TA Vahrul Bab 2
-
Upload
vahrulrazi -
Category
Documents
-
view
136 -
download
0
Transcript of TA Vahrul Bab 2
1.2 Identifikasi Masalah
Dari kegiatan Praktek Kerja yang dilaksanakan oleh penulis, penulis dapat
mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Proses Distribusi Pada PT. Coca Cola Distribution Indonesia.
2. Hambatan apa saja yang dihadapi dalam Proses Distribusi PT. Coca Cola
Distribution Indonesia Pada Sales Center Pasirkoja.
3. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam Proses Distribusi
PT. Coca Cola Distribution Indonesia Pada Sales Center Pasirkoja.
1.3 Tujuan Praktek Kerja
Maksud dan tujuan daripada pelaksanaan praktek kerja yang dilakukan
penulis adalah untuk mengetahui hal-hal tersebut berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana Proses Distribusi PT. Coca Cola Distribution
Indonesia Pada Sales Center Pasirkoja.
2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi dalam Proses Distribusi
PT. Coca Cola Distribution Indonesia Pada Sales Center Pasirkoja.
3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan
dalam Proses Distribusi PT. Coca Cola Distribution Indonesia Pada Sales
Center Pasirkoja.
1.4 Kegunaan Praktek Kerja
Dengan melakukan praktek kerja ini penulis mengharapkan dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan dari
hasil penelitian ini, di antaranya yaitu :
a. Kegunaan Untuk Penulis
Praktek kerja ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang selanjutnya
akan dijadikan informasi sebagai dasar bahan analisa dalam pembuatan
laporan tugas akhir. Laporan tugas akhir merupakan salah satu syarat
dalam menempuh ujian kelulusan Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Bandung.
b. Kegunaan Untuk Perusahaan Tempat Kerja Praktek
Hasil laporan dari kerja praktek ini diharapkan dapat dijadikan bahan
masukan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan
dalam melaksanakan kegiatan pendistribusian, serta memberi
informasi-informasi baru yang berguna bagi kemajuan distribusi di
masa yang akan datang.
1.5 Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan praktek kerja ini adalah
metode deskriptif yaitu penulisan yang bertujuan menggambarkan keadaan aktual
tentang objek yang di teliti/observasi kemudian data yang diperoleh, disusun dan
dianalisa untuk kemudian diproses menjadi satu laporan praktek kerja yang utuh
dan sistematis.
Adapun metode deskriptif menurut Mardalis dalam bukunya “Metode
Penelitian Suatu Pendekatan Proposal” menerangkan bahwa :
“ Metode Deskriptif bertujuan untuk mendeskriptifkan apa-apa saja yang saat ini berlaku, di dalam terdaftar upaya mendeskriptifkan, mencatat, menganalisasi, dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang terjadi sekarang atau ada “. (Mardalis, 1995 : 26)
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Mardalis, penulis
menyimpulkan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan
menggambarkan suatu peristiwa yang sedang terjadi berdasarkan data yang ada.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan praktek kerja
ini adalah sebagai berikut :
1) Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan adalah mengumpulkan data-data yang diperoleh dari
studi kepustakaan dengan menggunakan literatur yang berhubungan
dengan masalah pemasaran dengan cara menelaah, menganalisa teori dan
kemudian memproses data-data yang erat kaitannya dengan tulisannya
yang dikemukakan menurut J.S. Badudu dan Sultan Muhamad Zain dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia mengatakan bahwa “Kepustakaan adalah
semua yang mengatur pustaka, buku”. (Badudu-Zain, 1996:1108)
2) Studi Lapangan
Studi Lapangan berkaitan dengan objek praktek kerja adalah meninjau
langsung objek yang akan di teliti.
Menurut J.S. Badudu dan Sultan Muhamad Zain dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia mengatakan bahwa “Studi adalah kajian, telaah,
penelitian yang bersifat ilmiah”. (Badudu-Zain, 1996:1358)
Studi Lapangan ini menggunakan beberapa cara :
Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung
berhadapan dengan informasi dengan jalan tanya jawab secara
sistematis yang dianggap mengetahui langsung objek penulisan.
Observasi
Penyusunan laporan kerja ini menggunakan metode partisipasi
observasi yaitu mengumpulkan data melalui pengamatan langsung
dimana penulis turut berpartisipasi dalam melakukan kegiatan-
kegiatan di kantor PT. Coca Cola Distribution Indonesia dengan
melakukan pencatatan serta melihat secara langsung proses distribusi.
Studi Dokumentasi
Adalah teknik memperoleh data dengan mengumpulkan, menyalin
arsip atas dokumen, surat, peraturan-peraturan yang ada kaitannya
dengan kerja praktek.
1.6 Lokasi dan Waktu Kegiatan
Perusahaan yang dijadikan lokasi kerja praktek adalah PT. PLN
(PERSERO) J&P Unit Produksi Bandung Jln. Banten No. 10 Bandung 40272.
Sedangkan lamanya waktu praktek kerja lapangan selama 1 bulan dimulai dari
Bulan April sampai dengan bulan Mei 2010, adapun jadwal kegiatan penyusunan
laporan praktek kerja lapangan yang dilakukan oleh penulis dapat dilihat pada
tabel 1.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Administrasi dan Ruang Lingkup
2.1.1 Pengertian Administrasi
Administrasi memiliki beberapa pengertian atau definisi, berbagai macam
sumber mengartikan administrasi dan sudut pandang yang berbeda, meskipun
banyak perbedaan dan segi pengertiannya akan tetapi administrasi hanya memilki
satu makna serta tujuan yang sama.
Administrasi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya, maksudnya suatu kegiatan akan mengalami
proses yang baik dan tepat, apabila dalam kegiatan tersebut menggunakan
administrasi yang benar. Dapat dilihat dalam kehidupan kita sehari – hari, bahwa
kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok individu dengan sistem
administrasi yang baik, maka akan sangat membantu dalam proses penyelesaian
kegiatan tersebut.
Administrasi sebagai seni (art) telah ada berkembang pada saat munculnya
peradaban manusia, sedangkan administrasi sebagai ilmu (science) baru
berkembang sejak akhir abad-19. Secara etimologis istilah administrasi berasal
dari bahasa inggris yaitu kata administration yang bentuk invinitifnya adalah to
administer. Dalam Oxford Advance Leaner’s Dictionary of Current English
(1974) kata “to administer” diartikan sebagai to manage (mengelola) atau to
direct (menggerakan).
Kata administrasi juga berasal dari bahasa Belanda dari kata administrasie
yang mempunyai pengertian mencangkup stelselmatige verkriging en verwerking
van gegeven (tatausaha), bestuur (manajemen dari kegiatan – kegiatan organisasi),
dan beheer (manajemen dari sumber daya, seperti financial, personal, gudang).
Pengertian dan hakikat administrasi di Indonesia pada mulanya berasal dari Eropa
Barat melalui penjajahan Belanda.
Berdasarkan uraian diatas, maka secara etimologis dapat diartikan bahwa
administrasi merupakan suatu kegiatan pengelolaan, baik itu pengelolaan
informasi, manusia, ataupun harta benda, yang bertujuan untuk mengatur agar
dapat mencapai satu harapan yang diinginkan.
2.1.2 Ruang Lingkup Administrasi
Menurut Ulbert Silalahi, dalam bukunya yang berjudul “Studi Tentang
Ilmu Administrasi” menjelaskan bahwa pengertian administrasi dapat dibedakan
menjadi 2 (dua), yaitu administrasi secara sempit dan administrasi secara luas. Di
bawah ini akan dijelaskan perbedaan antara dua pengertian tersebut, yaitu sebagai
berikut :
a. Administrasi dalam arti sempit
Administrasi dalam arti sempit merupakan penyusunan serta pencatatan
data dan informasi secara sistematis, dengan maksud untuk menyediakan
keterangan yang dapat memudahkan dalam memperolehnya kembali dalam
hubungannya antara satu dengan yang lainnya. Administrasi dalam arti sempit
lebih tepat disebut sebagai tata usaha (derical work/office work).
