SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari...

83
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA KERANG BULU (Anadara antiquata) DENGAN FILTER YANG BERBEDA Oleh : WILDAN ARIFIN MALANG JAWA TIMUR FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

Transcript of SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari...

Page 1: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

i

SKRIPSI

DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA KERANG

BULU (Anadara antiquata) DENGAN FILTER YANG BERBEDA

Oleh :

WILDAN ARIFIN

MALANG – JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

Page 2: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

ii

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

N a m a : Wildan Arifin

N I M : 141111080

Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 30 Oktober 1993

Alamat : Jl. Kedung Rukem 3 / 51 B, Kecamatan Tegalsari,

Kota Surabaya

Judul Skripsi : Depurasi Kandungan Logam Berat Pb dan Cd pada

Kerang Bulu

(Anadara antiquata) dengan Filter yang Berbeda

Pembimbing : 1. Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.

2. Kustiawan Tri Pursetyo, S.Pi., M.Vet.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa hasil tulisan laporan Skripsi yang saya

buat adalah murni hasil karya sendiri (bukan Plagiat) yang berasal dari Dana

Penelitian : Mandiri/Proyek Dosen/Hibah/PKM (coret yang tidak perlu).

Didalam skripsi / karya tulis ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan

atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam

bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan

saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya, serta kami

bersedia :

1. Dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Fakultas

Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga;

2. Memberikan ijin mengganti susunan penulis pada hasil tulisan skripsi /

karya tulis saya ini sesuai dengan peranan dosen pembimbing skripsi;

3. Diberikan sanksi akademik yang berlaku di Universitas Airlangga,

termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh

(sebagaimana diatur dalam pedoman Pendidikan Unair 2010/2011 Bab. XI

pasal 38-42), apabila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata

melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain yang seolah-

olah hasil pemikiran saya sendiri.

Demikian surat pernyataan yang saya buat ini tanpa ada unsure paksaan dari

siapapun dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, 26 juli 2016

Yang membuat pernyataan,

Wildan Arifin

NIM. 141111080

Page 3: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

iii

SKRIPSI

DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA KERANG

BULU (Anadara antiquata) DENGAN FILTER YANG BERBEDA

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan

pada Progam Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga

Oleh:

WILDAN ARIFIN

MALANG – JAWA TIMUR

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

PembimbingUtama Pembimbing Serta

Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.

NIP. 19580117 198601 1 001

Kustiawan Tri Pursetyo, S.Pi.,M.Vet.

NIP : 19831106 201012 1 003

Page 4: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

iv

SKRIPSI

DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA KERANG

BULU (Anadara antiquata) DENGAN FILTER YANG BERBEDA

Oleh :

WILDAN ARIFIN

141111080

Telah diujikan pada

Tanggal : 26 Juli 2016

KOMISI PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Prof. Moch. Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D.

Anggota : Agustono, Ir., M.Kes.

Abdul Manan, S.Pi.,M.Si.

Boedi Setya Rahardja, Ir., MP.

Kustiawan Tri Pursetyo, S.Pi.,M.Vet.

Surabaya,

Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga

Dekan,

Dr. Mirni Lamid, drh., MP.

NIP. 19620116 19203 2 001

Page 5: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

v

RINGKASAN

WILDAN ARIFIN. Depurasi Kandungan Logam Berat Pb dan Cd pada

Kerang Bulu (Anadara antiquata) dengan Filter yang Berbeda. Dosen

Pembimbing Boedi Setya Rahardja, Ir., MP. dan Kustiawan Tri Pursetyo,

S.Pi., M.Vet.

Keberadaan logam berat di perairan memberikan pengaruh negatif pada

pertumbuhan, reproduksi, dan kelangsungan hidup biota akuatik. Timbal (Pb)

merupakan bahan toksik yang mudah terakumulasi dalam organ manusia dan

dapat mengakibatkan gangguan kesehatan berupa anemia, gangguan fungsi ginjal,

gangguan system syaraf, otak dan kulit. Toksisitas Pb baru akan terlihat bila orang

mengkomsumsi Pb lebih dari 2 mg perhari, ambang batas dari Pb yang boleh

dikonsumsi adalah 0,2 - 2,0 mg perhari. Sementara kadmium (Cd) merupakan

logam berat yang paling banyak ditemukan pada lingkungan, khususnya

lingkungan perairan, serta memiliki efek toksik yang tinggi, bahkan pada

konsentrasi yang rendah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan filter

pada proses depurasi terhadap kandungan Pb dan Cd pada kerang bulu (Anadara

antiquata). Juga mengetahui filter yang terbaik untuk menurunkan kandungan Pb

dan Cd pada kerang bulu (Anadara antiquata). Metode penelitian ini bersifat

eksperimental. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah dengan

menggunakan filter Gracillaria sp, Zeolit dan Karbon aktif. Sementara untuk uji

kandungan logam berat menggunakan Uji AAS.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perbedaan filter berpengaruh

terhadap penurunan kandungan Pb dan Cd pada kerang bulu A. antiquata.

Pemberian filter karbon aktif secara umum cenderung memiliki penurunan

kandungan Pb dan Cd lebih tinggi dengan rata-rata persentase 31,5% untuk Pb

dan 28,56% untuk Cd. Dibandingkan dengan pemberian filter zeolit dan

Gracillaria sp.

Page 6: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

vi

SUMMARY

WILDAN ARIFIN. Depuration Content of Heavy Metals Pb and Cd in Blood

Cockles (Anadara antiquata) with Different Filter. Academic Advisers Boedi

Setya Rahardja, Ir., MP. and Kustiawan Tri Pursetyo, S.Pi., M.Vet.

Presence of heavy metals in the waters had a negative impact on growth,

reproduction, and survival of aquatic biota. Plumbum (Pb) is a toxic substance

that is accumulate in human organs easily and can cause health problems such as

anemia, impaired kidney function, nervous system disorders, brain and skin. Pb

toxicity will be seen when the Pb consume more than 2 mg per day, the threshold

of Pb may be consumed is 0.2 to 2.0 mg per day. Cadmium (Cd) is a heavy metal

that is most commonly found in the environment, especially the marine

environment, as well as having a high toxic effects, even at low concentrations.

The purpose of this study was to determine the effect of different filters in

the process depuration the content of Pb and Cd in Blood Cockles (Anadara

antiquata). Also find the best filter to reduce the content of Pb and Cd in Blood

Cockles (Anadara antiquata). This research method is experimental. This study

uses a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications.

The treatments were tested using gracillaria sp, zeolites and activated carbon

filters. As for the heavy metal content test using the AAS test.

The results showed that the difference in the filter effect to the decrease

content of Pb and Cd in Blood Cockles A. antiquata. Giving activated carbon

filters generally tend to have a reduced content of Pb and Cd higher with an

average percentage of 31.5% for Pb and 28.56% for Cd. Instead compared using

the zeolite filter and Gracillaria sp.

Page 7: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan terhada pkehadirat Allah S.W.T. atas rahmat

serta karunia-Nya. Sehingga penulis berhasil menyelesaikan penulisan skripsi

tentang Depurasi Kandungan Logam Berat Pb dan Cd pada Kerang Bulu

(Anadara antiquata) dengan Filter yang Berbeda. Skripsi ini disusun berdasarkan

penelitian yang telah dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Fakultas

Perikanan dan Kelautan Universita Airlangga dan Laboratorium Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya

pada bulan Maret-April 2016.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan memberikan

informasi bagi semua pihak.

Surabaya, 21 Juli 2016

Penulis

Page 8: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

viii

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, dengan penuh rasa hormat penulis ucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Mirni Lamid, drh., MP. selaku Dekan Fakultas Perikanan dan

Kelautan Universitas Airlangga.

2. Bapak Boedi Setya Rahardja, Ir., MP. serta Bapak Kustiawan Tri Pursetyo,

S.Pi., M.Vet. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan

waktu serta membagi ilmunya kepada penulis dalam pelaksanaan penelitian

dan penulisan skripsi.

3. Bapak Prof. Moch. Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D. Bapak Agustono, Ir.,

M.Kes. dan Bapak Abdul Manan, S.Pi., M.Si.selaku Komisi Penguji yang

telah banyak memberi masukan dalam memperkaya materi skripsi.

4. Orang Tua Saya serta keluarga besar tercinta yang telah memberikan

dukungan dan semangat serta motivasi untuk menjadi orang yang lebih

berguna dan bermanfaat.

5. Tim penelitian depurasi Ahmad Solihin Wijaya, Risang A., Tubagus, Berry,

dan Danu terima kasih atas kerjasamanya dalam penyelesaian Skripsi.

6. Teman-teman Ahmad Ainun Najib, M. Didik A., Ardilas Heryamin, Ahmad

Chanif, Tri Sudarsono, Achmad Choiri Alvan, Roby Yahya, Rasyidan, Hery

Irawan, Farist, Titom, Gatot, Kinan Bahu Weda, Budi Ariyanto, Emma

Sarita, Mutia Adinda, Sabrina, Yovita, Amanda, Natasia Y. dan Teman-

Page 9: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

ix

teman Octopus 2011 UNAIR Surabaya selalu memberikan motivasi,

semangat dan inspirasi.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penulisan skripsi

yang kiranya tidak dapat saya sebutkan satuper satu, saya sampaikan banyak

terima kasih atas kesediaannya membantu.Semoga mendapatkan balasan

kebaikan seperti yang sudah diberikan kepada saya.

Page 10: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

x

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ........................................................................................... v

SUMMARY .............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

UCAPAN TERIMA KASIH ...................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4

1.3 Tujuan ........................................................................................... 5

1.4 Manfaat ......................................................................................... 5

II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6

2.1 Biologi Kerang Bulu (Anadara antiquata) ................................... 6

2.1.1 Klasifikasi ............................................................................ 6

2.1.2 Morfologi ............................................................................. 6

2.1.3 Habitat dan Penyebaran ....................................................... 7

2.2 Logam Berat .................................................................................. 9

2.2.1 Timbal (Pb) .......................................................................... 9

2.2.2 Kadmium (Cd) ..................................................................... 11

2.3 Hubungan Logam Berat dengan Kualitas Air ................................ 13

2.3.1 Hubungan Logam Berat dengan Suhu ................................. 13

2.3.2 Hubungan Logam Berat dengan Oksigen Terlarut (DO) ... 14

Page 11: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

xi

2.3.3 Hubungan Logam Berat dengan Derajat Keasaman pH ....... 14

2.4 Depurasi ........................................................................................ 14

2.4.1 Rumput Laut (Gracilaria sp.) .............................................. 15

2.4.2 Zeolit .................................................................................... 16

2.4.3 Arang Aktif ........................................................................... 18

2.5 Prinsip Kerja Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) ........ 20

III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................ 22

3.1 Kerangka Konseptual .................................................................... 22

IV METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 26

4.1 Tempat dan Waktu ........................................................................ 26

4.2 Alat dan Bahan .............................................................................. 26

4.2.1 Alat ....................................................................................... 26

4.2.2 Bahan ................................................................................... 26

4.3 Metode Penelitian ......................................................................... 26

4.3.1 Variabel Penelitian ............................................................... 27

4.3.1 Rancangan Penelitian ........................................................... 27

4.4 Prosedur Kerja .............................................................................. 27

4.4.1 Persiapan Alat dan Bahan .................................................... 27

4.4.2 Pemberian Uji Tantang Logam Berat ................................... 28

4.4.3 Uji AAS Kandungan Logam Berat...................................... 28

4.4.4 Parameter Penelitian ............................................................. 29

4.4.5 Kualitas Air .......................................................................... 29

4.5 Analisis Data ................................................................................. 30

V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 32

5.1 Hasil ......................................................................................... 32

5.1.1 Karakteristik Kerang Bulu ................................................... 32

5.1.2 Hasil Uji Kandungan Pb ...................................................... 32

5.1.3 Persentase Penurunan Kandungan Pb .................................. 33

5.1.4 Hasil Uji Kandungan Cd ..................................................... 35

Page 12: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

xii

5.1.5 Persentase Penurunan Kandungan Cd .................................. 35

5.1.6 Kualitas air ............................................................................ 37

5.2 Pembahasan ................................................................................... 37

5.2.1 Karakteristik Kerang Bulu .................................................... 37

5.2.2 Analisis Kandungan Logam Berat Pb ................................... 38

5.2.3 Analisis Kandungan Logam Berat Cd .................................. 39

5.2.4 Kualitas Air ........................................................................... 40

A. Suhu ................................................................................ 40

B. Salinitas ........................................................................... 41

C. Derajat Keasaman (pH) .................................................... 41

D. Oksigen Terlarut (DO) ..................................................... 42

VI SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 43

5.1 Simpulan ........................................................................................ 43

5.2 Saran ........................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 44

LAMPIRAN .............................................................................................. 50

Page 13: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerang Bulu (Anadara anitiquata) ........................................................ 4

2.2. Logam Timbal (Pb) ................................................................................ 8

3.1. Bagan Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 24

4.1. Bagan Diagram Penelitian ..................................................................... 31

5.1. Grafik Kandungan Pb Sebelum dan Sesudah Perlakuan ...................... 33

5.2. Diagram Persentase Penurunan Kandungan Pb .................................... 34

5.3. Grafik Kandungan Cd Sebelum dan Sesudah Perlakuan ...................... 35

5.4. Diagram Persentase Penurunan Kandungan Cd .................................... 36

Page 14: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

5.1. Morfometrik Kerang Bulu (A. antiquata) ............................................. 32

5.2. Rata-rata Persentase Penurunan Kandungan Pb .................................... 34

5.3. Rata-rata Persentase Penurunan Kandungan Cd ................................... 36

5.4. Nilai kisaran parameter kualitas air selama 4 hari perlakuan ................ 37

Page 15: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN.. WILDAN ARIFIN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Morfometrik Kerang Bulu (A. antiquata) ..................................... 50

2. Data Hasil Uji AAS .............................................................................. 56

3. Data Analisis ANOVA........................................................................... 59

4. Persentase Penurunan Logam Pb dan Cd ............................................... 61

5. Sampel Kerang Mati .............................................................................. 63

6. Data Kualitas Air ................................................................................... 64

7. Alat dan Bahan ....................................................................................... 67

Page 16: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia terdiri atas 17.508 pulau dengan luas seluruh wilayah dengan

jalur laut 12 mil adalah 5 juta km2. Terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut

territorial 0,3 juta km2 sedangkan perairan pedalaman atau perairan kepulauan

seluas 2,8 juta km2. Ini berarti seluruh laut di Indonesia berjumlah 3,1 juta km2

atau sekitar 62% dari seluruh wilayah Indonesia (Nontji, 1993). Peningkatan

jumlah penduduk dunia dan perubahan pola makan dari mengkonsumsi daging

hewan darat berganti ke menu ikan termasuk kekerangan, mendorong manusia

untuk berusaha meningkatkan produksi perikanan, baik perikanan tangkap

maupun perikanan budidaya. Kebutuhan konsumen akan produk perikanan

termasuk kekerangan terus meningkat, baik kebutuhan di pasar lokal maupun di

pasar internasional. Selain dikonsumsi, permintaan pasar akan kerajinan dari

kekerangan juga meningkat.

