Anggrek bulan.docx

64
Klasifikasi Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae) Klasifikasi Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae) Golongan tumbuhan berbiji tertutup memiliki tingkat keanekaragaman yang tertinggi dalam dunia tumbuhan. Hal ini disebabkan karena golongan tumbuhan tingkat ini perkembangannya paling sempurna apabila dibandingkan dengan golongan tumbuhan lain. 1. Karakteristik Tumbuhan Berbiji Tertutup Tumbuhan berbiji tertutup memiliki karakteristik pembeda antara lain sebagai berikut : a) Memiliki bungan yang sesungguhnya. b) Daun pipi, lebar dengan susunan tulang daun beraneka ragam. c) Bakal biji atau biji tidak tampak dari luar karena terbungkus oleh suatu badan yang berasal dari daun buah yaitu putik. d) Mengalami pembuahan ganda. e) Selisih waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif pendek 3. Klasifikasi Tumbuhan Biji Tertutup Sesuai dengan tingkat pengembangannya, spesies tumbuhan biji tertutup sangat bervariasi mulai dari herba yang merayap di permukaan tanah, semak, belukar sampai berbentuk pohon yang menjulang tinggi di hutan-hutan yang sangat lebat. Berdasarkan keeping bijinya, tumbuhan biji tertutup dibedakan menjadi dua kelas, yaitu monokotil (Monocotylodenae) dan dikotil (Cicotyledonae). a) Kelas Monocotyledonae

Transcript of Anggrek bulan.docx

Page 1: Anggrek bulan.docx

Klasifikasi Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)

Klasifikasi Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)

Golongan tumbuhan berbiji tertutup memiliki tingkat keanekaragaman yang tertinggi dalam dunia tumbuhan. Hal ini disebabkan karena golongan tumbuhan tingkat ini perkembangannya paling sempurna apabila dibandingkan dengan golongan tumbuhan lain.

1. Karakteristik Tumbuhan Berbiji Tertutup

Tumbuhan berbiji tertutup memiliki karakteristik pembeda antara lain sebagai berikut :

a)   Memiliki bungan yang sesungguhnya.

b)   Daun pipi, lebar dengan susunan tulang daun beraneka ragam.

c)    Bakal biji atau biji tidak tampak dari luar karena terbungkus oleh suatu badan yang berasal dari daun buah yaitu    putik.

d)   Mengalami pembuahan ganda.

e)   Selisih waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif pendek

3. Klasifikasi Tumbuhan Biji Tertutup

Sesuai dengan tingkat pengembangannya, spesies tumbuhan biji tertutup sangat bervariasi mulai dari herba yang merayap di permukaan tanah, semak, belukar sampai berbentuk pohon yang menjulang tinggi di hutan-hutan yang sangat lebat. Berdasarkan keeping bijinya, tumbuhan biji tertutup dibedakan menjadi dua kelas, yaitu monokotil (Monocotylodenae) dan dikotil (Cicotyledonae).

a) Kelas Monocotyledonae

Karakteristik tumbuhan dalam kelas ini adalah memiliki satu keeping biji. Morfologinya dapat dapat berupa herba, semak, perdu, atau pohon. Herba adalah tumbuhan dengan batang berair (tidak berkayu). Semak adalah tumbuhan berkerumun membentuk rumpun, umumnya berbantuk pendek. Contohnyanya rumput gajah jahe dan sereh. Perdu merupakan tumbuhan berkayu berbatang kecil dengan percabangan dekat dari permukaan tanah. Pohon merupakan tumbuhan berkayu dengan batang yang besar, percabangan jauh dari tanah. Susunan tulang daunnya sejajar atau melengkung. Jumlah bagian bunga tiga atau kelipatannya. Tumbuhan monokotil dikelompokan dalam beberapa suku antara lain seperti di jelaskan pada table 7.1 berikut ini.

SUKU KARAKTERISTIK CONTOH SPESIES

Poasceae Berupa terna, semak atau pohon. Umumnya daun berbentuk pita, panjang, bertulang

Tebu (sacharum offinarum), Bambu (Bambusa spinosa), dan sereh

Page 2: Anggrek bulan.docx

sejajar. Bunga berupa bunga majemuk ganda dengan susunan malai, tandan atau butir.

(Andropogadon nardus).

Liliaceae Berupa terna, dengan rimpang atau umbi lapis, kadang berupa perdu atau semak. Daunnya tunggal duduk tersebar pada batang atau terkumpul sebagai roset akar, buah berupa buah kendaga atau buni.

Lidah buaya (Aloc vera), bawang merah (Allium ascalanicum), suji (Pleomele angustifollia).

Orchidaceae Berupa terna perennial. Sebagai besar berupa epifit, ada juga yang saprofit. Batang berbaur atau tidak berdaun, pangkalnya menebalmembentuk umbi semu. Bunganya mempunyai bentuk dan warna yang indah. Daunnya agak tebal dan berdaging.

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabillis), anggrek merpati (Dendrobium crumenatum), vanili (Vanilia planifolia).

Zingiberaceae Berupa terna yang memiliki akar tinggal (rizoma), nbiasanya bunganya pendekdan mendukung bunga saja> Umbinya sering kali mengandung suatu zat yang berbau aromatik

Jahe (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma domestica), temulawak (Curcuma xanthorriza), dan lengkuas (Alpiris galangal).

Musaceae Memiliki batang semu yang berupa pelepah daun yang saling membungkus membentuk batang. Bertulang daun menyirip. Bunganya berbentuk karangan dengan banyak bunga. Buahnya berupa buah buni.

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Meskipun saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak dan warna beragam jenis.

Di Indonesia, anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) pertama kali ditemukan di Maluku. Anggrek bulan memiliki beberapa nama daerah seperti anggrek wulan (Jawa dan Bali), anggrek terbang (Maluku), dan anggrek menur (Jawa). 

Page 3: Anggrek bulan.docx

A. Klasifikasi Anggrek BulanRegnum   : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : AsparagalesFamili : OrchidaceaeGenus : PhalaenopsisSpesies : Palaenopsis amabilis

B. Deskripsi Anggrek Bulan1. Daun anggrek bulanDaun biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air. Bentuk daunnya merupakan bentuk roset, cirinya daun mengimpit batang atau pangkal daun di bagian atasnya.

2. Batang anggrek bulanAnggrek ini termasuk dalam anggrek epifit dan batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang bersifat "memanjang" (monopodial) yaitu hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang.

3. Perakaran anggrek bulanMemiliki akar serabut, dan karena Phalaenopsis Amabilis jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh, namun tidak merugikan pohon inang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging.

4. Bunga anggrek bulanBunganya berbentuk khas dan tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang

Page 4: Anggrek bulan.docx

harus dibuka oleh serangga penyerbuk  dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Bunga dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.

5. Buah anggrek bulanBuahnya berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek ini sama dengan anggrek-anggrek yang lain yaitu tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan bahkan embrionya belum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.Posted by Andri Satolom on - Rating: 4.5 Title : Klasifikasi dan deskripsi Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis)Description : Anggrek bulan ( Phalaenopsis amabilis ) merupakan jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri ..

Anggrek merpati

Anggrek merpati tampak dekatKlasifikasi ilmiah

Kerajaan: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: LiliopsidaOrdo: AsparagalesFamili: OrchidaceaeGenus: DendrobiumSpesies: D. crumenatum

Nama binomialDendrobium crumenatum

Penyebaran : Di dataran rendah di India, Cina, Malaysia, Indonesia dan Filipina.

Variasi yang dikenal : Terdapat variasi pada anggrek ini yang berasal dari Indonesia bagian timur baik ukuran, warna (ada yang kuning muda) maupun harumnya.

Page 5: Anggrek bulan.docx

Sejarah : Jenis ini sangat terkenal karena sifat pembungaannya. Anggrek merpati merupakan model tumbuhan yang munculnya bunga dirangsang oleh penurunan suhu yang mendadak 5 - 6o C meskipun hanya beberapa saat, misalnya hujan deras pada siang hari yang panas dapat menyebabkan bakal bunga bunga ini terangsang untuk tumbuh, biasanya terjadi dalam satu kawasan. Sembilan hari setelah penurunan suhu ini bunga anggrek merpati akan mekar bersama. Penelitian yang dilakukan oleh M. Treub di Kebun Raya Bogor pada tahun 1887 ini merupakan salah satu dasar penelitian pembungaan pada anggrek. Oleh karena jasanya itu laboraturium di Kebun Raya Bogor uang didirikan pada tahun 1887 diberi nama Laboratorium Treub.

Mawar

Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), secara lengkap klasifikasi bunga mawar adalah sebagai berikut:

Kingdom: PlantaeDivisi: SpermatophytaSub divisi: AngiospermaeKelas: DicotyledonaeOrdo: RosanalesFamili: RosaceaeGenus: RosaSpesies: Rosa hybridaNama umum: mawarHabitus: Semak; tinggi ± 2 m. Deskripsi tanaman:Batang: tegak, bulat, berkayu, berduri, hijau keabu-abuan; Daun: Majemuk, lonjong, berseling, panjang 5-10 cm, lebar 1,5-2,5 cm, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, tangkai selinder, berwarna hijau keabu-abuan.

Deskripsi Bunga: Majemuk, bulat, diujung batang atau cabang, panjang tangkai ± 2,5 cm, berwarna abu-abu, kelopak berbentuklonceng, benang sari bertangkai, kepala sari berwarna kuning, memiliki putik bulat, panjang ± 0,5 cm, mahkota bunga yang halus, berarna merah dan berbau harum. Tanaman bunga mawar juga mengandung senyawa kimia flavonoid dan polifenol yang tinggi.

