Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

23
MASSAGE SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER disusun untuk memenuhi salah satu tugas “Terapi Komplementer” Oleh : Clara Murni Wiyatningsih 1110005 Dery Hayu Rymasari 1110006 Megasari 1110019 Selly Alfaresi 1110027 Ade Yulianti 1110036 Sita Pratiwi 1110061 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG

Transcript of Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

Page 1: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

MASSAGE SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER

disusun untuk memenuhi salah satu tugas “Terapi Komplementer”

Oleh :

Clara Murni Wiyatningsih 1110005

Dery Hayu Rymasari 1110006

Megasari 1110019

Selly Alfaresi 1110027

Ade Yulianti 1110036

Sita Pratiwi 1110061

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2013

Page 2: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Terapi komplementer  dan alternatif adalah  terapi  dalam ruang lingkup luas meliputi system kesehatan, modalitas, dan praktek-praktek yang berhubungan dengan teori-teori dan kepercayaan pada suatu daerah dan pada waktu/periode tertentu. Terapi komplementer  adalah terapi  yang digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain dan bukan untuk menggantikan terapi medis. Terapi komplementer  dapat digunakan sebagai single therapy ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan

Dalam hal pengobatan atau terapi alternative yang digunakan secara tersendiri menggantikan pengobatan konvensional (kedokteran), maka sebutannya adalah pengobatan alternative. Sedangkan bila cara pengobatan itu dilakukan bersama atau sebagai tambahan terhadap pengobatan konvensional, maka sebutannya menjadi pengobatan komplementer karena kedua cara pengobatan tersebut melengkapi satu sama lainnya. Sebagai contoh,

Alasan yang paling umum orang menggunakan terapi komplementer adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan/wellness. Wellness mencakup kesehatan optimum seseorang, baik secara fisik, emosional, mental dan spiritual. Fokus  terapi komplementer adalah  kesejahteraan yang berhubungan dengan tubuh,  pikiran dan spirit. Terapi komplementer bertujuan untuk mengurangi stres, meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menghindari atau meminimalkan efek samping, gejala-gejala, dan atau mengontrol serta menyembuhkanpenyakit.

Page 3: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

Massage merupakan salah satu terapi komplementer yang menggabungkan berbagai teknik dalam keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan teknik distraksi (Coyle, dkk 2007).

Tujuan Massage Terapy suatu usaha dengan jalan massage, memberikan pengaruh yang baik terhadap keadaan patologi postrauma

Perkembangan massage di Indonesia sebelum Perang Dunia ke-II sudah ada orang Indonesia yang belajar massage dari orang Belanda. Terutama dari serdadu Belanda bagian kesehatan. Pada jaman merdeka, terdorong oleh penyelenggaraan Asian Games yang membutuhkan banyak tenaga ahli massage, telah diadakan pendidikan khusus ahli massage di Surakarta, Bandung, dan semarang. Dewasa ini massage semakin banyak dipelajari dan menjadi mata kuliah wajib di FPOK UPI. Dalam hal ini yang diajarkan terutama massage untuk olahragawan, yang ditujukan kepada pembinaan kondisi jasmani.

1.2 Tujuan1.2.1Tujuan Umum

Mahasiswa mengetahui massage pada terapi komplementer.1.2.2Tujuan Khusus

Mahasiswa mengetahui pengertian massage sebagai terapi komplementer.

Mahasiswa mengetahui macam-macam massage sebagai terapi komplementer.

Mahasiswa mengetahui jenis massage sebagai terapi komplementer.

Mahasiswa mengetahui tekhnik dasar massage sebagai terapi komplementer.

Mahasiswa mengetahui manfaat massage sebagai terapi komplementer.

Page 4: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

Mahasiswa mengetahui mekanisme kerja massage sebagai terapi komplementer.

Mahasiswa mengetahui efektifitas massage sebagai terapi komplementer.

Mahasiswa mengetahui indikasi dan kontraindikasi massage sebagai terapi komplementer.

