Sospol Pix
Transcript of Sospol Pix
-
8/18/2019 Sospol Pix
1/23
A. PEMBAHASAN
Rekrutmen politik memegang peranan penting dalam sistem politik suatu
negara, karena proses ini menentukan orang-orang yang akan menjalankan fungsi-
fungsi sistem politik negara itu muali lembaga-lembaga politik yang ada. Dalam
hal ini, tercapai tidaknya tujuan suatu sistem politik sangat bergantung pada
kualitas rekrutmen politik. Kualitas ini dapat dilihat dari apakah proses ini dapat
menghasilkan orang-orang yang berkualitas atau tidak dan mendudukannya pada
jabatan yang sesuai atau tidak. Ini semua sangat bergantung pada pola-pola atau
mekanisme rekrutmen yang digunakan.1
Rekrutmen politik, di manapu, memiliki pola yang serupa tapi tak sama.
Sekurangnya, ada tiga pertimbangan dalam proses rekrutmen politik. ertama,
rekrutmen politik merupaka indikator yang sensitif dalam melihat nilai-nilai dan
distribusi pengaruh politik dalam sebuah masyarakat politik. Kedua, pola-pola
rekrutmen politik merefleksikan sekaligus pempengaruhi masyarakat. Ketiga,
pola-pola rekrutmenlam politik juga merupaka indikator yang penting untuk
mlihat pembangunan dan perubahan dalam masyarakat politik. Dengan tiga
pertimbangan itu, kajian mengenai rekrutmen politik mengharuskan kita
menghampiri isu-isu krusia, seperti basis legitimasi pollitik, rute yang ditempuh
kearah kekuasaan, keter!akilan politik, hubungan antara rekrutmen politik dan
perubahan politik, dan akibat-akibat dari masa depan politik."
1. Pengertian Rekrutmen Politik.
Salah satu perhatian utama sosilogi politik adalah mengenai rekrutmen
politik yang sedikit banyak bermaksud untuk mengatahui pengrekrutan orang-
orang yang pejalankan kekuasaan politik. #rang yang menjalankan kekuasaann
politik tersebut dapat menduduki jabatan politik yang melipiti presiden, perdana
1 Komarudin sahid,$emahami S#SI#%#&I #%I'IK,"(11jakarta)&halia Indonesia, hal
1"*
2 Ibid,. 1"*
-
8/18/2019 Sospol Pix
2/23
menteri, anggota seperti di Indonesia anggota $R, DR, dan DD, kepala
pemerintahan daerah seperti gubernur, bupati, dan !alikota DRD propinsi,
kabupaten, dan kota atau menduduki jabatan dalam birokrasi nasional maupun
lokal.+
Dalam hal ini, hilip lthoff dan $ichael Rush menekankan study
pengrekrutan politik pada peranan sistem pengadaan atau pengisian jabatan politik
dalam proses rekrutmen tersebut. okok permasalahan pengadaan adalah
menemukan masalah apa yang mendesak bagi indiidu untuk mencari atau
mena!arkan diri bagi jabatan politik dan jabatan administratif, terutama bagi
merak ayang termasuk kategori terdahulu lthoff dan Rush/.0
Secara lebih konkrit, Ramlan Serbakti "((+/ memberikan pengertian,
bah!a rekrutmen politik adalah seleksi dan pemilihan atau seleksi pengangkatan
seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam
system politik pada umumnya dan pemerintahan pada khususnya. Rekrutmen
merupakan kelanjutan dan fungsi mencari dan mempertahankan kekuasaan dan
juga untuk mencari dan mengajak orang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan
politik sebagai anggota partai. ila melihat pengertian yang dikemukakan
surbakti, ternyata unsur partai politik dipandang sebagai lembaga politik penting
yang melaksanakan rekrutmen politik.2
Selain Ramlan Serbakti yang memasukkan unsur partai dalam pengertian
rekrutmen politiknya, juga terdapat ahli lain yang memasukkan unsur partai
tersebut, diantaranya adalah Sigmund 3e!man serta Seafullah 4usuf dan
5ahrudin Salim. Sigmund 3e!man mengtakan bah!a rekrutmen politik adalah
proses melalui mana partai mencari anggota baru dan mengajak oranmg yang
berbakat untuk berpartisipasi dalam proses politik. Dengan didirakannya
3 Ibid,.1"*
4 Ibid,.1"6
5 Ibid,.1"6
-
8/18/2019 Sospol Pix
3/23
organisasi-organisasi masa yang melibatkan golongan-golongan buruh, petani,
pemuda, mahasis!a, dan sebagainya, kesempatan berpartisipasi diperluas.
Rekrutmen politik menjamin kontinuitas dan kelestarian partai , sekaligus
merupakan salah satu cara untuk menyeleksi calon-calon pemimpin. Sedangkan
Saifillah 4usuf dan 5ahrudin Salim "(((/ mengatakan, bah!a rekrutmen politik
adalah proses melalui mana partai dan mengajak oranmg yang berbakat untuk
berpartisipasi dalam proses politik. Kedua batasan, baik yang dikemukakan
penegrtian rekrutmen politik sebagai kegiatan partai politik. Ini tidaklah keliru,
karena aktifitas rekrutmen politik yang paling nyata dan terdepan adalah
rekrutmen yang dilakukan oleh partai politik.7
$elihat beberapa definisi tersebut di atas, maka terdapat cara pandang
yang berbeda dalam memberikan batasan mengenai rekrutmen politik, teutama
dalam hal konsep partai politik dimana ada ahli yang menganggap bah!a
rekrutmen politik tidak hanya teerbatas pada anggota partai politik, tetapi
jugaanggota-anggota yang akan menduduki jabatan politik pada lembaga-lembaga
poliyik lain, termasuk juga jabatan administratif.8
Dalam praktiknya, proses rekrutmen politik selalu bermakna ganda.