Klasifikasi Bunga Mawar

Page 6: Anggrek bulan.docx

Cemara laut

Klasifikasi Cemara Casuarina equisetifolia L.Regnum : PlantaeDivisio : SpermatophytaSubdivisio : AngiospermaeClassis : DicotyledoneaeSubclassis : Monochlamydeae/ ApetalaeOrdo : Casuarinales/ VerticillataeFamilia : CasuarinaceaeGenus : CasuarinaSpecies : Casuarina equisetifolia

Sumber :Taksonomi Tumbuhan SpermatophytaGembong Tjitrosoepomo , 2013

Pohon berumah satu, tinggi 6-35 m, diameter dapat mencapai 50 cm; daun berjarum, terdiri dari 7-8 daun di tiap nodus dan tersusun melingkar. Bunga jantan terletak di ujung (terminal), berbentuk bulir memanjang. Bunga betina muncul di bagian samping dari percabangan batang, berbentuk kerucut; Buah samara, berwarna coklat gelap.

Distribusi/Penyebaran :

Casuarina equisetifolia memiliki daerah penyebaran terluas dibandingkan marga Casuarina lainnya. Tumbuhan ini tumbuh alami di sepanjang garis pantai dearah tropis Queensland dan Northern Territory di Australia, di seluruh kawasan Malesia, hingga ke Kepulauan Kra Isthmus (Thailand).

Page 7: Anggrek bulan.docx

Habitat : Umumnya Casuarina equisetifolia tumbuh mulai dari batas ketinggian permukaan laut hingga 100 m dpl, namun di Hawaii dan Filippina ditemukan tumbuh pada ketinggian berturut-turut 600 dan 800 m dpl. Tumbuhan ini dapat ditanam hingga ketinggian 1200 m dpl. Spesies ini ditemukan pada batas awal dari vegetasi perbukitan berpasir (the leading edge of dune vegetation) yang sering mengalami hempasan dan genangan air laut pada saat terjadi air pasang dan merupakan satu-satunya spesies pohon berkayu yang tumbuh di antara rerumputan dan herba berdaun lebar yang toleran kondisi bergaram. Spesies ini juga merupakan salah satu anggota dari keanekaragaman flora pantai Indo-Pasifik, yang tumbuh berasosiasi dengan Barringtonia asiatica (L.) Kurz, Calophyllum inophyllum L., Heritiera littoralis Aiton, Hibiscus tiliaceus L., Thespesia populnea Sol. ex Correa dan berbagai spesies Pandanus. Tumbuhan ini memerlukan cahaya matahari yang banyak. Tunas-tunasnya tidak dapat tumbuh di bawah naungan tegakkan Casuarina equisetifolia sehingga biasanya akan dijumpai beberapa individu spesies ini di dalam hutan campuran di sepanjang tepi muka pantai. Daerah penyebaran alami nya beriklim semi-arid hingga agak lembap (sub-humid) dan tidak bersalju, dengan curah hujan bervariasi pada kisaran 700-2000(-3500) mm per tahun. Di sebagian besar daerah penyebarannya mengalami periode musim kering dengan kisaran 4-6(-8) bulan. Casuarina equisetifolia tidak dapat tumbuh (intolerant) dengan kondisi tergenang air dalam waktu lama. Rata-rata suhu minimum yang toleran terhadap pertumbuhan spesies ini adalah 7°C-20°C sedangkan rata-rata suhu maksimumnya adalah 20°C-35°C.|tumbuhan ini tumbuh pada tanah-tanah yang berdrainase baik dan bertekstur agak kasar (coarse-textured) dengan komposisi utama pasir dan pasir berhumus. Tumbuhan ini beradaptasi dengan baik pada tanah

Page 8: Anggrek bulan.docx

dengan kesuburan rendah

Home Pertanian Indonesia Pertanian Peternakan Kesehatan Hama Penyakit

Home » Klasifikasi » Klasifikasi Tanaman » Morfologi Tanaman » Tanaman Perkebunan » Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum) Nanda Oktora

Klasifikasi, Klasifikasi Tanaman, Morfologi Tanaman, Tanaman Perkebunan

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m.

Mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada

awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh (Syzygium

aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu

keras cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat

mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat.

Page 9: Anggrek bulan.docx

Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-

ranting kecsil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk

kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan

panggkalnya menyudut. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan

tangkai pendek serta bertandan.Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan,

kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila

sudah tua. Sedang bunga cengkeh kering akan berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab

mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun Dari

sudutbotanis, tanaman cengkeh adalah termasuk famili Myrtacea dan sekerabat dengan jambu

air(Eugenia Jambos).

Klasifikasi Tanaman Cengkeh

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Myrtales

Suku : Myrtaceae

Marga : Syzygium

Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry

n :Pohon cengkeh asal mulanya terdapat di beberapa pulau di Maluku dan juga di Papua dan Papua Nugini. Pada abad 19 cengkeh tersebar di Malaysia, Sumatra, India dan Sri Langka ketika terjadi perdagangan rempah-rempah di Indonesia.

Habitat :

Cengkeh cocok ditanam baik di daerah daratan rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 600 - 1100 m di atas permukaan laut.dan di tanah yang berdrainase baik

Kaktus

KLASIFIKASI

Klasifikasi Ilmiah:

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Page 10: Anggrek bulan.docx

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyllales

Famili : Cactaceae

Klasifikasi ilmiahKerajaan: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: CaryophyllalesFamili: CactaceaeGenus: OpuntiaSpesies: O. cochenillifera

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Melon – Tanaman melon (Cucumis melo L ) merupakan salah satu jenis tanaman buah yang sangat terkenal. Tanaman ini berasal dari perbatasan asia barat dengan erofa da afrika. Tanaman ini masih berfamili dengan Cucurbitaceae, yang memiliki bentuk bulat, lonjong dan juga memiliki garis. Selain itu, tanaman melon ini juga merambat dan memiliki warna yang sangat bervariasi tergantung dengan varietesnya.

Page 11: Anggrek bulan.docx

Tanaman ini sudah menyebar keberbagai benua salah satunya adalah benua Asia yaitu indonesia banyak sekali yang membudidayakannya dengan berbagai media baik dengan media tanah atau polibag maupun dengan media hidroponik. Lihat disini

Klasifikasi Tanaman Melon

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Cucurbitales

Family : Cucurbitaceae

Genus : Cucumis

Spesies : Cucumis melo L

Tanaman melon dapat tumbuh pada daerah tropik dan subtropik, tanaman ini memerlukan sinar matahari penuh, sehingga tidak cocok ditanam didaerah lembab dan ternaung. Di daerah beriklim lembab selain banyak penyakit juga perkembangan buahnya kurang baik, tanaman ini tumbuh baik pada tanah berlempung, dengan pH sekitar netral. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 300 – 400 m dpl, suhu yang diperlukan sekitar 25-350C, suhu tinggi mutlak diperlukan pada saat pematangan buah.

Aloe vera

Page 12: Anggrek bulan.docx

Habitat: Tumbuh liar di tempat yang berhawa panas.

Habitat: Tumbuh liar di tempat yang berhawa panas.

Aloe Vera atau Aloe barbadensis Milleer.

Lidah Buaya – Ciri-ciri, Manfaat dan Klasifikasi Lidah Buaya

Bersamaan dengan perkembangan dari ilmu dan pengetahuan dan tehnologi, pemakaian tanaman lidah buaya berkembang dan digunakan untuk bahan baku industri farmasi dan kosmetika, dan juga untuk bahan makanan dan minuman kesehatan.

Bunga bangkai

Status konservasiStatus konservasi: Terancam

Klasifikasi ilmiahKerajaan: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: LiliopsidaOrdo: Alismatales

Page 13: Anggrek bulan.docx

Famili: AraceaeGenus: AmorphophallusSpesies: A. titanum

Habitat, Persebaran, dan Konservasi. Sejumlah pihak meyakini bunga Rafflesia Arnoldi atau Patma Raksasa merupakan tumbuhan endemik Sumatera. Bunga raksasa ini hanya dapat dijumpai di Bengkulu. Meskipun di beberapa tempat lain seperti di Aceh dan Malaysia pernah dilaporkan tumbuhnya bunga Rafflesia arnoldii, namun dimungkinkan itu ada Rafflesia dari jenis lainnya.

Bunga Rafflesia arnoldii

Beberapa lokasi yang sering ditemui tumbuh bunga Rafflesia Arnoldi antara lain di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Seblat (kabupaten Bengkulu Utara), dan Padang Guci Kabupaten Kaur. TNBBS sendiri telah ditetapkan sebagai pusat konservasi tumbuhan ini.

Ekologi dan habitat

Persebaran dan habitat raflesia tersebar di hutan pegunungan bawah Jawa Barat, hutan dataran rendah di sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah hutan dataran rendah Taman Nasional Meru Betiri, serta hutan tropis di Pulau Sumatera. Beberapa lokasi yang sering ditemui tumbuh bunga Rafflesia arnoldii antara lain di Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Pusat Pelatihan Gajah Seblat di kabupaten Bengkulu Utara, dan Padang Guci Kabupaten Kaur, Bengkulu. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sendiri telah ditetapkan sebagai pusat konservasi tumbuhan ini. Hingga saat ini bunga raflesia belum berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya.

Page 14: Anggrek bulan.docx

Kerajaan: PlantaeDivisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: MalpighialesFamili: RafflesiaceaeGenus: RafflesiaMeranti termasuk keluarga Dipterocarpaceae. Secara harfiah, Dipterocarpaceae berasal dari kata latin, yaitu di = dua, carpa=carpus=sayap, yang berarti buah bersayap dua. Jenis Dipterocarpus (jenis-jenis Kruing), Cotylelobium dan Anisoptera (jenis-jenis mersawa) umumnya bersayap dua, sedangkan Hopea (jenis-jenis merawan), Parashorea dan Shorea (jenis-jenis meranti, bangkirai dan balau) memiliki sayap bervariasi antara 2-5, namun Vatica (jenis-jenis resak) memiliki sayap yang sangat pendek bahkan tanpa sayap. Pohon meranti memiliki bentuk batang bulat silindris, dengan tinggi total mencapai 40-50 m. Kulit kayu rata atau beralur dalam atau dangkal, berwarna keabu-abuan sampai coklat. Pada umumnya berbanir tinggi sampai 6-7 m. Nama kayu perdagangan meranti ditentukan dari warna kayu gubalnya, seperti meranti Putih, meranti Kuning dan meranti merah. klasifikasi dan penyebaran meranti Pohon Meranti (Shorea) KLASIFIKASI : Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Theales Famili : Dipterocarpaceae Genus : Shorea Spesies : Shorea leprosula Miq.

