Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi

7
 Tafsir Bi al-Ma’tsur Wa Bi al-Ra’yi Oleh Ernawan Priarto Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang yang berilmu. (QS. 29:43) Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya (QS. 21:10) Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatny a dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (QS. 38:29) .Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan, (QS. 16:44) Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS. 12:2) Dan demikianlah, Kami telah menurunkan al-Qur'an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab… (QS. 13:37) Dan sesungguhnya al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muahammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. (QS. 26:192-195) A – Pendahuluan Allah SWT mene rangk an dalam Al-Qur’a nul Karim bahwas anya untuk memahami Al- Qur ’an, kita diharuskan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh dan benar. Kit a diwajibkan memperhatikan makna dibalik setiap ayat dalam Al-Qur’an agar kita dapat menj ad ika n Al -Qur’an sebagai pedoman hi dup ki ta , sehi ngga ki ta mendapatkan keberkahan yang banyak. Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, agar kita mudah memahami setiap perintah dan larangan Allah SWT dan mudah untuk menjalankan agama yang lurus. Kewajiban kita me mpela jari Al -Qur’an tidak terl epas dari kewaji ban ki ta me mpel aj ari dan memahami bahasa Ar ab dengan benar. Oleh sebab itu, marilah ki ta tingkatkan kemampuan kita dalam bahasa Arab dan mempeluas wawasan ilmu agama kita. Al-Qur’anul Karim diturunkan kepada Rasulullah, Muhammad SAW untuk membawa umat manusia menuju ketaqwaan kepada Allah SWT. Kitab ini merupakan pedoman bagi umat manusia untuk menuju jalan yang lurus, agama yang diridhoi Allah SWT, agar manusia mendapatkan keselama tan di dunia dan di akhirat. Rasu lulla h SAW meny ampa ikan Al-Qu r’an kepad a para saha batny a, orang-ora ng Arab asli. Mereka dapat memahami Al-Qur’an berdasarkan naluri mereka. Bilamana mereka Halaman 1 dari 7

Transcript of Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi

Page 1: Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi

5/10/2018 Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tafsir-bil-matsur-wa-bir-rayi-55a0caeb4948d 1/7

Tafsir Bi al-Ma’tsur Wa Bi al-Ra’yi

Oleh Ernawan Priarto

Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yangmemahaminya kecuali orang yang berilmu. (QS. 29:43)

Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnyaterdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu.

Maka apakah kamu tiada memahaminya (QS. 21:10)

Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supayamereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang

mempunyai pikiran. (QS. 38:29)

.Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umatmanusia apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan, (QS.

16:44)

Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agarkamu memahaminya. (QS. 12:2)

Dan demikianlah, Kami telah menurunkan al-Qur'an itu sebagai peraturan (yang benar)dalam bahasa Arab… (QS. 13:37)

Dan sesungguhnya al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia

dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muahammad) agar kamumenjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa

Arab yang jelas. (QS. 26:192-195)

A – Pendahuluan

Allah SWT menerangkan dalam Al-Qur’anul Karim bahwasanya untuk memahami Al-Qur’an, kita diharuskan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh dan benar. Kitadiwajibkan memperhatikan makna dibalik setiap ayat dalam Al-Qur’an agar kita dapatmenjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita, sehingga kita mendapatkankeberkahan yang banyak.

Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, agar kita mudah memahami setiap perintahdan larangan Allah SWT dan mudah untuk menjalankan agama yang lurus. Kewajibankita mempelajari Al-Qur’an tidak terlepas dari kewajiban kita mempelajari danmemahami bahasa Arab dengan benar. Oleh sebab itu, marilah kita tingkatkankemampuan kita dalam bahasa Arab dan mempeluas wawasan ilmu agama kita.

Al-Qur’anul Karim diturunkan kepada Rasulullah, Muhammad SAW untuk membawa umatmanusia menuju ketaqwaan kepada Allah SWT. Kitab ini merupakan pedoman bagi umatmanusia untuk menuju jalan yang lurus, agama yang diridhoi Allah SWT, agar manusiamendapatkan keselamatan di dunia dan di akhirat.

