TUGAS UJIAN

download TUGAS UJIAN

of 14

description

OM

Transcript of TUGAS UJIAN

Tugas Makalah Ujian

Disusun Oleh :Widi Maretha 160110070084Astia Dwiputri Lestari 160110070085Ayu Puspita 160110070086Swastika Wahyu Pratama 160110070087

Pembimbing:Erna Herawati, drg

BAGIAN ILMU PENYAKIT MULUTFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG2011Obat Immunosupresif- SiklofosfamidMerupakan obat utama pada gangguan sistem organ yang berat, terutama nefropati lupus. Pengobatan dengan kortikosterod dan siklofosfamid (bolus iv 0,5-1 gram/m2) lebih efektif dibanding hanya kortikosteroid saja, dalam pencegahan sequele ginjal, mempertahankan fungsi ginjal dan menginduksi remisi ginjal. Manifestasi non renal yang efektif dengan siklofosfamid adalah sitopenia, kelainan sistem saraf pusat, perdarahan paru dan vaskulitis. Pemberian per oral dengan dosis 1-1,5 mg/kgBB dapat ditingkatkan sampai 2,5-3 mg/kgBB dengan kondisi neutrofil > 1000/mm3dan leukosit > 3500/mm3. Monitoring jumlah leukosit dievaluasi tiap 2 minggu dan terapi intravena dengan dosis 0,5-1 gram/m2setiap 1-3 bulan.Efek samping yang sering terjadi adalah mual, muntah, kadang dapat ditemukan rambut rontok namun hilang bila obat dihentikan.Leukopenia dose-dependentbiasanya timbul setelah 12 hari pengobatan sehingga diperlukan penyesuaian dosisdengan leukosit.Risiko terjadi infeksi bakteri, jamur dan virus terutamaHerpes zostermeningkat. Efek samping pada gonad yaitu menyebabkan kegagalan fungsi ovarium dan azospermia.Pemberian hormonGonadotropin releasing hormoneatau kontrasepsi oral belum terbukti efektif. Pada penderita SLE dengan nefropati lupus yang mengalami kehamilan obat golongan ini sebaiknya dihindarkan.- AzathioprineAzathioprine adalah analog purin yang menghambat sintesis asam nukleat dan mempengaruhi fungsi imun seluler dan humoral. Pada SLE obat ini digunakan sebagaialternatif siklofosfamid untuk pengobatan lupus nefritis atau sebagaisteroid sparing agentuntuk manifestasi non renal seperti miositis dan sinovitis yang refrakter. Pemberian mulai dengan dosis 1,5 mg/kgBB/hari, jika perlu dapat dinaikkan dengan interval waktu 8-12 minggu menjadi 2,5-3 mg/kgBB/hari dengan syarat jumlah leukosit > 3500/mm3dan metrofil > 1000. Jika diberikan bersamaan dengan allopurinol maka dosisnya harus dikurangi menjadi 60-75%. Efek samping yang terjadi lebih kuat dibanding siklofosfamid, yang biasanya terjadi yaitu supresi sumsum tulang dan gangguan gastrointestinal. Azathioprine juga sering dihubungkan dengan hipersensitifitas dengan manifestasi demam, ruam di kulit dan peningkatan serum transaminase. Keluhan biasanya bersifat reversibel dan menghilang setelah obat dihentikan. Oleh karena dimetabolisme di hati dan dieksresikan di ginjalmaka fungsi hati dan ginjal harus diperiksa secara periodik.Obat ini merupakan pilihan imunomodulator pada penderita nefropati lupus yang hamil, diberikan dengan dosis 1-1,5 mg/kgBB/hari karena relatif aman.- MethotrexateMethotrexate diberikan dengan dosis 15-20 mg peroral satu kali seminggu, dan terbukti efektif terutama untuk keluhan kulit dan sendi. Efek samping yang biasa terjadi adalah peningkatan serum transaminase, gangguan gastrointestinal, infeksi danoral ulcer, sehingga perlu dimonitor ketat fungsi hati dan ginjal.Pada penderita SLE dengan nefropati lupus yang mengalami kehamilan obat golongan ini sebaiknya dihindarkan.Untuk penyakit ginjal yang berhubungan dengan SLE : mycophenolate mofetil. MMF merupakan inhibitor reversibelinosine monophosphate dehydrogenase, yaitu suatu enzim yang penting untuk sintesis purin.MMF akan mencegah proliferasi sel B dan T serta mengurangi ekspresi molekul adhesi. MMF secara efektif mengurangi proteinuria dan memperbaiki kreatinin serum pada penderita SLE dan nefritis yangresisten terhadap siklofosfamid. Efek samping yang terjadi umumnya adalah leukopenia, nausea dan diare. Kombinasi MMF dan Prednison sama efektifnya dengan pemberian siklosfosfamid oral dan prednison yang dilanjutkan dengan azathioprine dan prednisone. MMF diberikan dengan dosis 500-1000 mg dua kali sehari sampai adanya respons terapi dan dosis obat disesuaikan dengan respons tersebut. Pada penderita SLE dengan nefropati lupus yang mengalami kehamilan obat golongan ini sebaiknya dihindarkan (Klippel, 2001).

