suntik 3 bulan.docx
-
Upload
far-rick-khin -
Category
Documents
-
view
246 -
download
5
description
Transcript of suntik 3 bulan.docx
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “U”AKSEPTOR LAMA
Kb Suntik 3 Bulan Di Bps Ny Skriyawati Amd Keb Desa Sendang
Agung Paciran Lamongan
OLEH :
RUKOYAH
07.02.02.0359
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayahNya sehingga laporanyang berjudul “Asuhan kebidanan KB pada Ny.”U”
Akseptor lama KB Suntik 3 bulan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari praktek klinik dalam
rangka Program Studi DIII Kebidanan STIKES MUHAMMADIYAH Lamongan.
Dengan terselesaikannya laporan ini, penulis tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Budi utomo, Amd.Kep.M.Kes, selaku ketua STIKES
Muhammadiyah Lamongaan
2. Di Bps Ny, Sukriyawati Amd Kep selaku pembimbing praktek
3. Ibu Hj. WS. Tarmi, SST., S.Psi., M. Kes, selaku Prodi DIII Kebidanan STIKES
Muhammadiyah Lamongan
4. Ibu Atiul impartina SST selaku Dosen Pembimbing Asuhan Kebidanan
5. Dan pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini. Terima kasih.
Lamongan, 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………i
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………iv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………......11.2 Tujuan ………………………………………………………………....11.3 Ruang Lingkup ………………………………………………………21.4 Metode Penulisan ……………………………………………………21.5 Sistematika Penulisan ………………………………………………...2
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1 Profil ……………………………………………………..……………42.2 Jenis suntikan progestin ……………...………………………………42.3 Cara kerja ……………………………………………………………42.4 Keuntungan …………………………………………………………42.5 Keterbatasan …………………………………………………………52.6 Yang boleh menggunakan …..………………………………………52.7 Yang tidak boleh menggunakan ……..………………………………62.8 Waktu mulai menggunakan ……………..……………………………62.9 Cara penggunaan ………………………..……………………………62.10 Askeb teori ……………………………………………………………7
BAB III : TINJAUAN KASUS
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………23B. Saran ……………….………………………………………………23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontrasepsi suntikan progestin yang pertama dikembangkan tahun
1953 oleh karl junkmann. Tahun 1957 junkmann dan kawan – kawan
menemukan NET EN. Pada saat yang sama, Upjohn company di Amerika
Serikat menemukan DMPA yang berasal dari hormone alamiah
progesterone
NET merupakan suntikan pertama progestin pertama dipakai sebagai
kontrasepsi dan diberi nama dagang Noristerat.
Percobaan – percobaan klinik pertama dari DMPA sebgai metode
Kontrasepsi dimulai pada tahun 1963, diikuti percobaan – percobaan di
lapangan pada tahun 1965.
Tahun 1967 Upjohn Company maminta izin FDA US (“pom“nya
Amerika Serikat ) untuk memasarkan DMPA sebagai kontrasepsi Amerika
Serikat. Pada saat itu telah diketahui dengan jelas bahwa estrogen dalam
kontrasepsi hormonal peroral merupakan penyebab dari timbulnya efek
samping seperti mual, muntah , timbulnya bekuan darah. Sehingga adanya
metode kontrasepsi yang bebas estrogen seperti DMPA dan Minipil
merupakan hal yang sangat menarik tetapi tahun 1970 penelitian –
penelitian menujukkan bahwa progestin, termasuk DMPA menyebabkan
timbulnya benjolan – benjolan pada payu dara binatang percobaan anjing
beagle, sehingga menimbulkn timbulanya kewaspadaan FDA.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan pad ibu hamil fisiologi
Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu dengan KB Suntik 3 Bulan
1.2.2 Tujuan khusus
Mampu mengembangkan rencana asuhan secarah menyeluruh pada ibu
dengan KB Suntik 3 Bulan
Mampu melaksanakan asuhan secara efisien dan aman pada wanita
dengan dengan KB Suntik 3 Bulan
Mampu melaksanakan pengkajian dengan mengumpulkan data subyektif
dan data obyektif pada ibu dengan KB Suntik 3 Bulan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada ibu hamil fisiologi
Mampu mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang di lakukan pada ibu
dengan KB Suntik 3 Bulan