Mahasiswa mengetahui pengaruh massage sebagai terapi komplementer.

1.3 Manfaat PenulisanDengan penyusunan makalah ini para pembaca dapat

mengetahui dan memahami massage sebagai terapi komplementer.1.4 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian massage sebagai terapi komplementer?2. Sebutkan macam-macam massage sebagai terapi komplementer?3. Sebutkan jenis massage sebagai terapi komplementer?4. Sebutkan tekhnik dasar massage sebagai terapi komplementer?5. Sebukan manfaat massage sebagai terapi komplementer?6. Bagaimana mekanisme kerja massage sebagai terapi

komplementer?7. Bagaimana efektifitas massage sebagai terapi komplementer?8. Sebutkan indikasi dan kontraindikasi massage sebagai terapi

komplementer?9. Apa pengaruh massage sebagai terapi komplementer?

1.5 Sistematika PenulisanMakalah ini terdiri dari tiga bab yang disusun dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :a. BAB I terdiri dari latar belakang, tujuan  penulisan, metode penulisan,

dan sistematika penulisan.

Page 5: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

b. BAB II  membahas tinjauan teoritis  yang terdiri dari pengertian massage sebagai terapi kompliementer,macam-macam massage sebagai terapi kompliementer,jenis-jenis massage sebagai terapi kompliementer,tekhnik dasar massage sebagai terapi kompliementer,manfaat massage sebagai terapi kompliementer,mekanisme kerja massage sebagai terapi kompliementer,efeketifitas massage sebagai terapi kompliementer,indikasi dan kontraindikasi massage sebagai terapi kompliementer,pengaruh massage sebagai terapi kompliementer.

c. BAB III penutup berisi simpulan dan sarand. Daftar Pustaka

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi

Massage merupakan salah satu terapi komplementer yang menggabungkan berbagai teknik dalam keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan teknik distraksi (Coyle, dkk 2007).

Page 6: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

Massage adalah stimulasi pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan menggunakan berbagai tingkatan tekanan tangan untuk mengurangi nyeri, membuat rileks atau meningkatkan sirkulasi.

Pijat merupakan bagian dari metode penyembuhan tradisional yang tergolong kuno. Dipercayai metode ini dijalankan sejak peradaban manusia purba hingga berlangsung sampai era modern sekarang ini. Metode pijat modern dikembangkan di china dan jepang sebagai alternatif penyembuhan bagi non medis dan terapi psikologis.

2.2 Macam-macam Massage

1. Massage tujuan terapi : suatu usaha dengan jalan massage, memberikan pengaruh yang baik terhadap keadaan patologi postrauma.

2. Massage kecantikan : menyalurkan darah kulit yang lebih baik,untuk menghindari pembentukan keriput dan kekeringan kulit .

3. Massage kesehatan : dengan jalan massage memelihara kesehatan, menormalkan fungsi organ, serta berguna dalam menghindari penyakit dan kelainan.

4. Massage olahraga : bermacam – macam pegangan, yang diterapkan dengan tangan kosong pada kulit yang tidak tertutup dari olahragawan yang sehat pasif, dengan tujuan mempertahankan kondisi tubuh, memperbaiki dan atau menghilangkan olahragawan yang merugikan

2.3 Jenis-jenis massage

Teknik pijat memijat juga diakui oleh masyarakat eropa dan amerika, bahkan mereka mengadopsi teknik pijatan ala jepang. Berikut merupakan jenis-jenis massage atau pijatan yang ditawarkan kepada masyarakat luas.

Page 7: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

1. Pijat refleksiPijat refeksi adalah teknik memijat titik-titik syaraf yang ada

dikedua telapak kaki dan telapak tangan. Setiap organ tubuh manusia saling terhubung melalui jalur syaraf yang ada ditubuh manusia. Telapak kaki juga terdapat jaringan syaraf yang memberikan stimulan bioelektik kepada organ tubuh manusia. Jika organ tubuh kita sedang terganggu maka ketika titik syaraf pada kaki ditekan, akan terasa sakit.

Pijat refleksi bermanfaat untuk penyembuhan berbagai penyakit ringan maupun kronis. Ahli pijat refleksi dapat mendeteksi penyakit dari pijatan kaki pasien. Awalnya pasien dipijat seluruh kakinya . tahap berikutnya mencari titik-titik meridian yang skait. Setelah itu ditekan-tekan selama sepuluh menit. Biasnya saat titik syaraf ditekan, pasien akan mengerang kesakitan, ini tandanya proses penyembuhan sedang berlangsung. Masa pemijatan berlangsung satu jam dan diulangi lagi pada kesempatan berikutnya dilain hari.

Teknik pemijatan refleksi terkadang menggunakan bilang kayu yang ujungnya tumpul. Fungsinya untuk membantu menekan titik syaraf ytang terletak dibagian dalam kulit. Teknik kedua menggunakan ujung jari seperti jempol dan ujung jari telunjuk. Kelebihan menggunakan pijat jari ahli pijat dapat merasakan dnegan seketika kontur syaraf yang dipijat.

2. Pijat shiatsuShiatsu merupakan metode pemijatan yang berasal dari jepang.

Pijat shiatsu dikembangkan untuk berbagai kebutuhan seperti kebugaran dan penyembuhan. Teknik pemijatan shiatsu menggunakan metode ppenekan pada jari di titik-titik pijat yang dituju.Pijat shiatsu mengandalkan tekanan pada telapak tangan dengan laur yang konstan agar syaraf dan otot pasien mengendur. Metode ini begitu alokatif hanya tertuju pada titik tertentu. Jika tekanan telapak

Page 8: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

tangan terasa sakit, maka pasien bisa meminta untuk mengendurkan sedikit agar tak sakit lagi.

Manfaat pijat shiatsu adalah untuk penyembuhan insomnia, stres, nyeri pada punggung, rematik, meredakan otot yang cidera, sakit kepala, dan masih banyak lagi. Pijat ini hanya bisa dilakukan ditempat tidur atau lantai yang datar dan pasien tidur menelungkup. Agar pijatannya lancar, bisa memakai minyak aroma terapi dan sabun mandi.

Setelah selesai proses massage, pasien akan diberi minuman air putih maupun teh hijau. Manfaat minum air setelah pijat adalah membantu melancarkan sirkulasi darah dan pencernaan. Sedangkan teh hijau memiliki zat antioksidan dan yang berguna mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

3. Pijat bayiPijat bayi merupakan salah satu metode pijat yang diaplikasikan

khusus untuk balita. Fungsi pijat bayi antara lain untuk rilaksasi, memacu pertumbuhan badan, dan menjaga kesehatan bayi. Hanya orang tertentu yang memiliki keahlian memijat bayi.Terbukti pijat pada bayi memiliki sejumlah manfaat bagi bayi itu sendiri, antara lain meningkatkan berat badan, melancarkan pergerakan otot motorik, dan menimbulkan rasa tenang.

2.4 Teknik dasar dalam massage

a. Manipulasi MassageManipulasi adalah pegangan atau cara melakukan pijatan,

gosokan, dan lain-lain. Dalam mempelajari pegangan atau manipulasi ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu mempelajari dan berlatih melaksanakan pegangan dan berlatih meraba dan merasakan bagaimana kondisi jaringan yang dimassage. Misalnya jalur-jalur otot dan kelainan-kelainan yang mungkin ada. Kedua hal ini harus dilatih bersama-sama dalam praktek.