Fisiologi hatiHati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh sebanyak 20% serta menggunakan 20 25% oksigen darah. Ada beberapa fung hati yaitu :1. Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidratPembentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein saling berkaitan 1 sama lain.Hati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme ini disebut glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati akan memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses pemecahan glikogen mjd glukosa disebut glikogenelisis.Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama glukosa dalam tubuh, selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah pentosa. Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan: Menghasilkan energi, biosintesis dari nukleotida, nucleic acid dan ATP, dan membentuk/ biosintesis senyawa 3 karbon (3C)yaitu piruvic acid (asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs).2. Fungsi hati sebagai metabolisme lemakHati tidak hanya membentuk/ mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis asam lemak Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen :1) Senyawa 4 karbon KETON BODIES2) Senyawa 2 karbon ACTIVE ACETATE (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol)3) Pembentukan cholesterol4) Pembentukan dan pemecahan fosfolipid Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol .Dimana serum Cholesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid3. Fungsi hati sebagai metabolisme protein Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino. dengan proses deaminasi, hati juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino.Dengan proses transaminasi, hati memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ yg membentuk plasma albumin dan - globulin dan organ utama bagi produksi urea.Urea merupakan end product metabolisme protein. - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang globulin hanya dibentuk di dalam hati.albumin mengandung 584 asam amino dengan BM 66.0004. Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darahHati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X. Benda asing menusuk kena pembuluh darah yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila ada hubungan dengan katup jantung yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangakan Vit K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi.5. Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin Semua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E, K6. Fungsi hati sebagai detoksikasi Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi, reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun, obat over dosis.7. Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitasSel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi - globulin sebagai imun livers mechanism.8. Fungsi hemodinamik Hati menerima 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal 1500 cc/ menit atau 1000 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica 25% dan di dalam v.porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock.Hepar merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran darah.

HepatitisKerusakan pada hati yang ditandai dengan adanya sel-sel inflamasi pada jaringan hati. Penyakit hepatitis dapat disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepatitis A,B,C,D,E,F dan G. Berikut adalah perbedaan masing-masing virus hepatitis:HepatitisTransmisiInkubasiEtiologiManifestasi

AFecal-oral; sanitasi yg buruk15-40 hariInfeksi enterovirus (HAV)Belum dilaporkan

BPareenteral, kontak seksual, perinatal, sekresi lainnya (saliva)50-180 hariInfeksi Virus Hepatitis B (Hepadna-virus) Hepatocellular carcinoma; cirrhosis

CPareenteral, kontak seksual umumnya sedikit, perinatal1-5 bulanInfeksi Virus Hepatitis C (HCV)Hepatocellular carcinoma; cirrhosis

