sk3 neuro

18
Nama : Retma Rosela Nurkayanty Npm : 1102011228 1. Memahami dan Menjelaskan Neuroanatomi dan Neurofisiologi 2. Memahami dan Menjelaskan Nyeri Kepala 2.1 Menjelaskan Definisi Nyeri Kepala Nyeri kepala atau headache , dimana pada orang awam sering disebut sebagai istilah sakit kepala, pening kepala dan lain- lainnya, adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala (area oksipital dan sebagican daerah tengkuk). Nyeri kepala, adalah nyeri atau perasaan tidak enak yang terjadi pada daerah superior kepala, yang menyebar pada wajah, gigi, rahang, dan leher. 2.2 Menjelaskan Epidemiologi Nyeri Kepala Faktor resiko terjadinya sakit kepala adalah gaya hidup, kondisi penyakit, jenis kelamin, umur, pemberian histamin atau nitrogliserin sublingual dan faktor genetik. Prevalensi sakit kepala di USA menunjukkan 1 dari 6 orang (16,54%) atau 45 juta orang menderita sakit kepala kronik dan 20 juta dari 45 juta tersebut merupakan wanita. 75 % dari jumlah di atas adalah tipe tension headache yang berdampak pada menurunnya konsentrasi belajar dan bekerja sebanyak 62,7 %. Menurut IHS, migren sering terjadi pada pria dengan usia 12 tahun sedangkan pada wanita, migren sering terjadi pada usia besar dari 12 tahun. IHS juga mengemukakan cluster headaache 80 – 90 % terjadi pada pria dan prevalensi sakit kepala akan meningkat setelah umur 15 tahun. 2.3 Menjelaskan Etiologi Nyeri Kepala a. traksi, trombosis, displacement sinus venosus dan cabang kortikalnya. b. Traksi, dilatasi, inflamasi, pada dura anterior, dan fossa posterior atau arteri intra kranial dan ekstrakranial. c. Traksi, displacement atau penyakit pada N V, IX, X dan C1-3. d. Perubahan TIK e. Penyakit pada jaringan scalp, wajah, mata, hidung, telinga, dan leher. 2.3 Menjelaskan Klasifikasi Nyeri Kepala 2.5 Menjelaskan Patofisiologi Nyeri Kepala Beberapa mekanisme umum yang berpengaruh memicu nyeri kepala: a. Peregangan atau pergeseran pembuluh darah: intrakranium atau ekstrakranium. b. Traksi pembuluh darah. c. Peregangan periosteum (nyeri local). d. Degenerasi spina cervicalis atas disertai kompresi pada akar nervus cervicalis (misalnya, arthritis vertebra cervicalis). e. Defisiensi enkefalin (peptide otak mirip opiate, bahan aktif endorphin). Sistem saraf simpatis pada dasarnya bertanggung jawab atas pengendalian neural pembuluh darah cranium dan ekstrakranium. Nyeri kepala dapat memancar dari struktur yang peka terhadap rasa nyeri seperti kulit, kulit kepala, otot, arteri dan vena; nervus kranialis V. VII, IX dan X; atau nervus kranialis 1, 2, dan 3. Empat fase nyeri kepala: a. Normal. Arteri serebri dan arteri temporalis dipersarafi secara ekstrakranial; arteri dalam parenkim otak tidak dipersarafi. b. Vasokontriksi (aura). Vasokontriksi lokal neurogenik yang berkaitan dengan stres pada arteri serebri yang

description

neuro

Transcript of sk3 neuro

Page 1: sk3 neuro

Nama : Retma Rosela NurkayantyNpm : 1102011228

1. Memahami dan Menjelaskan Neuroanatomi dan Neurofisiologi

2. Memahami dan Menjelaskan Nyeri Kepala2.1 Menjelaskan Definisi Nyeri Kepala

Nyeri kepala atau headache , dimana pada orang awam sering disebut sebagai istilah sakit kepala, pening kepala dan lain-lainnya, adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala (area oksipital dan sebagican daerah tengkuk).Nyeri kepala, adalah nyeri atau perasaan tidak enak yang terjadi pada daerah superior kepala, yang menyebar pada wajah, gigi, rahang, dan leher.

2.2 Menjelaskan Epidemiologi Nyeri KepalaFaktor resiko terjadinya sakit kepala adalah gaya hidup, kondisi penyakit, jenis kelamin, umur, pemberian histamin atau nitrogliserin sublingual dan faktor genetik. Prevalensi sakit kepala di USA menunjukkan 1 dari 6 orang (16,54%) atau 45 juta orang menderita sakit kepala kronik dan 20 juta dari 45 juta tersebut merupakan wanita. 75 % dari jumlah di atas adalah tipe tension headache yang berdampak pada menurunnya konsentrasi belajar dan bekerja sebanyak 62,7 %. Menurut IHS, migren sering terjadi pada pria dengan usia 12 tahun sedangkan pada wanita, migren sering terjadi pada usia besar dari 12 tahun. IHS juga mengemukakan cluster headaache 80 – 90 % terjadi pada pria dan prevalensi sakit kepala akan meningkat setelah umur 15 tahun.

2.3 Menjelaskan Etiologi Nyeri Kepalaa. traksi, trombosis, displacement sinus venosus dan cabang kortikalnya.b. Traksi, dilatasi, inflamasi, pada dura anterior, dan fossa posterior atau arteri intra kranial dan

ekstrakranial.c. Traksi, displacement atau penyakit pada N V, IX, X dan C1-3.d. Perubahan TIKe. Penyakit pada jaringan scalp, wajah, mata, hidung, telinga, dan leher.

2.3 Menjelaskan Klasifikasi Nyeri Kepala

2.5 Menjelaskan Patofisiologi Nyeri KepalaBeberapa mekanisme umum yang berpengaruh memicu nyeri kepala:

a. Peregangan atau pergeseran pembuluh darah: intrakranium atau ekstrakranium.b. Traksi pembuluh darah.c. Peregangan periosteum (nyeri local).d. Degenerasi spina cervicalis atas disertai kompresi pada akar nervus cervicalis (misalnya,

arthritis vertebra cervicalis).e. Defisiensi enkefalin (peptide otak mirip opiate, bahan aktif endorphin).

Sistem saraf simpatis pada dasarnya bertanggung jawab atas pengendalian neural pembuluh darah cranium dan ekstrakranium. Nyeri kepala dapat memancar dari struktur yang peka terhadap rasa nyeri seperti kulit, kulit kepala, otot, arteri dan vena; nervus kranialis V. VII, IX dan X; atau nervus kranialis 1, 2, dan 3.Empat fase nyeri kepala:

a. Normal. Arteri serebri dan arteri temporalis dipersarafi secara ekstrakranial; arteri dalam parenkim otak tidak dipersarafi.

b. Vasokontriksi (aura). Vasokontriksi lokal neurogenik yang berkaitan dengan stres pada arteri serebri yang dipersarafi akan mengurangi aliran darah ke dalam otak (iskemia lokal). Secara sistematis, prostaglandin tromboksan akan meningkatkan agregasi trombosit dan pelepasan serotonin, suatu vasokontriktor yang poten, serta mungkin pula zat adiktif lain.

c. Dilatasi arteri parenkim. Pembuluh darah parenkim otak yang tidak dipersarafi akan berdilatasi sebagai reaksi terhadap keadaan asidosis dan anoksia (iskemia). Peningkatan aliran darah, kenaikan tekanan internal dan peningkatan pulsasi pembuluh darah menyebabkan aliran darah melintas pembuluh darah yang pada keadaan normal untuk memberikan nutrisi.

d. Vasodilatasi. Mekanisme kompensasi menimbulkan vasodilatasi pada arteri yang dipersarafi sehingga terjadi nyeri kepala. Agregasi trombosit dalam peredaran darah sistemik berkurang dan penurunan kadar serotonin menyebabkan vasodilatasi.

