teologi uas.docx

19
JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER TAHAP II Dibuat Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Teologi Islam Dosen Pengampu: Mohammad Karim, M.Pd Oleh: ISNA ROYANA NIM. 11630031

Transcript of teologi uas.docx

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER TAHAP II

Dibuat Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Teologi Islam

Dosen Pengampu: Mohammad Karim, M.Pd

Oleh:ISNA ROYANANIM. 11630031

JURUSAN KIMIAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK BRAHIMMALANG2014

1. ALIRAN-ALIRAN TEOLOGI

1.1 Khawarija. Pengertian Khawarij (kharaja = keluar) Mereka kadang juga dinamai Haruriah (dari kata Harura, nama desa dekat kota Kufah, Irak, lokasi mereka berkumpul setelah memisahkan diri dari Ali)Mereka menamai diri Syurah (Yasyr = menjual), yaitu orang-orang yang menjual diri demi keridhaan Allah (Anwar, 2006).

b. Latar BelakangAsal mulanya adalah orang-orang yang mendukung Sayyidina Ali. Akan tetapi akhirnya mereka membencinya karena dianggap lemah dalam menegakkan kebenaran, mau menerima takhim yang mengecewakan , sehingga mereka keluar dari barisan beliau dan membentuk golongan khawarij

c. Tokoh dan Tahun Kemunculan :Tokoh-tokoh khawarij yang terpenting adalah: Abdulloh bin Wahhab ar-Rasyibi, Urwah bin Hudair, Mustarid bin saad, Hausarah al-asadi, Quraib bin Maruah, Nafi bin al-Azraq, Abdulloh bin basyir, Zubair bin Ali , Qathari bin Fujaah, Abd al-Rabih, Abd al-Karim bin Ajrad, Ziad bin Asfar, Abdulooh bin Ibad. Muncul setelah perang sifin pada tahun 37H / 648 M.

d. AjaranSecara umum, ajaran-ajaran pokok golongan ini dapat dituliskan sebagai berikut (Nasution, 1986 ): Kaum muslimin yang melakukan dosa besar adalah kafir. Kaum muslimin yang terlibat dalam perang Jamal, yakni perang antara Aisyah, Thalhah, dan Zubair melawan Ali ibn Abi Thalib dan pelaku arbitrase dihukumi kafir. Khalifah harus dipilih rakyat serta tidak harus dari keturunan Nabi Muhammad SAW dan tidak mesti keturunan Quraisy. Jadi, seorang muslim dari golongan manapun bias menjadi khalifah asalkan mampu memimpin dengan benar.

1.2 Jabariyaha. PengertianSecara Bahasa: Jabariyah berasal dari kata jabara artinya memaksa. Istilah: menolak adanya perbuatan dari manusia dan menyandarkan semua perbuatan kepada Allah (Anwar, 2006).

b. Latar belakang kemunculan Adanya paham Qadariyah, Terlalu tekstualnya pamahaman agama tanpa adanya keberanian menakwilkan Adanya pengaruh dari luar Islam yang ikut andil dalam melahirkan aliran ini, seperti adanya pengaruh dari pemikiran asing, yaitu pengaruh agama Yahudi bermazhab Qurra dan agama Kristen bermazhab Yacobit (Nasution, 1986)

c. Tokoh dan Tahun Kemunculan.Tokohnya adalah Jahm bin Sofwan

d. AjaranJabariyah ekstrim: manusia lemah, tidak berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan, tidak mempunyai kehendak dan kemauan bebas. Seluruh tindakan dan perbuatan manusia tidak boleh lepas dari scenario dan kehendak Allah. Segala akibat, baik dan buruk yang diterima oleh manusia dalam perjalanan hidupnya adalah merupakan ketentuan Allah (Anwar, 2006)Jabariyah moderat :Tuhan menciptakan perbuatan manusia, baik itu positif atau negatif, tetapi manusia mempunyai bagian di dalamnya. Tenaga yang diciptakan dalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatannya. Manusia juga tidak dipaksa, tidak seperti wayang yang dikendalikan oleh dalang dan tidak pula menjadi pencipta perbuatan, tetapi manusia memperoleh perbuatan yang diciptakan tuhan (Anwar, 2006)