ertama, menyangkut seleksi untuk menduduki posisi-posisi politik yang tersedia,
seperti anggota legislatif, kepala negara,dan kepala daerah. Kedua, menyangkut
transformasiperan-peran nonpolitik !arga yang berasal dari aneka subkultur agar
menjadi layak untuk memainkan peran-peran politik. Di samping itu, proses
rekrutmen politik merupakan proses dua arah, dan sifatnya bisa formal maupun
tidak formal. Disebut proses dua arah, karena indiidu-indiidunya mungkin
mampu mendapatkan ksempatan, atau mungkin didekatai oleh oang lain dan
kemudian bisa menjabat posisi-posisis tertentu dengan cara yang sama.
engrekrutan itu bisa disebut formal, kalau para indiidu direkrut dengan terbuka
melaui cara institusional berupa seleksi ataupun pemilihan, dan disebut sebagai
6 Ibid,.1"6
7 Ibid,.1+(
-
8/18/2019 Sospol Pix
4/23
informal apabila para indiidunya direkrut dengan terbuka melalui cara
institusional berupa seleksi ataupun pemilihan, dan disebut sebagai informal
apabila para indiidunya direkrut secara prive priasi/ tanpa melalui atau sedikit
sekali melalui cara institusional tadi. eristi!a sedemikian ini juga mencakup
beberapa pertimbangan apakah mereka yang mengendalikan jabatan tadi bisa
dengan tegas merupakan kelompok politik tertentu atau merupakan kelompok
elite.*
ada beberapa kasus, praktik rekrutmen politik digunakan juga untuk
memepromosikan kader pemimpin partai menduduki posisi sentral pada jabatan-
jabatan politik tertentu. 9ontohnnya, calon-calon untuk kebanyakan jabatan
politik di merika Serikat dipilih melalui pemilihan pendahuluan, !alaupun
seperti yang telah kita lihat, tidak semua pemilihan pendahuluan ternayat sama
pentingnya. Seperti yang dikemukakan oleh :pstein dalam lthoff dan Rush,
"((2/, bah!a metode yang paling umum sebelum diterimanya pemilihan
pendahuluan untuk seleksi calon di merika Serikat adalah konvensi parati,yaitu
suatu metode yang lebih dekat kepada pemilihan pendahuluan, daripada kepadametode-metode intra partai yang bersifat oligarkis, yang digunakan kebanyakan
negara demokrasi arat atau negara-negara berkembang lainnya.6
enggunaan pemilihan pendahuluan ini dianggap penting, karena tiga hal)
pertama, seperti yang sudah dipraktikkan di merika Serikat, tingkah laku
pemilihan pendahuluan dikuasai oleh undang-udang. Kedua, pemilihan
pendahuluan memungkinkan di tempat lain. Ketiga, cara ini menjadi saran untuk
memasukkan ;orang luar< yang lebih diinginkan masyarakat menjadi kandidat
dari suatu partai, sehingga partai ini mendapat simpati dan diharapkan mendapat
suara mayoritas.1(
8 Ibid,.1+(
9 Ibid,.1+(
10 Ibid,.1+1
-
8/18/2019 Sospol Pix
5/23
da dua bentuk pemilihan pendahuluan. entuk pertama adalah pemilihan
pendahuluan yang bersifat terbuka, di mana setiap anggota partai dapat
berpartisipasi secara langsung, dan bentuk kedua adalah pemilihan pendahuluan
yang bersifat tertutup, yaitu ketika pemilihan pendahuluan tersebut hanya boleh
diikuti oleh mereka yang sudah terdaftar dalam daftar pemilih.11
emilihan pendahuluan adalah suatu metide seleksi yang khusus bagi
merika Serikat= !alaupun beberapa negara :ropa arat memberikan kesempatan
berperan serta kepada anggota-anggota partainya dalam seleksi calon, namun
metode tersebut tidaklah seekstensif dan terbuka seperti metode di merika. 9ara
seperti ini di Indonesia pernah ditempuh oleh artai &olkar. >alaupun mash ada
kelemahan dalam pelaksanaannya, karen amsih kuatnya cengkraman pemimpin
tertinggi golkar, namun sebagai terobosan untuk memilih calon presiden yang
terbaik.1"
Realitas politik padanegara-negara berkembang, tampaknya proses pengrekrutan
dalam sistem politik tida dirumuskan secara formal, karena perkembangan
organisasi partai-partai politiknya kurang ekstensif dan terpecah belah.
engrekrutmen lebih banyak dilakukan le!at saluran informal berdasarkan
kelompok-kelompok tradisional, kesukuan, etnis atau kedaerahan atau sering
disebut saluran primordial. ertentangan dalam aktofitas perekrutan politik
banyak terjadi di masyarakat-masyarakat berkembang, dan prosesnya cenderung
berlangsung relatif tidak sistematis.1+
Sementara itu, dalam masyarakat totaliter, pemgrekrutan politik
berlangsung sangat sistematis. Seperti yang terjadi di masa ?erman 3a@i di ba!ah
kepemimpinan Aitler, rekrutmen politik diba!ah kontrol penguasa secara ketat
mel=alui pendidikan. da tiga tingkatan untuk mendidik anak dan pemuda sejak
11 Ibid,.1+1
12 Ibid,.1+1
13 Ibid,.1+1
-
8/18/2019 Sospol Pix
6/23
usia 1" tahun. Disini mereka dilatih kepemimpinan. 'ingkat kedua adalah
TheNasional Politiical Intitute of Education, yang memberikann kombinasi
latihan-latihan militer dan idiologi sosial nasional. 'ingkat ketiga adalah
Ordensburger, yang berlangsung selam enam tahun untuk melatihkan ;ilmu-ilmu
rasial
-
8/18/2019 Sospol Pix
7/23
disebut pendidikan kader partai yanng dilakukan melalui latihan. 9ara ini
tentu memiliki banyak keragaman, dan anyak diantaranya mempunyai
implikasi penting bagi pengrekrut politik. $ana cara paling penting, perlu
dikemukakan beberapa petingatan menganai metode-metode dalam
beberapa hal yang masih dianggap penting dalam bernagi sistem politik.
b. Seleksi melalui penyortiran
Salah satu metode tertua yang digunakan untuk memperkokoh kedudukan
pemimpin-pemimpin politik adalah denga penyortiran, atau penarikan
undian. $etode ini digunakan di 4unani kuno.
c. Seleksi melalui rotasi atau giliran.
