Strategi Pelaksanaan Pk
-
Upload
dewi-pradnyani -
Category
Documents
-
view
138 -
download
3
description
Transcript of Strategi Pelaksanaan Pk
STRATEGI PELAKSANAAN
PADA PASIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
OLEH:
II.2 REGULER
PUTU AYU LESTARI (P07120011047)
I.G.A.A.MD.PRAMITHA P.S (P07120011070)
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2013
STRATEGI PELAKSANAAN
PADA PASIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Hari / Tanggal : Senin, 15 April 2013
Waktu : 09.00 WITA
Pertemuan : I / TUK 1
PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi Klien
-b. Diagnosa Keperawatan
-c. Tujuan Khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
d. Tindakan Keperawatan
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapiutik
1.2 Sapa klien dengan ramah tamah baik verbal maupun nonverbal
1.3 Perkenalkan diri dengan sopan
1.4 Tanyakan nama lengkap klien dan nama kesukaan klien
1.5 Jelaskan tujuan pertemuan
1.6 Jujur dan menepati janji
1.7 Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
1.8 Ciptakan lingkungan yang tenang dan bersahabat
1.9 Beri perhatian dan penghargaan, temani klien walaupun tidak menjawab
1.10 Dengarkan klien, beri kesempatan bicara jangan terburu-buru, tunjukkan
perawat mengikuti pembicaraan klien
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
“ Selamat pagi, Bu. Perkenalkan nama saya Ayu Lestari, bisa dipanggil Ayu. Saya
mahasiswa Poltekkes yang bertugas di ruangan ini. Nama Ibu siapa? Ibu senang di
panggil siapa? Saya hari ini bertugas untuk membantu merawat Ibu dari pukul 07.30
– 14.00 Wita “
2. Evaluasi / Validasi
“ Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Apakah semalam tidur Ibu nyenyak ? ”
3. Kontrak
Topik : “Bagaimana jika sekarang ibu bercerita tentang keadaan ibu saat ini, agar
saya bisa membantu ibu mengatasi masalah ibu”
Waktu : “Ibu mau bercakap-cakap berapa lama? Bagaimana jika 15 menit?”
Tempat : “ Baiknya kita mengobrol dimana Bu? Bagaimana kalau diruangan ini saja
Bu? ”
B. Fase kerja
“Sekarang kita ngbrol-ngbrol yaa, Bu. Ibu tidak usah malu dengan saya ungkapkan saja
apa yang ibu rasakan.”
“Saya akan mendengarkan dengan baik dan berusaha membantu ibu.”
“Tadi ibu sudah menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan ibu. Umur ibu
sekarang berapa? Ibu asalnya dari mana?”
“Ibu sudah berapa lama disini?”
“Menurut ibu mengapa ibu dibawa kesini? Bagaimana perasaan ibu ketika di bawa
kesini?”
“Selama disini bagaimana perasaan Ibu? Apa saja yang biasa ibu lakukan ketika berada
disini?”
“Bagaimana perasaan Ibu ketika melakukan kegiatan tersebut?”
“Apa ibu kenal dengan teman-teman disini?”
C. Fase terminasi
a. Mengakhiri kontrak
“Sesuai janji kita tadi kita sudah ngbrol 15 menit. Untuk saat ini kita akhiri dulu
ya Bu. Terimakasih kerena Ibu sudah menceritakan keadaan Ibu dengan baik.”
b. Evaluasi
Subjektif : “Bagaimana perasaan ibu setelah ngbrol-ngbrol tadi ?”
Objektif : Tersenyum menatap perawat
c. RTL (Rencana Tindak Lanjut)
“Kalau nanti Ibu ingin menceritakan sesuatu dan ada pertanyaan, Ibu bisa
sampaikan pada saya saat pertemuan berikutnya.”
c. Kontrak waktu yang akan datang
Topik : “Bagaimana kalau nanti kita membicarakan tentang penyebab
Ibu marah dan cara mengontrol rasa marah tersebut secara fisik. ”
Waktu : “Baiknya kita bertemu lagi jam berapa bu?Bagaimana kalau jam 09.00
bu ?”
