SOP CT SCAN

20
RSU Dr. F.L.TOBING Jl. Dr. F.L.Tobing No. 35 Sibolga PEMERIKSAAN CT SCAN HEAD No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/3 PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan Plt.Direktur DR.FL.Tobing Sibolga dr.H.Masrip Sarumpaet Pembina NIP : 19650331 200003 1005 PENGERTIAN Pemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross sectional)axial dari kepala secara keseluruhan. TUJUAN Mengetahui kelainan detail dan anatomis dari tulang tulang maupun jaringan yang terdapat dalam kepala KEBIJAKAN Pemeriksaan CT Scan Head dilaksanakan sesuai dengan prosedur PROSEDUR 1. Persiapan pemeriksaan a.Persiapan pasien Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksi-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas terutama jika pemeriksaan dengan menggunakan media kontras. Untuk kenyamanan pasien mengingat pemeriksaan dilakukan pada ruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberi selimut 2. Teknik Pemeriksaan Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan posisi kepala dekat dengan gantry. Posisi Objek : Kepala hiperfleksi dan SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

description

SOP CT SCAN

Transcript of SOP CT SCAN

Page 1: SOP CT SCAN

RSU Dr. F.L.TOBING

Jl. Dr. F.L.Tobing No. 35Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN HEAD

No. Dokumen No. Revisi Halaman1/3

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

DitetapkanPlt.Direktur DR.FL.Tobing Sibolga

dr.H.Masrip SarumpaetPembina

NIP : 19650331 200003 1005

PENGERTIAN Pemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross sectional)axial dari kepala secara keseluruhan.

TUJUAN Mengetahui kelainan detail dan anatomis dari tulang tulang maupun jaringan yang terdapat dalam kepala

KEBIJAKAN Pemeriksaan CT Scan Head dilaksanakan sesuai dengan prosedur

PROSEDUR1. Persiapan pemeriksaan a.Persiapan pasien Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksi-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas terutama jika pemeriksaan dengan menggunakan media kontras. Untuk kenyamanan pasien mengingat pemeriksaan dilakukan pada ruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberiselimut

2. Teknik Pemeriksaan Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan posisi kepala dekat dengan gantry. Posisi Objek : Kepala hiperfleksi dan diletakkan pada head holder. Kepala diposisikan sehingga mid sagital plane tubuh sejajar dengan lampu indikator longitudinal dan interpupilary line sejajar dengan lampu indikator horizontal. Lengan pasien diletakkan diatas perut atau disamping tubuh. Untuk mengurangi pergerakan dahi dan tubuh pasien sebaiknya difiksasi dengan sabuk khusus pada head holder dan meja pemeriksaan. Lutut diberi pengganjal untuk kenyamanan pasien.

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 2: SOP CT SCAN

RSU Dr. F. L.TOBING

Jl. Dr. F.L .Tobing no.35 Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN HEAD

No.Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

PROSEDUR3. Scan Parameter a. Scanogram : kepala lateral b. Range : range I dari basis cranii sampai pars petrosum dan range II dari pars petrosum sampai verteks. c. Slice Thickness : 2-5 mm ( range I ) dan 5-10 mm ( range II ) d. FOV : 24 cm e. Gantry tilt : sudut gantry tergantung besar kecilnya sudut yang terbentuk oleh orbito meatal line dengan garis vertical. f. 120 kV g. 250 mA h. Reconstruction Algorithma : soft tissue i. Window width : 0-90 HU ( otak supratentorial ); 110-160 HU ( otak pada fossa posterior ); 2000-3000 HU ( tulang ) j. Window Level : 40-45 HU ( otak supratentorial ); 30-40 HU ( otak pada fossa posterior ); 200-400 HU ( tulang )

UNIT TERKAIT Instalasi RadiologiInstalasi Rawat jalanInstalasi Rawat inapInstalasi gawat darurat

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 3: SOP CT SCAN

RSU Dr. F.L.TOBING

Jl. Dr. F.L.Tobing No. 35Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN SINUS PARANASAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

DitetapkanPlt.Direktur DR.FL.Tobing Sibolga

dr.H.Masrip SarumpaetPembina

NIP : 19650331 200003 1005

PENGERTIANPemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross sectional)axial maupun coronal dari rongga sinus (sinus paranasal).