2.6 Menjelaskan Manifestasi Klinis Nyeri KepalaJenis atau Penyebab

Ciri Khas Pemeriksaan Diagnostik

Ketegangan ototSakit kepala sering terjadi, nyeri hilang timbul, tidak terlalu berat dan dirasakan di kepala bagian depan dan belakang atau dirasakan kekakuan menyeluruh.

Pemeriksaan untuk menyingkirkan penyakit fisik serta penilaian faktor psikis & kepribadian.

Migren

Nyeri dimulai di dalam dan di sekitar mata atau pelipis, menyebar ke satu atau kedua sisi kepala, biasanya mengenai seluruh kepala, berdenyut dan disertai dengan hilangnya nafsu makan, mual dan muntah.

Jika diagnosisnya masih meragukan dan sakit kepala baru terjadi, dilakukan CT scan atau MRI/diberikan obat migren untuk melihat efeknya.

Nyeri Kepala Cluster

Serangannya singkat (sekitar 1 jam), dirasakan di satu sisi kepala, serangan terjadi secara periodik, menyerang pria yang disertai dengan pembengkakan mata, hidung meler & mata berair pada sisi yang sama dengan nyeri.

Obat migren diberikan untuk melihat efeknya (sumatriptan, metisergid/obat vasokonstriktor, kortikosteroid, indometasin) atau menghirup O2.

Page 2: sk3 neuro

Hipertensi Nyerinya berdenyut dan dirasakan di kepala bagian belakang atau di puncak kepala.

Analisa kimia darah dan pemeriksaan ginjal.

Kelainan mata (iritis, glaukoma).

Nyeri dirasakan di kepala bagian depan atau di dalam dan di seluruh mata, bersifat sedang sampai berat dan seringkali memburuk jika mata dalam keadaan lelah.

Pemeriksaan mata.

Kelainan sinus

Nyeri bersifat akut atau subakut, dirasakan di kepala bagian depan, bersifat tumpul atau berat, biasanya memburuk di pagi hari, membaik di siang hari dan memburuk dalam keadaan dingin atau lembab.

Rontgen sinus

Tumor otak

Nyeri hilang-timbul, bersifat ringan sampai berat, dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala. Kelemahan di salah satu sisi tubuh semakin meningkat, kejang, gangguan penglihatan, kemampuan berbicara hilang, muntah dan perubahan mental.

MRI atau CT scan

Infeksi otak

Nyeri hilang-timbul, bersifat ringan sampai berat, dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala. Sebelumnya penderita pernah mengalami infeksi telinga, sinus atau paru-paru, penyakit jantung rematik atau penyakit jantung bawaan.

MRI atau CT scan

Meningitis

Nyeri baru dirasakan, menetap, berat dan dirasakan di seluruh kepala serta menjalar ke leher. Sakit disertai demam, muntah dan sebelumnya mengalami nyeri tenggorokan atau infeksi pernafasan dan leher sulit ditekuk.

Pemeriksaan darah, pungsi lumbal.

Hematoma subdural

Nyeri hilang-timbul atau terus menerus, bersifat ringan sampai berat, bisa dirasakan di satu titik atau di seluruh

MRI atau CT scan.

kepala, menjalar ke leher. Biasanya sebelumnya telah terjadi cedera pada penderita yang disertai penurunan kesadaran.

Perdarahan subaracnoid

Nyeri baru dirasakan, menyebar, hebat dan menetap, kadang dirasakan di dalam dan di sekitar mata, kelopak mata turun.

MRI atau CT scan, jika hasilnya negatif maka dilakukan pungsi lumbal.

Sifilis, tuberculosis, kriptococcus, kanker.

Nyeri bersifat tumpul sampai berat dan dirasakan di seluruh kepala atau di puncak kepala, menderita demam meski tidak terlalu tinggi dan terdapat riwayat sifilis, tuberkulosis, kriptokokosis, sarkoidosis atau kanker pada pasien.

Pungsi lumbal.

2.7 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding1. Daignosis

Diagnosis nyeri kepala ditegakkan berdasarkan anmnesis, pemeriksaan fisik neurologis, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis yang dimaksud berupa :

a. Anamnesis khusus atau spesifik, meliputi Lamanya menderita sakit. Bersifat akut, sub akut, atau kronis.

Nyeri kepala berat timbul mendadak untuk pertama kalinya, disertai gangguan kesadaran atau defisit neurologis lainnya maka akan memberi kecurigaan adanya perdarahan subarahnoid atau meningitis. Nyeri kepala sudah berlangsung lama, maka akan memberi kecurigaan adanya nyeri vaskuler, nyeri kepala tipe tegang, atau karena tumor otak.

Frekuensi nyeri kepala. Untuk nyeri kepala yang berulang :nyeri kepala tipe klaster, migren, neuralgia trigeminus, nyeri kepala tipe tegang.

Lamanya serangan nyeri kepala. Berapa jam sampai dengan berapa hari 16 saat terjadi serangan nyeri kepala. di. Lokasi nyeri kepala. Bilateral atau unilateral. Nyeri kepala muncul unilateral, maka memberi kecurigaan adanya migren (pada 2/3 kasus),nyeri kepala klaster, neuralgia trigeminal, nyeri kepala karena gangguan lokal di mata atau sinus paranasal, maupun pada neoplasma intracranial pada salah satu hemisfer serebral. Nyeri kepala muncul bilateral, maka memberi kecurigaan adanya migren (pada 1/3 kasus), hidrosefalus karena neoplasma intrakranial, atau nyeri kepala tipe tegang.

Kualitas nyeri. Nyeri kepala berdenyut menunjukkan nyeri kepala vaskuler misalnya pada migren, hipertensi, atau pada demam. Nyeri kepala konstan terdapat pada nyeri kepala tipe tegang. Nyeri kepala seperti ditusuk- tusuk adalah pada neuralgia trigeminal.

Page 3: sk3 neuro

Kuantitas nyeri kepala. Nyeri kepala mempengaruhi kegiatan hidup sehari- hari pasien atau tidak.g. Intensitas nyeri kepala. Nyeri kepala diukur derajat d ringan, sedang,beratnya nyeri.. Saat timbulnya nyeri kepala. Nyeri kepala klaster dapat timbul siang atau malam hari,dan sering membangunkan pasien pada 1-2 jam setelah tidur. Migren timbul saat bangun pagi atau membangunkan pasien pada dini hari.

Gejala yang mendahului. Pada migren klasik, terdapat gejala prodromal berupa gangguan visus, gangguan lapang pandang, skotoma, atau gangguan neurologis lainnya seperti parestesi.

Faktor pencetus. Area wajah yang diusap atau disentuh, berbicara,mengunyah, menelan, tiupan angin dapat cetuskan nyeri neuralgia trigeminal. Nyeri kepala tipe tegang dan migren dicetuskan oleh cahaya yang menyilaukan, suara keras, makanan tertentu seperti coklat, keju,dan jeruk. Gejala yang menyertai. Migren sering disertai anoreksia, muntah, fotofobia. Nyeri kepala klaster disertai gangguan vegetative ipsilateral seperti keluar air mata, lendir dari hidung, dan hidung tersumbat.

Faktor yang memperberat. Nyeri kepala vaskuler apapun sebabnya akan makin berat dengan goncangan, gerakan kepala mendadak, batuk,bersin maupun mengejan.

Faktor yang memperingan. Pasien migren cenderung memati kan lampu dan berada di ruang yang tenang. Pasien nyeri kepala klaster justru gelisah dengan berjalan berkeliling ruangan.

b. Anamnesis umum, meliputi : Kesehatan umum pasien, yaitu tingkat kesadaran pasien, status

gizi. Tinjauan sistemik, yaitu adakah kelainan di setiap sistem tubuh

yang dapat menyebabkan nyeri keluhan kepala misalnya dari bidang mata, gigi, telinga, hidung maupun tenggorok.

Riwayat penyakit dahulu, yaitu riwayat trauma kepala, riwayat muntah dan mabuk perjalanan yang mendasari migren.

Riwayat keluarga, yaitu pada migren dan nyeri kepala tipe tegang biasanya didapatkan juga pada keluarga pasien.

Latar belakang pasien berupa :- Pekerjaan yaitu adakah kontak dengan zat-zat kimia

toksik yang dapat menyebabkan nyeri kepala.- Masalah pribadi atau keluarga yang menjadi stresor bagi

pasien.- Kebiasaan pasien yaitu adakah pasien tidak tahan

terhadap makanan tertentu yang dapat menyebabkan nyeri kepala.

- Emosi yaitu adakah keadaan depresi pada pasien dan keadaan apa yang mendasari depresi tersebut.

c. Pemeriksaan fisik neurologis dalam menegakkan diagnosis nyeri kepala meliputi :

Pemeriksaan mata yaitu ukuran pupil, bentuknya, dan reaksinya terhadap cahaya, pemeriksaan visus dan lapang pandang penglihatan, serta pemeriksaan gerakan bola mata

Pemeriksaan funduskopi untuk menentukan oedema pada papil nervus optikus atau atrofi papil nervus optikus et causa papil odema tahap lanjut.

Pemeriksaan saraf kranialis yang lain. Pemeriksaan motorik yaitu gerak, kekuatan, tonus, trofi, reflex

fisiologis, refleks patologis, klonus. Pemeriksaan sensibilitas

d. Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan adalah : Spesimen darah bila ada indikasi kecurigaan ke arah penyakit

sistemik sebagai penyebab nyeri kepala. Spesimen CSS bila ada indikasi kecurigaan perdarahan

subarahnoid atau infeksi susunan saraf pusat. Electroencephalography

(EEG) dengan indikasi berupa:- Adanya kecurigaan neoplasma intracranial- Adanya nyeri kepala pada satu sisi yang menetap

disertai kelainan visual, motorik, atau sensibilitas atau sensibilitas sisi kontralateral

- Adanya defek lapang pandang, defisit motorik atau sensibilitas yang menetap.

- Adanya serangan migren disertai sinkope.- Adanya perubahan intensitas, lamanya, dan sifat

nyeri kepala. Pemeriksaan radiologik berupa :

- Rontgen polos kepala dengan indikasi bila nyeri kepala tidak termasuk nyeri kepala seperti pada neoplasma intrakranial, hidrosefalus, perdarahan intrakranial.

- Rontgen vertebrae servikal dengan indikasi bila ada nyeri oksipital atau suboksipital yang bukan disebabkan oleh nyeri kepala tipe tegang.

- Arteriografi dengan indikasi bila ada kecurigaan aneurisma,angioma, atau perdarahan pada proses desak ruang

- CTscan kepala dengan indikasi bila ada kecurigaan gangguan struktural otak seperti neoplasma, perdarahan intracranial dan lain-lain

2. Diagnosis bandingCedera serebrovaskular, arteritis temporalis, sinusitis, meningitis, perdarahan subarachnoid, sakit kepala pasca trauma, sakit kepala karena rangsangan dingin, sakit kepala yang diinduksi nitrat/nitrit, sakit kepala karena monosodium glutamat (MSG), penyakit sendi temporo mandibular, athritis servikalis.

2.8 Menjelaskan Penatalaksanaan Nyeri KepalaSasaran penatalaksanaan tergantung lama dan intensitas nyeri, gejala penyerta, derajat disabilitas serta respon awal dari pengobatan dan mungkin pula ditemukan penyakit lain seperti epilepsi, ansietas, stroke, infark miokard. Karena itu harus hati-hati memberikan obat. Bila ada gejala mual/muntah, obat diberikan rektal, nasal, subkutan atau intra vena.

Tatalaksana pengobatan migren dapat dibagi kepada 4 kategori

Page 4: sk3 neuro

1. Langkah UmumPerlu menghindari pencetus nyeri, seperti perubahan pola tidur, makanan, stres dan rutinitas sehari-hari, cahaya terang, kelap kelip, perubahan cuaca, berada ditempat yang tinggi seperti gunung atau di pesawat udara.

2. Terapi AbortifPada serangan ringan sampai sedang atau serangan berat. Analgesik ringan aspirin (drug of choice). Bila tidak respon terhadap NSAIDs, dipakai obat spesifik. seperti: Triptans (naratriptans, rizatriptan, sumatriptan, zolmitriptan), Dihydro ergotamin (DHE), obat kombinasi (aspirin dengan asetaminophen dan kafein), obat golongan ergotamin.

Tabel obat spesifikJenis obat

1. Ergotamin Dosis : 1-2 mg oral/jam, maksimal 3 dosis sehari, gunakan dosis efektif terkecil.Suppos : 1 mg, dosis maks, 2-3/ hr dan 12/bulanKontra indikasi : pengguna triptans, hamil, menyusui, hipertensi, sepsis, coronary, cerebral, peripheral vascular disease.Adverse react: Increased incidence of migraines, daily headaches, tachycardia,arterial spasm, numbness and tingling, vomiting, diarrhea, dizziness, abdominal cramps.

2. Caffeine plus Ergotamine Dosis: 2 tablet (100 mg caffeine/1mg ergot) pada saat onset, kemudian 1 tab tiap 30 menit, dapat naik sampai 6 tab.(jangan lebih10 tab/minggu nya).Suppos (2 mg ergot/100 mg caff).

3. Dihydroergotamine (DHE) Dosis: 1 mg IM, SC Max initial dose: 0.5 to 1.0 mg; dapat diulang tiap jam sampai dosis max 3 mg IM atau 2 mg IV per hari, dan 6 mg per minggu.Intranasal: 0.5-mg spray pada tiap nostril, dosis maksimal 4 spray (2 mg) per hari.

Triptans1. Sumatriptan Dosis: 6 mg SC, dapat diulang dalam 1 jam,

dosis maksimal 12 mg/hr. 25 -100 mg oral /2 jam, dosis maks: 200 mg/hariMax initial dose: 100 mg.Intranasal: 5 -10 mg (1-2 spray) pada satu nostril; dapat diulang sesudah 2 jam, dosis maksimal 40 mg/hari.Kontraindikasi : Ergotamine, hemiplegic atau basilar migraine, hamil, gangguan fungsi hepar, CAD, MAOIAdverse react : vomiting, vertigo, headache, chest pressure and heaviness.

2. Naratriptan Dosis: 1.0 - 2.5 mg ooral/4 jam, dosis max 5 mg

per hari.Kontra indikasi : Ergot-type medications, kontrasepsi oral, merokok, CAD.Adverse react : Dizziness, nausea, fatigue.

3. Rizatriptan Dosis: 5 - 20 mg oral/2jam, dosis maks 30 mg per hari.Kontra indikasi : Ergot-type medications, other triptans, propranolol, cimetidine, CADAdverse react : Tachycardia, throat tightness.

4. Zolmitriptan Dosis: 2.5-5.0 mg oral/2 jam, dosis maks 10 mg per hari.Kontra indikasi: Ergot-type medications, other triptans, CAD.

3. Langkah Menghilangkan Rasa Nyeri Terapi abortif mungkin belum mengatasi nyeri secara komplit, dibutuhkan analgesik NSAIDs. Obat OTCs yang direkomendasikan FDA ialah kombinasi aspirin 250 mg, acetaminophen 250 mg dan caffein 65 mg. Ketoralac tromethamin “non narcotic, non habituating” dapat dipakai, efek sampingnya minim, dosis 60 mg i.m. Analgesik narkotik, antiemetik, pheno-tyhiazines, dan kompres dingin bisa mengurangi nyeri. Analgesik narkotik (codein, meperidine HCL , methadone HCL) diberikan parenteral, efektif menghilangkan nyeri. Anti emetik diberikan parenteral atau suppositoria (phenergan, chlopromazine dan prochlorperazine) mempunyai efek sedatif dan anti mual. Transnasal butorphanol tartrate diberikan parenteral. Pemberian nasal efektif karena sifat mukosa hidung lebih cepat mengabsorbsi.

