TUGAS MAKALAH SIM SHUTTLE...
Transcript of TUGAS MAKALAH SIM SHUTTLE...
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
0
TUGAS MAKALAH SIM
SHUTTLE EXPRESS
Kelompok Damar E 47
David N. Sutyanto P056131624.47E
Dian Nurhadiatin P056131622.47E
Eri Septyawardani P056131702.47E
Faldy Baskoro P056131712.47E
Tyas Tuti Rahayu P056131902.47E
Purwantoro P056131852.47E
Viga Fakoano P056131912.47E
Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 1
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 2
1.2 Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 3
2.1. Sistem Informasi Manajemen .............................................................................. 3
2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen ...................................................... 5
2.3. Komponen Sistem Informasi ............................................................................... 6
2.4. Pemanfaatan SIM dalam Bisnis dan Industri ...................................................... 7
2.5. Peranan Teknologi Informasi .............................................................................. 8
BAB III. PEMBAHASAN .............................................................................................. 15
3.1. Sejarah Shuttle Express ..................................................................................... 15
3.2. Perkembangan Teknologi Informasi pada Jasa Transportasi ............................ 16
3.3. Pemanfaatan Sistem .......................................................................................... 16
3.4. Perkembangan Sistem Informasi pada Shuttle Express .................................... 17
3.5 Perkembangan Shuttle Express Saat Ini.......................................................... 20
3.5.1 Komponen Sistem Informasi Pada Tahun 2013 .............................................. 20
BAB IV. PENUTUP ........................................................................................................ 26
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 26
4.2 Saran .................................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 27
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
2
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sistem informasi telah membawa setiap orang dapat
melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih mudah, akurat, berkualitas dan
tepat waktu. Perkembangan sistem informasi manajemen saat ini menyebabkan
terjadinya perubahan yang signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang
diambil oleh manajemen dalam suatu perusahaan baik pada tingkat operasional
maupun tingkat manajerial. Setiap perusahaan dapat memanfaatkan jaringan
teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis
atau berbasis sistem. Perkembangan ini telah menyebabkan perubahan peran dari
para manajer dan pengambil keputusan, dimana mereka dituntut untuk selalu
dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakan
dalam proses pengambilan keputusan.
Selain itu dengan perkembangan informasi saat ini dapat memudahkan
dalam berinovasi dan menemukan sesuatu yang baru. Terlebih sistem informasi
dengan perkembangannya dapat pula menunjang keberhasilan suatu bisnis. Hal itu
pula yang telah diterapkan oleh Shuttle Express. Salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang jasa transportasi di Amerika yang tumbuh berkembang dengan
baik hingga menjadi salah satu perusahaan jasa transportasi terbesar. Dan hal itu
dikarenakan oleh penerapan sistem informasi yang baik.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan penerapan sistem
informasi yang diterapkan oleh Shuttle Express dari awal dibentuk hingga kini
dan apa saja yang membuat Shuttle Express masih bertahan menjadi perusahaan
jasa transportasi terbaik hingga kini.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penulisan paper ini adalah sebagai berikut :
1. Mengkaji keterkaitan antara sistem informasi dengan proses bisnis perusahaan
2. Mengkaji dan memahami peranan sistem informasi dalam meningkatkan suatu
bisnis
3. Mengkaji dan memahami perangkat sistem informasi yang digunakan dalam
pengembangan sistem informasi pada jasa layanan transportasi antar jemput di
perusahaan Shuttle Express dalam bentuk Matrix Komponen Sistem Informasi
4. Membandingkan hasil pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak
sejak dimulai tahun 1990-an dengan keadaan teknologi sistem informasi
Shuttle Express saat ini.
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah suatu kajian sistem informasi dalam
bisnis dan manajemen. Hal ini yang mendesign spesifik kategori sistem informasi
untuk keperluan manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi
manajemen memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen
mengenai performa suatu organisasi dalam kurun waktu tertentu dan informasi ini
pula yang digunakan sebagai alat untuk memonitor dan mengkontrol bisnis, dan
memprediksi performa di masa yang akan datang (Laudon & Laudon, 2009).
Pihak manajemen mendapatkan laporan performa dalam waktu mingguan,
bulanan, dan tahunan. Meskipun beberapa sistem informasi manajemen
memungkinkan para pihak manajemen untuk melihat performa dalam kurun
waktu yang lebih spesifik dan detail seperti; harian, dan jam.
Berdasarkan (OBrien & Marakas, 2007), Sistem Informasi Manajemen
merupakan kombinasi dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, dan
sumber daya yang mengumpulkan data, mengubah, dan menyebarkan informasi
dalam lingkup suatu organisasi. Tujuan SIM, yaitu:
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya
perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui
bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam
semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan). Semua sistem Informasi memiliki tiga unsur atau kegiatan utama,
yaitu (Ismail, 2004) :
1. Menerima data sebagai masukan ( input)
2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur
data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
3. Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
4
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis
maupun komputer. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem
informasi dan memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi.