TUJUANMengetahui kelainan detail dan anatomis dari tulang tulang maupun rongga yang terdapat dalam sinus paranasalis

KEBIJAKANPemeriksaan CT Scan Sinus Paranasal dilaksanakan sesuai dengan prosedur

PROSEDUR1. Persiapan pemeriksaan a.Persiapan pasien Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksi-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas terutama jika pemeriksaan dengan menggunakan media kontras. Untuk kenyamanan pasien mengingat pemeriksaan dilakukan pada ruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberiselimut

2. Teknik Pemeriksaan Pemeriksaan CT-Scan SPN dengan menggunakan dua jenis potongan , yaitu potongan axial dan potongan coronal. a. Potongan Axial Posisi pasien : pasien berbaring supine di atas meja pemeriksaan. Kedua lengan di samping tubuh, kaki lurus ke bawah dan kepala berada di atas headrest (bantalan kepala ). Posisi pasien diatur senyaman mungkin. Posisi objek : kepala diletakkan tepat di terowongan gantry, mid sagital plane segaris tengah meja. Mid axial kepala tepat pada sumber terowongan gantry.

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 4: SOP CT SCAN

RSU Dr. F. L.TOBING

Jl. Dr. F.L .Tobing no.35 Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN SINUS PARANASAL

No.Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

PROSEDUR b. Potongan Coronal Potongan coronal merupakan teknik khusus. Posisi pasien : pasien berbaring prone di atas meja pemeriksaan dengan bahu diganjal bantal. Kepala digerakkan ke belakang (hiperekstensi) sebisa mungkin dengan membidik menuju vertikal. Gantry sejajar dengan tulang-tulang wajah. Posisi objek : kepala tegak atau digerakkan ke belakang (hiperekstensi) sebisa mungkin dan diberi alat fiksasi agar tidak bergerak

3. Scan Parameter a. Scanogram : cranium lateral b. Slice thickness : axial : 5 mm ,coronal : 3 mm c. Anatomi Coverage : axial : 5 mm di bawah sinus maksilaris sampai sinus frontalis , coronal : 5 mm posterior sinus sphenoideus sampai sinus frontalis d. Standar algorithma : axial : algorithma tulang , coronal : algorithma standar e. 130 kV f. 60 mAs

UNIT TERKAIT Instalasi RadiologiInstalasi Rawat jalanInstalasi Rawat inap

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 5: SOP CT SCAN

RSU Dr. F.L.TOBING

Jl. Dr. F.L.Tobing No. 35Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN TEMPORAL BONE (MASTOID)

No. Dokumen No. Revisi Halaman1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

DitetapkanPlt.Direktur DR.FL.Tobing Sibolga

dr.H.Masrip SarumpaetPembina

NIP : 19650331 200003 1005

PENGERTIANPemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross sectional)axial dari temporal bone (mastoid).

TUJUANMengetahui kelainan detail dan anatomis dari tulang tulang maupun jaringan yang terdapat pada temporal bone.

KEBIJAKANPemeriksaan CT Scan Temporal bone dilaksanakan sesuai dengan prosedur

PROSEDUR1. Persiapan pemeriksaan a.Persiapan pasien Tidak ada persiapan khusus bagi pasien,hanya saja assesoris di daerah kepala (gigi palsu, anting, penjepit rambut dan lain-lain) yang menempel pada obyek disingkirkan agar tidak menimbulkan bayangan artefact.Kemudian pasien dan atau keluarga pasien diberi penerangan mengenai tujuan dan prosedur pemerikssaan sampai dengan memahami manfaat dan resiko pemeriksaan yang akan dilakukan .Apabila memungkinkan pasien diingatkan tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama pemeriksaan berlangsung (bergerak).2. Teknik Pemeriksaan Potongan Axial Posisi pasien : Pasien tidur supine diatas meja pemeriksaan dengan kepala diatur sedemikian rupa sehingga simetris berada pada pertengahan gantry. Posisi objek : Kepala hiper extensi dan diletakkan pada head holder. Kepala diposisikan sehingga mid sagital plane tubuh sejajar dengan lampu indicator longitudinal dan interpapillary line sejajar dengan lampu indicator horisontal. Lengan pasien diletakan diatas perut atau di samping tubuh. Untuk mengurangi pergerakan dahi dan tubuh pasien sebaiknya difiksasi bengan sabuk khusus pada head holder dan meja pemeriksaan.

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 6: SOP CT SCAN

RSU Dr. F. L.TOBING

Jl. Dr. F.L .Tobing no.35 Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN TEMPORAL BONE (MASTOID)

No.Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

PROSEDURMasukkan data-data pasien dengan memilih protocol pemeriksaan InnerEarSeq. Insert posisi pasien HeadFirst supine pada registrasi pasien di komputer kemudian dilanjutkan dengan membuat topogram pada daerah kepala. Buat garis potongan axial dengan batas bawah cranii sampai dengan vertex. 3. Scan Parameter Teknik : High Resolusi CT / kondisi tulang a. kasus non-tumor/trauma basis cranii: potongan axial dan coronal 2mm sejajar dengan axis os.petrosum. mencakup seluruh tulang os.petrosum, tanpa kontras, kondisi tulang (WW dan WL yang tinggi) b. kasus tumor / infeksi (abses ) potongan axial 2-5mm mencakup seluruh os.petrosum tanpa dan dengan kontras, kondisi tulang dan soft tissue. Potongan coronal 2-5mm sebagai tambahan, dalam kondisi tulang dan soft tissue. Mencakup seluruh os.petrosum dan proses abnormalnya

UNIT TERKAIT Instalasi RadiologiInstalasi Rawat jalanInstalasi Rawat inap

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 7: SOP CT SCAN

RSU Dr. F.L.TOBING

Jl. Dr. F.L.Tobing No. 35Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN NASOPHARYNX

No. Dokumen No. Revisi Halaman1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

DitetapkanPlt.Direktur DR.FL.Tobing Sibolga

dr.H.Masrip SarumpaetPembina

NIP : 19650331 200003 1005

PENGERTIANPemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross sectional)axial dari nasofaring secara keseluruhan.

TUJUANMengetahui kelainan detail dan anatomis dari tulang tulang maupun jaringan yang terdapat dalam nasofaring

KEBIJAKANPemeriksaan CT Scan Nasopharynx dilaksanakan sesuai dengan prosedur

PROSEDUR1. Persiapan pemeriksaan a.Persiapan pasien Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksi-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas terutama jika pemeriksaan dengan menggunakan media kontras. Untuk kenyamanan pasien mengingat pemeriksaan dilakukan pada ruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberiselimut

2. Teknik Pemeriksaan Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan posisi kepala dekat dengan gantry. Posisi Objek : Kepala hiperfleksi dan diletakkan pada head holder. Kepala diposisikan sehingga mid sagital plane tubuh sejajar dengan lampu indikator longitudinal dan interpupilary line sejajar dengan lampu indikator horizontal. Lengan pasien diletakkan diatas perut atau disamping tubuh. Untuk mengurangi pergerakan dahi dan tubuh pasien sebaiknya difiksasi dengan sabuk khusus pada head holder dan meja pemeriksaan. Lutut diberi pengganjal untuk kenyamanan pasien.