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup manajemen asuhan kebidanan ini saya batasi pada Asuhan
Kebidanan pada Ny “E” Akseptor lama KB suntik 3 bulan
1.4 Metode Penulisan
a. Studi pustaka dan praktek lapangan
b. Tehnik pengumpulan data :
Tanya jawab/wawancara dengan ibu
Observasi : Kesadaran, keadaan umu, BB/TB, TD, Nadi, Suhu, RR
c. Pemeriksaan Fisik mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki meliputi : inspeksi,
palpasi, auskultasi, perkusi
d. Sumber data :
Primer : dari data subyektif dan obyektif
Sekunder : dari status klien (rekam medis)
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam Penyusunan kebidanan ini dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, ruang lingkup,
metode penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka yang terdiri dari konsep dasar kehamilan normal
BAB III : Tinjauan Kasus yang terdiri dari pengumpulan/pengkajian data,
interpretasi data, identifikasi diagnosa/masalah potensial, identifikasi
kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 PROFIL
Sangat efektif
Aman
Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi
Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata- rata 4 bulan
Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI
2.2 JENIS
Depo Medroksiprogesteron Asetat ( DMPA ) yang mengandung 150 mg
DMPA yang di berikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM
Depo Noretisteron Enantat ( Depo Noisterat ), YANG MENGANDUNG 200
mg Noretidron Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM
2.3 CARA KERJA
Mencegah ovulasi
Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrai
sperma
Menjadikan selaput lender rahim tipis dan atrofi
Menghambat tranportasi gamet oleh tuba
2.4 KEUNTUNGAN
Sangat efektif
Pencegahan kehamilan jangka panjang
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
Sedikit efek samping
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
Dapat digunakan oleh perempuan berusia lebih dari 35 tahun sampai
perimenapouse
Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
Menurunkan kejadian penyakit jinak payu dar
Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
Menurunkan krisis anemia bualn sabik
2.5 KETERBATASAN
Sering ditemukan gangguan haid:
Klien bergantung pada temapt sarana pelayanan kesehatan
Tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu sebelum suntikan berikutnya
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS, Hepatitis B, atau
Infeksi Virus HIV
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
Terlambatnya kembalili kesuburan bukan karena terjadi kerusakan / kelainan
pada oragn genetalia, melainakn karena belum habisnya pelepasan obat
suntikan dari deponya ( tempat suntikan )
Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (
densitas )
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagiana, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, jarawat
2.6 YANG DAPAT MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIKAN
PROGESTIN
Usia reproduksi
Nulipara dan yang tiadak memiliki anak
Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Setelah abortus
Telah banyak anak dan belum menghendaki tubektomi
Perokok
Tekanan darah < 180 / 110 mmHg dengan masalah pembekuan darah atau
anemia bualn sabit
Menggunakan oabt untuk epilepsy ( feniton dan barbiturate ) atau obat
tuberculosis ( rifampisin )
Tidak dapat memakai kontrasepsi yang menagndung estrogen
Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
Anemia defisiensi besi
Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tiadk boleh menggunakan pil
kontrasepsi kombinasi
2.7 YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIKAN
PROGESTIN
Hamil atau dicurigai hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenore
Menderita kanker payu dara
Diabetes mellitus disertai komplikasi
2.8 WAKTU MULAI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIKAN
PROGESTIN
Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tidak hamil
Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
Jika tidak haid dapat diberikan setiap saat asalakn tidak hamil, selama 7 hari
setealh suntikan tidak boleh melakukan hubunagn seksual
Bila sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal, maka suntikan dapat
segera diberikan
Bila sebelumnya menggunakan kontrasepsi lain, maka suntikan dimulai saat
jadwal kontrasepsi suntikan sebelumnya
Bila menggunakan kontrasepsi nonhormonal , suntikan dapat segera
diberikan, asal tidak hamil, bila ibu disuntik setetelah hari ke 7 haid,selama 7
hari ibu tidak boleh berhubungan seksual
Bila sebelumnya AKDR,maka suntikan pertama diberiakan pada hari pertama
siklus haid sampia hari ke 7,dapat diberikan setiap saat setelah ahri ke 7 asal
ibu tidak hamil
Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur, suntikan pertama
dapat diberiakn setiap saat,asal ibu tidak hamil dan selam 7 hari setelah
suntikan ibu tidak boleh melakukan hubungan seksual
2.9 CARA PENGGUNAAAN KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN
Kontrasepsi DMPA Diberiakan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
IM.suntikan diberiakn setiap 90 hari, suntikan noristerat untuk 3 injeksi
berikutnya diberikan setiap 8 minggu. Mulai dengan injeksi keliam diberiakn
setiap 12 minggu
Bersihkan kulit yang akan disuntik denagn kapas alcohol yang dibasahi etil
isopropyl 60 – 90 %, biarkan kulit kering sebelum di suntik
Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinay gelembung – gelembung udara,
kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan. Bial terdapat endapan putih pada
dasra ampul, upayakan menghilangkan dengan menghangatkannya
2.10 Askeb Teori
I. PENGKAJIAN
o DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
o Nama suami atau istri : agar andalam melakukan komunikasi dengan pasien
dan keluarga dapat terjalin komunikasi yang baik dan mengenal pasien.
o Alamat: untuk mengetahui tempat tinggal klien, sehingga memudahkan
bidan apabila klien memerlukan pertolongan/ informasi bidan
o Suku/ bangsa , untuk mengetahui adaptasi kebiasaan dan bahasa dari klien
sehingga dapat mempengaruhi dalam penyampaian informasi.
o Agama: untuk mengetahui pantangan suatu agama tentang metode suatu
alat kontrasepsi.
o Usia:
1. pada prinsipnya semua ibu boleh menggunakan suntik kombinasi
seperti usia reproduksi (buku panduan praktis palayanan kb).
2. suntik kombinasi seharusnya digunakan pada wanita usia >35 tahun
dan yang perokok
3. resiko lontrasepsi pada wanita lebih muda adalah kecil sekali (hanafi
hartanto,2004 :127)
o Lama perkawinan: untuk mengetahui infertil kelahiran.
o Pendidikan: untuk mengetahui tingkat pendidikan klien yang akan
membantu dalam memeberikan asuhan.
o Status perkawinan: untuk mengetahui apakah terjadi perkawinan yang sah
atau tidak yang akan mempengaruhi psikologi klien.
o Usia saat kawin: untuk mengetahui apakh saat kawin, dimana keadaan fisik,
mental, social, dan sietem reproduksiseorang wanita sudah matang atau
belum, yang nantinya akan berpengaruh buruk pada psikologis klien.
o Penghasilan:
Tingkat ekonomi merupakan suatu pertimbangan yang dapat
mempengaruhi keputusan keluarga dalam menentukan ukuran keluarga ,
jarak antara anak dan pemilihan serta metode pengendalian
kontrasepsi(varney: 414)
2. Keluhan utama
o Amenore atau pendarahan tidak terjadi
o Pendarahan bercak atau spotting
o Meningkatnya atau menurunya
(Ayurai wordpress.com)
o Mual dan nyeri payudara ringan
o Sakit kepala
(Buku panduan praktis pekayanan kontrasepsi.2006,mk-34)
3. Riwayat keluhan utama
o P(provokatif/paliuatif): apa yang menyebabkan gejala dan apa saja yang
dapat mengurangi/memperbaiki gejala
o Q(quality): bagaimana gejala dirasakan, nampak/sejauh mana pasuen
merasakan sekarang.
o R(regional atau area radiasi): dimana gejala terasa.
o S(skala keadaan ): seberapa parah yang dialami oleh klien nilainya 1-10
o T(timing): waktu, sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan.