Tempat : “Baiknya kita mengobrol dimana Bu? Bagaimana kalau diruangan ini
saja Bu?”
STRATEGI PELAKSANAAN
PADA PASIEN DENGN PERILAKU KEKERASAN
Hari / Tanggal : Selasa, 16 April 2013
Waktu : Pukul 09.00 WITA
Pertemuan ke : II / TUK 2
PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi klien
Klien tampak tegang saat bercerita, pandangan tajam dan tangan mengepal.
b. Diagnosa Keperawatan
Perilaku kekerasan
c. Tujuan Khusus
Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
yang dilakukannya.
Mengidentifikasi tanda – tanda perilaku
kekerasan.
Mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang
pernah dilakukan.
d. Tindakan Keperawatan
TUK 2 : Klien dapat Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang
dilakukannya
2.1 BHSP; Salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan, lingkungan
yang terapeutik, kontrak yang jelas
2.2 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
2.3 Motivasi klien untuk mempertahankan kontak mata selama wawancara
2.4 Beri klien pujian jika klien mau mencoba melakukannya
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, Bu. Perkenalkan nama saya Ayu Lestari, bisa dipanggil Ayu. Saya
mahasiswa Poltekkes yang bertugas di ruangan ini. Nama Ibu siapa? Ibu senang di
panggil siapa? Saya hari ini bertugas dari pukul 07.30 – 14.00 Wita untuk membantu
merawat Ibu”
2. Evaluasi :
“ Bagaimana Bu, perasaannya saat ini ?”
“ Apakah ada yang ibu mau ceritakan lagi kepada saya ?”
3. Kontrak
”Sekarang kita ngobrol – ngobrol lagi ya Bu selama 15 menit di sini tentang keluarga
ibu di rumah.”
B. Fase Kerja
”Sekarang ibu saya ajak ngobrol – ngobrol lagi ya ! ibu tidak usah malu kalau
ngobrol, ibu ungkapkan saja apa yang ibu rasakan saat ini.”
”Ada kejadian apa di rumah ibu waktu itu sehingga ibu dibawa kesini ?”
”Nah, sekarang saya ingin tahu, biasanya apa yang membuat ibu marah ? Hal – hal
apa yang membuat ibu marah ?”
”Kalau ibu sedang mempunyai perasaan yang tidak enak biasanya marah pada siapa ?
ibu bisa ceritakan pada saya sekarang !”
C. Fase Terminasi
1. Evaluasi
Subyektif :”Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap – cakap ?”
Objektif : Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan sesekali melihat perawat.
2. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“ Nah.. ini sudah 15 menit, jadi kita cukupkan saja dulu pembicaraan kita. Sekarang
Ibu istirahat dulu. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan kepada saya,
Ibu bisa sampaikan saat kita bertemu lagi.”
3. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bagaimana kalau besok kita membicarakan tentang cara yang bisa ibu
lakukan untuk mengontrol rasa marah ibu yaa.”
Waktu : “Baiknya kita bertemu lagi jam berapa bu?Bagaimana kalau besok jam
09.00 pagi bu ?”
Tempat : “Baiknya kita mengobrol dimana Bu? Bagaimana kalau diruangan ini
saja Bu?”
STRATEGI PELAKSANAAN
PADA PASIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Hari / Tanggal : Rabu, 17 April 2013
Waktu : 09.00 WITA
Pertemuan : II / TUK 3
PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi Klien
Klien tampak tenang dalam bercerita, dan tangan tidak lagi mengepal.
b. Diagnosa Keperawatan
Perilaku Kekerasan
c. Tujuan Khusus
Klien dapat mengontrol rasa marahnya secara fisik
d. Tindakan Keperawatan
TUK 3 : Klien dapat mengontrol rasa marahnya secara fisik
3.1 Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapiutik
3.2 Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya
3.3 Diskusikan cara mengontrol perilaku bersama klien
3.4 Mempraktikkan cara mengontrol marah secara fisik
3.5 Anjurkan klien untuk memasukkannya ke dalam jadwal kegiatan harian
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
” Selamat pagi, Bu. Bagaimana kabar ibu hari ini ? Masih ingat dengan saya ? Bagus,
ibu masih ingat. Ibu sudah selesai makan kan ?