Laut dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya bidang

perikanan. Pemanfaatan sumberdaya laut untuk perikanan merupakan hal yang

penting sebagai sumber pangan dan komoditi perdagangan, termasuk didalamnya

penangkapan dan pembudidayaan kerang. Laut merupakan tempat bermuaranya

berbagai saluran air termasuk sungai, sehingga laut menjadi tempat terkumpulnya

zat-zat pencemar yang dibawa oleh aliran air tersebut. Banyak industri yang

membuang limbah industrinya kesungai tanpa pengolahan limbah terlebih dahulu

sehingga limbah-limbah tesebut terbawa kelaut dan selanjutnya mencemari laut,

salah satu limbah tersebut adalah logam berat (Yanney, 1990).

Page 17: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

2

Keberadaan logam berat di perairan memberikan pengaruh negatif pada

pertumbuhan, reproduksi, dan kelangsungan hidup biota akuatik. Pengaruh negatif

ini berbeda signifikan antara jenis logam yang berbeda, bentuk ionik dan organik,

serta dalam lingkungan akuatik yang dipengaruhi oleh pH, temperatur, dan

kehadiran ion lain (Carvan et al. 2005). Logam berat yang ada pada perairan akan

turun dan mengendap pada dasar perairan kemudian membentuk sedimen, dan hal

ini akan menyebabkan organisme yang mencari makan di dasar perairan seperti

udang, rajungan, dan kerang akan memiliki peluang yang besar untuk terpapar

logam berat yang telah terikat di dasar perairan dan membentuk sedimen (Payung,

2013).

Logam berat yang ada di perairan laut adalah Pb dan Cd. Timbal (Pb)

merupakan bahan toksik yang mudah terakumulasi dalam organ manusia dan

dapat mengakibatkan gangguan kesehatan berupa anemia, gangguan fungsi ginjal,

gangguan system syaraf, otak dan kulit. Pb yang masuk ke dalam tubuh dapat

dalam bentuk Pb-organik seperti tetra etil Pb dan Pb anorganik seperti oksida Pb.

Toksisitas Pb baru akan terlihat bila orang mengkomsumsi Pb lebih dari 2 mg

perhari, ambang batas dari Pb yang boleh dikonsumsi adalah 0,2 - 2,0 mg perhari

(Suksmerri, 2008). Sementara kadmium (Cd) merupakan logam berat yang paling

banyak ditemukan pada lingkungan, khususnya lingkungan perairan, serta

memiliki efek toksik yang tinggi, bahkan pada konsentrasi yang rendah (Almeida

et al., 2009). Kadmium diketahui memiliki waktu paruh yang panjang dalam

tubuh organisme hidup (Patrick, 2003) dan umumnya terakumulasi di dalam hepar

dan ginjal (Flora, 2009). Keberadaan logam berat di lingkungan perairan dapat

Page 18: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

3

diketahui dengan menggunakan biota indikator pencemaran logam berat. Kerang-

kerangan (bivalvia) kerap dijadikan biota indikator pencemaran logam berat

karena mampu mengakumulasi logam berat dari lingkungan, terdistribusi secara

luas, sifat hidup menetap, dan bersifat filter feeder (Metian et al. 2005).

Makin tinggi konsentrasi logam berat di perairan, bioakumulasinya dalam

tubuh kerang ikut meningkat, karena beberapa jenis logam berat tidak dapat

dimetabolisme oleh tubuh, dan jenis logam lainnya berafinitas tinggi pada

pembentukan jaringan yang kaya senyawa non lipid. Dibandingkan dengan ikan

dan krustasea, kerang memiliki aktivitas enzim sangat rendah untuk metabolism

persistent organic pollutants (POPs), seperti hidrokarbon aromatik dan bifenil

poliklorin, sehingga konsentrasi pencemar di tubuh kerang lebih akurat

merefleksikan biomagnifikasi pencemaran di lingkungan (Gupta dan Singh,

2011).

Salah satu organisme yang mengandung logam berat tersebut adalah

kerang bulu (Anadara antiquata). Menurut Hidayat (2011) kerang bulu (Anadara

antiquata) merupakan salah satu hasil laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi

sebagai sumber pemenuhan kebutuhan gizi. Namun terdapat kandungan logam

berat yang berbahaya pada kerang tersebut, sehingga perlu adanya degradasi

logam berat tersebut. Pemanfaatan kerang bulu (Anadara antiquata) sampai saat

ini belum intensif, harganya masih relatif murah, dan produksi tangkapnya

rendah, meski persebaran kerang buludi Indonesia cukup luas. Kerang A.

Antiquata dapat dijumpai di perairan pantai Sumatera Barat, Selat Malaka, pantai

Utara, Selatan, dan Timur Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat,

Page 19: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

4

Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara,

Maluku, dan Papua (Tang et al., 2009).

Kerang yang diambil dari perairan yang tercemar logam berat sebaiknya

dilakukan proses pembersihan atau depurasi, tujuan proses depurasi ini adalah

untuk mengurangi resiko dari kontaminan bakteri dan beberapa logam berat yang

berbahaya bagi kesehatan manusia. Menurut Keputusan Menteri Perikanan dan

Kelautan No. 17 tahun 2004 bahwa proses depurasi merupakan proses

pembersihan menggunakan alat pembersih dengan system resirkulasi. Metode

depurasi pada prinsipnya adalah langkah purifikasi biota pada suatu kondisi yang

terkendali (Gabr dan Gab-Alla, 2008). Penelitian ini menggunakan system

resirkulasi dengan menggunakan alat resirkulator dengan filter yang berbeda,

filter tersebut antara lain seperti rumput laut (Gracilaria sp.), zeolit, dan arang

aktif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Bagaimana pengaruh perbedaan filter pada proses depurasi terhadap

kandungan Pb dan Cd pada kerang bulu (Anadara antiquata) ?

2) Manakah filter yang terbaik untuk menurunkan kandungan Pb dan Cd

pada kerang bulu (Anadara antiquata) ?

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah:

Page 20: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

5

1) Mengetahui perbedaan kandungan Pb dan Cd pada kerang bulu (Anadara

antiquata) dengan penggunaan filter yang berbeda.

2) Mengetahui filter yang terbaik untuk menurunkan kandungan Pb dan Cd

pada kerang bulu (Anadara antiquata).

1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah diharapkan dapat

menjadi pertimbangan untuk menurunkan logam berat yang terkandung dalam

kerang bulu sebelum dikonsumsi dan juga dapat menjadi acuan mengenai

pengaruh perbedaan filter pada proses depurasi terhadap kandungan Pb dan Cd

pada kerang bulu (Anadara antiquata) .

Page 21: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

6

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Kerang Bulu (Anadara antiquata)

2.1.1 Klasifikasi

Kerang bulu merupakan salah satu biota laut yang termasuk ke dalam

famili arcidae. Menurut Suwigyo (2002), kerang bulu dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Molusca

Kelas : Bivalvia

Sub Kelas : Lamellibranchia

Ordo : Taxodanta

Famili : Arcidae

Genus : Anadara

Spesies : Anadara antiquata

Gambar 2.1 Kerang Bulu Anadara anitiquata (Hidayat, 2011)

2.1.2 Morfologi

Kerang bulu termasuk dalam subkelas Lamellibranchia dimana filamen

insang memanjang dan melipat seperti huruf W. Antar filamen insang

dihubungkan oleh cilia (filiaranchia) atau jaringan (eulamellibranchia). Anadara

juga merupakan ordo Toxodonta dimana gigi pada engsel banyak dan sama, kedua

Page 22: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

7

otot aduktor berukuran kurang lebih sama, dan tidak terdapat pertautan antar

filamen insang (Suwigyo dkk., 1998).

Kerang bulu mempunyai dua belahan cangkang berbentuk cembung

secara lateral dengan engsel di bagian dorsal yang menutup seluruh tubuh.

Masing-masing belahan cangkang kiri dan kanan tidak mempunyai telinga atau

sayap. Pada lempengan engsel dari cangkang kiri dan kanan terdapat gigi engsel.

Gigi engsel dari cangkang kiri dan kanan tersusun dalam deretan lurus atau

melengkung serupa sisi. Tepi sisi ventral bagian dalam bergerigi kuat dan tepat

sama dengan rusuk serta alur radial di permukaan luar cangkang. Kerang

bulu hidup pada suhu air 27ºC dengan subtrat pasir sedikit berlumpur dengan

pH air 8 (Fitriyah, 2007).

Kerang bulu termasuk jenis hewan herbivora. Makanan utamanya adalah

plankton, alga, rumput laut dan sponge. Juvenil Anadara antiquata tumbuh pesat

bila mendapatkan makanan yang melimpah di sekitar daerah bersubstrat dan

berlumpur (Suwigyo 2002).

2.1.3 Habitat dan Penyebaran

Penyebaran kerang bulu (Anadara antiquata) secara umum terdapat di

daerah tropis dan subtropics seperti Samudera Hindia dan Samudera Pasifik

khususnya di zona intertidal atau daerah pasang surut. Kerang bulu hidup pada

substrat yang berlumpur ataupun berpasir (Hidayat, 2011).

Menurut Setyono (2006) jenis-jenis kekerangan laut ada yang hidup di

dasar perairan (benthic) maupun di permukaan (pelagic). Mayoritas kekerangan

adalah benthik, baik hidup diperairan dangkal (littoral) maupun perairan dalam

Page 23: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

8

(deep zone). A. antiquata dapat tumbuh dengan baik pada zona perairan litoral dan

sublitoral dengan tipe perairan yang tenang, terutama di teluk berpasir dan

berlumpur sampai pada kedalaman 30 m tetapi yang biasa dijadikan tempat hidup

adalah daerah litoral dimana daerah tersebut masih terkena pasang surut (Poutiers,

1998).

Pada habitat kerang A. antiquata dibutuhkan kondisi alami dengan air

yang tenang dengan sirkulasi air dan salinitas yang cukup mendukung. Beberapa

faktor seperti iklim, kedalaman perairan, salinitas, dan jenis substrat merupakan

beberapa variabel lingkungan yang dapat mendukung kehidupan moluska dengan

habitat yang ditempati, dimana hal ini akan terkait dengan suplai makanan bagi

moluska (Dance, 1977).

A. antiquata atau sering disebut kerang bulu adalah jenis kerang yang

termasuk ke dalam famili Arcidae. Distribusi A. antiquata tersebar di wilayah

pantai Indo–Pasifik (Lutaenko, 2007) seperti negara India, Srilangka, negara Asia

Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Philipina dan Thailand hingga Selatan

Queensland (Neil et al., 2002). Distribusi kerang ini bergantung pada jenis

sedimen yang terdapat pada dasar dan zona perairan (Poutiers, 1998).

Habitat A. antiquata terdapat pada sedimen dasar perairan yang lembut

seperti pasir, lumpur maupun campuran pasir dan lumpur. Sedimen merupakan

tempat membenamkan diri dan dapat dijadikan indikasi distribusi kerang.

Sedimen lumpur mengkarakteristikkan perairan yang berarus lemah dan

bertemperatur tinggi. Kekeruhan tidak mempengaruhi bivalvia pada umumnya,

hal ini dikarenakan bivalvia mampu menyeleksi, partikel sedimen yang rnasuk.

Page 24: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

9

Anadara banyak ditemukan pada perairan air tawar maupun air laut, baik di

ekosistem terumbu karang, mangrove maupun estuarin (Romimohtarto dan

Juwana, 2001).

2.2 Logam Berat

2.2.1 Timbal (Pb)

Logam berat merupakan bahan pencemar yang berbahaya dan bersifat

racun bagi sel meskipun dalam konsentrasi rendah (Nainggolan, 2009). Menurut

Darmono (2001) logam masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui

beberapa cara, yaitu melalui saluran pernafasan, pencernaan dan penetrasi melalui

kulit. Absorbsi logam melalui saluran pernafasan cukup besar, baik pada hewan

air yang masuk melalui insang maupun hewan darat yang masuk melalui

debu di udara. Sementara absorbsi melalui saluran pencernaan hanya beberapa

persen saja tetapi jumlah logam yang masuk melalui saluran pencernaan biasanya

cukup besar walaupun absorbsinya relatif kecil.

Gambar 2.2 Logam Timbal (Pb) (Temple, 2007)

Faktor-faktor lingkungan perairan yang mempengaruhi toksisitas logam

berat antara lain adalah suhu, salinitas, pH, dan oksigen terlarut (DO). Penurunan

Page 25: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

10

pH dan salinitas, serta peningkatan suhu di perairan dapat meningkatkan toksisitas

logam berat, sementara kandungan oksigen terlarut (DO) yang tinggi dapat

mengurangi toksisitas logam berat (Darmono, 2008). Menurut Sarjono (2009)

pembagian kelompok logam berat berdasarkan sifat toksisitas, yaitu bersifat

toksik tinggi yang terdiri atas unsur­unsur Hg, Cd, Pb, Cu, dan Zn; bersifat toksik

sedang yang terdiri atas unsur­unsur Cr, Ni, dan Co; dan bersifat toksik rendah

yang terdiri atas unsur Mn dan Fe.

Timbal adalah jenis logam yang lunak dan berwarna coklat kehitaman. Di

perairan alami timbal bersumber dari batuan kapur dan galena (Manik, 2007

dalam Sarjono, 2009). Timbal merupakan logam berat yang sangat beracun.

Sumber utama timbal berasal dari gugus alkil timbal yang digunakan

sebagai bahan aditif bensin. Timbal berbahaya bagi sistem syaraf, hemetologik

dan berpengaruh terhadap kerja ginjal. Toleransi konsumsi mingguan elemen ini

yang direkomendasi oleh WHO adalah 50 µg/kg berat badan bagi orang dewasa

dan 25 µg/kg berat badan untuk bayi atau anak-anak (Suhendrayatna, 2001).

