Tugas ManPro 1
-
Upload
karunia-msc -
Category
Documents
-
view
60 -
download
3
description
Transcript of Tugas ManPro 1
MANAJEMEN PROYEK
Disusun oleh :
ANDIKA DIMAS P 21080111130033
DIAH INDRA RINI 21080111130034
ELISABETH PRISCILA 21080111130035
WURI ARIANI L2J009038
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan karunia Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Manajemen Proyek, pada semester IV, di tahun ajaran 2013.
Untuk menyempurnakan makalah ini, kami dengan senang hati akan
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Sehingga
di kemudian hari kami dapat menyempurnakan makalah ini dan kami dapat belajar
dari kesalahan-kesalahan yang telah kami lakukan.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan sedikit
ilmu yang Insya Allah dapat memberikan manfaat . Terimakasih.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangat
kompleks.Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada
akhirnya proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Pelaksanan proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari
perencanaan,pembangunan fisik ,sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan
bermacam-macam unsur dan komponen pendukung.Salah satu bagian dari
manajemen proyek yang memegang peranan cukup penting adalah organisasi
proyek.Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat pengorganisasian
yang baik. Pengorganisasian tersebut merupakan pengelolaan proyek dengan tujuan
mengatur tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai sasaran. Sedangkan
organisasi proyek merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak pihak yang
bekerja sama dalam melaksanakan serangkaian kegiatan.Oleh karena itu unsur-unsur
yang terlibat dalam pengelolaan harus saling bekerja sama dan mempunyai rasa
tanggung jawab terhadap tugas, kewajiban serta wewenang yang telah diberikan
sesuai bidang dan keahlian masing-masing.Keuntungan dari adanya Organisasi
dalam suatu proyek adalah :
♦ Pekerjaan dapat dilaksanakan secara matang.
♦ Pekerjaan yang tumpang tindih dapat dihindari dengan
dilaksanakannya pembagian tugas serta tanggung jawab sesuai keahlian.
♦ Meningkatkan pendayagunaan dana,fasilitas,serta kemampuan yang
tersedia secara maksimal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Manajemen
Manajemen dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memperoleh suatu hasil
melalui kegiatan sekelompok orang lain yang mempunyai kemampuan atau keahlian
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan batas-batas tertentu.
Definisi menurut Para Ahli :
Prajudi Atmosudirdjo :
Manajemen adalah menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakkan orang-
orang, uang, mesin-mesin dan alat-alat sesuai dengan kemajuan.
Sondang P Siagian :
Manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu
hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain .
The Liang Gie :
Manajemen adalah rangkaian perbuatan menggerakkan orang-orang dan
mengerahkan fasilitas-fasilitas dalam suatu usaha kerjasama sekelompok
orang unmtuk mencapai tujuan tertentu.
M Manullang :
Management adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari sumberdaya, terutama
sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih
dahulu.
Malayu SP Siagian :
3
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
FUNGSI MANAJEMEN
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di
dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal
masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian
(organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling).
Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para
manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua
fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.
Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing
fungsi manajemen - POLC :
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan
diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya
manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan
rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
4
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan
standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika
diperlukan.
DEFINISI MANAJEMEN PROYEK
Manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan untuk
melakukan perencanaan, pengorganiasian, pengarahan dan pengendalian atas sumber
daya organisasi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam
waktu dan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek sangat cocok untuk suatu
lingkungan bisnis yang menuntut kemampuan akuntansi, fleksibilitas, inovasi,
kecepatan dan perbaikan yang berkelanjutan.
5
STUDI KASUS
A. Pendahuluan
Jembatan Suramadu menghubungkan antara kota Surabaya di Pulau Jawa dan
kota Bangkalan di Pulau Madura. Keberadaan jembatan ini akan memperlancar lalu
lintas barang dan jasa. Jembatan sepanjang 5,4 kilometer itu menjadi ikon perubahan
bagi Madura. Proyek ini diharapkan dapat mengukir sejarah baru dalam
perkembangan transportasi di Indonesia karena untuk pertama kalinya dibangun
jembatan yang menghubungkan antar dua pulau, sekaligus menjadi jembatan
terpanjang di Indonesia.
Konstruksi Jembatan Suramadu terdiri dari 3 bagian, yaitu causeway,
approach bridge dan main bridge. Dari total panjang jembatan sejauh 5.438 m terdiri
dari causeway sisi Surabaya 1.458 m, causeway sisi Madura 1.818 m. Bentang tengah
panjang keseluruhan mencapai 2.162 m terdiri dari dua approach bridge masing-
masing 672 m dan main bridge sepanjang 818 m. Panjang jalan pendekat di sisi
Surabaya mencapai 4,35 km dan di sisi Madura 11,50 km.
Approach bridge yang konstruksinya merupakan continuous prestressed box
girder adalah bagian dari jembatan Suramadu sebagai penghubung antara causeway
dengan jembatan cable (main bridge), dan terdiri dari dua bagian yaitu sisi Surabaya
dan sisi Madura yang masing-masing mempunyai geometri yang sama (simetris).
Pembangunan Approach bridge Suramadu dilaksanakan oleh Consortium of
Indonesia Contractor (CIC) yang merupakan gabungan dari beberapa kontraktor,
yaitu PT. Adi Karya, PT. Waskita Karya, PT. Hutama Karya, dan PT. Wijaya Karya.
Pada pekerjaan Approach Bridge Suaramadu, Teknik pelaksanaan pekerjaan yang
akan dibahas adalah :
6
1) Bored Pile Formwork
2) Form Traveler For Concreting Box Girder.
B. Suramadu Project Approach Bridge Detail
Length Approach Bridge on the Surabaya : 672 m
Length Approach Bridge on the Madura : 672 m
Length Cable Stay Bridge : 818 m
C. Construction Methode (Teknik Pelaksanaan)
1) Bored Pile Formwork
Pekerjaan Bored Pile Formwork, antaranya dalah :
a. Pondasi Bored Pile
7
Untuk mengurangi pekerjaan di laut beberapa persiapan seperti perakitan
rebar, dilakukan di stock yard. Penyiapan bahan baku untuk beton dan casing pipa
dilakukan di stock yard Gresik sedangkan untuk semen SBC dilakukan di dermaga
Gresik. Peralatan bor dipersiapkan di atas ontoon yang meliputi peralatan driving
casing dan drilling.
Tahap-tahap pekerjaan yang dilakukan pada saat driving casing adalah :
o Pemasangan jacking pontoon pada saat tiba dilokasi pengeboran agar tidak terjadi
pergerakan pada saat dilakukan pengeboran dan pemancangan.
o Pengeboran casing pipa berdiameter 2250 mm dengan tebal minimum 20 mm,
digunakan bore pile berdiameter 2200 mm dengan tujuan ontoo ruang dan toleransi
bagi mesin bor pada waktu pekerjaan pengeboran.
o Pemasangan vibratory hamer di atas pipa, dilakukan pada saat casing pipa sudah
berada di posisinya.
o Pemasangan casing pipa sampai pada kedalaman kurang lebih 30 meter.
Pekerjaan pengeboran dengan metode RCD (Reserved Circular Drill),
dilakukan setelah pemancangan casing pipa selesai. Mesin bor diletakkan di atas
casing terpasang. Pekerjaan pengeboran dilakukan sampai pada kedalaman kurang
lebih 45 meter dari permukaan pile. Persyaratan toleransi yang ditentukan yaitu 20
mm per meter panjang lubang bor yang tidak tertutup casing. Diameter Lubang dalam
segala arah tidak boleh melebihi 5 persen dari diameter yang ditentukan. Lumpur
hasil pengeboran diletakkan di disposal ontoon dan dibuang di tempat yang sudah
ditentukan sejauh 5 km dari lokasi pekerjaan.
Persiapan untuk proses pengecoran dimulai dari pengangkutan raw material dari
stock yard menuju ke dermaga dengan menggunakan dump truck. Raw material dan
semen SBC akan diangkut dengan menggunakan feeder ontoon menuju lokasi
pengeboran. Pemasangan rebar dilakukan setelah lubang bor dibersihkan.
8
Penyambungan antar segmen dilakukan dengan menggunakan mekanikal kopler.
Untuk pembentukan suatu gaya tulangan yang utuh jumlah sambungan pada satu
potongan yang sama tidak boleh lebih dari setengah jumlah rebar yang terpasang.
Metode yang digunakan untuk pengecoran dibawah air adalah dengan menggunakan
Tremix Pipe. Beton harus mempunyai kekuatan yang cukup dan nilai slump dijaga
pada 18-22 cm. Beton yang digunakan pada pekerjaan bore pile ini adalah beton k-
300.
Adapun urutan pekerjaan dari bore pile adalah seperti gambar berikut :
9
b. Pekerjaan V Pier
Pada review desain Pier 42 dan Pier 45 berbentuk V, V - Pier merupakan rigid
frame dan mempunyai panjang deck longitudinal sepanjang 32 m. V - pier digunakan
sebagai tumpuan balance cantilever approach bridge dan cable stay Main Span,
karena itu pekerjaan V - Pier menjadi pekerjaan yang krusial.
10
c. Pier Table
Tahap- tahap pekerjaan pier table adalah pemasangan concrete box bagian
bawah rencana Pier table pemasangan horisontal IWF suport dan vertikal IWF
support pemasangan side formwork, inner formwork dan bottom formwork. Side
formwork akan didukung steel trust sedangkan inner formwork akan didukung oleh
portal bracing. Formwork frame dibentuk dari berbagai kombinasi bentuk baja dan
plat. Pekerjaan pemotongan dan pembengkokan rebar akan dilakukan di stock yard
sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan. Proses finalisasi perakitan dilakukan
dilokasi pekerjaan. Pengecoran pier table dilakukan dalam dua kali pengecoran,
bottom slab dan sebagian web akan dicor terlebih dahulu sedangkan top slab dan
sebagian web sisanya akan dicor pada pengecoran ke dua. Pekerjaan stressing vertikal
akan dilakukan setelah pekerjaan pier table memenuhi kekuatan yang dipersyaratkan.
11
d. Pier Cap dan Pier Work
Seluruh persiapan untuk pekerjaan form work dilakukan di stock yard, balok
IWF steel plat dan balok kayu dipindahkan dari stock yard ke ponton material
pembuatan form work untuk pile cap diangkut dari dermaga Gresik menuju lokasi
pile cap dengan menggunakan ponton form work ponton. Seluruh bahan penyusun
beton dibawa menuju ke ponton baching plan.
Tahap - tahap pekerjaan pembuatan form work pile cap adalah :
a) Pemasangan steel plat yg diklem yg digunakan sebagai dudukan steel support.
Pemasangan balok penyangga searah longitudinal balok jembatan dan balok
penyangga arah transversal jembatan sebagai penerus beban dari balok
penyangga dengan baja IWF.
12
b) Pemasangan balok bottom formwork dan multiplek. skirting panel
dipersiapkan selain sebagai bagian dari pile cap juga digunakan sebagai side
form work.
c) Skirting panel merupakan segmental precast concrete. pemasangan rebar
dilakukan setelah proses instalasi botom dan side form work selesai
perangkaian rebar dari semi finis menjadi fix di lokasi pekerjaan pile cap.
d) Rebar pertama dipasang untuk pengecoran beton pertama setinggi 0.5 meter.
e) Setelah beton cukup kuat pemasangan rebar dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Penulangan beton pertama setinggi 0.5 meter, dilakukan setelah bottom form
work, side form work dan rebar terpasang. Beton setinggi 0.5 meter selain
digunakan sebagai penahan untuk tahap pengecoran selanjutnya juga,
digunakan sebagai tumpuan pemasangan skirting panel.
f) Metode pengecoran beton yang digunakan adalah dengan menggunakan pipa.
Saat pengecoran, beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 150
cm. Pemasangan climbing form dimulai dari pemasangan bottom formwork
dilanjutkan side formwork pada keempat sisi.
g) Setelah beton mencapai kekuatan yang dipersyaratkan climbing form dapat
dipindahkan ke segment selanjutnya. pekerjaan ter-sebut diulang sampai pada
tinggi pier yg ditentukan. Penempatan rebar dilakukan beriringan langkah
demi langkah dengan proses form work dan pengecoran setelah form work
terpasang. Pekerjaan tahap pertama rebar dilanjutkan dengan pekerjaan
pengecoran. Begitu seterusnya hingga ketinggian yang ditentukan.
Pengecoran beton untuk pier dilakukan dalam beberapa tahap tergantung pada
ketinggian pier.
h) Tinggi pengecoran maksimum dengan menggunakan climbing form adalah 4
meter. Pengecoran pertama dilakukan setinggi 50 cm. pengecoran selanjutnya
dilakukan dengan tinggi yang bervariasi begitu seterusnya sampai pada
ketinggian yang ditentukan.
13
2) Form Traveler For Concreting Box Girder
Sesuai untuk kebutuhan bentang panjang, maka dipilihlah metode balance
cantilever. Metode ini cocok dilakukan untuk pekerjaan di laut dengan bentang 120
meter. Metode pengecoran box girder adalah menggunakan form traveller, yang
terdiri dari sistem trust stimuler utama, sistem bottom basket, sistem suspensi, sistem
form work, sistem anchoring dan sistem gerak.
Sistem form work terdiri dari side formwork, inner form work dan diafragma
formwork. Formwork siap digunakan setelah seluruh kegiatan perangkaian selesai.
Proses semifinish rebar dilakukan di stockyard dan proses finalisasi rebar dilakukan
di lokasi pekerjaan. Penempatan rebar dilakukan beriringan langkah demi langkah
dengan proses formwork dan pengecoran. Proses penempatan rebar dilakukan setelah
formwork terpasang.
Pengecoran segmental box girder yang akan digunakan adalah pengecoran
cast insitu. Pengecoran rebar dilakukan setelah rebar dan duct terpasang dengan baik.
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete pump dengan bantuan pipa.
14
Pekerjaan stressing adalah pekerjaan yang sangat penting untuk pekerjaan bentang
panjang yang kontinu.
Tahap-Tahap Pekerjaan pada Concreate Box Girder adalah :
a. Penggunaan Balok PCI Girder
Struktur atas causeway Proyek Jembatan Suramadu menggunakan balok PCI
Girder berkekuatan beton K-500, dengan panjang 40 meter, yang terbagi menjadi 7
segmen. Pembagian ini mengingat kondisi lapangan yang tidak memungkinkan,
untuk memindahkan balok PCI Girder tersebut secara utuh --sesuai panjang
bentang--, dari lokasi pembuatan (pabrik) ke lokasi pemasangan. Selanjutnya
dilakukan post tension dengan menggabungkan beberapa segmen balok untuk
kemudian disatukan dengan menggunakan perekat dan ditegangkan (stressing).
b. Stressing Girder
Hal penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan PCI Girder ini
adalah elevasi stressing bed. Lokasi post tensioning harus diusahakan sedatar
mungkin agar tidak menyebabkan girder mengalami perpindahan dalam arah lateral.
Setelah itu ketujuh segmen balok girder yang telah menjadi satu kesatuan, dijajarkan
15
sesuai bagiannya. Sebelumnya dipersiapkan terlebih dahulu perletakan sementara
untuk masing-masing segmen. Di bagian ujung pertemuan harus diberi oli atau
pelumas agar balok dapat bergerak mengimbangi gaya pratekan yang diberikan.Kabel
strand dipotong sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pemotongan diusahakan
seminimal mungkin agar tidak ada kabel yang terbuang. Berikutnya kabel strand
dimasukkan ke dalam duct secara manual pada tiap-tiap tendon sesuai dengan
perencanaan. Lalu di pasang pengunci kabel strand di ujung kabel. Penegangan
(stressing) dilakukan sampai tegangan 8.000 Psi dengan dilakukan pengontrol
tegangan dan perpanjangan kabel. Pencatatan dilakukan pada setiap kenaikan
tegangan 1.000-2.000Psi. Dan hasilnya dibandingkan dengan perhitungan teoritis
yang dilakukan sebelum penarikan.
c. Stressing Girder
Metode pelaksanaan pemasangan PCI Girder untuk sisi Surabaya dan Madura
memiliki perbedaan. Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi setempat. Di sisi
Madura, kedalaman laut relatif dalam dan tidak terpengaruh adanya pasang-surut air
laut. Sedangkan di sisi Surabaya, kondisi laut cukup dangkal dan sangat terpengaruh
pasang-surut. Hal ini menyebabkan sistem yang digunakan berbeda. Di sisi Surabaya
16
digunakan metode 'kura-kura' atau roller , sedangkan di sisi Madura Menggunakan
crane.
Panjang PCI Girder setelah terangkai adalah 40 meter, dengan tinggi 2,1
meter, dan berat 80 ton. PCI Girder tersebut didesain untuk hanya menerima beban
vertikal dan tidak untuk menerima beban horisontal. Hal ini menyebabkan proses
pengangkutan PCI Girder tersebut dari lokasi penyimpanan (stockyard) sampai ke
lokasi pemasangan harus dibuat sedatar dan selurus mungkin. Ini untuk
menghindarkan terjadinya gaya horisontal akibat gerakan truk yang berlebihan yang
dapat menyebabkan balok girder patah.
Tahapan pemindahan girder dimulai dengan pengangkatan menggunakan dua
crane dan diletakkan pada boogy . Girder tersebut kemudian diangkut dengan boogy
ke masingmasing pier. Proses selanjutnya adalah pemindahan dari boogy ke pile cap
yang dilaksanakan dengan metode yang berbeda antara sisi Surabaya dan sisi Madura
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Manajemen dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memperoleh suatu hasil
melalui kegiatan sekelompok orang lain yang mempunyai kemampuan atau keahlian
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan batas-batas tertentu.
Manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan untuk
melakukan perencanaan, pengorganiasian, pengarahan dan pengendalian atas sumber
daya organisasi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam
waktu dan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek sangat cocok untuk suatu
lingkungan bisnis yang menuntut kemampuan akuntansi, fleksibilitas, inovasi,
kecepatan dan perbaikan yang berkelanjutan.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://manajemenproyek.net/apa-itu-manajemen-proyek.html
civiltroopers.blogspot.com/.../indonesia-dan-suramadu.html
Nokes, Sebastian. The Definitive Guide to Project Management. 2nd Ed.n. London
(Financial Times / Prentice Hall): 2007. ISBN 978 0 273 71097 4
19