Tugas Suplemen Fix
description
Transcript of Tugas Suplemen Fix
BIOKIMIA PERIKANAN
TUGAS DISKUSI
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Kelas B
Usi Supinar 230110140074
Pipit Widia N 230110140083
Ruli Aisyah 230110140091
Ulfah Maisyaroh 230110140105
Mandala Eka P 230110140113
Ridwan Ariyo N 230110140117
Agnesia Amalia S 230110140128
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2015
Bahan Diskusi :
Makanan ikan tambahan/supplement makanan ikan, yang mengaktifkan dan
merangsang fungsi hati. Pakan tambahan Actiliv Aqua membantu untuk
pencernaan yang lebih baik, penyerapan, dan asimilasi nutrisi. Pakan tambahan
Actiliv Aqua mengoreksi gangguan hati karena efek toksik. Pakan tambahan
Actiliv Aqua juga meningkatkan nafsu makan pada ikan.
Manfaat lainnya :
Membantu mempercepat pertumbuhan dan berat badan
Mencegah & mengontrol dari semua jenis stress (VITAMIN C)
Membantu untuk pembentukan kerangka yang lebih baik
Membantu menyembuhkan luka jika ada pada bagian eksternal
Membantu mencegah dan mengendalikan kram atau kelumpuhan postur
udang
Composition/kg
Vitamin A : 1,00,000 IU Vitamin D3 : 20,000 IU
Vitamin E : 1,800 mg
Vitamin C : 10,000 mg
L-Lysine : 5,000 mg
DL Methionine : 5,000 mg
Choline Chloride : 5,250 mg
Komposisi Pakan Ikan
Dosage :
Pada budidaya: 3-5 kg per gram pelet terus menerus (atau) seperti yang disarankan oleh konsultan ikan.
Di pabrik: 2 kg / Ton pakan terus menerus.
Aplikasi: Ambil kuantitas yang direkomendasikan ACTILIV, campur dengan 20 ml Immuno Bind atau Bind all dan berlaku untuk 1 kg pelet. Keringkan pelet di bawah udara dingin selama 30 menit sebelum makan.
Perhatikan informasi suplemen pakan dan komposisi pakan diatas!
1.Mengapa suplemen tersebut dapat memberikan keuntungan seperti yang disebutkan?
Jawaban :
Suplemen/Vitamin :
Vitamin adalah molekul organik yang di dalam tubuh mempunyai
fungsi yang sangat bervariasi. Fungsi vitamin dalam metabolisme yang
paling utama adalah sebagai kofaktor dalam jalur metabolisme yang
menghasilkan energi untuk mendukung kerja sel diantaranya adalah
glikolisis, siklus kreb, transport elektron, dan β oksidasi.
Gambar : perbedaan kofaktor dan koenzim
Vitamin adalah contoh yang baik dari koenzim. Mereka membawa
kelompok kimia antara enzim. Istilah lain bagi mereka adalah ko-substart. Di
dalam tubuh diperlukan dalam jumlah sedikit (micronutrient). Biasanya
tidak disintesis di dalam tubuh, jika dapat disintesis jumlahnya tidak
mencukupi kebutuhan tubuh. Vitamin dalam arti luas adalah senyawa
organik, bukan karbohidrat, lemak maupun protein, yang memiliki
peranan vital uutuk berjalannya fungsi tubuh yang normal, meskipun
dibutuhkan dalam jumlah kecil. Vitamin adalah zat gizi yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh, karena berperan mambantu proses metabolisme
tubuh yang normal. Beberapa vitamin tidak dapat dibuat tubuh dalam jumlah
cukup, sehingga harus dilengkapi dari bahan pangan.
Suplemen tersebut mengandung beberapa vitamin dan kandungan lainnya
yang dibutuhkan dalam pertumbuhan ikan sehingga ikan dapat tumbuh dengan
cepat dan baik.
Suplemen yang digunakan dalam kasus yaitu Actiliv Aqua : manfaatnya
lebih ditekankan pada fungsi hati :
Mengaktifkan dan merangsang fungsi hati. Pakan tambahan Actiliv
Aqua membantu untuk pencernaan yang lebih baik, penyerapan, dan
asimilasi nutrisi. Pakan tambahan Actiliv Aqua mengoreksi gangguan
hati karena efek toksik. Pakan tambahan Actiliv Aqua juga
meningkatkan nafsu makan pada ikan.
Manfaat lainnya :
Membantu mempercepat pertumbuhan dan berat badan
Mencegah & mengontrol dari semua jenis stress
Membantu untuk pembentukan kerangka yang lebih baik
Membantu menyembuhkan luka jika ada pada bagian eksternal
Membantu mencegah dan mengendalikan kram atau kelumpuhan postur
udang
Fungsi Hati :
Hati merupakan organ terbesar pada tubuh ikan yang terletak dibagian
sisi perut, dalam rongga pelitoneal dan melingkupi viscera. Hati memiliki
bentuk seperti huruf U dan berwarna merah kecoklatan. Struktur utama hati
ialah sel hati atau hepatosit. Hepatosit (sel parenkim hati) berperan utama
dalam metabolisme. Sel-sel ini terletak sinusoid yang berisi darah dan
saluran empedu. Sel kupffer merupakan monosif atau makrofag dan
memiliki fungsi utama menelan bakteri dan benda asing dalam darah.
Sehingga hati merupakan salah satu organ utama pertahanan agen
toksik. (Anderson, 1995 dalam Damayanti, 2010).
Subandiyono dan Hastuti (2010), menyatakan bahwa hati
mampu mensintesis atau menyimpan nutrien yang terserap, memproduksi
cairan empedu, dan sebagai pembuangan beberapa produk limbah
dari darah. Berdasarkan fungsinya tersebut, hati merupakan organ yang
paling banyak mengakumulasi zat toksik yang masuk dalam tubuh sehingga
dapat dengan mudah terkena efek toksik. Suatu toksikan dalam hati akan
dihentikan (nonaktifkan) oleh enzim-enzim dalam hati, namun apabila
toksikan masuk secara terus menerus, besar kemungkinan hati akan
jenuh terhadap toksikan (tidak mampu mendektoksifikasi toksik lagi),
sehingga metabolisme dalam hati akan menurun. Apabila metabolisme
terganggu, maka proses dektoksifikasi menjadi kurang efektif dan
menyebabkan senyawa metabolit bereaksi dengan unsur sel, sehingga
memicu kematian sel. Fungsi lain dari hati yaitu pembentukan dan
ekskresi empedu, metabolisme gram empedu, metabolisme karbohidrat
(glikogenesis, glikogenolisis dan glukoneogenesis), sintesis protein,
metabolisme dan penyimpanan lemak (Anderson, 1995 dalam Damayanti,
2010).
Adanya zat toksik dalam hati maka dapat menganggu kerja enzim-
enzim biologis, serta mempengaruhi struktur histologi hati. Toksikan mampu
berikatan dengan enzim, ikatan tersebut terbentuk karena logam berat
(khususnya) memiliki kemapuan untuk mengantikan gugusan logam yang
berfungsi sebagai ko-faktor enzim (Palar, 2004 dalam Damayanti, 2010).
Logam berat yang masuk kedalam tubuh akan mengalami dektoksifikasi di
dalam hati oleh fungsi hepar (hati).
Menurut Takashima and Hibiya (1995) dalam Tresnati (2007),
perubahan histologi hati pada ikan adalah terjadinya: cloudy swelling (sel
hati agak keruh, stioplasma keruh dan bergranula). Hal tersebut
diakibatkan oleh munculnya hyaline eosinofil dalam sitoplasma, antropi pada
sel hati, pengerutan sel, nukleus dan nukleolus sering kali mengecil;
nekrosis, degenerasi vakuola, degenerasi lemak, stagnansi empedu,
hepatitis, sirosis dan gangguan pada aliaran darah sinusoid atau vena.
2.Mengapa penggunaannya harus dicampur dengan pakan?
Jawaban :
Dikarenakan dalam suplemen tersebut terdapat beberapa macam vitamin
yang dimana dapat membantu penguraian kandungan pakan sehingga dapat dengan
mudah diserap oleh tubuh ikan, serta suplemen tersebut tidak memiliki aroma atau
rasa yang merangsang ikan untuk memakan suplemen secara utuh, oleh karena itu
vitamin harus diberikan dari luar tubuh karena tubuh tidak dapat mensintesis
sendiri. Vitamin terbagi menjadi dua macam yaitu ada vitamin yang larut dalam
lemak dan ada yang larut dalam air.
