tentang kaca

18
Kaca Reflektif Kaca reflektif adalah jenis kaca yang mampu memantulkan cahaya dan mereduksi sifat tembus pandang dari sisi luar, sehingga sering pula disebut dengan kaca one way. Pada produk Asahimas kaca ini disebut dengan istilah kaca stopsol. Dalam pembuatannya, kaca ini dilapisi dengan pelapis transparan tipis dari oksida logam (sebagai lapisan pemantul) melalui proses pyrolysis. Lapisan kaca refletif ini bersifat memantulkan cahaya dan panas, serta mampu memberikan penampilan yang mewah, sekaligus menurunkan beban energi pengkodisian udara. Lapisan coating reflektif ini dapat dilapiskan pada kaca clear maupun panasap (warna) blue, dark blue, grey dan green. Kaca ini biasa digunakan pada bukaan pintu atau jendela dinding luar, yang diharapkan berpenampilan mewah pada bangunan. Untuk bangunan bertingkat, terutama digunakan digunakan pada tipe dinding kaca eksterior (curtain wall).

description

beberapa info tentang kaca dan jenisnya untuk bangunan

Transcript of tentang kaca

Page 1: tentang kaca

Kaca Reflektif

Kaca reflektif adalah jenis kaca yang mampu memantulkan cahaya dan

mereduksi sifat tembus pandang dari sisi luar, sehingga sering pula

disebut dengan kaca one way. Pada produk Asahimas kaca ini disebut

dengan istilah kaca stopsol.

Dalam pembuatannya, kaca ini dilapisi dengan pelapis transparan tipis

dari oksida logam (sebagai lapisan pemantul) melalui proses pyrolysis.

Lapisan kaca refletif ini bersifat memantulkan cahaya dan panas, serta

mampu memberikan penampilan yang mewah, sekaligus menurunkan

beban energi pengkodisian udara.

Lapisan coating reflektif ini dapat dilapiskan pada kaca clear maupun

panasap (warna) blue, dark blue, grey dan green.

Kaca ini biasa digunakan pada bukaan pintu atau jendela dinding luar,

yang diharapkan berpenampilan mewah pada bangunan. Untuk

bangunan bertingkat, terutama digunakan digunakan pada tipe

dinding kaca eksterior (curtain wall).

Page 2: tentang kaca

Kaca Laminated

Kaca laminated merupakan kaca dengan tingkat keamanan dan

perlindungan yang tinggi terhadap penghuni. Jika terjadi sesuatu yang

menyebabkan pecahnya kaca, maka kaca laminated tidak akan

berhamburan, tapi hanya retak dan sangat sulit ditembus.

Kaca laminated terdiri dari komposisi satu atau lebih lebih lembaran

polifinil yang transparan, fleksibel dan sangat kuat, dengan satu atau

lebih lembaran kaca float, dan disatukan melalui proses pemanasan

dan pengepresan.

Karakterisitik kaca laminated, ialah bahwa pecahan kaca tidak akan

jatuh atau berhamburan, namu tetap melekat pada filmnya, dan kaca

tetap terpasang pada rangkanya.

Kaca laminated yang sudah pecah, tetap suit sekali ditembus oleh

manusia sehingga memberikan tingkat keamanan yang sangat tinggi

bagi penghuninya.

Penggunaan kaca laminated terutama untuk atap kaca, skylight,

dinding kolamm renang dan lain-lain, di mana tidak diinginkan adanya

reruntuhan kaca jika pecah.

Kaca laminated juga digunakan untuk lemari pajang barang-barang

berharga (anti pencuri)

Catatan: hindari proses lanjut pada kaca laminated seperti

pemotongan, pembuatan lubang dan aksesoris lain, walaupun mungkin

dapat dikerjakan, tapi akan sangat sulit dan tidak rapi. Semua ukuran

dan aksesoris harus sudah tepat, sebelum proses laminate dikerjakan.

Kaca laminated yang terdiri dari dua lembar kaca biasanya digunakan

untuk bangunan-bangunan. Sedangkan yang terdiri lebih dari dua

lembar biasanya untuk penggunaan-penggunaan khusus seperti kaca

taha peluru, kaca akuarium yang besar dan kaca pesawat terbang

Page 3: tentang kaca

Kaca Tempered

Secara singkat, kaca tempered adalah jenis kaca yang memiliki

kekuatan yang sangat tinggi, dibandingkan dengan kaca biasa.