4. Terapi preventifPrinsip umum terapi preventif :a. Mengurangi frekuensi berat dan lamanya serangan.b. Meningkatkan respon pasien terhadap pengobatan.c. Meningkatkan aktivitas sehari-hari, serta pengurangan disabilitas.

2.9 Menjelaskan Komplikasi Nyeri KepalaKomplikasi dapat meliputi: kesalahan diagnosis, status migren, ketergantungan obat dan perubahan gaya hidup.

2.10 Menjelaskan Prognosis Nyeri KepalaPrognosis nyeri kepala bergantung pada jenis sakit kepalanya sedangkan indikasi merujuk pada keadaan :

1. sakit kepala yang tiba-tiba dan timbul kekakuan di leher2. sakit kepala dengan demam dan kehilangan kesadaran3. sakit kepala setelah terkena trauma mekanik pada kepala4. sakit kepala disertai sakit pada bagian mata dan telinga5. akit kepala yang menetap pada pasien yang sebelumnya tidak pernah mengalami

serangan6. sakit kepala yang rekuren pada anak.

2.11 Menjelaskan Pencegahan Nyeri KepalaPencegahan nyeri kepala adalah dengan mengubah pola hidup dengan cara mengatur pola tidur yang sama setiap hari, berolahraga secara rutin, makan makanan sehat dan teratur, kurangi stress, menghindari pemicu nyeri kepala yang telah diketahui.

3. Memahami dan Menjelaskan Gangguan Somatoform3.1 Menjelaskan Definisi Gangguan Somatoform

Page 5: sk3 neuro

Gangguan somatoform adalah suatu kelompok gangguan yang memiliki gejala fisik (sebagai contohnya, nyeri, mual, dan pusing) di mana tidak dapat ditemukan penjelasan medis yang adekuat. Gejala dan keluhan somatik adalah cukup serius untuk menyebabkan penderitaan emosional yang bermakna pada pasien atau gangguan pada kemampuan penderita untuk berfungsi di dalam peranan sosial atau pekerjaan. Suatu diagnosis gangguan somatoform mencerminkan penilaian klinisi bahwa faktor psikologis adalah suatu penyumbang besar untuk onset, keparahan, dan durasi gejala. Gangguan somatoform tidak disebabkan oleh pura-pura yang disadari atau gangguan buatan.

3.2 Menjelaskan Epidemiologi Gangguan SomatoformFaktor risiko gangguan somatoform: riwayat orangtua, pola asuh dalam keluarga yang salah, wanita lebih banyak menderita, memiliki kepribadian yang mudah cemas, orang yang tertutup, alkoholism, serta pada penyalahgunaan obat.Prevalensi gangguan somatisasi pada populasi umum diperkirakan 0,1 sampai 0,2 %. Prevalensi gangguan somatisasi pada wanita di populasi umum adalah 1 – 2 %. Rasio penderita wanita dibanding laki-laki adalah 5 berbanding 1 dan biasanya gangguan mulai pada usia dewasa muda (sebelum usia 30 tahun). Gangguan somatisasi seringkali bersama-sama dengan gangguan mental lainnya. Sifat kepribadian atau gangguan kepribadian yang seringkali menyertai adalah yang ditandai oleh ciri penghindaran, paranoid, mengalahkan diri sendiri dan obsesif konpulsif. Hipokondriasis. Satu penelitian terakhir melaporkan pravalensi enam bulan sebesar 4-6% pada populasi klinik medis umum. Laki-laki dan wanita memiliki perbandingan yang sama. Onset gejala dapat terjadi pada setiap usia, onset paling sering antara usia 20 dan 30 tahun. Beberapa bukti menyatakan bahwa diagnosis adalah lebih sering diantara kelompok kulit hitam dibandingkan kulit putih, tetapi posisi sosial, tingkat pendidikan, dan status perkawinan tampaknya tidak mempengaruhi diagnosis.

3.3 Menjelaskan Etiologi Gangguan SomatoformSampai sekarang ini penyebab munculnya somatoform disorder masih belum diketahui, mungjin terjadi masalah pada impuls saraf yang menghantarkan sinyal nyeri, tekanan dan sensasi tidak nyaman lainnya ke otak. Sampai sekarang belum diketahui nyeri dan masalah klinis lainnya yang disebabkan oleh somatoform disorder itu benar-benar nyata atau hanya khayalan.Hal-hal yang mempengaruhi munculnya somatoform disorder :• Tekanan dalam keluarga• Meniru orangtua (parental modelling)• Pengeruh kultur• Faktor biologis : genetik

3.4 Menjelaskan Klasifikasi Gangguan Somatoform1. Gangguan Somatisasi

Gangguan somatisasi adalah salah satu gangguan somatoform spesifik yang ditandai oleh banyaknya keluhan fisik/gejala somatik yang mengenai banyak sistem organ yang tidak dapat dijelaskan secara adekuat berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Gangguan somatisasi dibedakan dari gangguan somatoform lainnya karena banyaknya keluhan dan melibatkaan sistem organ yang multiple (gastrointestinal dan neurologis).

2. Gangguan hipokondriasisAdalah keterpakuan (preokupasi) pada ketakutan menderita, atau keyakinan bahwa seseorang memiliki penyakit medis yang serius, meski tidak ada dasar medis untuk keluhan yang dapat ditemukan. Ciri utama dari hipokondriasis adalah fokus atau ketakutan bahwa simptom fisik yang dialami seseorang merupakan akibat dari suatu penyakit serius yang mendasarinya, seperti kanker atau masalah jantung.

3. Gangguan nyeri menetapGangguan nyeri ditandai oleh gejala nyeri yang semata-mata berhubungan dengan faktor psikologis atau secara bermakna dieksaserbasi oleh faktor psikologis. Pasien sering wanita yang merasa mengalami nyeri yang penyebabnya tidak dapat ditemukan. Munculnya secara

tiba-tiba, biasanya setelah suatu stres dan dapat hilang dalam beberapa hari atau berlangsung bertahun tahun. Biasanya disertai penyakit organik yang walaupun demikian tidak dapat menerangkan secara adekuat keparahan nyerinya.

4. Gangguan konversiAdalah suatu tipe gangguan somatoform yang ditandai oleh kehilangan atau kendala dalam fungsi fisik, namun tidak ada penyebab organis yang jelas. Simptom fisik biasanya muncul tiba-tiba dalam situasi yang penuh tekanan. Tangan seorang tentara dapat menjadi “lumpuh” saat pertempuran yang hebat, misalnya.

5. Gangguan dismorfik tubuhGangguan dismorfik tubuh (body dismorphic disorder) ditandai oleh kepercayaan palsu atau persepsi yang berlebihan bahwa suatu bagian tubuh mengalami cacat. Orang dengan gangguan ini terpaku pada kerusakan fisik yang dibayangkan atau dibesar-besarkan dalam hal penampilan mereka. Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk memeriksakan diri di depan cermin dan mengambil tindakan yang ekstrem untuk mencoba memperbaiki kerusakan yang dipersepsikan, seperti menjalani operasi plastik yang tidak dibutuhkan, menarik diri secara sosial atau bahkan diam di rumah saja, sampai pada pikiran-pikiran untuk bunuh diri.

3.5 Menjelaskan Patofisiologi Gangguan Somatoform3.6 Menjelaskan Manifestasi Klinis Gangguan Somatoform

1. Gangguan somatisasia. Adanya beberapa keluhan fisik (multiple symptom) yang berulang, dimana

ketika diperiksa secara fisik/medis, tidak ditemukan adanya kelainan tetapi ia tetap kontinyu memeriksakan diri. Gangguan tidak muncul karena penggunaan obat. Keluhan yang umumnya, misalnya sakit kepala, sakit perut, sakit dada, mestruasi tidak teratur, dll

b. Pasien menunjukkan keluhan dengan cara histrionik, berlebihan, seakan tersiksa/merana.

c. Berulang memeriksa diri ke dokter, kadang menggunakan berbagai obat, dirawat di RS bahkan dilakukan operasi.

d. Sering ditemukan masalah perilaku atau hubungan personal seperti kesulitan dalam pernikahan.

2. Gangguan konversia. Kondisi dimana panca indera atau otot-otot tidak berfungsi walaupun secara

fisiologis, pada sistem saraf atau organ-organ tubuh tersebut tidak terdapat gangguan/kelainan.

b. Secara fisiologis, orang normal dapat mengalami sebagian atau kelumpuhan total pada tangan, lengan, atau gangguan koordinasi, kulit rasanya gatal atau seperti ditusuk-tusuk, ketidak pekaan terhadap nyeri atau hilangnya kemampuan untuk merasakan sensasi (anastesi), kelumpuhan, kebutaan, tidak dapat mendengar, tidak dapat membau, suara hanya berbisik, dll.

c. Biasanya muncul tiba-tiba dalam keadaan stres, adanya usaha individu untuk menghindari beberapa aktivitas atau tanggungjawab.

d. Konsep Freud : energi dari insting yang di repres berbalik menyerang dan menghambat fungsi saluran sensorimotor.

e. Kecemasan dan konflik psikologik diyakini diubah dalam bentuk simptom fisik.

3. Hipokondriasisa. Meyakini/ketakutan atau pikiran yang berlebihan dan menetap bahwa dirinya

memiliki suatu penyakit fisik yang serius

Page 6: sk3 neuro

b. Adanya reaksi fisik yang berlebihan terhadap sensasi fisik/tubuh (salah interpretasi terhadap gejala fisik yang dialaminya), misalnya otot kaku, pusing/sakit kepala, berdebar-debar, kelelahan.

c. Melakukan banyak tes lab, menggunakan banyak obat, memeriksakan diri ke banyak dokter atau RS

d. Keyakinan ini terus berlanjut, tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dokter, walaupun hasil pemeriksaan medis tidak menunjukkan adanya penyakit dan sudah diyakinkan.

e. Keyakinan ini menyebabkan adanya distress atau hambatan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau aspek penting lainnya.

4. Gangguan dimorfik tubuha. Keyakinan akan adanya masalah dengan penampilan atau melebih-lebihkan

kekurangan dalam hal penampilan (misalnya : keriput di wajah, bentuk atau ukuran tubuh)

b. Keyakinan/perhatian berlebihan ini meyebabkan stress, menghabiskan banyak waktu, menjadi mal-adaptive atau menimbulkan hambatan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau aspek penting lainnya (menghindar/tidak mau bertemu orang lain, keluar sekolah atau pekerjaan), juga menyebabkan dirinya sering harus konsultasi untuk operasi plastic

c. Bagian tubuh yang diperhatikan sering bervariasi, kadang dipengaruhi budaya.5. Gangguan nyeri

a. Gangguan dimana individu mengeluhkan adanya rasa nyeri yang sangat dan berkepanjangan, namun tidak dapat dijelaskan secara medis (bahkan setelah pemeriksaan yang intensif)

b. Rasa nyeri ini bersifat subyektif, tidak dapat dijelaskan, bersifat kronis, muncul di satu atau beberapa bagian tubuh.

c. Rasa nyeri ini menyebabkan stress atau hambatan dalam fungsi sosial, pekerjaan dan aspek penting lainnya.

d. Faktor-faktor psikologis sering memainkan peranan penting dalam memunculkan, memperburuk rasa nyeri.

3.7 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Gangguan Somatoformo Diagnosis

Kriteria diagnosis menurut DSM-IV

Kriteria diagnostik untuk Gangguan Somatisasia. Riwayat banyak keluhan fisik yang dimulai sebelum usia 30 tahun yang terjadi selama

periode beberapa tahun dan membutuhkan terapi, yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.

b. Tiap kriteria berikut ini harus ditemukan, dengan gejala individual yang terjadi pada sembarang waktu selama perjalanan gangguan:

- Empat gejala nyeri: riwayat nyeri yang berhubungan dengan sekurangnya empat tempat atau fungsi yang berlainan (misalnya kepala, perut, punggung, sendi, anggota gerak, dada, rektum, selama menstruasi, selama hubungan seksual, atau selama miksi).

- Dua gejala gastrointestinal: riwayat sekurangnya dua gejala gastrointestinal selain nyeri (misalnya mual, kembung, muntah selain dari selama kehamilan, diare, atau intoleransi terhadap beberapa jenis makanan)

- Satu gejala seksual: riwayat sekurangnya satu gejala seksual atau reproduktif selain dari nyeri (misalnya indiferensi seksual, disfungsi erektil atau ejakulasi, menstruasi tidak teratur, perdarahan menstruasi berlebihan, muntah sepanjang kehamilan).

- Satu gejala pseudoneurologis: riwayat sekurangnya satu gejala atau defisit yang mengarahkan pada kondisi neurologis yang tidak terbatas pada nyeri (gejala konversi seperti gangguan koordinasi atau keseimbangan, paralisis atau kelemahan setempat, sulit menelan atau benjolan di tenggorokan, afonia, retensi urin, halusinasi, hilangnya sensasi atau nyeri, pandangan ganda, kebutaan, ketulian, kejang;gejala disosiatif seperti amnesia; atau hilangnya kesadaran selain pingsan).

c. Salah satu (1) atau (2):- Setelah penelitian yang diperlukan, tiap gejala dalam kriteria B tidak dapat

dijelaskan sepenuhnya oleh sebuah kondisi medis umum yangdikenal atau efek langsung dan suatu zat (misalnya efek cedera, medikasi, obat, atau alkohol).

- Jika terdapat kondisi medis umum, keluhan fisik atau gangguan sosial atau pekerjaan yang ditimbulkannya adalah melebihi apa yangdiperkirakan dan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium.

d. Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti gangguan buatan atau pura-pura).

Kriteria diagnostik untuk Gangguan Konversia. Satu atau lebih gejala atau defisit yang mengenai fungsi motorik volunter atau sensorik

yang mengarahkan pada kondisi neurologis atau kondisi medis lain.b. Faktor psikologis dipertimbangkan berhubungan dengan gejala atau defisit karena awal

atau eksaserbasi gejala atau defisit adalah didahului oleh konflik atau stresor lain.c. Gejala atau defisit tidak ditimbulkkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada

gangguan buatan atau berpura-pura).d. Gejala atau defisit tidak dapat, setelah penelitian yang diperlukan, dijelaskan sepenuhnya

oleh kondisi medis umum, atau oleh efek langsung suatu zat, atau sebagai perilaku atau pengalaman yang diterima secara kultural.

e. Gejala atau defisit menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain atau memerlukan pemeriksaan medis

f. Gejala atau defisit tidak terbatas pada nyeri atau disfungsi seksual, tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan somatisasi, dan tidak dapat diterangkan dengan lebih baik oleh gangguan mental lain. Sebutkan tipe gejala atau defisit::Dengan gejata atau defisit motorik Dengan gejala atau defisit sensorik Dengan kejang atau konvulsiDengan gambaran campuran

Kriteria Diagnostik untuk Hipokondriasisa. Preokupasi dengan ketakutan menderita, atau ide bahwa ia menderita, suatu penyakit

serius didasarkan pada interpretasi keliru orang tersebut terhadap gejala-gejala tubuh.b. Perokupasi menetap walaupun telah dilakukan pemeriksaan medis yang tepat dan

penentraman.

Page 7: sk3 neuro

c. Keyakinan dalam kriteria A tidak memiliki intensitas waham (seperti gangguan delusional, tipe somatik) dan tidak terbatas pada kekhawatiran tentang penampilan (seperti pada gangguan dismorfik tubuh).

d. Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara kilnis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.

e. Lama gangguan sekurangnya 6 bulan.f. Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan kecemasan umum,

gangguan obsesif-kompulsif, gangguan panik, gangguan depresif berat, cemas perpisahan, atau gangguan somatoform lain.

