Step 3 Electrical Diagnosis in Keyless Entry System (bhs indo)
Transcript of Step 3 Electrical Diagnosis in Keyless Entry System (bhs indo)
Diagnosa pada Keyless Entry System
Diagnosa pada Keyless Entry System
Translate by Training Material & Development
1 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
KATA PENGENTAR
Sektor otomotif sekarang ini menjadi sangat tergantung pada teknologi elektrikal dan elektronik untuk
menangani sistem pengaturan mesin, pemindah daya, ruang penumpang, peralatan keamanan, dan lainnya.
Oleh karena itulah, sangat penting bagi seorang teknisi untuk mempunyai pengatahuan yang cukup
mengenai fungsi sitem elektrikal, baik secara teori maupun praktek.
Hyundai motor company sangat memahami tantangan dan kendala teknisi setiap harinya pada saat
melakukan diagnosa terhadap problem kelistrikan atau elektronik. Kami juga memahami bahwa diperlukan
pengetahuan khusus untuk memilah, melakukan troubleshooting dan memperbaiki problem elektrikal yang
kemungkinan terjadi pada mobil secara efektif.
Untuk memenuhi tutuntan tersebut, kami mengembangkan sistem training baru yaitu, “Hi-tech” sebagai
salah satu dari program training kami.
Training ini dirancang agar dapat diterapkan dilingkungan bengkel yang menitik beratkan pada praktek
langsung di mobil. Diharapkan dengan teknik training seperti ini maka dapat menambah pengalaman yang
luas dan teknisi bisa langsung memperoleh pengetahuan dari kendaraan yang diperbaiki di bengkel .
Kami Hyundai Motor Company sangat berharap bahwa semua informasi yang diterima dari training ini
akan dapat meningkatkan pengetahuan sistem elektrikal bagi teknisi yang telah memperlajarinya. Kami juga
mengharapkan bahwa prosedur diagnosa yang ada pada buku ini agar selalu diterapkan setiap saat untuk
memastikan pelanggan kita mendapatkan servis yang terbaik dari kita.
Hak Cipta oleh Hyundai Motor Company. Alih bahasa oleh Training Material & Development. Buku ini tidak
boleh perbanyak tanpa persetujuan dari Hyundai Motor Company.
http://training.hmc.co.kr
2 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
CATATAN
3 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
Daftar Isi
1. Informasi Umum 1.1 Tujuan ············································································································································ 7
1.2 Umum ············································································································································ 7
2. Kesalahan yang terjadi pada Keyless entry system 2.1 Proses penerimaan sinyal transmitter ·························································································· 9
2.2 Transmitter ··································································································································· 10
2.3 Menyimpan kode Key ·················································································································· 10
2.4 Receiver ······································································································································· 15
2.5 ETACS ········································································································································· 17
3. Kesalahan yang terjadi pada Anti-theft system 3.1 Input ············································································································································· 21
3.2 Output ·········································································································································· 27
4. Troubleshooting flow chart ················································································································ 31
4 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
CATATAN
5 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
1. INFORMASI UMUM 1.1 Tujuan 1. Teknisi mengetahui sistem keyless entry dan anti-theft.
2. Memberikan dasar pengatahuan kepada teknisi mengenai sistem keyless entry dan anti-theft.
3. Memberikan dasar pendekatan cara diagnosa pada sistem keyless entry dan anti-theft.
1.2 Umum Fungsi anti-theft adalah satu kesatuan dengan keyless entry system. Keyless entry system memungkinkan
kita dapat mengunci dan membuka kendaraan dengan menggunakan remote transmitter (remote control).
Bila tombol “LOCK” ditekan semua pintu akan terkunci, dan bila tombol “UNLOCK” ditekan, maka semua
pintu akan terbuka. Anti-theft system adalah sistem yang melindungi kendaraan secara otomatis setelah
pintu, hood, dan trunk ditutup dan terkunci. Bila anti-theft system dilanggar, maka akan terdengar suara
klakson dan lampu hazard berkedip selama kurang lebih dua menit atau sampai sistem tersebut dimatikan
melalui tombol unlock dari remote transmitter.
