STUDI KEBUTUHAN NYATA AIR BERSIH PER KAPITA DI …digilib.unila.ac.id/54916/3/TESIS TANPA BAB...
Transcript of STUDI KEBUTUHAN NYATA AIR BERSIH PER KAPITA DI …digilib.unila.ac.id/54916/3/TESIS TANPA BAB...
STUDI KEBUTUHAN NYATA AIR BERSIH PER KAPITADI KOTA BANDAR LAMPUNG
(Tesis)
Oleh
RIA OKTAVIANI SINIA
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
STUDI KEBUTUHAN NYATA AIR BERSIH PER KAPITA
DI KOTA BANDAR LAMPUNG
Oleh
RIA OKTAVIANI SINIA
Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota besar jika ditinjau daribanyaknya jumlah penduduk. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk,jumlah kebutuhan hidup yang harus dipenuhi juga semakin besar. Salah satukebutuhan hidup yang utama yaitu kebutuhan akan air bersih. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui kebutuhan air bersih per orang per hari di KotaBandar Lampung, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan airbersih, mengetahui biaya konsumsi air bersih, serta membandingkan hasilpenelitian dengan kebutuhan air bersih di Indonesia dan negara lainnya.
Jumlah Sampel diambil sebanyak 126 kepala keluarga (KK) yang tersebardi 126 kelurahan yang tercakup di Kota Bandar Lampung. Metode penelitiandilakukan dengan cara penyebaran kuesioner. Perancangan kuesioner selainberdasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 18/PRT/M/2007tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:(1) Jumlah Kebutuhan Air Bersih Per Kapita Kota Bandar Lampung adalahsebesar 130,44 ltr/org/hari. (2) Faktor - faktor yang mempengaruhi kebutuhan airbersih pada Kota Bandar Lampung, meliputi: jenis kelamin responden, jumlahanggota keluarga, status pendidikan, jenis pekerjaan, jumlah kepemilikankendaraan, dan kemudahan mendapatkan air. (3) Biaya kebutuhan air bersih yangdikeluarkan masyarakat kota Bandar Lampung setiap bulannya berkisar antaraRp.127.267,00 sampai dengan Rp.187.449, 00. (4) Hasil yang didapat padapenelitian ini jauh berbeda dengan hasil pada penelitian Kindler and Russel(1984) yang menyatakan bahwa penggunaan air rata-rata untuk rumah tanggaadalah sebesar 295 liter/orang/hari. Namun hasil yang didapat pada penelitian inimendekati Kriteria Perencanaan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal CiptaKarya, Dinas Pekerjaan Umum (1996), yang menyatakan bahwa Kota Besar,memiliki kebutuhan air domestik 120 liter/orang/hari – 150 liter/orang/hari.
Kata kunci : air bersih, kebutuhan nyata air bersih, biaya konsumsi air bersih.
ABSTRACT
STUDY OF REAL NEEDS OF CLEAN WATER PER CAPITA
IN BANDAR LAMPUNG CITY
By
RIA OKTAVIANI SINIA
Bandar Lampung City is one of the big cities in terms of the large numberof residents. Along with the increase in population, the number of life necessitiesthat must be fulfilled is also getting bigger. One of the main necessities of life isthe need for clean water. The Aim of this study are : (1) to determine the need forclean water per person per day in Bandar Lampung, (2) to know the factors thataffect clean water needs, (3) to know the cost of clean water consumptions, (4) tocompare the results of research with clean water needs in Indonesia and othercountries.The Samples that was taken as many as 126 heads of households (KK) spreadacross in 126 urban villages covered in Bandar Lampung City. The researchmethod is carried out by distributing questionnaires. The design of thequestionnaire was based on the Minister of Public Works RegulationNumber:18/PRT/M/2007 concerning the Implementation of Development ofDrinking Water Supply Systems.
Based on the results of the analysis that has been conducted, it can beconcluded that: (1) The amount of clean water needs per capita in BandarLampung is 130.44 liters/person/day. (2) Factors that affect the needs of cleanwater in Bandar Lampung City are : respondent's gender, number of familymembers, education status, type of work, number of vehicle ownership, and easeof obtaining water. (3) The clean water consumption costs that issued in BandarLampung city every month ranges from Rp.127,267.00 to Rp.187,449.00. (4) Theresults obtained in this study are far different from the results of Kindler andRussel's research (1984 ) which states that the average water use for householdsis 295 liters/person/day. But the results obtained in this study are close to thePlanning Criteria Set by the Directorate General of Human Settlements, Office ofPublic Works (1996), which states that Big Cities have 120 liters/person/day ofdomestic water needs - 150 liters/person/day.
Keywords: clean water, real water needs, clean water consumption costs.
STUDI KEBUTUHAN NYATA AIR BERSIH PER KAPITA
DI KOTA BANDAR LAMPUNG
Oleh
RIA OKTAVIANI SINIA
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
MAGISTER TEKNIK
Pada
Program Pascasarjana Magister Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Lampung
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung pada tanggal 18 Oktober
1986, sebagai anak pertama dari empat bersaudari, dari Bapak Suhaimi Hoesin
Pokok Ratoe dan Ibu Rodiyanti Umar.
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Muhammadiyah I Bandar
Lampung pada tahun 1998, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTPN
22 Bandar Lampung pada tahun 2001, dan Sekolah Menengah Umum (SMU) di
SMUN 9 Bandar Lampung pada tahun 2004. Pada Tahun 2004, penulis diterima
di Universitas Lampung (UNILA) sebagai Mahasiswi Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik dan mendapatkan gelar Sarjana (S1) Teknik Sipil pada tahun
2008.
Pada Akhir Tahun 2015, penulis kembali mendaftarkan diri dan diterima sebagai
Mahasiswa Pascasarjana pada Magister Teknik Sipil Universitas Lampung.
Selanjutnya, pada tahun 2017, penulis memulai Tesis dengan judul “Studi
Kebutuhan Nyata Air Bersih di Kota Bandar Lampung” sebagai salah satu
syarat untuk mencapai gelar Magistek Teknik dibawah bimbingan Bapak Gatot
Eko Susilo S.T., M.Sc., Ph.D. dan Ibu Dr.Eng. Ratna Widyawati, S.T., M.T.
LEMBAR PERSEMBAHAN
Sebelumnya penulis begitu bingung untuk apa sesungguhnya “Lembar
Persembahan” itu sendiri. Setelah melihat-lihat (baca : tidak mencontek, karena
itu bagian dari plagiarisme) beberapa lembar persembahan milik orang lain,
penulis menyadari adanya satu kesamaan dari tulisan mereka, yakni pada kalimat
“karya sederhana ini kupersembahkan kepada.....”. Penulis termenung, bukan
mengagumi kesederhanaan atau ketidakegoisan dari kalimat itu sendiri, tapi,
Penulis tidak akan pernah setuju dengan penggunaan kalimat “Karya Sederhana”
yang tentunya mereka tujukan untuk mengganti objek Tesis.
Para Pembaca yang Budiman, tolong akui, tidak ada yang sederhana dari sebuah
Tesis. Dimulai dari pemilihan judul, menimbang-nimbang Pembimbing yang akan
membimbing kita melewati masa gelap dan lamanya pengerjaan Tesis, belum
lagi perasaan dag-dig-dug pada saat akan presentasi Seminar Proposal, Seminar
Hasil, terlebih lagi saat Sidang Ujian Tesis itu sendiri, dan silahkan bayangkan
sendiri, masihkah kalian menggolongkan sebuah tesis sebagai Karya Sederhana?,
What the hell is wrong with those people?. Oleh karena itu untuk selanjutnya
penulis akan menulis kalimat “Karya yang tidak sederhana” bukan sebagai
tindakan protes kepada penulis yang lain, hanya saja itu merupakan betuk
solidaritas dari hati dan otak dimana keduanya menolak untuk menyebutkan hal
yang sederhana seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Lembar Persembahan ini sekiranya Aku persembahkan sebagai rasa
terimakasihku kepada mereka yang secara langsung ataupun tidak langsung
membuat Karya yang tidak sederhana ini terwujud. Adapun mereka-mereka itu
itu adalah sebagai berikut:
Pertama
Yang Utamanya Kepada Allah SWT, untuk semua berkah diri serta rahmat
yang tidak pernah berhenti mengalir. Untuk semua kejadian dalam hidupku
dimana aku menyadari Engkau begitu dekat. Terimakasih Ya Rabb, hanya karena
Ijin-Mu lah saja Aku seperti sekarang ini, dan semoga Engkau tetap meridhoi
jalanku dengan CINTA. Terimakasih telah membimbingku serta membulatkan
keberanianku dan memaksa habis otakku untuk menyelesaikan Karya yang tidak
sederhana ini. Terimakasih Ya Tuhan Pencipta Alam, Engkau menganugerahiku
“ISLAM”, membekaliku dengan pikiran, mengajariku dalam setiap pengalaman,
serta menegurku dalam beberapa kejadian. Semoga Engkau Meridhoi Aku dan
Ilmuku agar bermanfaat bagi orang lain.