Dampak keracunan timbal dapat mengakibatkan terhambatnya

pembentukan hemoglobin, gangguan ginjal, otak, hati, system reproduksi, dan

sistem saraf sentral (Fardiaz, 1992), selain itu juga dapat menyebabkan gangguan

mental pada anak­ anak (Saeni, 1989 dalam Sarjono, 2009). Ketika unsur ini

mengikat kuat sejumlah molekul asam amino haemoglobin, enzim, RNA, dan

DNA; maka akan mengganggu saluran metabolic dalam tubuh. Keracunan Pb

dapat juga mengakibatkan gangguan sintesis darah, hipertensi, hiperaktivitas, dan

kerusakan otak (Herman, 2006 dalam Sarjono, 2009).

Page 26: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

11

Pada jaringan dan atau organ tubuh, logam Pb akan terakumulasi pada

tulang baik melalui udara maupun makanan ataupun minuman, karena logam

ini dalam bentuk ion (Pb2+) mampu menggantikan keberadaan ion Ca2+

(kalsium) yang terdapat pada jaringan tulang. Tulang berfungsi sebagai

tempat pengumpulan Pb karena sifat-sifat ion Pb2+ yang hampir sama

dengan dengan Ca2+ (Fardiaz, 1992). Disamping itu pada wanita hamil ion

Pb dapat melewati plasenta dan kemudian akan ikut masuk dalam sistem

peredaran darah janin dan selanjutnya setelah bayi lahir, Pb akan

dikeluarkan melalui air susu (Palar, 1994).

Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:

KEP.17/MEN/2004 tentang Sistem Sanitasi Kekerangan di Indonesia, telah

menetapkan Standar Mutu Kekerangan bagi jenis-jenis kerang hidup, dan

produk olahannya yang dikonsumsi langsung. Terkait dengan batasan ambang

logam berat, kekerangan dan produk olahannya yang akan dikonsumsi harus

memenuhi persyaratan dengan kandungan timbal (Pb) maksimum 1,5 mg/kgberat

bersih.

2.2.2 Kadmium (Cd)

Logam Kadmium (Cd) merupakan logam yang bernomor atom 48 dan

massa atom 112,41. Logam ini termasuk dalam logam transisi pada periode V

dalam tabel periodik. Logam Cd dikenal sebagai unsur chalcophile, jadi

cenderung ditemukan dalam deposit sulfide (Manahan,2001). Kemelimpahan Cd

pada kerak bumi adalah 0,13 μg/g. Pada lingkungan akuatik, Cd relatif bersifat

mudah berpindah. Cd memasuki lingkungan akuatik terutama dari deposisi

Page 27: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

12

atmosferik dan efluen pabrik yang menggunakan logam ini dalam proses

kerjanya. Di perairan umumnya Cd hadir dalam bentuk ion-ionnya yang

terhidrasi, garam-garam klorida, terkomplekskan dengan ligan anorganik atau

membentuk kompleks dengan ligan organik (Weiner,2008).

Kadmium adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak

larut dalam basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan Kadmium Oksida bila

dipanaskan. Kadmium (Cd) umumnya terdapat dalam kombinasi dengan klor (Cd

Klorida) atau belerang (Cd Sulfit). Kadmium membentuk Cd2+ yang bersifat

tidak stabil. Cd memiliki nomor atom 48, berat atom 112,4, titik leleh 321°C, titik

didih 767°C dan memiliki masa jenis 8,65 g/cm3 (Widowati dkk., 2008).

Cd di sedimen perairan yang tak terkontaminasi berkisar antara 0,1 sampai

1,0μg/g bobot kering. Pada umumnya di air permukaan, baik Cd terlarut maupun

partikulatnya secara rutin dapat terdeteksi. Koefisien distribusi Cd partikulat/Cd

terlarut pada perairan sungai di dunia berkisar dari 104 sampai 105. Fluks input

antropogenik secara global per tahun jauh melebihi emisi Cd dari sumber

alamiahnya seperti kegiatan gunung berapi, Windborne soil particles, garam-

garam dari laut dan partikel biogenik sampai dengan satu tingkatan magnitude

(Csuros and Csuros,2002).

Secara global sumber utama Cd adalah dari deposisi atmosferik, proses

smelting dan refining dari logam non ferrous, proses industri terkait produksi

bahan kimia dan metalurgi, serta air buangan limbah domestik. Hanya 15% saja

dari deposisi atmosferi yang berasal dari sumber-sumber alamiah. Diperkirakan

1.000 ton Cd dilepaskan per tahun ke atmosfer dari smelters dan pabrik-pabrik

Page 28: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

13

yang mengolah Cd. Pelepasan Cd ke dalam perairan alamiah sebagian besar

berasal dari industri galvanik, sumber lain polusi Cd adalah industri batrei, pupuk

dan fungisida yang mengandung Cd dan Zn juga merupakan sumber potensial

polusi kedua logam ini (Allen et al., 1998).

Kadmium (Cd) merupakan logam yang bersifat kronis dan pada manusia

biasanya terakumulasi dalam ginjal. Keracunan Cd dalam waktu yang lama

membahayakan kesehatan paru-paru, tulang, hati, kelenjar reproduksi dan ginjal.

Logam ini juga bersifat neurotoksin yang menimbulkan dampak rusaknya indera

penciuman (Anwar,1996).

Logam kadmium (Cd) memiliki karakteristik berwarna putih keperakan

seperti logam aluminium, tahan panas, tahan terhadap korosi. kadmium (Cd)

digunakan untuk elektrolisis, bahan pigmen untuk industri cat, enamel dan plastik.

Logam kadmium (Cd) biasanya selalu dalam bentuk campuran dengan logam lain

terutama dalam pertambangan timah hitam dan seng (Darmono 1995). Kadmium

(Cd) adalah metal berbentuk kristal putih keperakan. Cd didapat bersama-sama

Zn, Cu, Pb, dalam jumlah yang kecil.

2.3 Hubungan Logam Berat dengan Kualitas Air

2.3.1 Hubungan Logam Berat dengan Suhu

Suhu memiliki korelasi berlawanan arah (-) dengan konsentrasi logam

berat dalam sedimen dan digestive gland (hepar). Peningkatan suhu dalam suatu

perairan akan menyebabkan kenaikan kecepatan reaksi kimia dan peningkatan

aktivitas biologi (Wardhana, 1995). Proses akumulasi logam berat dalam tubuh

organisme akan meningkat dengan adanya kenaikan suhu. Namun, kenaikan suhu

Page 29: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

14

berkorelasi negatif dengan konsentrasi logam berat dalam digestive gland (hepar).

Aktivitas sel-sel kelenjar pencernaan menjadi meningkat sehingga logam berat

yang masuk akan segera direspon dan dianggap sebagai racun (zat asing) yang

harus segera dikeluarkan dari dalam tubuh, maupun dikurangi toksisitasnya

dengan mekanisme biotransformasi (Widiyanti, dkk, 2005).

2.3.2 Hubungan Logam Berat dengan Oksigen Terlarut (DO)

Kandungan oksigen terlarut (DO) yang tinggi menunjukkan derajat

pengotoran yang rendah (Mahida, 1992). Korelasi antara DO dengan konsentrasi

logam berat dalam air adalah berlawanan arah (-). Hal ini menunjukkan bahwa

dengan adanya kenaikan DO maka konsentrasi logam berat dalam air berkurang,

Konsentrasi logam berat dalam sedimen, organisme dan digestive gland (hepar)

akan selalu meningkat karena logam berat bersifat akumulatif, kendati bentuk

korelasinya adalah negatif (Widiyanti, dkk, 2005).

2.3.3 Hubungan Logam Berat dengan Derajat Keasaman pH

Secara umum, korelasi antara pH dengan konsentrasi logam berat adalah

berlawanan arah (-). Kenaikan pH pada badan perairan akan menyebabkan

turunnya kelarutan logam berat, sehingga logam berat akan cenderung mengendap

dan daya larut logam menjadi rendah (Fostner dan Prosi, 1979).

2.4 Depurasi

Terdapat dua metode untuk menurunkan kandungan logam berat dari

tubuhbiota akuatik, yaitu metode transplantasi dan depurasi. Metode transplantasi

dilakukan dengan memindahkan kerang tercemar ke perairan bersih (bebas

pencemar), dan memberikan waktu bagi kerang untuk membersihkan diri sendiri

Page 30: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

15

melalui proses ekskresi. Metode ini memakan waktu lama, minimal satu musim

pemijahan, dan dinilai efektif menghilangkan pencemar bakteri E. coli pada

kerang, namun kurang efektif menghilangkan jenis pencemar lain seperti logam

berat. Metode depurasi pada prinsipnya adalah langkah purifikasi biota pada suatu

kondisi yang terkendali (Gabr dan Gab-Alla, 2008). Usaha depurasi toksin dalam

kerang merupakan salah satu upaya untuk menghindari dampak tersebut (Chen

dan Chou, 2001) dari akumulasi toksin timbal pada kerang yang berpotensi

berpindah ke manusia yang mengkonsumsinya (Dinas Pertanian, Perikanan dan

Kelautan, 2006). Menurut Keputusan Menteri Perikanan dan Kelautan No. 17

tahun 2004 bahwa proses depurasi merupakan proses pembersihan menggunakan

alat pembersih dengan system resirkulasi. Penelitian ini menggunakan system

resirkulasi dengan menggunakan alat resirkulator dengan filter yang berbeda,

filter tersebut antara lain seperti rumput laut (Gracilaria sp.), zeolit, dan arang

aktif.

2.4.1 Rumput Laut (Gracilaria sp.)

Taksonomi Gracilaria sp. menurut Anggadiredja dkk, (2008) adalah

sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Ordo : Gigartinales

Famili : Gracillariaceae

Genus : Gracillaria

Spesies : Gracillaria sp.

Gracillaria sp. merupakan salah satu jenis alga merah (Rhodophyceae).

Gracilaria sp. tumbuh melekat pada substrat karang di terumbu karang berarus

Page 31: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

16

sedang disamping itu juga bisa tumbuh di sekitar muara sungai dan dapat

dibudidayakan di dalam tambak. Gracilaria sp. dapat ditemui di daerah terumbu

karang dan estuari. Sebagian besar lebih menyukai intensitas cahaya matahari

yang tinggi untuk berlangsungnya proses fotosintesis. Daerah sebaran rumput laut

ini cukup luas di perairan Indonesia, meliputi Lampung, Jawa, Sulawesi, Lombok,

Sumba, Sumbawa, dan Sawu (Kordi 2010).

Menurut Izzati (2011), rumput laut merupakan salah satu komoditas

perikanan yang berperan sebagai biofilter, karena dalam pertumbuhannya rumput

laut menyerap nutrien (amonia, nitrat, dan nitrit) dari media perairan secara difusi

melalui dinding thallusnya. Rumput laut berfungsi sebagai penghasil oksigen dan

tempat berlindung bagi ikan-ikan dan udang dari predator dan sebagai biological

filter.

Kegiatan budidaya yang menggunakan biofiltrasi, kandungan bahan

organik dan amonia di dalam petak pemeliharaan relatif lebih rendah

dibandingkan dengan tambak pemeliharaan yang tidak menggunakan system

biofiltrasi. Hal ini disebabkan karena rumput laut mampu menyerap ion-ion

amonia, nitrat dan phospat. Selain itu rumput laut juga mempunyai kemampuan

mengabsorbsi unsur atau senyawa lainnya seperti logam berat.

2.4.2 Zeolit

Zeolit berasal dari kata “zeinlithos” yang berarti batuan berbuih. Zeolit

merupakan kristal alumina silikat dengan rumus empiris

Mx/n.(AlO2)x.(SiO2)y.xH2O. Terbentuk dari tetrahedral alumina dan silika

dengan rongga-rongga didalam yang berisi ion-ion logam, biasanya golongan

Page 32: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

17

logam alkali, dan molekul air yang bergerak bebas. Zeolit merupakan suatu

kelompok mineral yang dihasilkan dari proses hidrotermal pada batuan beku basa.

Mineral ini biasanya dijumpai mengisi celah-celah ataupun rekahan dari batuan

tersebut. Selain itu zeolit juga merupakan endapan dari aktivitas vulkanik yang

banyak mengandung unsur silika. Pada saat ini penggunaan mineral zeolit

semakin meningkat, dari penggunaan dalam industri kecil hingga dalam industri

berskala besar. Di negara maju seperti Amerika Serikat, zeolit sudah benar-benar

dimanfaatkan dalam industri (Sarno,H.1987).

Pada dasarnya zeolit dikategorikan atas dua golongan, yaitu zeolit alam

dan zeolit sintetis. Zeolit alam terdapat dalam lubang-lubang batuan lava, batuan

sedimen terutama sedimen piroklastik berbutir halus, dan terdapat ± 40 jenis.

Mineral zeolit di alam ada yang berupa batuan dan ada yang terdapat diantara

celah-celah batuan atau diantara lapisan batuan. Zeolit sintesis dibuat untuk

keperluan khusus dan dapat dibedakan berdasarkan komponen Al dan Si-nya.

Zeolit mempunyai struktur berongga dan biasanya rongga ini diisi oleh air dan

kation yang bisa dipertukarkan dan memiliki pori tertentu. Oleh sebab itu zeolit

dapat dimanlaatkan sebagai penyaring molekuler, penukar ion, penyerap bahan

dan katalisator (Mursi dan Minta, 1994).

Karena sifat-sifat yang dimiliki oleh zeolit, maka mineral ini dapat

dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang industri yaitu sebagai

bahan yang dapat digunakan untuk membantu pengolahan limbah pabrik. Masalah

limbah industri semakin meresahkan masyarakat, sehingga banyak dilakukan

usaha-usaha untuk mengatasi pencemaran limbah ini, baik itu dengan mengurangi

Page 33: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

18

volume limbah yang terbuang ataupun dengan mendaur ulang kembali limbah

tersebut. Zeolit sintetis adalah suatu senyawa kimia yang mempunyai sifat fisik

dan kimia yang sama dengan zeolit alam. Zeolit ini dibuat dari bahan lain dengan

proses sintetis. Karena secara umum zeolit mampu menyerap, menukar ion dan

menjadi katalis, membuat zeolit sintetis ini dapat dikembangkan untuk keperluan

alternatif pengolah limbah.

Parameter kimia yang penting dari zeolit adalah perbandingan Si/Al, yang

menunjukkan persentase Si yang mengisi di dalam tetrahedral, jumlah kation

monovalen dan divalen, serta molekul air yang terdapat didalam saluran kristal.

Perbedaan kandungan atau perbandingan Si/Al akan berpengaruh terhadap

ketahanan zeolit terhadap asam atau pemanasan. Ikatan ion Al-Si-O adalah

pembentuk struktur kristal sedangkan logam alkali adalah kation yang mudah

tertukar (exchangeable cation). Jumlah molekul air menunjukkan jumlah pori-pori

atau volume ruang kosong yang terbentuk bila unit sel kristal tersebut dipanaskan

(Sastiano,A.1991).

