tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada...

28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Stres a. Definisi Stres Stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh yang terganggu suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari, setiap orang mengalaminya. Stres memberi dampak secara total pada individu yaitu terhadap fisik, psikologis, intelektual dan fisiologis (Rasmun, 2004). Stres itu sendiri merupakan respon tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya (Hawari, 2008). Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari stres tanpa harus mengalami distres atau stres negative. b. Mekanisme Stres Menurut hasil penelitian dari tim karya tulis ilmiah mahasiswa Fakultas Kedokeran Diponegoro Semarang (2006), mekanisme respon tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan yang berasal dari luar maupun dalam tubuh individu sendiri yang akan diteruskan pada sistem limbik sebagai pusat pengatur adaptasi. Sistem limbik meliputi thalamus, hipotalamus, amygdala hippocampus, dan septum sistem limbik juga dapat mempengaruhi kerja dari sistem otonom.

Transcript of tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada...

Page 1: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Stres

a. Definisi Stres

Stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap

kebutuhan tubuh yang terganggu suatu fenomena universal yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari, setiap orang

mengalaminya. Stres memberi dampak secara total pada individu yaitu

terhadap fisik, psikologis, intelektual dan fisiologis (Rasmun, 2004).

Stres itu sendiri merupakan respon tubuh yang sifatnya non

spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya (Hawari, 2008). Dalam

kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari stres tanpa harus

mengalami distres atau stres negative.

b. Mekanisme Stres

Menurut hasil penelitian dari tim karya tulis ilmiah mahasiswa

Fakultas Kedokeran Diponegoro Semarang (2006), mekanisme respon

tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan yang berasal dari

luar maupun dalam tubuh individu sendiri yang akan diteruskan pada

sistem limbik sebagai pusat pengatur adaptasi. Sistem limbik meliputi

thalamus, hipotalamus, amygdala hippocampus, dan septum sistem limbik

juga dapat mempengaruhi kerja dari sistem otonom.

Page 2: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Hipotalamus memiliki efek yang sangat kuat pada hampir seluruh

sistem visceral tubuh kita dikarenakan hampir semua bagian dari otak

mempunyai hubungan dengannya, oleh karena hubungan inilah maka

hipotalamus dapat merespon rangsangan psikologis dan emosional. Peran

hipotalamus terhadap stres meliputi empat fungsi spesifik, fungsi spesifik

tersebut adalah ; menginisiasi aktivitas sistem saraf otonom, merangsang

hipofise anterior memproduksi hormon ACTH, memproduksi ADH atau

Vasopressin, dan merangsang kelenjar tiroid menrpoduksi hormon

tiroksin.

Hipotalamus saat stres akan mensekresikan CRH (Corticotropin

Releasing Hormone) yang memacu hipofise anterior untuk memproduksi

ACTH (adrenocortico trophic hormone) dan TFR (thyrotropin releasing

factor), pelepasan ACTH membuat kelenjar adrenal mensekresikan

beberapa hormon meliputi glukokortikoid (kortisol) adrenalin dan non

adrenalin. Pelepasan TFR akan merangsang kelenjar hipofise untuk

memproduksi tirotropin yang akan mengatur kecepatan sekresi tiroksin

dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan menekan

sistem imun sehingga menyebabkan produksi limfosit dan eosinofil

berkurang terutama limfosit sangat ditekan produksinya, selain itu

peningkatan jumlah kortisol juga menyebabkan terjadinya penurunan

jumlah monosit dan basofil dalam sirkulasi.

Page 3: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c. Mekanisme GAS / general adaptation syndrom

Sindrom adaptasi umum (general adaptation syndrom/ GAS)

adalah konsep yang dikemukaan oleh Selya yang menggambarkan efek

umum pada tubuh tersebut (Santrock, 2003). GAS terdiri dari tiga

tahapan: peringatan (alarm reaction). Ketahanan (resistence stage), dan

kelelahan (exhaustion stage).

Pada fase pertama, yaitu reaksi alam (alam reaction), individu

mengenali adanya stresor dan mencoba melawannya. Otot menjadi lemah,

suhu tubuh menurun, dan tekanan darah juga turun. Kemudian terjadi

counter shock, dimana pertahanan terhadap stres mulai muncul, konteks

adrenal mulai membasahi dan pengeluaran hormon meningkat. Apabila

stresor presisten, maka individu akan memasuki fase resistensi (Santrock,

2003).

Pada fase kedua, resistensi (resistensi stage) yaitu respon- respon

endoktrin dan sistem simpatis tetap pada tingkat tinggi. Pada tahap ini,

tubuh membentuk tenaga baru untuk memperbaiki kerusakan. Apabila

stresor tetap berlanjut atau terjadi stresor baru yang memperburuk

keadaan, maka akan memasuki fase kelelahan (exhaustion stage).

