Template PPT

download Template PPT

of 14

description

ini ada

Transcript of Template PPT

Business World Map Template

Gery Fathurrahman1106055860Analisis Hak & Kewajiban Hukum Bank Danamon Syariah dan International Islamic Trade Finance Corporation dalam Perjanjian Pembiayaan Bersama Syariah 1Latar BelakangPada awal tahun 2015, Bank Danamon melalui unit usaha syariahnya, Danamon Syariah, menandatangani perjanjian pembiayaan bersama syariah di Indonesia dengan International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC), institusi keuangan yang merupakan anggota Islamic Development Bank (IDB) Group. Tujuan dari perjanjian ini adalah mendorong dan mempercepat pertumbuhan pembiayaan syariah di Indonesia.

2Rumusan Masalah

Bagaimana hak dan tanggung jawab hukum dari Bank Danamon Syariah dan ITFC pada perjanjian pembiayaan bersama syariah?

Bagaimana kewajiban Shahibul Maal kepada Nasabah dalam Pembiayaan Bersama Syariah antara Bank Danamon Syariah dan ITFC dengan menggunakan Akad Mudharabah?

Perbankan Dalam IslamKegiatan usaha perbankan Islam meliputi semua kegiatan perbankan konvensional, kecuali pinjaman dengan bunga. Ia menerima simpanan dan memberi pinjaman, tetapi tidak menerima dan membayar bunga

Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.. (Quran Surat al- Baqarah ayat 275)

Hai orang-orang yang beriman, jangalah kamu makan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan perdagangan yang dilakukan dengan suka sama suka di antara kamu...(Quran Surat an-Nisa ayat 29)

Produk Pembiayaan Perbankan SyariahDalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaanya, yaitu:

Pembiayaan dengan akad jual beli. (Murabahah, Salam, Istishna)

Pembiayaan dengan akad sewa. (Ijarah, Ijarah Muntahiya Bit Tamlik)

Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil. (Musyarakah, Mudharabah)

Pembiayaan dengan Gadai dan Pengalihan Piutang. (Hawalah dan Rahn)

Akad Pinjaman (Qard).

Gambaran Umum PerjanjijanPT Bank Danamon Indonesia Tbk melalui unit usaha syariahnya, Danamon Syariah, menandatangani perjanjian kerja sama dalam Shariah Joint Trade Financing di Indonesia dengan International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC), institusi keuangan yang merupakan anggota Islamic Development Bank (IDB) Group.

Kerja sama ini ditargetkan untuk mencapai transaksi syariah US$1 miliar dalam lima tahun pertama, dimulai dengan US$200 juta di tahun 2015. Perjanjian ini ditandatangani di Jakarta oleh Henry Ho, Direktur Utama Danamon; Herry Hykmanto, Direktur Danamon Syariah; dan Eng. Hani Salem Sonbol, Deputy CEO ITFC.Perjanjian pembiayaan bersama syariah ini diwujudkan dengan adanya Perjanjian Wakalah Antar-Pemberi Pembiayaan yang selanjutnya disebut sebagai Perjanjian Wakalah yang ditandatangani oleh Pihak ITFC dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk, pada tahun 2014.

Pada perjanjian wakalah tersebut, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan ITFC disebutkan sebagai Para Pemberi Pembiayaan (Financiers) dan menerangkan bahwa Para Pembiayaan telah menandatangani Nota Kesepahaman, di mana kedua pihak sepakat untuk bekerja sama dalam menjalankan usaha pembiayaan berdasarkan prinsip-prinsip Syariah untuk para Nasabah di Indonesia. Kemudian, Para Pemberi Pembiayaan telah menandatangani Perjanjian Pembiayaan Bersama Syariah (atau Joint Sharia Financing Agreement) dengan Para Nasabah Indonesia, di mana Para Pemberi Pembiayaan sepakat untuk menyediakan fasilitas pembiayaan dengan prinsip Syariah kepada para Nasabah untuk kepetluan usaha Para Nasabah. Hasil Penelitian: Peran ITFC dan Bank Danamon Syariah dalam Perjanjian Pembiayaan Bersama SyariahPembiayaan Bersama Syariah yang dilakukan oleh ITFC dan Bank Danamon Syariah dapat digolongkan sebagai pembiayaan produktif sebab tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan produksi, seperti peningkatan usaha. Apabila dilihat dari keperluannya, maka pembiayaan produktif ini dapat digolongkan pula sebagai pembiayaan modal kerja yang artinya adalah pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan produksi, baik secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi, dan untuk peningkatan kegunaan dari suatu barang.Dasar Hukum: pasal 1 angka 25, Pasal 19 ayat (2) huruf c, undang-undang nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, serta Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/19/PBI/2007 Tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah Pasal 2. Hak & Kewajiban Antara Bank Danamon Syariah dan ITFC Selaku Pemberi Pembiayaan.