2.4.3 Arang Aktif

Arang aktif merupakan suatu padatan berpori yang mengadung 85-95%

karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan

pada suhu tinggi. Djamitko, dkk (1985) mengatakan bahwa arang adalah suatu

bahan padat yang berpori dan merupakan hasil pembakaran dari bahan yang

mengadung karbon melalui proses pirolisis. Sebagian dari pori-porinya masih

tertutup hidrokarbon, tar dan senyawa organik lain. Komponennya terdiri dari

karbon terikat (fixed carbon), abu, air, nitrogen dan sulfur. Menurut Hendra (2006)

Page 34: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

19

arang aktif adalah arang yang konfigurasi atom karbonnya dibebaskan dari ikatan

dengan unsur lain, serta rongga atau pori dibersihkan dari senyawa lain atau kotoran

sehingga permukaan dan pusat aktif menjadi luas dan daya serap terhadap cairan dan

gas akan meningkat.

Arang selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan

sebagai adsorben (penyerap). Daya serap ditentukan oleh luas permukaan partikel

dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap arang aktif dilakukan

aktivasi dengan aktifaktor bahan-bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada

temperatur tinggi. Dengan demikian, arang akan mengalami perubahan sifat-sifat

fisika dan kimia. Arang yang demikian disebut sebagai arang aktif. Adsorpsi

merupakan suatu proses dimana suatu partikel terperangkap ke dalam struktur

suatu media seolah-olah menjadi bagian dari keseluruhan media tersebut. Proses

ini dijumpai terutama dalam media arang aktif atau karbon aktif (Arif, 2012).

Suatu zat dapat digunakan sebagai adsorben bila mempunyai daya serap

selektif, berpori atau mempunyai luas permukaan persatuan massa yang besar serta

mempunyai daya ikat kuat terhadap zat yang hendak dipisahkan secara fisik maupun

kimia. Luas permukaan arang aktif berkisar antara 3000-3500 mg/g dan ini

berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan arang aktif dapat

menyerap (adsorbsi) gas-gas dan uap-uap dari gas dan dapat mengurangi zat-zat dari

liquida. Semakin luas permukaan pori-pori, semakin tinggi daya serapnya, daya serap

arang aktif sangat besar yaitu 25- 1000% terhadap berat arang aktif (Sembiring dan

Sinaga, 2003). Arang aktif sebagai penyerapan, digunakan pada proses penyerapan

logam untuk meminimalisir logam-logam berbahaya yang tersebar pada lingkungan.

Page 35: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

20

2.5 Prinsip Kerja Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS)

Spektrofotometer Serapan Atom (Atomic Absorption Spectrophotometer,

AAS) merupakan instrument yang menggunakan metode analisis untuk penetapan

unsur logam dan metaloid berdasarkan penyerapan (absorpsi) radiasi gelombang

elektromagnetik oleh atom bebas suatu unsur. Cara kerja AAS ini adalah

berdasarkan atas penguapan larutan sampel, kemudian logam yang terkandung di

dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorpsi radiasi dari

sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda (Hollow Cathode Lamp) yang

mengandung unsur yang akan ditentukan. Atom mempunyai dua tingkat keadaan

energi, yaitu energi keadaan dasar (ground state) dan keadaan tereksitasi (excited

state). Perbedaan tingkat energi dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi untuk

setiap unsur adalah khas, sebagai panjang gelombang cahaya yang diabsorpsi

setiap unsur tertentu (Fernanda, L., 2012).

Prinsip dari spektrofotometri adalah terjadinya interaksi antara energi dan

materi. Pada spektroskopi serapan atom terjadi penyerapan energi oleh atom

sehingga atom mengalami transisi elektronik dari keadaan dasar ke keadaan

tereksitasi. Dalam metode ini, analisa didasarkan pada pengukuran intesitas sinar

yang diserap oleh atom sehingga terjadi eksitasi. Untuk dapat terjadinya proses

absorbs atom diperlukan sumber radiasi monokromatik dan alat untuk

menguapkan sampel sehingga diperoleh atom dalam keadaan dasar dari unsur

yang diinginkan. Spektrofotometri serapan atom merupakan metode analisis yang

tepat untuk analisis analit terutama logam-logam dengan konsentrasi rendah

(Pecsok, 1976).

Page 36: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

21

Spektrofotometri serapan atom (SSA) didasarkan pada absorbsi atom pada

suatu unsur yang dapat mengabsorpsi energi pada panjang gelombang tertentu.

Banyak energi sinar yang diabsorpsi berbanding lurus dengan jumlah atom yang

mengabsorpsi. Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton bermuatan 20

positif dan neutron berupa partikel netral, dimana inti atom dikelilingi oleh

elektron bermuatan negatif yang memiliki tingkat energi berbeda. Jika energy

diabsorpsi oleh atom, maka elektron yang berada paling luar (elektron valensi)

akan tereksitasi dari keadaan dasar atau tingkat energi yang lebih rendah (ground

state) ke keadaan tereksitasi yang memiliki tingkat energi yang lebih tinggi

(excited site). Jumlah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan elektron ke

tingkat energi tertentu dikenal sebagai potensial eksitasi untuk tingkat energi itu.

Pada waktu kembali ke keadaan dasar, elektron melepaskan energi panas atau

energi sinar (Clark, 1979).

Page 37: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

22

III KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual

Indonesia terdiri atas 17.508 pulau dengan luas seluruh wilayah dengan

jalur laut 12 mil adalah 5 juta km2. Terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut

territorial 0,3 juta km2 sedangkan perairan pedalaman atau perairan kepulauan

seluas 2,8 juta km2. Ini berarti seluruh laut di Indonesia berjumlah 3,1 juta km2

atau sekitar 62% dari seluruh wilayah Indonesia (Nontji, 1993). Laut dapat

dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya bidang perikanan.

Pemanfaatan sumberdaya laut untuk perikanan merupakan hal yang penting

sebagai sumber pangan dan komoditi perdagangan, termasuk didalamnya

penangkapan dan pembudidayaan kerang.

Keberadaan logam berat di perairan memberikan pengaruh negatif pada

pertumbuhan, reproduksi, dan kelangsungan hidup biota akuatik. Pengaruh negatif

ini berbeda signifikan antara jenis logam yang berbeda, bentuk ionik dan organik,

serta dalam lingkungan akuatik yang dipengaruhi oleh pH, temperatur, dan

kehadiran ion lain (Carvan et al. 2005). Logam berat yang ada pada perairan akan

turun dan mengendap pada dasar perairan kemudian membentuk sedimen, dan hal

ini akan menyebabkan organisme yang mencari makan di dasar perairan seperti

udang, rajungan, dan kerang akan memiliki peluang yang besar untuk terpapar

logam berat yang telah terikat di dasar perairan dan membentuk sedimen (Payung,

2013).

Logam berat yang ada di perairan laut adalah Pb dan Cd. Timbal (Pb)

merupakan bahan toksik yang mudah terakumulasi dalam organ manusia dan

Page 38: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

23

dapat mengakibatkan gangguan kesehatan berupa anemia, gangguan fungsi ginjal,

gangguan system syaraf, otak dan kulit. Pb yang masuk ke dalam tubuh dapat

dalam bentuk Pb-organik seperti tetra etil Pb dan Pb anorganik seperti oksida Pb.

Toksisitas Pb baru akan terlihat bila orang mengkomsumsi Pb lebih dari 2 mg

perhari, ambang batas dari Pb yang boleh dikonsumsi adalah 0,2 - 2,0 mg perhari

(Suksmerri, 2008). Sementara kadmium (Cd) merupakan logam berat yang paling

banyak ditemukan pada lingkungan, khususnya lingkungan perairan, serta

memiliki efek toksik yang tinggi, bahkan pada konsentrasi yang rendah (Almeida

et al., 2009). Kadmium diketahui memiliki waktu paruh yang panjang dalam

tubuh organisme hidup (Patrick, 2003) dan umumnya terakumulasi di dalam hepar

dan ginjal (Flora, 2009).

Keberadaan logam berat di lingkungan perairan dapat diketahui dengan

menggunakan biota indikator pencemaran logam berat. Kerang-kerangan

(bivalvia) kerap dijadikan biota indikator pencemaran logam berat karena mampu

mengakumulasi logam berat dari lingkungan, terdistribusi secara luas, sifat hidup

menetap, dan bersifat filter feeder (Metian et al. 2005). Salah satu organisme yang

mengandung logam berat tersebut adalah kerang bulu (Anadara antiquata).

Menurut Hidayat (2011) kerang bulu (Anadara antiquata) merupakan salah satu

hasil laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai sumber pemenuhan

kebutuhan gizi. Namun terdapat kandungan logam berat yang berbahaya pada

kerang tersebut, sehingga perlu adanya degradasi logam berat tersebut.

Pemanfaatan kerang bulu (Anadara antiquata) sampai saat ini belum intensif,

Page 39: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

24

harganya masih relatif murah, dan produksi tangkapnya rendah, meski persebaran

kerang buludi Indonesia cukup luas.

Menurut Keputusan Menteri Perikanan dan Kelautan No. 17 tahun 2004

bahwa proses depurasi merupakan proses pembersihan menggunakan alat

pembersih dengan system resirkulasi. Metode depurasi pada prinsipnya adalah

langkah purifikasi biota pada suatu kondisi yang terkendali (Gabr dan Gab-Alla,

2008). Penelitian ini menggunakan system resirkulasi dengan menggunakan alat

resirkulator dengan filter yang berbeda, filter tersebut antara lain seperti rumput

laut (Gracilaria sp.), zeolit, dan arang aktif.

Page 40: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

25

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konsep Penelitian.

Keterangan : aspek yang diteliti, aspek yang tidak diteliti

Terakumulasi dalam Kerang Bulu

Kandungan

Pb dan Cd

Perairan Laut

Sedimen

Logam Berat (Pb dan Cd)

Depurasi

Air

Habitat (Kerang)

SNI SNI

Aman Konsumsi

Filter

Gracillaria sp.

Filter

Zeolit

Filter Arang

Aktif

Page 41: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

26

IV METODELOGI PENELITIAN

4.1 Tempat dan waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Fakultas

Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga akan dimulai pada tanggal 27

Maret 2016 sampai dengan tanggal 31 Maret 2016 dan di Laboratorium Kimia

Universitas Negeri Surabaya pada tanggal 31 Maret 2016 sampai dengan 14 April

2016 untuk uji kandungan logam berat menggunakan Atomic Absorption

Spectrometer (AAS).

4.2 Alat dan Bahan

4.2.1 Alat

Alat yang akan digunakan selama penelitian adalah 20 buah akuarium

dengan ukuran 45 x 20 x 25 cm, filter, pompa air filter, pipa kecil, keranjang

buah, pengait kayu dan alat pengukur kualitas air (termometer, pH meter,

refraktometer dan DO meter).

4.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah air laut,

Gracillaria sp., zeolit, arang aktif, dan kerang bulu (Anadara antiquata)

berukuran 3,0 – 4,0 cm sebanyak 10 ekor kerang dalam setiap akuarium

(Prihatini, 2013).

4.3 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimental yakni

pengujian hipotesis yang berbentuk sebab akibat melalui manipulasi variable

Page 42: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

27

bebas dan menguji perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh variable bebas

pada variable terikat (Kusriningrum, 2012)

4.3.1 Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi obyek untuk

diteliti. Ada dua macam variable dalam penelitian yaitu variable bebas

(independen) dan variable terikat (dependen). Variabel bebas adalah variabel yang

diselidiki pengaruhnya, sedangkan variable terikat adalah variabel yang

diperkirakan akan timbul pengaruh dari variable bebas.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi ukuran kerang bulu

yang digunakan, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kandungan

logam berat (Pb).

4.3.2 Rancangan Penelitian

Metode penelitian ini bersifat eksperimental. Penelitian ini menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan

yang diuji adalah:

P 0 : Tanpa menggunakan filter

P 1 : Menggunakan filter Gracillaria sp.

P 2 : Menggunakan filter Zeolit

P 3 : Menggunakan filter Arang Aktif

4.4 Prosedur Kerja

4.4.1 Persiapan Alat dan Bahan

Langkah awal yang dilakukan adalah membersihkan akuarium dengan

cara mencuci akuarium menggunakan sabun cair, dilanjutkan dengan pemberian

desinfektan klorin dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Air yang digunakan

Page 43: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

28

sebagai media hidup kerang sebelumnya harus diberi perlakuan yaitu dengan cara

diendapkan terlebih dahulu dalam tandon air selama semalaman dan diberi aerasi.

Akuarium diisi dengan air laut sebanyak 10 liter dengan salinitas 30 ppm

(Prihatini dan Mulyati, 2013) dan dipasang pompa air serta filter. Sampel kerang

diperoleh dari nelayan pantai kenjeran, kerang dibawa menggunakan kotak

pendingin. Akuarium dengan ukuran 45 x 20 x 25 cm kemudian diisi dengan air

laut sebanyak 10 liter dan dipasang pompa air serta filter. Total kerang uji adalah

200 ekor untuk 20 buah akuarium. Setiap akuarium diisi 10 ekor kerang uji.

4.4.2 Pemberian Uji Tantang Logam Berat

Penelitian akan dilakukan dengan cara memelihara kerang bulu selama 3-4

hari di dalam akuarium berisi air laut dengan filter yang berbeda. Sebelum

perlakuan dimulai, setiap akuarium diberi uji tantang logam berat Pb dan Cd

masing-masing 1 ml dalam 10 liter air dan dibiarkan terpapar selama 1 hari. Hal

ini dilakukan untuk memberikan jumlah kandungan Pb dan Cd yang sama pada

kerang bulu, sehingga dapat diujikan penurunan kandungan logam berat tersebut.