Kaca tempered adalah kaca yang diperkeras dengan cara

memanaskan kaca float biasa hingga mencapai temperatur 700 derajat

celcius, kemudin didinginkan mendadak dengan menyemprotkan

udara secara merata merata pada kedua permukaan kaca. dengan

proses ini, maka terjadi perubahan fisik kaca, yaitu terjadi perubahan

gaya tekan dan gaya tarik pada kaca, tapi secara visual tidak terjadi

perubahan.

Dengan ketebalan yang sama, kekuatan kaca tempered mampu

mencapai 3-5 kali lipat dari kekuatan kaca biasa, terhadap beban

angin, tekana air, benturan dan terhadap perubahan temperatur yang

tinggi (thermal shock).

Jika pecah, pecahan kaca tempered berbentuk kecil-kecil dan tumpul,

sehingga sangat aman bagi manusia (tidak akan melukai manusia).

Penggunaan kaca tempered terutama untuk bukaan-bukaan atau

dinding kaca pada bangunan yang menuntut tingkat keamanan yang

tinggi.

Penggunaan lain adalah untuk pintu-pintu tanpa rangka (frameless),

seperti pintu utama maupun partisi kamar mandi.

Selain itu kaca tempered juga digunakan untuk railing kaca pada

tangga dan void, eskalator dan lift.

Catatan: kaca tempered tidak boleh diganggu oleh proses-proses lebih

lanjut seperti pemotongan, penggosokan tepi, pembuatan lubang dan

lain-lain. Proses-proses ini akan melemahkan kekuatan kaca, bahkan

dapat menyebabkan pecahnya kaca itu sendiri. Untuk itu semua

ukuran dan jenis aksesoris harus sudah dapat ditentukan dengan pasti

sebelum proses tempered dilakukan.

Page 4: tentang kaca

Kaca Warna

Di kalangan masyarakat, kaca ini biasa disebut dengan kaca rayben,

untuk kaca warna hitam. Istilah teknisnya adalah tinted glass. Pada

produk Asahimas, menggunakan istilah panasap glass.

Kaca panasap merupakan kaca float yang diberi warna dengan

menambahkan sedikit logam pewarna seperti kobalt, besi, silenium,

dan sebagainya pada bahan baku kaca.

Kaca panasap mampu menyerap 55% panas matahari, sehingga akan

mengurangi beban pendingin ruangan dan memberikan rasa nyaman

pada penghuni bangunan. Dengan warna kaca tersebut, maka sifat

tembus pandang kaca menjadi rendah, sehingga memberikan

kebebasan privasi bagi penghuni bangunan.

Warna yang tersedia pada kaca panasap adalah blue green, dark blue,

euro grey, dark grey, bronze dan green.

Karena warna yang terkandung pada kaca, maka semakin tebal kaca,

akan warnanya akan semakin gelap dan tingkat penyerapan panas

matahari akan semakin tinggi.

Kaca jenis ini dapat digunakan baik untuk eksterior maupun interior

bangunan. Namun dalam penerapannya, jenis kaca ini lebih banyak

dipakai pada eksterior bangunan, baik untuk pintu dan jendela,

maupun pada curtain wall. Untuk pintu da jendela, biasa digunakan

tebal kaca 6mm. Sedangkan pada curtain wall, digunakan tebal kaca

8mm atau 10mm, tergantung bentang kaca dan hasil perhitungan

beban angin.

Page 5: tentang kaca

Sangat baik ketahanan abrasi

Tahan terhadap bahan kimia, pelarut, minyak, gemuk

Tidak ada masalah degradasi UV

Stabil pada rentang suhu yang lebar

Mudah dibersihkan

Lama hidup produk.      

Penggunaan kaca dalam pekerjaan konstruksi untuk menambah keindahan bangunan. 

  Penggunaannya memenuhi pandangan arsitektur untuk dekorasi eksternal.         Dengan menggunakan gelas kaca di pedalaman, menghemat ruang di dalam gedung. 

     Kaca cladding di gedung memenuhi kebutuhan fungsional pencahayaan, retensi panas dan hemat energi. 

         Penggunaannya muncul rasa keterbukaan dan harmonis. 

          Sebagai kaca dikeraskan tersedia, seseorang dapat memiliki desain interior yang baik dengan penggunaan kaca di tangga transparan, rak berwarna, langit-langit dllKaca merupakan bahan yang sangat baik untuk isolasi termal, pemeriksaan air dan konservasi energi. 

             Kaca merupakan konduktor panas yang buruk; menghemat energi di AC bangunan.Untuk membuat partisi kaca di lantai atas, tidak ada desain ekstra diperlukan untuk slab seperti kaca ini ringan.

