Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani
Transcript of Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 1/31
1
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN
SPIRITUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Oleh: ABDUL GANI BAHTIAR
NIM. 0905045092
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2012
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 2/31
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecerdasan Emosional
Kata kecerdasan emosional awalnya berasal dari kata emosi yang secara
Etimologis berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak
menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan
hal mutlak dalam emosi.
Menurut Derk (2003:15), kecerdasan emosional adalah kemampuan
memproses informasi dan memecahkan masalah.
Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu
perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah
dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira
mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat
tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Menurut Prawitasari (1995), Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis
dan berbagai pikiran. Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri,
semnagat, dan ketekunan serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan
bertahan menghadapi frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati
dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 3/31
3
menjaga agar beban stress tidak melumpuhkna kemampuan berpikir , untuk
membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdo’a, untuk memelihara
hubungan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk
memimpin.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengendalikan
emosinya saat menghadapi situasi yang menyenangkan maupun menyakitkan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa emosi merupakan salah satu aspek
penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator
perilaku dalam arti meningkatkan, namun juga dapat mengganggu prilaku
intensional manusia.
Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antara lain:
1. Descrates.
Menurut Descrates, emosi terbagi atas Desire (hasrat), hate (benci),
Sorrow (sedih/duka), Wonder (heran), Love (cinta) dan Joy (kegembiraan).
Sedangkan JB Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : fear
(ketakutan), Rage(kemarahan), Love (cinta).
2. Daniel Goleman
Daniel Goleman (2002 : 411) mengemukakan beberapa macam emosi
yang tidak berbeda jauh dengan kedua tokoh di atas, yaitu :
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 4/31
4
a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus
asa
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali,
waspada.
d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bang
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat,
bakti, hormat, kemesraan, kasih.
f. Terkejut : terkesiap, terkejut.
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka.
h. Malu : malu hati, kesal
Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut
Goleman pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi berbagai
macam emosi itu mendorong individu untuk memberikan respon atau
bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. Dalam the Nicomachea Ethics
pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup
yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita dengan
kecerdasan. Nafsu apabila dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan,
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 5/31
5
nafsu membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup kita. Tetapi,
nafsu dapat dengan mudah menjadi tak terkendalikan, dan hal itu seringkali
terjadi.
3. Aristoteles
Menurut Aristoteles, masalahnya bukanlah mengenai emosionalitas,
melainkan mengenai keselarasan antara emosi dan cara mengekspresikan.
4. Mayer (Goleman, 2002 : 65)
Menurut Mayer, orang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam
menangani dan mengatasi emosi mereka, yaitu : sadar diri, tenggelam dalam
permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat keadaan itu maka penting bagi
setiap individu memiliki kecerdasan emosional agar menjadikan hidup lebih
bermakna dan tidak menjadikan hidup yang dijalani menjadi tidak sia-sia.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah
suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon atau
bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari
luar dirinya.
Istilah Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence) mulai populer
sejak diperkenalkan secara massal pada tahun 1995 oleh Daniel Goleman lewat
bukunya berjudul “ Emotional Intelligence – Why It Can Matter More Than IQ”.
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 6/31
6
Sebenarnya istilah ini sudah muncul sebelumnya dan sebagai terminologi dipakai
dalam tesis doktoral Wayne Payne di tahun 1985.
Dalam bukunya, Daniel Goleman menyebutkan disamping Kecerdasan
Intelektual (IQ) ada kecerdasan lain yang membantu seseorang sukses yakni
Kecerdasan Emosional (EQ). (Kecerdasan Emosional oleh Daniel Goleman,
Gramedia Pustaka 1996. Diterjemahkan dari Daniel Goleman (1995). Emotional
Intelligence. New York: Bantam Books). Bahkan secara khusus dikatakan bahwa
kecerdasan emosional lebih berperan dalam kesuksesan dibandingkan kecerdasan
intelektual. Sebuah studi menyebutkan IQ hanya berperan 4%-25% terhadap
kesuksesan dalam pekerjaan. Sisanya ditentukan oleh EQ atau faktor-faktor lain
di luar IQ.