Page 9: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

Berbagai pegangan massage adalah: 1. Stroking omaticm, artinya urutan atau elusan: – Superfisial

stroking – Medium stroking – Deep stroking2. Compressions, artinya perasan: – Kneading atau petrissage

(memijat) – Wringing (memeras) – Rolling (menggeser) – Walken (menekan)

3. Frictions, artinya gosokan: – Circulary – Rotary – spiral4. Tapotemant, artinya pukulan: – Hacking (mencincang) – Beating

(memukul dengan kepal) – Clapping (dengan telapak jari) – Cupping (dengan telapak tangan dicekungkan) – Typing (Mengetik) – Spatting (Cipratan) – Chucking (tarikan lepas) – Skin rolling

5. Vibrations, artinya getaran atau goyangan: – Palmar (dengan telapak tangan) – Knuckle (dengan kepalan)

6. Shaking, artinya guncangan: – Pada lengan – Pada tungkai 7. Diakhiri massage di kepala

b. Pelaksanaan Massage1. Mengurut

Mengurut adalah gerakan yang lembut, meluncur, dan ritmik yang selalu mengikuti arah drainase vena menuju ke jantung. Tekanan dapat ringan atau dalam tergantung tujuannya dan teknik ini baik untuk meningkatkan drainase vena dan limfatik, meningkatkan sirkulasi, dan fungsi otot. Teknik ini dapat digunakan untuk mengkaji kondisi kulit, tingkat ketegangan atau relaksasi, dan adanya pembengkakan dibawah kulit.

2. MeremasTeknik meremas tangan harus tegas karena untuk menggerakan kulit diatas otot, otot diatas otot atau jaringan diatas jaringan. Tangan diletakan pada posisi datar dan digerakan dengan arah sirkular baik

Page 10: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

satu atau berlawanan. Teknik ini digunakan untuk menghilangkan tegangan.

3. MemijatTeknik ini menggunakan ujung luar telapak tangan untuk membuat gerakan pendek, tajam, dan gerakan mencincang. Menekan digunakan untuk melemaskan sekresi yang terhambat dari paru sepeti kistik fibrosis. Tangan digerakan secara bergantian dengan cara cepat dan berulang-ulang.Waktu pada pelaksanaan massage:

a) General Massage : 40 – 60 menit b) Regional Massage : 20 – 30 menit c) Lokal : -- 15 menit (kepala, lengan,) saja. Arah dorongan

harus omatic jantung (pembuluh vena).Daerah Yang tidak boleh dipukul /menggunakan kepalan adalah: kepala, leher, dan pinggang.

c. Posisi PasienTidur :

Terlentang Telungkup Pada sisi badan

Duduk Dengan menekan pada lengan Dengan menekan pada dahi

d. Penggunaan Alat-alat Massage Ruangan Minyak parapin, talk Handuk Sabun

2.5 Manfaat massage

Page 11: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

Manfaat massage meliputi menciptakan respon relaksasi, meningkatkan proses metabolisme, meningkatkan fungsi jaringan lympatik, mempercepat penyembuhan dan relaksasi otot, mengurangi tegangan otot, dan tingkat stress (Tappan & Benjamin, 1998 dalam Turner & Merriman, 2005). Adapun terapi massage bermanfaat untuk memperbaiki sirkulasi darah, dan limfe, dengan cara meningkatkan hantaran oksigen dan zat makanan ke dalam sel tubuh, sekaligus juga meningkatkan pengeluaran sampah metabolisme dari tubuh (Mulyati, 2009).

Mengurut dan meremas menstimulasi sirkulasi lokal dan mobilisasi jaringan lunak. Manfaat secara psikologis yaitu berkaitan dengan timbal balik sentuhan dan proses relaksasi yang berkaitan dengan masase.

Masase berguna untuk meningkatkan kesejahteraan individu baik sebagai terapi terpisah atau pelengkap dalam pengobatan ortodoks. Masase secara klinis dapat digunakan untuk mengurangi stress dan meningkatkan perbaikan jaringan dan kerusakan otot. Terapi ini dapat dimasukan dalam aktivitas rutin seperti memandikan ditempat tidur dan perawaatn daerah tekanan. Masase dapat digunakan sebagai teknik tersendiri atau dapat dikombinasikan dengan minyak sari yang memberi lingkup terapeutik.