Sumber: http://forester-untad.blogspot.co.id/2014/03/jenis-jenis-pohon-meranti-shorea-dan.htmlKonten adalah milik dan hak cipta forester untad blog

Spesies : Shorea stenoptera Burck.

Nama Inggris : brown-illipe nuts, black illipe nuts, red meranti

Nama Indonesia : Meranti merah

Nama Lokal : tengkawang tayau (Kalimantan Barat), tengkawang tungkul

Page 15: Anggrek bulan.docx

(Kalimantan Barat)

Deskripsi :

Tinggi pohon Tengkawang Tungkul dapat mencapai 30 m dengan garis tengah sekitar 60 cm. Batang tegak, lurus, tidak berbanir. Permukaan batang berwarna abu-abu serta berbercak-bercak. Warna pepagan coklat muda. Tajuk lebat. Daun tunggal, tebal, kaku, besar, bulat panjang. Per-bungaan bentuk mulai terdapat di ujung ranting atau di ketiak daun. Buahnya bundar telur, berbulu tebal, bersayap 5 (3 sayap besar, 2 sayap kecil).

Distribusi/Penyebaran : Penyebaran di Kalimantan Barat

Habitat :

Tengkawang Tungkul/Meranti Merah yaitu pohon yang nampak tumbuh subur di daerah hutan primer tanah rendah Kalimantan Barat dan Serawak. Di daerah tersebut tanahnya berpasir serta drainasenya kurang baik atau tumbuh juga di tanah aluvial

Ulin

Status konservasi

Rentan (IUCN 2.3)Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae(tidak termasuk) Angiospermae(tidak termasuk) MagnoliidsOrdo: LauralesFamili: LauraceaeGenus: EusideroxylonSpesies: E. zwageri

Nama binomialEusideroxylon zwageri

Teysm. & Binnend.Ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan. [1

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Page 16: Anggrek bulan.docx

Morfologi Ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter sampai 120 cm [3]. Pohon ini tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m.[3] Ulin umumnya tumbuh pada ketinggian 5 – 400 m di atas permukaan laut dengan medan datar sampai miring, tumbuh terpencar atau mengelompok dalam hutan campuran namun sangat jarang dijumpai di habitat rawa-rawa.[4]Kayu Ulin juga tahan terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut sehingga sifat kayunya sangat berat dan keras.[4] Pohon ulin agak terpisah dari pepohonan lain dan dikelilingi jalur jalan melingkar dari kayu ulin.[5] Di bagian bawah pohon ulin terdapat bagian yang berlobang.[5] Pemuliaan Proses pemuliaan alami di hutan bekas tebangan umumnya kurang berjalan dengan baik.[6] Perkecambahan biji Ulin membutuhkan waktu cukup lama sekitar 6-12 bulan dengan persentase keberhasilan relatif rendah, produksi buah tiap pohon umumnya juga sedikit.[6] Penyebaran permudaan alam secara umum cenderung mengelompok. [6] Ulin tumbuh di dataran rendah primer dan hutan sekunder sampai dengan ketinggian 500m.[6] Biji ulin lebih suka ditiriskan baik tanah, tanah liat berpasir ke tanah liat, kadang-kadang batu kapur. [6]Hal ini umumnya ditemukan di sepanjang sungai dan bukit-bukit yang berdekatan. Hal ini membutuhkan rata-rata curah hujan tahunan 2500-4000 mm.[6] Galeri spesies : Eusideroxylon zwageri Eusideroxylon zwageri Eusideroxylon zwageri Eusideroxylon zwageri Eusideroxylon zwageri Eusideroxylon zwageri Eusideroxylon zwageri

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Bakmbu

Spesies : Bambusa vulgaris Schrader ex Wendland

Nama Inggris : Common bamboo

Nama Indonesia : Bambu kuning (berumpun kuning), bambu ampel (berumpun hijau)

Nama Lokal : Domar (Ambon)

Deskripsi :

Rumpun tegak, tinggi 10 - 20 m, diameter 4 - 10 cm, permukaan batang hijau mengkilap, kuning, atau kuning bergaris-garis hijau; internodus berjarak 20-45 cm, permukaan batang berambut hitam dan dilapisi lilin putih ketika muda dan berangsur-angsur menjadi halus tak berambut dan mengkilap; nodus tenggelam. Cabang-cabang muncul dari nodus tengah dan atas dari rumpun. Selubung rumpun berbentuk segitiga lebar; daun lurus, berbentuk segitiga lebar (broadly triangular), panjang 4-5 cm dan lebar 5-6 cm, ujung daun meruncing, berambut pada kedua permukaan daun dan di tepi-tepi daun; panjang ligula 3 mm, bergerigi.

Distribusi/Penyebaran :

Bambusa vulgaris merupakan tumbuhan yang berasal dari Dunia Lama, khususnya dari kawasan Asia tropis. Jenis ini diyakini sebagai bambu yang paling banyak dibudidayakan di seluruh penjuru kawasan tropis dan sub-tropis. Di kawasan Asia Tenggara, bambu jenis ini banyak dibudidayakan, sering dijumpai di desa- desa, di pinggir-pinggir sungai, dan sebagai tanaman ornamnetal di perkotaan.

Page 17: Anggrek bulan.docx

Habitat :

Bambusa vulgaris dapat dijumpai tumbuh di seluruh kawasan pantropikal, pada ketinggian di atas permukaan laut hingga 1200 m dpl. Bambusa ini tumbuh baik di daerah dataran rendah dengan kondisi kelembapan udara dan tipe tanah yang luas. Di Asia Tenggara, tumbuhan berumpun hijau ini telah tumbuh luas secara alami di tepi-tepi sungai, di pinggir jalan, dan di tanah-tanah lapang. Di Semenanjung Malaysia, Bambusa vulgaris tetap dapat tumbuh baik di lahan-lahan terdegradasi yang mengandung timah.

Bambu

Hutan bambu di Kyoto, Jepang

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Angiospermae

(tidak termasuk) Monokotil

(tidak termasuk) Commelinids

Ordo: Poales

Famili: Poaceae

Upafamili: Bambusoideae

Superbangsa: Bambusodae

Page 18: Anggrek bulan.docx

Bangsa: BambuseaeKunth ex Dumort.

Diversitas

Sekitar 92 genera dan 5.000 spesies

Upasuku

Arthrostylidiinae Arundinariinae Bambusinae Chusqueinae Guaduinae Melocanninae Nastinae Racemobambodinae Shibataeinae

Baca selengkapnya Taksonomi Bambuseae.

Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.[1]

Daftar isi

1 Genus dan geografi 2 Ekologi 3 Sebagai makanan hewan 4 Pembungaan massal 5 Pembudidayaan

o 5.1 Kayu komersial o 5.2 Pemanenan kayu o 5.3 Pencucian

6 Manfaat o 6.1 Kuliner o 6.2 Konstruksi o 6.3 Instrumen musik o 6.4 Pengolahan air o 6.5 Transportasi

7 Bambu pada kebudayaan Asia o 7.1 Mitos dan legenda o 7.2 Bambu sebagai media tulis

Page 19: Anggrek bulan.docx

o 7.3 Bambu sebagai senjata 8 Galeri 9 Referensi 10 Pranala luar

Genus dan geografi

Bambu diklasifikasikan ke lebih dari 10 genus dan 1450 spesies.[2] Spesies bambu ditemukan di berbagai lokasi iklim, dari iklim dingin pegunungan hingga daerah tropis panas. Mereka terdapat di sepanjang Asia Timur dari 50o Lintang Utara di Sakhalin sampai ke sebelah utara Australia, dan di bagian barat India hingga ke Himalaya.[3] Mereka juga terdapati di sub-Sahara Afrika,[4] dan di Amerika dari pertengahan Atlantik Amerika Utara [5] hingga ke selatan ke Argentina dan Cili, mencapai titik paling selatan Bambu pada 47o Lintang Selatan. Benua Eropa tidak memiliki spesies bambu asli.[6]

Baru-baru ini telah diupayakan untuk membudidayakan bambu secara komersial di Danau Besar Afrika di Afrika Tengah bagian timur, terutama di Rwanda. Selain itu, berbagai perusahaan di Amerika Serikat juga menumbuhkan, memanen, dan mendistribusikan spesies bambu seperti Phyllostachys edulis.[7]

Terdapat dua bentuk bambu secara umum, yaitu bambu berkayu dari suku Arundinarieae dan Bambuseae, dan bambu rerumputan dari suku Olyreae. Analisis molekuler dari pastida menunjukkan bahwa terdapat tiga sampai lima garis keturunan utama dari bambu.[8]

Ekologi

Hutan bambu di Taiwan

Tampak dekat batang bambu

Page 20: Anggrek bulan.docx

Hutan bambu di New Jersey.

Bambu adalah tanaman dengan laju pertumbuhan tertinggi di dunia, dilaporkan dapat tumbuh 100 cm (39 in) dalam 24 jam.[1] Namun laju pertumbuhan ini amat ditentukan dari kondisi tanah lokal, iklim, dan jenis spesies. Laju pertumbuhan yang paling umum adalah sekitar 3–10 cm (1.2–3.9 in) per hari. Bambu pernah tumbuh secara besar-besaran pada periode Cretaceous, di wilayah yang kini disebut dengan Asia. Beberapa dari spesies bambu terbesar dapat tumbuh hingga melebihi 30 m (98 ft) tingginya, dan bisa mencapai diameter batang 15–20 cm (5.9–7.9 in). Namun spesies tertentu hanya bisa tumbuh hingga ketinggian beberapa inci saja.