4.4.3 Uji AAS Kandungan Logam Berat

Uji AAS dilakukan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan untuk

mengetahui kandungan logam berat awal dan akhir pada kerang bulu. Pada uji

AAS daging kerang bulu diambil sebanyak 25mg. Uji AAS dilakukan di

Laboratorium Kimia Universitas Negeri Surabaya. Prinsip kerja AAS adalah

banyaknya energi yang diserap proposional terhadap konsentrasi logam berat pada

sampel (APHA 2005). Konsentrasi logam berat yang sebenarnya dihitung

menggunakan rumus:

Page 44: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

29

Kosentrasi sebenarnya =

Keterangan :

D = konsentrasi contoh μg/l dari hasil pembacaan AAS

E = konsentrasi blanko contohμg/l dari hasil pembacaan AAS

Fp = factor pengenceran

V = volume akhir larutan contoh yang disiapkan (ml)

W = berat contoh (g)

4.4.4 Parameter Penelitian

Parameter yang diamati dalam penelitian inia dalah penurunan (retensi)

kandungan timbal dalam kerang bulu (Anadara antiquata). Menurut Prihatini dan

Mulyati (2013) persentase penurunan (retensi) logam berat adalah selisih

konsentrasi logam berat setelah dan sebelum depurasi dibagi konsentrasi

sebelumnya dan dikalikan 100% dengan rumus sebagai berikut:

Persentase retensi logam berat =

Keterangan :

Cawal : konsentrasi logam berat awal percobaan (ppm)

Cakhir :konsentrasi logam berat akhir percobaan (ppm)

4.4.5 Kualitas Air

Kualitas air diukur dengan menggunakan termometer, pH meter,

refraktometer dan DO meter, dengan variabel yang diukur meliputi suhu atau

temperatur air, derajat keasaman atau power of Hydrogen (pH), salinitas, dan

oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen (DO). Pengukuran kualitas air dilakukan

pada awal penelitian dan pada akhir penelitian.

Cakhir-Cawal

x 100%

Cawal

D − E x Fp x V

W (g)

Page 45: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

30

4.5 Analisis data

Hasil Penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan Anava (Analisis Of

Varian). Uji jarak berganda Duncan perlu dilakukan selanjutnya apabila perlakuan

yang diberikan menunjukkan pengaruh yang nyata. Uji ini dilakukan untuk

mengetahui perbedaan antar perlakuan (Kusriningrum, 2012).

Page 46: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

31

Gambar 4.1 Bagan Diagram Penelitian

Persiapan Alat dan Bahan

Parameter utama

Analisis Data

Kesimpulan

Parameter pendukung

Kandungan Pb dan Cd

Akhir Depurasi

Kualitas air

Depurasi

Uji AAS

Suhu

pH

DO

Dengan Filter Berbeda

Kontrol

P0.1 P0.2 P0.3 P0.4 P0.5

Zeolit Gracillaria sp. Arang Aktif

P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P2.1 P2.2 P2.3 P2.4 P2.5 P3.1 P3.2 P3.3 P3.4 P3.5

Uji AAS kandungan Pb

dan Cd Awal

Page 47: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

32

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

5.1.1 Karakteristik Kerang Bulu

Dalam penelitian ini kerang bulu yang digunakan berupa kerang bulu

dalam keadaan segar yang diperoleh dari nelayan pantai kenjeran. Kerang bulu

memiliki ciri-ciri yaitu, cangkang tebal dan terdiri atas dua keping, kedua keping

cangkang simetris, terdapat bulu-bulu halus pada bagian sisi cangkangnya,

dagingnya lunak dan berwarna orange. Hasil rerata pengukuran morfometrik

kerang bulu disajikan pada Tabel 5.1. Sedangkan hasil pengukuran morfometrik

kerang dapat dilihat pada lampiran 1.

Tabel 5.1. Morfometrik Kerang Bulu (A. antiquata)

Parameter Nilai rata-rata

Panjang (cm) 4,08

Lebar (cm) 3,14

Tinggi (cm) 2,47

Berat (gr) 21,38

Keterangan: Data dari 200 sampel kerang bulu

Kerang bulu yang digunakan dalam penelitian ini memiliki panjang rata-

rata 4,08 cm; lebar rata-rata 3,14 cm; tinggi rata-rata 2,47 cm dan berat rata-rata

sebesar 21,38 g.

5.1.2 Hasil Analisis Kandungan Pb

Hasil uji kandungan logam berat Pb sebelum perlakuan adalah 2.054 ppm,

pengujian kandungan Pb di awal sebelum perlakuan dimaksudkan untuk

membandingkan berapa perubahan kandungan Pb setelah dilakukan perlakuan.

Page 48: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

33

Data dan grafik sebelum dan setelah perlakuan disajikan pada gambar 5.1. Data

lengkap Sebelum dan sesudah perlakuan dapat dilihat pada Lampiran 2.

Gambar 5.1. Grafik Kandungan Pb Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Hasil analisis pada grafik diatas menunjukkan bahwa kandungan Pb pada

kerang bulu (A. antiquata) setelah perlakuan mengalami penurunan. Dari grafik

diatas dapat dilihat bahwa kandungan Pb pada perlakuan P3 yaitu 1,49 ppm lebih

rendah dari P2 yaitu 1,52 ppm dan P1 yaitu 1,67 ppm. Hal ini menunjukkan

bahwa perlakuan P3 (menggunakan filter arang aktif) memiliki kandungan Pb

terendah.

5.1.3 Persentase Penurunan Kandungan Pb

Data hasil uji kandungan Pb pada kerang bulu (A. antiquata) sebelum dan

sesudah perlakuan kemudian dihitung untuk menentukan persentase penurunan

kandungan Pb dengan rumus sebagai berikut:

Persentase penurunan kandungan Pb =

Keterangan :

Cawal : konsentrasi logam berat awal percobaan (ppm)

Cakhir :konsentrasi logam berat akhir percobaan (ppm)

2.054

1.901

1.67

1.52 1.491

1.4

1.6

1.8

2

2.2

Sebelumperlakuan

P0 P1 P2 P3

Kan

du

nga

n T

imb

al P

b (

pp

m)

Cakhir-Cawal

x 100%

Cawal

Page 49: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

34

Data persentase dan diagram rata-rata analisis penurunan kandungan Pb

dapat dilihat pada tabel 5.2 dan gambar 5.2.

Tabel 5.2. Rata-rata Persentase Penurunan Kandungan Pb

Perlakuan Kandungan Pb ± SD

P0 (Tanpa menggunakan filter) 15,60%a ± 2,93

P1 (menggunakan filter Gracillaria sp) 25,53%b ± 2,41

P2 (menggunakan filter zeolit) 30,62%c ± 1,46

P3 (menggunakan filter arang aktif) 31,50%c ± 1,91 Keterangan: superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata

(p<0,05)

Gambar 5.2. Diagram Persentase Penurunan Kandungan Pb

Keterangan: P0: Tanpa menggunakan filter

P1: Menggunakan Filter Gracillaria sp

P2: Menggunakan Filter Zeolit

P3: Menggunakan Filter Arang Aktif

Hasil uji statistik (lampiran 3) persentase penurunan logam Pb

menunjukkan bahwa, pemberian filter arang aktif menunjukkan persentase

penurunan Pb yang berbeda nyata antar perlakuan. Persentase penurunan

kandungan Pb tertinggi terdapat pada perlakuan P3 (31,5%) tidak berbeda dengan

perlakuan P2 (30,62%) namun berbeda nyata dengan perlakuan P1 (25,53%) dan

P0 (15,6%).

15,6 ± 2,93

25,53 ± 2,41

30,62 ± 1,4631,5 ± 1,91

0

5

10

15

20

25

30

35

P0 P1 P2 P3

Pe

rse

nta

se P

en

uru

nan

K

and

un

gan

Pb

(%

)

Page 50: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

35

5.1.4 Hasil Uji Kandungan Cd

Hasil uji kandungan logam berat Cd sebelum perlakuan adalah 2.152 ppm,

pengujian kandungan Cd di awal sebelum perlakuan dimaksudkan untuk

membandingkan berapa perubahan kandungan Cd setelah dilakukan perlakuan.

Data dan grafik sebelum dan setelah perlakuan disajikan pada dan gambar 5.3.

Data lengkap Sebelum dan sesudah perlakuan dapat dilihat pada Lampiran 2.

Gambar 5.3. Grafik Kandungan Cd pada Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Hasil analisis pada grafik diatas menunjukkan bahwa kandungan Cd pada

kerang bulu (A. antiquata) setelah perlakuan mengalami penurunan. Dari grafik

diatas dapat dilihat bahwa kandungan Cd pada perlakuan P3 yaitu 1,65 ppm lebih

rendah dari P2 yaitu 1,71 ppm dan P1 yaitu 1,92 ppm. Hal ini menunjukkan

bahwa perlakuan P3 (menggunakan filter arang aktif) memiliki kandungan Cd

terendah.

5.1.5 Persentase Penurunan Kandungan Cd

Data hasil uji kandungan Cd pada kerang bulu (A. antiquata) sebelum dan

sesudah perlakuan kemudian dihitung untuk menentukan persentase penurunan

kandungan Cd dengan rumus sebagai berikut:

2.152

1.9841.927

1.7141.65

1.5

1.7

1.9

2.1

SebelumPerlakuan

P0 P1 P2 P3

Kan

du

nga

n C

adm

ium

Cd

(p

pm

)

Page 51: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

36

Persentase penurunan kandungan Cd =

Keterangan :

Cawal : konsentrasi logam berat awal percobaan (ppm)

Cakhir :konsentrasi logam berat akhir percobaan (ppm)

Data dan diagram persentase penurunan kandungan Cd disajikan pada

tabel 5.3 dan gambar 5.4.

Tabel 5.3. Rata-rata Persentase Penurunan Kandungan Cd

Perlakuan Kandungan Cd ± SD

P0 (Tanpa menggunakan filter) 16,03%a ± 2,58

P1 (menggunakan filter Gracillaria sp) 18,77%b ± 1,84

P2 (menggunakan filter zeolit) 26,75%c ± 1,82

P3 (menggunakan filter arang aktif) 28,56%c ± 1,29 Keterangan: superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata

(p<0,05)

Gambar 5.4. Diagram Persentase Penurunan Kandungan Cd

Keterangan: P0: Tanpa menggunakan filter

P1: Menggunakan Filter Gracillaria sp

P2: Menggunakan Filter Zeolit

P3: Menggunakan Filter Arang Aktif

Hasil uji statistik (lampiran 3) persentase penurunan logam Cd

menunjukkan bahwa, pemberian filter arang aktif menunjukkan persentase

penurunan Cd yang berbeda nyata antar perlakuan. Persentase penurunan

16,03 ± 2,5818,77 ± 1,84

26,75 ± 1,8228,56 ± 1,29

0

5

10

15

20

25

30

35

P0 P1 P2 P3

Pe

rse

nta

se P

en

uru

nan

K

and

un

gan

Cd

(%

)

Cakhir-Cawal

x 100%

Cawal

Page 52: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

37

kandungan Cd tertinggi terdapat pada perlakuan P3 (28,56%) tidak berbeda

dengan perlakuan P2 (26,75%) namun berbeda nyata dengan perlakuan P1

(18,77%) dan P0 (16,03%).

5.1.6 Kualitas air

Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian adalah suhu atau

temperatur air, derajat keasaman atau power of Hydrogen (pH), salinitas dan

oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen (DO). Pengukuran parameter kualitas air

dilakukan dua kali setiap hari yaitu pagi dan sore. Pengukuran kualitas air ini

bertujuan untuk menjaga kondisi kualitas air bagi kerang bulu (A. antiquata)

selama pemeliharaan. Data nilai kisaran parameter kualitas air pada pemeliharaan

kerang bulu (A. antiquata) dapat dilihat pada Tabel 5.4 Data hasil pengukuran

kualitas air dapat dilihat pada Lampiran 6.

Tabel 5.4 Nilai kisaran parameter kualitas air selama 4 hari perlakuan

Parameter Waktu Satuan Kisaran

Suhu Pagi

oC 27.3-29.2

Sore 28-29,7

pH Pagi

- 7

Sore 7

Salinitas Pagi

Ppt 32-34

Sore 32-34

DO Pagi

mg/l 12.0-14.3

Sore 12.3-14.3

5.2 Pembahasan

5.2.1 Karakteristik Kerang Bulu

Perbedaan ukuran dan berat kerang bulu dapat dipengaruhi oleh

pertumbuhan. Pertumbuhan adalah perubahan ukuran, baik berat, panjang maupun

volume dalam laju perubahan waktu. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa

Page 53: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

38

faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang

sukar untuk dikontrol, contohnya sifat genetik dan kondisi fisiologi. Sedangkan

faktor eksternal merupakan faktor yang dapat dikontrol, di antaranya adalah

ketersediaan makanan, ketersediaan oksigen, komposisi kimia air, sisa

metabolisme dan suhu (Pattikawa, 2007).

5.2.2 Analisis Kandungan Logam Berat Pb

Dari penelitian tersebut di dapatkan data awal berupa sampel kerang bulu

A. antiquata sebelum di depurasi, hasilnya adalah terdapat kandungan Pb

sebanyak 2.054 ppm dalam daging kerang sebelum di depurasi. Data lainnya yang

di dapat sebelum perlakuan yaitu data air sampel sebelum dilakukan perlakuan, Pb

yang terkandung dalam air yang di sampling dari akuarium percobaan adalah

2.233 ppm. Dan data air setelah perlakuan juga menjadi data penunjang, pada

perlakuan P1 sebanyak 1.943 ppm, P2 sebanyak 1.882 ppm, P3 sebanyak 1.802

ppm. Data air sampel di butuhkan untuk mengetahui berapa banyak kadungan

timbal pada air yang akan digunakan sebagai media kerang bulu (A. antiquata).

Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.17/MEN/2004 tentang

Sistem Sanitasi Kekerangan di Indonesia, telah menetapkan Standar Mutu Kekerangan

bagi jenis-jenis kerang hidup, dan produk olahannya yang dikonsumsi langsung. Terkait

dengan batasan ambang logam berat, kekerangan dan produk olahannya yang akan

dikonsumsi harus memenuhi persyaratan, antara lain kandungan maksimum merkuri

(Hg), kadmium (Cd) dan timbal (Pb), berturut-turut 0,5; 1,0; dan 1,5 mg/kg berat bersih.

Untuk mengurangi kandungan logam Pb pada kerang bulu A. antiquata

dilakukan proses depurasi melalui empat perlakuan dan lima ulangan dengan

rancangan acak lengkap. Dari data tersebut diperoleh data terdapat perbedaan

Page 54: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

39

yang nyata terhadap perlakuan perbedaan filter, artinya dengan perbedaan filter

terdapat perbedaan hasil depurasi dari pada tidak menggunakan filter.

Pemberian perbedaan filter dilakukan selama 3 hari dan didapatkan hasil

pemberian filter arang aktif secara umum cenderung memiliki penurunan

kandungan Pb lebih tinggi dengan persentase 31,5% dibandingkan dengan

pemberian filter zeolit yaitu 30,62% dan filter Gracillaria sp yaitu 25,53%. Hal

ini menunjukkan bahwa perbedaan filter pada penurunan kandungan Pb dalam

kerang bulu (A. antiquata) lebih efektif memberikan penurunan pada kerang bulu

dibandingkan dengan tanpa pemberian filter yang rata-ratanya hanya 15,6%.