2.6 Mekanisme kerja massage

Didalam teknik pijat refleksi atau masssage, suatu penyakit biasanya ditandai dengan rasa sakit pada titik tertentu di tubuh ketika titik tersebut di tekan atau dipijat. Dan ketika seorang pasien atas suatu penyakit dinyatakan sembuh, juga ditandai dengan menghilangnya rasa sakit tersebut meski bagian tubuh tersebut dipijat.

Sebenarnya cara kerja pijat refleksi atau massage adalah ketika suatu titik pada tubuh dipijat dan terasa nyeri, maka tubuh otomatis akan mengeluarkan semacam morfin atau yang dikenal dengan nama

Page 12: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

neurotransmitter yang bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit. Salah satu zat diantaranya yang paling penting adalah enkefalin endogen atau endorfin. Zat tersebut berperan untuk menaikkan ambang rasa sakit pada manusia.

Endorfin yang merupakan zat semacam morfin, berbeda dengan morfin yang dikenal sebagai zat psikotropika atau narkoba. Efeknya tidak membuat ketagihan, namun malah memberikan efek yang baik bagi kesehatan. Dengan adanya pemijatan, maka tubuh terus memproduksi zat tersebut hingga akhirnya rasa sakit tersebut menghilang dan penyakitpun sembuh.

2.7 Efektifitas massage

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien pada semua umur, berkurang gejala kegelisahannya hingga setengahnya dalam waktu 3 bulan setelah menjalani rangkaian terapi pijat selama 10 jam. Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang memeriksa efektifitas dari terapi pijat sebagai salah satu terapi untuk pasien yang mengalami kegelisahan. Para peneliti secara acak memberikan kepada 68 pasien yang mempunyai masalah kegelisahan untuk menjalani 1 dari 3 terapi yaitu terapi pijat selama 10 jam sambil mendengarkan musik, berbaring & bernafas perlahan sambil mendengarkan musik serta di kelompok ketiga pasien dibungkus lengan & kakinya dengan bantalan pemanas & handuk hangat sambil mendengarkan musik.

Ketiga kelompok tersebut tidak menunjukkan hasil yang berbeda setelah 3 bulan. Penemuan ini telah dipublikasikan baru-baru ini dalam the journal Depression and Anxiety. Terapi pijat ini memiliki efektifitas yang cukup tinggi, selain melancarkan mekanistis memilki kemampuan melatih saraf dan otot tubuh sehingga tubuh lebih fit, dan bisa menangkal berbagai penyakit. Banyak penyakit bisa disembuhkan mulai penyakit ringan seperti capek – capek , pusing, perut kembung

Page 13: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

hingga penyakit yang berat diabetes, jantung, kanker , turun berok / hernia, lemah sahwat, syaraf kejepit , dll.

2.8 Indikasi dan Kontraindikasi Massage

a. Indikasi Massage 1. Penggunaan massage umumnya dianjurkan setelah bekerja berat

karena sangat besar manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh dalam keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan kelelahan dengan segala gejala yang menyertainya, seperti rasa pegal, kaku, nyeri, atau perasaan lemas. Massage demikian diasanya dilakukan kepada seluruh tubuh dalam waktu yang cukup lama, kira-kira satu jam.

2. Pekerjaan ringan tetapi terus menerus seperti misalnya terlalu lama duduk atau berdiri atau dalam pekerjaan yang menimbulkan kelelahan dan kejenuhan. Dalam hal ini kelelahan mungkin bersifat mental maupun fisik. Biasanya massage di akhir tugas tersebut mengembalikan tubuh maupun perasaan kembali nyaman.

3. Di dalam dunia olahraga dewasa ini massage telah menjadi sebagian upaya pemeliharaan kondisi pada olahragawan pada masa latihan, sebelum pertandingan, masa pertandingan, dan sesudah pertandingan. Dalam pengiriman tim olahraga dewasa ini selalu mengikutsertakan sedikitnya seorang masseur.