Bambu termasuk dalam keluarga rumput-rumputan, yang dapat menjadi penjelasan mengapa bambu memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Hal ini berarti bahwa ketika bambu dipanen, bambu akan tumbuh kembali dengan cepat tanpa mengganggu ekosistem. Tidak seperti pohon, batang bambu muncul dari permukaan dengan diameter penuh dan tumbuh hingga mencapai tinggi maksimum dalam satu musim tumbuh (sekitar 3 sampai 4 bulan). Selama beberapa bulan tersebut, setiap tunas yang muncul akan tumbuh vertikal tanpa menumbuhkan cabang hingga usia kematangan dicapai. Lalu, cabang tumbuh dari node dan daun muncul. Pada tahun berikutnya, dinding batang yang mengandung pulp akan mengeras. Pada tahun ketiga, batang semakin mengeras. Hingga tahun ke lima, jamur dapat tumbuh di bagian luar batang dan menembus hingga ke dalam dan membusukkan batang. Hingga tahun ke delapan (tergantung pada spesies), pertumbuhan jamur akan menyebabkan batang bambu membusuk dna runtuh. Hal ini menunjukkan bahwa bambu paling tepat dipanen ketika berusia antara tiga hingga tujuh tahun. Bambu tidak akan bertambah tinggi atau membesar batangnya setelah tahun pertama, dan bambu yang telah runtuh atau dipanen tidak akan digantikan oleh tunas bambu baru di tempat ia pernah tumbuh.

Banyak spesies bambu tropis akan mati pada temperatur mendekati titik beku, sementara beberapa bambu di iklim sedang mampu bertahan hingga temperatur −29 °C (−20 °F). Beberapa bambu yang tahan dingin tersebut mampu bertahan hingga zona 5-6 dalam kategori USDA Plant Hardiness Zones, meski pada akhirnya mereka akan meruntuhkan daun-daunnya dan menghentikan pertumbuhan, namun rizomanya akan selamat dan menumbuhkan tunas bambu baru di musim semi berikutnya.

Bambu dari genus Phyllostachys dikategorikan sebagai spesies invasif di Amerika Serikat dan jual-beli maupun perbanyakan adalah ilegal.[9]

Page 21: Anggrek bulan.docx

Sebagai makanan hewan

Bambu adalah makanan utama panda, mencapai 99% dari diet mereka

Tunas bambu empuk, ranting, dan dedaunan adalah sumber makanan utama dari panda di Cina, panda merah di Nepal, dan lemur bambu di Madagascar. Tikus memakan buah bambu. Gorilla gunung Afrika juga memakan bambu, dan telah didokumentasikan mengkonsumsi nira bambu yang telah berfermentasi dan mengandung alkohol.[4] Simpanse dan gajah juga memakan bagian dari batang bambu.

Larva dari pelubang bambu (ngengat Omphisa fuscidentalis) di Laos, Myanmar, Thailand, dan Cina memakan pulp dari bambu yang masih hidup. Larva ngengat ini menjadi bahan makanan setempat.

Pembungaan massal

Bambu yang sedang berbunga

Jati

Page 22: Anggrek bulan.docx

Penyebaran Pohon Jati

Pohon jati menyebar luas dimulai dari India, Myanmar, Laos, Kamboja, Thailand, Indochina (Indochina merupakan wilayah di Asia Tenggara), hingga ke Jawa. Pohon jati tumbuh di hutan-hutan gugur, yang menggugurkan daun pada musim kemarau.

Banyak pakar Botani mengemukakan bahwasanya jati adalah spesies asli di Burma, yang lantas menyebar ke Semenanjung India, Muangthai, Filipina, serta Jawa. Beberapa pakar Botani lain berasumsi jati yaitu spesies asli di Burma, India, Muangthai, serta Laos.

Lebih kurang 70% keperluan jati dunia pada waktu ini dipasok oleh burma. Sisa keperluan itu dipasok oleh india, thailand, jawa, srilangka, serta vietnam. Tetapi, pasokan dunia dari hutan pohon jati alami hanya satu datang dari burma. Yang lain datang dari hasil hutan tanaman jati.

Pohon Jati sangat banyak tersebar di asia. Tak hanya di keempat negara asal jati serta indonesia, jati mulai tahun 1680 di srilangka telah dikembangkan sebagai hutan tanaman, tiongkok (permulaan abad ke-19), bangladesh (1871), vietnam (awal abad ke-20), serta malaysia (1909).

Baca Juga :

Mengenal Pohon Jati – Karakteristik dan Klasifikasi Pohon Jati

Page 23: Anggrek bulan.docx

Iklim yang pas yaitu yang mempunyai musim kering yang nyata, tetapi tidak terlampau panjang, dengan curah hujan pada 1200-3000 mm pertahun serta dengan intensitas sinar yang cukup tinggi sepanjang tahunnya. Ketinggian area yang maksimal yaitu pada 0 – 700 m dpl (diatas permukaan laut), walau jati dapat tumbuh sampai 1300 m dpl.

Tegakan jati kerap tampak layaknya hutan sejenis, yakni hutan yang seakan-akan cuma terdiri dari satu type pohon.

Ini bisa berlangsung di tempat beriklim muson yang demikian kering, kebakaran lahan gampang terjadi serta beberapa besar type pohon dapat mati pada waktu itu. Tidak demikianlah dengan jati. Pohon jati terhitung spesies pionir yang tahan kebakaran dikarenakan kulit kayunya tidak tipis. Lagipula, buah jati memiliki kulit tidak tipis serta tempurung yang keras. Hingga batas-batas spesifik, bila terbakar, instansi biji jati tidak rusak. Rusaknya tempurung biji jati justru meringankan tunas jati untuk keluar pada waktu musim hujan tiba.

Guguran daun lebar serta rerantingan jati yang menutupi tanah melapuk dengan lambat, hingga menyusahkan tumbuhan lain berkembang. Guguran itu juga menjadi bahan bakar yang bisa menyebabkan kebakaran – yang bisa dilewati oleh jati namun tidak oleh banyak type pohon lain. Demikian, kebakaran hutan yang tidak terlampau besar justru menyebabkan sistem pemurnian tegakan jati : biji jati terdorong untuk berkecambah, pada waktu beberapa jenis pohon lain mati.

Tanah yang cocok yaitu yang agak basah, dengan ph sekitar 6-8, sarang (mempunyai aerasi yang baik), memiliki kandungan cukup banyak kapur (ca, calcium) serta fosfor (p). Jati tidak tahan tergenang air.

Pada masa lalu, jati pernah dikira sebagai type asing yang dimasukkan (diintroduksi) ke jawa ; ditanam oleh orang-orang hindu beberapa ribu th. Yang silam. Tetapi pengujian variasi isozyme yang dikerjakan oleh kertadikara (1994) tunjukkan bahwa jati di jawa sudah berevolusi sejak beberapa puluh sampai beberapa ratus ribu tahun yang lalu.

Dikarenakan nilai kayunya, jati saat ini juga dikembangkan di luar tempat penyebaran alaminya. Di wilayah afrika tropis, wilayah amerika tengah,wilayah australia,wilayah selandia baru,wilayah pasifik serta taiwan.

Penyebaran Pohon Jati di Indonesia

Di Indonesia sendiri, tak hanya di Jawa serta muna, jati juga dikembangkan di Bali serta Nusa Tenggara.

Didalam satu tahun lebih paling akhir, ada usaha untuk mengembangkan jati di sumatera selatan serta kalimantan selatan. Akhirnya kurang menggembirakan. Jati mati sesudah berumur dua atau tiga th.. Masalahnya, tanah di ke-2 area ini amat asam. Jati sendiri yaitu type yang memerlukan zat kalsium didalam jumlah besar, juga zat fosfor. Disamping itu, jati memerlukan sinar matahari yang berlimpah.

Saat ini, di luar jawa, kita bisa mendapatkan rimba jati dengan terbatas di sebagian area di Pulau Sulawesi, Pulau Muna, wilayah Bima di Pulau Sumbawa, serta pulau buru. Jati berkembang juga di tempat lampung di Pulau Sumatera.

Page 24: Anggrek bulan.docx

Pada 1817, raffles mencatat bila rimba jati tidak ditemukan di semenanjung malaya atau sumatera atau pulau-pulau berdekatan. Jati cuma tumbuh subur di jawa serta sebanyak pulau kecil di sebelah timurnya, yakni madura, bali, serta sumbawa. Perbukitan dibagian timur laut bima di sumbawa penuh tertutup oleh jati pada waktu itu.

Heyne, pada 1671, mencatat keberadaan jati di sulawesi, walau cuma di sebagian titik dibagian timur. Ada lebih kurang 7. 000 ha di pulau muna serta 1. 000 ha di pedalaman pulau butung di teluk sampolawa. Heyne menduga jati sebenarnya ada juga di pulau kabaena, dan di rumbia serta poleang, di sulawesi tenggara. Kajian dna mutakhir menunjukkan bahwa jati di sulawesi tenggara adalah cabang perubahan jati jawa.

Jati yang tumbuh di Sulawesi Selatan baru ditanam pada saat 1960an serta 1970an. Saat itu, banyak tempat di billa, soppeng, bone, sidrap, serta enrekang tengah dihutankan kembali. Di billa, perkembangan pohon jatinya sekarang ini tidak kalah dengan yang ada di pulau jawa. Garis sedang batangnya bisa melebihi 30 cm.

Daerah persebaran hutan jati di Pulau Jawa

Mulai 1927, hutan pohon jati tercatat menyebar di sekitar Pantai Utara Jawa, dimulai dari Karawang sampai ke ujung timur pulau ini. Tetapi, hutan jati sangat banyak menyebar di Provinsi Jawa Tengah serta Jawa Timur, yakni hingga ketinggian 650 mtr diatas permukaan laut. Cuma di tempat besuki jati tumbuh tidak kian lebih pada 200 mtr diatas permukaan laut.

Di ke-2 provinsi ini, rimba jati kerap terbentuk dengan alami sebagai akibat iklim muson yang menyebabkan kebakaran hutan dengan berkala. Hutan jati yang cukup luas di pulau jawa terpusat di wilayah alas roban rembang, blora, groboragan, serta pati. Terlebih, jati jawa dengan mutu paling baik dihasilkan di tempat tanah perkapuran cepu, kabupaten blora, jateng.

Page 25: Anggrek bulan.docx

Bibit Pohon Jati

Sekarang ini, beberapa besar wilayah hutan jati di jawa diambil alih dan dikelola oleh perhutani, suatu perusahaan umum punya negara di bidang kehutanan. Pada 2003, luas wilayah hutan perhutani meraih nyaris seperempat luas pulau jawa. Luas tempat hutan jati perhutani di jawa meraih lebih kurang 1, 5 juta hektar. Ini hampir setara dengan 1/2 luas area hutan perhutani atau lebih kurang 11% luas Pulau Jawa Dwipa.

Mahoni

MahoniDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Page 27: Anggrek bulan.docx

Daftar isi

1 Morfologi dan penyebaran 2 Manfaat 3 Syarat Tumbuh 4 Referensi

Morfologi dan penyebaran

Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35–40 m dan diameter mencapai 125 cm.[2] Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir.[2] Kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah tua.[2] Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya silindris, kuning kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih, kuning kecoklatan.[3] Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya cokelat. Biji pipih, warnanya hitam atau cokelat.[4] Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung.[5] Tanaman yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai.[6]

Manfaat

Buah mahoni untuk pengobatan

Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% - 69% sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air.[7] Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen (O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar.[7] Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air.[7] Buah mahoni mengandung flavonoid dan saponin [8] . Buahnya dilaporkan dapat melancarkan peredaran darah sehingga para penderita penyakit yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah disarankan memakai buah ini sebagai obat, mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas [8] , mencegah penyakit sampar, mengurangi lemak di badan, membantu meningkatkan sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah[9].

Page 28: Anggrek bulan.docx

Mahoni sebagai peneduh jalan.

Sifat Mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon ini sesuai ditanam di tepi jalan. Bagi penduduk Indonesia khususnya Jawa, tanaman ini bukanlah tanaman yang baru, karena sejak zaman penjajahan Belanda mahoni dan rekannya, Pohon Asam, sudah banyak ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh terutama di sepanjang jalan yang dibangun oleh Daendels antara Anyer sampai Panarukan. Sejak 20 tahun terakhir ini, tanaman mahoni mulai dibudidayakan karena kayunya mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kualitas kayunya keras dan sangat baik untuk meubel, furnitur, barang-barang ukiran dan kerajinan tangan. Sering juga dibuat penggaris karena sifatnya yang tidak mudah berubah. Kualitas kayu mahoni berada sedikit dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai primadona kedua dalam pasar kayu. Pemanfaatan lain dari tanaman mahoni adalah kulitnya dipergunakan untuk mewarnai pakaian. Kain yang direbus bersama kulit mahoni akan menjadi kuning dan tidak mudah luntur. Sedangkan getah mahoni yang disebut juga blendok dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem, dan daun mahoni untuk pakan ternak.[10]

Ekstrak biji pohon mahoni juga dapat digunakan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama pada pertanaman kubis, yaitu Plutella xylostella dan Crocidolomia binolalis khususnya pada saat hama berada pada stadia larva. Penggunaan insektisida botani merupakan salah satu alternatif pengendalian yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif akibat penggunaan insektisida sintetik yang tidak bijaksana.[11][12][13]

Syarat Tumbuh

Mahoni dapat tumbuh dengan subur di pasir payau dekat dengan pantai dan menyukai tempat yang cukup sinar matahari langsung. Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang mampu bertahan hidup di tanah gersang sekalipun. Walaupun tidak disirami selama berbulan-bulan, mahoni masih mampu untuk bertahan hidup.[10] Syarat lokasi untuk budi daya mahoni diantaranya adalah ketinggian lahan maksimum 1.500 meter dpl, curah hujan 1.524-5.085 mm/tahun, dan suhu udara 11-36 C.[14]

Page 29: Anggrek bulan.docx

Pucuk jati dan buahnya

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Lamiales

Famili: Lamiaceae

Genus: Tectona

Spesies: T. grandis

Nama binomial

Tectona grandis

Anggrek larat

Habitat

Habitat asli anggrek larat ialah daerah agak kering dengan ketinggian 400 meter diatas permukaan laut.[2] Anggrek larat tumbuh di daerah dengan suhu antara 50F hingga 90F.[3] Apabila tanaman ini berada pada suhu yang sedikit lebih tinggi atau rendah tanaman masih tetap toleran dan tidak menimbulkan efek buruk bagi tanaman.[4] Tanaman endemik Maluku ini dapat hidup pada kelembaban antara 50% dan 60%.[3] Secara umum dapat dikatakan bahwa anggrek larat hidup pada kelembaban rendah dan agak kering.[4] Suhu dingin yang lembab dapat menyebabkan tanaman anggrek larat yang sedang berbunga menjadi busuk.[4]

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Page 30: Anggrek bulan.docx

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Orchidales

Famili: Orchidaceae

Genus: Dendrobium

Spesies: D. phalaenopsis

Anggrek Larat yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Cooktown Orchid, berkerabat dekat dengan beberapa jenis anggrek lainnya seperti Anggrek Merpati, Anggrek Albert, Anggrek Stuberi, Anggrek Jamrud, Anggrek Karawai, dan Anggrek Kelembai. Dalam bahasa latin tumbuhan ini dikenal sebagai Dendrobium phalaenopsis dengan sinonim Vappodes phalaenopsis, dan Dendrobium bigibbum.

Diskripsi Anggrek Larat. Anggrek Larat yang ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Maluku ini mempunyai batang berbentuk gada dengan pangkal berukuran kecil, bagian tengah membesar dan ujungnya mengecil kembali. Daun Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis) berbentuk lanset dengan ujung tidak simetris. Panjang daunnya kira-kira 12 cm, dengan lebar kira-kira 2 cm.

Mangga

Spesies : Mangifera indica L.

Nama Inggris : Manggo

Nama Indonesia : Mangga

Nama Lokal : pelem (Jawa) , pao (Madura), buah (Sunda)

Deskripsi : Pohon tegak banyak percabangannya. Tinggi pohon mencapai ± 45 m, diameter cabang-cabangnya 60 - 120 cm. Pepagan berwarna coklat keabuan. Daun berbentuk bundar telur sampai lanset, panjang tangkai daun ± 10 cm. Duduk daun melingkar seperti spiral. Perbungaan terdapat di ujung cabang, malai, warna

Page 31: Anggrek bulan.docx

kuning kehijauan. Bentuk buah bulat agak memanjang dengan salah satu sisinya agak melengkung ke dalam. Lengkungan, ukuran dan warna buah sangat bervariasi antara hijau kekuningan sampai mendekati merah. Demikian juga warna daging buahnya dan rasanya (manis, asam). Permukaan biji kasar seperti ada serabut halus, warna putih kecoklatan.

Distribusi/Penyebaran :Mangga diduga berasal dari India dan Burma (Myanmar), namun saat ini telah dibudidayakan di seluruh daerah tropis dan sub-tropis. Di Indonesia tumbuh tersebar dari Sabang hingga Merauke

Habitat : Tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian ± 1200 m dpl.

Kingdom: Plantae (Mahluk hidup berupa Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan yang berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Tumbuhan yang Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan yang bisa berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua atau dikenal dengan istilah dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Sapindales Famili: Anacardiaceae Genus: Mangifera Spesies: Mangifera indica L.

Klasifikasi Tanaman Damar, Damar adalah salah satu hasil hutan non kayu yang sudah lama dikenal, yaitu suatu getah yang merupakan senyawa polysacarida yang dihasilkan oleh jenis-jenis pohon hutan tertentu. Sampai saat ini damar cukup banyak digunakan orang antara lain untuk bahan vernis, bahan penolong dalam pembuatan perahu dan yang terpenting adalah sebagai pembungkus kabel laut/ tanah. Damar dihasilkan oleh jenis-jenis pohon dari genus: Hopea, Balonocarpus, Vatica, Canoriurn, dan Agathis.

Klasifikasi Damar 

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)  Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)  Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)  Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)  Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)  Sub Kelas: Dilleniidae  Ordo: Theales  Famili: Dipterocarpaceae  Genus: Shorea  Spesies: Shorea hopea 

Page 32: Anggrek bulan.docx

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman DamarResin, cairan getah lengket yang dipanen dari beberapa jenis pohon hutan, merupakan produk dagang tertua dari hutan alam Asia Tenggara. Spesimen resin dapat ditemukan di situs-situs prasejarah, membuktikan bahwa kegiatan pengumpulan hasil hutan sudah sejak lama dilakukan. Hutan-hutan alam Indonesia menghasilkan berbagai jenis resin. Terpentin (resin Pinus) dan kopal (resin Agathis) pernah menjadi resin bernilai ekonomi yang diperdagangkan dari Indonesia sebelum Perang Dunia II. Damar adalah istilah yang umum digunakan di Indonesia untuk menamakan resin dari pohon-pohon yang termasuk suku Dipterocarpaceae dan beberapa suku pohon hutan lainnya. Sekitar 115 spesies, yang termasuk anggota tujuh (dari sepuluh) marga Dipterocarpaceae menghasilkan damar. Pohon-pohon dipterokarpa ini tumbuh dominan di hutan dataran rendah Asia Tenggara, karena itu damar merupakan jenis resin yang lazim dikenal di Indonesia bagian barat. Biasanya, damar dianggap sebagai resin yang bermutu rendah dibanding kopal atau terpentin.

Pisang

Pisang di perkebunan

Klasifikasi ilmiah

Page 33: Anggrek bulan.docx

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Musales

Famili: Musaceae

Genus: Musa

Spesies

M. acuminata M. balbisiana M. ×paradisiaca

(invalid) M. sapientum (invalid)

Pinus

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman PinusKlasifikasi Tanaman Pinus Tusam atau pinus adalah sebutan bagi sekelompok tumbuhan yang semuanya tergabung dalam marga pinus. Di Indonesia penyebutan tusam atau pinus biasanya ditujukan pada tusam Sumatera (Pinus merkusii Jungh. et deVries). Tusam kebanyakan bersifat berumah satu (monoecious), yaitu dalam satu tumbuhan terdapat organ jantan dan betina namun terpisah, meskipun beberapa spesies bersifat setengah berumah dua (sub-dioecious).