Rasulullah SAW menyampaikan Al-Qur’an kepada para sahabatnya, orang-orang Arabasli. Mereka dapat memahami Al-Qur’an berdasarkan naluri mereka. Bilamana mereka

Halaman 1 dari 7

Page 2: Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi

5/10/2018 Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tafsir-bil-matsur-wa-bir-rayi-55a0caeb4948d 2/7

Tafsir Bil Ma’tsur Wa Bir Ra’yi

menemui kesulitan memahami suatu ayat, mereka akan datang kepada Rasulullah SAWdan mendapatkan uraian penjelasan langsung dari beliau.

Setelah Rasulullah SAW wafat, Al-Qur’an diajarkan dari generasi ke generasi, dari bangsaArab kepada bangsa selain bangsa Arab, dari Sahabat kepada Tabi’in; lalu dari Tabi’inkepada Tabi’it Tabi’in dan seterusnya hingga sampai kepada kita yang hidup 14 abad

setelah wafatnya Rasulullah.

Pada masa Rasulullah SAW masih hidup, sumber penafsiran suatu ayat dilakukan denganayat lain dalam Al-Qur’an, atau dengan penjelasan langsung oleh Rasulullah SAW dalamhadits-hadits beliau. Pada generasi sahabat, Al-Qur’an ditafsirkan berdasarkan duasumber tersebut, ditambah pula dengan penjelasan para Sahabat. Disini unsur penalaranSahabat sudai mulai berperan dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an.

Demikian selanjutnya perkembangan ilmu tafsir semakin diperbaharui dengan penalaranpara ulama ahli tafsir, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Bagi orang-orang yang bertaqwa, perkembangan ilmu pengetahun ini akan memperdalampemahaman mereka terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dan memperkokoh keimanan mereka.Untuk itu, dalam perkembangannya, kita mengenal dua metode pokok penafsiran Al-

Qur’an,

B – Perbedaan Tafsir Bil Ma’tsur dan Tafsir Bir Ra’yi

1 – Tafsir Bil Ma’tsur

Metode bil Ma’tsur menafsirkan Al-Qur’an dengan merujuk pada pemahaman yanglangsung diberikan oleh Rasulullah kepada para sahabat, lalu turun menurun kepadatabi’in; tabi’it tabi’in, dan seterusnya hingga masa sekarang. Metode ini mendasarkantafsir pada kutipan-kutipan yang shahih sesuai urutan-urutan persyaratan bagi paramufasir. Yaitu:

a - Menafsirkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an:

  Yang pertama-tama adalah dengan mendahulukan penafsiran Al-Qur’an dengan Al-Qur’an, misalnya dalam surat Al-An’am ayat 82: “Orang-orang yang beriman dantidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman”. Ketika ayat initurun, para sahabat merasa gelisah, lalu mereka bertanya kepada Rasulullah tentangapa maksud kata “zhalim” dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah menerangkanbahwa Zhalim disini bukanlah seperti apa yang dipahami para sahabat, melainkanseperti apa yang disebutkan dalam surat Luqman ayat 13, yang berarti:“sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhalimanyang besar".1 

 Jadi maksud dari kata Kezhaliman dalam surat Al-An’am ayat 82 adalah Kemusyrikan.

b – Menafsirkan Al-Qur’an dengan As-Sunnah:

 Tahap selanjutnya adalah dengan mencari penafsiran berdasarkan As-Sunnah, karenasesungguhnya As-Sunnah berfungsi sebagai pensyarah dan penjelas Al-Qur’an. Misalnyaseperti dalam Hadits riwayat Muslim dan para perawi lainnya yang diambil dari Uqbahbin ‘Amir:

“Aku pernah mendengar Rasulullah SAW berkata diatas mimbar: “Dan siapkanlah untukmenghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi… (QS. 8:60). Ingatlahbahwa Kekuatan disini adalah Memanah”.