Kedua
Diriku Sendiri., mengingat lamanya pengerjaan Karya yang tidak sederhana ini,
maka wajarlah kiranya aku mempersembahkan hal ini untuk DIRIKU SENDIRI.
Ketiga
Mama Rodiyanti Umar. Untuk semua hal yang telah dilakukannya,
mengandungku sampai dengan tujuh bulan, melahirkanku, membesarkanku,
membantuku dengan kata pertamaku, menjagaku saat aku mulai merangkak, tetap
ada disampingku saat aku belajar berdiri, menyaksikan aku berjalan, mengajarkan
aku tulisan pertamaku, menjagaku selalu sampai dengan saat ini, tetap menjagaku
saat aku bukan lagi anak, tapi aku ibu untuk anak-anakku. Terimakasih Mama,
semua harta didunia ini tidak akan ada artinya dibandingkan kasih sayang dan
pengorbananmu untukku, terimakasih untuk semua doa atas namaku saat engkau
menengadahkan kedua tanganmu kepada Allah SWT, baik dalam shalat maupun
dalam hatimu saat engkau menggumam. Terimakasih tidak akan pernah cukup,
dan semoga semua gelar akademisku bisa membuatmu bangga, karena hanya
dengan menjadi kebanggaanmulah salah satu cara aku ingin membuktikan bahwa
engkau tidak pernah sia-sia saat dari awal memutuskan untuk mempertahankan
aku dalam rahimmu, memberiku hidup dan kehidupan. Terimaksih Mama, selalu
menyediakan waktu untukku tanpa memperhatikan waktu untuk dirimu sendiri.
Terimaksih Mama, hanya karena ridhomulah aku diridhoi oleh Tuhanku. Dan aku
mendoakanmu Mama, “Semoga Kebahagiaan selalu mengikutimu Mama, baik itu
di dunia juga di akhirat, semoga kelak Dia akan mengumpulkanmu bersama
orang-orang beriman dan beramal sholeh”.
Keempat
Kedua Putraku, Athar Alkhalifi dan Kay Ziyadullah Allamah. Sedikit
kemungkinan kalian menjadi salah satu pembaca dari Karya yang tidak sederhana
ini, mengingat lamanya waktu yang diperlukan sampai dengan Karya Yang Tidak
Sederhana ini ada ditangan kalian. Belum lagi berbagai kemungkinan seperti
Karya Yang Tidak Sederhana ini akan hilang dari lemari Ibu, atau kemungkinan
lainnya, kalian berdua tidak mau membaca Karya Yang Tidak Sederhana ini.
Well, Whatever, Darling, Ibu Cuma mau bilang, jika seandainya kalian secara
sengaja atau tidak sengaja membaca sedikit saja karya yang tidak sederhana ini,
tenang saja, Ibu tidak menyuruh kalian untuk mengerti isinya, karena ibu aja
sampai sekarang bingung bagaimana ibu bisa menulis dan merangkai ribuan kata
seperti itu dengan “indahnya” sehingga tulisan itu kelak dinamakan Karya Yang
Tidak Sederhana. Oke, sesungguhnya Ibu ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada kalian berdua, karena kalianlah inspirasi Ibu untuk menjadi
lebih baik lagi sebagai seorang manusia. Dengan adanya kalian berdua, ibu
merasa diberi kesempatan untuk merasakan kembali kehidupan, ini bukan drama
atau sekedar tulisan berlebihan, Sayang. Ini bagian dari kenyataan. Ibu pernah
merasa tidak ingin hidup, sampai akhirmya kalian datang di kehidupan Ibu.
Kalian memberi gelar baru di pundak Ibu, gelar kehormatan sebagai seorang IBU.
Ibu menyadari tidak bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua Ibu,
tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk adik-adik Ibu, tidak bisa menjadi istri
yang shalihah, tidak bisa menjadi teman yang menyenangkan, tapi Ibu ingin
menjadi Orangtua yang baik untuk kalian. Ibu ingin menjadi orang yang
menginspirasi kalian untuk berbuat hal yang baik lagi benar, menginspirasi kalian
bahwa kalian juga bisa berbuat lebih banyak dan lebih baik dari yang telah ibu
lakukan. Lalu setelah ucapan terimkasih, tentunya Ibu ingin mengucapkan
permintaan maaf yang sedalam – dalamnya untuk semua waktu yang harusnya
menjadi kebersamaan kita, namun Ibu mencurinya dari kalian dan menggunakan
waktu itu untuk kepentingan Ibu, baik itu untuk bekerja ataupun sekolah lagi.
Maaf, juga untuk semua kemarahan juga kasih sayang yang tidak bisa Ibu
sampaikan dengan benar. Putra-putraku, Jadilah laki-laki seperti nama yang Ibu
berikan kepada kalian. Jadilah Laki-Laki Beriman, Pemimpin bagi diri kalian
sendiri, keluarga kalian kelak, serta jadilah laki-laki yang kelak akan
menyelamatkan Ibu dari Panasnya Kemarahan Allah SWT. Berdoalah kepada
TuhanMu, karena sesungguhnya Allah SWT itu begitu dekat, serta yakinlah doa
Ibu selalu bersama kalian saat kalian ingat ataupun tidak ingat akan Ibu.
Berbuatlah kebaikan wahai kedua putraku, dan selalulah menyebut nama Allah
dalam setiap hembusan nafas kalian, karena hanya dengan menyebutNya, kalian
akan tahu bahwa pertolongan itu selalu dekat terlebih saat tangan dan tubuh ibu
tak lagi mampu menjaga kalian berdua. Semoga Allah selalu melindungi kalian
berdua wahai anak-anakku, meridhoi setiap langkah juga merahmati kalian
dengan kebahagiaan di dunia juga akhirat.
Kelima
Suamiku, Fahmi. Terimakasih karena mengijinkan Istrimu ini menjadi dirinya
sendiri. Terimakasih untuk semua Kebaikan, Cinta dan Pengertiannya.
Keenam
Ketiga Adikku. Tia Agustina, S.E., Monica Septiani, S.IKom., serta Silvia
Putri Sinia. Terimakasih karena menjadi adik-adik yang kuat dan berani dalam
hidup ini. Tetaplah menjadi diri kalian, dan tunjukkalan kalau Wanita itu Bisa!.
Ketujuh
Ibu Ratna Widyawati Tercinta. Well, saya masih ingat dulu punya lembar
persembahan khusus yang ditulis dengan penuh cinta saat Skripsi (S1) pada tahun
2008. Dan guess what, Sepuluh tahun kemudian, tepatnya Malam Hari, di tanggal
Satu Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan Belas, Saya juga masih menulis
lembar persembahan yang pastinya masih dengan penuh cinta untuk Kamu. Jadi
pada intinya adalah, selama belasan tahun terakhir ini kamu adalah Cinta at the
first sight, dulu cinta dan sekarang masih tetap mencintai Kamu, tapi entah sampai
kapan dah ya...hahahaha....just kidding!. By the way, tidak ada alasan untuk tidak
berterimakasih ke Kamu, karena Kamulah alasan awal Saya kembali menjadi
Mahasiswa pada tahun 2015 yang lalu. Kamu selalu berisik nyuruh kuliah lagi,
selalu berisik kapan seminar ini, kapan seminar itu, dan tetep yang paling berisik
waktu Sidang Ujian, My God. Doktor Eng, Terimakasih untuk unnamed
relationship selama belasan tahun terakhir ini, (tentunya dikurangi kepergian
tanpa pengumuman kamu ya di tahun 2012, admit it). Terimakasih untuk semua
kepercayaan yang Kamu kasih ke Saya, you dont know how much that means to
me. Terimakasih untuk semua waktunya saat menjadi private listener, berkeliling
disiang hari dan bahkan dimalam hari hanya karena saya mengalami kegalauan
akut tentang hidup, dan kesimpulannya adalah Thanks Babe, karena kamu
bersedia menjadi partner in crime di segala Lini Kehidupan Saya yang
membingungkan ini. Hahahaha...
Kedelapan
Desy Elmasari, S.T., M.P.P., M.T.
Lu pasti bertanya-tanya ya ngapa pulak ada nama lu dah di lembar ini,
jawabannya : gak ngerti gw jg, hahahaha, becandak....hmmm, mungkin karena
kalau bukan karena lu gue gak bisa kuliah kalik ah, and what do you called
yourself to me?....ahh, Investor. But i guess its all just not about that, i guess i
wanna say thankyou so deeply to you coz you has been a good person in my life.
Be With you, i feel like i learn something that i had no noticed before. Well, yes,
you could be someone that annoying too, just admit it. But, overall like i told you
before, you such a good person, and yeah, you deserved to be happy in any kind
of damn relationship. Be with you, sometimes reminds me about someone who
had been taking care of me a lot when i had no idea about what the Civil was,
especially that freakin’ Mekanika Rekayasa. But, you is you with all your
annoying behavior, hahaha...and becouse you is you as a person, thats why i
wanna say: Thankyou Mbak..hope you always surrounded by happiness.
Kesembilan
Pembaca Yang Budiman. Well, Sesungguhnya Saya tidak begitu menghiraukan
apakah anda Pembaca yang Budiman, Tugiman, atau bahkan Anpanman. Anda-
anda yang berkepentingan dengan tulisan saya ini selain orang-orang diatas, jika
anda tersenyum, maka Alhamdulillah, setidaknya anda tahu bahwa anda bukan
orang yang riweh sendirian terhadap dunia ini, karena anda pasti berpikir,
“Alhamdulillah, ada juga orang yang lebih gila dari Gue”. Tenang aja, Saya
bukan orang yang tersinggungan, silahkan lanjutkan senyuman anda, karena kalau
anda tersenyum maka saya semakin yakin bahwa saya termasuk kedalam orang –
orang yang menyenangkan tentunya menurut Opini Saya Sendiri. Tapi kalaupun
anda tidak tersenyum, yasudah, that wasn’t my problem. And what i’m going to
say to you is : “Still Spread The Love For Each Other, Will You?Pembaca
Yang Budiman...”.
i
SANWACANA
Puji Syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, tesis ini dapat diselesaikan. Tesis dengan judul “Studi Kebutuhan
Nyata Air Bersih Per Kapita Di Kota Bandar Lampung” adalah salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Magister Teknik Sipil di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Dyah Indriana Kusumastuti, S.T., M.Sc., selaku Ketua Program Studi
Magister Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas Lampung.
2. Bapak Gatot Eko Susilo, S.T., M.Sc., Ph.D., Selaku Pembimbing Utama atas
kesediaannya memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses
penyelesaian tesis ini.
3. Ibu Dr.Eng Ratna Widyawati, S.T., M.T., selaku Pembimbing Kedua atas
kesediaannya memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses
penyelesaian tesis ini.
4. Bapak Ir. Ahmad Zakaria, M.T., Ph.D., selaku Penguji Utama atas masukan
dan saran pada Seminar Proposal dan Seminar Hasil terdahulu.
5. Bapak Dr. Endro P. Wahono, S.T., M.Sc., selaku Penguji Kedua atas
masukan dan saran pada Seminar Proposal dan Seminar Hasil terdahulu.
ii
6. Teman-teman Angkatan 2015 - Magister Teknik Sipil UNILA : Mbak Euis,
Bang Tahir, Nay, Noel, dan Abi. Terimakasih untuk semua bantuan dan
inspirasinya selama ini.
7. Oktarina Maulidia dan Mirnanda Cambodia, untuk semua bantuannya selama
perkuliahan sampai dengan penyelesaian Tesis ini.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
SANWACANA ...................................................................................................... i
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
I. PENDAHULUAN ...........................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1B. Rumusan Masalah......................................................................................2C. Batasan Penelitian......................................................................................2D. Lokasi Penelitian........................................................................................3E. Tuuan Penelitian ........................................................................................3F. Manfaat Penelitian .....................................................................................4
II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................5
A. Air Bersih...................................................................................................51. Pengertian Air Bersih ............................................................................52. Kebutuhan Air Bersih............................................................................63. Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Air Bersih ..............10
B. Populasi dan Sampel ................................................................................131. Pengertian Populasi .............................................................................132. Pengertian Sampel dan Teknik Sampling ...........................................143. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Ukuran Sampel........................194. Menentukan Ukuran Sampel...............................................................21
C. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih..........................................................231. Perhitungan Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometrik..............232. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih .....................................................24
III. METODE PENELITIAN.............................................................................26
A. Lokasi Penelitian......................................................................................26B. Kebutuhan Sampel ...................................................................................29C. Diagram Alir Penelitian ...........................................................................30
iv
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................35
A. Analisis Karakteristik Responden............................................................351. Analisis Identitas Responden Penelitian .............................................352. Analisis Karakteristik Status Sosial Responden Penelitian.................42
B. Analisis Pemanfaatan Air Domestik Berdasarkan Jenis Kegiatan ..........471. Pemanfaatan Air Domestik Untuk Kegiatan Minum/Memasak .........482. Pemanfaatan Air Domestik Untuk Kegiatan
Mandi, Cuci dan Lainnya ....................................................................523. Pemanfaatan Air Domestik Untuk Kegiatan Mencuci Kendaraan......564. Jumlah Total Kebutuhan Air Bersih Per Kapita
Kota Bandar Lampung ........................................................................58C. Analisis Biaya Konsumsi Air Bersih .......................................................61
1. Analisis Biaya Konsumsi Air BersihBerdasarkan Jawaban Responden .......................................................61
2. Analisis Biaya Kebutuhan Air BersihDitinjau dari Besarnya Biaya Listrik Per Bulan..................................62
D. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kebutuan Air Bersihdi Kota Bandar Lampung.........................................................................68
V. SIMPULAN DAN SARAN...........................................................................75
A. Simpulan ..................................................................................................75B. Saran ........................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Pemakaian Air Domestik Berdasarkan SNI Tahun 1997 ...............................72. Aktivitas Pemanfaatan Air..............................................................................93. Penggunaan Air Rata–rata Untuk Rumah Tangga........................................114. Pemanfaatan Air Pada Setiap Jenis Kegiatan Pada Kecamatan Kalasan .....135. Krecjie untuk menentukan Ukuran Sampel Minimum
pada Taraf Signifikansi α = 0,01 (1%); 0,05 (5%); dan 0,10 (10%) ............246. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung
Menurut Kecamatan Tahun 2015 .................................................................297. Kebutuhan Sampel........................................................................................308. Jumlah Responden Berdasarkan Kelompok Umur.......................................389. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .........................................4210. Statistik Deskriptif Jumlah Anggota Keluarga .............................................4411. Statistik Deskriptif Luas Lantai Bangunan Yang Ditempati Responden .....4512. Daya Listrik Rumah Yang Ditempati Responden ........................................4613. Kondisi Fisik Bangunan Yang Ditempati Responden ..................................4614. Jumlah Kepemilikan Kendaraan...................................................................4815. Perbandingan Hasil Penelitian Kebutuhan Air Domestik
Untuk Minum/Memasak (liter/orang/hari) ...................................................5116. Perbandingan Hasil Penelitian Kebutuhan Air Domestik
Untuk Mandi, Cuci dan Lainnya (liter/orang/hari).......................................5517. Deskripsi Pertanyaan Terkait Kebutuhan Air Bersih Yang digunakan
Pada Saat Pencucian Kendaraan Pribadi ......................................................5818. Jumlah Rata-rata Penggunaan Air Kendaraan Bermotor..............................5819. Jumlah Kebutuhan Air Bersih Per Kapita pada Kota Bandar Lampung ......5920. Jumlah Kebutuhan Air Bersih Per Kapita
Kota Bandar Lampung Berdasarkan Kecamatan..........................................6121. Biaya Pengeluaran Rata-rata Rumah Tangga Per Bulan
di Kota Bandar Lampung..............................................................................6222. Spesifikasi Lemari Es Shine Magneglas Servis SJ-X185MG – FB/FR .......65
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Grafik Hubungan antara Ukuran Sampel dan Tingkat Kesalahan................212. Peta Administrasi Kota Bandar Lampung ....................................................283. Diagram Alir Penelitian................................................................................324. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .........................375. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Status Dalam Keluarga ...........376. Grafik hubungan antara kelompok umur dan jumlah responden..................397. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Status Pendidikan Terakhir.....408. Persentase Jumlah Kepala Keluarga Dalam Satu Rumah.............................439. Status Kepemilikan Rumah Yang Ditempati Keluarga Responden .............4510. Perkiraan Harga Rumah Yang Ditempati Keluarga Responden...................4711. Sumber Air untuk Keperluan Minum/Memasak ..........................................4912. Sumber Air untuk Keperluan Mandi, Cuci, dan Lainnya.............................5313. Kepuasan Responden Terhadap Kondisi Air................................................5714. Grafik Hubungan antara Status Pendidikan Terkahir
dan Jumlah Penggunaan air ..........................................................................7115. Grafik Hubungan Antara Jenis Pekerjaan dan Jumlah Penggunaan air .......72
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, secara
geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020’ lintang selatan sampai
dengan 5030’ lintang selatan dan 105028’ bujur timur sampai dengan 105037’
bujur timur. Ibukota propinsi Lampung ini berada di Teluk Lampung yang
terletak di ujung selatan Pulau Sumatera.
Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 197,22 Km2 yang terdiri dari
20 kecamatan dan 126 kelurahan. Populasi penduduk Kota Bandar
Lampung menurut data Kota Bandar Lampung Dalam Angka Tahun 2016
adalah berjumlah 979.287 jiwa dengan kepadatan penduduk sekitar 4.965
jiwa/ Km2.
Pada saat ini, pertumbuhan penduduk Kota Bandar Lampung sudah
mencapai angka yang cukup besar. Seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk, jumlah kebutuhan hidup yang harus dipenuhi juga semakin besar.
Salah satu kebutuhan hidup yang utama yaitu kebutuhan akan air bersih. Air
bersih sebagai infrastuktur kota sangat berperan dalam menunjang
perkembangan kota. Pengelolaan sistem penyediaan air bersih yang layak,
2
serta memenuhi kebutuhan masyarakat dan aktivitas perkotaan secara
keseluruhan akan meningkatkan produktivitas kota.
Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya pada tahun 2007
menyatakan belum ada informasi pola konsumsi air minum di Indonesia,
sehingga perencanaan dan perancangan mengenai air bersih dan air minum
masih mengacu pada standar dari text book. Untuk itu perlu ada informasi
pola konsumsi air yang realistis, cocok dan khas untuk Indonesia. Oleh
karena itu tesis ini akan membahas kebutuhan air bersih per kapita di
masyarakat secara nyata. Data yang digunakan didapat dari penelitian
langsung di lapangan (data primer).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penilitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berapa besar kebutuhan air bersih per orang per hari di Kota Bandar
Lampung?
2. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan air bersih di Kota
Bandar Lampung?
C. Batasan Penelitian
Pada penelitian ini, digunakan batasan-batasan masalah agar penelitian yang
dilakukan menjadi lebih spesifik dan tidak meluas dari topik yang akan
dibahas. Adapun batasan-batasan masalah dalam penilitian ini diuraikan
sebagai berikut :
3
1. Daerah penelitian pada tesis ini merupakan Kota Bandar Lampung.
2. Penilitian ini hanya menitikberatkan pada berapa besar kebutuhan air
bersih domestik (rumah tangga) per kapita di Kota Bandar Lampung.
3. Responden pada penelitian ini yaitu Penduduk Kota Bandar Lampung
yang mewakili 20 kecamatan yang ada di Kota Bandar Lampung.
D. Lokasi Penelitian
Lokasi pengambilan sampel kebutuhan air bersih rumah tangga di wilayah
Kota Bandar Lampung yang meliputi 20 kecamatan dan 126 kelurahan.,
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kebutuhan air bersih per orang per hari di Kota Bandar
Lampung.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air bersih di
Kota Bandar Lampung
3. Mengetahui Biaya Konsumsi Air Bersih di Kota Bandar Lampung.
4. Membandingkan hasil penelitian dengan kebutuhan air bersih di
Indonesia dan negara lainnya.
4
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat:
1. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar pengoperasian Instalasi
Pengolahan Air (IPA) di masa yang akan datang.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Pemerintah Kota Bandar
Lampung dalam mengambil kebijakan dalam memenuhi kebutuhan air
bersih di Kota Bandar Lampung.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Air Bersih
1. Pengertian Air Bersih
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Manusia tidak dapat melanjutkan kehidupanya tanpa penyediaan air
yang cukup dalam segi kuantitas dan kualitasnya. Air digunakan untuk
berbagai macam kebutuhan seperti domestik, industri dan untuk
lingkungan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air, air bersih adalah air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari
sumber yang bersih dan aman. Batasan-batasan sumber air yang bersih
dan aman tersebut antara lain :
a. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit.
b. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun.
c. Tidak berasa dan tidak berbau.
6
d. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan
rumah tangga
e. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2. Kebutuhan Air Bersih
Air merupakan kebutuhan pokok manusia dalam menunjang seluruh
aktivitas kehidupannya. Air yang diperlukan manusia harus cukup
untuk seluruh kebutuhan hidup khususnya kebutuhan untuk minum.
Dalam lingkungan rumah tangga peranan air mencakup tiga hal, yaitu
konsumsi untuk air minum yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
secara fisik, higienis, dan kenyamanan.
Seiring dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, maka
kebutuhan akan air bersih akan meningkat pula (Mildawati, 2014).
Kebutuhan air adalah jumlah air yang dipergunakan secara wajar untuk
keperluan pokok manusia dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
memerlukan air. Pemakaian air oleh masyarakat, tidak hanya terbatas
pada keperluan rumah tangga, namun juga untuk keperluan industri dan
keperluan perkotaan. Oleh karena itu, umumnya kebutuhan air bersih
dibagi atas dua kelompok, yaitu kebutuhan domestik dan kebutuhan
non domestik.
7
a. Kebutuhan Air Domestik
Kebutuhan air domestik yaitu kebutuhan air yang digunakan pada
tempat-tempat hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari-
hari seperti memasak, minum, mencuci, dan keperluan rumah
tangga lainnya. Kebutuhan domestik merupakan aspek penting
dalam menganalisis kebutuhan penyediaan air di masa
mendatang. Sedangkan Kebutuhan air non domestik berasal dari
semua kegiatan non rumah tangga. Kegiatan non rumah tangga ini
umumnya adalah kegiatan pada fasilitas-fasilitas umum dan sosial
yang terdapat di suatu wilayah. Fasilitas umum dan sosial yang
dimaksudkan adalah fasilitas pendidikan, peribadatan, kesehatan,
perekonomian dan kegaiatn industri.
Standar kebutuhan air bersih yang dikeluarkan oleh Badan dunia
UNESCO (United Nations of Educational, Scientific, and
Cultural Organization) yaitu sebesar 60 ltr/org/hari. Sedangkan
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum pada
tahun 1996 menetapkan kriteria perencanaan air bersih pada tiap-
tiap kategori seperti pada Tabel 1 dibawah ini:
8
Tabel 1. Pemakaian Air Domestik Berdasarkan KriteriaPerencanaan Ditjen Cipta Karya
Uraian Kategori Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk(Jiwa)
>1.000.000
500.000 –1.000.000
100.000–
500.000
20.000 –100.000
<20.000
Metro Besar Sedang Kecil DesaKonsumsi UnitSambunganRumah (SR)(ltr/org/hr)
>150 150-120 90-120 80-120 60-80
Konsumsi UnitHidran Umum(HU) (ltr/org/hr)
20-40 20-40 20-40 20-40 20-40
Konsumsi UnitNon Domestika. Niaga Kecil
(ltr/unit/hr)600-900
600-900 600
b. Niaga Besar(ltr/unit/hr)
1000-5000
1000-5000
1500
c. Industri Besar(ltr/dtk/Ha)
0,2-0,8 0,2-0,8 0,2-0,8
d. Pariwisata(ltr/dtk/Ha)
0,1-0,3 0,1-0,3 0,1-0,3
Kehilangan Air(%)
20-30 20-30 20-30 20-30 20
Faktor HariMaksimum
1,15 –1,25
1,15 –1,25
1,15 –1,25
1,15 –1,25
1,15 –1,25
Faktor JamPuncak
1,75-2,0
1,75-2,0 1,75-2,0 1,75-2,0 1,75-2,0
Jumlah Jiwa perSR
5 5 6 6 10
Jumlah Jiwa perHU
100 100 100 100-200 200
Sisa Tekan diPenyediaanDistribusi (meter)
10 10 10 10 10
Jam operasi 24 24 24 24 24Volume Reservoir(%) (Max DayDemand)
15-25 15-25 15-25 15-25 15-25
SR : HU 50:50s/d
80:20
50:50 s/d80:20
80:20 70:30 70:30
CakupanPelayanan
90 90 90 90 70
Sumber : Kriteria Perencanaan Dijen Cipta Karya, Dinas PU,1996
9
Menurut Leeden et al. (1990) rata-rata masyarakat umumnya
memakai air sebanyak 100 galon per orang per hari. Sebagai
konsumen domestik, masyarakat memakai air untuk keperluan
seperti : penggelontoran toilet, mandi, memasak, kebersihan dan
menyirami tanaman. Sedangkan menurut Fair et al. (1971)
aktivitas pemanfaatan air dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 2. Aktivitas Pemanfaatan Air
No. Jenis Kegiatan Persentase Air YangDigunakan (%)
1 Gelontor Toilet 412 Mandi dan Mencuci 373 Pemanfaatan di Dapur 64 Air Minum 55 Mencuci Pakaian 46 Kebersihan Rumah 37 Menyiram Tanaman 38 Mencuci Perabot Keluarga 1
Sumber : Fair et al. 1971
b. Kebutuhan Air Non Domestik
Kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air selain untuk
keperluan di dalam rumah, di luar rumah dan kran umum.
Kebutuhan air non domestik digunakan untuk beberapa jenis
kegiatan, yaitu institutional, komersial, industri, dan fasilitas
umum.
1) Kebutuhan institusional meliputi kegiatan perkantoran,
sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
2) Kebutuhan komersial terdiri dari perkantoran, hotel, restoran,
dan lain-lain
10
3) Kebuuhan industri biasanya digunakan untuk faktor produksi
Kebutuhan untuk fasilitas umum untuk kepentingan publik,
seperti tempat rekreasi, ibadah, pasar, terminal dan lain-lain.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Air Bersih
Menurut Kindler and Russel (1984), kebutuhan air untuk tempat tinggal
(kebutuhan domestik) meliputi semua kebutuhan air untuk keperluan
penghuni. Seperti kebutuhan air untuk mempersiapkan makanan, toilet,
mencuci pakaian, mandi (rumah ataupun apartemen), mencuci
kendaraan, dan untuk menyiram pekarangan. Tingkat kebutuhan air
bervariasi berdasarkan keadaan alam di area pemukiman, banyaknya
penghuni rumah, karakteristik penghuni serta ada atau tidaknya
penghitung pemakaian. Penggunaan air rata-rata untuk rumah tangga
dapat di lihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Penggunaan Air Rata–rata Untuk Rumah Tangga
No Jenis Kegiatan Kebutuhan Air(liter/orang/hari)
1 Dapur 452 Kamar Mandi 603 Toilet 704 Mencuci Pakaian 455 Lainnya (termasuk keperluan di
luar/rumah)75
Total Kebutuhan 295Sumber : Kindler and Russel (1984)
Kebutuhan air bersih berbeda antara satu kota dengan kota yang
lainnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan air
bersih menurut Linsey and Franzini (1985,1986) adalah: iklim, tingkat
11
ekonomi, masalah lingkungan hidup, Keberadaan Industri dan
Perdagangan, dan Ukuran Kota.
Simoen (1985), menyatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari
pemanfaatan air semakin bertambah seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk, tetapi tidak semata-mata meningkatnya pemanfaatan
air hanya karena pertambahan jumlah penduduk saja, melainkan juga
karena majunya kehidupan manusia.
Hal senada juga disimpulkan oleh Alimah dan Purboyo (2012), yang
menyatakan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat
konsumsi air bersih di suatu wilayah adalah perkembangan wilayah,
cakupan pelayanan, jumah penduduk, dan tarif. Hal ini terjadi karena
perkembangan wilayah yang berhubungan dengan perkembangan fisik
suatu wilayah dimana suatu wilayah dengan pertumbuhan penduduk
yang tinggi akan berpengaruh pada pembangunan di suatu wilayah
sehingga jumlah sarana dan prasarana pembentuk kota akan bertambah
seperti penambahan jaringan-jaringan infrastruktur baru dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat salah satunya air bersih.
Pemanfaatan air oleh suatu masyarakat bertambah besar dengan
kemajuan masyarakat tersebut, sehingga pemanfaatan air seringkali
dipakai sebagai salah satu tolok ukur tinggi rendahnya kemajuan suatu
masyarakat (Noerbambang & Morimura, 1996), dengan demikian
penggunaan air yang banyak selalu dikatagorikan sebagai keluarga yang
mampu. Menurut Schefter (1990) rumah tangga dengan golongan
12
penghasilan yang lebih tinggi cenderung menggunakan air lebih
banyak.
Pada Tahun 2003, Poediastoeti dalam penelitiannya mengenai
kebutuhan air domestik di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan bahwa Pemanfaatan
air per kapita di Kecamatan Kalasan telah menyamai seperti
pemanfaatan air di kota kecil yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum sebesar 130 liter/orang/hari.
Secara implisit kontribusi masing-masing jenis kegiatan tersebut
disajikan pada Tabel 4 berikut:
Tabel 4. Pemanfaatan Air Pada Setiap Jenis Kegiatan Pada KecamatanKalasan
Jenis Kegiatan PersentasiPemanfaatan Air
(%)Mandi 66,42Mencuci Pakaian 13,06Memasak/Minum 1,86Mencuci alat dapur 2,84Mencuci Lantai 0,76Wudhu 13,45Mencuci Kendaraan 0,83Menyiram Tanaman 0,32Pemanfaatan Air Lain-lain 0,46Total 100
Sumber : Poediastoeti, 2003
Poediastoeti (2003) juga menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan di
Kecamatan Kalasan berpengaruh terhadap pemanfaatan air domestik,
hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka
13
semakin besar air yang dimanfaatkannya, sehingga tingkat pendidikan
yang tinggi cenderung memanfaatkan air lebih boros.
Menurut A.C Worthington dan M.Hoffman (2006), penggunaan air
bersih di perkotaan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: harga air,
pendapatan, cuaca dan faktor musim, populasi, komposisi rumah
tangga. Beberapa faktor penentu pengaruh tingkat konsumsi atau
kebutuhan air yag digunakan oleh masyarakat terhadap peningkatan
pelayanan air bersih di suatu perkotaan.
B. Populasi dan Sampel
1. Pengertian Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini
sering juga disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda
hidup maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat
diukur atau diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti
jumlahnya disebut "Populasi Infinit" atau tak terbatas, dan populasi
yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi
nomor identifikasi), misalnya murid sekolah, jumlah karyawan, jumlah
penduduk dan lainnya disebut "Populasi Finit".
Suatu kelompok objek yang berkembang terus (melakukan proses
sebagai akibat kehidupan atau suatu proses kejadian) adalah Populasi
Infinitif. Misalnya penduduk suatu negara adalah populasi yang infinit
karena setiap waktu terus berubah jumlahnya. Apabilah penduduk
14
tersebut dibatasi dalam waktu dan tempat, maka populasi yang infinit
bisa berubah menjadi populasi yang finit.
2. Pengertian Sampel dan Teknik Sampling
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sedangkan sampling adalah suatu proses memilih
sebagian dari unsur populasi yang jumlahnya mencukupi secara statistik
sehingga dengan mempelajari serta memahami karakteristik-
karakteristiknya (ciri-cirinya) akan diketahui informasi tentang keadaan
populasi. Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
a. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
b. Lebih cepat dan lebih mudah.
c. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam
d. Dapat ditangani lebih teliti
Teknik Sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya
sampel dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel
yang terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya
(representatif) baik dari aspek jumlah maupun dari aspek karakteristik
yang dimiliki populasi. Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu Probability Sampling (Random Sample) dan Non Probability
Sampling (Non Random Sample).
1) Probability Sampling
Pada pengambilan sampel secara random, setiap unit populasi,
mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.
15
Faktor pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil,
yang semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan.
Bila tidak, akan terjadi bias.
Probability Sampling, meliputi:
a) Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling)
Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi
kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk
menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah
sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random. Ada 2
cara yang dikenal yaitu:
i. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara
mengundi "Cointoss".
ii. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label
"Random Numbers" yang prosedurnya adalah sebagai
berikut:
1) Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300).
2) tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 s/d 300 =
3 digit/kolom).
3) tentukan besar sampel yang akan diambil. (Misalnya
75 atau 25%)
4) tentukan skema penggunaan label random numbers.
(misalnya dimulai dari 3 kolom pertama dan baris
pertama) dengan menggunakan tabel random
numbers, tentukan unit mana yang terpilih, sebesar
16
sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan
angka-angka dalam 3 kolom pertama, dari atas ke
bawah, setiap nomor ≤ 300, merupakan nomor
sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), bila ada
nomor ≥ 300, tidak diambil sebagai sampel (N =
300). Jika pada lembar pertama jumlah sampel
belum mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya,
dan seterusnya. Jika ada nomor yang serupa
dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang
hanya mempunyai 1 nomor identifikasi.
b) Sampel Random Sistematik (Systematic Random Sampling)
Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke .K" dari titik awal
yang dipilih secara random, dimana:
= NnKeterangan:
N = Jumlah anggota populasi
n = Jumlah anggota sampel
Cara ini dipergunakan apabila ada sedikit Stratifikasi Pada
populasi. Keuntungan cara ini adalah perencanan dan
penggunaanya mudah dan Sampel tersebar di daerah populasi,
sedangkan kekurangan dari cara ini lah dibutuhkannya daftar
populasi.
17
c) Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling)
Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian
pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara
simple random sampling, maupun secara systematic random
sampling.
d) Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)
Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana
sampling unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap
item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil
sebagai sampel. Cara ini dipakai bila populasi dapat dibagi
dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang
dipelajari ada dalam setiap kelompok.
e) Area Sampling atau Sampel Wilayah
Teknik ini dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi
bahwa populasi penelitiannya tersebar di berbagai wilayah.
Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil
mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan
sampel yang representatif. Keuntungan pengambilan sampel
dengan probability sampling adalah sebagai berikut:
i. Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.
ii. Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik
sampel, dapat diperkirakan.
18
iii. Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara
statistik.
2) Non Probability Sample
Non Probability Sample (Selected Sample) merupakan Pemilihan
sampel dengan tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability.
Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan
hanya merupakan gambaran kasar tentana suatu keadaan. Cara-cara
yang dikenal adalah sebagai berikut :
a. Sampel Dengan Maksud (Purposive Samping)
Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan
penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang
dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil.
b. Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling)
Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan
lebih dahulu. Jumlah sampel yang dikehendaki tidak
berdasarkan pertimbangan yang dapat dipertanggung
jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang
diperoleh bersifat kasar dan sementara saja.
c. Sampel Berjatah (Quota Sampling)
Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti
saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan
lebih dahulu. Misalnya Sampel yang akan di ambil berjumlah
100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang
berumur 15-40 tahun. Cara ini dipergunakan kalau peneliti
19
mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana penelitian
akan dilakukan.
3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ukuran Sampel
Dalam hal menentukan ukuran / jumlah sampel akan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yang terdiri dari (Masri Singarimbun,
1987:150 ) :
a) Derajat keseragaman dari populasi
Makin seragam populasi, makin kecil sampel yang dapat diambil.
Apabila populasi itu seragam sempurna (completely
homogenous), maka satu satuan elementer saja dari seluruh
populasi itu sudah cukup refresentatif untuk diteliti. Sebaliknya
apabila populasi itu secara sempurna tidak seragam (completely
heterogenous), maka hanya pencacahan lengkaplah yang dapat
memberikan gambaran yang refresentatif.
b) Presisi yang dikehendaki dalam penelitian
Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki, makin besar
ukuran sampel yang harus diambil, dan sebaliknya semakin
rendah tingkat presisi yang dikehendaki maka semakin kecil
ukuran sampel yang diperlukan. Jadi sampel yang besar
cenderung memberikan pendugaan yang lebih mendekati nilai
sesungguhnya (true value). Dengan cara lain dapat dikatakan
bahwa ukuran sampel mempunyai hubungan yang negatif
terhadap tingkat kesalahan. Semakin besar ukuran sampel maka
20
semakin kecil tingkat kesalahan yang terjadi. Hubungan ini dapat
ditunjukan dengan kurva sebagai berikut :
Gambar 1. Grafik Hubungan antara Ukuran Sampel dan TingkatKesalahan
c) Rencana analisa
Ada kalanya besarnya sampel sudah mencukupi sesuai dengan
presisi yang dikehendaki, tetapi kalau dikaitkan dengan
kebutuhan analisa maka jumlah sampel tersebut menjadi kurang
mencukupi.
d) Tenaga, biaya dan waktu
Apabila diinginkan presisi yang tinggi maka jumlah sampel harus
besar. Tetapi apabila dana, tenaga dan waktu terbatas maka
tidaklah mungkin untuk mengambil sampel yang besar, dan ini
berarti presisinya akan menurun. Walaupun besarnya sampel
didasarkan atas keempat pertimbangan di atas namun seorang
peneliti harus dapat memperkirakan besarnya sampel yang
21
diambil sehingga presisinya dianggap cukup untuk menjamin
tingkat kebenaran hasil penelitian. Jadi peneliti sendirilah yang
menentukan tingkat presisi yang dikehendaki, dan selanjutnya
berdasarkan presisi tersebut dapat menentukan besarnya sampel
(Masri Singarimbun, 1987 : 152)
4. Menentukan Ukuran Sampel
Macam-macam cara untuk menentukan ukuran sampel dari suatu
populasi. Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang berbeda,
diantaranya:
1) Roscoe (1975), memberikan beberapa panduan untuk
menentukan ukuran sampel, yaitu:
a) Ukuran Sampel Lebih Dari 30 dan Kurang dari 500 adalah
tepat untuk kebanyakan penelitian
b) Jika Sampel dipecah ke dalam sub-sampel (pria/wanita,
junior/senior, dsb), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap
kategori adalah tepat
c) Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi
berganda), ukuran sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari
jumlah variabel dalam penelitian.
d) Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol
eksperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah
mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai
dengan 20 buah.
22
2) Slovin (1960), menentukan ukuran sampel suatu populasi yang
diasumsikan terdistribusi normal dengan persamaan sebagai
berikut:= ............................................................................ (1)
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = batas toleransi kesalahan (error tolerance)
3) Krejcie dan Morgan (1970), membuat tabel yang bisa digunakan
dalam penentuan jumlah sampel dengan didasarkan atas
kesalahan 5%, atau dengan tingkat kepercayaan 95% terhadap
populasi. Ditabelkan sebagai berikut:
23
Tabel 5. Krecjie untuk menentukan Ukuran Sampel Minimum pada TarafSignifikansi α = 0,01 (1%); 0,05 (5%); dan 0,10 (10%)
N Taraf Signifikansi N Taraf Signifikansi N Taraf Signifikansi1% 5% 10% 1% 5% 10% 1% 5% 10%
10 10 10 10 320 216 167 147 3.000 543 312 24815 15 14 14 340 225 172 151 3.500 558 317 25120 19 19 19 360 234 177 155 4.000 569 320 25425 24 23 23 380 242 182 158 4.500 578 323 22530 29 28 27 400 250 186 162 5.000 586 326 25735 33 32 31 420 257 191 165 6.000 598 329 25940 38 36 35 440 265 195 168 7.000 606 332 26145 42 40 39 460 272 198 171 8.000 613 334 26350 47 44 42 480 279 202 173 9.000 618 335 26355 51 48 46 500 285 205 176 10.000 622 336 26360 55 51 49 550 301 213 182 15.000 635 340 26665 59 55 53 600 315 221 187 20.000 642 342 26770 63 58 56 650 329 227 191 30.000 649 344 26875 67 62 59 700 341 233 195 40.000 653 345 26980 71 65 62 750 352 238 199 50.000 655 346 26985 75 68 65 800 363 243 202 75.000 658 346 27090 79 72 68 850 373 247 205 100.000 659 347 27095 83 75 71 900 382 251 208 150.000 661 347 270100 87 78 73 950 391 255 211 200.000 661 347 270
C. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
1. Perhitungan Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometrik
Perhitungan perkembangan populasi berdasarkan pada angka kenaikan
penduduk rata-rata pertahun. Persentase pertumbuhan penduduk rata-
rata pertahun dapat dihitung dari data sensus tahun sebelumnya. Metode
ini sering digunakan untuk memperkirakan pertumbuhan atau proyeksi
penduduk karena laju pertumbuhan ini bersifat berskala atau bertahap
dalams elang waktu tertentu. Metode ini juga digunkan oleh Badan
Pusat Statistik dalam memproyeksikan jumlah penduduk. Persamaan
yang digunakan untuk Metode Geometrik ini adalah :
24
= (1 + ) dan = ( ) / − 1 ....................................... (2)
Keterangan:
Pn = jumlah Penduduk pada tahun ke n;
Pt = jumlah Penduduk pada tahun terakhir;
Po = jumlah Penduduk pada tahun dasar;
t = jumlah tahun yang diketahui;
r = laju Pertumbuhan Penduduk;
n = jumlah interval.
2. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Perhitungan kebutuhan air didasarkan pada kebutuhan air rata-rata.
Kebutuhan air rata-rata dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu
kebutuhan air rata-rata harian dan kebutuhan harian maksimum.
Kebutuhan air total dihitung berdasarkan jumlah pemakai air yang telah
diproyeksikan 5 – 10 tahun mendatang dan kebutuhan rata – rata setiap
pemakai setelah ditambah 20% sebagai faktor kehilangan air
(kebocoran). Kebutuhan total ini dipakai untuk mengecek apakah
sumber air yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan air baku yang
direncanakan.
Kebutuhan air rata-rata harian (Qrh) adalah banyaknya air yang
dibutuhkan selama satu hari :
ℎ = ∗ ....................................................................................... (3)
25
Keterangan :
P = Jumlah Penduduk (jiwa)
q = Kebutuhan air penduduk (liter/detik)
Qrh = Kebutuhan air harian rata-rata
Kebutuhan air harian maksimum (Qrhm) adalah banyaknya air
maksimum yang dibutuhkan pada satu hari :
ℎ = ℎ ∗ ℎ ......................................................................... (4)
Keterangan :
Fhm = Faktor kebutuhan harian maksimum (1,05 – 1,15)
Qrh = Kebutuhan air harian rata-rata
Qrhm = Kebutuhan air harian maksimum
III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi pengambilan sampel kebutuhan air bersih rumah tangga di wilayah
Kota Bandar Lampung yang meliputi 20 kecamatan dan 126 Kelurahan.
Secara administratif, batas wilayah Bandar Lampung adalah sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Selatan.
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Lampung.
3. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Gedung Tataan dan
Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.
4. Sebelah timur berbatasan Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten
Lampung Selatan.
28
Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 197,22 Km2 yang terdiri dari
20 kecamatan dan 126 kelurahan, dengan luas wilayah masing-masing
kecamatan sebagai berikut:
Tabel 6. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kota Bandar LampungMenurut Kecamatan Tahun 2015
No Kecamatan Luas Wilayah(Km2)
JumlahPenduduk
1 Teluk Betung Barat 11,02 29.7992 Teluk Betung Timur 14,83 41.6453 Teluk Betung Selatan 3,79 39.3534 Bumi Waras 3,75 56.7425 Panjang 15,75 74.5066 Tanjung Karang Timur 2,03 37.1087 Kedamaian 8,21 52.5928 Teluk Betung Utara 4,33 50.5939 Tanjung Karang Pusat 4,05 51.12610 Enggal 3,49 28.08411 Tanjung Karang Barat 14,99 54.71012 Kemiling 24,24 65.63713 Langkapura 6,12 33.94414 Kedaton 4,79 49.05515 Rajabasa 13,53 48.02716 Tanjung Senang 10,63 45.77517 Labuhan Ratu 7,97 44.84318 Sukarame 14,75 56.92119 Sukabumi 23,60 57.33420 Way Halim 5,35 61.493
Jumlah Total 197,22 979.287Sumber : Kota Bandar Lampung Dalam Angka, 2016
29
B. Kebutuhan Sampel
Populasi dari Survey Penelitan ini adalah seluruh penduduk yang tinggal di
20 (dua puluh) kecamatan di Kota Bandar Lampung. Sedangkan sampel
adalah responden yang tinggal di kecamatan terpilih di Kota Bandar
Lampung. Responden adalah kepala keluarga atau pasangannya atau
anggota keluarga dewasa yang mengetahui dengan baik kondisi rumah
tangga responden terpilih. Adapun Kebutuhan Sampel dihitung berdasarkan
Panduan Roscoe (1975), yang menyatakan bahwa ukuran sampel lebih dari
30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Adapun
kebutuhan sampel diperlihatkan dalam Tabel 5 berikut:
Tabel 7. Kebutuhan Sampel
Kecamatan JumlahKelurahan
JumlahSampel
Teluk Betung Barat 5 5Teluk Betung Timur 6 6Teluk Betung Selatan 6 6Bumi Waras 5 5Panjang 8 8Tanjung Karang Timur 5 5Kedamaian 7 7Teluk Betung Utara 6 6Tanjung Karang Pusat 7 7Enggal 6 6Tanjung Karang Barat 7 7Kemiling 9 9Langkapura 5 5Kedaton 7 7Rajabasa 7 7Tanjung Senang 5 5Labuhan Ratu 6 6Sukarame 6 6Sukabumi 7 7Way Halim 6 6
Jumlah 126 126
30
Berdasarkan Tabel 5 diatas, didapat jumlah sampel untuk melakukan
penelitian ini sebanyak 126 sampel.
C. Diagram Alir Penelitian
Secara garis besar metode penelitian yang akan dilaksanakan seperti diagram
alir dibawah ini :
31
Diagram alir metodologi penelitian diatas merupakan gambaran dari langkah -
langkah penelitian yang menjadi dasar dalam mencari kebutuhan air bersih per kapita
pada Kota Bandar Lampung. Adapun uraian diagram alir penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Selesai
Rancangan Kuesioner
Pembahasan
Pengumpulan Data :1. Data Primer2. Data Sekunder
Analisis Data
Kesimpulan dan Saran
32
1) Identifikasi Masalah
Mencermati belum adanya informasi pola konsumsi air yang realistis, cocok
dan khas untuk Indonesia, penulis mencoba untuk meneliti kebutuhan air
bersih per kapita di masyarakat secara nyata. Lokasi penelitian adalah di
Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Adapun hasil dari penelitian ini
nantinya diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung
dalam mengambil kebijakan dalam memenuhi kebutuhan air bersih di Kota
Bandar Lampung.
2) Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan berdasar pada buku - buku ataupun referensi lainnya
yang terkait dengan pokok bahasan kebutuhan air bersih untuk memperkuat
materi pembahasan maupun sebagai dasar dalam penelitian ini.
3) Rancangan Kuesioner
Metode Penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner.