Klasifikasi Pinus 

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)  Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)  Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)  Divisi: Coniferophyta  Kelas: Pinopsida  Ordo: Pinales  Famili: Pinaceae  Genus: Pinus 

Page 34: Anggrek bulan.docx

Spesies: Pinus merkusii J

Spesies : Pinus merkusii Jungh. & De Vriese

Nama Inggris : Merkus pine, Mindoro pine, Sumatran pine

Nama Indonesia : Pinus

Deskripsi :

Pohon besar dengan tinggi mencapai 50(—70) m, berbatang lurus dan bulat, berdiamater rata-rata 55 cm tapi terkadang dapat mencapai hingga 140 cm; daun-daun berbentuk jarum, ramping namun kaku, dan tersusun berpasangan (needles in pairs), panjang daun 16—25 cm, strobilus muncul soliter atau berpasangan dan posisinya terhadap batang hampir duduk, strobilus berbentuk silinder dengan panjang 5—11 cm, strobilus segera gugur setelah merekah hingga mencapai bentuk bulat telur; sisik-sisik strobilus berbentuk persegi panjang dengan permukaan yang halus sedangkan bagian ujung strobilus agak bulat pejal; biji kecil bersayap mudah gugur dengan panjang sekitar 2.5 cm.

Distribusi/Penyebaran :

Pinus merkusii memiliki daerah penyebaran mulai dari bagian timur Burma, Indo-China, China Selatan, bagian utara Thailand, Filippina (Mindoro, Luzon barat), Sumatra (Aceh, Tapanuli, gunung Kerintji); umumnya ditanam di kawasan Asia Tenggara.

Habitat : Pinus merkusii umum tumbuh di Sumatra utara hingga ketinggian 2000 m dpl.

ungh.& De Vr  Melinjo (Gnetum gnemon)

Merupakan tumbuhan Gymnospermae yang diduga sebagai peralihan menuju

Angiospermae karena mempunyai kemiripan yang spesifik dengan golongan

Angiospermae. Batang sangat kokoh dan digunakan sebagai bahan bangunan, Biji

tidak terbungkus daging tetapi terbungkus oleh kulit luar, pohon dapat tumbuh

mencapai ketinggian sampai 25 m, tumbuh dari ketinggian 0 – 1200 mdpl. Biji

mempunyai kandungan antioksidan dan protein yang tinggi namun juga mengandung

senyawa purin yang dapat menyebabkan kenaikan asam urat.

  Fabaceae

1.         Kempas (Koompassia excelsa)

Daun majemuk ganda satu ujung ganjil, buah polong jarang berbuah, batang silindris,

kulit batang halus cukup terang, pohomn ini disenangi lebah madu hutan sehingga

mampu menghasilkan produksi madu hutan, dilindungi pemerintah. Diberi nama

Pohon Raya karena memiliki banir menjalar yang bagus, merupakan salah satu jenis

pohon tropika.

Page 35: Anggrek bulan.docx

2.         Asam Londo (Pithecellobium dulce)

Batang berduri, buah seperti asam jawa dengan kulit buah berwarna putih,

kebanyakan ditanam sebagai tanaman peneduh di tepi jalan di daerah Jawa Tengah.

3.         Merbau (Intsia bijuga)

Pohon dengan tinggi dapat mrncapai 50 m dengan banir yang tinggi, daun majemuk

ganda dua, bunga terminal, kulit batang mengelupas, kebanyakan tumbuh di daerah

pantai pada area belakang hutan bakau. Penghasil kayu komersial berkualitas tinggi

dengan berat jenis 0,63 – 1,04 dan kelas kuat I – II, dan kelas awet I – II , banyak

dipanen dari daerah Papua dan populasinya sekarang mulai terancam.

4.         Sono Kembang (Pterocarpus indicus)

Ditanam pada tahun 1844 mempunyai daun majemuk ganda satu, buah ringan seperti

sayap, kebanyakan ditanam di tepi jalan sebagai tanaman peneduh, perbanyakan bisa

dilakukan dengan stek batang, terlihat adanya tunas yang tumbuh vertikal yang punya

kemiripan dengan induk, disebut juga kayu merah karena bergetah merah dan sering

digunakan sebagai obat sariawan.

5.         Bauhinia wintii

Salah satu golongan legume (Fabaceae) yang mempunyai habitus berupa liana.

6.         Sindur (Sindora sianensis)

Spesies ini merupakan jenis pohon tropika memiliki batang lurus, kulit mengelupas,

tidak berbanir dan cabang ditebang jika mulai rapuh. Buahnya berbentuk pipih dan

berduri-duri, disebut tapak setan. Pohon ini digunakan sebagai tanaman hias.

7.         Trembesi (Samanea saman)

Merupakan pohon besar yang mempunyai tajuk payung, sebagai pohon penyerap

karbon terbaik dari semua jenis tanaman

8.         Sindur (Sindora bruggemanii)

Pohon dengan daun majemuk ganda satu, daun bertata alternate sedangkan anak daun

bertata opposite, bentuk daun oval, permukaan atas daun hijau tua halus sedangkan

permukaan bawahnya hijau muda agak kasar. Tulang utama daun umumnya berwarna

merah.

Page 36: Anggrek bulan.docx

Sindora sp.

Scientific classification

Kingdom: Plantae

(unranked): Angiosperms

(unranked): Eudicots

(unranked): Rosids

Order: Fabales

Family: Fabaceae

Tribe: Detarieae

Genus: Sindora

9.         Saga pohon (Adenanthera pavonina)

Pohon berdaun majemuk ganda dua yang buahnya menyerupai petai (tipe polong)

dengan bijinya kecil berwarna merah yang mempunyai kandungan protein yang

tinggi. Tanaman ini biasa diguakan sebagai pelindung atau peneduh di tepi jalan

karena pohonnya besar dan daunnya rimbun.

Saga pohon

Page 37: Anggrek bulan.docx

Adenanthera pavonina dengan polongnya.

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Fabales

Famili: Fabaceae

Upafamili: Mimosoideae

Genus: Adenanthera

Spesies: A. pavonina

Nama binomial

Adenanthera pavonina

Nama Latin Adenanthera pavonina

Nama LokalSaga pohon,Bae (Aceh), Padiak (Batak), Sijago Jantan (Sumatera Barat), Ki Toke Laut (Sunda), dan Amiek (Madura).

Description Saga pohon (Adenanthera pavonina) adalah pohon yang buahnya menyerupai petai (tipe polong) dengan bijinya kecil berwarna merah. Daunnya majemuk, berbentuk bulat telur serta berukuran kecil-kecil. Daun Saga bersirip ganjil dan memiliki rasa agak manis. Saga mempunyai buah polong berisi biji-biji yang berwarna merah dengan titik hitam mengkilat dan licin. Bunganya berwarna ungu muda dengan bentuk menyerupai kupu-kupu, dalam tandan bunga. Saga pohon umum dipakai sebagai pohon peneduh di jalan-jalan besar. Daunnya menyirip ganda, seperti kebanyakan anggota suku polong-polongan lainnya.

Page 38: Anggrek bulan.docx

Daunnya dapat dimakan dan mengandung alkaloid yang berkhasiat bagi penyembuhan reumatik. Bijinya mengandung asam lemak sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif (biodiesel). Kayunya keras sehingga banyak dipakai sebagai bahan bangunan serta mebel.

HabitatPersebaran Dunia India, Nepal, Cina, dan Malaysia.

10.     Mendarahan (Eucalyptus alba) Myrtaceae

Daun opposite, merupakan habitat utama koala karena daunnya menjadi pakan koala.

Mempunyai banyak kelenjar minyak, bila disuling menghasilkan minyak ekaliptus.

11.     Pandan (Pandanus sp)

Merupakan golongan tumbuhan monokotil yag sebagian besar anggotanya tumbuh di

pantai-pantai daerah tropika, anggota tumbhan ini dicirikan dengan daun yang

memanjang (seperti daun palem atau rumput). Tumbuhan ini memiliki perakaran yang

spesifik yang tergantung pada posisi pohon. Tumbuhan ini digunakan sebagai

pewangi dan pewarna makanan dan bahan kerajinan tangan.

12.     Pohon Gayam (Inocarpus fagiferus)

Merupakan golongan suku Fabaceae yang berdaun tunggal, tinggi dapat mencapai 20

m dengan diameter 65 cm, batang seringkali beralur tidak teratur, kadang-kadang

berakar banir, bunga majemuk bulir dengan panjang sekitar 15 cm, buah berjenis

polong dan berbentuk ginjal dan tidak pecah dengan kulit buah keras

13.     Keben (Barringtonia asiatica) famili : Lecythidaceae

Disebut pohon perdamaian, bunga mirip lampion, buah bersabut dapat mengapung.

14.     Pedada (Sonneratia caseolaris) famili : Sonneratiaceae

Pohon pendek, stamen banyak, kepala sari berbentuk ginjal, perakaran

pneumatophora atau akarnapas berbentuk pasak (horizontal, berada dalam lumpur,

cabang vertikal). Habitat hutan mangrove dan lebih toleran terhadap air tawar

15.     Benuang laki (Duabanga moluccana) famili : Sonneratiaceae

pohon besar berbanir, bunga malai rata di ujung ranting, kepalasari bengkok. Buah

kotak bila matang merekah, habitat tanah kering. Kegunaan sebagai kayu bahan

bangunan dan bahan baku pembuatan veneer dan kayu lapis.

16.     Salam (Syzgium poliantum)

Daun untuk bumbu, buah bias dimakan.

  Blok Arecaceae

17.     Kelapa (Cocos nucifera)

Page 39: Anggrek bulan.docx

Pohon dengan batang tunggal kadang-kadag bercabang, akar serabut tebal dan

berkayu berkerumun membentuk bonggol, batang beruas-ruas namu kalau sudah

terlalu tua tidak tampak, bunga tersusun majemuk. Secara alami tumbuh di pantai dan

dataran dengan ketinggian 1000 m dan pohonnya dapat mencapai ketinggian 30 m.

18.     Nipah (Nypa fruticans)

Umumnya tumbuh di daerah rawa yang berair payau atau daerah pasang surut di tepi

pantai atau di wilayah hutan mangrove.batang menjalar di tanah membentuk rimpang

dan terendam di dalam lumpur. Tandan bunga disadap untuk diambil niranya dan

daun digunakan sebagai bahan kerajinan tangan seperti topi, tas, tikar, dan anyaman.

19.     Palem (Areca catechu)

Batang lurus dengan ketinggian dapat mencapai 25 m dan diameter 15 cm, pelepah

daun berbentuk tabung dan tangkai daun pendek, helain panjangnya 80 m, buah buni.

Habitat dataran rendah hingga ketinggian 1400 mdpl. Kegunaannya biji pinang dapat

digunakan sebagai obat sakit disentri, diare berdarah, dan kudisan.

  Blok Lauraceae

20.     Ulin (Eusideroxylon zwageri)

Tumbuh di seluruh Kalimantan dan di Sumatera (Jambi, dengan nama daerah Bulian).

Kayunya sangat awet dan kuat, salah satunya karena mengandung senyawa eusiderin.

Mempunyai kelas awet I dan kelas kuat I dan tenggelam di air Karen BJ > 1.

Populasinya sekarang sangat mengkhawatirkan karena pemanfaatan yang terus-

menerus dan tiada henti.

  Blok Gymnospermae

21.     Ki Putri (Podocarpus neriifolius)

Daun tunggal bertata alternate, bentuk daun lanset, permukaan atas licin mengkilap

dan permukaan bawah tidak mengkilap, cirri daun simetris

22.     Januju (Podocarpus imbricatus)

Mempunyai ciri-ciri yang hampir sama dengan Ki Putri hanya saja daunnya lebih

besar.

23.     Araukaria (Araucaria cunninghamii)

Daun tunggal bertata alternate, bentuk daun subulatus, permukaan atas dan bawah

daun hijau licin, daun bersisik tajam kecil-kecil, sisik berbentuk jarum 0,5 – 1,0 cm

dan berbau resin.

24.     Jamuju (Dacrycarpus imbricatus)

Page 40: Anggrek bulan.docx

Pohon berukuran besar dan evergreen ketinggian dapat mencapai 12 m dan diameter

30 cm, daun tunggal dan bertata alternate.

25.     Melinjo (Gnetum gnemon)

Merupakan tumbuhan Gymnospermae yang diduga sebagai peralihan menuju

Angiospermae karena mempunyai kemiripan yang spesifik dengan golongan

Angiospermae. Batang sangat kokoh dan digunakan sebagai bahan bangunan, Biji

tidak terbungkus daging tetapi terbungkus oleh kulit luar, pohon dapat tumbuh

mencapai ketinggian sampai 25 m, tumbuh dari ketinggian 0 – 1200 mdpl. Biji

mempunyai kandungan antioksidan dan protein yang tinggi namun juga mengandung

senyawa purin yang dapat menyebabkan kenaikan asam urat.

26.     Agathis (Agathis dammara)

Pohon yang besar, tinggi hingga 65m; berbatang bulat silindris dengan diameter yang

mencapai lebih dari 1,5 m. Pepagan luar keabu-abuan dengan sedikit kemerahan,

mengelupas dalam keping-keping kecil. Daun berbentuk jorong, 6–8 × 2–3 cm,

meruncing ke arah ujung yang membundar. Runjung serbuk sari masak 4–6 × 1,2–1,4

cm; runjung biji masak berbentuk bulat telur, 9–10,5 × 7,5–9,5 cm. Damar tumbuh

secara alami di hutan hujan dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1.200 m dpl.

Namun di Jawa, tumbuhan ini terutama ditanam di pegunungan. Pemanfaatan

dilakukan dengan mengambil getahnya yang disebut kopal juga kayunya digunakan

sebagai bahan baku veneer dan kayu lapis.

27.     Agathis (Agathis australis)

Hampir sama ciri-cirinya dengan Agathis dammara namun mempunyai daun dengan

ukuran yang lebih kecil.

28.     Tusam (Pinus Carribaea)

Merupakan pohon anggota Gymnospermae dengan daun tunggal  bertata verticillate,

tiap vesikel terdapat 3 daun jarum daun lebih kaku dibandingkan dengan Pinus

insularis dan Pinus merkusii. Kegunaannya sebagai penghasil gondorukem.

  Blok Myristicaceae

29.     Mendarahan (Horsfieldia iryagedhi)

Ciri khasnya arillus menyelubungi seluruh biji, warna merah muda, helai daun

berbulu coklat.

30.     Beringin (Ficus benjamina) Moraceae

Page 41: Anggrek bulan.docx

Terdapat arillus bewarna merah pada bagian ujung yang pecah. Bagian helai bawah

daunnya bewarna putih kelabu. Memiliki morfologi yang percis sama dengan

tumbuhan Myristica fragrans.

31.     Rambutan (Nephelium lappaceum) Sapindaceae

Pohon evergreen, cocok hidup pada suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 derajat

Celsius), tinggi dapat mencapai 8 m namun biasanya tajuknya melebar hingga jari-jari

4 m. Daun majemuk menyirip dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur.

Buahnya sangat terkenal di masyarakat karena rasanya manis.

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Angiospermae

(tidak termasuk) Eudikotil

(tidak termasuk) Rosidae

Ordo: Sapindales

Famili: Sapindaceae

Genus: Nephelium

Spesies: N. lappaceum

Spesies : Nephelium lappaceum L.Nama Inggris : RambutanNama Indonesia : RambutanDeskripsi : Pohon berukuran cukup besar di vegetasi alaminya, namun pohon-

pohon hasil perbanyakan (clonal trees) hanya memiliki tinggi sekitar 4-7 m. Daun majemuk menyirip ganda sempurna (paripinnate) sampai 6 pasang anak daun; anak-anak daun berbentuk bulat telur sampai bulat telur sungsang, berukuran panjang 5-28 cm dan lebar 2-10.5 cm, permukaan atas daun halus dan terkadang berrambut di bagian ibu tulang daun, sedangkan permukaan bawah daun berrambut, ujung daun meruncing. Perbungaan umumnya terminal (terkadang pseudo-terminal); terdapat bunga jantan (pada pohon berrumah dua, hanya benang sari yang berkembang baik) dan bunga hermafrodit (pada pohon berrumah satu) dimana hanya bunga betina atau jantan saja yang berkembang, bunga bersimetri banyak (actinomorphic), berwarna putih atau kuning atau hijau; daun kelopak terdiri atas 4-5(-7) daun yang saling lepas; umumnya tidak ada daun-daun mahkota, terkadang dari 4 daun mahkota terreduksi menjadi satu daun saja dengan ukuran yang tidak lebih dari 0.7-2.1 mm;

Page 42: Anggrek bulan.docx

benang sari (4-)5-8(-9); tangkai benang sari diselaputi rambut-rambut panjang khususnya di bagian pangkalnya; posisi kepala sari terlungkup menghadap ke samping dan tergolong dapat pecah (anther dehiscing latero-introrse); putik 2- atau terkadang 3 ruang daun buah yang berrambut, berkembang dengan baik di bunga hermafrodit; tangkai kepala putik berkembang dengan baik. Buah berbentuk samara elips sampai semi globular, panjang 7 cm dan lebar 5 cm, umumnya terdiri atas satu lembaga.

Distribusi/Penyebaran :

Nephelium lappaceum L. tidak dapat dirunut karena antara daerah budidaya dan daerah asalnya sudah bercampur atau samar. Spesies ini tersebar mulai dari sebelah selatan Cina (Yunnan dan Hainan) lalu ke daerah Indo-Cina, Malaysia, Indonesia (Sumatra, Java, Kalimantan, Sulawesi) hingga ke Filippina. Tumbuhan ini dibudidayakan di seluruh kawasan tropis-lembap Asia (Sri Lanka sampai New Guinea), dan dalam jumlah kecil dibudidayakan di kawasan tropis-lembap Amerika, Afrika dan Australia.

Habitat :

Rambutan dapat tumbuh subur pada daerah dataran rendah tropis lembap, pada ketinggian dari permukaan air laut hingga 600 m dpl. Tumbuhan ini menyusun lapisan kanopi bawah dan tengah hutan primer dan sekunder, yang tersebar dari daratan kering sampai berpaya. Curah hujan yang berlangsung di habitat alaminya dapat mencapai 2500 mm per tahun. Jenis ini menyukai tumbuh pada tanah subur berpasir yang kaya humus atau tanah liat yang kaya humus, dengan pH tanah berkisar antara 4.5-6.5.

32.     Leci (Litchi sinensis) famili : Sapindaceae

Merupakan pohon tertua yang di tanam di Kebun Raya Bogor pada tahun 1823,

mempunyai cirri khas buah edible mirip rambutan

33.     Harpulia (Harpullia sphaeroloba)

Daun mejemuk ganda satu bertata alternate dan anak daun bertata opposite, 

berbentuk oblongus. Cirri khusus tepi daun bergelombang dan pertulangan daun

terlihat jelas.

34.     Bintaro (Cerbera odollam) famili : Apocynaceae

Daun berbentuk memanjang  simetris dan menumpul pada bagian ujung, alternate,

memiliki panjang rata-rata 25 cm. Bunga terdapat pada ujung pedikel simosa dengan

lima petal yang sama atau disebut pentamery, corolla berbentuk tabung dan ada warna

kuning di tengahnya. Buah drupe (buah biji) yang terdiri dari tiga lapisan yaitu

eksokarp (kulit terluar buah), mesokarp (lapisan tengah berupa serat seperti sabut

kelapa), dan endocarp (biji yang dilapisi kulit biji). Buah tidak dapat dikonsumsi

karena mengandung zat racun.

  Blok Sapotaceae

Page 43: Anggrek bulan.docx

35.     Nagasari (Palaquium rostratum)

Pohon besar dengan ketinggian dapat mencapai 30 m dan diameter dapat mencapai

120 cm, batang lurus bulat dengan banir tipis. Pohon ini banyak tumbuh di hutan

tropika di dataran rendah sampai 1500 m dpl, seringkali tumbuh di daerah berawa.

Kayunya digunakan sebagai perabot rumah dan mebel, buah dapat dimakan dan

bijinya mengandung lemak yang banyak untuk memasak, bunga dapat dimanfaatkan

sebagai  obat anti diare.

36.     Sawo duren (Chrysophyllum cainito)

Daun tunggal,  tata dau alternate dan berbentuk ovalis, permukaan atas daun hijau

perak dan permukaan bawahnya coklat keemasan, ranting coklat berbulu dan

umumnya bergetah putih.