Para Pemberi Pembiayaan(ITFC maksimal 90%)-(Bank Danamon Syariah minimal 10%)Danamon Syariah

Nasabah

Bank Danamon menyalurkan dana dari Nasabah ke Para Pemberi PembiayaanBank Danamon Syariah bertindak sebagai Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Agen PenampungPara Pemberi Pembiayaan memberikan honorarium kepada Bank Danamon SyariahMemberikan nisbah keuntungan kepada Bank Danamon Syariah.Namun dengan mengacu kepada Pasal 4 Perjanjian Wakalah antara ITFC dengan Bank Danamon Syariah mengenai Peran dari ITFC pada poin 4.11 disebutkan bahwa ITFC wajib menyediakan pembiayaan kepada Nasabah dengan jumlah maksimal 90% dari total fasilitas pembiayaan berdasarkan Joint Sharia Financing Agreement. Lalu kemudian pada Pasal 3 mengenai Tugas dan Kewenangan Agen Fasilitas, pada poin 3.13 Bank Danamon Syariah berjanji untuk menyediakan pembiayaan kepada Nasabah dengan jumlah minimal 10% dari total pembiayaan berdasarkan Joint Sharia Financing Agreement.ITFC menunjuk Bank Danamon Syariah sebagai Agen Fasilitas, Agen Jaminan dan Agen Penampung dengan menggunakan Perjanjian Wakalah.Dengan demikian maka Bank Danamon Syariah bertindak sebagai Agen Fasilitas yang mendapatkan honorarium atas kegiatannyaSelain menyediakan dana sesuai dengan porsi pembagian pembiayaan dengan ITFC, Bank Danamon Syariah juga harus menjadi Agen Fasilitas yang berhubungan langsung dengan Nasabah. Dalam hal ini, Pembiayaan yang dilakukan oleh ITFC dengan Bank Danamon Syariah mirip dengan pola Channeling dimana Kreditur memberikan kuasa kepada agen yang kemudian akan bertindak sebagai fasilitator antara Nasabah dengan Shahibul Maal.

Namun dalam hal ini, Agen Fasilitas adalah Bank Danamon Syariah yang merupakan bagian dari Shahibul Maal. Sehingga Bank Danamon Syariah memiliki dua peran yang berbeda yaitu sebagai Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa secara sekaligus.

KesimpulanHak dan tanggung jawab hukum dari Bank Danamon Syariah dan ITFC pada perjanjian pembiayaan bersama syariah adalah keduanya bertindak sebagai Shahibul Maal atau dalam perjanjian Wakalah antara ITFC dengan Bank Danamon Syariah disebut sebagai Para Pemberi Pembiayaan. Bank Danamon Syariah juga merupakan agen fasilitas atau dapat disebut juga sebagai wakil dari ITFC dalam mengurus pembiayaan di Indonesia sehingga terdapat dua peran dari Bank Danamon Syariah yang tidak ditemukan dalam akad Mudharabah menurut Hukum Islam.

Dalam kewajiban Shahibul Maal kepada Nasabah dalam Pembiayaan Bersama Syariah antara Bank Danamon Syariah dan ITFC dengan menggunakan Akad Mudharabah ini, Bank Danamon Syariah sebagai bagian dari Shahibul Maal wajib memberikan pembiayaan dan Bank Danamon Syariah selaku wakil/Agen dari Shahibul Maal wajib untuk melaksanakan kewajiban nya seperti yang tertuang pada Perjanjian Wakalah antara ITFC dengan Bank Danamon Syariah.SaranMelanjutkan kerjasama pembiayaan hingga masa yang akan datang demi demi pembiayaan usaha-usaha berbasis Akad Syariah di Indonesia

Bank Danamon Syariah harus memposisikan dirinya sebagai Shahibul Maal dan Wakil yang adil dari Shahibul Maal secara bersamaan.

Karena adanya peran yang tidak biasa pada Bank Danamon Syariah, maka sebaiknya ada fatwa dari MUI terkait bentuk dari akad Mudharabah seperti yang dilaksanakan oleh ITFC dan Bank Danamon Syariah tersebut.

Terima Kasih