dengan baik (Dharma Bhakti,2004:3). Karena menurut D.Elkind (1967)dalam Singgih D.Gunarsa (1997:159), ada hal lain yang dapat membatasi kemampuan berfikir konkrit anak yaitu disebut dengan egosentrisme(ketidakmampuan anak dalam membedakan antara pembuatan dengan objek – objek yang secara langsung dialaminya). Hal ini terlihat jelas nahwa apabila seorang diberi soal untuk dikerjakan, maka ia tidak akan memulai dari sudut pandang objeknya melainkan akan mulai dari dirinya sendiri. Sehingga anak tersebut akan selalu bertitik tolak dari dirinya sendiri untuk menghadapi

Transcript of Tugas WK.docx

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam rangka mewujudkan nsuatu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) seorang guru harus mampu mengembangkan potensi dan profesionalismenya dalam pembelajaran. Karena diharapkan siswanya dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotornya. Untuk menunjang pembelajaran tersebut, seorang guru memerlukan suatu sarana dan prasarana penunjang mutu pembelajaran di kelas. Slah satu daari unsur penunjang pembelajaran dikelas tersebut seorang guru memerlukan alat peraga yang dapat memahamkan siswanya mengenai suatu materi pembelajaran yang diajarkan.Prinsip prinsip pengajaran yang dilakukan seorang guru seperti inilah yang merupakan pengembangan dari teori konstruktivisme Jean Piaget. Dalam hal ini penekanan dan pemberian pengalaman secara langsung untuk dapat mengembangkan kompetensi siswa dengan cara penjelajahan dan pemahaman secara ilmiah dan logis dapat berlangsung dengan baik (Dharma Bhakti,2004:3). Karena menurut D.Elkind (1967)dalam Singgih D.Gunarsa (1997:159), ada hal lain yang dapat membatasi kemampuan berfikir konkrit anak yaitu disebut dengan egosentrisme(ketidakmampuan anak dalam membedakan antara pembuatan dengan objek objek yang secara langsung dialaminya). Hal ini terlihat jelas nahwa apabila seorang diberi soal untuk dikerjakan, maka ia tidak akan memulai dari sudut pandang objeknya melainkan akan mulai dari dirinya sendiri. Sehingga anak tersebut akan selalu bertitik tolak dari dirinya sendiri untuk menghadapi segala sesuatu yang akan terjadi diluar dirinya. Menurut Ginsburg dan Opper (1969) dalam Linda S.siegel (1978:175), bahwa anak kecil akan lebih mudah belajar dari pengalaman pengalaman yang nyata (konkrit)dan pemberian tugas akan mengakibatkan anak selalu membacanya, memperhatikannya, dan mempelajarinya.Dalam hal ini kami ingin membuat suatu alat peraga yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam pembelajaran mengenai segitiga yaitu alat peraga yang berguna untuk membuktikan jumlah sudut dalam segitiga.1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan alat peraga jumlah sudut segitiga?b. Bagaimanakah proses pembuatan alat peraga jumlah sudut segitiga?c. Bagaimana penggunaan alat peraga jumlah sudut segitiga ?

1.3 Tujuan 1. Mengetahui maksud alat peraga jumlah sudut segitiga2. Mengetahui proses pembuatan alat peraga jumlah sudut segitiga3. Mengetahui penggunaan alat peraga jumlah segitiga

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Alat peraga jumlah sudut segitiga Alat peraga merupakan alat bantu alat alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahwa pendidikan atau pengajaran. Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi.Seseorang atau masyarakat didalam proses pendidikan dapat memperoleh pengalaman atau pengetahuan melaui berbagai macam alat bantu pendidikan. Tetapi masing masing alat mempunyai intensitas yang berbeda beda dalam membantu persepsi seseorang. Elgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi 11 macam dan sekaligus menggambarkan tinkan intensitas tiap- tiap alat tersebut dalam suatu kerucut.

Segitiga atau segi tiga adalah nama suatu bentuk yang dibuat dari tiga sisi yang berupa garis lurus dan tiga sudut. Matematikawan Euclid yang hidup sekitar tahun 300 SM menemukan bahwa jumlah ketiga sudut di suatu segitiga adalah . Hai ini memungkinkan kita menghitung besarnya salah satu sudut bila dua sudut lainnya sudah diketahui.Menurut panjang sisinya : Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. Sebagai akibatnya semua sudutnya juga sama besar yaitu . Segitiga sama kaki adalah segitiga yang dua dari tiga sisinya sama panjang. Segitiga ini memiliki dua sudut yang sama besar. Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya berbeda panjangnya. Besar semua sudutnya juga berbeda.

Menurut besar sudut terbesarnya:

Segitiga siku siku adalah segitiga yang salah satu besar sudutnya sama dengan . Sisi sisi di depan sudut disebut hipotenusa atau sisi miring. Segitiga lancip adalah segitiga yang besar semua sudut 2.2 Proses pembuatan a. Alat dan Bahan 1. Stereofoam2. Kertas karton tebal3. Kertas warna4. Pensil5. Spidol6. Gunting7. Cutter8. Double tape9. Paku push pin10. Penggaris

b. Langkah pembuatan1. Siapkan semua alat dan bahan2. Buatlah pola segitiga utuh pada kertas karton tebal, dan kertas warna dengan ukuran yang sama3. Potonglah pola segitiga tersebut, kemudian satukan pola pada kertas karton dan kertas warna menggunakan double tape4. Selain membuat pola segitiga utuh di kertas karton dan kertas warna, buatlah pola segitiga yang memiliki ukuran yang sama namun segitiga tersebut dipotong menjadi 3 bagian sehingga masing masing sudit terpisah 5. Potonglah pola tersebut kemudian satukan pola pada kertas karton dan kertas warna menggunakan double tape6. Berilah nama pada masing masing sudut7. Letakkan segitiga tersebut pada stereofoam menggunakan paku push pin

2.3 Penggunaan alat peraga a. Penerapan alat peraga di sekolah dasar No.Kelas Standar kompetensi Kompetensi dasar

1.3Memahami unsur dan sifat bangun datarMengidentifikasi berbagai bangun datar

2. 5Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan masalahMelakukan pengukuran sudut

b. Prasyarat yang harus dimiliki 1. Mengenal besar sudut lurus 2. Mengenal konsep segitiga c. Langkah langkah penggunaan1. Letakkan segitiga utuh pada kolom gambar utuh2. Letakkan segitiga yang terpisah pada kolom segitiga terpisah3. Guru menyuruhbeberapa siswa maju ke depan kelas untuk menyusun sudut yang terpisah menjadi satu kesatuan dan membentuk garis lurus atau 4. Siswa dapat menyimpulkan bahwa:

Jumlah sudut segitiga

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan3.2 Saran