Suatu metode yang sama, yang dibuat untuk mencegah dominasi jabatan
dan posisi-posisi berkuas oleh orang atao kelompok indiidu tertentu
adalah dengan giliran atau rotasi. Sistem ;pilih kasih< merika Serikat,
hakikatnya adalah suatu sistem pengrekrutan bergilir. ada sejumlah
negara lain, sistem ini didasarkan pada ketantuan-ketentuan konstitusional,
yang dibuat untuk menjamin kadar rotasi personil eksekutif. entuk ini
dilakukan pada sistem yang menerapkan format kepemimpinan kolektif
atau dalam bentuk presidium atau pada masyarakat yan memiliki
pengelompokan politik yang sangat kental, sehingga untuk menghindari
konflik atau menjaga stabilitas politik, baik itupartai politik atau
pemerintahan negara, maka perlu dibuat sistem rotasi atau giliran.
d. Seleksi melalui perebutan kekuasaan.
Suatu metode pengrekrutan lain yang sudah berjalan lama, yang umumnya
terdapat pada banyak sistem politik adalah perbutan kekuasaan dengan
jalan menggunakan atau mengacaman atau kekerasan. kibat yang paling
langsung dan nyata dari cara ini adalah penggantian para pemegang
jabatan politik dan peribahan-perubahan dalam personel birokrasi. 9ara ini
-
8/18/2019 Sospol Pix
8/23
biasanya menimbulkan hasil yang lebih lambat, terutama bila berlangsung
dalam masyarakat yang kompleks dan sangat maju.
e. Seleksi dengan cara patronage
atronage adalah suatu system yang sampai sekarang masih sekarang
dilakukan di banyak 3egara berkembang. Dahulu, dahulu system
initerdapat di 3egara merika Serikat dan Inggris. ada abad ke-
16,patronage merupakan bagian dari suatu sistem penyuapan dan system
korupsiyang rumit, yang memasuki banyak bidang kehidupan masyarakat
di Inggris. System ini sebagian merupakan metode yang cukup mapan
untuk mempengaruhi pelaksanaan kekuasaan politik melalui berbagai taraf
pengontrolan terhadap hasil-hasil dari pemilihan umum, sebagaian lagi
merupakan sranabagi pengrekrutan politik, karena untuk masuk menjadi
anggota parlemen dan dinas sipil embrionik, hamper selalu dapat
dipastikan harus melalui system patronage. 'ambahan lagi, hal ini
merupakan system dimana kenaikan pangkat dapat dibeli oleh indiidu-
indiiduyang mencari jabatanjuga menjadi system dimana orang-orang
dapat di bujuk untuk ;bertindak secarakhusus dengan imbalan hadiah-
hadiah< tertentu. Karena itu, sebagai suatu system pengrekrutan politik,
system tersebut tidak tidak selalu dapat menjamin pengekrutan pemegang-
pemegang jabatan yang ;cocok
-
8/18/2019 Sospol Pix
9/23
Suatu metode yang lebih terbatas dimana pemimpin-pemimpin yang ada
dapat membantu pelaksanaan pengrekrutan tipe-tipe pemimpin tertentu
adalah ;koopsi< co-option/. Koopsi meliputi pemilihan seseorang ke
dalam suatu badan oleh anggota-anggota yang ada.18
Salah satu fungsi utama pemilu dalam 3egara demokratis tidak lain adalah untuk
menentukan kepemimpinan nasional secara konstitusional. Kepemimpinan
nasional yang dimaksud disini menyangkut juga kepemimpinan kolektif yang
direfleksikan dalam diri para !akil rakyat. #leh sebab itu dalam bentuk dan jenis
system pemerintahan apa pun, pemilu menempati posisi yang sangat strategis
dalam rangka melaksanakan tujuan tersebut. Dalam system presidensial murni,
pemilu diselenggarakan sebanyak " kali, yaitu pertama, untuk menentukan !akil
rakyat yang duduk di parlemen. Kedua, untuk menentukan presiden kepala
pemerintahan/ dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan 3egara.1*
Di dalam system parlemen, pemilu pada prinsipnya hanya dilaksanakan satu kali,
yakni utamanya untuk memilih !akil-!akil rakyat yang akan duduk di parlemen.
Dari parlemen inilah kemudian ditentukan kepala pemerintahan. enentuan kepala
pemerintaan biasanya sangat di pengaruhi komposisi perolehan suara dari partai
politik peserta pemilu. agi partai politik yang menduduki kursi mayoritas, maka
diberi kesempatan pertama untuk menentukan komposisi pemerintahan 3egara
sedangkan jika ternyata dalam pemilu tidakada sedikitpun partai yang mampu
menduduki kursi mayoritas, maka penentuan komposisi pemerintahan 3egara
dilakukan dengan cara koalisi, yakni bergabungnya dua partai politik atau lebih
untuk memperkuat suara diparlemen. Dengan demikian dalam konteks sistem
parlementer, maka korelasi antara pemilu dan pemilihan kepala pemerintahan
sifatnya adalah tidak langsung, hal ini berbeda dengan yang terjadi dalam system
presidensial.16
17 Ibid,.1+0
18 Ibid,.1+2
-
8/18/2019 Sospol Pix
10/23
Bntuk melaksanakan pemilu guna menentukan seseorang menjadi pejabat 3egara
presidensial dan !apres /, dapat ditempuh melalui dua alternatie berikut)
a. emilihan secara langsung, artinya para pemilih melakukan pemilihan
konstestan peserta/ yang disukai. 9ara ini sudah dilaksanakan di
Indonesia sejak pemilu "((0.
b. emilikan secara tidak langsung, yaitu para pemilih melakukan pemilihan
orang-orang untuk menjadi anggota suatu lembaga kenegaraan yang
mempunyai !e!enang untuk memilih anggota suatu lembaga kenegaraan
yang mempunyai !e!enang untuk memilih orang yang akan menjadi
pejabat 3egara tersebut. 9ara ini dilaksanakan di Indonesia pada masa
orde baru dan pemilu 1666."(
Sehubungan dengan pola pengisian keanggotaan lembaga per!akilan
rakyat tersebut, maka mekanismenya dapat digolongkan ke dalam dua system
berikut)
a. Sistem pemilihan organis, yakni mengisi keanggotaan lembaga per!akilan
rakyat melalui pengangkatan atau penunjukan.
b. Sistem pemilihan mekanis. Sistem ini sering disebut juga pemilu."1
dapun cara yang ditempuh dalam melaksanakan perekrutaan politik
antara lain dapat ditempuh melalui kontak-kontak pribadi, persuasi, dan juga
dapat dilakukan dengan menarik golongan muda untuk dididik menjadi kader,
yang diharapkan pemerintah.""