Sebutkan jika:Dengan tilikan buruk: jika untuk sebagian besar waktu selama episode berakhir, orang tidak menyadari bahwa kekhawatirannya tentang menderita penyakit serius adalah berlebihan atau tidak beralasan.

Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Dismorfik Tubuha. Preokupasi dengan bayangan cacat dalam penampilan. Jika ditemukan sedikit anomali

tubuh, kekhawatiran orang tersebut adalah berlebihan dengan nyata.b. Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan

dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.c. Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misalnya,

ketidakpuasan dengan bentuk dan ukuran tubuh pada anorexia nervosa).

Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Nyeria. Nyeri pada satu atau lebih tempat anatomis merupakan pusat gambaran klinis dan

cukup parah untuk memerlukan perhatian klinis.b. Nyeri menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam

fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.c. Faktor psikologis dianggap memiliki peranan penting dalam onset, kemarahan,

eksaserbasi atau bertahannnya nyeri.d. Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada

gangguan buatan atau berpura-pura).e. Nyeri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood, kecemasan, atau

gangguan psikotik dan tidak memenuhi kriteria dispareunia.Tuliskan seperti berikut:Gangguan nyeri berhubungan dengan faktor psikologis: faktor psikologis dianggap memiliki peranan besar dalam onset, keparahan, eksaserbasi, dan bertahannya nyeri. Sebutkan jika:Akut: durasi kurang dari 6 bulanKronis: durasi 6 bulan atau lebihGangguan nyeri berhubungan baik dengan faktor psikologls maupun kondisi medis umumSebutkan jika:Akut: durasi kurang dari 6 bulanKronis: durasi 6 bulan atau lebihCatatan: yang berikut ini tidak dianggap merupakan gangguan mental dan dimasukkan untuk mempermudah diagnosis banding.

Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Somatoform yang Tidak Digolongkana. Satu atau lebih keluhan fisik (misalnya kelelahan, hilangnya nafsu makan, keluhan

gastrointestinal atau saluran kemih).b. Salah satu (1) atau (2)

- Setelah pemeriksaan yang tepat, gejala tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh kondisi medis umum yang diketahui atau oleh efek langsung dan suatu zat (misalnya efek cedera, medikasi, obat, atau alkohol).

- Jika terdapat kondisi medis umum yang berhubungan, keluhan fisik atau gangguan sosial atau pekerjaan yang ditimbulkannya adalah melebihi apa yang diperkirakan menurut riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratonium.

c. Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.

d. Durasi gangguan sekurangnya enam bulan.e. Gangguan tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misalnya

gangguan somatoform, disfungsi seksual, gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan tidur, atau gangguan psikotik).

f. Gejala tidak ditimbulkan dengan sengaja atau dibuat-buat (seperti pada gangguan buatan atau berpura-pura).

Kriteria Diagnostik Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kondisi Medisa. Adanya suatu kondisi medis umum (dikodekan dalam Aksis III).b. Faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis umum dengan salah satu cara

berikut:- Faktor yang mempengaruhi perjalanan kondisi medis umum ditunjukkan

oleh hubungan erat antara faktor psikologis dan perkembangan atau eksaserbasi dan, atau keterlambatan penyembuhandan, kondisi medis umum.

- Faktor yang mengganggu pengobatan kondisi medis umum.- Faktor yang membuat risiko kesehatan tambahan bagi individu.- Respons fisiologis yang berhubungan dengan stres menyebabkan atau

mengeksaserbasi gejala-gejala kondisi medis umum.

Pilihlah nama bendasarkan sifat faktor psikologis (bila terdapat lebih dan satu faktor, nyatakan yang paling menonjol).Gangguan mental mempengaruhi kondisi medis (seperti gangguan depresif berat memperlambat pemulihan dan infark miokardium). Gejala psikologis mempengaruhi kondisi medis (misalnya gejala depresif memperlambat pemulihan dan pembedahan; kecemasan mengeksaserbasi asma). Sifat kepribadian atau gaya menghadapi masalah mempengaruhi kondisi medis (misalnya penyangkalan psikologis terhadap pembedahan pada seorang pasien kanker, perilaku bermusuhan dan tertekan menyebabkan penyakit kandiovaskular).Perilaku kesehatan mal-adaptif mempengaruhi kondisi medis (misalnya tidak olahraga, seks yang tidak aman, makan berlebihan). Respon fisiologis yang berhubungan dengan stres mempengaruhi kondisi medis umum (misalnya eksaserbasi ulkus, hipertensi, aritmia, atau tension headache yang berhubungan dengan stres).

o Diagnosis Banding Gangguan Somatofoma. Gangguan Somatisasi

Klinisi harus selalu menyingkirkan kondisi medis non-psikiatrik yang dapat menjelaskan gejala pasien. Gangguan medis tersebut adalah sklerosis multiple, miastenia gravis, lupus eritematosus sistemik kronis. Selain itu juga harus dibedakan dari gangguan depresi berat, gangguan kecemasan (anxietas), gangguan hipokondrik dan skizofrenia dengan gangguan waham somatik.

Page 8: sk3 neuro

b. HipokondriasisKondisi medis nonpsikiatrik: khususnya gangguan yang tampak dengan gejala yang tidak mudah didiagnosis. Penyakit-penyakit tersebut adalah AIDS, endokrinopati, miastenia gravis, skerosis multiple, penyakit degeneratif pada sistem saraf, lupus eritematosus sistemik, dan gangguan neoplastik yang tidak jelas.

c. Gangguan KonversiGangguan neurologis (seperti demensia, penyakit degeneratif), tumor otak, penyakit ganglia basalis harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding.

d. Gangguan Dismorfik TubuhPada distorsi citra tubuh terjadi pada anoreksia nervosa, gangguan identitas jenis kelamin, gangguan depresif, gangguan kepribadian narsistik, skizofrenia dan gangguan obsesif-kumpulsif.

e. Gangguan NyeriGangguan nyeri harus dibedakan dari gangguan somatoform lain, seperti nyeri pada hipokondrial, nyeri pada konversi.

3.8 Menjelaskan Penatalaksanaan Gangguan SomatoformKonsep penggabungan psikoterapetik dan pengobatan medis, yaitu pendekatan yang menekankan hubungan pikiran dan tubuh dalam penbentukan gejala dan gangguan, memerlukan tanggung jawab bersama di antara berbagai profesi. Permusuhan, depresi, dan kecemasan dalam berbagai proporsi adalah akar dan sebagian besar gangguan psikomatik.

Terapi kombinasi merupakan pendekatan di mana dokter psikiatrik menangani aspek psikiatrik, sedangkan dokter ahli penyakit dalam atau dokter spesialis lain menangani aspek somatik.

Tujuan terapi medis adalah membangun keadaan fisik pasien sehingga pasien dapat berperan dengan berhasil, serta psikoterapi untuk kesembuhan totalnya. Tujuan akhirnya adalah kesembuhan, yang berarti resolusi gangguan struktural dan reorganisasi kepribadian. Psikoterapi kelompok dan terapi keluarga. Terapi keluarga menawarkan harapan suatu perubahan dalam hubungan keluarga dan anak, mengingat kepentingan psikopatologis dari hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan psikosomatik. keluarga dan anak, mengingat kepentingan psikopatologis dari hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan psikosomatik.1. Gangguan somatisasi ditatalaksana dengan ikatan terapeutik, perjanjian teratur, dan intervensi

krisis. Pengobatan psikofarmakologis diindikasikan bila gangguan somatisasi disertai dengan gangguan penyerta (misalnya: gangguan mood, gangguan depresi yang nyata, gangguan anxietas. Medikasi harus dimonitor karena pasien dengan gangguan somatisasi cenderung menggunakan obat secara berlebihan dan tidak dapat dipercaya.

