TINJAUAN TEORI

21
TINJAUAN TEORI A. Kehamilan 1. Definisi Kehamilan Kehamilan adalah masa dimulainya dari kontrasepsi sampai janin lahir, lama hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari pertama haid berakhir (Sarwono, 1999). 2. Proses Terjadinya Kehamilan - Ovulasi pelepasan ovum - Terjadi migrasi pelepasan spermatozoa dan ovum - Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot - Terjadi niclasi (implontasi) pada uterus - Pembentukan plasenta - Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiota, yang mengandung persediaan nutrisi. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafasi ditengah sitoplasma yang disebut vitellus. Dalam perjalanan korona radiotamakin berkurang pada zona pelusida, nutrisi dialirkan ke dalam vitellus, melalui saluran pada zona pelusida. Konsepsi terjadi di pars ampularis tuba, ovum yang dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Dalam kavum uteri terjadi “Proses Kapasitasi”. Pelepasan sebagian dari lipoprotein

Transcript of TINJAUAN TEORI

Page 1: TINJAUAN TEORI

TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimulainya dari kontrasepsi sampai janin lahir, lama

hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari pertama haid

berakhir (Sarwono, 1999).

2. Proses Terjadinya Kehamilan

- Ovulasi pelepasan ovum

- Terjadi migrasi pelepasan spermatozoa dan ovum

- Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot

- Terjadi niclasi (implontasi) pada uterus

- Pembentukan plasenta

- Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiota,

yang mengandung persediaan nutrisi. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafasi

ditengah sitoplasma yang disebut vitellus. Dalam perjalanan korona radiotamakin

berkurang pada zona pelusida, nutrisi dialirkan ke dalam vitellus, melalui saluran pada

zona pelusida. Konsepsi terjadi di pars ampularis tuba, ovum yang dibuahi setelah 12

jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis

servikalis dengan kekuatan sendiri. Dalam kavum uteri terjadi “Proses Kapasitasi”.

Pelepasan sebagian dari lipoprotein sehingga mampu mengadakan fertilisasi,

spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba. Spermatozoa akan mengelilingi

ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona radiota dan zona pelusida dengan

proses enzimatik : hialurodinase. Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum,

setelah kepala spermatozoa masuk kedalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal diluar.

Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan membentuk zigot, setelah bebrapa

jam telah mampu membelah dirinya menjadi 2, 4, 6, 8, ……….. (sekelompok sel yang

menyerupai buah murbai), setelah membelah yang paling akhir : Blastula. Blastula

akan masuk kedalam desidua menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan

menutup kembali (nidasi). Perkembangan keturunan dan implantasi sampai 8 minggu

setelah konsepsi. Hasil konsepsi disebut janin.

Page 2: TINJAUAN TEORI

3. Tanda Kehamilan

a. Tanda Dugaan Hamil

Amonorea (terlambat dating bulan)

- Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel

degraff dan ovulasi.

- Mengetahui tanggal haid terakhir.

Mual (nausea) dan Muntah (emesis)

- Pengaruh esterogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung

yang berlebihan.

- Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari (morning sickness).

- Akibat mual muntah nafsu makan berkurang.

Ngidam

Pingsan

Payudara tegang

- Pengaruh esterogen – progesteron.

- Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil

pertama.

Sering miksi

- Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.

Konstipasi/ Obstipasi

- Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan

susah buang air besar.

Pigmentasi kulit (cloasma gravidarum)

Varises/ penampakan pembuluh darah vena

b. Tanda Kemungkinan Hamil

Amenorea

Mual dan muntah

Tanda – tanda yang dijumpai pada saat pemeriksaan :

- Tanda hegar

- Tanda ckedwicks

- Tanda piscaseck

- Kontraksi Braxton hicks

Page 3: TINJAUAN TEORI

Pemeriksaan tes bilogis kehamilan positif (kemungkinan palsu)

c. Tanda Pasti Hamil

Gerakan janin pada rahim : teraba gerakan janin, teraba bagian – bagian

janin.

Denyut jantung janin : didengar dengan Doppler/ funanduscope, dilihat

dengan USG.