Sistem perekrutan politik memiliki keragaman yang tidak terbatas,
!alaupun demikian cara khusus-seleksi pemilihan melalui ujian serta latihandapat dianggap yang paling penting. Kedua cara inipun, masih banyak keragaman,
19 Ibid,.1+2
20 Ibid,.1+2
21 Ibid,.1+2
22 rifin Rahman. iste" politik Indonesia! Surabaya ) SI9, 166*/,8(
-
8/18/2019 Sospol Pix
11/23
dan banyak diantaranya mempunyai implikasi pemting bagi perekrutan politik.
Salah satu metode yang digunakan di 4unani kuno, orang atau kelompok indiidu
tertentu adalah dengan gilran rotasi."+
Sistem ;pilih kasih< di merika Serikat pada hakekatnya adalah suatu
sistem perekrutan bergilir, sejumlah negara lain memiliki ketentuan konstitusional
yang dibuat untuk menjamin kadar rotasi personil eksekutif. Di S!iss misalnya
residen dan >akil residen De!an 5ederasi memangku jabatan hanya ntuk 1
tahun dan tidak boleh langsung dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya.
Demikian halnya amademen ke-"0 konstitusi S menetukan bah!a tidak seorang
residen pun boleh dipilih dari dua masa jabatan. Di negara-negara merika %atin
seorang residen yang sedang memangku jabatan tidak dibolehkan secara
langsung mengganti dirinya sendiri, di $eksiko tidak seorang residen pun yang
boleh dipilih kembali memangku jabatanya."0
Suatu metode perekrutan lain yang sudah berjalan cukup lama yang
terdapat dalam banyak sistem politik adalah perekrutan kekuasaan dengan jalan
kekerasanCkudeta, reolusi interensi miiter dari luar, pembunuhan atau kerusuhan
rakyat. Aal ini acap kali !alaupun tidak selalu dapat dijadikan sarana untuk
mensangkilkan perubahan radikal pada personil ditingkat elit politik dalam
partisipasi politiknya. kibat yang langsung dan nyata dari metode ini adalah
penggantian para pemegang jabatan politik, akan tetapi perubahan-perubahandalam personil birokrasi biasanya menimbulkan hasil lebuh lambat, terutama bila
berlangsung dalam masyarakat yang kompleks dan sangat maju."2
$etode perkrutan lain yang sering diasosiasikan dengan perekrutan yang
berkesinambungan dari tipe personil yang sama. Salah satu alat sedemikian ini
adalah cara patonage# perlindungan yaitu suatu sistem yang tetap penting bagi
sebagian negara berkembang seperti sistem penyuapan dan sistem korupsi yang
rumit yang merasuki banyak bidang kehidupan masyarakat. Sistem ini oleh
sebagian negara dianggap metode yang cukup mapan untuk mempengaruhi
pelaksanaan kekuasaan politik melalui pelbagai taraf pengontrolan terhadap hasil-hasil pemili dan merupakan dukungan dalam parlamen."7
23 rifin Rahman. iste" politik Indonesia! Surabaya ) SI9, 166*/,81
24 rifin Rahman. iste" politik Indonesia! Surabaya ) SI9, 166*/,81
25 rifin Rahman. iste" politik Indonesia! Surabaya ) SI9, 166*/,81
26 rifin Rahman. iste" politik Indonesia! Surabaya ) SI9, 166*/,81
-
8/18/2019 Sospol Pix
12/23
$odel perekrutan yang lain yang mampu memunculkan pemimpin-
pemimpin alamiah dimana peristi!a seperti ini merupakan justifikasi kasar
terhadap kekuasaan aristokrasi. Aal ini tetap merupakan suatu faktor kontekstual
yang ital dari sebagian besar sitem-sitem politik."8
roses prekrutan politik pada sistem politik di negara-negara berkembang
tidak dirumuskan secara formal, karena perkembangan organisasi partai-partai
politiknya kurang ekstensif dan terpecah belah. eberapa negara berkembang
dalam perjuangannya untuk mencapai kemerdekaan bersatu, namun setelah
kemerdekaan tercapai perjuangan untuk merebut kekuasaan, tanggung ja!ab
pemerintahan dan masalah-masalah perkembangan sosial, ekonomi dan politik
menimbulkan banyak ketegangan yang pada gilirannya memecah belah kesatuan
gerakan-gerakan kemerdekaan terdahulu."*
ola-pola perekrutan boleh jadi le!at saluran informal berdasarkan pada
kelompok-kelompok tradisional, kesukuan, etnis atau kedaerahan. Bsaha-usaha
untuk menghindarkan perpecahan biasanya dilakukan dengan jalan menciptanya
partai-partai nasionalis yang luas, untuk mempersattukan golongan-golongan
bersama."6
Studi-studi tentang perekrutan politik sangat terbuka luas seperti kaitan
antara pengadaaan dan permintaan serta ciri-ciri mereka yang mencari dan
mendapatkan jabatan politik dan pemerintahCadministratif. re!itt mendasarkan
bah!a sebenarnya proses prekrutan politik dan sosialisasi politik saling berkaitan,
namun untuk mengetahui kaitan tersebut memerlukan penyelidikan lebih lanjut.+(
3. Partai Politik sebagai Sarana Utama dalam Rektutmen Politik
Dalam upaya mengisi suatu jabatan politik maupun jabatan administratie,
tidak terlepas dari adanya peranan partai politik yang dianggap mampumenyediakan personel-personel yang dibutuhkan dalam suatu jabatan olitik.
27 rifin Rahman. iste" politik Indonesia! Surabaya ) SI9, 166*/,8"
28 rifin Rahman. iste" politik Indonesia! Surabaya ) SI9, 166*/,8"
29 rifin Rahman. iste" politik Indonesia! Surabaya ) SI9, 166*/,8"
30 rifin Rahman. iste" politik Indonesia! Surabaya ) SI9, 166*/,8"
-
8/18/2019 Sospol Pix
13/23
Dengan demikian, partai politik jelas merupakan sarana yang paling penting
dalam kebanyakan system politik untuk merekrut sebagian besar pemegang
jabatan politik.+1
Dalam hal ini, arkasih 3ur 9etro,"((0/ mengatakan, bah!a partai
politik berfungsi sebagai sarana rekrutmen politik, dimana partai politik
berke!ajiban untuk melakukan seleksi dan rekrutmen dalam rangka mengisi
posisi dan jabatan politik tertentu. Dengan adanya rekrutmen politik maka
dimungkinkan terjadinya rotasi dan mobilitas politik. 'anpa rotasi dan mobilitas
politik pada sebuah system politik, maka akan muncul diktatorisme dan stagnasi
politik dalam system tersebut.+"
Dalam hal ini, $iriam oediardjo "((*/ menegaskan, fungsi partai
politik pada 3egara yang demokratis,yang salah satunya adalah melaksanakan
rekrutmen politik. Secara lengkap dia, dia menyatakan, bah!a partai politik
sebagai sarana rekrutmen politik juga berfungsi untuk mencari dan mengajak
orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota
partai political recruitment/. Dengan demikian partai turut memperluas partisipasi
politik, caranya ialah melalui kontak pribadi, persuasi,dan lain-lain. ?uga
diusahakan untuk dididik menjai kader yang dimasa mendatang akan mengganti
pimpinan lama selection of leadership/.++
Dengan demikian partai politik harus mengupayakan penyiapan kader-
kader politik yang sangat dibutuhkan dalam proses rekrutmen politik. engertian
kader, menurut ambang 4udhoyono "((1/ adalah sebagai berikut)
a. $erupakan orang-orang pilihan yang berbakat
31 Ibid,.1+*
32 Ibid,.1+*
33 Ibid,.1+*
-
8/18/2019 Sospol Pix
14/23
b. $erupakan anggota organisasi yang terlatih untuk melaksanakan fungsi-
fungsi kepemimpinan organisasi atau lembaga-lembaga lain yang berada
di ba!ah control organisasi.
c. $erupakan orang-orang yang memang dipersiapkan untuk memegang
pekerjaan penting di suatu organisasi, baik pemerintahan maupun politik.+0
$enurut ambang 4udhoyono "((1/, ada enam langkah yang dapat
ditempuh oleh partai politik dalam upaya dalam menyiapkan kader-kader politik
yang berkualitas yang akan diperankan dimasa-masa mendatang khususnya dalam
mengisi jabatan politik 3egara, antara lain sebagai berikut)+2
• 'ahap ertama
Rekrutmen kader, yaitu suatu tahap a!al kaderisasi berupa penentuan calon
melalui seleksi yang dilakukan terhadap seluruh anggota berdasarkan delapan
kriteria umum yang di tentukan.
• 'ahap Kedua
$enyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kader tingkat dasar basic
training/ atau yang banyak dikenal dengan istilah kursus kader tingkat dasar yang
didalamnya terdapat upaya pembekalan dasar-dasar pemikiran ideology filosofi/,
metode berfikir menurut aliran atau isme-isme tertentu doctrine/, pengenalan
pendekatan kesisteman, study kasus dan sebagainya, dalam rangka penyamaan
pola piker dan cara pandang, serta pningkatan pengetahuan dasar kognitif dan
afektif/.
• 'ahap Ketiga
enugasan assignment/, yaitu suatu cara untuk melatih, menguji, dan
mematangkan dengan pengalaman-pengalaman langsung.
34 Ibid,.1+6
35 Ibid,.1+6
-
8/18/2019 Sospol Pix
15/23
• 'ahap Keempat
$enyelenggarakan kursus kader tingkat lanjutan retraining/, yaitu suatu
proses peningkatan kualitas kader setelah yang bersangkutan menjalani proses
penugasan.
• 'ahap Kelima
Kepeloporan aangarde/, yaitu suatu upaya menempatkan para leader pada
posisi dan peranan sebagai pelopor atau pioneer yang berfungsi melindungi dan
mengamankan operasi manajemen partai dapat mencegah suasana lingkungan dari
bahaya perpecahan.
• 'ahap Keenam
elibatan dalam diskusi dan seminar, dalam arti bah!a para kader harus
selalu diuji kemampuan intelegensiannya dan diuji cara mereka merumuskan dan
menyampaikan pendapatnya tentang suatu permasalahan tertentu secara logis,
sistematis,rasional,dan objektif.+7
. Rekrutmen Politik dalam Sistem Politik !ndonesia
Rekrutmen politik yang ada di Indonesia bisa dilihat dari pengalaman yang
ada selama perjalanan bangsa ini. ada masa orde baru, tampaknya mekanisme
yang terbuka, bahkan semi terbuka merupakan sesuatu yang bersifat impian.
