skripsi Deskripsi pelaksanaan

89
DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI DI KELAS XI MA TARBIYATUL MUBTADIIN DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Biologi Oleh : ARIF MAHRUS NIM : 063811038 FAKULTAS TARBIYAH

description

asdsadas

Transcript of skripsi Deskripsi pelaksanaan

Page 1: skripsi Deskripsi pelaksanaan

DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI

DI KELAS XI MA TARBIYATUL MUBTADIIN DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh : ARIF MAHRUS NIM : 063811038

FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2011

Page 2: skripsi Deskripsi pelaksanaan

ii

ABSTRAK

ARIF MAHRUS (NIM: 063811038) DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI KELAS XI MA TARBIYATUL MUBTADIIN DEMAK TAHUN AJARAN2010/2011. Skripsi Semarang: Program Strata 1 Jurusan Tadris Biologi IAIN Walisongo Semarang, 2011.

Pelaksanaan pembelajaran di kelas sangat menentukan berhasil tidaknya tujuan pembelajaran dicapai. Sebelum melaksanakan pembelajaran perlu adanya penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan sesudah pelaksanaan pembelajaran ada penilaian hasil pembelajaran serta evalusai secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran biologi di MA Tarbiyatul Mubtadiin pada pokok bahasan sistem ekskresi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber penelitian dalam penelititan ini adalah guru biologi kelas XI di MA Tarbiyatul Mubtadiin beserta siswa yang diajar sejumlah 39 anak. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode wawancara, dokumen, dan observasi.

Berdasarkan analisa secara deskriptif terhadap data yang telah diperoleh peneliti ternyata pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru masih belum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh guru tersebut. Walaupun demikian guru telah berusaha sebaik mungkin untuk melaksanakan apa yang sudah direncanakan.

Simpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran biologi pokok bahasan sistem eksksresi yang dilakukan oleh guru belum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan standar proses. Alternatif cara agar guru lebih optimal dalam pelaksanaan pembelajaran adalah guru menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi, guru memanfaatkan alat dan media yang ada di lingkungan sekolah, guru menciptakan sendiri buku pegangan bagi siswa disesuaikan dengan kurikulum sekolah.

Page 3: skripsi Deskripsi pelaksanaan

iii

Page 4: skripsi Deskripsi pelaksanaan

iv

Page 5: skripsi Deskripsi pelaksanaan

v

Page 6: skripsi Deskripsi pelaksanaan

vi

MOTTO

114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa (membaca) Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan Katakanlah:

"Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."1

[946] Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi kalimat, sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, agar dapat Nabi Muhammads.a.w. menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.

Page 7: skripsi Deskripsi pelaksanaan

vii

1 Asep Jihad, dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2009), cet III, hlm.320

Page 8: skripsi Deskripsi pelaksanaan

vi

PERSEMBAHAN

Dengan rendah hati karya ini kupersembahkan:

1. Bapak dan ibuku ( Pak Ngasian dan Bu Toyibah) tercinta, yang selalumembantuku dengan do’a, kasih sayang dan semangat.

2. Ketiga saudaraku ( Dwi, Fitri, dan Ama) yang senantiasa memberi motivasi dan semangat.

3. Teman-teman 41 Community( Syaefi, Anton, Mas Sukron, Utoko, Toha, Khumed, Hidayah) terima kasih untuk persahabatan dan semangatnya.

4. Teman-teman seperjuangan” Bio 06” terima kasih atas kerjasama kalian.5. Almamaterku.

Page 9: skripsi Deskripsi pelaksanaan

8

Semarang, 10 Juni 2011

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Arif mahrus

NIM : 063811038

Jurusan/Program Studi : Tadris Biologi/S1

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Page 10: skripsi Deskripsi pelaksanaan

9

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya kepada penulis, sehingga

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa kita

curahkan kehadirat beliau junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga,

para sahabat dan pengikutnya, dengan harapan semoga kita mendapatkan

syafaatnya di hari akhir nanti.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, penulis sampaikan bahwa

skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan

dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang

telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan

kepada:

1. Dekan Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan kemudahan administrasi

dalam penyusunan skripsi.

2. Ketua Prodi Tadris Biologi IAIN Walisongo yang telah memberikan

kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi.

3. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang penuh

kesabaran dalam membimbing dan memberi motivasi sehingga skripsi ini

dapat selesai.

4. Drs, H. Abdul Wahid, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

selesai.

5. Andi Fadlan, M. Sc., selaku dosen wali yang memberi motivasi agar penulis

bersabar dalam penyusunan skripsi.

6. Segenap dosen jurusan Tadris Biologi yang telah memberikan ilmu dan

motivasi kepada penulis.

7. Drs. Abdul Rozaq, M. Pd, selaku kepalas MA Tarbiyatul Mubtadiin beserta

stafnya yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

Page 11: skripsi Deskripsi pelaksanaan

10

8. Miftah, S. Pdi, selaku guru Biologi di MA Tarbiyatul Mubtadiin yang telah

membantu terlaksananya penelitian di sekolah.

9. Bapak dan Ibu serta keluarga dengan do’a dan motivasinya sehingga penulis

bisa menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat, teman-teman KKN Posko 36, UKM Musik, FLP Ngaliyan, dan

keluarga besar Tadris Biologi yang telah memberi motivasi bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini belum mencapai

kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis berharap semoga

karya sederhana ini bisa memberi manfaat bagi penulis pada khususnya dan

segenap pembaca pada umumnya.

Semarang, 10 Juni 2011 Penulis

Page 12: skripsi Deskripsi pelaksanaan

11

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

ABSTRAK...............................................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI.................................................................v

MOTTO..................................................................................................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................vii

PERNYATAAN KEASLIAN..............................................................................viii

KATA PENGANTAR............................................................................................ix

DAFTAR ISI...........................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. xiv

DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN..................................................................xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................1

B. Permasalahan...................................................................................4

C. Penegasan Istilah..............................................................................5

D. Tujuan Penelitian.............................................................................6

E. Manfaat Penelitian...........................................................................6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Biologi.......................................................................7

1. Definisi........................................................................................7

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Biologi..................................13

3. Pembelajaran Ideal ………………………………………….. 14

B. Sistem Ekskresi..............................................................................24

1. Sistem Ekskresi pada Manusia..................................................25

2. Sistem Ekkresi pada Ikan..........................................................30

Page 13: skripsi Deskripsi pelaksanaan

12

3. Sistem Ekskresi pada Belalang..................................................30

C. Kajian Pustaka................................................................................31

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Karakteristik dan Jenis Penelitian..................................................34

B. Fokus Penelitian dan Sumber Data................................................34

C. Prosedur Penelitian.........................................................................35

D. Metode Penumpulan Data..............................................................36

1. Metode Observasi.....................................................................36

2. Metode Wawancara..................................................................37

3. Metode Analisis Dokumen.......................................................37

E. Metode Analisis Data.....................................................................37

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Perencanaan Pembelajaran.............................................................39

1. Silabus……………………………..........................................39

a. Temuan Data …………………………………………. .

39 b. Deskripsi……………………………………………… .

40

2. RPP………………………………………………………… 46

a. Temuan Data ………………………………………….. 46

b. Deskripsi……………………………………………… . 47

B. Pelaksanaan Pembelajaran.............................................................55

1. Aktivitas Siswa........................................................................55

a. Temuan Data ………………………………………….. 55

b. Deskripsi……………………………………………… . 56

2. Kemampuan Profesional Guru.................................................58

a. Temuan Data …………………………………………... 58

b. Deskripsi………………………………………………. 59

3. Kinerja Guru ………………………………………………. 60

a. Temuan Data …………………………………………... 60

b. Deskripsi……………………………………………… . 61

Page 14: skripsi Deskripsi pelaksanaan

13

4. Kesesuaian Pembelajaran dengan RPP ……………………. 62

a. Temuan Data …………………………………………... 62

Page 15: skripsi Deskripsi pelaksanaan

13

b. Deskripsi……………………………………………… . 63

C. Evaluasi Pembelajaran...................................................................68

1. Hasil Belajar ………………………………………………. 68

a. Temuan Data ………………………………………….. 68

b. Deskripsi……………………………………………. 68

2. Kesesuaian dengan Standar Proses ………………………... 69

a. Temuan Data …………………………………………... 69

b. Deskripsi……………………………………………… . 70

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan........................................................................................71

B. Saran..............................................................................................71

C. Penutup..........................................................................................72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 16: skripsi Deskripsi pelaksanaan

14

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Letak giŶjal ………………………………………………………………………………………… 25

2. Gambar 2. PeŶaŵpaŶg ŵeliŶtaŶg giŶjal ………………………………………………………………. 26

3. Gambar 3. LapisaŶ kulit ……………………………………………………………………………………… . 28

4. Gambar 4. Paru-paru ……………………………………………………………………………………………. 28

5. Gambar 5. Hati …………………………………………………………………………………………………….. 29

Page 17: skripsi Deskripsi pelaksanaan

15

DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN

1. Tabel 1 data silabus sistem ekskresi ………………………………………... 40

2. Tabel 2 aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran ……………………. 57

3. Tabel 3 kemampuan profesional guru ……………………………………... 60

4. Tabel 4 kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran ……………………. 62

5. Tabel 5 kesesuaian pembelajaran dengan RPP ……………………………. 63

6. Tabel 6 kesesuaian dengan estándar proses ………………………………... 70

7. Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus …………………………….. 76

8. Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah …………………….. 77

9. Lampiran 3 Silabus ………………………………………………………… 78

10. Lampiran 4 RPP …………………………………………………………… 81

11. Lampiran 5 Lembar Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran …….. 85

12. Lampiran 6 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ………………... 87

13. Lampiran 7 Instrumen Wawancara ………………………………………. 93

14. Lampiran 8 Foto Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………. 94

Page 18: skripsi Deskripsi pelaksanaan

16 http://bsnp-indonesia.org/id/bsnp/wp-content/uploads/2009/06/01 -SMA-MA.zip

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan IPA di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi

wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta

prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam

kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga

dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitar.1

Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai

pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan

proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis,

menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu

mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan

pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengomunikasikan

hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi

faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan

masalah sehari-hari.

Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikir

analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan peristiwa alam sekitar. Penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif

dan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang

matematika, fisika, kima dan pengetahuan pendukung lainnya.

Page 19: skripsi Deskripsi pelaksanaan

2

Mata pelajaran Biologi di SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di

SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan penerapannya yang

meliputi beberapa aspek serta memahami konsep melalui penggunaan

keterampilan proses.2

Setiap mata pelajaran di SMA/MA dalam pelaksanaannya harus sesuai

dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh departemen pendidikan.

Kurikulum merupakan kegiatan belajar yang direncanakan bagi siswa baik di

dalam atau di luar kelas.

Mengingat fungsi kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan

pembelajaran maka kurikulum terdiri dari beberapa komponen meliputi:

komponen tujuan, komposisi isi, komponen strategi, komponen media, dan

komponen proses belajar mengajar. Komponen pokok ini juga disertai

komponen penunjang yang mencakup sistem administrasi dan supervisi,

pelayanan bimbingan dan penyuluhan serta sistem evaluasi.3

Kegiatan belajar yang efektif (sesuai tujuan) semestinya bermakna.

Agar kegiatan belajar menjadi bermakna, maka belajar tidak cukup dengan

hanya mendengar dan melihat tetapi juga harus dengan melakukan aktivitas

(membaca, bertanya, menjawab, berkomentar, mengerjakan,

mengomunikasikan, presentasi, diskusi). Ada dua jenis belajar, yaitu belajar

secara aktif dan secara reaktif (pasif).

Belajar secara aktif indikatornya adalah belajar pada setiap situasi,

menggunakan kesempatan untuk meraih manfaat, berupaya terlaksana, dan

partisipatif dalam setiap kegiatan. Sedangkan belajar reaktif indikatornya

adalah tidak dapat melihat adanya kesempatan belajar, mengabaikan

kesempatan, membiarkan segalanya terjadi, serta menghindar dari kegiatan.4

Dari indikator belajar aktif, sesuai dengan pengertian kegiatan

pembelajaran di atas, maka prinsip belajar yang harus diterapkan adalah

2 Nuryani Rustaman, dkk, Common Text Book Strategi Belajar Mengajar Biologi,(Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 34

3 Nuryani Rustaman, dkk, Common Text Book Strategi Belajar Mengajar Biologi ,hlm. 24-30

4 http://educare.e-fkipunla.net

Page 20: skripsi Deskripsi pelaksanaan

3

kedudukan siswa harus sebagai subjek belajar dengan melakukan dan

mengomunikasikan ilmu yang didapat selama kegiatan belajar sehingga

kecerdasan emosional siswa dapat berkembang, seperti kemampuan

sosialisasi, empati, dan pengendalian diri. Hal ini bisa dilatih melalui kerja

individual atau kelompok, diskusi, presentasi, dan tanya-jawab, sehingga

muncul rasa tanggung jawab dan disiplin diri pada siswa.

