Terapi komplementer pada pasien bronchitis
-
Upload
sulistia-rini -
Category
Education
-
view
423 -
download
16
Transcript of Terapi komplementer pada pasien bronchitis
PENGOBATAN KOMPLEMENTER PADA PASIEN BRONCHITIS
Dosen pengampu : Ahmad Subandi, M.kep., Sp.Kep.An
Disusun oleh
1. Aprilianto (10811400 )
2. Ahmad Faqih (1081140 )
3. Khasbulloh (1081140 )
4. Irma Susrini (108114023)
5. Safitri Dewi (108114029)
6. Eka Mailina (108114030)
7. Rahmawati N (1081140 )
8. Aryanti (1081140 )
9. Luciana R (1081140 )
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
A. TERAPI KOMPLEMENTER
1. Pengertian Terapi Komplementer
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan.
Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer
tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud
adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara
turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer (complementary therapies) adalah semua terapi yang
digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional yang direkomendasikan oleh
penyelenggaraan pelayanan kesehatan individu (Perry, Potter, 2009).
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional.
2. Tujuan Terapi Komplementer
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem -sistem
tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat
menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh mempunyai
kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri dengan asupan nutrisi yang baik
lengkap serta perawatan yang tepat.
3. Jenis-Jenis Terapi Komplementer
a. Nutrisi (Nutritional Therapy)
b. Terapi herbal (Herbal Therapy)
c. Terapi psiko – somatik (Mind – Body Therapy)
d. Terapi spiritual berbasis doa (Spiritual Therapy Based On Prayer)
4. Terapi komplementer pada bronchitis
a. Terapi hiperbarik
Terapi hiperbarik atau yang lebih dikenal dengan HiperBarik Oksigen Teraphy
(HBOT) adalah terapi dengan menggunakan oksigen. Tapi oksigen yang dihirup
pada saat terapi ini tekanannya lebih besar dari oksigen yang kita biasa hirup di
keadaan normal, yaitu sebesar 2,4 atmosfer (keadaan normal adalah sebesar 1
atmosfer). Dari namanya yaitu hiperbarik bisa diprediksi maksud sebenarnya,
yaitu hiper yang artinya lebih dan barik yang berasal dari kata bar yang artinya
tekanan.
Pada tekanan udara normal biasanya tubuh hanya bisa menangkap oksigen
sebesar 40-50 mm/100 gr air. Tetapi ketika tubuh pasien dimasukkan ke dalam
bejana, oksigen yang Anda hirup berkisar antara 100-1000 mm/100 gr air.
Oksigen berlimpah inilah yang kemudian dikonsumsi oleh seluruh sel
tubuh. Hiperbarik merupakan terapi komplementer yang dilakukan bersama
dengan pengobatan medis konvensional. Beberapa catata keberhasilan hiperbarik
misalnya, perbaikan fungsi ereksi pada penderita diabetes, penurunan kadar
kolesterol dalam darah,mempercepat penyambungan tulang patah dan
mempercepat pemulihan pasien yang dirawat menggunakan pengobatan
konvensional.
setelah diteliti lebih lanjut, ternyata efek menghirup oksigen tekanan tinggi
tersebut bukan hanya bisa mengobati dekompresi, tapi juga bisa menjadi salah
satu alternatif pengobatan untuk meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak. Karena
ternyata oksigen yang berperan aktif dalam perbaruan sel-sel tubuh selain juga
memperlancar aliran darah. Sehingga belakangan, efek pengobatan juga bisa
dimanfaatkan untuk berbagai macam penyakit, salah satunya penyakit bronchitis
2. Tai chi.
Terapi alternatif yang menghubungkan pernafasan, pergerakan dan meditasi untuk
membersihkan, memperkuat dan sirkulasi energy dan darah kehidupan yang
penting.
Latihan yang diperlukan dalam tai chi meningkatkan kapasitas paru-paru,
memperkuat sistem pernafasan, stretch pada diafragma dan otot abdominal, dan
mengaktifkan parasympathetic sistem saraf, yang melepaskan ketegangan dan
kekhawatiran. Melalui peningkatan aktivitas otot yang diafrakma ditingkatkan dan
sirkulasi darah, tai chi memberikan internal pijat ke perut, hati, limpa, ginjal, dan
intestines, memperbaiki fungsi mereka (Novey 2000).
3. Akupuntur
Terapi acupressure merupakan terapi tradisional cina yang dipercaya
mampu membantu proses penyembuhan penyakit. Pijatan-pijatan pada titik
tertentu dalam terapi acupressure dapat merangsang gelombang saraf sehingga
mampu membantu melancarkan aliran darah, mengurangi nyeri dan memberikan
rasa nyaman.
Akupresur adalah salah satu terapi komplementer yang secara legal
tercantum dalam permenkes RI nomer 1109/Menkes/Per/2007 (Zahrawani, 2010).
Akupresur merupakan salah satu bentuk lain dari akupuntur. Dimana akupuntur
menggunakan jarum yang ditusukkan pada titik meridian tubuh, sedangkan
akupresur hanya menggunakan tekanan dengan alat ataupun jari tangan. Terapi ini
sudah cukup lama berkembang di Indonesia sejak 60 tahun yang lalu. Pada tahun
1975 mulai muncul asosiasi akupunturis Indonesia. Tenaga kesehatan yang
diperlukan dalam terapi akupuntur dapat berupa tenaga medis maupun paramedis
yang telah mendapat sertifikasi (Saputra, 2012).
Indikasi akupunktur antara lain :
a. Berbagai keadaan nyeri seperti nyeri kepala, migren, nyeri bahu, nyeri
lambung, nyeri haid, nyeri sendi dan lain-lain.
b. Kelainan fungsional seperti asma, bronchitis, alergi, insomnia, mual pada
kehamilan
c. Beberapa kelainan saraf seperti hemiparesis, kesemutan, kelumpuhan muka.
d. Berbagai keadaan lain seperti mengurangi nafsu makan, menurunkan kadar
gula darah, meningkatkan stamina, efek analgesi pada operasi dan lain-lain.
Akupresur dibagi menjadi empat tipe yaitu Shiatsu, Jin Shin, Do-in, dan Tui-na.
Obat bahan alami yang digunakan dalam terapi herbal pada penderita bronkitis.
1. Kulit buah manggis
Khasiat Kulit manggis untuk penyakit infeksi saluran pernapasan, kulit buah
manggis mengandung zat antioksidan yang paling tinggi di antara buah-buahan
mana pun yang mengandung zat antioksidan. Zat antioksidan yang terkandung
dalam kulit buah manggis di kenal dengan nama zat XANTHONE. Zat
XANTHONE bersifat senyawa polyhenolic, dimana sangat bermanfaat untuk
membasmi berbagai macam sel-sel kanker, dan sel-sel penyakit lainnya yang ada
dalam tubuh. Zat XANTHONE dalam kulit buah manggis juga dikatakan sebagai
anti bakteri karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri Mycobacterium
tubercolosis dan Staphylococcus aureus (bakteri penyebab infeksi saluran
pernapasan dan gangguan pencernaan).
2. Daun sirsak
Khasiat daun sirsak untuk penyakit infeksi saluran pernapasan. Daun sirsak
ternyata mengandung banyak manfaat untuk bahan pengobatan herbal, dan untuk
menjaga kondisi tubuh. Dibalik manfaatnya tersebut ternyata tak lepas dari
kandungannya yang banyak mengandung acetogenins, annocatacin, annocatalin,
annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, caclourine, gentisic acid,
gigantetronin, linoleic acid, muricapentocin. Kandungan senyawa ini merupakan
senyawa yang banyak sekali manfaatnya bagi tubuh, bisa sebagai obat penyakit atau
untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Daun sirsak juga berfungsi sebagai
antibakteri, antijamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing yang
menjadi penyebab terjadinya infeksi saluran pernapasan.
3. Rimpang Jahe (Zingebris Rhizoma)
Jahe dan sediaannya telah lama digunakan untuk pengobatan gejala flu. Efek
tersebut dihubungkan dengan aktivitasnya sebagai imunomodulator. Selain itu
beberapa senyawa yang terkandung di dalam Jahe dapat bermanfaat meningkatkan
suhu tubuh. Uji klinis pada Jahe lebih banyak digunakan sebagai anti mual dan
muntah.
4. Daun mint (Menthae Folia)
Efek anti batuk: Sebagai ekspektoran. Minyak atsiri menstimulasi mukosa saluran
pernafasan; meningkatkan atau mengencerkan sekresi lendir; memberikan rasa
dingin; serta menurunkan tegangan permukaan paru-paru sehingga memperbaiki
aliran udara yang masuk. Efek lain dari Daun Mint: Sebagai anti mikroba.
5. Rimpang Kencur (Kaemferaie Rhizoma
Manfaat utama adalah mengatasi gangguan saluran pernafasan. Data efektifitas
untuk gangguan pernafasan umumnya masih pada hewan coba. Penggunaan pada
aromaterapi: untuk relaksasi, karminatif dan sedative. Penggunaan lain: Kosmetik di
kulit. Aktifitas: Etil sinamat, asorelaksasi
6. Buah Jeruk Nipis
Penggunaan Jeruk Nipis untuk batuk lebih banyak dilakukan secara empiris.
Manfaat kandungan Minyak atsiri: Sebagai aroma terapi pada saluran pernafasan.
Manfaat kandungan Vitamin C : Dapat dihubungkan dengan aktivitasi
munomodulator. Penelitian klinis saat ini untuk ekstrak terstandar (Sineprin) lebih
banyak digunakan untuk mengontrol berat badan.
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Potter. 2009. Fundamentals of Nursing Buku 2 Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.
http://terapiasma.com/terapi-komplementer-asma-untuk-meredakan-gejala-asma/