1.3 Qodariyaha . Pengertian,Pengertian Qadariyah secara etomologi, berasal dari bahasa Arab, yaitu qadara yang bemakna kemampuan dan kekuatan. Adapun secara termenologi istilah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diinrvensi oleh Allah. Aliran-aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri. Aliran ini lebih menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbutan-perbutannya (Anwar, 2006)

b. Latar BelakangLatar belakang timbulnya aliran ini sebagai isyarat menentang kebijaksanaan politik Bani ummayah yang dianggapnya kejam. Apabila firqoh Jabariyah berpendapat bahwa khalifah bani ummayah membunuh orang, hal itu karena sudah ditakdirkan Allah Swt. Demikian dan hal ini merupakan topeng kekejamannya, maka firqoh qodiriyah mau membatasi qodar tersebut. Mereka mengatakan bahwa Allah Swt. Itu adil maka Allah akan menghukum orang yan bersalah dan memebri pahala kepada orang yang baik (Nasir, 2012).

c. Tokoh dan Tahun Kemnuculan : Sejarah lahirnya aliran Qadariyah tidak dapat diketahui secara pasti dan masih merupakan sebuah perdebatan. Akan tetepi menurut Ahmad Amin, ada sebagian pakar teologi yang mengatakan bahwa Qadariyah pertama kali dimunculkan oleh Mabad al-Jauhani dan Ghilan ad-Dimasyqi sekitar tahun 70 H/689M (Hadriansyah, 2008).

d. AjaranHarun Nasution (1986) menjelaskan pendapat Ghalian tentang ajaran Qadariyah bahwa manusia berkuasa atas perbuatan-perbutannya. Manusia sendirilah yang melakukan perbuatan baik atas kehendak dan kekuasaan sendiri dan manusia sendiri pula yang melakukan atau menjauhi perbuatan-perbutan jahat atas kemauan dan dayanya sendiri. Tokoh an-Nazzam menyatakan bahwa manusia hidup mempunyai daya, dan dengan daya itu ia dapat berkuasa atas segala perbuatannya.

1.4 Syiaha . Pengertian,Syiah dilihat dari bahasa berarti pengikut, pendukung, partai, atau kelompok, sedangkan secara terminologis adalah sebagian kaum muslim yang dalam bidang spiritual dan keagamaannya selalu merujuk pada keturunan Nabi Muhammad SAW. (Nasir, 2012).

b. Latar belakang kemunculanMengenai kemunculan Syiah dalam sejarah, terdapat perbedaan pendapat dikalangan para ahli. Menurut Abu Zahrah, Syiah mulai muncul pada masa akhir pemerintahan Usman bin Affan kemudian tumbuh dan berkembang pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Adapun menurut Watt, Syiah baru benar-benar muncul ketika berlangsung peperangan antara Ali dan Muawiyah yang dikenal dengan Perang Siffin. Dalam peperangan ini, sebagai respon atas penerimaan Ali terhadap arbitrase yang ditawarkan Muawiyah, pasukan Ali diceritakan terpecah menjadi dua, satu kelompok mendukung sikap Ali-kelak disebut Syiah, dan kelompok lain menolak sikap Ali, kelak disebut Khawarij (Nasution, 1986).

c. Tokoh dan Tahun Kemunculan : Imam 12: Ali bin Abi Thalib r.a, Hasan bin Ali r.a., Husein bin Ali r.a., digelar As Syahid" (yang mati syahid), Ali Zainal Abidin bin Husein (80-122 H.), Mohammad Baqir bin Ali Zainal Abidin , Ja'far Shodiq bin Mohammad Baqir (wafat th. 148 H.) digelar "As shodiq" (sejati)., Musa Kadzim bin Ja'far Shadiq (wafat th. 183 H.), digelar Ali Ridha bin Musa Kadzim (wafat th. 203 H.) digelar "Ridha", Muhammad Jawwad bin Ali Ridha (195-226 H.) Ali Hadi bin Muhammad Jawwad (212-254 H.) digelar "Naqiy" (suci bersih), Hasan Askari bin Ali Hadi (232-260 H.), Muhammad Mandi bin Muhammad Al Askari yang digelar "Imam Muntadhar" (Nasir, 2012). Muncul setelah perang sifin pada tahun 37H / 648 M.