2. Penatalaksanaan untuk gangguan konversi adalah sugesti dan persuasi dengan berbagai teknik. Strategi penatalaksanaan pada hipokondriasis meliputi pencatatan gejala, tinjauan psikososial, dan psikoterapi.

3. Gangguan dismorfik tubuh diterapi dengan ikatan terapeutik, penatalaksanaan stres, psikoterapi, dan pemberian antidepresan.

4. Terapi pada gangguan nyeri mencakup ikatan terapeutik, menentukan kembali tujuan terapi, dan pemberian antidepresan.

Pendekatan terapi1. Berhubungan dengan primary care practitioner → memonitoring gejala yang dialami pasien,

apakah ada gejala baru, dan pengobatan yang diberikan. Diperlukan juga untuk berkonsultasi dengan psikiatri.

2. Medikamentosa

3. Pasien dengan somatoform disorder terkadang diperlukan obat anti-anxietas atau obat antidepresan jika ada mood atai anxietas disorder. Tricyclic antidepresant dan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) mungkin bisa membantu.

4. Psikoterapi.

Cognitif-behavioural therapyTerapis behavioral dapat mengajarkan anggota keluarga untuk menghargai usaha memenuhi tanggung jawab dan mengabaikan tuntutan dan keluhan. Teknik kognitif behavioral, paling sering pemaparan terhadap pencegahan respons dan restrukturisasi kognitif, juga mencapai hasil yang memberikan harapan dalam menangani gangguan dismorfik tubuh (BDD). Pencegahan respons berfokus pada pemutusan ritual kompulsif seperti memeriksa di depan cermin (dengan menutup semua cermin) dan berdandan berlebihan. Dalam restrukturisasi kognitif, terapis menantang keyakinan pasien dengan cara menyemangati mereka untuk mengevaluasi keyakinan mereka dengan bukti yang jelas. Perhatian akhir-akhir ini beralih pada penggunaan anti depressan terutama fluoxetine (Prozac) dalam menangani beberapa tipe gangguan somatoform. Meski kita kekurangan terapi obat yang spesifik untuk gangguan konversi, sebuah penelitian terhadap 16 pasien hipokondriasis menunjukkan penurunan yang berarti terhadap keluhan-keluhan hipokondrial setelah percobaan selama 12 minggu dengan Prozac.

HipnosisTujuan terapi medis adalah membangun keadaan fisik pasien sehingga pasien dapat berperan dengan berhasil, serta psikoterapi untuk kesembuhan totalnya. Tujuan akhirnya adalah kesembuhan, yang berarti resolusi gangguan struktural dan reorganisasi kepribadian. Psikoterapi kelompok dan terapi keluarga. Terapi keluarga menawarkan harapan suatu perubahan dalam hubungan keluarga dan anak, mengingat kepentingan psikopatologis dari hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan psikosomatik. Keluarga dan anak, mengingat kepentingan psikopatologis dari hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan psikosomatik.*motivasi: perlu motivasi dari orang lain, karena pasien sering kali berpikir bahwa mereka tidak memerlukan terapi.*konfrontasi: merespon dengan cara mendukung melalui konfrontasi terhadap akibat dari pemikiran dan pola perilaku. Lebih efektif bila dilakukan oleh teman sebaya, psikoterapis.*peran keluarga dan kelompok.*dorongan dan partisipasi sangat efektif bagi pasien.*bila terdapat cemas dan depresi maka berikan anti-depresan namun terkadang tidak efektif.

Terapi jangka panjangTerapi wicara: psikoterapi yang dimaksudkan untuk membantu pasien mengerti apa penyebab kecemasan dan mengenal perilakunya yang tidak pantas, sebagai landasan untuk pengobatan lainnya. Psikoanalisis: bila ditemukan gangguan kepribadian seperti, narsis/obsesif kompulsif. (Khan, 2003)

MedikamentosaGolongan Mekanisme Kerja Contoh

Anti depresan trisiklik Menghambat reuptake5-HT/NE secara tidak selektif

Amitriptilin, imipramin,desipramin, nortriptilin, klomipramin

Page 9: sk3 neuro

SSRIs (selective serotoninreuptake inhibitors)

Menghambat secaraselektif reuptake 5-HT

Fluoksetin, paroksetin,sertralin, fluvoksamin

Mixed DA/NE reuptakeInhibitor

Menghambat reuptakeDA/NE secara tidak selektif

Trazodon, nefazodon,mirtazapin, bupropion,maprotilin, venlafaksin

MAO inhibitors Menghambat aktivitasenzim MAO

Phenelzine, tranylcypromine

Dosis*Depresi ringan sampai dengan sedang 25 mg 1-3 x sehari atau 25-75 mg 1 x sehari tergantung dari beratnya gejala.*Depresi berat 25 mg 3 x sehari atau 75 mg 1 x sehari. Maksimal: 150 mg/hari dalam dosis tunggal atau terbagi.*Lansia Awal 10 mg 3 x sehari atau 25 mg 1 x sehari. Bila perlu tingkatkan bertahap sampai 25 mg 3 x sehari atau 75 mg 1 x sehari.Efek SampingReaksi SSP, antikolinergik ringan, sinus takikardi, hipotensi pustural, reaksi alergi pada kulit, kejang, aritmia, gangguan hantaran jantung, alveolitis alergi, hepatitis.

Kontraindikasi *epilepsi atau ambang rangsang lebih rendah, intoksikasi akut oleh alkohol, gangguan hantaran jantung, glaukoma sudut sempit, retensi urin, hepatitis berat, gangguan ginjal.*pengguanaan bersama obat analgesik, hipnotik, atau psikotropik.

Perhatian pada pasien dengan:*Insufisiensi hati & ginjal, retensi urin, riwayat peningkatan tekanan intra okular, hamil, laktasi, skizofrenia, gangguan afektik siklik, dapat mengganggu kemampuan mengemudi/menjalankan mesin.Rujukan: penanganan pada kasus ini juga membutuhkan dukungan dari berbagai bidang ilmu misalnya psikiatri, ahli penyakit dalam, keluarga, serta para ulama (bila perlu).

3.9 Menjelaskan Komplikasi Gangguan Somatoform*komplikasi iatrogenik akibat prosedur diagnostik invasif / prosedur – prosedur operasi.*ketergantungan pada substansi- substansi pengontrol yang diresepkan.*kehidupan yang bergantung pada orang lain.*suicide.

3.10 Menjelaskan Prognosis Gangguan SomatoformPrognosis pada gangguan somatoform sangat bervariasi, tergantung umur pasien dan sifat gangguannya (kronik atau episodik). Umumnya, gangguan somatoform prognosisnya baik, dapat ditangani secara sempurna. Sangat sedikit sekali yang mengalami eksarsebasi, dapat bervariasi dari mild-severe dan kronis. Pengobatan yang lebih awal dan menjadikan prognosis menjadi lebih baik. Secara independen tidak meningkatkan risiko kematian. Kematian lebih disebabkan karena upaya bunuh diri.

3.11 Menjelaskan Pencegahan Gangguan Somatoform

4. Memahami dan Menjelaskan Cara Membina Keluarga yang Sakinah, Mawaddah danWarahmah

Semua ibadah dalam Islam mengandung hikmah yang baik bagi manusia, baik yang sudah dapat diketahui atau belum bisa diketahui. Sikap seorang mukmin ketika sudah jelas datang aturan dari Allah dan Rasul Nya.Begitupun dengan syari'at pernikahan, di dalamnya mengandung hikmah dan tujuan yang baik bagi manusia, antara lain adalah :a. Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang asasi.

Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, tidak bertentangan dengan perkara-perkara yang asasi bagi manusia, seperti marah, malu, cinta, ini semua adalah contoh sifat fitrah manusia, dalam Islam tidak boleh dimatikan, tetapi di atur agar menjadi ibadah kepada Allah ta'ala.. Menikah juga merupakan fitrah manusia (ghorizah insaniyah) yang tidak boleh dibunuh sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada diri dan masyarakat, maka ghorizah insaniyah/ insting manusiawi ini harus diatur dengan nikah, kalau tidak maka dia akan mencari jalan setan yang menjerumuskan manusia ke lembah hitam. Oleh karena itu dalam Islam tidak ada doktrin kerahiban, "tidak menikah dan mengklaim mensucikan diri". Juga tidak dibiarkan saja menghambur nafsu syahwatnya tanpa aturan, sehingga menimbulkan berbagai penyakit moral dalam masyarakat.

b. Untuk membentengi akhlak yang luhurMenikah merupakan jalan yang paling bermanfaat dan paling afdhol dalam upaya merealisasikan dan menjaga kehormatan. Dengan menikah seseorang dapat menundukan pandangannya dan menjaga kemaluannya, sehingga tidak terjatuh dalam berbagai bentuk kemaksiatan dan perzinahan, dengan menikah seseorang dapat menjaga kehormatan dan akhlaknya, tidak mengikuti nafsu syahwat.فانه : , يامعشرالشبابمناستطعمنكمالباءةفليتزوج عنابنمسعودقالرسوللهصلىاللهعليهوسلم

. متفقعليه , ومنلميستطعفعليهبالصومفانهلهوجاء اغضللبصرواحصنللفرجDari Ibnu Mas'ud RA telah bersabda Rosulullah SAW : "Wahai para pemuda barang siapa diantara kalian yang sudah mampu maka segeralah menikah, karena hal ini dapat menundukan pandangan dan menjaga kemaluan, barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa karena hal ini dapat menjadi tameng baginya. " (Muttafaqun 'alaihi).

c. Untuk menegakkan rumah tangga yang Islami Merupakan salah satu tujuan pernikahan dalam Islam, yang semestinya setiap mukmin memperhatikannya. Maka Islam sedemikian rupa mengatur urusan pernikahan ini agar pasangan suami istri dapat bekerja sama dalam merealisasikan nilai-nilai Islam dalam rumah tangga.

d. Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWBersabda Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam ..... : , : , ارايتملووضعها اياتياحدناشهوتهويكونلهفيهااجر؟قال يارسوللله قالوا وفيبضعاحدكمصدقة

, اكانعليهفيهاوزر؟فكذلكاذاوضعهافيالحاللكانلهاجر .فيحرام " …..Sesoorang diantara kalian yang bergaul dengan istrinya adalah sedekah!" Mendengar sabda Rosulullah SAW tersebut para sahabat bertanya: "Wahai Rosulullah, apakah seseorang dari kita yang melampiaskan syahwatnya terhadap istrinya akan mendapatkan pahala?" Rosulullah SAW menjawab: "Bagaimana menurut kalian jika sesorang bersetubuh dengan selain istrinya, bukankah dia berdosa?, Begitu pula jika dia bersetubuh dengan istrinya maka dia akan mendapatkan pahala." (HR. Bukhori Muslim)

e. Untuk memperoleh banyak keturunan yang sholeh dan sholehahFirman Allah ta'ala dalam surat An Nahl ayat 72 : Artinya: "Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?"Melalui menikah dengan izin Allah SWT, seseorang akan mendapatkan keturunan yang sholeh sehingga menjadi aset yang sangat berharga, karena anak yang sholeh senantiasa akan mendoakan kedua orang tuanya ketika masih hidup atau sudah meninggal dunia, hal ini menjadi amal jariyah bagi kedua orang tua. Dengan banyak anak juga akan memperkuat barisan kaum muslimin.

f. Untuk mendatangkan ketenangan dalam hidupnya.

Page 10: sk3 neuro

Merupakan salah satu tujuan dalam pernikahan, yakni membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah. Firman Allah ta'ala dalam Al Qur'an surat Ar Rum ayat 2:"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."Rasulullah SAW menyebutkan beberapa indikasi keluarga sakinah, mawaddah, warohmah dalam sabdanya : , , ووقر : فقههمفيالدين اذااراداللهباهلبيتخيرا عنانسقالرسولللهصلىاللهعليهوسلم . , , , واذا وبصرهمعيوبهمفيتوبوامنها والقصدفينفقاتهم ورزقهماللهالرفقفيمعيشتهم صغيرهمكبيرهم

. رواهالدارقطني اراداللهغيرذلكتركهمهمالDari Anas RA, telah bersabda Rosulullah SAW : "Apabila Allah SWT ingin menghendaki kebaikan pada sebuah rumah tangga, maka Allah akan mengkaruniakan keluarga tersebut kepahaman terhadap agamanya, orang yang kecil dikeluarga akan menghormati yang besar, Allah akan mengkaruniakan kepada mereka kemudahan dalam penghidupan mereka dan kecukupan dalam nafkahnya, dan Allah akan menampakkan aib dan keburukan keluarga tersebut kemudian mereka semua bertaubat dari keburukan tersebut. Jika Allah tidak menginginkan kebaikan pada sebuah keluarga, maka Allah akan biarkan begitu saja keluarga tersebut (tanpa bimbingan Nya). (HR Ad Daruquthni).Sakinah merupakan pondasi dari bangunan rumah tangga yang sangat penting. Tanpanya, tiada mawaddah dan warahmah. Sakinah itu meliputi kejujuran, pondasi iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Dalam hadits yang mulia ini ada beberapa indikator keluarga sakinah, yakni :a. At tafaqquh fid diin : Indikasinya adalah, anggota keluarga tersebut rajin dan penuh semangat dalam

menuntut ilmu agama, menjadikan rumah sebagai tempat ibadah dan majelis ilmu, cinta kepada orang-orang sholeh dan pejuang Islam serta mereka berupaya menerapkan nilai-nilai Islam itu pada seluruh anggota keluarganya.

b. Al ihtiroom al mutabaadil lilhuquuq baina ash shighoor wal kibaar (ada penghormatan yang timbal balik dalam kewajiban antara orang tua dan anak-anak) : Indikasinya anak-anak berbakti kepada orang tuanya dan mereka pun mendapatkan pendidikan dan kebutuhan dari kedua orang tuanya, serta lingkungan keluarga yang kondusif dan Islami.

c. Ar rifqu fil ma'iisyah (Allah SWT mudahkan penghidupannya) : Indikasinya selalu berusaha mencari nafkah dengan jalan yang halal, berinfak dan membantu yatim piatu serta orang-orang yang membutuhkan bantuan.

d. Al qoshdu fin nafaqoot (merasa cukup dengan rezeki yang Allah SWT karuniakan) : Indikasinya anggota keluarga tersebut mempunyai sikap qona'ah dan hatinya tidak tergantung dan terbuai dengan kehidupan dunia.

e. Tabshiirul 'uyuub at taubah 'anhaa (Allah SWT tampakkan aibnya dan mereka bertaubat dari aib tersebut) : Indikasinya mereka selalu muhasabah dalam hidup, menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan anggota keluarga, menjaga kehormatan keluarga dan tidak menyebarkan rahasia-rahasia keluarga.

Mawaddah adalah berupa cinta dan harapan. Setiap mahluk Allah SWT kiranya diberikan sifat ini, mulai dari hewan sampai manusia. Dalam konteks pernikahan, contoh mawaddah itu berupa “kejutan” suami untuk istrinya, begitu pun sebaliknya. Misalnya suatu waktu si suami bangun pagi-pagi sekali, membereskan rumah, menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. Dan ketika si istri bangun, hal tersebut merupakan kejutan yang luar biasa.Warahmah merupakan kasih sayang yang merupakan suatu kewajiban. Kewajiban seorang suami menafkahi istri dan anak-anaknya, mendidik, dan memberikan contoh yang baik. Kewajiban seorang istri untuk menaati suaminya. Intinya warahmah ini kaitannya dengan segala kewajiban

Page 11: sk3 neuro