Fase kelelahan (exhaustion stage) terjadi ketika tubuh tidak dapat

lagi melawan stres dan energi yang diperlukan untuk mempertahankan

adaptasi sudah menipis. tahap ini ditandai dengan dominasi cabang

parasimpatis, akibatnya detak jantung dan kecepatan nafas menurun.

Page 4: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Gambar 2.1 General Adaptation Syndrome

d. Tahapan Stres

Gejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari

karena perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat. Adapun

tahapan-tahapan stres sebagai berikut: (Hawari, 2011: 27)

1) Stres tahap I

Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan, dan

biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut:

a) Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting)

b) Penglihatan tajam tidak sebagaimana biasanya.

c) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya;

namun tanpa disadari cadangan energi dihabiskan (allout) disertai

rasa gugup yang berlebihan pula.

d) Merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakin bertambah

semangat, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.

2) Stres tahap II

Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan adalah sebagai berikut:

a) Merasa letih sewaktu bangun tidur pagi, yang seharusnya merasa

segar.

Page 5: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b) Merasa mudah lelah sesudah makan siang

c) Lekas merasa capai menjelang sore hari

d) Sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman

e) Detakan jantung lebih keras dari biasanya

f) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang

g) Tidak bisa santai

3) Stres tahap III

Adapun keluhan-keluhan pada tahap III ini merupakan akibat

dari tidak menghiraukan keluhan-keluhan pada tahap II, maka semakin

nyata dan mengganggu, yaitu:

a. Gangguan lambung dan usus semakin nyata: misalnya keluhan

sakit maag, buang air besar tidak teratur.

b. Ketegangan otot-otot semakin terasa

c. Perasaan ketidak tenangan dan ketegangan emosional semakin

meningkat.

d. Gangguan pola tidur, misalnya sukar untuk mulai tidur, atau

terbangun tengah malam, dan sukar kembali tidur atau bangun

terlalu pagi/dini hari dan tidak dapat kembali tidur.

e. Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa mau pingsan)

Pada tahapan ini seseorang sudah harus berkonsultasi pada dokter

untuk memperoleh terapi, atau bisa juga beban stres hendaknya

dikurangi dan tubuh memperoleh kesempatan untuk beristirahat guna

menambah suplai energi yang mengalami defisit.

Page 6: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

4) Stres tahap IV

Adapun gejala stres tahap ke IV akan muncul bilamana

seseorang memaksakan diri untuk terus bekerja tanpa mengenal

istirahat, yaitu:

a) Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit.

b) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah

diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit

c) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan

kemampuan untuk merespons secara memadai

d) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari

e) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang

menegangkan

f) Seringkali menolak ajakan karena tiada semangat dan kegairahan

g) Daya konsentrasi dan daya ingat menurun

h) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat

dijelaskan apa penyebabnya.

5) Stres tahap V

Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam

stres tahap V yang ditandai dengan hal-hal berikut:

a) Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam.

b) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang

ringan dan sederhana

c) Gangguan sistem pencernaan semakin berat

Page 7: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

d) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang semakin

meningkat, mudah bingung dan panik

6) Stres tahap VI

Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami

serangan panik dan perasaan takut mati. Gambaran stres tahap ini

adalah sebagai berikut:

a) Debaran jantung teramat keras

b) Susah bernafas (sesak dan megap-megap)

c) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran

d) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan

e) Pingsan atau kolaps

e. Macam-macam Stres

Menurut Hidayat (2007), stres dapat dibagi menjadi tujuh macam

diantaranya:

1) Stres Fisik

Stres yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur

yang tinggi atau yang rendah, suara yang bising, sinar matahari atau

karena tegangan arus listrik.

2) Stres Kimiawi

Stres ini disebabkan karena zat kimia seperti adanya obat-obatan, zat

beracun asam basa, faktor hormon dan gas dan prinsipnya karena

pengaruh senyawa kimia.

Page 8: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3) Stres Mikrobiologik

Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri atau

parasit.

4) Stres Fisiologik

Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh

diantaranya gangguan dari struktur tubuh, fungsi jaringan, organ dan

lain-lain.

5) Stres Proses Pertumbuhan dan Perkembangan

Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan

seperti pada pubertas, perkawinan dan proses lanjut usia.