d. AjaranDi antara ajaran Syi`ah: Imamah, Hak imamah ada pada Ali bin Abi Thalib dan keturunannya (Ahlul Bait). Dan mereka dianggap masum Taqiyah, Al-Ghaibah, Rajah Sahabat Abu bakar, Umar dan Usman dianggap Kafir, termasuk yang memerangi Ali adalah kafir Al-quran adalah makhluk Hanya menerima hadits yang diriwayatkan ahlul bait Kawin Mutah

1.5 Maturiddiyaha . Pengertian,Aliran al-Maturidiyah adalah sebuh aliran yang tidak jauh berbeda dengan aliran al-Asyariyah. Keduanya lahir sebagai bentuk pembelaan terhadap sunnah. Bila aliran al-Asyariyah berkembang di Basrah maka aliran al-Maturidiyah berkembang di Samargand.

b.Latar belakang kemunculanAliran ini datang untuk memenuhi kebutuhan mendesak yang menyerukan untuk menyelamatkan diri dari ekstrimitas kaum rasionalis di mana yang berada dibarisan paling depan adalah Mutazilah, maupun kaum tekstualitas yang dipelopori oleh kaum Hambaliyah (para pengikut Imam Ibnu Hambal) (Madkour, 1995)c. Tokoh dan Tahun Kemnuculan : Tokohnya adalah Imama Al-maturidi. Nama lengkap beliau adalah Muhammad Bin Muhammad Abu Manshur Al-Maturidy. Garis keturunannya masih bersambung dengan sahabat Abu Ayub Al-Anshary. Kemnculan pada abad ke 2 (Aly Jumaah, 2004)

d. Ajaran (Nasir, 2012): Tentang sifat-sifat Tuhan Baginya Tuhan mempunyai sifat-sifat. Tuhan Mengetahui bukan dengan zat-Nya tapi dengan pengetahuan-Nya, dan berkuasa bukan dengan zat-Nya. Tentang perbuatan manusia Dalam soal perbuatan manusia, al-Maturidy sependapat dengan golongan Mutazilah, bahwa manusialah sebenarnya yang mewujudkan perbuatan-perbuatannya (paham qadariyah bukan paham jabariyah atau kasb asyariyah) Disamping itu ia berpendapat Tuhan mempunyai kewajiban- kewajiban tertentu Tentang kalam Allah. Al-Maturidy tidak sepaham dengan Mutazilah tentang masalah al-quran yang menimbulkan pertentangan itu. Ia berpandapat bahwa kalam Allah tidak diciptakan tetapi bersifat qadim. Tentang dosa besar Ia sepaham dengan Asyary yaitu orang yang berdosa besar masih tetap mukmin. dan soal dosa besarnya nanti akan ditentukan Allah kelak diakhirat. Jadi a menolak faham posisi menengah kaum Mutaziiah. Tentang al-wad wal waid Beliau sepaham dengan Muktazilah bahwa janji dan ancaman Allah tidak boleh tidak mesti tcrjadi kelak. Tentang antrophomorphisme Al-Maturidi juga sependapat dengan Mutazilah. Ia tidak sependapat dengan Asy-ari bahwa ayat-ayat yang menggambarkan Tuhan mempunyai bentuk jasmani tak dapat di interpretasi atau tawil. Menurut pendapatnya bahwa tangan, wajah dan sebagainya di beri arti majazi atau kiasan

1.6 Muktazilaha . Pengertian,Secara Bahasa: b berasal dari kata Itazala( ) yang artinya mengasingkan

b. Latar belakang kemunculanKemunculan mutazilah dilatar belakangi ketika Washil bin Atha menyatakan pendapatnya yang berbeda dengan gurunya yaitu Hasan al-Basri yang menyatakan orang yang durhaka atau berdosa besar diakhirat kelak akan masuk neraka terlebih dahulu untuk menerima hukuman lalu masuk surga. Washil berpendapat orang yang berdosa akan berda diantara surga dan neraka. Setelah menyatakan berbeda pendiriannya washil keluar dari majlis gurunya dan mengadakan majelis sendiri dan majlisnya dinamakan mutazilah, sebab memisahkan atau mengasingkan diri (Nasir, 2012).