DBiasanya pareenteral, kontak seksual biasanya sedikit21-90 hariInfeksi Virus Hepatitis D (HDV)Hepatocellular carcinoma; cirrhosis

EFecal-oral, waterborne ( di negara berkembang)2-9 mingguInfeksi Virus Hepatitis D (HDV)Belum dilaporkan

FUnknown

GParenteral; frekuensi perenteral co-infection dengan HCVTidak diketahuiTidak diketahuiBelum dilaporkan

Salah satu komplikasi pada kelainan hepar salah satunya adalah edema dan ascites. Ketika penyakit hepar menjadi parah, tanda-tanda dikirim ke ginjal-ginjal untuk menahan garam dan air didalam tubuh. Kelebihan garam dan air pertama-tama berakumulasi dalam jaringan dibawah kulit dan kaki karena efek gaya berat ketika berdiri atau duduk. Akumulasi cairan ini disebut edema atau pitting edema. (Pitting edema merujuk pada fakta bahwa menekan sebuah ujung jari dengan kuat pada suatu pergelangan atau kaki dengan edema menyebabkan suatu lekukan pada kulit yang berlangsung untuk beberapa waktu setelah pelepasan dari tekanan). Pembengkakkan seringkali memburuk ketika berdiri atau duduk dan mungkin berkurang pada malam hari sebagai suatu akibat dari kehilangan efek-efek gaya berat ketika berbaring. Ketika sirosis memburuk dan lebih banyak garam dan air yang tertahan, cairan juga mungkin berakumulasi dalam rongga perut antara dinding perut dan organ-organ perut. Akumulasi cairan ini (disebut ascites) menyebabkan pembengkakkan perut, ketidaknyamanan perut, dan berat badan yang meningkat.

Manifestasi oral penyakit hepatitisJaundice pada mukosa oral (Hepatitis A, B, C, E), khususnya pada palatum posterior & dasar mulut di sepanjang frenulum lingualis pada penyakit liver yang parah, dapat menyebabkan perdarahan spontan, ptechiae, atau ekimosis.

Dental Management pada pasien hepatitisOHI, universal precaution, konsultasi medis sebelum dokter gigi yang melakukan tindakan (ekstraksi, scaling, pembedahan, dll), mencegah pemberian obat yang dimetabolisme di hepar (acetaminophen, barbiturat, amphicilin, crythromicin, penicilin dan tetraciclin)

Inflamatorry Bowel Disease Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah penyakit inflamasi yang melibatkan saluran cerna dengan etiologi masih belum diketahui. Secara garis besar IBD terdiri dari 3 jenis yaitu koilitis ulseratif, Crohns disease, celiac disease.

Colitis Ulser Colitis ulser biasanya ditandai dengan adanya eksaserbasi secara intermitten dan remisi gejala klnik. Factor yang dapat diduga sebagai pemicu penyakit ini adalah factor genetic, factor infeksi, imunologik dan psikologik. Gejala utama colitis ulseratif adalah diare dan nyeri pada abdomen, seringkali dengan demam dan penurunan berat badan pada kasus berat, dan takikardi. Derajat keparahanya dibagi atas berat sedang dan ringan, berdasarkan frekuensi diare, ada tidaknya demam, derajat beratnya anemia. Lesi mukosa bersifat difus dan terutama hanya melibatkan lapisan mukosa. Besar kecilnya lesi tergantung dari luasnya bagian usus yang terlibat. Biasanya pada penyakit ini terjadi radang secara primer mengenai mukosa kolon. Secara mikroskopik, kolon tampak adanya ulserasi, hiperemik, dan biasanya hemoragi. Manifestasi ekstrakolon penyakit ocular (iritis, uveitis, episkleritis), keterlibatan kulit (eritema nodusum, piodema gangrenosum), artalgia (peripheral dan atropati).

Crohns diseaseMerupakan inflamasi kronis pada ketebalan dinding usus, kebanyakan terjadi pada bagian terendah dari usus halus (ileum) dan usus besar, namun dapat terjadi pada bagian manapun dari saluran pencernaan. Biasanya disebut juga enteritis regional/ ileitis granulomatosa/ ileokolitis. Gejala klinis biasanya terdapat diare menahun, nyeri kram perut, nafsu makan berkurang, penurunan berat badan. Secara intra oral dapat terlihat adanya hipertropi dan pembengkakkan bibir, pembengkakkan jaringan lunak gingiva, gambaran cobblestone, ulserasi seperti aphtous, lesi polipoid taglike pyostomatitis vegetan, dan lesi snail-track.Manifestasi oral terdapat orofacial granulomatosa, granuloma cheilitis, gingival invlovment, cobblestone pada lidah dan angular cheilitis. Orofacial granulomatosa terjadi pembengkakkan di daerah orofacial terutama di bibir, proses sekunder di suatu underlying granulomatosa. Terapinya penggunaan obat kumur dengan kortikosteroid dan injeksi triamcinoloneintralesi untuk mengurangi gejala lesi oral. Granuloma cheilitis dapat terjadi setelah, saat bersamaan atau mengawali terjadinya crohns disease. Gingival involvement biasanya terdapat gusi yang berdarah dan bengkak, tidak ada lesi pada kulit, konjungtiva, genital. Ulser pustular putih kekuningan 1-3 mm. Terapinya menggunakan topikal steroid (clobetasol propionate 0,05% dicampur dengan benzocaine).

Gambar cobblestone pada lidah (kiri) dan angular cheilitis (kanan)

Celiac diseaseCeliac disease adalah intoleransi gluten permanen yang mengakibatkan kerusakan pada mukosa usus kecil yang disebabkan oleh mekanisme autoimun pada mereka yang secara genetik rentan terhadap penyakit. Atrofi vili yang terjadi kemudian dapat menyebabkan malabsorpsi dari berbagai makro dan mikronutrien termasuk besi, kalsium, folat dan vitamin larut lemak. Celiac disease dianggap gangguan malabsorpsi langka pada masa bayi dan masa kanak-kanak, namun sekarang dianggap sebagai, penyakit umum kronis, gangguan multi-sistem yang dapat hadir pada usia berapapun ketika gluten ada dalam makanan.

Manifestasi oral pada celiac disease Defek pada enamel Erupsi gigi terhambat Stomatitis apthous rekuren Cheilosis Oral lichen planus Atrophic glossitis

Histoplasmosis Histoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur Histoplasma capsulatum. Gejala infeksi ini sangat bervariasi, namun penyakit ini terutama sekali berefek pada paru-paru. Kadang organ lain juga bisa terkena dampak dan bisa menjadi fatal jika tidak diobati. Histoplasmosis adalah umum di antara pasien AIDS karena sistem kekebalan rendah. Infeksi histoplasmosis akan dimulai dalam waktu 3 sampai 17 hari setelah terekspos, rata-rata 12-14 hari. Penderita histoplasmosis paru kronis sebagian besar dapat diobati dengan Ketokonazol 400 mg per hari selama 6-12 bulan. Itrakonazol 200-400 mg sekali sehari juga cukup efektif. Amfoterisin B intra vena secara intra vena juga dapat diberikan selama 10 minggu.

MukormikosisManifestasi oral dari mukormikosis adalah ulserasi pada palatum, yang dihasilkan dari nekrosis akibat invasi dari pembuluh daraha palatal. Lesi ini biasanya besar dan dalam. Ulser dari mucormycosis juga telah dilaporkan pada gingiva, bibir, dan alveolar ridge. Manifestasi awal dari penyakit ini mungkin sama dengan sakit gigi atau bakteri sinusitis rahang atas yang disebabkan oleh invasi dari sinus maksilaris. Para klinisi harus menyertakan mucormycosis dalam diagnosis diferensial ulser mulut mayor yang terjadi pada pasien diabetes, kemoterapi, atau terapi obat imunosupresif.

Obat Topikal Antijamur Golongan PolieneMekanisme kerja golongan poliene yaitu berikatan dengan ergosterol secara irreversibel. Ergosterol merupakan komponen yang sangat penting dari membran sel jamur. Gologan azoleMekanisme kerja golongan azole yaitu mempunyai kemampuan mengganggu kerja enzim sitokrom P-450 lanosterol menjadi ergosterol. Mikonazol : kandidiasis oral diberikan oral gel 125 mg, 4 kali sehari. Untuk infeksi jamur pada kulit digunakan mikonazol cream 2%, dosis biasanya selama 2-4 minggu dan dioleskan 2 kali sehari.

Fungsi salivaSaliva memiliki fungsi yang penting untuk membantu efisiensi kerja tubuhdan kesehatan secara umum. Fungsi saliva terdiri dari:1. Fungsi Digesti Enzim amilase yang terdapat di dalam saliva (Ptyalin) memecah molekul glukosa menjadi molekul yang lebih kecil.2. Fungsi Antibakteri Fungsi antibakteri yang terkandung dalam saliva, yaitu: IgA Sekretorik (SIgA)Sekitar 90% terdapat pada saliva yang dihasilkan oleh kelenjar parotisdan 85% dari keseluruhan saliva di dalam rongga mulut adalah SIgA.Aktivitas antibakteri SIgA yang utama adalah mencegah kolonisasibakteri dengan mengikat antigen spesifik yang adhesif. Selain itu,kolonisasi juga dapat dihindarkan dengan aglutinasi bakteri yang akandihancurkan saat melewati esofagus atau mempengaruhi enzimspesifik yang penting untuk metabolisme bakteri. Bakteri pada rongga mulut mudah difagosit setelah dilapisi SIgA. PeroksidaseSistem antibakteri peroksidase terutama didapatkan pada saliva yangdihasilkan dari kelenjar parotis. Sistem antibakteri ini menghambatproduksi asam dan pertumbuhan banyak mikroorganisme termasuk didalamnya laktobasilus, streptokokus dan fungi (Rensburg, 1995). LisozimLisozim saliva aktif menghancurkan dinding sel mikroorganisme gram positif namun aktivitas lisozim dalam melisiskan bakteri.3. Lubrikasi Kandungan glikoprotein dalam saliva bertanggungjawab dalam prosespengunyahan, pembentukan bolus makanan, penelanan, bicara dan melindungi permukaan mukosa dari iritasi 4. PengecapanSaliva memiliki komponen gustin yang berperan dalam pertumbuhan danpergantian sel tunas pengecap. Makanan tidak dapat dirasakan pada mulut kering tanpa saliva. 5. Aksi BuferSaliva berperan menekan perubahan derajat asam (pH) di dalam ronggamulut, baik oleh makanan asam maupun asam yang dikeluarkan olehmikroorganisme. Derajat asam dan kapasitas bufersaliva sangat bergantung pada kandungan bikarbonat dan juga kandunganfosfat anorganik dalam saliva. Pada aliran saliva yang tinggi, bikarbonatmerupakan buffer yang efektif melawan asam dengan membentuk asambikarbonat yang lemah yang akan terurai menjadi air dan karbondioksida. 6. Pembersihan MekanisAdanya aliran saliva dapat mengurangi akumulasi plak, mikroorganismetidak mempunyai kesempatan untuk berkolonisasi pada gigi karena tidak ada makanan yang menempel, dan pembasahan elemen gigi akanmengurangi keausan oklusal yang disebabkan oleh daya pengunyahan. Koloni mikroorganisme dan sisa makanan terlepaskarena aksi pembersihan dari saliva dan kemudian tertelan 7. Pembekuan Darah Waktu pembekuan darah akan berkurang dengan keberadaan proteinsaliva yang mirip faktor pembekuan VII, IX dan platelet. Pembekuan darah yang terjadi ketika darah bercampur dengan saliva walaupun bekuan darah yang terbentuk kurang padat bila dibandingkan dengan pembekuandarah normal. Telah dilakukan percobaan yang menunjukan bahwa saliva,khususnya saliva yang berasal dari kelenjar submandibular dapatmeningkatkan penyembuhan luka dikarenakan adanya factor pertumbuhan epidermal pada saliva 8. Keseimbangan AirPada keadaan dehidrasi, volume saliva menurun untuk menjagakeseimbangan air, yang akan menimbulkan rasa haus. Setelah minum,cairan tubuh akan kembali normal dan keseimbangan cairan terjaga kembali sehingga volume saliva kembali seperti semula

Komponen salivaKomponen-komponen saliva, yang dalam keadaan larut disekresi oleh kelenjar saliva, dapat dibedakan atas komponen organik dan anorganik. Namun demikian, kadar tersebut masih terhitung rendah dibandingkan dengan serum karena pada saliva bahan utamanya adalah air yaitu sekitar 99.5%. Komponen anorganik saliva antara lain : Sodium, Kalsium, Kalium, Magnesium, Bikarbonat, Khlorida, Rodanida dan Thiocynate (CNS), Fosfat, Potassium dan Nitrat. Sedangkan komponen organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim amilase, maltase, serum albumin, asam urat, kretinin, musin, vitamin C, beberapa asam amino, lisosim, laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol.

Toksin pada kandidiasisToksin glikoprotein mengandung mannan sebagai komponen toksik. Glikoprotein khususnya mannoprotein berperan sebagai adhesi dalam kolonisasi jamur. Kanditoksin sebagai protein intraseluler diproduksi bila C. albicans dirusak secara mekanik

Histopatologi Lichen Planus

Memperlihatkan gambar pemanjangan hiperkeratosis rete ridges dan infiltrasi padat pada limfosit dibawah epitel.

Histopatologi Pemphigus Vulgaris

Sel-sel "berkumpul" dan terpisah untuk menghasilkan erosi

Antigen pemfigus vulgaris (desmoglein 3)

Akantolisis pada pemfigus vulgaris adalah hilangnya kohesi sel-sel epidermis.

Cytomegalovirus Virus ini dapat mengenai organ otak, mata, paru-paru, lambung dan usus.

Diabetes melitusPada penderita diabetes dapat terjadi xerostomia akibat penurunan sekresi air ludah karena diuresis. Penurunan sekresi ini terutama dari kelenjar parotis cenderung membuat pH menurun. Di samping itu terjadi kenaikan kadar glukosa cairan mulut yang akan dimetabolisme oleh bakteri mulut menjadi asam. Kondisi ini juga menurunkan pH air ludah, karena pH air ludah dipengaruhi oleh kapasitas buffer yang terutama dipengaruhi kecepatan sekresi ludah parotis. Sehingga jika sekresi parotis menurun maka kapasitas buffer pun menurun dan pHpun ikut menurun. Penurunan pH ini juga terjadi karena peningkatan konsentrasi glukosa darah diikuti peningkatan konsentrasi glukosa dalam ludah kelenjar parotis, glukosa dalam ludah ini akan dimetabolisme oleh bakteri mulut dan menghasilkan asam. Di lain pihak pada penderita diabetes Melitus juga terjadi mikroangiopati yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah kecil sehingga terjadi ekstravasasi sel-sel darah, protein dan plasma yang terjadi juga di pembuluh darah di mulut; protein tersebut akan dimetabolisme oleh bakteri mulut menghasilkan basa. Pada penderita diabetes juga terjadi peningkatan kandidiasis mulut yang menghasilkan produk peragian bersifat asam. Sedangkan pH optimum untuk tumbuhnya jamur adalah 5-6,5,

Manifestasi oral pada gastritis