Ada tiga jenis malfungsi atau kerusakan pada sistem ini yaitu sebagai berikut :
1. Semua pintu tidak bisa dikunci dan dibuka oleh transmitter.
2. Pengungian dan pembukaan pintu oleh transmitter dapat dilakukan namun alarm tidak berfugsi.
3. Alarm mobil bisa berfungsi namun ketika alarm dilanggar (misalnya pintu dibuka tanpa menggunakan
transmitter) sistem alarm tidak berfungsi.
.
6 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
CATATAN
7 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
2. MALFUNGSI PADA KEYLESS ENTRY SYSTEM Sistem ini terdiri dari receiver dan remote transmitter. Receiver mengambil gelombang frekwensi transmisi
radio dari remote transmitter kemudian mengirimkan pulsa sinyal tersebut ke control module ETACS,
selanjutnya ETACS mengontrol door lock motor dan lampu interior. Ketika tombol “UNLOCK” dan “LOCK”
ditekan maka maka receiver mengirimkan sinyal “UNLOCK” atau ”LOCK” tersebut ke ETACS. Arus dan
ground pada door lock motor dikontrol oleh ETACS, dan pintu dapat dibuka dan dikunci secara otomatis.
Jika keyless entry system mengalami malfungsi, semua pintu tidak bisa dikunci dan dibuka oleh transmitter.
2.1 Proses penerimaan sinyal transmitter Proses penerimaan sinyal pada transmitter tipe external, yaitu receiver memperoleh sinyal melalui antenna
saat tombol lock atau unlock ditekan.
2.1.1 Receiver tipe External
ETACSCM
Door Lock or
Door Unlock
Actuator Rolling Code
Door Actuator
Hazard Lamp Relay
Start Relay
Receiver (RX) Transmitter (TX)
Lock button
Unlock button
2.1.2 Receiver tipe Embedded
Rolling Code Example.
3F50C19
3F50C20
3F50C21
Receiver (RX)
Receiver located in ETACSCM type
Lo. Signal by Time
Lock: 50 ms.
Unlock: 100 ms.
ETACSCM
Rolling Code Signal
Transmitter (TX) Lock button
Unlock button
8 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
2.2. Transmitter
2.2.1 Spesifikasi
Items Specification
Rate Voltage DC 3V
Operating Voltage DC 2.5 ~ 3.2V
Operating temperature range -20 ~+60¡ É
Modulation AM
Frequency 433.92MHz(EC & General)
315.00MHz(NAS)
Code Rolling Code(Hopping Algorithm)
Communication destance 10 m or more
2.2.2 Pemeriksaan Periksa apakah lampu kedip merah menyala pada saat
tombol “LOCK” atau “UNLOCK” ditekan. Jika lampu merah
tidak mau berkedip, maka lepas battery kemudian periksa
tegangannya. Jika tegangannya dibawah 3 volt, ganti battery
transmitter dengan yang baru, coba kembali tekan tombol
lock dan unlock pada remote transmitter sebanyak lima atau
enam kali.
2.3 Menyimpan kode Key (kunci remote) Jika pintu dikunci dan dibuka secara manual, transmitter tetap O.K., namun jika pintu tidak mau ditutup dan
dibuka maka lakukan register terhadap kode transmitter. Bila memakai transmirtter baru, maka perlu
dilakukan penyimpanan kode kunci transmitter baru tersebut. Maksimal kode yang dapat disimpan pada
kunci transmitter ada. Ada dua cara untuk menyimpan kode keyless entry transmitter; yaitu dengan
menggunakan penyimpanan kode switch pada unit receiver dan satunya lagi menggunakan Hi-scan pro.
Kode penyimpanan akan berbeda jika kendaraan tersebut dilengkapi dengan immobilizer dan receiver yang
dipasang secara exsternal.
2.3.1 Menggunakan off/set switch (kasus 1) 1) Mobil yang dipakai
- Kendaraan Non-immobilizer
- Immobilizer dengan receiver tipe embedded
9 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
OFFOFF SETSET
OFFOFF SETSET
OFF SET
OFF/SET SWOFF/SET SW
Receive AntennaReceive Antenna
ETACSCMETACSCM
mbol lo
ck
2) Prosedur Lepas kunci kontak. Pindahkan switch “OFF/SET” ke posisi
“SET”. Switch OFF/SET pertama diposisi “OFF” terlebih dahulu.
Tekan tombol “Lock atau Unlock ” pada Transmitter. Jika kedua tombol “Lock dan Unlock” ditekan secara bersamaan maka sinyal yang pertama terkirim adalah sinyal lock.
Pindahkan kembali switch ““OFF/SET” ke posisi “OFF” .
Bila meregister dua transmitter, tempatkan switch ke posisi set kemudian lakukan register pada transmitter pertama. Selanjutnya tekan toatar unlock pada transmitter kedua dan tempatkan switch off/set kembali ke posisi aslinya.
2.3.2 Menggunakan switch off/set (kasus 2) 1) Mobil yang dipakai
- Immobilizer dengan receiver tipe external2) Prosedur Kunci kontak “ON” dan tunggulan sampai lebih dari 5 detik. Pindahkan switch “OFF/SET” ke posisi “SET” kemudian tekan tombol “Lock & Unlock” secara
bersamaan kemudian tekan tombol Lock atau Unlock sekali lagi. Pindahkan switch “OFF/SET” ke posisi “OFF” kembali. Untuk meregister dua transmitter, proses registrasi pada kedua transmitter harus diselesaikan dalam
waktu 10 detik setelah menempatkan switch ke posisi set
SET OFF
SET OFF
SET OFF
Set Off
Antenna
Off/Set switch
10 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
2.3.3 Menyimpan kode Key menggunakan Hi-scan 1) Hubungkan kabel DLC (Data Link Connector) ke 16-pin connector melalui keyless adapter
2) Hubungkan 10-pin connector pada keyless adapter ke dalam muti purpose check connector dekat Data
Link Connector. Hidupkan Hi-scan kemudian tekan tombol ENTER.
3) Pilihlah model kendaraannya 4) Pilih menu code saving
11 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
5) Untuk dapat menyimpan kode keyless entry, lakukan langkah berikut .
1. Jika mobil tidak dilengkapi dengan immobilizer system, pilih “01. WITHOUT IMMOBILIZER” kemudian tekan ENTER.
1. Jika mobil dilengkapi dengan immobilizer system, pilih menu pilihan “02. WITH IMMOBILIZER” kemudian tekan ENTER.
2. Lepas kunci kontak. Periksa apakah pemasangan Hi-Scan sudah benar sebelum mulai melakukan penyimpanan kode. Tekan tombol ENTER untuk menyimpan kode setelah semua instruksi dilakukan.
Putar kunci kontak ke posisi ON kemudian tunggu selama 5 detik. Periksa Hi-Scan apakah pemasangannya sudah benar mengikuti petunjuk yang ada pada layar Hi-Scan sebelum memulai proses penyimpanan kode. Bila sudah siap tekan ENTER untuk mulai menyimpan kode.
PERHATIAN
Kode penyimpanan transmitter tidak
bisa dilakukan jika kunci kontak masih
ada di dalam lubangnya.
PERHATIAN Pastikan untuk menunggu sekitar 5 detik setelah memutar kunci kontak ke posisi ON sebelum menekan ENTER. (Pada mobil dengan mesin delphi 2.9L J-3 (CRDi), penyimpanan kode dapat dilakukan dengan melepas kunci kontak )
B. Mobil dengan immobilizer system A. Mobil tanpa immobilizer system
12 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
3. Lakukan langkah 1 sampai 3 yang terlihat pada layar Hi-Scan untuk menyelesaikan penyimpanan kode transmitter setelah sebelumnya melepas kunci kontak.
2. Jika menekan dengan kunci kontak ON, maka akan muncul instruksi kode penyimpanan layar Hi-Scan sebagai berikut.
4. Setelah selesai, periksa keyless entry system apakah sudah bekerja dengan benar dengan cara menekan tombol “lock” dan “unlock” pada transmitter.
3. Masukkan kode penyimpanan dengan menekan tombol ENTER pada Hi-Scan kemudian lakukan langkah 1 sampai 4 yang ada dilayar Hi-Scan dalam waktu 10 detik.