Perancangan kuesioner selain berdasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor : 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum, perancangan kuesioner juga didasarkan pada
kebutuhan data yang dibutuhkan oleh peneliti.
Jumlah Sampel diambil sebanyak 126 kepala keluarga (KK) yang tersebar di
126 kelurahan yang tercakup di Kota Bandar Lampung, sehingga diharapkan
dapat mewakili keseluruhan jumlah keluarga yang ada di wilayah Kota
Bandar Lampung. Pendataan jumlah anggota keluarga, jumlah kebutuhan air,
dan biaya konsumsi air dilakukan dengan mewawancarai langsung setiap
keluarga sesuai pertanyaan dalam kuisioner yang telah dibuat. Pokok
33
pertanyaan-pertanyaan tersebut terkait dengan identifikasi lokasi, identitas
responden, karakteristik rumah tangga (status sosial ekonomi), karakteristik
sumber air minum, kondisi prasarana, penyakit dan lingkungan, serta biaya
kebutuhan air bersih setiap satu bulannya.
4) Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari kuesioner yang
dibagikan kepada responden yakni penduduk Kota Bandar Lampung. Data
primer yang dikumpulkan antara lain dengan identifikasi lokasi, identitas
responden, karakteristik rumah tangga (status sosial ekonomi), karakteristik
sumber air minum, kondisi prasarana, penyakit dan lingkungan, serta biaya
kebutuhan air bersih setiap satu bulannya. Sedangkan data sekunder diperoleh
dari data Kota Bandar Lampung Dalam Angka tahun 2016 dan data lain yang
relevan terhadap penelitian ini.
5) Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui
pendekatan analisis deskriptif. Statistika deskriptif sering disebut sebagai
statistika deduktif yang membahas tentang bagaimana merangkum
sekumpulan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan cepat memberikan
informasi, yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
6) Pembahasan
Pada bagian ini membahas mengenai hasil analisis peneliti dari data-data
yang telah diperoleh yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
34
7) Kesimpulan dan Saran
Menuliskan kesimpulan dari pengamatan dan analisa yang telah dilakukan
termasuk juga memberikan saran-saran yang diperlukan.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun beberapa simpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Jumlah Kebutuhan Air Bersih Per Kapita Kota Bandar Lampung yang
merupakan penjumlahan dari semua jenis kebutuhan air bersih seperti
kebutuhan minum/memasak, kebutuhan mandi, cuci, lainnya serta
kebutuhan untuk mencuci kendaraan adalah 130,44 ltr/org/hari.
2. Faktor - faktor yang mempengaruhi kebutuhan air bersih pada Kota
Bandar Lampung, meliputi: karakteristik gender responden, jumlah
anggota keluarga, status pendidikan, jenis pekerjaan, jumlah
kepemilikan kendaraan, dan kemudahan mendapatkan air.
3. Biaya kebutuhan air bersih yang dikeluarkan masyarakat Kota Bandar
Lampung setiap bulannya berkisar antara Rp. 127.267,00 sampai
dengan Rp. 187.449, 00.
4. Hasil yang didapat pada penelitian ini jauh berbeda dengan hasil pada
penelitian Kindler and Russel (1984) yang menyatakan bahwa
penggunaan air rata-rata untuk rumah tangga adalah sebesar 295
liter/orang/hari. Namun hasil yang didapat pada penelitian ini
mendekati Kriteria Perencanaan yang ditetapkan oleh Direktorat
76
Jenderal Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Tahun 1996, yang
menyatakan bahwa Kota Besar, yakni kota dengan jumlah penduduk
500.000 jiwa – 1.000.000 jiwa, memiliki kebutuhan air domestik 120
liter/orang/hari – 150 liter/orang/hari.
B. Saran
Agar penelitian mengenai Kebutuhan Air Bersih Nyata Per Kapita Kota
Bandar Lampung dapat berkesinambungan, maka pada peneltian
selanjutnya sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Memisahkan pertanyaan pada kuesioner mengenai jumlah kebutuhan
air bersih pada saat Mandi, Mencuci Peralatan Dapur, Mencuci
Pakaian, Penggelontoran Toilet, Wudhu, dan kebutuhan lainnya,
seperti pada Tabel 4, mengenai Pemanfaatan Air Pada Setiap Jenis
Kegiatan Pada Kecamatan Kalasan, oleh Poediastuti pada tahun 2003.
Hal ini dimaksudkan agar didapat jumlah kebutuhan nyata air bersih
yang diperlukan pada tiap-tiap keluarga di Kota Bandar Lampung.
2. Disarankan agar melakukan survey pengumpulan data primer berupa
pembagian kuesioner kepada para responden pada pagi sampai dengan
sore hari, agar didapat responden berupa Ibu Rumah Tangga yang
memang mengetahui jumlah kebutuhan air bersih yang dikeluarkan
untuk memenuhi kebutuhan setiap rumah tangga.
3. Jumlah Sampel yang diambil tidak perlu untuk mewakili kepala
keluarga (KK), namun sampel yang mewakili perorangan, sehingga
pada analisis data akan didapat hasil kebuthan air bersih dengan
satuan liter/orang/hari.
77
4. Pelu adanya penelitian yang meneliti pengaruh faktor sosial terhadap
penggunaan air bersih. Faktor sosial yang dimaksudkan disini adalah,
sikap dan perilaku masyarakat serta pengetahuan mengenai sumber air
tanah yang semakin berkurang dewasa ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alimah, K. dan Purboyo, H., 2012. Kajian Tingkat Konsumsi Air Bersih PDAM diProvinsi Jawa Barat. Bandung.
Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2006. Permendagri No. 23 tahun2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif AirMinum pada Perusahaan Daerah Air Minum.
Direktorat Jendral Cipta Karya.1994. Petunjuk Teknis Air Bersih. DepartemenPekerjaan Umum. Jakarta.
Fair, G.M., Geyer, J.C., and Okun, D.A. 1971. Elements of Water Supply andWastewater Disposal. Second Edition, John Wiley & Sons, Inc. and ToppanCompany, Ltd., New York.
Kementerian Kesehatan, Ketentuan Umum Permenkes Nomor416/MENKES/PER/IX/1990.
Kindler J. and Russel, C. S. 1984. Modeling Water Demands. Academic Press Inc.London, Hal. 153.
Leeden, V.D.F., Troise, F.L., dan Todd, D.K. 1990. The Water Encyclopedia.Second Edition, Lewis Publishers, Inc., USA.
Linsey R. K and Franzini J. B, 1985, Teknik Sumber Daya Air Jilid 1, Erlangga.Jakarta.
Linsey R. K and Franzini J. B, 1986, Teknik Sumber Daya Air Jilid 2, Erlangga.Jakarta.
Masri Singarimbun, Sofian Effendi (1987), Metode Penelitian Survai, LP3ES.Jakarta.
Mildawati, R. 2014. Tinjauan Kebutuhan Air Bersih dan Pendistribusian PadaKelurahan Kampung Baru Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru.Jurnal Saintis : Vol 14 Nomor 1, April 92-104.
Nurayni. 2014. Studi Kebutuhan Air Domestik Untuk Daerah Pantai (Studi Kasus: Kota Bandar Lampung). Jurnal Rekayasa Vol 18, No. 3 Desember2014.
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta. Jakarta
Noerbambang dan Morimura, 1996. Perancangan dan Pemeliharaan SistemPlambing, PT Pradnya Paramita. Jakarta
Poediastoeti, H. 2003. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi MasyarakatTerhadap Pola Pemakaian Air Domestik.http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/jlsa/article/download/232/208.diakses pada tanggal 26 Juni 2017, pukul 22:30.
Roscoe. 1975. Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat. Jakarta
Simoen, S. 1985. Peranan Studi Air tanah dalam Pengembangan Wilayah.Fakultas Geografi UGM.
Schefter, J.E., 1990. Domestic Water Use in The United States, 1960-1985, in :National Water Summary 1987 – Hydrologyc Events and Water Supplyand Use. U.S. Geological Survey Water Supply Paper, 2350 : 71-80.
Worthington, C. Andrew and Mark Hoffman (2006). A State of the Art Review ofResidential Water Demand Modelling. Working Paper University ofWollongong Australia. Australia