Peningkatan mutu pendidikan hanya mungkin dicapai apabila

semua komponen dalam pendidikan yaitu peserta didik, pendidik,

sarana serta kurikulum saling berinteraksi dengan baik. Diantara faktor-

faktor tersebut, guru merupakan faktor yang secara langsung bertanggung

jawab atas keberhasilan proses pembelajaran yang dikembangkan khususnya

di kelas.

Guru memegang peranan penting dalam hal menyediakan fasilitas

belajar bagi siswa. Fasilitas belajar tersebut dapat berupa variasi pendekatan

pembelajaran, penyediaan media pembelajaran yang kreatif serta yang tidak

kalah pentingnya adalah pemberian kesempatan pada siswa untuk melakukan

pengamatan, dan eksplorasi.

Sarana dan prasarana juga dapat berpengaruh secara langsung

terhadap keberhasilan proses belajar siswa, kelengkapan sarana dan prasarana

akan lebih memudahkan guru untuk berkreasi dan memodifikasi kegiatan

pembelajaran. Sedangkan kurikulum merupakan salah satu faktor yang

berperan dalam menentukan tujuan pembelajaran. Dengan adanya kurikulum,

seorang siswa akan lebih terarah dalam mencapai kompetensi tertentu.

Berdasarkan data hasil wawancara dengan guru Biologi MA

Tarbiyatul Mubtadiin peneliti menemui ada beberapa hal yang menjadi

hambatan pelaksanaan kegiatan belajar Biologi di MA tersebut.5 Hambatan

itu diantaranya adalah belum tersedianya buku pegangan Biologi bagi seluruh

siswa serta sarana dan prasarana pembelajaran Biologi.

5 Wawancara dengan Bapak Miftah, selasa 4 Januari 2011

Page 21: skripsi Deskripsi pelaksanaan

4

Tidak lengkapnya buku pegangan siswa serta sarana dan prasarana

kegiatan pembelajaran berdampak dalam kurangnya motivasi siswa untuk

aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-

intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,

merasa senang dan semangat untuk belajar.6

Materi sistem ekskresi merupakan materi yang tercantum dalam

standar kompetensi kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diajarkan pada

semester genap kelas XI.

Sistem ekskresi dalam penerapannya akan berhubungan dengan

materi-materi yang lain seperti sistem pencernaan, dan sistem endokrin.

Struktur jaringan proses kegiatan eksresi yang berhubungan dengan struktur

dalam sistem pencernaan serta sistem endokrin memiliki materi yang

kompleks serta sulit untuk dipahami. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa

peneliti memilih materi sistem ekskresi sebagai topik yang akan diteliti dalam

penelitian ini.

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “DESKRIPSI

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA POKOK

BAHASAN SISTEM EKSKRESI DI KELAS XI MA TARBIYATUL

MUBTADIIN DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011”.

B. Permasalahan

Pada kegiatan penelitian ini permasalahan yang timbul adalah

bagaimana pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem

ekskresi di kelas XI MA Tarbiyatul Mubtadiin Demak tahun ajaran

2010/2011?

6 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001) hlm. 73

Page 22: skripsi Deskripsi pelaksanaan

5

C. Penegasan Istilah

Guna menghindari pemahaman dan penafsiran yang berbeda

mengenai judul dan pembahasan selanjutnya, maka perlu dijelaskan mengenai

beberapa istilah penting dalam judul penelitian.

1. Deskripsi

Deskripsi adalah pemaparan dengan kata-kata secara jelas dan

terperinci.7 Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan deskripsi adalah

penguraian dan penelaahan proses pembelajaran biologi serta beberapa

alternatif cara untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses

pembelajaran sesuai dalam kurikulum KTSP.

2. Pembelajaran Biologi

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

sedemikian rupa dengan tujuan membantu siswa memperoleh pengalaman

sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.8

Pembelajaran Biologi dalam penelitian ini adalah sejauh mana

pelaksanaan proses pembelajaran biologi kelas XI di MA Tarbiyatul

Mubtadiin ditinjau dari komponen pembelajaran, aktivitas belajar, dan

hasil belajar sesuai dengan tuntutan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Kegiatan pembelajaran Biologi yang diamati dalam penelitian ini hanya

menyangkut satu materi saja yaitu sistem eksresi.

3. Sistem Ekskresi

Materi Sistem Ekskresi dalam KTSP termasuk dalam mata

pelajaran Biologi kelas XI semester Genap. Materi yang akan dibahas

yaitu sistem ekskresi pada manusia, sistem eksresi pada ikan dan sistem

eksresi pada serangga.

Berdasarkan penjelasan istilah tersebut, dapat memberikan gambaran

bahwa penelitian ini merupakan jenis penelitian analisis kualitatif dari suatu

peristiwa atau sering disebut sebagai studi kasus mengenai proses

pembelajaran Biologi kelas XI di MA Tarbiyatul Mubtadiin.

hlm.5

7 KBBI, hlm. 3658 Dimyati, dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2006),

Page 23: skripsi Deskripsi pelaksanaan

6

D. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan pembelajaran biologi pokok bahasan sistem ekskresi

di MA Tarbiyatul Mubtadiin Demak tahun ajaran 2010/2011.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan

manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran pelaksanaan pembelajaran biologi pada pokok

bahasan sistem ekskresi di MA Tarbiyatul Mubtadiin Demak.

2. Memberikan informasi kendala yang mungkin ditemui dan solusi yang

dapat diambil sehingga bisa dijadikan kajian untuk perbaikan proses

pembelajaran di kelas.

3. Merekomendasikan kepada para peneliti lain untuk melaksanakan

penelitian sejenis yang lebih intensif dan mendalam.

4. Bagi para guru dan siswa di kelas, penelitian ini dapat dijadikan tolok ukur

dan merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan pembenahan,

koreksi diri dan perbaikan diri (self improvement) serta pengembangan diri

(self development) dalam meningkatkan kemampuan profesionalnya

melaksanakan tugas profesinya khususnya dalam pelaksanaan

pembelajaran biologi yang tentunya diharapkan akan berdampak pada

peningkatan hasil belajar siswa.

5. Bagi kepala sekolah dan pengawas, penelitian ini sangat membantu

meningkatkan pembelajaran supervise kepada para guru terkait efektif dan

efisien.

6. Bagi MA Tarbiyatul Mubtadiin, hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai bahan kajian untuk dasar menentukan kebijakan dan langkah-

langkah yang dipandang efektif terlebih dalam peningkatan mutu

pembelajaran biologi di kelas.

7. Bagi lembaga, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu

investasi wacana dalam bidang pendidikan

Page 24: skripsi Deskripsi pelaksanaan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Biologi

1. Definisi

Tercapainya sebuah tujuan pendidikan banyak tergantung pada

bagaimana proses pembelajaran peserta didik berlangsung. Hampir semua

ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsiran tentang makna

pembelajaran. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu

sama lain. Kata pembelajaran berasal dari kata dasar belajar.

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku

atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang

diperkuat. 9 Selanjutnya dalam pengertian lain dijelaskan bahwa belajar

adalah perubahan yang relatif permanen dalam kapasitas pribadi seseorang

sebagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan praktik

yang dilakukannya.10

Mengutip pendapat Cronbach tentang makna belajar bahwa:

“Learning is shown by a change in behaviora as a result of experience”. 11

Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan

respon. Seseorang telah dianggap belajar sesuatu apabila ia telah

menunjukkan perubahan dalam perilakunya. Menurut teori ini dalam

belajar yang terpenting adalah input berupa stimulus dan output yang

berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada

pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap

stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara

stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat

9 http: //id.wikipedia.org/wiki/belajar10 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007, hlm. 2111 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada),

hlm. 231-232

Page 25: skripsi Deskripsi pelaksanaan

8

diamati atau diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh

karena itu apa yang dapat diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang

diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. 12

Pembelajaran merupakan setiap perubahan perilaku yang relatif

permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Manusia dapat melihat

perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri.13

Pembelajaran dalam dunia pendidikan, definisinya adalah proses

interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,

penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah

proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. 14

Disisi lain pembelajaran memiliki pengertian yang mirip dengan

pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam

konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan

menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan

(aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek

afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik,

namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu

pihak, yaitu pengajar saja. Sedangkan dalam kegiatan pembelajaran

menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. 15

Perbedaan antara pengajaran dan pembelajaran adalah intensitas peran

yang dilakukan antara pengajar dengan peserta didik. 16

Dalam UU No. 20 tahun 2003 dijelaskan pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

12 http: //id.wikipedia.org/wiki/belajar13 http: //id.wikipedia.org/wiki/pembelajaran14 http: //id.wikipedia.org/wiki/pembelajaran15 http: //id.wikipedia.org/wiki/pembelajaran16 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 105

Page 26: skripsi Deskripsi pelaksanaan

9

suatu lingkungan belajar.17 Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

No. 41 tahun 2007 dijelaskan pembelajaran adalah usaha sengaja, terarah,

dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang (termasuk guru dan

penulis buku pelajaran) agar orang lain (termasuk peserta didik), dapat

memperoleh pengalaman yang bermakna. Usaha ini merupakan kegiatan

yang berpusat pada kepentingan peserta didik.18

Menurut Oemar Hamalik dijelaskan “Pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusia, material, fasilitas,

perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai

tujuan belajar”. 19

Wina Sanjaya dalam bukunya yang berjudul Strategi

Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan mengutip

pernyataan Gagne secara lengkap mengenai makna pembelajaran sebagai

berikut:

Why do we speak of instruction rather than teaching? It is because we wish to describe all of the events that may have direct effect on the learning of a human being, not just those set in motion by individual who is a teacher. Instruction may include events that are generated by a page of print, by a picture, by a television program, or by combination of physical objects, among other things. Of course, a teacher may play an essential role in the arrangement of any theseevents. 20

Menurut Suherman, Pembelajaran merupakan proses yang terdiri

dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus

dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan

oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi

secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara

guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa di saat pembelajaran

sedang berlangsung. Dengan kata lain pada hakikatnya pembelajaran

57.

hlm. 103

17 UU No. 23 tahun 2003, hlm. 218 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007, hlm. 619 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm.

20 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Page 27: skripsi Deskripsi pelaksanaan

10

merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta

antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap.21

Sebagaimana dalam Al-Qur’an banyak menunjukkan mengenai

pembelajaran, di antaranya surat At-Taubah ayat 122:

Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali agar mereka dapat menjaga dirinya.22

Diperintahkannya sebagian dari golongan orang mukmin untuk

memperdalam pengetahuan agama dan memberi peringatan bagi sebagian

mukmin yang lain setelah kembali dari kegiatan memperdalam

pengetahuan agama menunjukkan bahwa belajar pengetahuan telah

ditunjukkan dan diperintahkan dalam Al-Qur’an.

Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, sikap, dan nilai. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu

dan memahami alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya

kumpulan fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan. Melalui pendidikan biologi diharapkan

dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan

Page 28: skripsi Deskripsi pelaksanaan

11

alam sekitar.23

Pendidikan biologi menekankan pada pemberian pengalaman

secara langsung. Karena itu, peserta didik perlu dibantu untuk

21 Asep Jihad, dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2009), cet III, hlm. 11.

22 Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT Syamil Cipta Media, 2005), hlm. 206.23 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, hal. 43

Page 29: skripsi Deskripsi pelaksanaan

12

mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu

menjelajahi dan memahami alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi

keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis,

menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu

mempertimbangkan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan,

menggolongkan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil temuan

secara beragam, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan

untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.24

Pembelajaran biologi terwujud pada suatu kegiatan yang

dilakukan secara sengaja untuk mempelajari materi biologi oleh seseorang

atau sekelompok orang supaya memperoleh pengalaman yang bermakna.

Pada kegiatan pembelajaran biologi pusat kegiatan berada pada peserta

didik.

Agar tercapai pembelajaran biologi yang efektif, maka harus

diperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut:

a. Student Centered Learning (Pembelajaran Berpusat Pada Siswa)

Siswa ditempatkan sebagai subjek belajar, artinya proses

belajar dilakukan oleh siswa dengan melakukan suatu kegiatan yang

telah dirancang oleh guru untuk menanamkan konsep-konsep tertentu.

Dengan belajar secara aktif siswa akan memperoleh hasil belajar yang

maksimal.

b. Learning by Doing (Belajar dengan Melakukan Sesuatu)

Proses pembelajaran biologi dirancang dengan melakukan

kegiatan sederhana yang dapat menggambarkan proses yang sedang

dipelajari. Dengan demikian siswa dapat mengalami sendiri, artinya

siswa mengetahui tidak hanya secara teoretis tetapi juga secara

praktis. 25 Sebagaimana pendapat aliran konstruktivisme yang

mengatakan bahwa pembelajaran akan berlangsung efektif apabila

24 http://bsnp-indonesia.org/id/bsnp/wp-content/uploads/2009/06/01 -SMA-MA.zip25 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, hal. 30

Page 30: skripsi Deskripsi pelaksanaan

13

siswa terlibat secara langsung dalam tugas-tugas autentik yang

berhubungan dengan konteks yang bermakna.26

c. Joyful Learning (Pembelajaran yang menyenangkan)

Kesempatan untuk bereksplorasi dan berinteraksi dalam

kelompok akan membuat siswa merasa senang dan tidak tertekan.

Memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak menggunakan

waktunya untuk mengadakan pengamatan, percobaan dan berdiskusi

merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan

pembelajaran yang menyenangkan.

d. Meaningful Learning (Pembelajaran yang Bermakna)

Pembelajaran menjadi bermakna jika siswa dapat mengalami

sendiri dan dapat mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Lebih

bermakna suatu materi maka akan lebih mudah untuk menyimpan dan

mengingatnya kembali.27

e. The Daily Life Problem Solving (Pemecahan Masalah Sehari-hari)

Objek biologi meliputi seluruh makhluk hidup, termasuk

manusia. Dengan demikian permasalahan dalam biologi senantiasa

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa perlu dilatih

untuk dapat memecahkan permasalahan yang diperoleh dalam

kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran biologi di MA/SMA merupakan kelanjutan dari

IPA di MTs/SMP yang menekankan pada fenomena alam dan

penerapannya yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk

hidup, hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan

energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.

26 Nur M, Media Pembelajaran dan Teknologi untuk Pembelajaran, (Surabaya: Unesa, 2001), hlm. 71

27 Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000), hlm. 54

Page 31: skripsi Deskripsi pelaksanaan

14

b. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ

tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks

sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

c. Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas,

evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan,

teknologi dan masyarakat.

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Biologi

Mata pelajaran biologi berfungsi untuk menanamkan kesadaran

terhadap keindahan dan keteraturan alam sehingga peserta didik dapat

meningkatkan keyakinan kepada Allah sebagai warga negara yang

menguasai sains dan teknologi untuk meningkatkan mutu kehidupan dan

melanjutkan pendidikan.28

Tujuan pembelajaran utamanya adalah membantu para siswa

agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu

tingkah laku siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik ditinjau

dari segi kuantitas maupun kualitas siswa. Tingkah laku yang dimaksud

meliputi pengetahuan keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi

sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa.29

Tujuan mata pelajaran IPA biologi adalah agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari

keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran

ALLAH.

b. Memupuk sikap ilmiah, yaitu: jujur, objektif, kritis, terbuka, ulet dan

dapat bekerjasama dengan orang lain.

c. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji

hipotesis melalui percobaan serta mengkomunikasikan hasil percobaan

secara lisan dan tertulis.

28 http://bsnp-indonesia.org/id/bsnp/wp-content/uploads/2009/06/01 -SMA-MA.zip29Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1995), hlm. 3

Page 32: skripsi Deskripsi pelaksanaan

15

d. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif

dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi.

e. Mengembangkan konsep dan prinsip biologi yang masih berkaitan

dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan

dan sikap percaya diri.

f. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya

teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.

g. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian

lingkungan. 30

3. Pembelajaran Ideal

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41

tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan

menengah, maka idealnya sebuah pembelajaran memenuhi makna

pembelajaran seperti yang telah diungkapkan dalam standar proses

tersebut.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun

2007 dijelaskan pembelajaran adalah usaha sengaja, terarah, dan bertujuan

oleh seseorang atau sekelompok orang (termasuk guru dan penulis buku

pelajaran) agar orang lain (termasuk peserta didik), dapat memperoleh

pengalaman yang bermakna. Pembelajaran juga merupakan sebuah proses

interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.31

Sehingga di dalam pelaksanaan pembelajaran biologi idealnya

terdapat interaksi antara guru, peserta didik, serta lingkungan belajar

(alam, kelas, ruang laboratorium, dan sumber belajar lainnya).

Terjadinya interaksi antara murid dengan lingkungan, termasuk

guru, alat pelajaran dan sebagainya disebut proses belajar. Maksud adanya

proses belajar ini adalah demi tercapainya tujuan pembelajaran yang

30 http://bsnp-indonesia.org/id/bsnp/wp-content/uploads/2009/06/01 -SMA-MA.zip31 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007, hlm. 8

Page 33: skripsi Deskripsi pelaksanaan

16

ditentukan. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran,

pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan

pengawasan proses pembelajaran.

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan RPP.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Penilaian

hasil pembelajaran dilakukan oleh guru. Pengawasan proses pembelajaran

dilakukan oleh kepala sekolah dan supervisi.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus sebagai acuan dalam

pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran memuat identitas

mata pelajaran, SK, KD, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber

belajar. RPP dijabarkan dari silabus mengarahkan kegiatan belajar

peserta didik untuk mencapai KD.

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam

satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk

setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan

pendidikan.

Idealnya sebuah RPP sesuai dengan standar nasional

memiliki komponen sebagai berikut:

1) Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,

kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau

tema pelajaran, jumlah pertemuan.

2) Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan

minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai

pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

Page 34: skripsi Deskripsi pelaksanaan

17

3) Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang

harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai

rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu mata

pelajaran.

4) Indikator pencapaian kompetensi dasar

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur

dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi

dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan

diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

5) Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil

belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan

kompetensi dasar.

6) Materi ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan

rumusan indikator pencapaian kompetensi.

7) Alokasi waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk

pencapaian KD dan beban belajar.

8) Metode pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang

telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan

dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari

setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap

mata pelajaran.

Page 35: skripsi Deskripsi pelaksanaan

18

9) Kegiatan pembelajaran

a) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi

dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi

aktif dalam proses pembelajaran.

b) Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara intensif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis

peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan

sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

c) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk

rangkuman atau kesimpulan, penilaian, dan refleksi, umpan

balik, dan tindak lanjut.

10) Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar

disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu

kepada standar penilaian.

11) Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.32

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang

mengandung pesan, baik yang sengaja dikembangkan atau yang

32 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007, hlm. 8

Page 36: skripsi Deskripsi pelaksanaan

19

dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau

praktik yang memungkinkan terjadinya belajar. Sumber belajar

dapat berupa narasumber, buku, media non-buku, teknik, dan

lingkungan.

b. Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan ada

beberapa syarat yang harus dipenuhi, syarat-syarat itu adalah:

1) Rombongan belajar

Jumlah maksimal peserta didik rombongan belajar adalah:

a) SD/MI : 28 peserta didik

b) SMP/MT : 32 peserta didik

c) SMA/MA : 32 peserta didik

2) Beban kerja minimal guru

a) Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih, serta

melaksanakan tugas tambahan.

b) Beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada paragraf

sebelumnya adalah sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka

dalam satu minggu.

3) Buku teks pelajaran

a) Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh

sekolah/madrasah dipilih melalui rapat guru dengan

pertimbangan komite sekolah atau madrasah dari buku-buku

teks pelajaran yang telah ditetapkan oleh menteri.

b) Rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1:1 per

mata pelajaran.

c) Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan

guru, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar

lainnya.

Page 37: skripsi Deskripsi pelaksanaan

20

d) Guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku

sumber belajar lain yang ada di perpustakaan sekolah atau

madrasah.

4) Pengelolaan kelas

a) Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik

peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran

yang akan dilakukan.

b) Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran

harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.

c) Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik.

d) Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan

kemampuan belajar peserta didik.

e) Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan,

keselamatan, kepatuhan pada peraturan dalam

menyelenggarakan proses pembelajaran.

f) Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon

dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran

berlangsung.

g) Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar

belakang agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial

ekonomi.

h) Guru menghargai pendapat peserta didik.

i) Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi.

j) Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata

pelajaran yang diampunya.

k) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai

dengan waktu yang dijadwalkan.

Untuk melaksanakan sebuah pembelajaran yang efektif

menurut Slameto diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:

a) Belajar secara aktif baik mental maupun psikis.

Page 38: skripsi Deskripsi pelaksanaan

21

b) Guru menggunakan berbagai variasi metode dalam

pembelajaran.

c) Memotivasi siswa dengan tujuan pembelajaran yang jelas.

d) Kurikulum yang baik dan seimbang.

e) Guru mempertimbangkan perbedaan individual.

f) Membuat pelaksanaan pembelajaran.

g) Memberi pengaruh sugesti kepada siswa.

h) Memiliki keberanian menghadapi siswa, termasuk masalah-

masalah yang timbul pada saat proses pembelajaran.

i) Memberi sajian permasalahan pada proses pembelajaran untuk

merangsang siswa berpikir.

j) Menciptakan suasana yang demokratis di sekolah.

k) Semua bahan ajar perlu diintegrasikan.

l) Menghubungkan pelajaran dengan keadaan nyata di

lingkungan.

m) Memberi kesempatan dan kebebasan kepada siswa untuk

menyelidiki, mengamati, belajar, dan memecahkan masalah

sendiri.

n) Membuat perencanaan pembelajaran remedial.

o) Menguasai bahan ajar.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari

RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1) Kegiatan pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran;

b) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

c) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang

akan dicapai;

Page 39: skripsi Deskripsi pelaksanaan

22

d) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan

sesuai silabus.

2) Kegiatan inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran

untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat

meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1)) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari

dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan

belajar dari aneka sumber;

2)) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain. Pendekatan yang

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sains termasuk

biologi mendudukkan siswa sebagai pusat perhatian utama.

Guru berperan dalam menyediakan dan menampilkan

pengalaman belajar anak.

3)) memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta

antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber

belajar lainnya;

4)) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

5)) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.

Page 40: skripsi Deskripsi pelaksanaan

23

b) Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1)) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

2)) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,

diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru

baik secara lisan maupun tertulis;

3)) memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir,

menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa

rasa takut;

4)) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif;

5)) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

6)) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi

yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual

maupun kelompok;

7)) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

individual maupun kelompok;

8)) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan;

9)) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta

didik.

c) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1)) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik,

2)) memfasilitasi konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,

Page 41: skripsi Deskripsi pelaksanaan

24

3)) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

4)) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

a)) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam

menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi

kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan

benar;

b)) membantu menyelesaikan masalah;

c)) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi;

d)) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

e)) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang

atau belum berpartisipasi aktif.

3) Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

a) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

b) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

d) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

e) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya. 33

Secara umum hambatan yang dihadapi oleh guru berkaitan

dengan pengajaran yang dilaksanakan yakni berkaitan dengan

33 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tahun 2007, hlm. 12

Page 42: skripsi Deskripsi pelaksanaan

25

perencanaan yang meliputi kompetensi yang harus dicapai, metode

mengajar yang digunakan serta evaluasi. Hambatan yang dihadapi

oleh institusi dalam hal ini sekolah adalah ketersediaan alat dan bahan,

sumber belajar seperti media, alat peraga, buku, dan fasilitas

pendukung.

c. Evaluasi

Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan

kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,

dan penilaian hasil pembelajaran.

Evaluasi pembelajaran dilaksanakan dengan cara:

1) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru

dengan standar proses,

2) mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai

dengan kompetensi guru.

Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan

kinerja guru dalam proses pembelajaran.

Uraian mengenai perencanaan proses pembelajaran,

pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan

evaluasi proses pembelajaran yang telah diungkapkan diatas dijadikan

sebagai pedoman dalam analisa secara deskriptif dalam penelitian ini.

B. Sistem Ekskresi

Melakukan ekskresi merupakan salah satu ciri makhluk hidup, baik

hewan, manusia, maupun tumbuhan. Ekskresi merupakan pengeluaran zat-zat

sisa metabolisme yang tidak lagi dubutuhkan oleh tubuh.34 Salah satu bentuk

ekskresi adalah buang air kecil, hasil buangan itu antara lain berupa urin.

Akan tetapi, sebenarnya hasil buangan tidak hanya berupa urin saja. Zat

34 Lestari dan Kristinah, Biologi 2: Mahkluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hlm. 259

Page 43: skripsi Deskripsi pelaksanaan

26

buangan lainnya dapat berupa keringat, gas karbondioksida, zat warna

empedu.

1. Sistem ekskresi pada manusia

Zat-zat sisa metabolisme merupakan zat sampah yang harus

dibuang dari tubuh. Zat-zat itu antara lain: urin dikeluarkan oleh ginjal,

keringat dikeluarkan oleh kelenjar keringat melalui kulit, karbondioksida

dikeluarkan oleh paru-paru, dan empedu dikeluarkan oleh hati.

1) Ginjal

Ginjal merupakan alat ekskresi yang utama pada tubuh

manusia. Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang

merah. Pada manusia, ginjal berukuran sebesar kepalan tangan, yaitu

berukuran panjang 10 sampai 12 cm, lebar 5 sampai 6 cm, dan tebal 3

sampai 4 cm dengan berat sekitar 140 gram. Ginjal terdapat satu

pasang dan terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan

kanan tulang belakang tulang belakang.

Gambar 1. Letak ginjal35

35 http://id.wikipedia.org/wiki/Ginjal

Page 44: skripsi Deskripsi pelaksanaan

27

Pada potongan melintang ginjal, terlihat bagian-bagian yang

berbeda. Bagian-bagian tersebut dari luar ke dalam adalah korteks,

medula, dan pelvis. Pada bagian korteks dan medula ginjal terdapat

sekitar satu juta nefron. Nefron merupakan satuan struktur dan

fungsional paling kecil dari ginjal. Nefron ini berfungsi sebagai alat

penyaring.

Gambar 2. Penampang melintang ginjal36

Nefron berbentuk seperti cacing berkepala besar dengan tubuh

bagaikan elang yang berkelok-kelok. Pada bagian kepala terdapat

saringan halus yang hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu saja. Sel

darah dan protein darah tidak dapat melewati saringan ini karena

ukurannya lebih besar.

36 http://id.wikipedia.org/wiki/Ginjal

Page 45: skripsi Deskripsi pelaksanaan

27

Susunan nefron terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut.

a) Badan malphigi, yang meliputi kapsul bowman dan

glomerulus.

b) Tubulus kontortus, yang meliputi tubulus proksimal, henle, dan

tubulus distal.

Sebagian tubulus bentuknya berkelok-kelok yang disebut

dengan tubulus proksimal. Setelah itu terdapat lengkung henle.

Tubula berkelok-kelok lagi sebagai kelokan yang kedua disebut

tubula distal. Kemudian bersambung dengan tubula penampung

yang melintasi korteks dan medula.

Masing-masing nefron terdiri atas badan malphigi. Pada

malphigi ini terdapat bagian yang disbut kapsula bowman yang

berbentuk mangkuk dan di dalamnya terdapat glomerus. Di dalam

glomerus ini terdapat kapiler-kapiler darah.

Dalam tubuh manusia ginjal memiliki fungsi:

a) Menyaring/membersihkan darah.

b) Mengatur volume darah.

c) Mendaur ulang air, mineral, glukosa, dan gizi.

d) Mengatur keseimbangan kandungan kimia darah.

e) Menjaga darah agar tidak terlalu asam.

f) Penghasil hormon.37

2) Kulit

Kulit merupakan bagian permukaan luar dari tubuh

manusia. Oleh sebab itu kulit sering berinteraksi dengan

lingkungan. Jika diperhatikan pada permukaan kulit akan

ditemukan rambut-rambut lembut yang muncul dari pori-pori.

Kulit manusia terdiri atas beberapa lapisan meliputi

epidermis dan dermis. Epidermis merupakan lapisan terluar dari

kulit, yang memiliki struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07

37 Lestari, Biologi 2: Mahkluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA , hlm. 261

Page 46: skripsi Deskripsi pelaksanaan

28

mm. Lapisan dermis terletak di bawah lapisan epidermis, tebalnya

sekitar 2,5 mm.

Gambar 3. Lapisan kulit38

Kulit merupakan organ ekskresi yang berfungsi sebagai

tempat pengeluaran keringat. Bagian kulit yang melakukan hal ini

adalah kelenjar keringat. Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga

berfungsi sebagai berikut:

a) Melindungi tubuh dari panas, kuman, dan gesekan dari luar.

b) Mengatur suhu tubuh.

c) Mengatur pengeluaran air.

3) Paru-paru

Gambar 4. Paru-paru39

Paru-paru pada tubuh manusia terdapat di dalam rongga

dada, dilindungi oleh tulang rusuk dan berjumlah sepasang.

Saluran dari batang tenggorokan bercabang-cabang menuju paru-

paru kiri dan kanan. Percabangan saluran yang masuk ke paru-paru

38 http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit

39 http://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paru

Page 47: skripsi Deskripsi pelaksanaan

29

ini disebut bronkus. Masing-masing bronkus bercabang lagi

menjadi bronkiolus. Di dalam paru-paru terdapat alveolus, pada

alveolus inilah terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.

Paru-paru sebagai alat ekskresi berfungsi sebagai tempat

pengeluaran CO2 dan air. Ini terkait juga dengan proses

pernafasan. CO2 dan air hasil proses metabolisme sel diangkut

melalui kapiler vena darah dibawa ke bagian alveolus paru-paru,

kemudian dibuang lewat proses pernafasan.

4) Hati

Pada manusia, hati berukuran sebesar kepalan tangan

dengan berat ± 2 Kg. Hati terletak di dalam rongga perut dan

merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Hati dilindungi

oleh selaput tipis pada bagian luar yang disebut kapsula hepatis.40

Gambar 5. hati41

Hati juga berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu untuk

mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan ke

dalam empedu dan urin. Selain itu hati juga berfungsi sebagai

berikut:

a) menawarkan racun,

b) tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah,

40 Lestari, Biologi 2: Mahkluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA , hlm. 27641 http://id.wikipedia.org/wiki/Hati

Page 48: skripsi Deskripsi pelaksanaan

30

c) tempat pembentukan dan pembongkaran protein,

d) mengubah glukosa menjadi glikogen atau sebaliknya,

e) menghasilkan zat yang melarutkan lemak,

f) untuk menyimpan vitamin.

2. Sistem Ekskresi pada Ikan

Ikan menggunakan ginjal sebagai alat ekskresi. Ikan

mempunyai dua ginjal, bentuknya memanjang dan berwarna merah.

Ikan menjaga tekanan osmotiknya dan mencegah pengambilan terlalu

banyak garam melalui proses difusi. Selain itu, sebagian besar zat

buangan nitrogen keluar dari tubuh melalui proses difusi keluar dari

insangnya. Saluran ekskresi ada yang berupa kloaka ataupun saluran

urogenital.42

Pada ikan air tawar, penggunaan energi dapat mengembalikan

air ke dalam lingkungan. Hal ini dilakukan untuk menghindari

pengenceran dalam tubuhnya. Mereka mencegah kehilangan garam

dengan cara difusi dan mengambil air dengan cara osmosis.

Adapun ikan air laut menghadapi lingkungan yang berbeda

dengan ikan air tawar, yaitu lingkungan dengan kadar garam yang

tinggi. Ikan laut harus menjaga agar tidak terus menerus kehilangan

cairan tubuh. Pada ikan air laut menggantikan kehilangan air dengan

cara meminum air laut dan menghilangkan garamnya, untuk

dikembalikan ke dalam air laut dengan cara transpor aktif melalui

insang.

3. Sistem Ekskresi pada Belalang

Pada belalang terdapat alat ekskresi khusus. Alat ekskresi pada

belalang berupa pembuluh malphigi, yang menempel pada ujung akhir

usus. 43 Pembuluh malphigi berupa serabut halus dan berjumlah

banyak. Pembuluh ini berwarna putih kekuningan. Proses ekskresi

42 Lestari, Biologi 2: Mahkluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA , hlm. 27843 Lestari, Biologi 2: Mahkluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA , hlm. 279

Page 49: skripsi Deskripsi pelaksanaan

31

berlangsung pada pembuluh malphigi. Urea dan garam-garam

dialirkan ke usus.

Bahan-bahan yang dapat diserap kembali berupa air dan zat-zat

lain yang masih berguna dikembalikan lagi dengan cara osmosis dan

transpor aktif. Bahan buangan nitrogen dikeluarkan lewat usus,

kemudian keluar bersama feses melalui anus.

C. KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka digunakan sebagai perbandingan terhadap penelitian

yang sudah ada. Kajian pustaka yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah skripsi, laporan penelitian, buku, dan jurnal pendidikan. Kajian

pustaka tersebut di antaranya sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Retno Dwi Handayani (4401403061)

Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran

Biologi Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan di Kelas X Imersi

SMA Negeri 2 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007”. Rumusan

masalahnya adalah bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran biologi

pada pokok bahasan pencemaran lingkungan di kelas X imersi SMA

Negeri 2 Semarang ditinjau dari tuntutan kurikulum? Adakah kendala

yang ditemui sebagai indikasi keberhasilan implementasi program kelas

imersi? Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif berupa studi kasus yang berusaha menggambarkan objek

penelitian berupa proses pembelajaran. Hasil penelitian diketahui bahwa

implementasi program kelas imersi untuk pembelajaran biologi di SMA

Negeri 2 Semarang didukung dengan 35,96% dari jumlah keseluruhan

siswanya termasuk kriteria siap mengikuti pembelajaran, dan tingkat

kemampuan profesional guru mencapai 71,87% termasuk kriteria tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran biologi

terkait implementasi program kelas imersi di SMA Negeri 2 Semarang

belum sesuai dengan tuntutan kurikulum dan masih ditemui kendala-

kendala, sehingga diperlukan konsistensi guru untuk terus meningkatkan

Page 50: skripsi Deskripsi pelaksanaan

32

kemampuan pendukung secara berkelanjutan, usaha siswa dan guru untuk

membiasakan berkomunikasi dalam bahasa inggris, pengoptimalan sarana

dan sumber belajar, kompetensi sehat antar sekolah dalam menghasilkan

output pembelajaran, serta kompetensi sehat antar siswa dalam mencapai

kompetensi belajar.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dyah Sulistiyawati (4401401023)

Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Analisis Hambatan Proses

Pembelajaran Biologi dan Cara Pemecahannya dalam Pelaksanaan

Kurikulum 2004 bagi Guru Kelas X SMA Negeri se-Kabupaten

Semarang”. Rumusan masalahnya adalah hambatan-hambatan apakah

yang dihadapi guru kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Semarang dalam

proses pembelajaran biologi pada pelaksanaan kurikulum 2004?

Bagaimana alternatif cara pemecahan hambatan-hambatan yang dihadapi

guru kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Semarang? Metode yang

digunakan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi, metode

angket dan metode wawancara. Data dianalisis secara deskriptif

presentase. Berdasarkan analisis deskriptif presentase yang telah

dilakukan dapat diketahui bahwa guru biologi kelas X SMA se-Kabupaten

Semarang mengalami hambatan dalam melaksanakan pembelajaran

menggunakan kurikulum 2004. Adapun besarnya presentase dari masing-

masing indikator adalah sebagai berikut: penjabaran kompetensi 44,38%,

alat dan bahan 47,40%, faktor siswa 55,13%, serta evaluasi 43,15%.

Simpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran biologi menggunakan kurikulum 2004 di SMA Negeri se-

Kabupaten Semarang menunjukkan adanya hambatan termasuk dalam

kategori hambatan sedang.

Berdasarkan dua penelitian di atas terlihat bahwa selama

pembelajaran biologi masih terdapat hambatan dan kendala-kendala dalam

pelaksanaannya sehingga perlu adanya pengembangan proses pembelajaran

biologi di kelas. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti menggunakan

Page 51: skripsi Deskripsi pelaksanaan

33

metode yang sama dengan kedua penelitian di atas. Hal yang membedakan

dengan kedua penelitian di atas adalah waktu dilaksanakannya penelitian,

lokasi dilaksanakannya penelitian, dan kurikulum yang berlaku selama

penelitian.

Page 52: skripsi Deskripsi pelaksanaan

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Karakteristik dan Jenis Penelitian

1. Karakteristik Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MA Tarbiyatul Mubtadiin Demak pada

kelas XI. Subjek penelitiannya adalah kelas XI yang terdiri atas satu kelas.

Jumlah siswa adalah 39 anak. Penelitian ini dilakukan selama dua kali

pertemuan yaitu pada saat pembelajaran pokok bahasan sistem ekskresi

semester genap tahun ajaran 2010/2011.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif44 yang bersifat eksploratif berupa pengamatan lapangan yang

berusaha menggambarkan objek penelitian berupa pelaksanaan

pembelajaran, dengan mengumpulkan data-data tentang proses

pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem ekskresi kelas XI MA

Tarbiyatul Mubtadiin tahun ajaran 2010/2011.

Hasil analisis data secara deskriptif diharapkan dapat mengungkap

kendala-kendala yang ditemui dalam pencapaian pembelajaran efektif

serta solusi yang dapat diambil untuk mengatasinya sebagai indikasi

keberhasilan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan.

B. Fokus Penelitian dan Sumber Data

Fokus yang diteliti dalam penelitian ini meliputi:

1. Komponen pembelajaran (koordinasi antara tujuan, bahan ajar, metode,

alat dan penilaian)

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

44 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 14

Page 53: skripsi Deskripsi pelaksanaan

35

b. Silabus dan Sistem Penilaian.

c. Sarana dan Prasarana.

2. Aktivitas belajar

a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran.

b. Kemampuan profesional guru.

c. Kinerja guru.

d. Kesesuaian proses pembelajaran dengan RPP.

3. Hasil belajar siswa

Sumber penelitian yang dipilih sebagai informan dalam penelitian

kali ini adalah guru mata pelajaran biologi di MA Tarbiyatul Mubtadiin

yang mengajar di kelas XI, siswa kelas XI, dokumen dan hasil observasi

Kegiatan Belajar Mengajar di kelas yang dilakukan peneliti.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Menyusun proposal penelitian dan instrumen penelitian berupa

pedoman wawancara kepada guru tentang pelaksanaan kegiatan

pembelajaran, lembar observasi kegiatan belajar mengajar (KBM), lembar

observasi kesesuaian proses pembelajaran dengan RPP, lembar analisis

silabus dan sistem penilaian serta panduan observasi daftar kelengkapan

sarana dan prasarana yang meliputi sumber, alat dan media pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

Mengadakan observasi dan wawancara serta pengumpulan

dokumen untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan panduan

instrumen yang telah dibuat.

3. Tahap Analisis dan Penyusunan Laporan

Dalam analisis data ini diharapkan dapat ditemukan beberapa tema

yang akan disusun dalam pelaporan hasil penelitian berupa topik-topik

sebagai berikut: