PERBAIKAN KULIT

Kulit mempunyai kapasitas perbaikan yang baik, dimana penting dalam exposed and easily damage organ. Proses perbaikan kulit ini terjadi baik melalui pembedahan dan juga tidak disengaja.

Skin has a good capacity for repair, which is important in this exposed and easily damaged organ. The process of cutaneous wound healing, whether initiated surgically or accidentally, involves several overlapping stages that vary in duration with the size of the wound (Figure 18–20). In the first phase blood from cut vessels coagulates in the wound, releasing polypeptide growth factors and chemokines from the disintegrating platelets.

Neutrophils and macrophages undergo diapedesis locally and remove bacteria and debris from the wound. Th ese are major events of infl ammation that typically lasts 2 to 3 days. Before this phase is completed, epithelialization begins as cells of the epidermal basal layer remove their desmosomes and hemidesmosomes and migrate laterally beneath the bloodclot that becomes an increasingly desiccated eschar, or scab. If much epidermis has been lost, new cells may migrate from the bulge region of surviving hair follicles.

Growth of epidermal cells and fi broblasts is stimulated by several diff erent growth factors released from macrophages and other cells and from their binding sites in ECM proteoglycans.

Matrix metalloproteinases and other proteases from the migrating cells and macrophages facilitate cell migration. Proliferating fi broblasts and newly sprouted capillaries produce new collagen-rich, well-vascularized tissue in the dermis called granulation tissue , which gradually replaces the blood clot ( Figure 18–20 ). In the fi nal stage the epidermis reestablishes continuity but has lost the ability to form new hair or glands. Th e granulation tissue undergoes remodeling and a more normal vasculature is reestablished. Collagen bundles and fi broblasts in this new connective tissue are at least initially much more abundant and disorganized than in uninjured skin,producing scar tissue at the wound site.

Kulit yang baik memiliki kapasitas untuk perbaikan , yang penting dalam hal ini organ terbuka dan mudah rusak .Proses penyembuhan luka kulit , apakah memulai pembedahan atau tidak sengaja , melibatkan beberapa tahapan yang tumpang tindih dengan durasi yang bervariasi dalam ukuran yang terluka 20 ) � ( gambar 18 .Di tahap pertama dipotong menggumpal di pembuluh darah dari luka , dan polipeptida yang melepaskan faktor pertumbuhan trombosit chemokines dari disintegrasi .Makrofaga dan neutrofil menjalani diapedesis lokal dan menghilangkan bakteri dan sisa-sisa dari luka .Ese ini adalah acara besar dari infl ammation yang biasanya berlangsung selama 2 hingga 3 hari .Sebelum tahap ini selesai , epithelialization dimulai sebagai sel-sel epidermis dan lapisan basal mereka menghapus desmosomes hemidesmosomes lateral di bawah dan menjadi bekuan darah yang menjadi eschar yang semakin kering , atau keropeng .Jika banyak epidermis telah hilang , sel-sel baru yang menonjol dapat bermigrasi dari daerah folikel rambut yang masih hidup . Pertumbuhan sel epidermal dan fi broblasts dirangsang oleh beberapa diff erent faktor pertumbuhan dilepaskan dari makrofaga dan sel-sel lain dari mereka dan mengikat tempat di proteoglycans. Ecm

Matriks metalloproteinases dan protease lain dari migrasi sel dan makrofaga memfasilitasi migrasi sel.Proliferating fi broblasts dan yang baru tumbuh kapiler menghasilkan collagen-rich, baru well-vascularized jaringan dalam dermis disebut jaringan granulasi, yang secara bertahap menggantikan darah beku ( gambar 18 � � � 20 ).Di fi nal tahapan epidermis reestablishes kontinuitas tapi telah kehilangan kemampuan untuk membentuk rambut baru atau kelenjar.Th e jaringan granulasi mengalami renovasi dan yang lebih normal adalah vasculature reestablished.Kolagen kumpulan dan fi broblasts di ini jaringan ikat baru yang setidaknya pada awalnya jauh lebih berlimpah dan tidak terorganisir daripada di kulit terluka, memproduksi jaringan parut di luka situs

Perbaikan Kulit

Kulit memiliki kapasitas repair yang baik, karena organ ini merupakan organ terbuka dan mudah rusak. Proses repair kulit dapat dimulai dengan pembedahan atau dengan secara tidak disengaja. Proses perbaikan kulit, melibatkan beberapa tahap. Tahap pertama darah yang keluar melalui kapiler darah mengalami penggumpalan pada daerah luka dan polipeptida factor pertumbuhan dikeluarkan besama engan kimokinin dari penggabungan trombosit. Neutrofil dan makrofag mebgalami diapedesis dan menghilangkan bakteri dan sisa dri luka. Fase ini merupakan fase penting dari inflamasi yang terjadi selama 2-3 hari. Sebelum tahap ini selesai, proses epitelisasi dimulai sebagai sel epidermis dan lapisan basal dan menghillangkan desmosomes hemidesmosomes lateral dan menjadi bekuan darah yang semakin kering.. Jika sel epidermis banyak yang hilang, sel sel baru dapat berpindah dari daerah menonjol tempat folikel rambut yang masih hidup. Pertumbuhan sel epidermal dan fibroblast dirangsang oleh beberapa factor pertumbuhan yang berbeda yang dikeluarkan oleh makrofag dan sel sel lainlalu mengikat dari perlekatan ECM Proteoglican. Matrix metalloproteinase dan protease lain yang berasal dari sel yang berpindah dan makrofag yang memfasilitasi perpindahan sel. Proliferasi fibroblast dan kapiler yang baru menghasilkan Collagen-rich, vaskularisasi ajringan yang baik pada dermis disebut Granulasi Jaringan, yang bertahap menggantikan bekuan darah. Pada tahap akhir, epidermis memperlihatkan kelanjutan pertumbuhan namun khilangan kemampuan membetuk rambut yang baru dan kelenjar baru. Jaringan yang bergranulasi mengalami remodeling dan sirkulasi darah menjadi normal. Berkas kolagen dan fibroblast di jaringan ikat baru yang lebih berlimpah dan tidak terorganisir daripada daerah kulit terlika, dan memproduksi jaringan parut di bagian luka.

In the fi nal stage the epidermis reestablishes continuity but has lost the ability to form new hair or glands. Th e granulation tissue undergoes remodeling and a more normal vasculature is reestablished. Collagen bundles and fi broblasts in this new connective tissue are at least initially much more abundant and disorganized than in uninjured skin,producing scar tissue at the wound site.