Menurut Obrien (2007) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people,
hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini
disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan
menyebarkan informasi dalam organisasi seperti pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
Peranan SIM dalam Bisnis dan Industri
Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :
1. Mendukung proses bisnis dan operasional
2. Mendukung pengambilan keputusan
3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
5
Gambar 2.2 Tiga Peran Utama Sistem Informasi
2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Berdasarkan (Sutabri, 2012), Sistem informasi adalah suatu sistem
didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Berikutnya, menurut (Sutarman, 2012), sistem informasi adalah Sistem
dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan,
menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem
lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output
(laporan, kalkulasi).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan
data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
suatu organisasi. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ;
Gambar 2.3 Siklus Informasi
Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai
Dasar
Data
Penerima
Keputusan
tindakan
Input
(Data)
Data
(Ditangap)
Hasil
Tindakan
Proses
(Model)
Output
(information)
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
6
2. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan
pemakai
3. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.
2.3. Komponen Sistem Informasi
Berdasarkan (Sutabri, 2012), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen
yang disebut blok bangunan (building block), dan blok kendali. Sebagi suatu
sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang
lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Komponen Input (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang
dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Komponen Output (Output Block)
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Komponen Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini, teknologi terdiri
dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat
lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi
sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung
database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi
untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
7
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu
informasi.
7. Komponen Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa
supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data
yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. basis
data diakses atai dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang
disebut DBMS (Database Management System).
8. Komponen Kontrol (Controls Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,
api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan
sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.4. Pemanfaatan SIM dalam Bisnis dan Industri
Aplikasi bisnis dari sistem informasi telah berkembang secara pesat dari
tahun ke tahun seperti terlihat pada tabel di bawah :
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
8
Pengembangan solusi Information System untuk mengatasi problem bisnis
merupakan kewajiban para profesional bisnis sekarang. Karena lingkungan bisnis
terus berkembang, maka solusi bisnis di masa lalu mungkin perlu mengalami
pengembangan sehingga tetap up-to-date. Pengembangan SI pada dasarnya
melibatkan beberapa tahap yang berulang (siklus) yaitu :
Gambar 2.4 Tahap/Siklus Pengembangan Sistem Informasi
2.5. Peranan Teknologi Informasi
Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang
begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-
kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang
mendasar pada struktur,operasi dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini
berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Pengambilan uang melalui
ATM (anjungan tunai mandiri), transaksi melalui internet yang dikenal dengan
E-Commerce atau perdagangan elektronik, transfer uang melalui E-Banking yang
dapat dilakukan dirumah merupakan sejumlah contoh hasil penerapan teknologi
informasi.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa :
1. Teknologi informasi menggatikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi
informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
2. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan suatu
tugas atau proses.
3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran
manusia.
Dalam hal ini teknoplogi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan
terhadap sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan yang berani
melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang
paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan
posisi kompetitif,mengurangi biaya,meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
9
Internet
Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia
tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Rosen (2000) mendefinisikan
internet sebagai :
1. Internet memberikan infrastruktur teknis agar dapat berhubungan secara
online an memberikan kemudahan dalam mengakses world wide web.
2. Internet memberikan kesempatan peluang bisnis sehingga mudah untuk
mengakses informasi bagi usaha anda dan produk baik dari rumah maupun
kantor.
3. Internet merupakan suatu jaringan global yang terbentuk dari jaringan
kecil, berhubungan dengan jutaan komputer di dunia dan terhubung
dengan infrastruktur telekomunikasi.
Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai
macam ukuran jaringan komputer di seluruh dunia mulai dari sebuah PC,
jaringan-jaringan lokal berskala kecil, jaringan-jaringan kelas menengah, hingga
jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet, sehingga setiap
pemakai dari setiap jaringan dapat saling mengakses semua service atau layanan
yang disediakan oleh jaringan lainnya. Secara fisik dianalogikan sebagai jaring
laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia dan terdiri dari titik-titik (node)
yang saling berhubungan.
Node bisa berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan komunikasi,
sedangkan garis penghubung antar simpul disebut sebagai tulang punggung
(backbone) yaitu media komunikasi terestrial (kabel, serat optik, microwave, radio
link) maupun satelit. Node terdiri dari pusat informasi dan database, peralatan
komputer dan perangkat interkoneksi jaringan serta peralatan yang dipakai
pengguna untuk mencari, menempatkan dan atau bertukar informasi di Internet.
Walaupun secara fisik Internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer
namun secara umum Internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi
Internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu database atau
perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan Internet
dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek
kehidupan di dunia nyata ada di Internet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik
dan lain sebagainya.
TIPE
JARINGAN
PENGGUNA
UTAMA AKSES
TIPE
INFORMASI
Internet Setiap individu yg
Memiliki akses ke
internet
Publik (tak
terbatas)
General, publik
dan advertorial
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
10
Tabel Karakterisik Internet, Intranet dan Extranet
Ada 3 komponen utama internet yakni; komputer, jaringan telpon dan
modem. Dalam operasionalnya internet banyak menggunakan jaringan
komunikasin yang biasa dikenal dengan jaringan telpon. Jaringan telpon biasanya
diperuntukkan untuk berkomunikasi (voice communication) dan fax.