37.     Sawo kecik (Manilkara kauki)

Daun tunggal bertata alternate, pemukaan atas daun hijau dan permukaan bawah putih

keperakan, bentuk daun ovalis, ujung daun membulat, biasanya pohon ini bergetah

putih

  Blok Sterculiaceae

38.     Coklat (Theobroma cacao)

Merupakan tumbuhan perennial (tahunan) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai

ketinggian 10 m, dalm pembudidayaan tingginya dibuat kurang lebih 5 m dengan

tajuk menyamping untuk memperbanyak ranting produktif. Bunga tumbuh di batang

(cauliflorus). Buah kakao merupakan komoditas penting dalam perekonomian, pada

tahun 2005 Indonesia menempati nomor 3 sebagai penghasil kakaoterbesar di dunia.

39.     Bayur (Pterospermum javanicum)

Pohon besar tingginya dapat mencapai  45 m dengan daun tunggal bertata dau

alternate, bentuk daun ovatus, permukaan atas daun hijau tua dan permukaan

bawahnya keemasan berbulu, bunga berupa malai terminal di ketiak, buah kotak

silindris, tumbuh di hutan dataran rendah sampai dengan ketinggian 1000 m dpl.

Penghasil kayu pertukangan berkualitas baik, digunakan sebagai mebel dan perkakas

rumah tangga dan sering digunakan untuk konstruksi bangunan.

40.     Kepuh (Sterculia foetida)

Pohon besar yang menggugurkan daun tumbuh dapat mencapai 30 m, daun majemuk

menjari berkumpul di ujung ranting, anak daun berjumlah 7 – 9, jorong lonjonga

dengan ujung dan pangkal meruncing, bunga majemuk dalam malai dekat ujung

ranting, buah bumbung besar berkulit tebal berwarna merah. Menyebar luas mulai

Page 44: Anggrek bulan.docx

Afrika Timur, Asia Selatan,Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara, hingga Australia.

Habitat dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl.

41.     Pohon Kola (Cola acuminata)

Ciri khasnya biji mengandung kafein, dapat menjadi bahan dasar pembuatan

minuman ringan dan obat-obatan. Tumbuhan ini berasal dari Afrika.

42.     Manggis (Garcinia szygifolia)

Pohon dengan ketinggian 4 – 24 m, diameter batang dapat mencapai 9,95 – 85,5 cm.

potensi Garcinia selain untuk buah seperti manggis, juga digunakan sebagai pohon

pinggir jalan, reboisasi, pencegah erosi, juga makanan bagi satwa liar

  Blok Anacardiaceae

43.     Rengas (Gluta wallichii)

Bergetah hitam dan getahnya beracun, kegunaannya yaitu sebagai penghasil kayu

44.     Gandaria (Bouea oppositifolia)

Pohon dengan ketinggian dapat mencapai 27 m dengan tajuk rapat. Daun tunggal

dengan bentuk bulat telur-lonjong sampai bentuk lanset., waktu muda berwarna putih

lalu berangsur menjadi ungu tua kemudian menjadi hijau tua. Bunga malai muncul di

ketiak daun. Buah batu agak bulat berwarna kuning sampai jingga dengan rasa asam

sampai manis. Merupakan tumbuhan tropik basah dan dapat tumbuh pada tanah yang

ringan dan subur. Tumbuh liar di hutan dataran rendah sampai ketinggian di bawah

300 m dpl.  

45.     Kenari (Canarium zeylanicum) Burseraceae

Pohon dengan ketinggian dapat mencapai 60 m, dengan diameter sampai 200 cm.

batangnya lurus bulat berbanir besar, berkulit halus dan mengelupas berwarna abu-

abu. Daun majemuk menyirip. Bunga tersusun dalam malai yang tumbuh pada ketiak

daun.

  Blok Dipterocarpaceae

46.     Meranti Layang (Shorea pinanga)

Buah bersayap dan yang berkembang adalah tiga sayap. Daun seperti daun pinang,

mempunyai daun penumpu dan tidak mudah rontok.

47.     Keruing (Dipterocarpus trinervis)

Pohon dengan daun tunggal bertata alternate, bentuk daun oval, mempunyai daun

penumpu berupa intrapetiolaris stipule dan pertulangan daun pada bagian bawah

permukaan daun terlihat jelas.

48.     Gaharu (Aquilaria malacensis) suku : Thymelameaceae

Page 45: Anggrek bulan.docx

Pohon dengan ketinggian dapat mencapai 40 m dan diameter lebih dari 60 cm. batang

lurus bulat tidak berbanir, tajuknya bulat lebat dan percabangan horizontal. Daun

tunggal, berseling, tebal, berbentuk jorong atau jorong lanset. Bunga berbentuk

paying tumbuh pada ketiak daun, berukuran kecil dan berwarna hijau atau kuning

kotor.  Jenis ini tersebar dari India, Birma, dan Malesia (Semenanjung Malaya,

Filipina, Sumatera, Kalimantan bagian timur dan utara). Tempat tumbuh hutan primer

rendah, dengan ketinggian sampai dengan kira-kira 300 m dpl. Kayu ini sangat harum

dan penggunaannya lebih banyak sebagai bahan untuk fumigasi dan sebagai dupa

dalam upacara adat dan agama di India dan  kawasan Asia Tenggara.  

49.     Kamper (Dryobalanops aromatica)

Pohon dengan ukuran tinggi dapat mencapai 60 m dan diameter dapat mencapai 70

cm, daun tunggal dan berseling, memiliki daun penumpu di sisi ketiak berbentuk garis

dan mudah luruh. Buah agak besar mengkilap dan bersayap sebanyak 5 helai. Pohon

ini tersebar mulai dari Indonesia (Sumatera dan Kalimantan) dan Malaysia. Tanaman

ini berfungsi sebagai penghasil kamper atau kapur barus.

  Blok Casuarinaceae

50.     Cemara (Casuarina sumatrana)

Pohon berdaun majemuk dengan tata daun verticillate, bentuk daun seperti sisik dan

menyerupai cabang-cabang, mudah patah dan rontok. Buahnya bonggol berbentuk

kerucut, berbiji keras bersayap, terbungkus oleh dua sisik mengayung dan semuanya

terbuka seperti kapsul bilabuahnya telah masak.

  Blok Anonaceae

51.     Ki Burahol (Stelechocarpus burahol)

Pohon dengan ketinggian dapat mencapai hingga 25 m dengan diameter dapat

mencapai hingga 40 cm. Daun mempunyai komposisi tunggal bertata alternate,

bentuk daun oblongus, permukaaan atas daun hijau tua mengkilap dan permukaan

daun hijau muda mengkilap, pertulangan daun marginal vein. Buah tumbuh di batang

atau cauliflora. Pohon ini dapat tumbuh pada habitat berupa hutan sekunder yang

terdapat di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl. Pohon ini menjadi

kegemaran para putri keraton di Jawa karena buahnya dapat menjadi obat penghilang

bau badan dan berjhasiat dalam kecantikan. Pohon ini merupakan pohon langka dan

merupakan flora identitas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Page 46: Anggrek bulan.docx

Setelah mengunjungi pohon Ki Burahol (Stelechocarpus burahol), praktikum lapang

ini dinyatakan selesai dan para praktikan diperbolehkan pulang atau mengunjungi

rumah anggrek maupun tempat-tempat lain di Kebun Raya Bogor bagi yang berkenan.

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum lapang yang dilakukan oleh praktikan di Kebun Raya Bogor,

maka diperoleh banyak manfaat antara lain dapat mengetahui sejarah berdirinya dan

kondisi Kebun Raya Bogor sebagai kebun botani tropika di Indonesia. Praktikum

lapang ini juga dapat merupakan aplikasi dalam mengenali jenis-jenis pohon hutan

tropika yang telah dipelajari dalam kuliah dan praktikum karena praktikan dapat

melihat dan mengidentifikasi langsung jenis-jenis pohon yang ada di Kebun Raya

Bogor.

 Kebun Raya Bogor hanyalah merupakan sebuah miniatur saja bagi kekayaan vegetasi

Indonesia. Jika dilihat secara keseluruhan wilayah Indonesia , maka sungguh banyak

sekali keanekaragaman hayati Indonesia. Oleh karena itu kita sebagai masyarakat

Indonesia wajib bangga dengan kekayaan alam yang besar ini dan turut serta dalam

usaha melestarikan kekayaan alam ini

Getah pinus berada pada batang dimana didalam saluran getah yang arahnya vertical ( longitudinal ) maupun horizontal ( radial ). Saluran getah ini terbentuk secara lisigen, sizogen, maupun sizoligen. Beberapa ketentuan pohon pinus yang akan disadap : Diameter limit cupping, diameter pohon pinus yang akan dsadap adalah diatas 15cm; Selective cupping, pohon-pohon yang akan disadap adalah pohon yang waktu mendatang dijarangi atau ditebang yaitu sejak umur 10 tahun samapai pada daur tebangan atau umur penjarangan. Biasanya dilakukan pada perusahan pengelolaan pinus yang menggunakan pinus untuk berbagai kegunaan

Januju

dari suku Podocarpaceae ini adalah Dacrycarpus imbricatus (Blume) de Laub. Memiliki beberapa nama sinonim seperti : Bracteocarpus imbricatus (Blume) A.V.Bobrov &

Page 47: Anggrek bulan.docx

Melikyan; Bracteocarpus kawaii (Hayata) A.V.Bobrov & Melikyan; Nageia cupressina (R.Br. ex Benn.) F.Muell.; Podocarpus cupressinus R.Br. ex Benn.; Podocarpus imbricatus Blume; Podocarpus javanicus (Burm.f.) Merr.; Podocarpus kawaii Hayata; dan Thuja javanica Burm.f.

Klasifikasi Ilmiah Jamuju. Kerajaan: Plantae. Divisi: Tracheophyta. Kelas: Pinopsida. Ordo: Pinales. Famili: Podocarpaceae. Genus: Dacrycarpus. Spesies: Dacrycarpus imbricatus (Blume) de Laub

Ki buharol

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Filum: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida