SKRIPSI GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN …
Transcript of SKRIPSI GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN …
SKRIPSI
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN DALAM
MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA
IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PALLANGGA KABUPATEN GOWA
OLEH:
SITI HADRIANTI
C121 14 303
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas peneliti lafadzkan kecuali ucapan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran Pengetahuan dan
Kemampuan Dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada
Ibu Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa”,
yang merupakan persyaratan akademis guna memperoleh gelar sarjana
keperawatan pada Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Penyusunan skripsi ini tentunya menuai banyak hambatan dan kesulitan
sejak awal hingga akhir penyusunannya. Namun berkat bimbingan, bantuan, dan
kerjasama dari berbagai pihak akhirnya hambatan dan kesulitan yang dihadapi
peneliti dapat diatasi. Pada kesempatan ini perkenankanlah saya menyampaikan
ucapan terima kasih kepada kedua orang tua peneliti yang tercinta, Ayahanda
Muh. Tamrin R dan Ibunda Hj. Hasnawati serta seluruh keluarga (Indah & Zahra)
yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materil selama
kuliah hingga penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini juga perkenankanlah
saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Ibu Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp., M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Hasanuddin.
vi
2. Dr. Yuliana Syam, S.Kep., Ns., M.Kes dan Mulhaeriah, M.Kep., Ns., Sp.,
Kep., Mat selaku pembimbing satu dan dua yang senantiasa memberi masukan
dan arahan-arahan dalam penyempurnaan skripsi ini.
3. Dr. Kadek Ayu Erika,S.Kep., Ns., M.Kes dan Tuti Seniwati, S.Kep., Ns.,
M.Kes selaku penguji yang memberikan banyak masukan dan arahan demi
penyempurnaan skripsi ini.
4. Pemerintah Kabupaten Gowa dan Kepala puskesmas palangga beserta staffnya
yang telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian.
5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas
Keperawatan, Universitas Hasanuddin Makassar.
6. Kepada Ade Syamsuryadi Aziz dan sahabat-sahabat saya “NAYUSHAKII”
terima kasih atas kebersamaan, dukungan, bantuan, dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
7. Teman-teman angkatan 2014 “CRAN14L” terima kasih atas dukungan,
motivasi, dan bantuannya kepada peneliti setiap saat.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati peneliti menyadari bahwa
peneliti hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf dalam
penelitian dan penyusunan skripsi ini, karena sesungguhnya kebenaran
sempurna hanya milik Allah SWT semata. Akhir kata mohon maaf atas segala
salah dan khilaf.
Makassar, November 2017
Siti Hadrianti
vii
ABSTRAK
Siti Hadrianti. C121 14 303. Gambaran Pengetahuan dan Kemampuan Dalam Melakukan
Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga Kabupaten Gowa. Dibimbing oleh Yuliana Syam dan Mulhaeriah.
Latar Belakang : Kejadian kanker payudara dan angka kematian akibat kanker payudara dari
tahun ke tahun semakin meningkat oleh karena itu diperlukan tindakan awal yaitu dengan deteksi
dini kanker payudara.
Tujuan : Mengidentifikasi gambaran pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan
pemeriksaan payudara sendiri pada ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Pallangga
Kabupaten Gowa.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan observasional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Cluster Sampling dengan besar sampel yakni 98 orang.
Hasil : Penelitian menunjukkan, 65,3 % responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik
mengenai SADARI dan 100 % responden dikatakan tidak mampu dalam melakukan SADARI,
namun 52,5 % responden mampu melakukan langkah menggunakan tiga jari tangan kanan (jari
telunjuk, tengah, dan manis) telusuri payudara . Responden memiliki pengetahuan yang baik
mengenai SADARI berada pada karakteristik usia dewasa awal (66,2 %), tidak memiliki pekerjaan
lain selain IRT (62,2%), pendapatan dibawah UMP minimum Sulsel (65,6 %), dan riwayat
pendidikan terakhir dalam kategori tinggi (73,7 %).
Kesimpulan dan saran : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah
responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai SADARI dan semua responden tidak
mampu melakukan SADARI. Sehingga diharapkan dapat dilakukan pemberian pendidikan
kesehatan kepada masyarakat mengenai SADARI.
Kata Kunci : Pemeriksaan Payudara Sendiri, Ibu Rumah Tangga, Puskesmas Pallangga
Kepustakaan : 60 Literatur (2003-2017)
viii
ABSTRACT
Siti Hadrianti. C121 14 303. The Description of Knowledge and Ability in Performing Breast
Self-Examination for Housewives in Working Area of Puskesmas Pallangga Gowa District. Under the guidance of Yuliana Syam and Mulhaeriah.
Background : The incidence of breast cancer and breast cancer mortality are increasing from year
to year. Therefore, early detection of breast cancer is necessary as an early action
Purpose : Identify the description of knowledge and ability in performing breast self-examination
for housewives in working area of Puskesmas Pallangga Gowa District.
Method : This research is quantitative research using descriptive research method with
observational approach. The sampling technique for this study is Cluster Sampling with 98 people
as the sample.
Result : From the research, it is shown that 65.3% of respondents have a good level of knowledge
about BSE (Breast Self Examination) and 100% of respondents are not able to do BSE, but 52.5%
of respondents are able to do the step by using three fingers of right hand (index, middle, and ring
finger) to feel breasts. The respondents who had good knowledge of BSE are in the early
adulthood (66.2%), having no occupation other than as housewives (62.2%), having income below
South Sulawesi UMP (65.6%), and having high education history (73.7%).
Conclusions and recommendations : Based on the results of the study, it is shown that more than
half of respondents have good knowledge about BSE and all respondents are not able to do BSE.
So it is expected to provide health education to the public about BSE.
Keywords: Breast Self-Examination, Housewife, Puskesmas Pallangga
Literature: 60 Literatures (2003-2017)
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ..................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................... iiii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8
A. Tinjauan Umum Mengenai Kanker Payudara .............................................. 8
1. Pengertian .............................................................................................. 8
2. Etiologi .................................................................................................. 9
3. Faktor Resiko ....................................................................................... 11
4. Tanda dan Gejala ................................................................................. 14
5. Stadium Kanker Payudara ................................................................... 16
6. Deteksi Dini Kanker Payudara ............................................................ 18
B. Tinjauan Umum Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) .... 19
1. Pengertian ............................................................................................ 19
2. Tujuan SADARI .................................................................................. 19
3. Waktu untuk Melakukan SADARI ...................................................... 20
x
4. Karakteristik Pemeriksa SADARI ....................................................... 20
5. Cara Melakukan SADARI ................................................................... 21
C. Tinjauan Umum Mengenai Pengetahuan ................................................... 26
1. Pengertian ............................................................................................ 26
2. Tingkat Pengetahuan ........................................................................... 26
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ................................ 29
D. Tinjauan Umum Mengenai Kemampuan ................................................... 31
BAB III KERANGKA KONSEP ........................................................................ 33
A. Kerangka Konsep ....................................................................................... 33
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 34
A. Desain Penelitian ....................................................................................... 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 34
1. Tempat ................................................................................................. 34
2. Waktu ................................................................................................... 34
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 34
1. Populasi ............................................................................................... 34
2. Sampel ................................................................................................. 35
3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi .............................................................. 38
D. Alur Penelitian ........................................................................................... 40
E. Variabel Penelitian ..................................................................................... 41
F. Instrumen Penelitian .................................................................................. 46
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 48
H. Pengolahan dan Analisis Data ................................................................... 50
I. Etika Penelitian .......................................................................................... 51
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 54
A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 54
B. Pembahasan ................................................................................................... 61
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 71
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 72
xi
A. Kesimpulan ................................................................................................ 72
B. Saran .......................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74
xii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.1 Sampel Penelitian....................................................... 38
Tabel 5.1 Karakteristik Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga Kab. Gowa (n = 98)................................... 56
Tabel 5.2 Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang SADARI di Wilayah
Kerja Puskesmas Pallangga Kab. Gowa.................... 57
Tabel 5.3 Kemampuan Ibu Rumah Tangga melakukan SADARI di Wilayah
Kerja Puskesmas Pallangga Kab. Gowa.................... 57
Tabel 5.4 Pengetahuan tentang SADARI berdasarkan Karakteristik Ibu
Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kab. Gowa
(n = 98).......................................................................... 58
Tabel 5.5 Kemampuan Melakukan SADARI berdasarkan Karakteristik Ibu
Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kab. Gowa
(n = 98).......................................................................... 59
Tabel 5.6 Kemampuan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga Kab. Gowa Melakukan SADARI Berdasarkan Langkah-
Langkah SADARI (n = 98)............................................. 60
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Kerangka Konsep..................................................................................33
Bagan 4.1 Alur Penelitian......................................................................................40
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Kuesioner
Lampiran 4 Kisi-kisi Kuesioner
Lampiran 5 Master Tabel
Lampiran 6 Hasil Analisa Data
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi menurut WHO ialah suatu keadaan sejahtera
fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi dan prosesnya. Gangguan kesehatan yang sering terjadi
pada sistem reproduksi dikalangan masyarakat salah satunya ialah kanker
(Taheri, et al., 2014) dan World Health Organization (WHO) tahun 2012
melaporkan salah satu penyebab kematian di dunia ialah kanker. Salah satu
macam kanker pada sistem reproduksi yaitu kanker payudara, kasus kanker
payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker serviks yang paling
banyak diderita wanita di dunia, baik di negara maju maupun di negara
berkembang (International Agency for Research on Cancer, 2012).
Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang
dapat berasal dari epitel duktus maupun lobusnya. Kanker payudara terjadi
karena adanya pertumbuhan abnormal sel pada payudara. Tumor dapat
terbentuk karena jumlah sel yang berlebihan yang pertumbuhannya sudah
tidak dapat dikendalikan lagi yang diakibakan oleh sel lama yang tidak mati
dan terus membentuk sel-sel baru (padahal belum dibutuhkan) (Indrawati,
2009).
2
International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012
melaporkan bahwa kanker payudara merupakan kanker dengan presentasi
kasus baru tertinggi di dunia, yakni sebesar 43,3% dan kasus kematian akibat
kanker payudara sebesar 12,9 %. Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
tahun 2007 yaitu kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien
rawat inap di seluruh RS Indonesia (16,85%). Data di RS Kanker Dharmis,
selama tahun 2010 – 2015 kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru
merupakan tiga penyakit terbanyak dan jumlah kasus baru serta jumlah
kematian akibat kanker.
RISKESDAS Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun
(2013) menyatakan prevalensi kanker tertinggi terdapat di Yogyakarta (4,1%),
dikuti Jawa Tengah (2,1%), Bali (2%), Bengkulu dan DKI Jakarta (1,9%). Di
Sulawesi Selatan sendiri, angka prevalensi kanker mencapai angka (1,7%).
Jumlah kasus kanker payudara di Sulawasi Selatan Tahun 2015 yaitu
sebanyak 3036 kasus dan yang terbesar berada di Kota Makassar, Kabupaten
Gowa, Wajo, Bone, dan Luwu Utara.
Kabupaten Gowa merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan
yang memiliki jumlah pemeriksaan kanker payudara dengan pemeriksaan
klinis CBE yang tertinggi yaitu sebanyak 1.545 diantara Kabupaten lainnya
(Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2016). Kabupaten Gowa memiliki 25
puskesmas dan diantaranya yaitu puskesmas pallangga, puskemas pallangga
merupakan salah satu puskesmas yang memiliki wilayah kerja cukup besar
3
yaitu sebanyak 8 Kelurahan atau Desa (Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa,
2014).
Rekapitulasi pemeriksaan payudara pada tahun 2016 di Puskesmas
Palangga Kab. Gowa didapatkan data jumlah pasien yang datang dengan
keluhan ada kelainan pada payudara yaitu sebanyak 281 orang dan rata-rata
berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga dan didapatkan bahwa belum pernah
dilakukan penyuluhan mengenai SADARI kepada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Pallangga. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pranjic, Gledo, & Billic (2014) tentang kasus baru kanker payudara yang
terjadi pada Ibu Rumah Tangga di pusat kesehatan keluarga wilayah Zenica-
Doboj Canton didapatkan hasil bahwa kanker payudara paling umum terjadi di
kalangan ibu rumah tangga dan didapatkan hubungan antara kanker payudara
dan kemiskinan, waktu kedatangan menopause dan riwayat keluarga. Hal
diatas menujukkan bahwa kejadian kanker payudara dan angka kematian
akibat kanker payudara dari tahun ke tahun semakin meningkat oleh karena itu
diperlukan tindakan awal yaitu dengan deteksi dini kanker payudara (Nisman,
2011).
Deteksi dini kanker payudara adalah pendekteksian kanker payudara
pada stadium awal (benjolan) sehingga dapat dilakukan pengobatan untuk
memperpanjang harapan hidup penderita kanker payudara dan menurukan
angka kematian akibat kanker payudara (Nisman, 2011). Deteksi dini dapat
menekan angka kematian sebesar 25-30% dan bisa disembuhkan dengan
4
sempurna sekitar 90-98% (Saryono dan Roischa, 2009 dalam
Montessori,2014).
Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan berbagai cara,
mulai dari yang bisa dilakukan sendiri yaitu SADARI sampai yang dilakukan
bantuan tenaga medis yaitu mammografi, termografi, dan USG
(Ultrasonografi). Dari berbagai deteksi dini tersebut SADARI merupakan
tindakan yang sangat penting dilakukan karena hampir 85 % dari benjolan
yang ditemukan dipayudara ditemukan oleh penderita sendiri dan SADARI
merupakan tindakan yang paling gampang dijangkau dan tidak perlu
mengeluarkan biaya (Suryaningsih & Sukaca, 2009).
American Cancer Society (2015) menyarankan setiap wanita yang
berusia diatas 20 tahun memiliki pengetahuan mengenai tujuan, manfaat,
teknik dalam melakukan, serta apa yang dinilai dari SADARI dan berlatih
untuk melakukan SADARI. Berdasarkan penelitian Sari, Sanusi, Asfriyati
(2015) tentang hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan SADARI sebagai
deteksi dini kanker payudara pada mahasiswa di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara didapatkan hasil bahwa terdapat
hubungan bermakna antara pengetahuan respoden dengan tindakan SADARI
juga terdapat hubungan antara sikap respoden dengan tindakan SADARI
sebagai deteksi dini kanker payudura dan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Wahyuni, Edison, & Wirsma (2015) tentang hubungan tingkat
pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan SADARI pada Ibu Rumah
5
Tangga di Kelurahan Jati, didapatkan hasil bahwa sebanyak 68,8 % Ibu
Rumah Tangga di Kelurahan Jati memiliki pengetahuan yang kurang
mengenai SADARI dan 81,1 % Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Jati memiliki
tingkat pelaksanaan SADARI yang kurang, perbedaan dengan penelitian yang
akan saya lakukan yaitu metode penelitian.
Berdasarkan uraian diatas yang menujukkan bahwa masih kurangnya
pengetahuan tentang SADARI dan masih sangat kurang yang mempraktikan
SADARI melihat fenomena tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian
yang berjudul “Gambaran Pengetahuan dan Kemampuan dalam
Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Ibu Rumah
Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa”.
B. Rumusan Masalah
Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh
penduduk Indonesia khususnya masyarakat di daerah Sulawesi Selatan. Angka
kejadian kanker payudara yang semakin tinggi juga menyebabkan resiko
kematian yang tinggi, hal tersebut disebabkan karena banyaknya wanita yang
memeriksakan penyakitnya ketika penyakitnya sudah menuju stadium lanjut
dan hal itu dapat terjadi karena kurangnya kesadaran wanita untuk melakukan
tindakan pemeriksaan dini (SADARI) ataupun kurangnya pengetahuan atau
kemampuan dalam melakukan SADARI. Berdasarkan uraian diatas peneliti
membuat rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana pengetahuan dan
6
kemampuan gambaran kemampuan dalam melakukan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) pada Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga Kabupaten Gowa?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan
SADARI ibu rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga
Kabupaten Gowa.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Wilayah
Kerja Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa tentang SADARI.
b. Diketahuinya gambaran kemampuan dalam melakukan SADARI pada
Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kabupaten
Gowa.
c. Diketahuinya Usia Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga Kabupaten Gowa.
d. Diketahuinya Penghasilan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja
Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa.
e. Diketahuinya Pendidikan Terakhir Ibu Rumah Tangga di Wilayah
Kerja Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa.
7
f. Diketahuinya Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja
Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa.
g. Diketahuinya Riwayat Keluarga Menderita Gangguan Payudara Ibu
Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kabupaten
Gowa.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Institusi
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk
menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga
tenaga kesehatan dapat meningkatkan perannya dalam
menginformasikan dan memberikan pendidikan kepada masyarakat
tentang cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
b. Bagi Pendidikan.
Dapat menjadi referensi dalam memperluas wawasan mengenai
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
2. Manfaat Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi atau acuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya khusunya
mengenai kanker payudara.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Mengenai Kanker Payudara
1. Pengertian
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan
payudara. Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal
sel pada payudara. Tumor dapat terbentuk karena jumlah sel yang
berlebihan yang pertumubuhannya sudah tidak dapat dikendalikan lagi
yang diakibakan oleh sel lama yang tidak mati dan terus membentuk sel-
sel baru (padahal belum dibutuhkan) (Indrawati, 2009). Kanker dapat
tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun
jaringan ikat payudara (Abdullah, 2011).
Kanker payudara berdasarkan sifat serangannya terbagi menjadi dua,
yaitu:
a. Kanker payudara invasif
Pada kanker payudara invasif, sel kanker merusak saluran serta
dinding kelenjar susu, menyerang lemak dan jaringan konektif
disekitarnya. Kanker dapat bersifat invasif/ menyerang tanpa selalu
menyebar (metastasis) ke simpul limfe atau organ lain dalam
tubuh.
9
b. Kanker payudara non-invasif
Sel kanker terkunci pada saluran susu dan tidak menyerang lemak
serta konektif disekitarnya. DCIS/ Ductal Carcinoma In Situ
merupakan bentuk kanker payudara non-invasif yang paling umum
terjadi sedangkan LCIS/ Lobular Carcinoma In Situ lebih jarang
terjadi justru lebih diwaspadai karena merupakan tanda
meningkatnya resiko kanker payudara.
2. Etiologi
Penyebab kanker payudara masih belum diketahui secara pasti,
tetapi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya tumor
ganas pada payudara yaitu :
a. Faktor usia
Semakin bertambahnya umur maka resiko terkena kanker payudara
juga akan semakin meningkat. Pada usia 50-69 tahun adalah
kategori usia yang paling beresiko terkenan kanker payudara,
terutama yang mengalami menarche dini dan menopause terlambat
(Smeltzer & Bare, 2013) sedangkan berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Karima & Wahyono (2013) tentang faktor-
faktor yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara wanita
di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto
Mangunkusumo Jakarta Tahun 2013 menunjukkan adanya
10
peningkatan risiko kanker payudara pada umur 35-44 tahun
dan 45-54 tahun dibandingkan umur <35 tahun.
b. Faktor genetik
Terdapat dua jenis gen yaitu jenis gen BRCA 1 dan BRCA 2 yang
menjadi faktor resiko pencetus terjadinya kanker payudara. Apabila
ibu, saudara wanita mengidap kanker payudara maka akan ada
kemungkinan untuk memiliki resiko terkena kanker payudara dua
kali lipat dibandingkan dengan wanita lain yang tidak mempunyai
riwayat keluarga yang terkena kanker payudara (Smeltzer & Bare,
2013).
c. Penggunaan hormon esterogen
Penggunaan hormon esterogen dalam waktu yang lama seperti pil
KB dapat meningkatkan resiko terkena kanker payudara karena sel-
sel sensitif terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami
degenerasi jinak atau menjadi ganas (Reeder, Martin, & Griffin,
2013 ; Smeltzer & Bare, 2013). Hal ini dibuktikan melalui
penelitian yang dilakukan oleh Setiowati, Tanggo & Soebijanto
(2016) tentang hubungan antara pemakaian KB hormonal dengan
kejadian kanker payudara di Poli Onkologi Satu Atap RSUD Dr.
Soetomo pada bulan Februari-April tahun 2015, penelitian ini
dilakukan pada 96 orang kelompok kasus dan 96 orang kelompok
kontrol didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara
11
pemakaian KB hormonal dengan kejadian kanker payudara pada
wanita di Poli Onkologi Satu Atap RSUD Dr. Soetomo dan wanita
yang menggunakan KB hormonal memiliki risiko 2,990 kali lebih
besar terkena kanker payudara dibanding yang tidak menggunakan.
d. Perokok pasif
Perokok pasif adalah orang yang tidak sengaja menghirup asap
rokok yang dikeluarkan oleh perokok aktif (Reeder, Martin, &
Griffin, 2013). Berdasarkan hasil penelitian Li et al. (2015) tentang
resiko terjadinya kanker payudara pada wanita perokok pasif dan
wanita bebas rokok di China didapatkan hasil bahwa wanita yang
pernah terpapar untuk merokok pasif di rumahmemiliki risiko
kanker payudara yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita
yang tidak pernah terpapar asap pasif.
3. Faktor Resiko
Terdapat beberapa faktor resiko yang dapat memicu timbulnya
kanker payudara, diantaranya yaitu:
a. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama,
wanita yang mempunyai anak pertama setelah usia 30 tahun.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyowati (2012)
tentang stadium kanker payudara ditinjau dari usia dan paritas Ibu
di Unit Rawat Jalan RSUD. Dr. Soegiri Lamongan didapatkan hasil
12
bahwa terdapat hubungan antara wanita nulipara dengan kanker
payudara.
b. Menarke (mentruasi pertama) sebelum usia 12 tahun. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Dewi & Hendrati (2015) tentang
analisis risiko kanker payudara berdasar riwayat pemakaian
kontrasepsi hormonal dan usia menarche di RSUD Dr Soetomo
menujukkan bahwa usia menarche memiliki hubungan yang
bermakna terhadap kejadian kanker payudara. Usia menarche yang
terlalu dini pada perempuan, yaitu kurang dari 12 tahun
menyebabkan paparan hormon estrogen pada tubuh menjadi lebih
cepat. Hormon estrogen dapat memicu pertumbuhan sel pada
bagian tubuh tertentu secara tidak normal.
c. Menopause pada usia lanjut (>50 tahun), hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sihombing & Sapardin (2014) tentang faktor risiko
tumor payudara pada perempuan umur 25-65 tahun di lima
kelurahan kecamatan bogor tengah yaitu terdapat hubungan antara
usia menopause dengan kanker payudara. Hal ini disebabkan
karena lebih lama terpajan oleh hormon esterogen sehingga
berpeluang terjadinya kanker payudara.
d. Riwayat pemberian ASI, berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Angnessia, Angelina & Yanti (2015) tentang faktor risiko
yang berhubungan dengan kanker payudara di RSUD Pringsewu
13
didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara riwayat
pemberian ASI dengan kanker payudara. Ibu yang tidak
memberikan ASI mempunyai risiko 6,6 kali lebih besar mengalami
kanker payudara dibandingkan ibu yang memberikan ASI.
e. Obesitas, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Chotimah & Hidayat (2013) tentang . di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara
obesitas dengan kejadian kanker payudara. Estrogen disimpan
dalam jaringan adiposa (jaringan lemak). Beberapa kanker
payudara adalah reseptor estrogen positif (ER+), artinya
bahwa estrogen menstimulasi pertumbuhan sel-sel kanker
payudara. Maka, makin banyak jaringan adiposa, makin
banyak estrogen yang mengikat ER+ sel-sel kanker.
f. Kontrasepsi oral, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Prastiwi & Kusumawati (2009) tentang hubungan kontrasepsi oral
dan kanker payudara di RSUD RD.Moewardi Surakarta didapatkan
hasil bahwa terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi oral
dengan peningkatan resiko kanker payudara. Perempuan pengguna
kontrasepsi oral memiliki risiko dua kali lebih besar daripada
perempuan yang bukan pengguna kontrasepsi oral untuk
mengalami kanker payudara.
14
g. Mengkomsusi alkohol, wanita yang mengomsumsi 1 minuman
alkohol sehari memiliki peningkatan resiko terkena kanker
payudara dibandingkan dengan yang tidak mengomsumsi alkohol.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jung, et al.,
(2016) tentang analisis resiko kanker payudara dengan konsumsi
alkohol berdasarkan status estrogen didapatkan hasil bahwa
mengkomsumsi alkohol dapat meningkatkan resiko terjadinya
kanker payudara.
4. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala umum yang dapat dirasakan para penderita
kanker payudara dalam buku Suryaningsih & Sukaca (2009), yaitu:
a. Timbul benjolan
Benjolan pada payudara awalnya lunak namun lama
kelamaan dapat mengeras dan betuknya tidak beraturan. Benjolan
ini dapat diraba menggunakan tangan. Sifat benjolan ini ialah
mudah digerakkan (tidak menempel kuat), namun apabila benjolan
ini tidak dapat digerakkan dicurigai benjolan ini bersifat ganas
karena itu menandakan bahwa benjolan ini sudah berakar ke
jaringan payudara lainnya.
15
b. Perubahan pada payudara
Biasanya gejala yang terjadi ialah berubahnya ukuran, bentuk
payudara dan puting. Gejala itu awalnya ditandai dengan
permukaan payudara akan berwarna merah, kemudian perlahan
kulit mengerut seperti kulit jeruk.
c. Puting mengeluarkan cairan
Pada puting seringkali mengeluarkan cairan (nipple discharge)
seperti darah, nanah, atau cairan encer.
d. Timbul benjolan kecil di bawah ketiak.
e. Pada tahap lebih lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat
badan, dan pembengkakan lengan.
Menurut Olfah, Mendri & Bad’iah (2013) tanda dan gejala kanker
payudara dibagi berdasarkan fase kanker payudara sebagai berikut :
a. Fase awal kanker payudara
Tanda dan gejala yang paling umum pada fase awal kanker
payudara ialah terdapat benjolan dan penebalan pada payudara.
Kebanyakan sekitar 90 % ditemukan oleh penderita sendiri dan
penderita tidak memiliki keluhan lainnya.
b. Fase lanjut
1) Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari
sebelumnya
16
2) Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau sudah
di obati
3) Puting susu sakit, keluar darah, nanah, atau cairan encer
4) Puting susu tertarik ke dalam
5) Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk
c. Metastase luas
1) Pembesaran kelenjar getah bening seperti supraklavikula
dan servikal
2) Hasil rontgen thorax abnormal dengan atau tanpa efusi
pleura
3) Peningkatan alkali fosfatase atau nyeri tulang berkaitan
dengan penyebaran ke tulang
4) Fungsi hati abnormal
5. Stadium Kanker Payudara
Stadium kanker payudara dibagi menjadi 4 stadium :
a. Stadium 1
Besar tumor tidak lebih dari 2 - 2,25 cm dan tidak terdapat
penyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening di ketiak.
Diperkiran dapat sembuh total ialah 70% (Indrawati, 2009).
17
b. Stadium II
Tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi
metastase pada kelenjar getah bening di ketiak. Kemungkinan
untuk sembuh 30 – 40%. Pada stadium I dan II biasanya dilakukan
operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang menyebar dan
dilakukan juga penyinar untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel
kanker (Indrawati, 2009).
c. Stadium III
Sel-sel kanker payudara 87 % telah menyebar ke daerah
limfa dan telar berukuran lebih dari 5 cm. penyebaran sel-sel
kanker juga terjadi di bagian kulit dinding dada, tulang rusuk, otot
dada, dan menyebar lebih dari 10 titik di salurah getah bening di
bawah selangka. Pada stadium ini hal yang harus dilakukan untuk
kesembuhan pasien ialah pengangkatan payudara (Suryaningsih &
Sukaca, 2009).
d. Stadium IV
Sel-sel kanker sudah menyebar ke bagian lain seperti paru,
tulang, hati, dan otak sehingga tidak ada jalan lain selain
pengangkatan payudara. pada tahap ini juga kanker payudara dapat
membengkak dan pecah (Suryaningsih & Sukaca, 2009).
18
6. Deteksi Dini Kanker Payudara
Deteksi dini kanker payudara bertujuan untuk menurunkan
insidensi kanker payudara dan secara tidak langsung akan menurunkan
angka kematian penderita kanker payudara. Dalam mendeteksi kanker
payudara secara dini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
diantaranya dengan thermography (prosedur diagnosis dengan prinsip
berdasarkan level kimia dan aktivitas pembuluh darah yang akan
menghasilkan peningkatan suhu pada payudara), mammography (metode
pendeskripsian dengan menggunakan sinar X berkadar rendah),
ductography (bagian dari mammography yang berguna untuk
mendiagnosis nipple discharge dan intraductal papilloma), biopsi dan
USG payudara. Salah satu cara yang lebih mudah dan efisien untuk dapat
mendeteksi kelainan payudara oleh diri sendiri adalah dengan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) atau biasa disebut dengan Breast Self
Examination (BSE). SADARI ini penting untuk dilakukan karena 85%
penderita kanker menemukan kanker payudaranya sendiri (Suryaningsih &
Sukaca, 2009).
19
B. Tinjauan Umum Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
1. Pengertian
SADARI adalah upaya atau pemeriksaan payudara sendiri secara
manual yang dilakukan wanita untuk mendeteksi lebih dini kanker
payudara. SADARI merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh setiap
wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya pada payudara
sebagai deteksi dini kanker payudara (Nugroho, 2011).
2. Tujuan SADARI
Tujuan SADARI ialah untuk mengetahui apakah terdapat benjolan
pada payudara atau tidak, dimana benjolan merupakan tanda awal penyakit
kanker payudara, jika cepat diketahui maka akan cepat pula diobati
(Nugroho, 2011).
Menurut Nisman (2011) tujuan SADARI sangat perlu dilakukan untuk
mengurangi angka kejadian kanker payudara adalah sebagai berikut :
a. SADARI hanya mendeteksi secara dini kanker payudara, bukan
untuk mencegah kanker payudara. Dengan adanya deteksi dini
maka kanker payudara akan terdeteksi pada stadium awal sehingga
dapat dilakukan pengobatan atau tindakan awal untuk
memperpanjang harapan hidup penderita kanker payudara.
b. Menurunkan angka kematian penderita kanker payudara yang
ditemukan pada stadium awal.
20
3. Waktu untuk Melakukan SADARI
Waktu melakukan SADARI dianjurkan pada 7-10 hari setelah
menstruasi karena pada saat itu pengaruh hormon ovarium sudah hilang
sehingga konsistensi payudara tidak lagi keras seperti menjelang
menstruasi (Chalasani, 2017), sedangkan pada wanita yang menopause
SADARI dilakukan setiap bulannya ditanggal yang sama (Indriasari,
2009).
4. Karakteristik Pemeriksa SADARI
Setiap wanita dianjurkan untuk melakukan SADARI untuk
mengurangi risiko terjadinya kanker payudara secara dini. Menurut
Nisman (2011), wanita yang dianjurkan untuk melakukan SADARI yaitu
sebagai berikut :
a. Wanita usia subur : 7-10 hari setelah menstruasi
b. Wanita pascamenopause : pada waktu tertentu setiap bulan
c. Setiap wanita berusia diatas 20 tahun perlu melakukan SADARI
setiap bulan
d. Wanita yang berisiko tinggi sebelum mencapai 50 tahun perlu
melakukan mammografi setiap tahun, pemeriksaan oleh dokter
setiap 2 tahun
e. Wanita yang berusia 20-40 tahun :
1) Mamogram awal atau dasar antara usia 35 sampai 40 tahun
21
2) Melakukan pemeriksaan oleh dokter setiap 3 tahun
f. Wanita yang berusia 40-49 tahun melakukan pemeriksaan
payudara pada dokter dan mammografi setiap 1-2 tahun
g. Wanita yang berusia diatas 50 tahun melakukan pemeriksaan
payudara pada dokter dan mammografi setiap tahun
5. Cara Melakukan SADARI
Cara melakukan SADARI dalam buku Pamungkas (2011), yaitu :
a. Cuci tangan terlebih dahulu
b. Buka pakaian bagian atas
c. Berdirilah didepan cermin agar dapat melihat payudara dengan
jelas sambil berdiri tegak di depan cermin, posisi kedua lengan
lurus ke bawah di samping badan. Perhatikan perubahan ukuran
payudara kanan dan kiri (simeteris atau tidak), puting susu, dan
kulit payudara. Perubahan yang perlu diwaspadai jika terdapat
payudara berkerut, cekung ke dalam, atau menonjol ke depan
karena benjolan dan puting yang berubah posisi dimana seharusnya
berada atau puting yang tertarik ke dalam.
22
Gambar 2.1 Melihat Bentuk Payudara di Cermin
(Pamungkas, 2011).
d. Silangkan kedua tangan ke belakang kepala, periksalah apakah ada
kelainan berupa retraksi kulit, pembengkakan, atau kemerahan
disemua bagian payudara. Kembali amati perubahan yang terjadi
pada bentuk puting atau permukaan kulit menjadi kasar.
Gambar 2.2 Periksa Payudara dengan Mengangkat Kedua Tangan
(Pamungkas, 2011).
23
e. Ulangi pemeriksaan dengan posisi kedua tangan di pinggang.
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan menyimpan kedua
tangan di pinggang dimaksudkan untuk menegangkan otot di
daerah axilla. Masih dengan posisi seperti demikian bungkukkan
badan dan biarkan payudara menggantung dan tandai apakah ada
perubah yang mencurigakan.
Gambar 2.3 Pemeriksaan Payudara dengan Kedua Tangan di
Pinggang (Pamungkas, 2011).
f. Angkat lengan kiri dan turunkan lengan kanan. Dengan
menggunakan tiga jari tangan kanan (jari telunjuk, tengah, dan
manis) telusuri payudara sebelah kiri. Gerakkan jari-jari memutar
disekeliling payudara, mulai dari tepi payudara kearah puting susu.
24
Tekan perlahan, lalu rasakan apakah terdapat benjolan atau massa
dibawah kulit. Lakukan hal yang sama pada payudara sebelah
kanan.
Gambar 2.4 Melakukan Pemeriksaan Payudara dengan Tiga Jari
(Pamungkas, 2011).
g. Periksa puting pada payudara dan area sekitarnya apakah terdapat
luka maupun koreng. Beri tekanan yang lembut untuk melihat
apakah ada pengeluaran cairan dari puting, sekaligus periksa
kebersihan puting. Lakukan secara bergantian pada payudara
sebelah kiri dan kanan.
25
Gambar 2.5 Pemeriksaan Cairan di Puting Payudara
(Pamungkas, 2011).
h. Ulangi pemeriksaan palpasi dengan posisi berbaring.
Gambar 2.6 Pemeriksaan Payudara dengan Posisi Berbaring
(Pamungkas, 2011).
26
C. Tinjauan Umum Mengenai Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Berdasarkan pengalaman dan penelitian, perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan tentang SADARI yaitu seorang wanita mengetahui
bahwa SADARI merupakan pemeriksaan secara manual dan sangat
bermanfaat bagi kesehatan sebagai deteksi dini untuk mencegah kanker
payudara menuju stadium lanjut. Pengetahuan SADARI meliputi
pengertian SADARI, manfaat, tujuan, metode pemeriksaan dan langkah –
langkah dalam melakukan SADARI.
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu :
27
a. Tahu (know)
Tahu dapat diperhatikan sebagai mengingat suatu materi
yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan
tingkat ini adalah mengingat kembali suatu spesifik dan seluruh
bahan yang dipelajari meliputi pengetahuan terhadap fakta, konsep,
definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori dan
kesimpulan. Oleh karena itu, tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari ialah wanita
khususnya Ibu Rumah Tangga mampu menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan tentang SADARI.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
mengintepretasikan materitersebut secara benar. Ibu Rumah
Tangga dianggap telah paham terhadap SADARI jika dapat
menjelaskan, menyebutkan contohnya, atau menyimpulkannya.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya
(real). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-
hukum, rumus, prinsip dan sebagainya dalam konteks lain.
28
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi
masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis Ibu Rumah Tangga
tentang SADARI dapat dilihat dari kemampuannya untuk
menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan tentang SADARI.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru atau dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada.
Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan dan dapat
meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu
teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek, penilaian didasarkan
pada kriteria tertentu. Ibu Rumah Tangga dapat memberikan
penilaian terhadap SADARI yang ia lakukan.
29
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
a. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah serta
berlangsung seumur hidup (Notoatmodjo, 2007). Pendidikan
mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan
seseorang, maka semakin mudah orang tersebut menerima
informasi.
Pendidikan seseorang khususnya seorang Ibu Rumah
Tangga tentang pentingnya SADARI memiliki kontribusi yang
penting terkait dengan pemahaman akan berusaha pencegahan dini
terjadinya kanker payudara. Pendidikan seseorang membuat
penyerapan informasi yang diberikan semakin mudah untuk
diketahui, sehingga tingkat kesehatan akan semakin baik.
Kurangnya pengetahuan seseorang tentang pentingnya SADARI
disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah, hal ini
disebabkan karena orang tersebut tidak mengetahui apa kegunaan
dilakukannya pemeriksaan dini pada payudara.
b. Pengalaman
Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan
memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta
pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan
30
kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi
dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari
masalah nyata dalam bidang keperawatan.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, karena dari
pengalaman yang ada dan penelitian ternyata perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku
yang tidak didasari oleh pengetahuan.
c. Usia
Semakin tua usia semakin bijaksana karena semakin banyak
informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan
sehingga menambah pengetahuannya. Pada orang yang sudah tua,
tidak dapat diajarkan kepandaian baru kepadanya karena telah
mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Jika
dihubungkan umur dengan pengetahuan seseorang tentang
pentingnya SADARI, maka semakin bertambahnya umur, maka
akan semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh seseorang,
semakin banyak informasi yang diperoleh seseorang dan semakin
memahami apa kegunaan dilakukannya SADARI untuk kesehatan
dalam upaya pencegahan dini atas terjadinya kanker payudara.
31
D. Tinjauan Umum Mengenai Kemampuan
1. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kemampuan adalah
kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup,
melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai harta berlebihan),
sedangkan menurut Chaplin (2006) kemampuan (abilty) merupakan tenaga
(daya kekuatan) untuk melakukan suatu kekuatan. Kemampuan adalah
suatu kesanggupan dalam melakukan SADARI. Seseorang dikatakan
mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan
Robbins (2009) menyatakan bahwa kemampuan terdiri dari dua faktor,
yaitu:
a. Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang
dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental, berpikir,
menalar dan memecahkan masalah. Ibu Rumah Tangga dapat
berpikir secara rasional mengenai pengertian, manfaat, tujuan, dan
langkah-langkah SADARI penting untuk diketahui.
b. Kemampuan Fisik
Kemampuan fisik adalah kemampuan tugas-tugas yang
menuntut stamina, keterampilan, kekuatan dan karakteristik serupa.
32
Ibu Rumah Tangga dapat melakukan langkah-langkah SADARI
dengan baik dan benar.
33
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep yang digunakan adalah berdasarkan landasan teori yang
diuraikan pada tinjuan pustaka, maka kerangka konsep dalam penelitian dapat
digambarkan dalam bentuk seperti :
Bagan 3.1. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel yang Diteliti
Pengetahuan
Kemampuan
SADARI
Karakteristik Responden:
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Riwayat Kesehatan
34
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan desain penelitian kuantitatif menggunakan
rancangan penelitian survei deskriptif dengan pendekatan observasional, yaitu
menggambarkan atau mengungkapkan kejadian yang terjadi dan dianalisa
dalam bentuk tabel dan didistribusikan serta dianalisa (Sugiyono, 2013).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kabupaten
Gowa.
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - November 2017.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Natoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu
Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa
yaitu sejumlah 17605 KK.
35
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian
(Natoatmodjo, 2012). Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu Rumah
Tangga. Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling
dengan teknik cluster sampling dengan pertimbangan tertentu. Teknik
cluster sampling adalah tehnik penentuan sampel dengan cara memilih
sampel diantara populasi yang sesuai dan dikehendaki peneliti (Sugiyono,
2015).
Menurut (Saryono & Anggraeni, 2013), berikut merupakan rumus Slovin
digunakan dalam penetapan sampel jika populasi diketahui :
Keterangan :
d : presisi yang ditetapkan (0,1)
N : jumlah populasi
n = 17605
17605.(0,1)2+1
= 17605
177.05
n = 99,4
99,4 dibulatkan menjadi 99
36
Dalam buku (Juliandi, Irfan, &Manurung, 2014 dijelaskan bahwa
pengambilan sampel secara proporsional untuk setiap kelompok digunakan
perhitungan sebagai berikut :
nc = Nc x n
N
Keterangan :
N : Populasi
Nc : Populasi dalam cluster
n : sampel
nc : sampel dalam cluster
a. Besar sampel di Kelurahan Tetebatu
n = 1462 x 99 = 8,22
17605
b. Besar sampel di Kelurahan Parang Banoa
n = 870 x 99 = 4,5
17605
c. Besar sampel di Kelurahan Pangka Binanga
n = 1960 x 99 = 11
17605
d. Besar sampel di Desa Jenetallasa
n = 3525 x 99 = 19,8
17605
37
e. Besar sampel di Desa Bontoala
n = 4179 x 99 = 23,5
17605
f. Besar sampel di Desa Panakukang
n = 1508x 99 = 8,4
17605
g. Besar sampel di Desa Taeng
n = 1940 x 99 = 10,9
17605
h. Besar sampel di Kelurahan Mangalli
n = 2161 x 99 = 12,1
17605
38
Tabel 4.1. Sampel Penelitian
No. Wilayah
(Desa/Kelurahan)
Populasi (N) Sampel (n)
Dibulatkan menjadi
99 orang
1 Kelurahan Tetebatu 1462 8
2 Kelurahan Parang
Banoa
870 5
3 Kelurahan Pangka
Binanga
1960 11
4 Desa Jenetallasa 3525 20
5 Desa Bontoala 4179 24
6 Desa Panakukang 1508 8
7 Desa Taeng 1940 11
8 Kelurahan Mangalli 2161 12
Total 17605 99
Setelah diketahui jumlah sampel yang dibutuhkan didalam
cluster dilanjutkan dengan rumus teknik simple random sampling
yaitu mengurutkan rumah dan diambil rumah dengan urutan
kelipatan 20 untuk menentukan sampel didalam cluster.
3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
a. Kriteria Inklusi
merupakan persyaratan umum yang harus dipenuhi agar subjek
dapat diikutsertakan (Sugiyono, 2013).
1) Bersedia menjadi subyek penelitian atau menjadi responden
dengan menandatangani lembar informed consent
39
2) Sehat jasmani dan rohani
3) Wanita umur 18-65
b. Kriteria Ekslusi
Merupakan keadaan yang menyebabkan subjek penelitian tidak
dapat diikutsertakan dalam penelitian karena menganggu
pengukuran interpretasi, menganggu dalam pelaksanaan, hambatan
etis dan subjek menolak untuk berpartisipasi (Sugiyono, 2013)
1) Tidak hadir atau tidak berada ditempat pada saat melakukan
penelitian
2) Responden meninggalkan tempat pengumpulan data
sebelum pengumpulan data selesai dilaksanakan
3) Wanita yang memiliki riwayat gangguan pada payudara
40
D. Alur Penelitian
Populasi dalam penelitian ini seluruh Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja
Puskesmas Palangga (N = 17.605)
Mengambil sampel dengan menggunakan probability sampling, Metode yang
digunakan yaitu teknik sampling Cluster random sampling
Sampel yang memenuhi kriteria dari besar popu lasi yang ditarik
estimasi sampel sebanyak 99 orang
Memberikan informed consent, termasuk menjelaskan tujuan
dan manfaat penelitian
Melakukan penelitian pada Responden dengan membagikan kuesioner penelitian untuk mengukur
pengetahuan dan lembar observasi untuk mengukur kemampuan melakukan SADARI
Mengumpulkan dan melakukan pengolahan data
Menganalisis data
Menyajikan hasil data dan kesimpulan
Bagan 4.1 Alur Penelitian
Mendatangi responden door to door
41
E. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa variabel, yaitu :
a. Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga tentang SADARI
b. Kemampuan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga tentang SADARI
c. Usia Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga
tentang SADARI
d. Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga tentang SADARI
e. Riwayat Pendidikan Terakhir Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja
Puskesmas Pallangga
f. Pekerjaan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga
g. Riwayat Keluarga Menderita Gangguan Payudara Ibu Rumah
Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga
42
2. Definisi Operasional
a. Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga tentang SADARI
Pengetahuan ialah segala sesuatu yang diketahui responden
mengenai pengertian, tujuan, manfaat, waktu, serta
langkah-langkah melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) pada Ibu Rumah tangga di Wilayah Kerja
Puskesmas Palangga. Pengetahuan responden diukur pada
saat respoden menyetujui untuk dilakukan penelitian dan
diukur sebanyak satu kali. Pengukuran pengetahuan
responden menggunakan kuesioner tertutup dengan
menggunakan skala Guttman, tiap item pernyataan apabila
jawaban benar dengan pernyataan positif (favorable) akan
memperoleh nilai 1 sedangkan apabila responden menjawab
dengan salah dengan pernyataan negative (unfavorable)
maka akan memperoleh nilai 1 dengan total skor ialah 15
dengan kriteria penilaian = skor tertinggi – interval = 100-
50 = 50 %.
Kriteria objektif :
Baik : jika skor responden ≥ 8
Kurang baik : jika skor responden < 8
43
b. Kemampuan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga tentang SADARI
Kemampuan ialah responden mampu melakukan langkah-
langkah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang
terdiri dari 4 aspek diantaranya yaitu posisi berdiri didepan
cermin dengan tangan diletakkan di samping badan, tangan
diletakkan di pinggang, tangan diletakkan diatas bahu dan
posisi berbaring dengan bantal dibahu. Pengukuran
kemampuan dilakukan pada Ibu Rumah Tangga di Wilayah
Kerja Puskesmas Palangga dan diukur setelah pengetahuan
responden diukur. Kemampuan responden diukur
menggunakan lembar observasi sebanyak satu kali. Apabila
responden melakukan langkah-langkah setiap pemeriksaan
maka akan diberikan tanda centang. Nilai akhir didapatkan
dengan rumus jumlah centang x banyaknya langkah x 100
%.
Kriteria Objektif :
Mampu : Bila skor responden ≥ 80
Tidak Mampu : Bila skor responden < 80
c. Usia Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga
Usia adalah waktu yang dapat diketahui mulai dari
responden lahir sampai dengan sekarang. Usia responden
44
diketahui menggunakan lembar kuesioner yang berisi data
demografi responden. Pembagian klasifikasi usia
berdasarkan WHO 2016.
Kriteria Objektif :
Dewasa awal : Bila umur responden 18 - 40 tahun
Dewasa tua : Bila umur responden 40 - 65 tahun
d. Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga
Pendapatan Ibu Rumah Tangga adalah pendapatan
responden yang sesuai dengan UMP yang berlaku untuk
seluruh kabupaten/kota di satu provinsi, Kabupaten Gowa
termasuk dari wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. UMP
Prov. Sulsel tahun 2017 yaitu minimum 2.500.000/bulan.
Pendapatan responden diketahui menggunakan lembar
kuesioner yang berisi data demografi responden.
Kriteria Objektif :
Rendah : < Rp. 2.500.000/bulan
Tinggi : ≥ Rp. 2.500.000/bulan
e. Riwayat Pendidikan Terakhir Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja
Puskesmas Pallangga
Pendidikan adalah jengjang pendidikan terakhir (SD, SMP,
SMA dan perguruan tinggi) yang telah ditempuh/ dilewati
45
oleh responden. Pendidikan responden diketahui
menggunakan lembar kuesioner yang berisi data demografi
responden. Pembagian klasifikasi pendidikan berdasarkan
arikunto (2006).
Kriteria Objektif :
Rendah : Tidak sekolah, SD, SMP
Tinggi : SMA, Perguruan tinggi
f. Pekerjaan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga
Pekerjaan adalah suatu usaha yang responden lakukan
setiap hari selain menjadi IRT. Pekerjaan responden
diketahui menggunakan lembar kuesioner yang berisi data
demografi responden.
Kriteria Objektif :
Bekerja : Memiliki pekerjaan selain IRT
Tidak bekerja : Tidak memiliki pekerjaan lain selain IRT
g. Riwayat Keluarga Menderita Gangguan Payudara Ibu Rumah
Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga tentang SADARI
Riwayat keluarga menderita gangguan payudara adalah
responden memiliki keluarga tingkat pertama (Ibu, saudara,
sepupu 1 kali) yang pernah atau sedang menderita tumor
atau kanker payudara. Riwayat keluarga responden
46
diketahui menggunakan lembar kuesioner yang berisi data
demografi responden.
Kriteria Objektif :
Ada : apabila memiliki keluarga riwayat gangguan
payudara
Tidak ada: apabila tidak memiliki keluarga riwayat
gangguan payudara
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini untuk mengumpulkan data
dan menilai data dari responden, instrumen yang digunakan pada penelitian ini
yaitu lembar kuesioner dan lembar observasi.
1. Lembar Kuesioner
Pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan lembar
kuesioner untuk mengetahui pengetahuan Ibu Rumah Tangga di
Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga tentang SADARI. Lembar
kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis
yang dibagikan kepada responden untuk mengumpulkan data. Untuk
mendapatkan hasil yang diingankan sesuai dengan tujuan penelitian,
maka peneliti menggunakan instrumen penelitian yang dikembangkan
dari literature. Isi dari kuesioner terdiri dari pengertian SADARI,
langkah-langkah SADARI, waktu melakukan SADARI yang
47
bersumber dari Redeer, Martin, & Griffin (2013), Pamungkas (2011),
Indriasari (2011), dan Nisman (2011). Kuesioner ini telah lulus uji
validitas dengan menggunakan uji r produk momen yaitu r hitung > r
tabel (0.44) dan telah lulus uji reliabilitas dengan nilai cronbach’s
alpha sebesar 0,781 dan dikatakan reliabel dengan kategori reliabilitas
tinggi. (Sugiyono, 2016).
Kuesioner yang memuat tentang pengetahuan responden tentang
SADARI menggunakan kuesioner jenis tertutup dengan skala
pengukuran data yang digunakan dalam kusioner ini adalah skala
Guttman. Skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten
seperti jawaban yang terdapat pada kusioner yaitu benar atau salah.
Kuesioner untuk pengetahuan terdiri dari 15 pernyataan dimana jumlah
pernyataan positif (favorable) ialah 8 pernyataan diantaranya yaitu
No. 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 14 dan pernyataan negatif (unfavorable) ialah 7
diantaranya yaitu No. 1, 5, 9, 11, 12, 13, 15. Tiap item pernyataan
apabila jawaban benar dengan pernyataan positif (favorable) akan
memperoleh nilai 1 sedangkan apabila responden menjawab dengan
salah dengan pernyataan negative (unfavorable) maka akan
memperoleh nilai 1.
48
2. Lembar Observasi
Pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan lembar
observasi untuk mengetahui kemampuan Ibu Rumah Tangga di
Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga tentang SADARI. Pada pengisian
lembar observasi observer melakukan penilaian terhadap kegiatan-
kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI). Pada lembar observasi terdiri dari 4 aspek yang yaitu
posisi berdiri didepan cermin dengan tangan diletakkan di samping
badan, tangan diletakkan di pinggang, tangan diletakkan diatas bahu
dan posisi berbaring dengan bantal dibahu. Lembar observasi diambil
dari Modul Praktikum Kesehatan Reproduksi & KB Pedoman Praktek
Pemeriksaan Payudara (SADARI) oleh Dinas Kesehatan Tahun 2015.
Observer dalam melakukan penilaian memberikan cek list pada kolom
yang tersedia yaitu : (YA) apabila hal tersebut dilakukan oleh
responden dan (TIDAK) apabila responden tidak melakukan kegiatan
yang ada di lembar observasi tersebut.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan
data. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar dapat
memperkuat hasil penelitian (Hidayat, 2007).
49
Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan :
1. Data primer
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lembar observasi.
Kuesioner digunakan untuk mengetahui pengetahuan Ibu Rumah Tangga
mengenai pengertian, manfaat, tujuan, dan langkah-langkah SADARI dan
dibuat dengan mengacu pada tinjauan pustaka yang terkait dengan
gambaran Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga tentang SADARI dan lembar observasi digunakan untuk
mengukur kemampuan Ibu Rumah Tangga dalam melakukan SADARI
yang diambil dari Modul Praktikum Kesehatan Reproduksi & KB
Pedoman Praktek Pemeriksaan Payudara (SADARI) oleh Dinas Kesehatan
Tahun 2015.
2. Data sekunder
Data diperoleh melalui penelusuran dokumen tentang Ibu Rumah Tangga
di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga, diantaranya yaitu jumlah KK tiap
kelurahan atau desa pada wilayah kerja puskesmas pallangga, banyaknya
pasien yang datang ke puskesmas pallangga untuk melakukan pemeriksaan
klinis payudara.
50
H. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
a. Editing
Pada penelitian ini setelah data terkumpul dilanjutkan dengan
kegiatan editing yaitu dengan memeriksa setiap kuesioner yang
diisi mengenai kebenaran data yang sesuai dengan variabel, serta
pemeriksaan terhadap ukuran/dimensi dan dijelaskan data serta
pembuktiaanya.
b. Coding (pengkodean)
Proses memberikan kode-kode pada jawaban-jawaban responden
dan ukuran-ukuran yang diperoleh dari unit analisis sesuai dengan
rancangan awal.
c. Entry
Mengelompokkan data ke dalam suatu tabel dalam program
komputer untuk diolah menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai
dengan tujuan penelitian. Paket program yang digunakan adalah
SPSS (Statistical Program for Social Science).
d. Cleaning (pembersihan data)
Pengecekan kembali data yang sudah diproses apakah ada
kesalahan, ketidaklengkapan, dan kemudian dilakukan koreksi.
51
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
univariat yaitu menjelaskan karakteristik setiap variabel penelitian
tergantung dari jenis datanya. Dan hasilnya dalam bentuk distribusi
frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Natoatmodjo, 2012). Pada
penelitian ini analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan
gambaran kemampuan dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) pada Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga Kab.Gowa menggunakan SPSS (Statistical Program for Social
Science).
I. Etika Penelitian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek
penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak dari hasil
penelitian tersebut. Penelitian kesehatan yang mengikutsertakan subyek
manusia harus mempertahankan aspek etik dalam kaitan menaruh hormat atas
martabat manusia. Etika penelitian juga mencakup perilaku peneliti atau
perlakuan peneliti terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan
peneliti bagi masyarakat (Natoatmodjo, 2012).
52
Komisi Nasional Etika Penelitian Kesehatan (2007) menyatakan bahwa
etika penelitian meliputi :
1. Resfect for persons (prinsip menghormati harkat martabat manusia)
Merupakan bentuk penghormatan terhadap harkat martabat
manusia sebagai pribadi yang memiliki kebebasan berkehendak atau
memilih dan sekaligus bertanggung jawab secara pribadi terhadap
keputusannya sendiri. Peneliti menghornati hak subjek penelitian, apakah
subjek tersebut bersedia untuk ikut serta dalam penelitian gambaran
kemampuan dalam melakukan SADARI pada Ibu Rumah Tangga Wilayah
Kerja Puskesmas Palangga, apabila subjek penelitian setuju maka
diberikan informed consent (lembar persetujuan) pada subjek penelitian.
2. Beneficence (prinsip etik berbuat baik)
Penelitian yang dilakukan dengan mengupayakan manfaat
maksimal dengan risiko minimal, memenuhi persyaratan ilmiah, peneliti
mampu melaksanakan penelitian sekaligus mampu menjaga kesejahteraan
subjek penelitian, serta tidak mencelakakan atau melakukan hal-hal yang
merugikan (non maleficence, do no harm) subjek penelitian. Peneliti yang
dilakukan tidak akan merugikan atau membahayakan responden, justru
responden mendapatkan informasi – informasi tentang pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) sebagai deteksi dini kanker payudara.
53
3. Justice (prinsip etik keadilan)
Penelitian yang dilakukan memperlakukan subjek penelitian
dengan moral yang benar dan pantas, memperhatikan hak dari subjek
penelitian, serta distribusi seimbang dan adil dalam hal beban dan manfaat
keikutsertaan dalam penelitian. Subjek penelitian gambaran kemampuan
dalam melakukan SADARI pada Ibu Rumah Tangga Wilayah Kerja
Puskesmas Palangga tidak dibeda-bedakan antara subjek yang lain.
54
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan mengenai hasil dan pembahasan penelitian tentang
gambaran kemampuan dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) pada Ibu Rumah Tangga di wilayah kerja Puskesmas Pallangga
Kabupaten Gowa. Pengambilan data dilaksanakan mulai tanggal 16 – 22
Oktober 2017. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di wilayah kerja
Puskesmas Pallangga, diantaranya yaitu Desa Taeng, Desa Bontoala, Desa
Je’netallasa, Kel Mangalli, Kel Tetebatu, Desa Parangbinoa, Desa
Pangkabinanga, dan Desa Panakukang. Data diperoleh menggunakan
kuesioner yang dibagikan kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi
dan lembar observasi yang diisi langsung oleh peneliti. Populasi sebanyak
17.605 IRT dan dengan metode deskriptif dengan pendekatan observasional
dan teknik pengambilan sampel Cluster Sampling sehingga didapatkan
sampel sebanyak 99 orang.
Peneliti mengidentifikasi data dan melakukan teknik Simple Random
Sampling yaitu mengurutkan rumah dalam satu Desa/Kelurahan dan
mengambil rumah yang dalam urutan kelipatan 20 untuk menentukan
responden yang akan terlibat kemudian memberikan penjelasan penelitian
kepada responden. Peneliti meminta izin kepada responden untuk
55
menandatangani lembar persetujuan responden yang disertakan dengan
lembar kuesioner. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara univariat.
Analisis univariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah distribusi
frekuensi pervariabel untuk melihat gambaran kemampuan dalam melakukan
SADARI berserta komponennya serta distribusi frekuensi dengan
crosstabulasi untuk mengukur gambaran kemampuan dalam melakukan
SADARI berdasarkan karakteristik responden. Hasil penelitian sebagai
berikut :
Analisa Univariat :
56
1. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Karakteristik Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kab.
Gowa (n = 98)
Karakteristik n %
Usia
Dewasa awal
Dewasa tua
68
30
69,4
30,6
Pekerjaan
Tidak bekerja
Bekerja
90
8
91,8
8,2
UMP
Rendah
Tinggi
64
34
65,3
34,7
Riwayat Pendidikan Terakhir
Rendah
Tingi
41
57
41,8
58,2
Suku
Makassar
Bugis
Jawa
Mandar
Bau-bau
Betawi
73
18
3
1
1
1
75,8
18,2
3,0
1,0
1,0
1,0
Riwayat Keluarga Menderita Gangguan
Payudara
Ada
Tidak ada
24
74
24,5
75,5
Sumber : Data Primer,2017
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada
dewasa awal (usia 18 - 40 tahun) dengan jumlah sebanyak 68 orang
(69,4%). Sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai Ibu
Rumah Tangga dengan jumlah sebanyak 90 orang (91,8 %). Mayoritas
responden memiliki UMP rendah (pendapatan > Rp.2.500.000/ bulan)
dengan jumlah sebanyak 64 orang (65,3 %). Mayoritas responden
57
memiliki riwayat pendidikan dengan kategori tinggi dengan jumlah
sebanyak 57 orang (58,2 %) dan kurang dari setengah responden memiliki
riwayat keluarga dengan gangguan payudara yaitu sebanyak 24 orang
(24,5 %).
2. Pengetahuan tentang SADARI
Tabel 5.2
Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang SADARI di Wilayah Kerja Puskesmas
Pallangga Kab. Gowa
Pengetahuan tentang SADARI n %
Baik
Kurang baik
64
34
65,3
34,7
Total 98 100
Sumber : Data Primer,2017
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden
sebanyak 64 orang (65,3 %) memiliki pengetahuan baik mengenai
SADARI.
3. Kemampuan dalam Melakukan SADARI
Tabel 5.3
Kemampuan Ibu Rumah Tangga melakukan SADARI di Wilayah Kerja
Puskesmas Pallangga Kab. Gowa
Kemampuan Melakukan SADARI n %
Mampu
Tidak mampu
0
98
100
0
Total 98 100
Sumber : Data Primer,2017
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa semua dari total responden yaitu
sebanyak 98 orang (100 %) tidak mampu untuk melakukan SADARI.
58
4. Pengetahuan SADARI berdasarkan Karakteristik Responden
Tabel 5.4
Pengetahuan tentang SADARI berdasarkan Karakteristik Ibu Rumah Tangga di
Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kab. Gowa (n=98)
Sumber : Data Primer,2017
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dewasa awal memiliki pengetahuan
baik tentang SADARI yaitu sebanyak 45 orang (66,2 %). Lebih dari
setengah responden yang tidak memiliki pekerjaan selain IRT memiliki
pengetahuan yang kurang baik mengenai SADARI sebanyak 56 orang
(62,2 %). Mayoritas responden memiliki UMP rendah (pendapatan >
Rp.2.500.000/ bulan) memiliki pengetahuan yang baik tentang SADARI
sebanyak 42 orang (65,6 %). Mayoritas responden yang memiliki riwayat
pendidikan terakhir kategori tinggi memiliki pengetahuan yang baik
tentang SADARI sebanyak 42 orang (73,7 %). Lebih dari setengah Ibu
Karakteristik
Pengetahuan SADARI Total
Baik Kurang baik
n % n % n %
Usia
Dewasa awal
Dewasa tua
45
19
66,2
63,3
23
11
33,8
36,7
68
30
100
100
Pekerjaan
Tidak bekerja
Bekerja
56
8
62,2
100
34
0
37,8
0
90
8
100
100
UMP
Rendah
Tinggi
42
22
65,6
64,7
22
12
34,4
35,3
64
34
100
100
Riwayat Pendidikan Terakhir
Rendah
Tingi
22
42
53,7
73,7
19
15
46,3
26,3
41
57
100
100
Riwayat Keluarga Menderita
Gangguan Payudara
Ada
Tidak ada
14
50
58,3
67,7
10
24
41,7
32,4
24
74
100
100
59
yang tidak memiliki riwayat keluarga gangguan payudara memiliki
pengetahuan tentang SADARI sebanyak 50 orang (67,7 %).
5. Kemampuan SADARI berdasarkan Karakteristik Responden
Tabel 5.5
Kemampuan Melakukan SADARI berdasarkan Karakteristik Ibu Rumah Tangga
di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kab. Gowa (n=98)
Karakteristik
Kemampuan SADARI Total
Mampu Tidak mampu
n % n % n %
Usia
Dewasa awal
Dewasa tua
0
0
0
0
68
30
100
100
68
30
100
100
Pekerjaan
Tidak bekerja
Bekerja
0
0
0
0
90
8
100
100
90
8
100
100
UMP
Rendah
Tinggi
0
0
0
0
64
34
100
100
64
34
100
100
Riwayat Pendidikan Terakhir
Rendah
Tinggi
0
0
0
0
41
57
100
100
41
57
100
100
Riwayat Keluarga Menderita
Gangguan Payudara
Ada
Tidak ada
0
0
0
0
24
74
100
100
24
74
100
100
Sumber : Data Primer,2017
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak mampu
dalam melakukan SADARI sebanyak 98 orang (100 %).
60
6. Langkah-langkah SADARI
Tabel 5.6
Kemampuan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kab.
Gowa Melakukan SADARI berdasarkan Langkah-Langkah SADARI (n=98)
Jawaban
Langkah-langkah
1 2 3 4 5
n % n % n % n % n %
Ya 0 0 11 11,1 1 1,0 0 0 52 52,5
Tidak 98 100 87 88,9 97 99,0 98 100 46 47,5
Jawaban
Langkah-langkah
6 7 8 9 10
n % n % n % n % n %
Ya 3 3,0 15 15,2 1 1,0 4 4,0 1 1,0
Tidak 95 97,0 83 84,8 97 99,0 94 96,0 97 99,0
Sumber : Data Primer,2017
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak
melakukan SADARI pada langkah 1 dan 4 yaitu sebanyak 98 orang (100
%). Langkah-langkah SADARI yaitu berdiri didepan cermin dengan
tangan diletakkan disamping badan (1), membadingkan payudara dan
mencari perubahan pada payudara (2), tempatkan tangan dipinggang lalu
kencangkan dan bandingkan (3), tempatkan tangan dipinggang lalu
merunduk agar payudara menggantung (4), menggunakan tiga jari
menelusuri payudara (5), memeriksa puting (6), meraba daerah atas dan
bawah tulang selangka (7), dengan posisi berbaring tekuk lengan kiri
dibelakang kepala dan menjangkau payudara kiri dengan tangan dan
sebaliknya (8), pemeriksaan daerah ketiak dengan tiga jari (9), mengulangi
pada payudara sebelah lainnya (10).
61
B. Pembahasan
Hasil penelitian yang telah diuraikan, membahas secara sistematis hasil
dari data univariat tentang gambaran kemampuan dalam melakukan SADARI.
Adapun sistematis pembahasan terdiri dari dua bagian yaitu pembahasan hasil
dan keterbatasan penelitian. Penelitian ini melibatkan responden sebanyak 99
IRT yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pallangga Kab. Gowa. Pada
bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran pengetahuan dan
kemampuan dalam melakukan SADARI, dan pengetahuan serta kemampuan
berdasarkan karakteristik responden.
Berikut peneliti akan membahas pengetahuan dan kemampuan dalam
melakukan SADARI pada Ibu Rumah Tangga di wilayah kerja Puskesmas
Pallangga Kab. Gowa.
1. Pengetahuan tentang SADARI
Pengetahuan ialah segala sesuatu yang diketahui responden
mengenai pengertian, tujuan, manfaat, waktu, serta langkah-langkah
melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada Ibu Rumah
tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga. American Cancer Society
(2015) menyarankan setiap wanita yang berusia diatas 20 tahun memiliki
pengetahuan mengenai tujuan, manfaat, teknik dalam melakukan, serta apa
yang dinilai dari SADARI dan berlatih untuk melakukan SADARI. Pada
penelitian ini masih banyak responden yang menjawab salah pada
pernyataan sub pengertian dan waktu dilakukan SADARI.
62
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden
mengenai pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada Ibu Rumah
Tangga di wilayah kerja Puskesmas Pallangga Kab. Gowa paling banyak
berpengetahuan baik, terdapat 65,3 % yang memiliki pengetahuan baik
mengenai SADARI. Adanya perbedaan tingkat pengetahuan tiap
responden yang dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik dari masing-
masing responden.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lebih dari
setengah responden yang tidak memiliki keluarga dengan riwayat
gangguan payudara memiliki pengetahuan yang baik mengenai SADARI
yatiu 67,7 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
riwayat keluarga menderita gangguan payudara dengan pengetahuan yang
dimiliki oleh seseorang. Menurut (Mubarak, Chyatin, Rozikin, & Supriadi,
2007) perubahan pengetahuan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
tertentu beberapa diantaranya adalah pendidikan, media massa, sosial
budaya, dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia.
Mayoritas responden yang berpengetahuan baik mengenai
SADARI berada pada kelompok dewasa awal yaitu sebanyak 66,2 %,
sedangkan pada kelompok dewasa tua memiliki pengetahuan yang baik
yang hampir sama dengan dewasa awal yaitu sebanyak 63,3 % hasil
penelitan ini sejalan dengan teori bahwa semakin tua usia semakin
bijaksana karena semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin
63
banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya, namun
berbeda dengan penelitian yang dilakukan Istiqamah & Yusniah (2014)
bahwa kita tidak dapat mengukur orang tersebut mempunyai pengetahuan
lebih atau tidak dari umur mereka, tetapi harus dinilai dari seberapa jauh
mereka ada keinginan untuk mencari pengetahuan tersebut.
Selain itu sebagian besar responden yang berpengetahuan baik
mengenai SADARI memiliki riwayat pendidikan dalam kategori tinggi
yaitu sebanyak 73,7 % dan responden yang memiliki riwayat pendidikan
dalam kategori rendah yaitu sebanyak 41 orang memiliki pengetahuan
yang kurang baik mengenai SADARI yaitu sebanyak 46,3 %. Hal ini dapat
dilihat bahwa pengetahuan responden yang baik mengenai SADARI lebih
banyak pada responden yang memiliki pendidikan kategori tinggi.
Menurut (Wawan & Dewi, 2010) pada umumnya makin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi, sehingga
makin banyakpula pengetahuan yang dimilikinya. Teori yang
dikemukakan oleh (Rosiana, 2015) bahwa pada hakikatnya orang yang
berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional
terhadap informasi yang datang dan akan berpikir sejauh mana keuntungan
yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut. Handayani
(2013) juga mengungkapkan bahwa informasi akan memberikan pengaruh
kepada pengetahuan seseorang. Meskipun bahwa seseorang berpendidikan
rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi dari berbagai media
64
elektronik atau media cetak hal ini akan meningkatkan pengetahuan
seseorang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Angrainy, 2017)
didapatkan bahwa masyarakat yang memiliki pengetahuan yang tinggi
mengenai SADARI disebabkan karena tingginya minat atau motivasi
untuk mencari informasi dan tingginya kewaspadaan terhadap kanker
payudara, sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang
rendah disebabkan oleh kurangnya informasi serta tingkat
kewaspadaannya terhadap kanker payudara.
Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan yaitu
menampilkan pesan atau informasi kesehatan yaitu media promosi
kesehatan. Media promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan yang akhirnya diharapkan dapat merubah perilaku kearah
positif atau mendukung terhadap kesehatan. Tidak hanya media promosi
pekerjaan dan tingkat pendapatanpun dapat meningkatkan pengetahuan
seseorang.
Dilihat dari latar belakang responden, didapatkan bahwa sebagian
besar responden yang berpengetahuan baik memiliki UMP rendah yaitu
sebanyak 65,6 %. Hal ini berbanding terbalik dengan responden yang
memiliki UMP tinggi yang didapatkan kurang dari setengah responden
memiliki pengetahuan yang baik mengenai SADARI yaitu sebanyak
64,7%.
65
Banyaknya IRT yang memiliki tingkat ekonomi rendah dengan
pengetahuan yang baik mengenai SADARI membuktikan bahwa status
ekonomi atau pendapatan tidak berpengaruh terhadap pengetahuan
seseorang mengenai SADARI (Anisa, 2013). Hal ini berbanding terbalik
dengan teori yang diungkapkan oleh (Sukmadinata, 2003) bahwa dalam
memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder, keluarga
dengan status ekonomi yang baik akan mudah tercukupi
dibandingkan dengan keluarga yang ekonomi rendah. Hal ini akan
mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan informasi pengetahuan
yang termasuk kebutuhan sekunder.
Sementara itu sebagian besar responden yang tidak memiliki
pekerjaan lain selain Ibu Rumah Tangga memiliki pengetahuan yang
kurang baik mengenai SADARI yaitu sebanyak 62,2 %, berbanding
terbalik dengan responden yang memiliki pekerjaan yang didapatkan
bahwa semua responden yang memiliki pekerjaan memiliki pengetahuan
yang baik mengenai SADARI.
Banyaknya IRT yang tidak memiliki pekerjaan dengan
pengetahuan kurang baik mengenai SADARI membuktikan bahwa
pekerjaan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang mengenai
SADARI (Yusra, Machmud, & Yenita, 2016). Menurut Al-Qarashi
(2003) IRT memiliki peranan penting dalam keluarga, diantaranya yaitu
sebagai manager, guru bagi anak-anak, chef, perawat dan keuangan
66
sehingga IRT dapat memiliki banyak pengalaman atau informasi yang ia
dapatkan dalam perannya tersebut. Namun berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Yusra, Machmud, & Yenita, 2016) yang menyimpulkan
bahwa responden yang tidak memiliki pekerjaan cenderung memiliki
pengetahuan yang buruk dibandingkan dengan responden yang memiliki
pekerjaan.
Tingginya pengetahuan akan berdampak terhadap proses perubahan
perilaku yang akan dilakukan sehubungan dengan permasalahan yang
dihadapinya. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang tinggi dalam
suatu hal, akan mudah menerima perilaku yang lebih baik, sebaliknya
seseorang yang mempunyai pengetahuan yang rendah akan sulit menerima
perilaku baru dengan baik.
Kebiasaan dan tradisi dilakukan oleh orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan
demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan (Notoadmojo, 2007). Responden berasal dari beberapa budaya,
diantaranya yaitu Makassar, Bugis, Jawa, dan Bau-bau, namun sebagian
besar responden yang berpengetahuan baik berasal dari budaya Makassar
yaitu sebanyak 46,5 %. Budaya tersebut melahirkan sebuah kebiasaan atau
tradisi yang sudah secara turun temurun berlaku dikalangan keluarga
ataupun sekitarnya.
67
2. Kemampuan dalam Melakukan SADARI
Kemampuan ialah mampu melakukan langkah-langkah pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) yang terdiri dari 4 langkah diantaranya yaitu
posisi berdiri didepan cermin dengan tangan diletakkan di samping badan,
tangan diletakkan di pinggang, tangan diletakkan diatas bahu dan posisi
berbaring dengan bantal dibahu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden sebanyak 100
% tidak mampu untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI). Responden dikatakan tidak mampu melakukan SADARI
karena ada beberapa responden yang hanya melakukan beberapa langkah
dari 10 langkah yang seharusnya dilakukan dan ada yang benar-benar
tidak pernah melakukan SADARI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100 % responden tidak
melakukan langkah 1 (meletakkan tangan disamping badan untuk
melakukan inspeksi pada payudara) dan 4 (tempatkan tangan di pinggang
dan merunduk didepan cermin, biarkan payudara menggantung), namun
berbeda pada langkah 5 (Angkat lengan kiri dan turunkan lengan kanan.
Dengan menggunakan tiga jari tangan kanan (jari telunjuk, tengah, dan
manis) telusuri payudara sebelah kiri. Dan sebaliknya) lebih banyak
responden melakukannya yaitu sebanyak 52,5 %.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni, Edison, & Wirsma
(2015) didapatkan kesimpulan bahwa tingkat pelaksanaan SADARI yang
68
kurang dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu pengetahuan, sikap dan
dukungan keluarga, sedangkan Teori perilaku Lawrence Green juga
mengemukakan bahwa terjadinya perilaku seseorang dipengaruhi oleh
faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Faktor
predisposisi diantaranya adalah pengetahuan, sikap, keyakinan,
kepercayaan, nilai-nilai, dan tradisi.
Dari segi pegetahuan responden yaitu terdapat 65,3 % yang
memiliki pengetahuan baik mengenai SADARI dan 34,7 % yang memiliki
pengetahuan kurang baik mengenai SADARI. Ibu rumah tangga yang
memiliki pengetahuan baik namun tidak mampu untuk melakukan
SADARI dalam hal ini disebabkan karena IRT belum mengetahui cara
melakukan SADARI dengan baik dan benar, mayoritas IRT hanya
melakukan salah satu langkah dari beberapa langkah dalam melakukan
SADARI.
Menurut (Harniati, Sakka, & Saptaputra, 2016) bahwa masih
banyak seseorang yang hanya sekedar tahu tapi tidak dilakukan dan
seseorang merasa bahwa payudaranya baik-baik saja sehingga mereka
merasa tidak perlu melakukan SADARI. Pengetahuan saja tidak cukup,
namun diperlukan kemauan dan kemampuan yang baik untuk melakukan
segala sesuatunya, dan untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan
diperlukan motivasi dari diri sendiri (Mubarak, 2007).
69
Salah satu cara untuk memotivasi wanita agar melakukan SADARI
secara teratur yaitu menumbuhkan kesadaran untuk melakukan SADARI,
yang berguna untuk mengidentifikasi secara dini benjolan abnormal pada
payudara sehingga dapat segera diobati dan menurunkan kematian akibat
kanker payudara (Yakout, El-Shatbymoursy, Moawad 2014). Motivasi
mempunyai peran penting dalam mengerakkan seseorang untuk
melakukan sesuatu untuk dirinya. Namun ada faktor lain yang dapat
mempengaruhi IRT melakukan SADARI seperti pekerjaan dan tingkat
pendidikan.
Jika dilihat dari segi pendidikan, setengah dari jumlah responden
yaitu 58,2 % memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, sedangkan dari segi
pekerjaan, lebih banyak responden yang tidak memiliki pekerjaan selain
IRT yaitu (91,8 %). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh (Mongi, Rattu, & Tumurang, 2016) yang menujukkan
bahwa tidak terdapat hubungan bermakana yang signifikan antara
pendidikan dengan tindakan SADARI dan antara pekerjaan dengan
tindakan SADARI pada wanita.
Penelitian Istiqomah & Yusniah (2014) yang menyimpulkan bahwa
pengetahuan SADARI yang tinggi tetapi dalam melakukan rutinitas
rendah, hal ini disebabkan karena responden tidak melakukan
penginderaan secara baik dan kurang telaten dalam melakukan teknik
SADARI.
70
Teori yang dikemukakan oleh Redeer, Martin, & Griffin (2013)
bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan wanita tidak rutin
melakukan SADARI atau bahkan menghindarinya adalah rasa malas,
takut, beranggapan bahwa dirinya tidak berisiko, malu, tidak tahu
cara/tekniknya, merasa tidak perlu lagi setelah menopause, lupa dan tabuh.
Berdasarkan teori Akhmat Sudarajat bahwa setiap individu memiliki
kemampuan yang berbeda-beda dalam melakukan suatu tindakan,
kemampuan akan mempengaruhi potensi yang ada dalam individu
tersebut, dan proses pembelajaran yang mampu untuk mengoptimalkan
suatu kemampuan yang berada dalam diri individu. Perubahan perilaku
seseorang itu ada beberapa tahap yaitu mulai dari pengetahuan menjadi
sikap dan menjadi perilaku (Notoadmodjo, 2012)..
Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang terhadap stimulus
atau objek yang bersangkutan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, dan lingkungan. Pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) merupakan salah satu dari perilaku kesehatan. Pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) menjadi salah satu pemeriksaan penting yang
harus dilakukan setiap wanita, terkait dengan insidensi kanker payudara
yang telah menjadi pembunuh kedua pada wanita setelah kanker serviks.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan yang tinggi tidak
selalu berhubungan dengan mampu atau tidaknya seseorang melakukan
hal tersebut. Sesuai dengan penelitian Angesti (2010) sebagian besar
71
responden (64,1 %) kadang merasa malas untuk melakukan SADARI dan
penelitian yang dilakukan oleh (Azage, Abeje, & Mekonnen, 2013) yaitu
terdapat 3 alasan utama responden tidak melakukan SADARI yaitu tidak
terdapat masalah payudara (53,2 %), tidak tahu teknik SADARI (30,6 %),
dan tidak mengetahui pentingnya SADARI (21,4 %).
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan, proses pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan pengisian kuesioner dan observasi.
Keterbatasan yang ada pada penelitian ini yaitu kuesioner ini tidak dapat
mengkaji lebih dalam materi penelitian, dibandingkan dengan menggunakan
metode wawancara terstruktur. Selain itu, pada saat pengambilan data
responden tidak membuka baju untuk melakukan SADARI sehingga peneliti
hanya mengobservasi responden dengan memakai baju dan terdapat 1
responden yang tidak termasuk pada kriteria inklusi peneltian ini yaitu
memiliki usia 79 tahun (lansia), maka dari itu sampel pada penelitian ini
berkurang 1 dan menjadi 98 orang.
72
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan tentang gambaran kemampuan dalam
melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada Ibu Rumah Tangga
di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kab. Gowa menunjukkan, Ibu Rumah
Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga memiliki tingkat pengetahuan
yang baik mengenai SADARI namun tidak mampu dalam melakan SADARI.
Sedangkan dari segi karakteristik responden, mayoritas responden yang
berada pada dewasa awal (usia 18 – 40 tahun) memiliki pengetahuan yang
baik mengenai SADARI, lebih dari setengah responden yang hanya bekerja
sebagai IRT memiliki pengetahuan yang kurang baik mengenai SADARI,
lebih dari setengah responden yang memiliki UMP rendah dan memiliki
pengetahuan yang baik mengenai SADARI, mayoritas responden yang
memiliki riwayat pendidikan terakhir dalam kategori tinggi memiliki
pengetahuan yang baik mengenai SADARI.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan serta manfaat yang
ingin dicapai dalam penelitian ini maka peneliti mengajukan saran-saran
sebagai berikut :
73
1. Bagi Puskesmas Pallangga
Diharapkan adanya suatu kegiatan yang dapat memberikan informasi dan
ketertarikan masyarakat melakukan SADARI. Seperti melakukan
pendidikan kesehatan kepada masyarakat dalam melakukan SADARI.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kurang mampunya masyarakat dalam melakukan
SADARI.
74
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. (2011). Kanker payudara. Retrieved March 14, 2016, from
http://medicastore.com/penyakit/1045/Kanker_Payudara.html
Abdurrahman, M. S., & Naab, F. (2014). Relationship between age and breast
self-examination among women in nigeria. Journal of Nursing and Health
Science.
Agnessia, M., Angelina, C., & Yanti, E. D. (2015). Faktor risiko yang
berhubungan dengan kanker payudara di rsud pringsewu tahun 2014.
Jurnal Dunia Kesmas.
Alwan, N., Eliessa, R., Nadfaie, Z., & Tawfeeq, F. (2012). Knowledge, attitude
and practice regarding breast cancer and breast self-examination among a
sample of the educated population in Iraq. National library of medicine
national institutes of health, 337-345.
Al-Qarashi, S. B. (2003). Seni mendidik islami: kiat-kiat menciptakan generasi
unggul. Jakarta: Pustaka zahra.
American Cancer Society. (2015). https://www.cancer.org/cancer/breast-
cancer.html. Retrieved from https://www.cancer.org/:
https://www.cancer.org/content/dam/CRC/PDF/Public/8577.00.pdf.
Angrainy, R. (2017). Hubungan pengetahuan, sikap tentang SADARI dalam
mendeteksi dini kanker payudara. Journal Edurance.
Azage, M., Abeje, G., & Mekonnen, A. (2013). Assesment of factors associated
with breast self examination among health extension workers in west
gojjam zone, northwest ethiopia. International Journal of Breast Cancer.
Chaplin, J. P. (2006). Kamus lengkap psikologi (kartini kartono, trans). Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Chotimah, H., & Hidayat, A. (2013). Hubungan obesitas dengan kejadian kanker
payudara di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2010-
2013. Naskah Publikasi.
Depkes RI. (2014). Retrieved Mei 1, 2017, from www.depkes.go.id:
http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-
profil-kesehatan.html
Dewi, A. G., & Hendrati, L. Y. (2015). Analisis risiko kanker payudara berdasar
riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal dan usia menarche. Jurnal
Berkala Epidemiologi, 12-23.
75
Dinkes Kab.Gowa. (2017). Retrieved Mei 1, 2017, from Departemen Kesehatan
Kabupaten Gowa:
http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_K
AB_KOTA_2014/7306_Sulsel_Kab_Gowa_2014.pdf
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. (2017, Juni 14). Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan 2014. Retrieved from www.dinkessulselprov.go.id:
http://dinkes.sulselprov.go.id/publikasi-pk.html
Diananda, R. (2007). Mengenal seluk beluk kanker. Yogyakarta: Katahati.
Desen, W. (2008). Buku ajar onkologi klinis edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FK
UI.
Handayani, O, S. (2013). Perilaku mahasiswi tentang periksa payudara sendiri
(SADARI) di prodi DIII keperawatan stikes kusuma husada surakarta.
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk 1/10/01-gdl-oktarinset-
466-1-oktarin-_.pdf.
Harniati, Sakka, A., & Saptaputra, S. K. (2016). Studi perilaku pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) pada mahasiswi fakultas kesehatan
masyarakat universitas haluoleo tahun 2016.
Hidayat, A.A. (2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa
data. Jakarta: Penerbit Salemba medika.
Indrawati, M. (2009). Bahaya kanker bagi wanita dan pria. Jakarta: Buku
Pendidikan untuk Kehidupan.
Indriasari, D. (2009). 100% sembuh tanpa dokter : A-Z deteksi, obati dan cegah
penyakit. Yogyakarta: Pustaka Grahatama.
International Agency for Research on Cancer. (2012). https://www.iarc.fr/.
Retrieved from http://gco.iarc.fr/: http://gco.iarc.fr/today/fact-sheets-
cancers?cancer=29&type=0&sex=0
Istiqomah, S. B., & Yusniah, Y. (2014). Hubungan tingkat pengetahuan wanita
usia 19-22 tahun tentang cara perawatan payudara dengan rutinitas
SADARI di asrama as'adiyah. Jurnal edu health vol.4 No.2, 86-89.
Juliandi, A., Irfan, & Manurung,S. (2014). Metodologi penelitian bisnis. Medan:
Umsupress.
76
Jung, S., Wang, M., Anderson, K., Baglietto, L., Bergkvist, L., Bernstein, L., . . .
Gapstur, S. M. (2016). Alcohol consumption and breast cancer risk by
estrogen receptor status: in a pooled analysis of 20 studies. International
Journal of Epidemiology, 916-928.
Listiowati, & Baswedan. (2014). Hubungan tingkat pengetahuan tentang
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada mahasiswa non kesehatan
di universitas muhammadiyah . Biomedika vol.6 No.1.
Karima, U. Q., & Wahyono, T. Y. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian kanker payudara wanita di rumah sakit umum pusat
nasional (rsupn) dr. cipto mangunkusumo jakarta tahun 2013.
Li, B., Wang, L., Lu, S. M., Mo, X. F., Lin, F. Y., Ho, S. C., & Zhang, C. X.
(2015). Passive smoking and breast cancer risk among non-smoking
women: a case-control study in china. plos one.
Mongi, T. O., Rattu, A. M., & Tumurang, M. (2016). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
pada wanita usia subur di kelurahan lahendong. Manado.
Montessori, Y. (2014). Pengaruh penyuluhan pemeriksaan payudara sendiri
(sadari) dengan metode demonstrasi terhadap keterampilan melakukan
sadari pada siswi kelas X SMAN 1 Imogiri Bantul
http://opac.say.ac.id/832/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf. Diakses pada
tanggal 2 September 2017.
Mubarak, W. I., Chyatin, N., Rozikin, K., & Supriadi. (2007). Promosi kesehatan
sebuah pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nisman, W. A. (2011). Lima menit kenali payudara. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Notoadmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi dan penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nugroho, T. (2011). Asi dan tumor payudara. Yogyakarta: Muha Medika.
Olfah, Y., Mendri, N., & Badi'ah, A. (2013). Kanker payudara & SADARI.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Pamungkas, Z. (2011). Deteksi dini kanker payudara. Yogyakarta: Buku Biru.
77
Pranjic, N., Gledo, I., & Bilic, L. M. (2014). The most common new cases of
breast cancer among the housewives: the some carcinogenic determinants.
Macedonian Journal of Medical Sciences, 344-349.
Prastiwi, E. D., & Kusumawati, Y. (2009). hubungan kontrasepsi oral dan kanker
payudara di RSUD RD.Moewardi Surakarta . Berita Ilmu Keperawaan
ISSN 1979-2697, Vol. 2, No. 3,, 187-192.
Pusat Data dan Informasi Kesehatan. (2016). Bulan peduli kanker payudara.
Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan RI.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. (2015). Modul Praktikum
Kesehatan Reproduksi & KB Pedoman Praktek Pemeriksaan Payudara
(SADARI). Jakarta: Dinas Kesehatan.
Reeder, Martin, & Griffin, K. (2013). Keperawatan maternitas kesehatan wanita,
bayi, & keluarga. Jakarta: EGC.
Riset Kesehatan Dasar. (2017, August 15). RISKESDAS 2013. Retrieved from
depkes.go.id:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
%202013.pdf.
Robbins, S. P. (2009). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Sari, D. P., Sanusi, S. R., & Asfriyanti. (2015). Hubungan pengetahuan, sikap, dan
tindakan sadari sebagai deteksi dini kanker payudara pada mahasiswi di
fakultas kesehatan masyarakat universitas sumatera utara.
Saryono & Anggraeni, M.D. (2013). Metodologi penelitian kualitatif dan
kuantitatif dalam bidang kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Setiowati, D. A., Tanggo, E. H., & Soebijanto, R. I. (2016). Hubungan antara
pemakaian kb hormonal dengan kejadian kanker payudara di poli onkologi
satu atap RSUD Dr. Soetomo, Februari–April 2015. Indonesian Journal of
Cancer, 11-16.
Sihombing, M., & Sapardin, A. N. (2014). Faktor risiko tumor payudara pada
perempuan umur 25-65 tahun di lima kelurahan kecamatan bogor tengah.
Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik.
Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan psikologis proses pendidikan . Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Sulistiyowati. (2012). Stadium kanker payudara ditinjau dari usia dan paritas Ibu
di Unit Rawat Jalan RSUD. Dr. Soegiri Lamongan .
78
Smeltzer, C. S., & Bare, G. B. (2013). Keperawatan medikal bedah brunner &
suddarth edisi 8. Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suryaningsih, E. K., & Sukaca, B. E. (2009). Cara Pencegahan. In E. K.
Suryaningsih, & B. E. Sukaca, Kanker Payudara (pp. 35-36). Yogyakarta:
Paradigma Indonesia.
Taheri, N. S., Fazel, A., Mahmoodzadeh, H., Omranipour, R., Roshandel, G.,
Gharajeh, S., . . . Semnani, S. (2014). Epidemiology of female
reproductive cancers in Iran: results of the gholestan population-based
cancer registry. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 15.
Wahyuni, D., Edison, & Wirsma, A. H. (2015). Hubungan tingkat pengetahuan
dan sikap terhadap pelaksanaan sadari pada ibu rumah tangga di kelurahan
jati. Jurnal Kesehatan Andalas.
Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan
perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
WHO. (2012). Retrieved Mei 1, 2017, from World Health Organization:
http://www.who.int/en/.
Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2013). KMB 2 (keperawatan medikal bedah).
Jakarta: Nuha Medika.
Yakout, S.M., El-Shatbymoursy, A.M., Moawad, S., Salem, O. 2014. Awareness,
Knowledge and Practice of Breast Self Examination Among Groups
of Female Nursing Students, Riyadh, Kingdom of Saudi Arabia.
International Research Journal of Biological SciencesVol. 3(2).pp 58-63.
Yusra, V. D., Machmud, R., & Yenita. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan
dengan tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang SADARI di nagari
painan. Jurnal Kesehatan Andalas, 697-704.
Lampiran 1
PENJELASAN PENELITIAN
Kepada Yth.
Calon partisipan peneliti
Dengan Hormat,
Saya SITI HADRIANTI, NIM: C12114303 Mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin, bermaksud
mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan dan Kemampuan
Dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Ibu Rumah
Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa”.
Maka bersama ini saya jelaskan beberapa hal mengenai penelitian saya:
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan
dalam melakukan SADARI pada IRT. Maanfaat penelitian ini secara
umum agar menjadi salah satu sumber informasi bagi tenaga kesehatan
sehingga dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan
perannya dalam menginformasikan dan memberikan pendidikan kepada
masyarakat tentang cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI). .
2. Partisipan dalam penelitian ini adalah Ibu Rumah Tangga di Wilayah
Kerja Puskesmas Palangga Kabupaten Gowa sebanyak 99 orang dan
bersedia menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed concent.
3. Penelitian dilakuukan dengan mengisi lembar kuesioner yang berisi
tentang data demografi dan pengetahuan patrsipan dan peneliti akan
mengobservasi partisipan dalam melakukan SADARI selama 5 menit atau
dengan kesepakatan yang telah dibuat peneliti dan partisipan.
4. Selama penelitian. Diharapkan partisipan dapat mengisi lembar kuesioner
dan melakukan SADARI dengan sebenar-benarnya.
5. Selama penelitian dilakukan, peneliti akan menggunakan alat bantu yaitu
lembar kuesioner, lembar observasi dan pulpen.
6. Informasi yang diberikan partisipan hanya akan digunakan semata-mata
untuk kepentingan penelitian dan hanya peneliti sendiri yang memiliki
akses terhadap data asli.
7. Pelaporan hasil penelitian ini nantinya akan menggunakan kode partisipan
(inisial nama) dan bukan nama sebenarnya dari partisipan guna menjaga
kerahasiaan indentitas partisipan.
Demikian panjelasan ini, apabila disetujui maka saya mohon kesediaannya
untuk menandatangani lembar persetujuan dan menjawab semua pertanyaan yang
telah disipkan. Atass kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapka terima kasih.
Makassar, November 2017
Peneliti
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa saya bersedia
untuk berpartisipasi dalam peneitian yang dilakukan oleh SITI HADRIANTI
C12114304 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Hasanuddin, bermaksud mengadakan penelitian dengan judul
“Gambaran Pengetahuan dan Kemampuan Dalam Melakukan Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) Pada Ibu Rumah Tangga Di Wilayah Kerja
Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa”
Setelah saya mendapat informasi dari peneliti dan mendapat penjelasan
tersebut, maka saya memahami manfaat dan tujuan penelitian ini. Saya yakin
peneliti akan menghargai dan menjunjung tinggi hak-hak saya sebagai partisipan.
Saya berharap penelitian ini tidak akan mempunyai dampak negatif serta
merugikan saya, sehingga pertanyaan akan saya jawab benar-benar dirahasiakan.
Demikian lembar persetujuan ini saya tandatangani dan kiranya dapat
dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.
Makassar, November 2017
Pertisipan
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
“Gambaran Pengetahuan dan Kemampuan Dalam Melakukan Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) Pada Ibu Rumah Tangga Di Wilayah Kerja
Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa”
A. Karakteristik
Nomor Responden (diisi oleh peneliti) :
Inisial Responden :
Tanggal Lahir :
Pekerjaan & Jumlah Penghasilan : & Rp.
Riwayat Pendidikan Terakhir :
Status Perkawinan :
Jumlah Anak :
Paritas :
Suku dan Budaya :
1. Riwayat keluarga menderita ganguan pada payudara a. Ada
(Sebutkan :………………………………….) b. Tidak Ada
2. Menstruasi atau haid pertama pada umur …….. tahun
3. Riwayat menderita tumor payudara a. Pernah
b. Tidak Pernah
4. Riwayat penyakit
(Sebutkan :…………………………………)
B. Kuesioner Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI)
Petunjuk pengisian : Isilah data di bawah ini dengan tepat dan benar. Berilah
tanda chek list/ contreng ( √) pada pilihan jawaban yang tersedia.
*SADARI adalah pemerikSAan PayuDAra SendiRI
No. Item Pertanyaan
Jawaban
Benar Salah
1. SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan
2.
Langkah pertama SADARI yaitu melihat bentuk payudara (sama
atau tidak)
3.
Hal – hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan SADARI
adalah bentuk, ukuran, dan warna payudara
4.
SADARI dilakukan dengan beberapa cara yaitu salah satunya
dengan posisi berbaring
5. SADARI dapat dilakukan mulai usia 20 tahun
6. Saat SADARI diperlukan pemeriksaan pada daerah ketiak
7.
Melihat perubahan yang terjadi pada kulit payudara merupakan
salah satu langkah dari SADARI
8. SADARI dapat dilakukan dengan berdiri tegap didepan cermin
9. SADARI terkhusus dilakukan oleh Ibu yang sudah menikah
10.
Bagi wanita yang menopause, SADARI sebaiknya dilakukan satu
bulan sekali pada tanggal yang sama
11. SADARI sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan sekali
12.
SADARI dapat dilakukan dengan menggunakan alat pendeteksi
yang dibeli di apotik
13.
SADARI mudah dilakukan jika payudara dalam keadaan
kering
14. Langkah meraba ketiak pada SADARI berguna untuk
mengetahui adanya pembesaran getah bening
15. SADARI akan lebih sulit dilakukan jika payudara dalam
keadaan licin
C. Lembar Observasi Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
*lembar observasi diisi oleh peneliti
LANGKAH KEGIATAN PENILAIAN
YA TIDAK
Pemeriksaan Payudara Sendiri Dilakukan dengan Berdiri
didepan Cermin
a. Letakkan tangan disamping badan dengan rileks
b. Bandingkan payudara saat berbalik dari sisi ke sisi
(kanan-kiri). Carilah perubahan pada payudara dalam
segi ukuran, bentuk, tekstur kulir atau warna termasuk
kemerahan, benjolan, kerutan, retraksi (penarikan kulit)
c. Tempatkan tangan pada pinggang lalu kencangkan dada,
kemudian berbalik dari sisi ke sisi dan bandingkan
kanan-kiri untuk mencatat setiap perubahan
d. Tempatkan tangan di pinggang dan merunduk didepan
cermin, biarkan payudara menggantung, lalu perhatikan
setiap perubahan bentuk
e. Angkat lengan kiri dan turunkan lengan kanan. Dengan
menggunakan tiga jari tangan kanan (jari telunjuk,
tengah, dan manis) telusuri payudara sebelah kiri. Dan
sebaliknya
f. Perhatikan apakah ada cairan yang keluar dari puting
susu dan bisa juga dilihat pada bra atau pakaian
g. Meraba daerah atas dan bawah tulang selangka
(clavicula) apakah ada benjolan atau penebalan
Untuk Selanjutnya dilakukan dengan Berbaring :
h. Tempatkan bantal atau lipatan handuk di bawah bahu
kiri. Tekuk lengan kiri di belakang kepala dan
jangkaulah payudara kiri dengan tangan kanan. Mulailah
dari daerah puting susu ke seluruh permukaan payudara.
i. Mulailah pemeriksaan dari ketiak dengan cara
menggerakan tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, jari
manis) bersama-sama menekan ringan, sedang, dan kuat.
Gerakkan jari-jari tangan dengan tekanan ringan secara
melingkar searah jarum jam di sekeliling payudara,
mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah
tengah sampai ke puting susu sehingga terbentuk seperi
obat nyamuk bakar.
j. Angkat lengan kanan ke atas kepala dan ulangi
pemeriksaan untuk payudara sebelah kanan dengan
menggunakan tangan kiri
Lampiran 4
KISI-KISI PENILAIAN KUESIONER PENGETAHUAN SADARI
No. Pernyataan
Jenis Pernyataan
(+/-)
1. SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan (-)
2.
Langkah pertama SADARI yaitu melihat bentuk payudara
(sama atau tidak)
(+)
3.
Hal – hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan
SADARI adalah bentuk, ukuran, dan warna payudara
(+)
4.
SADARI dilakukan dengan beberapa cara yaitu salah
satunya dengan posisi berbaring
(+)
5. SADARI dapat dilakukan mulai usia 20 tahun (-)
6. Saat SADARI diperlukan pemeriksaan pada daerah
ketiak (+)
7.
Melihat perubahan yang terjadi pada kulit payudara
merupakan salah satu langkah dari SADARI
(+)
8.
SADARI dapat dilakukan dengan berdiri tegap didepan
cermin
(+)
9.
SADARI terkhusus dilakukan oleh Ibu yang sudah
menikah
(-)
10.
Bagi wanita yang menopause, SADARI sebaiknya
dilakukan satu bulan sekali pada tanggal yang sama
(+)
11. SADARI sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan sekali (-)
12. SADARI dapat dilakukan dengan menggunakan alat (-)
pendeteksi yang dibeli di apotik
13.
SADARI mudah dilakukan jika payudara dalam
keadaan kering
(-)
14. Langkah meraba ketiak pada SADARI berguna untuk
mengetahui adanya pembesaran getah bening (+)
15. SADARI akan lebih sulit dilakukan jika payudara
dalam keadaan licin (-)
Petunjukan Skoring
Variabel
Penelitian
Indikator Nomor
pertanyaan
Jenis pernyataan Total
(+) (-)
Pengertian 1, 12 - 1,2 2
Waktu 5,9,10,11,
13,15 10 5,9,11,13,15 6
Langkah-
langkah 2,4,6,7,8, 2,4,6,7,8 - 5
Tujuan 3 3 - 1
Manfaat 14 14 - 1
Lampiran 5
MASTER TABEL PENELITIAN
“Gambaran Kemampuan Dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Ibu Rumah Tangga Di
Wilayah Kerja Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa”
No.
Karakteristik responden
Usia Pekerjaan UMP Pendidikan
terakhir Paritas Suku
Riwayat
keluarga Pengetahuan Kemampuan
1 52 3 IRT 1 2000000 1 SMA 2 3 2 Bugis 2 Tidak ada 2 8 2 3 1
2 41 3 IRT 1 1500000 1 SMA 2 1 2 Bugis 2 Tidak ada 2 8 2 1 1
3 38 2 IRT 1 750000 1 SMA 2 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 9 2 0 1
4 37 2 IRT 1 2500000 1 SMA 2 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 13 2 2 1
5 32 2 IRT 1 2500000 1 SMA 2 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 7 1 3 1
6 29 2 IRT 1 3000000 2 SMA 2 3 2 Makassar 1 Ada 1 8 2 3 1
7 31 2 IRT 1 800000 1 SMA 2 3 2 Bugis 2 Tidak ada 2 13 2 4 1
8 42 3 IRT 1 3000000 2 SD 1 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 9 2 1 1
9 38 2 IRT 1 1500000 1 SMA 2 4 2 Bugis 2 Tidak ada 2 8 2 2 1
10 28 2 IRT 1 4000000 2 SMA 2 0 3 Makassar 1 Tidak ada 2 10 2 1 1
11 30 2 IRT 1 2500000 1 SMP 1 2 2 Makassar 1 Ada 1 8 2 0 1
12 34 2 IRT 1 2500000 1 SMA 2 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 11 2 2 1
13 40 2 IRT 1 2500000 1 SMP 1 0 3 Makassar 1 Tidak ada 2 11 2 0 1
14 37 2 Wiraswasta 2 3500000 2 SMA 2 3 2 Makassar 1 Ada 1 9 2 0 1
15 25 2 IRT 1 3000000 2 SMA 2 1 1 Makassar 1 Tidak ada 2 11 2 0 1
16 35 2 IRT 1 2000000 1 SMA 2 6 2 Makassar 1 Tidak ada 2 9 2 0 1
17 34 2 IRT 1 2500000 1 SD 1 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 8 2 0 1
18 43 3 IRT 1 800000 1 SMA 2 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 12 2 0 1
19 23 2 Mahasiswa 2 1000000 1 D3 2 1 1 Makassar 1 Tidak ada 2 12 2 0 1
20 42 3 IRT 1 3000000 2 SMA 2 1 2 Jawa 3 Tidak ada 2 13 2 2 1
21 48 3 Wiraswasta 2 1000000 1 SMP 1 3 2 Bugis 2 Tidak ada 2 10 2 2 1
22 32 2 IRT 1 1000000 1 SMP 1 2 2 Bau-bau 5 Tidak ada 2 7 1 0 1
23 35 2 IRT 1 1000000 1 SMA 2 3 2 Bugis 2 Tidak ada 2 8 2 0 1
24 24 2 IRT 1 2500000 1 SMP 1 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 12 2 2 1
25 20 2 IRT 1 4300000 2 SMP 1 1 1 Makassar 1 Tidak ada 2 7 1 0 1
26 31 2 IRT 1 2900000 2 SMA 2 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 8 2 1 1
27 35 2 IRT 1 1500000 1 SMP 1 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 8 2 1 1
28 40 2 IRT 1 3000000 2 SD 1 5 2 Makassar 1 Tidak ada 2 8 2 1 1
29 33 2 IRT 1 2500000 1 SD 1 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 6 2 0 1
30 23 2 IRT 1 9800000 2 S1 2 0 3 Makassar 1 Ada 1 6 1 1 1
31 50 3 IRT 1 4000000 2 SMA 2 4 2 Makassar 1 Ada 1 8 2 0 1
32 24 2 IRT 1 2500000 1 SMA 2 1 1 Makassar 1 Ada 1 4 1 0 1
33 33 2 IRT 1 2000000 1 SMA 2 2 1 Makassar 1 Ada 1 10 2 1 1
34 26 2 IRT 1 750000 1 SMP 1 1 1 Bugis 2 Ada 1 8 2 1 1
35 32 2 IRT 1 1000000 1 SMA 2 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 7 1 0 1
36 27 2 Wiraswasta 2 1800000 1 SMA 2 0 3 Makassar 1 Tidak ada 2 11 2 0 1
37 48 3 IRT 1 2500000 1 SMA 2 5 2 Makassar 1 Ada 1 7 1 1 1
38 23 2 IRT 1 2000000 1 SMA 2 1 1 Makassar 1 Tidak ada 2 12 2 2 1
39 48 3 IRT 1 2500000 1 SMA 2 4 2 Makassar 1 Tidak ada 2 12 2 1 1
40 31 2 IRT 1 1500000 1 SMP 1 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 5 1 0 1
41 37 2 IRT 1 1000000 1 SD 1 1 1 Makassar 1 Tidak ada 2 8 2 0 1
42 44 3 IRT 1 4000000 2 D3 2 3 2 Bugis 2 Tidak ada 2 9 2 2 1
43 47 3 IRT 1 2000000 1 SMA 2 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 11 1 0 1
44 23 2 IRT 1 2000000 1 SMA 2 1 1 Makassar 1 Tidak ada 2 10 1 1 1
45 55 3 IRT 1 2500000 1 SD 1 4 2 Makassar 1 Tidak ada 2 6 1 0 1
46 30 2 IRT 1 4000000 2 SMA 2 2 2 Makassar 1 Ada 1 6 1 0 1
47 31 2 IRT 1 3000000 2 SMA 2 2 2 Bugis 2 Tidak ada 2 7 1 1 1
48 33 2 Wiraswasta 2 1500000 1 S1 2 2 2 Bugis 2 Tidak ada 2 11 2 6 1
49 33 2 IRT 1 5000000 2 D3 2 1 1 Jawa 3 Tidak ada 2 10 2 0 1
50 45 3 IRT 1 2700000 2 SMA 2 4 2 Bugis 2 Tidak ada 2 10 2 2 1
51 24 2 IRT 1 4000000 2 SMA 2 1 1 Makassar 1 Ada 1 3 1 0 1
52 44 3 IRT 1 2500000 1 SMA 2 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 10 2 1 1
53 27 2 IRT 1 4500000 2 SMP 1 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 3 1 1 1
54 32 2 IRT 1 2500000 1 SMA 2 1 1 Makassar 1 Tidak ada 2 11 2 1 1
55 34 2 IRT 1 3000000 2 SMA 2 2 2 Jawa 3 Tidak ada 2 11 2 1 1
56 58 3 Guru 2 9000000 2 D3 2 3 2 Bugis 2 Tidak ada 2 9 2 1 1
57 28 2 IRT 1 3000000 2 SMP 1 4 2 Makassar 1 Tidak ada 2 9 2 1 1
58 27 2 IRT 1 3000000 2 SMP 1 1 2 Makassar 1 Tidak ada 2 9 2 2 1
59 43 3 IRT 1 1000000 1 SMA 2 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 13 2 3 1
60 46 3 IRT 1 1500000 1 SMA 2 4 2 Makassar 1 Ada 1 7 1 0 1
61 29 2 IRT 1 1000000 1 D3 2 1 2 Makassar 1 Ada 1 9 2 0 1
62 56 3 IRT 1 750000 1 Tidak
sekolah 1 4 2 Makassar 1 Tidak ada 2 0 1 1 1
63 43 3 IRT 1 2500000 1 SMA 2 1 1 Bugis 2 Ada 1 8 2 1 1
64 55 3 IRT 1 2500000 1 SMA 2 2 2 Makassar 1 Ada 1 0 1 0 1
65 43 3 IRT 1 2000000 1 SMA 2 5 2 Makassar 1 Tidak ada 2 9 2 1 1
66 36 2 IRT 1 3000000 2 SD 1 0 3 Makassar 1 Tidak ada 2 0 1 0 1
67 37 2 IRT 1 1500000 1 SMP 1 4 2 Makassar 1 Tidak ada 2 9 2 3 1
68 37 2 Wiraswasta 2 3000000 2 S1 2 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 9 2 1 1
69 27 2 Wiraswasta 2 3000000 2 S1 2 0 3 Makassar 1 Tidak ada 2 14 2 3 1
70 29 2 IRT 1 4000000 2 SD 1 1 1 Makassar 1 Ada 1 8 2 1 1
71 29 2 IRT 1 2500000 1 SD 1 2 2 Makassar 1 Ada 1 8 2 0 1
72 57 3 IRT 1 850000 1 SD 1 5 2 Makassar 1 Tidak ada 2 11 2 0 1
73 24 2 IRT 1 3000000 2 SD 1 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 7 1 0 1
74 35 2 IRT 1 1500000 1 SMA 2 1 2 Bugis 2 Ada 1 12 2 1 1
75 27 2 IRT 1 1500000 1 SMP 1 1 1 Makassar 1 Tidak ada 2 12 2 1 1
76 38 2 IRT 1 2500000 1 SD 1 3 2 Bugis 2 Tidak ada 2 6 1 2 1
77 53 3 IRT 1 3000000 2 SD 1 5 2 Makassar 1 Tidak ada 2 7 1 0 1
78 29 2 IRT 1 2500000 1 SMA 2 1 1 Bugis 2 Tidak ada 2 9 2 1 1
79 39 2 IRT 1 1000000 1 SMA 2 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 12 2 1 1
80 29 2 IRT 1 1500000 1 SMA 2 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 9 2 0 1
81 29 2 IRT 1 3000000 2 SD 1 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 9 2 0 1
82 47 3 IRT 1 3500000 2 SMP 1 2 2 Makassar 1 Ada 1 11 2 4 1
83 32 2 IRT 1 1000000 1 SD 1 3 2 Makassar 1 Ada 1 7 1 0 1
84 28 2 IRT 1 2000000 1 SD 1 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 0 1 0 1
85 36 2 IRT 1 2000000 1 SMP 1 3 2 Makassar 1 Ada 1 12 2 2 1
86 29 2 IRT 1 900000 1 SD 1 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 1 1 0 1
87 24 2 IRT 1 3000000 2 SMA 2 1 1 Betawi 6 Tidak ada 2 6 1 0 1
88 53 3 IRT 1 500000 1 D3 2 3 2 Mandar 4 Ada 1 4 1 0 1
89 62 3 IRT 1 450000 1 SMP 1 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 11 2 0 1
90 30 2 IRT 1 5000000 2 D3 2 1 1 Bugis 2 Tidak ada 2 9 2 2 1
91 51 3 IRT 1 4000000 2 SMA 2 2 2 Makassar 1 Tidak ada 2 9 1 1 1
92 48 3 IRT 1 1000000 1 SMP 1 1 2 Makassar 1 Ada 1 0 1 0 1
93 33 2 IRT 1 3000000 2 SD 1 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 6 1 0 1
94 40 2 IRT 1 500000 1 SD 1 5 2 Makassar 1 Tidak ada 2 0 1 0 1
95 30 2 IRT 1 450000 1 SD 1 3 2 Makassar 1 Tidak ada 2 0 1 0 1
96 37 2 IRT 1 500000 1 SD 1 4 2 Makassar 1 Tidak ada 2 0 1 0 1
97 53 3 IRT 1 450000 1 Tidak
sekolah 1 5 2 Makassar 1 Tidak ada 2 3 1 0 1
98 43 3 IRT 1 2000000 1 SMA 2 3 2 Bugis 2 Ada 1 12 2 1 1
JAWABAN LEMBAR OBSERVASI
No.
respoden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Tidak Tidak Tidak Iya Iya Iya Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Iya Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Iya
6 Iya Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Iya
7 Iya Tidak Tidak Iya Iya Iya Tidak Tidak Tidak Iya
8 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Iya Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Iya
10 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak
13 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
14 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
16 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
17 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
19 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
20 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak
21 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak
22 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
23 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
24 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak
25 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
26 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
27 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
28 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
29 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
30 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
31 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
32 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
33 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
34 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
35 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
36 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
37 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
38 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak
39 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
40 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
41 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
42 Iya Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Iya
43 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
44 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
45 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
46 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
47 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
48 Iya Tidak Tidak Iya Iya Tidak Iya Iya Iya Iya
49 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
50 Iya Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Iya
51 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
52 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
53 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
54 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
55 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
56 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
57 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
58 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak
59 Iya Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Iya
60 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
61 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
62 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
63 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
64 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
65 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
66 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
67 Iya Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Iya
68 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
69 Iya Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Iya
70 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
71 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
72 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
73 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
74 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
75 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
76 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak
77 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
78 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
79 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
80 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
81 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
82 Iya Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Iya
83 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
84 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
85 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak
86 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
87 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
88 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
89 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
90 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak
91 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
92 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
93 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
94 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
95 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
96 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
97 Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
98 Tidak Tidak Tidak Iya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Keterangan :
Usia : Paritas :
1. Remaja 1. Primipara
2. Dewasa muda 2. Multipara
3. Dewasa Tua 3. Tidak Ada
4. Lansia Suku :
Pekerjaan : 1. Makassar
1. IRT 2. Bugis
2. Wiraswasta 3. Jawa
3. Guru 4. Mandar
4. Mahasiswa 5. Bau-bau
UMP : 6. Betawi
1. Rendah Riwayat Keluarga :
2. Tinggi 1. Ada
2. Tidak Ada
Pengetahuan :
Riwayat Pendidikan Terakhir : 1. Kurang Baik
1. Rendah 2. Baik
2. Tinggi Kemampuan :
1. Tidak Mampu
2. Mampu
Lampiran 6
HASIL ANALISA DATA
Karakteristik Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Dewasa awal 68 69.4 69.4 69.4
Dewasa tua 30 30.6 30.6 100.0
Total 98 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak bekerja 90 91.8 91.8 91.8
Bekerja 8 8.2 8.2 100.0
Total 98 100.0 100.0
UMP
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Rendah 64 65.3 65.3 65.3
Tinggi 34 34.7 34.7 100.0
Total 98 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Rendah 41 41.8 41.8 41.8
Tinggi 57 58.2 58.2 100.0
Total 98 100.0 100.0
Paritas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Primipara 18 18.4 18.4 18.4
Multipara 74 75.5 75.5 93.9
Tidak ada 6 6.1 6.1 100.0
Total 98 100.0 100.0
Riwayat_keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ada 24 24.5 24.5 24.5
Tidak ada 74 75.5 75.5 100.0
Total 98 100.0 100.0
Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Kurang baik 34 34.7 34.7 34.7
Baik 64 65.3 65.3 100.0
Total 98 100.0 100.0
Kemampuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak mampu 98 100.0 100.0 100.0
Crosstabulasi Pengetahuan Berdasarkan Karakteristik Responden
Usia * Pengetahuan Crosstabulation
Count
Pengetahuan Total
Kurang baik Baik
Usia Dewasa awal 23 45 68
Dewasa tua 11 19 30
Total 34 64 98
Pekerjaan * Pengetahuan Crosstabulation
Count
Pengetahuan Total
Kurang baik Baik
Pekerjaan Tidak bekerja 34 56 90
Bekerja 0 8 8
Total 34 64 98
UMP * Pengetahuan Crosstabulation
Count
Pengetahuan Total
Kurang baik Baik
UMP Rendah 22 42 64
Tinggi 12 22 34
Total 34 64 98
Pendidikan * Pengetahuan Crosstabulation
Count
Pengetahuan Total
Kurang baik Baik
Pendidikan Rendah 19 22 41
Tinggi 15 42 57
Total 34 64 98
Paritas * Pengetahuan Crosstabulation
Count
Pengetahuan Total
Kurang baik Baik
Paritas
Primipara 5 13 18
Multipara 27 47 74
Tidak ada 2 4 6
Total 34 64 98
Riwayat_keluarga * Pengetahuan Crosstabulation
Count
Pengetahuan Total
Kurang baik Baik
Riwayat_keluarga Ada 10 14 24
Tidak ada 24 50 74
Total 34 64 98
Crosstabulasi Kemampuan Berdasarkan Karakteristik Responden
Usia * Kemampuan Crosstabulation
Count
Kemampuan Total
Tidak mampu
Usia Dewasa awal 68 68
Dewasa tua 30 30
Total 98 98
Pekerjaan * Kemampuan Crosstabulation
Count
Kemampuan Total
Tidak mampu
Pekerjaan Tidak bekerja 90 90
Bekerja 8 8
Total 98 98
UMP * Kemampuan Crosstabulation
Count
Kemampuan Total
Tidak mampu
UMP Rendah 64 64
Tinggi 34 34
Total 98 98
Pendidikan * Kemampuan Crosstabulation
Count
Kemampuan Total
Tidak mampu
Pendidikan Rendah 41 41
Tinggi 57 57
Total 98 98
Riwayat_keluarga * Kemampuan Crosstabulation
Count
Kemampuan Total
Tidak mampu
Riwayat_keluarga Ada 24 24
Tidak ada 74 74
Total 98 98
Crosstabulasi Pengetahuan Berdasarkan Kemampuan Responden
Pengetahuan * Kemampuan Crosstabulation
Count
Kemampuan Total
Tidak mampu
Pengetahuan Kurang baik 34 34
Baik 64 64
Total 98 98