Tinjauan Kepustakaan Pemilihan Pengobatan Non-Antibiotik Ada Vaginosis Bakteri

download Tinjauan Kepustakaan Pemilihan Pengobatan Non-Antibiotik Ada Vaginosis Bakteri

of 26

description

tugas

Transcript of Tinjauan Kepustakaan Pemilihan Pengobatan Non-Antibiotik Ada Vaginosis Bakteri

Tinjauan kepustakaan pemilihan pengobatan non-antibiotik ada vaginosis bakteri

Tinjauan kepustakaan pemilihan pengobatan non-antibiotik ada vaginosis bakteriJURNAL READINGBunga C.YAbstrak Vaginosis Bakteri (BV) : infeksi pada vagina ketika terjadi perubahankeseimbangan bakteri pada vagina.

Penyakit ini berhubungan dengan IMS dan termasuk HIV/AIDS

Pacuan : epidemiologi, etiologi, diagnosis, komplikasi dan pengobatan BV.Pendahuluan Vaginosis bakteri : infeksi pad avagina yang terjadi ketika keseimbangan flora alami di vagina berubah.

Penyebab utama : keluarnya discharge berlebihan an abnormal ( Wilson et al, 2005 ; Donders 2010 ) BV bersifat asimtomatik gejala berhubungan dengan vulvovaginal ( discharge abnormal ) keluhan umum saat dan sesuah menstruasi.

Penyebab : gangguan mikroflora pada vagina, infeksi kandida ( Melvin et al, 2008 ; Eschenbach et al, 2000 )Tujuan : meninjau pemilihan pengobatan nonantibiotik pada vaginosis bakteriFlora Normal Vagina Normal : batang Gram positif Dominan : Lactobacillus crispalus, Lactobacillus jensenii, L. Lactobacillus ( jarang ditemukan ) ( Johnson, et al, 1985 )

Faktor : wilayah geografis flora normal Afrika ditempat lain bersifat patogen ( Berza et al, 2013 )India : Lactobacillus reuteriFinlandia : L. cripatusEpidemiologi Usia reproduksi ( Donders, 2010 ; Morris et al, 2001 )VB keputihanPravalensi 4.9 36 % ( negara maju ) (Henn et al, 2005 )Wanita hamil : 15 20 % ( Alfonsi et al, 2004 )Laxmi et al, 2012 : 50 %Etiologi Dapat timbul tiba-tiba, kronis ataupun berulang.Kurangnya L. Vagina Usia dini saat berhubungan seksual pertamaPenggunaan sabun pada vaginaMerokokSeringnya membersihkan vaginaPerempuan menopause : penurunan kadar estrogen pada wanita premenopause dan menopause berhubungan dengan flora vagina abn ( 35-70%)

Pada ibu hamil : defisiensi zat besi Lactobacillus vagina : menjaga pertumbuhan miktoorganisme patogen dalam vaginaEstrogen dan L. Vagina mempertahankan pH vagina ( 4.0 4.5 )

Donders, 2010 ; Srinivasan et al (2008)FLORA NORMALFLORA PATOGENPrednominantly Gram Positive RodsGardnerella vaginalisLactobacillus crispalusMobiluncus speciesLactobacillus jenseniiPrevotella speciesLactobacillus inersMycoplasma hominusAtopobium vaginaeBacteriodes speciesPeptosteptococcus speciesPorphyromonas speciesDiagnosis 50 % : asimptomatikSering : discharge vagina abnormalpH > 4.5Clue cell Bau amina ( KOH 10 %)Lactobacilli

KRITERIA AMSEL (gold standar)NOKRITERIA1. TIPE DISCHARGE PADA VAGINA (adherent, homogen, lapisan dinding vagina seperti susu atau krem)2pH > 4.53Tes bau amino positif ( KOH 10%)4Ditemukan > 20% clue cell pada pemeriksaan mikroskop di cairan vaginaNugent scoring sistemBakteri morphotypes dihitung per lapang pandang.Skor : 1 10

0 -3 : negatif4 6 : sedang7 + : indikasi VBHay et al, 1994Normal : morphptypes LactobacillusSedang : flora dengan Lactpbacillus, morphotypes Gardnella atau MobiluncusVaginosis bakteri : morphotypes Gardnella dan atau Mobiluncus, dengan sedikit atau tidak ada LactobacillusKOMPLIKASI VAGINOSIS BAKTERIBerhubungan dengan peningkatan resiko IMS, Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, HSV 1 dan 2, penularan HIV ( Geva et al, 2006 )

Obstetri : persalinan prematur, korioamnionitis, endometritis pasca op SC, penyakit radang panggul, servitis. ( Johnson et al, 1985)Keguguran dalam usia kehamilan antara 13 dan 24 inggu ( Donders 2010)Prematur dan BBLR ( Morris et al, 2001)Standar pengobatan farmakolgi vaginosis bakteriMetronidazol : tingkat kesembuhan mencapai 90 % dalam satu minggu ( Morris et al, 2001 )

Antibiotik : hasilnya baik, resistensi dengan penggunaan berulang tingkat kekambuhan tinggi. ( Johnson et al, 1985 )Pemilihan pengobatan non-antibiotik untuk vaginosis bakteriMenurunkan pH vaginaPengobatan dengan LactobacilliPeran pHLactobacillus yang berhubungan dengan pH vagina antara 3.6 4.5 Andersch et al (1990) ; Simoes et al (2006), Holley et al (2004), Van der Wijgert et al (2001) ; Hemmerling et al (2007)Asam laktat ( gel tampon )RCT dengan 42 wanita dengan BV. Hasilnya lebih baik daripada penggunaan antibiotik pada BV. Setelah 6 bulan dengan 3 pedilakukan perbulan. 2. Asam asetat ( gel pembersih )RCT dengan 61 wanita dengan BV. Awalnya diberikan AB, namun bila tidak berhasil diberikan asam asetat. 4.4 episode ).6 / tahun.

Penggunaan asam asetat 2x1 swlama 7 hari

3. Acid buffering gel ( gel )Ridak seefektif metronidazol dan tidak dilanjutkan

4. Asam borak ( pembersih )Menurunkan pH. Mengilangkan flora normal, namun masih meninggalkan ragi. 5. Lemon/lime ( pembersih )Menurunkan pH. Banyak digunakan di afrika Barat.Peran antibiotik dalam pengobatan BVPengobatan vaginosis bakteri menggunakan antibiotik yang direkomendasikan sering dikaitkan dengan kegagalan dan tingginya tingkat kekambuhan.Kesimpulan Sejumlah penelitian telah diublikasikan pada pengobatan BV, dan meskipun pengobtan standar dengan AB efektif, sebagian besar studi tidak dapat menyimpulkan tentang terapi non-antibiotik pada BV.

Pengasaman vagina menurunkan pH vaginaProbiotik : Lactobacillus, namun tidak efektif