6) Stres Psikis atau Emosional

Stres yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau

ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti

hubungan interpersonal, sosial budaya atau faktor keagamaan.

f. Sumber–sumber Stres

Menurut Maramis, (2009) stresor dapat menimbulkan beberapa

keadaan yang dapat menjadi sumber stres yaitu:

1) Frustasi

Timbul bila ada aral melintang (stresor) antara kita dan tujuan kita, ada

frustasi yang timbul karena stresor dari luar, seperti bencana alam,

kecelakaan, kematian orang tercinta, norma-norma, adat istiadat,

peperangan, keguncangan ekonomi, diskriminasi rasial atau agama,

persaingan yang berlebihan, perubahan yang terlalu cepat,

Page 9: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pengangguran dan ketidakpastian sosial. Frustasi yang timbul karena

stresor dari dalam misalnya cacat badaniah atau kegagalan dalam

usaha dan moral sehingga penilaian diri sendiri menjadi sangat tidak

enak merupakan frustasi yang berhubungan dengan kebutuhan akan

harga diri.

2) Konflik

Terjadi bila kita tidak dapat memilih antara dua atau lebih macam

kebutuhan atau tujuan.

3) Tekanan

Tekanan dapat menimbulkan masalah penyesuaian. Tekanan sehari-

hari biarpun kecil, tetapi apabila bertumpuk-tumpuk dan berlangsung

lama (stresor jangka panjang), akan menimbulkan stres yang hebat.

4) Krisis

Keadaan seperti ini dikarenakan stresor mendadak dan besar yang

menimbulkan stres pada seorang individu atau pun suatu kelompok,

misalnya: kematian, kecelakaan, penyakit yang memerlukan operasi,

masuk sekolah untuk pertama kali.

g. DASS (Depression Anxiety and Stress Scale)

DASS adalah kuesioner 42 item yang dirancang untuk mengukur

keadaan-keadaan depresi, kegelisahan dan stress. Masing-masing tiga

skala tersebut mengandung 14 item, yang dibagi ke dalam subskala terdiri

dari 2-5 item dengan kandungan yang serupa. Skala Depresi mengukur

dysphoria, hopelessness (keputusasaan), devaluasi kehidupan, self-

Page 10: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

depreciation (pendepresiasian diri sendiri), kurangnya minat/keterlibatan,

anhedonia, dan inertia (kelesuan). Skala Kegelisahan menilai

pembangkitan otonom, efek otot tulang, kegelisahan situasional, dan

pengalaman subyektif terhadap efek kegelisahan. Skala Stress (item-item)

adalah sensitive sampai tingkat-tingat pembangkitan non-spesifik kronis.

Skala ini menilai kesulitan untuk tenang atau santai, pembangkitan

kegelisahan (nervous arousal), dan mudah tersinggung/gelisah

(upset/agitated), mudah marah/overreaktif, dan tidak sabaran. Para

responden diminta menggunakan skala-skala keparahan/frekwensi 4-poin

untuk menilai sejauh mana mereka telah mengalami masing-masing

keadaan selama minggu yang lalu. (http://www.aadan.co.cc/konsep

cemas, stress dan adaptasi.htm)

Penilaian depresi, kegelisahan dan stress dihitung dengan

menjumlah skor-skor untuk item-item yang relevan. Item-item skala

depresi adalah 3, 5, 10, 13, 16, 17, 21, 24, 26, 31, 34, 37, 38, 42. Item

skala kegelisahan adalah 2, 4, 7, 9, 15, 19, 20, 23, 25, 28, 30, 36, 41, 41.

Item-item skala stress adalah 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22, 27, 29, 32, 33, 35,

39. Untuk scoring masing-masing responden,skor pada masing-masing

subskala, kemudian dievaluasi seperti di severity-rating index (indeks

penilaian keparahan) di bawah ini.

Page 11: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tabel.1 skala DASS

Depresi Kegelisahan Stress

Normal 0 – 9 0 – 7 0 – 14

Ringan 10 – 13 8 – 9 15 – 18

Moderat (sedang) 14 – 20 10 – 14 19 – 25

Parah 21 – 27 15 – 19 26 – 33

Sangat Parah 28+ 20+ 34

2. Mekanisme Koping

a. Pengertian Koping

Kata koping berasal dari cope yang dapat diartikan sebagai

menghadapi, melawan, ataupun mengatasi, walaupun demikian belum ada

istilah dalam bahasa Indonesia yang tepat untuk mewakili istilah ini.

Pengetian koping hampir sama dengan penyesuaian (adjustment).

Penyesuaian mengandung pengertian yang lebih luas jika dibandingkan

dengan koping, yaitu semua reaksi terhadap tuntutan baik yang berasal

dari lingkungan maupun berasal dari dalam diri seseorang. Sedangkan

koping (coping behavior) dikhususkan pada bagaimana seseorang

mengatasi tuntutan yang menekan (Lazarus, 2005: 139)

Strategi koping merupakan usaha yang dilakukan individu

bertujuan untuk menyesuaikan diri dari tuntutan baik yang berasal dari

dalam diri individu dan luar diri individu yang dianggap batas

kemampuannya (Lazarus dalam Rostiana, 2003:50)

Solomon, dkk. (1998: 280) menyebutkan bahwa “strategi koping

adalah usaha yang dilakukan individu untuk menyeimbangkan emosi

Page 12: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dalam situasi yang penuh tekanan”. Koping dilakukan untuk memberikan

reaksi terhadap tekanan yang berfungsi untuk memecahkan, mengurangi,

dan menggantikan kondisi yang penuh tekanan. Koping dilakukan untuk

memberikan reaksi terhadap tekanan yang berfungsi untuk memecahkan,

mengurangi, dan menggantikan kondisi yang penuh tekanan.

Koping merupakan usaha yang dilakukan individu yang bertujuan

untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan dari dalam dan luar dirinya

yang dianggap diluar batas kemampuannya (Lazarus, 2005:139).

Koping dikonsepsikan sebagai proses yang dinamis. Individu

merubah secara konstan pikiran dan prilaku mereka dalam merespon

perubahan dalam penilaian terhadap kondisi stress dan tuntutan-tuntutan

dalam situasi tersebut (Cheng, 2001)

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa strategi

koping adalah usaha yang dilakukan individu yang bertujuan untuk

menyelesaikan tugas atau masalah yang sedang dialami sehingga individu

tidak lagi merasa tertekan dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan

yang terjadi.

b. Bentuk-bentuk Strategi Koping

Lazarus dan Folkman (2005: 338) membedakan strategi koping

menjadi dua, yaitu:

Page 13: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

1) Strategi menghadapi masalah yang berorientasi pada masalah (SMM-

M).

Merupakan usaha individu untuk mengurangi atau

menghilangkan stres yang dirasakanya dengan cara menghadapi

masalah yang menjadi penyebab timbulnya stress secara langsung

biasa dikenal dengan istilah problem focused coping.

Bentuk strategi koping in adalah:

a) Kehati-hatian, yaitu individu memikirkan dan mempertimbangkan

secara matang beberapa alternatif pemecahan dengan oranag lain

tentang masalah yang dihadapinya.

b) Tindakan Instrumental, meliputi tindakan yang ditujukan untuk

menyelesaikan masalah secara langsung serta menyusun rencana-

rencana apa yang dilakukan.

c) Negosiasi, meliputi usaha yang sedang ditujukkan kepada orang

lain yang terlibat atau yang menjadi penyebab atas masalah yang

sedang dihadapinya untuk serta memikirkan atau menyelesaikan

masalah.

Menurut Pestanjee (2003: 13), strategi koping yang paling

sering digunakan ada 2 yaitu:

a) Pendekatan (approach), yaitu usaha aktif menghadapi masalah dan

menyelesaikan sehingga tidak lagi menekan individu.

b) Menghindar (avoidance), yaitu usaha untuk mengurangi

ketegangan dan menghindar dari masalah, individu yang

Page 14: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

menggunakan stratergi ini akan menunjukkan reaksi psikis, yaitu

stress dari pada individu yang menggunakan pendekatan sebagai

strategi koping

2) Strategi menghadapi masalah yang berorientasi pada emosi (SMME)

Merupakan usaha yang dilakukan individu untuk mengurangi

atau menghilangkan stress yang dirasakanya tidak menghadapi

masalahnya secara langsung, emosi dan untuk mempertahakan

keseimbangan efeksinya dikenal dengan istilah emotion focused

coping.

Tingkah laku koping yang berorientasi pada emosi antara lain:

a) Pelarian dari masalah, yaitu menghindari masalah dengan cara

berkhayal atau membayangkan seandainya berada pada situasi

yang menyenangkan.

b) Menyalahkan diri sendiri, yaitu suatu tindakan pasif berlangsung

dalam batin, individu cenderung untuk menyalahkan dan

menghukum diri sendiri serta menyesal dengan apa yang telah

terjadi.

c) Pengurangan beban masalah, yaitu usaha untuk menolak,

merenungkan sesuatu masalah dan bertindak seolah-olah tidak

terjadi apa-apa.

d) Pencarian arti, yaitu usaha untuk menemukan kepercayaan baru

atau suatu yang penting dari kehidupan.

Page 15: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Starategi koping menurut Pareek (Pestanjee, 2003: 14)

a) Impunitive, individu menganggap bahwa tidak ada lagi yang

dapat menghadapi tekanan luar.

b) Intro punitive, yaitu tindakan menyalahkan diri sendiri untuk

mengatasi masalah yang terjadi.

c) Exstra punitive, yaitu individu melakukan tindakan agresi untuk

mengatasi masalah yang dihadapi.

d) Pefensife, individu melakukan pengingkaran atau rasionalaisasi

ketika menghadapi masalah.

e) Impersitive, individu merasa optimis bahwa waktu akan

menyelesaikan masalah dan keadaan akan membaik kembali.

f) Intro persitive, individu percaya bahwa harus bertindak sendiri

untuk mengatasi masalah.

g) Intra persitive, individu menghadapi orang lain akan membantu

menyelesaikan masalahnya.

Strategi koping yang berfokus pada emosi termasuk penolakan,

karena tekanan atau merasa bingung dapat di hindari dengan memikirkan

hal-hal yang nyata, melakukan aktivitas, mencari kesibukan, melakukan

sesuatu yang berkonsentrasi pada apa yang dilakukan. Strategi koping

yang berfokus pada emosi juga bisa dihindari dengan memikirkan

harapan-harapan yang diinginkan, selalu mencoba untuk berfikir ulang

apa yang telah terjadi. Strategi ini adalah yang paling mudah untuk

menghindari diri dari rasa sakit dan putus asa, dan srategi koping yang

berfokus pada masalah dapat dilakukan dengan:

Page 16: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

a) Mengubah gaya hidup. Problem focused coping adalah penting dalam

kehidupan individu selama masalah-masalah itu merupakan bagian

dalam hidupnya dan adanya usaha untuk menyelesaikanya.

b) Mencari informasi, langkah pertama mencari informasi tentang

masalah yang dipercaya sehingga akan memberikan masukan dan akan

memudahkan dalam menyelesaikan masalah

c. Aspek-aspek strategi koping

Carver (2005: 270) menyebutkan aspek-aspek stategi koping antara

lain:

1) Keaktifan diri, suatu tindakan untuk mencoba menghilangkan atau

mengelabui penyebab stress atau memperbaiki akibatnya dengan cara

tidak langsung.

2) Perencanaan, memikirkan tentang bagaimana mengetasi penyebab

stress antara lain dengan membuat strategi untuk bertindak,

memikirkan tentang langkah upaya yang perlu diambil dalam

menangani suatu masalah.

3) Kontrol diri, individu membatasi keterlibatanya dalam aktivitas

kompetisi atau persaingan dan tidak bertinak terburu-buru.

4) Mencari dukungan sosial, mencari pertolongan, informasi, dukungan

moral simpati atau pengertian.

5) Mengingkari, pengingkaran terhadap suatu masalah.

6) Penerimaan, suatu yang penuh dengan stress dan keadaan yang

memaksanya untuk mengatasi masalah tersebut.

Page 17: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

7) Religiusitas, sikap individu menenangkan dan menyelesaikan masalah

secara keagamaan.

Aspek-aspek strategi koping menurut Folkman dan Lazarus (dalam

Anam, dkk 2005: 340):

1) Seeking social support, mencoba untuk memperoleh informasi atau

dukungan secara emosional.

2) Distancing, mengeluarkan upaya kognitif untuk melepaskan diri dari

masalah atau membuat sebuah harapan positif.

3) Escape avoidance, mengkhayal mengenai situasi atau melakukan

tindakan menghindar dari situasi yang tidak menyenangkan.

4) Self control, mencoba untuk mengatur perasaan diri sendiri atau

tindakan dalam hubunganya untuk menyelesaika masalah.

5) Accepting responsibility, menerima untuk menjalani masalah yang

dihadapi sementara mencoba untuk memikirkan jalan keluarnya.

6) Positive reaprasial, mencoba untuk membuat suatu arti positif dari

situasi dalam masa perkembangan kepribadian, kadang-kadang dengan

sifat rerigius.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

strategi koping adalah usaha yang dilakukan individu dalam mengatasi

masalah yang dialami dengan mengoptimalkan potensi diri (keaktifan,

perencanaan, kontrol diri, pengingkaran, distancing, escape avoidance,

self control, dan accepting responsibility), mengoptimalkan peran

lingkungan (mencari dukungan sosial dan seeking social support) serta

usaha yang bersifat religious (positive reoprasial).

Page 18: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi koping.

Mu’tadin (dalam Agung, 2008: 23) menyebutkan strategi koping

yang dilakukan oleh individu untuk menangani situasi yang mengandung

tekanan ditentukan oleh :

1) Kesehatan fisik, merupakan hal yang penting karena selama dalam usaha

mengatasi sters individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup

besar.

2) Keyakinnan atau pandangan positif, keyakinan menjadi sumber daya

psikologis seperti exsternal locus of control yang mengarahkan individu

pada penilaian ketidakberdayaan (helpness) yang akan menurunkan

kemampuan stategi koping tipe problem focused coping.

3) Keterampilan memecahkan masalah, meliputi kemampuan untuk

mencari info, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan

tujuan untuk menghasilkan alternative tindakan kemudian

mempertimbangkan alternative tersebut sehubungan dengan hasil yang

ingin dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan

melakukan suatu tindakan yang tepat.

4) Ketrampilan sosial, meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan

bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial

yang berlaku di masyarakat.

5) Dukungan sosial, meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan info dan

emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota

keluarga lain, saudara teman dan lingkungan masyarakat sekitar.

Page 19: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

6) Materi, meliputi sumber daya berupa uang, barang-barang atau layanan

yang biasanya dapat dibeli.

Beberapa peneliti menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi

koping yaitu:

1) Usia

Menurut Garmezy dan Rutter penggunaan koping akan berbeda

untuk setiap tingkatan usia, penelitian yang dilakukan oleh folkman,

dkk menunjukkan bahwa pada usia muda akan mengggunakan problem

focused coping, sedangkan pada usia tua akan menggunakan emotion

focused coping. hal ini disebabkan pada orang yang lebih tua memiliki

anggapan bahwa dirinya tidak mampu melakukan perubahan terhadap

masalah yang dihadapi sehingga akan bereaksi dengan mengatur

emosinya dari pada pemecahhan masalah.

2) Jenis kelamin

Secara umum respon-respon koping antara pria dn wanita hampir

sama, tapi wanita lebih lemah atau lebih sering menggunakan

penyaluran emosi dari pada pria (Patnani, 2004: 42)

3) Individu yang memiliki kesehatan mental yang buruk

Individu yang demikian kurang efektif dalam memilih strategi

menghadapi tekanan. Fakta ini diperkuat dengan hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa orang depresi mempunyai tekanan yang berbeda

dengan orang yang non depresi.

Page 20: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Berdasarkan uarian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi strategi koping antara lain: faktor internal (usia, jenis

kelamin, kesehatan fisik dan mental, keyakinan atau pandangan positif,

ketrampilan memecahkan masalah, ketrampilan sosial serta materi) dan

faktor eksternal yaitu dukungan sosial.

3. Stres pada Mahasiswa

a. Pengertian Stres pada Mahasiswa

Sarafino (2004) menyatakan bahwa stres adalah kondisi yang

disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan, persepsi

menimbulkan jarak antara tuntutan-tuntutan, berasal dari situasi yang

bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang. Stres

muncul sebagai akibat dari adanya tuntutan yang melebihi kemampuan

individu untuk memenuhinya. Seseorang yang tidak bisa memenuhi

tuntutan kebutuhan, akan merasakan suatu kondisi ketegangan dalam diri.

Ketegangan yang berlangsung lama dan tidak ada penyelesaian, akan

berkembang menjadi stres. Senada dengan pengertian diatas Bishop (2002)

menyatakan bahwa stres adalah interaksi antara individu dengan

lingkungan, menimbulkan suatu tekanan dalam diri individu akibat adanya

suatu tuntutan yang melebihi batas kemampuan individu untuk

menghadapinya dan memberikan respon fisik maupun psikis terhadap

tuntutan yang dipersepsi. Pengertian ini menekankan adanya tuntutan pada

diri seseorang yang melebihi kemampuannya, dan adanya proses persepsi

yang dilakukan oleh individu terhadap kejadian atau hal di lingkungan

yang menjadi sumber stres.

Page 21: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Skripsi merupakan salah satu bentuk penelitian ilmiah. Pada

hakikatnya, penelitian ilmiah adalah proses kreatif seorang peneliti dalam

menjawab fenomena yang dialaminya (Nurastuti, 2006). Bentuk tulisan

yang berjenis penelitian harus berbeda dengan bentuk tulisan lainnya.

Setidaknya ada unsur-unsur berfikir ilmiah. Jhon Dewey dalam Subana &

Sudrajat, (2005) menyatakan, dalam tulisan yang berbentuk penelitian

ilmiah, peneliti harus dapat mengungkapkan adanya persoalan dan

permasalahan yang diungkap melalui hipotesis. Adanya informasi, fakta,

bukti, dan data yang dapat dianalisis dan diakhiri oleh kesimpulan serta

implikasinya.

b. Aspek-aspek Stres pada Mahasiswa

Aspek-aspek stres menurut Sarafino (2004) ada dua, yaitu:

1) Aspek Biologis

Aspek biologis dari stres berupa gejala fisik. Gejala fisik dari stres

yang dialami individu antara lain: sakit kepala, gangguan tidur,

gangguan pencernaan, gangguan makan, gangguan kulit dan produksi

keringat yang berlebihan.

2) Aspek Psikologis

Aspek psikologis stres berupa gejala psikis. Gejala psikis dari stres

antara lain:

a) Gejala Kognisi

Kondisi stres dapat mengganggu proses pikir individu. Individu

yang mengalami stres cendrung mengalami gangguan daya ingat,

perhatian dan konsentrasi.

Page 22: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b) Gejala Emosi

Kondisi stres dapat mengganggu kestabilan emosi individu.

Individu yang mengalami stres akan menunjukkan gejala mudah

marah, kecemasan yang berlebihan terhadap segala sesuatu,

merasa sedih dan depresi.

c) Gejala Tingkah Laku

Kondisi stres dapat mempengaruhi tingkah laku sehari-hari yang

cendrung negatif sehingga menimbulkan masalah dalam hubungan

interpersonal.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stres pada Mahasiswa

Menurut Smet (1994), faktor-faktor yang mempengaruhi stres antara lain:

1) Variabel dalam Diri Individu

Variabel dalam diri individu meliputi: umur, tahap kehidupan, jenis

kelamin, temperamen, faktor genetik, inteligensi, suku, kebudayaan,

status ekonomi.

2) Karakteristik Kepribadian

Karakteristik kepribadian meliputi: introvert-ekstrovert, stabilitas

emosi secara umum, kepribadian ketabahan, locus of control,

kekebalan, ketahanan.

3) Variabel Sosial-Kognitif

Variabel sosial-kognitif meliputi: dukungan sosial yang dirasakan,

jaringan sosial, dan kontrol pribadi yang dirasakan.

Page 23: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

4) Hubungan dengan Lingkungan Sosial

Hubungan dengan lingkungan sosial adalah dukungan sosial yang

diterima dan integrasi dalam hubungan interpersonal.

5) Strategi Koping

Strategi koping merupakan rangkaian respon yang melibatkan unsur-

unsur pemikiran untuk mengatasi permasalahan sehari-hari dan sumber

stres yang menyangkut tuntutan dan ancaman yang berasal dari

lingkungan sekitar.

Stres dalam penulisan skripsi adalah adanya perbedaan antara harapan

dan kenyataan pada mahasiswa dalam proses menyusun skripsi. Dalam

proses menyusun skripsi, ada beberapa hal dan faktor yang memicu

munculnya stres yang menyebabkan ketegangan dalam diri mahasiswa

yang bersangkutan. Maka faktor-faktor lain yang mempengaruhi stres pada

mahasiswa antara lain:

a. Faktor Internal Mahasiswa

1) Jenis Kelamin

Penelitian di Amerika Serikat menyatakan bahwa wanita cendrung

memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan pria. Secara

umum wanita mengalami stres 30% lebih tinggi dari pada pria.

2) Self Efficacy

Kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap materi-materi

perkuliahan yang telah dilalui menjadi salah satu sumber stres

internal. Hal ini dikarenakan mahasiswa tersebut kurang

Page 24: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

memberikan perhatian pada saat mengikuti kuliah. Sehingga pada

saat mereka mengerjakan skripsi, mahasiswa tersebut harus

kembali mengingat dan mempelajari kembali materi perkuliahan

dasar yang telah diajarkan selama proses perkuliahan sebelumnya.

Penguasaan metodologi juga termasuk dalam hal ini karena

metodologi penelitian merupakan salah satu mata kuliah prasyarat

skripsi.

3) Karakteristik Kepribadian Mahasiswa

Adanya perbedaan karakteristik kepribadian mahasiswa yang

sedang menyusun skripsi menyebabkan adanya perbedaan reaksi

terhadap sumber stres yang sama. Mahasiswa yang memiliki

kepribadian ketabahan memiliki daya tahan terhadap sumber stres

yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang tidak memiliki

kepribadian ketabahan.

4) Strategi Koping Mahasiswa

Strategi koping merupakan rangkaian respon yang melibatkan

unsur-unsur pemikiran untuk mengatasi permasalahan sehari-hari

dan sumber stres yang menyangkut tuntutan dan ancaman yang

berasal dari lingkungan sekitar. Strategi koping yang digunakan

oleh mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dalam menghadapi

stres, berpengaruh pada tingkat stresnya.

Page 25: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

5) Inteligensi

Mahasiswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang lebih tinggi

akan lebih tahan terhadap sumber stres dari pada mahasiswa yang

memiliki inteligensi rendah, karena tingkat intelegensi berkaitan

dengan penyesuaian diri. Mahasiswa yang memiliki inteligensi

yang tinggi cenderung lebih adaptif dalam menyesuaikan diri.

b. Faktor Eksternal Mahasiswa

1) Birokrasi Penelitian

Dalam menyusun sebuah penelitian, ada tahap-tahap dan persiapan

yang harus ikuti dan dilakukan oleh mahasiswa. Selain itu, saat

hendak melakukan penelitian dan pengambilan data, mahasiswa

harus mengikuti aturan yang berlaku di tempat penelitian. Setiap

tempat memiliki kebijakan sendiri. Ada tempat-tempat penelitian

yang memiliki aturan ketat dan rumit bagi mahasiswa yang

melakukan penelitian. Hal ini dapat memicu timbulnya stres dalam

diri mahasiswa yang hendak mengambil data untuk skripsi.

2) Status Sosial Ekonomi

Orang yang memiliki status ekonomi yang rendah cenderung

memiliki tingkat stres yang tinggi. Rendahnya pendapatan

menyebabkan adanya kesulitan ekonomi sehingga sering

menyebabkan tekanan dalam hidup.

Page 26: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3) Keterbatasan Sarana dan Prasarana

Keterbatasan sarana dan prasarana adalah timbulnya kesulitan

mencari bahan-bahan rujukan dalam penyusunan skripsi. Baha-

bahan rujukan tersebut dapat berupa jurnal, buku maupun literatur

lainnya yang dibutuhkan mahasiswa dalam proses penyusunan

skripsi. Selain itu keterbatasan dana untuk melakukan berbagai

kegiatan terkait skripsi juga merupakan hambatan tersendiri.

Fasilitas untuk penyusunan seperti komputer dan printer juga

merupakan sarana penting yang harus dipenuhi.

4) Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing merupakan salah satu faktor eksternal bagi

mahasiswa dalam proses penyusunan skripsi. Kesulitan untuk

mengatur jadwal bimbingan dengan dosen pembimbing menjadi

kendala dalam proses penulisan skripsi. Selain itu, pengembalian

hasil pemeriksaan atau revisi skripsi yang memakan waktu lama

pun menjadi stresor tersendiri bagi mahasiswa yang sedang

mengerjakan skripsi.

5) Beban Kerja atau Work Load

Beban kerja adalah tuntutan pekerjaan atau tugas yang diterima

seseorang dan dianggap sebagai suatu beban. Beban kerja

mempunyai dua pengertian yaitu: qualitative overload dan

quantitative overload. Qualitative overload mengarah pada

pengertian ketidakmampuan seseorang dalam menyelesaikan

Page 27: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

pekerjaannya (too difficult to do). Sedangkan quantitative overload

adalah keharusan mengerjakan terlalu banyak tugas dalam

keterbatasan waktu (too much to do).

6) Dukungan Sosial

Dukungan sosial penting bagi mahasiswa yang mengalami stres.

Adanya dukungan sosial akan memberikan peredam bagi stres

mahasiswa, sedangkan tidak adanya dukungan sosial akan

membuat mahasiswa relatif lebih rentan dibandingkan dengan

mahasiswa yang mendapatkan dukungan sosial.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang “Gambaran Stres dan Mekanisme Koping pada

Mahasiswa Semester VIII S-1 Keperawatan dalam Proses Penyusunan Skripsi di

USAHID Surakarta”, sepengetahuan penulis, penulis belum pernah menjumpai

penelitian seperti yang dilakukan penulis saat ini. Namun ada penelitian yang

sejenis antara lain:

1. Penelitian mengenai “Hubungan Mekanisme Koping Individu dengan

Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Seminar Proposal Mahasiswa USAHID

Surakarta” oleh Sri Winarni (2006). Persamaan penelitian ini sama-sama

meneliti mekanisme koping mahasiswa dan kesamaan juga terletak pada

lokasi penelitian. Perbedaan penelitian ini terletak pada jenis penelitiannya

yaitu kuantitatif noneksperimen dan menggunakan kuesioner sebagai

instrument penelitiannya, sedangkan jenis penelitian yang dilakukan peneliti

Page 28: tubuh terhadap stres diawali dengan adanya rangsangan …/Stres... · dan triiodotironin pada kelenjar tiroid hormon kortisol akan ... Macam-macam Stres ... kecelakaan, penyakit yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

yaitu kualitatif, menggunakan pedoman wawancara mendalam dan pedoman

Focus Group Discussion (FGD).

2. Penelitian mengenai “Hubungan Stressor Psikososial dengan Kecemasan pada

Mahasiswa semester VI dalam Menghadapi Penyusunan Proposal Karya Tulis

Ilmiah di Akademi Keperawatan” oleh Dwi Meirita Reslina (2007), penelitian

ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan

instrument yang digunakan yaitu kuesioner. Perbedaan penelitian ini terletak

pada lokasi penelitian, jenis penelitian yang dilakukan peneliti yaitu kualitatif,

menggunakan pedoman wawancara mendalam dan menggunakan instrument

penelitian Focus Group Discussion (FGD). Persamaan pada penelitian ini

sama-sama meneliti tentang stres mahasiswa.

C. Kerangka Penelitian

Gambar.2 Kerangka Konsep Penelitian

stres

Mekanisme koping

Adaptif

Maladaptif

Mahasiswa yang akan menghadapi

penyusunan tugas akhir, proposal dan

skripsi.

Rasa takut

Cemas

Gelisah

Depresi

Pusing

Jantung berdebar-debar

tertekan dan

Tidak semangat belajar.