4. Setelah selesai menyimpan kode, lakukan langkah 1 sampai 4 seperti tampak pada layar Hi-Scan.
5. Periksa keyless entry system apakah dapat bekerja dengan baik dengan cara menekan tombol “lock” dan “unlock” pada transmitter.
13 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
2.4. Receiver Metode pemeriksaan pada receiver adalah sebagai berikut; Periksa sumber tenaga (power source) dan jalur ground. Periksa jalur komunikasi dari receiver ke control module ETACS.
Sinyal lock dan unlock dikirim dari receiver ke control module ETACS melalui jalur komunikasi. Dan Hi-scan dapat menangkap sinyal tersebut. Sinyal yang diterima digunakan untuk menentukan status lock atau unlock oleh data frame. Selanjutnya receiver melakukan ground 5 volt melalui kabel yang dihubungkan ke control module ETACS. Sinyal dirubah menjadi perintah lock atau unlock berdasarkan lamanya waktu ground. Jika ground-nya sekitar 50ms±10% maka sinyalnya untuk perintah lock, dan apabila ground-nya 100ms±10% maka perintahnya adalah sinyal unlock. Jika pola gelombang ini tidak ditampilkan, periksalah apakah jalur komunikasinya mengalami short ke ground atau mengalami open circuit. Jika tidak ada masalah pada jalur power source, ground dan jalur komunikasi, maka kemungkinan besar kerusakan ada pada receiver.
1) Mobil yang dipakai
- Immobilizer dengan receiver tipe embedded
To DLC “K” Line
Transmitter
To Coil Antenna
To ECM
TX communication line Off/Set S/W
Code Saver
ICM
E T A C S
100A
Alternator
R L
Ignition Switch
Acc
ON
ST
AM Acc IG1 IG2
14 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
2) Mobil yang dipakai
- Kendaraan tanpa immobilizer
Lock signal Unlock signal
Trunk open signal
50ms ±10% 100ms ±10%
SetOff
RCT Connector : code save use for code saver tool
150ms ±10%
150ms ±10%
TX communication line
Off/Set S/W
E T A C S
100A
RL
Alternator Ignition Switch
Acc
ON
ST
AM Acc IG1 IG2 ST
Keyless Receiver
15 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
2.5 ETACS Item pertama yang diperiksa pada ETACS adalah tenaga cadangan atau yang sebut dengan power back-up battery dan kondisi ground. Jika tidak ada power back-up battery, periksa kondisi fuse dan connector. 2.5.1 Ignition key warning Jika tidak ada masalah pada power back-up battery, periksa input sinyal dari ignition key warning switch ke control module ETACS. Lepas kunci kotak. Periksa sinyal ignition key warning.
Jika kunci kontak masih ada di dalamnya, maka battery source power akan lewat melalui ignition key warning switch, dan masuk ke control module ETACS, dan pada saat control module ETACS menerima sinyal ini (battery power), ETACS tidak bisa mengeluarkan output untuk proses door lock/unlock meskipun sinyal transmitter-nya normal.
Key removed
Key inserted
16 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
2.5.2 Central door lock relay Bila ignition key warning switch bekerja dengan baik dan sinyal transmitter masukannya juga normal, control module ETACS dapat menjalankan relay door lock/unlock yang ada di dalam central door lock relay. Ketika control module ETACS menerima sinyal door lock dari transmitter, battery power dikirim ke coil yang ada di dalam door lock relay, sehingga kontak relay dapat menutup. Battery power yang selalu ada pada relay yang mendapat beban, mengalir melalui kontak tersebut ke door actuator. Pada saat tersebut door actuator mulai bekerja. Apabila besar tegangan pada control module ETACS tidak turun dari 12 Volt ke 0 Volt dan dari 0 Volt ke 12 Volt pada central door lock relay, maka periksalah kondisi fuse dan jalur battery power dari kemungkinan mengalami open circuit atau short ke ground. Jika tidak ada masalah pada circuit, kemungkinan besar yang rusak adalah door lock relay.
Battery
Lock Relay
Unlock Relay
Driver side DR. Actuator
A
Unlock
Lock
Fuse
Central Door Lock Relay
A A A
E T A C S
Fusible Link
BATT.
Ignition Switch
Acc
ON
ST
AM Acc IG1 IG2 ST
Control module ETACS menerima sinyal door unlock dari transmitter, battery power dikirim ke coil yang ada di dalam door unlock relay, sehingga kontak relay dapat menutup. Battery power yang selalu ada pada relay yang mendapat beban, mengalir melalui kontak tersebut ke door actuator. Pada saat tersebut door actuator mulai bekerja membuka pintu. Apabila tegangan tidak jalan dari 12 Volt ke 0 Volt pada control module ETACS dan dari 0 Volt ke 12 Volt pada central door lock relay, maka periksalah kondisi fuse dan jalur battery power dari kemungkinan mengalami open circuit atau short ke ground. Jika tidak ada masalah pada circuit, kemungkinan besar yang rusak adalah door unlock relay.
17 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
2.5.3 Door actuator Jika central door lock relay bekerja dalam keadaan normal, door lock relay yang terdapat di dalam central door lock relay dapat menghidupkan door actuator jika sinyal transmitter lock masukannya normal. Pada saat tersebut door actuator menjalankan lock position. Jika door actuator tidak dapat bekerja meskipun central door lock relay dalam ke kondisi normal, maka periksalah jalur power supply dan kondisi ground. Jika tidak ada masalah pada circuit, periksa kerja door actuator dengan cara mengubungkan battery power dan ground. Dan untuk menghindari kerusakan pada actuator, berikan battery power hanya dalam waktu singkat saja.
Lock Unlock
18 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
CATATAN
19 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
3. MALFUNGSI PADA ANTI-THEFT Jika kunci kontak sudah dilepas dan semua titik pintu masuk sudah tertutup (pintu, hood, trunk) maka pada saat tombol “LOCK” ditekan semua pintu akan terkunci, lampu hazard akan berkedip sekali dan anti-theft system akan aktif. Alarm akan berbunyi dan lampu hazzard berkedip apabila : Pintu dibuka secara paksa. Pintu dibuka tanpa menggunakan transmitter. Trunk lid terbuka tanpa menggunakan kunci. Hood terbuka.
Ketika sistem dilanggar, maka akan terdengan suara alarm dari klakson (ON/OFF 3 masing-masing tida kali) dan lampu hazard berkedip selama kurang lebih 27 detik . pada saat yang bersamaan sistem akan mematikan relay start sehingga mesin tidak bisa dihidupkan sebelum alarm dimatikan (unlock) melalui transmitter. Untuk mengaktifkan alarm, kunci kontak harus dicabut, kemudian modul ETACS akan menerima sinyal dari door, hood, dan trunk lid yang tertutup dan terkunci. Ketika semua titik masuk tertutup dan terkunci, maka tidak ada satupun dari input control unit yang di-ground. Door switch, hood switch dan trunk lid switch semuanya langsung tertutup setelah tombol lock pada remote transmitter ditekan, sekaligus mengaktifkan alarm. Jika ada masih ada titik yang terbuka atau kurang sempurna pengunciannya ketika alarm diaktifkan, modul ETACS akan mendapatkan sinyal ground dari switch yang bersangkutan, dan mematikan sistemnya. Jika trunk dibuka dengan menggunakan kunci kontak setelah alarm diaktifkan, door dan hood tetap dalam status alarm aktif dan sistemnya tidak dimatikan. Dan setelah trunk ditutup maka status alarm untuk trunk akan aktif. Jika salah satu switches setelannya salah atau mengalami short, maka sistem alarm tidak akan aktif. Selama modul ETACS mendapat sinyal ground, maka ETACS mengangap bahwa mobil ini belum tertutup dan terkunci sehingga alarm tidak diaktifkan. 3.1. Input Sinyal masukan atau input ke control modul ETACS untuk sistem anti-theft adalah sebagai berikut. Semua door switch Hood switch Trunk switch Trunk unlock Switch Door lock dan unlock switch Key operated warning switch.
Apabila pada saat tombol transmitter lock ditekan dan pintu terkunci namun hazard tidak berkedip sekali, maka sinyal input yang berhubungan dengan fungsi anti-theft harus diperiksa karena sistem anti-theft tidak bekerja sebagaimana mestinya. Hal penting yang dilakukan untuk memeriksa apakah switch normal atau tidak adalah dengan cara memeriksa apakah tegangan output dari control modul ETACS adalah 5 volt atau tidak. Selama melakukan strobe control, maka tegangan tidak bisa diukur dengan multi-meter. Karena itu, periksa tegangan maksimal 5 volt dengan menggunakan Oscilloscope. Tegangan akan turun ke 0 volt jika switch dalam keadaan ON.
20 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
3.1.1 Door switches dan trunk switch Untuk melihat urutan kerja dengan circuit diagram, door switches signal output battery voltage. Tegangan ini akan turun ke angka nol pada saat switch mendapat ground yaitu ketika pintu terbuka. Jika trunk terbuka atau pengunciannya kurang sempurna setelah sistem alarm diaktifkan, control modul akan mendapat sinyal ground dari switch yang bersangkutan, dan sistem anti-theft akan dimatikan. Jika pintu terkunci kembali, door switch akan OFF dan mengeluarkan tegangan battery. Sistem Anti-theft tidak akan ke mode alarm aktif, ketika tombol lock ditekan, sinyal input (door switch dan trunk switch) akan menjadi 0 Volt.
Close
Open
Close
21 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
3.1.2 Hood switch Tegangan output strobe control (tabung pengatur arus listrik) dari control module ETACS adalah 5 volt yang dipakai untuk mendeteksi kondisi buka atau tutup. Tegangan ini akan turun ke nol jika switch di-ground saat hood terbuka. Jika hood menutup kembali, switch akan kembali off dan tegangan output kembali menjadi 5 volt. Sistem Anti-theft tidak akan ke mode aktif, meskipun tombol lock pada transmitter ditekan apabila sinyal input (door switches) adalah 0 Volt.
22 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
3.1.4 Door lock switch Tegangan output strobe control (tabung pengatur arus listrik) dari control module ETACS adalah 5 volt yang dipakai untuk mendeteksi kondisi buka atau tutup pada pintu depan kanan dan kiri. Tegangan ini akan turun ke nol jika switch di-ground saat hood terbuka. Jika hood menutup kembali, switch akan kembali off dan tegangan output menjadi 5 volt. Sistem Anti-theft tidak akan ke mode aktif, apabila tombol lock pada transmitter ditekan, sinyal input (door switches) akan kembali ke 0 Volt.
Saklar door lock kiri belakang dipasang paralel dengan saklar door lock kanan belakang ke control module ETACS. Output control module ETACS tegangannya adalah 5 volt yang digunakan untuk mendeteksi kondisi lock atau unlock pada pintuk kiri dan kanan. Apabila pintu di unlock, tegangan ini akan turun ke angka nol jika switch yang ada di dalam rear door lock actuator di-ground. Jika pintu kiri belakang dan kanan belakang ditutup kembali, switch akan off dan output tegangannya adalah 5 volt. Jika sinyal inputnya adalah 0 volt, sistem Anti-theft tidak akan ke mode alarm aktif meskipun tombol lock pada transmitter ditekan. Jika tidak 5 Volt, saat pintu kanan belakang dan kiri belakang dalam kondisi lock, periksa door lock actuators, apakah short ke ground atau mengalami open circuit.
23 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
3.1.5 Tail gate key unlock switch Modul ETACS akan menerima sinyal status penutupan dan penguncian. Pada saat semuanya termasuk trunk lid tertutup dan terkunci, tidak ada satupun input control unit yang di-ground. Sistem alarm akan diaktifkan pada saat trunk lid switch tertutup dan tombol lock pada transmitter ditekan. Jika trunk dibuka dengan menggunakan kunci kontak pada saat alarm aktif, alarm untuk pintu dan hood akan tetap aktif dan sistem tidak dimatikan. Ketika trunk ditutup dan tetap menutup selama kurang lebih 2 detik, semua pintu yang di-lock akan diperiksa dan mode alarm aktif akan di-reset. Tegangan strobe control yang dikeluarkan dari control module ETACS adalah 5 volt yang dipakai untuk mendeteksi kondisi trunk (lock atau unlock). Tegangan ini akan turun ke angka nol pada saat switch di-ground dengan trunk terbuka. Jika trunk ditutup kembali, switch akan off dan tegangan output-nya 5 volt. Meskipun tombol lock pada transmitter ditekan, sistem anti-theft tidak akan ke mode alarm aktif bila sinyal input (trunk switch) adalah 0 Volt. Setelah sistem alarm diaktifkan dan ketika trunk dicoba dibukan dengan
24 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
kunci kontak namun klakson dan lampu hazard dapat, periksa tail gate key unlock switch.