1 Disarikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.

Halaman 2 dari 7

Page 3: Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi

5/10/2018 Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tafsir-bil-matsur-wa-bir-rayi-55a0caeb4948d 3/7

Tafsir Bil Ma’tsur Wa Bir Ra’yi

c - Menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapat para sahabat:

Sahabat adalah seorang yang hidup pada masa Rasulullah hidup, berjumpa denganbeliau, lalu beriman hingga akhir hidupnya. Mereka inilah yang menyaksikan langsungQarinah dan kondisi ketika ayat Al-Qur’an diturunkan. Sehingga bilamana tidak terdapat

penjelasan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah atas suatu ayat, maka disyaratkan untukmenafsirkan ayat tersebut dengan menggali pendapat para sahabat.

d - Menafsirkan Al-Qur’an dengan pendapat para Tabi’in:

Apabila tidak pula terdapat penafsiran dari para Sahabat, disyaratkan untuk menafsirkanayat Al-Qur’an dengan pendapat dari para Tabi’in. Diantara para Tabi’in ada yangmenerima seluruh penafsiran dari Sahabat. Namun, tidak jarang pula yangmendapatkannya secara istinbat, yaitu penyimpulan, dan istidlal, yaitu penalaran dalil. Tetapi, yang dapat dijadikan pedoman hanyalah pada penafsiran yang dinukilkan secarasahih.

  Tafsir bil Ma’tsur adalah tafsir yang harus diikuti dan dijadikan pedoman karenamengandung pengetahuan yang benar dan merupakan jalan yang paling aman untukmenjaga diri dari ketergelinciran dan kesesatan dalam memahami kitabullah.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Tafsir itu ada empat macam; tafsir yang dapatdipahami orang Arab melalui bahasa mereka; tafsir yang harus diketahui oleh setiaporang; tafsir yang hanya diketahui oleh para ulama; dan tafsir yang tidak mungkindiketahui siapapun selain oleh Allah SWT.

2 – Tafsir Bir Ra’yi

Metode bir Ra’yi menafsirkan Al-Qur’an dengan menggunakan rasio/ akal manusia, dansangat tergantung kepada proses penalaran mufasir. Seringkali tergantung kepadasituasi dan kondisi aktual yang dihadapi demi kepuasan ataupun kepentingan mufasir.

Metode ini memungkinkan terjadinya penyimpangan dalam makna dari suatu ayat dandalam pengambilan suatu kesimpulan (istinbat). Seringkali pula, penafsiran hanyadidasarkan kepada logika manusia tanpa didukung dengan dalil-dalil yang mencukupi,hal seperti ini adalah haram, sehingga dilarang untuk dilakukan, sesuai firman Allah danHadits berikut ini:

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuantentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akandiminta pertanggunganjawabnya. (QS. 17:36)

Barangsiapa berkata tentang Al-Qur’an menurut pendapatnya sendiri atau menurut apayang tidak diketahuinya, hendaklah ia menempatkan tempat duduknya di dalam neraka.2

Dalam Al-Qur’an terdapat banyak kisah-kisah para Nabi dan umat terdahulu yang bisadijadikan pelajaran dan nasihat untuk umat masa sekarang. Kisah-kisah ini seringkalidapat ditemukan pula dalam kitab-kitab Taurat dan Injil dengan penjelasan yang lebihpanjang lebar dan perincian yang detail. Kisah-kisah ini seringkali tercampur dalampemahaman dan penalaran mufasir yang hanya bersandarkan pada Ra’yi belaka,sehingga menodai penafsiran yang benar.

2 Hadits Riwayat Tirmidzi, Nasa’I dan Abu Daud. Menurut Tirmidzi, hadits ini bersifathasan.

Halaman 3 dari 7

Page 4: Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi

5/10/2018 Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tafsir-bil-matsur-wa-bir-rayi-55a0caeb4948d 4/7

Tafsir Bil Ma’tsur Wa Bir Ra’yi

Mensikapi hal ini Rasulullah mengatakan: “Janganlah kamu membenarkan keteranganAhli Kitab dan jangan pula mendustakannya, tetapi katakanlah, “Kami beriman kepadaAllah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami…”3  Seringkali para mufasir tidakmengkoreksi terlebih dahulu kisah-kisah Isra’iliyat ini, sehingga penukilan yang tidakbenar dan batil tercampur menjadi satu dengan penukilan yang sahih.

Oleh karena itu, bilamana kita membaca kitab-kitab tafsir yang banyak menukil kisah-kisah Isra’iliyat, hendaknya kita meninggalkan hal-hal yang tidak berguna dan tidakmengutip kembali kisah tersebut, kecuali terbukti kesahihannya dan kebenarannya.

Pata ahli sufi pun banyak menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan makna yang berbedadisesuaikan dengan teori-teori tasauf mereka. Diantara kelompok sufi ini ada yangmenafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan memgambil makna-makna batin dibalik maknazhahir. Makna zhahir adalah segala sesuatu yang segera dapat dipahami dengan akalpikiran, sedangkan makna batin adalah isyarat-isyarat yang tersembunyi dibalik maknazhahir. Tafsir Isyari ini diperbolehkan asalkan memenuhi empat syarat, yaitu:

a. Tidak bertentangan dengan makna zhahir ayat.b. Maknanya itu sendiri Shahih.

c. Lafaz yang ditafsirkan terdapat indikasi timbulnya makna isyari.d. Diantara makna isyari dan makna zhahir terdapat hubungan yang erat.

  Jadi, penafsiran dengan metode Ra’yi ini dapat dibenarkan selama mengikuti kaidah-kaidah yang dibenarkan, sebagaimana telah dijelaskan oleh ulama-ulama terdahulu,diantaranya: Imam Abu Ja’far Ath-Thabari dalam pembukaan tafsirnya Jami’ Bayan Al-Qur’an; Imam Abu Muhammad Ibnu Qutaibah dalam kitab Takwil Musykilul Qur’an; ImamAl-Baihaqi dalam kitab Al-Madkhal; dan juga Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin danAdab Tilawatil Qur’an. 4

3 – Tafsir Mu’asir

Para ulama terdahulu telah banyak berjasa membuahkan karya-karya besar dalambidang ilmu tafsir dengan kajian-kajian yang meliputi Tata Bahasa; Balaghah; Nahwu;Fiqih; Mazhab; Ilmu Pengetahuan; dan juga Falsafah. Sehingga pada masa sekarang ini,semangat dan kreativitas ulama kotemporer adalah dengan meringkas; menukil;melemahkan; menguatkan; dan bahkan menmbahasnya dengan menguhubungkannyadengan situasi masa kini.

C – Kitab-kitab Tafsir Yang Terkenal

1 – Contoh-contoh Tafsir Yang Terkenal

 Tafsir Bil Ma’tsur•  Tafsir yang dinisbahkan kepada Ibn Abbas

•  Tafsir Ibn ‘Uyainah

•  Tafsir Ibn Abi Hatim

•  Tafsir Abusy Syaikh bin Hibban

•  Tafsir Abul Lais As-Samarqandi: Bahrul ‘Ulum

•  Tafsir Abul Fida Al-Hafidz Ibn Katsir: Tafsirul Qur’anil ‘Azim

 Tafsir Bir Ra’yi

•  Tafsir Abdurrahman bin Kaisan Al-Asam

•  Tafsir Abu ‘Ali Al-Jubai

3 Hadits Riwayat Bukhari.4 Qaradhawi, Berinteraksi Dengan Al-Qur’an (terjemahan), Gema Insani Press, Jakarta.Hal. 299.

Halaman 4 dari 7

Page 5: Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi

5/10/2018 Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tafsir-bil-matsur-wa-bir-rayi-55a0caeb4948d 5/7

Tafsir Bil Ma’tsur Wa Bir Ra’yi

•  Tafsir Abdul Jabbar

•  Tafsir Zamakhsyari

•  Tafsir Fakhruddin Ar-Razi

•  Tafsir Al-Jalalain

•  Tafsir Al-Qurtubi

 Tafsir Mu’asir

•  Tafsir Sayyid Quthb: Fi Zhilallil Qur’an

•  Tafsir Syaikh Tantawi Jauhari: Al-Jawahir Fi Tafsiril Qur’an.

•  Tafsir Sayid Muhammad Rasyid Rida: Tafsir Al-Manar.

2 - Tafsir yang dinisbatkan kepada Ibnu Abbas

Ibnu Abbas adalah seorang sahabat yang terkenal dengan julukan Turjumanul Qur’an.Umar bin Khaththab pun sangat menghormati dan mempercayai tafsir-tafsir beliau. Tafsir Ibnu Abbas ini dikumpulkan oleh Abu Tahir Muhammad bin Ya’qub Al-FairuzabadiAsy- Syafi’I dalam kitab yang diberi judul Tanwifrul Miqbas min Tafsiri Idn Abbas.

Dalam beberapa bagian tafsirnya, Ibnu Abbas terkadang mengutip keterangan Ahli Kitabyang sesuai diantara dengan Al-Qur’an; Taurat dan Injil. Beliau hanya mengutipketerangan-keterangan yang tidak diragukan kebenarannya mengenai kisah dan ceritadi masyarakat.

Ibnu Abbas adalah seorang yang sangat luas pengetahuannya dalam sastera Arab kuno,sehingga dalam memahami makna lafaz–lafaz, beliau sering pula merujuk pada syair-syair Arab kuno.

Riwayat-riwayat dari Ibnu Abbas sangat banyak dan dapat dibedakan tingkat kualitasnyamulai dari yang shahih hingga yang dha’if. Diantaranya jalan perawi yang masyhurdiantaranya adalah melalui Muawiyyah bin Shalih dari ‘Ali bin Abi Thalhah; melalui Qais

bin Muslim Al-Kufi dari ‘Ata’ bin As-Sa’ib dari Sa’id bin Jubair.; melalui Ibn Ishaq dariMuhammad bin Muhammad keluarga Zaid bin Tsabit dari ‘Ikrimah atau Sa’id bin Jubair;dll.

3 – Tafsirul Qur’anil ‘Azhim karya Ibnu Katsir

KitabTafsir ini merupakan salah satu dari kitab-kitab Tafsir yang paling terkenal yangpernah ditulis sepanjang sejarah. Kitab ini ditulis oleh seorang Imam Besar Al-Hafidz,bernama ‘Imaduddin Abul Fida Ismail bin ‘Amr bin Katsir. Beliau adalah murid dari ImamBesar Ibnu Taimiyah. Beliau adalah seorang yang berpengetahuan luas terutama dalambidang Tafsir; Hadits dan Sejarah.

Kitab ini ditafsirkan dengan menggunakan hadits dan asar yang disandarkan kepadapemiliknya, dengan membicarakan masalah jarh dan ta’dil yang diperlukan,mentarjihkan sebagian pendapat atas yang lain dan menetapkan hadits yang shahih danhadits yang lemah.

Kitab ini banyak mengingatkan riwayat-riwayat Isra’iliyat yang munkar. Jugamendiskusikan hukum fiqh dari beberapa mazhab dengan dalil yang dikemukakan olehmasing-masing mazhab.

4 – Mafatihul Ghaib karya Fakhruddin Ar-Razi

Fakhruddin Ar-Razi adalah seorang ulama yang menguasai banyak bidang ilmu, sehinggamahir dalam menghubungkan naqli dengan ‘aqli. Beliau menulis tafsir ini dalam 8 jilid

Halaman 5 dari 7

Page 6: Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi

5/10/2018 Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tafsir-bil-matsur-wa-bir-rayi-55a0caeb4948d 6/7

Tafsir Bil Ma’tsur Wa Bir Ra’yi

besar yang tebal-tebal, tetapi diakhiri sampai dengan surat Al-Anbiya, sehingga sebagianulama berpendapat bahwa tafsir beliau belum selesai.

Kemudian Syihabuddin Al-Khaubi meneruskan penulisan ini, tetapi beliaupun tidakselesai menuliskannya, sehingga diteruskan dan disempurnakan oleh Najmuddin Al-Qauli.

 Tafsir ini menerangkan korelasi antara satu ayat dengan ayat lainnya, juga antara ayatdengan ilmu pengetahuan, juga mengkaji masalah ketuhanan menurut para filosof yangrasional. Namun, sebagian besar hal ini tidaklah diperlukan dalam ilmu tafsir, sehinggakarya ini lebih cocok disebut sebagai ensiklopedia ilmiah tentang ilmu kalam. kosmologi,dan fisika, dan hilang relevansinya sebagai kitab tafsir.

5 – Fi Zilalil Qur’an karya Sayyid Quthb

Sayyid Quthb merupakan salah satu ulama besar abad ini yang telah syahid di tianggantungan pemerintahan sekuler. Beliau merupakan tokoh utama gerakan IkhwanulMuslimin di Mesir, sebuah gerakan kebangkitan Islam terbesar masa kini.

Kitab ini merupakan sebuah tafsir yang sempurna tentang kehidupan dibawah cahaya Al-Qur’an dan petunjuk Islam. Kitab ini telah menyingkapkan ajaran-ajaran Islam yangsebenarnya dan membangkitkan pemikiran dan kesadaran umat tentang arti sebenarnyaAl-Islam. Telah memberikan semangat para pemuda untuk mencurahkan segalapotensinya untuk berkhidmat kepada Islam, menjunjung tinggi syari’atnya, meninggikankalimatnya, membangun kejayaannya dan mengembalikan kekuasaannya.

Beliau telah meresapi keindahan Al-Qur’an dan mengungkapkan perasaannya dengan jujur, sehingga sampai pada kesadaran bahwa kekacauan umat manusia saat ini adalahtidak lain karena perang ideologi dan perang fisik yang merusak dan menindas umatmanusia, sehingga segala sesuatunya harus dikembalikan kepada Al-Islam.

Kembali kepada Allah, sebagai nampak dibawah Naungan Al-Qur’an, hanya mempunyaisatu bentuk dan jalan, yaitu kembali kepada Sistem Allah, berhukum dengan hukumAllah, berundang-uandang dengan undang-undang Allah, berperikehidupan sesuaipedoman yang telah digariskan dalam Kitabullah, Al-Qur’anul Karim.

 Tafsir ini menggunakan metode tertentu dalam penulisannya, yaitu setiap surah diawalidengan sebuah “Naungan” untuk mengkaitkan dan mempertemukan antara bagian-bagiannya, serta menjelaskan maksud dan tujuannya. Kemudian menafsirkan ayat-ayatdengan asar-asar yang shahih, disertai dengan kajian bahasa secara singkat, lalu beralihkepada membangkitkan kesadaran, membetulkan pemahaman, dan mengaitkan Islamdengan kehidupan.

Kitab ini merupakan karya monumental dan menjadi kekayaan intelektual sosial yangbesar yang diperlukan setiap Muslim pada masa kini.

D – Penutup

Demikian sekilas pembahasan dan perbandingan antara Tafsir bil Ma’tsur dengan Tafsirbir Ra’yi dan sedikit pembahasan tentang Tafsir Mu’asir. Disertai pula dengan sedikitpemaparan dari beberapa tafsir yang terkenal. Bilamana ada kesalahan itu tentunyadatangnya dari penulis, untuk itu kami mohon maaf, dan bilamana ada kebenarantentunya datangnya hanya dari Allah SWT semata.

Wallahu A’lam Bish Showab.

Halaman 6 dari 7

Page 7: Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi

5/10/2018 Tafsir-Bil-MaTsur-Wa-Bir-RaYi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tafsir-bil-matsur-wa-bir-rayi-55a0caeb4948d 7/7

Tafsir Bil Ma’tsur Wa Bir Ra’yi

Daftar Kepustakaan

1. Al-Qur’an, Terjemahan Departemen Agama R.I.2. Al-Qattan, Manna’ Khalil: Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an, diterjemahkan oleh drs.

Mudzakkir A.S. dari judul asli: Mabahis fi ‘Ulumil Qur’an, Pustaka Lentera, Bogor.Cetakan ke-6, tahun 2001.

3. Qaradhawi, DR. Yusuf: Berinteraksi Dengan Al-Qur’an, diterjemahkan oleh AbulHayyie Al-Kattani dari judul asli: Kaifa Nata’amalu Ma’a Al-Qur’anil ‘Azhim. GemeIsnasi Press, Jakarta. 1999.

Halaman 7 dari 7