4. Untuk merawat dan mengembalikan fungsi bagian badan setelah cedera, membantu mempercepat proses penyembuhan. Seringkali massage diperlukan untuk meneruskan pekerjaan dokter, misalnya setelah sembuh dari operasi atau perawatan dari patah tulang. Tugasnya adalah mengembalikan fungsi-fungsi otot dan persendian yang biasanya mengalami kekakuan.

b. Kontra Indikasi Massage

Page 14: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

Dalam keadaan tertentu massage tidak boleh dilakukan dan merupakan kontra indikasi. Hal ini biasanya menyangkut keadaan sebagai berikut:

1. Atas nasehat dokter agar tidak dilakukan massage demi keselamatan pasien.

2. Dalam keadaan kena infeksi penyakit menular seperti : cacar, campak, demam, liver, dan lain-lain.

3. Suhu tubuh meningkat tinggi karena infeksi. 4. Dalam keadaan sakit berat sehingga memerlukan istirahat yang

benar.5. Menderita penyakit yang berkenaan dengan pembuluh darah

seperti omaticmasis, omaticm dan lain-lain.6. Pada setiap jenis penyakit syaraf yang berat seperti penderita

chorea dan omaticma. 7. Menderita penyakit haemophilia, karena cenderung terjadi

pendarahan, meskipun sebab yang kurang jelas. 8. Menderita penyakit tertentu yang bila dimassage dapat

menyebabkan meluasnya infeksi seperti bisul, borok, dsb.9. Pembengkakkan akibat cedera yang masih baru yang

menunjukkan adanya pendarahan di dalam. Kapiler-kapiler yang tadinya pecah dan telah menutup dapat pecah kembali bila dimassage. Judga pada luka yang belum sembuh atau baru sembuh.

10. Patah tulang yang baru sembuh. Massage dapat mengganggu letak sambungan.

11. Menderita penyakit tumor atau kanker. 12. Sedang omati bulan atau pada hamil muda. Juga pada

peradangan usus buntu (appendicitis), Gastroentiritis, coliyis, dll. Demikian juga bila ada batu dalam kandung empedu.

Page 15: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

13. Menderita tekanan darah tinggi, pendarahan otak, penyakit jantung dan paru-paru.

2.9 Pengaruh Massage pada kesehatan

Setiap manipulasi atau pegangan massage mempunyai pengaruh tertentu terhadap jaringan tubuh. Selain itu tekanan, arah gerakan, jumlah ulangan, dan iramanya turut menentukan pengaruh tersebut. Keberhasilan massage juga ditentukan oleh kecakapan dan pengalaman masseur sendiri.

Dengan teknik menekan dan mendorong secara bergantian menyebabkan terjadinya pengosongan dan pengisian pembuluh vena dan lymphe, sehingga membantu ekskresi dan pemberian nutrisi dan O2 ke dalam jaringan.

Efek Reflektoris. Massage menimbulkan proses vasso dilatasi omat sehingga memperlancar peredaran darah. Selain itu syaraf motorik yang terangsangf meningkatkan tonus otot.

Efek Khemis. Massage menyebabkan terbebesnya suatu zat sejenis omatic yang omati efek dilatasi terhadap pemduluh darah kapiler. Di samping ketiga efek tadi secara psikologis massage memberikan perasaan nyaman dan segar serta percaya diri.

Pengaruh Massage Terhadap Peredaran Darah dan Lymphe

Manipulasi yang dikerjakan dari bagian-bagian tubuh menuju ke jantung (sentripetal) secara mekanis mendorong aliran darah pada pembuluh vena menuju ke jantung. Aliran darah yang lebih lancar dalam vena akan membantu kelancaran aliran darah pada arteri dan kapiler. Dengan demikian massage membantu proses penyerapan dan pembuangan sisa-sisa omaticm dari dalam jaringan serta memperlancar distribusi nutrisi dan O2. Massage memperlancar

Page 16: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

mengalirnya cairan lymphe dari pembuluh-pembuluh kecil kepada pembuluh yang lebih besar melalui kelenjar-kelenjar lymphe menuju ke ductus thoracicus dan masuk ke dalam peredaran darah. Cairan lymphe memang tidak memiliki pompa. Peredarannya terjadi karena otot, osmosis, gaya berat dan juga dengan massage. Keadaan ini membantu penyerapan, terutama terhadap jaringan yang mengalami peradangan ata pembengkakan.

Pengaruh Massage Terhadap Kulit

Massage dapat melonggarkan pelekatan dan menghilangkan penebalan-penebalan kecil yang terjadi pada jaringan-jaringan di bawah kulit sehigga dengan demikian memperbaiki penyerapan. Peredaran darah dan lymphe menjadi lancar dan kondisi kulit menjadi lebih baik, karena pengeluaran peluh menjadi lebih lancar. Massage menyebabkan kulit menjadi lebih halus dan omatic serta bersih karena sel-sel sebelah luar yang aus mengelupas.

Pengaruh Massage Terhadap Jaringan Otot

Massage mempercepat pengosongan dan pengisian cairan sehingga memperlancar sirkulasi dan pembebasan sisa-sisa pembakaran, memperlancar penyajian nutrisi sehingga mempercepat proses pemulihan. Terhadap otot yang mengalami cedera, massage membantu penyebaran traumatic – effusion dan suplai darah terhadap jaringan. Massage dapat menghilangkan atau mencegah terjadinya perlekatan dan scar tissue akibat adanya cairan yang disebut traumatic omatic yang dapat menyebabkan melekatnya serabut otot satu sama lain dan menimbulkan penebalan (thickening). Perlekatan yang menjadi penebalan ini bila telah berlangsung lama sukar dihilangkan, kecuali dengan operasi.

Pengaruh Massage Terhadap Pekerjaan Syaraf

Page 17: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

Umumnya massage memberikan rangsangan terhadap syaraf omatic motorik sehingga menimbulkan reflek. Massage juga bersifat menggiatkan bila diberikan dengan cepat dalam waktu yang singkat. Massage dengan kecepatan sedang dengan waktu agak lama dapat menghilangkan atau mengurangi rasa sakit. Massage yang lembut memberikan pengaruh yang menenangkan. Di samping itu massage dapat memelihara kondisi syaraf.

BAB 3

PENUTUP

3.1Simpulan

Massage adalah stimulasi pada kulit dan jaringan dibawahnya dengan menggunakan berbagai tingkatan tekanan tangan untuk mengurangi nyeri, membuat rileks atau meningkatkan sirkulasi.

Page 18: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)

Pijat merupakan bagian dari metode penyembuhan tradisional yang tergolong kuno. Dipercayai metode ini dijalankan sejak peradaban manusia purba hingga berlangsung sampai era modern sekarang ini. Metode pijat modern dikembangkan di china dan jepang sebagai alternatif penyembuhan bagi non medis dan terapi psikologis.

Tujuan massase untuk mempertahankan kondisi tubuh :

1. Tujuan preparative,yaitu : Persiapan – persiapan psiko – omatic olahragawan dalam menghadapi ketegangan dalam pertandingan.

2. Tujuan preventif,yaitu : Menyalurkan darah yang lebih baik, sehingga alat – alat gerak dan alat – alat koordinasi akan berfungsi lebih baik, dimana kemungkinan mendapat cedera atau kecelakaan lainnya menjadi lebih kecil.

3. Tujuan kuratif,yaitu : Perbaikan ke keadaan yang normal setelah ketegangan yang berat.

3.2 Saran

Setelah memahami mengenai massage sebagai terapi komplementer, para mahasiswa khususnya para pembaca dan perawat agar dapat mengambil intisari dari makalah ini sehingga dapat menerapkannya dalam dunia pendidikan ataupun dalam dunia kerja karena massage sebagai terapi komplementer sangat bermanfaat bagi pasien.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://pairinpay.blogspot.com/2011/05/manipulasi-massage.html 2. http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/195806201986011

ANDI_SUNTODA_SITUMORANG/Massage,_Presentasi.pdf3. http://ekoprabowo-thephysiotherapy.blogspot.com/2011/08/massage-atau-pemijatan.html

Page 19: Massage Sebagai Terapi Komplementer(1)