2. Evaluasi / Validasi
“ Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Apakah semalam tidur Ibu nyenyak ? ”
3. Kontrak
Topik : “Baiklah Bu, sesuai janji kita kemarin sekarang kita akan membahas
penyebab ibu marah dan cara mengontrol marah ibu secara fisik”
Waktu : “Ibu mau bercakap-cakap berapa lama? Bagaimana jika 15 menit?”
Tempat : “ Baiknya kita mengobrol dimana Bu? Bagaimana kalau diruangan ini saja
Bu? ”
B. Fase kerja
“Sekarang kita ngbrol-ngbrol yaa, Bu. Ibu tidak usah malu dengan saya ungkapkan saja
apa yang ibu rasakan.”
“Kalau saya boleh tau, saat Ibu marah biasanya apa yang Ibu lakukan?”
“Apakah dengan cara itu marah/kesal ibu dapat hilang atau terselesaikan?”
“Nahhh. .baiklah Ibu sekarang saya akan mengajarkan Ibu cara mengontrol rasa marah
Ibu tersebut secara fisik dengan teknik latihan tarik nafas dalam. Ibu bisa melakukan
latihan ini dengan berdiri atau duduk rileks, caranya dengan menarik nafas dalam melalui
hidung kemudian tahan sebentar, lalu Ibu hembuskan melalui mulut yaa Bu. Apa
sebelumnya Ibu pernah melakukan latihan nafas dalam seperti ini?”
“Sekarang Ibu coba lakukan yaa bagaimana latihan nafas dalam. Pertama tarik nafas
dalam melalui hidung, kemudian hembuskan melali mulut, yaa Ibu seperti itu benar
sekali. Latihan ini dilakukan sebanyak lima kali yaa Bu setiap kali ibu latihan. Ayo
sekarang lakukan kembali Bu, tarik nafas dalam melalui hidung, Ibu bisa merasakan
betapa sejuknya udara bersih yang masuk ke paru-paru Ibu, kemudian hembuskan
perlahan-lahan melalui mulut yaa Bu, yaa Ibu bagus sekali”
“Nah. .tadi Ibu telah melakukan teknik latihan nafas dalam, bagaimana kalau latihan ini
kita masukkan ke jadwal kegiatan sehari-hari Ibu, agar ibu terbiasa melakukannya
terutama saat rasa marah itu muncul. Kapan waktu yang Ibu inginkan untuk melakukan
latihan ini? Bagaimana kalau setiap jam 11 pagi?”
D. Fase terminasi
a. Mengakhiri kontrak
“Sesuai janji kita tadi kita sudah ngbrol 15 menit. Untuk saat ini kita akhiri dulu
ya Bu. Tadi Ibu bagus sekali telah melakukan latihan nafas dalam dengan baik”
b. Evaluasi
Subjektif : “Bagaimana perasaan Ibu setelah Ibu sudah melakukan latihan nafas
dalam tadi ?”
Objektif : Klien tampak kooperatif dan antusias
c. RTL (Rencana Tindak Lanjut)
“Besok kita akan bertemu kembali yaa Bu, untu mengajarkan Ibu teknik
relaksasi lain yang dapat membantu mengontrol rasa marah Ibu, tetapi
sebelumnya Ibu harus bisa mengatasinya dengan latihan nafas dalam yang telah
saya ajarkan tadi yaa Bu”
d. Kontrak waktu yang akan datang
Topik : “Baiklah Bu sekarang kita terakhir bertemu karena saya besok saya sudah
selesai praktik disini ?”
Waktu : -
Tempat : -