5.2.3 Analisis Kandungan Logam Berat Cd

Dari penelitian tersebut di dapatkan data awal berupa sampel kerang bulu

A. antiquata sebelum di depurasi, hasilnya adalah terdapat kandungan Cd

sebanyak 2.152 ppm dalam daging kerang sebelum di depurasi. Data lainnya yang

di dapat sebelum perlakuan yaitu data air sampel sebelum dilakukan perlakuan,

Cd yang terkandung dalam air yang di sampling dari akuarium percobaan adalah

2,301 ppm. Dan data air setelah perlakuan juga menjadi data penunjang, pada

perlakuan P1 sebanyak 2,083 ppm, P2 sebanyak 1,967 ppm, P3 sebanyak 1,853

ppm. Data air sampel di butuhkan untuk mengetahui berapa banyak kadungan

timbal pada air yang akan digunakan sebagai media kerang bulu (A. antiquata).

Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.17/MEN/2004 tentang

Sistem Sanitasi Kekerangan di Indonesia, telah menetapkan Standar Mutu Kekerangan

bagi jenis-jenis kerang hidup, dan produk olahannya yang dikonsumsi langsung. Terkait

dengan batasan ambang logam berat, kekerangan dan produk olahannya yang akan

Page 55: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

40

dikonsumsi harus memenuhi persyaratan, antara lain kandungan maksimum merkuri

(Hg), kadmium (Cd) dan timbal (Pb), berturut-turut 0,5; 1,0; dan 1,5 mg/kg berat bersih.

Untuk mengurangi kandungan logam Cd pada kerang bulu A. antiquata

dilakukan proses depurasi melalui empat perlakuan dan lima ulangan dengan

rancangan acak lengkap. Dari data tersebut diperoleh data terdapat perbedaan

yang nyata terhadap perlakuan perbedaan filter, artinya dengan perbedaan filter

terdapat perbedaan hasil depurasi dari pada tidak menggunakan filter.

Pemberian perbedaan filter dilakukan selama 3 hari dan didapatkan hasil

perlakuan pemberian filter arang aktif secara umum cenderung memiliki rata-rata

penurunan kandungan Cd dengan persentase 28,56% lebih tinggi dibandingkan

dengan pemberian filter zeolit yaitu 26,75% dan filter Gracillaria sp yaitu

18,77%. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan filter pada penurunan kandungan

Cd dalam kerang bulu (A. antiquata) efektif memberikan penurunan pada kerang

bulu dibandingkan dengan tanpa pemberian filter yang rata-ratanya hanya

16,03%.

5.2.4 Kualitas Air

Parameter air yang digunakan untuk menentukan kualitas suatu perairan di

antaranya adalah suhu, oksigen terlarut dan pH (Afrianto dan Liviawaty, 2011).

A. Suhu

Suhu merupakan salah satu faktor fisika yang sangat penting dalam

lingkungan perairan. Perubahan suhu perairan akan mempengaruhi proses fisika,

kimia perairan, demikian pula bagi biota perairan. Peningkatan suhu dapat

menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme dan respirasi biota air dan

Page 56: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

41

selanjutnya meningkatkan konsumsi oksigen (Effendi, 2003). Hutagalung (1984)

mengatakan bahwa kenaikan suhu tidak hanya akan meningkatkan metabolism

biota perairan, namun juga dapat meningkatkan toksisitas logam berat diperairan.

Nilai kisaran suhu selama penelitian untuk pagi berkisar antara 27.3-29.2

°C serta untuk sore berkisar antara 28-29,7 °C, kisaran suhu yang mampu

ditoleransi suatu biota laut yaitu berkisar 20-35 oC (Rahman, 2006). Sedangkan

berdasarkan baku mutu Kepmen LH No 51 tahun 2004 untuk biota laut berkisar

28-30 oC.

B. Salinitas

Hasil pengamatan berdasarkan parameter salinitas, selama tiga kali

pengamatan pada pagi menunjukkan salinitas perairan berkisar 32-34 o/oo

sementara ntuk sore menunjukkan salinitas perairan berkisar 30-34 o/oo. Menurut

Widarsih (1988) bahwa salinitas optimum kerang berkisar antara 27-33. Sehingga

dalam penelitian yang dilakukan sudah mencapai salinitas optimum untuk kerang

bulu A. antiquata. Salinitas suatu perairan cenderung berubah – ubah yang

disebabkan oleh diantaranya faktor penguapan (Nontji 1987).

C. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman (pH) adalah suatu ukuran dari konsentrasi ion hydrogen

dan menunjukkan kondisi air (Alaert dan Santika, 1984). Berdasarkan hasil

pengukuran nilai pH perairan selama tiga kali pengamatan menunjukkan nilai pH

cenderung stabil pada kisaran nilai 7. Derajat keasaman tersebut tergolong baik

menurut baku mutu Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 51 Tahun

2004 yang berkisar pada pH 7,0-8,5. Nilai pH perairan memiliki hubungan yang

Page 57: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

42

erat dengan sifat kelarutan logam berat. Pada pH rendah, ion bebas logam berat

dilepaskan ke dalam kolom air. Selain hal tersebut, pH juga mempengaruhi

toksisitas suatu senyawa kimia. Secara umum logam berat akan meningkat

toksisitas nya pada pH rendah, sedangkan pada pH tinggi logam berat akan

mengalami pengendapan (Novotny dan Olem, 1994).

D. Oksigen Terlarut (DO)

Hasil pengukuran Dissolved Oxygen (DO) atau oksigen terlarut selama

penelitian untuk pagi berkisar antara 12.0-14.3 mg/l serta untuk sore berkisar

antara 12.3-14.3 mg/l. Nilai kandungan oksigen terlarut mempengaruhi tingkat

toksisitas logam berat, jika kandungan oksigen terlarutnya tinggi maka toksisitas

logam berat menurun dan sebaliknya jika oksigen terlarutnya rendah maka

toksisitas logam berat meningkat. Hasil pengamatan terhadap DO perairan selama

pengamatan dapat disimpulkan bahwa penelitian yang sudah dilakukan

menunjukkan oksigen terlarut diatas baku mutu Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup No 51 Tahun 2004 yang bernilai diatas 5 mg O2/l.

Page 58: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

43

VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai depurasi

kandungan logam berat Pb dan Cd pada kerang bulu (Anadara antiquata) dengan

filter yang berbeda, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses depurasi dengan menggunakan filter yang berbeda berpengaruh nyata

terhadap kandungan Pb dan Cd pada kerang bulu (A. antiquata).

2. Pemberian filter arang aktif dalam penelitian ini mengalami penurunan

kandungan Pb dan Cd lebih tinggi dengan rata-rata persentase 31,5% untuk Pb

dan 28,56% untuk Cd. Dibandingkan dengan menggunakan filter zeolite, filter

Gracillaria sp dan tanpa menggunakan filter.

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat kiranya menjadi acuan

untuk menurunkan kandungan logam berat dan dilakukan penelitian lanjut untuk

mengetahui seberapa efektif metode depurasi menggunakan perbedaan filter untuk

menurunkan kandungan logam berat lain, serta untuk untuk organisme lainnya.

Page 59: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

44

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E. dan E. Liviawaty. 2011. Beberapa Metode Budidaya Ikan. Penerbit

Kanisius. Yogyakarta. hal. 14-16.

Alaerts, G. dan Santika, S.S. (1984). Metoda Penelitian Air. Usaha Nasional:

Surabaya.

Allen, H. E; Garrison, A. W; and Luther III, G. W. (1998). Industrial discharges

of metals to waters. Metals in Surface Waters. Sleeping Bear Press Inc.

Ann Arbor Press. Michigan. USA. 262 p.

Almeida, J. A., Barreto, R. E., Novelli, L. B., Castro, F. J., and Moron, S. E.,

2009. Oxidative Stress Biomarkers and Aggressive Behavior in Fish

Exposed to Aquatic Cadmium Contamination. Neotropical Ichtyology,

Vol 7, pp. 103-108, 2009.

Anggadireja, J. T., Zatnika, A., Purwoto, H., dan Istiani, S. 2006. Rumput laut,

pembudidayaan, pengolahan, dan pemasaran komoditas perikanan

potensial. Penebar Swadaya. Jakarta. 147 hal.

Anwar, D., 1996, Kandungan Logam Berat Cu dan Hg dalam Eritrosit

WargaKenjeran, Fakultas Pasca Sarjana, Universitas Airlangga

Arif, Irfan. 2012. Potensi limbah tongkol jagung sebagai arang aktif pada

pemurnian minyak goreng bekas. Gorontalo : Universitas Negeri

Gorontalo

Afrianto, E. dan E. Liviawaty. 2011. Beberapa Metode Budidaya Ikan. Penerbit

Kanisius. Yogyakarta. hal. 14-16.

APHA (American Public Health Association). 2005. Standard method for the

examination of water and wastewater ed. 21th. Eaton AD, Franson MAH,

editor. APHA.

Carvan MJ, Heiden TK, Tomasiewicz H. 2005. The utility of zebrafish as a model

for toxicological research. Biochemistry and Molecular Biology of Fishes

vol 6. Editor T. P. Mommsen and T. W. Moon. Elsevier.

Chen, C.Y. & H.N. Chou. 2001. Accumulation and depuration of paralytic

shellfish poisoning toxins by purple clam Hiatularostrata Lighttoot.

Toxicon. 39 (7) : 1029–1034.

Clark, D.V. 1979. Approach to Atomic Absorption Spectroscopy. Analytic

Page 60: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

45

Chemistry Consultans Pty Ltd. Sidney-Australia.

Csuros, M and Csuros, C. (2002). Sample collection for metal analysis.

Environmental sampling and analysis for metals. Lewis Publisher. A CRC

Press Company. Boca Raton. 371 p.

Dance, S.P. 1977. The Encyclopedia of Shells. Blanford Press. London. 288p.

Darmono, 1995, Logam Berat dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup,

PenerbitUniversitas Indonesia, Jakarta

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup Dan pencemaran, Hubungannya dengan

Toksikologi Senyawa Logam. UI Press. Jakarta.

Darmono. 2008. Lingkungan hidup dan pencemaran. Hubungannya dengan

toksikologi senyawa logam. Penerbit Universitas Indonesia.

Dinas Nakala (Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta).

2006. Kajian Eksistensi Budidaya Kerang Hijau di Teluk Jakarta. CV.

Srikandi Utama Konsultan Jakarta.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius. Effendi, H.

2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan

Perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius.

Fardiaz, S. 1992. Polusi Air Dan Udara.PenerbitKanisius. Yogyakarta.

Fernanda, L. 2012. Studi Kandungan Logam Berat Timbal (Pb), Nikel (Ni),

Kromium (Cr) dan Kadmium (Cd) pada Kerang Hijau (Perna viridis) dan

Sifat Fraksionasinya pada Sedimen Laut. Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan. Departemen Kimia. Universitas Indonesia. Depok.

Fitriyah, K.R. 2007.Studi Pencemaran Logam Berat Kadmium (cd), Merkuri (hg)

dan Timbal (pb) pada Air Laut, Sedimen dan Kerang Bulu (anadara

antiquata) di Perairan Pantai Lekok Pasuruan. Fakultas Sains dan

Teknologi. Universitas Islam Malang. Malang.

Flora, S. J. S., 2009. Metal Poisoning: Treatment and Management. Review

Article. Al Ameen. J. Med. Sci, Vol 2, pp. 4-26.

Fostner, U. and Prosi F. 1979. Heavy Metal Pollution in Freshwater Ecosystem.

Biological Aspect of Freshwater Pollution. Pergamen Press. New York

Page 61: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

46

Gabr, H. R. and A. Gab-Alla. 2008. Effect to Transplantation on heavy metal

concentrations in commercial clams of lake timsah, Suez Canal, Egypt.

Oceanologia 50 (1): 83-93.

Gupta, S. K, J. Singh. 2011. Evaluation of mollusc as sensitive indicator of heavy

metal pollution in aquatic system. The IIOAB Journal (ISSN:0976-3104).

Review Article. Vol. 2. Issue 1: 49-57.

Hendra, Djeni. 2006. Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa Sawit dan

Serbuk Kayu Gergajian Campuran. Pusat Litbag Hasil Hutan. Jurnal

Vol.24 No.2 .

Hidayat, T. 2011. Profil Asam Amino Kerang Bulu (Anadara antiquata).

Departemen Teknologi Hasil Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hutagalung, H.P. 1984. Logam Berat Dalam Lingkungan Laut. Pewarta Oceana

IX No. 1. Hal 12-19.

Izzati, Munifatul. 2011. The Role Of Seaweeds Sargassum Polycistum And

Gracilaria Verrucosa On Growth Performance And Biomass Production

Of Tiger Shrimp ( Penaeous Monodon Fabr). Diponegoro University.

Semarang. Vol 7 Hal 3.

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.17/MEN/2004 tentang

Sistem Sanitasi Kekerangan. Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kordi MGH. 2010. A to Z Budidaya Biota Akuatik untuk Pangan, Kosmetik, dan

Obat-obatan. Yogyakarta: Lili Publisher.

Kusriningrum. 2012. Perancangan Percobaan. Dani Abadi. Surabaya.

Lutaenko, K. A. 2007. A Preliminary Review of Species Richness of The

Anadarine Bivalves (Arcidae) in The Indo-West Pacific Region.

Biodiversity of The Marginal Seas of The Northwestern Pacific Ocean:

Proceedings of the Workshop, Institute of Oceanology CAS, Qingdao,

China, November 21-23, 2007. p94-98.

Manahan, S.E. (2001). Water Pollution dalam buku Fundamentals of

Environmental Chemistry. 2th ed. CRC Press Lewis Pub. Boca

Raton.Florida.1003p.

Metian M, Hedouin L, Barbot Q, Teyssie JL, Fowler SW, Goudard F. 2005. Use

of radiotracer techniques to study subcellular distribution of metals and

Page 62: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

47

radionuclides in bivalves from the Noumea Lagoon, New Caledonia.

Bulletin of Environmental Contamination and Toxicology. 75:89–93.

Mursi Sutarti dan Minta Rahmawati. 1994. Zeolit: Tinjauan Literature. Pusat

Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. Jakarta.