Jika dilihat dari komposisi pakan itu sendiri yaitu:
Soybean meal, corn grain, Seperti yang kita ketahui bahwa biji – bijian
seperti kacang kedelai mengandung nutrisi yang baik bagi pertumbuhan salah
satunya lemak baik yaitu lemak nabati yang dimana jika lemak itu terdapat dari
pakan dan masuk kedalam tubuh ikan maka akan terjadi penyeraman lemak dan hal
tersebut akan membantu proses penyerapan vitamin yang tidak larut oleh air.
vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari vitamin A (retinol) , vitamin D
(kolekalsiferol/ergokalsiferol), vitamin E (alfa tokoferol) dan vitamin K
(menadion). Karena sifatnya yang tidak larut dalam air maka vitamin dalam
kelompok ini tidak dapat dikeluarkan atau diekskresikan, akibatnya vitamin ini
dapat ditimbun dalam tubuh bila dikonsumsi berlebihan/dalam jumlah banyak.
Vitamin yang larut dalam lemak ini dapat diserap dengan efisien kalau terdapat
penyerapan lemak yang normal. Begitu diserap, molekul vitamin tersebut diangkut
di dalam darah dalam bentuk lipoprotein atau terikat dengan protein pengikat yang
spesifik.
Vitamin E dan vitamin C dapat berfungsi sebagai antioksidan, melindungi
asam lemak secara in vitro dan in vivo (Machlin, 1990). Pencernaan vitamin E
biasanya bersamaan dengan pencernaan lemak yang dimulai dari bagian lambung
dan secara intensif ada di usus.
Vitamin-vitamin yang larut dalam air bergerak bebas dalam badan, darah
dan limpa. Karena sifatnya yang larut dalam air, vitamin ini mudah rusak dalam
pengolahan dan mudah hilang karena tercuci atau terlarut oleh air, keluar dari
bahan. Selain itu sifat vitamin ini tidak stabil selama penyimpanan. Oleh karena itu
harus tersedia dalam pakan secara terus menerus. Berbeda halnya dengan vitamin
B12 yang dapat disimpan dalam hati selama beberapa tahun. Semua vitamin yang
larut dalam air, kecuali vitamin C berfungsi sebagi koenzim atau kofaktor dalam
reaksi enzimatik.
3.Cobalah analisis kandungan senyawa biokimia pada pakan maupun suplemen diatas! Jenis
senyawa,Karakteristik fisik dan kimia, Peran biokimia yang dilakukan
Jawaban :
Tahun penemuan
VitaminNama biokimia
danRumus Kimia
Gambar Struktur
1909 Vitamin ARetinol (C20H30O)
1912 Vitamin C Asam askorbat
Vitamin D3 Cholecalciferol
1922 Vitamin E Tokoferol
Lisina
Asam S-2,6-diaminoheksanoa(C6H14N2O2)
Metionina
Asam S-2-amino-4-(metilsulfanil)-butanoat
Kacang kedelai, ekstrak pelarut, protein hewani (protein)Biji jagung,dedak padi, gandum (karbohidrat)Biji kapas (minyak lemak), pelarut ekstrakGandum (karbohidrat)
Disini lebih banyak kandungan Vitamin A, karena Infeksi usus ada
hubungannya dengan penyerapan vitamin A dan penggunaannya. Gangguan
hidrolisis lemak dan penyerapannya secara otomatis mempengaruhi
penyerapan semua vitamin yang larut dalam lemak, sementara vitamin
A, D, E larutnya dalam lemak, jadi, keberadaan vitamin A sangat
mempengaruhi keberadaan vitamin lainnya yang dibutuhkan ikan sehingga
kandungan Vitamin A dalam suplemen ikan tersebut lebih banyak
disbanding yang lainnya.
Komposisi Vitamin D3 terbanyak ke 2, merupakan bentuk dari vitamin D
yang biasanya ditemukan dalam hewan dan paparan sinar matahari. Vitamin D3
biasanya juga disebut sebagai cholecalciferol. Ketika kulit terkena sinar UVB dari
pancaran sinar matahari, akan mengubah sesuatu yang dinamakan 7-
dehydrocholesterol (sesuatu yang berkaitan dengan kolesterol) menjadi
cholecalciferol melalui proses biokimia. Lalu, langkah berikutnya adalah
cholecalciferol akan dikonversikan menjadi calcifediol, yang biasanya juga
dinamakan 25-hidroksivitamin D3. Akhirnya tubuh mendapat calcifediol dalam
bentuk aktif vitamin D yang disebut calcitriol. calcitrol ini berfungsi untuk
memerangi sel kanker dan vitamin D3 dirasa lebih baik fungsinya untuk tubuh
daripada vitamin D2, sehingga mungkin vitamin D yang digunakan dalam
suplemen ini adalah D3
Vitamin C sangat penting bagi pertumbuhan semua hewan karena
berperan pada banyak sistem metabolisme enzim. Hasil penelitian dari
Boonyaratpalin et al (1993), vitamin C sangat berperan dalam pembentukan
hydroksiprolin (penyusun kolagen). Dimana kolagen ini terdiri dari hydroksi
prolin dan hydroksiprolin. Bersama-sama dengan ATP dan Mg Cl2 merupakan
kofaktor dalam menghambat adipose tissue lipase dan memacu hydrolitik
deaminasi dari peptidaatau protein sehingga berperan dalam proses aging yaitu
membuat jaringan lebih tahan lama.
Kebutuhan vitamin E dalam komposisi pakan ikan mutlak diberikan
karena vitamin E sangat membantu dalam proses reproduksi ikan dan sebagai
antibodi. Berdasarkan hasil penelitian beberapa peneliti yang konsern tentang
pemberian vitamin E pada ikan budidaya tersebut memperlihatkan bahwa vitamin
E ini benar-benar sangat dibutuhkan oleh ikan budidaya untukmeningkatkan laju
pertumbuhan dan seperti juga pada manusia vitamin e dapat meningkatkan
kesuburan dan ternyata pada ikan budidaya juga memberikan dampak yang positif
terhadap proses percepatan organ reproduksi yang dapat meningkatkan masa
reproduksi ikan budidaya. Oleh karena itu pemberian vitamin e pada ikan harus
sesuai dengan kebutuhan ikan tidak boleh berlebihan dan kekurangan.
L-lisin (L-lysine) adalah asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi
oleh tubuh. Sebagai komponen tak terpisahkan dari protein, lisin memainkan
peran yang signifikan
Metionin
Klorin Klorida
Sebagai salah satu elektrolit penting, klorida bekerja sama erat dengan
sodium dan hidrogen (dalam bentuk hidroklorida) menghantarkan cairan tubuh.
Dengan demikian klorida berfungsi dalam menjaga tekanan osmosis, distribusi
cairan tubuh serta menjaga keseimbangan kation (ion positif) dan anion (ion
negatif) dalam jaringan ekstrasel.
Klorida mudah diserap di usus kecil dan disingkirkan juga dengan mudah
oleh organ ginjal. Apabila kondisi memerlukan klorida, ginjal dapat
menyimpannya guna menjaga keseimbangan dan regulasi kadar keasaman tubuh.
Daftar Pustaka
Desni, 2010, Asam Nukleat. http://nengdesni.blog.com/2010/12/09/asam-nukleat/ Diakses Rabu 07 Oktober 2011
Godam. 2006. Pengertian dan Definisi Vitamin - Fungsi, Guna, Sumber, Akibat Kekurangan, Macam dan Jenis Vitamin.http://organisasi.org/pengertian_dan_definisi_vitamin_fungsi_guna_sumber_akibat_kekurangan_macam_dan_jenis_vitamin, Diakses Rabu 21 desember 2011
Hasan., M.R. 2000. Nutrition and Feeding for Sustainable Aquaculture Development in the Third Millennium.http://www.fao.org/docrep/003/ab412e/ab412e10.htm
Indowebster, 2010, Macam-macam Karbohidrat,http://www.indowebster.web.id/showthread. php?t=108513&page=1 Diakses Rabu 21 desember 2011
Shofyan. Mohamad, 2010, Klasifikasi minyak dan lemak.http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=15641.0. Diakses Rabu 21 desember 2011
Shvoong. 2011. Pengertian Asam Nukleat. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2104000-pengertian-asam-nukleat/ Diakses Rabu 21 desember 2011
http://ocw.mit.edu/courses/biology/7-01sc-fundamentals-of-biology-fall-2011/biochemistry/macromolecules-lipids-carbohydrates-nucleic-acid/
http://www.contentextra.com/lifesciences/unit1/unit1home.aspx
http://www.chemguide.co.uk/organicprops/aminoacids/enzymes.html
http://kayenmania.blogspot.co.id/2013/03/hubungan-vitamin-dan-metabolisme.html