Kecerdasan emosional atau yang biasa dikenal dengan EQ (bahasa
Inggris: emotional quotient ) adalah kemampuan seseorang untuk menerima,
menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan oranglain di sekitarnya.
Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_emosional )
Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan
suatu hubungan. Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas
untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan. Kecerdasan
emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan
intelektual (IQ). Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional
dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan
kontribusi terhadap kesuksesan seseorang.
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 7/31
7
Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari
kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi
diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan
bernegosiasi dengan orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan
emosi sebagai alat untuk memotivasi diri. (dikutip dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_emosional)
Kecerdasan emosional petama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh
psikolog bernama Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari
University of New Hampshire Amerika untuk menerangkan kualitas-kualitas
emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan. Kualitas-kualitas ini
antara lain (Nuraini, n.d):
a. Empati (kepedulian)
b.
Mengungkapkan dan memahami perasaan
c. Mengendalikan amarah
d. Kemandirian
e. Kemampuan menyesuaikan diri
f. Disukai
g. Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi
h. Ketekunan
i. Kesetiakawanan
j. Keramahan
k. Sikap hormat
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 8/31
8
Berikut ini adalah beberapa pendapat tentang kecerdasan emosional
menurut para ahli (http://psikology09b.blogspot.com/2012/02kecerdasan-
emosional.html), yaitu:
a. Salorey dan Mayer (1990)
Salovey dan Mayer (1990) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai
kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan
untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan
mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga dapat membantu
perkembangan emosi dan intelektual.
b. Dr. Patricia Patton (1997)
kecerdasan emosional adalah kekuatan dibalik singgasana kemampuan
intelektual. Makna yang dikemukakan di atas secara implisif bisa ditangkap
adanya faktor-faktor lain yang sangat berperan terhadap keberhasilan
seseorang diluar faktor IQ yang selama ini diagung-agungkan.
c. Cooper dan Sawaf (1998)
Cooper dan Sawaf (1998) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai
kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan
kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh
yang manusiawi. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa kecerdasan emosi menuntut
seseorang untuk belajar mengakui, menghargai perasaan diri sendiri dan
orang lain serta menanggapinya dengan tepat dan menerapkan secara efektif
energi emosi dalam kehidupan sehari-hari.
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 9/31
9
d. Howes dan Herald (1999)
Howes dan Herald (1999) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai
komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosinya.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa emosi manusia berada di wilayah dari
perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi dan sensasi emosi yang apabila
diakui dan dihormati, kecerdasan emosional akan menyediakan pemahaman
yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain.
e. Goleman (2003)
Goleman (2003) mendefiniskan kecerdasan emosional sebagai kemampuan
lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam
menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi, dan menunda kepuasan serta
mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang
dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan, dan
mengatur suasana hati.
1. Komponen Kecerdasan Emosional
Goleman (2000) membagi kecerdasan emosional menjadi lima bagian yaitu
tiga komponen berupa kompetensi emosional (pengenalan diri, pengendalian
diri dan motivasi) dan dua komponen berupa kompetensi sosial (empati dan
keterampilan sosial). Lima komponen kecerdasan emosional tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Pengenalan Diri (Self Awareness)
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 10/31
10
Pengenalan diri adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui perasaan
dalam dirinya dan digunakan untuk membuat keputusan bagi diri sendiri,
memiliki tolok ukur yang realistis atas kemampuan diri dan memiliki
kepercayaan diri yang kuat. Unsur-unsur kesadaran diri, yaitu:
1) Kesadaran emosi (emosional awareness), yaitu mengenali emosinya
sendiri dan efeknya.
2) Penilaian diri secara teliti (accurate self awareness), yaitu mengetahui
kekuatan dan batas-batas diri sendiri.
3) Percaya diri (self confidence), yaitu keyakinan tentang harga diri dan
kemampuan sendiri.
b. Pengendalian Diri (Self Regulation)
Pengendalian diri adalah kemampuan menangani emosi diri sehingga
berdampak positif pada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati, sanggup
menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, dan mampu segera
pulih dari tekanan emosi. Unsur-unsur pengendalian diri, yaitu:
1) Kendali diri (self-control), yaitu mengelola emosi dan desakan hati yang
merusak.