Perkembangan selanjutnya metode transfer data banyak memanfaatkan fiberglass
atau TV-Cable. Untuk dapat terkoneksi ke internet yang perlu dilakukan adalah
mendaftarkan ke internet service provider (ISP) sebagai penyedia jasa layanan
internet.
Ekstranet
Ekstranet adalah aplikasi jaringan, dimana perusahaan dapat menggunakan
Internet untuk meningkatkan hubungan bisnis dengan partner, supplier dan
customer. Dengan Ekstranet Internal system suatu perusahaan dapat diakses oleh
partner, supplier dan customer.
Gambar 2.5. Struktur Extranet
Ekstranet banyak dipakai oleh perusahaan di banyak negara industri untuk
mengumpulkan dan mendistrbusikan informasi yang penting ke semua negara dan
seluruh dunia.
Intranet Hanya karyawan yg
Diberikan hak
khusus
Privat dan
terbatas
Spesifik, korporat
dan kepemilikan
Extranet Kelompok yg
diotorisasi dari
perusahaan
Privat dan mitra
luar yg
terotorisasi
Informasi bersama
dlm kelompok
kolaborator dan
terotorisasi
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
11
Teknologi Ekstranet
Aplikasi ekstranet berbasis open Internet standard seperti HTTP,
TCP/IP,FTP, SMTP, HTML, MIME, X.500, X.509, SSL, etc. Aplikasi Extranet
didesign untuk operasi di lingkungan komplek, menggunakan product dari
berbagai bermacam vendor :
1. Web browsers dan servers
2. Secure file transfer servers
3. Customer account management systems
4. Remote administration tools
5. Directory server
6. Authetication systems
7. Commerce system
8. Distributed computing infrastruktures dan databases
9. Messaging systems
10. Firewalls and proxies
11. Security scanners
Yang harus diperhatikan ketika mendesign dan implementasi sistem
Extranet, seperti sistem dan informasi corporate yang harus disampaikan.
Keamanan sangat penting, perusahaan partner hanya dapat mengakses sumber
yang diijinkan oleh Extranet.
Intranet
Intranet (Internal Network) mulai didengung-dengungkan pada
pertengahan tahun 1995 oleh beberapa penjual produk jaringan yang mengacu
pada kebutuhan informasi dalam bentuk Web di dalam perusahaan. Intranet
merupakan jaringan komputer dalam perusahaan yang menggunakan komunikasi
data standar seperti dalam Internet. Artinya, semua fasilitas Internet dapat
digunakan untuk kebutuhan dalam perusahaan (atau dalam suatu organisasi).
Dengan kata lain, Intranet dapat dikatakan ber-internet dalam lingkungan yang
terbatas. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya
melalui sambungan Internet yang memberikan tulang punggung komunikasi jarak
jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah Intranet tidak perlu sambungan luar ke
Internet untuk berfungsi secara benar.
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
12
Gambar 2.6. Aliran Hardware dalam Intranet
Secara umum, teknologi yang digunakan antara Internet dan Intranet
adalah sama. Namun demikian terdapat perbedaan antara Internet dengan Intranet
dilihat dari perspektif jangkauan dan penggunaannya, yakni:
1. Lingkup akses dan jangkauan.
2. Cara teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi.
3. Tujuan dari terselenggaranya komunikasi.
Pada Internet, lingkupnya adalah global, komunikasi lewat saluran
telekomunikasi publik, dan penggunanya bisa siapa saja tanpa membedakan posisi
seseorang dalam kaitannya dengan isi informasi. Pada Intranet, cakupannya lebih
terbatas, yakni di dalam organisasi; hubungannya antar kelompok kerja atau
departemen di dalam perusahaan; penggunaannya oleh komunitas yang sudah
ditentukan.
E-commerce
Ecommerce atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi
yang berkembang pesat dalam dunia per-internet-an. Kegiatan bisnis yang
dijalankan (misalnya transaksi bisnis) secara elektronik melalui suatu jaringan
(biasanya internet) dan komputer atau kegiatan jual - beli barang atau jasa (atau
mentransfer uang) melalui jalur komunikasi digital. Penggunaann sistem E-Com
dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak
produsen dan penjual (retailer). Di Indonesia, sistem Ecom kurang populer,
karena banyak pengguna internet yang masih menyangsikan keamanan sistem ini,
dan kurangnya pengetahuan mengenai apa itu E-Com yang sebenarnya.
Dalam pembuatan toko di internet (cybershop), diperlukan software-
software tertentu untuk mengatur inventarisasi barang dan proses transaksi jual
beli barang. Software-software khusus untuk membuat sistem E-Com, seperti
Intershop Online keluaran Intershop Communications, Merchant Server keluaran
Microsoft Corp, dan Electronic Commerce Suite keluaran iCat. Software-software
itu khusus dijual kepada pihak-pihak yang berniat membangun cybershop. Pada
umumnya software-software untuk pembuatan E-Commerce ini menggunakan
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
13
database untuk penyusunan katalog. Database yang digunakan biasanya adalah
DB2, Oracle, atau SQL.
E-commerce mencakup semua aktivitas bisnis secara online untuk produk
dan jasa, baik antara bisnis ke bisnis dan bisnis ke pelanggan di internet. Dalam
Rosen 2000, E-commerce dapat terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Pembelanjaan (online shopping).
Adalah bidang dari informasi dan aktivitas yang dapat memberikan
pelanggan informasi yang mereka butuhkan untuk berhubungan usaha dan
membuat keputusan untuk membeli.
2. Pembelian (online purchasing).
Adalah infrastruktur teknologi untuk pertukaran data dan pembelian produk
di dalam internet. Infrastruktur ini memberikan kemudahan untuk membeli
produk di dalam internet.
E-Banking
E-Banking atau electronic banking merupakan fitur produk perbankan
yang dilakukan tanpa menggunakan pelayanan pegawai bank, namun melalui
delivery channel transaksi elektronik perbankan. Contoh E-Banking antara lain
SMS Banking, Internet Banking, ATM, smart card. E-Banking merupakan trend
dunia perbankan, setiap bank mencoba mengalihkan pelayanan transaksi melalui
counter teller di cabang ke E-Banking, sehingga biaya transaksi menjadi lebih
murah.
Electronic Data Interchange (EDI)
Ada beberapa definisi EDI dari beberapa sumber, yaitu:
1. EDI didefinisikan sebagai komunikasi atau transaksi elektronik diantara
pemakai (user) melalui aplikasi software (http://www.3com.com).
2. EDI didefinisikan sebagai inter organisasi (di dalam perusahaan, antar
perusahaan dan perusahaan dengan pemerintah), pertukaran dokumentasi dari
suatu komputer ke komputer lain (http://www.inxservice.com).
3. EDI dapat pula didefinisikan sebagai perpindahan elektronik dari satu
aplikasi komputer ke aplikasi komputer lainnya (http://www.clack.net).
Tujuan dari penerapan EDI adalah meningkatkan aliran dan manajemen
informasi bisnis dengan mengurangi kesalahan dalam pemasukan data (data
entry) dan juga mengurangi waktu pemrosesan dokumen (Wibowo, 1999).
Terdapat 3 komponen dasar di dalam EDI yakni: protocol standard, software, dan
sistem hardware. Aplikasi software menjalankan protocol standard dan hardware
sebagai pengirim yang terdiri dari server dan komponen jaringan. EDI merupakan
suatu cara baru dalam melakukan usaha, secara operasional EDI sama dengan
kegiatan operasional sehari-hari (paper-based system). Sebagai contoh apabila
http://www.3com.com/http://www.inxservice.com/http://www.clack.net/
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
14
perusahaan ingin mengirimkan dokumen usaha ke rekan usaha di Singapore,
kegiatan yang dilakukan biasanya adalah:
1. Membuat suatu dokumentasi usaha sesuai dengan format yang telah
ditentukan
2. Menterjemahkan dari bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris.
3. Akhirnya, mengirimkan dokumentasi tersebut melalui kantor pos atau media
pengiriman lain seperti fax.
Bila menggunakan EDI pengiriman dokumen atau berita dilakukan dengan
3 tahap yakni :
1. Membuat suatu dokumentasi usaha sesuai dengan format yang telah
ditentukan dengan EDI standart/protocol standard.
2. Menterjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris menggunakan EDI
software.
3. Mengirimkan dokumentasi menggunakan Value Added Networks (VANs).
VANs banyak memberikan nilai tambah (added value) dalam penggunaan
EDI yakni:
1. Kegunaan waktu (time utility)
Dengan adanya kotak surat server (mailbox) perusahaan tidak harus setiap
waktu berhubungan dengan rekan usahanya karena dapat membuka berita di
EDI setiap saat.
2. Kegunaan penterjemahan (translation utility)
VANs menyediakan sarana penterjemahan standard pengiriman berita EDI
sehingga perusahaan tidak perlu mengkhawatirkan kecocokan (compatibility)
bahasa dengan rekan usahanya.
3. Biaya murah (cheaper cost)
Penggunaan jaringan bersama (shared network) relative lebih murah
dibandingkan memiliki jaringan EDI sendiri (leased EDI line).
4. Mengirimkan berita satu untuk banyak (one to many)
Sebuah berita EDI dapat dikirimkan kepada banyak penerima dengan
menggunakan VAN.
5. Pertanggungan jawab (accountability)
VAN dapat melakukan pencatatan terhadap setiap berita yang dikirimkan.
6. Keamanan (security)
VAN memberikan nilai tambah kepada EDI dengan meningkatkan masalah
keamanan bagi komputer perusahaan terhadap dunia luar.
7. Berhubungan antar sesame (interconnectability)
Bila rekan usaha baru juga menggunakan VAN, berita EDI dapat
dipertukarkan atau dikirimkan sesame perusahaan yang menggunakan VANs.
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
15
BAB III. PEMBAHASAN
3.1. Sejarah Shuttle Express
Shuttle Ekspres dibentuk oleh San Juan Airlines pada tahun 1979. Pada
saat itu, San Juan Airlines adalah maskapai penerbangan komuter tertua di
Amerika Serikat. Maskapai ini terhubung dengan wisatawan dari seluruh Puget
Sound, Vancouver, dan Victoria ke Seattle-Tacoma dan bandara Portland dan ke
dunia luar. Layanan penerbangan ini melahirkan ide untuk menciptakan
transportasi darat (Van) dari pesawat terbang untuk menghubungkan masyarakat,
rumah, dan bisnis dari wilayah Seattle-Tacoma-Everett untuk SeaTac Airport.
San Juan Airlines telah mendapatkan reputasi sebagai maskapai
penerbangan komuter paling aman dan paling profesional di AS. Masyarakat
percaya bahwa budaya aman dan profesional yang ditransfer dari maskapai
penerbangan akan menciptakan sebuah perusahaan transportasi darat yang sukses.
Tujuan langsung perusahaan adalah untuk membangun perusahaan baru di atas
dasar yang sama keselamatan, layanan, dan kehandalan. Misi perusahaan adalah
untuk memberikan rasa aman, peduli, terjangkau, dan akses yang baik di SeaTac
bandara.
Konsep transportasi door to door mulai dijalankan oleh Shuttle Express.
Shuttle Ekspres menyediakan pelayanan yang baik, peralatan bersih, driver
berseragam, dan harga yang wajar. Yang paling penting, budaya yang diterapkan
yaitu budaya mengemudi dengan aman, membuka pintu, membawa tas, dan
merawat untuk para tamu dengan segala cara.
Sebagai perusahaan muda, shuttle menghadapi tantangan "profitabilitas".
Perusahaan Shuttle Express menjual San Juan Airlines ke Alaska Airlines, dan
dari penjualan ini mampu untuk menanamkan lebih banyak uang ke dalam bisnis
dengan harapan mencapai profit yang lebih baik.
Perusahaan terus menjalankan perampingan perusahaan dengan
memegang standar yang tinggi untuk pelayanan publik dan mempertahankan tarif
rendah. Perusahaan percaya budaya untuk merawat dan mempercayai orang, baik
karyawan dan masyarakat dapat menjadi dasar keberhasilan Shuttle Express. Pada
tahun 2010 perusahaan telah melayani lebih dari 714.000 tamu. Hal ini
diterjemahkan lebih dari satu juta rute perjalanan.
Sepanjang 22 tahun perusahaan telah menambah layanan baru. Awalnya,
perusahaan hanya melayani layanan hotel bandara. Pada tahun 1994 perusahaan
memulai layanan Executive Town Car, yang sekarang termasuk armada limosin.
Pada tahun 1999 perusahaan membeli bus pertama, perusahaan terus melayani
konsumen dengan konsep aman, terjangkau, dan untuk memenuhi kebutuhan
tamu dalam setiap perjalanan.
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
16
Gambar 3.1 Website Suttle Express
3.2. Perkembangan Teknologi Informasi pada Jasa Transportasi
Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif semua
sektor terutama sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan
yang harus dapat dijangkau, maka perlu dilakukan suatu penanganan khusus
dalam meningkatkan kualitas pelayanan transportasi yang aman, selamat, mudah
dijangkau, berdaya saing dan terintegrasi. Pengelolaan pelayanan transportasi
merupakan pekerjaan yang kompleks. Dalam penyelenggaraan transportasi,
sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan dapat diatasi secara
cepat dan semaksimal mungkin. Kondisi tersebut perlu dan harus didukung
dengan sistem teknologi informasi untuk transportasi yang handal, yang mampu
saling mendukung dan terpadu dengan sistemsistem lainnya. Dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas di bidang transportasi, maka suatu sistem yang
berbasis teknologi informasi yang terintegrasi ditingkat regional maupun nasional,
merupakan suatu kebutuhan utama, mengingat tantangan tugas masa depan yang
dituntut untuk mampu menyediakan pelayanan.
Transportasi dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia
setiap saat (Timely Available) itulah yang kini menjadi tuntutan dari masyarakat.
Pada tingkat operasional guna mengatasi permasalahan transportasi di tingkat
lokal maka penerapan Program Aplikasi Pengendalian Lalu Lintas seperti
ATCS/ITCS (Area Traffic Control System/Integrated Traffic Control System), ITS
(Intelegent Transport System), sedangkan ditingkat regional dan nasional
pengembangan Transportation Management Centre (TMC) merupakan salah satu
solusi terbaik dari sistem teknologi informasi yang dapat dikembangkan.
3.3. Pemanfaatan Sistem
1. Quick Response
Sistem ini dapat membantu penerapan layanan cepat
tanggap ( quick response) dari sebuah perusahaan maupun instansi
dalam operasional pelayanan dengan menggunakan armada
kendaraannya; antara lain dibutuhkan oleh:
a.Kepolisian,
b.Perusahaan Taksi,
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
17
c.Perusahaan Courier Service,
d.Operator Jalan Tol
2. Security
Sistem ini dapat membantu pengamanan armada kendaraan
perusahaan dari pencurian, penggelapan, maupun perampokan
angkutan barang; antara lain dibutuhkan oleh:
a.Perusahaan Cash Management,
b.Perusahaan Jasa Angkutan Barang dan Logistik,
c.Perusahaan Rental Mobil.
3. Decoy
Sistem ini dapat membantu pihak kepolisian dalam
pelaksanaan tugas pengungkapan tindak kejahatan pencurian
kendaraan bermotor, dengan metoda pengumpanan kendaraan yang
dipasangi GPS Vehicle Tracker.
4. Fleet Management
Sistem ini dapat membantu pengelolaan armada kendaraan
dari sebuah perusahaan antara lain dibutuhkan oleh: Perusahaan
Jasa Angkutan Barang dan Logistik, Perusahaan Transportasi
Publik, Perusahaan Courier Service
Karena analisis data informasi hasil pemantauan perjalanan
kendaraan bermanfaat untuk digunakan dalam menunjang
pengelolaan dan pengamanan armada kendaraan, seperti
pengawasan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur ( SOP)
pemakaian kendaraan dan disiplin pengemudi, untuk membantu
meningkatkan produktifitas dan efesiensi pemakaian kendaraan
serta menurunkan biaya operasional armada kendaraan.
3.4. Perkembangan Sistem Informasi pada Shuttle Express
Pengembangan bisnis Shuttle Express tidak lepas dari penggunaan
Hardware dan Software .Software yang dapat dimiliki atau digunakan secara sah
setelah membeli atau membayar lisensi pemakainnya. Sebagian besar
software yang dipakai oleh perusahaan merupakan jenis software berbayar atau
berlisensi, seperti system operasi Windows, MS Office, ArcView, dll. Software
jenis ini biasanya memiliki kemampuan terbaik dengan dukungan service dan
pengembangan yang sangat bagus. Selain menggunakan software berbayar,
perusahaan ini juga menggunakan software open source. Software Open Source.
Software ini dikembangkan secara bersamasama dan bersifat terbuka sehingga
penggunaan dan pendistribusian dapat dilakukan secara bebas dan sah atau
legal tanpa harus membayar atau gratis. Bahkan para pemakai diperbolehkan
untuk merubah dan mengembangkan sendiri untuk selanjutnya didistribusikan
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
18
lagi. Jenis lisensi ini dikenal dengan nama General Public Licence (GPL). Contoh
software yang digunakan adalah software untuk pemesanan kendaraan.
Pada tahun 1993, apabila kita ingin menggunakan jasa angkutan dari
Shuttle Express maka sistem pelayanannya masih manual. Pelanggan diharuskan
mendaftar terlebih dahulu serta pembagian jadwal kendaraan operasional
menggunakan sistem manual menggunakan kertas (paper based system) dan rute
kendaraannya masih menggunakan peta yang ditempelkan di papan tulis. Selain
itu apabila alamat pelanggan tidak ditemukan maka perusahaan terpaksa
mencarikan kendaraan lain sebagai gantinya akibatnya perusahan mengeluarkan
biaya tambahan.
Dengan berubahnya sistem Shuttle Express dari paper based system ke
computer based system, perusahaan tidak lagi menggunakan sistem manual.
Perusahaan melakukan pengembangan perangkat lunak yang dilengkapi dengan
jaringan telepon, 12 unit computer NEC 486 yang digunakan pada sistem
reservasi (pemesanan) dan 4 unit computer NEC 486 untuk sistem pembagi
(dispatch) yang dilengkapi dengan hardisk berkapasitas 1,2 GB, server Digital
Equipment Alpha AXP dengan spesifikasi RAM 128 MB, lalu pengemudi
dilengkapi dengan Pager yang berfungsi untuk menerima nomor reservasi
penumpang yang akan dijemput sesuai tujuannya. Semua perintah dikendalikan
dari computer dispatch yang diterima pengemudi dan terbaca di layar pager
mereka.
Dengan masuknya sistem informasi ini, Shuttle Express mampu
menangani reservasi hingga mencapai angka 695.000 lebih pesanan dengan rata-
rata melayani penumpang sekitar 1.500 orang dari dan ke bandar udara setiap hari
serta dapat mengefisienkan waktu perjalanan pada setiap rute yang seharusnya 8
jam menjadi 3 jam saja. Selain itu, juga terjadi pengefisienan tenaga kerja sebagai
operator dispatcher dari 3 orang operator dispatcher setiap shit menjadi 2 orang
pada shift pagi dan satu orang pada shift sore.
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
19
Tabel Matrix Komponen Shuttle Express Pada Tahun 1995
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
20
3.5 Perkembangan Shuttle Express Saat Ini
Untuk meningkatkan performa dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan dan
menaikkan daya saing bisnis terhadap perusahaan sejenis yang bergerak di bidang jasa
pengangkutan, perusahaan jasa pengangkutan Shuttle Express mulai menerapkan sistem
informasi yang mengikuti perkembangan zaman. Kebutuhan akan teknologi informasi seperti
perangkat keras (hardware) dan teknologi perangkat lunak (software) juga mengalami
perubahan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Salah satu teknologi perangkat lunak yang
digunakan adalah website yang berguna sebagai media komunikasi antara perusahaan Shuttle
Express dengan para pelanggannya.