B. Antenatal Care (ANC)

1. Definisi

Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditunjukan

pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sebagai batasan

pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan

kesehatan mental dan fungsi ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala

nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

Untuk mendeteksi adanya komplikasi dan penyulit selama kehamilan dan

persalinan tenaga kesehatan menggunakan alat skrinning, yaitu Kartu Skor “Poedji

Rochjati” (KSPR) dan Kartu Perkiraan Persalinan “Soedarto” (KSPR). Tujuan

skrinning adalah untuk menjaring, menemukan dan mengenal ibu hamil yang

mempunyai faktor resiko yaitu ibu resiko tinhhi.

2. Tujuan Asuhan Antenatal

a. Tujuan Umum

Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama

kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

b. Tujuan Khusus

- Mengenali dan menangani penyulit – penyulit yang mungkin dijumpai dalam

kehamilan, persalinan dan nifas.

- Mengenali dan mengobati penyakit – penyakit yang mnungkin diderita sedini

mungkin.

- Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.

- Memberikan nasehat – nasehat tentang cara hidup sehari – hari dan keluarga

berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laklusi.

Page 4: TINJAUAN TEORI

3. Kebijakan Program

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama

kehamilan :

- 1 x pada trimester I

- 1 x pada trimester II

- 2 x pada trimester III

Sedangkan frekuensi antenatal adalah :

- Umur kehamilan 1 – 4 bulan tiap 4 minggu

- Umur kehamilan 5 – 7 bulan tiap 3 minggu

- Umur kehamilan 8 – 9 bulan tiap 2 minggu

- Umur kehamilan 9 – 10 bulan tiap 1 minggu

Memperhatikan batas dan tujuan pengawasan antenatal, maka jadwal

pemeriksaan adalah sebagai berikut :

a. Pemeriksaan Pertama

Dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid

b. Pemeriksaan Ulang

1. Setiap bulan sampai umur hamil 6 – 7 bulan

2. Setiap 2 minggu sampai umur hamil 8 bulan

3. Setiap 1 minggu sampai terjadi persalinan

c. Pemeriksaan Khusus

Dilakukan bila terdapat keluhan – keluhan tertentu

Jadwal kunjungan ulang :

a) Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk :

1. Penapisan dan pengobatan anemia

2. Perencanaan persalinan

3. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya

b) Kunjungan II (24 – 28 minggu) dan Kunjungan III (32 minggu) dilakukan untuk :

1. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya

2. Penapisan pre – eklamsia, gemelii, infeksi alat reproduksi dan saluran

perkemihan.

3. mengulang perencanaan persalinan

Page 5: TINJAUAN TEORI

c) Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir)

1. Sama seperti kunjungan II dan III

2. Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi

3. Memantapkan rencana persalinan

4. Mengenali tanda – tanda persalinan

Pelayanan/ asuhan standar minimal termasuk 7T :

- Timbang BB

- Tensi darah

- Tinggi badan

- Suntik TT

- Tablet Fe, minimal 90 tablet selama hamil

- Tes PMS

- Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

4. Tehnik Pemeriksaan Palpasi Kehamilan

Pemeriksaan palpasi terdiri dari :

Cara melakukan pemeriksaan palpasi (periksa raba) menurut Leopold yang terdiri dari

4 bagian :

Leopold I :

Tujuan : - Menentukan tinggi fundus uteri sehingga dapat diramalkan UK

- Menentukan bagian apa yang terdapat dalam fundus

- Meraba konsistensi rahim

Cara : - Kaki px dibengkokkan pada lutut dan paha

- Pemeriksa berdiri disebelah kanan px, menghadap ke muka px

- Rahim dibawa ketengah

- Tingginya fundus uteri ditentukan

- Tentukan bagian atas yang terdapat dalam fundus

Sifat kepala keras, bundar, melenting

Sifat bokong lunak, kurang bundar, kurang melenting, pada letak

lintang fundus uteri kosong.

Tinggi fundus uteri sebelum bulan ketiga (< 12 minggu) belum dapat diraba dari luar.

Page 6: TINJAUAN TEORI

Hubungan usia kehamilan dengan tinggi fundus uteri :

Umur Hamil Tinggi Fundus Uteri

12 minggu 3 jari atas symphisis

16 minggu Pertengahan antara pusat – Symphisis

20 minggu 3 jari bawah pusat

24 minggu Setinggi pusat

28 minggu 3 jari atas pusat

32 minggu Pertengahan pusat – prosesus xyphoid

36 minggu 3 jari bawah prosesus xyphoid

40 minggu Pertengahan pusat - prosesus xyphoid

Leopold II

Tujuan : - Menentukan dimana letak punggung anak

- Menentukan dimana letak bagian – bagian kecil

Cara : - Posisi px dan pemeriksa tetap

- Kedua tangan pindah kesamping

- Tentukan dimana punggung anak

- Kadang – kadang disamping teraba kepala atau bokong pada letak

lintang

Sifat punggung : Teraba rata dengan tulang iga seperti papan cuci.

Leopold III

Tujuan : Menentukan seberapa jauh bagian bawah masuk kerongga panggul

Cara : - Pemeriksaan berubah sikapnya dengan melihat kearah kaki penderita,

kaki penderita diluruskan

- Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah

- Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk PAP, dan berapa

masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul

- Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah

dari kepala yang masih teraba dari luar, dan

a. Kedua tangan convergent, hanya bagian terkecil dari kepala turun

ke rongga panggul

b. Kedua tangan sejajar, separuh dari kepala masuk kedalam rongga

panggung

Page 7: TINJAUAN TEORI

c. Kedua tangan di vergent, bagian terbesar dari kepala masuk kedlam

rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati

PAP.

5. Pemeriksaan denyut jantung janin

Setelah punggung janin ditetapkan, diikuti dengan pemeriksaan DJJ :

1. Kaki ibu hamil diluruskan sehingga punggung janin lebih dekat dengan dinding

perut ibu.

2. Punctum maksimum denyut jantung janin ditetapkan disekitar scapula.

3. DJJ dihitung dengan cara menghitung : 5 detik pertama interval 5 detik selanjutnya

5 detik kedua interval 5 detik kemudian 5 detik ketiga. Jumlah hasil perhitungan,

kalikan 4. sehingga DJJ selama 1 menit ditetapkan, jumlah DJJ normal 120 – 140

x/menit.

Page 8: TINJAUAN TEORI

TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian

Tempat : Puskesmas No. Reg : 10678

Tanggal : 10 Februari 2010 Jam : 10.00 wib

A. Data Objektif

1. Biodata :

Nama Istri : Ny. “T” Nama Suami : Tn. “W”

Umur : 39 tahun Umur : 38 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia

Pendidikan : SMU Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru Pekerjaan : PNS

Penghasilan : ± 2.000.000/ bln Penghasilan : ± 2.500.000/ bln

Umur Kawin : 29 tahun Umur Kawin : 27 tahun

Kawin Ke : I Kawin Ke : I

Lama Kawin : 10 tahun Lama Kawin : 10 tahun

Alamat : Ds. “K” Alamat : Ds. “K”

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan giginya terasa sakit.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu mengatakan merasa giginya terasa sakit, sehingga ibu memutuskan untuk

pergi ke Puskesmas untuk memeriksakannya.

4. Riwayat Kesehatan yang Lalu

Ibu mengatakan dulu pernah dirawat di RS, karena menjalani operasi sesar

pada saat persalinan anak ke – 2 nya.

Page 9: TINJAUAN TEORI

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit

menular seperti hepatitis, TBC, TUV, dan menurun seperti hipertensi, Asma, dan

menahun seperti jantung, hipertensi, paru – paru.

6. Riwayat Kebidanan

a. Riwayat Haid

Menarche : Ibu mengatakan pada umur 15 tahun

Siklus : 21 – 28 hari

Lama : ± 7 hari

Jumlah : Hari 1 – 3 ganti pembalut 2 x 1 sehari

Warna : Hari 1 – 3 merah segar, 4 – 7 merah kecoklatan

Keluhan : Nyeri pinggang saat haid pertama

Konsistensi : Encer

Fluor albus : Warna putih, tidak berbau, tidak gatal

Kapan : -

b. Riwayat Kehamilan Sekarang

Hamil ke : 3 (tiga)

HPHT : 21 Juli 2009

UK : 28 April 2010

ANC :

TM I : 1x bidan

Keluhan : Mual, muntah, agak pusing

Terapi : Fe, kalk, vit C

Penyuluhan : Mual muntah pada kehamilan muda adalah hal

yang biasa, disarankan untuk makan sedikit tapi

sering.

TM II : 1x bidan

Keluhan : -

Terapi : Fe, kalk, vitamin C

Penyuluhan : Untuk menjaga kehamilannya dengan baik

TM III : 2x bidan

Keluhan : Ibu merasa sakit gigi

Terapi : Kalsium 2 x 1, kalk, vitamin C

Page 10: TINJAUAN TEORI

Penyuluhan : Ibu kekurangan kalsium sehingga giginya terasa

sakit, sehingga ibu mendapatklan resep dari

bidan yaitu kalsium berupa pil/ tablet.

TT : 2x

Gerakanan janin : Terasa pada UK 20 minggu

7. Riwayat KB

Ibu mengatakan menggunakan pil KB setelah kelahiran anak keduanya, ibu

mengeluh flek pada saat mengkonsumsi pil, sebagai dampak dari pil KB tersebut.

8. Pola Kebiasaan Sehari – hari

a. Pola Nutrisi

Makan, sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3x sehari dengan nasi, lauk

pauk, dan sayur. Kadang ibu ngemil pada saat santai.

Selama hamil : Ibu mengatakan makan kadang 4x sehari dengan nasi,

lauk pauk, sayur dan buah.

Minum : Ibu mengatakan minum ± 6 gelas sehari, selama hamil

ibu minum ± 7 gelas perhari sudah termasuk susu

untuk kehamilan.

b. Pola Eliminasi

BAB : Ibu mengatakan setiap pagi BAB dengan konsistensi lunak, bau khas,

selama hamil kadang susah BAB.

BAK : Ibu mengatakan 2x perhari BAK dengan konsistensi warna agak kuning,

bau khas urine, selama hamil ± 3x perhari.

c. Pola Aktivitas

Sebelum hamil : Ibu mengatakan bekerja yaitu mengajar disekolahan , setelah

pulang mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga.

Selama hamil : Ibu mengatakan bekerja yaitu mengajar disekolahan setelah

pulang langsung beristirahat.

d. Pola Istirahat

Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang jam 13.00 – 15.00 wib dan tidur

malam ± jam 20.00 – 04.00 wib

Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang jam 13.30 – 15.00 wib dan tidur

malam ± jam 21.00 – 04.00 wib

Page 11: TINJAUAN TEORI

e. Pola Seksual

Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual

Selama hamil : Ibu bmengatakan tidak nyaman melakukan hubungan seksual,

sehingga kadang melakukan hubungan seksual.

9. Keadaan Psikososial

Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya dan berharap bias lahir dengan

lancar dan keadaan sehat.

10. Keadaan Sosial Budaya

Ibu mengatakan dalam kebiasaan keluarganya masih ada acara 7 bulanan

kehamilan, tapi ibu tidak mengkonsumsi jamu – jamu.

B. Data Objektif

Keadaan umum : Baik TTV :

Kesadaran : Komposmentis TD : 100/60

TB : 153 N : 88x/ menit

BB sebelum hamil : 68 RR : 20x/ menit

BB saat hamil : 81 S : 36,5o C

LILA : 32 cm

Pemeriksaan Fisik :

a. Inspeksi

Muka : Tidak ada odeme, tidak pucat, tidak ada doasma gravidarum,

tidak sembab

Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret.

Mulut dan gigi : Bibir agak kering, terdapat caries, , lidah bersih, tidak ada

stomatitis

Telinga : Simetris, bersih, tidak ada secret

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakak

vena jugularis.

Mammae : Simetris, putting menonjol, hyperpigmentasi

Abdomen : Pembesaran perut sesuai UK, terdapat luka bekas SC, terdapat

linea nigra, terdapat strie livide.

Page 12: TINJAUAN TEORI

Axilla : Tidak ada benjolan

Genetalia : Bersih, tidak ada condiloma, tidak odeme, tidak ada varies.

Anus : Bersih, tidak ada varises, tidak ada hemoroid

Ekst. Atas : Tidak ada gangguan pergerakan

Ekst. Bawah : Tidak ada gangguan pergerakan, tidak ada varises

b. Palpasi

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakak

vena jugularis.

Axilla : Tidak ada pembesaran/ benjolan

Mamae : Tidak ada benjolan yang up normal, tidak ada nyeri tekan

Abdomen :

Leopld I : UK : 28 – 29 minggu, TFU : 3 jari atas pusat, teraba lunak,

tidak melenting, tidak keras.

Leopld II : Teraba sebelah kiri yaitu keras seperti papan/ punggung, dan

sebelah kanan terba bagian – bagian terkecil janin.

Leopold III : Teraba bagian terbawah janin yaitu keras, melenting, bulat yaitu

kepala.

Leopold IV : Divergen (belum masuk PAP)

Ekstremitas atas : Tidak ada nyeri tekan

Ekstremitas bawah : Tidak ada nyeri tekan

c. Auskultasi

Dada : Tidak ada suara tambahan

Abdomen : Bising usus normal, DJJ ada

d. Perkusi

Reflek Patella +

Pemeriksaan Penunjang

Urine :

Darah : Golongan darah B, Hb II

Page 13: TINJAUAN TEORI

Pemeriksaan Panggul Luar

Distansia spinarum : 25 cm

Distansia cristarum : 28 cm

Konjugata exsterna : 19 cm

Lingkar panggul : 80 cm

II. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan

Dx : Ny. “T” G3P2 0001 UK 28 mgg yang mengalami nyeri pada gigi

Ds : Ibu mengatakan giginya terasa sakit

Do : Pada pemeriksaan gigi (inspeksi) terdapat caries

KU : Baik

Keadaan : Composmentis

TTV : TD : 100/60

N : 88x/ menit

RR : 20x/ menit

S : 36,5o C

Masalah : Mengalami gangguan pada gigi

Ds : Ibu mengatakan gigi terasa nyeri/ sakit.

Do : Terdapat caries

III. Antisipasi Masalah Potensial

IV. Identifikasi kebutuhan Segera

V. Intervensi

Dx : Ny. “T” G3P2 0001 UK 28 mgg yang mengalami nyeri pada gigi

Tujuan : Setelah dilakukan assuhan ibu merasa nyeri pada gigi dapat berkurang

dan bias menjalani masa kehamilan dengan tenang.

Kriteria hasil : Gigi tidak terasa nyeri

Intervensi :

1. Lakukan pendekatan dengan komunikasi terapeutik

R/ supaya terjalin hubungan baik antara px dan bidan

2. Berikan kalsium tablet 3 x 1

R/ supaya kalsium ibu terpenuhi sehingga nyeri gigi akan berkurang.

3. Berikan penyuluhan tentang pentingnya kalsium pada masa hamil

Page 14: TINJAUAN TEORI

R/ Supaya klien mengetahui bagaimana pentingnya mengkonsumsi kalsium tablet,

karena px sering lupa untuk meminumnya.

4. Berikan penyuluhan untuk selalu menggosok gigi setelah makan.

R/ untuk menjaga kebersihan gigi.

VI. Implementasi

Tanggal : 10 AFebruari 2010 Jam : 10.05 wib

1. Melakukan pendekatan dengan komunikasi terapeutik

2. Memberikan kalsium tablet 3 x 1

3. Memebrikan penyuluhan tentang pentingnya kalsium pada masa hamil

4. Memberikan penyuluhan untuk selalu gosok gigi setelah makan.

VII. Evaluasi

Tanggal : 10 Februari Jam : 10.07 wib

S : Ibu mengatakan giginya terasa nyeri/ sakit

O : KU : baik

Keadaan : Composmentis

TTV : TD : 100/60

N : 88x/ menit

RR : 20x/ menit

S : 36,5o C

A : Ny. “T” G3P2 0001 UK 28 mgg yang mengalami nyeri pada gigi

P : Intervensi dilanjutkan

- Melakukan pendekatan dengan komunikasi terapeutik

- Memberikan kalsium tablet 3 x 1

- Memebrikan penyuluhan tentang pentingnya kalsium pada masa hamil

- Memberikan penyuluhan untuk selalu gosok gigi setelah makan.