2) Sifat dapat dipercaya (trustworthiness), yaitu memelihara norma kejujuran
dan integritas.
3) Kehati-hatian (conscientiousness), yaitu bertanggung jawab atas kinerja
pribadi.
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 11/31
11
4) Adaptabilitas (adaptability), yaitu keluwesan dalam menghadapi
perubahan.
5) Inovasi (innovation), yaitu mudah menerima dan terbuka terhadap
gagasan, pendekatan, dan informasi-informasi baru.
c. Motivasi ( Motivation)
Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat agar setiap saat dapat
membangkitkan semangat dan tenaga untuk mencapai keadaan yang lebih
baik, serta mampu mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif. Unsur-
unsur motivasi, yaitu:
1) Dorongan prestasi (achievement drive), yaitu dorongan untuk menjadi
lebih baik atau memenuhi standar keberhasilan.
2) Komitmen (commitmen), yaitu menyesuaikan diri dengan sasaran
kelompok atau lembaga.
3) Inisiatif (initiative), yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan.
4) Optimisme (optimisme), yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran
kendati ada halangan dan kegagalan.
d. Empati ( Emphaty)
Empati adalah kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Mampu memahami perspektif orang lain dan menimbulkan hubungan saling
percaya, serta mampu menyelaraskan diri dengan berbagai tipe individu.
Unsur-unsur empati, yaitu:
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 12/31
12
1) Memahami orang lain (understanding others), yaitu mengindra perasaan
dan perspektif orang lain dan menunjukkan minat aktif terhadap
kepentingan mereka.
2) Mengembangkan orang lain (developing other ), yaitu merasakan
kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan
kemampuan orang lain.
3) Orientasi pelayanan (service orientation), yaitu mengantisipasi,
mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.
4) Memanfaatkan keragaman (leveraging diversity), yaitu menumbuhkan
peluang melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang.
5) Kesadaran politis ( political awareness), yaitu mampu membaca arus-arus
emisi sebuah kelompok dan hubungannya dengan perasaan.
e.
Ketrampilan Sosial (Social Skills)
Ketrampilan sosial adalah kemampuan menangani emosi dengan baik ketika
berhubungan dengan orang lain, bisa mempengaruhi, memimpin,
bermusyawarah, menyelasaikan perselisihan, dan bekerjasama dalam tim.
Unsur-unsur ketrampilan sosial, yaitu:
1) Pengaruh (influence), yaitu memiliki taktik untuk melakukan persuasi.
2) Komunikasi (communication), yaitu mengirim pesan yang jelas dan
meyakinkan.
3) Manajemen konflik (conflict management ), yaitu negoisasi dan
pemecahan silang pendapat.
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 13/31
13
4) Kepemimpinan (leadership), yaitu membangitkan inspirasi dan memandu
kelompok dan orang lain.
5) Katalisator perubahan (change catalyst ), yaitu memulai dan mengelola
perusahaan.
6) Membangun hubungan (building bond ), yaitu menumbuhkan hubungan
yang bermanfaat.
7) Kolaborasi dan kooperasi (collaboration and cooperation), yaitu
kerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama.
8) Kemampuan tim (tim capabilities), yaitu menciptakan sinergi kelompok
dalam memperjuangkan tujuan bersama.
B. Hasil Belajar
Menurut Krashen (dalam Kamarga, 2002:38) belajar merupakan ba-gian
dari pendidikan, artinya di dalam pengetian belajar terkandung suatu proses
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai sehingga terjadi
perubahan dalam diri siswa ke arah positif.
Hamalik (2010:37) mengatakan bahwa belajar adalah proses peruba-han
tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Jadi tujuan-nya
adalah perubahan tingkah laku dengan menitikberatkan pada interaksi individu
dengan lingkungan. Di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pe-ngalaman
belajar.
Slameto (2010:4-5) menjelaskan bahwa ciri-ciri perubahan tingkah laku
dalam pengertian belajar antara lain adalah:
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 14/31
14
a. Perubahan terjadi secara sadar.
b.
Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Selanjutnya Hamalik (2002:155) menjelaskan bahwa hasil belajar tampak
sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, dapat di-amati dan
diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampi-lan. Perubahan
tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengem-bangan yang lebih
baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari ti-dak tahu mejadi tahu,
sikap kurang sopan menjadi sopan, dan lain sebagainya.
Anonim (2010) mengatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil akhir
pengambilan keputusan mengenai tinggi rendahnya nilai yang diperoleh siswa
selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar dikatakan tinggi apabila
tingkat kemampuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya. Hasil be-lajar sering
dipergunakan dalam arti yang sangat luas yaitu untuk bermacam-macam aturan
terhadap apa yang telah dicapai siswa, misalnya ulangan ha-rian, tugas-tugas
pekerjaan rumah, tes lisan selama proses pembelajaran ber-langsung, dan lain
sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa suatu proses belajar mengajar
pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup penge-
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 15/31
15
tahuan, sikap dan keterampilan. Dalam arti bahwa perubahan kemampuan
merupakan indikator untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dari beberapa
pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang
diperoleh siswa setelah ia menerima suatu pengetahuan dan hasil ter-sebut
dituangkan dalam bentuk nilai (angka). Jadi aktivitas siswa mempunyai peranan
yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya aktivitas siswa
maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik, akibatnya hasil
belajar siswa rendah.
C. Kerangka Berpikir
1. Hasil Belajar Matematika
Belajar merupakan perubahan dalam perilaku yang merupakan refleksi
definisi mekanistis secara relatif. Menurut Oemar Hamalik (2001), belajar
adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Sedangkan H. Abu Ahmadi dan Widodo (2003), mengemukakan bahwa
belajar merupakan proses dari perkembangan manusia, yaitu melakukan
perubahan-perubahan kualitatif sehingga tingkah lakunya berkembang.
Beberapa ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsiran tentang
”belajar”, yaitu:
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 16/31
16
a. Belajar adalah meodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman. Di dalam rumusan tersebut terkandung makna bahwa belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan hasil atau tujuan.
Belajar bukan hanya mengingat, melainkan mengalami. Hasil belajar bukan
hanya penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan
b. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individual melalui
interaksi dengan lingkungan. Dibandingkan dengan pengertian pertama,
tujuan belajar itu pada prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku,
hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya. Pengertian ini menitik
beratkan interaksi antara individu dengan lingkungan, sehingga terjadi
serangkaian pengalaman belajar.
c. Belajar dalam arti yang luas ialah proses perubahan tingkah laku yang
dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap
atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang
terdapat dalam berbagai bidang studi atau yang lebih luas lagi dalam
berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Proses di
sini dalam arti adanya interaksi antara individu dengan suatu sikap, nilai
atau kebiasaan, pengetahuan, dan keterampilan dalam hubungannya dengan
dunianya sehingga membentuk penguasaan, penggunaan, maupun penilaian
terhadap sikap, nilai, kebiasaan, pengetahuan, maupun kecakapan-
kecakapan yang diperoleh untuk peningkatan suatu prilaku.
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 17/31
17
d. Belajar itu selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau
pribadi sesorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Konsepsi
tentang belajar turut menentukan:
1) Bahan pelajaran yang akan disajikan kepada anak-anak.
2) Kegiatan belajar dengan menggunakan bahan itu agar tercapai tujuan
yang diinginkan.
3) Merencankan kondisi yang optimal untuk proses belajar.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan proses aktivitas siswa dalam interaksinya dengan lingkungan,
sehingga menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
pengalaman dan hasil interaksi dengan lingkungan.
Proses belajar bertitik tolak dari suatu konsep bahwa belajar merupakan
perubahan perbuatan melalui aktifitas, praktik, dan pengalaman. Perubahan
perbuatan melalui aktifitas, praktik, dan pengalaman inilah yang disebut dengan
hasil belajar.
Menurut Hamzah B. Uno (2006), hasil belajar merupakan hal yang dapat
dipandang dari tiga klasifikasi, yaitu keefektifan, efesiensi, dan daya tarik.