Page 6: tentang kaca

Membuat rumah kaca menjadi semakin menarik ‘The Glass House’ Maaf bila pada artikel kali ini saya memakai judul dalam bahasa asing. Bukan

bermaksud gaya-gayaan, tetapi istilah ‘glass house’ di sini saya gunakan

sebagai pengertian untuk sebuah rumah yang menggunakan kaca sebagai

elemen bangunan yang dominan. Karena pengertian ‘rumah kaca’ dalam

Bahasa Indonesia lebih merujuk pada bangunan kaca dengan fungsi untuk

pemeliharaan vegetasi. Rasanya tidak mungkin bila sebuah rumah tinggal tidak

mempergunakan kaca sebagai salah satu elemennya. Di dalam sebuah

bangunan, kaca sendiri mempunyai dua fungsi utama, yaitu secara fungsional

untuk membuat transparansi secara visual dan fungsi estetis untuk

meningkatkan kelas bangunan. Penggunaan elemen kaca secara tepat akan

memberikan banyak keuntungan, sebaliknya, apabila elemen kaca tidak

dipergunakan secara tepat, akan banyak pula kerugian yang akan kita

dapatkan.

Pertama kali, tentu kita harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis kaca yang

biasa dipergunakan di dalam bangunan :

Kaca Forming, yaitu kaca yang dilebur atau dipanaskan kemudian dicetak

sesuai model yang diinginkan.

Kaca Es, jenis kaca berwarna buram dan semi tembus pandang, umumnya

berwarna netral atau putih, tetapi ada juga yang berwarna-warni.

Kaca Raindown. Adalah salah satu jenis kaca es, tetapi memiliki motif yang

sedikit berbeda, yaitu menyerupai motif aliran air.

Kaca Melton, berasal dari istilah ‘melt’ dan ‘on’, yaitu kaca yang diperoleh

dari proses pencetakan. Permukaan kaca jenis ini memiliki berbagai

macam tekstur, bahkan kadang timbul hingga menyerupai ukiran

Kaca Sandblasting. Kaca ini diperoleh dari kaca bening yang mempunyai

perlakuansandblasting yang membentuk pola dekoratif

tertentu. Sandblasting Glass ini berfungsi untuk membatasi secara visual

dengan bagian buramnya membentuk motif tertentu. Efek transparansi

visual yang diperoleh adalah di tengah-tengah antara kaca bening dan

kaca kaca es. Selain dengan teknik sandblasting yang akan memberi hasil

Page 7: tentang kaca

secara permanen, efek ini bisa diperoleh dengan penempelan stiker,

sehingga pola yang dihasilkan tidak permanen.

Kaca patri (stained glass). Adalah bidang kaca yang diperoleh dengan

menggabungkan beberapa bidang kaca motif yang berwarna dengan timah

atau kuningan. Kombinasi beberapa warna inilah yang menghasilkan motif

dekoratif yang menarik, serta memunculkan efek yang dramatis bila

ditimpa oleh cahaya.

Kaca rayband. Biasa dikenal juga dengan one way glass, digunakan untuk

membatasi pandangan dari salah satu arah, serta mengurangi intensitas

cahaya matahari yang masuk ke dalam bangunan.

Kaca Bevel. Pengertian bevel adalah potongan miring pada pinggir kaca.

Bagian yang miring ini akan berfungsi seperti prisma, dan memberikan

efek yang menarik bila ditimpa oleh cahaya.

Kaca Inlay, adalah kaca dekoratif yang diperoleh dengan cara menyisipkan

beberapa potongan kaca yang berbeda.

Moons Glass atau Fusion Glass. Adalah kaca yang diperoleh dari berbagai

kaca yang ditumpuk atau disambung, lalu dipanaskan. Kaca ini mirip

dengan melton glassdalam prosesnya, dan hasil akhir mirip

dengan stained glass, tapi tidak memerlukan timah / kuningan sebagai

media pemersatunya.

Sedangkan menurut struktur penyusunnya selain kaca jenis biasa terdapat

beberapa jenis kaca yang lain yaitu :

Kaca tempered. Kaca ini dipanaskan dengan suhu tinggi, sehingga

diperoleh kekuatan 4 kali lipat kaca biasa. Biasa digunakan untuk bidang

kaca yang frameless (tanpa rangka) seperti permukaan meja atau, kaca

yang memiliki resiko pecah lebih tinggi misalnya daun pintu. Bila pecah,

kaca ini akan menjadi butiran-butiran yang kecil sehingga tidak beresiko

melukai pemakai.

Kaca laminated. Kaca yang diperoleh dari 2 lembar kaca yang bagian

tengahnya diberi film atau bahan khusus lainnya untuk keperluan tertentu,

misalnya kaca anti peluru.