Dalam buku Ulbert Silalahi yang berjudul “Studi Tentang Ilmu
Administrasi, Konsep, Teori dan Dimensi” mengemukakan bahwa pengertian
administrasi dalam arti sempit yaitu :
“Administrasi adalah penyusunan serta pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan yang dapat memudahlan dalam memperolehnya kembali secara keseluruhan dalam hubungannya antara satu dengan yang lainnya”. (Ulbert Silalahi, 1992:5)
Dalam buku Soewarno Handayaningrat yang berjudul “Pengantar Studi
administrasi dan manajemen” menyatakan bahwa dalam administrasi terdapat
beberapa unsur, yaitu :
1. Tenaga Kerja2. Biaya 3. Bahan Pokok4. Peralatan 5. Cara Kerja6. Pemasaran7. Pelayanan8. Waktu
b. Administrasi dalam arti luas
Administrasi dalam arti luas sebenarnya berhubungan dengan kegiatan
kerjasama yang diadakan manusia atau sekelompok orang yang bertujuan untuk
mencapai harapan yang telah ditentukan sebelumnya. Sudah menjadi kodrat bagi
manusia, bahwa antar sesame manusia pasti akan terjadi hubungan yang saling
membutuhkan. Kebutuhan dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu : kebutuhan yang
bersifat materil (kebutuhan fisiologis) dan non-materil (kebutuhan fisiologis dan
biologis).
Pada dasarnya, administrasi merupakan aktifitas – aktifitas golongan yang
bersifat koorperatif. Untuk dapat memahami administrasi dalam arti luas, maka di
bawah ini akan dicantumkan pendapat dari beberapa tokoh mengenai administrasi
dalam arti luas, yaitu sebagai berikut :
a) Sondang P. Siagian dalam bukunya yang berjudul “Filsafat
Administrasi” mendefinisikan administrasi secara luas sebagai berikut:
“Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan yang dilakukan oleh dua individu atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha kerja sama demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”. (Siagian P, 1989:7)
b) The Liang Gie, dalam bukunya yang berjudul “Pengertian, Kedudukan
dan Perincian Ilmu Administrasi” mendefinisikan administrasi secara
luas sebagai berikut :
“Administrasi adalah segenap rangkaian penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok individu dalam kerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”. (The Liang Gie, 1980;12)
2.2 Pengertian Bisnis
Bisnis berasal dari bahasa Inggris yang berarti perusahaan, usaha, atau
urusan. Dalam sejarah perkembangannya, bisnis dimulai dari bisnis kecil yang
kemudian berkembang menjadi suatu bisnis besar dengan modal usaha serta
jumlah karyawan yang bertambah pula. Namun, tetap saja bisnis kecil mempunyai
peranan yang utama dalam proses pertumbuhan untuk menjadi sebuah bisnis yang
besar.
Menurut Huges dan Kapoor yang dikutip oleh Sugiyono dalam bukunya
yang berjudul “Metode Penelitian Bisnis” mengemukakan bahwa : “Bisnis adalah
suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual
barang atau jasa, guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat”. (Sugiyono, 1999:20)
Sedangkan menurut Dr. Buchari Alma dalam bukunya yang berjudul
“Pengantar Bisnis” mengemukakan bahwa :
“Bisnis adalah suatu kegiatan individu, yang di dalamnya terdapat sekumpulan tata usaha yang meliputi pertanian, konstruksi, distribusi, transportasi dan komunikasi yang bertujuan untuk membuat serta memasarkan barang dan jasa kepada konsumen”. (Alma. 1997:19)
Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Administrasi Bisnis merupakan keseluruhan proses kegiatan kerja sama antara
satu individu dengan individu yang lainnya yang bertujuan untuk menghasilkan
serta menjual barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat guna
mendapatkan keuntungan.
2.2.1 Fungsi Dasar Bisnis
Menurut Dan Steinhoff dalam bukunya The World Of Business (1979)
yang dikutip oleh Buchori Alma dalam buku Pengantar Bisnis, bahwa untuk
dapat menyediakan barang dan jasa bagi kebutuhan masyarakat, diperlukan lebih
dulu bahan mentahnya, kemudian diproses dalam pabrik menjadi hasil produksi.
dengan demikian tampak jelas bahwa fungsi dasar bisnis adalah:
a. Acquiring raw materials (Mencari bahan mentah)b. Manufakturing raw materials into products (Merubah bahan mentah
menjadi produk)c. Distributing products to consumers (Menyalurkan barang ke tangan
konsumen)(Alma, 2001 : 26).
2.2.2 Klasifikasi Bisnis
Sektor bisnis di Negara kita pada saat ini sangat komplek dan
beranekaragam. Salah satu contohnya adalah organisasi bisnia yang bergerak
dlam bidang komersial. Menurut DR. Buchari Alma dalam bukunya yang berjudul
“Pengantar Bisnis” mengklasifikasikan bisnis diantaranya sebagai berikut :
1. Usaha pertanian, dalam usaha ini banyak sekali jenis usaha dalam bidang ini seperti: usaha peternakan, usaha perkebunan, pertanian, sawah, buah-buahan, perikanan dan sebagainya.
2. Usaha produksi bahan mentah, misalnya yang bergerak di bidang kehutanan, pertambangan, dll. Usaha menghasilkan bahan mentah ini sangat penting bagi industri lainnya.
3. Usaha pabrik/ manufaktur, usaha yang mengolah dari bahan mentah menjadi bahan baku sampai menjadi barang jadi.
4. Usaha kontruksi, bergerak dalam bidang pembangunan seperti pembangunan jalan, bangun rumah, gedung, perkantoran, pabrik dan berbagai bangunan lainnya.
5. Usaha perdagangan besar dan perdagangan kecil, misalnya toko besar maupun toko besar. Usaha ini menunjang inti kegiatan sistem distribusi, yang menghubungkan antara produsen dan konsumen.
6. Kegiatan pengangkutan dan komunikasi, usaha ini sangat membantu kelancaran kegiatan bisnis. Kegiatan transportasi membantu mengangkut bahan baku dan barang jadi dari produsen ke perdagangan besar, ke perdaganngan kecil dan ke konsumen. Demikian pula kegiatan komunikasi, seperti: telepon, pos, telegram, radio, televisi sangat memudahkan kegiatan transaksi bisnis secara cepat dan efisien.
7. Usaha financial, asuransi dan real estate, usaha ini memberi kemudahan kepada kegiatan bisnis. Tanpa dunia perbankan, maka kegiatan bisnis secara modern tidak mungkin berkembang, karena perbankan memberi kemungkinan untuk mendapat kredit, dan memberi fasilitas memudahkan terjadinya transaksi. Usaha asuransi membantu mengatasi resiko yang yang mungkin dihadapi oleh bisnis. Real estate membantu membangun perumahan dengan perencanaan pengatur lingkungan yang sehat kemudian dijual secara cicilan kepada masyarakat.
8. Usaha Jasa, misalnya, usaha yang dilakukan dalam bentuk reparasi, dokter, guru, pengacara, salon kecantikan dan sebagainya.
9. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah, merupakan pembeli terbesar dari barang dan jasa, dan merupakan bisnis yang banyak menyerap tenaga kerja. (Buchari Alma,1999:24)
2.3 Pengertian Administrasi Bisnis
Setelah kita menelaah pengertian administrasi secara sempit dan luas dan
pengertian bisnis kita baru bisa mengetahui pengertian administrasi itu sendiri.
Administrasi bisni juga sering disebut juga administrasi niaga.
Menurut Sondang P. Siagian dalam bukunya yang berjudul “Filsafat Administrasi” mengemukan bahwa:
“Administrasi Niaga dafat didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan
mulai dari produksi, barang, jasa sampai tibanya barang dan jasa tersebut
ditangan konsumen”. (1989: 8)
Sedangkan menurut Soewarno Handayaningrat dalam bukunya “Pengantar
Ilmu Administrasi Dan Manajemen” mengemukakan bahwa:
“Kegiatan-kegiatan atau proses usaha yang dilakukan dibidang swasta atau niaga dalam bidang administrasi niaga (Business Administration) dapat diartikan sebagai berikut: administrasi niaga adalah kegiatan-kegiatan dari organisasi niaga dalam usahanya mencapai tujuan tertentu yaitu mencari keuntungan (Profit Making)” (Soewarno, 1996: 3).
Dari kedua pendapat dapat disimpulkan bahwa administrasi bisnis adalah
kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dalam menghasilkan, menjual barang
atau jasa untuk mendapatkan keuntungan atau laba untuk mencapai tujuan
bersama yang telah ditetapkan.
2.4 Pengertian Proses
Dalam setiap pekerjaan sangat diperlukan adanya suatu proses yang
benar agar setiap pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik dan efektif serta
efisien. Dengan melaksanakan proses yang telah ditetapkan juga memberikan
kepastian pekerjaannya tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Proses sebenarnya menggambarkan urutan dari tindakan yang
dilakukan.
Secara umum proses adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas, dan dalam
aktivitas tersebut diharapakn memperoleh hasil. Suatu proses yang benar-benar
memerlukan waktu yang panjang dalam pelaksanaannya. Di bawah ini adalah
beberapa pengertian proses menurut para ahli.
Menurut P. Siagian dalam bukunya Administrasi Pembangunan:
“Proses adalah suatu rangkaian kegiatan yang langsung terus-menerus”.
(1933:14)
Sedangkan menurut Soewarno Handayaningrat dalam bukunya Pengantar
Studi Ilmu Administrasi Dan Manajamen, sebagai berikut:
“Proses adalah serangkaian tahap kegiatan mulai dari penentuan sasaran
sampai berakhirnya sasaran atau tercapainya tujuan”. (1995: 20)
Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat mengenai pengertian proses
penulis dapat menyimpulkan bahwa proses adalah serangkaian kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan untuk mencapai suatu tujan yang telah ditentukan
sebelumnya.
2.5 Pengertian Saluran Distribusi
Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah
merupakan salah satu keputusan yang paling vital. Saluran yang dipilih akan
mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yang lainnya. Dalam rangka untuk
menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen maka perusahaan harus
benar-benar memilih dan menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan,
sebab kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi dapat menghambat usaha
menyalurkan barang dan jasa tersebut.
Sebelum penulis membahas lanjut tentang saluran distribusi ini, maka ada
baiknya kita melihat beberapa definisi mengenai saluran distribusi ini.
Menurut David A. Rezvan dalam buku “Manajemen Pemasaran Modern”
mengemukakan bahwa :
“Saluran distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-
barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai kepada pemakai”.
(2008:285)
Sedangkan Alex S. Nitisemito berpendapat dalam buku yang sama bahwa:
“Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-
lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan barang-
barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.” (2008:285)
Definisi lain tentang saluran distribusi juga dikemukakan oleh The
American Marketing Association yang berpendapat bahwa :
“Saluran distribusi merupakan suatu struktur organisasi dalam perusahaan
yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu
produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.” (2008:26)
M. Fuad dalam bukunya yang berjudul, “Pengantar Bisnis” juga
berpendapat tentang saluran ini, diantara lain adalah :
“Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktifitas
perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan
konsumen”. (2006:129)
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
saluran distribusi mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :
1. Adanya lembaga-lembaga yang berperan dalam pengiriman
2. Bertujuan untuk menjangkau pasar-pasar tertentu.
3.Terdiri dari dua tahap yaitu mengadakan penggolongan dan
mendistribusikannya.
2.5.1 Fungsi Saluran Distribusi
Sebuah saluran pemasaran melakukan tugas memindahkan barang atau
jasa dari produsen ke konsumen. Berikut adalah beberapa fungsi dari saluran
distribusi yang dijelaskan oleh M. Fuad dalam bukunya yang berjudul, “Pengantar
Bisnis”(2005:256) :
a. Informasi b. Promosic. Negosiasid. Pemesanan
e. Pembiayaanf. Pengambilan resikog. Pemilikan fisikh. Pembayarani. Hak Milik
a. Informasi
Pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran mengenai
pelanggan, pesaing dab pelaku lain serta kekuatan dalam lingkaran pemasaran
yang potensial pada saat ini.
a. Promosi
Pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif mengenai penawaran
yang dirancang untuk menarik pelanggan.
b. Negosiasi
Usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain
sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.
c. Pemesanan
Komunikasi terbaik dari anggota saluran pemasaran dengan produsen
mengenai minat untuk membeli.
d. Pembiayaan
Perolehan dan alokasi dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan
pada tingkat saluran pemasaran yang berbeda.
e. Pengambilan resiko
Asumsi resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran
pemasaran tersebut.
f. Pemilikan fisik
Kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan mentah
sampai ke pelanggan akhir.
g. Pembayaran
Pembeli membayar tagihannya lewat bank dan institusi keuangan lainnya.
h. Hak milik
Transfer kepemilikan yang sebenarnya dari satu organisasi atau orang ke
organisasi atau orang lain.
2.5.2 Faktor-faktor Distribusi yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran
Produsen harus mempertimbangkan berbagai macam faktor yang sangat
berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusinya. Pemilihan saluran distribusi
yang efektif akan mampu mendorong peningkatan penjualan yang diharapkan,
sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin. Mamud Machfoedz
dalam bukunya yang berjudul, “Pengantar Bisnis” (2005:107) memaparkan
faktor-faktor distribusi yang mempengaruhi pemilihan saluran. Faktor-faktor
tersebut di antara lain menyangkut :
1) Pertimbangan Pasar ( Market Consideration)2) Pertimbangan Barang (Product Consideration)3) Pertimbangan Perusahaan (Company Consideration)4) Pertimbangan Perantara (Midle Consideration)
1. Pertimbangan Pasar (Market Consideration)
Saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, oleh
karena itu keadaan pasar merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran
tersebut. Beberapa faktor pasar yang harus diperhatikan adalah :
a. Konsumen atau Pasar industri
Apabila pasarnya merupakan pasar industri, maka pengecer jarang atau
bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya
merupakan pasar konsumen dan pasar industri maka perusahaan akan
menggunakan lebih dari satu saluran distribusi.
b. Jumlah Pembelian Potensial
Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, maka perusahaan
dapat mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.
c. Konsentrasi Pasar Geografis
Secara geografis pasar dapat dibagi menjadi beberapa konsentrasi
seperti industri tekstil, kertas dan sebagainya. Untuk daerah konsentrasi
yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi maka perusahaan dapat
menggunakan distributor industri.
d. Jumlah Pesanan
Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh
terhadap saluran yang dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh
pemakai industri tidak begitu besar atau relatif kecil maka perusahaan
dapat menggunakan distributor industri.
e. Kebiasaan dalam pembelian
Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat
berpengaruh terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Yang termasuk
ke dalam kebiasaan dalam pembelian dalam pembelian seperti kemauan
untuk membelanjakan, ketertarikan pembelian secara credit atau tertarik
pada pelayanan yang diberikan.
2. Pertimbangan Barang (Product Consideration)
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang ini antara
lain :
a. Nilai Unit
Jika nilai unit dari barang yang dijual relatif rendah
3. Pertimbangan Perusahaan (Company Consideration)
4. Pertimbangan Perantara (Midle Consideration)