3.2. Output Sinyal output ke control module ETACS untuk sistem anti-theft adalah sebagai berikut.
- Hazard lamp relay
- Start inhibit relay
- Horn
25 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
3.2.1 Hazard lamp relay Saat anda menekan tombol “LOCK”, semua pintu akan mengunci, lampu hazard berkedip sekali. Artinya sistem anti-theft masuk ke mode alarm aktif. Untuk mengedipkan lampu hazard, control module ETACS mengatur hazard lamp relay.
Ketika control modul ETACS menerima sinyal door lock dari transmitter, atau ketika salah satu titik masuk terbuka pada saat sistem anti-theft sedang aktif, battery power dikirim ke coil pada hazard lamp relay, sehingga kontak relay dapat menutup. Battery power yang selalu ada di beban relay lewat melalui kontaknya ke lampu hazard. Pada saat tersebut lampu hazard mulai berkedip.
Pada saat tegangan di control module ETACK turun dari 12 Volt ke 0 Volt dan dari 0 Volt ke 12 Volt pada hazard lamp relay, periksalah kondisi fuse dan jalur battery power dari kemungkinan mengalami open circuit atau short ke ground. Jika pada sirkuit tidak ada kerusakan, kemungkinan besar kerusakan ada pada door lock relay.
26 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
Turn & hazard lamp relay
Door lock unlock relay
Buzzer Burglar alarm relay
ETACS Control Module
LH
3.2.2 Start inhibit (Burglar alarm) relay Jika salah satu titik terbuka ketika sistem anti-theft sedang dalam mode alarm aktif, maka alarm akan berbunyi dan lampu hazard berkedip-kedip. Pada saat yang bersamaan start inhibit relay akan aktif sehingga mesin tidak bisa di-start atau sampai sistem alarm dimatikan melalui tombol unlock dari transmitter.
27 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
Perhatikan urutan kerja dengan menggunakan circuit diagram, ketika titik entri terbuka pada saat sistem anti-
theft dalam keadaan aktif, battery power diberikan ke coil pengatur start inhibit relay melalui ETACS,
sehingga kontak relay terbuka. Selanjutnya arus battery tidak bisa mengalir ke start motor, dan mesin tidak
bisa dihidupkan.
3.2.3 Horn Jika salah satu titik entri terbuka pada saat
sistem anti-theft dalam keadaan aktif, maka
klakson alarm akan berbunyi (ON/OFF
masing-masing 3 kali) untuk satu periode (27
detik).
Door unlock switch Hood switch Trunk switch Door switch
20 Pin DLC connector
Communication line
ETACSCM Alarm horn
RKE
Receiver
Burglar alarm horn relay
Fusible Link
BATT.
28 Training Material & Development
Diagnosa pada Keyless Entry System
4. Troubleshooting flow chart
Battery check Door switchs & trunk switch
Hood switch
Driver door lock switch
Key code saving Passenger door lock switch
Rear door lock switch(LH,RH)
Door key unlock switch(front LH,RH)
Power source line check Trunk key unlock switch
Communication check(Receiver¡ æETACS)
Power source line check
IG key warning switch check
Power source line check Hazard lamp relay
Door lock / unlock check Start inhibit relay
Horn
Power source line check
Central door lock
Door lock actuator
Input items check
Output items check
ETACS
Keyless entry system malfunction Anti-theft system malfunction
Keyless entry and Anti-theft system
Receiver check
Transmitter
Key code saving
29 Training Material & Development