Kaca Double Glass. Jenis kaca rangkap seperti laminated, tetapi memiliki

rongga di dalamnya yang hampa udara. Berfungsi sebagai kaca insulasi

panas dan suara.

Page 8: tentang kaca

Wire Glass. Kaca laminated yang di tengahnya terdapat lapisan anyawan

kawat, sehingga lebih kuat.

Material kaca sebetulnya adalah material yang paling mudah perawatannya

dibandingkan dengan material-material yang lain. Cukup bersihkan kaca 2

minggu sekali dengan air sabun dengan lap kain yang lembut untuk

menghindari goresan pada kaca. Karena kaca yang telah tergores tidak dapat

diperbaiki lagi. Apabila ada noda yang sulit dibersihkan bisa menggunakan

minyak tanah. Khusus untuk kaca patri cek sambungan-sambungan kaca setiap

tiga atau enam bulan sekali. Bila ada kotoran pada sambungan bisa

dibersihkan dengan benda yang tajam secara hati-hati. Bila ditemui sambungan

yang kendor tutuplah dengan lem silikon.

Penggunaan elemen kaca dalam suatu bangunan memunculkan dua

konsekuensi yang sangat berlawanan. Bila penerapannya tepat, maka akan

diperoleh beberapa keuntungan, antara lain :

1. Efek estetis yang luar biasa. Penggunaan kaca patri (stained glass) akan

memunculkan style klasik pada bangunan, penggunaan kaca sandblasting

pada partisi untuk bangunan komersial akan memberikan kesan eksklusif,

sementara penggunaan kaca-kaca tranparan yang lebar pada bangunan

yang modern dan minimalis akan semakin memperkuat style tersebut.

2. Penghematan energi. Dengan perletakan yang tepat, penggunaan kaca

akan memaksimalkan pemanfaatan cahaya alami pada bangunan, dengan

demikian akan menghemat penggunaan energi bagi penerangan.

3. Kemudahan perawatan. Karena kaca merupakan material yang paling

mudah dibersihkan daripada material-material finishing yang lain.

Namun sebaliknya, apabila kaca tidak diterapkan secara tepat pada suatu

bangunan, maka akan memberikan kerugian yang tidak sedikit. Kerugian yang

paling utama adalah pemborosan energi. Penerapan kaca pada sisi  bangunan

yang tidak tepat akan membuat energi radiasi terlalu banyak masuk ke dalam

bangunan, sehingga bangunan menjadi panas dan memerlukan energi yang

lebih besar untuk melakukan pendinginan buatan (air conditioning). Pada sinar

matahari terdapat dua komponen utama, yaitu cahaya dan panas. Cahaya kita

inginkan bisa masuk sebanyak-banyaknya ke dalam bangunan, tetapi

Page 9: tentang kaca

sebaliknya, sedapat mungkin kita menghindari panas yang masuk ke dalam

bangunan. Untuk daerah tropis seperti di Indonesia, sebaiknya menghindari

pemasangan kaca dan bukaan lebar pada sisi barat dan timur. Karena

intensitas cahaya matahari paling besar pada kedua arah tersebut. Pada

bukaan harus dipasang pelindung yang cukup lebar untuk menghindari panas

matahari secara langsung. Pelindung secara horizontal bisa berupa teritisan

atau kanopi beton, sementara pelindung secara vertikal bisa berupa sirip beton

atau dinding bata.

Penggunaan material kaca pada bangunan memerlukan kepresisian yang tinggi

pada saat pekerjaan konstruksi sedang berlangsung. Apalagi saat ini pada

bangunan-bangunan dengan style minimalis modern banyak dipergunakan

kaca frameless (tanpa kusen) di mana kaca langsung dijepit dengan list

aluminium yang tertanam langsung pada beton atau dinding, lalu dikunci

dengan seal atau karet.  Pemilihan material semen dengan kualitas baik mutlak

diperlukan untuk memperoleh hasil beton dan dinding yang presisi serta

berkualitas baik, untuk mendukung pemasangan kaca frameless.

Berikut ini, silahkan Anda cermati contoh beberapa rumah yang

mengaplikasikan kaca sebagai material yang dominan. Dengan teknik dan

aplikasi yang benar desain sebuahglass house bisa menjadi sangat elegan.

Tertarik? silahkan mencoba pada rumah anda.

Page 17: tentang kaca

Septana Bagus Pribadi, ST, MT

Tulisan ini dimuat di Artikel Bale, Suara Merdeka 10 Juni 2012, hal 28

septanabp.wordpress.com