Keefektifan hasil belajar dapat diukur dengan tingkat pencapaian belajar,
efesiensi hasil belajar dapat diukur dengan rasio antara kefektifan dan jumlah
waktu yang dipakai oleh siswa, sedangkan dayak tarik dapat diukur dengan
mengamati kecenderungan siswa untuk tetap belajar.
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 18/31
18
Menurut Oemar Hamalik (2001), hasil belajar adalah bila seseorang telah
belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari
tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Menurut Benyamin S. Bloom dan D. Kratwohl dalam Hamzah B. Uno
(2006), hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kawasan antara lain
kognitif, afektif, dan psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:
a. Kawasan Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual, terdiri dari 6 aspek yaitu
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Kawasan Afektif
Berkenaan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan), dan
penyesuaian perasaan sosial. kawasan afektif meliputi lima jenjang
kemampuan yaitu kemauan menerima, kemauan menanggapi, berkeyakinan,
penerapan karya, dan ketekunan.
c. Kawasan Psikomotor
Berkenaan dengan keterampilan (skill) yang bersifat manual atau motorik.
Kawasan psikomotor meliputi 7 jenjang kemampuan yaitu persepsi, kesiapan
melakukan suatu kegiatan, mekanisme, respons terbimbing, kemahiran,
adaptasi, dan originasi.
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 19/31
19
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar
adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan
berulang-ulang serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak
akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk
pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga
akan merubah cara berpikir serta menghasilkan prilaku kerja yang lebih baik.
Menurut Moh. Surya dalam Tabrani Rusyan dan kawan-kawan (1989), faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain:
a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri manusia sendiri. Faktor
internal terdiri dari ( kemampuan dasar, motivasi, emosional, kesehatan jasmani
dan lan-lain)
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar manusia. Faktor eksternal
terdiri dari lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 20/31
20
D. Hipotesis Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti berhipotesis bahwa terdapat pengaruh
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap hasil belajar siswa.
KISI – KISI ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL
No. Komponen Indikator No. Item
1. Mengenali emosi diri a) Ketika saya merasa bersalah
pada teman saya akan meninta
maaf
b) Saya menguasai diri saat
mengalami keguncangan dan
kesedihan.
c) Bila sedih saya berlarut-larut
dalam kesedihan itu.
d) Bila mengalami masalah yang
berat dan tidak kunjung selesai
saya tidak merasa tertekan dan
terus berusaha mencari
penyelesaiannya.
1
6
8
13
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 21/31
21
2. Mengelola emosi
e) Saya siap menerima kegagalan
yang mugkin terjadi dalam
setiap kegiatan yang saya
lakukan.
a) Ketika orang berbicara kasar
kepada saya,saya akan
menanggapinya dengan kasar
pula.
b) Ketika saya marah, saya
meluapkan rasa marah saya
kepada orang-orang disekitar
saya.
c) Dengan melakukan aktivitas
yang saya sukai sangat
membantu meredakan
kemarahan atau ketegangan
dalam diri saya.
d) Pada saat teman saya ingin
menjatuhkan saya dalam
pelajaran tertentu saya bersikap
15
10
4
11
3
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 22/31
22
3. Memahami emosi
orang lain
tenang.
e) Bila saya diejek teman, saya
tidak mampu untuk menahan
diri untuk tetap tenang dan
langsung membalasnya dengan
perbuatan yang sama.
a) Saya tidak perduli jika ada
teman-teman yang bermusuhan
b) Saya dapat merasakan dan
memahami kesedihan teman,
ketika ia bercerita kepada saya
c) Saya bisa mengerti ketika
teman sebangku saya beredih
walaupun dia menutupi
kesedihannya.
d) Tidak peduli dengan siapa saya
bicara saya selalu
mendengarkan apa yang ingin
disampaikannya
e) Saya memiliki waktu yang
7
9
12
2
14
5
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 23/31
23
banyak untuk mendengarkan
keluhan teman saya yang
sedang mempunyai masalah.
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 24/31
24
ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL
A. IDENTITAS SISWA
No Responden :
Nama Responden :
Kelas :
Nomor Induk Siswa:
B. PETUNJUK MENGERJAKAN
a. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan di bawah ini dengan cermat kemudian
jawablah dengan jujur.
b. Kejujuran dan keterangan Anda sangat membantu terhadap tujuan Anda
sendiri.
c. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, tidak ada jawaban
yang salah. Oleh sebab itu diusahakan tidak ada jawaban yang dikosongkan..
d. Waktu mengerjakan 45 menit
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 25/31
25
Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan hati nurani Anda!
1. Apakah ketika saya merasa bersalah pada teman saya akan meminta maaf ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
2. Apakah saya bisa mengerti ketika teman sebangku saya bersedih walaupun dia
menutupi kesedihannya?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
3. Apakah Pada saat teman saya ingin menjatuhkan saya dalam pelajaran tertentu
saya bersikap tenang?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
4. Apakah ketika saya marah, saya meluapkan rasa marah saya kepada orang-
orang disekitar saya?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
5. Saya memiliki waktu yang banyak untuk mendengarkan keluhan teman saya
yang sedang mempunyai masalah?
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 26/31
26
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
6. Saya menguasai diri saat mengalami keguncangan dan kesedihan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
7. Bila saya diejek teman, saya tidak mampu untuk menahan diri untuk tetap
tenang dan langsung membalasnya dengan perbuatan yang sama?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
8. Bila sedih saya berlarut-larut dalam kesedihan itu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
9. Saya tidak perduli jika ada teman-teman yang bermusuhan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 27/31
27
10. Ketika orang berbicara kasar kepada saya,saya akan menanggapinya dengan
kasar pula?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
11. Dengan melakukan aktivitas yang saya sukai sangat membantu meredakan
kemarahan atau ketegangan dalam diri saya?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
12. Saya dapat merasakan dan memahami kesedihan teman, ketika ia bercerita
kepada saya?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
13. Bila mengalami masalah yang berat dan tidak kunjung selesai saya tidak
merasa tertekan dan terus berusaha mencari penyelesaiannya?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 28/31
28
14. Tidak peduli dengan siapa saya bicara saya selalu mendengarkan apa yang
ingin disampaikannya?
a . Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
15. Saya siap menerima kegagalan yang mungkin terjadi dalam setiap kegiatan
yang saya lakukan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
16. Saya merasa senang bila saya dipuji oleh orang lain ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
17. Saya merasa marah bila sahabat saya dipukul oleh orang lain ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
18. Apakah saya merasa sedih bila saya gagal dalam mengerjakan suatu hal ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 29/31
29
19. Jika ada masalah saya selalu memendamnya sendiri dan berusaha
menyelesaikannya sendiri
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
20. Jika saya lambat dalam melaksanakan sesuatu hal maka saya akan merasa
malu
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
21. Saya akan berusaha sekuat mungkin untuk menutupi kesusahan saya agar
teman saya tidak tahu
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
22. Saya merasa nyaman di dekat teman yang akrab walau jarang bertemu
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 30/31
30
23. Ketika teman saya bertanya tentang kesusahan saya, maka saya akan
meyakinkan dia bahwa saya baik-baik saja
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
24. Ketika ada konflik dengan teman, saya berusaha untuk mengalah
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
25. Jika saya lambat dalam melaksanakan sesuatu hal maka saya akan merasa
malu
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang
d. Jarang d. Tidak pernah
5/16/2018 Tugas Metil 1 Pak Usfandi Ghani - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metil-1-pak-usfandi-ghani 31/31
31
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Mudzakir. (1997). Psikologi pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.
Goleman, Daniel. Gramedia Pustaka. (1996). Diterjemahkan dari Daniel Goleman
(1995). Emotional intelligence. New York: Bantam Books
Goleman, Daniel. (2000). Emitional intelligence . Jakata : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Hamalik,O.(2002). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Moch, Nazir. (1988). Metodologi penelitian.cetakan 3. Jakarta :Ghalia Indonesia.
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suharsimin Arikunto. (2001). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.