c. Tokoh dan Tahun Kemnuculan : Lahir pada abad ke-2 Hijriyah, antara tahun 105-110 H,. Pelopornya adalah seorang penduduk Bashrah mantan murid Al-Hasan Al-Bashri yang bernama Washil bin Atha Al-Makhzumi Al-Ghozzal

d. Ajaran (Nasir, 2012) :1. At-tauhid ()At-tauhid (pengesaan tuhan) merupakan inti paham mutazilah. Yang mereka maksud at-tauhid adalah meniadakan dan mengingkari sifat-sifat Allah, dengan dalil bahwa menetapkan sifat-sifat tersebut berarti telah menetapkan untuk masing-masingnya tuhan, dan ini suatu kesyirikan kepada Allah.2. Al-adl()Al-Masudi dalam kitabnya , muruj al-dzahab, menerangkan bahwa prinsip keadilan sesuai dengan pandangan mutazilah. Allah tidak menyukai kerusakan, dan tidak menciptakan perbuatan hamba, tetapi hambalah yang melakukan apa yang diperintahkan dan yang dilarang dengan qudrah (daya) yang diberikan dan diletakkan Allah kepada mereka3. Al-wad wal waid ) )Mereka berkeyakinan bahwa janji berupa balasan kebaikan dan ancaman berupa siksaan tidak mustahil diturunkan. Janji Allah tentang pahala atas kebaikan akan terjadi, janji siksaan atas kejahatan juga akan terjadi serta janji menerima taubat yang sungguh-sungguh juga terjadi, dengan begitu, barang siapa yang berbuat baik , akan dibalas dengan kebaikan dan barang siapa yang berbuat kejahatan akan dibalas dengan siksaan yang pedih.4. Suatu keadaan diantara dua keadaan ( )Mutazilah mengakui bahwa seprang muslim yang telah bersyahadat yang berbuat maksiat termasuk akan berada diantara dua tempat yakni diantara surga dan neraka.5. Menyuruh berbuat baik dan melarang kemungkaran( )Yang dimaksud dari landasan ini adalah wajibnya memberontak terhadap pemerintah (muslim) yang zalim. Prinsip diatas adalah prinsip atau dasar mutazilah yang di sepakati. Mereka menetapkan bahwa semua muslim wajib melakukan upaya itu untuk mesyiarkan dakwah Islam dan menunjukkan orang yang sesat serta mencegah serangan orang yang mencampur adukkan kebenaran dan kebatilan sehingga mereka tidak dapat menghancurkan Islam.

1.7 Assyariyaha . Pengertian,Asy`ariyah adalah sebuah paham akidah yang dinisbatkan kepada Abul Hasan Al-Asy`ariy (Anwar, 2006).

b. Latar belakang kemunculanAl-Asyari adalah salah satu tokoh penting yang punya peranan dalam menjawab argumen Barat ketika menyerang akidah Islam. Karena itulah metode akidah yang beliau kembangkan merupakan panggabungan antara dalil naqli dan aqli. Munculnya kelompok Asyariyah ini tidak lepas dari ketidakpuasan sekaligus kritik terhadap paham Muktazilah yang berkembang pada saat itu. Kesalahan dasar Muktazilah di mata Al-Asy'ari adalah bahwa mereka begitu mempertahankan hubungan Tuhan - manusia, bahwa kekuasaan dan kehendak Tuhan dikompromikan (Anwar, 2006)

c. Tokoh dan Tahun Kemnuculan : Asyariyyah dilahirkan oleh Abu al-Hasan al-Asyari (260 H-324 H)

d. AjaranDoktrin-doktrin; Tuhan dan sifat-sifatnya, Kebebasan dalam berkehendak, Akal dan wahyu Kriteria baik dan buruk Qodimnya Al-Qur'an Melihat Allah Keadilan Kedudukan orang berdosa. Mereka berpikir sesuai dengan Undang-Undang alam dan mereka juga mempelajari ajaran itu.,Iman adalah membenarkan dengan hati, amal perbuatan adalah kewajiban untuk berbaut baik dan terbaik bagi manusia. dan mereka tidak mengkafirkan orang yang berdosa besar. Kehadiran Tuhan dalam konsep Asyariyah terletak pada kehendak mutlak-Nya.

1.8 Murjiaha . Pengertian,Kata murjiah dari kata arjaa yang bermakna menunda atau mengembalikan dan juga mengandung arti memberi pengharapan. Artinya ajarannya memberi harapan kepada orang yang berbuat maksiat tidak merusak iman sebagai halnya dengan perbuatan ketaatan tidak memberi manfaat kekufuran. Ini berarti memberi harapan kepada orang-orang mukmin] yang melakukan dosa, bahwa mereka masih ada harapan pengampunan dari Allah Swt (Nasution, 1986).

b. Latar belakang kemunculanMunculnya Murjiah adalah latar belakang politik. Persoalan teologi dimulai pada masa pemerintahan Ali, yaitu disaat terjadinya pergolakan politik dikalangan umat Islam. Adanya keterpihakan kelompok pada pertentangan tentang Ali bin Abi Thalib yaitu syiah dan memunculkan kelompok lainnya yang menentang yaitu khawariz. Dalam suasana pertentangan inilah, timbul suatu golongan baru yang ingin bersikap netral yaitu murjiah (Nasution, 1986).

c. Tokoh dan Tahun KemnuculanPemimpin Murjiah adalah Hasan bin Bilal Al-muzni, Abu Salat As Samman, Tsauban Dliror bin Umar (Nasir, 2012). Muncul setelah perang sifin pada tahun 37H / 648 M.

d. AjaranAjaran-ajaran pokok Murjiah dapat disimpulkan sebagai berikut: Iman hanya membenarkan (pengakuan) di dalam hati. Orang islam yang melakukan dosa besar tidak dihukumkan kafir. Muslim tersebut tetap mukmin selama ia mengakui dua kalimah syahadat. Hukum terhadap perbuatan manusia ditanggung hingga hari kiamat

2. SYIAH DAN SUNNI2.1 Syiaha. DefinisiSyiah berasal dari bahasa Arab, artinya pengikut atau golongan. Kata jamaknya Syiyaun. Syiah dimaksudkan sebagai suatu golongan dalam islam yang beranggapan bahwa Sayyidina Ali bin Abi thalib ra. Adalah orang yang berhak sebagai khalifah pengganti nabi, berdasarkan wasiatnya. Sedangkan khalifah-khalifah sebelumnya adalah perampas kedudukan khalifah (Nasir, 2012).b. Latar belakang dan tahun kemunculanMengenai kemunculan Syiah dalam sejarah, terdapat perbedaan pendapat dikalangan para ahli. Menurut Abu Zahrah, Syiah mulai muncul pada masa akhir pemerintahan Usman bin Affan kemudian tumbuh dan berkembang pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Adapun menurut Watt, Syiah baru benar-benar muncul ketika berlangsung peperangan antara Ali dan Muawiyah yang dikenal dengan Perang Siffin. Dalam peperangan ini, sebagai respon atas penerimaan Ali terhadap arbitrase yang ditawarkan Muawiyah, pasukan Ali diceritakan terpecah menjadi dua, satu kelompok mendukung sikap Ali-kelak disebut Syiah, dan kelompok lain menolak sikap Ali, kelak disebut Khawarij (Nasution, 1986). Muncul setelah perang sifin pada tahun 37H / 648 M.

2.2 Sunnia. DefinisiSunni merupakan ahlus sunnah wa al-jamaah. Menurut Nasir (2012) istilah ahlus sunnah wa al-jamaah berasal dari kata-kata: Ahl (Ahlun), berarti golongan atau pengikut. As-sunnah berarti tabiat, perilaku, jalan hidup, perbuatan yang mencakup ucapan, tindakan dan ketetapan Rasulullah Saw. Wa, huruf athf yang berarti dan atau serta. Al-Jamaah berarti jamaah, yakni jamaah para sahabat Rasul Saw. Maksudnya perilaku atau jalan hidup para sahabat.Secara etimologis berarti golongan yang senantiasa mengikuti jalan hidup Rasulullah Saw. dan jalan hidup para sahabatnya .Atau golongan yang berpegang teguh pada kepada sunnah Rasul dan sunnah para sahabatnya (Nasir, 2012).b. Latar belakang dan tahun kemunculanBeberapa pendapat menyatakan bahwa kelompok ahlussunah muncul sebagai reaksi atas paham Mutazilah, yang dimotori oleh Washil bin Atha (w. 131 H) yang sangat mengandalkan akal dalam memahami dan menjelaskan ajaran-ajaran islam.Pada masa sahabat, istilah Sunni belum dikenal. Kalau dilihat secara bahasa mengacu pada Sunnah Rasulullah saw yang dijadikan pedoman. Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas oleh Nurcholish Madjid dianggapsebagai perintis Ahlusunnah karena keduanya dikenal senang memelihara sunnah-sunnah Rasulullah saw dan tidak masuk dalam perselisihan yang terjadi antara Imam Ali melawan Muawiyah. Keduanya memilih hidup zuhud dan memfokuskan diriberibadah kepada Allah (Madjid, 1994).Menurut Madjid (1994) , istilah Ahlusunnah muncul pada masa kekuasaan Dinastti Abbasiyah di bawah pimpinan Abu Jafar Al-Mansur (137-159 H./754-755 M.) dan Harun Al-Rasyid (170-194 H./785-809 M.). Tepatnya pada saat munculnya Abu Hasan Al-Asyari (260-324 H./873-935 M.) yang beraliran Asy`ariyah dan Abu Mansur Muhammad (w. 944 M.) yang beraliran Maturidiyah; yang keduanya mengaku Ahlussunnah.2.3 Perbedaan dan persamaan Syiah dan SunniSunniSyiah

a) 5 Rukun Islam: Syahadatain, Sholat, zakat, Puasa, Haji.b) Rukun Iman ada 6: Iman kepada Allah, kepada Malaikat-malaikat Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul Nya, hari kiamat, qodo dan qodar Allah.c) Dua kalimat syahadat: Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah.d) Percaya kepada imam-imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah idak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari kimat.e) Keempat Khulafa arrasyidin diakui (sah).f) Dilarang mencaci-maki para sahabat.g) Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan adalah Kutubussittah :a)Bukharib)Muslimc)Abu Daudd)Turmudzie)Ibnu Majahf)An Nasaih) Al-Qur'an tetap orisinil

a) 5 Rukun Islam: : Sholat,Puasa, zakat, Haji, Wilayahb) Rukun Iman Syiah ada 5:At-Tauhid,An Nubuwwah, Al Imamah, Al Adlu,Al Maad.c) Tiga kalimat syahadat: Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, disamping itu masih ditambah dengan menyebut dua belasimam-imam mereka d) Percaya kepada dua belas imam-imam mereka, termasuk rukun iman.Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir dan akan masuk neraka.e) Tidak mengakui Khulafa arrasyidin kecuali Ali bin Abi Thalib.f) Mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa bahkan Syiah berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi murtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membai'at Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifahg) Kitab-kitab Syiah ada empat :Al Kaafi, Al Istibshor, Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih, Att Tahdziibh) Al-Qur'an yang ada sekarang ini menurut pengakuan ulama Syiah tidakorisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).

3. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN FIRQAH-FIRQAH ISLAMNoFirqah-firqah muslim Kelebihan Ajaran (Nasir, 2012)Kelemahan Ajaran (Nasir, 2012)

1.KhawarijKedudukan Khalifah dipilih secara demokrasi -Dosa hanya ada satu macam yaitu dosa besar saja, sehinnga Mudah mehukumi kafir kepada orang islam yang tidak sejalan.

2.Murjiah Memberi pengharapan bagi yang berbuat dosa besar untuk mendapat Rahmat Allah Swt.Terlalu membesar-besarkan perkara iman dan menyepelekan perkara maksiat. Mereka menyangkal iman dapat terhapus karena dosa. Mereka mengatakan: Dosa tidak dapat melunturkan iman!.

3.Syiah Beraliran keras, Mengkafirka para sahabat dan kaum muslimin yag tidak sejalan dengannya, dsb

4.Jabariyah Mengajarkan tawakal dalam menerima masalah.manusia tidak boleh mengubah apa-apa yang telah ditentukan (Qada & qadar) oleh Allah Swt. Hal ini bisa menyebabkan manusia menjadi malas berusaha, lalai.

5.Qadariyah Mengajarkan usaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.manusia yang bebas menentukan nasibnya di atas kehendak Allah. Hal ini bisa menyebabkan manusia menjadi takabur dan sombong.

6.Mutazilah Mereka menyelami lautan filsafat untuk mempertahankan Agama Islam, akan tetapi sayangnya banyak diantara mereka memeakai senjata tersebut untk menikam diri sendiri, artinya mereka tenggelam dalam lautan filsafat, mereka kehilngan pedoman dan sesat jalan, sampai ada diantara mereka menganut paham renkarnasi-Terlalu berlebih-lebihan dalam menghormati dan mengagungkan akal, sedangkan akal itu sendiri sering keliru dan salah. -Mereka menyebabkan akidah islam yang mudah itu menjadi ruwet dan berbelit-belit.

7.Asyariyah Ajarannya moderat, tettapi lebih dekat ke tradisionalis, banyak terikat kepada nash-nash naqli.Kadang-kadang berhasil mengeliminasi suatu masalah, tetapi kadang-kadang agak larut condong kedalam salah satu pendapat. Misalnya tetntang qadar dan ikhtiar manusia, pada akhirnya agak condong ke paham jabariyah.

8.Maturidiyah Berhasil meluruskan sintesis antara akal dengan naqal, dengan manhaj berpikir bebas, tetapi tetap terikat.

4. Fakta perbedaan dalam ajaran agama islam tidak dapat dipungkiri lagi. Ketika zaman Nabi Muhammad Saw. segala permasalahan bisa langsung ditanyakan kepada beliau sehingga masalah dapat terpecahkan. Namun setelah beliau wafat dalam memecahkan masalah dapat ditanyakan kepada para sahabat yang alim, para tabiin yang memliki pendapat yang berbeda sehingga melahirkan firqoh-firqoh di atas (disamping latar belakang kemunculan yang telah dijelaskan di atas). Perbedaan umat muslim di jaman sekarang pun tetap ada dengan adanya perbedaan pemikiran, budaya, pendapat terlahirlah firqah-firqah islam. Namun dengan adanya perbedaan tersebut banyak kaum muslimin anatar firqah terpecah belah, merasa paling benar dan menghukumi firqah lain salah total. Menurut saya perbadaan yang tidak terlalu signifikan, artinya hanya sebatas berbbeda dalam furuiyah saja itu tidak perlu dipermasalahkan terlau dalam selama apa yang diyakini suatu firqah tidak melanggar syari yang menuju kesyesatan, seperti ada yang mengaku menjadi nabi, mencela para sahabat, menghalalkan berbuat zina dll. Hal itu sudah keluar dari jalur syariat islam dan keluar dari lingkaran uhkwatulislamiyah, perlu untuk mencegah dan memberhentikan penyebarannya dalam rangka amal maruf nahyi munkar, akan tetapi dalam melaksanakan itu tidak perlu kekerasan. Masalah perbadaan di jaman sekarang tentu ada kaitannya dengan firqah-firqah di atas, karena pemikiran-pemikiran firqah di jaman sekarang ada yang menganut firqah-firqah diatas bahkan menggabungkannya, bahkan sebagian permasalahan di jaman sekarang dilahirkan dari salah satu firqah di atas, paham yang menganggap umat islam selain firqahnya kafir, memerangi umat islam lain selain firqahnya, mencala para sahabat Nabi Saw dan banyak lagi paham-paham yang melenceng dari apa yang di ajarkan oleh Nabi Saw.

5. Mukmin dalah orang yang menerima dan meyakini rukun iman yang enam dengan tulus dan jujur sepenuh hatinya. Kafir adalah orang yang menentang dan menolak kebenaran dari Allah Swt yang disampaikan oleh RasulNya, atau secara singkat kafir adalah kebalikan dari iman yang menolak rukun iman. Dalam berprilaku sehari-hari kita harus berhati-hati kita tidak boleh mengatakn kepada orang mukmin seorang kafir maka yang kita akan terhukumi kafir.Saat diskusi diperkuliahan timbul pertannyaan:1. Bagaimana keimanan manusia yang dilahirkan di lingkungan orang kafir?Sebagaimana Sabda Rasullah Saw: Tiadalah seorang bayi yang dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah (bertauhid). Maka kedua ibu-bapak-nyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi. [Muttafaq Alaih, Shahih Al-Bukhari, Kitab Janaiz, bab Idza Aslama ash-Shobi (Fathulbari, juz 3, hal. 219); Shahih Muslim, Kitab al-Qadar, Vol.3, hal. 1047, hadits no. 2651 ]. Jadi menurut Seorang bayi yang dilahirkan di lingkungan kafir belum dihukumi kafir karena salah satu syarat dihukumi kafir yaitu sudah mukallaf (baligh & berakal). Stelah mukallaf maka ia dpat dihukumi kafir apabila ia tetap berpegang pada agama lingkungan orang kafir. Timbul pertanyaan kembali ketika diskusi perkuliahan: 2.seorang kafir dapat menjadi mukmin karena dapat hidayah dari Allah Swt. Bagaimana nasib dengan kafir yang tidak diberi hidayah, apa itu adil? Menurut saya Allah itu tetap maha adil tidak paling adil selain Allah, Kafir yang tidak mendpatkan hidayah bukan berarti ia tidak diberi hidayah , akan tetapi ia tidak mau menerima dan mencari jalan kebenaran. Allah telah mengutus Rasulullah Saw. yang membawa kebenaran untuk umat Nya, jadi hidayah kebenaran telah tersampaikan kepada mereka akan tetapi mereka tetap ngeyel tidak mau mengakuinya, seperti yang telah diceritakan dalam Al-Quran sebenarnya kaum kafir tahu akan kebenaran yang dibawa oleh Rasul akan tetapi karena ego mereka kepercayaan mereka tidak utuh, cacat dan parsial. Mereka membuat diskriminasi terhadap rasul-rasul Allah dan kitab-kitab suciNya, terutama terhadap Nabi Muhammad dan Al-Quran. Dalam al-Quran mereka disebut sebagai ahlul kitab, Mereka adalah orang yahudi dan nasrani.

6. Menurut saya Takdir dan Usaha merupakan dua hal yang saling berkaitan. Takdir merupakan suaatu ketetapan Allah Swt. Terhadap apa yang terjadi pada mahluknya, baik dalam hal rezeki, jodoh, kematian dan sebagainya. Takdir yang telah ditetapkan tidak dapat kita sangkal, kita hrus menerimanya walaupun tidak sesuai dengan yang diinginkan. Akan tetapi apabila kita menginginkan sesuatu kita perlu adanya usaha untuk mencapainya. Dengan adanya usaha suatu takdir bisa berubah tentu saja dengan izin Allah dan kuasanya. Qodo setiap orang sudah ditetapkan sejak jaman azali. Qodo mubram tidak dapat kita ubah. Namun denagan usaha yang dibarengi doa qodo bisa berubah qodotersebut disebut qodo mualaq yang Ketentuan Allah atas semua makhlukNya tetapi boleh diubah dengan usaha dan ikhtiar manusi, contohnya Seseorang boleh bersungguh-sungguh dalam belajar agar bisa lulus dalam ujian akan tetapi apaun hasil akhirnya kita harus terima dan tawakal.Jalan takdir kita dalam mendapat qada Mubram Allah menurut saya dapat dirubah, Rasulluulah Saw. telah bersabda bahwa seseorang yang menyambung silaturahim maka akan panjang umur. Contohnya si A telah ditakdirkan pada hari senin akan kecelakaan dan meninggal, akan tetapi karena si A seing sodaqoh dan menyambung silaturahim atau berbuat baik lainnya si A tetap kecelakaan akan tetapi tidak jadi meninggal. Kematian merupak qodo mubram yang tidak dapat diubah, dengan kebaikan si A kematian nya ditunda. Segala kejadian baik atau buruk ditentukan Allah, tetapi manusia mempunyai pilihan yaitu ikhtiar untuk menentukan nasibnya

7. Hikmah dari mempelajari firqah-firqah diatas yakni perbedaan itu pasti ada, termasuk diantara kaum muslimin, akan tetapi kita harus saling meghormati perbedaan itu jangan saling mencela. Marilah kita perangi pemikiran-pemikiran yang menyesatkan atau kebatilan dengan jalan tanpa kekerasan yang akan menimbulkan perpecahan antara kaum muslim, mari perangi dengan kokohkan iman kita, peringatkan mereka yang tersesat dengan hal yang baik tanpa kekeraasan dan doakan semoga mereka kembail ke jalan yang benar.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihan.2006. Ilmu Kalam.Bandung: Puskata Setia.

Madkour, Ibrahim.1995. Aliran dan Teori Filsafat Islam. Cet I;.Jakarta: Sinar Grafika Offset, 1995.

Nasir, Sahilun A.2012. Pemikiran Kalam (Teologi Islam) Sejarah, Ajaran dan Perkembangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Nasution, Harun.1986. Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan. Jakarta: UI-Press.