4. Riwayat menstruasi
o Menarche
o Siklus: teratur atau tidak (Bpppk: 2006,mk-35)
o Sifat darah
o Warna darah
o Lama
o Jumlah: bercak atau spotting (Saifuddin , 2006:mk-35)
o Disminore: ada atau tidak (Bpppk: 2006,mk-35)
o Fluor albous
5. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
o Kontrasepsi kombinasi dapat digunakan pada wanita yang telah memiliki
anak atau yang belum memiliki anak.
o Wanita setelah melahirkan dan tidak menyusui
o Setetelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan asi eksklusif,
sedangakan semua kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu.
6. Riwayat penyakit sekarang
Wanita kontrasepsi kombinasi tidak boleh dianjurkan pada yang mepunyai
riwayat penyakit,aeperti dm, tromboflebitis, kelainan cerebro vaskuler,
penyakit jantung iskemi, karsinoma payudara neopalasma yang tergantung
pada estrogen, tumor hepar jinak atau ganas, pendarahan dari genetalia
yang belum diketahui penyebabnya
(Hartanto hanafi Dr, hal 160)
7. Riwayat penyakit yang lalu
Kontrasepsi kominasi tidak boleh digunakan pada wanita yang mempunyai
riwayat penyakit yang lalu seperti hepatitis, jantung, stroke, hipertensi,
gangguan pembekuan darah, dm, ca mammae, migrai, riwayat kejang.
(Buku panduan praktis pelayanan kb: mk-30)
8. Riwayat penyakit keluarga
Kontrasepsi kominasi tidak boleh digunakan pada wanita yang mempunyai
riwayat penyakit seperti hepatitis, jantung, stroke, hipertensi, gangguan
pembekuan darah, dm, ca mammae, migrai, riwayat kejang.
(Buku panduan praktis pelayanan kb: mk-30)
9. Riwayat ginekologi
Infeksi genetalia eksterna ineterna : melindungi dari PID yang merupakan
keuntungan dari kontrasepsi ini.
Penyakit menular seksual: tidak melindungi terhadap ims yang merupakan
kerugian dari kontrasepsi ini.
Tumor pada genetalia: mencegah kanker ovarium dan kanker endometrium
yang merupakan keuntungan dari KB suntik 1 bulan.
Pemerikasaan papsmear: untuk menetahui apakah ada kanker endometrium
atau ovarium.
10. Riwayat psikospiritual
Kebutuhan untuk memiliki anikiran bahwa kehamilan dianggap bukti
bahwa kita dicintai (kedua factor ini adalah alasan yang umum dilontarkan
oleh remaja yang mempengaruhi kehamilan ), keyakinan yang salah bahwa
anak akan menyatuklan kembali hubungan yang retak , rasa takut untuk
mengasuh dan membesarkan anak , ancaman terhadap gaya hidup yang
dijalani jika menjadi orang tua (Varney: 414)
11. Riwayat kontrasepsi
apakah pernah menjadi akseptor KB lain sebelumnya sudah berapa lama
menjadi akseptor KB tersebut
Ayurai wordpress.com/2009/30/03/ask…
12. Pola kebiasaan sehari-hari
o Nutrisi: harus memperhatikan nutrisi agar tidak terjadi penurunan atau
kenaikan bb sebanyak 1-2kg merupakan merupakan efek samping dan bila
bertambah lebih dari 2kg maka dianjurkan untuk ganti metode lain
o Aktifitas: tidak melakukan aktifitas yang berat karena KB suntik 1 bulan
ada efek samping pusing/mual/muntah.(Saifuddin mk-38)
o Personal hygiene: harus sering ganti celana dalam karena mungkin terjadi
pendarahan bercak/spotting (Saifuddin, mk-38)
A. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum :
o Kesadaran
o BB/TB : kenaikan /penurunan berat badan 1-2 kg ganti metode kb
(bpppk,mk-39.)
o TTV: TD ,180/110Mmhg (saifuddin: 2006 mk-39).
Suhu, RR, nadi ,100x/mnt( Saifuddin : 2006 mk-39)
2. Pemeriksaan fisik
o Kepala :
o Wajah : adanya bercak hitam atau cloasma, adanya oedema (Ayurai
wordpress.com/2009/03/30/ask)
o Hidung:
o Mulut :
o Telinga:
o Leher : tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, dan
bendungan bendungan vena jugularis
o Dada : apakah sesak nafas atau tidak (Saifuddin, 2oo6:mk-40)
o Ketiak dan payudara : bentuk mamae, apakah ada benjolan abnormal /tidak
pada payudara(Ayurai.word.press.com/2009/03/30/ask…)
o Abdomen : apakah ada pembengkakan pada hati(Saifuddin, 2oo6:mk-39)
o Genitalia: apakah ada pendarahan pervaginam(Saifuddin, 2oo6:mk-39),
apakah ada condiloma acuminate apakah, ada infeksi kelenjar skene dan
bartholini(Ayurai.word.press.com/2009/03/30/ask…)
o Anus :
o Extremitas: apakah terdapat varises , rasa sakit, bengkak dan mengandung
cairan (Saifuddin, 2oo6:mk-39)
3. Pemeriksaan penunjang
o Urin tes apakah ibu hamil atau tidak
II. INTERPRESTASI DATA DASAR
o Dx:
o Ds/diaganosa subjective: berisi data-data berdasarkan klien, seperti:
kontrasepsi apa yang pernah digunakan bagaimana efek riwayat
sampingnya , bagaimana riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu
o Do/diagnosa objective: berisi data-data berdasarkan pemeriksaan seperti
bb/tb,ttv, pemeriksaan fisik/pemerikasaan penunjang.
o Masalah : amenore/pendarahan bercak, spotting, meningkatnya /menurunya
BB (Ayuraiword press.com/2009/03/30/ask/…). Mual nyeri payudara
ringan, sakitkepala(Bpppk: 2006, mk-34).
o Kebutuhan : KIE, penanganan efek samping, rujuk.(Bpppk:2006, mk-35)
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
o Untuk mengetahui komplikasi yang mungkin terjadi dari keluhan yang
klien alami
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
o Hal ini penting agar jika klien terjadi masalah potensial bisa segera
ditangani dan dirujuk bila perlu
V. PLANNING
o Untuk menyusun asuhan kebidanan kb, harus melihat diagnosa kebidanan,
hasil pemeriksaan dan hasil anamnesa, sehingga dalam melakukan tindakan
tidak ada kesalahan, rencana asuhan kebidanan dapat dibuat bersama klien
dan keluarganya.
VI. IMPLEMENTASI
o Pada langkah ini, bidan dituntut melakukan timdakan kebidanan secara
mandiri, tetapi pada pelaksanaan penyelesaian kasus klien sewaktu waktu
bidan juga harus melaksanakan kegiatan kolaborasi dan rujukan bila
sewaktu waktu ada kontrasepsi atau komplikasi yang di alami oleh pasien
yang tidak dibawah penangananya dengan tenaga kesehatan lainya seperti:
dokter umum, dokter obygn, perawat, ahli gizi dan sebagainya.
o Penatalaksanaan asuhan kebidanan selalu diupayakan dalam waktu singkat
dan seefektif mungkin hemat dan berkualitas.
o Implementasinya meliputi: menginformasikan bahwa klien dalam keadaan
baik menjelaskan pada klien bahwa hal yang dialami adalah hal yang
fisiologis, kemudian menjelaskan pada klien cara cara mengatasi
keluhanya serta memberikan konseling pada klien tentang macam macam
alat kontrase
VII. EVALUASI
o Dalam asuhan kebidanan evaluasi sangat berperan utama menetapkan
tindakan kebidanan untuk mengatasi masalah klien, dalam evaluasi
kebidanan ini kita menggunakan SOAP
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 27-07- 2009. Jam : 15.00 WIB
Oleh : Rukoyah
o DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama : Ny ”U” Nama suami : Tn ”F”
Umur : 25 th Umur : 38 th
Suku/bangsa : jawa/Indonesia Suku/bangsa : jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Sendan Agung
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan datang untuk mendapatkan KB suntik 3 bulan kunjungan
ulang ( 27-07-2009) dan ibu tidak mengeluh apa-apa
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : sebelum ikut KB teratur 1 bulan sekali
Selama ikut KB tidak teratur, kadang 2-3 bulan sekali
Jumlah : hari 1-3 ganti pembalut 3x/hari, hari 4-7 ganti pembalut
2x/hari dengan konsistensi cair kadang gumpal
Dsymenore : tidak
Fluor albous: tidak
4. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
No
.
Umur kehamilan L/P Hidup/mati BB/PB Penolong Jenis prsalinan
1 9 bulan L Hidup, 2 bulan 3300/50 Bidan Spontan bidan
5. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan setelah anak pertamanya
lahir usia 2 bulan
6. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderta penyakit apapun,baik yang
menahun seperti hipertensi,jantung.penyakit menurun seperti DM,Asma
dan penyakit menular seperti hepatitis, dan TBC.
Ibu juga mengatakan tidak pernah mengalami sakit kepala sebelah ataupun
sampai sakit kepala yang sangat
7. Riwayat ginekologi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat pms: seperti hpv, gonorrhea, sifilis dan
tidakm pernah menderita kelainan pada payudara.
8. Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit apapun,baik yang
menahun seperti hipertensi,jantung.penyakit menurun seperti DM,Asma
dan penyakit menular seperti hepatitis, dan TBC
9. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular (TBC, Hepatitis), menahun seperti jantung danhipertensi, menurun
(DM, Asma)
10. Riwayat psikospiritual
Ibu mengatakan suami mendukung untuk berkb dan dalam agama tidak ada
pantangan untuk ber-KB.
11. Pola kebiasaan sehari hari
Klien mengatakan dia tidak pernah mengkonsumsi rokok ataupun
mengkonsumsi minuman keras seperti bir.
a. Pola nutrisi : Klien menagatakan makan 3x/hari, 1porsi penuh dengan
menu nasi, 1 potong lauk pauk, kadang sayur dan buah,
cemilan.
b. Pola eliminasi : Klien mengatakan BAB 1 x/hr, konsistensi lembek,
warna . kuning, bau khas, tidak nyeri, tidak ada darah.
BAK 6-7 x/hari warna jernih, tidak ada darah dan tidak
nyeri.
c. Pola personal hygine : Klien mengatakan mandi 2-3x/hari, gosok gigi
2x/hari, keramas 2-3x/minggu, ganti baju 2-3x/hari,
ganti CD 2-3X/hari.
d. Pola aktivitas : Klien mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti
memasak,mencuci,dan membersihkan rumah.
e. Pola istirahat : Klien mengatakan tidur siang 2-3jam/hari dan tidur
malam 7-9jam/hari
f. Pola Seksual : Klien melakukan hubungan badan 2-3x dalam 1
minggu.
o DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik TTV
Kesadaran : Compos mentis TD : 110/70 mmHg
BBterakhir : 49 kg Suhu : 36,5˚C
BB sekarang : 50 kg Nadi : 84x/menit
Peningkatan BB : 1 kg
TB : 155 cm RR : 22x/menit
2. Pemeriksaan fisik.
Kepala :kulit kepala bersih , tidak berketombe,rambut ikal,warna hitam
Muka :bentuk oval, tidak ada jerawat dan flek hitam, tidak oedema
Mata :Konjungtiva merah muda,sklera berwarna putih ada gambaran
tipis pembulu darah.
Hidung :Pernafasan spontan,bersih,tidak ada polip, tidak ada sekret,
mukosa merah muda
Mulut :Mukosa bibir lembab, tidak ada caries gigi dan karang
gigi,tidak terdapat stomatitis.
Telinga :Bersih,tidak ada serumen dan benda asing, membran timpani
utuh dan putih mengkilat.
Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid/limfe, dan tidak ada
bendungan vena jugularis.
Dada : simetris, tidak ada whezzing atau ronhci
Payudara: asimetris,lebih besar kiri tidak ada hyperpigmentasi areola,
tidak ada benjolan abnormal.
Abdomen : Bentuk simetris,tidak ada tanda-tanda kehamilan, tidak ada
luka parut, tidak teraba massa, terdapat linea alba dan strie
albican.
Genetalia : Tidak oedema/varices, tidak ada penyakit kelamin, tidak ada
keputihan
Anus : Tidak ada hemoroid
Ekstermitas : Atas à simetris, tidak oedema, tidak cianosis
Bawah à Tidak ada odeme dan Varises, tidak ada
tromboflebitis
II. INTERPRESTASI DATA DASAR
o Dx: Ny “U” P1001 umur 25 tahun akseptor KB suntik 3 bulan
Masalah tidak ada
Keluhan tidak ada
Kebutuhan
Suntik KB 3 bulan
o Ds: ibu mengatakan ingin ikut KB suntik 3 bulan
Ibu mengatakan mempunyai anak 1 (usia 2 bulan) dan menggunakan KB suntik 3
bulan setelah melahirkan anak pertamanya sampai sekarang
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa-apa
o Do: Keadaan umum : Baik TTV
Kesadaran : Compos mentis TD :110/70mmHg
BBterakhir : 47 kg Suhu : 36,5˚C
BB sekarang : 50 kg Nadi : 84x/menit
Penigkatan BB : 3kg
TB : 155 cm RR : 22x/menit
Mata simetris tidak, sclera tidak ikterus, conjungtifa tidak anemis, muka tidak pucat
dan oedem, Tidak ada whezzing atau ronchi, tidak ada benjolan abnormal pada
payudara, tidak ada pembesaran hepar, ekstremitas bawah tidak ada tromboflebitis.
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV . IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
V. PLANNING
Tujuan jangka panjang
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama3 bulan , diharapkan tidak terjadi
komplikasi dan ibu menjadi akseptor aktif KB suntik 3 bulan dengan KH
TTV dalam batas normal
- TD 110/60-130/90 mmHg
- Suhu 36.5-37,5
- Nadi 60-100 x/mnt
- RR 16-20 x/mnt
Ibu datang 3 bulan lagi (20-10-2009) untuk mendapatkan KB suntik 3
bulan
Tujuan jangka pendek
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 15 mnt diharapkan ibu telah
mendapatnan injeksi KB suntik 3 bulan dengan KH
Obat KB suntik 3 bulan (Depo progestin) diberikan
INTERVENSI
o Lakukan pendekatan kepada klien
R/ pendekatan akan menjalin hubungan yang baik dan kepercayaan klien.
o informasikan keadaan klien saat ini.
R/ pendekatan akan menjalin hubungan yang baik dan kepercayaan klien.
o Berikan inform consen pada klien
R/ Prosedur keamanan bagi klien maupun petugas kesehatan
o Siapkan peralatan untuk injelsi KB suntik 3 bulan
R/ Persiapan untuk melakukan injeksi
o Lakukan injeksi sesuai dengan KB yang telah dipilihan
R/ kebutuhan KB ibu terpenuhi
o Dokumuntasikan ke kartu KB dan kartu klinik
R/ dengan mendokumentasikan ke kartu KB dapat mengetahui hasil
pemeriksaan dan bila sewaktu- waktu data dibutuhkan.
o Informasika tentang kunjungan selanjutnya
R/ dengan mengiformasikan dapat memastikan agar ibu dapat control tepat
waktu dan tidak terjadi kegagalan
V. IMPLEMENTASI
Tanggal : 20-07-2009
Jam Implementasi Paraf
15.1
0
Melakukan pendekatan dengan klien melalui komunikasi terapeutik
15.1
5
15.2
0
Memberitahu keadaan ibu bahwa dalam keadaan baik
Memberikan inform consent pada klien
15.2
5
Menyiapkan alat suntik dan KB Depo progestin, dikocok dulu sebelum
diambil dg spuit, lalu desinfeksi menggunakan kapas alcohol daerah yang
akan disuntik (1/3 SIAS). Memberikan injeksi cyclofem ½ ml, di aspirasi
dulu kemudian obat dimasukkan secara IM perlahan, menganjurkan pada
ibu agar daerah yang di suntik tidak ditekan
15.3 Mencatat hasil pemeriksaan dan tindakan pada status dan kartu KB ibu
0
15.3
5
Informasikan pada ibu untuk datang kembali 3 bulan lagi (02-04-2009)
VI.EVALUASI
Tanggal : 20-07-2009 jam : 15.36 WIB
S : ibu mengatakan senang karena sudah mendapatkan KB suntik 3 bulan dan
ibu mengertu penjelasan bidan tentang kunjungan ulang berikutnya
O : Ibu dapat mengulang kembali apa yang dijelaskan oleh bidan tentang
kunjungan ulang berikutnya
A : Ny ”E” P1001 umur 25 thn akseptor lamaKB suntik 3bulan (depo progestin),
sudah terlayani
P : anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 3 bulan lagi (20-07-2009) atau sewaktu
waktu bila ada keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN
I. PENGKAJIAN
Dalam teori → pengkajian berisi data-data lengkap tentang keadaan pasien yang
terdiri dari Data Subyektif yang didapatkan dengan melakukan anamnesa kepada
pasien seperti :
Identitas
Keluhan utama
Riwayat menstruasi
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas anak yang lalu
Riwayat ginekologi
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan yang lalu
Kebiasaan selama hamil
Pola kebiasaan fungsional sehari-hari
Data Obyektif yang didapatkan dengan cara melakukan pemeriksaan kepada
pasien seperti :
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan fisik
Dalam kasus Ny “U” pada pengkajian juga telah memuat Data Subyektif dan data
Obyektif seperti yang telah disebutkan dalam teori di atas.
→ Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus.
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Dalam teori → interpretasi data dasar terdiri dari Diagnose, Data subyektif, Data
obyektif,
Dalam kasus Ny “U” pada interpretasi data dasar juga didapatkan Diagnosa, Data
subyektif, Data obyektif,
→ Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Dalam teori → pada kasus fisiologis tidak terdapat antisipasi masalah potensial.
Dalam kasus Ny “U” tidak ditemukan antisipasi masalah potensial karena ini
merupakan kasus yang fisiologis
→ sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Dalam teori → karena pada kasus fisiologis tidak terdapat antisipasi masalah
potensial maka tidak ada pula identifikasi kebutuhan segera.
Dalam kasus Ny “U” tidak ditemukan antisipasi masalah potensial sehingga tidak
ada pula identifikasi kebutuhan segera.
→ sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus
V. PERENCANAAN
Dalam teori → dalam perencanaan terdapat Diagnose, Tujuan dan Rencana
tindakan.
Dalam kasus Ny “U” juga terdapat Diagnose, Tujuan dan Rencana Tindakan
sesuai dengan kasus
→ sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus
VI. IMPLEMENTASI
Dalam teori → pada implementasi terdapat tindakan yang dilakukan sesuai
dengan rencana tindakan pada langkah sebelumnya.
Dalam kasus Ny “U” pada implementasi disebutkan tentang tindakan-tindakan
yang dilakukan selama memberikan asuhan yang disesuaikan dengan kasus Ny
“E”.
→ sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus
VII. EVALUASI
Dalam teori → pada evaluasi disebutkan tentang keseluruhan hasil asuhan
diantaranya tentang SOAP
Dalam kasus Ny “U” pada evaluasi juga didapatkan tentang hasil akhir asuhan
yang diberikan dan sejauh mana pengetahuan pasien tentang asuhan yang diberikan
serta rencana kunjungan ulang yang harus dilakukan oleh pasien.
→ sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasu
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “U” akseptor KB suntik
3 bulan didapatkan kesamaan antara teori dan kasus.
SARAN
Bagi Mahasisiwa
Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam melaksanakan dan
menerapkan asuhan kebidanan
Bagi lahan praktek
Dapat menyesuaikan antara ilmu teori dan praktek terutama dalam
melakukan asuhan kebidanan persalinan fisiologis
Bagi institusi pendidikan
Dapat menambah wawasan tentang asuhan kebidanan
DAFTAR PUSTAKA
o Bari, saifudin. 2003. Buku panduan praktik pelayanan kontrasepsi. Jakarta: YBP-
SP
o Hartanto, Hanafi.,dr. 2004. KB dan kontrasepsi. Jakarta: Pustaka sinar harapan
o Prawirohardjo. Sarwono. 1999. Ilmu kebidanan. Jakarta : YBP-SP.