3.5.1 Komponen Sistem Informasi Pada Tahun 2013
Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat pesat saat ini seperti aplikasi
sistem on-line lewat internet dan pemantauan posisi lokasi (Global Positioning System)
merupakan anugerah bagi dunia usaha dan juga kegunaan individu atau perorangan. Shuttle
Express juga memanfaatkan kemajuan teknlogi ini dalam pembangunan dan pengembangan
sistem informasi yang telah dimilkinya. Pemanfaatan teknologi teknologi baru ini
memungkinkan Shuttle Express untuk menambahkan layanan layanan atau service baru
kepada para customer-nya, dan juga untuk memperbaiki sistem kontrol atau kendali terhadap
operasional perusahaan, baik dalam pemantauan semua armada kendaraan di lapangan
maupun untuk percepatan dan perbaikan dalam proses internal seperti sistem metode cara
pembayaran, pencetakan tanda terima (kuintansi/receipt), percepatan reservasi maupun
pembatalan, komunikasi yang lebih cepat para sopir dan lain-lain. Berbagai pengembangan
terhadap perangkat keras maupun perangkat lunak yang dilakukan oleh Shuttle Express
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan upgrade pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software)
2. Pemanfaatan Teknologi GPS (Global Positioning System)
Keberadaan Global Positioning System (GPS) telah dimanfaatkan secara luas
dalam bidang bisnis maupun untuk keperluan pribadi, dengan membawa penerima
atau receiver GPS maka keberdaaan atau posisi seseorang atau benda lainnya baik
diam maupun bergerak dengan mudah dapat diketahui. Keberadaan GPS sangat
mendukung berbagai pelayanan yang dimiliki oleh Shuttle Express, yang saat ini
meliputi :
a. Seattle sightseeing tours and charters
b. Share Ride and exclusive van service
c. Sedan-limo service/Town Car-limo service
d. Cruise transfers
e. Convention transfers
f. Wine tasting
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
21
Gambar 3.2. Sistem Kerja GPS Pada Shuttle Express
3. Penggunaan jaringan GSM (Edge,3G, 4G) dan telephone cellular sebagai pengganti
pager dan komunikasi GPS di mobil dengan server
4. Pemesanan online melalui internet
Pemesanan dapat dilakukan secara online melalui internet, selain melalui layanan
telepon (24 jam), Shuttle Express mendorong agar para customer melakukan
pemesanan secara online, karena akan lebih hemat waktu dan uang. Pemesanan
online dengan mengakses
situs atau website Shuttle
Express pada situs
resminya di
www.shuttleexpress.
Gambar 3.3. Tampilan Awal Reservasi Shuttle Express Secara Online
5. Pembayaran Online (online payment)
Untuk pembayaran selain dapat dilakukan dengan cash, local check, credit/debit
card, traveller check, customer juga dapat melakukan pembayaran pada saat
melaksanakan pemesanan online lewat internet melalui situs
www.shuttle.express.com dengan memilih opsi credit card pada saat pemesanan.
Untuk memperoleh print out kuintansi pembayaran data yang diperlukan adalah
nomor pemesanan, dan salah satu informasi yang dipergunakan pada saat
pemesanan seperti alamat e-mail atau nomor telepon.
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
22
Gambar 3.4. Tampilan Pembayaran Shuttle Express Secara Online
6. Penggunaan Internet sebagai Media Komunikasi
Teknologi yang banyak digunakan perusahaan dalam memfasilitasi komunikasi
dengan konsumennya adalah internet. Efisiensi bisnis ditingkatkan melalui
kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi dan konektivitas teknologi dimana
internet menjadi bagian dalam meningkatkan komunikasi dan kerjasama (OBrien,
2005). Di dunia bisnis, internet tidak hanya menjadi tempat pertukaran informasi
melainkan alat untuk aplikasi strategi bisnis seperti pemasaran, pelayanan dan
penjualan. Internet menjadi solusi praktis karena dianggap efektif dalam segi
pembiayaan untuk mempublikasikan informasi, efisien dalam segi bisnis yang
dapat digunakan setiap saat, dan dari segi biaya tergolong murah jika dibandingkan
media iklan lainnya. Penggunaan internet sebagai media komunikasi ke pelanggan
juga diterapkan oleh Shuttle Express. Berikut beberapa media komunikasi yang
digunakan oleh Shuttle Express :
a. Web
Gambar 3.5. Official Website Shuttle
Express (www.shuttleexpress.com)
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
23
b. Facebook
Gambar 3.6. Tampilan Facebook Shuttle Express
c. Twitter
Gambar 3.7. Tampilan Twitter Shuttle Express
d. Email
Gambar 3.8. Tampilan Sign-up dengan Email Shuttle Express
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
24
e. Youtube
Gambar 3.9. Tampilan Youtube Shuttle Express
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
25
Matriks Sistem Informasi Shuttle Express Pada Saat Ini
Aktivitas SI Sumber Daya Hardware dan Network Sumber Daya Software Sumber Daya Manusia Sumber Daya Data Produk
Informasi Mesin Media Program Prosedur Spesialis Pengguna
Input Workstation PC HP Pavilion
P6521L
Form Kertas
Jaringan LAN
Windows XP
Program Reservasi
Data entry Procedures
Pegawai Reservasi
Pelanggan
Data Van
Data Sopir
Data Pelanggan
Data Lokasi
Data Trip
Data Reservasi
Data Entry Display
Processing Server intel xeon quad core E5620
box
Workstation PC HP Pavilion P6521L
Komunikasi
Jaringan
Komunikasi
Windows XP
Program Reservasi
Program Dispatch
Transaksi Reservasi dari Dispatch
Status Display
Output Workstation PC
HP Pavilion
P6521L
Handphone
Printer
Kertas Bill
Kertas
Laporan
Program Reservasi
Program Dispatch
Windows XP
Penggunaan dan Distribusi Output
Pegawai
Pelanggan
Manajer
Bill
Konfirmasi Jadwal
Jadwal Trip di
Handphone
Informasi di Layar
Storage Mengetik Disc
Drive
Seagate 500Gb
NS MS Office Access 2007
Windows XP
Prosedur Backup Supervisor
Operator
Pegawai
Control Server
Pager
Workstation PC NEC
Kertas
Dokumen
laporan
Pengendalian
Program Monitoring
Performance
Program Monitoring
Keamanan
Prosedur Koreksi Supervisor
Operator
Pegawai
Pelanggan
Manajer
IDEM
Audio Signal
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
26
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penjabaran tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Shuttle
Express adalah suatu perusahaan yang dapat memanfaatkan keunggulan sistem
informasi untuk mensukseskan rantai bisnisnya. Kemudahan dan keuntungan
tidak hanya dapat dirasakan oleh perusahaan tetapi juga semua masyarakat. Oleh
karena itu pemanfaatan sistem informasi ini sangat berdampak yang signifikan
bagi perusahaan, konsumen maupun stakeholder.
Selain itu sistem layanan yang digunakan oleh Shuttle Express adalah
sistem layanan yang terpadu. Dari top level management hingga sopir memakai
sistem informasi terpadu dan saling berintegrasi dalam berkomunikasi, sehingga
database pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan memudahkan pencarian
pelanggan yang telah didaftarkan sebelumnya. Dengan sistem pengumpulan dan
pengolahan database pelanggan yang terpadu, prosedur pemesanan layanan antar
Shuttle Express semakin mudah. Inilah yang menjadi pendorong dalam
perkembangan usaha Shuttle Express. Salah satu rahasia keberhasilan
implementasi Sistem Informasi di Shuttle Express adalah karena dilibatkannya
karyawan dalam pembuatan dan penggelaran (development and deployment)
Sistem Informasi (SI) yang tengah dirancang oleh ShuttleExpress. Hal tersebut
berdampak bagi kemajuan perusahaan dalam meningkatkan usahanya sehingga
dapat bersaing dengan kompetitor dalam bisnis yang sama terbukti dengan
semakin eksis keberadaanya.
4.2 Saran
Agar tetap selalu berkemabang dan up to date maka beberapa saran berikut
ini kami sampaikan yaitu :
a. Tetap dilakukan perbaikan mengenai update software untuk mengetahui
perkembangan yang ada.
b. Lakukan security system agar tidak terjadi gangguan terhadap penggunaan
software dan jalannya bisnis.
c. Lakukan perawatan berkala khususnya terhadap backup system sehingga
perlindungan tetap ada bila terjadi kegagalan sistem.
d. Tetap lakukan analisis yang mendalam walaupun Decision Support System
telah membantu perusahaan dalam mengambil keputusan.
-
Sistem Informasi Manajemen Shuttle Express Kelompok Damar- E 47
27
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, M. 2004. Konsep Sitem Informasi Manajemen. http://library.usu.ac.id [Tanggal
akses: 28 Januari 2014].
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2009). Essentials of Management Information Systems. New
Jersey: Pearson Prentice Hall.
OBrien, James A. 2007. Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial.
Edisi 12. Terjemahan: Introduction to Information Systems, 12th Ed. Palupi W.
(editor), Dewi F. dan Deny A. K. (penerjemah). Salemba Empat. Jakarta.
Sutabri, Tata, Analisis Sistem Informasi, ANDI, 2012, Yogyakarta
Sutarman, 2012, Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
[Shuttle Express]. 2012. Shuttle Express dalam http://www.shuttleexpress.com
[Diakses pada 28 Januari 2014]
Wikipedia. 2014. Sistem Informasi Manajemen. http://id.wikipedia.org [Tanggal akses: 28
Januari 2014].
http://en.wikipedia.org/wiki/Programmed_Data_Procesor
http://www.inxservice.com
http://shuttleexpress.com/about/default
http://library.usu.ac.id/http://id.wikipedia.org/http://en.wikipedia.org/wiki/Programmed_Data_Procesorhttp://www.inxservice.com/http://shuttleexpress.com/about/default