Kortisol n Epinefrin

14
KORTISOL & EPINEFRIN Belbieh-Design™

description

a

Transcript of Kortisol n Epinefrin

Page 1: Kortisol n Epinefrin

KORTISOL & EPINEFRIN

Belbieh-Design™

Page 2: Kortisol n Epinefrin

APA YANG AKAN TERJADI ?STRESSSSS !!!!

Page 3: Kortisol n Epinefrin

Dr. Hans selye adalah orang pertama yang mengenali kesamaan respon terhadap berbagai rangsangan yang mengganggu, yang ia sebut sebagai syndrome adaptasi umum (general adaptation syndrome / general stress syndrome). Jika tubuh bertemu dengan stressor, tubuh akan mengaktifkan respon saraf dan hormon untuk melaksanakan tindakan-tindakan pertahanan untuk mengatasi keadaan darurat.

Page 4: Kortisol n Epinefrin

FASE STRESS

Alarm Stage, Pada fase ini individu secara fisiologis merasakan adanya ketidak beresan seperti jantungnya berdegup, keluar keringat dingin, muka pucat, leher tegang. Nadi bergerak cepat, dsb. Fase ini merupakan pertanda awal orang terkena stress.

Resistance Stage, Pada fase ini tubuh membuat mekanisme perlawanan pada stress, sebab pada tingkat tertentu, stress akan membahayakan. Tubuh dapat mengalami disfungsi, bila stress dibiarkan berlarut – larut. Selama masa perlawanan tersebut, tubuh harus cukup tersuplai oleh gizi yang seimbang, karena tubuh sedang melakukan kerja keras. Selama fase ini tubuh memperbaiki dirinya sendiri akibat sekresi adrenokortikal yang menurun.

Page 5: Kortisol n Epinefrin

FASE STRESS

Exhaustion Stage, Fase disaat orang sudah tak mampu

lagi melakukan perlawanan. Akibat yang parah bila

seseoran sampai pada fase inni adalah penyakit yang

dapat menyerang bagian – bagoan tubuh yang lemah.

Sudah mempengaruhi sistem organ, atau salah satu

organ menjadi tidak berfungsi yang menyebabkan

terjadinya stress yang kronis. Stress kronis ini dapat

mengganggu fungsi otak, saraf otonom, sistem

endokrin, dan sistem immune yang kita sebut sebagai

penyakit psikosomatis.

Page 6: Kortisol n Epinefrin

KORTISOL

Kortisol adalah hormon steroid dari golongan glukokortikoid yang umumnya diproduksi oleh sel di dalam zona fasikulata pada kelenjar adrenal sebagai respon terhadap stimulasi hormon ACTH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis.

Kortisol atau dikenal juga dengan glukokortikortropik hormon adalah kelompok hormon steroid yang disekresikan oleh kelenjar adrenal yang juga dipengaruhi oleh “hipotalamus”. Hipotalamus mensekresikan hormon pembebas kortikotropik yang akan merangsang melalui kelenjar hipofisis (pituitari). Selanjutya pituitary merespon perintah dari hipotalamus dengan mensekresikan hormon ACTH yang akan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan hormon-hormonnya salah satunya adalah kortisol.

Page 7: Kortisol n Epinefrin
Page 8: Kortisol n Epinefrin

KORTISOL

Kortisol mempunyai efek metabolik yaitu meningkatkan konsentrasi glukosa darah dengan menggunakan simpanan protein dan lemak.

Peran dari hormon kortisol adalah membantu tubuh untuk mengelola stres, mengkonversi protein menjadi glukosa untuk meningkatkan kadar gula darah dan bekerja sama secara erat dengan hormon insulin untuk menjaga kadar gula darah konstan. Kortisol meningkatkan deposisi glikogen hepatik dengan meningkatkan aktivitas enzim glikogen sintetase.

Page 9: Kortisol n Epinefrin

MEKANISME KERJA KORTISOL

Page 10: Kortisol n Epinefrin

MAKANISME KERJA KORTISOL

Kortisol berfungsi untuk meningkatkan kadar glukosa di dalam tubuh dengan membantu mobilisasi glukagon dari pankreas, serta meningkatkan metabolisme pembentukan glukosa dari bahan non-karbohidrat (lemak dan protein).

Dalam kondisi yang mencekam (stress), tubuh cenderung memiliki laju metabolisme yang tinggi, oleh karena itu dibutuhkan begitu banyak glukosa sebagai bahan bakar pembentuk energi. Kortisol membantu penyediaan akan kebutuhan glukosa yang meningkat. Kortisol akan mempengaruhi sel–sel otot yang akan merangsang perombakan protein otot. Hasil perombkan ini dibawa menuju hati dan ginjal untuk dibentuk glukosa (oleh glukagon) lalu dibebaskan ke darah.

Kortisol dapat menghabiskan gula cadangan dari dalam sel otot termasuk senyawa non karbohidrat untuk diubah menjadi glukosa, namun dengan demikian kadar glukosa darah meningkat.

Page 11: Kortisol n Epinefrin

EPINEFRIN

Epinefrin merupakan hormon yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal yang memainkan peran penting dalam respon ‘fight to fight’ dari tubuh dalam kasus situasi darurat. Epinefrin, juga dikenal sebagai adrenalin.

Fungsi hormon ini mengatur metabolisme glukosa terutama disaat stres. Hormon epinefrin timbul sebagai stimulasi otak, menjadi waswas dan siaga. Dan secara tidak langsung akan membuat indra kita menjadi lebih sensitif untuk bereaksi. Stres dapat meningkatkan produksi kelenjar atau hormon epinefrin. Peningkatan hormon ephineprin dengan tujuan untuk memobilisasi simpanan karbohidrat dan lemak serta meningkatkan kadar glukosa dan asam lemak darah

Page 12: Kortisol n Epinefrin
Page 13: Kortisol n Epinefrin

MEKANISME KERJA EFINEFRIN

Page 14: Kortisol n Epinefrin