Nainggolan, L.P. 2009. Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur

(Garciniaatriviridis, Griff) TerhadapPenurunan Kadar Logam Pb, Cr dan

Cd pada Perebusan Kerang Bulu (Anadara antiquata) dari Perairan

Belawan. Fakultas Farmasi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Neil, K.M., J. Sheaves, A. Wiebkin. 2002. Port Baseline Surveys for Introduced

Marine Pests: The Port of Cape Flattery Final Report Prepared for Ports

Corporation Queensland. CRC Reef Research School of Marine Biology

and Aquaculture May 2002. James Cook University. Australia 50p.

Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Cetakan Kedua. Djambatan. Jakarta.

Novotny, V. and Olem, H. 1994. Water Quality, Prevention, Identification and

Management of Diffuse Pollution. New York: Van Nostrans Reinhold.

Palar, H. 1994. Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat. Rieneka Cipta.

Jakarta.

Patrick, L. 2003. Toxic Metals and Antioxidants. Part II the Role of Antioxidant

in Arsenic and Cadmium Toxicity – Toxic Metals part II. Alternativer

Medicine Review.

Pattikawa, J.A. 2007. Pertumbuhan Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan

Pantai Passo, Teluk Ambon, Maluku. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan. Universitas Pattimura. Ambon.

Payung, F. L. 2013. Studi Kandungan dan Distribusi Spasial Logam Berat Timbal

(Pb) pada Sedimen dan Kerang (Anadara Sp.) di Wilayah Pesisir Kota

Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanudin.

Makasar.

Pecsok, R. L. 1976. Modem Methods of Chemical Analysis, second edition,

John Wiley and Sons Inc, New York

Poutiers, J. M. 1998. Bivalves. Acephala, Lamellibranchia, Pelecypoda. p. 123–

362. In: Carpenter, K. E. and V. H. Niem. 1998. FAO Species

Identification Guide for Fishery Purposes. The Living Marine Resources

of The Western Central Pacific. Volume 1. Seaweeds, Corals, Bivalves,

and Gastropods. Rome, FAO.

Page 63: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

48

Prihatini, W. dan A. H. Mulyati. 2013. Depurasi Merkuri dengan Ozonasi pada

Anadara antiquate dalam upaya keamanan bahan pangan. Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.Universitas Pakuan. Bogor.

Romimohtarto, K. dan S. Juwana. 2001. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan Tentang

Biota Laut. Djambatan. Jakarta. 540p

Sarjono, A. 2009.Analisis Kandungan LogamBerat Cd, Pb, dan Hg pada Air dan

Sedimen di Perairan Kamal Muara, Jakarta Utara. Departemen Manajemen

Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Sarno, Harjanto. (1987). Lempung, Zeolit, Dolomit dan Magnesit. Bandung:

Direktorat Sumberdaya Mineral

Sastiano, A. 1991. Karakterisasi Deposit Mineral Zeolit Dalam Aspek

Pemanfaatan di Bidang Pertanian Jilid I Indonesia, Vol 1. Bogor.

Sembiring, T. M., dan Sinaga, T. S. 2003. Arang Aktif (Pengenalan dan Proses

Pembuatannya. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Setyono, D. E. D. 2006. Karakteristik Biologi dan Produk Kekerangan Laut.

Jurnal Oseana 31, (1) : 1–7.

Suhendryatna. 2001. Bioremoval Logam Berat Dengan Menggunakan

Mikroorganisme Suatu Kajian Kepustakaan (Heavy Metal Bioremeval By

Micriorganisme: A Literatur Study). Di Sampaikan Pada Seminar On-Air

Bioteknologi Untuk Indonesia Abad 21, 1-14 Februari 2001, Seminar

Forum PPI Tokyo Institute Of Technology.

Suksmerri.2008. Dampak Pencemaran Logam Timah Hitam (Pb) Terhadap

Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Andalas. Padang.

Suwigyo, S., Bambang, W., Yusli, W., dan Majarianti K. 1998. Avertebrata Air

Jilid 1.Jakarta :Penebarswadaya.

Suwigyo. 2002. Avertebrata Air. Penebar Swadaya : Bogor.

Tang, U. M., P. Rengi, D. Erianto & Sumarto. 2009. Budidaya kerang Anadara

granosa di Bengkalis Riau. Prosiding Seminar Nasional Moluska 2.

Bogor, 11-12 Februari 2009.

Temple, 2007. “Heavy Metal Toxicity (part 1)”. Spirit Newsletter (online).

http://www.yourtemple.org/spirit/october2007/article.do. diakses 5 Januari

2016

Page 64: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

49

Wardhana, W.A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi

Offset.

Weiner, E.R. (2008). Applications of Environmental Aquatic Chemistry. A

Pratical Guide, Second Edition. CRC Press. Taylor and Francis Group.

Widarsih, K. 1988. Budidaya Jenis-Jenis kerang (Bivalvia). Laboratorium

Pengembangan Wilayah Pantai, Universitas Diponegoro, Semarang.

Widiyanti, C.A., Sunarto, dan Noor, S.H. 2005. Kandungan Logam Berat Timbal

(Pb) serta Struktur Mikroanatomi Ctenidia dan Kelenjar Pencernakan

(Hepar) Anodonta woodiana Lea., di Sungai Serang Hilir Waduk Kedung

Ombo. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Widowati W, Sastiono A, Jusuf R. R. 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan dan

Penanggulangan Pencemaran. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Yanney. 1990. Ekologi Tropika. Penerbit Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Page 65: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

50

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Morfometrik Kerang Bulu (A. antiquata)

P 0 (Tanpa Perlakuan) Sampel Kerangke- Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm) Berat (gr)

P 0.1 1 4.1 3.12 2.4 22.65 2 3.59 3.65 2.45 22.56 3 3.5 3.11 2.23 22.48 4 3.42 3 2.12 21.71 5 4.28 3.27 2.77 23.03 6 4 2.82 2.59 20.87 7 3.9 3 2.4 19.59 8 4.46 3.5 2.7 24.54 9 4.3 3.2 2.56 18.73 10 4.1 3.4 2.7 20.98 P 0.2 1 4.1 3.1 2.6 24.66 2 3.59 3.7 2.5 17.6 3 3.9 2.1 2.43 17.51 4 4.1 3.1 2.46 21.72 5 4 3 2.77 21.33 6 4.1 2.9 2.59 20.88 7 3.9 3.1 2.3 20.12 8 4.3 3.5 2.7 23.9 9 4.4 3.28 2.8 23.23 10 4.5 3.6 2.8 25.48 P 0.3 1 4 2.6 2.5 20.67 2 4.29 3.27 2.6 18.9 3 3.5 3.6 2.4 17 4 4.3 3.3 2.9 23.7 5 4.4 3.4 2.68 24 6 3.9 2.84 2.45 19.87 7 4.1 2.83 2.55 20.77 8 4.36 3.42 2.65 23.54 9 4.08 3.17 2.6 21.86 10 4 3.21 2.5 18.98 P 0.4 1 3.8 2.1 2.43 17.64 2 4 3.23 2.5 19.11

Page 66: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

51

3 4.1 3.2 2.62 19.93 4 4.1 3.2 2.6 19.76 5 3.97 2.8 2.49 20.97 6 4.1 3.12 2.28 22.11 7 4.04 3 2.3 21.56 8 3.97 3.1 2.43 19.65 9 4 3.21 2.7 20.18 10 4 3.11 2.61 21.97 P 0.5 1 4.36 3.4 2.6 23.54 2 3.9 3.1 2.5 21.64 3 4.26 3.2 2.5 18.66 4 3.74 2.9 2.34 19.05 5 4 2.8 2.51 20.84 6 3.96 3.05 2.36 21.45 7 4 3 2.48 21.78 8 4.28 3.31 2.83 23.54 9 4.2 3.14 2.51 22.5 10 3.89 3.12 2.5 20

P 1 (Pemberian filter Gracillaria sp.) Sampel Kerangke- Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm) Berat (gr)

P 1.1 1 3.9 2.84 2.45 19.87

2 4.32 2.83 2.55 20.77

3 4.36 3.42 2.65 23.54

4 4.08 3.17 2.64 22.76

5 4.12 3.21 2.78 18.98

6 4.1 2.9 2.6 21.43

7 4 3.1 2.3 20.22

8 4.3 3.6 2.7 23.92

9 4.4 3.28 2.8 23.23

10 4.6 3.6 2.8 25.48

P 1.2 1 4 2.7 2.5 20.73

2 4.29 3.27 2.6 18.9

3 3.5 3.6 2.4 17.71

4 4.3 3.3 2.9 23.7

5 4.44 3.4 2.68 23.92

6 3.9 2.84 2.45 19.87

7 4.32 2.83 2.55 20.77

8 4.36 3.42 2.65 23.54

Page 67: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

52

9 4.08 3.17 2.64 22.76

10 4.12 3.21 2.78 18.98

P 1.3 1 3.8 2.1 2.43 18.33

2 4.22 3.23 2.5 21.97

3 4.23 3.2 2.62 20.11

4 4.1 3.33 2.6 19.76

5 3.97 2.65 2.49 20.97

6 4.12 3.43 2.34 22.33

7 3.59 3.78 2.5 18.11

8 3.66 2.1 2.43 17.51

9 4.1 3.12 2.46 21.72

10 4.28 3.23 2.8 22.37

P 1.4 1 4.36 3.4 2.6 23.54

2 3.9 3.11 2.5 21.64

3 4.26 3.2 2.5 19.98

4 3.74 3.12 2.34 20.34

5 4.08 2.8 2.51 20.84

6 3.96 3.05 2.36 21.45

7 4.11 3.21 2.48 22.87

8 4.28 3.31 2.83 23.54

9 4.2 3.14 2.51 22.5

10 3.89 3.12 2.6 20.87

P 1.5 1 4.13 3.12 2.6 22.87

2 3.59 3.65 2.45 18.17

3 3.84 2.21 2.43 17.89

4 4.1 3.2 2.46 23.43

5 4.28 3.27 2.77 22.11

6 4.1 2.82 2.59 21.98

7 3.9 3.11 2.4 19.6

8 4.46 3.5 2.7 24.45

9 4.3 3.2 2.56 19.45

10 4.1 3.4 2.7 20.98

P 2 (Pemberian filter zeolit)

Sampel Kerangke- Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm) Berat (gr)

P 2.1 1 3.96 3.05 2.36 21.45

2 4.11 3.21 2.48 22.87

3 4.28 3.31 2.83 23.54

4 4.2 3.14 2.51 22.5

5 3.89 3.12 2.6 20.87

Page 68: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

53

6 4.1 3.12 2.28 22.11

7 4.04 3.43 2.45 21.56

8 3.97 3.1 2.43 19.89

9 4.13 3.21 2.41 21.87

10 3.97 3.11 2.61 21.97

P 2.2 1 4.36 3.23 2.6 23.31

2 3.9 3.11 2.5 21.64

3 4.26 3.2 2.56 20.54

4 3.74 3.12 2.34 20.34

5 4.08 2.89 2.51 21.43

6 3.96 3.05 2.36 21.45

7 4.11 3.21 2.48 22.87

8 4.28 3.31 2.83 23.54

9 4.2 3.14 2.51 22.5

10 3.89 3.12 2.6 20.87

P 2.3 1 4.13 3.12 2.75 22.87

2 3.59 3.65 2.45 18.17

3 3.94 2.21 2.43 20.14

4 4.23 3.31 2.46 23.43

5 4.28 3.27 2.77 22.11

6 4.23 2.82 2.59 21.98

7 3.9 3.11 2.4 20.45

8 4.46 3.5 2.7 24.45

9 4.3 3.21 2.56 19.45

10 4.13 3.4 2.7 20.98

P 2.4 1 4.1 3.3 2.1 22.33

2 3.59 3.78 2.5 18.11

3 3.66 2.1 2.43 17.51

4 4.1 3.12 2.46 21.72

5 4.28 3.23 2.8 22.37

6 3.96 3.05 2.36 21.45

7 4 3 2.48 21.78

8 4.28 3.31 2.83 23.54

9 4.2 3.14 2.51 22.5

10 3.89 3.12 2.5 20

P 2.5 1 4.28 2.7 2.61 22.76

2 4.29 3.27 2.6 18.9

3 3.5 3.6 2.4 17.71

4 4.3 3.3 2.9 23.7

5 4.44 3.4 2.68 23.92

Page 69: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

54

6 3.9 2.84 2.45 19.87

7 4.32 2.83 2.55 20.77

8 4.36 3.42 2.65 23.54

9 4.08 3.17 2.64 22.76

10 4.12 3.21 2.78 18.98

P 3 (Pemberian filter arang aktif)

Sampel Kerangke- Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm) Berat (gr)

P 3.1 1 4.12 3.43 2.34 22.33

2 3.59 3.78 2.5 18.11

3 3.66 2.1 2.43 17.51

4 4.1 3.12 2.46 21.72

5 4.28 3.23 2.8 22.37

6 4.1 2.9 2.6 21.43

7 4.17 3.1 2.3 21.32

8 4.3 3.57 2.7 23.92

9 4.4 3.28 2.8 23.23

10 4.6 3.6 2.8 25.48

P 3.2 1 4.28 2.7 2.61 22.76

2 4.29 3.27 2.6 18.9

3 3.54 3.6 2.4 17.71

4 4.3 3.45 2.9 23.7

5 4.44 3.45 2.68 23.92

6 3.9 2.84 2.45 19.87

7 4.32 2.83 2.55 20.77

8 4.36 3.42 2.65 23.54

9 4.08 3.17 2.64 22.76

10 4.12 3.21 2.78 18.98

P 3.3 1 3.8 2.21 2.43 19.11

2 4.22 3.23 2.61 22.03

3 4.23 3.45 2.62 22.13

4 4.12 3.33 2.51 19.76

5 4.1 2.9 2.59 20.88

6 3.9 3.1 2.3 20.12

7 4.3 3.5 2.7 23.9

8 4.4 3.28 2.8 23.23

9 4.5 3.6 2.8 25.48

10 3.97 3.11 2.61 21.97

P 3.4 1 4.36 3.23 2.6 23.31

2 3.9 3.11 2.5 21.64

Page 70: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

55

3 4.26 3.2 2.56 20.54

4 3.74 3.12 2.34 20.34

5 4.08 2.89 2.51 21.43

6 3.96 3.05 2.36 21.45

7 4.11 3.21 2.48 22.87

8 4.28 3.31 2.83 23.54

9 4.2 3.14 2.51 22.5

10 3.89 3.12 2.6 20.87

P 3.5 1 4.13 3.12 2.75 22.87

2 3.59 3.65 2.45 18.17

3 3.94 2.21 2.43 20.14

4 4.23 3.31 2.46 23.43

5 4.28 3.27 2.77 22.11

6 3.9 2.84 2.45 19.87

7 4.32 2.83 2.55 20.77

8 4.36 3.42 2.65 23.54

9 4.08 3.17 2.64 22.76

10 4.12 3.21 2.78 18.98

Page 71: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

56

Lampiran 2. Data Hasil Uji AAS

Page 72: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

57

Page 73: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

58

No. Sampel Kadar Logam Pb

(ppm)

Kadar Logam Cd

(ppm)

1. Sampel Air sebelum Perlakuan 2,233 2,301

2. Sampel Air Perlakuan 1 1,943 2,083

3. Sampel Air Perlakuan 2 1,882 1,967

4. Sampel Air Perlakuan 3 1,802 1,853

5. Sampel Sebelum Perlakuan 2,054 2,152

6. P0.1 1,932 2,051

7. P0.2 1,967 1,954

8. P0.3 1,863 2,025

9. P0.4 1,831 1,951

10. P0.5 1,915 1,942

11. P1.1 1,606 1,893

12. P1.2 1,641 1,972

13. P1.3 1,731 1,965

14. P1.4 1,621 1,877

15. P1.5 1,752 1,931

16. P2.1 1,499 1,645

17. P2.2 1,572 1,743

18. P2.3 1,455 1,773

19. P2.4 1,554 1,667

20. P2.5 1,521 1,745

21. P3.1 1,480 1,668

22. P3.2 1,406 1,606

23. P3.3 1,501 1,676

24. P3.4 1,577 1,697

25. P3.5 1,495 1,607

Page 74: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

59

Lampiran 3. Data Analisis ANOVA

Descriptives

Presentase_Kandungan_PB_Transformasi

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Kontrol 5 15.6072 2.92376 1.30754 11.9769 19.2375 11.88 19.23

Filter Gracilaria 5 25.5350 2.41840 1.08154 22.5322 28.5379 22.54 27.83

Filter Zeolit 5 30.6209 1.46288 .65422 28.8045 32.4373 28.97 32.67

Filter Arang Aktif 5 31.5073 1.91153 .85486 29.1338 33.8808 28.80 34.16

Total 20 25.8176 6.80419 1.52146 22.6331 29.0021 11.88 34.16

Post Hoc Tests

ANOVA

Presentase_Kandungan_PB_Transformasi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 798.879 3 266.293 52.755 .000

Within Groups 80.764 16 5.048

Total 879.642 19

Presentase_Kandungan_PB_Transformasi

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Kontrol 5 15.6072

Filter Gracilaria 5 25.5350

Filter Zeolit 5 30.6209

Filter Arang Aktif 5 31.5073

Sig. 1.000 1.000 .542

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Page 75: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

60

Descriptives

Presentase_Kandungan_Cd_Transformasi

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Kontrol 5 16.0378 2.58686 1.15688 12.8258 19.2499 12.50 18.20

Filter Gracilaria 5 18.7708 1.84246 .82398 16.4831 21.0585 16.80 20.94

Filter Zeolit 5 26.7531 1.82198 .81481 24.4908 29.0153 24.80 29.03

Filter Arang Aktif 5 28.7121 1.29347 .57846 27.1060 30.3181 27.36 30.21

Total 20 22.5684 5.72137 1.27934 19.8908 25.2461 12.50 30.21

Post Hoc Tests

Presentase_Kandungan_Cd_Transformasi

Duncan

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

Kontrol 5 16.0378

Filter Gracilaria 5 18.7708

Filter Zeolit 5 26.7531

Filter Arang Aktif 5 28.7121

Sig. 1.000 1.000 .130

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

ANOVA

Presentase_Kandungan_Cd_Transformasi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 561.629 3 187.210 49.660 .000

Within Groups 60.317 16 3.770

Total 621.946 19

Page 76: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

61

Csetelah – Csebelum

Csebelum

Lampiran 4. Persentase Penurunan Logam Pb dan Cd

Persentase Pb = x 100%

dimana :

Csebelum : konsentrasi timbalsebelum percobaan (ppm)

Csetelah : konsentrasi timbalsetelah percobaan (ppm)

Perlakuan Csetelah Dikurangi

Csebelum

Dibagi

Csebelum

X 100% Persentase

Timbal

P 0.1 1.932 ppm

2.054 ppm 2.054 ppm X 100%

5.94%

P 0.2 1.967 ppm 4.24%

P 0.3 1.863 ppm 9.30%

P 0.4 1.831 ppm 10.86%

P 0.5 1.915 ppm 6.77%

P 1.1 1.606 ppm 21.81%

P 1.2 1.641 ppm 20.11%

P 1.3 1.731 ppm 15.73%

P 1.4 1.621 ppm 21.08%

P 1.5 1.752 ppm 14.70%

P 2.1 1.499 ppm 27.02%

P 2.2 1.572 ppm 23.47%

P 2.3 1.455 ppm 29.16%

P 2.4 1.554 ppm 24.34%

P 2.5 1.521 ppm 25.95%

P 3.1 1.48 ppm 27.95%

P 3.2 1.406 ppm 31.55%

P 3.3 1.501 ppm 26.92%

P 3.4 1.577 ppm 23.22%

P 3.5 1.495 ppm 27.22%

Page 77: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

62

Csetelah – Csebelum

Csebelum Persentase Cd = x 100%

dimana :

Csebelum : konsentrasi timbalsebelum percobaan (ppm)

Csetelah : konsentrasi timbalsetelah percobaan (ppm)

Perlakuan Csetelah Dikurangi

Csebelum

Dibagi

Csebelum

X 100% Persentase

Timbal

P 0.1 2.051 ppm

2.152 ppm 2.152 ppm X 100%

4.69%

P 0.2 1.954 ppm 9.20%

P 0.3 2.025 ppm 5.90%

P 0.4 1.951 ppm 9.34%

P 0.5 1.942 ppm 9.76%

P 1.1 1.893 ppm 12.04%

P 1.2 1.972 ppm 8.36%

P 1.3 1.965 ppm 8.69%

P 1.4 1.877 ppm 12.78%

P 1.5 1.931 ppm 10.27%

P 2.1 1.645 ppm 23.56%

P 2.2 1.743 ppm 19.01%

P 2.3 1.773 ppm 17.61%

P 2.4 1.667 ppm 22.54%

P 2.5 1.745 ppm 18.91%

P 3.1 1.668 ppm 22.49%

P 3.2 1.606 ppm 25.37%

P 3.3 1.676 ppm 22.12%

P 3.4 1.697 ppm 21.14%

P 3.5 1.607 ppm 25.33%

Page 78: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

63

Lampiran 5. Sampel Kerang Mati

Sampel Jumlahkerang

Hari

Ke-1

Hari Ke-

2

Hari Ke-

3

Hari Ke-

4

Jumlah

akhir

kerang

P 0.1 10 - 1 - - 9

P 0.2 10 - 1 - 1 8

P 0.3 10 - 1 1 2 6

P 0.4 10 - - 2 - 8

P 0.5 10 1 - - - 9

P 1.1 10 - 1 2 - 7

P 1.2 10 1 - - 2 7

P 1.3 10 2 - - 1 7

P 1.4 10 - - 1 - 9

P 1.5 10 2 - 1 1 6

P 2.1 10 - 1 1 1 7

P 2.2 10 - 1 - 2 7

P 2.3 10 - - 1 - 9

P 2.4 10 1 - - - 9

P 2.5 10 1 - - - 9

P 3.1 10 1 1 - 1 7

P 3.2 10 1 - 1 2 6

P 3.3 10 - 1 2 1 6

P 3.4 10 - 1 - 2 7

P 3.5 10 - 1 1 2 6

Total 10 10 13 18 149

Page 79: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

64

Lampiran 6. Data Kualitas Air

Senin, 28 Maret 2016

Sampel Pagi Sore

Salinitas pH DO Suhu Salinitas pH DO Suhu

P 0.1 33 7 12.7 28.5 32 7 12.8 28

P 0.2 33 7 12.1 28.1 33 7 12.4 28

P 0.3 32 7 13.4 28 32 7 13.3 29

P 0.4 33 7 13 28.1 33 7 13.1 29

P 0.5 33 7 14.2 28.3 34 7 13.7 29

P 1.1 33 7 12.7 27.3 33 7 13.3 28.3

P 1.2 33 7 12.5 28.1 34 7 13.2 28.6

P 1.3 34 7 13.7 28.3 34 7 14.1 28.9

P 1.4 33 7 13.4 28.2 33 7 14 29.5

P 1.5 34 7 13.6 28.9 33 7 13.4 29.4

P 2.1 33 7 13.1 28.5 32 7 13.5 29.5

P 2.2 33 7 12.8 28.6 32 7 13.2 29.6

P 2.3 33 7 12.3 28.7 32 7 13.2 29.1

P 2.4 32 7 13.3 29.2 33 7 13.7 29.3

P 2.5 33 7 13.8 28.1 32 7 14.1 29.4

P 3.1 33 7 14 28.4 33 7 13.8 29.4

P 3.2 33 7 13.9 28.4 32 7 14 29.5

P 3.3 34 7 13.8 28.2 33 7 13.8 28.6

P 3.4 33 7 14.1 27.8 33 7 13.8 28.6

P 3.5 33 7 14 27.7 33 7 13.6 28.7

Selasa, 29 Maret 2016

Sampel Pagi Sore

Salinitas pH DO Suhu Salinitas pH DO Suhu

P 0.1 33 7 12.3 28.5 32 7 12.6 29.5

P 0.2 33 7 12 28.1 33 7 12.5 28.9

P 0.3 32 7 13.4 28 32 7 13.3 29.4

P 0.4 33 7 13 28.1 33 7 13.1 29.6

P 0.5 33 7 14.3 28.3 34 7 13.7 29.7

P 1.1 32 77 12.7 28 33 7 13.3 29.5

P 1.2 33 7 12.5 28.1 34 7 13.2 28.7

P 1.3 34 7 13.7 28.3 34 7 14.1 29.6

P 1.4 33 7 13.4 28.2 33 7 13.2 29

P 1.5 34 7 13.6 28.9 33 7 13.4 29.5

P 2.1 33 7 13.1 28.5 32 7 13.5 29.8

Page 80: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

65

P 2.2 33 7 12.8 28.6 32 7 13.2 29.5

P 2.3 33 7 12.3 28.7 32 7 13.2 28.7

P 2.4 32 7 13.3 28.9 33 7 13.7 29.7

P 2.5 33 7 13.8 28.1 32 7 14.1 28.6

P 3.1 33 7 14 28.4 33 7 13.8 29.1

P 3.2 33 7 13.9 28.4 32 7 14.2 29

P 3.3 34 7 13.8 28.2 33 7 13.8 29.5

P 3.4 33 7 14.1 27.8 33 7 13.8 29.5

P 3.5 33 7 14 27.7 33 7 13.6 28.5

Rabu, 30 Maret 2016

Sampel Pagi Sore

Salinitas pH DO Suhu Salinitas pH DO Suhu

P 0.1 34 7 12.3 28.4 33 7 13 28.7

P 0.2 33 7 12.7 28.1 33 7 12.6 28.1

P 0.3 32 7 13.4 28.2 32 7 13.3 28.3

P 0.4 33 7 13 28.1 33 7 13.1 28.4

P 0.5 33 7 14.2 28.3 34 7 13.7 29

P 1.1 33 7 12.7 28 33 7 13.3 28

P 1.2 33 7 12.5 28.1 34 7 13.2 29

P 1.3 34 7 13.7 28.3 34 7 14.1 28.7

P 1.4 33 7 13.4 28.2 33 7 13.8 28.3

P 1.5 34 7 13.6 28.9 33 7 13.4 28.1

P 2.1 33 7 13.1 28.5 32 7 13.5 28.4

P 2.2 33 7 12.8 28.6 32 7 13.2 28.5

P 2.3 33 7 12.3 28.7 32 7 13.2 28.4

P 2.4 32 7 13.3 28.7 33 7 13.7 28.5

P 2.5 33 7 13.8 28.1 32 7 14.1 28.4

P 3.1 33 7 14 28.4 33 7 13.8 29.4

P 3.2 33 7 13.9 28.4 32 7 14.2 29.5

P 3.3 34 7 13.8 28.2 33 7 13.8 28.5

P 3.4 33 7 14.1 27.8 33 7 13.8 29.6

P 3.5 33 7 14 27.7 33 7 13.6 29.7

Kamis, 31 Maret 2016

Sampel Pagi Sore

Salinitas pH DO Suhu Salinitas pH DO Suhu

P 0.1 33 7 12.6 28.4 33 7 12.4 28

P 0.2 33 7 12.3 28.1 33 7 13 28.7

P 0.3 33 7 13.4 28.2 32 7 13.5 29

Page 81: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

66

P 0.4 33 7 13.2 28.1 33 7 13.2 29.6

P 0.5 33 7 14.2 28.3 34 7 14.2 29

P 1.1 33 7 12.7 28 33 7 12.7 29.5

P 1.2 33 7 12.5 28.1 34 7 12.5 28.7

P 1.3 34 7 13.7 28.3 34 7 13.7 29.6

P 1.4 33 7 13.4 28.2 33 7 13.4 29

P 1.5 34 7 13.6 28.9 33 7 13.6 28.9

P 2.1 33 7 13.1 28.5 32 7 13.1 29

P 2.2 33 7 12.8 28.6 32 7 12.8 29.5

P 2.3 33 7 12.3 28.7 32 7 12.3 28.7

P 2.4 32 7 13.3 28.7 33 7 13.3 29.5

P 2.5 33 7 13.8 28.1 32 7 13.8 28.6

P 3.1 33 7 14.1 28.4 33 7 13.8 29.1

P 3.2 33 7 13.9 28.4 32 7 13.9 29

P 3.3 34 7 13.8 28.2 33 7 13.8 29.5

P 3.4 33 7 14.1 27.8 33 7 14.1 29.5

P 3.5 33 7 14.3 27.7 33 7 14.3 28.5

Page 82: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

67

Lampiran 7. Alat dan Bahan

a. b. c.

d. e. f.

g. h. i.

Page 83: SKRIPSI DEPURASI KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN …repository.unair.ac.id/57164/2/PK BP 111-16 Ari d.pdf · kandungan logam berat menggunakan Uji AAS. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

68

j. k. l.

Keterangan:

a. Akuarium Penelitian

b. Kerang Bulu (A.antiquata)

c. Timbangan

d. Refraktometer

e. Jangka Sorong

f. Aerator

g. DO meter

h. Keranjang dan pompa

i. Kertas pH

j. Filter arang aktif

k. Filter zeolit

l. Filter Gracillaria sp