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 8: SOP CT SCAN

RSU Dr. F. L.TOBING

Jl. Dr. F.L .Tobing no.35 Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN NASOPHARYNX

No.Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

PROSEDUR3. Scan ParameterNasopharynx: potongan axial 3-5mm, FOV 250mm, kondisi dengan filter agak tinggi (lebih tinggi dari otak) dan pallatum sampai sinus frontalis, sudut sejajar pallatum. Tanpa dan dengan kontras bolus, kemudian dilanjutkan dengan potongan axial 5mm sejajar corpus vertebrae cervicalis dari C2 s/d C6 F.O.V 200mm untuk mencari pembesaran kelenjar. Setelah itu dibuat potongan coronal 3-5mm, tergantung besar kecilnya kelainan dari choana sampai cervical vertebrae sejajar dengan dinding posterior nasoprynx F.O.V. 250mm, potongan coronal kadang perlu dibuat dalam kondisi tulang apabila ada destruksi basis cranii

UNIT TERKAIT Instalasi RadiologiInstalasi Rawat jalanInstalasi Rawat inap

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 9: SOP CT SCAN

RSU Dr. F.L.TOBING

Jl. Dr. F.L.Tobing No. 35Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN ORBITA

No. Dokumen No. Revisi Halaman1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

DitetapkanPlt.Direktur DR.FL.Tobing Sibolga

dr.H.Masrip SarumpaetPembina

NIP : 19650331 200003 1005

PENGERTIANPemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross sectional)axial dari struktur-struktur tulang orbita seperti pada muscles ophthalmic, bola mata, dan retroorbital fat.

TUJUANMengetahui kelainan detail dan anatomis dari tulang tulang maupun jaringan yang terdapat dalam orbita

KEBIJAKANPemeriksaan CT Scan Orbita dilaksanakan sesuai dengan prosedur

PROSEDUR1. Persiapan pemeriksaan a.Persiapan pasien Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksi-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas terutama jika pemeriksaan dengan menggunakan media kontras. Untuk kenyamanan pasien mengingat pemeriksaan dilakukan pada ruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberiselimut

2. Teknik Pemeriksaan Atur posisi pasien dalam keadaan supine pada scanning axial, head first. Tempatkan kepala pada head holder, dagu fleksi dengan nyaman ke arah dada sehingga OML (Orbito Meatal Line) tegak lurus untuk scan axial dan supine atau prone pada scanning coronal dengan kepala dan leher ekstensi dan mengganjal pada holder.

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 10: SOP CT SCAN

RSU Dr. F. L.TOBING

Jl. Dr. F.L .Tobing no.35 Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN ORBITA

No.Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

PROSEDURScannogram dapat dibuat antero posterior (AP) maupun lateral. Scannogram pada proyeksi AP akan dapat mengevaluasi apakah posisi objek sudah lurus dan berada di pertengahan. Sedangkan scannogram lateral bermanfaat untuk menentukan penyudutan gantry. 3. Scan Parameter a. Volume investigasi : 0,5 cm dari batas bawah sampai 0,5 cm batas atas rongga orbita. b. Slice Thickness : 2 mm c. Pitch : spiral atau pitch = 1,0 d. FOV :dimensi kepala (24 cm) ; pengurangan FOV penting pada evaluasi patologi e. Ganty tilt : -6° sampai -10° dari OML atau paralel dengan nerve optic pada scanning axial ; mengikuti posisi pasien pada scanning coronal. f. 120 kV g. 250 mA h. Rekonstruksi algorithma : high resolution atau standar i. WW : 140 -300 HU (soft tissue) 2000 – 3000 HU (bone) kurang lebih 4000 HU (khusus window orbita) j. WL : 30 – 40 HU (soft tissue) 200 – 400 HU (bone) kurang lebih 0 HU (khusus window orbita)

UNIT TERKAIT Instalasi RadiologiInstalasi Rawat jalanInstalasi Rawat inap

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 11: SOP CT SCAN

RSU Dr. F.L.TOBING

Jl. Dr. F.L.Tobing No. 35Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN THORAX

No. Dokumen No. Revisi Halaman1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

DitetapkanPlt.Direktur DR.FL.Tobing Sibolga

dr.H.Masrip SarumpaetPembina

NIP : 19650331 200003 1005

PENGERTIANPemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross sectional)axial dari rongga thorax termasuk paru paru, mediastinum dan jantung.

TUJUANMengetahui kelainan detail dan anatomis dari tulang tulang maupun jaringan yang terdapat dalam rongga thorax.

KEBIJAKANPemeriksaan CT Scan Thorax dilaksanakan sesuai dengan prosedur

PROSEDUR1. Persiapan pemeriksaan a.Persiapan pasien Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksi-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diberitahukan dengan jelas. Penderita melepaskan aksesoris seperti kalung, bra dan mengganti baju dengan baju khusus pasien supaya tidak menyebabkan timbulnya artefak2. Teknik Pemeriksaan Posisi pasien : Supine diatas meja pemeriksaan dengan posisi kepala dekat dengan gantry. Posisi objek : Diatur pasien sehingga Mid Sagital Plane (MSP) tubuh sejajar dengan lampu indicator longitudinal. Kedua tangan pasien di atas kepala. Memfiksasi lutut dengan menggunakan body clem. Menjelaskan kepada pasien untuk inspirasi penuh dan tahan nafas pada saat pemeriksaan berlangsung.

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 12: SOP CT SCAN

RSU Dr. F. L.TOBING

Jl. Dr. F.L .Tobing no.35 Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN ORBITA

No.Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

PROSEDUR3. Scan Parameter a. Scanogram : thorax AP b. range : Apex paru sampai diafragma c. slice thickness : 5 – 10 mm d. FOV : 30 – 50 cm e. Gantry tilt (0º) tidak ada kemiringan f. 137 kV, 180 mAs

UNIT TERKAIT Instalasi RadiologiInstalasi Rawat jalanInstalasi Rawat inap

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 13: SOP CT SCAN

RSU Dr. F.L.TOBING

Jl. Dr. F.L.Tobing No. 35Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN ABDOMEN (UPPER + LOWER)

No. Dokumen No. Revisi Halaman1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

DitetapkanPlt.Direktur DR.FL.Tobing Sibolga

dr.H.Masrip SarumpaetPembina

NIP : 19650331 200003 1005

PENGERTIANPemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross sectional)axial dari rongga abdomen dengan atau tanp menggunakan media kontras.

TUJUANMengetahui kelainan detail dan anatomis dari organ organ tubuh yang terdapat dalam rongga abdomen.

KEBIJAKANPemeriksaan CT Scan Abdomen dilaksanakan sesuai dengan prosedur

PROSEDUR1. Persiapan pemeriksaan 1.1 Persiapan pasien a. Satu hari sebelum pemeriksaan pasien hanya boleh makan bubur dan tidak boleh makan makanan yang banyak mengandung serat. b. Sebelum pemeriksaan pasien harus periksa ke laboratorium untuk mengetahui kadar ureum dan kadar kreatinin. c. Lima belas menit sebelum pemeriksaan pasien minum 10 omnipaque dicampur air satu gelas (200 cc). d. Malam hari kira-kira jam 20.00 pasien diberi obat pencahar berupa garam Inggris 30 gr. e. Pasien dilarang makan sebelum pemeriksaan selesai. 1.2 Persiapan Alat 1. Unit whole body CT-Scan 2. Processing film 3. Media kontras 4. Spuit 30 cc 5. Kapas alkohol 6. Neadle 21 7. Gelas dan sendok 8. Air minum 200-400 cc 9. Selang kateter anus 10. Obat anti Histamin

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 14: SOP CT SCAN

RSU Dr. F. L.TOBING

Jl. Dr. F.L .Tobing no.35 Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN ABDOMEN (UPPER + LOWER)

No.Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

PROSEDUR 1.3 Pemasukan media kontras a. Media kontras yang pertama dimasukkan melalui oral dengan perbandingan 1 : 20 dengan tujuan sebagai marker. Kemudian pemasukan media kontras yang kedua melalui intravena sesuai aturan. b. Pemasukan media kontras lewat intravena dengan media kontras sesuai dengan aturan. Kemudian pemasukan media kontras yang dicampur dengan air lewat rectal dengan menggunakan catéter.

2. Teknik Pemeriksaan a. Posisi Pasien 1. Supine dengan head first 2. Kedua tangan dikeataskan di samping kepala, diberi selimut dan alat fiksasi yang telah tersedia 3. Pasien diposisikan sehingga mid sagital plane (MSP) tubuh sejajar dengan lampu indikator longitudional 4. Ketinggian tubuh pasien diatur dari titik pertemuan lampu indikator longitudional dan lampu indikator horisontal pada mid axillary line setinggi diafragma 5. Pasien diinformasikan jangan bergerak saat pemeriksaan berlangsung.

3. Scan parameternya adalah : 1. Scanogram abdomen. 2. Range : 1 range (dari Xiphoideus sampai ke simpisis . pubis) 3. Slice thickness : 10 mm 4. Fov : dipilih sesuai ukuran pasien 5. Gantry Tilf : 00 6. Scanning : 120 kV, 100 mAs 7. Window width : window body ( 280–290HU) 8. window level : window body(40- 50 HU)

UNIT TERKAITInstalasi RadiologiInstalasi Rawat jalanInstalasi Rawat inap

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 15: SOP CT SCAN

RSU Dr. F.L.TOBING

Jl. Dr. F.L.Tobing No. 35Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN VERTEBRAE LUMBAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman1/2

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit

DitetapkanPlt.Direktur DR.FL.Tobing Sibolga

dr.H.Masrip SarumpaetPembina

NIP : 19650331 200003 1005

PENGERTIANPemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross sectional)axial dari vertebrae lumbal.

TUJUANMengetahui kelainan detail dan anatomis dari vertebrae lumbal

KEBIJAKANPemeriksaan CT Scan Vertebrae Lumbal dilaksanakan sesuai dengan prosedur

PROSEDUR 1. Persiapan pemeriksaan Tidak ada persiapan khusus pada pasien, hanya saja intruksi-intruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diberitahukan dengan jelas. Untuk kenyamanan pasien, mengingat pemeriksaan dilakukan diruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberi selimut. Baju yang dikenakan pasien diganti dengan baju khusus pasien agar tidak menyebabkan timbulnya artefak.

2. Teknik Pemeriksaan Posisi Pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan batas atas objek pada Processus xypoideus, pasien diberi immobilisasi band agar pasien tidak bergerak. Posisi obyek : Mid Sagital Plane (MSP) tubuh pasien ditempatkan tepat ditengah meja pemeriksaan. Kedua tangan ditempatkan diatas kepala, berpegangan pada handle. Batas atas obyek diatur pada processus xypoidus. Mid Coronal Plane (MCP) diatur pada garis tengah horizontal pesawat. Batas bawah obyek diatur pada simfisis pubis. Pasien difiksasi untuk menghindari gerakan pasien selama pemeriksaan berlangsung. Pasien diberi selimut untuk kenyamanan mengingat ruang pemeriksaan yang ber-AC dan waktu pemeriksaan yang lama.

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing

Page 16: SOP CT SCAN

RSU Dr. F. L.TOBING

Jl. Dr. F.L .Tobing no.35 Sibolga

PEMERIKSAAN CT SCAN VERTEBRAE LUMBAL

No.Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

PROSEDUR3. Scan Parameter Scanogram : Side View Slice Thickness : 5-10mm Range : Processus xypoideus sampai dengan simpisis pubis FOV : 39 cm kV : 120 mAs : 200 Rekonstruksi algoritma : High resolution Window width : 300 Window level : -50 sampai -100

UNIT TERKAITInstalasi RadiologiInstalasi Rawat jalanInstalasi Rawat inap

SOP Bag.Radiologi RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing