syok kardiogenik
-
Upload
vina-subaidi -
Category
Documents
-
view
627 -
download
64
Transcript of syok kardiogenik
SYOK KARDIOGENIK
Oleh:
Maryati
0920 221 107
Pembimbing:
dr. Priyono Budi S, SpA
Latar Belakang
Syok kardiogenik sering terjadi pada bayi maupun anak, merupakan
penyebab primer maupun stadium lanjut dari semua jenis syok →
mengakibatkan gangguan kemampuan jantung untuk mempertahankan
perfusi sel yang adekuat
Masalah selalu timbul oleh karena sangat jarang disertai penyakit dasar
sebagai penyebab yang nyata, mortalitasnya tinggi, sering merupakan
interaksi dari berbagai penyebab
Berbagai parameter klinik sering tidak muncul secara jelas, harus
diketahui dan dipahami sedini mungkin. Dengan demikian dapat disusun
tatalaksana yang dini, rasional, cepat, akurat, & adekuat
Syok Kardiogenik
Suatu keadaan yang terjadi akibat tidak cukupnya curah jantung
untuk mempertahankan fungsi alat-alat vital akibat disfungsi otot
jantung
Merupakan penurunan curah jantung murni akibat gangguan fungsi
jantung sebagai pompa berupa gangguan pengosongan ventrikel
Khas akibat gangguan fungsi sistol dan diastol yang biasanya
selalu terjadi bersama
Etiologi
1. Disfungsi jantung yang berat
Disfungsi sistol (↓ kontraktilitas miokard) pd usia bayi & anak,
sering akibat dari:
- Miokarditis
- Global Hipoksemia
- Valvular Disease
Disfungsi diastol (↑ kekakuan saat diastol ventrikel kiri → ↓ preload
→ ↓ vol sekuncup & curah jantung)
- Hipertropi ventrikel kiri
- Disritmia
- Tamponade jantung
- Renjatan hipovolemik atau septik yg berkepanjangan
Disfungsi katup atau anomali struktur jantung
Peningkatan afterload jantung kiri :
- Aortic stenosis
- Hypertrophic cardiomyopathy
Peningkatan afterload jantung kanan:
- Acute respiratory distress syndrome
- sleep disorder breathing
Katup / abnormalitas struktur :
- Mitral stenosis, mitral/aorta regurgitasi
- endokarditis
- Disfungsi / ruptur m.papilaris
2. Septikemia
3. Luka bakar berat
4. Penyakit imunologis (anafilaksis)
5. Perdarahan atau dehidrasi
6. Gangguan sistem saraf sentral berat
Syok KardiogenikSyok Kardiogenik Pada Bayi Baru Lahir Pada Bayi Baru Lahir
Asfiksia intrapartumAsfiksia intrapartum,, mengakibatkan mengakibatkan
kontraktilitas jantung memburuk, gangguan fungsi muskulus kontraktilitas jantung memburuk, gangguan fungsi muskulus
papilaris papilaris penurunan curah jantung penurunan curah jantung
gangguan transport O2 yang disebabkan oleh karena anemia gangguan transport O2 yang disebabkan oleh karena anemia
berat atau hemoglobinopati berat atau hemoglobinopati
Kelainan metabolismeKelainan metabolisme (hipoglikemia, hipokalsemia) (hipoglikemia, hipokalsemia)
penurunan curah jantung dan tekanan darah menurun penurunan curah jantung dan tekanan darah menurun
Kelainan jantung kongenitalKelainan jantung kongenital, termasuk aritmia, termasuk aritmia
KardiomiopatiaKardiomiopatia
MEKANISME SYOK MEKANISME SYOK KARDIOGENIKKARDIOGENIK
Cardiogenic Shock
Contractility
CO BP
Metabolic acidosis, hypoxia,Myocardial depressant factor
Compensatory mech. Afterload SVR
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI
Kompensasi Kompensasi
pemb drh regional pemb drh regional Sementara adekuatSementara adekuat
Ke organ vitalKe organ vital
BerlanjutBerlanjut
Kompensasi gagal Kompensasi gagal SyokSyok
Curah jantung Curah jantung ↓↓
KompensasiKompensasiKompensasiKompensasi
DekompensasiDekompensasiDekompensasiDekompensasi
IrreversibelIrreversibelIrreversibelIrreversibel
3 Fase 3 Fase Syok Syok
STADIUM SYOKSTADIUM SYOKFASE I : KOMPENSASIFASE I : KOMPENSASI
Mekanisme Kompensasi Tubuh refleksi simpatis
- Resistensi sistemik
kulit dingin, pucat, capillary refill memanjang, takikardi, kulit perifer lembab takikardi, kulit perifer lembab
- Tekanan darah ( N )
- Tekanan Diastolik
- Resistensi pembuluh darah splanknik ↑ :
Ginjal (Diuresis <), Saluran cerna (muntah, ileus)
- Bronkodilatasi → mempermudah pertukaran gas
- Rangsangan kimiawi
FASE II : DEKOMPENSASI FASE II : DEKOMPENSASI (1)(1)
- Mekanisme kompensasi gagal
- Metabolisme anaerobik
- Asam laktat asidosis >> terbentuk asam karbonat
intraseluler
- Kontraktilitas otot jantung
- Pompa Na – K sel
Integritas membran sel
Kerusakan sel
FASE II : DEKOMPENSASI (2)FASE II : DEKOMPENSASI (2)
Aliran darah lambat
Agregasi Trombosit
Pembentukan Trombus
Pendarahan
Pelepasan Mediator
Vasodilatasi Arterial
Kenaikan Permeabilitas Kapiler
VR
Fase dekompensasi
Perfusi jaringan indekuat disertai hipotensi
Kesadaran menurun krn perfusi ke otak menurun
Hipotensi sebagai tanda terakhir dari syok
Untuk anak 1-10th: <70 mmHg +(umur/thn x 2)
mmHg
FASE III : IREVERSIBEL Kerusakan / Kematian Sel
Disfungsi sistem multi organ
Cadangan fostat E. Tinggi
( Hepar, Jantung )
Tekanan darah tak terukur
Nadi tak teraba
Kesadaran
Anuria
klinis
Perubahan yang dapat terjadi:
Perubahan di tingkat sel
↓ curah jantung → hipoperfusi jaringan, metabolisme anaerobik,
menghasilkan asam laktat dan akhirnya kemampuan sistol miokard ↓
Miokard mengalami hybernating dan stunning
Perubahan metabolisme
Pelepasan epinefrin & norepinefrin → takikardia & kontraktilitas miokard ↑
Perubahan reologi
Stress oksidatif → perubahan terhadap semua komponen di dalam darah (↑
viskositas darahm agregasi eritrosit → aktivasi sistem koagulasi &
kerusakan andotel, pemicu DIC→ memperburuk aliran darah ke organ vital
Diagnosis Sering cukup ditegakkan dengan observasi cermat terhadap gejala
penurunan perfusi jaringan (oliguria, sianosis, gelisah, akral dingin)
walaupun telah dikoreksi terhadap hipovolemia, hipoksia, & asidosis
− Tanda-tanda hipoperfusi multiorgan
− Tampak pucat, sianosis
− Kulit teraba dingin
− Nadi teraba cepat dan lemah & kadang tidak teratur bila disertai disritmia
− Bendungan vena jugularis, edema perifer
− Suara jantung melemah, terdengar suara jantung 3 dan 4
− Takikardi, tekanan nadi melemah
− Gelisah & produksi urin menurun
− Bising jantung terdengar sesuai dengan kelainan jantung yang ada
Pendekatan Klinis
Pemeriksaan Laboratorium
Serum elektrolit, fungsi ginjal & hepar
Jumlah sel darah merah, leukosit (infeksi), trombosit (koagulopati)
Enzim jantung (creatinine kinase, troponin, mioglobin, LDH)
Analisa gas darah arteri (menggambarkan keseimbangan asam basa &
kadar oksigen). Defisit basa penting, menggambarkan kejadian & derajat
syok, harus dipantau selama resusitasi
Pemeriksaan serial kadar laktat, menggambarkan hipoperfusi & prognosis
Pemeriksaan Lain
EKG, ekokardiografi, dan otot polos dada
Tatalaksana ↑ Curah jantung
- koreksi disritmia
- optimalisasi preload
- ↑ kontraktilitas miokard
- ↓ afterload
↓ Beban jantung
- Sedasi
- mempertahankan suhu tubuh tetap normal
- intubasi & ventilasi mekanik
Resusitasi Cairan
Selain resusitasi cairan, dapat segera dilakukan:
1. Pemasangan continuous percutaneous oximetry
2. Central Venous Pressure
3. Pemasangan kateter Swanz-Ganz
4. Koreksi keseimbangan elektrolit
5. pemberian obat-obtan untuk kontrol irama jantung & mendapatkan
keseimbangan hemodinamik & mempertahankannya
6. Pemeriksaan kadar laktat secara serial
TATALAKSANA SYOK KARDIOGENIKTATALAKSANA SYOK KARDIOGENIK
Oksigenasi adekuat
Koreksi ggn asam basa dan elektrolit
Kurangi rasa sakit dan ansietas
Atasi disritmia jantung
Kelebihan Preload : Diuretika
Kontraktilitas : Fluid Challenge Sesuai CVP/POAP Obat
Inotropik (+)
Beban Afterload (SVR ) : Vasodilator
Koreksi Penyebab Primer
Tujuan terapi : ↑ curah jantung
Obat inotropik harus segera diberikan secara intra vena
Dopamin (Pilihan I, ↑ kontraktilitas miokard) : dosis 5 – 20 ug/kg/menit .
Pada kasus hipotensi refrakter diberikan dosis yang lebih besar.
Dobutamin : Bila dopamin gagal ↑ tekanan darah dobutamin dianjurkan
diberikan dg dosis 5 – 20 mg/kg/menit. Mempunyai efek inotropik + (↑
kontraktilitas miokard) & kronotropik (↑ frekuensi denyut jantung &
vasokontriksi pembuluh darah perifer
Obat vasopresor lain seperti epinefrin , norepinefrin (0,5 mcg/kg/min dgn
titrasi) & isoproterenol .
Pemberian ekspansi volume yang berlebihan akan sangat membahayakan
40
Commonly Used Cardiovascular Drugs in Shock Commonly Used Cardiovascular Drugs in Shock SyndromesSyndromes
Drug Dose (
ug/kg/min )
Comment
Inotropioc agentsNorephrine( - adrenergic )
0.05 – 1.0 For profound hypotension not responding to fluid or other inotropic drugs
Ephinephrine( - and - adrenergic )
0.05 – 1.0 Dose related response, higher doses cause vasoconstriction. Useful in maintaining CO and BP inpatients unresponsive to dopamine or debutamine
Isoproterenol( - adrenergic )
0.05 – 0.5 Indicated in bradycardia unresponsive to atropine if increase in heart rate is not excessive, may be helpful in reactive pulmonary hypertension
Dopamine( - and -dopaminergic )
1 – 20 Cardiovascular effects are complex and dose related. Low dose infusion can restore cardiovascular stability and improve renal function
Commonly Used Cardiovascular …(lanjutan)Commonly Used Cardiovascular …(lanjutan)
Drug Dose (
ug/kg/min )
Comment
Dobutamine( - and - adrenergic )
1 – 20 Positive inotropic effect with minimal changes in heart rate or systemic vascular resistance
Amrinone 1 – 10 Initial bolus infusion may be required. Limited data available in children
VasodilatorsNitroprusside 0.005 – 8 Balanced arterial and venous
dilator. May result in thiocyanate or cyanide toxicity
Phentolamine 1 – 20 Causes dilatation of arterial and venus beds. Indirect inotropic effect may cause compensatory tachycardia
Nitroglicerine 0.5 – 20 Venus dilator. Dose not well established for infants and children
Terima Kasih