Dalam beberapa pemilihan umum di Indonesia pada masa orde baru, lembaga
pemilihan umum memainkan peranan yang cukup besar dalam penyaringan
orang-orang untuk dijadikan calon. isa saja calon-calon yang sudah disiapkan
oleh partai politik tidak dapat disetujui oleh %B karena orang-orang tersebut
memiliki latar belakang yang tidak mengenakan dalam kehidupan politik di tanah
air, misalnya mereka yang pernah menjadi aktiis partai $asyumi atau mereka
36 Ibid,.10(
-
8/18/2019 Sospol Pix
16/23
yang menjadi anggota organisasi massa yang di-blaklist pemerintah atau mereka
adalah orang-orang yang dikategorikan bersebrangan dengan pemerintah atau
mereka yang dianggap tidak setia terhadap ancasila, BBD 1602, 3egara dan
pemerintah.+8
'ampaknya,seseorang yang sudah memiliki cacat politik dari kacamata
pemerintah akan sulit merehabilitasi dirinya. Salah satu persyaratan yang tidak
tertulis dalam proses rekrutmen politik di Indonesia adalah bah!a mereka yang
akan di rekrut untuk mengisi jabatan jabatan politik dan administratie adalah
orang-orang yang harus dapat bekerja sama dengan pemerintah atau orang yang
mampu mengakomodasikan kehendak pemerintah.+*
ada masa reformasi, tampaknya keterbukaan mulai menyeruak dan
melembaga sehingga sistem rekrutmen untuk mengisi berbagai jabatan politik dan
administrasi seringkali dilaksanakan dengan cara open recruit"ent! Inilah kondisi
yang menggembirakan dalam proses demokratisasi politik dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. 3amun pada sisi lain, secara kultural, keterbukaan ini
belum disertai spirit kompetisi yang sehat, yaitu siap kalah bukan hanya siap
menang, sehingga tidak heran dalam berbagai kasus pemilihan kepala daerah, baik
untuk propinsi atau kabupaten dan kota sering kali disertai konflik-konflik yang
merusak, seperti kasus kaur di engkulu dan tuban di ja!a timur .+6
Sisi buram lain yang kita lihat adalah pada system rekrutmen yang
dilakukan oleh partai politik, sebagaimana kita ketahui, salah satu fungsi partai
politik adalah fungsi yang berkaitan dengan masalah rekrutmen. kan tetapi, di
Indonesia, fungsi tersebut masih rendah kadar pelaksanaannya. artai-partai
politik lebih mengandalkan basis massa tradisional yang lebih bersifat primordial,
daripada didasarkan pertimbangan kapasitas dan kapabilitas, terutama adalah
37 Ibid,.10+
38 Ibid,.10+
39 Ibid,.100
-
8/18/2019 Sospol Pix
17/23
dalam menjaring suara pemilih, maka pertimbangan primordialisme semakin
kental dan kentara.0(
". Sistem Rekrutmen dalam #radisi Partai $uat
'idak semua partai menjadi keanggotaan sebagai satu-satunya jalan masuk
menuju jenjang karir politik. 'anpa menjadi anggota partai dengan demikian
merupakan keharusan bagi seseorang yang bercita-cita menekuni karir politik
dalam tradisi partai kuat.01
a. Rekrutmen dalam 'radisi artai Inggris
$enjadi anggota sebuah partai dalam tradisi inggris memerlukan lebih banyak pengorbanan daripada sekedar mendapatkan kartu anggota. Selain
mendapatkan sebuah kartu anggota seseorang juga harus rajin membayar iuran
anggota serta mengikuti kegiatan partai. agi mereka yang memiliki ambisi besar
untuk meraih karir politik yang lebih tinggi perlu memasuki teradisi magang yang
sudah baku dalam tradisi partai kuat Inggris. Setiap anggota legeslatif berhak
untuk menapak karir hingga puncak karir sebagai perdana mentri Inggris dengan
syarat telah menjalani masa magang yang sangat lama dan menuntut berbagai
pengorbana. Sistem politik Inggris memastikan tradisi magang sebagai jalur
utama menuju sukses karir seseorang politisi. Keberhasilan anggotalegeslatif
selama masa magang akan membuka jalan menuju tahap selanjutnya, yakni
diangkat menjadi mentri muda. Dalam menjalankan tugas selaku mentri muda
kehebatan dan keahlian selaku politisi diuji selama depat di parlemen dengan
oposisi. ?ika sang mentri muda gagal maka ia akan kembali menjadi anggota
legeslatif. ?ika berhasil ia bisa berharap untuk menanjak menuju mentri kabinet.
artai politik Inggris sangat ketat dalam menseleksi para calon pemimpin mereka.
Aanya anggota yang telah berkarir sangat bagus selama lebih dari dua puluh tahun
dapat berharap menjadi perdana mentri Inggris. artai politik Inggris tidak
mengenal sistem pencalonan yang bersifat mendadak dan asal berani atau asal
kaya seperti di merika. Inggris menuntut calon perdana mentri yang sudahmengenal betul seluk-beluk kehidupan politik di parlemen dan teruji kesetiaan
politiknya terhadap partai masing-masing.0"
1/ artai konseratif
40 Ibid,.100
41 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+1
-
8/18/2019 Sospol Pix
18/23
artai konseratif mengklaim memiliki tidak kurang dari dua juta anggota
yang memilii kartu dan membayar iuran. nggota partai sebanyak itu diorganisir
melalui cabang organisasi paling ba!ah yakni constituenc$ associations atau
partai lokal. ada setiap !ilayah distrik/ pemilihan terdapat sebuah partai lokal
yang merupakan unsur ital bagi partai konseratif. eranan partai lokal sangat
besar dalam kehidupan politik Inggris. artai lokal melaksanakan berbagai fungsi
penting, antara lain ) a/ memilih calon anggota parlemen, b/ menyebarkan
informasi tentang perkembangan partai, c/ meningkatkan dan memelihara minat
masyarakat pemilih terhadap eksistensi partai. 5ungsi pemilihan calon anggota
perlamen adalah fungsi paling penting dari asosiasi tersebut. Sekalipun
peranannya sangat menentukan namun pengurus partai lokal bersifat suka rela
dalam arti tidak dibayar. Ileh karena itu partai lokal dibantu oleh agen partai yangdigaji oleh kantor pusat The %entral Office/.0+
#rganisasi ini juga memainkan peran sebagai lembaga pencarian dana bagi
partai serta merekrut anggotanya. #rganisasi partai ditingkat nasional
mendapatkan kontribusi finansialnya antara lain, dari partai lokal tersebut diatas.
Sudah tentu organisasi partai nasional memiliki sumber dana lainya seperti
kelompok-kelompok bisnis maupun langsung dari perseorangan. Sekalipun partai
lokal berhak merekrut calon anggota parlemen,namun keputusan terakhir tetap
ada dipihak partai konseratif di parlemen. artai di parlemen inilah yang paling
berpengaruh dalam tubuh partai konseratif.00
"/ artai uruh
Dalam tradisi partai buruh dikenal dua jenis keanggotaan partai, yakni
anggota langsung dan anggota tidak lagsung. nggota partai langsung direct
"e"bers/ adalah aktifis partai yang memiliki kartu anggota dan membayar iurang
anggota. nggota tidak langsung indirect "e"bers/ adalah bagian terbesar dari
pendukung partai buruh yang jumlahnya tidak kurang dari enam juta orang.
nggota tidak langsung pada umumnya adalah anggota serikat buruh yang
42 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+1-+"
43 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+"
44 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+"-++
-
8/18/2019 Sospol Pix
19/23
berafiliasi dengan partai buruh. Dana yang terkumulasi darikeanggotaan serikat
buruh tdak langsung merupakan salah satu sumber keuangan parai buruh.02
Sebagai partai konseratif, partai buruh juga meyelenggarakan konferensi
tahunan. 3amun berbeda dengan konerensi partai konseratif, hasil konperensi
partai buruh sangat strategis sifatnya. ertemuan tahunan ini menyusun
kebijaksanaan partai dan memilih Komisi :ksekutif 3asional 3:9/. ?ika dua
pertiga dari yang hadir mendukung usulan kebijaksanaan maka usulan tersebut
menjadi kebijaksanaan partai. 3:9 mengandalkan organisasi partai khususnya
lembaga penelitian penelitian partai yang merupakan suber prakarsa
kebijaksanaan partai. Sekalipun demikian hasil koperensi partai tidak sepenuhnya
mengikat partai uruh di parlemen. Koperensi nasional partai uruh juga tidak
ikut campur tangan dalam proses pemilihan ketua partaai di parlemen.07
Serikat uruh adalah bagian terpenting dari partai uruh. ertama, buruh
berperan dalam organisasi partai di luar parlemen khususnya 3:9. Kedua, serikat
buruh memberikan kontribusi keuangan dan keanggotaan dalam jumlah besar bagi
partai. Sejak tahun 1602 serikat buruh tidak pernah menyumbang kurang dari *(E
dana pemilihan.08
Rekrutmen calon anggota parlemen dalam partai buruh tidak di monopoli
oleh partai lokal. artailokal dan serikat buruh menetukan daftar para calon
anggota legeslatif. da semacam kebiasaan yang terus berlaku dalam proses
pencalonan, yakni jarang terjadi seorang calon muncul dalam daftar bila tidak
cukup mendapat dukungan dari serikat buruh. 9alon antara lain harus memenuhi
kreteria yang ketat, yakni anggota partai uruh selama satu priode tertentu serta
anggota serikat buruh.0*
45Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/, ++
46 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+2
47 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+2, lihat Roy 9. $acridis ed/. &oderen Political s$ste"'Europe,
()*+, hal.07
48 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+7 lihatngelo anebianco, Political Parties ' Organiation and
Power,cambridge ) 9ambridge Bniersity ress, 16**, hal.60
-
8/18/2019 Sospol Pix
20/23
roses seleksi calon anggota legeslatif dilakukan oleh partai lokal setelah
mendapat ijin dari Komisi :ksekutif 3asional. ?umlah calon dalam daftar yang
dibuat oleh serikat buruh dan partai lokal kemudian dikurangi jumlahnya oleh
panitia :ksekutif artai %okal. Sampai dengan tahap ini calon tidak diminta untuk
hadir dalam proses seleksi. Selanjutnya daftar baru tersebut dikirim ke National
Esekutive %o""itte untuk mendapat pengesahan. Selanjutnya daftar tersebut
dikembalikan ke Komisi $anajemen di tingkat lokal untuk dilakukan pemilihan
beberapa kali sampai diperoleh seorang calon mayoritas. artai uruh dengan
demikian memberi !e!enang segelintir orang dalam tubuh partai %okal untuk
menentukan apakah seorang calon diterima atau tidak.06
b. Rekrutmen dalam 'radisi artai olitik ?erman arat
Sebagai mana adat magang dalam tradisi partai kuat Inggris di ?erman pun
dikenal kebiasaan yang serupa. Kanselir Aelmut Kohl atau ;Der ar< sudah sejak
usia 18 tahun menampak karir di artai Kristen Demokrat 9DB/. Kepercayaan
untuk memimpin 9DB baru diberikan setelah meraih dan mempertahankan
reputasi bagus selama bertahun-tahun di dalam partai negara bagian diman ia
tinggal. ola rekrutmen elit puncak ini mencerminkan besarnya peranan partai
politik dalam proses tersebut.2(
Sungguh menarik untuk dicatat bah!a ?erman erhasil mengubah
pendapat umum di dunia yang semula menuduhnya sebagai negara totaliter dan
kini berubah menjadi negara demokratis. angunan sistem demokrasi ?erman
berdiri di atas undang-undang dasar 1606 yang lebih terkenaal dengan istilah
asic %a!. asal "1 ayat 1, misalnya dengan tegas menyatakan bah!a organisasi
partai politik harus dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip demokratis. yat 1
dalam pasal yang sama juga menyebutkan dengan jelas bah!a partai politik
?erman !ajib untuk ikut serta dalam membentuk opini publik. artai politik
?erman memang dituntut lebih banyak untuk me!akili masyarakat umum karena
kha!atir terhadap munculnya gerakan massa seperti pada masa Aitler.21
49Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/, +7
50Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/, +7
51 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+8
-
8/18/2019 Sospol Pix
21/23
Karir polirik seorang !arga ?erman arat dimulai dengan aktif sebagai
anggota partai. Reputasi bagus sebagai kader partai atau pendatang baru yang
sangat menjanjikan kemajuan merupakan kreteria dasar yang harus dipenuhi
seorang anggota yang berambisi untuk masuk dalam daftar nominasi partai.
3amun prestasi luar biasa juga memungkinkan seorang !arganegara ?erman arat
yang tidak terdaftar sebagai anggota partai untuk meniti karir di undestag
parlemen/.2"
Komisi seleksi calon anggota undestag lokal sangat ketat menjaga
kemandirian organisasi mereka. Komisi seleksi lokal biasanya sangat peka
terhadap interensi dari elit partai regional atau bahkan nasional. agi komisi
seleksi interensi dalam bentuk apapun sedapat mungkin akan dihindari. #tonomi
komisi seleksi lokal di ?erman arat dengan demikian sangat berbeda dengan
model interensionis yang di praktekkan oleh organisasi partai regional dan
nasional di Inggris dalam proses seleksi calon anggota badan legeslatif. nggota
komisi seleksi dipilih dari anggota partai yang sangat dikenal telah berpengalaman
dan menunjukan senioritas mereka dalam urusan seleksi dan loyalitas terhadap
partai politik.2+
+/ Rekrutmen dalam 'radisi olitik rancis
Rekyutmen anggota legeslatif dalam tradisi rancis, khususnya sejak
republik ke F, tergantung pada kebijaksanaan organisasi partai nasional. artai
&aulist atau The Rasse"ble"ent pour la Republi.ue seleksi calon. adan ini
terdiri sekretaris jendral dan elit partai di parlemen yang bertugas menyeleksi
daftar calon yang selanjutnya akan ditandatangani oleh Komite Sentral.20
Rekrutmen elit puncak atu presiden erancis berbeda dengan rekrutmen
anggota parlemen. Di samping itu, terdapat perbedaan antara tradisi pemilihan
calon presiden partai-partai kanan dan partai kiri. Sebagai bagian dari partai
kanan, RR dan BD5 membiarkan calon masing-masing bersaing dalam
pemilihan a!al. Sifat kompetitif pada tradisi partai kanan rancis ini
mengakibatkan ketidak pastian tentang siapa calon presiden dari partai kanan.
52 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+8
53 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+8
54 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+8
-
8/18/2019 Sospol Pix
22/23
artai sosialis, sebaliknya cenderung memanfaatkan konperensi partai untuk
menentukan calon presiden.22
Rekrutmen elit puncak di rancis didasari pula oleh dua pertimbangan lain
yang bersifat non politik. ertimbangan pertama adalah para tokoh politik rancis
pada umumnya telah mengenal kehidupan pemerintahan selama beberapa tahun
sebelum dipercaya menduduki jabatan penting dipemerintahan. Sebuah studi
menyebutkan bah!a empat perdana mentri di ba!ah presiden &iscard dan
$itterand pada umumnya telah menikmati pengalaman pemerintahan yang cukup
luas sebagai penjabat di birokrasi, kementrian, internasional maupun ekonomi.27
Di samping pengalaman sebagai birokrat elit politik rancis umumnya
juga alumni perguruan atau lembaga pendidikan tinggi yang sangat ternama dierancis. Salah satu lembaga pendidikan paling terkemuka di erancis adalah
:3. &abungan antara latar belakang pendidikan yang bagus dan !aktu tempuh
dalam karir birokrasi sebelumnya yang sangat panjang puluhan tahun/
merupakan syarat mutlak bagi seorang calon materi, perdana mentri, apalagi
presiden.28 erancis dengan demikan mempercayakan kekuasaan politiknya,
sebagaimana Inggris dan ?erman arat pada putra-putri terbaik yang telah teruji
sejak dibangku perguruan tinggi terbaik hingga karir yang sangat lama di birokrasi
pemerintahan. erancis hanya menerima putranya yang paling mampu dan loyal
terhadap pemerintahan yang bisa dicalonkan untuk menduduki kursi elit politik puncak. udaya erancis menolak amatirisme politik merika yang mendukung
sistem pencalonan residen bagi setiap orang yang sanggup untuk ; go Public<
padahal sangat minim dengan pengalaman politik dan pemerintahan nasional.2*
Sementara di rancis orang harus membuktikan kepantasan dirinya untuk
55 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+*
56 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,+*
57 Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/,%ihat Dogan, ed/, Pathwa$s to Power, hal.0+-00
58Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/, %ihat Samuel Kernell, &oing ublic ) New trategies of
Presidential /eadership, >ashington, D.9.) 9G ress, 16*7
-
8/18/2019 Sospol Pix
23/23
mencalonkan diri. $itterand atau &iscard misalnya, berapa kali menduduki polisi
di pemerintahan nasional sebelum dicalonkan sebagai presiden.26
B. $ES!MPU%AN
Rekrutmen politik atau penyeleksian rakyat untuk kegiatan politik dan
jabatan pemerintahan dilakukan agar nantinya pihak-pihak maupun indiidu-
indiidu yang terlibat merupakan orang-orang pilihan, sehingga dapat
menjalankan peranannya dengan semestinya.
Rekrutmen politik yang baik seharusnya dimulai dengan pendidikan
politik yang dilakukan secara berkesinambungan oleh partai politik. 3amun
banyak partai politik tidak melakukannya karena berbagai kendala. $isalnya
masalah keuangan yang memang menjadi masalah besar dalam perkembangan
partai politik di Indonesia. Selain itu, tidak jelasnya ideologi partai politik
berdampak pula pada isi, misi dan program yang partai politik tersebut. Sukar
dinafikan partai politik di Indonesia belum memiliki tanggung ja!ab
mencerdaskan masyarakatnya berpolitik. ahkan partai politik tidak dapat
melaksanakan rencana stategisnya seperti rekrutmen anggota secara
berkesinambungan, pembinaan kader secara konsisten serta pengembangan kader
ke tahap pembentukan elite politik. Ini semua merupakan bukti belum
maksimalnya fungsi partai politik di negeri ini
59Drs. ambang 9ipto,$. Prospek dan Tantangan Partai olitik.4ogyakarta )
ustaka elajar, 1667/, +6