Tugas Agama Resume Buku

14
RESUME BUKU “FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM” Tugas Pendidikan Agama Islam Disusun oleh: Bagas Radityo 21050114130118 S-1 Teknik Mesin Universitas Diponegoro

description

resume buku agama untuk contoh resume

Transcript of Tugas Agama Resume Buku

Page 1: Tugas Agama Resume Buku

RESUME BUKU “FILSAFAT PENDIDIKAN

ISLAM”Tugas Pendidikan Agama Islam

Disusun oleh:

Bagas Radityo21050114130118S-1 Teknik MesinUniversitas Diponegoro

Page 2: Tugas Agama Resume Buku

BAB I

Pengertian, Ruang Lingkup, dan Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam

Merupakan suatu kajian secara filosofis mengenai berbagai masalah yang terdapat dalam

kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits. Filsafat pendidikan Islam

dapat pula dikatakan suatu upaya menggunakan jasa filosofis, yakni berpikir mendalam,

sistematik, radikal dan universal tentang masalah pendidikan, sedangkan guru, kurikulum,

metode dan lingkungan menggunakan al-Qur’an dan al-Hadits.

B. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam

Masalah-masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan, seperti masalah tujuan

pendidikan, masalah guru, kurikulum, metode dan lingkungannya. Seseorang yang mengkaji

filsafat pendidikan Islam harus menguasai masalah filsafat, pendidikan pada umumnya serta

menguasai kandungan al-Qur’an dan al-Hadits.

C. Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam

Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibany mengemukakan tiga manfaat dari mempelajari

filsafat pendidikan islam tersebut sebagai berikut :

1. Menolong para perancang pendidikan dan orang-orang yg melaksanakannya dalam

suatu negara untuk membentuk pemikiran sehat terhadap proses pendidikan.

2. Menjadi asas yang terbaik untuk penilaian pendidikan dalam arti yang menyeluruh.

3. Memberikan pendalaman pikiran bagi faktor-faktor spiritual, kebudayaan, sosial,

ekonomi, dan politik di negara kita.

Muzayyin Arifin menyimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam itu seharusnya bertugas

dalam 3 (tiga) dimensi, yakni :

1) Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan

pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam.

2) Melakukan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan tersebut.

3) Melakukan evaluasi terhadap metode dari proses pendidikan tersebut.

D. Metode Pengembangan Filsafat Pendidikan Islam

1. Berupa bahan tertulis dan bahan diambil dari pengalaman empiris dalam praktek

kependidikan.

Page 3: Tugas Agama Resume Buku

2. Metode pencarian bahan. Untuk mencari bahan-bahan yang bersifat tertulis dapat

dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yang masing-masing

prosedurnya telah diatur sedemikian rupa.

3. Metode pembahasan. Untuk ini Muzayyin Arifin mengajukan alternatif metode

analitis-sintetis, yaitu suatu metode yang berdasarkan pendekatan rasional dan logis

terhadap sasaran pemikiran secara induktif, deduktif, dan analisa ilmiah.

4. Pendekatan. Pendekatan ini biasanya diperlukan dalam analisa, dan berhubunngan

dengan teori-teori keilmuan tertentu yang akan dipilih untuk menjelaskan fenomena

tertentu pula.

BAB II

Kedudukan Manusia dalam Alam Semesta

A. Potensi yang Dimiliki Manusia

Dengan penalaran manusia dapat mengambil pelajaran dari apa yang diihatnya, ia dapat pula

mengetahui apa yang benar dan apa yang salah, dan terdorong untuk meminta izin

menggunakan sesuatu yang bukan miliknya. Pengertian ini menunjukkan dengan jelas adanya

potensi untuk dapat dididik pada diri manusia.

Dengan demikian manusia adalah makhluk yang memiliki kelengkapan jasmani dan rohani.

dengan kelengkapan jasmaninya, ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang memerlukan

dukungan fisik, dan Dengan kelengkapan rohaninya ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang

memerlukan dukungan mental.

B. Kedudukan Manusia Dalam Alam Semesta

Kedudukan manusia di alam raya ini di samping sebagai khalifah yang memiliki kekuasaan

untuk mengolah alam dengan menggunakan segenap daya dan potensi yang dimilikinya, juga

sekaligus sebagai ‘abd, yaitu seluruh usaha dan aktivitasnya itu harus dilaksanakan dalam

rangka ibadah kepada allah. Untuk dapat melaksanakan fungsi kekhalifahan dan ibadah

dengan baik ini manusia perlu diberikan pendidikan, pengajaran, pengalaman, ketrampilan,

teknologi, dan sarana pendukung lainnya. Ini menunjukkan bahwa konsep kekhalifahan dan

ibadah dalam al-qur’an erat kaitannya dengan pendidikan.

Page 4: Tugas Agama Resume Buku

BAB III

Tinjauan Filosofis Tentang Tujuan Pendidikan Islam

A. Kedudukan Tujuan Pendidikan

Mengakhiri usaha. Sesuatu usaha yang tidak mempunyai tujuan tidaklah mempunyai

arti apa-apa.

Mengarahkan usaha, tanpa adanya antisipasi kepada tujuan, penyelewengan akan

banyak terjadi dan kegiatan yang dilakukan tidak akan berjalan secara efisien.

Titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain.

Memberi nilai pada usaha itu. Ada usaha-usaha yang tujuannya lebih luhur, lebih

mulia, lebih luas dari usaha-usaha lainnya.

B. Tujuan Pendidikan Islam

1. Tujuan umum yang dikenal pula dengan tujuan akhir.

2. Tujuan khusus, sebagai penjabaran dari tujuan umum.

3. Tujuan perbidang pembinaan, misalnya tujuan dari pembinaan aspek akal.

4. Tujuan setiap bidang studi sesuai dengan bidang-bidang pembinaan tersebut.

5. Tujuan setiap pokok bahasan yang terdapat dalam setiap bidang studi.

6. Tujuan setiap sub pokok bahasan yang terdapat dalam setiap pokok bahasan.

BAB IV

Tinjauan Filosofis Tentang Pendidik

A. Pengertian dan Kedudukan Pendidik

Pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Kata pendidik

secara fungsional menunjukkan kepada seseorang yang melakukan kegiatan dalam

memberikan pengetahuan, ketrampilan, pendidikan, pengalaman, dan lainnya.

Tugas guru dijelaskan oleh S. Nasution menjadi tiga bagian :

1. Sebagai orang yang mengkomunikasikan pengetahuan.

2. Guru sebagai model.

3. Guru juga menjadi model sebagai pribadi, apakah ia berdisiplin, cermat berpikir,

mencintai pelajarannya, atau yang mematikan idealisme dan picik dalam

pandangannya.

Page 5: Tugas Agama Resume Buku

B. Sifat-sifat Pendidik yang Baik

1. Seorang guru harus memiliki sifat zuhud.

2. Seorang guru memiliki jiwa yang bersih dari sifat dan akhlak yang buruk.

3. Seorang guru harus ikhlas dalam melaksanakan tugasnya.

4. Seorang guru harus bersifat pemaaf terhadap muridnya.

5. Seorang guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai seorang bapak sebelum ia

menjadi seorang guru.

6. Seorang guru harus mengetahui bakat, tabiat, dan watak murid-muridnya.

7. Seorang guru harus menguasai bidang studi yang akan diajarkannya.

BAB V

Tinjauan Filosofis Tentang Anak Didik

A. Pengertian Anak Didik

Dilihat dari segi kedudukannya, anak didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses

perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing. Dalam pandangan yang

lebih modern, anak didik tidak hanya dianggap sebagai obyek atau sasaran pendidikan,

melainkan juga harus diperlakukan sebagai subyek pendidikan.

B. Akhlak Anak Didik

Asma Hasan Fahmi menyebutkan empat akhlak yang harus dimiliki anak didik, yaitu:

1. Seorang anak didik harus membersihkan hatinya dari kotoran dan penyakit jiwa

sebelum ia menuntut ilmu, karena belajar adalah merupakan ibadah yang tidak sah

dikerjakan kecuali dengan hati yang bersih.

2. Seorang anak didik harus mempunyai tujuan menuntut ilmu dalam rangka menghiasi

jiwa dengan sifat keutamaan, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan bukan untuk

mencari kemegahan dan kedudukan.

3. Seorang pelajar harus tabah dalam memperoleh ilmu pengetahuan dbn bersedia pergi

merantau.

4. Seorang anak didik wajib menghormati guru dan berusaha agar senantiasa

memperoleh kerelaan dari guru, dengan mempergunakan bernacam-macam cara.

Page 6: Tugas Agama Resume Buku

BAB VI

Tinjauan Filosofis Tentang Metode Pendidikan

A. Pengertian Metode Pendidikan Islam

Metode dikaitkan dengan pendidikan islam, dapat membawa arti metode sebagai jalan untuk

menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi obyek

sasaran, yaitu pribadi islam. Selain itu motode dapat pula membawa arti sebagai cara untuk

memahami, menggali, dan mengembangkan ajaran Islam, sehingga terus berkembang susuai

dengan perkembangan zaman.

