Tinjauan Kepustakaan Laporan Stoikiometri

download Tinjauan Kepustakaan Laporan Stoikiometri

of 5

description

Stoikiometri

Transcript of Tinjauan Kepustakaan Laporan Stoikiometri

BAB IITINJAUAN KEPUSTAKAANReaksi kimia dapat diartikan pula sebagai suatu proses dimana zat-zat baru(hasil reaksi),yang disebut pereaksi.suatu reaski kimia ditandai dengan kejdian-kejadian fisis,seperti perubahan warna,perubahan suhu,terbentuknya endapan,dan adanya gelembung gas. Kemudian perkembangan zaman yang maju membuat analisis kimia melakukan penelitian menggunakan peralatan canggih dengan tujuan untuk membuktikan bahwa reaksi benar-benar terjadi. (Ralph H. Petrucci, 1987).

Reaksi kimia merupakan suatu proses yang menghasilkan senyawa kimia yang baru. Reaksi kimia dapat berupa reaksi dasar atau reaksi berkelanjutan (dipastikan melalui observasi sebuah eksperimen). Reaksi kimia yang dapat terdeteksi biasanya melibatkan beberapa entitas molekul, sebagaimana yang telah didefinisikan, tapi secara konsepsual juga dapat digunakan aturan yang hanya melibatkan satu entitas molekul saja.

Molalitas merupakan konsentrasi yang diekspresikan sebagai jumlah mol dalam mol zat terlarut dibagi dengan kilogram pelarutnya. Molaritas adalah jumlah dari mol zat terlarut yang larut dalam 1 liter larutan. Molar kelarutan adalah jumlah mol zat terlarut yang terlarut menghasilkan satu larutan jenuh. Mol adalah suatu jumlah senyawa yang melingkupi banyak bentuk zat seperti ion-ion, molekul-molekul, dan lain-lain, sebagai jumlah atom-atom yang secara tepat seperti 12 gram karbon. Jumlah molekul-molekul yang terkandung sama dengan 6,022 x 1023 (602,200,000,000,000,000,000,000), dikenal sebagai bilangan Avogadro. Oleh karenanya, suatu mol adalah segala sesuatu yang melibatkan bilangan Avogadro dalam jumlah zat tersebut. (Don Rittner, Dkk, 2005).Salah satu ciri terjadiinya perubahan reaksi adalah terbentuknya endapan. Pembentukan endapan ini juga erat kaitannya dengan harga Ksp. Harga Ksp suatu elektrolit berfungsi untuk meneliti atau memperhitungkan apakah elektrolit tersebut dapat larut atau mengendap dalam larutan. Kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjaid ialah :

1. Jika hasil kali konsentrasi ion-ion lebih kecil dari pada Ksp elektrolit ,maka larutan tersebut belum jenuh. Artinya elektrolit tersebut masih dapat larut dan masihg dapat ditambah.

2. Jika hasil kali konsentrasi ion-ion tepat sama dengan Ksp elektrolit ,maka larutan tepat jenuh . artinya elektrolit itu masih dapat larut tetapi tidak dapat ditambahkan lagi.

3. Jika hasil kali konsentrasi ion-ion lebih besar dari Ksp elektolit ,maka larutan kelewatan jenuh. Artinya elektrolit akan mengendap (Supriharti ningrum,2007 )Informasi kuantitas pertama mengenai masa atom berasal dari karya Dalton, Gay-Lussan, Lavoiser, Avogadro, dan Berzelius. Melalui observasi perbandingan yang mengkombinasikan unsur-unsur untuk membentuk senyawa yang beragam, abad ke-19 para ahli kimia mengkalkulasi masa atom relatif. Sistem modern dari masa atom, dikembangkan pada 1961, berdasarkan pada 12C (Karbon duabelas) sebagai standar, Dalam sistem ini, 12C dotetapkan sebagai suatu masa yang tepat dengan 12 unit masa atom (amu), dan masanya terhadap atom-atom lainnya diberikan relatif terhadap standar ini. Metode yang paling akurat saat ini tersedia untuk membandingkan masa atom-atom melibatkan penggunaan spectrometer masa. Instrumen ini, atom atau molekul dilewatkan dalam laser elektron berkecepatan tinggi, yang menyingkirkan elektron dari atom atau molekul tersebut dianalasi dan mengubah mereka menjadi ion-ion positif. Aplikasinya, bisakah kita menghitung permen yang tidak identik ini dengan menimbang? Bisa. Kuncinya adalah informasi yang kita butuhkan adalah rata-rata masa dari permen. Marilah kita hitung nilai masa rata-rata untuk 10 sampel permen.

Masa rata-rata permen adalah 5.0g. Jadi, untuk mendapatkan 1000 buah permen, kita memerlukan 5000gram dari berat permen. Sampel pada permen ini, yang mana permen memiliki masa rata 5g, bisa diperlakukan seperti sampel dimana semua sampel adalah identik. Benda-benda tidak perlu masa identik untuk dihitung dengan menimbang. Biasanya kita perlu tau masa rata-rata suatu object. Untuk menghitung, objek haru berperilaku seperti semuanya identik, sama dengan setiap mereka memiliki masa rata-rata.

Kita menghitung atom dengan cara yang sama. Karena atom terlalu kecil, kita mengambil contoh materi yang mengandung jumlah atom yang banyak. Walaupun kita bisa melihat atom it tidak akan mungkin untuk menghitungnya secara langsung. Jadi kita menghitung jumlah atom dalam suatu sampel dengan mengetahui masanya. Bagaimanapun, seperti halnya contoh permen tadi, untuk menghubungkan ,asa dengan nomor atom, kita harus mengetahui masa rata-rata (relatif) dari atom-atom. (Zumdahl, 2007).Melakukan suatu percobaan kimia sama halnya dengan membuat sarapan di dapur. Perlu diketahui bahan-bahan dan takarannya untuk menciptakan hasil yang lezat. Memperbaiki mobil, memerlukan alat-alat khusus dengan ukuran yang sesuai. Membeli karpet atau perlak baru merupakan latihan dalam persisi dan akurasi pengukuran yang cocok. Perbedaan kecil dalam konsentrasi atau takaran obat dalam farmasi akan memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan. Seperti yang telah diketahui, analisa merupakan bagian yang penting dalam proses ilmiah.

Pengamatan dapat berupa kualitatif ( contohnya; senyawa berwarna biru) atau kuantitatif ( contohnya; masanya 4,7 gram). Suatu analisa kuantitatif juga disebut sebagai pengukuran. Baik suatu nomor atau satuan diperlukan untuk pengukuran. Contohnya, saat di dapur rumah menakar 3 tepung tidaklah mungkin. Kita perlu tahu terlebih dahulu satuan dari 3. Apakah itu gelas, gram atau sendok makan. Pengukuran dari 3 gelas tepung menyatakan baik jumlah maupun volum dalam pengukuran.

Masa molar merupakan penjumlahan masa atom terhadap seluruh atom dalam suatu unsur atau senyawa. Pengertian masa molar juga sama terhadap masa dari suatu mol dari suatu unit senyawa atom, molekul-molekul, atau ion-ion; merupakan masa atom suatu atom atau penjumlahan masa atom dalam suatu molekul atau suatu ion (dalam gram). Molekul merupakan unit terkecil dari substansi molekular (contohnya Br2), dan sutu mol adalah bilangan Avogadro (6,022 x 1023) dari molekul substansi tersebut. Satu mol bromida (Br2) memiliki jumlah yang sama dengan molekul sebagai suatu mol dari karbon dioksida, suatu mol air, maupun suatu mol dari segala substansi molekular. Saat kita menghubungkan molekul terhadap masa molar, 1 masa molar sama dengan 1 mol, atau 6,022 x 1023 molekul. Konsep mol juga merujuk pada semua spesies kimia. Ia mewakili suatu kuantitas (6,022 x 1023 partikel) dan dapat diaplikasikan pada atom-atom, ion-ion, elektron-elektron, dan uni rumus substansi nonmolekular. Dengan kata lain,

Beberapa metode hubungan lainnya adalah;

Saat menggunakan persamaan kimia untuk perhitungan mol-masa-volum hubungan antara reaktan produk, persamaan harus setimbang. Ingat, angka didepan rumus senyawa dalam reaksi setimbang mewakili jumlah mol dari substansi itu dalam reaksi kimia. (Hein, 2011).

Hubungan kuantitatif suatu reaksi dalam larutan tepat sama dengan reaksi bila terjadi dimana saja. Koefisien dalam persamaan reaksi merupakan perbandingan mol yang dibutuhkan unuk menyelesaikan soal stoikiometrinya. Perbandingan jika ada, adalah satuan laboratorium yang digunakan untuk menghitung jumlah pereaksi. Contoh, larutan mengandung Natrium Kromat, Na2CrO4, yang ditambahkan kedalam larutan Pb(NO3)2. Endapan timah kromat, PbCrO4, yang berwarna kuning terbentuk, suatu senyawa yang digunakan sebagai pewarna dalam cat minyak dan pewarna cair yang mengandung air. Persamaan reaksinya adalah Na2CrO4(aq) + Pb(NO3)2(aq) PbCrO4(s) + 2NaNO3

Macam-macam reaksi sebetulnya banyak jenisnya. Salah satunya adalah reaksi yang terjadi bila larutan natrium klorida dengan perak nitrat dicampur. Ketika larutan yang satu ditambahkan pada yang lain, suatu endapan putih dari perak klorida terbentuk bila larutan natrium klorida mengandung 1 mol NaCl dan larutan perak nitrat mengandung 1 mol AgNO3. Reaksinya:

AgNO3(aq) + AgCl(aq) AgCl(aq) + NaNO3(aq)

Senyawa ini 100% akan terdisosiasi. Sebab itu, dalam air, NaCL berada dalam bentuk ion Na+ dan Cl-. Demikian juga larutan AgNo3, berada sebagai ion Ag+ dan ion NO3-. Nila larutan kedua dicampur, zat pada AgCl terbentuk karena bergabungnya ion Ag+ dan ion Cl-. Zat padat dalam larutan yang terbentuk karena reaksi kimia dinamakan suatu endapan. Larutan yang ada setelah terbentuk AgCl yang mengandung ion Na+ dan ion NO3-. Jadi adalah natrium nitrat (NaNO3). Ag+(aq) + NO3-(aq) + Na+(aq) + Cl-(aq) AgCl(s) + Na+(aq) + NO3-(aq)

Terbentuk atau tidaknya endapan suatu garam bila larutan-larutan pereaksi dicampurkan, tergantung dari konsentrasi-konsentrasi ion yang membentuk garam tersebut. Bola konsentrasinya cukup banyak untuk membuat campuran reaksi menjadi lewat jenih terhadap larutan garam tersebut maka akan membentuk endapan. (Brady, 1984)DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E.; Humiston Gerard E. 1984. General Chemistry: Principles and Structures,

Edisi ke-3. American Chemical Society, NYC US. Hein, Morris and Arena, Susan. 2011. Foundations of College Chemistry. Edisi ke-

13. John Wiley & Son, Jefferson City.

Petrucci,Ralph. dan Seminar,Ahmad. 1987. Kimia Dasar dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Rittner, Don and Bailey, Ronald A. 2005. Encyclopedia of Chemistry. Facts On

File, New York US.

Suprihatiningrum, Jamil. 2007. Kimia menarik. Grasindo, Jakarta.Zumdahl, Steven S. and Zumdahl, Susan A. 2007. Chemistry. Edisi ke-7. Houghton

Mifflin, New York US.