Tantangan Kebijakan Pembangunan Pertanian Dalam Masyarakat ...
TANTANGAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN PERTANIAN DI ERA …
Transcript of TANTANGAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN PERTANIAN DI ERA …
TANTANGAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN PERTANIAN DI ERA TATA
KEHIDUPAN BARU
Dr. Jamhari
Yogyakarta, 22 Juli 2020
HDI dan GII 2019
HDI 2019
Rank Country (189)
9 Singapore
43 Brunei Darussalam
61 Malaysia
77 Thailand
106 Philippines
111 Indonesia
118 Viet Nam
131 Timor-Leste
140 Laos
145 Myanmar
146 Cambodia
Global Innovation index 2019
Country (129) Rank Score
Singapore 8 58,37
Malaysia 35 42,68
Vietnam 42 38,84
Thailand 43 38,63
Philippines 54 36,18
Brunei Darussalam 71 32,35
Indonesia 85 29,72
Cambodia 98 26,59
Pendidikan Pertanian
Proses (Dosen, Tendik, sarana dan
prasarana)
Kurikulum (inter dan transdisiplin)
TeknologiSDM PertanianBerkompeten
Pendidikan
• SDM Handal = SDM yang berkompeten →pendidikan
• Pendidikan merupakan salah satu syarat pelancar pembangunan pertanian (Mosher, 1965)
→ akselerator pembangunan pertanian
Mosher (1965)” Getting Agriculture Moving”: Pendidikan accelerator pembangunan
Essential factors:
(1) pasar hasil pertanian, (2) teknologi yang senantiasa berubah, (3) tersedianya sarana produksi dan mesin dan peralatan pertanian secara lokal, (4) insentif produksi bagi petani, dan (5) transportasi → tidak berjalan
Accelerating factors:
(1) pendidikan pembangunan, (2) kredit pertanian, (3) kegiatan petani dalam kelompok, (4) perbaikan dan perluasan lahan pertanian, dan (5) perencanaan pembangunan pertanian → lambat
Written Communications Skill
Ability to Work
Independently
Ability to Work
in Team Settings
Analytical Skills
Logical Skills
Knowledge of
Technology
Knowledge
of Field
Oral Communications Skill
Kompetensi Lulusan
Hard Skill
Soft/Life Skill
Model Proses Belajar-Mengajar
Masukan Proses Keluaran
Perilaku/kemampuan:
kognitif
afektif
psikomotor
Perilaku/kemampuan/
kepribadian kesarjanaan:
kognitif, afektif,
psikomotor, analisis
sintesis, generalisasi,
visi, kearifan, filosofi
Disrupsi oleh Covid-19
• Perubahan cara seleksi input: jenis mapel yang diujikan berubah→ kualitas input berubah
• Perubahan cara/proses pembelajaran yang memenuhi protocol penanganan Covid-19 (jaga jarak, tidak banyak orang, di tempatterbuka, kebersihan, masker dan lain-lain)
Proses: Teaching Philosophy
• Education is not a product that can be
consumed passively. Human capital
formation requires inputs from both
the professor and the student
• Reorientasi dari Teacher Center
Learning (TCL) ke Student Center
Learning (SCL)
Teacher Centered Learning
SISWA PASIF
RESEPTIF
Belajar = menerima
pengetahuan ?
SERING DINAMAKAN PENGAJARAN
PENGETAHUAN DIPANDANG
SEBAGAI SESUATU YANG
SUDAH JADI , YANG TINGGAL
DIPINDAHKAN ( DITRANSFER )
DARI DOSEN KE MAHASISWA.
PENGETAHUAN ADALAH
HASIL KONSTRUKSI
( BENTUKAN ) ATAU
HASIL TRANSFORMASI
SESEORANG YANG BELAJAR.
BELAJAR ADALAH
MENERIMA
PENGETAHUAN
( PASIF - RESEPTIF )
BELAJAR ADALAH MENCARI
DAN MENGKONSTRUKSI
(MEMBENTUK)
PENGETAHUAN AKTIF DAN
SPESIFIK CARANYA
Menyampaikan
pengetahuan (bisa Klasikal)
Menjalankan sebuah
instruksi yang telah dirancang
Berpartisipasi dengan
mahasiswa dalam
membentuk
pengetahuan
Menjalankan berbagai
strategi yang
membantu mahasiswa
untuk dapat belajar.
Adaptasi Pendidikan PertanianNew Normal
• Percepatan penerapan SCL: penyiapan bahan ajar diunggah di media online universitas (ELOK)
• Pemanfaatan teknologi informasi: kuliah online, MOOC (massive online open course), kanal pengetahuan UGM
• Praktikum/kerja lapangan online (untuk mata kuliahyang memungkinkan), di rumah dan wilayah sekitar
• Penelitian secara online, di wilayah sekitar dan ataumenggunakan data sekunder
• Pengabdian (KKN) di wilayah sekitar atau secara online• Pemanfaatan laboratorium penelitian terjadwal dan
bergantian
Reading
Hearing words
Looking at picture
Looking at an exhibition
Participating in a discussion
Watching video
Watching a demonstration
Seeing it done on location
Giving a talk
Doing a Dramatic Presentation
Simullating the Real Experience
Doing the Real Thing90%
70%
50%
30%
20%
10%
PA
SS
IVE
AC
TIV
E
TINGKAT
MEMORISASI
Verbal
reciving
Visual
reciving
Partici-
pating
Doing
TINGKAT
KETERLIBATANMODEL PEMBELAJARAN
Open Co-working space
Administration Office
Fishery Department
Socio Economics Department
Agronomy Department
Soil Science Department
Student Center
AGLC
18
Fac. of
Agriculture
Plaza Agro
Fisheries Dept
PIATMangunan
Berbah
Rachmiwaty
Building
Teaching
LaboratoryKuningan
Complex
Agrotropica
Learning Center
Marine Technopark
Pagilaran
Academic
Farming
Teaching
Industry (Kulon
Progo)
Banguntapan
Research Station
Fisheries Station
Agro Science
Technopark
(Getas)
Purworejo
Research
Collaboratory
Geo Maritim
Science
Technopark
Agro Technopark
(Nglanggeran)
Optimasi infrastuktur akademik dan mitra
Socio-entrepreneurship:
(UGM Pagilaran Tea Plantation)
Tea plantation 1.300ha (tea
product & agrotourism),
Cocoa plantation 200 ha, tea
and cocoa contract farmer
10.000 ha at Central Java,
DIY & East Java.
• UGM Cacao Teaching Industry sebagai
pusat pengembangan kompetensi
industri pengolahan kakao terpadu.
• UGM Cacao Teaching Industry idealnya
dimanfaatkan sebagai wahana yang
mendukung pembelajaran lintas disiplin
dengan menghasilkan produk utama:
cacao butter, cacao cake, cacao liquor,
dan cacao powder
Strategi adaptasi→Manfaatkan teknologi informasi: Digitalisasi penyuluhan, pemasaran, pembiayaan
Penyuluhan Pertanian
Digital (Desa Apps)
Owner: Fakultas
Pertanian UGM
Adaptasi pendidikan
• Sistem tertutup: asrama mahasiswa, dosendan karyawan. Berinteraksi internal secaraluring dan berinteraksi eksternal secara daring
• Zonasi Pendidikan: mahasiswa, dosen dan karyawan berasal dari satu daerah PSBB. Berinteraksi internal secara luring dan berinteraksi eksternal secara daring