B. Fungsi Metode

Fungsi metode secara umum dapat dikemukakan sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari imlu pendidikan tersebut. Sedangkan dalam

konteks lain metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun

data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dari dua pendekatan ini dapat

dilihat bahwa pada intinya metode berfungsi mengantarkan suatu tujuan kepada obyek

sasaran dengan cara yang sesuai dengan perkembangan obyek sasaran tersebut.

C. Macam-macam Metode

Metode teladan, metode kisah-kisah, metode nasihat, metode pembiasaan, metode hukum dan

ganjaran, metode ceramah dan metode diskusi.

BAB VII

Tinjauan Filosofis Tentang Lingkungan Pendidikan Islam

A. Pengertian Lingkungan Tarbiyah Islamiyah

Lingkungan pendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga di mana pendidikan itu

berlangsung. Dalam berbagai sumber bacaan kependidikan, jarang dijumpai pendapat para

ahli tentang pengertian lingkungan pendidikan. Namun demikian, dapat dipahami bahwa

lingkungan tarbiyah Islamiyah itu adalah suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri

keislaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik.

B. Fungsi Lingkungan Tarbiyah Islamiyah

Sebagai lingkungan tarbiyah Islamiyah, ia mumpunyai fungsi antara lain menunjang

terjadinya proses kegiatan belajar mengajar secara aman, tertib, dan berkelanjutan.

Page 7: Tugas Agama Resume Buku

BAB VIII

Tinjauan Filosofis Tentang Kurikulum

A. Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang disiapkan berdasarkan rancangan yang

sistematik dan koordinatif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan.

Pendapat Hasan Langgung, kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan,

sosial, olah raga, dan kesenian baik yang berada di dalam maupun di luar kelas yang dikelola

oleh sekolah.

B. Cakupan Kurikulum

Cakupan kurikulum meliputi empat bagian, yaitu :

1. Bagian yang berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh proses belajar

mengajar.

2. Bagian yang berisi pengetahuan, informasi-informasi, data, aktivitas-aktifitas, dan

pengalaman-pengalaman yang merupakan bahan bagi penyusunan kurikulum yang

isinya berupa mata pelajaran yang kemudian dimasukkan dalam silabus.

3. Bagian yang berisi metode atau cara menyampaikan mata pelajaran tersebut.

4. Bagian yang berisi metode atau cara melakukan penilaian dan pengukuran atas hasil

pengajaran mata pelajaran tertentu.

C. Asas-asas Kurikulum

Asas tersebut sebagaimana dikemukakan S. Nasution meliputi asas filosofis, sosiologis,

organisatoris, dan psikologi. Asas filosofis berperan sebagai penentu tujuan umum

pendidikan. Sedangkan asas sosiologis berperan memberikan dasar untuk menentukan apa

saja yang akan dipelajari sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kebudayaan, perkembangan

ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dan asas organisatoris berfungsi memberikan dasar-dasar

dalam bentuk bagaimana bahan pelajaran itu disusun, dan bagaimana penentuan luas dan

urutan mata pelajaran. Selanjutnya asas psikologis berperan memberikan berbagai prinsip-

prinsip tentang perkembangan anak didik dalam berbagai aspeknya, serta cara menyampaikan

bahan pelajaran agar dapat dicerna dan dikuasai oleh anak didik sesuai dengan

perkembangan.

D. Ciri-ciri Kurikulum dalam Pendidikan Islam

Page 8: Tugas Agama Resume Buku

1. Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuannnya dan kandungan,

metode-metode, alat-alat, dan teknik-teknik bercorak agama.

2. Meluas cakupannya dan menyeluruh kandungannya.

3. Bersikap seimbang di antara berbagai ilmu yang dikandung dalam kurikulum yang

yang akan digunakan.

4. Bersikap menyeluruh dalam menata seluruh mata pelajaran yang diperlukan oleh

anak didik.

5. Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan dengan minat dan bakat anak didik.

E. Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam

1. Prinsip pertautan yang sempurna dengan agama, termasuk ajarannya dan nilai-

nilainya.

2. Prinsip menyeluruh (universal) pada tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan

kurikulum.

3. Prinsip keseimbangan yang relatif antara tujuan-tujuan dan kandungan kurikulum.

4. Prinsip perkaitan antara bakat, minat, kemampuan-kemampuan, dan kebutuhan

pelajar.

5. Prinsip pemeliharaan perbedaan-perbedaan individual diantara para pelajar, baik

dari segi minat maupun bakatnya.

6. Prinsip menerima perkembangan dan perubahan sesuai dengan perkembangan

zaman dan tempat.

7. Prinsip keterkaitan antara berbagai mata pelajaran dengan pengalaman-pengalaman

dan aktivitas yang terkandung dalam kurikulum.

BAB IX

Pengertian, Kedudukan, dan Fungsi Evaluasi dalam Pendidikan Islam

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan

Evaluasi dapat diartikan sebagai proses membandingkan situasi yang ada dengan kriteria

tertentu karena evaluasi adalah proses mendapatkan informasi dan menggunakannya untuk

menyusun penilaian dalam rangka membuat keputusan.

B. Kedudukan Evaluasi Pendidikan

Evaluasi pendidikan memiliki kedudukan yang amat strategis, karena hasil dari kegiatan

evaluasi dapat digunakan sebagai input untuk melakukan perbaikan kegiatan pendidikan.

Page 9: Tugas Agama Resume Buku

Ajaran Islam juga menaruh perhatian yang besar terhadap evaluasi tersebut. Al-Qur’an

memberitahukan kepada kita, bahwa pekerjaan evaluasi terhadap manusia didik adalah

merupakan suatu tugas penting dalam rangkaian proses pendidikan yang telah dilaksanakan

oleh pendidik.

C. Fungsi Evaluasi

Dalam hubungan A. Tabrani Rusyan dan kawan-kawan, mengatakan bahwa evaluasi

mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional secara komprehensif yang

meliputi aspek pengetahuan, sikap dan tingkah laku.

2. Sebagai umpan balik yang berguna bagi tindakan berikutnya di mana segi-segi

yang sudah dapat dicapai lebih ditingkatkan lagi dan segi-segi yang dapat

merugikan sebanyak mungkin dihindari.

3. Bagi pendidik, evaluasi berguna untuk mengukur keberhasilan proses belajar

mengajar.

4. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki

proses belajar mengajar dan mengadakan proses remidial bagi murid.

5. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar.

6. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat.

7. Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan belajar.

Selain itu evaluasi juga berfungsi dalam beberapa hal sebagai berikut:

a. Evaluasi berfungsi sebagai selektif

b. Evaluasi berfungsi diagnostik

c. Evaluasi berfungsi sebagai penempatan

d. Evaluasi berfungsi sebagai pengukur keberhasilan

D. Prinsip Evaluasi

1. Didasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif.

2. Dibedakan antara penskoran dengan angka dan penilaian dengan kategori.

3. Dalam proses pemberian nilai hendaknya diperhatikan dua macam penilaian, yaitu

berkenaan dengan hasil belajar dan berkenaan dengan penempatan.

4. Pemberian nilai hendaknya merupakan bagian integral dari proses belajar

mengajar.

5. Penilaian hendaknya bersifat komparabel.

6. Sistem penilaian yang dipergunakan hendaknya jelas bagi siswa.

Page 10: Tugas Agama Resume Buku

Penilaian tersebut dapat berhasil jika dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip berikut:

a. Prinsip kesinambungan, penilaian dilakukan dengan berkesinambungan.

b. Prinsip menyeluruh, penilaian harus mengumpulkan data mengenai seluruh aspek

kepribadian.

c. Prinsip obyektif, penilaian diusahakan agar seobyektif mungkin.

d. Prinsip sistematis, penilaian harus dilakukan secara sistematis dan teratur.

E. Sasaran Evaluasi

1. Segi tingkah laku, yang menyangkut sikap, minat, perhatian, ketrampilan murid

sebagai akibat dari proses belajar mengajar.

2. Segi pendidikan, penguasaan materi pelajaran yang diberikan oleh guru dalam

proses belajar mengajar.

3. Segi-segi yang menyangkut proses belajar mengajar bahwa proses belajar mengajar

perlu diberi penilaian secara obyektif dari guru.

F. Ciri-ciri Evaluasi dalam Pendidikan

Penilaian dilakukan secara tidak langsung, penggunaan ukuran kuantitatif, evaluasi

pendidikan menggunakan nit-unit yang tetap, bersifat relatif, dan dalam pendidikan sering

terjadi kesalahan.

G. Prosedur Evaluasi

Perencanaan, pengumpulan data, verivikasi data, analisis data dan penafsiran data.